Category: Bisnis.com Tekno

  • Telkom (TLKM) Angkat Budi Dharma Satria Sebagai Direktur, Gantikan Honesti Basyir

    Telkom (TLKM) Angkat Budi Dharma Satria Sebagai Direktur, Gantikan Honesti Basyir

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) merombak jajaran komisaris dan direksi pada Rapat Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar pada Jumat (12/12/2025). Salah satu keputusan rapat tersebut adalah penunjukan Budi Satria Dharma sebagai Direktur Wholesale & International Service baru menggantikan Honesti Basyir.

    Sebelumnya, Budi adalah Direktur Utama di PT Telekomunikasi Indonesia International (telin), anak usaha Telkom yang fokus pada bisnis konektivitas internasional, termasuk jaringan tulang punggung SKKL.

    Selain itu, RUPSLB juga menyetujui pengangkatan Rofikoh Rokhim sebagai Komisaris Independen menggantikan Yohanes Surya.

    Dengan perubahan tersebut, maka susunan terbaru Komisaris dan Direksi Telkom, sebagai berikut.

    Komisaris

    Komisaris Komisaris Utama: Angga Raka Prabowo

    Komisaris: Rionald Silaban

    Komisaris: Rizal Mallarangeng

    Komisaris: Ossy Dermawan

    Komisaris: Silmy Karim

    Komisaris Independen: Deswandhy Agusman

    Komisaris Independen: Ira Noviarti

    Komisaris Independen: Rofikoh Rokhim

    Direksi

    Direktur Utama: Dian Siswarini

    Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko: Arthur Angelo Syailendra

    Direktur Human Capital Management: Willy Saelan

    Direktur Wholesale & International Service: Budi Satria Dharma Purba

    Direktur Enterprise & Business Service: Veranita Yosephine

    Direktur Strategic Business Development & Portfolio: Seno Soemadji

    Direktur Network: Nanang Hendarno

    Direktur IT Digital: Faizal Rochmad Djoemadi

    Direktur Legal & Compliance: Andy Kelana

    Sebelumnya, Telkom bicara punya mesin uang baru dari aksi pemisahan aset infrastruktur ke Infranexia. Entitas baru itu bahkan disebut berpeluang menjadi The Next Telkomsel. 

    TLKM menyebut spin off atau pemisahan aset ke Infranexia saat ini telah mencapai 60%. Manajemen TLKM menargetkan proses spin off rampung pada semester I/2026. 

    “Fase satu, sudah 60% dari aset Telkom ke Infranexia. Harapannya, di semester I/2026 bisa selesaikan sisanya,” kata Direktur Strategic Business Development & Portofolio Telkom, Seno Soemadji dalam acara Business Update Strategy TLKM, dikutip Selasa (2/12/2025).

    Dia menjelaskan Infranexia adalah brand dari PT Telkom Infrastruktur Indonesia (TIF) yang fokus menyediakan jaringan dan layanan telekomunikasi melalui skema network sharing. 

    Melalui perusahaan, aset-aset Telkom yang belum terutilisasi dengan maksimal akan dibuka untuk dipakai oleh perusahaan telekomunikasi lain.

    Telkom, lanjutnya, telah menyiapkan Infranexia sebagai identitas baru dari bisnis pemilik dan pengelola aset fiber optik yang sebelumnya ada dalam struktur Telkom. 

    Persiapan ini meliputi pemisahan aset secara legal, pengamanan aspek finansial, serta tata kelola yang menarik bagi investor jangka panjang.

    Dia menuturkan transformasi ini mempertegas visi Telkom menjadikan Infranexia bukan sekadar wadah asset passive, tetapi juga satu platform pertumbuhan dan inovasi besar yang mendukung roadmap digitalisasi dan nilai tambah jangka panjang bagi Telkom Group.

  • Disney Tuntut Google atas Dugaan Pencurian Hak Cipta untuk Pengembangan AI

    Disney Tuntut Google atas Dugaan Pencurian Hak Cipta untuk Pengembangan AI

    Bisnis.com, JAKARTA — Google, perusahaan teknologi raksasa, mendapatkan surat peringatan dari Disney yang meminta merekamenghentikan pelanggaran hak cipta. 

    Disney menuduh bahwa Google telah menggunakan foto dan video tidak resmi untuk digunakan di dalam model AI miliknya. 

    Melansir dari TechCrunch Jumat (12/12/2025), surat tersebut berisikan tuduhan yang mengatakan bahwa Google beroperasi seperti mesin penjual otomatis virtual yang mampu mereproduksi, menampilkan, dan mendistribusikan salinan dari perpustakaan karakter berhak cipta Disney dan karya-karya lainnya secara massal.

    “Dan memperparah pelanggaran hak cipta yang terang-terangan oleh Google, banyak gambar yang melanggar hak cipta yang dihasilkan oleh Layanan AI Google diberi merek dengan logo Gemini Google, secara salah menyiratkan bahwa eksploitasi hak kekayaan intelektual Disney oleh Google telah disetujui dan didukung oleh Disney,” bunyi surat tersebut.

    Pemilik kekayaan intelektual dari film “The Lion King”, “Frozen”, dan “Deadpool” ini juga karakter mereka diambil secara ilegal. 

    Google belum menyetujui atau membantah tuduhan Disney. Namun, mereka akan dengan seksama memerhatikan kasus tersebut. Seorang juru bicara Google mengatakan bahwa mereka memiliki hubungan yang telah terjalin lama dan saling menguntungkan dengan Disney dan akan terus bekerja sama dengan mereka. 

    “Secara umum, kami menggunakan data publik dari web terbuka untuk mengembangkan AI kami, dan telah mengembangkan kontrol hak cipta inovatif tambahan seperti Google-extended dan Content ID untuk YouTube, yang memberikan situs web dan pemegang hak cipta kendali atas konten mereka,” ujarnya.

    Di sisi lain, tuduhan tersebut bertepatan dengan kerja sama Disney dan OpenAI. Disney akan investasi sebesar US$ 1 miliar atau sekitar Rp 16,64 triliun kepada OpenAI. Kerja sama itu nantinya akan melegalkan model generasi video dan audio milik OpenAI, Sora 2, untuk menggunakan ribuan karakter milik Disney.

    CEO Disney Bob Iger mengatakan perjanjian ini tidak mencakup hak cipta atas penampilan atau suara para artis.

    “Kemajuan pesat kecerdasan buatan menandai momen penting bagi industri kami, dan melalui kolaborasi dengan OpenAI, kami akan secara bijaksana dan bertanggung jawab memperluas jangkauan narasi kami melalui kecerdasan buatan generatif, sambil menghormati dan melindungi para pencipta dan karya mereka,” ujarnya. (Muhammad Diva Farel Ramadhan)

  • Manfaat dan Risiko Pelarangan Media Sosial bagi Remaja

    Manfaat dan Risiko Pelarangan Media Sosial bagi Remaja

    Bisnis.com, JAKARTA — Baru-baru ini, Australia resmi menerapkan larangan penggunaan media sosial bagi anak dan remaja di bawah 16 tahun. Hal ini bisa memberikan manfaat tapi juga tak lepas dari risiko. 

    Media sosial sudah bukan jadi barang asing buat anak-anak dan remaja masa kini. Media sosial sudah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari remaja, tetapi waktu signifikan yang mereka investasikan di media sosial telah menimbulkan kekhawatiran tentang dampaknya terhadap kesehatan mental mereka. 

    Per Rabu, 10 Desember 2025, Pemerintah Australia resmi menerapkan larangan penggunaan media sosial bagi remaja di bawah 16 tahun. Pada dini hari, akun para remaja terblokir dan mereka tak bisa lagi mengakses mulai dari TikTok, YouTube, dan media sosial Meta seperti Instagram dan Facebook. 

    Hal ini merujuk pada sejumlah studi yang menyebutkan bahwa beberapa aspek umum media sosial bisa memberikan dampak negatif pada kesehatan mental remaja.

    Pro dan Kontra Media Sosial untuk Remaja

    Tak menutup fakta bahwa media sosial juga dapat bermanfaat bagi anak remaja Anda dalam banyak hal. Misalnya, dari sisi kehidupan sosial dan hubungan. Anak bisa menggunakan media sosial untuk berteman dan menjalin ikatan dengan anggota keluarga. Media sosial dapat menjadi cara utama untuk terhubung dengan orang lain.

    Selain itu, anak juga bisa menggunakan media sosial untuk lebih memahami, memperluas, atau berbagi apa yang mereka pelajari di sekolah, baik secara informal maupun dalam lingkungan sekolah formal, menimbulkan minat dan hobi baru lewat berbagai konten mulai dari tentang game, serial TV, musik, dan sebagainya.

    Media sosial jika dimanfaatkan dengan baik juga dapat meningkatkan kreativitas, anak Anda dapat berkreasi dengan halaman profil, gambar, video, dan modifikasi game.

    Namun, penggunaan media sosial pada anak dan remaja juga tak lepas dari risiko, seperti paparan konten yang tidak pantas atau mengganggu, di mana anak Anda mungkin melihat komentar atau gambar yang jahat, agresif, kekerasan, atau seksual.

    Tanpa pengawasan, anak Anda juga mungkin mengunggah foto atau video yang memalukan atau provokatif tentang diri mereka sendiri atau orang lain, atau berbagi informasi pribadi dengan orang asing.

    Selain itu, anak juga bisa terpapar dan terkoneksi oleh orang-orang yang menggunakan teknologi digital untuk dengan sengaja dan berulang kali mengganggu, menakut-nakuti, mengancam, atau menyakiti anak Anda secara daring.

    Lalu, tentang informasi pribadi, pengiklan mungkin menggunakan informasi pribadi anak Anda untuk memengaruhi iklan yang dilihat anak Anda dan keinginan mereka untuk membeli sesuatu.

    Anak juga kemungkinan belum bisa melindungi dan bertindak pada kemungkinan pelanggaran data. Data anak Anda mungkin dijual kepada organisasi yang tidak mereka ketahui.

    Manfaat Penundaan Penggunaan Media Sosial

  • Trump Tolak Aturan AI Berliku-liku, Percepat Kemajuan Teknologi

    Trump Tolak Aturan AI Berliku-liku, Percepat Kemajuan Teknologi

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Amerika Serikat Donald Trump menandatangani perintah eksekutif yang akan mengatur segala regulasi terkait kecerdasan buatan (AI) di negara tersebut.

    Kebijakan tersebut nantinya akan menyatukan segala undang-undang yang ada di seluruh negara bagian Amerika Serikat dalam satu komando. Menurut Trump, regulasi di negara bagian terlalu berlebihan sehingga menghambat laju perkembangan teknologi AI di Amerika Serikat. 

    “Untuk menang, perusahaan AI di Amerika Serikat harus bebas untuk berinovasi tanpa hambatan regulasi yang berbelit-belit,” bunyi peraturan eksekutif tersebut dilansir dari laman resminya Jumat (12/12/2025).

    Salah satu poin paling kontroversial dalam perintah tersebut adalah pembentukan “AI Litigation Task Force” di bawah Departemen Kehakiman AS, yang tugas tunggalnya adalah menggugat dan membatalkan hukum-hukum negara bagian yang dianggap menghambat perkembangan AI.

    Perintah eksekutif itu juga mewajibkan peninjauan menyeluruh terhadap seluruh regulasi negara bagian yang “memaksa model AI untuk mengubah outputs yang sebenarnya benar” atau yang memberlakukan kewajiban pengujian keamanan dan penilaian risiko.

    Target utamanya adalah Undang-Undang Transparansi AI California, yaitu SB 1047 yang mewajibkan perusahaan mengungkapkan hasil pengujian keamanan model AI besar, meski sekarang telah direvisi.

    Adapun Undang-Undang Anti-Diskriminasi Algoritma Colorado yang mengharuskan perusahaan melakukan penilaian risiko diskriminasi dalam penggunaan AI untuk perekrutan dan pengambilan keputusan penting lainnya.

    Diketahui sebelumnya, rezim Trump telah lama mengejar jalur yang memastikan aturan federal mendahului regulasi negara bagian terkait AI. Tujuan dari strategi ini ialah agar mencegah negara bagian besar seperti California dan New York mengendalikan industri yang sedang melaju pesat tersebut.

    Hal ini juga didukung oleh Penasihat Khusus AI dan kripto Trump, David Sacks, yang sebelumnya merupakan Co-Founder dari PayPal dan investor ventura terkemuka melalui Craft Ventures. Keterlibatan dia telah lama menuai kritik dari berbagai pihak karena disinyalir dapat menguntungkan bisnisnya sendiri.

    Regulasi baru ini tentunya menguntungkan perusahaan teknologi besar seperti OpenAI dan Google. Pasalnya, mereka telah lama melobi guna membatasi regulasi yang mereka anggap sebagai beban. (Muhammad Diva Farel Ramadhan).

  • Kesepakatan Dagang AS – Indonesia Alot, Pengamat Soroti Isu Kedaulatan Data

    Kesepakatan Dagang AS – Indonesia Alot, Pengamat Soroti Isu Kedaulatan Data

    Bisnis.com, JAKARTA— Kesepakatan tarif dagang antara Indonesia dan Amerika Serikat (AS) berjalan alot. Sejumlah komitmen masih dibahas sementara, termasuk terkait perdagangan digital yang dinilai berbenturan dengan kedaulatan data.

    Pengamat telekomunikasi Heru Sutadi menilai sikap AS tersebut muncul karena Indonesia dianggap enggan menerapkan langkah konkret untuk memfasilitasi alur data lintas batas yang bebas hambatan. 

    Hal ini, menurutnya, bertentangan dengan visi AS terkait perdagangan terbuka.

    “Saya melihat hal ini terkait erat dengan aturan data localization Indonesia, yang mewajibkan penyimpanan data sensitif secara lokal, regulasi PSE [Penyelenggara Sistem Elektronik] yang memaksa platform asing mendaftar dan mematuhi standar lokal,” kata Heru kepada Bisnis pada Kamis (11/12/2025).

    Heru menegaskan sebagai negara berdaulat, Indonesia harus tegas mempertahankan regulasi yang sudah diatur dalam undang-undang, termasuk soal pelindungan data pribadi. Ia menyebut data masyarakat Indonesia tidak dapat ditransfer ke negara lain tanpa persetujuan pemiliknya.

    “Begitu juga dengan PSE yang aturannya kan sangat rendah, hanya mendaftar. Masak begitu saja tidak mau,” imbuhnya.

    Menurut Heru, kondisi ini menimbulkan ironi karena banyak negara lain yang tidak dibebani komitmen tambahan justru dikenakan bea masuk yang sama atau lebih rendah dibandingkan Indonesia. Ia menilai standar yang diminta AS seperti penghapusan hambatan non-tarif dan komitmen terhadap perdagangan digital bebas sulit dipenuhi karena bertentangan dengan visi kedaulatan digital Indonesia yang menekankan kontrol nasional atas data demi melindungi ekonomi dan keamanan negara.

    Dia menambahkan, dorongan AS agar alur data lintas batas dilakukan tanpa restriksi, termasuk pengakuan atas kecukupan yurisdiksi data AS, berbenturan dengan kebijakan Indonesia seperti data localization dan PSE yang dirancang untuk mencegah dominasi asing serta memastikan data tetap berada di wilayah nasional.

    “Kalau melihat undang-undang pelindungan data pribadi, memberikan negara lain kebebasan mengakses data pribadi dari Indonesia, bisa mengancaman kedaulatan, karena memungkinkan alur data bebas yang berpotensi mengeksploitasi sumber daya digital lokal tanpa resiprokal,” katanya.

    Heru juga menilai mundurnya Indonesia dari komitmen perdagangan digital dapat berdampak ganda. Bagi perusahaan teknologi global seperti Google dan Amazon, kebijakan tersebut berarti hambatan tetap ada sehingga meningkatkan biaya kepatuhan, membatasi ekspansi, dan memperlambat inovasi lintas negara.

    “Bagi pemain lokal, startup lokal mendapat manfaat proteksi, dengan ruang lebih besar untuk berkembang tanpa kompetisi ketat, mendukung ekosistem digital nasional dan menciptakan lapangan kerja,” katanya.

    Ilustrasi konektivitas data

    Di sisi lain, Ekonom Digital Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda menilai Indonesia perlu mempertahankan standar tinggi dalam pelindungan data masyarakat, termasuk dalam isu transfer data dan kewajiban data localization.

    Menurutnya, Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (UU PDP) sudah mengatur bahwa Indonesia tidak boleh mentransfer data ke negara dengan standar pelindungan data yang lebih buruk.

    “Amerika Serikat dengan berbagai kasus data breach nampaknya mempunyai perlindungan data pribadi yang buruk,” kata dia kepada Bisnis pada Kamis (11/12/2025).

    Dia menambahkan ketentuan transfer data pribadi tidak dilakukan dalam skema hubungan G2G. Karena itu, pihak AS tidak dapat memaksakan Indonesia untuk mentransfer data ke wilayahnya. Pemerintah, tegasnya, wajib menjaga pelindungan data pribadi masyarakat tanpa kompromi.

    “Termasuk jika dimasukan dalam perundingan dagang Indonesia-AS. Indonesia harus mempunyai kekuatan yang berimbang dalam bernegosiasi dengan AS,” katanya.

    Sebelumnya diberitakan, kesepakatan tarif dagang kedua negara terancam gagal setelah pejabat Washington semakin frustrasi karena Indonesia dinilai mundur dari sejumlah komitmen yang telah disepakati pada Juli 2025.

    “Mereka mengingkari apa yang sudah kami sepakati pada bulan Juli,” kata seorang pejabat AS yang enggan disebutkan identitasnya, dikutip dari Reuters, Rabu (10/12/2025).

    Pejabat itu mengatakan perwakilan Indonesia telah menyampaikan kepada USTR Jamieson Greer bahwa Indonesia tidak dapat menyetujui sebagian komitmen mengikat dalam perjanjian tersebut. Hal ini mengonfirmasi laporan awal Financial Times (FT).

    Sumber FT menyebut Indonesia bukan hanya memperlambat implementasi kesepakatan, tetapi secara terang-terangan menyatakan tidak dapat memenuhi komitmen sebelumnya dan ingin menegosiasikannya ulang agar tidak mengikat.

    “Situasi ini sangat bermasalah dan tidak diterima dengan baik oleh Amerika Serikat. Indonesia berisiko kehilangan kesepakatan tersebut,” ujarnya.

    AS menilai Indonesia mundur dari komitmen penghapusan hambatan non-tarif atas ekspor industri dan pertanian AS, serta langkah konkret di sektor perdagangan digital. USTR meyakini Presiden Prabowo Subianto dan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto sebelumnya telah menyepakati kesepakatan tersebut, namun kini dinilai menahan implementasi karena pertimbangan politik domestik.

    Hingga kini, kantor Presiden Prabowo dan Menko Airlangga belum memberikan tanggapan. USTR juga menolak berkomentar. Greer dijadwalkan berbicara dengan Airlangga pekan ini untuk menjembatani perbedaan pandangan kedua pihak.

    Kesepakatan ini merupakan respons Washington terhadap pengiriman surat kepada lebih dari 20 mitra dagang berisi ancaman tarif jika tidak mencapai kesepakatan sebelum 1 Agustus. Dalam surat kepada Indonesia, AS sempat mengancam tarif sebesar 32% sebelum akhirnya disepakati turun menjadi 19%.

    Indonesia juga menyetujui penghapusan sejumlah hambatan non-tarif, termasuk aturan ketat tingkat komponen dalam negeri (TKDN) yang dinilai menghambat investasi perusahaan AS. Namun pelaku usaha domestik memperingatkan pelonggaran TKDN dapat menekan daya saing nasional.

    Apple termasuk perusahaan yang terdampak aturan tersebut. Indonesia sempat melarang penjualan iPhone 16 karena tidak memenuhi ketentuan TKDN 40%, sebelum akhirnya mencabut larangan setelah Apple menyetujui rencana investasi untuk produksi komponen di Indonesia.

    Kesepakatan dagang ini juga menghadapi hambatan lain. Indonesia sebelumnya menolak klausul yang dianggap koersif karena memungkinkan pembatalan perjanjian jika salah satu pihak menandatangani kesepakatan lain yang dinilai berpotensi merugikan kepentingan AS. Malaysia dan Kamboja telah menyetujui klausul tersebut sebagai bagian dari upaya AS menahan pengaruh China di Asia Tenggara.

  • 5 Rekomendasi Smartwatch untuk Fun Run di Akhir Pekan

    5 Rekomendasi Smartwatch untuk Fun Run di Akhir Pekan

    Bisnis.com, JAKARTA — Tren gaya hidup sehat melalui olahraga lari santai atau fun run yang kian menjamur di kalangan masyarakat perkotaan turut mendongkrak permintaan terhadap perangkat wearable pendukung, khususnya jam tangan pintar atau smartwatch.

    Menariknya, laporan Year in Search Google 2025 menunjukkan bahwa lari menjadi salah satu olahraga yang paling banyak dicari oleh masyarakat Indonesia, bersama dengan olahraga Padel.

    Bahkan lebih spesifik lagi, pencarian terkait “cara menghitung pace lari” menduduki posisi teratas. Di sinilah jam tangan pintar hadir sebagai solusi praktis.

    Smartwatch kini dipandang sebagai instrumen krusial bagi pelari untuk memantau metrik performa, mulai dari akurasi detak jantung, pace, hingga sistem navigasi GPS yang presisi.

    Kendati demikian, membanjirnya opsi di pasar seringkali membuat konsumen dihadapkan pada dilema dalam memilih perangkat yang paling mumpuni namun tetap efisien dari sisi biaya.

    Untuk merekomendasikan pilihan yang tepat, berikut adalah kurasi 5 smartwatch terbaik dari beberapa sumber untuk aktivitas lari yang menawarkan kombinasi fitur canggih dan performa andal di berbagai segmen harga.

    Huawei Watch Fit 4

    Dirilis pada Mei 2025, Huawei Watch Fit 4 mengusung desain “Fashion Active” ultra-tipis 9,5 mm dengan layar AMOLED 1,82 inci berdaya terang 2.000 nits. Perangkat ini dirancang ergonomis untuk pengguna yang memprioritaskan estetika modern tanpa mengorbankan visibilitas data esensial saat beraktivitas di luar ruang.

    Dari sisi teknis, jam tangan pintar ini menawarkan akurasi pelacakan rute melalui teknologi Sunflower Positioning System serta fitur pemantauan kesehatan canggih, termasuk analisis aritmia jantung. 

    Didukung daya tahan baterai hingga 10 hari dan kompatibilitas lintas platform, Huawei Watch Fit 4 dibanderol dengan harga Rp1.999.000, menjadikannya opsi menawan bagi pelari yang membutuhkan durabilitas tinggi dalam satu paket ringkas.

    Garmin Fenix 7 Pro

    Di segmen premium, Garmin Fenix 7 Pro mengukuhkan posisinya sebagai perangkat multisport tangguh. Perangkat ini hadir dalam tiga pilihan ukuran casing 42mm, 47mm, dan 51mm dengan layar transflective MIP LCD berukuran 1,2 hingga 1,4 inci.

    Semua varian dilengkapi senter LED terintegrasi, sementara ketahanan fisiknya diperkuat oleh sertifikasi tahan air hingga 10 ATM (100 meter). Kombinasi fitur ini menjadikannya perangkat navigasi yang dapat diandalkan dalam berbagai kondisi ekstrem, mulai dari lari lintas alam hingga aktivitas air. Garmin Fenix 7 Pro dipasarkan mulai dari Rp16 jutaan.

    Apple Watch Series 9

    Apple WatchApple Watch Series 9 menjadi pilihan ideal bagi para pecinta lari yang menginginkan keseimbangan antara performa dan gaya. Ditenagai cip S9 SiP dual-core 64-bit dengan Neural Engine 4-core, jam tangan ini hadir dalam dua ukuran 41mm dan 45mm dengan material aluminium atau baja tahan karat.

    Layar Retina LTPO OLED-nya mampu mencapai kecerahan 2.000 nits untuk keterbacaan optimal di bawah sinar matahari, lengkap dengan fitur gestur “Double Tap” yang memudahkan kontrol tanpa menyentuh layar saat berlari.

    Dari sisi kesehatan, Series 9 dilengkapi sensor jantung optik generasi ketiga, sensor suhu, dan akselerometer high-g dengan fitur deteksi tabrakan. Ketahanannya diperkuat sertifikasi tahan air 50 meter dan tahan debu IP6X. Satu catatan penting: daya tahan baterai standar sekitar 18 jam (atau 36 jam dalam Mode Daya Rendah) mengharuskan pengguna rutin mengisi daya, meski pengisian cepat mampu mencapai 80% dalam 45 menit. Apple Watch Series 9 dibanderol mulai dari Rp4.099.000.

    Samsung Galaxy Watch 7

    Samsung Galaxy Watch 7 menghadirkan peningkatan performa signifikan melalui prosesor 3nm Exynos W1000 yang menjanjikan efisiensi daya lebih baik dan kecepatan CPU tiga kali lipat dari pendahulunya. BioActive Sensor generasi terbaru pada sektor kesehatan dipadukan dengan Galaxy AI yang menghadirkan fitur Energy Score untuk menganalisis pola tidur, aktivitas harian, dan detak jantung guna memberikan skor kesiapan fisik harian secara personal.

    Untuk para pelari, Galaxy Watch 7 menawarkan akurasi pelacakan rute superior melalui GPS frekuensi ganda (L1 dan L5), sangat berguna untuk berlari di area perkotaan dengan banyak gedung tinggi. Fitur Advanced Glycation End Products (AGEs) Index turut melengkapi data kesehatan standar seperti VO2 Max dan zona detak jantung sebagai indikator kesehatan metabolik jangka panjang. Samsung Galaxy Watch 7 tersedia mulai dari Rp3 jutaan.

    Xiaomi Mi Watch Lite

    Di segmen entry-level, Xiaomi Mi Watch Lite hadir sebagai opsi paling terjangkau bagi pelari pemula yang memiliki anggaran terbatas.

    Mengusung layar sentuh TFT berwarna berukuran 1,4 inci dengan resolusi 320 x 320 piksel, perangkat ini hadir dalam desain kotak minimalis dengan bobot hanya 35 gram.

    Meski dibanderol dengan harga Rp849.000, Xiaomi tetap menjaga standar durabilitas melalui sertifikasi tahan air 5 ATM. Hal ini memastikan perangkat aman digunakan saat berkeringat atau beraktivitas di air hingga kedalaman 50 meter. (Muhammad Diva Farel Ramadhan)

  • China Temukan Cara Lumpuhkan Satelit Starlink Elon Musk, Ongkosnya Mahal

    China Temukan Cara Lumpuhkan Satelit Starlink Elon Musk, Ongkosnya Mahal

    Bisnis.com, JAKARTA — Peneliti di China tengah menjajal metode baru untuk melumpuhkan jaringan internet satelit konstelasi, seperti Starlink, guna mengantisipasi potensi konflik di masa depan. 

    Berdasarkan studi terbaru, China diperkirakan membutuhkan ribuan drone untuk melakukan jamming atau pengacauan sinyal di wilayah seluas Taiwan.

    Melansir dari Dark Reading Kamis (11/12/2025), sebuah makalah akademis yang diterbitkan dalam jurnal Systems Engineering and Electronics mengungkapkan temuan tersebut. Peneliti dari dua universitas besar di China menemukan bahwa komunikasi yang disediakan oleh konstelasi satelit dapat diganggu, namun dengan biaya yang sangat besar.

    Studi tersebut mensimulasikan bahwa untuk memutus sinyal dari jaringan Starlink ke wilayah seluas Taiwan, militer membutuhkan pengerahan 1.000 hingga 2.000 drone yang dilengkapi perangkat jammer secara bersamaan.

    Diketahui sebelumnya, konstelasi satelit menjadi peran vital dalam perang Rusia dan Ukraina. Satelit terbukti menjadi urat nadi bagi pasukan Ukraina untuk menjaga konektivitas internet dan komunikasi militer tetap hidup meski di tengah gempuran serangan.

    Temuan ini menjadi sinyal peringatan bagi pemerintah dan perusahaan antariksa global. Peneliti pertahanan siber senior di Center for Security Studies (CSS) ETH Zürich Clémence Poirier mengatakan bahwa riset ini adalah realita nyata mengenai strategi perang masa depan.

    Menurut Poirier, jika konflik pecah di Asia, terutama yang melibatkan China dan Taiwan, pemutusan konektivitas satelit akan menjadi strategi langkah pembuka.

    “Perusahaan antariksa harus memantau sistem mereka dengan ketat, memisahkan jaringan antara pelanggan sipil dan militer, serta memperbarui model ancaman mereka jika konflik terjadi,” ujar Poirier.

    Satelit kini memegang peran yang makin krusial, mulai dari menyediakan bandwidth berkecepatan tinggi berbiaya rendah untuk daerah pedesaan hingga komunikasi di zona konflik. 

    Hal ini menjadikan infrastruktur tersebut target utama. Sistem navigasi satelit global (GNSS) makin sering mengalami gangguan di sekitar zona perang, sementara peretas negara menargetkan kendali posisi satelit melalui serangan siber.

    Wakil Direktur Proyek Keamanan Dirgantara di Center for Strategic and International Studies (CSIS) Clayton Swope juga menjelaskan mengapa serangan siber dan perang elektronik terhadap satelit kini lebih diminati dibandingkan serangan fisik.

    Menurut Swope, taktik ini memiliki risiko kerusakan tambahan yang lebih kecil dan kemungkinan eskalasi ketegangan yang lebih rendah.

    “Serangan kinetik (fisik) masih menjadi kekhawatiran, tetapi sulit membayangkan serangan kinetik terjadi di masa damai atau ketegangan tinggi karena terlalu memicu eskalasi perang terbuka,” kata Swope.

    Sebaliknya, dia menilai serangan siber serta pengacauan sinyal sering terjadi sebagai taktik “zona abu-abu” yang dianggap tidak mengancam eskalasi yang tidak diinginkan secara langsung.

    Meski China meriset cara melumpuhkannya, jaringan satelit konstelasi sangat sulit untuk dilumpuhlan secara total. Karakteristik satelit ini yang bergerak cepat, berjumlah banyak, dan menggunakan berbagai teknik koreksi sinyal membuat interferensi menjadi tantangan berat.

    Sebagai contoh, Starlink saat ini mengoperasikan sekitar 9.000 satelit yang bergerak di low-earth orbit. Taiwan sendiri telah mengantisipasi risiko ini dengan menandatangani kontrak bersama Eutelsat OneWeb, konstelasi satelit lain yang memiliki lebih dari 600 satelit, untuk menjamin konektivitas jika terjadi bencana atau perang.

    Direktur Strategi dan Keamanan Nasional di The Aerospace Corp Sam Wilson menambahkan bahwa dengan beralihnya AS dan negara lain ke konstelasi satelit terdistribusi yang besar, senjata anti-satelit tradisional menjadi kurang bernilai secara strategis.

    “Menghancurkan satu aset memang akan menyebabkan kerusakan, tetapi tidak akan mematikan seluruh konstelasi. Hal ini mendorong musuh untuk mempertimbangkan vektor ancaman lain, termasuk perang elektronik dan siber,” jelas Wilson. (Muhammad Diva Farel Ramadhan)

  • 11 Misi Eksplorasi Manusia ke Mars, Cari Tanda-tanda Kehidupan Hingga Potensi Radiasi

    11 Misi Eksplorasi Manusia ke Mars, Cari Tanda-tanda Kehidupan Hingga Potensi Radiasi

    Bisnis.com, JAKARTA – Upaya eksplorasi manusia ke Mars tidak hanya dimaknai sebagai pencapaian teknologi antariksa semata. Jika berhasil menginjakkan kaki di Planet Merah, mereka ditugaskan untuk mencari tanda-tanda kehidupan di sana, baik pada jejak masa lalu maupun terkini. 

    Misi tersebut tertuang dalam laporan yang dirilis U.S. National Academies od Science, Enginering and Medicine, pada 9 Desember 2025.

    “Pendeteksian kehidupan di Mars merupakan prioritas utama bagi para penjelajah dari berbagai disiplin ilmu, dan ini adalah tujuan ilmiah utama dalam laporan ini,” bunyi dokumen setebal 240 halaman yang berjudul A Science Strategy for the Human Exploration of Mars (Strategi Sains untuk Eksplorasi Manusia di Mars), dikutip Bisnis dari Space.com, Kamis (11/12/2025).

    Akademi Nasional AS tersebut menyiapkan laporan ini untuk NASA, sebagai dukungan program eksplorasi Mars yang direncanakan pada 2030an. Dokumen itu menawarkan rekomendasi tentang bagaimana badan antariksa tersebut dapat memaksimalkan keuntungan ilmiah dari kampanye misi manusia pertama ke Mars. 

    Dalam laporan yang disusun, terdapat 11 tujuan ilmiah yang harus dicapai saat manusia berhasil ke Mars. Pada urutan teratas, manusia diminta mencati tanda-tanda kehidupan, serta indikasi kimia prebiotik asli dan penilaian luas tentang kelayakan huni di Planet Merah.

    Adapun sepuluh agenda ilmiah lainnya yang mencakup detail siklus air dan karbon dioksida di Mars, peta geologi Mars secara detail, studi dampak lingkungan Mars pada kesehatan fisik dan psikologis para penjelajah astronaut, hingga pemahaman pola badai debu yang kompleks di planet tersebut. 

    Agenda berikutnya yaitu mempertimbangkan pemanfaatan sumber daya lokal Mars yang berpotensi mendukung kehidupan jangka panjang. Selain itu, tinjauan risiko terhadap paparan lingkungan Mars terhadap DNA dan reproduksi. 

    Kemudian, dinamika populasi mikroba dan kemungkinan spesies mikroba dari Bumi berdampak buruk pada kesehatan dan kinerja astronot di Planet Merah. Selanjutnya, menentukan bagaimana debu Mars memengaruhi astronot dan peralatan yang dibawa. 

    Ada pula tugas untuk mempelajari bagaimana lingkungan Mars memengaruhi ekosistem mikroba, tumbuhan, dan hewan Bumi yang dipindahkan ke sana. Terakhir, mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang lingkungan radiasi Mars dan bagaimana hal itu dapat memengaruhi awak pesawat dan misi mereka.

    Strategi Sains untuk Eksplorasi Manusia di Mars juga memiliki empat skenario lainnya, yang terdiri dari tiga misi dengan kombinasi penerbangan berawak dan tanpa awak. Salah satu misinya yakni eksplorasi di area berlapis es dan lingkungan geologi yang beragam.

    “Pencarian kimia dan kehidupan prebiotik akan berfokus pada lingkungan khusus di dekat permukaan, seperti zona yang baru-baru ini dihuni sementara secara geologis, dan/atau es, termasuk es berlapis,” bunyi laporan tersebut.

    Kampanye lain yang mungkin dilakukan adalah menargetkan lapisan bawah permukaan yang dalam, dengan membangun operasi pengeboran hingga kedalaman 1,2 hingga 3 mil (2-5 kilometer) di bawah tanah merah, tempat diperkirakan terdapat kantong-kantong air dari es yang mencair.

    Kedua kampanye yang diusulkan tersebut akan menampilkan misi permukaan berawak selama 30 sol (hari Mars), penerbangan pengiriman kargo tanpa awak, dan kemudian misi astronot selama 300 sol di permukaan. Satu sol, atau hari Mars, sedikit lebih lama daripada satu hari Bumi, yaitu sekitar 24 jam dan 40 menit.

    Namun yang pasti, dari semua rencana NASA untuk misi manusia ke Mars, badan antariksa tersebut bertujuan membangun laboratorium sains di permukaan Planet Merah, membawa pulang sampel Mars dari setiap misi astronot, dan menyelenggarakan “Pertemuan Puncak Kerja Sama Manusia-Agen Mars” secara berkala untuk memaksimalkan dan mengoordinasikan upaya misi robotik, astronot, dan kecerdasan buatan.

    Di sisi lain, laporan tersebut juga memberi batasan pedoman tentang perlindungan planet guna meminimalkan pencemaran di Mars maupun Bumi dari eksplorasi yang dilakukan. 

  • Nasib Maxim Cs di Tengah Dominasi Perusahaan Merger Gojek-Grab

    Nasib Maxim Cs di Tengah Dominasi Perusahaan Merger Gojek-Grab

    Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan ride hailing Maxim dan aplikasi pemesanan makanan Shopee Food diperkirakan menghadapi kondisi yang berat jika merger Gojek dan Grab terealisasi. Terlebih kedua perusahaan dengan porsi 10% itu tidak memiliki nilai tawar yang kuat.

    Ekonom Digital Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda mengatakan dengan pasar yang didominasi oleh satu entitas bisnis tentu akan menjadi pukulan bagi kompetitor perusahaan merger Gojek dan Grab. Kompetitor membutuhkan modal besar untuk bersaing dengan perusahaan merger. Apabila tidak bisa bersaing secara harga dan promo, dia meyakini Maxim akan kabur juga dari Indonesia.

    “Makanya memang persaingan usaha yang sehat tanpa dominasi satu-dua pihak itu penting. Kecuali Shopee Food mungkin masih bisa bertahan karena punya dana besar juga,” kata Huda kepada Bisnis, Kamis (11/12/2025).

    Berbeda, Ketua Umum Indonesian Digital Empowering Community (IDIEC), M. Tesar Sandikapura mengatakan Maxim dan lain-lain yang di luar Grab- Gojek masih berpeluang bertahan di Indonesia.

    Dia meyakini ada ruang yang tidak dimiliki perusahaan merger, yang dapat dioptimalkan oleh Maxim maupun Shopee Food.

    Misal, dari sisi akuisisi pedagang. Mereka bisa mengambil keuntungan yang jauh lebih kecil potongannya sehingga pedagang tertarik untuk menggunakan aplikator kompetitor Grab-Gojek.

    “Grab Gojek itu setahu saya itu dia memotong 20% ke merchant-merchant Misalkan Shopee, Shopee Food, atau Maxim bisa memberikan angka yang jauh lebih rendah itu saya rasa itu menarik,” kata Tesar.

    Dia mengatakan dengan harga potongan yang lebih murah, maka harga yang diterima pelanggan nantinya juga akan makin murah sehingga perusahaan di luar Gojek-Grab diminati masyarakat.

    “Jadi peluang Maxim dan teman-teman bisa bertahan itu saya lihat masih tinggi cuma pastikan mereka tetap punya dibilang value proposition yang jelas misalkan harga jauh lebih murah, atau pelayanan jauh lebih bagus,” kata Tesar.

    Logo Maxim

    Respons Maxim

    Sementara itu, Maxim Indonesia menanggapi isu rencana merger antara Gojek dan Grab yang dinilai berpotensi menimbulkan dominasi pasar.

    Director Development Maxim Indonesia Dirhamsyah mengatakan pihaknya turut mendengar mencuatnya isu tersebut, yang dikhawatirkan dapat mengarah pada praktik monopoli.

    “Tapi kan tetap saya yakin sih dari sisi pemerintah, bakal memberikan solusinya sebaik-baiknya sih terkait itu,” kata Dirhamsyah saat ditemui usai diskusi panel dan dialog interaktif lintas pemangku kepentingan bertema “Sinergi Ekosistem Transportasi Digital dan Inovasi untuk Ekonomi Indonesia yang Inklusif” di Kantor Maxim pada Kamis (11/12/2025).

    Dia menuturkan bahwa hingga kini Maxim belum menerima informasi resmi mengenai perkembangan rencana penggabungan usaha kedua perusahaan layanan on-demand tersebut.

    Terkait mitigasi risiko, dia menambahkan bahwa Maxim siap berkoordinasi dengan pihak terkait apabila isu merger itu benar-benar masuk ke tahap formal.

    “Tapi tetap selagi belum, ya kita belum. Selagi belum ada kepastian yang sudah bisa dibilang seperti 100% ya kita masih belum bakal bertindak,” ujarnya.

    Sebelumnya, Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) telah menanggapi isu merger GoTo dan Grab yang disebut akan melibatkan BPI Danantara.

    Wakil Ketua KPPU Aru Armando menegaskan bahwa proses merger merupakan keputusan korporasi masing-masing perusahaan dan regulator tidak dapat memberikan penilaian atas transaksi yang belum terjadi.

    “KPPU tidak bisa berkomentar atas isu tersebut karena nanti bias, [karena] ini kan sesuatu transaksi yang belum tentu akan terjadi, tapi sudah dimintakan komentar,” ujar Aru dalam jumpa media di Jakarta, Rabu (3/12/2025).

    Aru menekankan bahwa setiap aksi korporasi harus dipastikan tidak menimbulkan monopoli atau persaingan usaha tidak sehat. Dia menjelaskan bahwa sistem pengawasan merger di Indonesia menggunakan skema post-merger notification atau pemberitahuan wajib pascatransaksi sesuai UU No. 5/1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat. Sepanjang 2025, aksi merger dan akuisisi mencapai rekor baru, yakni 141 notifikasi dengan nilai transaksi Rp1,3 kuadriliun.

    “Dominasi transaksi di sektor pertambangan dan logistik menunjukkan geliat hilirisasi yang nyata, namun sekaligus membawa risiko konsentrasi pasar yang harus diawasi ketat agar tidak melahirkan oligopoli vertikal yang mematikan pemain lokal,” katanya.

    Sementara itu, Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM yang juga CEO Danantara Indonesia Rosan Roeslani menyampaikan bahwa proses penggabungan GoTo dan Grab masih berlangsung. “Masih berjalan itu,” ujarnya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (27/11).

    Danantara menegaskan bahwa keterlibatannya mengikuti arahan pemerintah dalam rencana merger tersebut. Pemerintah disebut memberikan masukan terkait keberlanjutan ekosistem digital nasional. Badan investasi itu juga memastikan bahwa fokus utamanya berada pada hubungan business-to-business (B2B) antara GoTo dan Grab, serta terus memantau dinamika proses tersebut.

  • Komdigi Siapkan Sistem Pertukaran Data Perlinsos, Cegah Penyaluran Bansos Meleset

    Komdigi Siapkan Sistem Pertukaran Data Perlinsos, Cegah Penyaluran Bansos Meleset

    Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Teknologi Pemerintah Digital Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) sedang menyiapkan fasilitas pertukaran data untuk meningkatkan akurasi penyaluran bantuan sosial (bansos).

    Langkah ini diharapkan dapat mengurangi tingkat kesalahan target penyaluran bansos yang dikabarkan di atas 45%, seperti yang terungkap dalam kajian Dewan Ekonomi Nasional.

    Direktur Jenderal Teknologi Pemerintah Digital Mira Tayyiba menjelaskan program ini menjadi bagian dari rencana 5 tahun ke depan Ditjen Teknologi Pemerintah Digital.

    Komdigi memiliki banyak program yang ingin dicapai mulai dari meningkatkan kecepatan infrastruktur hingga mengelola sistem pemerintahan, termasuk soal bansos.

    “Caranya adalah kita menyediakan fasilitas pertukaran data. Pertukaran data SPLP (Sistem Pengelolaan Layanan Pemerintah),” ujar Mira kepada Bisnis dikutip Kamis (11/12/2025). 

    Menurut Mira, masalah utama selama ini adalah inkonsistensi data yang tersimpan di berbagai tempat, menyebabkan sebagian data tidak ter-update, sehingga penyaluran bansos kurang tepat.

    Dengan SPLP, data tetap berada di sumber asalnya, tetapi bisa diverifikasi dan dipadankan secara real-time.

    “Jadi datanya diharapkan konsisten karena hanya ada satu. Sehingga pentargetannya menjadi lebih tepat. Kan kalau selama ini kita dengar bansos itu ada yang terima, ada yang enggak,” kata Mira.

    Dia menekankan fasilitas ini berbeda dari Pusat Data Nasional (PDN), karena melibatkan semua data pemerintah yang dipadankan dengan Data Tunggal Sosial Ekonomi milik Badan Pusat Statistik (BPS), serta data dari PLN, sekolah, dan BPJS.

    Tujuannya untuk memastikan hanya penerima yang benar-benar berhak yang mendapatkan bansos, sehingga menghindari tumpang tindih dan miss target.

    “Miss targetnya itu tinggi. Jadi, itu, Dewan Ekonomi Nasional itu ada suatu kajiannya targetnya itu miss target yang dulu itu sampai 45% dari total bansos,” kata Mira.

    Implementasi SPLP sudah dimulai dengan pilot project di Banyuwangi. Tahun depan, program ini akan diperluas ke sekitar 32 kabupaten/kota, sebelum akhirnya diterapkan secara nasional dalam lima tahun ke depan.

    Sementara itu, terkait kelanjutan PDN, Mira menyatakan bahwa prosesnya masih menunggu penilaian dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). Penilaian infrastruktur penyimpan data nasional itu tak kunjung rampung.

    “Untuk PDN doakanlah. Kami sudah siap tetapi kan masih dinilai sama BSSN. [kenapa lama?] Ya kan ada remedial segala sudah kayak orang ujian,” candanya.