Category: Bisnis.com Tekno

  • Tokopedia Dorong Adopsi Video Promosi, Berharap Jualan Seller Laris Kuartal I/2025

    Tokopedia Dorong Adopsi Video Promosi, Berharap Jualan Seller Laris Kuartal I/2025

    Bisnis.com, JAKARTA – Tokopedia, platform e-commerce milik ByteDance dan GoTo Grup, mendorong para seller untuk berinovasi dan mengoptimalkan kanal video promosi guna meningkatkan penjualan.

    Head of Communications Tokopedia and TikTok E-commerce Aditia Grasio Nelwan menyebut terus mendorong para seller untuk berinovasi memanfaatkan konten video promosi.

    Hal ini terus didorong oleh pihak Tokopedia, karena di era discovery e-commerce pertumbuhan ekonomi baru dapat diakselerasi jika pelaku usaha memanfaatkan teknologi dengan cara baru.

    “Maka Tokopedia dan ShopTokopedia terus mengedukasi lebih banyak pelaku usaha agar makin terampil memanfaatkan konten video promosi (pendek hingga live) di TikTok,” kata Adita kepada Bisnis, Jumat (17/1/2025).

    Tokopedia menyampaikan nilai transaksi sejumlah penjual di ShopTokopedia naik rata-rata 30 kali lipat didornong live streaming di TikTok. 

    Melihat tren positif ini, Tokopedia dan ShopTokopedia berupaya mengajak sebanyak-banyaknya pelaku usaha memanfaatkan fitur LIVE atau live streaming di TikTok 

    Aditia menyebut, era discovery e-commerce juga melahirkan profesi baru, yaitu kreator. Affiliate content creators memperoleh penghasilan dengan mempromosikan atau memasarkan produk para penjual di Tokopedia dan ShopTokopedia lewat konten video yang relevan di TikTok. 

    Peran positif kreator terhadap kemajuan pelaku usaha, khususnya UMKM, melatarbelakangi Tokopedia dan ShopTokopedia menggelar program pemberdayaan kreator, seperti Creators Lab dan Youth Affiliate Program.

    Di sisi lain, Aditia menyebut nilai transaksi sejumlah penjual di ShopTokopedia bisa naik rata-rata 30 kali lipat berkat live streaming di TikTok. 

    Melihat tren positif ini, Tokopedia dan ShopTokopedia berupaya mengajak sebanyak-banyaknya pelaku usaha memanfaatkan fitur LIVE atau live streaming di TikTok.

    “Hal ini untuk meningkatkan transaksi perdagangan daring sekaligus perekonomian di Indonesia,” ucapnya.

    Terkait dengan tren transaksi yang bakal terjadi di kuartal I/2025, Aditia menyebut pihaknya belum dapat berspekulasi tentang hal tersebut.

    “Di sisi lain, kami tidak bisa berspekulasi mengenai transaksi di kuartal I 2025,” ujar Aditia.

  • Merger XL-Smartfren Sesuai Jadwal, Siap Bersatu Maret 2025

    Merger XL-Smartfren Sesuai Jadwal, Siap Bersatu Maret 2025

    Bisnis.com, JAKARTA – PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) menargetkan proses merger antara pihaknya dengan PT XL Axiata Tbk. (EXCL) bakal  rampung di akhir Maret 2025. Seluruh proses berjalan sesuai rencana.

    CEO Smartfren Andrijanto Muljono mengatakan bahwa proses merger masih berlangsung dan mengharapkan izin dari otoritas dapat diperoleh pada akhir kuartal I/2025.

    “Kita mengharapkan semua approval itu sudah bisa diperoleh pada akhir Maret tahun ini, harapan kita. Ya mudah-mudahan bisa didapat semuanya,” kata Andri kepada Bisnis, Jumat (17/1/2025).

    Terkait dengan tantangan mendapatkan izin merger, Andri menyampaikan bahwa proses perizinan merger sudah berada di jalan yang benar.

    Apalagi, proses merger ini sudah membuka pembicaraan dengan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

    “Ya belum ada satu yang terlihat menjadi halangan, hanya mungkin karena baru libur (agak berproses), ini kan awal tahun ya,” ujarnya.

    Diberitakan sebelumnya,  PT XL Axiata Tbk. (EXCL) dan PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) dan PT Smart Tel mengumumkan penggabungan usaha (merger) dengan nilai mencapai Rp104 triliun. Penggabungan ini akan membentuk entitas telekomunikasi baru bernama PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk (“XLSmart”).

    Group Chief Executive Officer Axiata Group Vivek Sood mengatakan merger ini menggabungkan dua entitas yang akan saling melengkapi dalam melayani pangsa pasar telekomunikasi Indonesia.

    XLSmart akan memiliki skala, kekuatan finansial, dan keahlian yang mampu mendorong investasi infrastruktur digital, memperluas jangkauan layanan, dan mendorong inovasi bagi pelanggan, sekaligus menciptakan pasar yang lebih sehat dan kompetitif.

    “Merger ini merupakan langkah penting dalam membangun fondasi ekonomi digital yang tangguh. Merger ini akan memungkinkan kami untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur yang unik bagi Indonesia sebagai negara kepulauan,” kata Vivek dikutip Rabu (11/12/2024). 

  • Maxim Klaim Terapkan Biaya Aplikasi di Bawah Batas, Tiru Gojek dan Grab

    Maxim Klaim Terapkan Biaya Aplikasi di Bawah Batas, Tiru Gojek dan Grab

    Bisnis.com, JAKARTA – Maxim menyampaikan biaya aplikasi yang diterapkan kepada mitra tidak jauh berbeda yang diterapkan Grab dan Gojek kepada para mitranya. 

    Maxim juga merespons mengenai rencana Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) memanggil perusahaan ojek daring imbas potongan biaya aplikasi kepada mitra pengemudi.

    Menanggapi ihwal tersebut, Director Development Maxim Indonesia Dirhamsyah menyatakan perusahaan telah mematuhi peraturan dari Pemerintah mengenai biaya potongan aplikasi kepada mitra pengemudi.

    “Maxim telah mematuhi peraturan dari pemerintah mengenai biaya potongan aplikasi kepada mitra pengemudi sesuai dengan Ketentuan Diktum Kedelapan pada Keputusan Kementerian Perhubungan No 1001 Tahun 2022 mengenai biaya sewa penggunaan aplikasi paling tinggi sebesar 15%,” kata dia kepada Bisnis, Jumat (17/1/2025).

    Dalam penerapannya, sambung Dirhamsyah, Maxim memberikan komisi potongan aplikasi sebesar 5%-15% kepada mitra pengemudi tergantung pada tarif.

    Selain itu, tambahnya, perusahaan memberikan kesempatan bagi mitra pengemudi Car untuk mendapatkan pengurangan komisi potongan aplikasi melalui program Pengemudi Branding Prioritas.

    “Kami menghormati mitra pengemudi dan menciptakan kesempatan bagi mereka untuk mendapatkan penghasilan utama maupun penghasilan tambahan,” ucapnya.

    Maxim, lanjut dia, juga memiliki program khusus yang memungkinkan pengemudi mendapatkan potongan aplikasi yang lebih rendah berdasarkan aktivitas dan performa mereka.

    Diberitakan sebelumnya, Komdigi berencana memangil aplikator transportasi daring yaitu Gojek, Grab, hingga Maxim guna membahas biaya aplikasi. Beberapa aplikator menerapkan biaya aplikasi di atas 20% menurut penuturan driver.

    Diketahui, perusahaan aplikasi transportasi daring diduga saat ini masih memotong biaya aplikasi melebihi batas yang telah ditetapkan oleh regulasi pemerintah sesuai Keputusan Menteri Perhubungan KP No.1001 Tahun 2022.

    Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria mengatakan pihaknya tengah melakukan pembahasan di internal terkait biaya aplikasi bagi ojek online

    Maka dari itu, Nezar menyebut pihaknya berencana akan memanggil aplikator ojek online seperti Gojek dan Grab untuk membahas kebijakan biaya aplikasi.

    Sebelumnya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan kewenangan terkait biaya jasa yang dibebankan ke mitra driver ojek online (ojol) ada di Komdigi. 

    Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik (BKIP) Kemenhub Budi Rahardjo mengatakan meski aturan terkait biaya jasa diatur dalam Keputusan Menteri Perhubungan, wewenang untuk mengambil tindakan berupa teguran maupun sanksi ke aplikator merupakan milik Komdigi. 

  • Gojek (GOTO) Tegaskan Biaya Aplikasi Driver Tak Melebihi Batasi Maksimal 20%

    Gojek (GOTO) Tegaskan Biaya Aplikasi Driver Tak Melebihi Batasi Maksimal 20%

    Bisnis.com, JAKARTA – Gojek, aplikator transportasi online milik PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO), memastikan biaya aplikasi yang dibebankan kepada mitra driver sudah sesuai dengan aturan yang ditetapkan oleh pemerintah.

    Head of Corporate Affairs Gojek Rosel Lavina mengatakan bahwa komisi yang diterima tidak lebih dari 15%+5% dari biaya perjalanan (tarif).

    Angka tersebut, kata Rosel sudah sesuai dengan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 1001 Tahun 2022 atas perubahan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 667 Tahun 2022 Tentang Pedoman Perhitungan Biaya Jasa Penggunaan Sepeda Motor Yang Digunakan Untuk Kepentingan Masyarakat Yang Dilakukan Dengan Aplikasi.

    “Sesuai dengan KP 1001/2022, 5% dari biaya perjalanan (tarif) ini dikembalikan untuk menunjang kebutuhan dan membantu pengembangan kapasitas mitra driver seperti menghadirkan pelatihan keamanan berkendara bagi mitra,” kata Rosel kepada Bisnis, Jumat (17/1/2025).

    Selain pelatihan, 5% dari biaya perjalanan tersebut bakal digunakan untuk program Gojek Swadaya yang memungkinkan mitra driver dapat mengakses berbagai manfaat khusus.

    Manfaat tersebut, mulai dari paket pulsa atau internet murah, perlindungan tambahan, voucher  untuk membeli kebutuhan sehari-hari dan hingga beasiswa untuk anak mitra yang berprestasi.

    Rosel juga menambahkan bahwa biaya jasa aplikasi yang dibayarkan oleh pelanggan tidak termasuk dalam besaran biaya perjalanan tarif yang dipotong dari pendapatan driver. 

    Biaya jasa aplikasi digunakan mendukung pengembangan produk dan keuntungan bagi pengguna melalui pemeliharaan platform aplikasi, inovasi, hingga diskon. 

    “Biaya ini merupakan praktik yang biasa diterapkan pada industri teknologi,” ujarnya.

    Adapun, Asosiasi Pengemudi Transportasi dan Jasa Daring Indonesia meminta agar pemerintah dan aplikator Grab-Gojek menurunkan potongan biaya aplikasi menjadi 10% dari sebelumnya 20%.

    Sementara itu berdasarkan penelusuran Bisnis, sejumlah driver mengaku dikenakan biaya aplikasi di atas 20%, yang membuat mereka makin terbebani.

  • Smartfren (FREN) Tertarik Ikut Lelang Frekuensi, Usul 2 Hal Ini ke Komdigi

    Smartfren (FREN) Tertarik Ikut Lelang Frekuensi, Usul 2 Hal Ini ke Komdigi

    Bisnis.com, JAKARTA – PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) berminat untuk ikut andil dalam lelang pita frekuensi yang rencananya digelar oleh Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) tahun ini. Perusahaan juga mengusulkan beberapa hal kepada regulator.

    Berulang kali molor, seleksi ketiga spektrum yaitu pita frekuensi 700 MHz, 2,6 GHz dan 26 GHz rencananya bakal digelar pada 2025.

    CEO Smartfren Andrijanto Muljono menyampaikan pihaknya memiliki minat untuk berpartisipasi dalam lelang tersebut. 

    FREN meminta kejelasan kepada pemerintah mengenai skema lelang, termasuk opsi pilihan lelang secara bertahap ataupun sekaligus. 

    Menurutnya, lelang sekaligus lebih baik sementara itu lelang secara bertahap berpotensi membuat tarif spektrum frekuensi maki 

    “Jadi untuk frekuensi ini kita berminat untuk ikut lelang dan memang sebaiknya satu paket,” kata Andri kepada Bisnis, Jumat (17/1/2025).

    Adapun, Smartfren sampai saat ini mempunyai total spektrum 62MHz yang terbagi menjadi 40MHz di 2.300Mhz dan 22MHz di 850MHz.

    Smartfren juga mengusulkan agar pemerintah membuka peluang pembagian frekuensi secara merata tanpa skema lelang. 

    Skema tersebut, kata Andri, tidak menghapuskan kewajiban operator seluler untuk membayar biaya hak penggunaan (BHP) frekuensi, hanya membuat skema seleksi spektrum lebih cepat dan efisien bagi operator karena tidak ada proses tawar-menawar spektrum. 

    Dengan skema pembagian langsung harapannya industri telekomunikasi dapat tumbuh lebih baik. 

    “Sebagai usulan, spektrum dibagi secara rata, supaya lebih adil. Agar perusahaan telekomunikasi dapat berkembang secara berkelanjutan dan memberikan layanan yang optimal bagi Indonesia,” kata Andri. 

    Diberitakan sebelumnya, Komdigi masih mengkaji waktu pelelangan tiga spektrum frekuensi sekaligus yaitu pita 700 MHz, 2600 MHz, dan 26 GHz. 

    Adapun, penggabungan lelang ini merupakan imbas dari mundurnya lelang frekuensi yang seharusnya terjadi pada 2024.

    Direktur Jenderal (Dirjen) Infrastruktur Digital Wayan Toni Supriyanto menyampaikan pihaknya masih mempelajari frekuensi yang akan dilelang. Dirinya mengharapkan tahun ini lelang tersebut dapat terealisasi.

    “Mudah-mudahan [tahun ini] saya pelajari dahulu [soal lelang],” kata Wayan kepada Bisnis, Selasa (14/1/2025).

  • Bos Smartfren Pastikan Tak Ada PHK pada 9 Bulan Pertama Setelah Merger

    Bos Smartfren Pastikan Tak Ada PHK pada 9 Bulan Pertama Setelah Merger

    Bisnis.com, JAKARTA – PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) memastikan tidak akan ada pemutusan hubungan kerja (PHK) pada sembilan bulan pasca merger dengan PT XL Axiata Tbk. (EXCL) 

    CEO Smartfren Andrijanto Muljono menyampaikan bahwa terdapat dua situasi yang menjadi tolak ukur bagi karyawan selepas merger antara Smartfren dan XL terjadi. Kedua situasi tersebut adalah situasi saat ini dan satu tahun setelah merger.

    Dalam dua timeline tersebut, Andri mengatakan bahwa pihaknya bakal membawa seluruh karyawan di Smartfren disamping terus memperhatikan dengan baik kinerja seluruh karyawan.

    “Dan karyawan yang ikut daripada merger ini mendapatkan manfaat yang baik sekali. Ada joining bonus, ada dua kali KPI bonus dibanding kalau perusahaan normal ya,” kata Andri kepada Bisnis, Jumat (17/1/2025).

    Tak hanya itu, Andri memastikan bahwa dalam waktu sembilan bulan pertama pihaknya tidak akan melakukan PHK. Sembilan bulan tersebut, kata Andri dihitung sedari hari pertama izin merger dikeluarkan yang ditargetkan bakal berlangsung pada awal kuartal II/2025.

    Namun, setelah sembilan bulan tersebut pihaknya bakal melakukan evaluasi dan terdapat terminasi atau pemberhentian pekerja.

    “Dipastikan bahwa 9 bulan setelah legal day 1 nanti itu tidak akan ada terminasi (PHK). Kalau after 9 bulan ada evaluasi,” ujarnya.

    Meski begitu, Andri menjelaskan bahwa karyawan yang terkena evaluasi pasca sembilan bulan bakal mendapatkan kompensasi sesuai dengan peraturan ketenagakerjaan yang berlaku.

    “Jadi ya menurut saya sudah sangat dipikirkan dan diberikan opsi-opsi yang terbaik,” ucap Andri.

    Adapun, berdasarkan laporan keuangan kuartal III/2024 jumlah karyawan tidak diaudit yang termasuk karyawan kontrak sampai 30 September 2024 mencapai 1.786 orang. 

    Angka ini mengalami penurunan sebesar 36,7% yoy dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya yang mencapai 2.829 karyawan.

  • Rumor Belum Tentu Tidak Benar

    Rumor Belum Tentu Tidak Benar

    Bisnis.com, JAKARTA – PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) tidak membantah maupun membenarkan mengenai rumor yang menyebut keterlibatan lebih dalam perusahaan telekomunikasi asal China, China Telecom, terhadap perusahaan hasil merger atau PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk.

    CEO Smartfren Andrijanto Muljono mengatakan China Telecom merupakan salah satu contoh perusahaan yang akan menjadi rujukan XL Smart nantinya. Beberapa solusi yang dimiliki perusahaan telekomunikasi tersebut dapat diadopsi di Tanah Air. 

    Andrijanto juga tak menampik mengenai rumor yang beredar bahwa China Telecom akan masuk ke Indonesia melalui perusahaan merger XL Smart. 

    “Rumor itu belum tentu tidak benar,” kata Andrijanto kepada Bisnis, Jumat (17/1/2025). 

    Diketahui China Telecom merupakan salah satu operator telekomunikasi terbesar di China. Pada kuartal III/2024, perusahaan tersebut membukukan pendapatan 126,7 juta RMB, dengan EBITDA 34,2 juta RMB.

    Andrijanto mengatakan Sinarmas, Smartfren dan China Telecom saat ini telah menjalankan kerja sama dengan membentuk perusahaan gabungan bernama ASICS. Perusahaan tersebut menawarkan solusi kecerdasan buatan (AI) untuk berbagai sektor, termasuk pemerintahan dan smart city. 

    Smartfren dan China Telecom membentuk galeri di Smartfren Technology, Jakarta Pusat, yang memperlihatkan solusi-solusi kecerdasan buatan milik China Telecom dan Smartfren. 

    “Jadi modul-modulnya mereka yang sudah ada, smart city, digital twin city, itu sudah ada semua tinggal kita Indonesiakanlah (dibawa ke Indonesia) ceritanya. Ini sudah 6 bulan, sudah berproses dan bentar lagi launching,” kata Adrijanto. 

    Dia mengatakan China Telecom merupakan salah satu perusahaan yang menjadi rujukan XL Smartfren nanti. Terdapat beberapa solusi yang dapat diadopsi dan menjadi mesin pertumbuhan baru bagi XLSmart, yang bisa diambil dari perusahaan tersebut. 

    Sebagai contoh, pengembangan solusi smart city China Telecom telah mengubah sungan di China menjadi lebih bersih. 

    “Mereka pasang CCTV itu sepanjang sungai, dan katakan ada yang buang sampah, itu face recognition CCTVnya itu langsung capture, capture langsung nanti dari smartphone itu dapet warning,” kata Andrijanto. 

    Andrijanto menuturkan peringatan diberikan sebanyak dua kali. Jika pelanggar tidak berubah, maka dikenakan denda berupa pemblokiran face detection, yang membuat pelanggar tidak dapat masuk ke beberapa tempat seperti pergedungan. 

    Akses akan kembali dibuka jika pelanggar membayar denda atas pelanggaran yang dilakukannya. 

    “Di sana setiap masuk gedung tuh harus ada face detection kan, nah kalau dia tidak bayar denda, tidak bisa masuk tuh, mungkin bertransaksi di supermarket juga face detectionnya tidak bisa dipakai,” kata Andrijanto. 

    Dia meyakini solusi yang diterapkan China Telecom dapat ditiru dan menjadi angin segar bagi pertumbuhan baru bisnis operator seluler yang cukup menantang. 

    Solusi tersebut bakal diadopsi oleh perusahaan hasil merger, yang kemudian diharapkan memberi pemasukan yang signifikan dari segmen business to business ataupun business to government. 

    “Saya membayangkan tidak usah sampai yang rumit-rumit, kita bikin ini aja, tilang, tilang kita itu kan udah elektronik, tapi sayangnya tidak ada AI-nya Pak, jadi yang ditilang tidak tahu kalau dia ditilang, sampai nanti ngurus SIM keluar, kaget ya,” kata Andrijanto. 

  • Patrick Walujo Terkejut Ada Fraud di eFishery, Ini Investasinya via Northstar

    Patrick Walujo Terkejut Ada Fraud di eFishery, Ini Investasinya via Northstar

    Bisnis.com, JAKARTA – Salah satu pendiri Northstar Patrick Walujo mengaku terkejut dengan fraud yang terjadi di unicorn akuakultur eFishery, perusahaan yang sempat mendapat pendanaan dari Northstar. 

    Sebagaimana diketahui, eFishery tercatat mendapatkan pendanaan dari modal ventura milik Patrick Walujo, Northstar. Northstar merupakan salah satu investor awal eFishery bersama dengan modal ventura lainnya seperti Temasek hingga SoftBank. 

    Pada Juli 2023, Northstar bersama dengan investor lainnya menyuntikan modal sebesar US$200 juta atau sekitar Rp3 triliun kepada perusahaan tersebut. Pendanaan Seri D itu kemudian mengatarkan eFishery sebagai unicorn. 

    Sementara itu pada 2022, Northstar juga sempat menyuntikan pendanaan ke eFishery. Dalam acara BUMN Startupday, pada tahun tersebut, Patrick sempat memuji sosok Gibran. Keputusan Northstar berinvestasi di eFishery bukan hanya karena bisnisnya, juga karena Gibran. 

    Namun semua itu berubah. Patrick kini kecewa. Patrick menuturkan kasus yang terjadi pada eFishery cukup memalukan dan merusak kredibilitas dan komunitas startup Indonesia. Berbicara di depan private equity dan para investor, Patrick menuturkan apa yang terjadi pada kasus eFishery benar-benar memalukan. 

    Dia bahkan menyebut kasus ini adalah aib bagi semua orang yang menjalankan eFishery. 

    “Saya bukan bagian dari tim investigasi, rekan-rekan saya yang menangani hal itu. Namun, dari pandangan awal, saya percaya ini adalah fraud sistematis,” kata Patrick, di Indonesia PE-VC Summit 2025, Kamis (16/1/2025). 

    Dia melanjutkan, dirinya sebelumnya telah mengirim tim ke eFishery untuk melakukan beberapa pemeriksaan. Menurutnya hal tersebut adalah prosedur bisnis yang normal. Pihaknya juga baru saja mendapatkan salinan percakapan dari tim eFishery yang berhubungan dengan tim miliknya. 

    “Jelas jika semua ini adalah masalah besar dan bersifat sistematis. Jadi ini benar-benar mengejutkan,” ucapnya. 

    Patrick juga menambahkan kerusakan yang ditimbulkan akibat fraud eFishery ini terhadap Indonesia, komunitas startup, dan kredibilitas Indonesia sangatlah besar. Patrick mengungkapkan dirinya dan tim akan mengusut kasus ini hingga tuntas dan menangani kasus ini dengan sangat serius. 

    “Kami akan mengusutnya hingga tuntas dan akan menangani dengan sangat serius,” ujarnya. 

    eFishery menunjuk Adhy Wibisono sebagai CEO sementara menggantikan Gibran Huzaifah, dengan tujuan memperbaiki tata kelola perusahaan yang belakangan menjadi sorotan karena diduga mengalami fraud. 

    Para pemangku kepentingan menaruh perhatian dengan dugaan fraud sehingga melakukan pergantian demi tata kelola yang lebih baik. “Keputusan diambil bersama shareholder perusahaan, sebagai wujud komitmen untuk meningkatkan tata kelola perusahaan yang baik,” kata Tim Komunikasi eFishery kepada Bisnis, Selasa (17/12/2024). 

    Dalam beberapa waktu terakhir eFishery menjadi perhatian atas dugaan fraud di internal. 

    Gibran yang menjadi nakhoda perusahaan sejak 2013 atau 11 tahun lalu sempat memberikan pernyataan kepada awak media mengenai fraud di internal pada September 2024. Gibran mengakui terjadi fraud dengan rasio 0,5% dari total pendapatan. 

    Namun dia menegaskan fraud tersebut tidak akan membuat bisnis eFishery tumbang. Fraud atau penyimpangan dalam kategori wajar dan telah ditangani. 

    “Fraud memang ada di kita, tetapi fraud-nya di bawah 0,5% dari revenue. Jadi rendah. Banyak yang bilang eFishery mau mati karena fraud, kalau jumlahnya segitu nggak membunuh perusahaannya, kami memastikan di bagian itu,” kata Gibran di Parle Senayan, Jakarta, Rabu (4/9/2024). 

    Meski angka fraud yang terdeteksi tidak menyentuh 0,5%, Gibran menekankan angka itu tetap saja berbahaya. Sebab, kata dia, temuan fraud bertentangan dengan nilai yang diadopsi eFishery yang bertekad membantu para pembudidaya. Untuk itu, perusahaan memastikan fraud harus dibasmi hingga tak ada sama sekali, termasuk menindak tegas pihak yang melakukan fraud. “Kalau ada yang melakukan fraud, kami punya tindakan tegas,” jelasnya.

  • iPhone 16 Dilarang Masuk RI, di China Penjualan Apple Anjlok

    iPhone 16 Dilarang Masuk RI, di China Penjualan Apple Anjlok

    Bisnis.com, JAKARTA – Penjualan Apple di China mengalami penurunan kendati perusahaan telah menaruh harga murah terhadap sejumlah perangkat yang dimiliki. Di sisi lain, pasar alternatif Apple yaitu Indonesia, masih melarang produk terbaru mereka iPhone 16 untuk beredar di Tanah Air.

    Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, investasi awal Apple senilai US$1 miliar atau sekitar Rp16 triliun untuk pembangunan pabrik AirTag tak bisa menjadi syarat terbitnya izin edar iPhone 16 di Indonesia.

    Apple berkomitmen membangun pabrik AirTag di Batam. Harapannya, pabrik tersebut dapat memproduksi 65% dari kebutuhan global AirTag—produk dari Apple untuk melacak keberadaan barang seperti kunci maupun dompet.

    Menurut Agus, AirTag merupakan aksesoris. Dia menegaskan benda tersebut bukan komponen dari produk handphone, komputer genggam, dan tablet (HKT).

    Dalam Peraturan Menteri Perindustrian (Permenperin) No 29/2017 tentang Ketentuan dan Tata Cara Penghitungan Nilai Komponen Dalam Negeri Produk Telepon Seluler, Komputer Genggam, dan Komputer Tablet, perusahaan HKT bisa mendapatkan sertifikasi tingkat komponen dalam negeri (TKDN) jika mereka membangun pabrik komponen langsung dari ponsel.

    Oleh karena itu, Apple masih belum bisa mendapat izin edar untuk menjual iPhone 16 di Indonesia.

    “Jadi kalau dilihat dari aturannya belum bisa atau belum boleh. Tidak ada dasarnya bagi Kemenperin mengeluarkan sertifikasi TKDN dalam rangka Apple bisa dapat izin edar. Karena [AirTag] tak ada keterkaitannya langsung [dengan ponsel],” ucap Agus dalam konferensi pers di Kantor Kemenperin, Rabu (8/1/2024).

    Menperin Agus GumiwangPerbesar

    Pangsa pasar iPhone di Indonesia berada di bawah Oppo, Samsung, dan Xiaomi pada Desember 2024. Apple masih menjalani larangan penjualan iPhone 16 karena perusahaan tersebut memiliki utang investasi dan pemenuhan TKDN. 

    Sementara itu, smartphone (ponsel pintar) Oppo menjadi merek dengan pangsa pasar (market share) terbesar di Indonesia sepanjang akhir 2024 atau Oktober sampai Desember 2024.

    Melansir data Statcounter, Kamis (9/1/2025) Oppo berhasil menjadi pemuncak dengan market share sebesar 19,07% selama Oktober-Desember 2024.

    Pada peringkat kedua, Samsung terus menguntit Oppo dengan market share sebesar 17,53%. Posisi Samsung diikuti oleh Xiaomi yang berhasil mencatatkan market share sebesar 15,06%.

    Berikutnya pada posisi keempat merek hp Vivo mencatatkan pangsa pasar sebesar 14,89%. Data StatCounter juga menunjukkan smartphone Realme memiliki market share sebesar 7,24% dan Infinix sebesar 6,38%.

    Namun, yang menjadi pembeda pada periode Oktober hingga Desember 2024 adalah menurunnya penjualan dari handphone milik Apple.

    Pada 3 bulan terakhir 2024, market share Apple hanya berada diangka 7,97%. Angka ini berbanding terbalik dengan market share di Juli hingga September 2024 yang berada diangka 12,04%.

    Adapun, keunggulan Oppo tidak hanya dilaporkan oleh Statcounter. Dalam laporan kuartal III/2024 dari Canalys ditemukan bahwa Oppo menjadi merek HP terlaris di kuartal III.

    Tercatat, Oppo memiliki pangsa pasar sebesar 22%. Posisi Oppo diikuti oleh Xiaomi dengan pangsa pasar sebesar 19%.

    Babak Belur di China

    Sementara itu,  Apple Inc. mencatat penurunan penjualan iPhone sebesar 5% secara global pada kuartal IV/2024, dipicu oleh pembaruan fitur kecerdasan buatan (AI) yang kurang menarik dan tekanan dari pesaing yang semakin agresif di pasar China.

    Data Counterpoint Research menunjukkan pangsa pasar global iPhone turun menjadi 18% sepanjang 2024. Sementara itu, Samsung Electronics Co. juga kehilangan momentum di tengah pertumbuhan pesat produsen perangkat Android asal China seperti Xiaomi Corp. dan Vivo.

    Selama setahun penuh, penjualan Apple merosot 2%, meskipun pasar smartphone global mencatatkan pertumbuhan 4%.

    Pembeli berbelanja di iBoxPerbesar

    Laporan International Data Corp. memberikan gambaran serupa, dengan pengiriman smartphone Apple turun 4,1% pada kuartal IV/2024 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year on year/YoY). Sebaliknya, industri secara keseluruhan tumbuh 2,4% pada periode tersebut.

  • Bos Northstar Patrick Walujo: Kasus Fraud eFishery Memalukan

    Bos Northstar Patrick Walujo: Kasus Fraud eFishery Memalukan

    Bisnis.com, JAKARTA — Investor awal eFishery dan salah satu pendiri Northstar Patrick Walujo menuturkan kasus yang terjadi pada eFishery cukup memalukan dan merusak kredibilitas dan komunitas startup Indonesia.

    Berbicara di depan private equity dan para investor, Patrick menuturkan apa yang terjadi pada kasus eFishery benar-benar memalukan. Dia bahkan menyebut kasus ini adalah aib bagi semua orang yang menjalankan eFishery.

    “Saya bukan bagian dari tim investigasi, rekan-rekan saya yang menangani hal itu. Namun, dari pandangan awal, saya percaya ini adalah fraud sistematis,” kata Patrick, di Indonesia PE-VC Summit 2025, Kamis (16/1/2025).

    Dia melanjutkan, dirinya sebelumnya telah mengirim tim ke eFishery untuk melakukan beberapa pemeriksaan. Menurutnya hal tersebut adalah prosedur bisnis yang normal.

    Pihaknya juga baru saja mendapatkan salinan percakapan dari tim eFishery yang berhubungan dengan tim miliknya.

    “Jelas jika semua ini adalah masalah besar dan bersifat sistematis. Jadi ini benar-benar mengejutkan,” ucapnya.

    Patrick juga menambahkan kerusakan yang ditimbulkan akibat fraud eFishery ini terhadap Indonesia, komunitas startup, dan kredibilitas Indonesia sangatlah besar. Patrick mengungkapkan dirinya dan tim akan mengusut kasus ini hingga tuntas dan menangani kasus ini dengan sangat serius.

    “Kami akan mengusutnya hingga tuntas dan akan menangani dengan sangat serius,” ujarnya.

    Sebagaimana diketahui, eFishery tercatat mendapatkan pendanaan dari modal ventura milik Patrick Walujo, Northstar. Northstar merupakan salah satu investor awal eFishery bersama dengan modal ventura lainnya seperti Temasek hingga SoftBank.

    Sebelumnya, PT Multidaya Teknologi Nusantara atau eFishery menunjuk Adhy Wibisono sebagai CEO sementara menggantikan Gibran Huzaifah, dengan tujuan memperbaiki tata kelola perusahaan yang belakangan menjadi sorotan karena diduga mengalami fraud.

    Para pemangku kepentingan menaruh perhatian dengan dugaan fraud sehingga melakukan pergantian demi tata kelola yang lebih baik.

    “Keputusan diambil bersama shareholder perusahaan, sebagai wujud komitmen untuk meningkatkan tata kelola perusahaan yang baik,” kata Tim Komunikasi eFishery kepada Bisnis, Selasa (17/12/2024).

    Dalam beberapa waktu terakhir eFishery menjadi perhatian atas dugaan fraud di internal. Gibran yang menjadi nakhoda perusahaan sejak 2013 atau 11 tahun lalu sempat memberikan pernyataan kepada awak media mengenai fraud di internal pada September 2024.

    Gibran mengakui terjadi fraud dengan rasio 0,5% dari total pendapatan. Namun dia menegaskan fraud tersebut tidak akan membuat bisnis eFishery tumbang. Fraud atau penyimpangan dalam kategori wajar dan telah ditangani.

    “Fraud memang ada di kita, tetapi fraud-nya di bawah 0,5% dari revenue. Jadi rendah. Banyak yang bilang eFishery mau mati karena fraud, kalau jumlahnya segitu nggak membunuh perusahaannya, kami memastikan di bagian itu,” kata Gibran di Parle Senayan, Jakarta, Rabu (4/9/2024).

    Meski angka fraud yang terdeteksi tidak menyentuh 0,5%, Gibran menekankan angka itu tetap saja berbahaya. Sebab, kata dia, temuan fraud bertentangan dengan nilai yang diadopsi eFishery yang bertekad membantu para pembudidaya.

    Untuk itu, perusahaan memastikan fraud harus dibasmi hingga tak ada sama sekali, termasuk menindak tegas pihak yang melakukan fraud.

    “Kalau ada yang melakukan fraud, kami punya tindakan tegas,” jelasnya.