Category: Bisnis.com Tekno

  • Alasan QRIS Tap Belum Bisa Digunakan pada iPhone

    Alasan QRIS Tap Belum Bisa Digunakan pada iPhone

    Bisnis.com, JAKARTA – QRIS Tap resmi diperkenalkan oleh Bank Indonesia (BI) agar dapat dipakai secara meluas oleh masyarakat saat menggunakan transportasi umum di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).

    Pembayaran menggunakan QRIS Tap ini berlaku sejak 30 Oktober 2025 bagi pengguna Android yang memiliki fitur NFC (Near Field Communication).

    Metode pembayaran baru ini dapat dimanfaatkan oleh pengguna tanpa biaya tambahan, untuk mempermudah transaksi saat menaiki transportasi umum.

    QRIS Tap dapat digunakan untuk sejumlah transportasi umum seperti KRL, LTR, MRT, hingga TransJakarta.

    Saat ini terdapat 14 Penyelenggara Jasa Pembayaran (issuer) yang telah mendukung penggunaan QRIS Tap untuk metode pembayaran layanan LRT Jabodebek, baik dari perbankan maupun penyedia layanan dompet digital, sehingga pengguna memiliki lebih banyak pilihan sesuai dengan kebutuhannya.

    Sayangnya hingga saat ini QRIS Tap belum dapat digunakan oleh para pengguna iPhone.

    Di mana saat ini Bank Indonesia (BI) masih menjajaki peluang kerja sama dengan Apple Indonesia untuk memperluas penggunaan QRIS Tap.

    “Kita baru mau mencoba juga, sama seperti Arab baru mau mencoba. Jadi kita coba dekatin Apple Indonesia ada enggak possibility untuk membuka, karena Apple itu sebenarnya bisa NFC-nya. Kalau ngisi e-money kan bisa ya, e-money atau BCA Flash itu bisa sebenarnya. atau kalau kita pakai OVO, handphone-nya Apple sebenarnya juga bisa, artinya sebenarnya ada NFC-nya,” ujar Deputi Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI, Himawan Kusprianto, dalam Pelatihan Wartawan di Bukittinggi, Jumat (24/10/2025), dikutip dari situr resmi QRIS.

    Namun tantangan utama mengapa QRIS Tap belum dapat digunakan untuk pengguna iPhone yakni terletak pada kebijakan global Apple.

    Pihak Apple belum memberikan akses bagi pengembang lokal untuk menggunakan NFC dalam sistem pembayaran non-tunai seperti QRIS Tap. Selama ini, Apple hanya membuka akses NFC untuk Apple Pay, bukan untuk aplikasi pihak ketiga.

    “Ini juga challenge buat kita, pelan-pelan kita coba jajaki, tapi paling enggak kalau QRIS Tap kita sukses, mungkin QRIS juga semakin masif. mungkin bisa juga menjadi insentif buat Apple untuk buka gitu ya,” lanjutnya.

    Meski belum ada kepastian, BI menegaskan akan terus berupaya agar QRIS Tap dapat digunakan di perangkat Apple.

    Himawan mengakui pentingnya hal ini, mengingat jumlah pengguna iPhone di Indonesia cukup besar.

    Cara Gunakan QRIS Tap

    Saat ini, penggunaan QRIS Tap baru bisa dipakai oleh para pengguna Android yang memiliki fitur NFC.

    Langkah-Langkah menggunakan QRIS Tap yakni dengan membuka aplikasi mobile banking/dompet digital/atau aplikasi pembayaran yang mendukung QRIS Tap.

    Kemudian pilih menu “QRIS” dan klik “QRIS Tap”. Jangan lupa masukkan sumber dana dan pembayaran akan langsung otomatis dilakukan.

  • Sulap Starlink Jadi Pusat Data di Luar Angkasa

    Sulap Starlink Jadi Pusat Data di Luar Angkasa

    Bisnis.com, JAKARTA — CEO SpaceX Elon Musk mengungkapkan rencana ambisius untuk menjadikan satelit Starlink generasi mendatang sebagai pusat data yang mengorbit di luar angkasa. Selama ini, Starlink dikenal sebagai penyedia layanan internet berkecepatan tinggi, tapi Musk menilai teknologi tersebut bisa dikembangkan lebih jauh.

    Melansir laman PCMag pada Senin (3/11/2025) Musk mengungkapkan konsep tersebut bukan hal yang mustahil karena fondasinya sudah tersedia melalui satelit Starlink generasi ketiga (V3) yang dirancang mampu menyalurkan internet hingga kecepatan gigabit. 

    “Dengan meningkatkan skala satelit Starlink V3 yang sudah memiliki koneksi laser berkecepatan tinggi, hal ini bisa diwujudkan. SpaceX akan melakukannya,” tulis Musk di akun X.

    Gagasan tersebut muncul di tengah meningkatnya minat global terhadap pembangunan pusat data berbasis kecerdasan buatan (AI) di luar angkasa, yang dinilai dapat mengurangi dampak lingkungan akibat konsumsi energi besar di Bumi.

    Berdasarkan dokumen yang diajukan ke otoritas terkait, setiap satelit V3 diperkirakan memiliki bobot hingga 2.000 kilogram, atau hampir empat kali lipat lebih berat dibandingkan dengan satelit Starlink V2 Mini. Peluncurannya membutuhkan roket raksasa Starship buatan SpaceX yang saat ini masih dalam tahap uji coba.

    Musk mengisyaratkan satelit V3 berukuran lebih besar nantinya dapat menampung kemampuan komputasi tambahan untuk menjalankan beban kerja AI secara langsung di orbit. Dengan begitu, pelanggan dapat mengakses satelit tersebut dari jarak jauh untuk melakukan pelatihan AI, memanfaatkan koneksi berkecepatan tinggi yang dimiliki jaringan Starlink.

    Salah satu tantangan utama dalam mengoperasikan pusat data di luar angkasa adalah menjaga konektivitas, mengingat satelit terus bergerak mengelilingi Bumi dan tidak selalu berada dalam jangkauan pengguna di darat. 

    Namun SpaceX telah memiliki solusi melalui sistem laser antar-satelit yang memungkinkan transfer data hingga 200 Gbps, membentuk jaringan mesh di luar angkasa. Meski demikian, rencana ini masih perlu waktu untuk direalisasikan, mengingat SpaceX saat ini juga tengah fokus mengembangkan roket Starship dan mempersiapkan misi pengiriman manusia ke Bulan dan Mars.

    Sementara itu, perusahaan rintisan bernama Starcloud juga tengah menyiapkan uji coba satelit pusat data miliknya yang dilengkapi GPU Nvidia H100 untuk pelatihan AI. 

    Starcloud menargetkan membangun jaringan pusat data orbit yang terhubung dengan Starlink dan memanfaatkan energi matahari sebagai sumber daya utama. Satelit uji coba tersebut dijadwalkan meluncur menggunakan roket SpaceX Falcon 9 pada 2 November.

  • Bisakah iPhone Gunakan QRIS Tap untuk Bayar KRL, LRT, dan MRT?

    Bisakah iPhone Gunakan QRIS Tap untuk Bayar KRL, LRT, dan MRT?

    Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) resmi memperkenalkan QRIS Tap In & Out untuk dipakai pada transportasi umum di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).

    Pembayaran menggunakan QRIS Tap ini berlaku sejak 30 Oktober 2025 bagi pengguna Android yang memiliki fitur NFC (Near Field Communication).

    Metode pembayaran baru ini dapat dimanfaatkan oleh pengguna tanpa biaya tambahan, untuk mempermudah transaksi saat menaiki transportasi umum.

    QRIS Tap dapat digunakan untuk sejumlah transportasi umum seperti KRL, LTR, MRT, hingga TransJakarta.

    Saat ini terdapat 14 Penyelenggara Jasa Pembayaran (issuer) yang telah mendukung penggunaan QRIS Tap untuk metode pembayaran layanan LRT Jabodebek, baik dari perbankan maupun penyedia layanan dompet digital, sehingga pengguna memiliki lebih banyak pilihan sesuai dengan kebutuhannya.

    Cara Gunakan QRIS Tap

    Saat ini, penggunaan QRIS Tap baru bisa dipakai oleh para pengguna Android yang memiliki fitur NFC.

    Langkah-Langkah menggunakan QRIS Tap yakni dengan membuka aplikasi mobile banking/dompet digital/atau aplikasi pembayaran yang mendukung QRIS Tap.

    Kemudian pilih menu “QRIS” dan klik “QRIS Tap”. Jangan lupa masukkan sumber dana dan pembayaran akan langsung otomatis dilakukan.

    Lantas saat ini bisakah QRIS Tap digunakan pada iPhone?

    Sayangnya hingga saat ini QRIS Tap belum dapat digunakan untuk para pengguna iPhone. Di mana saat ini Bank Indonesia (BI) masih menjajaki peluang kerja sama dengan Apple Indonesia untuk memperluas penggunaan QRIS Tap.

    “Kita baru mau mencoba juga, sama seperti Arab baru mau mencoba. Jadi kita coba dekatin Apple Indonesia ada enggak possibility untuk membuka, karena Apple itu sebenarnya bisa NFC-nya. Kalau ngisi e-money kan bisa ya, e-money atau BCA Flash itu bisa sebenarnya. atau kalau kita pakai OVO, handphone-nya Apple sebenarnya juga bisa, artinya sebenarnya ada NFC-nya,” ujar Deputi Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI, Himawan Kusprianto, dalam Pelatihan Wartawan di Bukittinggi, Jumat (24/10/2025), dikutip dari situs resmi QRIS.

    Namun tantangan utama mengapa QRIS Tap belum dapat digunakan untuk pengguna iPhone yakni terletak pada kebijakan global Apple.

    Pihak Apple belum memberikan akses bagi pengembang lokal untuk menggunakan NFC dalam sistem pembayaran non-tunai seperti QRIS Tap. Selama ini, Apple hanya membuka akses NFC untuk Apple Pay, bukan untuk aplikasi pihak ketiga.

    “Ini juga challenge buat kita, pelan-pelan kita coba jajaki, tapi paling enggak kalau QRIS Tap kita sukses, mungkin QRIS juga semakin masif. mungkin bisa juga menjadi insentif buat Apple untuk buka gitu ya,” lanjutnya.

    Meski belum ada kepastian, BI menegaskan akan terus berupaya agar QRIS Tap dapat digunakan di perangkat Apple.

    Himawan mengakui pentingnya hal ini, mengingat jumlah pengguna iPhone di Indonesia cukup besar.

    Lebih lanjut, Himawan menjelaskan bahwa saat ini penggunaan QRIS Tap masih difokuskan pada sektor transportasi. Meski begitu, teknologi tersebut sebenarnya juga dapat digunakan untuk pembayaran di berbagai merchant.

  • Bulan Purnama Terbesar 2025 Supermoon Perige 2 Hari Lagi, Air Laut Naik Drastis?

    Bulan Purnama Terbesar 2025 Supermoon Perige 2 Hari Lagi, Air Laut Naik Drastis?

    Bisnis.com, JAKARTA — Fenomena Supermoon atau Purnama Perige akan menghiasi langit Indonesia pada 5 November 2025. Berbeda dengan bulan purnama sebelumnya, Purnama Perige akan menjadi yang terbesar sepanjang 2025 karena letak Bulan berada pada jarak terdekatnya dengan Bumi.

    Apa Itu Purnama Perige?

    Dilansir dari akun Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Senin (3/11/2025) Purnama Perige, dikenal juga sebagai Supermoon, terjadi saat fase Bulan purnama bertepatan dengan posisi Bulan terdekat dengan Bumi, yang disebut perige.

    Pada 5 November 2025 pukul 20.19 WIB, jarak Bumi-Bulan mencapai 356.980 km dengan ukuran semi-diameter Bulan sebesar 16’ 43,87”. Fenomena ini membuat Bulan tampak hingga 14% lebih besar dan 30% lebih terang dibandingkan Bulan purnama biasa.

    Untuk menyaksikan Supermoon, pengamat di Indonesia dapat mulai mengamati setelah Bulan terbit pada sore menjelang malam, dengan puncak fase purnama pukul 20.19 WIB. Lokasi terbaik adalah area terbuka dengan minim polusi cahaya, seperti pantai atau pegunungan, dan gunakan teleskop atau binokuler untuk detail lebih baik. Pastikan cuaca cerah; aplikasi astronomi seperti Stellarium bisa membantu memprediksi visibilitas.

    Pasang Surut Air Laut

    Fenomena bulan purnama berdampak pada pasang surut air laut. Posisi perige sebenarnya terjadi pada 6 November 2025 pukul 05.28 WIB dengan jarak terdekat 356.833 km, menjadikannya jarak Bumi-Bulan terdekat sepanjang 2025 dan semi-diameter 16’ 44,28”. Sebagai perbandingan, Purnama Apoge pada 13 April 2025 memiliki jarak 406.006 km dengan semi-diameter lebih kecil, yakni 14’ 42,65”.

    Perigee dan apogee memengaruhi pasang surut laut melalui variasi gaya gravitasi Bulan terhadap Bumi, di mana posisi Bulan yang lebih dekat (perigee) meningkatkan kekuatan tarikan, sementara posisi lebih jauh (apogee) melemahkannya. Fenomena ini berkontribusi pada ketinggian air laut yang bervariasi, meskipun pengaruh utama tetap dari siklus harian gravitasi Bulan dan Matahari.

    Diketahui, pasang surut laut terjadi karena gaya gravitasi Bulan menarik air laut ke arahnya, menciptakan tonjolan air di sisi Bumi yang menghadap Bulan, sementara gaya sentrifugal menyebabkan tonjolan di sisi berlawanan.

    Selama perigee, jarak Bulan yang lebih dekat (sekitar 356.000-386.000 km) memperkuat gaya gravitasi ini, menghasilkan pasang naik lebih tinggi dan surut lebih rendah, terutama saat bertepatan dengan pasang purnama (spring tide). Sebaliknya, pada apogee dengan jarak lebih jauh (sekitar 404.000-406.000 km), gaya tarik berkurang, sehingga pasang surut menjadi kurang ekstrem dan dikenal sebagai pasang perbani (neap tide) yang lebih moderat.

    Dalam konteks Supermoon seperti pada 5 November 2025, perigee yang mendekati purnama dapat meningkatkan pasang surut hingga beberapa sentimeter lebih tinggi dari biasanya, memengaruhi wilayah pesisir seperti banjir rob di Indonesia. Namun, pengaruh ini tidak langsung menyebabkan bencana besar, karena faktor lain seperti angin, tekanan atmosfer, dan topografi pantai juga berperan.

    Studi juga menunjukkan bahwa pasang surut perigee sering kali bersifat sementara dan dapat diprediksi untuk mitigasi risiko

  • Cara Menggabungkan WhatsApp Anak dan Orang Tua

    Cara Menggabungkan WhatsApp Anak dan Orang Tua

    Bisnis.com, JAKARTA – Banyak orang tua yang khawatir dengan kondisi anak, seperti dengan siapa anak berkomunikasi dan siapa aja temannya. Berikut cara menggabungkan whatsapp anak dan orang tua.

    Orang tua bisa menggabungkan satu aplikasi WhatsApp yang ter-login dua akun berbeda, sehingga Anda dapat memantau riwayat chattingan anak anda hanya dengan aplikasi WhatsApp di HP anda.

    Berikut cara menggabungkan WA anak dan orang tua:

    1. Siapkan WhatsApp anak anda untuk login ke HP anda.

    2. Buka aplikasi WhatsApp, kemudian masuk ke pengaturan.

    3. Pilih tanda plus (+) di sebelah tanda QR dan nama profil anda.

    4. Pilih “Tambah Akun”, kemudian klik “Setuju dan Lanjutkan”.

    5. Akan muncul tampilan “Masukkan Nomor Telepon”. Anda tidak perlu memasukkan nomor telepon.

    6. Klik titik tiga di sebelah kanan atas, kemudian pilih “Tautkan Sebagai Perangkat Pendamping”. Akan muncul kode QR untuk segera di-scan.

    7. Buka WhatsApp di HP anak anda, kemudian pilih titik tiga di kanan atas.

    8. Klik menu “Perangkat Tertaut”.

    9. Pilih tombol “Tautkan Perangkat”.

    10. Scan kode QR yang muncul di HP anda melalui HP anak.

    11. WhatsApp anak anda akan bergabung di WhatsApp anda. Ini tidak akan memengaruhi riwayat chat anda sebelumnya, karena tetap terpisah (berjalan paralel).

    Cara melihat riwayat WhatsApp anak anda yang sudah tergabung:

    1. Buka WhatsApp anda.

    2. Klik titik tiga di kanan atas, kemudian pilih “Ganti Akun”.

    3. Akan muncul WhatsApp anak anda di HP anda.

    Cara tersebut dapat anda gunakan juga saat memiliki akun WhatsApp di HP yang berbeda agar dapat dipakai juga dengan HP utama, tanpa repot mendownload aplikasi WhatsApp yang berisiko terkena pelanggaran spam.

    Demikian cara menggabungkan atau menduplikasi WhatsApp anak dengan orang tua di HP Anda.

    Namun, jangan lupa didiklah anak Anda dengan lembut agar berhati-hati dan bijak dalam menggunakan aplikasi chattingan dan sosial media, karena dunia maya sangat rawan bagi kesehatan dan keselamatan anak-anak.

  • Bocoran Rumor Spesifikasi iPhone Lipat Pertama yang Diprediksi Rilis 2026

    Bocoran Rumor Spesifikasi iPhone Lipat Pertama yang Diprediksi Rilis 2026

    Bisnis.com, JAKARTA – Apple diprediksi akan segera merilis ponsel lipat pertama mereka pada tahun depan, atau 2026.

    iPhone lipat pertama tersebut akan memiliki desain seperti Samsung Galaxy Z Fold yang berbentuk buku.

    Melansir MacRumors, ponsel lipat pertama Apple ini pun disinyalir akan memiliki harga fantastis. Yakni sekitar US$2.000-2.500 atau sekitar Rp30-40 jutaan di pasar Amerika Serikat (AS).

    Namun analis di perusahaan perbankan investasi UBS memperkirakan harga ponsel ini akan berada di kisaran US$1.800-2.000.

    Hal ini menjadikannya sebagai iPhone termahal sepanjang masa. Namun terlepas dari harganya yang mahal, perangkat lipat ini diharapkan dapat menarik minat penggemar setia Apple.

    Di mana penggemar setianya masih menganggap sebagai “perangkat yang wajib dimiliki” apabila kualitasnya memenuhi harapan dengan harga yang stabil.

    Bocoran Spesifikasi iPhone Lipat

    Analis industri Ming-Chi Kuo memperkirakan iPhone lipat ini akan berukuran antara 9 hingga 9,5 mm saat dilipat, dan sekitar 4,5 hingga 4,8 mm saat dibuka.

    Kuo juga membocorkan bahwa sasis iPhone lipat terbuat dari titanium, dengan engsel yang terbuat dari kombinasi titanium dan baja tahan karat.

    Adapun Apple dinilai akan menghilangkan autentikasi Face ID dengan gantinya menggunakan tombol samping Touch ID untuk menghemat ruang internal.

    Kemudian ketebalannya, menurut pembocor Instant Digital yang berbasis di Weibo, setidaknya hadir dalam ukuran 4,8 mm.

    Saat dilipat, pengguna akan melihat layar luar berukuran 5,5 inci yang mirip dengan layar iPhone pada umumnya. Sementara saat dibuka, layar akan memiliki gaya seperti iPad berukuran 7,8 inci.

    Diprediksi, layar bagian dalam dikatakan hampir bebas lipatan karena pelat logam Apple yang dapat meredam dan mengendalikan tekanan yang dihasilkan saat layar ditekuk.

    Menurut salah satu rumor, layar lipat bagian dalam akan berukuran kira-kira seukuran selembar kertas A6 dan akan menggunakan resolusi 2.713 x 1.920, sementara layar luar akan menggunakan resolusi 2.088 x 1.422.

    Engsel ponsel menggunakan logam cair untuk meningkatkan daya tahan dan membantu mencegah layar kusut.

    Untuk kameranya, diperkirakan akan memiliki empat kamera yang terdiri dari satu kamera depan, satu kamera dalam, dan dua kamera belakang.

    Pembocor foto ternama dari Weibo, Digital Chat Station mengklaim bahwa kedua lensa belakang tersebut masing-masing akan beresolusi 48 megapiksel. Sumber lain mengklaim bahwa layar bagian dalam akan memiliki kamera di bawah layar (USC), sementara layar luar – dalam keadaan terlipat – akan memiliki kamera punch-hole.

    Jadwal Peluncuran iPhone Lipat

  • iPhone Lipat Disinyalir Rilis 2026, Harga Bisa Tembus Rp40 Jutaan

    iPhone Lipat Disinyalir Rilis 2026, Harga Bisa Tembus Rp40 Jutaan

    Bisnis.com, JAKARTA – Peluncuran iPhone lipat direncanakan akan terealisasi pada 2026, berdasarkan rumor yang diberikan sumber internal.

    Rumor selama bertahun-tahun ini diharapkan segera terlaksana, di mana tanda kehadiran ponsel lipat pertama Apple semakin menguat.

    Melansir Macrumors, Mark Gurman dari Bloomberg mengatakan iPhone lipat pertama dari Apple akan memiliki gaya yang mirip dengan Samsung Galaxy Z Fold yang berbentuk buku.

    Kemudian Analis industri Ming-Chi Kuo memperkirakan iPhone lipat ini akan berukuran antara 9 hingga 9,5 mm saat dilipat, dan sekitar 4,5 hingga 4,8 mm saat dibuka.

    Kuo juga membocorkan bahwa sasis iPhone lipat terbuat dari titanium, dengan engsel yang terbuat dari kombinasi titanium dan baja tahan karat.

    Adapun Apple dinilai akan menghilangkan autentikasi Face ID dengan gantinya menggunakan tombol samping Touch ID untuk menghemat ruang internal.

    Kemudian ketebalannya, menurut pembocor Instant Digital yang berbasis di Weibo, setidaknya hadir dalam ukuran 4,8 mm.

    Saat dilipat, pengguna akan melihat layar luar berukuran 5,5 inci yang mirip dengan layar iPhone pada umumnya. Sementara saat dibuka, layar akan memiliki gaya seperti iPad berukuran 7,8 inci.

    Diprediksi, layar bagian dalam dikatakan hampir bebas lipatan karena pelat logam Apple yang dapat meredam dan mengendalikan tekanan yang dihasilkan saat layar ditekuk.

    Menurut salah satu rumor, layar lipat bagian dalam akan berukuran kira-kira seukuran selembar kertas A6 dan akan menggunakan resolusi 2.713 x 1.920, sementara layar luar akan menggunakan resolusi 2.088 x 1.422.

    Engsel ponsel menggunakan logam cair untuk meningkatkan daya tahan dan membantu mencegah layar kusut.

    Untuk kameranya, diperkirakan akan memiliki empat kamera yang terdiri dari satu kamera depan, satu kamera dalam, dan dua kamera belakang.

    Pembocor foto ternama dari Weibo, Digital Chat Station mengklaim bahwa kedua lensa belakang tersebut masing-masing akan beresolusi 48 megapiksel. Sumber lain mengklaim bahwa layar bagian dalam akan memiliki kamera di bawah layar (USC), sementara layar luar – dalam keadaan terlipat – akan memiliki kamera punch-hole.

    Harga iPhone Lipat 

    iPhone lipat dilaporkan akan dibanderol antara US$2.000-2.500 atau sekitar Rp30-40 jutaan di pasar Amerika Serikat (AS), di mana harga ini menjadikannya iPhone termahal sepanjang masa.

    Sementara itu, analis di perusahaan perbankan investasi UBS memperkirakan harga ponsel ini akan berada di kisaran $1.800 dan $2.000.

    Terlepas dari harganya yang mahal, perangkat lipat ini diharapkan dapat menarik minat penggemar setia Apple, yang beberapa di antaranya akan menganggapnya sebagai “perangkat yang wajib dimiliki” apabila kualitasnya memenuhi harapan.

  • Telkom Raup Rp14,2 triliun dari Bisnis Wholesale & Internasional Kuartal III/2025

    Telkom Raup Rp14,2 triliun dari Bisnis Wholesale & Internasional Kuartal III/2025

    Bisnis.com, JAKARTA —  PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (Telkom) mencatat kinerja positif pada segmen Wholesale and International Business (WIB) selama 9 bulan pertama 2025, dengan pendapatan mencapai Rp14,2 triliun atau tumbuh 5,7% secara year-on-year (YoY).

    Pertumbuhan ini terutama didorong oleh bisnis infrastruktur digital dan layanan suara wholesale internasional, yang menjadi pilar utama di tengah dinamika pasar telekomunikasi.

    Wholesale adalah lini usaha  yang menjual infrastruktur dan kapasitas jaringan Telkom kepada pelaku industri telekomunikasi maupun penyedia layanan digital lain, bukan langsung ke pengguna ritel. Intinya, Telkom bertindak sebagai “operator untuk operator” serta penyedia tulang punggung konektivitas.

    Cakupan layanan Wholesale meliputi sewa jaringan serat optik, backhaul dan akses last-mile fiber lewat anak usaha PT Telkom Infrastruktur Indonesia (TIF/“InfraNexia”), kapasitas internasional Telin (submarine cable, IP transit, CDN) hingga penyewaan menara, rooftop, dan fiber-to-the-tower lewat Mitratel dan colocation, cloud interconnect, serta edge-DC lewat NeutraDC, neuCentrIX.

    Dilansir dari info memo, Minggu (2/11/2205) segmen WIB Telkom menunjukkan ketahanan dengan fokus pada skalabilitas dan daya saing. Salah satu inisiatif kunci adalah persiapan spin-off bisnis Wholesale Fiber Connectivity domestik ke anak usaha PT Telkom Infrastruktur Indonesia (TIF), yang sejalan dengan transformasi Telkom menjadi perusahaan holding strategis.

    “Spin-off ini diharapkan menciptakan nilai tambah bagi pemangku kepentingan melalui optimalisasi aset, peningkatan efisiensi operasional, dan peluang monetisasi infrastruktur melalui kemitraan strategis,” tulis manajemen Telkom.

    TIF, yang mengusung merek “InfraNexia”, diposisikan sebagai penyedia fiber connectivity wholesale netral dengan jangkauan jaringan nasional yang andal, kualitas layanan unggul dan inovasi berkelanjutan.

    Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) dijadwalkan pada 12 Desember 2025 untuk mendapatkan persetujuan spin-off aset fiber, dengan memastikan kepatuhan regulasi, kesiapan operasional, dan kelangsungan bisnis.

    Sementara itu Pada bisnis menara, anak usaha Telkom, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (Mitratel), membukukan pendapatan Rp6,9 triliun atau tumbu 0,9% YoY. Meski

    Mitratel terus ekspansi bisnis Fiber-to-the-Tower, dengan pertumbuhan pendapatan bisnis serat optik mencapai 23,8% YoY, meningkatkan kontribusi terhadap total revenue dari 5% menjadi 6%. Bisnis penyewaan menara tetap menjadi andalan dengan kontribusi 83% terhadap total revenue, memperkuat portofolio produk Mitratel.

  • Rasio Penyewa Menara Grup Djarum (TOWR) Turun Kuartal III/2025, Terendah Sejak 2018

    Rasio Penyewa Menara Grup Djarum (TOWR) Turun Kuartal III/2025, Terendah Sejak 2018

    Bisnis.com, JAKARTA — Emiten Grup Djarum, PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR) mencatat penurunan rasio jumlan penyewa menara (tenancy ratio) dari 1,64 kali pada 2024 menjadi 1,61 kali pada kuartal III/2025. Ini merupakan pencapaian terendah sejak 2018, yang saat itu menyentuh 1,62 kali.

    Tenancy ratio atau rasio penyewa adalah metrik kunci dalam industri menara telekomunikasi yang mengukur jumlah total penyewaan (tenants atau site leases) dibagi dengan jumlah total menara yang dimiliki perusahaan.

    Rasio penyewa TOWR mencapai puncaknya pada 2021. Setelah itu rasio penyewa mengalami pasang surut hingga akhir pada kuartal III/2025 mencapai titik terendah dalam 7 tahun terakhir. 

    Mengutip laporan keuangan kuartal III/2025, perusahaan mengoperasikan 36.049 menara telekomunikasi dengan total 58.213 tenant. Dengan jumlah tersebut, rasio tenancy TOWR tercatat sebesar 1,61 kali. Dari total infrastruktur tersebut, 53% menara berlokasi di Pulau Jawa, sementara 47% lainnya tersebar di luar Jawa. 

    Perseroan mencatat operator seluler (MNOs) menunjukkan kebutuhan yang terus meningkat terhadap layanan tambahan dari penyedia menara, termasuk managed service dan penyediaan aset tambahan seperti baterai untuk mendukung kelangsungan operasional.

    Selain bisnis menara, Sarana Menara Nusantara juga memperluas jaringan Fiber to the Tower (FTTT) yang kini telah mencapai sekitar 221.400 kilometer serat optik yang menghasilkan pendapatan hingga akhir September 2025. 

    Tenancy Ratio TOWR

    Model bisnis FTTT dioperasikan dengan skema kontrak jangka panjang yang tidak dapat dibatalkan, serta memberikan peluang optimalisasi bagi solusi fiber lainnya di kalangan pelanggan korporasi.

    Sementara itu, di segmen Fiber to the Home (FTTH), aset TOWR telah menjangkau sekitar 1.795.900 rumah (home passes) per September 2025. Dari total tersebut, sebanyak 235.890 rumah telah terhubung dengan tingkat penetrasi mencapai 13,1%.

    Adapun untuk layanan connectivity, TOWR mencatat 25.163 aktivasi hingga akhir September 2025. Layanan ini mencakup penyediaan konektivitas berbasis VSAT, wireless, maupun wireline dengan berbagai model kerja sama Business to Business (B2B) dan Business to Government (B2G).

    TOWR menerapkan strategi pertumbuhan yang berfokus pada tiga pilar utama, yakni Build, Buy, dan Return. Dalam strategi pembangunan (build), perusahaan berinvestasi pada pembangunan menara baru berbasis built-to-suit dan kolokasi guna memperluas jangkauan jaringan. 

    Selain itu, TOWR juga memperkuat jaringan serat optik, terutama melalui ekspansi bisnis konektivitas FTTH dan pengembangan FTTT. Upaya ini dilakukan untuk mendukung pertumbuhan pesat lalu lintas data di seluruh wilayah Indonesia serta meningkatkan nilai dan utilitas jaringan bagi operator telekomunikasi.

    Strategi pembelian difokuskan pada akuisisi dan ekspansi strategis yang didukung oleh neraca keuangan yang likuid. Melalui pendekatan ini, TOWR terus memperluas portofolio infrastruktur dengan menambah 678 menara baru, membangun 5.748 kilometer jaringan fiber yang menghasilkan pendapatan, serta mencatat 9.402 aktivasi layanan konektivitas selama 12 bulan yang berakhir pada kuartal III/2025. 

    Di segmen FTTH, perusahaan juga menambah 77.270 sambungan rumah (home connect) dan memperluas cakupan hingga 296.553 home passes, mencerminkan pertumbuhan yang kuat di sektor layanan internet berbasis rumah tangga.

    Sementara itu, melalui pilar Return, TOWR berkomitmen menjaga peringkat kredit investasi dengan prospek stabil sebagai bentuk pengelolaan keuangan yang sehat dan berkelanjutan. Komitmen tersebut turut diwujudkan melalui pembagian dividen senilai Rp805 miliar sepanjang 2025.

  • Emiten Grup Djarum TOWR Operasikan 36.049 Menara Telekomunikasi per Kuartal III/2025

    Emiten Grup Djarum TOWR Operasikan 36.049 Menara Telekomunikasi per Kuartal III/2025

    Bisnis.com, JAKARTA— Emiten Grup Djarum, PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR) mencatat peningkatan signifikan pada portofolio infrastruktur telekomunikasi hingga akhir September 2025. 

    Mengutip laporan keuangan kuartal III/2025, perusahaan mengoperasikan 36.049 menara telekomunikasi dengan total 58.213 tenant, menghasilkan rasio tenancy sebesar 1,61 kali. Dari total infrastruktur tersebut, 53% menara berlokasi di Pulau Jawa, sementara 47% lainnya tersebar di luar Jawa. 

    Perseroan mencatat operator seluler (MNOs) menunjukkan kebutuhan yang terus meningkat terhadap layanan tambahan dari penyedia menara, termasuk managed service dan penyediaan aset tambahan seperti baterai untuk mendukung kelangsungan operasional.

    Selain bisnis menara, Sarana Menara Nusantara juga memperluas jaringan Fiber to the Tower (FTTT) yang kini telah mencapai sekitar 221.400 kilometer serat optik yang menghasilkan pendapatan hingga akhir September 2025. 

    Model bisnis FTTT dioperasikan dengan skema kontrak jangka panjang yang tidak dapat dibatalkan, serta memberikan peluang optimalisasi bagi solusi fiber lainnya di kalangan pelanggan korporasi.

    Sementara itu, di segmen Fiber to the Home (FTTH), aset TOWR telah menjangkau sekitar 1.795.900 rumah (home passes) per September 2025. Dari total tersebut, sebanyak 235.890 rumah telah terhubung dengan tingkat penetrasi mencapai 13,1%.

    Adapun untuk layanan connectivity, TOWR mencatat 25.163 aktivasi hingga akhir September 2025. Layanan ini mencakup penyediaan konektivitas berbasis VSAT, wireless, maupun wireline dengan berbagai model kerja sama Business to Business (B2B) dan Business to Government (B2G).

    TOWR menerapkan strategi pertumbuhan yang berfokus pada tiga pilar utama, yakni Build, Buy, dan Return. Dalam strategi pembangunan (build), perusahaan berinvestasi pada pembangunan menara baru berbasis built-to-suit dan kolokasi guna memperluas jangkauan jaringan. 

    Selain itu, TOWR juga memperkuat jaringan serat optik, terutama melalui ekspansi bisnis konektivitas FTTH dan pengembangan FTTT. Upaya ini dilakukan untuk mendukung pertumbuhan pesat lalu lintas data di seluruh wilayah Indonesia serta meningkatkan nilai dan utilitas jaringan bagi operator telekomunikasi.

    Strategi pembelian difokuskan pada akuisisi dan ekspansi strategis yang didukung oleh neraca keuangan yang likuid. Melalui pendekatan ini, TOWR terus memperluas portofolio infrastruktur dengan menambah 678 menara baru, membangun 5.748 kilometer jaringan fiber yang menghasilkan pendapatan, serta mencatat 9.402 aktivasi layanan konektivitas selama 12 bulan yang berakhir pada kuartal III/2025. 

    Di segmen FTTH, perusahaan juga menambah 77.270 sambungan rumah (home connect) dan memperluas cakupan hingga 296.553 home passes, mencerminkan pertumbuhan yang kuat di sektor layanan internet berbasis rumah tangga.

    Sementara itu, melalui pilar Return, TOWR berkomitmen menjaga peringkat kredit investasi dengan prospek stabil sebagai bentuk pengelolaan keuangan yang sehat dan berkelanjutan. Komitmen tersebut turut diwujudkan melalui pembagian dividen senilai Rp805 miliar sepanjang 2025.