Category: Bisnis.com Tekno

  • Daftar Startup Tutup Imbas Terjerat Masalah, Crowde hingga eFishery

    Daftar Startup Tutup Imbas Terjerat Masalah, Crowde hingga eFishery

    Bisnis.com, JAKARTA— Industri startup terus diguncang masalah tata kelola dan dugaan pelanggaran yang merugikan publik. 

    Setelah gelombang kasus di sektor agritech dan fintech sepanjang 2024–2025, kini giliran platform pendanaan agrikultur Crowde kehilangan izin usahanya dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

    Kasus Crowde menambah panjang daftar startup yang tersandung masalah mulai dari gagal bayar, penyelewengan dana, hingga dugaan manipulasi laporan keuangan. Berikut rangkumannya: 

    1. Crowde 

    OJK resmi mencabut izin usaha PT Crowde Membangun Bangsa pada 6 November 2025 melalui keputusan KEP-68/D.06/2025.

    Regulator menyebut pencabutan dilakukan karena pelanggaran ekuitas minimum, memburuknya kinerja operasional, hingga ketidakpatuhan terhadap ketentuan layanan pendanaan berbasis teknologi informasi (LPBBTI) sebagaimana diatur dalam POJK No. 40/2024.

    Sebelum dicabut, Crowde telah dikenakan sanksi bertahap mulai dari peringatan hingga pembekuan kegiatan usaha. Pemegang saham dan pengurus dinilai gagal memenuhi kewajiban perbaikan sesuai tenggat waktu. 

    OJK juga menyatakan tengah menindak dugaan pelanggaran pidana sektor jasa keuangan, termasuk penilaian kembali pihak utama kepada pendiri Yohanes Sugihtononugroho yang dinyatakan tidak lulus dan dilarang menjadi pihak utama di lembaga jasa keuangan. Proses penegakan hukum dilakukan bersama aparat penegak hukum.

    Dengan pencabutan izin, Crowde wajib menghentikan operasional, menyelesaikan hak lender dan borrower, serta menggelar RUPS pembentukan tim likuidasi selambatnya 30 hari kerja.

    2. eFishery

    Startup aquatech eFishery diterpa dugaan manipulasi pendapatan dalam laporan internal yang dikaji Bloomberg News. Pendapatan disebut digembungkan hingga US$600 juta atau sekitar Rp9,7 triliun pada Januari—September 2024, sementara realisasinya hanya US$157 juta.

    Lebih dari 75% data dalam laporan keuangan disebut palsu. Kasus ini menimbulkan pertanyaan serius soal tata kelola startup yang sudah mendapatkan pendanaan besar dari investor internasional.

    3. TaniFund 

    Platform agritech dan P2P lending TaniFund menghadapi tuntutan dari 128 lender dengan total klaim sekitar Rp14 miliar sejak 2021. OJK mencabut izinnya pada Mei 2024 setelah perusahaan dianggap tidak lagi menjalankan fungsi secara sehat dan memiliki aset hanya Rp3 miliar. Regulator memerintahkan pembentukan tim likuidasi melalui RUPS untuk penyelesaian kewajiban kepada kreditur.

    4. KoinP2P (KoinWorks) 

    Anak usaha KoinWorks, yakni KoinP2P, disorot akibat dugaan fraud operasional yang memicu kerugian hingga Rp365 miliar. Borrower berinisial MT disebut melakukan pemalsuan dan penggelapan dana.

    OJK melakukan pemeriksaan khusus dan mengawasi negosiasi penyelesaian klaim lender yang saat ini berlangsung secara business to business.

    5. Investree 

    Investree menjadi salah satu kasus fintech terbesar setelah izin usaha dicabut pada Oktober 2024 menyusul dugaan pelanggaran ekuitas dan fraud. CEO dan Co-Founder Adrian Asharyanto Gunadi diduga menghimpun dana ilegal Rp2,7 triliun melalui perusahaan special purpose vehicle pada periode 2022—2024. 

    Adrian sempat menjadi buronan, sebelum akhirnya ditangkap Interpol di Qatar dan diterbangkan kembali ke Indonesia pada September 2025 untuk menjalani proses hukum.

    6. Octopus

    Startup daur ulang Octopus mengalami masalah finansial akibat salah kelola dan pembengkakan biaya rekrutmen. Kondisi tersebut memicu keterlambatan gaji karyawan dan mitra, serta pengunduran diri beberapa pendiri termasuk Hamish Daud. 

  • Cara Dapat Free Trial Rp0 dari Internet Rakyat, Gratis 1 Bulan Langganan

    Cara Dapat Free Trial Rp0 dari Internet Rakyat, Gratis 1 Bulan Langganan

    Bisnis.com, JAKARTA – Internet murah dengan kecepatan tinggi akan segera bisa dinikmati oleh masyarakat Indonesia.

    Kini diperkenalkan Internet Rakyat, inovasi internet cepat dengan konektivitas 5G tanpa serat optik atau fixed wireless access (FWA) milik SURGE melalui PT Telemedia Komunikasi Pratama, OREX SAI Jepang, dan distributor lokal.

    Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria menegaskan kolaborasi penyediaan layanan internet cepat menjadi terobosan nyata untuk mempercepat akses digital di seluruh Indonesia.

    Teknologi yang diadopsi dalam proyek ini berbasis Fixed Wireless Access (FWA) 5G di frekuensi 1,4 GHz. Teknologi ini memungkinkan layanan internet berkecepatan tinggi tanpa perlu menunggu pembangunan jaringan fiber optik yang selama ini menjadi kendala utama di banyak wilayah.

    Melansir dari situs resminya, Internet Rakyat kini dibanderol dengan harga langganan Rp100.000 dengan kecepatan 100 Mbps untuk 30 hari.

    Harga tersebut penyesuaian dari harga sebelumnya yaitu Rp29.000 untuk 7 hari, Rp49.000 untuk 14 hari dan Rp79.000 untuk 30 hari.

    Paket langganan Rp100.000 akan memiliki kuota unlimited dan diberikan modem dengan biaya penyewaan gratis.

    Bagi masyarakat yang ikut dalam prapendaftaran di situs resmi Telemedia, akan mendapat promo gratis pemakaian 1 bulan pertama untuk pelanggan baru.

    Berikut ini cara mendaftar pada praregistrasi untuk mendapatkan free trial senilai Rp0.

    Cara Daftar Internet Rakyat untuk Dapat Free Trial Rp0

    Kunjungi situs resminya di https://internetrakyat.id/register 
    Lengkapi data diri anda seperti nama lengkap, email dan alamat lengkap
    Klik Syarat dan Kebijakan yang berlaku
    Kemudian klik “Registrasi”. 

  • Apple Dikabarkan Bersiap Ditinggalkan Tim Cook Tahun Depan

    Apple Dikabarkan Bersiap Ditinggalkan Tim Cook Tahun Depan

    Bisnis.com, JAKARTA – Apple dikabarkan mulai serius mengurus kepergian Tim Cook sebagai CEO mereka pada tahun depan.

    Dewan direksi dan eksekutif senior perusahaan disebut tengah mempersiapkan kemungkinan Tim Cook mengundurkan diri sebagai CEO paling cepat awal tahun depan.

    Hal ini akan terjadi setelah laporan pendapatan Apple pada akhir Januari, memberikan waktu bagi tim kepemimpinan baru untuk menyesuaikan diri dengan peran mereka sebelum acara besar Apple seperti Worldwide Developers Conference pada bulan Juni.

    Cook yang berusia 65 tahun telah menjabat sebagai CEO Apple sejak Steve Jobs mengundurkan diri pada tahun 2011.

    Di bawah kepemimpinannya, Apple telah berkembang dari kapitalisasi pasar $350 miliar menjadi $4 triliun, meskipun perusahaan tersebut tampaknya kesulitan menemukan arah yang tepat dalam pengembangan AI.

    Melansir TechCrunch, laporan FT mengatakan bahwa hingga kini belum ada keputusan akhir mengenai pengganti Cook atau waktu kepergiannya.

    Namun, wakil presiden senior bidang rekayasa perangkat keras Apple, John Ternus, dilaporkan akan menjadi kandidat kuat untuk menjadi CEO menggantikan Cook.

  • Internet Rakyat Rp100.000 Berkecepatan 100 Mbps, Pengamat: Tahan Berapa Lama?

    Internet Rakyat Rp100.000 Berkecepatan 100 Mbps, Pengamat: Tahan Berapa Lama?

    Bisnis.com, JAKARTA— Hadirnya layanan Internet Rakyat dengan tarif sekitar Rp100.000 per bulan dan kecepatan hingga 100 Mbps dinilai dapat membuka akses internet lebih terjangkau bagi masyarakat. Namun, sejumlah tantangan dinilai menghadang implementasi jangka panjang layanan tersebut.

    Pengamat telekomunikasi Kamilov Sagala menilai program ini masih bersifat solusi sementara. Menurutnya, harga murah dapat menarik minat masyarakat, tetapi tidak serta-merta menjamin kualitas maupun keberlanjutan bisnis layanan tersebut.

    “Pengembalian investasinya berikut teknologi ke depannya menjadi tantangan tidak mudah, bisa saja penyesuaian tarif atau ada subsidi dari regulatornya, sehingga bisa bertahan dengan program dan komitmennya,” kata Kamilov kepada Bisnis pada Kamis (20/11/2025). 

    Kamilov menilai tarif murah dalam layanan Fixed Wireless Access (FWA) seperti Internet Rakyat merupakan strategi promosi untuk memperkenalkan produk, namun harus dibatasi waktu. 

    Dia menambahkan layanan ini berpotensi meningkatkan pemerataan akses internet di wilayah yang belum terjangkau jaringan fiber. Namun, menurutnya keberlanjutan operasional tetap menjadi pertanyaan.

    “Untuk pemerataan akses internet dapat membantu wilayah non- fiber  tetapi berapa lama bisa bertahannya [penting dukungan Komdigi ],” katanya.

    Kamilov juga menilai persaingan layanan FWA belum akan terasa dalam satu hingga dua tahun ke depan. Namun, dia memprediksi kompetisi justru akan semakin ketat pada sektor penyedia layanan internet (ISP) dibanding langsung di ranah FWA.

    Lebih lanjut, dia menilai pengembangan model investasi ke depan membutuhkan kolaborasi multipihak antara penyedia layanan, pemerintah daerah, hingga Komdigi dan Kementerian/Kelembagaan terkait.

    “Model investasi kedepannya penting peran komdigi dan pemda bersama danantara kolaborasi, agar kesediaan infrastruktur 5G FWA menjadi nyata,” katanya. 

    Internet Rakyat merupakan layanan internet berbasis jaringan 5G FWA dengan kecepatan 100 Mbps yang dibanderol sekitar Rp100.000 per bulan. Layanan ini dihadirkan oleh PT Solusi Sinergi Digital Tbk. (WIFI) atau Surge. Saat ini, cakupannya tersedia di Pulau Jawa, Maluku, dan Papua.

    Untuk dapat menggunakan layanan ini, masyarakat harus melakukan pra-registrasi terlebih dahulu melalui laman resminya, kemudian mengisi data pribadi seperti nama, email, nomor ponsel, serta alamat domisili, dan menandai lokasi kediaman di peta sebelum data dikirimkan.

  • Internet Rakyat  vs Starlite, Paket Surge (WIFI) Mana yang Lebih Menarik?

    Internet Rakyat  vs Starlite, Paket Surge (WIFI) Mana yang Lebih Menarik?

    Bisnis.com, JAKARTA — Indonesia kini memiliki dua produk internet murah seharga Rp100.000-an dengan kecepatan hingga 100 Mbps. Kedua produk tersebut adalah Internet Rakyat dan Starlite. Keduanya berasal dari perusahaan yang sama yaitu PT Solusi Sinergi Digital Tbk. (WIFI) atau Surge dan anak usahanya.

    Starlite Surge adalah layanan internet berbasis Wi-Fi dan FWA (Fixed Wireless Access) yang dihadirkan oleh PT Solusi Sinergi Digital Tbk. (WIFI) atau Surge. Layanan ini bertujuan menyediakan akses internet berkecepatan tinggi dengan harga terjangkau ke berbagai segmen—mulai dari rumah tangga, sekolah, komunitas, hingga UMKM di Indonesia. Starlite baru saja meluncurkan jaringan Wi-Fi 7 pertama di Indonesia, menawarkan kecepatan hingga 2 Gbps.

    Starlite sendiri memiliki beberapa macam paket seperti paket 200 Mbps yang dibanderol dengan harga Rp100.000 per bulan. Paket ini unlimited tanpa FUP, sudah termasuk sewa modem, PPN, gratis biaya instalasi, dan gratis bulan pertama pemakaian.

    Ada juga paket 500 Mbps seharga Rp250.000 per bulan. Paketnya unlimited tanpa FUP, fasilitas namun ditujukan untuk UMKM atau pelaku usaha dengan kebutuhan bandwidth tinggi.

    Untuk paket premium, WIFI menawarkan Wi-Fi 7, kecepatan yang bisa dicapai hingga 2 Gbps ditawarkan untuk sekolah, institusi, atau paket khusus.

    Sementara itu, Internet Rakyat adalah paket layanan internet berbasis FWA 5G yang dibanderol dengan harga Rp100.000 dengan kecepatan 100 Mbps.

    Berbeda dengan Starlite yang memiliki kecepatan hingga 500 Mbps, Internet Rakyat hanya menawarkan satu produk yaitu 100 Mbps. Selain itu, untuk mendapatkan layanan ini masyarakat harus melakukan preregistrasi dulu.

    Layanan Internet Rakyat hanya terdapat di Pulau Jawa, Maluku, dan Papua. 

    Cara Mendaftar Internet Rakyat

    Layanan Internet Rakyat tersedia di Jawa, Maluku, dan Papua. Bagi masyarakat ingin menggunakan layanan ini harus mendaftar terlebih dahulu dengan cara:

    -Kunjungi laman resmi: https://internetrakyat.id/register

    -Isi data diri seperti nama, email, nomor HP, serta data domisili lengkap (provinsi, kota, kecamatan, desa).

    -Tentukan lokasi domisili pada peta yang tersedia dan kirim formulir pra-registrasi.

  • Mengenal Internet Rakyat Rp100.000 dan Cara Daftarnya

    Mengenal Internet Rakyat Rp100.000 dan Cara Daftarnya

    Bisnis.com, JAKARTA — Indonesia akan memiliki internet rumah dengan harga murah tanpa serat optik atau fixed wireless access (FWA) 5G yang diberi nama Internet Rakyat. Langkah ini bertujuan untuk menghadirkan layanan data yang inklusif dan dapat digunakan oleh siapapun. 

    “Ini bukan sekadar formalitas, melainkan sebuah deklarasi yang kuat akan visi, komitmen, dan tindakan bersama menuju Indonesia yang berdaya digital,” kata Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria dilansir dari Antara, Kamis (20/11/2025).

    Internet Rakyat hadir setelah penandatanganan kontrak komersial antara SURGE melalui PT Telemedia Komunikasi Pratama, OREX SAI Jepang, dan distributor lokal.

    Nezar menegaskan kolaborasi penyediaan layanan internet cepat menjadi terobosan nyata untuk mempercepat akses digital di seluruh Indonesia.

    Teknologi yang diadopsi dalam proyek ini berbasis Fixed Wireless Access (FWA) 5G di frekuensi 1,4 GHz. Teknologi ini memungkinkan layanan internet berkecepatan tinggi tanpa perlu menunggu pembangunan jaringan fiber optik yang selama ini menjadi kendala utama di banyak wilayah.

    “Ini bukan hanya tentang menghubungkan orang. Ini tentang menyediakan akses berkecepatan tinggi yang terjangkau. Teknologi ini dirancang untuk melewati proses pemasangan fiber optik bagi semua orang yang tradisional, mahal, dan memakan waktu,” ujar Nezar.

    Sementara itu dilansir dari lama resmi, Telemedia membanderol layanan Internet Rakyat dengan harga Rp100.000 dengan kecepatan 100 Mbps untuk 30 hari. Harga tersebut penyesuaian dari harga sebelumnya yaitu Rp29.000 untuk 7 hari, Rp49.000 untuk 14 hari dan Rp79.000 untuk 30 hari.

    Cara Mendaftar Internet Rakyat

    Layanan Internet Rakyat tersedia di Jawa, Maluku, dan Papua. Bagi masyarakat ingin menggunakan layanan ini harus mendaftar terlebih dahulu dengan cara:

    -Kunjungi laman resmi: https://internetrakyat.id/register

    -Isi data diri seperti nama, email, nomor HP, serta data domisili lengkap (provinsi, kota, kecamatan, desa).

    -Tentukan lokasi domisili pada peta yang tersedia dan kirim formulir pra-registrasi.

    Selamat mencoba!

  • Cara Gunakan Satu Nomor WhatsApp di Banyak Smartphone, iOS dan Android

    Cara Gunakan Satu Nomor WhatsApp di Banyak Smartphone, iOS dan Android

    Bisnis.com, JAKARTA—WhatsApp  mendukung penggunaan satu akun pada beberapa perangkat ponsel sekaligus. Melalui perluasan fitur multi-device, pengguna dapat mengaktifkan satu nomor WhatsApp di beberapa ponsel secara resmi, tanpa harus mengandalkan metode kloning aplikasi pihak ketiga.

    WhatsApp menyebut perangkat tambahan tetap dapat mengirim dan menerima pesan meski ponsel utama tidak terhubung ke internet. Namun, akun akan otomatis keluar dari seluruh perangkat jika ponsel utama tidak aktif dalam waktu tertentu.

    Sebelum menyambungkan perangkat tambahan, pastikan aplikasi WhatsApp telah terpasang pada ponsel sekunder, seluruh perangkat menggunakan versi terbaru, serta ponsel sekunder terhubung ke jaringan Wi-Fi atau data seluler.

    Cara Menghubungkan WhatsApp ke Ponsel Kedua: 

        1.    Instal dan buka WhatsApp di ponsel sekunder, lalu ketuk Agree and Continue.

        2.    Ketuk ikon tiga titik di kanan atas.

        3.    Pilih Link a device.

        4.    Di ponsel utama, buka Settings → Linked Devices.

        5.    Ketuk Link a Device lalu lakukan verifikasi biometrik.

        6.    Pindai kode QR yang muncul di ponsel sekunder. 

    Setelah terhubung, satu akun dapat digunakan hingga empat perangkat dengan enkripsi ujung ke ujung. Seluruh perangkat bekerja secara mandiri dan tidak bergantung pada koneksi internet ponsel utama.

    Meskipun fitur ini telah dirilis, opsi Link a Device belum sepenuhnya tersedia di iOS. WhatsApp disebut akan menambahkan opsi tersebut langsung pada halaman masuk dalam waktu dekat. Sementara menunggu pembaruan, pengguna iPhone dapat menggunakan WhatsApp Web sebagai alternatif.

    Metode ini memungkinkan akses pesan dari iPhone kedua, tetapi fitur terbatas tampilan antarmuka versi desktop, tidak mendukung panggilan suara/video, dan tidak memungkinkan unggah status.

    Langkah-langkah menggunakan WhatsApp Web di iPhone kedua:

        1.    Buka Safari di iPhone kedua dan akses situs WhatsApp Web.

        2.    Ketuk ikon AA lalu pilih Request Desktop Website.

        3.    Di iPhone utama, buka Settings → Linked Devices.

        4.    Pilih Link a Device dan pindai kode QR di layar iPhone kedua.

    Setelah terhubung, pesan dapat diakses melalui browser.

    Menambahkan WhatsApp Web ke Layar Utama iPhone

        1.    Buka WhatsApp Web di Safari dan pastikan sudah login.

        2.    Ketuk ikon Share.

        3.    Pilih Add to Home Screen.

        4.    Ketuk Add untuk konfirmasi.

  • Roblox Kini Batasi Fitur Chat untuk Lingungi Anak-anak dari Pengaruh Buruk

    Roblox Kini Batasi Fitur Chat untuk Lingungi Anak-anak dari Pengaruh Buruk

    Bisnis.com, JAKARTA – Roblox kini membatasi fitur chat atau pesan dari pengguna di bawah umur. Pihaknya meminta adanya pemeriksaan usia untuk bisa mengakses fitur chat tersebut.

    Selain itu, Roblox juga meminta pengguna untuk sukarela menjalani langkah verifikasi berupa “Estimasi Usia Wajah” untuk mengamankan akses mereka ke fitur komunikasi.

    “Selama minggu pertama bulan Desember, kami akan mulai memberlakukan persyaratan pemeriksaan usia di beberapa pasar tertentu, termasuk Australia, Selandia Baru, dan Belanda. Persyaratan tersebut akan diperluas ke seluruh dunia di mana pun fitur obrolan tersedia pada awal Januari,” tulis Roblox di situs resminya dikutip Kamis (20/11/2025).

    Pengetatan fitur chat ini dijalankan Roblox sebagai bagian dari perluasan langkah-langkah keamanannya.

    Hal ini juga disebabkan karena Roblox telah menghadapi kritik karena mengizinkan anak-anak mengakses konten yang tidak pantas dan berkomunikasi dengan orang dewasa.

    Bahkan Roblox sedang dituntut atas masalah keamanan anak di beberapa negara bagian AS, dikutip dari BBC.

    Peluncuran ini juga terjadi tepat sebelum larangan media sosial Australia untuk anak di bawah 16 tahun – pemerintah berada di bawah tekanan untuk memasukkan platform game seperti Roblox.

    Pada bulan Maret, CEO Roblox, Dave Baszucki, mengatakan dalam sebuah wawancara dengan BBC bahwa perusahaan telah berupaya keras untuk menjaga keamanan anak-anak.

    Namun, ia juga mendesak orang tua untuk mengikuti naluri mereka sendiri.

    “Pesan pertama saya adalah, jika Anda tidak nyaman, jangan biarkan anak-anak Anda bermain Roblox. Kedengarannya agak berlawanan dengan intuisi, tetapi saya selalu percaya bahwa orang tua dapat membuat keputusan mereka sendiri,” katanya.

  • Meta Bakal Nonaktifkan Akun Facebook & Instagram Anak di Bawah 16 Tahun di Australia

    Meta Bakal Nonaktifkan Akun Facebook & Instagram Anak di Bawah 16 Tahun di Australia

    Bisnis.com, JAKARTA — Meta mulai mengirimkan pemberitahuan penonaktifan kepada pengguna Facebook dan Instagram berusia di bawah 16 tahun. 

    Langkah ini dilakukan menjelang penerapan aturan baru pemerintah Australia yang melarang anak di bawah usia tersebut menggunakan media sosial.

    Melansir TechCrunch, Kamis (20/11/2025), Meta akan menutup akses akun yang sudah ada ketika kebijakan mulai berlaku pada 10 Desember 2025. 

    Selain itu, mulai 4 Desember, pengguna baru berusia di bawah 16 tahun tidak lagi bisa membuat akun.

    Meta menyatakan akun yang dinonaktifkan akan tetap tersimpan dan dapat diakses kembali setelah pengguna berusia 16 tahun. Namun, tantangan terbesar bagi perusahaan adalah memverifikasi usia pengguna, mengingat banyak orang tidak memasukkan data umur secara akurat ketika mendaftar.

    Celah keamanan sekecil apa pun berpotensi membahayakan data pribadi pengguna, termasuk dokumen resmi yang tersimpan dalam sistem. Kasus kebocoran data verifikasi pernah terjadi sebelumnya. 

    Pada tahun lalu, 404 Media mengungkap AU10TIX, perusahaan penyedia layanan verifikasi identitas yang digunakan TikTok dan Uber meninggalkan kredensial administratif terbuka di internet selama lebih dari setahun, sehingga data sensitif pengguna dapat diakses pihak tidak berwenang.

    Aturan baru pemerintah Australia yang melarang anak di bawah usia 16 tahun menggunakan media sosial merupakan turunan dari amandemen Online Safety Act yang disahkan pemerintah federal Australia pada 29 November 2024. 

    Aturan ini mewajibkan platform media sosial melakukan upaya yang dinilai memadai untuk menegakkan larangan, dengan risiko denda hingga 50 juta dolar Australia bagi perusahaan yang tidak mematuhi. 

    Perdana Menteri Anthony Albanese menyatakan kebijakan tersebut bertujuan mengurangi dampak buruk media sosial terhadap anak, mengembalikan masa kecil mereka, serta memberi ketenangan bagi orang tua.

    Dorongan regulasi ini didukung berbagai faktor. Pada Mei 2024, pemerintah membentuk Joint Parliamentary Select Committee untuk menyelidiki dampak media sosial terhadap masyarakat. 

    Pada periode yang sama, News Corp bersama gerakan 36months mengampanyekan peningkatan batas usia minimum menjadi 16 tahun dengan mengaitkan penggunaan media sosial pada peningkatan masalah kesehatan mental remaja. 

    Kampanye tersebut mendapat dukungan luas dari orang tua, politisi, pendidik, tenaga kesehatan, serta ditandatangani lebih dari 127.000 pendukung. Namun, kebijakan ini menuai penolakan dari 140 akademisi domestik dan internasional serta sejumlah organisasi kesehatan mental yang menilai larangan usia terlalu simplistis dan membutuhkan pendekatan regulasi yang lebih struktural. 

    Kelompok pegiat HAM juga menyatakan kebijakan tersebut berpotensi melanggar hak anak atas akses informasi dan privasi. Meski demikian, larangan ini mendapat dukungan bipartisan. Survei pada November 2024 menunjukkan 77% publik Australia mendukung kebijakan tersebut. 

    Menariknya, laporan akhir komite parlemen di bulan yang sama tidak merekomendasikan larangan usia, namun pemerintah tetap meloloskan aturan tersebut secara cepat dengan ruang konsultasi publik terbatas. Kebijakan ini akan berlaku penuh pada akhir 2025.

  • Dampak AI Terhadap Pertumbuhan dan Pekerjaan

    Dampak AI Terhadap Pertumbuhan dan Pekerjaan

    Bisnis.com, JAKARTA – Seiring dengan semakin banyaknya perusahaan yang mulai bereksperimen dengan AI (kecerdasan buatan) dan bagaimana teknologi ini mungkin bisa meningkatkan keuntungan mereka, perdebatan mengenai dampak bagi para pekerja semakin memanas.

    Di Amerika Serikat, kesenjangan yang tampak jelas antara valuasi pasar saham dan menurunnya total lowongan pekerjaan (yang bukan pertanian) sudah memicu narasi media tentang hilangnya lapangan kerja yang didorong oleh teknologi.     

    Hampir setiap minggu selalu ada berita tentang perusahaan-perusahaan yang menggunakan AI untuk melakukan pekerjaan kerah putih, khususnya yang biasanya diisi oleh mereka yang baru lulus dan yang berada di jenjang karier yang lebih rendah.

    Menurut laporan yang dikeluarkan oleh Komite Kesehatan, Pendidikan, Tenaga Kerja, dan Pensiun Senat AS pada awal bulan ini, AI dan otomasi bisa menghilangkan hampir 100 juta pekerjaan di AS pada satu dekade mendatang.

    Mereka yang menyuarakan ketakutan tersebut bahkan bisa merujuk ekonom terkemuka yang berargumentasi bahwa revolusi AI hanya akan mempunyai dampak moderat pada pertumbuhan produktivitas, tapi jelas akan berdampak negatif pada ketenagakerjaan, yang diakibatkan oleh otomasi banyak tugas dan pekerjaan.

    Kami tidak setuju dengan kedua pernyataan tersebut. Penelitian kami baru-baru ini menunjukkan bahwa situasinya jauh lebih rumit, dan tidak separah yang disiratkan oleh narasi-narasi pesimis ini. Sehubungan dengan pertumbuhan produktivitas, AI bisa beroperasi melalui dua saluran yang berbeda: otomasi tugas-tugas produksi barang dan jasa, dan otomasi tugas dalam produksi ide-ide baru.

    Ketika Erik Brynjolfsson dan rekan-rekan penulisnya meneliti dampak AI generatif pada agen-agen layanan pelanggan di perusahaan peranti lunak AS, mereka menemukan bahwa produktivitas di antara para pekerja yang memiliki akses ke asisten AI meningkat hampir 14% pada bulan pertama penggunaan, kemudian stabil di sekitar 25% lebih tinggi setelah tiga bulan.

    Penelitian lain menemukan peningkatan produktivitas yang serupa di antara beragam kelompok pekerja yang berbasis pengetahuan, dengan pekerja yang memiliki produktivitas rendah mengalami dampak awal yang paling kuat, sehingga mengurangi ketimpangan di dalam perusahaan.           

    Beralih dari tingkat mikro ke makro, dalam sebuah makalah tahun 2024, kami (Aghion dan Bunel) mempertimbangkan dua alternatif untuk memperkirakan dampak AI terhadap potensi pertumbuhan selama dua dekade mendatang. Pendekatan pertama menganalisis persamaan antara revolusi AI dan revolusi teknologi di masa lalu, sementara yang kedua mengikuti kerangka kerja berbasis tugas menurut Daron Acemoglu, yang kami pertimbangkan berdasarkan data yang tersedia dari penelitian-penelitian empiris yang ada.     

    Berdasarkan pendekatan pertama, kami memperkirakan bahwa revolusi AI akan meningkatkan agregat pertumbuhan produktivitas sebesar 0.8-1.3 poin persentase per tahun selama satu dekade mendatang.

    Demikian pula dengan formula berbasis tugas dari Acemoglu, tapi dengan pembacaan literatur empiris terbaru dari kami sendiri, kami memperkirakan bahwa AI akan meningkatkan agregat pertumbuhan produktivitas antara 0.07 hingga 1.24 poin persentase per tahun, dengan perkiraan median sebesar 0.68. Sebagai perbandingan, Acemoglu hanya memproyeksikan peningkatan sebesar 0.07 poin persentase.       

    Selain itu, median estimasi kami sebaiknya dilihat sebagai batas bawah, karena tidak memperhitungkan potensi AI untuk melakukan otomasi produksi ide-ide. Di sisi lain, estimasi kami tidak memperkirakan potensi hambatan pertumbuhan, terutama kurangnya persaingan di berbagai segmen rantai nilai AI, yang sudah dikuasi oleh perusahaan-perusahaan raksasa revolusi digital.                               

    Bagaimana dampak AI terhadap ketenagakerjaan secara keseluruhan? Dalam sebuah penelitian data di tingkat perusahaan di Perancis yang dilakukan antara tahun 2018 dan 2020, kami menunjukkan bahwa adopsi AI berkorelasi positif dengan peningkatan total ketenagakerjaan dan penjualan di tingkat perusahaan.

    Temuan ini konsisten dengan studi terbaru tentang dampak otomasi di tingkat perusahaan terhadap permintaan tenaga kerja, dan hal ini mendukung pandangan bahwa adopsi AI mendorong peningkatan produktivitas dengan membantu perusahaan memperluas cakupan bisnis mereka.      

    Dampak produktivitas ini tampaknya lebih kuat dibandingkan potensi dampak penggantian AI (dimana AI mengambil alih tugas-tugas yang berkaitan dengan jenis pekerjaan dan pekerja tertentu, sehingga mengurangi permintaan tenaga kerja).

    Kami menemukan bahwa dampak AI terhadap permintaan tenaga kerja bersifat positif bahkan untuk pekerjaan-pekerjaan yang sering kali digolongkan sebagai rentan terhadap otomasi, seperti akuntansi, telemarketing, dan pekerjaan kesekretariatan. Memang benar bahwa meskipun beberapa penggunaan AI (seperti untuk keamanan digital) menghasilkan pertumbuhan lapangan kerja, penggunaan lain (proses administrasi) cenderung mempunyai dampak negatif yang kecil.

    Tapi perbedaan-perbedaan ini tampaknya berasal dari berbagai penggunaan AI, dibandingkan dari karakteristik-karakteristik yang melekat pada pekerjaan-pekerjaan yang terkena dampak tersebut.     

    Secara keseluruhan, risiko utama bagi pekerja adalah mereka akan digantikan oleh pekerja di perusahaan lain yang menggunakan AI, dibandingkan digantikan langsung oleh AI. Memperlambat laju adopsi AI kemungkinan akan merugikan lapangan kerja domestik, karena banyak perusahaan yang akan berkompetisi secara internasional dengan perusahaan-perusahaan yang mengadopsi AI.   

    Meskipun interpretasi kami terhadap data menunjukkan bahwa AI bisa mendorong pertumbuhan dan lapangan kerja, mewujudkan potensi ini memerlukan reformasi kebijakan yang tepat. Misalnya, kebijakan persaingan harus memastikan bahwa perusahaan-perusahaan raksasa yang mendominasi segmen atas rantai nilai tidak menghambat masuknya inovator-inovator baru.

    Penelitian kami sendiri menunjukkan bahwa mereka yang mengadopsi AI sebagian besar adalah perusahaan yang berukuran lebih besar dan lebih produktif dibandingkan mereka yang tidak mengadopsi AI, hal ini menunjukkan bahwa mereka yang sudah berada di atas berada di posisi untuk menjadi pemenang terbesar dalam revolusi AI.     

    Untuk menghindari peningkatan konsentrasi pasar dan kekuatan pasar yang semakin mengakar, kita harus mendorong adopsi AI oleh perusahaan-perusahaan yang berukuran lebih kecil, yang bisa dicapai melalui kombinasi dari kebijakan persaingan dan kebijakan industri yang lebih sesuai yang meningkatkan akses terhadap data dan kekuatan komputasi.

    Untuk meningkatkan potensi ketenagakerjaan dari AI dan meminimalkan dampak-dampak negatif terhadap pekerja, maka akses yang luas terhadap pendidikan berkualitas tinggi, beserta program pelatihan dan kebijakan pasar tenaga kerja yang aktif, akan menjadi sangat penting.        

    Revolusi teknologi berikutnya sudah mulai berlangsung. Masa depan negara-negara dan perekonomian akan bergantung pada kemauan dan kemampuan mereka untuk beradaptasi dengan revolusi teknologi tersebut.