Category: Bisnis.com Tekno

  • Schneider Electric Bidik Ekspansi Bisnis di Italia Semester I/2026

    Schneider Electric Bidik Ekspansi Bisnis di Italia Semester I/2026

    Bisnis.com, SINGAPURA – Motivair by Schneider Electric mengungkap rencana untuk membuka pabrik baru di Italia yang akan memproduksi produk pendinginan berbasis cairan atau liquid cooling solution mencakup Coolant Distribution Units (CDU), ChilledDoor rear door heat exchangers, serta Dynamic Cold Plates.

    Vice President of Sales at Motivair Schneider Electric, Andrew Whitmore menjelaskan bahwa rencana ekspansi usaha itu bakal dilakukan selambat-lambatnya dalam enam bulan mendatang atau jatuh pada April 2026.

    “Dalam enam bulan, dan mungkin sedikit lebih singkat dari itu, kami telah sepenuhnya mengindustrialisasikan produk kami di fasilitas manufaktur Italia untuk mendukung pasar Eropa dan Timur Tengah,” jelasnya saat ditemui di Sands Expo & Convention Centre, Rabu (8/9/2025).

    Di samping itu, Andrew juga menyebut peningkatan kapasitas industri itu dijalankan untuk menjangkau pasar Timur Tengah serta Asia Timur.

    Sayangnya, dia belum merinci berapa modal yang dikucurkan perseroan untuk mewujudkan hal tersebut. Dia mengaku pihaknya memang telah siap melakukan ekspansi bisnis dalam rangka memenuhi kebutuhan pengembangan data center di dunia.

    Sebagai informasi, Motivair merupakan sebuah perusahaan yang fokus bergerak di bidang pendinginan cairan dan solusi manajemen termal untuk sistem komputasi berkemampuan tinggi.

    Schneider Electric mulai melakukan akuisisi terhadap perusahaan asal AS, Motivair pada Oktober 2024. Di mana, proses aksi korporasi itu baru rampung sepenuhnya pada Februari 2025.

    “Jadi, tanggal resmi pertama Motivair menjadi bagian dari Schneider Electric adalah 3 Maret 2025. Dan saat ini, kami sudah hampir tujuh bulan menjalani proses integrasi formal ini,” pungkas Andrew.

    Adapun, saat ini Schneider Electric menggenggam 75% saham Motivair, menjadikannya sebagai pemegang saham mayoritas perusahaan. Dalam laporannya nilai Akuisisi tersebut mencapai US$850 juta.

    Lebih lanjut, Schneider Electric juga disebut akan kembali melakukan akuisisi sisa 25% saham minoritas Motivair pada 2028.

  • Telkomsel Kembali Uji Coba Registrasi Pakai Face Recognition, Implementasi Bertahap

    Telkomsel Kembali Uji Coba Registrasi Pakai Face Recognition, Implementasi Bertahap

    Bisnis.com, JAKARTA— PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) kembali melakukan uji coba registrasi pelanggan kartu SIM (sim card) menggunakan teknologi pengenalan wajah (face recognition) berbasis biometrik. 

    Direktur Sales Telkomsel, Stanislaus Susatyo, mengatakan uji coba ini menjadi bentuk dukungan terhadap kebijakan pemerintah dalam penerapan registrasi biometrik untuk meningkatkan keamanan identitas digital pelanggan. 

    Dia menambahkan dengan implementasi yang bertahap dan terukur serta mempertimbangkan kesiapan dari ekosistem dan device pendukung, pihaknya percaya kebijakan ini dapat memberikan manfaat optimal bagi masyarakat. 

    “Khususnya, dalam melindungi data pelanggan dari risiko pemalsuan dan penyalahgunaan identitas. Telkomsel akan terus berkolaborasi dengan pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan untuk menciptakan ekosistem digital yang aman, inklusif, dan berkelanjutan,” kata Stanislaus dalam keterangan resmi pada Kamis (9/10/2025). 

    Stanislaus menyebutkan Telkomsel menghadirkan teknologi pengenalan wajah yang telah dilengkapi fitur liveness detection sesuai standar ISO 30107, baik aktif maupun pasif. Teknologi ini memastikan subjek yang hadir adalah individu yang benar-benar hidup, bukan foto, video, atau hasil manipulasi digital seperti deepfake.

    Uji coba dilakukan melalui berbagai skenario layanan, antara lain registrasi pelanggan baru dan penggantian kartu SIM, dengan memanfaatkan aplikasi serta laman khusus untuk mendukung proses registrasi biometrik secara mandiri.

    Langkah tersebut menurut Stanislaus menjadi respons atas meningkatnya kasus penyalahgunaan nomor seluler untuk tindak penipuan, penyebaran hoaks, serta kejahatan digital yang memanfaatkan data identitas seperti NIK dan Nomor KK untuk registrasi ganda atau tidak sah.

    Uji coba ini juga selaras dengan semangat Telkomsel untuk menghadirkan layanan beyond connectivity, memperkuat kualitas Know Your Customer (KYC). 

    “Serta mendukung visi pemerintah dalam membangun ekosistem digital yang aman, inklusif, dan terpercaya bagi seluruh masyarakat Indonesia,” kata Stanislaus

    Sementara itu, Direktur Jenderal Ekosistem Digital Komdigi, Edwin H. Abdullah, menyampaikan kebijakan registrasi berbasis biometrik merupakan bagian dari upaya melindungi pengguna ponsel di Indonesia.

    “Tujuan registrasi biometrik ini adalah sebagai bentuk perlindungan pengguna ponsel di Indonesia. Kami mengapresiasi Telkomsel yang telah menunjukkan langkah kongkrit dalam uji coba registrasi biometrik sebagai bentuk tanggung jawab selaku operator seluler kepada pelanggannya,” kata Edwin.

    Edwin pun berharap registrasi biometrik ini akan menjadi pola baru dalam bisnis seluler, menunjukkan bahwa operator seluler tidak hanya peduli pada bagaimana mendapatkan keuntungan perusahaan yang besar, tetapi juga peduli pada keselamatan, keamanan, dan kenyamanan para pelanggannya. 

    “Ini terutama karena pelanggan merupakan fondasi dari pertumbuhan bisnis masing-masing industri, operator, dan pertumbuhan ekonomi negara,” katanya.

  • Elon Musk Bayar Rp2 Triliun kepada Ex Petinggi Twitter Imbas Pesangon Kurang

    Elon Musk Bayar Rp2 Triliun kepada Ex Petinggi Twitter Imbas Pesangon Kurang

    Bisnis.com, JAKARTA— Elon Musk berenaca menyelesaikan gugatan senilai US$128 juta atau sekitar Rp2,05 triliun, yang diajukan oleh empat mantan eksekutif Twitter. Elon memecat mereka setelah mengambil alih perusahaan itu pada 2022.

    Melansir laman TechCrunch pada Kamis (9/10/2025) empat mantan eksekutif tersebut adalah mantan CEO Parag Agrawal, mantan CFO Ned Segal, serta dua pejabat hukum senior Sean Edgett dan Vijaya Gadde. 

    Mereka dipecat segera setelah Musk resmi membeli Twitter yang kini bernama X dengan nilai akuisisi US$44 miliar atau sekitar Rp704 triliun.

    Keempatnya mengajukan gugatan karena tidak menerima pembayaran pesangon yang menjadi hak mereka. 

    Dalam gugatan tersebut, para mantan eksekutif menuduh Musk sengaja menahan pembayaran tersebut lantaran mereka berupaya menegakkan komitmen Musk untuk menyelesaikan kesepakatan akuisisi Twitter, saat miliarder itu sempat berusaha membatalkannya.

    Menariknya, gugatan itu juga mengutip biografi Elon Musk karya Walter Isaacson yang menyebut Musk pernah berkata akan memburu setiap orang di jajaran eksekutif Twitter hingga akhir hayat mereka.

    Dokumen pengadilan terbaru mengonfirmasi kedua pihak telah mencapai kesepakatan damai, meski rincian penyelesaian tersebut belum diungkapkan ke publik.

    Kasus ini bukan yang pertama terkait pesangon setelah akuisisi Twitter. Sebelumnya, Musk juga telah menyelesaikan gugatan class action yang diajukan oleh sekitar 6.000 mantan karyawan Twitter, yang mengklaim hanya menerima sebagian pesangon atau bahkan tidak menerima sama sekali.

    Orang Terkaya

    Elon Musk baru saja mencetak sejarah jadi orang terkaya dunia dan orang pertama dengan kekayaan mencapai US$500 miliar.

    Kekayaannya bahkan melebihi PDB di mayoritas negara di dunia.

    Visioner Tesla Inc. dan SpaceX ini resmi menjadi orang pertama yang kekayaan bersihnya melampaui US$500 miliar, angka yang begitu besar hingga melampaui PDB sekitar 83% negara di dunia. 

    Hanya sekitar 28-32 negara yang memiliki perekonomian lebih besar dari kekayaan Musk, jauh melampaui negara-negara raksasa dunia seperti Jepang, Jerman, dan India.

    Adapun saat ini kekayaan Musk meroket terutama ditopang oleh Tesla. Dengan kepemilikan sekitar 15,3% saham perusahaan, saham Tesla miliknya telah melonjak sebesar US$63,9 miliar hanya dalam waktu sebulan, berkat lonjakan saham sebesar 37,6% dari US$333,87 pada bulan Agustus menjadi US$459,46 hari ini. 

    Lonjakan tersebut saja telah menambah 12,8% total kekayaan bersihnya, sementara kepemilikan saham Tesla miliknya kini mewakili hampir 47% dari kekayaan Musk.

    Bandingkan kekayaan Musk dengan kekayaan negara-negara, dan skalanya sungguh mencengangkan. Menurut data IMF pada 2025, negara-negara seperti Bangladesh dengan PDB US$467 miliar, Denmark US$450 miliar, dan Malaysia US$445 miliar, semuanya memiliki perekonomian yang lebih kecil daripada kekayaan pribadi Musk.

    Bahkan beberapa negara maju, punya PDB yang hanya selisih sedikit dengan kekayaan Musk, dengan Norwegia US$504 miliar dan Singapura di US$565 miliar, hanya sedikit melampaui kekayaan bersihnya, yang menunjukkan konsentrasi kekayaan pada satu individu.

    Tonggak sejarah Musk senilai US$500 miliar bukan sekadar kemenangan pribadi, tapi merupakan ilustrasi yang mencolok tentang kekuatan disrupsi teknologi dan kendaraan listrik dalam menciptakan nilai yang belum pernah terjadi sebelumnya.

    Tesla tetap menjadi tulang punggung kekayaan tersebut, membuktikan bahwa bahkan di dunia dengan ekonomi triliunan dolar, seorang visioner yang didukung oleh perusahaan bermargin tinggi dapat melampaui seluruh negara.

    Bagi investor, ini adalah pengingat bahwa pergerakan saham Tesla bukan sekadar berita perusahaan, melainkan peristiwa ekonomi makro dalam skala kecil, yang membentuk peruntungan dalam skala besar yang bahkan tak terbayangkan oleh banyak orang.

  • XLSMART Ekspansi ke Kalimantan, Tebar 11.400 BTS Jangkau 3 Juta Pelanggan

    XLSMART Ekspansi ke Kalimantan, Tebar 11.400 BTS Jangkau 3 Juta Pelanggan

    Bisnis.com, JAKARTA — PT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk (XLSMART) melanjutkan ekspansi jaringan ke Kalimantan, dengan mengoperasikan 11.400 BTS yang tersebar di seluruh provinsi tersebut.

    Presiden Direktur & CEO XLSMART, Rajeev Sethi, mengatakan proses integrasi jaringan dan operasional pascamerger berjalan sesuai rencana. Menurutnya, konsolidasi ini bukan sekadar penggabungan bisnis, tetapi langkah strategis untuk memperkuat fondasi industri telekomunikasi nasional.

    “Perusahaan tidak hanya membangun jaringan yang kuat untuk hari ini, tetapi juga menyiapkan infrastruktur yang siap menghadapi kebutuhan digital masa depan,” ujar Rajeev dalam keterangan resmi, Rabu (8/10/2025).

    Hingga kini, layanan XLSMART telah menjangkau seluruh provinsi di Kalimantan dengan sekitar 3 juta pelanggan. Dari total tersebut, lebih dari 4.200 BTS berada di Kalimantan Selatan, sebagian besar merupakan BTS 4G. 

    Kalimantan Selatan menjadi wilayah penting bagi XLSMART karena posisinya sebagai pintu gerbang utama pulau tersebut. Dari total 3 juta pelanggan di Kalimantan, sekitar 1,4 juta berada di provinsi ini, dengan 270 ribu pelanggan di Kota Banjarmasin. 

    XLSMART juga memperluas layanan ke sejumlah lokasi wisata populer di Kalimantan Selatan, seperti Pasar Terapung Lok Baintan, Masjid Raya Sabilal Muhtadin, dan Kampung Sasirangan. Setiap tahun, perusahaan turut menyiapkan kapasitas jaringan tambahan untuk mendukung kelancaran acara besar seperti Haul Guru Sekumpul, yang dihadiri ratusan ribu hingga jutaan warga.

    Lebih lanjut, sekitar 90% jaringan fiber optik XLSMART telah menjangkau kota dan kabupaten di seluruh Kalimantan, dengan 80% di antaranya menggunakan teknologi yang memastikan kecepatan dan stabilitas layanan. Perluasan jaringan dilakukan melalui integrasi antar-BTS yang terus berjalan, menghasilkan peningkatan cakupan di wilayah-wilayah baru yang sebelumnya belum terlayani secara optimal. 

    Beberapa di antaranya meliputi Kabupaten Landak, Sanggau, Sintang, dan Ketapang di Kalimantan Barat; Kotawaringin Barat, Seruyan, Kotawaringin Timur, Katingan, Palangka Raya, dan Kapuas di Kalimantan Tengah; serta Bontang, Kutai Timur, Kutai Kartanegara, Penajam Paser Utara, dan Paser di Kalimantan Timur. 

    Perluasan ini juga diarahkan untuk mendukung pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dan kawasan penyangganya. Meski demikian, Rajeev mengakui bahwa pembangunan jaringan di Kalimantan menghadapi sejumlah tantangan, mulai dari keterbatasan infrastruktur listrik, akses jalan, hingga kondisi geografis yang beragam.

    “Namun, XLSMART akan tetap berupaya mengatasi tantangan tersebut dengan kombinasi teknologi dan strategi operasional,” katanya.

    Sebagai bagian dari dukungan terhadap pembangunan IKN, jaringan fiber optik XLSMART turut menghadirkan layanan telekomunikasi dan internet berkecepatan tinggi. Perusahaan juga telah mengoperasikan sistem komunikasi kabel laut (SKKL) Batam–Serawak yang menghubungkan Malaysia dan Indonesia melalui rute Entikong–Pontianak sepanjang 120 kilometer. Infrastruktur ini telah beroperasi sejak 1 Juni 2022. 

    Rajeev menjelaskan, jaringan kabel optik tersebut memperkuat konektivitas internet antara Batam, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi dengan kinerja dan latency yang lebih cepat. 

    Dia menyebut jaringan kabel optik ini juga menjadi alternatif gateway internasional yang baru bagi Indonesia menuju Kuching, Serawak, dan Hong Kong, serta menambah keragaman dan keandalan koneksi ke beberapa POP/HUB di Asia. 

    “Bagi XLSMART, infrastruktur ini penting untuk bisa mengatasi peningkatan trafik data di masa depan dan menyediakan jaringan berkualitas sehingga bisa memberikan layanan terbaik kepada pelanggan,” tambahnya.

    Perusahaan juga aktif berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk memastikan pembangunan jaringan sesuai kebutuhan masyarakat. Di wilayah sulit dijangkau, XLSMART memanfaatkan energi alternatif seperti panel surya, sekaligus mendukung agenda nasional penggunaan energi bersih.

    Selain itu, stabilitas jaringan dipantau secara real-time melalui Network Operation Center (NOC), dengan kegiatan preventive maintenance rutin guna mengantisipasi potensi gangguan.

    Melalui lini bisnis XLSMART for Business, perusahaan juga memperluas dukungan bagi sektor korporasi, pendidikan, pemerintahan, energi, dan UKM. Layanan yang ditawarkan mencakup jaringan dan konektivitas, pusat data, solusi teknologi AI, IoT, serta ICT.

  • Pembangunan Data Center Diproyeksikan Bergeser ke Arah Sub Urban 3 Tahun Lagi

    Pembangunan Data Center Diproyeksikan Bergeser ke Arah Sub Urban 3 Tahun Lagi

    Bisnis.com, JAKARTA— Indonesia Data Center Provider Organization (IDPRO) menyebutkan tren pembangunan pusat data (data center) di Indonesia bakal mengalami pergeseran dalam 3-5 tahun mendatang, dari kawasan pusat kota (in-town) menuju wilayah pinggiran atau sub urban.

    Ketua IDPRO Hendra Suryakusuma, mengatakan saat ini geliat pembangunan data center di pusat kota, khususnya Jakarta, masih sangat intens. Namun, dalam jangka menengah hingga panjang, sekitar tiga hingga sepuluh tahun ke depan, arah pembangunan diprediksi akan bergeser ke luar kota.

    “Kita juga tidak bisa mengabaikan bahwa dalam mungkin jangka menengah, menengah itu artinya 3–5 tahun ya, hingga panjang itu 10 tahun, akan terjadi pergeseran ke arah sub urban atau daerah luar kota ya,” kata Hendra saat dihubungi Bisnis pada Rabu (8/10/2025). 

    Menurutnya, pergeseran ini terjadi karena berbagai pertimbangan, terutama harga tanah di Jakarta yang sudah sangat tinggi, serta keterbatasan kapasitas energi dan lahan di ibu kota.

    Hendra menambahkan, wilayah seperti Bekasi, Jababeka, Karawang, dan Tangerang kini menjadi magnet baru bagi pelaku industri data center berkat dukungan infrastruktur kelistrikan dan konektivitas yang memadai.

    Selain itu, kawasan ekonomi khusus (special economic zone) seperti Nongsa Digital Park di Batam juga menjadi daya tarik tersendiri.

    “Di Nongsa Digital Park,  42 hektare khusus untuk pelaku industri data center. Ada 9 pemain di sana dan lahannya sudah laku semua. Kalau ada wilayah seperti di Nongsa, itu juga karena tidak ada import duty [bea masuk], tidak ada pajak penambahan nilai, itu juga menarik gitu ya,” katanya. 

    Meski demikian, Hendra menilai model hybrid kemungkinan akan menjadi pola dominan dalam pengembangan data center di masa depan. Artinya, pemain besar akan tetap memiliki fasilitas di pusat kota untuk memenuhi kebutuhan latency dan compliance, sementara pembangunan dalam skala besar akan diarahkan ke wilayah sub urban. 

    Beberapa proyek hyperscale pun sudah mulai terlihat di kawasan industri seperti di Deltamas, Surya Cipta, Cibitung, dan Jababeka. Hendra mencontohkan, Damac Digital bahkan membangun fasilitas keduanya di Deltamas dengan kapasitas mencapai 200 megawatt (MW).

    Sementara itu untuk data center in town, di Jakarta sendiri saat ini terdapat sekitar 25 pemain data center yang membangun fasilitas in-town, seperti DCI Indonesia, SM+, Damac Digital, hingga Equinix.

    Hendra memperkirakan kapasitas daya (power capacity) pusat data di Indonesia meningkat hampir dua kali lipat dalam dua hingga tiga tahun terakhir.Dia menjelaskan, lonjakan pembangunan data center in town didorong oleh tiga faktor utama, yakni regulasi domestikasi data, kebutuhan latency rendah, dan pertumbuhan layanan digital seperti fintech, perbankan, e-commerce, dan ojek online. 

    Namun, di tengah pesatnya pertumbuhan ini, isu keberlanjutan (sustainability) menjadi perhatian utama IDPRO. “Paling concern kami adalah sustainability. Karena hampir semua anggota kami ini menggunakan energi dari batubara ya karena PLN pun masih banyak pakai batubara” ujarnya.

    Meski demikian, IDPRO tetap berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan ekosistem data center yang berkelanjutan, kompetitif, dan memperkuat kedaulatan digital nasional.

    “Kami tetap berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan ekosistem data center ini tetap sustainable, kompetitif dan juga ingin tercapai terjadinya kedaulatan digital kita,” tegas Hendra.

    Dia pun menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, industri, dan penyedia teknologi agar Indonesia dapat menjadi pusat data center di Asia Tenggara.

    “Karena saya yakin Indonesia sebenarnya bisa menjadi hub untuk data center di Asia Tenggara ya selama dukungan dari pemerintah juga luar biasa baiknya,” pungkasnya.

  • Matrix Nap Info Gelar Kabel Laut Baru MCS2 Jakarta-Singapura

    Matrix Nap Info Gelar Kabel Laut Baru MCS2 Jakarta-Singapura

    Bisnis.com, JAKARTA — PT NAP Info Lintas Nusa (Matrix NAP Info) menggelar sistem komunikasi kabel bawah laut (SKKL) baru, Matrix Cable System 2 (MCS2), yang menghubungkan Jakarta dengan Singapura.

    Perusahaan memiliki misi untuk memperkuat konektivitas Indonesia di pasar internasional.

    Direktur Matrix NAP Info Omar Syarif Nasution mengatakan peluncuran Matrix Cable System 2 (MCS2) jadi langkah besar untuk konektivitas Indonesia ke layanan global. MCS2 memiliki keunggulan berupa kapasitas yang besar, sehingga dapat mengantarkan bandwidht dengan lancar dan andal.

    “Sebagai penerus dari sistem kabel Jakarta – Singapura, MCS2 menawarkan kapasitas lebih besar, latensi lebih rendah, dan skalabilitas lebih tinggi,” kata Omar, Rabu (8/10/2025).

    Diketahui, MCS2 merupakan generasi lanjutan dari Matrix Cable System yang dibangun dan dioperasikan oleh NAP Info Lintas Nusa serta Matrix Networks PTE LTD sebagai jaringan telekomunikasi internasional swasta pertama Indonesia.

    MCS membentang sekitar 1.055 km dari Singapura ke Jakarta, dengan kapasitas desain maksimum sebesar 2,56 Tbps. MCS menawarkan konektivitas PoP-ke-PoP antara Singapura dan Indonesia.

    Adapun jaringan Matrix NAP Info hadir di sejumlah lokasi data center seperti Biznet Midplaza Jakarta, Biznet Technovillage, Lintasarta Data Center, Telkomsigma Serpong & Sentul, Omadata Surabaya, DCI Indonesia (di Cibitung, Bekasi), serta EDGE Data Center yang berlokasi di Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, dan lainnya.

    Saat ini, kata Omar, Matrix NAP Info mengoperasikan Matrix Cable System (MCS), Matrix Cable Internet eXchange (MCIX), Matrix Data Center, Matrix Cloud dan Matrix Internet.

    Matrix NAP Info juga telah bergabung ke dalam Konsorsium Asia Link Cable (ALC), yang membuat Matrix NAP Info makin mempertegas posisinya sebagai penyedia infrastruktur terpercaya di Asia.

    “ALC menghadirkan jangkauan yang lebih luas, jaringan lebih tangguh, dan akses lebih cepat, memperkuat kehadiran Matrix NAP Info tidak hanya di koridor Jakarta-Singapura, tapi juga pasar-pasar utama lain di kawasan Asia,” kata Omar.

  • Matrix Nap Info Gelar Kabel Laut Baru MCS2 Jakarta-Singapura

    Matrix Nap Info Gelar Kabel Laut Baru MCS2 Jakarta-Singapura

    Bisnis.com, JAKARTA — PT NAP Info Lintas Nusa (Matrix NAP Info) menggelar sistem komunikasi kabel bawah laut (SKKL) baru, Matrix Cable System 2 (MCS2), yang menghubungkan Jakarta dengan Singapura.

    Perusahaan memiliki misi untuk memperkuat konektivitas Indonesia di pasar internasional.

    Direktur Matrix NAP Info Omar Syarif Nasution mengatakan peluncuran Matrix Cable System 2 (MCS2) jadi langkah besar untuk konektivitas Indonesia ke layanan global. MCS2 memiliki keunggulan berupa kapasitas yang besar, sehingga dapat mengantarkan bandwidht dengan lancar dan andal.

    “Sebagai penerus dari sistem kabel Jakarta – Singapura, MCS2 menawarkan kapasitas lebih besar, latensi lebih rendah, dan skalabilitas lebih tinggi,” kata Omar, Rabu (8/10/2025).

    Diketahui, MCS2 merupakan generasi lanjutan dari Matrix Cable System yang dibangun dan dioperasikan oleh NAP Info Lintas Nusa serta Matrix Networks PTE LTD sebagai jaringan telekomunikasi internasional swasta pertama Indonesia.

    MCS membentang sekitar 1.055 km dari Singapura ke Jakarta, dengan kapasitas desain maksimum sebesar 2,56 Tbps. MCS menawarkan konektivitas PoP-ke-PoP antara Singapura dan Indonesia.

    Adapun jaringan Matrix NAP Info hadir di sejumlah lokasi data center seperti Biznet Midplaza Jakarta, Biznet Technovillage, Lintasarta Data Center, Telkomsigma Serpong & Sentul, Omadata Surabaya, DCI Indonesia (di Cibitung, Bekasi), serta EDGE Data Center yang berlokasi di Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, dan lainnya.

    Saat ini, kata Omar, Matrix NAP Info mengoperasikan Matrix Cable System (MCS), Matrix Cable Internet eXchange (MCIX), Matrix Data Center, Matrix Cloud dan Matrix Internet.

    Matrix NAP Info juga telah bergabung ke dalam Konsorsium Asia Link Cable (ALC), yang membuat Matrix NAP Info makin mempertegas posisinya sebagai penyedia infrastruktur terpercaya di Asia.

    “ALC menghadirkan jangkauan yang lebih luas, jaringan lebih tangguh, dan akses lebih cepat, memperkuat kehadiran Matrix NAP Info tidak hanya di koridor Jakarta-Singapura, tapi juga pasar-pasar utama lain di kawasan Asia,” kata Omar.

  • Tiga Ilmuwan Raih Nobel Kimia 2025 Berkat Material Revolusioner Penangkap Karbon dan Air

    Tiga Ilmuwan Raih Nobel Kimia 2025 Berkat Material Revolusioner Penangkap Karbon dan Air

    Bisnis.com, JAKARTA – Tiga ilmuwan, Susumu Kitagawa, Richard Robson, dan Omar Yaghi, meraih Hadiah Nobel Kimia 2025 atas pencapaian mereka dalam mengembangkan bentuk baru arsitektur molekuler yang menghasilkan material revolusioner.

    Temuan ini diyakini mampu membantu manusia menghadapi tantangan besar seperti perubahan iklim dan kekurangan air bersih.

    Melansir Reuters, Rabu (8/10/2025), ketiga penerima penghargaan tersebut berhasil menciptakan struktur molekul berpori dengan ruang luas yang memungkinkan aliran gas dan bahan kimia, serta dapat dimanfaatkan untuk mengekstraksi air dari udara gurun, menangkap karbon dioksida, dan menyimpan gas beracun secara aman.

    Akademi Ilmu Pengetahuan Kerajaan Swedia menjelaskan, beberapa material yang dikembangkan memiliki luas permukaan luar biasa besar. Satu kubus kecil seukuran gula pasir bisa memiliki area setara satu lapangan sepak bola.

    “Material ini bisa diibaratkan seperti tas Hermione dalam cerita Harry Potter, yang mampu menyimpan volume gas sangat besar di ruang yang amat kecil,” ujar anggota Komite Nobel Kimia Olof Ramstrom.

    Hadiah Nobel yang telah berusia lebih dari seabad ini diserahkan oleh Akademi Ilmu Pengetahuan Kerajaan Swedia. Para pemenang akan berbagi hadiah sebesar 11 juta krona Swedia (sekitar Rp19,4 miliar) dan kehormatan meraih salah satu penghargaan ilmiah paling prestisius di dunia.

    Dalam konferensi pers Nobel, Kitagawa yang merupakan profesor di Universitas Kyoto, Jepang, mengungkapkan rasa syukurnya.

    “Impian saya adalah menangkap dan memisahkan udara—misalnya menjadi karbondioksida, oksigen, atau air—lalu mengubahnya menjadi material berguna dengan energi terbarukan,” katanya.

    Sementara itu, Robson merupakan profesor di Universitas Melbourne, Australia, sementara Yaghi mengajar di Universitas California, Berkeley, Amerika Serikat.

    Melalui pengembangan metal-organic frameworks (MOFs), ketiganya dinilai telah membuka babak baru dalam dunia kimia dengan menciptakan peluang besar untuk menjawab berbagai krisis global, ujar Akademi dalam pernyataannya.

    Hadiah Nobel Kimia menjadi penghargaan ketiga yang diumumkan tahun ini setelah bidang kedokteran dan fisika, dengan Nobel Sastra dijadwalkan menyusul pada Kamis.

    Penghargaan Nobel sendiri didirikan melalui wasiat penemu dan pengusaha asal Swedia, Alfred Nobel, dan telah diberikan sejak tahun 1901, dengan beberapa kali terhenti akibat perang dunia.

    Nobel, yang juga seorang kimiawan, mengumpulkan kekayaannya dari penemuan dinamit pada abad ke-19. Adapun penghargaan Nobel Ekonomi merupakan tambahan yang didanai oleh bank sentral Swedia.

    Meski kerap berada di bawah bayang-bayang Nobel Fisika, Sastra, dan Perdamaian, Nobel Kimia tetap menjadi ajang pengakuan bagi penemuan-penemuan yang mengubah dunia—mulai dari fisi nuklir hingga teknik sekuensing DNA.

    Tahun lalu, penghargaan ini diberikan kepada ilmuwan Amerika David Baker dan John Jumper, serta ilmuwan Inggris Demis Hassabis, atas riset mereka dalam menguraikan struktur dan rekayasa protein yang membuka jalan bagi terobosan baru dalam pengembangan obat.

  • Usai Caplok Motivair, Schneider Electric Luncurkan Portofolio Liquid Cooling

    Usai Caplok Motivair, Schneider Electric Luncurkan Portofolio Liquid Cooling

    Bisnis.com, SINGAPURA — Schneider Electric resmi meluncurkan portofolio liquid cooling end-to-end usai mengakuisisi kepemilikan mayoritas Motivair Corporation (Motivair), sebuah perusahaan yang fokus bergerak di bidang pendinginan cairan dan solusi manajemen termal untuk sistem komputasi berkemampuan tinggi.

    CEO Motivair by Schneider Electric, Richard Whitmore menjelaskan bahwa portofolio itu dicanangkan dalam rangka mendukung terwujudnya AI Factories of the Future. Dia memastikan, inovasi tersebut akan memenuhi kebutuhan daya tinggi serta beban kerja GPU yang intens pada pusat data berdensitas tinggi.

    “Seiring meningkatnya kompleksitas sistem pendinginan pusat data di era kecerdasan buatan (AI), portofolio kami terus berkembang untuk mampu memenuhi kebutuhan infrastruktur masa kini dan masa depan,” kata Richard di Marina Bay Sands, Singapura, Rabu (8/9/2025).

    Adapun, portofolio liquid cooling tersebut mencakup infrastruktur fisik pusat data (data center), termasuk CDU, RDHx, HDU, dynamic cold plates, chillers, dan lainnya, serta perangkat lunak dan layanan pendukung. 

    Dalam penjelasannya, sistem pendingin dapat memangkas hingga 40% dari total konsumsi daya Data Center. Di mana, teknologi liquid cooling mampu menghilangkan panas hingga 3.000 kali lebih efektif dan efisien dibandingkan sistem pendinginan berbasis udara (air cooling).

    “Kami menjadi satu-satunya penyedia liquid cooling yang memiliki keahlian, terbukti hingga ke tingkat silicon melalui kolaborasi pengembangan bersama NVIDIA dan produsen GPU terkemuka lainnya. Bersama Schneider Electric, kami menciptakan portofolio tak tertandingi yang tidak hanya mempercepat waktu ke pasar (time-to-market), tetapi juga meningkatkan ROI bagi pelanggan di seluruh dunia,” ujarnya.

    Untuk diketahui sebelumnya, Schneider Electric mulai melakukan akuisisi terhadap perusahaan asal AS, Motivair pada Oktober 2024. Proses akuisisi baru rampung sepenuhnya pada Februari 2025.

    Schneider Electric saat ini menggenggam 75% saham Motivair, menjadikannya sebagai pemegang saham mayoritas perusahaan. Di mana, nilai akuisisi tersebut mencapai US$850 juta.

    Tak berhenti sampai disitu, Schneider Electric juga berencana kembali mengakuisisi sisa 25% saham minoritas Motivair pada 2028.

  • Siap-Siap! T-Mobile Bakal Setop Jaringan 4G untuk Transisi ke 5G

    Siap-Siap! T-Mobile Bakal Setop Jaringan 4G untuk Transisi ke 5G

    Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan telekomunikasi asal Jerman yang bermarkas di Bonn, T-Mobile dikabarkan akan mulai menghentikan jaringan 4G secara bertahap dalam beberapa tahun ke depan. 

    Melansir laman Pone Arena, Rabu (8/10/2025), berdasarkan laporan internal yang beredar, T-Mobile disebut akan mulai mengalihkan sebagian spektrum LTE yang merupakan teknologi dasar dari jaringan 4G dalam dua tahun mendatang untuk memperkuat pengembangan jaringan 5G Standalone (5G SA).

    Jaringan ini disebut sebagai bentuk “5G sesungguhnya” karena tidak lagi bergantung pada infrastruktur 4G. Saat ini, jaringan 5G T-Mobile beroperasi di frekuensi rendah 600 MHz (n71) dan menengah 2500 MHz (n41). 

    Sementara jaringan 4G-nya menggunakan band 2, 4/66, 12, serta sebagian 71. Dengan penghentian 4G, frekuensi lama seperti Band 2 akan dikonversi menjadi 5G NR Band n2, dan Band 4/66 menjadi n66.

    Transisi ini akan berlangsung secara bertahap hingga 2028, ketika sebagian besar jaringan 4G diperkirakan sudah tidak lagi digunakan. 

    Meski demikian, T-Mobile masih akan mempertahankan kanal LTE kecil berkapasitas 5 MHz hingga 2035 untuk melayani perangkat lawas. Perubahan awal akan dimulai pada 2026, ketika operator tersebut menghentikan persetujuan aktivasi baru untuk perangkat LTE atau 5G Non-Standalone bagi pelanggan korporasi.

    Artinya, pengguna ponsel atau smartwatch lama yang masih bergantung pada 4G memang akan terdampak, tetapi tidak dalam waktu dekat. 

    Saat jaringan mulai beralih sepenuhnya ke 5G, sebagian besar perangkat yang digunakan saat ini kemungkinan sudah perlu diganti karena faktor usia, daya tahan baterai, atau dukungan perangkat lunak yang menurun. Meski begitu, penghentian 4G akan menjadi tantangan tersendiri bagi pengguna perangkat lama seperti ponsel 4G-only, model 5G awal yang masih berbasis 4G core, serta perangkat Internet of Things (IoT) seperti modem, sistem keamanan, mobil terkoneksi, dan peralatan medis yang menggunakan modul LTE.

    Namun, T-Mobile diperkirakan akan membantu pengguna dalam masa transisi. Dalam penghentian jaringan 2G dan 3G beberapa tahun lalu, perusahaan menawarkan program upgrade gratis atau diskon perangkat baru, sehingga kemungkinan besar kebijakan serupa akan diterapkan kembali.

    Langkah T-Mobile menghentikan 4G dilakukan untuk membebaskan spektrum frekuensi yang terbatas dan mahal agar dapat digunakan bagi teknologi yang lebih cepat dan efisien seperti 5G dan kelak 6G. 

    Dengan mengalihkan spektrum tersebut, operator ini dapat meningkatkan cakupan dan kecepatan jaringan 5G Standalone serta memperluas jangkauannya ke seluruh wilayah Amerika Serikat. Selain peningkatan kecepatan, teknologi jaringan baru juga membawa manfaat lain seperti enkripsi yang lebih kuat, efisiensi energi yang lebih tinggi, dan kemampuan menangani lebih banyak perangkat secara bersamaan. 

    T-Mobile juga tengah mengembangkan teknologi 5G RedCap, versi ringan 5G yang dirancang khusus untuk perangkat kecil seperti wearable dan gadget IoT. 

    Sementara itu, teknologi 6G sudah mulai dikembangkan dan diperkirakan standar resminya akan hadir pada 2029, bertepatan dengan periode ketika jaringan 4G T-Mobile mulai benar-benar ditinggalkan. 

    Dengan kecepatan data hingga 1 terabit per detik, latensi ultra rendah di bawah satu mikrodetik, serta dukungan untuk jutaan perangkat per kilometer persegi, 6G diharapkan mampu merealisasikan konsep kota pintar, kendaraan otonom, serta layanan real time seperti operasi medis jarak jauh.

    T-Mobile kemungkinan akan menjadi operator pertama yang beralih penuh ke jaringan generasi berikutnya di Amerika Serikat. Meski demikian, pesaingnya seperti Verizon dan AT&T diperkirakan akan mengikuti langkah serupa, meski dengan tempo yang lebih lambat. Kedua operator tersebut masih bergantung pada infrastruktur 4G untuk menopang koneksi 5G mereka saat ini.