Category: Bisnis.com Tekno

  • Telkom (TLKM) Kalah di 3 Regional dari WIFI dan DSSA

    Telkom (TLKM) Kalah di 3 Regional dari WIFI dan DSSA

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) menjadi satu-satunya peserta lelang yang tidak membawa frekuensi baru dari pita 1,4 GHz. Dari 3 Regional yang disediakan oleh Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) pada lelang 1,4 GHz, Telemedia Komunikasi, usaha WIFI) unggul di regional I. Sementara Eka Mas, unggul di  regional II dan regional III.

    Regional I meliputi Pulau Jawa, Maluku, dan Papua. WIFI memenangkan lelang dengan penawaran tertinggi yaitu Rp403,7 miliar. Mengalahkan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) yang sebesar Rp399 miliar, dan Eka Mas yang sebesar Rp331 miliar.

    Regional II meliputi Sumatra, Bali, dan Nusa Tenggara. Eka Mas memenangkan regional tersebut dengan penawaran sebesar Rp300,8 miliar. Lebih tinggi dibandingkan dengan Telkom yang sebesar Rp259 miliar, dan Telemedia yang sebesar Rp136 miliar.

    Eka Mas juga memenangkan regional III dengan harga penawaran Rp100 miliar, lebih tinggi dari Telkom (Rp80 miliar) dan Telemedia (Rp64 miliar).

    Pada tahun pertama, para pemenang lelang harus membayar 3x dari harga penawaran. Setelah itu, 9 tahun ke depan, perusahaan akan membayar sesuai dengan nilai penawaran. 

    Sebelumnya, VP Corporate Communication Telkom Andri Herawan Sasoko mengatakan, TelkomGroup senantiasa mematuhi seluruh ketentuan yang berlaku dalam proses lelang dan telah menyiapkan berbagai hal sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan.

    “Pada prinsipnya, Telkom senantiasa mengikuti perkembangan kebijakan pemerintah serta melakukan kajian secara menyeluruh untuk memastikan setiap langkah yang diambil sejalan dengan strategi perusahaan dalam memperkuat layanan digital dan memberikan nilai terbaik bagi masyarakat,” kata Andri kepada Bisnis, Minggu (5/10/2025).

    Sekadar informasi, fokus utama Telkom Indonesia di bidang digital pada  2025 meliputi transformasi dan penguatan portofolio bisnis teknologi, adopsi kecerdasan buatan (AI), pengembangan layanan cloud, serta digitalisasi ekosistem B2B dan B2C.

    Secara ringkas, Telkom berupaya memaksimalkan seluruh bisnis mulai dari layanan konsumer melalui Telkomsel hingga layanan korporasi seperti jaringan fiber, kabel bawah laut, hingga satelit.

  • WIFI Menang Regional I, DSSA Dapat Regional II&III

    WIFI Menang Regional I, DSSA Dapat Regional II&III

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mengumumkan pemenang lelang harga pita frekuensi 1,4 GHz. PT Telemedia Komunikasi Pratam, anak usaha PT Solusi Sinergi Digital Tbk. (WIFI), mendapat regional I. Sementara itu, PT Eka Mas Republik, anak usaha PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. (DSSA), mendapat regional II dan III.

    Regional I meliputi Pulau Jawa, Maluku, dan Papua. WIFI memenangkan lelang dengan penawaran tertinggi yaitu Rp403,7 miliar. Mengalahkan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) yang sebesar Rp399 miliar, dan Eka Mas yang sebesar Rp331 miliar.

    Regional II meliputi Sumatra, Bali, dan Nusa Tenggara. Eka Mas memenangkan regional tersebut dengan penawaran sebesar Rp300,8 miliar. Lebih tinggi dibandingkan dengan Telkom yang sebesar Rp259 miliar, dan Telemedia yang sebesar Rp136 miliar.

    Eka Mas juga memenangkan regional III dengan harga penawaran Rp100 miliar, lebih tinggi dari Telkom (Rp80 miliar) dan Telemedia (Rp64 miliar).

    Pada tahun pertama, para pemenang lelang harus membayar 3x dari harga penawaran. Setelah itu, 9 tahun ke depan, perusahaan akan membayar sesuai dengan nilai penawaran. 

    Komdigi menyampaikan sesuai ketentuan dalam Dokumen Seleksi, Peserta Seleksi Pengguna Pita Frekuensi Radio 1,4 GHz untuk Layanan Akses Nirkabel Pitalebar (Broadband Wireless Access) Tahun 2025 dapat menyampaikan sanggahan hasil seleksi dalam bentuk tertulis melalui surat resmi dengan disertai bukti yang memperkuat sanggahan dan disampaikan secara daring melalui sistem e-Auction paling lambat Jumat, 17 Oktober 2025 Pukul 15.00 WIB.

    Dalam hal tidak terdapat sanggahan hasil seleksi, proses seleksi dilanjutkan ke tahap penyampaian laporan hasil seleksi dan penyampaian konsep penetapan pemenang Seleksi Pengguna Pita Frekuensi Radio 1,4 GHz untuk Layanan Akses Nirkabel Pitalebar (Broadband Wireless Access) Tahun 2025 kepada Menteri Komunikasi dan Digital.

     Peserta Seleksi dengan peringkat kesatu sesuai Daftar Peringkat Hasil Seleksi sebagaimana dimaksud pada angka 2 dinyatakan sebagai pemenang seleksi setelah diterbitkannya penetapan pemenang Seleksi Pengguna Pita Frekuensi Radio 1,4 GHz untuk Layanan Akses Nirkabel Pitalebar (Broadband Wireless Access) Tahun 2025 oleh Menteri Komunikasi dan Digital. 

  • Bahaya, Kabel HDMI Bisa Diretas Hacker

    Bahaya, Kabel HDMI Bisa Diretas Hacker

    Bisnis.com, JAKARTA – Kabel HDMI yang biasa digunakan sebagai penghubung antar perangkat ternyata dapat menjadi salah satu modus yang digunakan para hacker untuk membajak data.

    Dilansir dari Times of India, Rabu (15/10/2025), peneliti dari Universidad de la República, Uruguay, menemukan metode baru untuk mencegat sinyal video dari kabel HDMI dengan bantuan kecerdasan buatan (AI) berbasis deep learning.

    Meskipun kabel HDMI sudah memiliki sistem enkripsi, ternyata kabel ini tetap memancarkan radiasi elektromagnetik saat mentransmisikan gambar atau video. Dalam penelitian yang dikutip dari Times of India, radiasi bocor tersebut bisa ditangkap oleh perangkat khusus dan kemudian didekodekan untuk menampilkan ulang konten yang sedang dikirimkan.

    Serangan ini berkaitan dengan konsep TEMPEST (Transient Electromagnetic Pulse Emanation Standard), yaitu fenomena kebocoran sinyal elektromagnetik dari perangkat elektronik yang dapat dimanfaatkan untuk penyadapan. Bocoran seperti ini berisiko membocorkan informasi sensitif, seperti tampilan layar, username, kata sandi, hingga data pribadi pengguna lainnya.

    Dikutip dari Pers Cyber, terobosan dari para peneliti tersebut terjadi ketika sedang mengembangkan modul deep learning yang dapat memetakan sinyal elektromagnetik kembali ke gambar yang ditampilkan.

    Kemajuan ini secara signifikan melampaui metode sebelumnya, yang mengandalkan penyetelan manual dan demodulasi sinyal.

    Sistem baru memanfaatkan jaringan saraf konvolusional (Convolutional Neural Network/CNN) untuk menyimpulkan gambar sumber dari sampel kompleks pita dasar yang diperoleh melalui Radio yang Ditentukan Perangkat Lunak (SDR).

    Penelitian ini mengevaluasi sistem pada kumpulan data yang terdiri lebih dari 3.500 sampel, termasuk tangkapan simulasi dan nyata.

    Temuan penelitian mengungkapkan adanya peningkatan substansial dalam Rata-rata Tingkat Kesalahan Karakter (CER), dengan pengurangan melebihi 60% dibandingkan dengan teknik sebelumnya. Selain itu, sistem ini menunjukkan kemampuan untuk memulihkan gambar dari sinyal yang sebelumnya dianggap terlalu lemah untuk dideteksi.

    Temuan ini menyoroti kerentanan tersembunyi pada kabel HDMI yang selama ini dianggap aman. Menurut laporan penelitian tersebut, metode ini berpotensi digunakan untuk mengekstrak data penting dari perangkat elektronik, terutama di lingkungan yang menangani informasi sensitif seperti lembaga pemerintahan, riset, atau keuangan.

    Walau begitu, bagi pengguna rumah tangga, risiko kebocoran ini masih tergolong rendah karena serangan semacam ini membutuhkan perangkat dan keahlian teknis tingkat tinggi. Namun, peneliti menegaskan pentingnya langkah pencegahan agar kerentanan serupa tidak disalahgunakan di masa depan.

    Mereka juga menyarankan bahwa penelitian masa depan dapat difokuskan pada pengembangan metode baru untuk mencegah serangan TEMPEST, seperti menggunakan pelindung atau penyaringan untuk mengurangi emisi elektromagnetik dari kabel dan konektor HDMI.

    Yang dapat Anda lakukan sebagai pengguna HDMI untuk meminimalisir kejadian pembajakan dari bocoran HDMI adalah dengan melakukan langkah-langkah perlindungan elektromagnetik. Hal tersebut dapat mencakup perlindungan fisik kabel, atau mendesain ulang tempat kerja untuk meminimalkan kebocorannya.

    Penelitian ini menjadi pengingat bahwa ancaman keamanan digital kini tidak hanya datang dari jaringan internet, tetapi juga dari radiasi fisik perangkat elektronik. Seiring perkembangan AI, teknik seperti ini bisa berkembang semakin canggih, dan menjadi alasan kuat bagi produsen perangkat untuk memperhatikan aspek keamanan elektromagnetik dalam desain produk mereka. (Stefanus Bintang)

  • Komdigi dan Banoo Tebar IoT, Produktivitas Peternak Ikan di Sukabumi Naik 40%

    Komdigi dan Banoo Tebar IoT, Produktivitas Peternak Ikan di Sukabumi Naik 40%

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan perusahaan rintisan Banoo menebar 60 perangkat yang terhubung ke internet (internet of things) kepada peternak ikan nila yang berada di Sukabumi, Jawa Barat.

    Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid mengatakan pemanfaatan teknologi IoT dalam budi daya perikanan merupakan salah satu bentuk digitalisasi yang langsung menyentuh masyarakat. Perangkat IoT dalam budi daya ikan di Kabupaten Sukabumi terbukti meningkatkan produksi ikan nila hingga 40 persen.

    “Ini adalah bentuk pemanfaatan digitalisasi yang langsung diterapkan dalam use case di lapangan oleh para pembudidaya Ikan Nila,” kata Meutya, dikutip Rabu (15/10/2025).

    Melalui program Fasilitasi Pemanfaatan Teknologi Digital Sektor Perikanan Budidaya, pemerintah memberikan bantuan sebanyak 60 perangkat IoT Microbubble Aerator kepada 8 Pokdakan di 8 desa dan 4 kecamatan di wilayah Kabupaten Sukabumi.

    Kabupaten Sukabumi dipilih sebagai target program yang dimulai pada awal tahun ini karena merupakan salah satu kabupaten penghasil ikan nila terbesar di Provinsi Jawa Barat.

    Alat ini dapat meningkatkan kadar oksigen dalam kolam budi daya hingga 60 persen dan menghemat pemakaian listrik hingga 40 persen dibandingkan kincir air konvensional.

    Menurut Meutya, penggunaan alat IoT ini juga memberikan kemudahan kepada para pembudidaya ikan karena kemampuannya untuk memantau parameter-parameter penting dalam kolam budi daya, seperti kadar oksigen dan suhu.

    “Ibu-ibu bisa ngurus anak juga sambil memantau bagaimana kondisi kolam-kolam ikan nilanya. Adanya koneksi internet membuat Bapak/Ibu bisa melihat kadar oksigen, suhu, dan sebagainya hanya dari ponsel,” jelasnya.

    Meutya menegaskan bahwa program ini merupakan bukti satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto-Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka telah memberikan dampak langsung kepada masyarakat, khususnya untuk para pembudidaya ikan.

    “Menjelang satu tahun pemerintahan Pak Prabowo, kita lihat panennya naik. Gagal panen bisa dicegah. Alatnya juga mudah digunakan,” tuturnya.

    Meutya juga mengajak para pelaku startup untuk menciptakan inovasi pada sektor-sektor yang menjadi prioritas pemerintah, seperti di bidang ketahanan pangan.

    “Ketahanan pangan jadi salah satu yang kita fokuskan. Bagaimana menggunakan teknologi seperti IoT dan kecerdasan artifisial untuk mendukung program-program Asta Cita Bapak Presiden,” tandasnya.

    Kehadiran Kemkomdigi dalam kegiatan panen raya ini bertujuan untuk memastikan digitalisasi dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat di daerah.

    “Kami ingin memberi semangat, memberikan kepercayaan bahwa digitalisasi harus digunakan di tingkat use case langsung, jangan hanya ada di perkotaan tapi juga masuk ke desa-desa,” tegasnya.

    Teknologi IoT Microbubble Aerator merupakan teknologi IoT yang membantu menghasilkan gelembung berukuran mikro untuk meningkatkan unsur oksigen terlarut dan kualitas air.

    Program ini merupakan hasil kolaborasi antara Kementerian Komunikasi dan Digital dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan, Pemerintah Kabupaten Sukabumi, dan startup digital Banoo.

  • Microsoft Pensiunkan Windows 10, Begini Cara Beralih ke Windows 11

    Microsoft Pensiunkan Windows 10, Begini Cara Beralih ke Windows 11

    Bisnis.com, JAKARTA— Microsoft resmi mengakhiri dukungan untuk Windows 10 pada 14 Oktober 2025. Langkah tersebut menandai berakhirnya pembaruan fitur dan bantuan teknis untuk sistem operasi yang diluncurkan sejak Juli 2015 tersebut.

    “Setelah 14 Oktober 2025, Microsoft tidak akan lagi menyediakan pembaruan perangkat lunak gratis dari Pembaruan Windows, bantuan teknis, atau perbaikan keamanan untuk Windows 10,” tulis Microsoft dalam laman resminya dikutip pada Rabu (15/10/2025). 

    Microsoft menyebut  PC pengguna akan tetap berfungsi, tetapi pihaknya menyarankan untuk beralih ke Windows 11. Perusahaan mengklaim Windows 11 menawarkan pengalaman modern dan efisien yang dirancang untuk memenuhi tuntutan keamanan yang lebih tinggi saat ini.

    Melansir laman CNET, meskipun Windows 11 telah hadir sejak Oktober 2021, tingkat adopsinya berjalan lebih lambat dari harapan Microsoft. Berdasarkan data per September 2025, sekitar 41% pengguna Windows di seluruh dunia masih menggunakan Windows 10.

    Perusahaan tetap membuka opsi bagi pengguna yang belum beralih ke Windows 11 melalui program Extended Security Updates (ESU). Program tersebut memungkinkan pengguna tetap menerima pembaruan keamanan penting hingga 13 Oktober 2026. 

    Microsoft mulai menawarkan ESU sejak 31 Oktober 2024, sebagai solusi bagi pengguna yang masih membutuhkan waktu untuk beralih ke sistem operasi terbaru.

    Pengguna dapat mendaftar program ESU melalui menu Windows Update di pengaturan perangkat. Setelah memilih opsi “Enroll now,” pengguna akan diminta memilih salah satu dari tiga metode pendaftaran antara lain membayar biaya sebesar US$30 atau sekitar Rp497.610, menautkan pengaturan PC ke Microsoft OneDrive, atau menukar 1.000 poin Microsoft Rewards.

    Khusus untuk pengguna di Uni Eropa, Microsoft memberikan akses gratis tanpa syarat tambahan apa pun, setelah sebelumnya mendapat tekanan dari otoritas perlindungan konsumen yang menilai kebijakan awal melanggar regulasi Digital Markets Act (DMA). Agar dapat mengakses wizard pendaftaran ESU, pengguna harus masuk dengan akun Microsoft dan telah memperbarui sistem ke Windows 10 versi 22H2 dengan pembaruan KB5046613 (build 19045.5131) atau yang lebih baru.

    Microsoft juga mensyaratkan beberapa spesifikasi minimum bagi perangkat yang ingin melakukan pembaruan ke Windows 11, di antaranya prosesor 64-bit berkecepatan 1GHz dengan dua inti atau lebih, RAM minimal 4GB, ruang penyimpanan 64GB, dukungan TPM 2.0, serta UEFI Secure Boot.

    Namun, bagi perangkat yang tidak memenuhi semua syarat tersebut, masih ada cara untuk melakukan pembaruan dengan beberapa penyesuaian teknis. Sejumlah pakar menyebutkan pengguna masih dapat memasang Windows 11 dengan melakukan sedikit modifikasi pada pengaturan sistem. Untuk pengguna dengan komputer lama yang tidak kompatibel, membeli perangkat baru bisa menjadi pilihan paling praktis.

  • Spesifikasi Jet Tempur Chengdu J-10 yang Sebentar Lagi Terbang di Atas Jakarta

    Spesifikasi Jet Tempur Chengdu J-10 yang Sebentar Lagi Terbang di Atas Jakarta

    Bisnis.com, JAKARTA —  Pemerintah berencana membeli pesawat tempur Chengdu J-10 buatan China. Jika tidak ada kendala, pesawat tersebut akan hadir di Indonesia dalam waktu dekat. 

    “Sebentar lagi terbang di Jakarta,” ujar Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin dilansir dari Antara, Rabu (15/10/2025).

    Sebelumnya, Kepala Biro Humas Setjen Kementerian Pertahanan (Kemenhan) RI, Brigjen TNI Frega Wenas Inkiriwang mengatakan pesawat tempur Chengdu J-10 yang ingin dibeli Kemenhan, masih dikaji oleh TNI AU.

    Proses pengkajian tersebut dilakukan untuk memastikan pembelian pesawat tempur J-10 tepat untuk memperkuat pertahanan udara Indonesia.

    Mengenai nilai anggaran, saat itu Kemenhan belum membahas untuk membeli pesawat tempur tersebut.

    Untuk diketahui, beredar informasi bahwa pemerintah telah membeli pesawat jet tempur asal China Chengdu J-10 Informasi itu beredar di beberapa akun media sosial, salah satunya akun instagram @isds.indonesia.

    Dalam unggahan akun tersebut pada 2 September 2025, dijelaskan bahwa Presiden Prabowo Subianto berencana membeli 42 pesawat jet tempur.

    Berdasarkan media Prancis Intelligenceonline yang dikutip oleh akun instagram ISDS dijelaskan kontrak pembelian J-10 sempat tertunda karena masalah pendanaan. Kini, kontrak tersebut akan dilanjutkan melalui skema pembayaran dari China.

    Spesifikasi

    Pesawat Chengdu J-10 merupakan jet tempur multi peran generasi 4.5 (lightweight multirole fighter) bermesin tunggal. Pesawat ini memiliki panjang 16,9 meter, rentang sayap 11,3 meter, tinggi 5,7 meter dan berat ketika kosong tanpa awak yaitu 9.750 kg.

    Pesawat tempur ini bergerak dengan menggunakan mesin WS-10 Taihang buatan China dan memiliki jangkauan maksimum 1.850 km (tanpa tangki bahan bakar tambahan). Jangkauan akan makin luas dengan hadirnya tangki tambahan.

    Dari sisi persenjataan, Chengdu-10 dapat mengangkut rudal udara-ke-udara jarak jauh PL-15 (200-300 km),  rudal jarak pendek PL-10 dan Bom presisi berpemandu laser/GPS, rudal anti-kapal dan bom konvensional. Chengdu-10 juga memiliki 11 cantelan senjata yang membuatnya menjadi sangat menatkutkan.

    Kelebihan dari jet ini adalah penggunaan radar AESA yang punya jangkauan jauh, bisa melacak dan mengunci banyak target sekaligus, serta kebal terhadap gangguan elektronik. Selain itu, pesawat ini juga memiliki desain sayap canard-delta dan fly-by-wire membuatnya sangat lincah di dogfight jarak dekat, bahkan setara F-16 dalam kecepatan dan manuver.

    Pesawat ini juga memiliki rekam jejak pertarungan yang cukup banyak. Salah satunya, dalam konflik Pakistan dengan India.

    Namun, Chengdu-10 perlu lebih dioptimalkan lagi dari sisi sensor. Pasalnya, meski lincah, avionik dan sensor secara umum masih di bawah F-16 Block 70 atau Rafale terbaru — terutama dalam hal software tempur dan interoperabilitas NATO/Western system.

    Dengan satu mesin, jarak tempur jet ini juga terbatas. Jangkauan ferry flight atau patroli tidak sepanjang jet twin-engine seperti Su-30, Rafale, atau F-15

  • Pasti Untung, Cara Daftar Affiliate TikTok Sambil Rebahan

    Pasti Untung, Cara Daftar Affiliate TikTok Sambil Rebahan

    Bisnis.com, JAKARTA — Anda bisa mendaftarkan diri menjadi TikTok Affiliate dari HP aja dan mendapat komisi dari produk yang dipromosikan di akun TikTok pengguna.

    TikTok Affiliate adalah program dari TikTok yang menghubungkan konten milik kreator dengan penjual atau seller melalui sistem komisi. Kreator TikTok bisa mempromosikan produk dari penjual melalui video yang disiarkan lewat akun TikTok pengguna yang dilengkapi dengan ikon keranjang kuning.

    Kemudian, jika ada pengguna TikTok lain yang membeli produk melalui keranjang kuning tersebut, pihak kreator konten bisa langsung mendapatkan komisi selama produk yang dipromosikan itu merupakan bagian dari program afiliasi TikTok.

    Syarat menjadi affiliate TikTok: 

    1. Punya akun TikTok shop sehingga kreator bisa menambahkan produk affiliate ke konten yang ingin mempromosikan suatu produk.

    2. Memiliki 200 pengikut di TikTok dan mengunggah minimal 1 video dalam 28 hari terakhir serta sering berinteraksi dengan audiens ketika live streaming untuk memudahkan proses menjadi affiliate produk.

    3. Memiliki rekening bank aktif untuk menampung pundi-pundi cuan hasil affiliate produk. Pencairan komisi ini akan terhubung dengan nomor rekening yang sudah didaftarkan sebagai affiliate. 

    4. Kreator harus memastikan nama pemilik rekening sesuai dengan data yang telah didaftarkan ke TikTok Shop supaya tidak terjadi kendala saat proses pencairan dana.

    5. Kreator memiliki bukti bahwa akun yang dimiliki layak untuk mengikuti program TikTok Affiliate. Meski tidak wajib, hal ini bisa ditunjukkan melalui jumlah akun pengikut, jumlah posting, atau engagement dengan penonton atau pengikut konten.

    Semakin aktif membuat konten, semakin besar juga peluang untuk mendapatkan perhatian dari seller dan follower baru. Selain itu, unggah konten secara rutin, gunakan hashtag yang relevan, dan ikuti tren untuk meningkatkan eksposur. 

    Jika Anda sering mengikuti tren maka algoritma TikTok akan lebih sering merekomendasikan kontenmu ke pengguna lain, yang tentunya bisa meningkatkan potensi penjualan lewat link affiliate kamu. Ketika semua syarat itu sudah terpenuhi oleh pihak kreator, barulah bisa mendaftarkan akunnya sebagai affliliate TikTok.

    Cara daftar jadi kreator afiliasi Tiktok:

    1. Masuk ke halaman seller-id.tiktok.com/account/welcomemelalui browser.

    2. Login menggunakan akun TikTok kamu.

    3. Klik Daftar sebagai Kreator Afiliasi.

    4. Lengkapi informasi seperti email, alamat, nomor HP, dan lainnya.

    5. Lakukan verifikasi identitas (KTP dan selfie).

    6. Setelah verifikasi berhasil, masuk ke TikTok Shop melalui aplikasi TikTok kamu.

    7. Klik Tambahkan Produk Afiliasi, lalu pilih produk dari seller yang tersedia.

    8. Mulai buat konten dan tambahkan link afiliasi ke videomu!

    Kemudian, jika Anda ingin menjadi seller atau penjual pada affiliate TikTok, begini caranya:

    TikTok Affiliate untuk seller:

    1. Masuk k seller-id.tiktok.com dan dan login ke akun toko kamu.

    2. Masuk ke bagian TikTok Shop Affiliate.

    3. Pilih menu Program > Program Toko.

    4. Tentukan produk mana yang ingin kamu tawarkan untuk program affiliate.

    5. Atur komisi yang ingin kamu berikan untuk tiap produk.

    6. Klik Kirim untuk mengaktifkan program affiliate.

    7. Kreator bisa langsung melihat dan memilih produk kamu untuk dipromosikan.

  • Kadin dan Google Dorong UMKM Go Digital Lewat Ekosistem YouTube

    Kadin dan Google Dorong UMKM Go Digital Lewat Ekosistem YouTube

    Bisnis.com, JAKARTA — Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menggandeng Google Indonesia melalui YouTube Indonesia untuk mempercepat transformasi digital pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). 

    Kolaborasi ini ditandai dengan penerapan nota kesepahaman (MoU) antara Kadin dan Google Indonesia yang diharapkan dapat memperkuat kemampuan digital serta akses pasar para pelaku usaha. 

    Wakil Ketua Umum Bidang Komunikasi & Digital Kadin Indonesia Clarissa Tanoesoedibjo mengatakan kemitraan ini bertujuan mempercepat transformasi dan adopsi digital UMKM, sekaligus meningkatkan kapabilitas mereka melalui tiga pilar utama, yaitu digital skills, market access, dan practical know-how.

    “Kemitraan ini bertujuan untuk mempercepat transformasi dan adopsi digital para pelaku UMKM, serta meningkatkan kapabilitas UMKM,,” kata Clarissa di Menara Kadin, Jakarta pada Rabu (15/10/2025). 

    Clarissa menuturkan, tujuan tersebut diwujudkan melalui berbagai program pelatihan bersama, termasuk joint training program seperti YouTube Shopping Affiliate. 

    Program ini memungkinkan kreator untuk mempromosikan produk atau merek secara langsung dan menerima komisi dari hasil konversi penjualan.

    Pihaknya uga memberikan pelatihan-pelatihan lain untuk peningkatan kapasitas dan diversifikasi konten yang dapat membantu memperkuat literasi digital para UMKM.  

    Menurut Clarissa, digitalisasi menjadi kunci peningkatan efisiensi operasional dan daya saing pasar. 

    Upaya ini juga sejalan dengan pencapaian Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, yakni menciptakan ekosistem kewirausahaan yang inovatif, tangguh, dan berdaya saing global. 

    Ilustrasi UMKM

    Dia menyoroti ekosistem kreatif YouTube yang disebut telah memberikan dampak ekonomi signifikan bagi Indonesia.

    Berdasarkan YouTube Impact Report 2022, ekosistem YouTube berkontribusi sekitar Rp7,4 triliun terhadap perekonomian Indonesia dan mendukung lebih dari 600.000 kreator yang memperoleh penghasilan dari platform tersebut.

    “Angka-angka ini belum mencerminkan potensi penuh dari inovasi terbaru mereka termasuk YouTube Shop yang secara signifikan mengeliminasi hambatan transaksi online dengan memungkinkan akses langsung ke merek atau brand dan proses check out yang lebih instan dan onsite,” kata Clarissa.

    Dia menambahkan, tahun pertama pelatihan akan menjangkau 500 UMKM dan akan terus meningkat seiring evaluasi efektivitas kolaborasi tersebut.

    “Kami berharap dapat memperluas kolaborasi ini ke beberapa area lain termasuk pemanfaatan layanan cloud dan analytics untuk decision making berbasis data serta integrasi inisiatif AI terbaru seperti pelatihan Gemini dan AI creator tools di YouTube,” katanya.

    Sementara itu, Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Novyan Bakrie menekankan transformasi digital menjadi langkah penting agar pelaku usaha mikro dapat naik kelas dan membantu Indonesia keluar dari jebakan pendapatan menengah (middle income trap). Anindya menilai kemitraan Kadin dengan Google dan YouTube sejalan dengan konsep closed loop yang menghubungkan pelaku UMKM dengan pemain besar melalui teknologi.

    “Ini yang saya rasa bisa dilakukan dengan teknologi, dengan YouTube dan Google. Tentunya dengan meningkatkan skala, memperluas jangkauan, lalu juga terintegrasi dalam rantai pasok global,” katanya. 

    Dia berharap kolaborasi ini dapat mempercepat digitalisasi dan memperluas akses pasar UMKM, sekaligus mendorong peningkatan kapasitas pelaku usaha hingga puluhan ribu.

    “Kalau bisa mulai dengan 500 UMKM tapi kalau bisa sampai ke 5.000, 50.000, dan masih banyak lagi karena setahu saya mikro dan UMKM itu jumlahnya 60 juta,” kata Anindya. 

    Di sisi lain, Country Head YouTube Indonesia Suwandi Widjaja menyebut potensi ekonomi digital Indonesia sangat besar dengan lebih dari 1 juta kreator aktif di platform tersebut.

    “Content Creator mempunyai lebih dari 1 juta subscriber di Indonesia. Jadi peluangnya itu luar biasa, besar sekali. Dan saya juga bisa share, kita nggak hanya mengkonsumsi konten global di Indonesia, Content Creator Indonesia mulai go global juga,” ujar Suwandi.

    Dia menuturkan, sejak peluncuran program YouTube Affiliate Shopping pada akhir tahun lalu, lebih dari 38.000 kreator telah membantu UMKM dan merek lokal dalam berjualan secara digital. 

    “Jadi itu hanya permulaan dan kita yakin akan lebih banyak lagi kreator YouTube yang mulai join program YouTube Affiliate ini. Jadi makanya impact-nya bakalan sangat luas,” katanya.

    Suwandi optimistis kerja sama ini akan membawa dampak ekonomi signifikan dan mendorong UMKM Indonesia untuk naik kelas di pasar global. Menurutnya, semangat utama kolaborasi ini adalah bagaimana kreator dan UMKM saling menguatkan dengan dukungan teknologi dari Google dan YouTube.

    “Intinya hari ini kami sangat excited akan kerja sama ini. Ini permulaan yang sangat baik banget untuk Indonesia juga dan untuk Kadin dan YouTube,” tutup Suwandi.

  • WhatsApp Rilis Fitur Ringkasan Pesan, Ini Cara Mengaktifkannya

    WhatsApp Rilis Fitur Ringkasan Pesan, Ini Cara Mengaktifkannya

    Bisnis.com, JAKARTA – WhatsApp memperkenalkan fitur baru bernama Ringkasan Pesan (Message Summaries) yang didukung oleh Meta AI. Fitur ini memungkinkan pengguna untuk merangkum percakapan yang belum terbaca secara cepat tanpa harus membuka satu per satu chat.

    Message Summaries ditujukan bagi pengguna yang sering kewalahan dengan banyaknya pesan masuk – baik dari grup, rekan kerja, maupun brand – serta ingin memahami inti percakapan hanya dalam sekali lihat.

    “Kita semua pernah mengalaminya – berpindah dari satu rapat ke rapat lainnya, tertinggal percakapan setelah penerbangan tanpa Wi-Fi, atau kewalahan dengan pesan yang menumpuk. Kadang yang dibutuhkan hanyalah cara cepat untuk mengetahui apa saja yang terlewat. Karena itu, kami menghadirkan Ringkasan Pesan, fitur baru berbasis Meta AI yang tetap menjaga privasi pengguna,” tulis WhatsApp dalam keterangan resminya, Rabu (15/10/2025).

    WhatsApp menjelaskan, fitur ini menggunakan teknologi pemrosesan pribadi (private rocessing) yang memungkinkan Meta AI membuat ringkasan pesan tanpa memberikan akses kepada Meta maupun WhatsApp terhadap isi percakapan atau hasil ringkasannya.

    Cara Mengaktifkan

    Menariknya, fitur ini bekerja secara diam-diam – tidak ada anggota percakapan lain yang mengetahui bahwa pengguna telah membuat ringkasan dari suatu chat.

    Bagi pengguna yang ingin memahami lebih dalam tentang mekanisme teknologinya, Meta menyediakan blog dan whitepaper teknis yang menjelaskan detail sistem pemrosesan pribadi tersebut.

    WhatsApp mengatakan fitur Ringkasan Pesan bersifat opsional dan tidak aktif secara otomatis.

    Untuk mengaktifkan, pengguna dapat mengaturnya melalui menu Pengaturan Privasi Percakapan Lanjutan untuk menentukan chat mana yang dapat digunakan oleh fitur AI ini.

    “Di WhatsApp, kami percaya kendali penuh atas pengalaman anda saat menggunakan aplikasi harus selalu berada di tangan Anda,” tulis Whatsapp.

    Sejumlah kreator konten yang telah mencoba fitur ini disebut menyambutnya dengan antusias. Kreator konten bernama Theresa Learns menilai fitur Message Summaries di WhatsApp sangat membantu saat chat menumpuk dan belum terbaca.

    “Terutama jika tergabung di banyak grup. Dengan bantuan AI, kita bisa langsung tahu inti percakapan tanpa harus scroll semua isi chat, dan privasi tetap terjaga berkat teknologi Pemrosesan Pribadi,” ujar Learns.

    Dengan hadirnya fitur Ringkasan Pesan ini, WhatsApp melanjutkan langkahnya memperluas pemanfaatan AI di aplikasi pesan instan, sembari menekankan komitmen terhadap privasi dan kendali pengguna – dua hal yang menjadi fondasi utama ekosistem WhatsApp selama ini.

  • Salesforce Komitmen Perkuat Posisi di Pasar Indonesia

    Salesforce Komitmen Perkuat Posisi di Pasar Indonesia

    SAN FRANCISCO, Bisnis.com  — Salesforce, perusahaan teknologi asal Amerika Serikat, menegaskan komitmennya untuk memperluas pangsa pasar layanan akal imitasi (AI) di Tanah Air seiring dengan potensi pertumbuhan ekonomi digital yang kian pesat di Asia Tenggara.

    EVP & Managing Director South & Southeast Asia Salesforce, Arun Kumar Parmeswaran mengatakan kawasan Asia Tenggara kini menjadi salah satu motor pertumbuhan dunia, dengan kontribusi sekitar 25% terhadap PDB global dan populasi yang juga mencapai seperempat dari total dunia.

    “Dalam lima tahun ke depan, Asia Tenggara akan menjadi ekonomi nomor empat terbesar di dunia, setelah Amerika Serikat, China, dan India,” ujar Arun dalam sesi wawancara bersama Bisnis Indonesia di sela-sela gelaran Dreamforce 2025 di San Francisco, Amerika Serikat, Selasa (14/10/2025).

    Menurutnya, momentum ekonomi kawasan ini membuat Salesforce mengintegrasikan operasi India dan ASEAN ke dalam satu wilayah regional untuk memperkuat fokus investasi. Indonesia menjadi salah satu pasar prioritas utama di kawasan.

    “Kami melihat potensi pertumbuhan luar biasa di Indonesia — dari populasi besar, peningkatan kelas menengah, hingga konsumsi domestik yang tinggi. Semua indikator menunjukkan peluang besar ke depan,” tutur Arun.

    Sejak memulai operasinya di Indonesia dua tahun lalu, Salesforce telah melipatgandakan ukuran tim dan memperluas layanan untuk berbagai industri, mulai dari perbankan, telekomunikasi, hingga perusahaan besar lainnya.

    Arun menilai, tingkat keinginan untuk melakukan transformasi digital di kalangan korporasi Indonesia sangat tinggi. “Yang menarik, bukan hanya keinginan untuk berubah, tapi juga kesediaan untuk berinvestasi dan membangun budaya digital. Ini sinyal positif bagi kami,” katanya.

    Lebih lanjut, Arun menegaskan bahwa prioritas utama Salesforce di Indonesia adalah otomasi, akal imitasi (AI), dan pemanfaatan data untuk meningkatkan efisiensi serta produktivitas bisnis.

    “Semua perusahaan kini memiliki data. Tantangannya adalah bagaimana mengubah data menjadi pengetahuan yang bernilai dan actionable insights bagi bisnis,” ujarnya.

    Arun mencontohkan, salah satu produk yang paling banyak digunakan di Indonesia adalah Tableau, platform analitik visual milik Salesforce. Banyak perusahaan besar di Tanah Air telah memanfaatkan Tableau untuk mendukung pengambilan keputusan berbasis data.

    “Indonesia justru menjadi salah satu pasar dengan penetrasi Tableau tertinggi di kawasan,” ungkapnya.

    Selain sektor swasta, Arun juga menyoroti pentingnya peran sektor publik dalam mendukung transformasi digital. Pemerintah dinilai memiliki visi jelas terkait pengembangan kecerdasan buatan dan tata kelola data.

    “Kami melihat pemerintah Indonesia cukup progresif. Mereka sudah menyiapkan regulasi dan panduan terkait penerapan AI dan data residency,” katanya.

    Sebagai bukti keseriusan tersebut, pada Juni 2025 Salesforce resmi meluncurkan HyperForce di Indonesia, yang menempatkan seluruh aplikasi Salesforce di dalam negeri. Infrastruktur ini memungkinkan seluruh data pelanggan disimpan secara lokal, memenuhi ketentuan residensi data dan kebutuhan keamanan informasi.

    “Langkah ini sangat penting, terutama bagi sektor perbankan dan keuangan yang tidak bisa menyimpan data di luar negeri,” jelas Arun. “Kini seluruh produk Salesforce sudah tersedia melalui pusat data lokal di Jakarta.”

    Bunga Sugiarto, Regional Director Salesforce Indonesia, mengatakan peluncuran HyperForce menjadi tonggak penting bagi pelanggan di Indonesia karena menghadirkan keseimbangan antara keamanan data, kepatuhan regulasi, dan percepatan inovasi.

    “Dengan infrastruktur lokal, pelanggan kini bisa lebih leluasa mengadopsi solusi berbasis AI dan data analitik tanpa khawatir soal compliance,” kata Bunga.

    Dia menyebutkan dukungan dari pemerintah juga kuat. “Kami melihat permintaan dari sektor keuangan, publik, dan ritel terus meningkat, terutama dalam solusi yang mendukung efisiensi operasional dan personalisasi layanan pelanggan.”

    Menurut Bunga, Salesforce juga terus berkolaborasi dengan berbagai mitra teknologi dan lembaga pemerintah untuk memperluas ekosistem digital nasional.

    “Kami melihat banyak permintaan dari multisektor terutama yang memiliki banyak pelanggan seperti perbankan, ritel dan telekomunikasi,” ujarnya.

    Arun menambahkan dengan kehadiran layanan lokal ini, pelanggan di Indonesia kini memiliki fleksibilitas lebih besar untuk mengelola data mereka dengan aman, sekaligus memanfaatkan seluruh ekosistem solusi digital Salesforce.

    “Kami percaya Indonesia akan menjadi salah satu pusat inovasi digital terbesar di Asia Tenggara,” tutup Arun.