Category: Bisnis.com Tekno

  • Produsen Powerbank Anker Ekspansi ke Lini Audio hingga Smart Home

    Produsen Powerbank Anker Ekspansi ke Lini Audio hingga Smart Home

    Bisnis.com, JAKARTA — Anker Innovations, produsen pengisi daya (powerbank dan charger), kini gencar melakukan ekspansi ke segmen audio hingga perangkat rumah pintar (smart home).

    Country Brand Manager Anker dan Eufy, Anker Innovations, Vini Millatina Urfani mengatakan perusahaan menghadirkan produk flagship di berbagai segmen tersebut melalui merek Anker, Soundcore, dan Eufy.

    “Kami ingin masyarakat memahami bahwa Anker Innovations bukan sekadar produsen pengisi daya, melainkan penyedia solusi teknologi menyeluruh yang memperkuat dan mempermudah gaya hidup digital masyarakat modern,” kata Vini dalam keterangannya, Jumat (7/11/2025).

    Dia menjelaskan lini pengisi daya terdapat Anker Nano Power Bank (10K, 45W, Built-in Retractable) yang memadukan kapasitas besar dengan desain ringkas dan kabel USB-C terintegrasi, serta Anker Nano Charger (70W) dengan teknologi GaNFast.

    Adapun, di kategori smart home, Eufy Robot Vacuum Omni E25 menjadi bintang utama dengan daya isap 20.000 Pa dan sistem HydroJet™ Mopping otomatis yang dapat menyapu serta mengepel sekaligus.

    Menurutnya, kombinasi produk Anker, dan Eufy membantu menjaga produktivitas sekaligus kenyamanan, baik di perjalanan maupun saat beristirahat di rumah.

    Sementara, di segmen audio Anker menghadirkan Soundcore Sleep A30, yang memiliki fitur noise masking dan desain ultra-kompak, serta Soundcore AeroClip dengan AeroOpen™ Design yang memungkinkan pengguna mendengarkan musik tanpa menutup telinga sepenuhnya, ideal untuk aktivitas luar ruangan.

    GTM Manager Soundcore Anker Innovations, Elvin Darwin mengatakan melalui produk-produk seperti Sleep A30 dan AeroClip, perusahaan ingin menunjukkan bahwa teknologi audio bisa menjadi bagian dari gaya hidup sehat dan produktif.

    “Soundcore berkomitmen menghadirkan pengalaman audio yang tidak hanya kuat secara kualitas suara, tetapi juga cerdas dan fungsional,” katanya.

    Adapun, produk tersebut dihadirkan dalam pameran “The Anker Playground: Powering Fun, Inspiring Life” pada 5–9 November 2025 di Atrium Mall Kelapa Gading 5, Jakarta.

  • Genesys Perkuat Investasi Cloud dan AI di Asia, Singapura Jadi Pusat Regional

    Genesys Perkuat Investasi Cloud dan AI di Asia, Singapura Jadi Pusat Regional

    Bisnis.com, SINGAPURA – Perusahaan teknologi asal Amerika Serikat (AS), Genesys mempertegas komitmennya di pasar Asia dengan meluncurkan region inti (core region) Genesys Cloud berkapasitas penuh di Singapura.

    Vice President Asia Genesys Mao Gen Foo mengatakan, ekspansi ini bukan hanya memperkuat kehadiran teknologi Genesys, tetapi juga membangun kepercayaan terhadap ekosistem cloud regional. 

    “Region Cloud Singapura yang baru akan menjembatani inovasi dan kepercayaan. Investasi ini memperkuat komitmen Genesys terhadap pertumbuhan regional serta mendukung aspirasi Singapura sebagai pemimpin digital berbasis AI,” ujarnya di Gedung WeWork, 21 Collyer Quay, Singapura, Kamis (6/11/2025).

    Investasi strategis itu dinilai akan mempercepat transformasi digital perusahaan di sektor keuangan, kesehatan, dan publik di Asia, termasuk Indonesia, dengan menawarkan layanan yang lebih cepat, aman, dan patuh terhadap regulasi perlindungan data. 

    Adapun, infrastruktur baru ini terhubung dengan Amazon Web Services (AWS) Asia Pacific (Singapore) Region untuk memastikan keandalan dan kepatuhan terhadap aturan seperti Personal Data Protection Act (PDPA).

    Dengan terhubung ke Amazon Web Services (AWS) Asia Pacific (Singapore) Region, infrastruktur baru ini memberikan akses bagi organisasi terhadap inovasi Agentic AI terbaru dari Genesys Cloud sehingga memungkinkan intelijen pengalaman secara real time di seluruh perjalanan pelanggan dan karyawan.

    Berdasarkan riset Genesys, lebih dari 80% eksekutif perusahaan di bidang pengalaman pelanggan (customer experience/CX) di Asia juga menyatakan akan meningkatkan alokasi anggaran AI hingga 10% dalam satu tahun ke depan. 

    Sementara itu, 58% perusahaan telah menggunakan chatbot atau agen virtual berbasis AI, dan 51% berencana memperluas otomasi layanan menggunakan sistem Agentic AI.

    Di sisi lain, riset Genesys menunjukkan tantangan utama perusahaan di Asia dalam mengoptimalkan layanan pelanggan berasal dari kompleksitas regulasi dan sistem warisan yang belum terintegrasi. 

    Dalam laporan keuangan kuartal II tahun fiskal 2026 (1 Mei–31 Juli 2025), Genesys mencatat annual recurring revenue (ARR) global nyaris US$2,2 miliar, atau tumbuh 35% (year-on-year/yoy) dibandingkan tahun sebelumnya. 

    Di kawasan Asia Pasifik, ARR Genesys Cloud telah menembus US$200 juta, dengan pertumbuhan lebih dari 45% yoy pada sektor jasa keuangan dan lebih dari 60% di Singapura.

    Genesys saat ini mengoperasikan region layanan penuh di Tokyo, Osaka, Sydney, Mumbai, dan Seoul, serta koneksi satelit di Hong Kong dan Jakarta. Kehadiran region inti di Singapura memperkuat posisi Asia sebagai motor pertumbuhan utama bagi bisnis cloud perusahaan.

    Di Asia, Genesys mendukung pelanggan terkemuka di berbagai industri seperti layanan kesehatan, layanan keuangan, dan ritel, termasuk Maxicare, ProbeCX, Astro, Siam Commercial Bank, Adira Finance, dan Security Bank. 

  • Asioti Proyeksi Pasar Internet of Things RI Capai Rp330 Triliun pada 2026

    Asioti Proyeksi Pasar Internet of Things RI Capai Rp330 Triliun pada 2026

    Bisnis.com, JAKARTA— Asosiasi Internet of Things Indonesia (Asioti) memproyeksikan pasar internet of things (IoT) terus tumbuh di Indonesia pada 2026. 

    Ketua Umum Asioti Teguh Prasetya memperkirakan pasar IoT akan mencapai kisaran US$15–20 miliar atau setara Rp250–330 triliun (asumsi kurs Rp16.500).

    “Sektor utamanya meliputi smart city/pemerintah, industri/manufaktur, transportasi dan logistik, energi dan utilitas, smart building, pertanian, kesehatan, hingga ritel dan consumer IoT,” kata Teguh kepada Bisnis pada Kamis (6/11/2025). 

    Teguh juga membeberkan perkiraan kasar untuk menggambarkan peta pasar IoT nasional per sektor, dengan asumsi nilai pasar pada 2026 mencapai sekitar US$17,5 miliar atau setara Rp289 triliun.

    Dari sisi pembagian sektor, smart city dan sektor publik diperkirakan menjadi porsi terbesar dengan sekitar 25–30% pangsa pasar IoT Indonesia. Teguh menjelaskan program smart city nasional, integrasi command center di berbagai kota, serta adopsi IoT oleh kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah akan menjadi motor utama pertumbuhan pasar IoT. Dengan porsi sekitar 27%, pasar smart city diperkirakan mencapai US$4,7 miliar atau sekitar Rp78 triliun pada 2026.

    “Alasan besar program smart city nasional, integrasi command center kota, dan adopsi IoT oleh kementerian/lembaga dan pemda. Riset Mordor menyebut smart cities sebagai segmen aplikasi terbesar di IoT Indonesia,” kata Teguh. 

    Sektor berikutnya adalah industrial IoT/manufaktur yang akan mendapat porsi sekitar 18–22% atau US$3,5 miliar atau sekitar Rp57–58 triliun. 

    Teguh mengatakan, industrial IoT disebut sebagai salah satu segmen dengan pertumbuhan tercepat di laporan global dan Indonesia, dengan proyeksi compound annual growth rate (CAGR) di atas 11%. 

    Pertumbuhan signifikan juga diharapkan dari sektor transportasi dan logistik, yang diproyeksikan menyumbang sekitar 10–15% pasar, setara US$2,1 miliar atau sekitar Rp34–35 triliun. Teguh mengatakan sektor ini didorong oleh pesatnya bisnis e-commerce, logistik last-mile, dan kebutuhan efisiensi rantai pasok di negara kepulauan seperti Indonesia.

    Untuk energi dan utilitas, Teguh memperkirakan pangsa sekitar 8–12% dengan nilai sekitar US$1,75 miliar atau sekitar Rp28–29 triliun, yang mencakup aplikasi seperti smart meter dan monitoring jaringan distribusi listrik atau air. Adapun, smart building dan real estate diproyeksikan memiliki porsi 7–9% atau sekitar US$1,4 miliar atau setara Rp23 triliun, seiring meningkatnya pembangunan gedung pintar di kota besar.

    Selain sektor besar di atas, IoT juga tumbuh cepat di sektor pertanian dan perikanan yang mulai memanfaatkan sensor, irigasi otomatis, hingga drone dan sistem monitoring tambak. Porsinya diperkirakan 5–7%, atau sekitar US$1,0–1,1 miliar atau setara Rp17 triliun.

    “Secara nilai belum sebesar smart city atau industri, tapi pertumbuhannya tinggi karena banyak pilot dan program pemerintah untuk pertanian presisi dan budidaya perikanan,” kata Teguh.

    Sementara di kesehatan, atau connected healthcare, adopsi IoT meningkat pasca pandemi. Nilainya juga sekitar US$1,0–1,1 miliar atau sekitar Rp17 triliun. Aplikasinya meliputi telemedicine, remote patient monitoring, dan smart bed di rumah sakit.

    Sektor ritel dan pembayaran pun tumbuh, dengan porsi sekitar 4–6% atau US$0,9 miliar atau sekitar Rp14–15 triliun, didorong digitalisasi ritel modern dan integrasi omni-channel.

    Selain itu, Teguh menambahkan ada segmen lain seperti consumer IoT dan otomotif, termasuk perangkat rumah pintar, wearables, dan kendaraan terhubung. Gabungan segmen ini diperkirakan menyumbang sekitar 5–10% pasar atau US$1,0–1,1 miliar atau sekitar Rp17 triliun. 

    Teguh mengingatkan, angka-angka per sektor tersebut masih bersifat estimatif karena diambil dari berbagai riset dengan metodologi berbeda. Dia juga menegaskan pertumbuhan tertinggi ke depan kemungkinan akan datang dari industrial IoT, smart city, smart agriculture, dan connected healthcare.

    “Pembagian persentase sektor saya turunkan dari struktur vertikal, lalu diaproksimasi,” katanya. 

  • Daftar Tokoh Bidang Teknologi Penerima iCIO Award 2025

    Daftar Tokoh Bidang Teknologi Penerima iCIO Award 2025

    Bisnis.com, JAKARTA — iCIO Community kembali menggelar Executive Leadership Forum dan iCIO Awards 2025, bertempat di Ritz-Carlton Pacific Place, Jakarta, Kamis (6/11/2025). 

    Komunitas bagi para pemimpin teknologi informasi di Indonesia ini mengusung tema “From Strain to Strength: The CIO’s Cookbook for What’s Next”. Forum ini menjadi panduan dalam menghadapi tantangan dan menentukan langkah strategis di tengah tekanan bisnis dan perubahan teknologi yang dinamis bagi para Chief Information Officer (CIO) atau Pemimpin TI.  

    Tepat pada satu dekade iCIO Awards, ajang ini menjadi tempat apresiasi untuk merayakan mereka yang tidak hanya memimpin dengan visi, tetapi juga menginspirasi perubahan dan ketahanan di era digital yang dinamis. 

    Sebanyak empat pemimpin terpilih tahun ini mencerminkan esensi kepemimpinan visioner di era digital dimana mereka tidak hanya mampu mengakselerasi inovasi dan meningkatkan daya saing bisnis, tetapi juga menghadirkan dampak nyata bagi organisasi dan masyarakat.

    Founder iCIO Community Harry Surjanto menyampaikan, pada tahun ini iCIO memberikan tiga penghargaan kepada CIO dan satu untuk CEO. 

    “Ada tiga kategori, pertama the most influential, kenapa ada itu? Karena selalu dikaitkan dengan manusianya. IT tidak dapat bergerak dengan baik tanpa diyakini, disukai, atau digunakan, dibiasakan oleh para penggunanya,” ujarnya dalam konferensi pers Executive Leadership Forum & iCIO Awards 2025 di Ritz-Carlton Pacific Place, Kamis (6/11/2025). 

    Para pemimpin terpilih adalah Operation Director PT Sreeya Sewu Indonesia Soerjo Winarto, sebagai The Most Innovative CIO. Kemudian Chief Technology Officer PT MNC Digital Indonesia/ RCTI+ Rio Anugrah, sebagai The Most Intelligent CIO. 

    Selain itu, penghargaan diberikan kepada Chief Digital & Technology Officer PT Golden Energy Mines Tbk. (GEMS) Risetiyawan Dimas Sutejo, sebagai The Most Influential CIO. Terakhir, penghargaan The Most Inspiring CEO diberikan kepada CEO PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) Anggara Hans Prawira. 

    Harry menegaskan bahwa iCIO Awards terus dijaga dengan independensi, kredibilitas, dan konsistensi dalam mengapresiasi pencapaian para pemimpin digital Indonesia.

    Proses penjurian dilakukan oleh dewan juri lintas industri dengan reputasi dan pengalaman mendalam di bidang teknologi dan bisnis. 

    Untuk kategori CIO, juri terdiri dari Rudiantara, Menteri Komunikasi dan Informatika RI 2014-2019; Suhono Harso Supangkat, Director Smart City and Community Innovation Center ITB; Reto Kusumawati, Managing Director Accenture Indonesia; serta Sylvia W. Sumarlin, Staf Khusus Menteri Pertahanan RI Bidang Keamanan Siber.

    Sementara untuk kategori CEO, juri terdiri dari Hasnul Suhaimi, Komisaris PT Tripatra Engineers and Constructors & PT Paragon Technology and Innovation; serta Betti Alisjahbana, Pendiri QB Leadership Center. 

    Chief Digital & Technology Officer PT Golden Energy Mines Tbk. (GEMS) Risetiyawan Dimas Sutejo bercerita, proses penjurian dilakukan layaknya sidang, dengan pertanyaan-pertanyaan yang memutar otak. 

    Selain itu, peran Dimas di perusahaannya, yakni bagaimana dirinya merangkul pekerja untuk menggunakan teknologi yang menjadi elemen penting dari sebuah digital transformasi atau digital acceleration.

    Terlebih, di lokasi dirinya memimpin teknologi untuk perusahaan tambang yang harus ditempuh 5 jam dari Banjarbaru, Kalimantan Selatan. 

    “Apalagi kami di dunia pertambangan, bagaimana kita embrace very traditional people, very low education people, bagaimana kita istilahnya merangkul mereka untuk adopting teknologi, karena seberapa canggih teknologi itu hadir, kalau tidak dipakai ya itu hanya sebatas kiasan saja,” ungkapnya. 

    Peran ini lah yang membawa dirinya sebagai The Most Influential CIO pada iCIO Award 2025.

    Adapun, melalui Executive Leadership Forum (ELF) dan iCIO Awards, iCIO Community terus berkomitmen menjadi platform kolaboratif dan kredibel bagi para pemimpin teknologi dan bisnis di Indonesia untuk berbagi wawasan, inspirasi, serta praktik terbaik.

    Melalui sinergi antar C-Level Executives, iCIO Community percaya bahwa ekosistem digital yang lebih inklusif, inovatif, dan berdampak nyata dapat terus tumbuh.

  • Respons Pengamat Soal ISP Lokal Digandeng untuk Program Kampung Internet 2025

    Respons Pengamat Soal ISP Lokal Digandeng untuk Program Kampung Internet 2025

    Bisnis.com, JAKARTA – Program Kampung Internet yang digagas Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) terus bergulir di berbagai daerah.

    Program ini tidak hanya bertujuan memperluas akses internet hingga ke pelosok, tetapi juga diharapkan menjadi upaya membangun ekosistem digital yang berkelanjutan melalui kolaborasi antara pemerintah, industri, dan masyarakat.

    Pengamat Telekomunikasi sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia ICT Institute, Heru Sutadi, menilai keberhasilan Kampung Internet tidak bisa dicapai jika hanya dikerjakan oleh pemerintah.

    Dia menekankan pentingnya kolaborasi lintas pihak untuk memastikan program ini berjalan efektif termasuk penyedia jaringan telekomunikasi maupun penyedia jasa internet. 

    “Serta tentunya masyarakat dimana kampung internet itu dikembangkan,” kata Heru saat dihubungi Bisnis pada Kamis (6/11/2025). 

    Heru menambahkan, kolaborasi ini menjadi simbol penyediaan internet bukan sekadar program top-down, melainkan harus melibatkan masyarakat sejak awal agar muncul rasa kepemilikan bersama industri serta pemerintah.

    Menurut Heru, langkah awal yang harus dilakukan adalah pemetaan wilayah yang layak dikembangkan menjadi Kampung Internet serta memastikan pemanfaatannya sesuai kebutuhan warga.

    “Agar juga ada keberlanjutan dan rasa memiliki,” imbuhnya.

    Dia menambahkan, kolaborasi juga perlu dipetakan lebih lanjut agar sesuai dengan karakteristik wilayah dan mitra yang potensial.

    “Dalam Deklarasi di Bandung saat Hari Bakti Postel kan semua stakeholder akan berkolaborasi mempercepat akselerasi transformasi digital dalam mendukung Asta Cita Presiden Prabowo. Nah, kampung internet bisa menjadi salah satu program kolaborasi tersebut,” kata Heru.

    Sementara itu, Pengamat Telekomunikasi dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Agung Harsoyo, menilai Kampung Internet sebaiknya dikembangkan dengan pendekatan berbasis ekosistem.

    Menurutnya, istilah ‘ekosistem’ dalam dunia teknologi informasi menggambarkan pentingnya kolaborasi antara berbagai pihak yang hidup dan berinteraksi dalam satu lingkungan.

    “Intinya ada kolaborasi seluruh ‘penghuni’ tempat dan lingkungan tertentu,” kata Agung.

    Dia menambahkan, pemberdayaan seluruh elemen yang ada di wilayah sasaran akan membuat program ini lebih efektif dan berkelanjutan. Ekosistem di kampung yang dimaksud yakni pemerintah daerah, industri setempat, operator selular, hingga operator FTTH.

    “Jika hal ini yang dimaksudkan oleh Komdigi, maka akan sangat membantu menggerakkan ekonomi setempat,” katanya.

    Sebelumnya, Komdigi telah mengungkapkan pelaksanaan program Kampung Internet 2025 akan menggandeng penyedia layanan internet (Internet Service Provider/ISP) lokal di setiap daerah. Hal ini disampaikan Direktur Jenderal Infrastruktur Digital Komdigi, Wayan Toni Supriyanto, yang menegaskan pembelanjaan proyek dilakukan melalui sistem e-katalog.

    “Nanti belanjanya berdasarkan e-katalog ya. Jadi tentu pasti memanfaatkan penyelenggara yang ada di sekitarnya. Ya misalnya lokasi di Bali, penyelenggara Bali. Di situ ada beberapa, tergantung di e-katalognya,” kata Wayan usai peresmian Kampung Internet di Desa Sribit, Sragen, Jawa Tengah, Rabu (5/11/2025).

    Sistem e-katalog merupakan mekanisme belanja barang dan jasa pemerintah secara elektronik yang dikembangkan oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP). Melalui sistem ini, instansi pemerintah dapat memilih produk dan penyedia jasa yang telah terverifikasi, transparan, dan sesuai kebutuhan di daerah masing-masing.

    Dengan begitu, pemerintah bisa memastikan pemerataan peluang bagi pelaku industri lokal sekaligus mempercepat implementasi program tanpa proses lelang yang panjang.

    Wayan menjelaskan, program Kampung Internet merupakan bagian dari upaya Komdigi untuk mempercepat pemerataan akses internet pita lebar tetap (fixed broadband) hingga ke tingkat desa.

    “Inilah peran Komdigi, bagaimana menghadirkan layanan-layanan infrastruktur sampai ke seluruh pelosok Tanah Air Indonesia,” katanya.

    Dia menambahkan, infrastruktur digital yang dibangun diharapkan dapat dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat. Pemerintah juga menyiapkan stimulus untuk memperluas konektivitas internet ke seluruh wilayah Indonesia, termasuk di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T). 

    Hingga September 2025, Komdigi telah menyiapkan 1.194 titik akses internet dalam program Kampung Internet yang diresmikan langsung oleh Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid. Program ini dimulai di Desa Kramat Gajah, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, dengan pembangunan jaringan fiber optik sepanjang 196 kilometer. 

    Selain Sumatera Utara, provinsi lain yang akan mendapatkan titik Kampung Internet pada 2025 adalah Nusa Tenggara Barat (NTB), Lampung, Jawa Barat, dan Banten.

    Pada 5 November 2025, Komdigi menambah 87 titik baru program Kampung Internet di Desa Sribit dan Tlogo Tirto, Sragen, Jawa Tengah. Menteri Meutya Hafid mengatakan, 87 titik tersebut terdiri dari 8 fasilitas umum dan 79 titik.

  • ASIOTI Ungkap Peluang Bisnis dan Tantangan IoT di Indonesia

    ASIOTI Ungkap Peluang Bisnis dan Tantangan IoT di Indonesia

    Bisnis.com, JAKARTA — Ketua Umum Asosiasi Internet of Things Indonesia (Asioti) Teguh Prasetya mengungkapkan perkembangan pasar Internet of Things (IoT) di Indonesia pada tahun ini menunjukkan tren positif. 

    Menurutnya, pertumbuhan industri berjalan sesuai dengan ekspektasi dan diperkirakan akan terus meningkat sejalan dengan transformasi digital pada tahun depan.

    “Tahun depan tetap diperkirakan tumbuh dengan CAGR 15%,” kata Teguh saat dihubungi Bisnis pada Kamis (6/11/2025).

    Meski prospeknya cerah, Teguh menyoroti masih adanya tantangan yang dihadapi dalam implementasi jaringan IoT di Indonesia. Menurutnya salah satu tantangan dalam penerapan IoT di Indonesia terletak pada infrastruktur jaringan, karena penggunaan Wi-Fi dan 4G LTE masih belum masif.

    Namun, dia optimistis peluang bisnis IoT di tanah air akan semakin meluas, seiring meningkatnya kebutuhan digitalisasi di berbagai sektor.

    “Peluang yang ada saat ini semakin meluas segment-nya, mulai dari perkotaan hingga pedesaan dan dari industri besar hingga kecil dan SME [Small and Medium Enterprises],” katanya.

    Sejalan dengan itu, pemerintah juga terus memperluas penerapan IoT di berbagai sektor strategis, termasuk pertanian dan perikanan. Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid menyebut, pemanfaatan teknologi IoT dan kecerdasan buatan (AI) terbukti mampu meningkatkan efisiensi dan produktivitas petani.

    Dalam kegiatan Panen Tani Digital di Desa Padas, Kecamatan Tanon, dan Desa Jetak, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Sragen, Meutya menjelaskan penggunaan IoT dan AI membantu petani padi menghemat penggunaan pupuk hingga 50%.

    “Ini mampu mengurangi pemakaian pupuk sekitar 40–50% dengan produktivitas yang juga meningkat,” kata Meutya di Desa Jetak, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, Rabu (5/11/2025).

    Tidak hanya untuk tanaman padi, digitalisasi pertanian juga diterapkan bagi petani melon di Desa Padas. Melalui penerapan teknologi IoT, hasil panen melon meningkat hingga 26%, pendapatan naik 44%, penggunaan tenaga kerja berkurang 45%, konsumsi air hemat 15%, serta tingkat kemanisan buah melon meningkat dari 14 menjadi 15 Brix.

    Meutya menegaskan pentingnya penerapan teknologi digital yang tidak hanya dinikmati masyarakat perkotaan, tetapi juga memberi manfaat langsung bagi sektor-sektor prioritas pemerintah, seperti pertanian. Menurutnya, kecerdasan artifisial dan sensor IoT mampu membantu petani mengelola lahan secara efisien, mulai dari mendeteksi kebutuhan air, pupuk, hingga memantau suhu lahan.

    “Jadi tidak lagi harus para petani ini nungguin sawah-sawahnya selalu, karena aplikasinya bisa diakses dari kenyamanan rumah,” ujarnya.

    Program Fasilitasi Pemanfaatan Teknologi Digital di Sektor Pertanian itu memperkenalkan Smart Precision Agriculture berbasis IoT untuk tanaman pangan dan hortikultura. Program ini melibatkan dua startup nasional, yakni PT Mitra Sejahtera Membangun Bangsa dengan perangkat Jinawi yang memberikan rekomendasi pemupukan berbasis data, serta PT Habibi Digital Nusantara, pengembang sistem irigasi otomatis untuk tanaman melon.

    Secara keseluruhan, program tersebut melibatkan 32 kelompok tani yang terdiri dari 190 petani dan dijadikan model percontohan nasional penerapan teknologi digital di sektor pertanian.

    Selain pertanian, teknologi IoT juga mulai diimplementasikan di sektor perikanan. Dalam kegiatan Panen Raya Ikan Nila di Kabupaten Sukabumi pada Rabu (15/10/2025), Meutya mengungkapkan penerapan IoT mampu meningkatkan produksi ikan nila hingga 40%.

    “Ini adalah bentuk pemanfaatan digitalisasi yang langsung diterapkan dalam use case di lapangan oleh para pembudidaya Ikan Nila,” kata Meutya.

    Melalui program Fasilitasi Pemanfaatan Teknologi Digital Sektor Perikanan Budidaya, pemerintah memberikan bantuan sebanyak 60 perangkat IoT Microbubble Aerator kepada 8 kelompok pembudidaya ikan (Pokdakan) di 8 desa dan 4 kecamatan di Kabupaten Sukabumi.

    Alat tersebut mampu meningkatkan kadar oksigen kolam hingga 60% dan menghemat pemakaian listrik 40% dibandingkan kincir air konvensional. Teknologi IoT ini juga memungkinkan pembudidaya ikan memantau kondisi kolam secara jarak jauh.

    Meutya juga mendorong para pelaku startup untuk berinovasi di sektor-sektor prioritas pemerintah, terutama ketahanan pangan. 

    “Ketahanan pangan jadi salah satu yang kita fokuskan. Bagaimana menggunakan teknologi seperti IoT dan kecerdasan artifisial untuk mendukung program-program Asta Cita Bapak Presiden,” tandasnya.

  • Cara Buat dan Bagikan Your Algorithm di Instagram Story

    Cara Buat dan Bagikan Your Algorithm di Instagram Story

    Bisnis.com, JAKARTA – Baru-baru ini trending postingan yang dapat memperlihatkan algoritma apa yang sedang ada di dalam Instagram Anda.

    Pengguna Instagram ramai-ramai mengunggah Instagram Story yang memperlihatkan jenis algoritma apa yang ada pada akun mereka.

    Ternyata postingan mengenai algoritma tersebut merupakan bagian dari fitur baru Instagram yang bernama Your Algorithm.

    Fitur ini membuat Anda bisa menemukan konten yang sesuai dan diminati. Kemudian anda dapat menghindari jenis konten yang tidak diminati.

    Berikut ini cara membagikan fitur Your Algorithm di Instagram Story anda.

    Cara Buat Your Algorithm di Instagram Story

    1. Melalui Setting

    Cara pertama yang bisa anda lakukan untuk membuat Story Your Algorithm yakni sebagai berikut:

    Buka aplikasi Instagram di ponsel Anda
    Masuk ke setting dan pilih opsi “Your Algorithm” atau “Algoritmamu”
    Setelah itu akan muncul beberapa topik yang sesuai dengan yang anda sukai
    Anda bisa menambahkan topik lain yang relevan dengan klik ikon (+)
    Setelah itu klik “Simpan”.

    2. Melalui Instagram Story

    Cara lain yang bisa anda lakukan untuk mendapat fitur ini yakni melalui Instagram Story orang lain.

    Buka aplikasi Instagram di ponsel anda
    Buka Instagram Story teman anda yang sudah melakukan update mengenai Your Algorithm
    Klik “See your algorithm” untuk mengetahui jenis algoritma yang saat ini sedang anda nikmati.

    Bagaimana bila fitur Your Algorithm tidak muncul?

    Instagram saat ini masih membuat fitur ini dalam versi uji coba. Sehingga tidak semua pengguna dapat menggunakan fitur ini.

  • Komdigi Gandeng Penyedia ISP Lokal untuk Kampung Internet

    Komdigi Gandeng Penyedia ISP Lokal untuk Kampung Internet

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) memastikan pelaksanaan program Kampung Internet 2025 akan menggandeng penyedia layanan internet (ISP) lokal di setiap daerah. 

    Hal ini disampaikan Direktur Jenderal Infrastruktur Digital Komdigi, Wayan Toni Supriyanto, yang menegaskan pembelanjaan proyek dilakukan melalui sistem e-katalog. 

    “Nanti belanjanya berdasarkan e-katalog ya. Jadi tentu pasti memanfaatkan penyelenggara yang ada di sekitarnya. Ya misalnya lokasi di Bali, penyelenggara Bali. Di situ ada beberapa, tergantung di e-katalognya,” kata Wayan usai peresmian Kampung Internet di Desa Sribit, Sragen, Jawa Tengah, Rabu (5/11/2025).

    Sistem e-katalog sendiri merupakan mekanisme belanja barang dan jasa pemerintah secara elektronik yang dikembangkan oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP). Melalui sistem ini, instansi pemerintah dapat memilih produk dan penyedia jasa yang telah terverifikasi, transparan, dan sesuai kebutuhan di daerah masing-masing. 

    Dengan begitu, pemerintah bisa memastikan pemerataan peluang bagi pelaku industri lokal sekaligus mempercepat implementasi program tanpa proses lelang yang panjang.

    Wayan menjelaskan program Kampung Internet merupakan bagian dari upaya Komdigi untuk mempercepat pemerataan akses internet pita lebar tetap (fixed broadband) hingga ke tingkat desa. Menurutnya, fixed broadband idealnya menggunakan jaringan fiber optik (FO), meski bisa juga memanfaatkan radio link, jaringan seluler melalui BTS, atau bahkan satelit.

    “Inilah peran Komdigi, bagaimana menghadirkan layanan-layanan infrastruktur sampai ke seluruh pelosok Tanah Air Indonesia,” katanya.

    Wayan menambahkan, infrastruktur digital yang dibangun diharapkan dapat dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat. Dia menegaskan, Komdigi akan terus mempercepat konektivitas dengan memanfaatkan berbagai teknologi seperti radio link, VSAT, satelit, dan fiber optik. Pemerintah juga menyiapkan stimulus untuk memperluas konektivitas internet ke seluruh wilayah Indonesia, termasuk di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T).

    “Pemerintah juga fokus di daerah-daerah 3T yang ada di Indonesia,” tandas Wayan.

    Hingga September 2025, Komdigi telah menyiapkan 1.194 titik akses internet dalam program Kampung Internet yang diresmikan langsung oleh Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid. Program ini dimulai di Desa Kramat Gajah, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, dengan pembangunan jaringan fiber optik 196 kilometer. 

    Selain Sumatera Utara, provinsi lain yang akan mendapatkan titik Kampung Internet pada 2025 adalah NTB, Lampung, Jawa Barat, dan Banten.

    Pada 5 November kemarin, Komdigi menambah 87 titik baru program Kampung Internet di Desa Sribit dan Tlogo Tirto, di Sragen, Jawa Tengah. Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mengatakan 87 titik tersebut terdiri dari 8 fasilitas umum. 

    “Dan 79 titik di rumah-rumah warga,” kata Meutya dalam peresmian Kampung Internet di Desa Sribit, Sragen, Jawa Tengah pada Rabu (5/11/2025). 

    Meutya menambahkan peningkatan akses internet tersebut dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kemajuan ekonomi di daerah tersebut. Termasuk untuk digitalisasi pertanian hingga Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). 

    “Kami harapkan penggunaan internet ini mungkin bisa difokuskan pada hal-hal yang produktif dan jangan untuk hal-hal yang negatif,” ungkapnya. 

  • Soal Satelit Langsung Nyambung ke Ponsel, Begini Kata Komdigi

    Soal Satelit Langsung Nyambung ke Ponsel, Begini Kata Komdigi

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mengonfirmasi teknologi satelit yang dapat langsung terhubung ke ponsel atau direct-to-device (D2D) saat ini masih dalam tahap kajian awal.

    “Itu direct to device itu baru kajian yang akan kami bawa nanti ke ITU [International Telecommunication Union],” kata Direktur Jenderal Infrastruktur Digital Komdigi, Wayan Toni Supriyanto peresmian Kampung Internet di Desa Sribit, Sragen, Jawa Tengah, Rabu (5/11/2025).

    Dia mengatakan, kajian tersebut melibatkan penggunaan frekuensi 2,1 GHz dan teknologi Non-Terrestrial Network (NTN). Menurutnya, saat ini pemerintah masih menampung berbagai masukan dari para pemangku kepentingan. 

    Dikutip dari laman resmi pada 21 Oktober 2025, Komdigi telah mengundang partisipasi publik dalam konsultasi atas dokumen Call for Information (CFI) Kajian Regulasi dan Kebijakan Potensi Implementasi Teknologi Non-Terrestrial Network Direct-to-Device (NTN-D2D) dan Air-to-Ground (A2G) di pita frekuensi 2 GHz.

    Kajian ini disusun oleh Direktorat Penataan Spektrum Frekuensi Radio, Orbit Satelit, dan Standardisasi Infrastruktur Digital, Direktorat Jenderal Infrastruktur Digital. 

    Melalui konsultasi tersebut, Komdigi bertujuan menjaring masukan, data, dan praktik terbaik dari berbagai pemangku kepentingan mengenai pemanfaatan pita frekuensi 2 GHz untuk pengembangan layanan komunikasi berbasis satelit dan udara.

    Teknologi NTN-D2D memungkinkan perangkat seluler terhubung langsung ke satelit tanpa menara BTS, sedangkan A2G memungkinkan komunikasi langsung antara pesawat dengan jaringan darat. Kedua teknologi ini dinilai sebagai solusi strategis untuk memperluas jangkauan layanan digital di wilayah terpencil, perbatasan, perairan, dan jalur udara Indonesia.

    Kajian ini menjadi bagian dari pelaksanaan Rencana Strategis Kementerian Komunikasi dan Digital 2025–2029 yang mendukung sasaran RPJMN 2025–2029. Pemanfaatan pita 2 GHz untuk NTN-D2D dan A2G diharapkan dapat memperkuat konektivitas nasional, menjaga ketahanan komunikasi, dan mendorong pertumbuhan ekonomi digital sesuai visi Indonesia Emas 2045.

    Dokumen Call for Information (CFI) ini menyoroti potensi besar kedua teknologi strategis tersebut dalam memperluas jangkauan digital Indonesia, memperkuat komunikasi transportasi udara, serta mendukung layanan darurat dan konektivitas di wilayah-wilayah yang sulit dijangkau infrastruktur darat.

    Melalui proses konsultasi publik, Komdigi membuka ruang bagi operator telekomunikasi, penyedia layanan satelit, industri penerbangan, produsen perangkat, asosiasi, akademisi, dan masyarakat umum untuk memberikan masukan terkait peluang teknis, kebutuhan spektrum, model bisnis, serta kebijakan pendukung.

    Jika nantinya terwujud, teknologi NTN-D2D yang sedang dikaji ini memiliki prinsip kerja serupa dengan Starlink Direct-to-Cell, yang memungkinkan ponsel biasa terhubung langsung ke satelit tanpa memerlukan perangkat tambahan.

  • Spesifikasi Xiaomi 17 Air, Penantang iPhone yang Punya Desain Tipis dan Kamera 200MP

    Spesifikasi Xiaomi 17 Air, Penantang iPhone yang Punya Desain Tipis dan Kamera 200MP

    Bisnis.com, JAKARTA – Xiaomi kembali mendobrak pasar dengan menyiapkan perangkat baru yakni Xiaomi 17 Air.

    Ponsel ini disinyalir menjadi pesaing kuat iPhone 17 air yang baru saja dirilis secara global pada September 2025.

    Xiaomi 17 Air juga memiliki spesifikasi unggulan yakni ponsel tipis dan kamera dengan resolusi tinggi.

    Bocoran menyebut Xiaomi 17 Air akan hadir dengan ketebalan sekitar 6 mm, menjadikannya salah satu perangkat paling ramping.

    Kemudian tampilan ponselnya akan memiliki cold sculptes sudut bulat. Di mana material ponsel menggunakan logam premium untuk tampilan yang elegan.

    Menurut laporan dari blogger SmartPikachu, Xiaomi 17 Air akan dibekali dengan kamera 200MP dan teknologi eSIM.

    Tidak adanya sim fisik dimanfaatkan Xiaomi untuk mengoptimalkan kapasitas baterai dan model tipis. Baterainya diprediksi akan berkapasitas 5.000 mAh.

    Kapasitas baterai ini lebih besar dibandingkan milik iPhone Air yang hanya punya kapasitas baterai 3.194 mAh. Untuk chipnya akan dibekali dengan Snapdragon seri 8.

    Bahkan Harga ponsel ini disinyalir akan lebih murah dari iPhone. Xiaomi 17 Air diprediksi akan miliki harga sekitar Rp9-10 jutaan saja.