Category: Bisnis.com Tekno

  • Kian Marak! Ini 10 Modus Scam Online yang Paling Bahaya & Merugikan

    Kian Marak! Ini 10 Modus Scam Online yang Paling Bahaya & Merugikan

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) kembali mengingatkan masyarakat, khususnya generasi muda, untuk memahami berbagai modus penipuan online atau scam online yang terus berkembang di ruang digital.

    Sekretaris Direktorat Jenderal Pengawasan Ruang Digital Komdigi, Mediodecci Lustarini, menjelaskan salah satu modus yang paling sering ditemui adalah penipuan jual/beli barang online. Modus ini terjadi ketika barang yang diterima tidak sesuai dengan yang ditampilkan di situs atau toko online.

    “Ada yang pernah beli barang dapatnya lain? Beli baju bola dapatnya kaos semen?” kata perempuan yang akrab disapa Ides dalam acara Generasi Anti Scam dan Judi Online: Jalan Cerdas dan Produktif Berselancar Internet di Aula Nuku Universitas Khairun, Ternate, Maluku Utara, Jumat (14/11/2025).

    Selain itu, lanjut dia, terdapat pula modus web phishing, yakni ketika penipu mengirimkan tautan dan mencuri data pengguna setelah link tersebut diklik.

    Dia menambahkan kebocoran data pribadi dapat berujung pada pemerasan, termasuk yang banyak terjadi pada kasus pinjaman online.

    Ides juga menyoroti social engineering sebagai modus yang sangat berbahaya karena memanfaatkan informasi pribadi yang kerap dibagikan tanpa disadari. Dia mencontohkan bagaimana penipu dapat menggali data hanya melalui percakapan ringan.

    Dalam paparannya, dia turut mengingatkan soal love scam yang memanfaatkan kondisi emosional atau kesepian seseorang.

    “Love scam itu kita merasa disayangi, tapi ternyata dia datang untuk menguras dompet kita,” katanya.

    Selain itu, judi online disebut sebagai bagian dari ekosistem penipuan digital. Dampaknya jauh lebih destruktif dibandingkan judi konvensional karena algoritma yang diatur oleh bandar. Pemain dibuat menang di awal sebelum akhirnya kalah besar dan terjebak kecanduan.

    “Begitu udah, ah menang terus, ditembak semuanya [uangnya] baru di situ kalah. Nah pada saat dia berani di bet besar, sebenarnya otaknya itu sudah banjir dopamin,” ungkapnya.

    Dia mengungkapkan perputaran uang judi online di Indonesia sepanjang 2024 mencapai Rp900 triliun. Sebagian besar dana tersebut langsung mengalir ke luar negeri hanya dalam hitungan jam. Banyak pula kasus pidana yang dipicu oleh kecanduan judi online, mulai dari kekerasan dalam rumah tangga hingga bunuh diri akibat lilitan utang.

    Ides menambahkan masyarakat sering tertipu karena empat alasan utama yakni tidak tahu, ingin cepat kaya, ketakutan, dan kesepian. Meski 80% masyarakat disebut mampu mengenali tanda-tanda penipuan, kenyataannya hampir 39% masih tertipu dan 19% mengalami kerugian finansial.

    “Semakin sering kita terpapar terhadap konten, otak kita semakin sulit untuk mengenali modus operandinya,” ujarnya.

    Berikut 10 modus penipuan online menurut Komdigi:

        1.    Penipuan Jual/Beli Barang Online

        2.    Investasi Online Fiktif

        3.    Prostitusi Online

        4.    Web Phishing

        5.    Social Engineering

        6.    Pemerasan

        7.    Pinjaman Online Fiktif

        8.    Scamming

        9.    Judi Online

        10.   Kejahatan Lainnya

  • Komdigi Tangani 3,2 Juta Konten Negatif, Mayoritas Judi Online

    Komdigi Tangani 3,2 Juta Konten Negatif, Mayoritas Judi Online

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mencatat penanganan lebih dari 3,2 juta konten internet negatif selama periode 20 Oktober 2024 hingga 11 November 2025. 

    Data tersebut dipaparkan oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Pengawasan Ruang Digital Komdigi, Mediodecci Lustarini. 

    “Jadi total konten internet negatif yang sudah ditangani Komdigi itu lebih dari 3,2 juta periode 20 Oktober 2024 sampai 11 November 2025,” kata perempuan yang akrab disapa Ides tersebut dalam acara Generasi Anti Scam dan Judi Online: Jalan Cerdas dan Produktif Berselancar Internet di Aula Nuku Universitas Khairun, Ternate, Maluku Utara, Jumat (14/11/2025). 

    Dari total tersebut, mayoritas atau 2,5 juta merupakan konten perjudian atau judi online. Konten pornografi menempati posisi kedua dengan 637.970 temuan, disusul penipuan sebanyak 27.458 konten. 

    Ada pula 13.124 konten negatif yang direkomendasikan instansi sektor lain serta 9.106 konten terkait HKI. Kategori terorisme dan radikalisme tercatat sebanyak 8.176 konten, sementara DFK berjumlah 3.212 konten.

    Komdigi juga menemukan 1.905 konten berisi berita bohong atau hoaks, 1.467 konten terkait pelanggaran keamanan informasi, serta 1.319 konten dalam kategori lain-lain. Temuan lain meliputi 944 konten terkait perdagangan produk dengan aturan khusus, 785 konten yang meresahkan masyarakat, 544 konten pencemaran nama baik, serta 458 konten SARA. 

    Komdigi mencatat tiga permintaan pemulihan akun, masing-masing satu temuan terkait perlindungan data pribadi serta satu temuan separatisme atau organisasi berbahaya.

    Dalam kategori perjudian saja, lebih dari 2,2 juta konten berasal dari situs dan IP address. Temuan lain tersebar pada layanan file sharing yang mencatat 127.522 konten, ekosistem Meta dengan 108.352 konten, Google dan YouTube yang mencapai 42.903 konten, serta ribuan konten lain di platform X yang mencapai 18.919 konten, Telegram dengan 2.010 konten, dan TikTok dengan 1.194 konten. Temuan berjumlah sangat kecil juga ditemukan di Line, App Store, dan Mango Live.

    Untuk kategori penipuan, Komdigi menangani 27.458 konten, di mana jumlah terbesar berasal dari platform Meta yang mencatat 14.284 konten. Temuan lain meliputi 6.956 konten dari situs, 1.117 dari platform X, 754 dari Telegram, 3.566 dari TikTok, 638 dari layanan file sharing, serta 99 temuan di Google dan YouTube. Temuan penipuan dalam jumlah kecil juga ditemukan di Line, App Store, dan Threads.

    Selain menindak konten digital, Komdigi menangani laporan rekening bank dan nomor e-wallet terkait kejahatan digital melalui layanan cekrekening.id. Ides menjelaskan laporan tersebut berasal dari masyarakat maupun hasil crawling Komdigi. 

    “Jadi buat nomor rekening yang terafiliasi penipuan, judi online itu dilaporkan dan juga di crawling oleh Komdigi, kita punya layanan cekrekening.id. Jadi ini ada pelaporannya,” katanya.

    Berdasarkan lampiran data, sejak 2017 hingga 6 November 2025, jumlah laporan rekening bermasalah mencapai 836.650 laporan. Kategori terbesar adalah laporan terkait jual beli online yang menembus lebih dari 559.000 laporan.  Menyusul di belakangnya adalah investasi online fiktif dengan lebih dari 57.000 laporan; scamming yang melampaui 38.000 laporan; pemerasan dengan lebih dari 31.000 laporan; serta judi online yang mencatat lebih dari 53.000 laporan. 

    Kategori lain yang juga dilaporkan meliputi prostitusi online, pinjaman online ilegal, web phishing, pencucian uang dan korupsi, social engineering, narkotika dan obat terlarang, hingga terorisme dan radikalisme, serta ribuan laporan lain yang masuk ke kategori kejahatan lainnya.

    Komdigi juga meneruskan laporan-laporan tersebut ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk proses pemblokiran rekening dan e-wallet. 

    “Nah kita juga sudah memproses periode 17 Juli 2023 sampai 6 November 2025 itu pemblokiran rekening di OJK total 31.928, e-wallet 6.000,” kata Ides. 

  • Komdigi dan Indosat Wanti-wanti Ancaman Judi Online di Universitas Khairun

    Komdigi dan Indosat Wanti-wanti Ancaman Judi Online di Universitas Khairun

    Bisnis.com, JAKARTA— Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) bersama PT Indosat Tbk. dan Universitas Khairun (Unkhair) Ternate menggelar acara edukasi bertajuk “Generasi Anti-Scam & Judi Online: Jalan Cerdas dan Produktif Berselancar Internet” pada Jumat, 14 November 2025, bertempat di Aula Nuku Universitas Khairun, Ternate. 

    Acara berlangsung mulai pukul 13.00 hingga 17.00 WIT dan dapat disaksikan melalui Bisnis TV.

    Kegiatan tersebut menghadirkan sejumlah narasumber dari berbagai sektor, mulai dari regulator, akademisi, hingga pelaku industri telekomunikasi.  

    Para pembicara yang hadir antara lain Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Digital Ismail, EVP–Head of Circle Kalimantan & Sulawesi Indosat Ooredoo Hutchison Swandi Tjia, Rektor Universitas Khairun Abdullah W. Jabid, Wakil Gubernur Provinsi Maluku Utara Sarbin Sehe, dan Sekretaris Direktorat Jenderal Pengawasan Ruang Digital Kemkomdigi Mediodecci Lustarini. 

    Acara ini digelar sebagai upaya memperkuat literasi digital masyarakat, khususnya generasi muda, agar mampu mengenali modus penipuan online dan bahaya judi daring yang semakin marak di ruang digital. 

    Dalam acara tersebut, Komdigi menyampaikan bahwa total konten yang telah diblokir Komdigi selama periode 20 Oktober 2024 hingga 11 November 2025 telah mencapai 3,2 juta konten.

    Mayoritas konten diblokir terkait dengan perjudian (2,5 juta konten), pornografi (637.00 konten) dan penipuan (27.000) konten.

    Secara lebih rinci mengenai penangangan judi online, Komdigi memblokir 2,2 juta situs & IP, kemudian 127.000 file sharing. 3 platform yang menyumbang konten judi online terbesar antara lain Meta (108.000 konten), Google/Youtube (42.000), platfom X (18.000) dan Telegram 2.100 konten. 

    Dalam sambutannya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Komdigi, Ismail, mengatakan salah satu tantangan utama mengatasi kejahatan scam online adalah lokasi server yang kerap berada di luar negeri.

    “Orang-orangnya yang mengendalikan tidak semua ada di Indonesia. Banyak sekali yang berada di luar juridiksi Indonesia,” kata Ismail dalam acara Generasi Anti Scam dan Judi Online: Jalan Cerdas dan Produktif Berselancar Internet di Aula Nuku Universitas Khairun, Ternate, Maluku Utara, Jumat (14/11/2025).

    Oleh sebab itu, dia melihat kejahatan scam bukan hanya menjadi persoalan Indonesia, melainkan juga masalah internasional. Karena itu, memerlukan pendekatan yang cerdas dan kolaborasi lintas negara untuk mengatasinya.

    Ismail menjelaskan Komdigi bekerja pada sisi hilir dengan melakukan pemblokiran terhadap konten-konten ilegal. Ismail mengakui langkah pemblokiran tidak mudah dilakukan, karena modus para pelaku sangat cepat berubah.

    “Pemblokiran ini mati satu tumbuh seribu, mati seribu tumbuh sejuta,” ujarnya.

    Dia menambahkan pelaku penipuan kini tidak lagi bergantung pada situs web konvensional. Menurut dia, sebaran konten berbahaya kini banyak ditemukan di kolom komentar media sosial maupun group chat. 

    “Ini adanya di komen-komen ade-ade itu semua nempel juga. Masuk Instagram, Instagram komen, di komen lumpang lewat. Situs judol, situs scam, situs pornografi dan sebagainya. Ada tersebar di chat-chat group dan sebagainya,” ucap Ismail.

    Ismail menegaskan mendeteksi seluruh kanal distribusi konten ilegal bukanlah hal mudah. Namun pihaknya tidak menyerah untuk melakukan hal tersebut. Dia menyebut Komdigi terus berupaya meminimalkan risiko kejahatan digital.

    “Nyatanya sudah jutaan ya situs yang kita sudah blokir ini. Sudah banyak sekali, tapi tidak menyerah karena kita tahu ini bicara minimalisasi, minimize risiko. Jadi tetap upaya penanganan,” ungkap Ismail.

    Sebelumnya, Komdigi mencatat telah menangani 3.053.984 konten negatif di ruang digital pada periode 20 Oktober 2024 hingga 20 Oktober 2025. Rinciannya meliputi 2.377.283 konten perjudian dan 612.618 konten pornografi, termasuk 8.517 konten pornografi anak.

     

  • Komdigi Soroti Server Scam Online Banyak Beroperasi dari Luar Negeri

    Komdigi Soroti Server Scam Online Banyak Beroperasi dari Luar Negeri

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menyoroti banyak server kejahatan penipuan online atau scam online yang berada di luar negeri. 

    Sekretaris Jenderal (Sekjen) Komdigi, Ismail, mengatakan salah satu tantangan utama mengatasi kejahatan scam online adalah lokasi server yang kerap berada di luar negeri.

    “Orang-orangnya yang mengendalikan tidak semua ada di Indonesia. Banyak sekali yang berada di luar juridiksi Indonesia,” kata Ismail dalam acara Generasi Anti Scam dan Judi Online: Jalan Cerdas dan Produktif Berselancar Internet di Aula Nuku Universitas Khairun, Ternate, Maluku Utara, Jumat (14/11/2025).

    Oleh sebab itu, dia melihat kejahatan scam bukan hanya menjadi persoalan Indonesia, melainkan juga masalah internasional. Karena itu, memerlukan pendekatan yang cerdas dan kolaborasi lintas negara untuk mengatasinya.

    Ismail menjelaskan Komdigi bekerja pada sisi hilir dengan melakukan pemblokiran terhadap konten-konten ilegal. Ismail mengakui langkah pemblokiran tidak mudah dilakukan, karena modus para pelaku sangat cepat berubah.

    “Pemblokiran ini mati satu tumbuh seribu, mati seribu tumbuh sejuta,” ujarnya.

    Dia menambahkan pelaku penipuan kini tidak lagi bergantung pada situs web konvensional. Menurut dia, sebaran konten berbahaya kini banyak ditemukan di kolom komentar media sosial maupun group chat. 

    “Ini adanya di komen-komen ade-ade itu semua nempel juga. Masuk Instagram, Instagram komen, di komen lumpang lewat. Situs judol, situs scam, situs pornografi dan sebagainya. Ada tersebar di chat-chat group dan sebagainya,” ucap Ismail.

    Ismail menegaskan mendeteksi seluruh kanal distribusi konten ilegal bukanlah hal mudah. Namun pihaknya tidak menyerah untuk melakukan hal tersebut. Dia menyebut Komdigi terus berupaya meminimalkan risiko kejahatan digital.

    “Nyatanya sudah jutaan ya situs yang kita sudah blokir ini. Sudah banyak sekali, tapi tidak menyerah karena kita tahu ini bicara minimalisasi, minimize risiko. Jadi tetap upaya penanganan,” ungkap Ismail.

    Sebelumnya, Komdigi mencatat telah menangani 3.053.984 konten negatif di ruang digital pada periode 20 Oktober 2024 hingga 20 Oktober 2025. Rinciannya meliputi 2.377.283 konten perjudian dan 612.618 konten pornografi, termasuk 8.517 konten pornografi anak.

  • Istana Klarifikasi Rencana Pembatasan Gim Online: Fokus Pada Pengaturan

    Istana Klarifikasi Rencana Pembatasan Gim Online: Fokus Pada Pengaturan

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi meluruskan bahwa wacana pembatasan gim daring atau game online tidak boleh dipahami secara keliru.

    Dia menekankan bahwa yang dimaksud pemerintah bukanlah pelarangan, melainkan penyusunan aturan yang lebih komprehensif terkait aktivitas gim online di Indonesia.

    “Ya, ada pembicaraan [dengan Komdigi]. Hanya kan, mohon maaf juga, jangan disalahartikan ya. Artinya, pembatasan mana pembatasan ini adalah lebih kepada pengaturan,” katanya seusai rapat bersama Komisi III DPR di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (13/11/2025) malam.

    Lebih lanjut, dia juga menilai gim online bukan faktor tunggal yang menyebabkan insiden ledakan di SMAN 72 Jakarta, dan menyebut masih banyak aspek lain yang perlu dikaji lebih mendalam.

    “Hal-hal yang sekiranya itu berdampak yang kurang baik (harus ditelaah ulang). Apa pun itu, tidak hanya masalah game online,” ujarnya.

    Menurutnya, kasus perundungan yang turut diungkap dalam insiden tersebut harus menjadi perhatian serius semua pihak agar kejadian serupa tidak terulang.

    “Kalau kemudian kasus yang kemarin itu karena akibat perundungan, sebagaimana juga yang sudah pernah kami sampaikan, itu juga harus sebagian dari yang menjadikan perhatian bagi kita semua,” tuturnya.

    Dia berharap seluruh elemen masyarakat, mulai dari keluarga hingga lingkungan sekolah, dapat ikut terlibat dalam pencegahan perilaku perundungan maupun kekerasan.

    “Supaya perundungan-perundungan, apalagi yang mengarah kepada kekerasan, itu menjadi pekerjaan rumah kita bersama-sama, dari lingkungan keluarga, kemudian lingkungan di sekitar tempat tinggal, di lingkungan sekolah, di lingkungan pergaulan,” tandas Prasetyo.

  • Komdigi Siapkan Aturan Pengetatan Penjualan Kartu Sim, Cegah Penipuan Digital

    Komdigi Siapkan Aturan Pengetatan Penjualan Kartu Sim, Cegah Penipuan Digital

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) akan memperkuat pengawasan penjualan kartu sim (sim card) menyusul maraknya panggilan dan pesan dari penipu melalui kanal digital.

    Mengutip akun Instagram resmi Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid, Jumat (14/11/2025) pemerintah disebut tengah mempersiapkan regulasi yang mengatur distribusi kartu sim (sim card). Konsultasi publik telah dilakukan sebagai bagian dalam mempersiapkan regulasi tersebut.

    “Selama ini sebagian besar sim card dijual terlalu bebas,” tulsi Meutya Hafid dalam akun Instagramnya.

    Meutya juga mengatakan telah memanggil Telkomsel, Indosat, dan XLSMART untuk membahas hal ini, karena operator seluler dinilai sebagai pihak yang paling bertanggung jawab dalam mengatasi masalah ini penipuan digital yang saat ini masih marak.

    “Mereka [operator seluler] yang berkewajiban mengatasi ini,” kata Meutya.

    Meutya mengatakan setelah seluruh tahapan siap, peraturan menteri (Permen) yang mengatur kewajiban operator dalam memastikan setiap pembelian kartu sim (sim card) harus sesuai dengan Nomor Induk Kependudukan (NIK) akan diterbitkan.

    Sebelumnya, salah satu akun di Instagram mengeluhkan mengenai banjir panggilan spam dan dari nomor penipu. Dia mengaku dalam sehari dapat menerima hingga 15 kali panggilan penipuan dalam waktu yang bersamaan.

    Dia mengaku hanya panggilan tersebut hanya terjadi pada satu operator seluler saja.

    “Nomor lain yang saya gunakan tidak mendapat telepon spam. Saya pengguna setia, selama satu dekade ini, loh” tulis akun dalam postingan Meutya Hafid.

    Sekadar informasi, penipuan digital menjadi sorotan belakangan ini. Komdigi mencatat hingga pertengahan 2025 ada sekitar 1,2 juta laporan penipuan digital yang masuk ke sistem pengaduan publik nasional.

    Sementara itu, Indonesia Anti-Scam Center (IASC) pada Oktober 2025 menerima 299.237 laporan penipuan online, dengan kerugian lebih dari Rp7 triliun.

    Sementara itu Otoritas Jasa Keuangan (OJK), melalui Satgas Pasti, juga mencatat lebih dari 297.000 laporan korban penipuan online sepanjang tahun 2025.

  • Transaksi Video Commerce Melonjak 90%, Penggerak E-Commerce RI

    Transaksi Video Commerce Melonjak 90%, Penggerak E-Commerce RI

    Bisnis.com, JAKARTA — Google mengungkap fitur video commerce menjadi motor penggerak pertumbuhan industri e-commerce pada tahun ini, dengan total transaksi yang terjadi melalui fitur tersebut meningkat 90% dibandingkan tahun lalu. 

    Google membaca pola bebelanja masyarakat bergeser dari yang awalnya hanya melihat katalis produk menjadi menonton video untuk mendapat informasi yang lebih lengkap.

    Country Director Google Indonesia, Veronica Utami mengatakan video commerce memberikan perubahan yang signifikan di e-commerce dan membuat transaksi menjadi lebih aktif. ”Video commerce sudah mendorong peningkatan masif dari tahun ke tahun dan mencapai angka fenomenal 2,6 miliar transaksi,” kata Veronica dilansir dari Antara, Jumat (14/11/2025).

    Veronica mengatakan transaksi melalui format video interaktif melonjak 90% dengan total mencapai 2,6 miliar transaksi dalam setahun terakhir sehingga menjadikan Indonesia pemimpin regional di Asia Tenggara untuk sektor ini. Dia menegaskan, fenomena ini menjadi bukti perubahan signifikan perilaku belanja masyarakat.

    Laporan “e-Conomy SEA 2025” menunjukkan pertumbuhan pendapatan digital di Asia Tenggara stabil di angka 15% per tahun, dengan e-commerce dan video commerce menjadi pendorong utama diversifikasi sumber pendapatan baru.

    Diketahui berbagai platform e-commerce saat ini telah memiliki video commerce. Shopee memiliki fitur Shopee Live untuk penjual dan pembeli melakukan interaksi langsung dalam format video.

    TikTok Shop dan Tokopedia juga memiliki live shopping di mana seller dapat mempromosikan produk mereka dan berinteraksi dengan lebih aktif. Lazada dan Blibli telah memungkinkan pengguna menonton dan langsung membeli produk yang sedang ditampilkan saat live streaming.

    Sebelumnya, nilai transaksi ekonomi digital atau gross merchandise value (GMV) di kawasan Asia Tenggara diperkirakan mencapai US$99 miliar atau sekitar Rp1.656 triliun (kurs Rp16.737 per dolar AS) pada 2025. 

    Proyeksi ini tercantum dalam laporan bertajuk e-Conomy SEA 2025 yang dirilis oleh Google, Temasek, dan Bain & Company. Laporan tersebut menunjukkan bahwa ekonomi digital Asia Tenggara terus tumbuh pesat dengan pertumbuhan dua digit setiap tahunnya, meski menghadapi tekanan makroekonomi global.

    GMV kawasan tercatat sebesar US$76 miliar atau sekitar Rp1.271 triliun pada 2023, kemudian naik 15% menjadi US$87 miliar atau sekitar Rp1.455 triliun pada 2024, dan kembali diproyeksikan meningkat 14% menjadi US$99 miliar atau sekitar Rp1.656 triliun pada 2025.

    Penambahan negara seperti Brunei, Kamboja, Laos, dan Myanmar dalam analisis terbaru menunjukkan kontribusi sekitar 2% terhadap total GMV regional.

    Sektor e-commerce tetap menjadi penyumbang terbesar dengan nilai GMV diperkirakan mencapai US$185 miliar atau sekitar Rp3.096 triliun pada 2025, naik dari US$181 miliar atau sekitar Rp3.029 triliun pada 2024.

    Sektor perjalanan (travel) dan pariwisata digital yang sempat tertekan akibat pandemi kini menunjukkan pemulihan kuat dengan GMV mencapai US$51 miliar atau sekitar Rp853 triliun, sementara transportasi dan layanan makanan digital menyumbang US$34 miliar atau sekitar Rp569 triliun.

    Adapun sektor media daring mencatat nilai transaksi sekitar US$31 miliar atau sekitar Rp519 triliun pada tahun yang sama.

    Dari sisi pendapatan (revenue), ekonomi digital Asia Tenggara juga menunjukkan tren positif. Total pendapatan tercatat sebesar US$76 miliar atau sekitar Rp1.271 triliun pada 2023, naik menjadi US$87 miliar atau sekitar Rp1.455 triliun pada 2024, dan diperkirakan mencapai US$100 miliar atau sekitar Rp1.674 triliun pada 2025.

    Pertumbuhan ini sejalan dengan peningkatan efisiensi monetisasi di berbagai platform digital, dari e-commerce hingga media daring, yang kini makin canggih berkat integrasi teknologi seperti kecerdasan buatan (AI).

  • Indosat, Nokia, NVIDIA Bangun Pusat Riset AI di Surabaya, Pertama di Asean

    Indosat, Nokia, NVIDIA Bangun Pusat Riset AI di Surabaya, Pertama di Asean

    Bisnis.com, SURABAYA – Tiga perusahaan raksasa di bidang telekomunikasi dan teknologi informasi, Indosat Ooredoo Hutchison, Nokia, dan NVIDIA resmi meluncurkan AI-RAN Research Center, yakni satu-satunya pusat riset atau pengembangan jaringan Radio Access Network (RAN) berbasis kecerdasan buatan (AI) di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (12/11/2025).

    Adapun sentra riset yang bertempat di Gedung Indosat Ooredoo Hutchison, Jalan Kayoon tersebut merupakan yang pertama di Asia Tenggara dan berfungsi sebagai wadah bersama bagi penelitian dan pengembangan jaringan nirkabel berbasis AI atau AI-native wireless networks dan ekosistem aplikasi edge AI.

    Tempat tersebut nantinya akan menjadi ruang kolaborasi bagi para insinyur, peneliti, mahasiswa, dan talenta digital lainnya untuk melakukan pembelajaran, uji coba, hingga pengembangan perangkat lunak berbasis AI.

    President Director and Chief Executive Officer Indosat Ooredoo Hutchison Vikram Sinha menjelaskan bahwa pembukaan pusat riset yang akan membuat jaringan seluler menjadi lebih cerdas, cepat, dan efisien itu merupakan fase perdana dari kemitraan strategis yang diumumkan pada Mobile World Congress (MWC) di Barcelona, Spanyol pada Maret 2025 silam. 

    Vikram melanjutkan pusat riset tersebut didukung sepenuhnya oleh teknologi RAN terkini dari Nokia, sistem akselerasi komputasi yang muktahir dari NVIDIA, serta jaringan komersial Indosat yang senantiasa andal, guna menghadirkan integrasi AI dalam mendukung jaringan telekomunikasi di seluruh penjuru tanah air.

    Kehadiran pusat pengembangan tersebut di Surabaya juga merupakan respons dari para pemimpin teknologi global terhadap visi Indonesia Emas 2045, dengan harapan dapat mempercepat transformasi digital nasional, serta mendorong lahirnya talenta AI lokal yang berdaya saing global, juga mendukung ambisi Indonesia menjadi salah satu dari lima negara dengan kekuatan ekonomi terbesar di dunia.

    “Dengan tema ‘AI oleh orang Indonesia, untuk Indonesia’, kami tidak ingin hanya membawa aplikasi dari luar. Kami ingin bermitra dan membangunnya bersama di sini. Sovereignty juga sangat penting. Siapapun yang ingin datang, dan berkontribusi di sini, dan ingin menjadi pengembang pemula, kami menyambut mereka. Ini undangan terbuka bagi siapa pun, dan kami akan memberikan mereka Computation ini untuk mereka, melakukan apa yang dibutuhkan, dan menghasilkan dampak nyata yang dapat membantu seluruh masyarakat Indonesia,” ujar Vikram.

    Infrastruktur AI-RAN tersebut tidak hanya memfasilitasi software-defined RAN berkinerja tinggi pada infrastruktur yang sama, tapi juga terhubung langsung dengan Sovereign AI Factory milik Indosat yang terdapat di jantung negara, Jakarta. 

    Terkait alasan pemilihan Surabaya sebagai pusat riset dan pengembangan yang strategis yang terletak di wilayah Indonesia Timur, merupakan pijakan awal yang baik guna dapat membangun “AI Grid” di seluruh penjuru negeri, yang akan menjadi pondasi untuk menghadirkan AI sebagai alat bantu bagi jutaan masyarakat Indonesia.

    “Kita memiliki hampir 55.000 BTS. Inisiatif ini akan mengubah semua menara itu menjadi AI Factory. Jadi, dari sebuah AI Factory, ini sebuah gerakan menuju AI Grid. Sederhananya, ini bisa membawa AI, tidak hanya ke Jakarta, Surabaya, tapi ke semua desa, baik di Tarakan, Jayapura, maupun di daerah terpencil. Indonesia memiliki 82.000 desa. Inilah yang ingin kita lakukan, dan saya juga sudah mengatakan sebelumnya, Ibu Meuthia [Menkomdigi] selalu mengatakan kepada kita bahwa AI harus inklusif. AI harus menjangkau orang-orang yang paling membutuhkan,” tegasnya.

    Sementara itu, ⁠⁠President of the Cloud and Network Services Business Nokia Raghav Sahgal dalam paparannya menjelaskan pihaknya bersama Indosat dan NVIDIA, sedang membangun infrastruktur jaringan AI, yakni memadukan basis radio dan perangkat lunak canggih milik Nokia, komputasi muktahir milik NVIDIA, dan mengandalkan menara-menara milik Indosat untuk menjalankan RAN di seluruh pelosok.

    Hal tersebut menurutnya adalah cetak biru yang baru mengenai bagaimana negara-negara di dunia dapat memanfaatkan AI dan kemanusiaan secara bersama-sama untuk mendorong pertumbuhan digital yang inklusif dan berkelanjutan.

    “Ini menjadi saksi dari era baru transformasi digital yang sejati, transformasi digital yang akan bermanfaat bagi bangsa ini dan kehidupan masyarakat lainnya. Di Nokia, slogan terkenal kami adalah connecting people, tetapi melalui pusat riset ini kita akan diajak bersama-sama untuk berpikir, belajar, beradaptasi, dan bertindak dengan kecerdasan yang benar-benar terhubung melalui AI,” ungkapnya.

    Era Baru Inovasi Berbasis AI

    Senior Vice President of Telecom NVIDIA Ronnie Vasishta menjelaskan infrastruktur AI-RAN yang didukung NVIDIA dan Nokia menandai dimulainya era baru inovasi berbasis AI bagi masyarakat dan pelaku usaha di Indonesia.

    Berbagai macam riset dan pengembangan yang dilakukan diharapkan dapat mengubah cara kerja dari jaringan nirkabel yang telah dibangun dan dijalankan, agar bisa memberikan kinerja dan efisiensi yang lebih baik di era AI.

    “Ini yang pertama di Asia Tenggara. Saya rasa kita semua patut berbangga. Ini menandai langkah selanjutnya menuju masa depan. Ini akan memberikan kinerja, efisiensi, inovasi yang belum pernah terjadi sebelumnya ke semua tingkatan negara atau wilayah. Jadi, kemampuan AI tidak hanya untuk meningkatkan kinerja jaringan, tetapi juga untuk memungkinkan pembuatan aplikasi baru di berbagai sektor, seperti industri, kesehatan, dan pertanian,” sebutnya.

    Kedaulatan Digital Indonesia 

    Sementara itu, Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Digital Bidang Sosial, Ekonomi, dan Budaya, Raden Wijayakusuma Wardhana menjelaskan, peresmian AI-RAN Research Center tersebut merupakan aksi nyata dalam mencapai cita-cita kedaulatan digital Indonesia.

    Pemerintah siap mendukung kolaborasi dan ekosistem riset berbasis teknologi muktahir yang telah digagas oleh Indosat, Nokia, dan NVIDIA. 

    Saat ini, lanjut Wardhana, peta jalan AI di tanah air juga telah memasuki tahap pemrosesan pada tingkat kementerian terkait, dan saat ini tinggal menunggu pembahasan dan rancangannya lebih lanjut.

    “Tata peta jalan AI yang saat ini sudah berproses di Kementerian Hukum. Tinggal kita menunggu antrian saja untuk pembahasan, harmonisasi lebih lanjut. Dengan itu, Indonesia diharapkan tidak hanya menjadi sekadar pengguna. Namun, dapat lahir para pencipta teknologi berbasis AI menuju percepatan visi Indonesia Emas 2045, dengan membangun ekosistem AI yang inklusif, aman, dan berdaya saing global,” pungkasnya. 

  • Komdigi Minta Orang Tua Awasi Konten yang Diakses oleh Anak-anak

    Komdigi Minta Orang Tua Awasi Konten yang Diakses oleh Anak-anak

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) meminta kepada para orang tua dan anak untuk menggunakan internet dengan bijak dan bertanggung jawab, sehingga kasus perundungan di dunia maya berkurang.

    Direktur Jenderal KPM Kemkomdigi, Fifi Aleyda Yahya, mengatakan Komdigi terus mendorong literasi digital bagi anak, jauh melampaui sekadar kemampuan teknis. Berbagai upaya Komdigi dilakukan, salah satunya melalui inisiatif Sahabat Tunas.

    Program Sahabat Tunas dirancang untuk melindungi anak-anak dari risiko digital seperti penyalahgunaan data atau konten berbahaya, dengan cara membangun kesadaran penuh tentang etika online. Melalui kegiatan ini, peserta diajak menghormati diri sendiri dan orang lain di dunia maya.

    “Kami mengajak anak-anak belajar tentang hak dan kewajiban, dan kepada orang tua untuk selalu mengawasi kegiatan digital anak-anak mereka,” ujar Fifi kepada Bisnis, Kamis (13/11/2025).

    Fifi mengatakan pendampingan harus dilakukan secara seimbang. Anak perlu memahami batasan konten yang boleh mereka akses, mampu membagi waktu antara belajar dan berkreasi di dunia online, serta tetap aktif bersosialisasi di dunia nyata.

    Sahabat Tunas sendiri merupakan bagian dari inisiatif Direktorat Jenderal Komunikasi Publik dan Media (KPM) Komdigi untuk menciptakan ruang digital yang aman dan ramah anak, sekaligus mendukung implementasi PP Tunas atau Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2025 tentang Tata Kelola Penyelenggaraan Sistem Elektronik dalam Pelindungan Anak.

    Sebelumnya, Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) memperkenalkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 17 Tahun 2025 atau PP TUNAS sebagai model tata kelola perlindungan anak di ruang digital yang dapat dijadikan acuan global.

    Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid menyampaikan hal ini saat bertemu dengan Sekretaris Jenderal International Telecommunication Union (ITU) Doreen Bogdan-Martin di Jenewa, Swiss, pada Rabu (9/7/2025). 

    Meutya mengatakan PP TUNAS merupakan bentuk nyata komitmen Indonesia untuk menciptakan ruang digital yang sehat, aman, dan berpihak kepada kesejahteraan generasi muda.

    “PP TUNAS mencerminkan komitmen Indonesia dalam melindungi anak secara daring, demi kesehatan dan kesejahteraan generasi muda,” kata Meutya dikutip dari laman resmi Komdigi pada Kamis (10/7/2025). 

    Dalam pertemuan tersebut, Meutya juga menyatakan dukungan penuh terhadap keberadaan kantor perwakilan ITU di Jakarta. Menurutnya, kehadiran kantor tersebut memperkuat peran Indonesia sebagai pusat pelaksanaan berbagai inisiatif digital, khususnya di kawasan Asia Tenggara.

    “Perwakilan ITU di Jakarta telah memfasilitasi pelaksanaan program-program yang berdampak luas di Asia Tenggara, seperti inisiatif perlindungan generasi muda di ruang digital,” katanya.

  • Komdigi Blokir 2,45 Juta Situs Judi Online, Nilai Transaksi Turun 56%

    Komdigi Blokir 2,45 Juta Situs Judi Online, Nilai Transaksi Turun 56%

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) telah memblokir 2,45 juta situs judi online (judol) selama periode Oktober 2024 hingga 2 November 2025. Sejalan dengan langkah tersebut, transaksi judi online mengalami penurunan.

    Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mengatakan Komdigi terus melakukan pengawasan dan sigap memblokir konten ataupun situs terkait judi online. Pemerintah juga memblokir sejumlah file sharing yang terindikasi kuat terkait judi online di semua platform digital.

    “Total situs dan juga konten diblokir adalah 2.458.934, dengan jumlah situs 2.166 sekian-sekian juta, namun juga ada di file sharing,” kata Meutya dikutip dari Antara, Kamis (13/11/2025).

    Meutya mengatakan pemerintah menemukan lebih dari 123.000 konten file sharing di berbagai platform media sosial yang telah diblokir. Meta menjadi platform dengan konten file sharing terbanyak dengan 106.000 file, sementara Google dan Youtube ada lebih dari 41.000, platform X.com ada lebih dari 18.600, Telegram 1.942, TikTok 1.138, LINE 14 dan Appstore 3.

    Menurutnya, meski Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) melaporkan bahwa angka transaksi judi online (judol) turun 57% dibanding tahun sebelumnya, tetapi pemberantasan terhadap judi online tidak akan berhenti. Pemerintah mendorong penguatan kolaborasi dari semua pihak untuk menekan masalah krusial ini.

    Berdasarkan data yang dimiliki PPATK dalam periode November 2025, 23.604 rekening yang terafiliasi dengan judol sudah dilaporkan Komdigi kepada PPATK untuk segera ditangani. Pihak Komdigi juga terus berupaya menurunkan (take down) situs-situs judol.

    “Kita memahami bukan hanya akses, tapi juga rekening itu menjadi lehernya, dari perilaku-perilaku kejahatan di internet, khusus video online,” ujar dia.

    Meutya menekankan sebagai bentuk upaya nyata, kedua pihak sepakat untuk berbicara dengan mitra-mitra mancanegara untuk mengatasi kasus judol.

    “Pak Presiden (Prabowo) dalam forum APEC sudsh mengatakan bahwa judi online adalah kejahatan terorganisir lintas negara. Artinya tidak cukup, tadi kita berbicara dengan pemerintahan atau lembaga-lembaga di dalam negeri, tapi juga kita harus mengajak mitra-mitra kami di luar negeri untuk membantu Indonesia terus memerangi judi online sampai serendah-rendahnya,” ujarnya

    PPATK melaporkan angka transaksi judi online (judol) di sepanjang tahun 2025 mencapai Rp155 triliun atau turun 57% dibanding tahun sebelumnya yang menyentuh Rp359 triliun.

    Penurunan transaksi itu diyakini berpengaruh terhadap penurunan deposit yang terkait dengan judol. Pada tahun 2024, total jumlah deposit para pemain judol menyentuh angka Rp51 triliun. Namun, di tahun ini hanya mencapai Rp24,9 triliun atau turun lebih dari 45%.

    Selain pemblokiran situs, dia menyatakan pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Digital turut melakukan pemblokiran rekening-rekening yang terafiliasi dengan judol.

    Adapun data lain yang dia paparkan yakni 80 persen pemain judol merupakan masyarakat dengan penghasilan Rp5 juta ke bawah per bulannya. Dibandingkan tahun 2024, jumlah pemain dengan kategori penghasilan rendah sudah berkurang 67,92 persen. Sementara secara keseluruhan, jumlah pemain judi online per hari ini sudah berkurang 68,32 persen dibandingkan dengan tahun lalu.