Category: Bisnis.com Tekno

  • Komet Atlas yang Langka Diprediksi Bakal Hancur Usai Mengelilingi Matahari

    Komet Atlas yang Langka Diprediksi Bakal Hancur Usai Mengelilingi Matahari

    Bisnis.com, JAKARTA – Komet langka yang baru-baru ini menerangi langit malam untuk pertama kalinya dalam ribuan tahun mungkin akan hancur setelah hangus saat dia terlempar mengelilingi matahari.

    Komet C/2024 G3 (ATLAS) melakukan pendekatan terdekat ke Bumi pada 14 Januari dan mencapai jarak minimum dari matahari, yang dikenal sebagai perihelion, sehari kemudian.

    Dilansir dari livescience,  komet itu bersinar seterang Venus selama beberapa hari dan terlihat di seluruh dunia, dan telah memulai perjalanan panjangnya kembali ke Awan Oort reservoir komet dan objek es lainnya di dekat tepi tata surya dan diperkirakan tidak akan kembali lagi dalam waktu sekitar 160.000 tahun.

    Meskipun komet tersebut kini menjadi terlalu redup untuk dilihat manusia dengan mata telanjang, para astrofotografer terus mengambil gambar komet tersebut saat melakukan perjalanan kembali ke tata surya bagian luar dan keadaan tidak terlihat bagus untuk objek es tersebut.

    Astrofotografer Hongaria Lionel Majzik memotret komet tersebut dari langit gelap Chili selama tiga malam berturut-turut, antara 18 Januari dan 20 Januari. Ia memperhatikan bahwa koma komet awan di sekitar intinya telah meredup secara signifikan selama waktu tersebut, mengisyaratkan bahwa komet tersebut kepala komet mungkin mulai pecah, menurut Spaceweather.com.

    Foto-foto tersebut juga menunjukkan seberkas cahaya terang, atau “streamer”, di ekor komet, yang merupakan tanda bahwa sejumlah besar gas dan debu keluar dari komet, kemungkinan melalui retakan baru di intinya.

    “Baru seminggu yang lalu, Komet ATLAS melintas sangat dekat dengan Matahari. Tekanan panas mungkin terlalu besar.” paparnya.

    Perkembangan terbaru ini mengejutkan, mengingat pengamatan awal komet setelah perihelion menunjukkan bahwa komet tersebut tetap tidak terpengaruh oleh “pertemuan hampir mati dengan Matahari,” kata Richard Miles, astronom dan pakar komet dari British Astronomical Association.

    Simulasi dari Nicolas Lefaudeux, seorang insinyur Perancis dan astronom amatir, menunjukkan bahwa koma komet mungkin kehilangan kecerahan antara 19 Januari dan 26 Januari “sementara kepala komet tetap tersembunyi di bawah sinar matahari,”

    Meskipun hal ini mungkin menyebabkan peredupan pada gambar baru, hal ini tidak menjelaskan pita di ekor komet. Oleh karena itu, diperlukan lebih banyak pengamatan dalam beberapa minggu mendatang untuk menentukan nasib komet tersebut secara akurat.

    Komet seperti C/2024 G3 hancur ketika radiasi matahari tingkat tinggi membuka inti komet dan menyebabkan pelepasan gas yang parah.

    Hal ini secara perlahan menggoyahkan objek tersebut dan menyebabkannya pecah menjadi pecahan-pecahan yang terikat secara longgar oleh gravitasi. Akhirnya, fragmen-fragmen ini terpisah dan tersebar di jalur orbit komet.

    Misalnya, pada bulan Oktober 2024, “Komet Halloween” C/2024 S1 (ATLAS) terlihat hancur saat berada paling dekat dengan matahari.

    Komet super terang terakhir yang mengunjungi Bumi – komet C/2023 A3 (Tsuchinshan-ATLAS) – juga menunjukkan tanda-tanda disintegrasi dalam perjalanan menuju perihelionnya pada Oktober tahun lalu. Ketika tanda-tanda ini pertama kali terlihat, para peneliti mencatat bahwa fragmentasi komet mungkin telah dimulai 80.000 tahun sebelumnya, pada masa ketapel matahari sebelumnya.

  • ‘Matahari Buatan’ China Pecahkan Rekor Dunia

    ‘Matahari Buatan’ China Pecahkan Rekor Dunia

    Bisnis.com, JAKARTA – Reaktor “matahari buatan” Tiongkok telah memecahkan rekor dunia dalam mempertahankan plasma super panas.

    Rekor ini menandai tonggak sejarah lain dalam perjalanan panjang menuju energi bersih yang hampir tak terbatas.

    Reaktor fusi nuklir Eksperimental Advanced Superconducting Tokamak (EAST) mempertahankan putaran plasma yang stabil dan sangat terbatas materi berenergi tinggi keempat selama 1.066 detik berdasarkan pengamatan pada hari Senin (20 Januari).

    Durasi ini yang lebih dari dua kali lipat dari waktu terbaik sebelumnya yaitu 403 detik, demikian media pemerintah Tiongkok melaporkan seperti dilansir dari Livescience.

    Reaktor fusi nuklir dijuluki “matahari buatan” karena menghasilkan energi dengan cara yang mirip dengan matahari, yaitu dengan menggabungkan dua atom ringan menjadi satu atom berat melalui panas dan tekanan.

    Matahari memiliki tekanan yang jauh lebih besar dibandingkan reaktor di Bumi, sehingga para ilmuwan mengimbanginya dengan menggunakan suhu yang jauh lebih panas daripada matahari.

    Fusi nuklir menawarkan potensi sumber energi yang hampir tak terbatas tanpa emisi gas rumah kaca atau banyak limbah nuklir.

    Namun, para ilmuwan telah mengembangkan teknologi ini selama lebih dari 70 tahun, dan kemungkinan besar kemajuannya belum cukup cepat untuk menjadi solusi praktis terhadap krisis iklim. Para peneliti memperkirakan kita akan memiliki kekuatan fusi dalam beberapa dekade, namun hal ini bisa memakan waktu lebih lama.

    Rekor baru EAST tidak akan serta merta mengantarkan energi ramah lingkungan, namun merupakan sebuah langkah menuju masa depan dimana pembangkit listrik fusi menghasilkan listrik.

    East adalah reaktor kurungan magnetik, atau tokamak, yang dirancang untuk menjaga plasma tetap menyala dalam waktu lama. Reaktor seperti ini belum pernah mengalami penyalaan, yang merupakan titik di mana fusi nuklir menciptakan energinya sendiri dan mempertahankan reaksinya sendiri, namun rekor baru ini merupakan sebuah langkah untuk mempertahankan putaran plasma yang berkepanjangan dan terbatas yang diperlukan oleh reaktor di masa depan untuk menghasilkan listrik.

    “Perangkat fusi harus mencapai operasi yang stabil dengan efisiensi tinggi selama ribuan detik untuk memungkinkan sirkulasi plasma mandiri, yang sangat penting untuk pembangkitan listrik berkelanjutan di pabrik fusi masa depan,” Song Yuntao, direktur Institut Fisika Plasma yang bertanggung jawab. untuk proyek fusi di Chinese Academy of Sciences.

    EAST adalah salah satu dari beberapa reaktor fusi nuklir di seluruh dunia, tetapi reaktor-reaktor tersebut saat ini menggunakan lebih banyak energi daripada yang mereka hasilkan.

    Pada tahun 2022, reaktor fusi Fasilitas Pengapian Nasional A.S. sempat mencapai penyalaan di intinya menggunakan metode eksperimental yang berbeda dengan EAST, dengan mengandalkan semburan energi yang cepat, namun reaktor secara keseluruhan masih menggunakan lebih banyak energi daripada yang dikonsumsi.

    Tokamak seperti EAST adalah reaktor fusi nuklir yang paling umum. EAST memanaskan plasma dan menjebaknya di dalam ruang reaktor berbentuk donat – disebut tokamak – dengan medan magnet yang kuat. Sebagai catatan terbaru, para peneliti melakukan beberapa peningkatan pada reaktor tersebut, termasuk menggandakan kekuatan sistem pemanasnya, menurut media pemerintah Tiongkok.

    Data yang dikumpulkan oleh EAST akan mendukung pengembangan reaktor lain, baik di Tiongkok maupun internasional. Tiongkok adalah bagian dari program Reaktor Eksperimental Termonuklir Internasional (ITER), yang melibatkan puluhan negara, termasuk Amerika Serikat, Inggris, Jepang, Korea Selatan, dan Rusia.

    Reaktor ITER, yang sedang dibangun di Prancis selatan, mengandung magnet paling kuat di dunia dan akan menyala paling cepat pada tahun 2039. ITER akan menjadi alat eksperimental yang dirancang untuk menciptakan fusi berkelanjutan untuk tujuan penelitian, namun dapat membuka jalan bagi pembangkit listrik fusi.

    “Kami berharap dapat memperluas kolaborasi internasional melalui EAST dan memanfaatkan energi fusi secara praktis bagi umat manusia,” kata Song.

  • Trump Minta Softbank Investasi US0 Miliar, Masayoshi Beri US0 Miliar

    Trump Minta Softbank Investasi US$200 Miliar, Masayoshi Beri US$500 Miliar

    Bisnis.com, JAKARTA —  Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump meraih investasi dari sektor swasta sebesar US$500 miliar atau sekitar Rp8.165,5 triliun (kurs jisdor Rp16.331 per dolar AS). Lebih tinggi dari harapan Trump kepada CEO SoftBank Masayoshi Son, yang awalnya hanya sebesar US$200 miliar. 

    Diketahui, Masayoshi Son dikenal sebagai sosok yang memiliki ambisi besar dan kemampuannya dalam melihat peluang pada masa depan. SoftBank, perusahaan yang ia dirikan, telah menjadi salah satu konglomerat teknologi terbesar di dunia.

    Son memulai bisnis pertamanya saat masih kuliah di Amerika Serikat dengan menjual perangkat lunak komputer. Kemudian pada 1981, Son mendirikan SoftBank yang awalnya fokus pada distribusi perangkat lunak.

    SoftBank kemudian beralih fokus ke bisnis internet dan melakukan investasi besar-besaran di berbagai perusahaan teknologi, termasuk Alibaba.
    Pada 2017, Son meluncurkan SoftBank Vision Fund, salah satu dana investasi terbesar di dunia, yang berfokus pada teknologi inovatif seperti AI, robotika, dan internet of things.

    Ada tiga perusahaan swasta penyumbang investasi jumbo tersebut, yakni SoftBank, Oracle, dan pendiri ChatGPT, OpenAI. Ketiganya akan membentuk perusahaan patungan bernama Stargate yang berpusat di Texas.

    Trump mengatakan, rencananya Stargate akan membangun pusat data dan menciptakan lebih dari 100.000 lapangan pekerjaan di Amerika Serikat. 

    Menurutnya, AI membutuhkan daya komputasi yang sangat besar, mendorong permintaan akan pusat data khusus yang memungkinkan perusahaan teknologi untuk menghubungkan ribuan chip dalam kluster.

    “Mereka harus memproduksi banyak listrik, dan kami akan memungkinkan mereka untuk melakukan produksi tersebut dengan sangat mudah di pabrik mereka sendiri jika mereka mau,” ujar Trump mengutip The Business Times pada Rabu (22/1/2025).

    CEO SoftBank Masayoshi Son, CEO OpenAI Sam Altman, dan Ketua Oracle Larry Ellison bergabung dengan Trump di Gedung Putih untuk peluncuran tersebut.

    Pendiri SoftBank Masayoshi SonPerbesar

    Sederet perusahaan tersebut, bersama dengan pendukung ekuitas Stargate lainnya telah berkomitmen investasi sebesar US$100 miliar pada tahap awal, dan akan direalisasikan secara bertahap selama 4 tahun ke depan hingga US$500 miliar.

    “Tuan Presiden, bulan lalu saya datang untuk merayakan kemenangan Anda dan menjanjikan US$100 miliar, tetapi Anda meminta US$200 miliar. Saat ini, saya kembali dengan US$500 miliar. Ini adalah awal dari zaman keemasan AS. Kami tidak akan memutuskan ini kecuali Anda menang,” kata Masayoshi Son.

    Pengumuman pada hari kedua Trump menjabat menyusul pencabutan perintah eksekutif Mantan Presiden Joe Biden tentang AI, yang dimaksudkan untuk mengurangi risiko yang ditimbulkan AI terhadap konsumen, pekerja, dan keamanan nasional.

    Kendati demikian, menurut laporan North American Electric Reliability Corporation pada Desember 2024, ketika konsumsi daya AS meningkat dari pusat data AI dan elektrifikasi gedung dan transportasi, sekitar setengah dari negara tersebut menghadapi peningkatan risiko kekurangan pasokan listrik dalam dekade berikutnya.

    Perlu diketahui, sebagai kandidat pada 2016 lalu, Trump pernah berjanji untuk meloloskan RUU infrastruktur AI senilai US$1 triliun melalui Kongres, tetapi tidak melakukannya. 

    Trump juga kerap membicarakan topik tersebut selama masa jabatan pertamanya sebagai presiden dari 2017 hingga 2021, tetapi tidak pernah mewujudkan investasi besar tersebut. Kini, dia baru akan merealisasikan investasi jumbo di sektor AI saat periode kedua menjabat sebagai presiden AS.

  • Google Bakal Banding Putusan KPPU soal Praktik Monopoli Google Play Store

    Google Bakal Banding Putusan KPPU soal Praktik Monopoli Google Play Store

    Bisnis.com, JAKARTA —  Google LLC, raksasa teknologi asal Amerika Serikat, menolak putusan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) yang menjatuhkan sanksi denda Rp202,5 miliar atas dugaan praktik monopoli di Google Play Store. Google akan menempuh jalur banding.

    Pewakilan Google meyakini bahwa praktik yang diterapkan perusahaan saat ini berdampak positif pada ekosistem aplikasi di Indonesia, dengan mendorong terciptanya lingkungan yang sehat dan kompetitif, melalui penyediaan platform yang aman, akses ke pasar global, serta keberagaman pilihan, termasuk alternatif sistem penagihan sesuai pilihan pengguna (User Choice Billing) di Google Play.

    “Kami tidak sepakat  dengan keputusan KPPU dan akan menempuh jalur banding,” tulis perwakilan Google dalam keterangan resmi, Rabu (22/1/2025). 

    Google menambahkan bahwa perusahaa terus memberikan dukungan aktif kepada para pengembang Indonesia melalui berbagai inisiatif yang komprehensif, meliputi program Indie Games Accelerator, Play Academy, dan Play x Unity, yang merefleksikan investasi mendalam perusahaan. 

    “Kami berkomitmen untuk selalu patuh kepada hukum Indonesia dan akan terus berkolaborasi secara konstruktif dengan KPPU dan seluruh pihak terkait sepanjang proses banding berjalan,” kata perwakilan Google. 

    Sebelumnya, Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) menjatuhkan denda sebesar Rp202 miliar kepada raksasa teknologi Google, imbas sistem layanan pembayaran Google Play Store yang dinilai diskriminatif. 

    Ketua Majelis Komisi KPPU Hilman Pujana menilai Google LLC terbukti melakukan praktik monopoli  dan menggunakan posisi dominan untuk membatasi pasar dan pengembangan teknologi dalam Perkara No. 03/KPPU-I/2024 tentang Dugaan Pelanggaran Undang-Undang No.5/1999 terkait Penerapan Google Play Billing System. 

    Atas pelanggaran tersebut, Majelis Komisi menjatuhkan denda sebesar Rp202,5 miliar, dan memerintahkan Terlapor menghentikan kewajiban penggunaan Google Play Billing dalam Google Play Store. 

    “Majelis Komisi juga memerintahkan Terlapor untuk mengumumkan pemberian kesempatan kepada seluruh developer untuk mengikuti program User Choice Billing (UCB) dengan memberikan insentif berupa pengurangan service fee sebesar minimal 5% (lima persen) selama kurun waktu 1 tahun, sejak putusan ini berkekuatan hukum tetap,” dikutip dari keterangan resmi, Rabu (22/1/2025).  

    Sebagai informasi, perkara ini merupakan inisiatif KPPU yang berkaitan dengan dugaan pelanggaran Pasal 17, 19 huruf a dan huruf b, serta Pasal 25 ayat (1) huruf a dan huruf b Undang-Undang No.5/1999 oleh Google LLC. 

    Google LLC telah mewajibkan developer aplikasi yang mendistribusikan aplikasinya melalui Google Play Store untuk menerapkan Google Play Billing System (GPB System) dan memberikan sanksi apabila tidak patuh dengan menghapus aplikasi tersebut dari Google Play Store. 

    Google LLC mengenakan biaya layanan (service fee) dalam penerapan GPB System tersebut sebesar 15%-30%.  Majelis Komisi telah melakukan pemeriksaan pendahuluan atas perkara ini sejak tanggal 28 Juni 2024 sampai dengan tahap pemeriksaan lanjutan berakhir dengan agenda penyampaikan simpulan hasil persidangan pada tanggal 3 Desember 2024.            

    Dalam Putusannya, Majelis Komisi menjelaskan bahwa pasar bersangkutan dalam perkara yang melibatkan Google ini menggunakan analisis pasar multi sisi dimana Google Play Store merupakan platform digital yang menghubungkan antara developer aplikasi dan pengguna aplikasi dengan menyediakan fitur GPB System sebagai sistem penagihan dalam transaksi pembayaran untuk pembelian produk dan layanan digital dalam aplikasi (in-app purcahse. 

    Adapun pasar bersangkutan dalam perkara ini adalah jasa distribusi aplikasi dan layanan digital melalui platform digital yang dapat dilakukan pra-instalasi pada seluruh perangkat seluler pintar dengan sistem operasi seluler berbasis Android di wilayah Indonesia pada periode dugaan pelanggaran sejak tanggal 1 Juni 2022 hingga 31 Desember 2024. 

    “Berdasarkan fakta persidangan serta analisis struktur pasar, Majelis Komisi menilai bahwa Google Play Store merupakan satu-satunya toko aplikasi yang dapat dilakukan pra-instalasi pada seluruh perangkat seluler pintar yang berbasis Android dengan menguasai lebih dari 50% (lima puluh persen) pangsa pasar,” tulis dalam keterangan. 

  • KPPU Denda Google Rp202 Miliar, Play Store Terbukti Monopoli

    KPPU Denda Google Rp202 Miliar, Play Store Terbukti Monopoli

    Bisnis.com, JAKARTA — Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) menjatuhkan denda sebesar Rp202 miliar kepada raksasa teknologi Google, atas dugaan pelanggaran persaingan usaha pada sistem layanan pembayaran Google Play Store, Google Play Billing.

    Ketua Majelis Komisi KPPU Hilman Pujana menilai Google LLC terbukti melakukan praktik monopoli dan menggunakan posisi dominan untuk membatasi pasar dan pengembangan teknologi dalam Perkara No. 03/KPPU-I/2024 tentang Dugaan Pelanggaran Undang-Undang No.5/1999 terkait Penerapan Google Play Billing System. 

    Atas pelanggaran tersebut, Majelis Komisi menjatuhkan denda sebesar Rp202,5 miliar, dan memerintahkan Terlapor menghentikan kewajiban penggunaan Google Play Billing dalam Google Play Store. 

    “Majelis Komisi juga memerintahkan Terlapor untuk mengumumkan pemberian kesempatan kepada seluruh developer untuk mengikuti program User Choice Billing (UCB) dengan memberikan insentif berupa pengurangan service fee sebesar minimal 5% selama kurun waktu 1 tahun, sejak putusan ini berkekuatan hukum tetap,” dikutip dari keterangan resmi, Rabu (22/1/2025).  

    Sebagai informasi, perkara ini merupakan inisiatif KPPU yang berkaitan dengan dugaan pelanggaran Pasal 17, 19 huruf a dan huruf b, serta Pasal 25 ayat (1) huruf a dan huruf b Undang-Undang No.5/1999 oleh Google LLC. 

    Google LLC telah mewajibkan developer aplikasi yang mendistribusikan aplikasinya melalui Google Play Store untuk menerapkan Google Play Billing System (GPB System) dan memberikan sanksi apabila tidak patuh dengan menghapus aplikasi tersebut dari Google Play Store. 

    Logo Google di salah satu perkantoranPerbesar

    Google LLC mengenakan biaya layanan (service fee) dalam penerapan GPB System tersebut sebesar 15%-30%. Majelis Komisi telah melakukan pemeriksaan pendahuluan atas perkara ini sejak tanggal 28 Juni 2024 sampai dengan tahap pemeriksaan lanjutan berakhir dengan agenda penyampaikan simpulan hasil persidangan pada tanggal 3 Desember 2024.

    Dalam Putusannya, Majelis Komisi menjelaskan bahwa pasar bersangkutan dalam perkara yang melibatkan Google ini menggunakan analisis pasar multi sisi dimana Google Play Store merupakan platform digital yang menghubungkan antara developer aplikasi dan pengguna aplikasi dengan menyediakan fitur GPB System sebagai sistem penagihan dalam transaksi pembayaran untuk pembelian produk dan layanan digital dalam aplikasi (in-app purcahse. 

    Adapun pasar bersangkutan dalam perkara ini adalah jasa distribusi aplikasi dan layanan digital melalui platform digital yang dapat dilakukan pra-instalasi pada seluruh perangkat seluler pintar dengan sistem operasi seluler berbasis Android di wilayah Indonesia pada periode dugaan pelanggaran sejak tanggal 1 Juni 2022 hingga 31 Desember 2024. 

    “Berdasarkan fakta persidangan serta analisis struktur pasar, Majelis Komisi menilai bahwa Google Play Store merupakan satu-satunya toko aplikasi yang dapat dilakukan pra-instalasi pada seluruh perangkat seluler pintar yang berbasis Android dengan menguasai lebih dari 50% pangsa pasar,” tulis dalam keterangan. 

    Atas perilaku Google yang mewajibkan penggunaan GPB System untuk setiap pembelian produk dan layanan digital yang didistribusikan di Google Play Store serta tidak mengizinkan penggunaan alternatif pembayaran lain dalam GPB System, menimbulkan berbagai dampak bagi para penggunanya seperti keterbatasan pilihan metode pembayaran yang tersedia. 

    Pembatasan metode pembayaran tersebut berimbas pada berkurangnya jumlah pengguna aplikasi, penurunan pendapatan atau transaksi, serta kenaikan harga aplikasi hingga 30% akibat peningkatan biaya layanan. 

    Kebijakan lain yang diterapkan Google LLC yaitu pengenaan sanksi berupa penghapusan aplikasi dari Google Play Store atau tidak mengizinkan pembaruan pada aplikasi jika pengguna aplikasi tidak tunduk dan tidak mematuhi kewajiban tersebut. Akibatnya beberapa aplikasi terpaksa hilang dari Google Play Store karena developer aplikasi tidak mengikuti kebijakan GPB System. 

    Developer aplikasi juga menghadapi tantangan dalam menyesuaikan antarmuka pengguna (user interface) dan pengalaman pengguna (user experience), yang menambah kompleksitas dalam mempertahankan daya saing aplikasi mereka di pasar. Sehingga Majelis Komisi menyimpulkan telah terjadi dampak atas pelanggaran Pasal 17 dan Pasal 25 ayat 1 huruf b UU No.5/1999.

    “Google LLC sebagai Terlapor terbukti secara sah dan meyakinkan melanggar Pasal 17 dan Pasal 25 huruf b UU Nomor 5 Tahun 1999. Terlapor juga disimpulkan tidak terbukti melanggar Pasal 19 huruf a dan huruf b, serta Pasal 25 ayat (1) huruf a,” tulis dalam keterangan. 

    Pembayaran denda senilai Rp22,5 miliar wajib dibayarkan selambat-lambatnya 30 hari sejak Putusan memiliki kekuatan hukum tetap (inkracht).

  • Trump Buka Peluang Elon Musk hingga Larry Ellison Patungan Akuisisi Operasi TikTok di AS

    Trump Buka Peluang Elon Musk hingga Larry Ellison Patungan Akuisisi Operasi TikTok di AS

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden AS Donald Trump menyebut dirinya terbuka jika miliarder Elon Musk atau CEO Oracle Corp., Larry Ellison berniat membeli aplikasi media sosial TikTok sebagai bagian dari usaha patungan dengan pemerintah AS.

    “Saya berhak membuat kesepakatan. Jadi, yang ingin saya katakan kepada seseorang adalah beli saja dan berikan setengahnya kepada Amerika Serikat, setengahnya lagi, dan kami akan memberi anda izin, dan mereka akan memiliki mitra yang hebat,” kata Trump dalam sebuah acara bersama Ellison di Gedung Putih dikutip dari Bloomberg, Rabu (22/1/2025)

    Saat TikTok tidak beroperasi atau offline selama akhir pekan lalu, Trump menandatangani perintah eksekutif pada 20 Januari – hari pertamanya menjabat – untuk memperpanjang batas waktu penjualan selama 75 hari. 

    Meskipun tidak jelas apakah Trump memiliki kewenangan untuk memperpanjang batas waktu, hal itu mungkin tidak menjadi masalah pada akhirnya.

    ByteDance Ltd. secara terbuka menolak untuk menjual TikTok, meskipun calon pembeli berharap putusan Mahkamah Agung dan penutupan TikTok yang singkat dapat mendorongnya untuk mempertimbangkan kembali.

    “Anda memiliki aset yang tidak bernilai atau bernilai triliunan dolar. Semuanya tergantung pada apakah Amerika Serikat memberikan izin atau tidak,” kata Trump. 

    Adapun, calon pembeli TikTok sejauh ini sudah cukup banyak mengantre. Sekelompok investor Amerika yang dibentuk oleh pengusaha teknologi Jesse Tinsley yang mencakup MrBeast, kreator konten dengan pengikut terbanyak dan berpenghasilan tertinggi di internet, mengumumkan tawaran pada hari Selasa sebelumnya.

    Miliarder Frank McCourt, mantan pemilik Los Angeles Dodgers, dan investor “Shark Tank” Kevin O’Leary mengajukan penawaran resmi untuk membeli TikTok awal bulan ini. O’Leary telah bertemu dengan Trump di Mar-a-Lago untuk membahas tawaran tersebut.

    Sementara itu, McCourt telah menjelaskan bahwa dia akan senang membeli TikTok tanpa algoritma konten yang didambakan dari layanan tersebut, yang menurut ByteDance dan pemerintah China tidak akan dijual.

    Amazon.com Inc. dan Oracle, yang keduanya telah berbisnis dengan TikTok, juga telah digadang-gadang sebagai calon pembeli. Setelah mendapat jaminan dari Trump bahwa dia tidak akan menegakkan hukum, Oracle secara khusus membantu memulihkan aplikasi TikTok pada Minggu kemarin setelah penutupan AS selama sekitar 14 jam meskipun dapat menghadapi denda karena melakukannya.

    Ellison berada di Gedung Putih pada Selasa untuk mengumumkan usaha patungan kecerdasan buatan baru bersama Softbank Group Corp. dan OpenAI LLC.

    Pada akhir sambutannya, Trump menyarankan agar ia mengunduh TikTok di ponselnya.

    “Saya rasa saya akan menaruhnya di sana. Saya rasa saya akan mendapatkannya sekarang. Ngomong-ngomong, sekali lagi kami memenangkan suara kaum muda. Saya rasa saya memenangkannya melalui Tiktok, jadi saya punya tempat yang hangat di hati saya untuk Tiktok,” katanya.

  • Komdigi Akui Belum Cukup Piawai Kelola PDN

    Komdigi Akui Belum Cukup Piawai Kelola PDN

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) membutuhkan dukungan dalam mengelola Pusat Data Nasional atau PDN. Komdigi mengaku belum terlalu piawai untuk itu. 

    Plt Direktur Strategi dan Kebijakan Teknologi Pemerintah Digital Teguh Afriyadi mengatakan dalam melakukan perawatan dan memperbarui sistem data center perlu dukungan dari perusahaan yang ahli dalam bidang tersebut .

    “Pemerintah tidak cukup expert, kalau harus jujur, untuk mengelola infrastruktur pemerintah PDN seperti upgrading, maintenance, SDM enggak akan sanggup,” kata Teguh di kawasan Jakarta Pusat, Selasa (21/1/2025).

    Lebih lanjut, Teguh menyampaikan bahwa infrastruktur PDN I yang berada di Cikarang sebetulnya selesai dan diperkirakan dapat beroperasi dalam dua hingga tiga bulan ke depan.

    Akan tetapi, Teguh menyampaikan bahwa infrastruktur tersebut masih belum cukup dikarenakan adanya pertumbuhan data dari berbagai Kementerian dan Lembaga (K/L). 

    Maka dari itu, Komdigi kemungkinan akan membuka kesempatan kepada pihak swasta yang ingin membangun pusat data.

    “Tujuannya apa? ya pertama investasinya akan kita buka, bahwa investor punya ruang untuk bisa membangun data center kemudian pemerintah menempatkan data-data tertentu,” ujarnya.

    Kemudian, Teguh menyampaikan bahwa Komdigi juga bakal merilis aturan terbaru terkait data terklasifikasi dalam waktu dekat. Aturan in bakal berguna untuk menentukan data mana yang akan masuk PDN atau pusat data swasta. 

    “Tidak semua data-data yang ada pemerintah taruh di PDN. Nanti ada namanya data terbuka, tertutup, terbatas. Ada klasifikasi, penilaian, assessment baru tentukan,” ucap Teguh.

    Diberitakan sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid menuturkan pembangunan pusat data nasional (PDN) bakal rampung dan siap beroperasi pada akhir Maret 2025.

    Setelah rampung, PDN akan langsung dioperasikan untuk mendukung sejumlah layanan pemerintahan. 

    “PDN kita Salah satunya adalah Insya Allah tolong mohon doa Itu mungkin di akhir Maret sudah bisa running,” kata Meutya di Komdigi, Senin (13/1/2025).

    Diketahui, PDN nantinya akan memiliki peran sebagai tempat menampung data-data dari berbagai instansi pemerintah. PDN juga akan melakukan pengolahan data untuk menghasilkan informasi yang bermanfaat.

    Selain itu, PDN juga berfungsi untuk memastikan data dapat dipulihkan jika terjadi kerusakan atau kehilangan data.

  • Deretan Kode Redeem ML Baru dan Valid Hari Ini, Rabu 22 Januari 2025

    Deretan Kode Redeem ML Baru dan Valid Hari Ini, Rabu 22 Januari 2025

    Bisnis.com, JAKARTA – Moonton masih membagi-bagikan kode redeem Mobile Legends (ML) agar para pemain bisa menukarkannya dengan hadiah.

    Berikut ini kumpulan kode redeem ML terbaru hari ini, Selasa (22/1/2025), yang mengandung banyak reward seperti koin, diamond, skin, hingga hero. 

    Mereka yang tercepat menukarkannya bisa mendapat item legendaris secara gratis.

    Bagaimana cara klaim kode redeem untuk mendapat hadiah spesial dari Moonton? Caranya mudah. Anda dapat melakukan klaim kode redeem dengan membuka laman m.mobilelegends.com/en/codexchange.

    Akan tetapi, perlu diingat bahwa setiap kode memiliki limit waktu dan hanya bisa diklaim sekali.

    Sehingga apabila Anda gagal saat melakukan klaim, ada dua kemungkinan penyebabnya.

    Bisa jadi Anda pernah menukarkan kode tersebut atau masa penukarannya sudah melewati tenggat waktu yang ditentukan.

    Cara Klaim Kode Redeem ML

    Berikut cara melakukan klaim kode redeem Mobile Legends:

    Buka situs m.mobilelegends.com/en/codexchange 
    Masukkan salah satu kode redeem ML pada kotak Redemption Code
    Lalu tuliskan ID user gim Mobile
    Legends dan kode verifikasi pada kotak yang ada
    Klik Redeem, bila berhasil hadiah akan otomatis masuk ke dalam inbox game

    Berikut daftar kode redeem Mobile Legens yang aktif pada hari ini, Rabu (22/1/2025):

    HOLAMLBB (khusus untuk pemain baru)
    0nc9lhok9
    c26pvj2ejdhp22e72
    ikfbrfonx
    wget29onw

  • Trump Umumkan Investasi Infrastruktur AI, Gandeng SoftBank hingga Induk ChatGPT

    Trump Umumkan Investasi Infrastruktur AI, Gandeng SoftBank hingga Induk ChatGPT

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump meluncurkan inisiatif investasi infrastuktur kecerdasan buatan (AI) strategis bersama SoftBank Group Corp., OpenAI LLC, dan Oracle Corp.

    Proyek ini bertujuan mempercepat pengembangan teknologi AI sekaligus memperkuat posisi AS sebagai pemimpin global di bidang ini. Ketiga perusahaan tersebut akan mendanai infrastruktur kecerdasan buatan (AI) senilai miliaran dolar.

    “Kami memulai dengan investasi besar yang belum pernah terjadi sebelumnya di negara ini,” kata Trump dalam konferensi pers di Gedung Putih, dikutip Bloomberg, Rabu (22/1/2025).

    Proyek kolaborasi ini dipimpin oleh tokoh industri seperti Masayoshi Son dari SoftBank, Sam Altman dari OpenAI, dan Larry Ellison dari Oracle. Mereka mengumumkan rencana awal untuk mengalokasikan US$100 miliar secara langsung dengan target peningkatan menjadi US$500 miliar.

    Pendanaan tersebut akan digunakan untuk membangun pusat data dan kampus teknologi. Perusahaan teknologi besar lain, termasuk Microsoft dan Nvidia, juga diharapkan berpartisipasi.

    Trump menegaskan akan menggunakan langkah-langkah darurat dan perintah eksekutif untuk mempercepat proyek infrastruktur, termasuk mempermudah akses energi.

    Para eksekutif juga menyoroti potensi AI dalam bidang kesehatan dan sektor lain yang berpotensi mendorong pertumbuhan ekonomi AS.

    “AI memiliki potensi luar biasa bagi setiap warga Amerika,” ujar Larry Ellison.

    Namun, rincian komitmen baru dari pengumuman ini masih belum sepenuhnya jelas. Sebelumnya, Son telah mengumumkan rencana investasi US$100 miliar selama masa jabatan presiden, sementara beberapa proyek yang disebutkan, seperti pusat data, sudah dalam tahap pembangunan.

    Inisiatif yang disebut “Stargate” ini memicu reaksi pasar positif, dengan indeks S&P 500 naik hampir 1% pada perdagangan Selasa. Saham Oracle melonjak 7%, sementara ETF yang melacak perusahaan dengan eksposur AI mencapai level tertinggi tiga tahun.

    Langkah ini menunjukkan pendekatan ambisius Trump untuk memastikan dominasi AS dalam teknologi AI.

    Setelah menjabat, ia langsung membatalkan pembatasan terkait AI yang diberlakukan oleh Joe Biden dan menandatangani sejumlah kebijakan untuk mendukung pengembangan energi guna memenuhi kebutuhan pusat data.

    Namun, skeptisisme tetap ada terkait apakah inisiatif ini benar-benar memberikan lonjakan besar dari rencana sebelumnya. Beberapa pihak mempertanyakan sumber pendanaan SoftBank, yang memiliki cadangan kas sebesar 3,8 triliun yen (US$25 miliar) pada akhir September.

    Sam Altman telah menghabiskan berbulan-bulan membentuk koalisi global untuk mendukung pengembangan kapasitas chip, energi, dan pusat data.

    SoftBank sebelumnya berinvestasi dalam penggalangan dana OpenAI, dengan CFO Sarah Friar menyebut SoftBank sebagai mitra strategis yang memiliki akses ke modal besar.

    Sementara itu, perusahaan penyedia infrastruktur cloud seperti Microsoft, Amazon, dan Oracle berlomba membangun pusat data baru, dengan Oracle telah mengalokasikan belanja modal lebih dari US$14 miliar tahun ini, sebagian besar untuk proyek tersebut.

     

  • 10 Kode Redeem FF Baru dan Valid untuk Ditukar Hadiah, Rabu 22 Januari 2025

    10 Kode Redeem FF Baru dan Valid untuk Ditukar Hadiah, Rabu 22 Januari 2025

    Bisnis.com, JAKARTA – Garena kembali memberikan update kode redeem Free Fire (FF) untuk diberikan kepada para pemain. Kode ini bisa langsung diklaim pada hari ini, Rabu (22/1/2025).

    Pemain Free Fire tercepat yang menukarkannya dan beruntung bisa mendapat item menarik secara cuma-cuma, seperti senjata, skin, dan aneka voucher.

    Namun, perlu diketahui bahwa kode redeem FF terdiri dari 12 karakter berupa huruf kapital dan angka.

    Sehingga apabila kode tidak memenuhi kriteria tersebut, kemungkinan besar kode yang dimasukkan adalah palsu atau ada kesalahan.

    Kode redeem FF ini juga memiliki limit waktu dan kuota penggunaan. Dengan demikian, penukaran tak bisa dilakukan jika kode redeem telah melewati waktu yang ditentukan dan sebelumnya sudah pernah diklaim.

    Kode Redeem FF Hari Ini

    Berikut ini adalah kode redeem Free Fire yang masih berlaku pada hari ini, Rabu (22/1/2025):

    NPFT7FKPCXNQ
    FFNYX2HQWCVK
    TFX9J3Z2RP64
    FF9MJ31CXKRG
    FG4TY7NQFV9S
    FFNRWTQPFDZ9
    FFWCX9TSY2QK
    V44ZX8Y7GJ52
    XN7TP5RM3K49
    ZRW3J4N8VX56

    Cara Klaim Kode Redeem FF

    Cara melakukan klaim kode redeem yakni dengan mengunjungi situs resmi Garena di reward.ff.garena.com/id.

    Setelah itu, lakukan login dengan masuk ke akun Anda. Masukkan kode redeem yang sudah ada dapatkan ke dalam kotak yang tersedia.

    Klik “Confirm” untuk me-redeem kodenya agar kita mendapat hadiah. Apabila berhasil, hadiah akan masuk melalui bagian Vault pada beranda gim.

    Hadiah pun bisa langsung digunakan oleh para pemain setelah kode berhasil di-redeem.

    Pemain juga bisa melakukan redeem melalui aplikasi Free Fire secara langsung. Caranya yakni masuk ke aplikasi dan pilih ikon Event di bagian atas paling kiri.

    Masuk ke Info di dashboard dan pilih website kode redeem. Masukkan 12-16 digit kode redeem lalu klik tombol Konfirmasi.Kode redeem pun sudah ditukarkan.