Category: Bisnis.com Tekno

  • Komdigi dan OJK Klaim Telah Blokir 23.000 Rekening Judi Online

    Komdigi dan OJK Klaim Telah Blokir 23.000 Rekening Judi Online

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah memblokir sebanyak 23.929 rekening yang digunakan untuk aktivitas transaksi judi online.

    Pemblokiran tersebut merupakan hasil dari patroli siber yang dilakukan Komdigi serta laporan masyarakat yang masuk melalui kanal pengaduan resmi kementerian.

    Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid menegaskan langkah tersebut merupakan komitmen nyata pemerintah dalam memberantas praktik judi online yang merugikan masyarakat.

    “Kami ingin memastikan aliran dana dari aktivitas ilegal seperti judi online ini benar-benar terputus,” kata Meutya dikutip dari laman resmi Komdigi pada Rabu (15/10/2025).

    Menurutnya, kolaborasi lintas kementerian dan lembaga menjadi kunci dalam mempersempit ruang gerak pelaku judi online, termasuk dengan memutus jalur transaksi keuangan antara pengguna dan pengelola situs. Meutya juga mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam pemberantasan judi online dengan melaporkan situs, akun, maupun rekening yang terindikasi digunakan untuk aktivitas tersebut.

    “Kami mengajak masyarakat untuk terus berpartisipasi melaporkan situs, akun, atau aktivitas yang mencurigakan,” tambahnya.

    Komdigi pun menyediakan sejumlah kanal pengaduan yang dapat diakses publik, seperti aduankonten.id untuk melaporkan konten terindikasi judi online. Selain itu ada juga cekrekening.id untuk melaporkan rekening yang dicurigai digunakan dalam transaksi ilegal tersebut.

  • Perusahaan Jerman Sennheiser Fokus Jaga Kualitas Hadapi Gempuran Audio Murah

    Perusahaan Jerman Sennheiser Fokus Jaga Kualitas Hadapi Gempuran Audio Murah

    Bisnis.com, JAKARTA — Sennheiser, perusahaan audio asal Jerman, akan tetap berfokus pada kualitas perangkat audio untuk menjaga bisnisnya di Indonesia, di tengah pelemahan daya beli dan gempuran produk audio murah dari China.

    Sales Director Professional Audio untuk Sennheiser Asia Roland Lim mengatakan dalam membeli produk audio, profesional seperti konten kreator, industri film, dan lain sebagainya mempertimbangkan berbagai aspek tidak hanya harga.

    Berdasarkan pengalamannya, kualitas suara yang direkam dan dihasilkan perangkat audio, pengalaman saat mendengarkan suara yang jernih,  layanan setelah pembelian, hingga kelengkapan produk menjadi beberapa faktor penentu calon pembeli di pasar Indonesia.

    Berlandaskan peluang tersebut, Sennheiser memilih untuk terus mengedepankan kualitas produk dalam menghadapi persaingan industri audio profesional yang makin ketat, dan juga pelemahan daya beli.

    “Setiap produk kita itu value for money, yang terbaik di kelasnya. Kalau kamu bayar sejumlah uang, ini kualitas yang kamu dapatkan, dan bahkan lebih dari itu,” kata Roland di Jakarta, Selasa (14/10/2025).

    Roland kurang setuju mengenai stigma daya beli Indonesia melemah. Menurutnya, masyarakat Indonesia, khususnya di kalangan profesional, masih memiliki kemampuan membeli yang kuat.

    Kalangan profesional memandang bahwa perangkat audio berkualitas sebagai investasi jangka panjang, yang dibutuhkan dalam memudahkan dan melancarkan bisnis mereka.

    “Kalau kamu sutradara profesional atau kameramen profesional, kamu keluar, kamu mau kamera terbaik dari Jepang, lensa dari merek C atau F, dan sebagainya, ya? Kalau pakai kamera murah dari China, orang nggak akan anggap serius,” kata Roland.

    Bisnis di Indonesia

    Adapun mengenai kondisi bisnis Sennheiser di Indonesia, Roland menuturkan bahwa tahun ini adalah tahun yang sulit. Bukan hanya untuk Sennheiser di Indonesia, juga untuk merek lain di seluruh dunia. Tarif perdagangan yang diterapkan oleh Amerika Serikat, konflik di Tanah Air yang sempat memanas membuat kondisi menjadi cukup sulit.

    Dia menyampaikan meski kondisi sulit, namun positifnya, perusahaan tetap mendapat respons baik khususnya saat peluncuran produk Spectera.

    Sennheiser Spectera adalah sistem audio nirkabel multichannel dan merupakan solusi wideband (pita lebar) digital pertama di dunia yang menggunakan teknologi WMAS (Wireless Multichannel Audio Systems). Sistem ini dirancang untuk profesional audio dan menggabungkan efisiensi, fleksibilitas, serta kemudahan penggunaan dalam transmisi audio nirkabel. 

    “Jadi, kami selalu menargetkan itu dan selalu lihat apa lagi yang bisa kami lakukan untuk tingkatkan kolaborasi dan kerja sama dengan mitra lokal di Indonesia,” kata Roland.

    Roland tidak memberitahu mengenai pendapatan yang dibukukan perusahaan dari pasar Indonesia, namun jika merujuk bisnis mereka secara global, memang dalam kondisi yang cukup menantang.

    Sennheiser membukukan Pendapatan sebesar €492,3 juta pada 2024, turun 6,6% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar €527,2 juta. Penurunan terjadi akibat ketidakpastian politik dan ekonomi yang memengaruhi permintaan.

    Sementara itu mengenai tantangan dalam berbisnis di Indonesia, menurut Roland, adalah edukasi pasar. Di beberapa negara, tidak hanya Indonesia, banyak orang tidak paham tentang audio yang bagus karena audio yang bagus itu sangat subyektif. Untuk mengatasi hal tersebut, Sennheiser berkolaborasi dengan komunitas lokal dan membantu komunitas berkembang.

    “Kami lakukan banyak tur audio, keliling dari kota ke kota dengan rekan dari tim teknik aplikasi untuk jelaskan tentang teknologi, apa itu suara dalam bentuk aslinya. Kami nggak pakai istilah “suara bagus”, tapi “suara sejati”,” kata Roland.

    Dia mengatakan dengan produk berkualitas yang dimiliki dan pengalaman 80 tahun di industri audio, Sennheiser optimistis dapat tetap tumbuh dan memberi pelayanan kepada lebih banyak pelanggan.

    “Kalau ada penyiar atau perusahaan acara live yang punya masalah, hubungi kami. Kalau bisa selesai lewat telepon, kami lakukan. Kalau tidak bisa, mitra lokal kami bantu. Kalau tidak, kami bisa terbang ke sini kapan saja. Saya bisa bilang dengan tegas bahwa kami salah satu dari sedikit perusahaan di wilayah ini yang kunjungi Indonesia setiap bulan,” kata Roland.

  • Surge (WIFI) Ikut Lelang Harga Frekuensi 1,4 GHz, Bagaimana Kesiapannya?

    Surge (WIFI) Ikut Lelang Harga Frekuensi 1,4 GHz, Bagaimana Kesiapannya?

    Bisnis.com, JAKARTA— PT Solusi Sinergi Digital Tbk. (WIFI) atau Surge mengikuti seleksi lelang pita frekuensi 1,4 GHz yang digelar Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) melalui entitas anaknya, PT Telemedia Komunikasi Pratama.

    Presiden Direktur Surge Yune Marketatmo menyampaikan pihaknya terus memantau jalannya proses seleksi yang dilakukan Komdigi.

    “Kami terus ikuti proses Komdigi,” kata Yune kepada Bisnis, Rabu (15/10/2025).

    Tahapan lelang harga pita frekuensi 1,4 GHz dijadwalkan dimulai pada 13 Oktober 2025 melalui sistem e-Auction. Tiga perusahaan telekomunikasi dipastikan melaju ke tahap akhir seleksi ini, yakni PT Telemedia Komunikasi Pratama (anak usaha Surge), PT Eka Mas Republik, dan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk.

    Komdigi sebelumnya menegaskan proses seleksi akan berjalan sesuai jadwal yang telah ditetapkan dalam Dokumen Seleksi Pengguna Pita Frekuensi Radio 1,4 GHz untuk Layanan Akses Nirkabel Pitalebar (Broadband Wireless Access) Tahun 2025.

    “Tahapan lelang akan dimulai pada hari Senin, 13 Oktober 2025 melalui sistem e-Auction,” tulis Komdigi dalam pengumuman resminya.

    Bisnis telah berupaya mengonfirmasi perkembangan terbaru dan waktu pengumuman hasil lelang kepada Direktur Jenderal Infrastruktur Digital Komdigi, Wayan Toni Supriyanto. Namun, hingga berita ini diterbitkan belum mendapat respons.

    Sebelumnya, terdapat tujuh penyelenggara telekomunikasi yang mengambil dokumen seleksi pada 11–20 Agustus 2025, yaitu PT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk, PT Indosat Tbk, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, PT Telemedia Komunikasi Pratama, PT Netciti Persada, PT Telekomunikasi Seluler, dan PT Eka Mas Republik. 

    Dari tujuh calon peserta tersebut, hanya lima yang menyerahkan dokumen permohonan keikutsertaan pada 23 September 2025, yakni PT Eka Mas Republik, PT Telemedia Komunikasi Pratama, PT Indosat Tbk, PT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk, dan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. Pemeriksaan kelengkapan dokumen dilakukan pada hari yang sama pukul 14.00–16.00 WIB, disaksikan perwakilan masing-masing peserta.

    Komdigi mencatat seluruh dokumen telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat yang diterbitkan oleh Balai Besar Sertifikasi Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). Hasil evaluasi menunjukkan tiga peserta dinyatakan lengkap, yakni PT Eka Mas Republik, PT Telemedia Komunikasi Pratama, dan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk.

    Sementara itu, PT Indosat Tbk dan PT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk tidak memenuhi kelengkapan dokumen dan akhirnya mengundurkan diri.

    Dengan demikian, dari tujuh perusahaan yang semula mendaftar, kini hanya tiga yang melanjutkan ke tahap lelang harga. Ketiganya akan bersaing memperebutkan pita frekuensi 1,4 GHz yang terbagi ke dalam tiga zona.

    Komdigi menyebutkan, seleksi ini bertujuan menentukan pengguna pita frekuensi radio 1,4 GHz di seluruh wilayah Indonesia, sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Komunikasi dan Digital Nomor 13 Tahun 2025 tentang Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio pada pita 1,4 GHz.

    Selain itu, lelang juga bertujuan mengoptimalkan pemanfaatan spektrum untuk layanan akses nirkabel pita lebar (broadband wireless access). Melalui lelang tersebut, pemerintah berharap dapat memperluas jangkauan internet tetap (fixed broadband), menghadirkan layanan dengan harga terjangkau, meningkatkan kecepatan unduh, serta mempercepat pembangunan jaringan serat optik hingga ke wilayah perdesaan.

    Usai lelang 1,4 GHz, pemerintah berencana menyiapkan dua lelang frekuensi lainnya, yakni pita 700 MHz dan 2,6 GHz, yang ditargetkan digelar pada akhir tahun ini. 

    Pita 700 MHz termasuk kategori low band dengan cakupan luas dan cocok memperluas jaringan di wilayah pelosok, sementara pita 2,6 GHz merupakan mid band yang menawarkan keseimbangan antara cakupan dan kapasitas jaringan—ideal untuk mendukung layanan 5G dan peningkatan kapasitas data di kawasan urban.

  • Salesforce Rilis Agentforce 360, Era Baru Kolaborasi Manusia dan AI

    Salesforce Rilis Agentforce 360, Era Baru Kolaborasi Manusia dan AI

    Bisnis.com, SAN FRANCISCO — Raksasa teknologi asal Amerika Serikat, Salesforce Inc., memperkenalkan Agentforce 360, platform akal imitasi (AI) terbaru yang diklaim mampu membawa dunia usaha memasuki era baru yang disebut Agentic Enterprise. 

    Inovasi ini memungkinkan manusia dan AI bekerja berdampingan dalam satu sistem terpadu guna meningkatkan produktivitas dan kecepatan layanan pelanggan.

    Peluncuran dilakukan dalam ajang Dreamforce 2025 di San Francisco, Amerika Serikat, Selasa (14/10/2025), yang menjadi forum tahunan terbesar bagi komunitas teknologi global.

    CEO Salesforce Marc Benioff mengatakan kehadiran Agentforce 360 menjadi tonggak penting dalam perjalanan panjang perusahaan CRM berbasis AI itu. Menurut dia, inovasi tersebut bukan untuk menggantikan manusia, melainkan untuk mengoptimalkan perannya dalam dunia kerja modern.

    “Kita sedang memasuki era baru — Agentic Enterprise — di mana AI membantu manusia mencapai potensi terbaiknya. Agentforce 360 menyatukan manusia, agen, dan data dalam satu platform yang tepercaya,” ujar Benioff di Moscone Center San Francisco, Amerika Serikat, Selasa (14/10/2025).

    Benioff menekankan bahwa AI tidak akan menggantikan peran manusia, tetapi justru mengoptimalkannya. 

    Dengan model Agentic Enterprise, AI justru berperan sebagai rekan kerja yang mempercepat pengambilan keputusan, mengefisienkan proses operasional, dan menjaga interaksi pelanggan tetap personal.

    Melalui Agentforce 360, setiap divisi perusahaan dapat beroperasi 24 jam penuh dengan dukungan agen-agen AI yang proaktif dalam penjualan, layanan pelanggan, hingga pengambilan keputusan berbasis data.

    Peluncuran Agentforce 360 merupakan hasil pengembangan selama satu tahun yang dimulai sejak 2024. Dalam periode tersebut, Salesforce telah memperkenalkan empat tahap evolusi teknologi AI mereka.

    Dimulai dari Agentforce (Oktober 2024), kemudian berlanjut ke Agentforce 2 (Desember 2024) dengan mesin Atlas Reasoning Engine untuk hasil yang lebih akurat. Pada Maret 2025, hadir Agentforce 2dx yang memungkinkan agen AI tertanam langsung dalam workflow bisnis, dan terakhir Agentforce 3 (Juni 2025) yang memperkuat interoperabilitas dan tata kelola.

    Teknologi ini diharapkan membantu perusahaan meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan keterhubungan dengan pelanggan di tengah kompetisi global yang semakin dinamis.

    Dampak

    Salesforce mengklaim, Agentforce 360 telah diadopsi oleh sekitar 12.000 pelanggan global, termasuk Reddit, Adecco, dan OpenTable. 

    Platform ini, misalnya, membantu Reddit memangkas waktu penanganan masalah pelanggan hingga 84%, sementara Adecco dapat menuntaskan 51% percakapan dengan kandidat di luar jam kerja.

    Perusahaan reservasi restoran OpenTable mencatat peningkatan 70% penyelesaian permintaan pelanggan secara otomatis, sedangkan Engine menghemat biaya hingga US$2 juta per tahun berkat agen AI yang bekerja secara simultan.

    Selain itu, integrasi dengan mitra besar seperti Anthropic, Google Cloud Gemini, dan OpenAI memperluas fleksibilitas penggunaan model AI di dalam sistem Salesforce.

    Salesforce memastikan Agentforce 360 sudah tersedia secara global mulai Oktober 2025. Sejumlah inovasi tambahan akan dirilis melalui proyek pilot dan versi beta pada awal tahun depan.

    Kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia, menjadi salah satu fokus utama ekspansi Salesforce.

    Indonesia

    Di Indonesia, Salesforce telah bekerja sama dengan klien lokal sejak lama dan secara resmi mendirikan entitas bisnisnya sejak 2023. Sejumlah korporat pelanggan Salesforce a.l. BPJS Kesehatan, PT Bank Negara Indonesia Tbk., Indosat Ooredoo Hutchison, GoTo, Xendit, Eraspace, Lion Parcel, United Tractors, dan Tiket.com.

    Menurut Salesforce, permintaan terhadap teknologi AI enterprise dan solusi berbasis agentic AI terus meningkat seiring dorongan perusahaan untuk mengotomasi layanan dan meningkatkan efisiensi operasional.

     “Agentforce 360 bukan hanya teknologi, tetapi fondasi baru bagi cara manusia dan AI bekerja bersama dalam menciptakan nilai bisnis,” ujar Benioff.

    Salesforce sendiri terus memperluas kehadirannya di kawasan Asia Tenggara, termasuk melalui tim regional yang dipimpin Gavin Barfield, CTO dan VP Solutions Salesforce Asean.

  • Baterai Smartphone Cepat Terkuras? Kenali Ciri-ciri HP Disadap dari Jarak Jauh

    Baterai Smartphone Cepat Terkuras? Kenali Ciri-ciri HP Disadap dari Jarak Jauh

    Bisnis.com, JAKARTA — Smartphone telah menyatu dalam hidup semua masyarakat. Seluruh rahasia dan percakapan penting terekam di dalamnya. Namun, tahukah Anda bahwa smartphone dapat disadap dari jarak jauh? salah satu ciri-cirinya adalah baterai smartphone yang makin boros.

    Anda tentu dapat mengukur seberapa lama smartphone Anda mengonsumsi baterai. Ada yang patokannya sehari sekali mengisi daya smartphone, ada juga yang setiap hari. Namun, ketika baterai Anda lebih boros dari biasanya maka perlu dicurigai, jangan-jangan smartphone Anda sedang disadap.

    Berikut 6 tanda ponsel Anda sedang disadap dilansir dari Forbes:

    1. Periksa Baterai Ponsel

    Salah satu gejala umum bahwa ponsel Anda telah diretas adalah baterai yang cepat terkuras. Hal ini juga dapat menyebabkan ponsel menjadi terlalu panas. Jika Anda tiba-tiba melihat perbedaan yang nyata, mungkin ada masalah.

    2. Cek Tagihan Telepon Anda

    Tanda lain peretasan telepon adalah tagihan yang lebih tinggi dari biasanya, karena telepon Anda melakukan aktivitas yang tidak sah. Lonjakan bandwidth yang Anda gunakan bisa menjadi tanda bahwa telepon mengirimkan komunikasi yang tidak diinginkan.

    3. Audit Aplikasi di Ponsel Anda

    Jika ponsel Anda diretas, aplikasi baru mungkin muncul tiba-tiba, aplikasi yang sudah ada mungkin membutuhkan waktu lama untuk dimuat, dan aplikasi dapat terbuka atau tertutup sendiri. Waspadai perilaku yang mencurigakan.

    4. Kenali Notifikasi dan Pengaturan yang Tidak Sah

    Terkadang notifikasi yang tidak terduga, kode autentikasi dua faktor yang tidak diminta, atau pop-up mungkin mulai muncul, dan pengaturan seperti izin kamera atau mikrofon dapat berubah.

    5. Periksa Akun Anda

    Tanda bahaya terbesar adalah mendapati diri Anda tiba-tiba terkunci dari ID Apple atau akun Google Anda, atau dari akun online lainnya. Periksa akun Anda  minimal seminggu sekali. 

    6. Jalankan Perangkat Lunak Antivirus

    Menginstal dan menjalankan paket perangkat lunak keamanan yang tepercaya akan memastikan apakah ponsel benar-benar telah diretas. Temukan dan hapus malware atau spyware apa pun yang mungkin telah menginfeksi ponsel menggunakan paket-paket populer yang tersedia seperti:

    Bitdefender
    Norton
    Kaspersky
    AVG
    McAfee
    Hapus semua yang mencurigakan, mulai ulang ponsel, lalu jalankan kembali perangkat lunak tersebut untuk memastikan ponsel benar-benar bersih.

    Cara Mengatasi Jika Ponsel Anda Diretas

    Jika Anda mengetahui bahwa ponsel Anda telah diretas, ada sejumlah langkah penting yang perlu segera dilakukan untuk mencegah peretas menyebabkan kerusakan lebih parah dari yang seharusnya.

    1. Hubungi Lembaga Keuangan Anda

    Langkah pertama yang bisa Anda lakukan mungkin adalah bank, kartu kredit, dan lembaga keuangan lainnya untuk memastikan akun Anda tidak diakses.

    2. Ubah Kata Sandi Anda

    Langkah Anda selanjutnya, dan salah satu yang terpenting, adalah segera mengubah semua kata sandi dengan kata sandi baru yang kuat. Ini harus dilakukan untuk semua aplikasi dan situs web yang terhubung ke ponsel yang terinfeksi.

    3. Hapus Aplikasi Mencurigakan

    Lakukan audit semua aplikasi di ponsel Anda, dan hapus aplikasi yang mencurigakan atau tidak dikenal. Nyalakan ulang ponsel dan periksa kembali untuk memastikan penghapusan berhasil.

    4. Jika Semua Cara Lain Gagal, Kembalikan ke Setelan Pabrik Ponsel

    Jika memang terdapat banyak pop-up atau aplikasi berbahaya dan semua cara lain gagal, Anda dapat mengembalikan ponsel ke pengaturan pabrik — meskipun ini berarti kehilangan semua yang tersimpan di perangkat, ini merupakan pilihan yang sangat sulit.

    5. Beri Tahu Teman Anda

    Sebaiknya beri tahu teman dan kontak lain bahwa ponsel Anda telah diretas, dan peringatkan mereka untuk mengabaikan dan menghapus pesan apa pun yang tampaknya berasal dari ponsel Anda.

  • Pengusaha Bongkar Biang Kerok Kecepatan Starlink Anjlok di RI

    Pengusaha Bongkar Biang Kerok Kecepatan Starlink Anjlok di RI

    Bisnis.com, JAKARTA— Asosiasi Satelit Indonesia (ASSI) mengomentari penurunan kinerja Starlink di Indonesia setelah 1 tahun beroperasi.

    Kepala Bidang Media ASSI, Firdaus Adinugroho, mengatakan faktor utama di balik melambatnya performa Starlink adalah lonjakan signifikan jumlah pengguna, baik di Indonesia maupun secara global.

    “Penurunan kinerja Starlink yang dilaporkan Opensignal menurut kami sebagian besarnya adalah karena lonjakan signifikan dari penggunanya di dunia dan khususnya di Indonesia, mengingat skema layanan yang ditawarkan oleh Starlink adalah sharing kapasitas antar penggunanya,” kata pria yang akrab disapa Daus kepada Bisnis pada Selasa (14/10/2025).

    Daus menekankan penurunan kecepatan ini merupakan sebuah peringatan dini, bukan kegagalan. Menurutnya, fenomena ini seharusnya menjadi momentum bagi regulator dan penyelenggara layanan untuk memperkuat sinergi dan berinvestasi pada teknologi yang berkelanjutan.

    “Ini menunjukkan betapa besarnya kebutuhan akan konektivitas di Indonesia. Momen ini harus dijadikan peluang bagi semua pihak regulator, dan penyelenggara layanan untuk berkolaborasi menciptakan ekosistem digital yang inklusif, berkelanjutan, dan berkualitas,” katanya.

    Daus mengatakan teknologi satelit memegang peran kritis dalam menutup kesenjangan digital, asalkan diiringi dengan investasi berkelanjutan, manajemen yang cerdas, dan kemitraan yang strategis.

    Diberitakan sebelumnya, perusahaan analitik jaringan seluler internasional, Opensignal, mengungkapkan kecepatan internet Starlink di Indonesia mengalami penurunan signifikan setelah satu tahun beroperasi. Dalam laporan terbarunya berjudul “Starlink di Indonesia—Satu Tahun Berlalu”, firma riset jaringan global tersebut mencatat adanya kemacetan jaringan yang memangkas kecepatan unduh dan unggah Starlink secara tajam sejak peluncurannya pada Mei 2024.

    “Kecepatan Starlink menurun drastis. Kemacetan jaringan telah memangkas kecepatan unduh Starlink hingga hampir dua pertiga, dan kecepatan unggah hingga hampir setengahnya dalam waktu 12 bulan setelah peluncuran,” tulis Opensignal dalam laporannya yang dikutip Senin (13/10/2025).

    Pada awal kehadirannya di Indonesia, Starlink mencatat kecepatan unduh rata-rata 42 Mbps dan unggah 10,5 Mbps. Namun, data Opensignal menunjukkan bahwa pada pertengahan 2025, kecepatan tersebut turun menjadi 15,8 Mbps untuk unduhan dan 5,4 Mbps untuk unggahan. Skor pengalaman video juga menurun dari 58,1 menjadi 53,1.

    Menurut Opensignal, penurunan tersebut disebabkan oleh lonjakan jumlah pengguna yang memicu kemacetan jaringan. Bahkan, permintaan yang meningkat pesat sempat membuat Starlink menghentikan sementara pendaftaran pelanggan baru. Ketika layanan kembali dibuka pada Juli 2025, pelanggan baru dikenai biaya tinggi akibat lonjakan permintaan, yakni sekitar US$490–US$574 atau setara Rp8 juta hingga Rp9,4 juta.

    Meski kecepatannya menurun, Opensignal mencatat sisi positif berupa peningkatan konsistensi kualitas layanan dari 24,2% menjadi 30,9% dalam periode yang sama.

    “Meskipun lebih lambat, peningkatan Starlink dari tahun ke tahun dalam metrik ini menunjukkan latensi yang lebih rendah serta perbaikan infrastruktur,” tulis lembaga riset tersebut.

  • Indonesia Jadi Salah Satu Pasar Gim dengan Pertumbuhan Tercepat di Dunia

    Indonesia Jadi Salah Satu Pasar Gim dengan Pertumbuhan Tercepat di Dunia

    Bisnis.com, JAKARTA— Indonesia menempati posisi sebagai salah satu pasar dengan pertumbuhan tercepat di dunia dalam kategori gim seluler. Hal tersebut berdasarkan temuan Mobile App Growth Report: 2025 Edition yang dirilis oleh perusahaan analitik dan pengukuran terkemuka, Adjust.

    Dalam laporan tersebut, Indonesia mencatat Growth Score sebesar 40,1, menempatkannya di antara pasar dengan kinerja terbaik secara global.

    Menurut laporan Adjust, kategori gim menjadi vertikal utama di kawasan Asia Pasifik (APAC), dengan Growth Score regional sebesar 37, jauh melampaui kategori aplikasi lainnya.

    Subvertikal seperti gim musik (41,2), kartu (35,7), dan papan permainan (34,6) menjadi pendorong utama keterlibatan pengguna, menandakan kuatnya budaya gim di kawasan ini. Wilayah ini diperkirakan akan menghasilkan pendapatan gim sebesar US$66,7 miliar sekitar Rp1.105 triliun pada 2025, atau menjadi pangsa pasar terbesar di dunia.

    Pertumbuhan pesat tersebut didorong oleh populasi muda yang besar, meningkatnya popularitas e-sports, serta ekspansi model monetisasi gabungan yang mengombinasikan berbagai sumber pendapatan. Dalam skala negara, India memimpin global dengan Growth Score 52,2, berkat lebih dari 650 juta gamer seluler dan biaya akuisisi pengguna (CPI) yang sangat rendah, yakni hanya US$0,03 atau Rp497 pada paruh pertama 2025. 

    Urutan berikutnya, Indonesia (40,1) dan Vietnam (36,2) yang juga masuk jajaran pasar gim dengan pertumbuhan tercepat di dunia.

    Selain kategori gim, laporan Adjust juga mencatat aplikasi hiburan mencatat Growth Score sebesar 31,9, didorong oleh meningkatnya permintaan terhadap platform video dan media sosial di kawasan ini. Aplikasi utilitas (28,6) serta foto & video (26,7) juga mencatat performa kuat, sementara aplikasi keuangan (22,9) dan belanja (22,6) mencerminkan pergeseran APAC menuju perbankan seluler dan pengalaman berbasis e-commerce.

    Secara global, laporan tersebut juga mengungkapkan industri aplikasi secara keseluruhan tetap menunjukkan pertumbuhan stabil di tengah perubahan privasi dan meningkatnya biaya akuisisi. Instalasi dan sesi aplikasi meningkat masing-masing 11% dan 10% secara tahunan (year on year/yoy) pada paruh pertama 2025, seiring pemasar memanfaatkan AI, penargetan yang dipersonalisasi, serta fokus baru pada retensi pengguna.

    Rata-rata Growth Score global pada 2025 tercatat sebesar 29,2, yang dapat digunakan sebagai tolok ukur tunggal untuk memahami kinerja di berbagai wilayah, negara, dan vertikal aplikasi. 

    Berdasarkan skor regional dan negara, Adjust juga membuat peta pertumbuhan yang merangkum hasil temuan tersebut. Asia Pasifik memimpin semua wilayah dengan Growth Score sebesar 45, jauh melampaui rata-rata global. 

    Hal ini menegaskan kombinasi kuat antara skala, efisiensi biaya, dan keterlibatan pengguna di kawasan tersebut, terutama di pasar berkembang seperti India (49) dan Indonesia (43,1). Vietnam (33,9) dan Filipina (33,3) juga menunjukkan momentum yang kuat, sementara Jepang (30,9) dan Malaysia (29,9) mencatatkan kinerja solid seiring pasar yang lebih matang beralih fokus pada retensi dan monetisasi.

    Meski Asia Pasifik memimpin, kawasan lain juga menunjukkan kekuatan tersendiri. MENAT, Timur Tengah, Afrika Utara, dan Turki (33,3) dan Eropa (32,4) mencatat performa stabil dengan tingkat retensi dan monetisasi yang solid, sementara LATAM, Amerika Latin (30,5) menunjukkan pertumbuhan pesat di pasar seperti Argentina. 

    Amerika Utara (27,3) juga tetap menjadi pasar yang bernilai tinggi. Namun, sudah matang, dengan fokus pada monetisasi dibandingkan akuisisi pengguna baru.

    Berdasarkan sektor, aplikasi gim secara global masih mendominasi dengan Growth Score tertinggi (45,8), diikuti oleh marketplace & iklan baris (40,8), berita & majalah (36,4), serta aplikasi perbankan (33,6).

    Laporan Mobile App Growth Report: 2025 Edition menganalisis lebih dari 5.000 aplikasi global untuk mengidentifikasi wilayah dan kategori dengan potensi pertumbuhan tertinggi. 

    Growth Score disusun berdasarkan empat parameter utama yakni jumlah instalasi, efisiensi biaya per instalasi (CPI), jumlah sesi per pengguna per hari, serta tingkat retensi pengguna memberikan gambaran menyeluruh tentang keseimbangan antara skala, efisiensi, dan kualitas pertumbuhan aplikasi.

  • Satelit Multifungsi – Palapa Ring Integrasi Masuk PSN, Kapasitas Satria Disorot

    Satelit Multifungsi – Palapa Ring Integrasi Masuk PSN, Kapasitas Satria Disorot

    Bisnis.com, JAKARTA — Pengamat menilai penetapan proyek Satelit Multifungsi dan Palapa Ring Integrasi sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) merupakan langkah tepat. Terlebih, kapasitas Satelit Satria-1 makin terbatas. 

    Pada Juli 2025, Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) mengungkap kapasitas Satelit Satria-1 telah terpakai 70% dari total 150 Gbps yang dimiliki. Hingga akhir tahun, diproyeksikan kapasitas akan terisi hingga 90%. 

    Pengamat telekomunikasi sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia ICT Institute, Heru Sutadi, menilai penetapan Palapa Ring Integrasi dalam daftar PSN sangat tepat. Menurutnya, Indonesia masih membutuhkan backbone nasional untuk menghubungkan Palapa Ring Barat, Tengah, dan Timur.

    “Termasuk menghubungkan Ibu Kota Kabupaten/Kota yang belum terhubung serat optik,” kata Heru saat dihubungi Bisnis pada Selasa (14/10/2025).

    Lebih lanjut, Heru menjelaskan untuk proyek Satelit Multifungsi, pemerintah perlu menghitung kembali kemanfaatan dari Satria-1 yang sudah beroperasi saat ini. Namun, dia menekankan pentingnya memperhatikan aspek pembiayaan proyek tersebut. 

    “Walau ini hanya jauh di bawah alokasi MBG atau IKN, tapi kan harus dialokasikan,” imbuhnya.

    Dari sisi teknis, Heru menilai perencanaan proyek harus memperhitungkan kebutuhan kapasitas hingga 15 tahun ke depan agar tidak terjadi pemborosan maupun kekurangan kapasitas. 

    Hal ini penting karena diprediksi trafik data Indonesia akan meningkat pesat seiring bertambahnya pengguna internet, percepatan transformasi digital, dan pertumbuhan ekonomi digital.

    Sementara itu, pengamat telekomunikasi dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Agung Harsoyo mengatakan Presiden mencanangkan dua kemandirian yakni pangan dan energi. 

    Menurutnya Industri telko dapat mendukung program Presiden dengan program kemandirian digital penggelaran infrastruktur jaringan dan layanan internet yang merata di seluruh wilayah Indonesia, sehingga kemandirian pangan dan energi akan efisien dan optimal.

    Dia menuturkan ukuran kinerja (performance) paling mendasar dalam sistem telekomunikasi adalah tingkat penggunaan (utilization). 

    “Ukuran prosentase yang digunakan oleh pelanggan [bisa pelanggan akhir atau penyelenggara telekomunikasi] relatif terhadap kapasitas maksimal dari sistem,” katanya.

    Peluncuran Satelit Satria-1

    Menurut Agung, tingkat utilisasi tersebut seharusnya diumumkan secara terbuka oleh penyelenggara Palapa Ring maupun Satelit Satria sebagai bentuk pertanggungjawaban publik atas infrastruktur yang dikelola. 

    “Misal dari 22 cores (11 pairs) kabel optik yang tergelar, berapa yang telah aktif digunakan. Demikian pula untuk Satelit Satria, apabila utilisasi dari infrastruktur tersebut telah lebih dari 50%, barulah pantas untuk melakukan pengembangan berikutnya,” jelasnya.

    Proyek Palapa Ring Integrasi, yang akan menyatukan seluruh jaringan serat optik nasional dari Palapa Ring Barat, Tengah, dan Timur, memiliki nilai investasi mencapai Rp23,16 triliun, atau sekitar tiga kali lipat dari proyek Satelit Satria-1.

    Awalnya, proyek ini direncanakan untuk dilelang oleh Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) pada kuartal IV/2022 melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Namun, proses lelang tertunda akibat lembaga tersebut sempat terseret kasus hukum.

    Palapa Ring Integrasi akan mencakup 11.182 kilometer kabel laut dan 2.924 kilometer kabel darat, menjangkau 24 provinsi dan 78 kabupaten/kota. Infrastruktur ini diharapkan mampu memperkuat konektivitas antarwilayah sekaligus mempersempit kesenjangan digital, khususnya di kawasan timur Indonesia.

    Adapun Satelit Multifungsi pertama pemerintah adalah Satria-1. Proyek ini awalnya bertujuan menyediakan layanan internet berkecepatan tinggi di 149.400 titik layanan publik, mencakup sektor pendidikan, kesehatan, pemerintahan daerah, hingga pertahanan dan keamanan.

    Namun, karena meningkatnya kebutuhan bandwidth, jumlah titik tersebut dipangkas menjadi di bawah 40.000. Dengan masuknya kembali program Satelit Multifungsi ke dalam daftar PSN, terbuka peluang pengadaan Satelit Satria-2 yang sebelumnya digadang mampu mencapai kapasitas 300 Gbps. Alternatif lainnya adalah pemanfaatan satelit orbit rendah (LEO).

  • BRIN Prediksi Suhu Panas di Jakarta dan Tangerang Terjadi hingga Akhir Oktober

    BRIN Prediksi Suhu Panas di Jakarta dan Tangerang Terjadi hingga Akhir Oktober

    Bisnis.com, JAKARTA— Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) suhu panas yang menyengat hingga mencapai 37 derajat Celcius di wilayah Jakarta dan Tangerang akan terjadi hingga Oktober 2025. 

    BRIN mencatat, suhu maksimum pada siang hari dapat mencapai 35–38 derajat Celcius, dan kondisi tersebut berpotensi berlangsung hingga akhir Oktober. 

    Peneliti Bidang Klimatologi dan Perubahan Iklim BRIN, Erma Yulihastin, menjelaskan fenomena ini terjadi karena minimnya liputan awan di atas Pulau Jawa dan wilayah selatan Indonesia. 

    Liputan awan sendiri merupakan proporsi langit yang tertutup oleh awan, biasanya diukur dalam skala persepuluhan atau perdelapanan (okta).

    “Pembentukan dua bibit siklon tropis di bagian utara, yaitu NAKRI di Laut Filipina dan 96W di Samudra Pasifik dekat utara Papua, telah menyebabkan konsentrasi awan-awan konvektif bergeser ke bagian utara ekuator,” kata Erma saat dihubungi Bisnis pada Selasa (14/10/2025).

    Akibat pergeseran tersebut, lanjut Erma, wilayah di selatan ekuator menjadi minim awan, khususnya pada pagi hingga siang hari. Namun, ketidakseimbangan panas yang terjadi secara lokal misalnya antara pesisir dan pegunungan, atau antara laut dan darat telah membangkitkan angin-angin lokal.

    Dengan demikian, menurut Erma, hembusan angin kencang dapat terjadi meskipun tidak berkaitan dengan pembentukan awan konvektif maupun hujan. 

    Dia menambahkan, pada sore hingga malam hari, hujan bisa terbentuk akibat konveksi termal dan lokal di berbagai wilayah Jawa, terutama bagian tengah dan timur.

    BRIN mengimbau masyarakat untuk memahami perubahan cuaca yang dapat terjadi secara tiba-tiba, dari panas menyengat menjadi hujan yang didahului angin kencang.

    “Sehingga pada siang hari perlu perlindungan tabir surya untuk melindungi kulit, namun tetap juga waspada dengan hujan pada malam hari,” tutup Erma.

  • Prabowo Tetapkan Satelit Multifungsi-Palapa Ring Integrasi Sebagai Proyek Strategis

    Prabowo Tetapkan Satelit Multifungsi-Palapa Ring Integrasi Sebagai Proyek Strategis

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto menetapkan proyek Satelit Multifungsi dan infrastruktur jaringan tulang punggung Palapa Ring Integrasi masuk ke dalam Proyek Strategis Nasional (PSN).

    Hal tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Permenko) Nomor 16 Tahun 2025 tentang Perubahan Kedelapan atas Permenko Nomor 7 Tahun 2021 mengenai perubahan daftar PSN.

    Dalam beleid tersebut, sektor teknologi mencakup beberapa proyek di antaranya Proyek Satelit Multifungsi (SMF), Palapa Ring Integrasi, Pengembangan Drone Male Kombatan, Pengembangan Industri Garam, Percepatan Pembangunan Technopark, hingga Pengembangan Teknologi Produksi IVO dan Bensin Sawit dengan Katalis Merah Putih yang Terintegrasi dengan Kebun Rakyat.

    Salah satu proyek utama yang masuk dalam daftar adalah Palapa Ring Integrasi, yang akan menyatukan seluruh jaringan serat optik nasional dari Palapa Ring Barat, Tengah, hingga Timur. 

    Proyek ini memiliki nilai investasi mencapai Rp23,16 triliun, tiga kali lipat lebih besar dari proyek Satelit Satria-1.

    Direktur Eksekutif ICT Institute, Heru Sutadi, menilai Palapa Ring Integrasi menjadi proyek tulang punggung konektivitas nasional yang sangat krusial untuk pemerataan akses digital.

    “Proyek Palapa Ring Integrasi perlu dijalankan sebab Palapa Ring yang sekarang ada masih terpisah-pisah, antara Palapa Ring Barat, Tengah, dan Timur,” ujar Heru kepada Bisnis, Selasa (14/10/2025)/

    Awalnya, proyek ini direncanakan untuk dilelang oleh Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) pada kuartal IV/2022 melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Namun, proses lelang tertunda karena lembaga tersebut sempat terseret kasus hukum.

    Proyek Palapa Ring Integrasi akan meliputi 11.182 kilometer kabel laut dan 2.924 kilometer kabel darat, menjangkau 24 provinsi dan 78 kota/kabupaten. Infrastruktur ini diharapkan memperkuat konektivitas antarwilayah sekaligus menekan kesenjangan digital di kawasan timur Indonesia.

    Selain itu, pemerintah juga tetap mendorong penyelesaian Proyek Satelit Multifungsi (SMF). Satelit Multifungsi pertama pemerintah bernama Satria-1. 

    Proyek ini awalnya bertujuan menyediakan layanan internet be rkecepatan tinggi di 149.400 titik layanan publik, mencakup sektor pendidikan, kesehatan, pemerintahan daerah, hingga pertahanan dan keamanan. Namun seiring dengan tingginya kebutuhan bandwidth, jumlah titik dipangkas menjadi di bawah 40.000 titik. 

    Dengan masuknya program Satelit Multifungsi, maka terbuka peluang pengadaan Satelit Satria-2 yang dahulu digadang-gadang mencapai 300 Gbps. Alternatif lainnya adalah menggunakan satelit orbit rendah.