Category: Bisnis.com Tekno

  • Cara Gunakan Fitur Instagram Map, Bisa Lihat Lokasi Teman Real Time

    Cara Gunakan Fitur Instagram Map, Bisa Lihat Lokasi Teman Real Time

    Bisnis.com, JAKARTA— Pengguna Instagram kini dapat melihat lokasi teman mereka secara langsung di kolom pesan langsung (DM). Fitur tersebut merupakan bagian dari Instagram Map, yang diluncurkan secara global 2 bulan lalu dan kini mulai tersedia bagi pengguna di Indonesia.

    Melalui fitur peta ini, Instagram memperluas cara pengguna berinteraksi dengan memungkinkan mereka membagikan lokasi secara real time kepada akun yang saling mengikuti. Pengguna juga dapat melihat lokasi teman lain di peta yang terletak di bagian atas kotak masuk (inbox) sehingga semakin mudah untuk tetap terhubung dan mengetahui aktivitas terbaru teman di platform tersebut.

    Secara default, lokasi pengguna akan dinonaktifkan saat pertama kali membuka fitur peta. Untuk membagikan lokasi, pengguna harus mengaktifkannya terlebih dahulu dengan langkah berikut:

    Cara Mengaktifkan Instagram Map

    Ketuk ikon Pesan (DM) di kanan atas halaman utama Instagram.
    Pilih ikon Peta di bagian atas kotak masuk.
    Ketuk Pengaturan di kanan atas untuk memilih siapa yang bisa melihat lokasi Anda.
    Pilih opsi berbagi lokasi dengan teman tertentu, atau pilih untuk tidak membagikan dengan siapa pun.
    Tekan Perbarui di bagian bawah untuk menyimpan perubahan.

    Instagram menegaskan pengguna hanya dapat berbagi lokasi dengan akun yang saling mengikuti. Lokasi akan diperbarui setiap kali pengguna membuka aplikasi dan akan otomatis hilang setelah 24 jam jika tidak ada aktivitas baru.

    Simbol di kanan atas peta menunjukkan status berbagi lokasi:

        •    Panah biru: lokasi dibagikan kepada pemirsa yang dipilih.

        •    Titik merah: lokasi tidak dibagikan.

        •    Segitiga oranye: izin lokasi di perangkat belum diaktifkan.

    Melihat dan Meminta Lokasi Teman

    Teman yang telah diberi izin bisa melihat lokasi pengguna dengan mengetuk ikon Peta di kotak masuk mereka. Mereka juga bisa mengetuk lokasi tersebut untuk mengirim pesan atau menyukai lokasi itu, yang secara otomatis akan membuka ruang obrolan baru.

    Jika pengguna ingin melihat lokasi seseorang yang belum membagikannya, tersedia opsi “Minta Lokasi” di peta. Pengguna dapat membatalkan permintaan kapan saja. Bila permintaan ditolak, orang yang meminta tidak akan menerima notifikasi penolakan.

    Menyembunyikan Lokasi di Tempat Tertentu

    Instagram juga menyediakan opsi menyembunyikan lokasi otomatis saat pengguna berada di lokasi tertentu, misalnya rumah, kantor, atau tempat publik yang ingin dijaga privasinya.

    Pengguna dapat menambahkan hingga tiga “tempat tersembunyi” dengan langkah berikut:

        1.    Buka Peta dari kotak masuk.

        2.    Ketuk Pengaturan → Opsi → Sembunyikan Tempat.

        3.    Pilih Tambahkan Tempat, lalu seret pin di peta untuk menentukan lokasi dan radius area.

        4.    Beri nama tempat, kemudian tekan Selesai untuk menyimpan.

    Selain itu, pengguna juga dapat menyembunyikan lokasi dari akun tertentu tanpa perlu menonaktifkan fitur peta sepenuhnya dengan cara: 

        1.    Ketuk ikon Pesan (DM) di kanan atas halaman utama Instagram.

        2.    Pilih ikon Peta di bagian atas kotak masuk.

        3.    Ketuk Pengaturan di kanan atas.

        4.    Pilih Opsi, lalu ketuk Sembunyikan dari…

        5.    Pilih akun yang tidak ingin Anda bagikan lokasinya.

        6.    Tekan Selesai di bagian bawah untuk menyimpan perubahan.

  • Opensignal Ungkap Kecepatan Starlink Anjlok Usai Setahun Debut di Indonesia

    Opensignal Ungkap Kecepatan Starlink Anjlok Usai Setahun Debut di Indonesia

    Bisnis.com, JAKARTA— Perusahaan analitik jaringan seluler internasional, Opensignal, mengungkapkan kecepatan internet Starlink di Indonesia mengalami penurunan signifikan setelah 1 tahun beroperasi.

    Dalam laporan terbarunya berjudul ‘Starlink di Indonesia—Satu Tahun Berlalu’, firma riset jaringan global tersebut mencatat adanya kemacetan jaringan yang memangkas kecepatan unduh dan unggah Starlink secara tajam sejak peluncurannya pada Mei 2024.

    “Kecepatan Starlink menurun drastis. Kemacetan jaringan telah memangkas kecepatan unduh Starlink hingga hampir dua pertiga, dan kecepatan unggah hingga hampir setengahnya dalam waktu 12 bulan setelah peluncuran,” tulis Opensignal dalam laporannya yang dikutip Senin (13/10/2025).

    Saat pertama kali hadir di Indonesia, Starlink mencatat kecepatan unduh rata-rata 42 Mbps dan unggah 10,5 Mbps. Namun, data Opensignal menunjukkan bahwa pada pertengahan 2025, kecepatan tersebut turun menjadi 15,8 Mbps untuk unduhan dan 5,4 Mbps untuk unggahan. Skor pengalaman video juga menurun dari 58,1 menjadi 53,1.

    Menurut perusahaan analisis jaringan tersebut, penurunan ini disebabkan oleh lonjakan jumlah pengguna yang memicu kemacetan jaringan. Opensignal menyebut bahkan permintaan meningkat begitu cepat hingga Starlink sempat menghentikan sementara pendaftaran baru. Ketika layanan kembali dibuka pada Juli 2025, pelanggan baru dikenai biaya lonjakan permintaan yang sangat tinggi, mulai dari US$490–US$574 atau sekitar Rp8 juta hingga Rp9,4 juta. 

    Meski kecepatannya menurun, Opensignal mencatat adanya sisi positif, yakni peningkatan konsistensi kualitas dari 24,2% menjadi 30,9% dalam periode yang sama. 

    “Meskipun lebih lambat, peningkatan Starlink dari tahun ke tahun dalam metrik ini menunjukkan latensi yang lebih rendah serta perbaikan infrastruktur,” imbuh lembaga riset tersebut. 

    Dalam perbandingan langsung dengan layanan fixed wireless access (FWA), Opensignal menilai Starlink hanya unggul dalam kecepatan unduh, sementara FWA lebih baik di hampir semua indikator lainnya terutama konsistensi kualitas yang hampir mencapai 50%, jauh lebih tinggi dibandingkan hasil Starlink.

    Berdasarkan data lembaga itu, kecepatan unduh FWA tercatat 14,8 Mbps, unggahan 8,3 Mbps, dan konsistensi kualitas 49,7%, jauh di atas Starlink yang hanya 30,9% pada metrik serupa. 

    FWA juga mencatat skor pengalaman video lebih baik, yakni 55,2 dibandingkan 53,1 milik Starlink. Sebagian besar layanan FWA di Indonesia masih berbasis 4G, sementara pengembangan 5G berjalan secara bertahap karena keterbatasan spektrum.

    “Menghadapi kendala ini, operator beralih ke 4G FWA sebagai solusi yang pragmatis dan layak secara komersial untuk memenuhi permintaan pasar,” demikian  laporan Opensignal.

    Segmen FWA saat ini didominasi oleh Telkomsel melalui produk Orbit, yang mencatat pertumbuhan pengguna 31% menjadi 1,1 juta pelanggan pada 2023. XLSMART juga menawarkan layanan serupa, sedangkan Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) mulai masuk ke pasar ini pada 2024 dengan produk HiFi Air yang diluncurkan bersamaan dengan kerja sama ekspansi jaringan bersama Nokia.

    Opensignal menilai meskipun performa Starlink di Indonesia menurun secara agregat, layanan ini tetap memiliki peran strategis dalam memperluas konektivitas di wilayah kepulauan.

    “Starlink menawarkan kinerja yang lebih merata secara nasional, memperluas akses hingga ke provinsi-provinsi terpencil di bagian timur seperti Maluku dan Papua. Sebaliknya, FWA lebih berfokus di Jawa, Sumatra, dan wilayah barat yang padat penduduk,” tulis Opensignal.

    Namun, laporan tersebut juga menyoroti konsistensi kualitas Starlink masih lebih lemah di wilayah pedesaan, sementara FWA menunjukkan performa yang lebih stabil di berbagai tipe daerah. Selain aspek teknis, Opensignal menyinggung pula tantangan regulasi yang dihadapi Starlink di Indonesia.

    “Menjelang peluncurannya pada Mei 2024, Starlink memperoleh izin VSAT dan ISP, namun Kominfo mengharuskan perusahaan tersebut mendirikan Network Operation Center (NOC) lokal untuk memantau layanan, karena dikhawatirkan jaringan satelitnya melewati gerbang domestik,” tulis Opensignal.

    “Pemerintah juga memberlakukan pembatasan roaming untuk layanan broadband tetap berbasis satelit, serta pengawasan dari KPPU, yang merekomendasikan agar Starlink difokuskan pada wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Menurut perusahaan riset jaringan asal Inggris itu, meski menghadapi penurunan kinerja dan tantangan regulasi, Starlink tetap memainkan peran penting dalam ekosistem digital Indonesia, khususnya di daerah yang sulit dijangkau infrastruktur terestrial.

    “Setelah 1 tahun beroperasi di Indonesia, Starlink telah membuktikan perannya dalam memperluas konektivitas ke daerah-daerah terpencil dan kurang terlayani. Namun, ekspansinya menghadapi tantangan besar mulai dari kemacetan jaringan yang mengikis kinerja, biaya tinggi yang membatasi akses, hingga tekanan regulasi yang berkelanjutan,” tulis Opensignal.

    Laporan itu menegaskan masa depan Starlink di Indonesia akan sangat bergantung pada kemampuannya memperluas kapasitas, menjaga stabilitas kinerja, dan memposisikan diri sebagai pelengkap bagi FWA dan jaringan fiber, bukan pesaing langsung.

    “Jika masalah-masalah tersebut dapat diatasi, Starlink berpotensi memainkan peran lebih besar dalam ekosistem digital Indonesia dan mendukung tujuan pemerintah dalam memperluas konektivitas serta inklusi digital,” tulis Opensignal.

  • Lelang Harga Dimulai, Surge (WIFI) hingga Telkom Berebut Pita Frekuensi 1,4 GHz

    Lelang Harga Dimulai, Surge (WIFI) hingga Telkom Berebut Pita Frekuensi 1,4 GHz

    Bisnis.com, JAKARTA— Tahapan lelang harga untuk pita frekuensi 1,4 GHz dijadwalkan dimulai hari ini, Senin (13/10/2025), melalui sistem e-Auction. 

    Tiga perusahaan telekomunikasi dipastikan melanjutkan ke tahap akhir seleksi ini, yakni PT Telemedia Komunikasi Pratama yang merupakan anak usaha PT Solusi Sinergi Digital Tbk atau Surge (WIFI), PT Eka Mas Republik, dan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM).

    Sebelumnya, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menyatakan proses seleksi akan berlanjut sesuai jadwal yang telah ditetapkan dalam dokumen seleksi.

    “Tahapan lelang akan dimulai pada hari Senin, 13 Oktober 2025 melalui sistem e-Auction. Sesuai ketentuan dalam Dokumen Seleksi Pengguna Pita Frekuensi Radio 1,4 GHz untuk Layanan Akses Nirkabel Pitalebar (Broadband Wireless Access) Tahun 2025,” tulis Komdigi dalam pengumuman sebelumnya.

    Bisnis telah berupaya mengonfirmasi perkembangan terbaru lelang pita frekuensi 1,4 GHz kepada Direktur Jenderal Infrastruktur Digital Komdigi Wayan Toni Supriyanto. Namun, hingga berita ini diterbitkan, belum mendapatkan respons.

    Sebelumnya, terdapat tujuh penyelenggara telekomunikasi yang mengambil dokumen seleksi pada 11–20 Agustus 2025. Mereka adalah PT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk, PT Indosat Tbk, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, PT Telemedia Komunikasi Pratama, PT Netciti Persada, PT Telekomunikasi Seluler, dan PT Eka Mas Republik.

    Dari tujuh calon peserta tersebut, hanya lima yang menyerahkan dokumen permohonan keikutsertaan pada 23 September 2025, yakni PT Eka Mas Republik, PT Telemedia Komunikasi Pratama, PT Indosat Tbk, PT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk, dan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. Pemeriksaan kelengkapan dokumen dilakukan pada hari yang sama pukul 14.00–16.00 WIB, disaksikan oleh perwakilan masing-masing peserta.

    Komdigi mencatat seluruh dokumen para peserta telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat yang diterbitkan oleh Balai Besar Sertifikasi Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). 

    Hasil evaluasi menunjukkan tiga peserta dinyatakan lengkap, yakni PT Eka Mas Republik, PT Telemedia Komunikasi Pratama, dan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. Sementara itu, PT Indosat Tbk dan PT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk tidak memenuhi kelengkapan dokumen dan akhirnya menyatakan pengunduran diri.

    Dengan demikian, dari tujuh perusahaan yang awalnya mendaftar, kini hanya tiga yang tersisa untuk melanjutkan ke tahap lelang harga, yaitu PT Telemedia Komunikasi Pratama, PT Eka Mas Republik, dan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. Ketiganya akan bersaing memperebutkan pita frekuensi 1,4 GHz yang terbagi ke dalam tiga zona.

    Komdigi dalam laman resminya menegaskan tahapan lelang harga akan tetap berjalan sesuai ketentuan yang berlaku.

    “Sesuai ketentuan dalam Dokumen Seleksi Pengguna Pita Frekuensi Radio 1,4 GHz untuk Layanan Akses Nirkabel Pitalebar (Broadband Wireless Access) Tahun 2025, maka berdasarkan hasil Evaluasi Administrasi, proses Seleksi dilanjutkan ke tahapan Lelang Harga,” tulis Komdigi dalam laman resminya, Rabu (1/10/2025).

    Komdigi menegaskan, seleksi ini bertujuan untuk menentukan pengguna pita frekuensi radio 1,4 GHz di seluruh regional Indonesia, sesuai dengan Peraturan Menteri Komunikasi dan Digital Nomor 13 Tahun 2025 tentang Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio pada pita 1,4 GHz.

    Selain itu, seleksi ini juga ditujukan untuk mengoptimalkan pemanfaatan spektrum bagi layanan akses nirkabel pita lebar. Melalui lelang tersebut, pemerintah berharap dapat memperluas jangkauan akses internet berbasis jaringan pita lebar tetap (fixed broadband), menghadirkan layanan dengan harga terjangkau, meningkatkan kecepatan unduh, serta mempercepat penggelaran jaringan serat optik hingga ke wilayah perdesaan.

    Setelah proses lelang 1,4 GHz rampung, pemerintah berencana menyiapkan dua lelang frekuensi lainnya, yakni pita 700 MHz dan 2,6 GHz, yang ditargetkan digelar pada akhir tahun ini.

    Pita frekuensi 700 MHz termasuk kategori low band yang memiliki cakupan luas dan cocok untuk memperluas akses jaringan di wilayah pelosok. Sementara pita 2,6 GHz merupakan mid band yang menawarkan keseimbangan antara cakupan dan kapasitas jaringan, ideal untuk mendukung implementasi layanan 5G serta peningkatan kapasitas data di kawasan urban.

  • Simulasi Cicilan iPhone 17 Series di iBox Pakai Kartu Kredit, Mana Paling Murah?

    Simulasi Cicilan iPhone 17 Series di iBox Pakai Kartu Kredit, Mana Paling Murah?

    Bisnis.com, JAKARTA – iBox memberikan promo cicilan 0% untuk pembelian iPhone 17 series menggunakan kartu kredit tertentu.

    Promo ini berlaku pada masa pre-order dan penjualan resmi yang akan dibuka pada Jumat (17/10).

    iBox pun telah merilis harga iPhone 17 Series yang segera diperkenalkan masuk pasar Indonesia.

    Seri paling rendah yakni iPhone 17 256GB dibanderol harga lebih tinggi dari pendahulunya. iBox menjual ponsel tersebut di angka Rp17.249.000.

    Kemudian iPhone 17 Air 256GB memiliki harga Rp21.249.000. Sedangkan varian Pro paling rendah dijual dengan harga Rp23.749.000.

    Seri iPhone 17 paling tinggi yakni iPhone 17 Pro Max yang memiliki Harga mulai Rp25.749.000.

    Bagi anda yang ingin membeli iPhone 17 series dapat menggunakan metode cicilan menggunakan kartu kredit.

    Berikut ini simulasi cicilan yang bisa dipilih oleh pembeli menggunakan berbagai kartu kredit seperti BCA, Mandiri, Jenius, BNI, hingga BSI.

    Simulasi Cicilan iPhone 17

    BCA

    3 Bulan Rp5.749.666
    6 Bulan Rp2.874.833
    12 Bulan Rp1.437.416
    24 Bulan Rp718.708

    Mandiri

    3 Bulan Rp5.749.666
    6 Bulan Rp2.874.833
    12 Bulan Rp1.437.416
    18 Bulan Rp958.277
    24 Bulan Rp718.708

    Jenius

    3 Bulan Rp5.749.666
    6 Bulan Rp2.874.833
    12 Bulan Rp1.437.416

    BNI

    3 Bulan Rp5.749.666
    6 Bulan Rp2.874.833
    12 Bulan Rp1.437.416
    18 Bulan Rp958.277
    24 Bulan Rp718.708

    BSI

    3 Bulan Rp5.749.666
    6 Bulan Rp2.874.833
    12 Bulan Rp1.437.416
    24 Bulan Rp718.708

    Simulasi Cicilan iPhone 17 Air dan 17 Pro 

  • Cicilan 0% hingga Voucher Rp500.000

    Cicilan 0% hingga Voucher Rp500.000

    Bisnis.com, JAKARTA – Prapenjualan atau pre-order iPhone 17 series di Indonesia telah resmi dibuka pada Jumat (10/10/2025).

    Setelah itu, penjualan resmi ponsel anyar Apple akan dilakukan satu minggu setelahnya pada Jumat (17/10).

    “Minggu ini, penantian akan berakhir. Pelanggan di Indonesia dapat melakukan pre-order untuk iPhone 17, iPhone Air, iPhone 17 Pro, dan iPhone 17 Pro terbaru yang kuat mulai Jumat, 10 Oktober dan akan tersedia di toko mulai Jumat, 17 Oktober,” tulis Apple di laman resminya, Selasa.

    iBox, distributor resmi iPhone, telah merilis harga iPhone 17 Series yang segera diperkenalkan masuk pasar Indonesia.

    Seri paling rendah yakni iPhone 17 256GB dibanderol harga lebih tinggi dari pendahulunya. iBox menjual ponsel tersebut di angka Rp17.249.000.

    Kemudian iPhone 17 Air 256GB memiliki harga Rp21.249.000. Sedangkan varian Pro paling rendah dijual dengan harga Rp23.749.000.

    Seri iPhone 17 paling tinggi yakni iPhone 17 Pro Max akan memiliki harga mulai dari Rp25.749.000.

    Pembelian iPhone 17 dapat dilakukan melalui distributor seperti iBox dan BliBli. Di mana pembeli bisa mendapat promo spesial apabila melakukan pembelian dengan metode pre-order.

    Promo di iBox

    iBox memberikan promo kartu kredit dan cicilan 0% bagi pemegang kartu kredit seperti BCA, BNI, BRI, BSI, CIMB Niaga, Jenius, dan Mandiri.

    Pembeli bisa menikmati pembiayaan cicilan 0% dengan tenor hingga 24 bulan.

    Promo di BliBli

    BliBli juga memberikan promo spesial untuk calon pembeli iPhone 17 series pada periode 10 Oktober 2025 pukul 00.01 WIB – 15 Oktober 2025 pukul 23.59 WIB.

    Beragam promo yang diberikan yakni:

    Bank promo gratis cicilan hingga 3 bulan dengan minimum transaksi Rp16.999.000
    Cicilan 0% hingga tenor 24 bulan dan Gratis biaya layanan
    10x Blibli Tiket Rewards hingga senilai Rp170ribu
    Mendapatkan e-Voucher senilai Rp500.000 untuk pembelian selanjutnya di merchant Blibli – Apple Authorized Reseller kecuali produk iPhone, dengan minimum pembelian Rp750.000. Untuk eVoucher senilai Rp500.000 memiliki syarat dan ketentuan sebagai berikut :
    – e-voucher berupa kupon akan diberikan langsung diberikan ke akun customer 7 hari kerja setelah produk diterima
    – e-voucher hanya diberikan untuk transaksi Produk dengan Pengiriman dan Produk Pengambilan di Midnight Launch, tidak termasuk Produk Ambil di Toko
    -Kupon bisa dipakai sejak diterima, berlaku selama 75 hari, dan tidak dapat melebihi tanggal 31 Desember 2025.
    -Khusus untuk customer yang sudah melakukan verifikasi nomor telepon dan email
    -Voucher berlaku maksimal hingga 31 Desember 2025
    Syarat dan ketentuan promo lainnya dapat dilihat di halaman resmi BliBli 

    Harga iPhone 17 Series di iBox

  • Cara Nonaktifkan Fitur Baru Instagram Map, Agar Privasi Lebih Terjaga

    Cara Nonaktifkan Fitur Baru Instagram Map, Agar Privasi Lebih Terjaga

    Bisnis.com, JAKARTA – Instagram merilis Map di mana penggunanya bisa saling membagikan lokasi real-time mereka kepada pengikut (follower).

    Fitur ini kini bisa digunakan oleh sejumlah negara seperti di Pakistan, India dan Indonesia. Untuk bisa melihat fitur ini, pengguna harus membuka halaman Direct Messages (DM) mereka.

    Setelah membuka halaman DM, fitur Map akan otomatis muncul di bagian kiri atas. Di sana akan muncul lokasi teman-teman anda secara real-time.

    Peluncuran fitur ini sempat menuai pro dan kontra di beberapa kalangan. Banyak dari pihak kontra mendesak penonaktifkan fitur ini yang diklaim bahwa fitur telah diaktifkan secara default.

    Namun kepala Instagram, Adam Mosseri, meyakinkan pengguna bahwa lokasi mereka hanya terlihat oleh orang lain jika mereka memutuskan untuk membagikannya.

    Untuk lebih meyakinkan, Instagram menambahkan indikator di bagian atas Map untuk mengingatkan pengguna apakah mereka membagikan lokasi mereka atau tidak, atau apakah lokasi perangkat mereka sepenuhnya dinonaktifkan.

    Apabila anda tidak yakin dengan pengaturan fitur baru Map ini, anda bisa menonaktifkannya demi alasan privasi.

    Cara Menonaktifkan Fitur Map Instagram

    Masuk ke dalam aplikasi Instagram di ponsel Anda
    Buka halaman Direct Messages (DM) anda
    Klik “Map” di bagian kiri atas dan akan muncul tulisan “Not sharing location”
    Klik tulisan tersebut dan pilih apakah anda ingin membagikan lokasi atau tidak
    Apabila tidak ingin membagikan sama sekali pilih “No One”
    Anda juga bisa memilih teman tertentu untuk dibagikan lokasi Map dengan klik “Only these friends”.

    Melansir Instagram, apabila anda memberi izin untuk membagikan lokasi, maka lokasi akan diperbarui setiap kali anda membuka Instagram. Lokasi akan menghilang setelah 24 jam, kecuali Anda membuka aplikasi lagi. 

  • Apple Dirumorkan Rilis Produk Baru Pekan Depan, Ada iPad Pro M5

    Apple Dirumorkan Rilis Produk Baru Pekan Depan, Ada iPad Pro M5

    Bisnis.com, JAKARTA — Apple disebut-sebut akan mengumumkan sejumlah produk baru pada pekan depan.

    Melansir MacRumors, Senin (13/10/2025), akun blog asal Korea Selatan bernama yeux1122 di platform Naver mengklaim bahwa Apple akan memperkenalkan perangkat terbaru dengan chip M5. 

    Namun, belum diketahui apakah seluruh pengumuman tersebut akan dilakukan sekaligus dalam 1 pekan atau bertahap dalam beberapa minggu mendatang.

    Dalam laporan itu, produk yang disebut akan diperkenalkan meliputi MacBook Pro 14 inci dengan chip M5, iPad Pro M5, dan Vision Pro generasi baru yang juga ditenagai chip M5. Selain itu, Apple dikabarkan tengah menyiapkan pembaruan untuk Apple TV 4K, HomePod mini generasi kedua, serta AirTag 2.

    Rumor mengenai kehadiran iPad Pro M5 semakin menguat setelah sebuah kanal YouTube asal Rusia menampilkan video perangkat tersebut yang belum dirilis secara resmi. Sementara itu, dokumen dari Komisi Komunikasi Federal (FCC) juga secara tidak sengaja mengonfirmasi keberadaan Vision Pro versi baru yang disebut akan membawa prosesor lebih cepat dan desain tali kepala yang lebih nyaman.

    Adapun, MacBook Pro dengan chip M5 dilaporkan telah memasuki tahap produksi massal. Meski begitu, waktu peluncurannya masih belum dapat dipastikan.

    Secara historis, Apple kerap merilis produk Mac terbaru pada Oktober. Namun, perusahaan juga pernah memperkenalkan MacBook Pro dengan chip M2 Pro dan M2 Max pada Januari 2023 melalui siaran pers tanpa menggelar acara peluncuran besar.

    Untuk produk lainnya, Apple TV 4K dikabarkan akan dibekali chip A17 Pro dengan dukungan Apple Intelligence dan versi baru Siri yang dijadwalkan hadir tahun depan. Sementara itu, HomePod mini generasi kedua disebut akan menggunakan chip S9 atau versi yang lebih baru. AirTag generasi kedua juga diyakini tengah disiapkan dengan peningkatan jangkauan sinyal.

    Meskipun kebenaran rumor tersebut belum dapat dipastikan, sinyal peluncuran produk baru Apple dalam waktu dekat semakin menguat. Kendati demikian, hingga kini belum ada konfirmasi resmi dari perusahaan teknologi asal Cupertino itu mengenai jadwal maupun detail produk yang akan diumumkan.

  • Siap-siap! Barron Trump Disebut Akan Pimpin TikTok

    Siap-siap! Barron Trump Disebut Akan Pimpin TikTok

    Bisnis.com, JAKARTA – Putra Donald Trump, Barron Trump, dilirik untuk menduduki posisi puncak di aplikasi streaming TikTok.

    Dilansir dari Yahoo News, putra presiden AS itu diduga akan diangkat menjadi anggota dewan direksi perusahaan senilai $14 miliar (£10,5 miliar) tersebut.

    Kabar ini berembus setelah ayahnya menyegel kesepakatan untuk memisahkan bisnis TikTok di AS dari induknya di Tiongkok.

    Peran potensial Barron dikemukakan oleh Jake Advent, mantan manajer media sosial Donald Trump.

    Laporan menyebut jika Advent adalah otak jenius di balik kampanye presidensial yang penuh meme yang menurut  Donald Trump telah membantunya melaju ke Gedung Putih untuk kedua kalinya.

    Bahkan Advent dijuluki “TikTok Jack” oleh presiden.

    Berbicara kepada Daily Mail, Advent berharap jika Donald Trump akan menunjuk Barron menjadi bagian dari direksi TikTok.

    “Saya berharap Presiden Trump akan mempertimbangkan untuk menunjuk putranya, Barron, dan mungkin anak muda Amerika lainnya ke dalam dewan direksi TikTok untuk membantu memastikan aplikasi ini tetap menjadi aplikasi yang ingin terus digunakan oleh anak muda,” katanya.

    Sebagaimana diketahui, Trump sempat memuji Barron atas kemenangannya.

    Saat itu, Trump dengan bangga mengatakan bahwa putranya yang berusia 19 tahun, yang saat ini menjadi mahasiswa di Universitas New York, telah membantunya memenangkan suara kaum muda.

    Ia juga memuji kekuatan TikTok, yang memiliki lebih dari 170 juta pengguna, dalam kampanyenya.

    “Saya punya tempat yang hangat di hati saya untuk TikTok, saya menang di level pemuda dengan 34 poin, dan ada yang bilang TikTok ada hubungannya dengan itu,” ujarnya kepada Fox News awal tahun ini.

  • Elon Musk Kembangkan World Models AI untuk Kalahkan Meta-Google, Bajak Tim Nvidia

    Elon Musk Kembangkan World Models AI untuk Kalahkan Meta-Google, Bajak Tim Nvidia

    Bisnis.com, JAKARTA — Startup AI milik Elon Musk, xAI, sedang mengembangkan teknologi “world models” yang revolusioner, yakni sistem AI canggih yang mampu menavigasi dan merancang lingkungan fisik. Persaingan AI dengan Google dan Meta makin panas.

    Dilansir dari Economic Times, Senin (13/10/2025) Model ini akan membawa AI melampaui large language models (LLM) seperti Grok milik xAI atau ChatGPT, dengan fokus pada pemahaman dunia nyata melalui data video dan robotik.

    Untuk bersaing dengan raksasa seperti Meta dan Google, xAI merekrut pakar dari Nvidia pada musim panas lalu, termasuk Zeeshan Patel dan Ethan He, peneliti AI yang berpengalaman dalam world models.

    Nvidia sendiri telah menjadi pemimpin di bidang ini melalui platform Omniverse yang membangun simulasi realistis, dan pakar ini diharapkan membantu mesin AI lebih memahami interaksi fisik di dunia nyata.

    Laporan juga menyebutkan bahwa banyak kalangan industri teknologi menaruh harapan tinggi pada world models, karena potensinya membawa AI keluar dari ranah perangkat lunak ke produk fisik seperti robot humanoid.

    xAI juga sedang merekrut staf teknis untuk tim “omni” yang berfokus pada AI yang bisa memahami dan menghasilkan konten lintas format, termasuk foto, video, dan audio.

    Tidak hanya itu, Musk baru-baru ini mengulangi targetnya dari tahun lalu, menyatakan bahwa xAI akan merilis “game hebat yang dihasilkan AI sebelum akhir tahun depan”.

    Aplikasi awal world models kemungkinan di sektor gaming, di mana AI bisa secara otomatis menghasilkan lingkungan 3D interaktif, sebelum diterapkan pada sistem robotik.

    Berbeda dengan model generasi video saat ini seperti Sora dari OpenAI, yang hanya memprediksi pola dari data pelatihan, world models menawarkan lompatan signifikan dengan pemahaman kausal waktu nyata tentang fisika dan interaksi objek di berbagai lingkungan.

    Sementara itu, Nvidia memperkirakan potensi pasar teknologi ini bisa sebesar seluruh ekonomi global, meskipun tantangan seperti kebutuhan data dan daya komputasi yang besar masih menjadi hambatan menurut laporan India Times.

  • Apple Setop Dukungan ke Aplikasi Clip, Ketinggalan Zaman hingga Sepi Pengguna

    Apple Setop Dukungan ke Aplikasi Clip, Ketinggalan Zaman hingga Sepi Pengguna

    Bisnis.com, JAKARTA — Apple sedang mengakhiri dukungan untuk aplikasi Clips, dengan menghapusnya dari App Store dan menyatakan tidak akan lagi memberikan pembaruan. Sejalan dengan hal tersebut, Apple meminta penggunanya untuk menyimpan video sebelum terlambat.

    Dilansir dari Techcrunch, Senin (13/10/2025) mulai 10 Oktober, Clips tidak lagi tersedia untuk diunduh oleh pengguna baru, meskipun pengguna lama masih bisa menggunakan aplikasi pada versi iOS dan iPadOS saat ini atau sebelumnya, serta mengunduh ulang dari akun Apple mereka jika diperlukan.

    Tanpa pembaruan, penggunaan Clips kemungkinan akan semakin sulit seiring waktu, sehingga Apple mendorong pengguna untuk mengunduh video Clips mereka (dengan atau tanpa efek tambahan) ke pustaka foto, agar bisa ditonton dan diedit menggunakan aplikasi lain.

    Diluncurkan pada 2017, Clips dirancang sebagai jawaban Apple terhadap Snapchat dan Instagram Stories—bukan jejaring sosial, tapi memungkinkan pengguna menyusun foto dan video dengan filter, emoji, serta musik.

    Namun, minat terhadap aplikasi ini menurun dalam beberapa tahun terakhir, terlihat dari minimnya pembaruan fitur dan respons komunitas pengguna yang kurang antusias—banyak yang jarang menggunakan atau bahkan tidak pernah mendengar aplikasi ini.

    Adapun alasan Apple memilih menutup Clips karena Aplikasi Clips yang mengandalkan video asli dari pengguna dianggap ketinggalan zaman di tengah popularitas aplikasi berbasis AI generatif seperti Sora.

    Selain itu, Apple dalam beberapa tahun terakhir hanya memberikan pembaruan berupa perbaikan bug, tanpa inovasi besar, sehingga daya tarik Clips pun semakin menurun.

    MacRumors melaporkan bahwa meskipun Apple menambahkan fitur baru setelah peluncuran, pembaruan dalam beberapa tahun terakhir terbatas pada perbaikan bug saja.

    Penggemar Apple di Reddit tampak tidak terkejut dengan berita ini, dengan banyak yang mengaku hanya mencoba aplikasi bertahun-tahun lalu atau bahkan tidak pernah mendengarnya.