Category: Bisnis.com Tekno

  • Spesifikasi dan Harga Xiaomi 17 Pro dan 17 Pro Max, Ada Layar Belakang Lebih Canggih dari iPhone

    Spesifikasi dan Harga Xiaomi 17 Pro dan 17 Pro Max, Ada Layar Belakang Lebih Canggih dari iPhone

    Bisnis.com, JAKARTA – Xiaomi 17 series mengguncang dunia dengan memberikan inovasi layar belakang yang lebih canggih dari iPhone 17.

    Layar belakang pada Xiaomi 17 Pro dan Pro Max mampu mengalahkan desain terbaru yang diusung oleh Apple untuk gadget baru mereka.

    Pada iPhone 17, desain panjang pada bodi belakang hanya digunakan sebagai wadah kamera. Sedangkan pada Xiaomi 17 sudah disematkan layar kecil yang memiliki fungsi seperti pada Samsung seri Fold dan Flip.

    Layar sekunder yang ada di belakang ponsel tersebut dapat digunakan untuk membuka layar foto, mengambil selfie, memutar musik, menampilkan pesan dan waktu.

    Menariknya, Xiaomi juga memperkenalkan casing retro yang dikustomisasi seperti konsol game mini. Casing tersebut dapat berfungsi untuk mengontrol layar belakang saat digunakan.

    Spesifikasi Xiaomi 17 Pro dan Pro Max

    Xiaomi 17 Pro

    Xiaomi 17 Pro memiliki layar sekunder yang mendukung refresh rate 120 Hz, tingkat kecerahan puncak hingga 3.500 nits, dan sudah dilengkapi teknologi DC Dimming.

    Khusus untuk Xiaomi 17 Pro Max, layar sekunder didesain dengan ukuran lebih besar yakni 2,9 inci.

    Kemudian Xiaomi 17 Pro memiliki chipset Snapdragon 8 Elite Gen 5 terbaru yang dipasangkan dengan RAM berjenis LPDDR5X 12 GB dan 16 GB. Disematkan pula penyimpanan internal (storage) UFS 4.1 berkapasitas 256 GB, 512 GB, dan 1 TB.

    Ponsel ini juga diberikan sistem pendingin vapor chamber berukuran 4.637 mm persegi, yang membuat ponsel lebih dingin saat digunakan untuk performa maksimal.

    Untuk baterainya, Xiaomi 17 Pro memiliki kapasitas 6.300 mAh yang mendukung fitur pengisian daya cepat HyperCharge via kabel (wired) 100 watt, nirkabel (wireless) 50 watt, serta reverse charging 22,5 watt.

    Kamera Xiaomi 17 Pro memiliki kamera utama bersensor OmniVision Light Fusion 950L 50 MP (1/1,28 inci) dengan rentang dinamis 16,5 stop. Lensa Leica Summilux f/1,67-nya lengkap dengan fitur penstabil gambar (OIS).

    Fitur lainnya yakni adanya kamera periskop telefoto 50 MP (5x zoom, OIS, f/3.0), kamera ultrawide 50 MP yang memiliki bidang pandang 102 derajat, dan kamera depan resolusi 50 MP serta sensor 3D Time-of-Flight (ToF) baru.

    Xiaomi 17 Pro Max

  • Indosat Mundur dari Lelang 1,4 GHz, Frekuensi Tak Cocok dengan Visi Teknologi

    Indosat Mundur dari Lelang 1,4 GHz, Frekuensi Tak Cocok dengan Visi Teknologi

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Indosat Tbk. (ISAT) menarik diri perebutan lelang frekuensi 1,4 GHz. Salah satu pertimbangannya karena spektrum tersebut tidak sesuai dengan rencana pengembangan teknologi perusahaan.

    Dalam setahun terakhir, Indosat fokus dalam pengembangan solusi dan produk kecerdasan buatan (AI) serta ekspansi ke wilayah Indonesia Timur. Layanan internet wireless berbasis spektrum frekuensi 1,4 GHz tidak menjadi fokus.

    Director & Chief Business Officer Indosat Danny Buldansyah  mengatakan Indosat Ooredoo Hutchison senantiasa menempatkan kepentingan pelanggan dan keberlanjutan industri telekomunikasi nasional dalam setiap pengambilan keputusan strategis, termasuk dalam lelang spektrum frekuensi.

    “Dengan mempertimbangkan dinamika kebutuhan pasar dan arah pengembangan teknologi, Indosat memutuskan untuk tidak melanjutkan keikutsertaan dalam lelang frekuensi 1,4GHz,” kata Danny kepada Bisnis, Kamis (2/10/2025).

    Dia menambahkan keputusan ini juga sejalan dengan komitmen Indosat untuk mengoptimalkan spektrum yang telah dimiliki demi memberikan layanan yang andal, relevan, dan berkesinambungan bagi masyarakat Indonesia.

    Indosat percaya bahwa melalui pemanfaatan aset jaringan secara strategis serta produk dan layanan yang transparan, pengalaman digital pelanggan dapat terus ditingkatkan dan memberikan nilai yang lebih besar bagi bangsa.   

    Diketahui, Indosat (ISAT) menggunakan total spektrum 135 MHz untuk menjual layanan seluler.

    Frekuensi tersebut terdiri dari frekuensi  900 MHz, 1800 MHz, dan 2100 MHz. Dengan total frekuensi tersebut, beban penyelenggaraan telekomunikasi yang harus dibayarkan sudah mencapai Rp21,9 triliun.

    Total pelanggan yang dilayani mencapai 95,4 juta atau terkoreksi sekitar 5,5 juta pelanggan dibandingkan dengan semester I/2025.

    Adapun ARPU seluler Indosat pada semester I/2025 tercatat sebesar Rp38,900, naik 2,5% atau Rp1.000 lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

    Sebelumnya, terdapat tujuh penyelenggara telekomunikasi yang mendaftar sebagai calon peserta seleksi dengan mengambil dokumen seleksi pada 11–20 Agustus 2025. Mereka adalah PT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk, PT Indosat Tbk, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, PT Telemedia Komunikasi Pratama, PT Netciti Persada, PT Telekomunikasi Seluler, dan PT Eka Mas Republik.

    Dari tujuh calon peserta tersebut, hanya lima yang menyerahkan dokumen permohonan keikutsertaan pada 23 September 2025, yakni PT Eka Mas Republik, PT Telemedia Komunikasi Pratama, PT Indosat Tbk, PT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk, dan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. 

    Pemeriksaan kelengkapan dokumen dilakukan pada hari yang sama, pukul 14.00–16.00 WIB, disaksikan perwakilan masing-masing peserta.

    Hasil pemeriksaan menunjukkan PT Eka Mas Republik, PT Telemedia Komunikasi Pratama, dan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk dinyatakan lengkap. Sementara itu, PT Indosat Tbk dan PT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk dokumennya tidak lengkap dan akhirnya menyatakan pengunduran diri.

    Dengan demikian, dari tujuh perusahaan yang mengambil dokumen seleksi, kini hanya tiga yang tersisa untuk melanjutkan ke tahap lelang harga, yakni PT Telemedia Komunikasi Pratama, PT Eka Mas Republik, dan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. Mereka akan bersaing memperebutkan pita frekuensi 1,4 GHz yang terbagi ke dalam tiga zona.

    Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menyatakan proses seleksi akan berlanjut sesuai ketentuan. 

    “Sesuai ketentuan dalam Dokumen Seleksi Pengguna Pita Frekuensi Radio 1,4 GHz untuk Layanan Akses Nirkabel Pitalebar [Broadband Wireless Access] Tahun 2025, maka berdasarkan hasil evaluasi administrasi sebagaimana dimaksud dalam angka 5, proses seleksi dilanjutkan ke tahapan lelang harga,” tulis Komdigi dalam laman resminya, Rabu (1/10/2025).

    Adapun, tahapan lelang harga dijadwalkan berlangsung mulai Senin, 13 Oktober 2025, melalui sistem e-Auction. Peserta yang tidak lolos evaluasi administrasi tetap memiliki hak untuk menyampaikan sanggahan atas hasil evaluasi tersebut. 

    Sanggahan dapat diajukan secara daring melalui sistem e-Auction paling lambat Jumat, 3 Oktober 2025 pukul 15.00 WIB, dengan melampirkan bukti yang memperkuat sanggahan.

  • Daftar Kode Redeem FC Mobile Terbaru Oktober 2025

    Daftar Kode Redeem FC Mobile Terbaru Oktober 2025

    Bisnis.com, JAKARTA – FC Mobile merupakan game sepak bola yang diluncurkan oleh EA Sports pada 2016.

    Permainan simulasi sepak bola ini digemari banyak pihak, terutama para penggemar bola di seluruh dunia.

    Sama seperti game online lain, EA Sports juga memberikan daftar kode redeem yang bisa diklaim oleh pemain untuk mendapat hadiah-hadiah menarik.

    Para pemain bisa mendapatkan hadiah seperti Gems, Coins, Standard Pack, Skill Boosts, hingga pemain edisi Team of the Season (TOTS) dengan Overall Rating (OVR) tinggi.

    Daftar Kode Redeem FC Mobile Oktober 2025

    Berikut daftar kode redeem FC Mobile terbaru pada Oktober 2025, yang bisa ditukarkan pada situs resmi EA Sports.

    Cara Klaim Kode Redeem FC Mobile

    Adapun cara melakukan klaim kode redeem FC Mobile yakni sebagai berikut:

    Buka situs resmi FC Mobile EA Sports di https://redeem.fcm.ea.com/ 
    Masuk ke dalam akun anda
    Kemudian masukkan kode redeem pada kotak penukaran
    Klik “Tukarkan”
    Apabila kode masih berlaku, hadiah akan langsung masuk ke dalam kotak pesan anda

  • Ex Bos SAP Andreas Diantoro Ditunjuk Sebagai Presiden Direktur Salesforce Indonesia

    Ex Bos SAP Andreas Diantoro Ditunjuk Sebagai Presiden Direktur Salesforce Indonesia

    Bisnis.com, JAKARTA — Salesforce, pemimpin global di bidang kecerdasan buatan (AI) CRM, hari ini resmi menunjuk Andreas Diantoro sebagai Country Leader dan Presiden Direktur baru perusahaan untuk Indonesia.

    Andreas sempat menjabat di Managing Director SAP Indonesia dan Director Adidas Indonesia.

    Dalam kapasitasnya, Andreas selanjutnya akan bertanggung jawab dalam memimpin arah strategis dan mendorong pertumbuhan bisnis Salesforce di Indonesia.

    Dia juga akan memimpin perusahaan dalam menjalin relasi erat dengan pelanggan, mitra, dan komunitas dalam mendorong terwujudnya transformasi dunia usaha di Indonesia menuju menuju agentic enterprise, yakni sebuah konsep di mana manusia dan teknologi kecerdasan artifisial (AI) bersama-sama mengemban peran dalam hadirnya kapabilitas-kapabilitas baru, sumber-sumber baru pendapatan bagi perusahaan, serta model-model bisnis yang  inovatif.

    “Salesforce merupakan perusahaan di garda depan dalam terwujudnya transformasi agentic AI, dan ini adalah momentum yang tepat bagi saya untuk berkiprah di dalamnya,” kata Country Leader dan Presiden Direktur Andreas dikutip, Kamis (2/10/2025).

    Dia mengatakan hadirnya Digital Labor mendorong dunia usaha di Indonesia dalam mengoptimalkan seluruh potensi baru untuk meningkatkan produktivitas, meningkatkan skalabilitas perusahaan hingga menembus batas geografis, dan melahirkan beragam inovasi baru dalam perjalanan mereka menuju agentic enterprise.

    Dia antusias untuk segera bisa bekerja bersama dengan tim Salesforce Indonesia dan seluruh ekosistem secara luas, demi mempercepat pertumbuhan perusahaan sekaligus memberikan pengalaman terbaik yang sesuai dengan ekspektasi pelanggan.

    Sementara itu, Executive Vice President & Managing Director, South Asia, Salesforce Arun Kumar Parameswaran mengatakan saat ini Indonesia tengah berada pada momentum penting di mana agentic AI bisa menjadi katalis dalam merealisasikan berbagai potensi yang luar biasa yang disandangnya sebagai negara dengan populasi terbesar keempat di dunia dan ekonomi yang terus tumbuh.

    “Peran Indonesia juga semakin menonjol di ASEAN, menjadi motor penting bagi pertumbuhan di kawasan,” kata Arun.

    Penunjukan ini sekaligus menandai komitmen Salesforce dalam terus membangun momentum bisnisnya di Indonesia. Komitmen ini ditunjukkan Salesforce melalui dibukanya entitas lokal di Indonesia dan peluncuran Hyperforce, yakni sebuah arsitektur platform generasi terbaru Salesforce yang andal pada Agustus 2023 lalu.

    Hyperforce memungkinkan pelanggan untuk memenuhi persyaratan penting terkait lokasi penyimpanan data, ketersediaan, keamanan, dan kepatuhan terhadap regulasi. Hal ini sangat krusial bagi organisasi regional dan global di industri yang diatur ketat seperti pemerintahan, layanan keuangan, dan telekomunikasi.

    Salesforce kembali memperkuat pijakannya pada Juli 2025 dengan memperluas layanan yang tersedia di Hyperforce Indonesia dengan menghadirkan Agentforce, Data Cloud Tableau Next, Tableau Cloud, dan Marketing Cloud Next.

    Langkah ini memungkinkan pelanggan untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi, serta menghadirkan pengalaman pelanggan yang lebih personal, sekaligus menangkap potensi ekonomi berbasis AI di Indonesia yang diperkirakan mencapai US$366 miliar.

  • Instagram Bantah Diam-diam Sadap Percakapan Pengguna Lewat Microphone

    Instagram Bantah Diam-diam Sadap Percakapan Pengguna Lewat Microphone

    Bisnis.com, JAKARTA —  Petinggi Instagram Adam Mosseri membantah sangkaan yang muncul bahwa platform media sosial tersebut diam-diam mendengarkan percakapan pengguna agar bisa menargetkan iklan secara relevan.

    Gagasan mengenai Meta secara diam-diam menyalakan mikrofon di ponsel pengguna untuk merekam percakapan sudah lama menjadi teori konspirasi — dan sebelumnya juga telah dibantah oleh perusahaan.

    Mengutip TechCrunch, bantahan itu disampaikan Mosseri di akun Instagram pribadinya pada Rabu (2/10/2025). Bertepatan dengan pengumuman perusahaan menyoal upaya penargetan iklan kepada pengguna menggunakan data interaksi dengan produk AI yang dimiliki.

    Di Instagram, Mosseri mengatakan dirinya sudah sering berdiskusi soal isu Meta mendengarkan pengguna, lantaran banyak orang tidak percaya betapa efektifnya sistem penargetan iklan perusahaan tersebut.

    Perusahaan berulang kali membantah klaim tersebut, dengan menjelaskan Meta tidak perlu merekam percakapan pengguna untuk membuat rekomendasi iklan menjadi tepat sasaran. Mosseri juga mengatakan hal itu akan menjadi pelanggaran besar terhadap privasi.

    Pada 2016, Meta (saat itu masih bernama Facebook) menerbitkan sebuah postingan blog yang secara tegas menyatakan tidak menggunakan mikrofon ponsel pengguna untuk menentukan iklan yang ditampilkan di News Feed.

    Bertahun-tahun kemudian, CEO Meta Mark Zuckerberg dalam kesaksian di hadapan Kongres, kembali membantah bahwa perusahaan mengumpulkan data audio pengguna untuk tujuan tersebut.

    Di sisi lain, Mosseri menjelaskan pengguna akan mengetahui jika mikrofon ponselnya menyala karena lampu indikator di bagian atas layar akan terlihat. Selain itu, baterai ponsel akan lebih cepat terkuras.

    Sebaliknya, Mosseri mengatakan sistem rekomendasi yang dimiliki memang sangat kuat karena cara kerjanya dengan para pengiklan, yang membagikan informasi kepada perusahaan mengenai siapa saja yang telah mengunjungi situs web mereka.

    Informasi tersebut membantu Meta menargetkan pengguna dengan iklan yang relevan. Selain itu, perusahaan menampilkan iklan kepada orang-orang berdasarkan apa yang menurutnya mungkin menarik bagi mereka, dengan melihat minat orang lain yang memiliki kesamaan profil dan ketertarikan.

    Terbaru, Meta bakal memanfaatkan AI untuk membuat keputusan penargetan iklan tersebut. Perusahaan menyatakan kebijakan privasi barunya memungkinkan penggunaan data dari interaksi konsumen dengan produk AI di sebagian besar pasar.

  • Lenovo Jor-joran Jual Laptop Chromebook, Kalahkan HP hingga ASUS Semester I/2025

    Lenovo Jor-joran Jual Laptop Chromebook, Kalahkan HP hingga ASUS Semester I/2025

    Bisnis.com, JAKARTA — Lenovo berambisi untuk menguasai pasar laptop dunia. Hingga Semester I/2025, Lenovo masih jadi menjadi pemimpin pasar Chromebook dan mengalahkah HP hingga ASUS.

    Berdasarkan data Canalys, total pengiriman Chromebook di dunia pada Semester I/2025 tercatat mencapai 11,04 juta unit. Jumlah tersebut naik 10,6% dibandingkan Semester I/2024 yang sebesar 9,98 juta unit. 

    Pertumbuhan pasar Chromebook pada periode ini didorong oleh penyegaran perangkat pendidikan dalam program GIGA School di Jepang, yang mendorong lonjakan permintaan.

    Selain Jepang, dukungan pendanaan publik di berbagai negara untuk perangkat pendidikan juga diperkirakan akan menopang pengiriman Chromebook sepanjang 2025 dan seterusnya.

    Laporan DataIndonesia, Kamis (2/10/2025)  menyebut Lenovo menempati posisi pertama dengan jumlah pengiriman sebanyak 3,45 juta unit, naik 26,9% dibandingkan Semester I/2024 yang sebesar 2,72 juta unit.

    Pangsa pasar Lenovo tercatat sebesar 31,3% pada Semester I/2025, naik dari 27,3% pada Semester I/2024.

    Pertumbuhan tersebut tidak terlepas dari agretivitas Lenovo dalam mendorong produk terbarunya tahun ini seperti Lenovo Chromebook Plus 14 dan seri Lenovo Flex 5i Chromebook Plus.

    Chromebook terbaru dari Lenovo ini membawa keunggulan performa, ketahanan baterai, dan fitur AI terbaru yang cocok untuk pekerja, pelajar, maupun kreator digital

    HP berada di posisi kedua dengan jumlah pengiriman sebanyak 2,59 juta unit. Angka tersebut turun 4,4% dibandingkan Semester I/2024 yang sebesar 2,71 juta unit. Pangsa pasar HP tercatat sebesar 23,4% pada Semester I/2025, turun dari 27,1% pada Semester I/2024.

    Acer menempati posisi ketiga dengan pengiriman sebanyak 2,22 juta unit. Jumlahnya naik 9,6% dibandingkan Semester I/2024 yang sebesar 2,02 juta unit. Pangsa pasar Acer tercatat sebesar 20,1% pada Semester I/2025, turun tipis dari 20,2% pada periode yang sama tahun sebelumnya.

    Dell berada di posisi keempat dengan jumlah pengiriman sebanyak 1,45 juta unit, turun 4,5% dibandingkan 1,52 juta unit pada Semester I/2024. Pangsa pasar Dell tercatat sebesar 13,2% pada Semester I/2025, turun dari 15,3% pada Semester I/2024.

    Sementara itu, Asus menempati posisi kelima dengan pengiriman 0,84 juta unit pada Semester I/2025. Jumlahnya melonjak 42,8% dibandingkan Semester I/2024 yang sebesar 0,59 juta unit, menjadikannya pertumbuhan tertinggi di antara lima besar. Kenaikan ini juga didorong oleh permintaan dari program GIGA School di Jepang.

    Pangsa pasar Asus naik dari 5,9% pada Semester I/2024 menjadi 7,6% pada Semester I/2025.

    Adapun kategori merek Chromebook lainnya mencatat pengiriman sebesar 0,48 juta unit. Jumlahnya naik 15% dibandingkan Semester I/2024 yang sebesar 0,42 juta unit. Pangsa pasar merek lainnya tercatat sebesar 4,4% pada Semester I/2025, meningkat dari 4,2% pada Semester I/2024

  • Menilik Penyebab Lelang 1,4 GHz Diabaikan Telkomsel hingga XLSmart (EXCL)

    Menilik Penyebab Lelang 1,4 GHz Diabaikan Telkomsel hingga XLSmart (EXCL)

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Telekomunikasi Selular, PT Indosat Tbk. (ISAT) dan PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk. (EXCL) memutuskan untuk tidak ikut tahap lanjut lelang frekuensi 1,4 GHz. Telkomsel mundur lebih awal, diikuti oleh XLSMART dan Indosat pada tahap pemenuhan persyaratan. Lantas apa penyebabnya?

    Untuk diketahui, frekuensi 1,4 GHz adalah frekuensi tengah yang memiliki keunggulan cakupan luas. Artinya, 1 BTS dapat menjangkau wilayah yang lebih lebar dibandingkan pita di atasnya seperti 1,8 GH, 2,1 GHz dan 2,3 GHz. Namun menurut GSMA, ekosistem teknologi ini tidak matang di global.

    Dalam menjaring pemenang, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) kemudian membagi pita 1,4 GHz menjadi 3 zona wilayah, yang secara garis besar antara Sumatra, Pulau Jawa, dan Bali & Nusa Tenggara. Harga dasar masing-masing wilayah berbeda-beda.

    Pengamat Telekomunikasi sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia ICT Institute, Heru Sutadi, menyoroti mekanisme seleksi yang memang mengharuskan operator memenuhi sejumlah persyaratan teknis maupun administratif.

    Dia berpendapat mundurnya operator besar bisa terjadi karena berbagai alasan. Menurutnya, ada yang memang mundur setelah mengetahui apa saja hak dan kewajiban sebagaimana tercantum dalam dokumen seleksi. Namun, lanjut dia, biasanya ada juga yang memang tidak memenuhi syarat dan dokumen tidak lengkap. 

    “Seperti bank garansi untuk lelang, memiliki izin yang sesuai, dan proposal teknis serta keuangan jika memenangkan seleksi. Kalau tersisa tiga artinya ya mereka yang benar-benar berminat dan memenuhi syarat untuk lanjut ke seleksi selanjutnya,” katanya, kepada Bisnis pada Rabu (1/10/2025).

    Meski demikian, Heru menilai implementasi jaringan 1,4 GHz bukanlah hal yang mudah. Pasalnya membutuhkan jaringan yang nantinya harus dikombinasikan dengan teknologi nirkabel. 

    BTS Internet

    Berbeda dengan seluler, jangkauan 1,4 GHz terbatas sehingga lebih mengandalkan jaringan berbasis serat optik. Dia menambahkan, meski tiga peserta yang tersisa dinilai cukup kuat, tantangan tetap ada terutama dalam menjangkau wilayah timur Indonesia.

    “Dari ketiga peserta saya melihat cukup kuat untuk bersaing, dan kita harapkan bisa memberikan layanan internet dengan kecepatan tinggi dan murah, yang disebut Rp100 ribu. Hanya memang untuk Timur Indonesia tidak semua siap,” kata Heru.

    Pengamat telekomunikasi dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Agung Harsoyo menilai frekuensi 1,4 GHz memiliki potensi besar meskipun saat ini belum banyak dimanfaatkan.

    “Pita frekuensi 1.4GHz salah satu pita mid-band [1 GHz – 6 GHz] dari IMT. Cepat atau lambat, pabrikan handphone akan memasukkan pita frekuensi ini ke dalam produknya. Dari hal ini, pada dasarnya yang tepat untuk memanfaatkannya adalah operator selular,” kata Agung.

    Menurutnya, ada tiga kondisi umum yang harus dipenuhi industri dalam memanfaatkan pita frekuensi ini, yakni kemampuan modal besar untuk menggelar jaringan, kemampuan mematuhi regulasi, serta kemampuan mengikuti perkembangan teknologi.

    “Ketika operator selular mundur dari lelang, boleh jadi terkait pertimbangan bisnis saat ini, semisal belum matangnya ekosistem 1.4GHz,” tambahnya.

    Tak Masuk Rencana Bisnis

    PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk memutuskan untuk tidak melanjutkan proses seleksi pengguna pita frekuensi radio 1,4 GHz untuk layanan akses nirkabel pitalebar (broadband wireless access/BWA) tahun 2025.

    Group Head Regulatory & Government Relations XLSMART Alvin Aslam menyampaikan, keputusan tersebut didasari oleh sejumlah pertimbangan internal perusahaan.

    “XLSMART memutuskan untuk tidak melanjutkan proses lelang, dengan pertimbangan prioritas dan ketidaksesuaian dengan rencana bisnis XLSMART,” ujar Alvin.

    Petugas memperbaiki pemancar di salah satu menara telekomunikasi

    Sebelumnya, terdapat tujuh penyelenggara telekomunikasi yang mendaftar sebagai calon peserta seleksi dengan mengambil dokumen seleksi pada 11–20 Agustus 2025. Mereka adalah PT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk, PT Indosat Tbk, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, PT Telemedia Komunikasi Pratama, PT Netciti Persada, PT Telekomunikasi Seluler, dan PT Eka Mas Republik.

    Dari tujuh calon peserta tersebut, hanya lima yang menyerahkan dokumen permohonan keikutsertaan pada 23 September 2025, yakni PT Eka Mas Republik, PT Telemedia Komunikasi Pratama, PT Indosat Tbk, PT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk, dan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. 

    Pemeriksaan kelengkapan dokumen dilakukan pada hari yang sama, pukul 14.00–16.00 WIB, disaksikan perwakilan masing-masing peserta.

    Dokumen para peserta ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat yang diterbitkan Balai Besar Sertifikasi Elektronik (BSrE), Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). Hasil pemeriksaan menunjukkan PT Eka Mas Republik, PT Telemedia Komunikasi Pratama, dan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk dinyatakan lengkap. Sementara itu, PT Indosat Tbk dan PT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk dokumennya tidak lengkap dan akhirnya menyatakan pengunduran diri.

    Dengan demikian, dari tujuh perusahaan yang mengambil dokumen seleksi, kini hanya tiga yang tersisa untuk melanjutkan ke tahap lelang harga, yakni PT Telemedia Komunikasi Pratama, PT Eka Mas Republik, dan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. Mereka akan bersaing memperebutkan pita frekuensi 1,4 GHz yang terbagi ke dalam tiga zona.

    Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menyatakan proses seleksi akan berlanjut sesuai ketentuan. 

    “Sesuai ketentuan dalam Dokumen Seleksi Pengguna Pita Frekuensi Radio 1,4 GHz untuk Layanan Akses Nirkabel Pitalebar [Broadband Wireless Access] Tahun 2025, maka berdasarkan hasil evaluasi administrasi sebagaimana dimaksud dalam angka 5, proses seleksi dilanjutkan ke tahapan lelang harga,” tulis Komdigi dalam laman resminya, Rabu (1/10/2025).

    Adapun, tahapan lelang harga dijadwalkan berlangsung mulai Senin, 13 Oktober 2025, melalui sistem e-Auction. Peserta yang tidak lolos evaluasi administrasi tetap memiliki hak untuk menyampaikan sanggahan atas hasil evaluasi tersebut. 

    Sanggahan dapat diajukan secara daring melalui sistem e-Auction paling lambat Jumat, 3 Oktober 2025 pukul 15.00 WIB, dengan melampirkan bukti yang memperkuat sanggahan.

    Diberitakan sebelumnya, dari tujuh perusahaan telekomunikasi yang mengambil dokumen seleksi, hanya lima yang mengajukan dokumen permohonan, yakni PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk., PT Indosat Tbk., PT XL Smart Telecom Sejahtera Tbk., PT Telemedia Komunikasi Pratama, dan PT Eka Mas Republik.

    Namun, dalam proses pemeriksaan dokumen pada 23 September 2025, Indosat dan XL Smart memutuskan mundur. 

    Alhasil, hanya tersisa tiga peserta, yaitu Telkom, Telemedia Komunikasi Pratama (anak usaha WIFI), dan Eka Mas Republik, yang akan bersaing memperebutkan pita 1,4 GHz yang terbagi dalam tiga zona.

    Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menyatakan seleksi telah memasuki tahap lelang harga yang akan dimulai pada Senin, 13 Oktober 2025 melalui sistem e-Auction. Peserta juga masih diberikan kesempatan untuk menyampaikan sanggahan atas hasil evaluasi administrasi paling lambat Jumat, 3 Oktober 2025 pukul 15.00 WIB.

  • 6 Aplikasi Sadap WhatsApp Anak Tanpa Ketahuan dan Mudah Digunakan

    6 Aplikasi Sadap WhatsApp Anak Tanpa Ketahuan dan Mudah Digunakan

    Bisnis.com, JAKARTA – Simak beberapa aplikasi sadap WhatsApp anak yang bisa digunakan oleh orangtua untuk memantau aktivitas putra dan putri mereka.

    Gagdet bagaikan dua mata pisau yang berlainan. Di satu sisi, gadget bisa bermanfaat untuk komunikasi.

    Namun di sisi lain, gadget pada anak juga akan memberikan berbagai hal negatif yang dikhawatirkan orang tua.

    Beruntung, ada aplikasi yang memungkinkan orang tua mengontrol aktivitas anak mereka di internet, termasuk di aplikasi perpesanan bernama WhatsApp.

    Caranya yaitu dengan memasang aplikasi “sadap” HP yang bisa digunakan dengan mudah, baik di Android ataupun iPhone.

    Sebenarnya terlalu berlebihan jika aplikasi ini disebut sadap sebab fungsi sebenarnya yakni memungkinkan orang tua mengontrol aktivitas anak mereka di ponsel.

    Aplikasi “sadap: HP ini bisa memantau kegiatan anak saat mengakses media sosial seperti Instagram, Youtube, hingga WhatsApp.

    Berikut adalah rekomendasi aplikasi “sadap” WhatsApp anak terbaik 2025:

    1. Spyier Apk

    Apk ini bisa digunakan di Android. Beberapa hal yang ditawarkan adalah:

    Melacak aplikasi media sosial seperti WhatsApp dan Facebook.
    Periksa Lokasi GPS, SMS, Panggilan, dan Kontak.
    Gunakan dengan perangkat Android apa pun yang menjalankan OS 4 dan lebih tinggi.
    Mulai pemantauan dalam hitungan menit.
    Tetap tersembunyi berkat mode siluman Spyier.

    2. Spyic

    Anda bisa memanfaatkan aplikasi atau situsnya ketika ingin menggunakan layanan kontrol HP anak yang satu ini. Beberapa hal yang ditawarkan, antara lain:

    Pelacakan lokasi
    Cek daftar kontak yang disimpan anak
    Riwayat panggilan
    Histori dan sebagainya

    3. Cocospy APK

    Jika Anda ingin apk yang mudah digunakan untuk “sadap” WhatsApp dan HP anak, maka Cocospy Apk bisa menjadi solusi yang cukup cerdas.

    Gunakan Cocospy untuk memantau ponsel pintar dan tablet Android dan iOS. Beberapa hal yang ditawarkan, antara lain:

    Pelacakan lokasi
    Cek daftar kontak yang disimpan anak
    Riwayat panggilan
    Histori dan sebagainya

    4. Google Family Link

    Anda juga bisa memanfaatkan Google Family Link untuk memantau aktivitas anak Anda di HP mereka, caranya adalah:

    Download Google Family Link di ponsel anda dan anak anda
    Buka aplikasi di kedua ponsel dan ikuti petunjuk yang diberikan
    Buat akun orang tua dan akun anak
    Hubungkan nomor HP anak ke akun orang tua
    Setelah terhubung, orang tua dapat mengatur aktivitas digital anak dan memantau kegiatannya melalui aplikasi Google Family Link

    5. Kaspersky Safe Kids

    Kaspersky Safe Kids adalah aplikasi kontrol orangtua yang dapat membantu memantau keselamatan anak-anak di WhatsApp dan media digital lainnya.

    Aplikasi ini juga dapat membantu orang tua menetapkan aturan untuk aktivitas daring anak-anak mereka. Beberapa hal yang ditawarkan, antara lain:

    Memantau aktivitas digital
    Ada fitur pembatasan
    Memberikan peringatan jika Anda membuka situs terlarang

    6. KidsGuard Pro

    Kalau aplikasi yang satu ini khusus bisa Anda manfaatkan untuk memantau chat di HP anak Anda.

    Aplikasi ini menggunakan kecerdasan buatan untuk merekam setiap penekanan tombol yang dilakukan di ponsel anak.

    Kemudian salah satu fitur unggulan dari KidsGuard Pro adalah kemampuannya untuk memantau pesan masuk, pesan keluar, dan bahkan pesan yang telah dihapus.

    Itulah 6 rekomendasi aplikasi “sadap” WhatsApp anak yang bisa Anda coba pada tahun 2025. Pada dasarnya, aplikasi-aplikasi di atas adalah aplikasi untuk memantau aktivitas anak di HP mereka.

  • XLSMART Mundur dari Lelang Frekuensi 1,4 GHz, Ini Pertimbangannya

    XLSMART Mundur dari Lelang Frekuensi 1,4 GHz, Ini Pertimbangannya

    Bisnis.com, JAKARTA — PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk memutuskan untuk tidak melanjutkan proses seleksi pengguna pita frekuensi radio 1,4 GHz untuk layanan akses nirkabel pitalebar (broadband wireless access/BWA) tahun 2025.

    Group Head Regulatory & Government Relations XLSMART Alvin Aslam menyampaikan, keputusan tersebut didasari oleh sejumlah pertimbangan internal perusahaan.

    “XLSMART memutuskan untuk tidak melanjutkan proses lelang, dengan pertimbangan prioritas dan ketidaksesuaian dengan rencana bisnis XLSMART,” ujar Alvin melalui keterangan resmi, Rabu (1/10/2025).

    Sebelumnya, terdapat tujuh penyelenggara telekomunikasi yang mendaftar sebagai calon peserta seleksi dengan mengambil dokumen seleksi pada 11–20 Agustus 2025. Mereka adalah PT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk, PT Indosat Tbk, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, PT Telemedia Komunikasi Pratama, PT Netciti Persada, PT Telekomunikasi Seluler, dan PT Eka Mas Republik.

    Dari tujuh calon peserta tersebut, hanya lima yang menyerahkan dokumen permohonan keikutsertaan pada 23 September 2025, yakni PT Eka Mas Republik, PT Telemedia Komunikasi Pratama, PT Indosat Tbk, PT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk, dan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. 

    Pemeriksaan kelengkapan dokumen dilakukan pada hari yang sama, pukul 14.00–16.00 WIB, disaksikan perwakilan masing-masing peserta.

    Dokumen para peserta ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat yang diterbitkan Balai Besar Sertifikasi Elektronik (BSrE), Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). Hasil pemeriksaan menunjukkan PT Eka Mas Republik, PT Telemedia Komunikasi Pratama, dan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk dinyatakan lengkap. Sementara itu, PT Indosat Tbk dan PT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk dokumennya tidak lengkap dan akhirnya menyatakan pengunduran diri.

    Dengan demikian, dari tujuh perusahaan yang mengambil dokumen seleksi, kini hanya tiga yang tersisa untuk melanjutkan ke tahap lelang harga, yakni PT Telemedia Komunikasi Pratama, PT Eka Mas Republik, dan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. Mereka akan bersaing memperebutkan pita frekuensi 1,4 GHz yang terbagi ke dalam tiga zona.

    Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menyatakan proses seleksi akan berlanjut sesuai ketentuan. 

    “Sesuai ketentuan dalam Dokumen Seleksi Pengguna Pita Frekuensi Radio 1,4 GHz untuk Layanan Akses Nirkabel Pitalebar [Broadband Wireless Access] Tahun 2025, maka berdasarkan hasil evaluasi administrasi sebagaimana dimaksud dalam angka 5, proses seleksi dilanjutkan ke tahapan lelang harga,” tulis Komdigi dalam laman resminya, Rabu (1/10/2025).

    Adapun, tahapan lelang harga dijadwalkan berlangsung mulai Senin, 13 Oktober 2025, melalui sistem e-Auction. Peserta yang tidak lolos evaluasi administrasi tetap memiliki hak untuk menyampaikan sanggahan atas hasil evaluasi tersebut. 

    Sanggahan dapat diajukan secara daring melalui sistem e-Auction paling lambat Jumat, 3 Oktober 2025 pukul 15.00 WIB, dengan melampirkan bukti yang memperkuat sanggahan.

  • Program Kampung Internet Perlu Didukung Kapasitas Bandwidth Besar

    Program Kampung Internet Perlu Didukung Kapasitas Bandwidth Besar

    Bisnis.com, JAKARTA— PT Supra Primatama Nusantara (Biznet) menilai Program Kampung Internet 2025 yang diluncurkan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) merupakan inisiatif baik dalam memperluas akses internet hingga ke pelosok desa. Namun, program tersebut perlu dibarengi dengan dukungan infrastruktur, perangkat, serta regulasi yang tepat agar manfaatnya bisa berkelanjutan.

    Senior Manager Marketing Biznet Adrianto Sulistyo menekankan pentingnya kualitas perangkat dan kapasitas bandwidth yang besar dalam pembangunan konektivitas. Menurutnya, pengalaman selama pandemi menunjukkan bahwa kapasitas jaringan dan perangkat berperan penting dalam mendukung aktivitas digital masyarakat.

    “Ya itu sebenarnya adalah program baik sekali ya. Cuma ya itu tadi bagi kami, bukan hanya terkoneksi kalau bisa. Jadi memang harus juga didukung dengan bandwith yang besar,” kata Adrianto dalam Press Conference Biznet 25th Anniversary di Jakarta pada Rabu (1/10/2025). 

    Adrianto menambahkan, Biznet sejak 2017, telah menghadirkan perangkat dengan kapasitas hingga 1Gb, lebih besar dibandingkan rata-rata perangkat modem kala itu yang hanya mampu menyalurkan 100–150Mb. 

    Hal ini terbukti bermanfaat ketika pandemi, saat kebutuhan internet melonjak akibat seluruh aktivitas masyarakat yang dilakukan dari rumah.

    “Pada saat itu ada beberapa provider yang membesarkan bandwith-nya tapi ternyata perangkatnya enggak cocok. Mesti kirim orang ke rumah, ganti perangkat. Yang di mana pas pandemi semua enggak ada yang berani masuk rumah,” katanya.

    Dia menegaskan, pembangunan Kampung Internet sebaiknya disertai penyediaan bandwidth besar dan perangkat mumpuni agar dapat menjawab kebutuhan jangka panjang. 

    “Supaya bicara 5-10 tahun ke depan, kita juga udah tahu nih, sasarannya mau ke mana. Jadi kalau memang cuma bikin terkoneksi tapi cuma 10-20 Mbps, takutnya enggak bisa dipakai buat apa-apa,” kata Adrianto.

    Sementara itu, Vice President Marketing Biznet Hutomo Siswanto menekankan pentingnya dukungan regulasi dari pemerintah daerah dalam menyukseskan program ini.

    “Dan juga sebenernya program ini itu bisa bener-bener membuat kepala-kepala daerah pemerintahan itu jadi aware gitu lho. Dengan adanya program ini, jadi mereka kepala-kepala daerah itu akan aware dengan kebutuhan internet di masyarakat ini semakin tinggi,” kata Hutomo.

    Hutomo berharap program Kampung Internet juga bisa mempermudah jalannya regulasi bagi penyelenggara jasa internet (ISP) agar bisa memperluas layanan ke wilayah-wilayah baru. 

    “Jadi bisa membantu juga regulasi, misalnya regulasinya dimudahkan untuk ISP itu untuk bisa masuk ke kota-kota atau kabupaten di wilayah-wilayah yang tersebar di Indonesia,” tambahnya.

    Sebelumnya, Komdigi meresmikan Program Kampung Internet 2025 di Desa Kramat Gajah, Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara pada 29 September 2025. Program ini akan membangun 1.194 titik penerima manfaat di lima provinsi dengan tahap awal 307 titik di Sumatra Utara, serta menambah jaringan kabel fiber optik sepanjang 196 kilometer.

    Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid menyebut, kehadiran Kampung Internet akan menjadi motor penggerak kemajuan desa di era digital. Program ini juga menjadi bagian dari target RPJMN 2025–2029, yakni penetrasi broadband rumah tangga 50%, jaringan fiber optik hingga 90% kecamatan, serta kecepatan internet 100 Mbps pada 2029.