Category: Bisnis.com Tekno

  • Trafik Data Indosat (ISAT) Naik, Pendapatan Turun Kuartal III/2025

    Trafik Data Indosat (ISAT) Naik, Pendapatan Turun Kuartal III/2025

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Indosat Tbk. (ISAT) menghadapi tantangan dalam memonetisasi lalu lintas data (trafik) internet pada kuartal III/2025. Umumnya, jika trafik data naik, yang menandakan masyarakat antusias menggunakan layanan internet perusahaan, maka pendapatan yang dibukukan perusahaan juga naik. Kondisi pada kuartal III/2025 berbeda.

    Indosat mencatat total trafik data sepanjang 9 bulan pertama 2025 sebesar 12.781 Petabyte (PB) atau naik 6,1% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Peningkatan tersebut terjadi seiring dengan aktivitas penggelaran jaringan yang makin luas.

    “Kenaikan seiring dengan pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia, dengan Indosat berperan dalam memberdayakan masyarakat,” tulis Indosat dalam laporan info memo dikutip Jumat (31/10/2025).

    Adapun selama periode Juli- September 2025, trafik data Indosat sebesar 4.532 PB naik 4,73% pada Juli-September 2024.

    Namun, pertumbuhan trafik tersebut tidak sejalan dengan pendapatan yang dibukukan. Indosat mencatat pendapatan sebesar Rp41,16 triliun pada kuartal III/2025 atau turun 1,6% dibandingkan dengan kuartal III/2024.

    Penurunan terjadi akibat segmen seluler, yang berkontribusi sekitar 84% dari total pendapatan Indosat, mengalami penurunan 1,9% menjadi Rp34,55 triliun.

    Indosat sendiri meluncurkan sejumlah inisiatif produk untuk prabayar dan pascabayar. Paket Freedom Prabayar Indosat dibanderol dengan harga termurah yaitu RpRp25.000 untuk 3GB (30 hari). Indosat juga memiliki Freedom satu yang menawarkan paket data sebesar 1.024 GB untuk masa pakai 365 hari. Paket ini dibanderol dengan harga Rp1 juta. 

    Untuk pascabayar, Indosat memiliki Prime 100 dengan kuota hingga 100GB, dan harga mulai Rp100.000/bulan

    Sementara itu, di tengah pendapatan yang turun, sejumlah beban perusahaan ada yang meningkat dan ada yang turun.

    Beban Penyelenggaraan Jasa meningkat sebesar Rp855,2 miliar atau 5,1% lebih tinggi dibandingkan kuartal III/2024 disebabkan oleh kenaikan beban kemitraan, pemeliharaan, biaya hak penggunaan radio frekuensi dan instalasi yang diimbangi dengan penurunan sewa dan jasa, paket perdana dan voucher .

    Kemudian, beban Penyusutan dan Amortisasi meningkat sebesar Rp271,7 miliar atau 2,3% lebih tinggi dibandingkan kuartal III/2024 terutama disebabkan oleh penambahan aset tetap yang berasal dari penggelaran jaringan.

    Untuk Beban Karyawan menurun sebesar Rp622,2 miliar atau 21,2% YoY penurunan beban bonus, insentif, imbalan karyawan lainnya dan tunjangan pajak penghasilan yang diimbangi kenaikan gaji.

    Beban Pemasaran juga menurun sebesar Rp251,3 miliar atau 17,2% YoY utamanya dikarenakan penurunan biaya akuisisi pelanggan, agen pemasaran, pameran, promosi, iklan dan biaya pemasaran bersama yang diimbangi dengan kenaikan jaringan pemasaran dan riset pemasaran.

  • Travel Alliance Rilis WanderJoy, Inovasi Program Rewards Lintas Negara

    Travel Alliance Rilis WanderJoy, Inovasi Program Rewards Lintas Negara

    Bisnis.com, JAKARTA – Travel Alliance, yang terdiri dari sederet operator seluler terkemuka di Asia Pasifik Singtel, AIS, Taiwan Mobile, GOMO Philippines, KDDI, Telkomsel, Optus, dan HKT resmi meluncurkan WanderJoy, program rewards lintas negara pertama di dunia. Diluncurkan pada ajang KDDI Summit di Tokyo, 28 Oktober 2025, inisiatif ini menghubungkan jutaan pelanggan dengan berbagai manfaat dan penawaran eksklusif yang dapat dinikmati dengan mudah saat bepergian ke berbagai negara.

    Menurut Asia Pacific Loyalty Programs Intelligence Report 2025, pengalaman perjalanan wisata di kawasan Asia Pasifik masih terfragmentasi. Tantangan seperti sistem rewards yang tidak terintegrasi, pergantian SIM yang merepotkan, hambatan bahasa, dan keterbatasan akses manfaat di luar negeri masih sering terjadi.

    Travel Alliance, yang telah menghadirkan layanan 5G dan roaming terbaik untuk lebih dari 350 juta pelanggan, menjawab tantangan tersebut melalui WanderJoy. Platform ini memberikan akses praktis ke berbagai manfaat eksklusif, mulai dari layanan bandara, kuliner, hiburan, hingga aktivitas lifestyle semuanya dalam satu platform yang nyaman dan mudah digunakan.

    CEO International Digital Services Singtel sekaligus Ketua Travel Alliance, Anna Yip, mengatakan, “Para anggota Travel Alliance kini telah bergerak beyond connectivity dan menjadi enabler perjalanan berwisata membuka jendela ke pengalaman baru dan membuat perjalanan pelanggan lebih lancar dan berkesan. Seiring meningkatnya jumlah orang yang mengandalkan ponsel untuk merencanakan, memesan, dan menavigasi perjalanan mereka, kami turut berevolusi, memanfaatkan data dan kemitraan untuk memandu, menginspirasi, dan menghadirkan pengalaman yang menyenangkan. Dengan WanderJoy, pelanggan aliansi dapat menikmati penawaran unik dan eksklusif mulai dari atraksi ramah keluarga, pengalaman kuliner, liburan wellness, hingga tur petualangan. Kami meningkatkan pengalaman perjalanan mereka dengan menghadirkan hal-hal yang paling berarti di setiap titik interaksi.”

    Anna menambahkan bahwa peluncuran ini juga menyoroti kekuatan kolaborasi industri dalam membentuk masa depan perjalanan, mentransformasi peran operator seluler, dan bagaimana mereka berinteraksi dengan pelanggan di luar negeri. Dengan menghubungkan data insight dari telekomunikasi dengan jaringan mitra di bidang perhotelan, ritel, dan transportasi, aliansi ini menciptakan peluang inovasi dan pertumbuhan lintas industri. WanderJoy berencana akan terus menambah mitra ke dalam ekosistem agar lebih banyak wisatawan dari basis pelanggan global dapat merasakan manfaatnya.

    Direktur Marketing Telkomsel, Derrick Heng, menyatakan, “Dengan mengintegrasikan jaringan terpercaya dan kemitraan regional, aliansi ini melangkah lebih jauh beyond connectivity untuk memperkaya ekosistem digital perjalanan melalui WanderJoy. Lebih dari sekadar platform loyalty dan rewards, WanderJoy memberdayakan para wisatawan dengan pengalaman lifestyle yang praktis dan tanpa batas di seluruh Asia Pasifik. Telkomsel akan terus mendukung langkah ini dengan meningkatkan kapabilitas roaming dan loyalty kami untuk menghadirkan pengalaman digital terbaik bagi masyarakat Indonesia, baik di dalam maupun luar negeri.”

    Pengalaman Perjalanan yang Lebih Mudah dan Berkesan

    WanderJoy menghadirkan penawaran eksklusif dan pengalaman premium yang dapat diakses melalui aplikasi layanan anggota aliansi, seperti myAIS app, The Club, KDDI au Unlimited Data Overseas, GOMO PH app, My Singtel app, Taiwan Mobile app, dan MyTelkomsel.

    Sejak peluncuran awal sebagai platform online pada Juni 2025, WanderJoy terus memperluas ekosistem mitra dan penawarannya, menjadi pendamping terpercaya bagi wisatawan. Mitra terbaru yang bergabung antara lain: DragonPass, Estée Lauder, Grab, KKday, Omio, dan Trip.com menawarkan berbagai manfaat mulai dari akses lounge bandara, pemesanan perjalanan, hingga pengalaman lifestyle yang eksklusif.

    Pelanggan disarankan untuk mengaktifkan notifikasi dan memeriksa aplikasi layanan secara berkala untuk mendapatkan penawaran terbaru dan kampanye seasonal, karena katalog rewards dan mitra WanderJoy akan terus bertambah.

    Untuk pelanggan Telkomsel:

    Pada aplikasi MyTelkomsel, ketuk ikon ‘Spesial Pelanggan Roaming’ untuk akses wanderjoy.com, pilih negara tujuan dan rewards yang diminati, salin kode/simpan QR voucher untuk klaim di merchant tujuan. MyTelkomsel akan mengintegrasikan Telkomsel Poin pada pembaruan versi berikutnya, untuk semakin memperkaya pengalaman wisatawan dengan ratusan penawaran dari merchant yang sudah tergabung dalam ekosistem digital loyalty Telkomsel mulai dari kategori kuliner, belanja, donasi, jalan-jalan, lifestyle, hiburan, kesehatan, kecantikan, pendidikan, olahraga, hingga telko.

    Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi www.wanderjoy.com.

  • Teori Einstein Terbukti Lagi, Ilmuwan Temukan Lubang Hitam Generasi Kedua yang Langka

    Teori Einstein Terbukti Lagi, Ilmuwan Temukan Lubang Hitam Generasi Kedua yang Langka

    Bisnis.com, JAKARTA – Para ilmuwan telah menemukan dua pasang lubang hitam yang bergabung, dan mereka menduga lubang hitam yang lebih besar dalam setiap penggabungan merupakan veteran “generasi kedua” langka dari tabrakan sebelumnya.

    Perilaku tak biasa kedua lubang hitam yang lebih besar ini, yang diamati melalui riak-riak dalam ruang-waktu yang disebut gelombang gravitasi, dijelaskan pada 28 Oktober di The Astrophysical Journal Letters.

    Para ilmuwan mengatakan bahwa kedua penggabungan tersebut memvalidasi hukum fisika yang diprediksi oleh Albert Einstein lebih dari seabad yang lalu dan bahwa peristiwa tersebut membantu para ilmuwan mempelajari lebih lanjut tentang partikel elementer.

    Sebagai contoh, GW241011 menghasilkan sinyal jernih yang memungkinkan para ilmuwan melihat lubang hitam yang lebih besar mengalami deformasi saat berputar, akibat rotasi lubang hitam yang cepat. Tanda yang dihasilkan dalam gelombang gravitasi tersebut sesuai dengan teori Einstein, serta teori matematikawan Roy Kerr, tentang lubang hitam yang berotasi.

    Dilansir dari livescience, lubang hitam yang lebih besar yang baru ditemukan itu berputar cepat dan secara signifikan lebih masif daripada lubang hitam pasangannya yang ditelannya.

    Peristiwa ini diamati dengan Kolaborasi LIGO-Virgo-KAGRA, serangkaian detektor gelombang gravitasi di seluruh dunia yang bertujuan untuk mengamati peristiwa-peristiwa yang mengguncang ruang angkasa seperti penggabungan lubang hitam dan tabrakan bintang neutron.

    Hasilnya “memberikan bukti yang meyakinkan bahwa lubang hitam ini terbentuk dari penggabungan lubang hitam sebelumnya,” ujar rekan penulis studi Stephen Fairhurst, seorang profesor di Universitas Cardiff di Inggris dan juru bicara Kolaborasi Ilmiah LIGO, dalam sebuah pernyataan.

    Penelitian ini didasarkan pada dua penggabungan yang baru terdeteksi yang terjadi hanya berselang satu bulan. Analisis tanda gelombang gravitasi dari peristiwa ini memungkinkan para peneliti untuk menyimpulkan massa, rotasi, dan jarak lubang hitam yang terlibat.

    Pada peristiwa pertama, pada 11 Oktober 2024, para ilmuwan melihat dua lubang hitam, masing-masing berukuran enam dan 20 kali massa matahari — bertabrakan dalam penggabungan yang dikenal sebagai GW241011, sekitar 700 juta tahun cahaya dari Bumi. Lubang hitam yang lebih besar merupakan salah satu lubang hitam dengan rotasi tercepat yang pernah ditemukan.

    Penggabungan kedua, GW241110, ditemukan pada 10 November 2024, dengan lubang hitam yang massanya delapan dan 17 kali massa Matahari. Penggabungan ini lebih jauh, yaitu 2,4 miliar tahun cahaya. Lubang hitam yang lebih besar juga berputar berlawanan arah dengan orbitnya, sesuatu yang belum pernah terlihat sebelumnya.

    “Ini adalah salah satu penemuan kami yang paling menarik sejauh ini,” ujar rekan penulis studi Jess McIver, seorang astrofisikawan di University of British Columbia, dalam pernyataan tersebut.

    “Peristiwa ini memberikan bukti kuat bahwa terdapat kantong-kantong alam semesta yang sangat padat dan sibuk yang mendorong beberapa bintang mati untuk saling mendekat.”

    Peristiwa yang sama juga menghasilkan “dengungan” dalam sinyal gelombang gravitasi, yang tercipta karena lubang hitam yang lebih besar jauh lebih besar daripada yang lebih kecil. (Dengungan tersebut mirip dengan nada instrumen musik, kata para kolaborator.) Pengamatan ini juga membantu mengonfirmasi prediksi Einstein.

  • Cara Membuka Blokir WhatsApp yang Kena Hacker dan Spam

    Cara Membuka Blokir WhatsApp yang Kena Hacker dan Spam

    Bisnis.com, JAKARTA – Berikut cara membuka whatsapp yang diblokir dan kena hacker. Caranya sangat mudah dan cuma dalam tempo kurang dari sejam.

    Aplikasi WhatsApp biasanya sebagai sarana komunikasi, sebab bisa saling berbalas pesan dan menerima telepon. Namun, berhati-hatilah saat Anda menekan link, sebab bisa membuat WA Anda terblokir.

    Berikut cara membuka blokir WhatsApp karena spam dan hacker:

    1. Buka WhatsApp anda.

    2. Segera screenshot tampilan “Akun ini tidak diizinkan untuk menggunakan WhatsApp karena spam” karena akan digunakan sebagai bukti laporan.

    3. Klik “Minta Tinjauan”

    4. Jelaskan permasalahannya, dan lampirkan screenshot bukti terblokirnya akun anda.

    5. Tekan “Lanjut” untuk mengirim permohonan tinjauan anda.

    Proses ini akan memakan waktu sekitar 1 jam hingga 1 hari layanan WhatsApp. Jika hal tersebut belum berhasil, berikut cara alternatifnya:

    1. Buka WhatsApp anda.

    2. Screenshot tampilan “Akun ini tidak diizinkan untuk menggunakan WhatsApp karena spam” karena akan digunakan sebagai bukti laporan.

    3. Keluar dari WhatsApp. Kemudian masuk kembali hingga muncul tampilan “Verifikasi Nomor Telepon Anda”.

    4. Klik titik tiga di kanan atas, kemudian pilih menu “Bantuan”.

    5. Di bagian “Masalah Terdeteksi”, pilih “Ini tidak menjawab pertanyaan saya”.

    6. Anda akan masuk bagian “Hubungi Dukungan”. Jelaskan permasalahan anda dengan lengkap dan cantumkan nomor teleponnya. Lampirkan juga screenshot terblokirnya akun anda.

    7. Pilih menu “Lanjut”

    8. Anda akan diarahkan ke G-Mail. Di sana, anda cukup kirimkan G-Mail tersebut ke alamat G-Mail yang sudah tercantum secara otomatis.

    9. Permohonan tinjauan anda sedang diproses. Biasanya balasan membutuhkan waktu 1 jam.

    Itulah cara mudah untuk membuka blokir WhatsApp anda karena spam. Gunakan aplikasi WhatsApp dan nomor telepon yang resmi, dan hindari tindakan spam maupun mengirim link yang tidak resmi agar anda terhindar dari penyalahgunaan layanan WhatsApp. Agar akun anda lebih aman, gunakan verifikasi dua langkah untuk mencegah akun Anda disadap orang asing. (Stefanus Bintang)

  • Telkomsel Harap Frekuensi 1,4 GHz jadi Akselerator Pemerataan 5G di Indonesia

    Telkomsel Harap Frekuensi 1,4 GHz jadi Akselerator Pemerataan 5G di Indonesia

    Bisnis.com, JAKARTA— PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) berharap pemanfaatan pita frekuensi 1,4 GHz dapat menjadi akselerator bagi perluasan dan pemerataan adopsi teknologi 5G di Indonesia.

    VP Corporate Communications & Social Responsibility Telkomsel, Abdullah Fahmi, mengatakan melalui implementasi teknologi wireless, kehadiran Broadband Wireless Access (BWA) 1,4 GHz berpotensi memperkuat infrastruktur telekomunikasi nasional serta mendorong peningkatan penetrasi layanan fixed broadband.

    “Serta mendukung tersedianya layanan digital yang inklusif dan berkelanjutan,” kata Fahmi kepada Bisnis pada Kamis (30/10/2025).

    Dia menambahkan, sinergi antara operator telekomunikasi, pemerintah, dan para pemangku kepentingan menjadi kunci agar pemanfaatan pita frekuensi tersebut berjalan optimal dan memberikan nilai tambah bagi ekosistem digital nasional.

    “Hal ini sejalan dengan arah kebijakan transformasi digital yang dicanangkan Komdigi, yaitu mewujudkan konektivitas yang merata, efisien, dan berdampak nyata bagi masyarakat serta perekonomian digital Indonesia,” ujar Fahmi.

    Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid meminta para pemenang lelang pita frekuensi 1,4 GHz untuk merealisasikan target pembangunan 20 juta koneksi internet rumah (fixed broadband) sebagai bagian dari komitmen pengembangan konektivitas nasional.

    “Jadi memang kepada pemenangnya [lelang 1,4 GHz] kita berikan target ataupun komitmen untuk membangun 20 juta koneksi internet rumah,” kata Meutya di Jakarta pada 23 Oktober 2025.

    Menurut Meutya, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) baru saja menuntaskan proses lelang pita frekuensi 1,4 GHz yang diperuntukkan bagi pengembangan teknologi Fixed Wireless Access (FWA). Teknologi ini diharapkan dapat menghadirkan konektivitas yang lebih baik, khususnya di kawasan perumahan.

    “Dan FWA ini juga mendorong internet lebih murah dan juga lebih merata,” imbuhnya.

    Meutya menambahkan, dampak pembangunan jaringan hasil lelang frekuensi tersebut kemungkinan belum akan terasa signifikan dalam waktu dekat, namun diperkirakan mulai terlihat pada 2026.

    Selain itu, pemerintah juga menyiapkan lelang pita frekuensi 2,6 GHz untuk mendukung pengembangan jaringan 5G di Indonesia.

    “Lelang berikutnya akan kita lakukan terhadap frekuensi 2,6 GHz untuk 5G. Jadi ada untuk FWA, ada untuk 5G agar juga ada percepatan dan juga koneksi yang lebih baik daripada 4G yang saat ini kita gunakan,” jelas Meutya.

  • Kapasitas Data Center Meningkat 52% dalam 8 Bulan

    Kapasitas Data Center Meningkat 52% dalam 8 Bulan

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mencatat jumlah kapasitas data center di Indonesia meningkat 52% dalam kurun waktu kurang dari setahun pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

    Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mengatakan total kapasitas pusat data nasional pada awal pemerintahan Presiden Prabowo, yakni bulan Oktober 2024, sebesar 190 megawatt (MW). Angka tersebut meningkat menjadi 290 MW pada  Juni 2025.

    “Dalam waktu kurang dari setahun kapasitas (pusat data) meningkat lebih dari 52%, jadi dalam satu tahun pemerintahan pak Presiden Prabowo peningkatannya sampai 52 persen dari 190 MW ke 290 MW,” kata Meutya dilansir dari Antara, Kamis (30/10/2025).

    Dia menilai peningkatan ini menunjukkan kepercayaan yang tinggi dari perusahaan teknologi global untuk berinvestasi pada pembangunan pusat data di Indonesia.

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, ujar Meutya, telah mengumumkan ada 12 perusahaan asal Amerika Serikat yang membangun ekosistem pusat data di Indonesia.

    Lebih lanjut, Meutya memaparkan hingga April 2025, sudah ada 180 pusat data yang telah beroperasi di Indonesia dari berbagai skala. Delapan di antaranya dikategorikan sebagai “Tier 4” atau memiliki kemampuan operasional terbaik, sementara tiga pusat data lainnya berfokus pada teknologi kecerdasan buatan (AI).

    “Jadi (pusat data) sudah (beroperasi) dengan teknologi terbaru yaitu artificial intelligence,” ucapnya.

    Persaingan pusat data (data center) khusus AI makin panas setelah perusahaan asal Dubai, EDGNEX Data Centers by DAMAC, di Jakarta dengan total investasi mencapai US$2,3 miliar atau sekitar Rp37,54 triliun (asumsi kurs Rp16.323 per dolar AS).

    Dalam 2 bulan terakhir, jumlah data center jumbo di Indonesia bertambah cukup banyak. Damac menyusul PT DCI Indonesia Tbk. (DCII) dan Kongsi Equinix-Astra yang sebelumnya juga telah merilis data center baru di Indonesia.

    Proyek milik perusahaan yang berkantor pusat di Dubai, Uni Emirat Arab itu menjadi salah satu pengembangan khusus AI terbesar di kawasan Asia Tenggara dengan kapasitas tambahan di masa mendatang sebesar 144 Megawatt (MW).

    Untuk diketahui, EDGNEX beroperasi di 11 negara, yakni Uni Emirat Arab, Amerika Serikat, Arab Saudi, Turki, Thailand, Malaysia, Yunani, Spanyol, Finlandia, Italia, termasuk Indonesia.

    Pendiri DAMAC Group Hussain Sajwani mengatakan setelah proses akuisisi lahan yang diselesaikan pada Maret lalu oleh DAMAC, lokasi ini telah memasuki tahap awal konstruksi dengan fase pertama yang diperkirakan siap beroperasi pada Desember 2026.

    Nantinya, pusat data ini akan mengadopsi rak AI berdensitas tinggi, sehingga menetapkan standar baru untuk infrastruktur generasi berikutnya di kawasan Asia Tenggara.

    “Ini adalah pembangunan kedua kami di Indonesia, yang semakin menegaskan komitmen kami untuk menjembatani kesenjangan digital di pasar yang sedang berkembang pesat di Asia Tenggara, termasuk Indonesia,” kata Sajwani dalam keterangan tertulis, Rabu (18/6/2025).

    Sajwani mengatakan dengan pesatnya adopsi AI di berbagai sektor, proyek ini hadir untuk memenuhi kebutuhan akan infrastruktur yang skalabel dan hemat energi.

    Lebih lanjut, dia mengungkap bahwa proyek pusat data yang mengadopsi AI ini dirancang untuk mendukung gelombang inovasi dan pertumbuhan digital berikutnya.

    “Dengan meningkatnya skala beban kerja AI, kebutuhan akan infrastruktur generasi baru yang lebih kuat dan efisien pun tumbuh dan proyek ini merupakan bagian dari komitmen besar kami di Asia Tenggara, di mana kami telah menginvestasikan lebih dari US$3 miliar untuk pengembangan infrastruktur digital,” ungkapnya.

  • Telkomsel Operasikan 4.000 BTS 5G di 56 Kota, Penetrasi Tertinggi di Jabodetabek

    Telkomsel Operasikan 4.000 BTS 5G di 56 Kota, Penetrasi Tertinggi di Jabodetabek

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) terus menggelar jaringan 5G secara terukur dengan jumlah base transceiver station (BTS) 5G mencapai 4.000 unit pada Oktober 2025. Jumlah tersebut bertambah sekitar 3.025 BTS sepanjang tahun ini. 

    VP Corporate Communications & Social Responsibility Telkomsel Abdullah Fahmi memastikan  Telkomsel terus menggelar jaringan 5G secara terarah, terukur, dan bertahap. Saat ini BTS 5G Telkomsel telah tersedia di 56 kota/kabupaten. 

    “Pembangunan terarah agar manfaat teknologi ini dapat dirasakan secara luas,” kata Fahmi kepada Bisnis pada Kamis (30/10/2025). 

    Fahmi menuturkan, jaringan 5G Telkomsel kini telah mencakup area strategis seperti Bandung, Batam, Makassar, Surabaya, Jabotabek, dan Ibu Kota Nusantara (IKN). 

    Secara nasional, dia menyebut penetrasi perangkat 5G menunjukkan tren positif dengan pertumbuhan yang konsisten seiring meningkatnya ketersediaan jaringan dan ekosistem pendukung

    Secara rinci, di Bandung penetrasi mencapai 26%, Batam 23%, Makassar 26%, Surabaya 28%, dan Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Depok (Jabotabek) lebih dari 30% yang mana meningkat dari sekitar 20% pada akhir tahun lalu.

    Menurut Abdullah, pola peningkatan tersebut mencerminkan arah perkembangan di kota-kota besar lainnya, sekaligus menegaskan komitmen Telkomsel untuk mendorong transformasi digital yang inklusif dan berkelanjutan.

    “Sejalan dengan upaya memperkuat daya saing bangsa melalui teknologi,” ujarnya.

    Namun, dia mengakui masih ada sejumlah tantangan yang dihadapi dalam pengembangan 5G nasional. 

    Dia mengatakan tantangan utama terletak pada ketersediaan spektrum frekuensi yang ideal, dukungan regulasi lintas sektor, serta kesiapan ekosistem perangkat dan aplikasi yang terjangkau. 

    “Selain itu, diperlukan insentif seperti keringanan PNBP untuk mempercepat penggelaran,” katanya.

    Meski begitu, Abdullah menilai peluang pengembangan 5G di Indonesia sangat besar. Teknologi ini akan menjadi fondasi bagi inovasi di berbagai sektor strategis mulai dari smart city, industri manufaktur, hingga layanan kesehatan seperti telesurgery.

    Dia menambahkan, dengan optimisasi 5G, Indonesia dapat mempercepat proses bisnis, meningkatkan produktivitas, dan membuka ruang bagi penerapan teknologi masa depan seperti kecerdasan buatan (AI), Internet of Things (IoT), dan robotik.

    “Ini sejalan dengan visi kami untuk memberdayakan masyarakat melalui teknologi dan menciptakan nilai tambah bagi perekonomian nasional,” kata Abdullah.

    Sementara itu, berdasarkan data Direktorat Pengendalian Komunikasi Digital (Dit. Pengendalian Komdigi, 2025), hingga 2024 luas permukiman yang tercakup sinyal 5G baru mencapai 4,44%. Dari total 13 lokasi yang menjadi target dalam Rencana Strategis (Renstra) Kemenkomdigi 2020–2024, sebanyak 12 di antaranya sudah terlayani jaringan 5G.

    Lokasi tersebut meliputi lima ibu kota provinsi di Pulau Jawa (Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, dan Serang), IKN, Kawasan Industri Jababeka, serta enam destinasi super prioritas (DPSP) yakni Borobudur, Danau Toba, Mandalika, dan Labuan Bajo. Adapun wilayah yang masih terkendala adalah DPSP Likupang, yang menghadapi hambatan akibat pengelolaan kawasan yang belum optimal.

    Sebelumnya, Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria menyampaikan pemerintah menargetkan jangkauan koneksi 5G di Indonesia dapat mencapai 32% pada 2030.

    “Pemerintahan mencanangkan 32% setidaknya jaringan 5G itu bisa tersambung hingga tahun 2030,” kata Nezar, Senin (28/10/2025).

    Nezar menjelaskan, saat ini ketersediaan koneksi internet 5G di Indonesia masih sangat rendah. Per Oktober 2025, jumlahnya baru mencapai 10% dari total populasi, jauh tertinggal dari negara tetangga seperti Malaysia yang telah mencapai 80%. Karena itu, pemerintah terus mendorong kolaborasi seluruh pemangku kepentingan untuk mempercepat pengembangan ekosistem 5G di Tanah Air.

  • Apple Dirumorkan Skip Luncurkan iPhone 19, Ini Alasannya

    Apple Dirumorkan Skip Luncurkan iPhone 19, Ini Alasannya

    Bisnis.com, JAKARTA – Apple dirumorkan tidak akan merilis iPhone 19 pada 2027, dan langsung melompat ke seri 20.

    Melansir MacRumors , Kepala Peneliti Omdia Heo Moo-yeol di Seoul kepada ETNews, membenarkan rumor bahwa Apple berencana untuk memindahkan peluncuran iPhone standarnya ke paruh pertama tahun ini.

    Diketahui pada 2027, Apple akan meluncurkan “iPhone 18e” dan “iPhone 18”. Kemudian pada paruh keduanya, Apple akan meluncurkan iPhone Air generasi berikutnya.

    Sayangnya generasi baru iPhone di tahun 2027 tidak akan ada seri 19. Apple akan langsung melompat ke “iPhone 20 Pro,” “iPhone 20 Pro Max,” dan iPhone yang dapat dilipat.

    Perilisan iPhone yang melompat ke seri 20 ini konon ditempuh Apple untuk mengatur ulang sistem penamaan iPhone dan merevitalisasi deretan produk jelang ulang tahun yang ke-20.

    Adapun praktik penamaan iPhone dengan melompati urutan angka yang seharusnya ini pernah dilakukan pada tahun 2017 lalu.

    Saat itu bertepatan dengan ulang tahun iPhone ke-10. Saat itu, Apple melewatkan “iPhone 9” dan langsung meluncurkan iPhone X (iPhone 10 dengan angka romawi).

    iPhone 18 Diprediksi Tak Terlalu Laku

    Omdia kemudian memprediksi bahwa Apple menduga adanya penurunan permintaan pada iPhone 18. Disinyalir akan berkurangnya pesanan panel iPhone sebanyak 20 juta unit untuk sementara waktu.

    Namun jumlahnya ditaksir masih akan stabil, hal ini juga diimbangi dengan pengiriman iPhone lipat yang akan datang.

    Pada Agustus, ETNews melaporkan bahwa Apple berencana iPhone 18 “reguler” tidak akan menjadi bagian dari jajaran iPhone yang akan dirilis pada musim gugur 2026.

    Sebagai gantinya, perusahaan hanya akan meluncurkan model-model kelas atas pada paruh kedua tahun depan.

  • Nilai Ekonomi Digital Tembus Rp4.067 Triliun pada 2029

    Nilai Ekonomi Digital Tembus Rp4.067 Triliun pada 2029

    Bisnis.com, JAKARTA— Ekonomi digital Indonesia diproyeksikan mencapai Rp4.067 triliun pada 2029, seiring optimalisasi transformasi digital di berbagai sektor. Proyeksi tersebut tertuang dalam Draft Rencana Strategis Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) Tahun 2025–2029 yang disusun berdasarkan data Bappenas 2023.

    Dalam rancangan tersebut dijelaskan bahwa digitalisasi telah merambah berbagai bidang, mulai dari e-health, e-farming, manufaktur dengan revolusi industri 4.0, hingga e-government. Ke depan, sejumlah tren teknologi yang diprediksi berpengaruh besar antara lain Artificial Intelligence (AI), Internet of Things (IoT), metaverse, cloud computing, blockchain, dan data analytics.

    Penerapan teknologi ini diyakini akan meningkatkan efisiensi dan produktivitas, serta membuka peluang baru bagi inovasi dan pertumbuhan ekonomi nasional.

    “Adopsi teknologi menjadi penting untuk diterapkan di Indonesia dalam mendorong pertumbuhan ekonomi,” demikian tertulis dalam dokumen rencana strategis tersebut.

    Komdigi menilai bonus demografi Indonesia juga dapat menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi digital. Pada 2030, penduduk usia produktif diperkirakan mencapai 68% dari total populasi. 

    Namun, pemanfaatan peluang tersebut memerlukan tenaga kerja dengan keterampilan digital yang relevan. Saat ini, jumlah talenta digital di Indonesia baru mencapai 6 juta orang, sementara kebutuhannya diproyeksikan mencapai 12 juta orang pada 2030 (BPSDM Komdigi, 2024).

    Pertumbuhan pesat ekonomi digital Indonesia juga tergambar dari nilai Gross Merchandise Value (GMV) yang meningkat signifikan. Berdasarkan laporan Google Temasek 2023, GMV Indonesia mencapai US$82 miliar, naik dua kali lipat dari US$41 miliar pada 2019.

    Meski perekonomian global diliputi ketidakpastian, transaksi digital Indonesia diperkirakan akan menembus US$110 miliar pada 2025. Nilai tersebut jauh melampaui negara-negara ASEAN lain seperti Thailand (US$36 miliar), Malaysia (US$23 miliar), dan Singapura (US$22 miliar). Dengan capaian tersebut, Indonesia berpotensi menjadi pemain kunci ekonomi digital ASEAN.

    Namun, Komdigi mencatat masih ada tantangan besar, yakni dominasi pemain asing di sektor strategis seperti e-commerce, media, dan periklanan. Kajian Inisiasi Hilirisasi Digital Nasional 2023 menunjukkan bahwa pangsa pasar asing diperkirakan menguasai 74% pada 2030, dengan potensi kerugian ekonomi (potential loss) mencapai Rp2.000 triliun jika tidak diantisipasi dengan intervensi kebijakan yang tepat.

    Di balik potensi besar tersebut, kualitas sumber daya manusia (SDM) digital masih menjadi tantangan utama. Pada 2023, Indonesia berada di peringkat ke-80 dari 134 negara dalam Global Talent Competitiveness Index, dengan skor 40,25. Angka ini jauh di bawah Singapura (peringkat ke-2, skor 77,11) dan Malaysia (peringkat ke-42, skor 51,35).

    Selain dari sisi kualitas, jumlah tenaga profesional di bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK) juga masih rendah, yakni hanya 0,5% dari total pekerja nasional. Angka ini jauh tertinggal dibandingkan Malaysia (7,7%), Singapura (5,1%), China (3%), dan India (1%).

    Tantangan lain datang dari literasi digital dan etika berinternet. Berdasarkan Digital Civility Index Microsoft 2020, Indonesia menempati peringkat ke-29 dari 32 negara, mencerminkan rendahnya kesopanan digital dan tingginya risiko paparan ujaran kebencian, perundungan siber, dan konten pornografi. Peringkat ini juga masih tertinggal dari Singapura (4), Malaysia (10), dan Vietnam (24).

    Di sektor pemerintahan, pengembangan layanan publik digital masih tertinggal dibandingkan negara lain di kawasan. Berdasarkan E-Government Development Index (EGDI) 2022 dari ITU, Indonesia berada di peringkat 77 dari 193 negara, di bawah Malaysia (53), Thailand (54), dan Singapura (12).

    Kondisi ini sejalan dengan hasil pengukuran Indeks Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) oleh Kemenpan RB, yang menunjukkan tingkat kematangan nasional baru mencapai skor 2,34 dari 5,00 pada 2022. Artinya, masih diperlukan percepatan dalam integrasi dan tata kelola layanan digital pemerintah.

    Dalam lima tahun terakhir, Indonesia telah memperkuat infrastruktur telekomunikasi, terutama melalui perluasan jaringan 4G ke berbagai wilayah. Namun, kualitas konektivitas dan kecepatan internet Indonesia masih tertinggal dibandingkan Singapura, Malaysia, dan Thailand.

    Komdigi menegaskan, fokus strategis 2025–2029 akan diarahkan pada pembangunan ekosistem digital yang inklusif dan berkelanjutan, peningkatan kompetensi talenta digital nasional, serta penguatan kedaulatan data dan pemain lokal agar manfaat ekonomi digital tidak hanya dinikmati oleh perusahaan asing.

  • Indonesia Peringkat ke-12, Negara dengan Serangan Siber Tertinggi di Asia Pasifik

    Indonesia Peringkat ke-12, Negara dengan Serangan Siber Tertinggi di Asia Pasifik

    Bisnis.com, JAKARTA— Microsoft melaporkan Indonesia menempati peringkat ke-12 dalam daftar negara dengan aktivitas siber tertinggi di Asia Pasifik. Indonesia menyumbang sekitar 3,6% dari total aktivitas siber di kawasan tersebut. 

    Temuan ini berdasarkan Microsoft Digital Defense Report 2025 (MDDR 2025), yang juga menunjukkan peningkatan paparan organisasi di Indonesia terhadap berbagai bentuk serangan, seperti pencurian data, ransomware, hingga malware infostealer seperti Lumma Stealer, yang disebut telah menyerang lebih dari 14.000 perangkat di Indonesia selama paruh pertama 2025.

    President Director Microsoft Indonesia Dharma Simorangkir menilai pesatnya pertumbuhan ekonomi digital Indonesia perlu diimbangi dengan kesiapan dan disiplin keamanan yang kuat. 

    Terlebih, selama periode Juli 2024 hingga Juni 2025, sebanyak 52% serangan siber di seluruh dunia dimotivasi oleh keuntungan finansial, sementara 80% insiden yang diinvestigasi oleh tim keamanan Microsoft melibatkan pencurian atau kebocoran data.

    “Cybersecurity kini bukan hanya tanggung jawab IT, melainkan bagian dari tata kelola bisnis dan fondasi kepercayaan dalam berinovasi,,” kata Dharma dikutip dari keterangan resmi pada Kamis (30/10/2025). 

    Laporan MDDR 2025 menyoroti tiga pergeseran besar dalam lanskap ancaman siber. 

    Pertama, serangan berbasis identitas masih mendominasi. Tekanan terhadap kredensial, mulai dari password spray hingga penyalahgunaan token terus meningkat. 

    Lebih dari 97% serangan identitas, misalnya, berasal dari upaya menebak kata sandi secara massal. Penerapan multifactor authentication (MFA) yang tahan phishing terbukti mampu mencegah hingga 99% serangan jenis ini.

    Kedua, ransomware berevolusi menjadi pemerasan data. Jika sebelumnya pelaku hanya mengenkripsi sistem, kini mereka juga mencuri data sensitif untuk dijual atau dijadikan alat negosiasi. 

    Sektor publik seperti rumah sakit, lembaga pendidikan, dan pemerintah daerah menjadi sasaran paling rentan karena keterbatasan sumber daya keamanan.

    Ketiga, infostealer menjadi pintu masuk awal serangan. Malware seperti Lumma Stealer kini berperan sebagai akses awal bagi kejahatan siber. Infostealer mencuri informasi pengguna, mulai dari kata sandi, token sesi, hingga data pribadi melalui kampanye malvertising maupun manipulasi hasil pencarian (SEO poisoning).

    “Ancaman ini berkembang pesat karena kemampuannya mencuri kredensial secara otomatis dan memicu rangkaian serangan lanjutan di kemudian hari,” tulis laporan tersebut.

    MDDR 2025 juga menyoroti kemajuan AI yang menciptakan paradoks baru dalam keamanan siber. Di satu sisi, pelaku kejahatan memanfaatkan AI untuk mempercepat pencarian kerentanan dan melipatgandakan skala phishing otomatis, yang kini memiliki tingkat keberhasilan 4,5 kali lebih tinggi dibandingkan phishing tradisional dari 12% menjadi 54% click-through rates.

    Namun, di sisi lain, AI juga memperkuat pertahanan organisasi. Microsoft memiliki Microsoft Sentinel, Security Copilot, dan rangkaian produk di Microsoft Security Store yang dapat digunakan tanpa kode untuk menganalisis miliaran sinyal ancaman setiap hari, mengotomatiskan deteksi anomali, serta merespons serangan dalam hitungan detik. Pendekatan ini sejalan dengan Secure Future Initiative (SFI) yang dikembangkan Microsoft, dengan prinsip secure by design, secure by default, dan secure operations untuk memastikan keamanan menjadi bagian dari DNA setiap produk dan proses.

    MDDR 2025 juga menegaskan pentingnya pendekatan keamanan yang menyeluruh,  tidak hanya berfokus pada teknologi, tetapi juga kesiapan manusia dan proses. Microsoft pun merekomendasikan empat langkah utama untuk memperkuat ketahanan siber:

        1.    Gunakan MFA tahan phishing

    Batasi hak akses sesuai prinsip least privilege.

        2.    Bangun budaya keamanan siber

    Tingkatkan keterampilan dan kesadaran di seluruh divisi agar keamanan menjadi fungsi bisnis dan tanggung jawab bersama, bukan hanya tim IT.

        3.    Petakan dan awasi aset cloud

    Serangan terhadap cloud meningkat 87% tahun ini. Perkuat perlindungan data dan sistem dengan pembaruan rutin serta deteksi ancaman di seluruh perangkat dan aplikasi.

        4.    Manfaatkan AI secara aman dan bertanggung jawab

    Perlakukan model AI dan data sebagai aset yang harus dilindungi secara menyeluruh, sekaligus dimanfaatkan untuk mendeteksi, menganalisis, dan merespons ancaman dengan cepat.