Category: Bisnis.com Tekno

  • Yuk Tukarkan Kode Redeem ML Terbaru Hari Ini, Kamis 23 Januari 2025 yang Dijamin Valid!

    Yuk Tukarkan Kode Redeem ML Terbaru Hari Ini, Kamis 23 Januari 2025 yang Dijamin Valid!

    Bisnis.com, JAKARTA – Moonton masih membagi-bagikan kode redeem Mobile Legends (ML) agar para pemain bisa menukarkannya dengan hadiah.

    Berikut ini kumpulan kode redeem ML terbaru hari ini, Kamis (23/1/2025), yang mengandung banyak reward seperti koin, diamond, skin, hingga hero. 

    Mereka yang tercepat menukarkannya bisa mendapat item legendaris secara gratis.

    Bagaimana cara klaim kode redeem untuk mendapat hadiah spesial dari Moonton? Caranya mudah. Anda dapat melakukan klaim kode redeem dengan membuka laman m.mobilelegends.com/en/codexchange.

    Akan tetapi, perlu diingat bahwa setiap kode memiliki limit waktu dan hanya bisa diklaim sekali.

    Sehingga apabila Anda gagal saat melakukan klaim, ada dua kemungkinan penyebabnya.

    Bisa jadi Anda pernah menukarkan kode tersebut atau masa penukarannya sudah melewati tenggat waktu yang ditentukan.

    Daftar Kode Redeem ML Hari Ini yang Masih Aktif

    Berikut daftar kode redeem Mobile Legens yang aktif pada hari ini, Kamis (23/1/2025):

    0nc9lhok9
    c26pvj2ejdhp22e72
    wget29onw

    Cara Klaim Kode Redeem ML

    Berikut cara melakukan klaim kode redeem Mobile Legends:

    Buka situs m.mobilelegends.com/en/codexchange 
    Masukkan salah satu kode redeem ML pada kotak Redemption Code
    Lalu tuliskan ID user gim Mobile
    Legends dan kode verifikasi pada kotak yang ada
    Klik Redeem, bila berhasil hadiah akan otomatis masuk ke dalam inbox game

  • Update Kode Redeem FF Terbaru Hari Ini, Kamis 23 Januari 2025

    Update Kode Redeem FF Terbaru Hari Ini, Kamis 23 Januari 2025

    Bisnis.com, JAKARTA – Garena kembali memberikan update kode redeem Free Fire (FF) untuk diberikan kepada para pemain. Kode ini bisa langsung diklaim pada hari ini, Kamis (23/1/2025).

    Pemain Free Fire tercepat yang menukarkannya dan beruntung bisa mendapat item menarik secara cuma-cuma, seperti senjata, skin, dan aneka voucher.

    Namun, perlu diketahui bahwa kode redeem FF terdiri dari 12 karakter berupa huruf kapital dan angka.

    Sehingga apabila kode tidak memenuhi kriteria tersebut, kemungkinan besar kode yang dimasukkan adalah palsu atau ada kesalahan.

    Kode redeem FF ini juga memiliki limit waktu dan kuota penggunaan. Dengan demikian, penukaran tak bisa dilakukan jika kode redeem telah melewati waktu yang ditentukan dan sebelumnya sudah pernah diklaim.

    Cara Klaim Kode Redeem FF

    Cara melakukan klaim kode redeem yakni dengan mengunjungi situs resmi Garena di reward.ff.garena.com/id.

    Setelah itu, lakukan login dengan masuk ke akun Anda. Masukkan kode redeem yang sudah ada dapatkan ke dalam kotak yang tersedia.

    Klik “Confirm” untuk me-redeem kodenya agar kita mendapat hadiah. Apabila berhasil, hadiah akan masuk melalui bagian Vault pada beranda gim.

    Hadiah pun bisa langsung digunakan oleh para pemain setelah kode berhasil di-redeem.

    Pemain juga bisa melakukan redeem melalui aplikasi Free Fire secara langsung. Caranya yakni masuk ke aplikasi dan pilih ikon Event di bagian atas paling kiri.

    Masuk ke Info di dashboard dan pilih website kode redeem. Masukkan 12-16 digit kode redeem lalu klik tombol Konfirmasi.Kode redeem pun sudah ditukarkan.

    Kode Redeem FF Hari Ini

    Berikut ini adalah kode redeem Free Fire yang masih berlaku pada hari ini, Kamis (23/1/2025):

    NPCQ2FW7PXN2
    XF4SWKCH6KY4
    FG4TY7NQFV9S
    FFYNC9V2FTNN
    4AZYG8SZ1FJ6
    FFNRWTQPFDZ9

  • Bocor Modus Penggelembungan Pendapatan eFishery hingga Rp9,7 Triliun

    Bocor Modus Penggelembungan Pendapatan eFishery hingga Rp9,7 Triliun

    Bisnis.com, JAKARTA — Modus penyimpangan yang terjadi di eFishery bocor ke publik. Salah satu unicorn agritech itu dikabarkan melakukan pengelembungan pendapatan dan laba, dengan memberikan catatan palsu. 

    Melansir dari Straits Time, Rabu (22/1/2025) dalam draf laporan setebal 52 halaman yang beredar di antara para investor dan diulas oleh Bloomberg News diperkirakan manajemen menggelembungkan pendapatan hampir US$600 juta atau Rp9,7 triliun (kurs Rp16.197) selama Januari-September 2024. Laporan tersebut juga menyebutkan bahwa lebih dari 75% dari angka-angka yang dilaporkan adalah palsu.

    Laporan penyelidikan yang disusun oleh FTI Consulting, yang masih berstatus draf, mengungkapkan bahwa kerugian perusahaan bisa jauh lebih besar dari yang diperkirakan sebelumnya. 

    Selain itu, sejumlah pihak mengungkapkan modus eFishery dalam melakukan penggelembungan. Sumber anonim Bloomberg menyebut eFishery menggelembungkan jumlah pengumpan ikan. 

    eFishery mengklaim memiliki lebih dari 400.000 pengumpan ikan yang beroperasi. Namun dalam investigasi awal diperkirkan bahwa jumlahnya hanya sekitar 24.000 unit.

    Sumber-sumber internal perusahaan juga menyebutkan bahwa eFishery telah mempekerjakan firma audit ternama seperti PricewaterhouseCoopers dan Grant Thornton, kedua perusahaan tersebut enggan memberikan komentar terkait penyelidikan ini. 

    Para investor kini mempertanyakan langkah-langkah yang harus diambil terhadap aset dan sisa uang tunai perusahaan, yang totalnya diperkirakan mencapai US$220 juta, termasuk US$63 juta dalam piutang usaha.

    Laporan tersebut mengungkapkan bahwa pendapatan eFishery untuk periode Januari hingga September 2024 sebenarnya hanya sekitar US$157 juta, jauh dari angka yang diumumkan sebesar US$752 juta. 

    Investigasi lebih lanjut juga menemukan ketidaksesuaian dalam laporan keuangan beberapa tahun sebelumnya. Dewan direksi kemudian menugaskan investigasi formal pada bulan Desember, dan memecat salah satu pendiri dan CEO Gibran Huzaifah setelah ketidakkonsistenan akuntansi ditemukan.

    “Kami sepenuhnya menyadari beratnya spekulasi pasar, dan kami menangani masalah ini dengan sangat serius,” kata eFishery dalam pernyataan melalui email.

  • Kekayaan Menkomdigi Meutya Rp18,73 Miliar, Punya Utang Rp8,6 Miliar pada 2024

    Kekayaan Menkomdigi Meutya Rp18,73 Miliar, Punya Utang Rp8,6 Miliar pada 2024

    Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid diketahui memiliki harta kekayaan sebesar Rp18,73 miliar.

    Adapun, Meutya belum memperbarui laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) yang saat ini menjabat sebagai Menteri.

    Dalam laporan e-LHKPN yang dikutip Bisnis pada Rabu (22/1/2025), Meutya melaporkan kekayaan dirinya pada 22 Juli 2024 atau saat dirinya menjabat sebagai anggota DPR RI.

    Dalam laporan LHKPN, harta kekayaan Meutya dibagi menjadi beberapa sektor. Pada sektor tanah dan bangunan, Meutya memiliki harta kekayaan sebanyak Rp20,4 miliar yang terdiri dari enam rumah di Jakarta dan satu rumah di Sleman.

    Untuk kekayaan dari kendaraan, Meutya diketahui memiliki tiga kendaraan yang terdiri dari dua buah mobil merk Toyota dan Hyundai, serta satu buah motor merk Yamaha dengan nilai Rp625 juta.

    Kemudian Meutya juga diketahui memiliki harta bergerak lainnya sebesar Rp198 juta, lalu kas dan setara kas sebanyak Rp6,07 miliar. 

    Sebetulnya, Meutya memiliki harta kekayaan senilai Rp27,3 miliar. Namun politisi Partai Golkar ini diketahui mempunyai utang yang tertulis dalam LHKPN sebanyak Rp8,6 miliar. Sehingga, kekayaan Meutya hanya mencapai Rp18,73 miliar.

    Profil Meutya Hafid

    Lahir pada 3 Mei 1978, Meutya Hafid merupakan Ketua Komisi I DPR RI 2019-2024. Dia berasal dari daerah pemilihan (dapil) Sumatra Utara I.

    Perempuan kelahiran Bandung, Jawa Barat itu sejatinya kembali terpilih menjadi anggota DPR RI 2024-2029 dengan perolehan 147.004 suara di dapil yang sama.

    Catatan itu merupakan ketiga kalinya dia terpilih menjadi anggota DPR RI dalam pemilihan legislatif, usai pertama kali menjabat melalui mekanisme pergantian antarwaktu (PAW) terhadap Burhanuddin Napitupulu yang wafat pada 2010 silam.

    Meutya sebelumnya juga malang melintang sebagai jurnalis televisi selama sekian tahun. Namanya sempat dikenal masyarakat luas akibat tragedi penyanderaan di Irak bersama seorang kameramen Metro TV pada 2005.

    Terkait pendidikan, dia sempat mengenyam bangku sekolah di dalam maupun luar negeri. Meutya mengenyam pendidikan dasar dan menengah pertama di Jakarta, masing-masing tamat pada 1990 dan 1993.

    Pada 1994, dia menempuh bangku SMA di negeri jiran Singapura, tepatnya di Crescent Girl’s School dan tamat pada 1997.

    Dirinya lantas menyeberang ke Australia pada tahun yang sama untuk menempuh pendidikan di Universitas New South Wales (UNSW), dan memboyong gelar sarjana pada 2001. Empat belas tahun setelahnya, Meutya melanjutkan pendidikan magister di Universitas Indonesia dan tamat pada 2018.

  • Jumlah Pengguna Domain ID Ditargetkan Capai 1,35 Juta Tahun Ini, Tumbuh Melandai

    Jumlah Pengguna Domain ID Ditargetkan Capai 1,35 Juta Tahun Ini, Tumbuh Melandai

    Bisnis.com, JAKARTA — Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (Pandi) menargetkan jumlah pengguna aktif domain ID pada 2025 mencapai 1,35 juta pengguna atau naik 11% dibandingkan pencapaian pada 2024.

    Secara jumlah, target pertumbuhan pengguna domain baru tahun ini hanya sekitar 150.000 pengguna, lebih rendah dari pencapaian tahun lalu dengan 264.000 domain baru. 

    Ketua Pandi John Sihar Simanjuntak menjelaskan rendahnya target yang dibidik Pandi disebabkan faktor deletion atau penghapusan. Pandi akan menyortir domain-domain yang tidak digunakan lagi oleh pengguna dalam kurun waktu tertentu. 

    Sebagai contoh, pengguna berlangganan selama 1 tahun. Tetapi, pada tahun kedua memutuskan untuk tidak berlangganan lagi hingga akhirnya terkena penghapusan. 

    Dengan adanya ‘pembersihan’ untuk domain-domain beberapa tahun ke belakang, maka target yang diterapkan tahun ini menjadi lebih kecil.  

    “Jadi sebenarnya kenapa kita target di 1,35 juta? Karena sudah memperhitungkan faktor deletion tadi itu. Jadi sudah bersih,” kata John kepada Bisnis, Rabu (22/1/2025).

    Dalam mengejar target tersebut, lanjut John, Pandi akan memperluas kanal internasional untuk menjangkau pasar luar negeri. 

    Pada Desember 2024, Amerika Serikat menjadi negara terbanyak pengguna domain ID, di luar Indonesia. Jumlah pengguna domain ID di Amerika mencapai 17.417 domain.  Menyusul kemudian China (10.677), Pakistan (5.084), Kamboja (4.202) dan Vietnam (2.568). 

    John mengatakan pasar luar negeri masih sangat potensial untuk digarap. 

    Pandi akan terlibat dengan lebih banyak acara-acara internasional dan membangun jaringan distribusi guna memaksimalkan pasar luar negeri. 

    Sementara itu untuk pasar lokal, Pandi masih akan mendorong produk second level domain (SLD) atau domain lapis kedua seperti myID, bizID, dan lain sebagainya.

    Kegiatan literasi dan edukasi mengenai pemanfaatan domain juga akan terus dilakukan untuk merangkul pasar baru.  

    Dari sisi pemasukan, John menargetkan pendapatan sebesar Rp75 miliar atau naik 5,6% dibandingkan dengan pencapaian pada 2024 yang sebesar Rp71 miliar. Pandi memasang target konservatif karena ingin lebih berfokus pada peningkatan jumlah pengguna domain ID. 

    “Bagi kami yang utama pertumbuhan domainnya bisa meningkat terus,” kata John. 

  • eFishery Diduga Gelembungkan Laba Hingga Rp9,7 Triliun

    eFishery Diduga Gelembungkan Laba Hingga Rp9,7 Triliun

    Bisnis.com, JAKARTA – eFishery, salah satu perusahaan rintisan agritech terkemuka di Indonesia, sedang menghadapi penyelidikan terkait adanya tuduhan pengelembungan pendapatan dan laba.

    Melansir dari Straits Time, Rabu (22/1/2025) penyelidikan ini dipicu adanya laporan yang mencurigakan terkait praktik akuntansi di eFishery.

    Dalam draf laporan setebal 52 halaman yang beredar di antara para investor dan diulas oleh Bloomberg News diperkirakan manajemen menggelembungkan pendapatan hampir US$600 juta atau Rp9,7 triliun (kurs Rp16.197) selama Januari-September 2024

    Laporan tersebut juga menyebutkan bahwa lebih dari 75% dari angka-angka yang dilaporkan adalah palsu.

    Laporan tersebut mengungkapkan bahwa pendapatan eFishery untuk periode Januari hingga September 2024 sebenarnya hanya sekitar US$157 juta, jauh dari angka yang diumumkan sebesar US$752 juta. 

    Investigasi lebih lanjut juga menemukan ketidaksesuaian dalam laporan keuangan beberapa tahun sebelumnya.

    Dewan direksi kemudian menugaskan investigasi formal pada bulan Desember, dan memecat salah satu pendiri dan CEO Gibran Huzaifah setelah ketidakkonsistenan akuntansi ditemukan.

    “Kami sepenuhnya menyadari beratnya spekulasi pasar, dan kami menangani masalah ini dengan sangat serius,” kata eFishery dalam pernyataan melalui email.

    Laporan penyelidikan yang disusun oleh FTI Consulting, yang masih berstatus draf, mencatat bahwa kerugian perusahaan bisa jauh lebih besar dari yang diperkirakan sebelumnya. 

    Selain itu, sejumlah pihak mengungkapkan bahwa meskipun eFishery mengklaim memiliki lebih dari 400.000 pengumpan ikan yang beroperasi. Namun dalam investigasi awal diperkirkan bahwa jumlahnya hanya sekitar 24.000 unit.

    Sumber-sumber internal perusahaan juga menyebutkan bahwa eFishery telah mempekerjakan firma audit ternama seperti PricewaterhouseCoopers dan Grant Thornton, kedua perusahaan tersebut enggan memberikan komentar terkait penyelidikan ini. 

    Para investor kini mempertanyakan langkah-langkah yang harus diambil terhadap aset dan sisa uang tunai perusahaan, yang totalnya diperkirakan mencapai US$220 juta, termasuk US$63 juta dalam piutang usaha.

    Tuduhan penipuan ini tentu dapat merugikan dunia start-up Indonesia yang sedang berkembang, terutama di tengah tantangan besar bagi perusahaan dan investor muda untuk mendapatkan pendanaan baru. 

  • Pengguna Domain ID Capai 1,21 Juta pada 2024, Naik 27,8%

    Pengguna Domain ID Capai 1,21 Juta pada 2024, Naik 27,8%

    Bisnis.com, JAKARTA — Pengelola nama domain Indonesia (Pandi) mengungkap jumlah pengguna domain .id di Tanah Air mencapai 1,21 juta pada 2024 atau tumbuh 27,8% secara tahunan.

    Domain lapis dua, my.id, mendominasi dengan persentase sebesar 36,24% atau sekitar 440.518 domain. Sementara itu, domain lapis utama .id menempati urutan kedua dengan porsi 23,53% atau sekitar 286.097 domain. Urutan ketiga ada biz.id dengan porsi 14,86% dari total keseluruhan.  

    Ketua Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (Pandi) John Sihar Simanjuntak mengatakan besarnya jumlah pengguna domain lapis dua seperti my.id dan biz.id disebabkan oleh pemberian insentif dan diskon kepada masyarakat. 

    Penjual domain memberikan potongan harga besar-besaran dari Rp50.000 menjadi Rp8.000 per domain. Selain itu, pertumbuhan juga didorong oleh aktivitas edukasi dan literasi yang dilakukan oleh Pandi.  

     “MyID digunakan untuk perorangan dan ID campuran korporasi. MyID meningkatkan karena targetnya perorangan. Jadi meningkat drastis,” kata John, Rabu (22/1/2025).

    John mengatakan sejalan dengan tumbuhnya jumlah pengguna domain Id, pendapatan yang dibukukan pengelola juga meningkat. 

    Pada 2024, Pandi membukukan pendapatan sebesar Rp71 miliar naik sekitar Rp7 miliar dibandingkan dengan pencapaian 2023 yang sebesar Rp64 miliar. Pencapaian tersebut juga melampaui dari target yang ditetapkan Pandi yang sebesar Rp69 miliar. 

    “Kontribusi utama dari domain .id dan co.id 80% dari sana. Sisanya lapis dua masih bergerak,” kata John. 

    Jumlah pengguna domain 2021-2024Perbesar

    John menuturkan Pandi tidak hanya mengejar pendapatan, mengejar misi agar jumlah pengguna domain id. 

    Dia mengakui bahwa kontribusi domain lapis dua memang sedikit terhadap pendapatan. Namun, John meyakini ketika masyarakat sudah nyaman dengan ID, pengguna baru akan beralih ke lapis utama seperti .id dan co.id.

    Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII) Muhammad Arif menyoroti mengenai porsi pengguna  domain yang tidak sebanding dengan jumlah pengguna internet Indonesia yang mencapai 225 juta pengguna pada 2024.  

    Angga mengatakan APJII dan Pandi bekerja sama dalam merangkul lebih banyak masyarakat untuk bergabung dan menjadi pengguna domainID dengan menggelar pelatihan dan sosialisasi.

    “Kami membuat market yang organik di kalangan pelajar dan mahasiswa dan UMKM. Kami memiliki target peserta 20.000 peserta. Pencapaian melebihi ekspektasi,” kata Angga. 

  • Komdigi Hormati Putusan KPPU terkait Praktik Monopoli Google

    Komdigi Hormati Putusan KPPU terkait Praktik Monopoli Google

    Bisnis.com, TANGERANG – Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menghormati putusan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) yang diberikan kepada raksasa teknologi Google.

    Adapun, dalam putusan tersebut KPPU meminta Google untuk membayar denda sebesar Rp202 miliar atas dugaan pelanggaran persaingan usaha pada sistem layanan pembayaran Google Play Store, Google Play Billing.

    Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria mengatakan dengan adanya putusan ini menjadi peringatan untuk platform lain agar menjaga asas fair playing field.

    “Kalau itu keputusan KPPU tentu harus dihormati. Saya kira semua platform digital menghormati asas kompetisi yang sehat dan fair playing field”,” kata Nezar saat ditemui di kawasan BSD, Rabu (22/1/2025).

    Diberitakan sebelumnya, Ketua Majelis Komisi KPPU Hilman Pujana menilai Google LLC terbukti melakukan praktik monopoli dan menggunakan posisi dominan untuk membatasi pasar dan pengembangan teknologi dalam Perkara No. 03/KPPU-I/2024 tentang Dugaan Pelanggaran Undang-Undang No.5/1999 terkait Penerapan Google Play Billing System. 

    Atas pelanggaran tersebut, Majelis Komisi menjatuhkan denda sebesar Rp202,5 miliar, dan memerintahkan Terlapor menghentikan kewajiban penggunaan Google Play Billing dalam Google Play Store. 

    “Majelis Komisi juga memerintahkan Terlapor untuk mengumumkan pemberian kesempatan kepada seluruh developer untuk mengikuti program User Choice Billing (UCB) dengan memberikan insentif berupa pengurangan service fee sebesar minimal 5% selama kurun waktu 1 tahun, sejak putusan ini berkekuatan hukum tetap,” dikutip dari keterangan resmi, Rabu (22/1/2025).  

    Google Ajukan Banding

    Atas putusan ini, Google menolak putusan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) yang menjatuhkan sanksi denda Rp202,5 miliar atas dugaan praktik monopoli di Google Play Store. Google akan menempuh jalur banding.

    Pewakilan Google meyakini bahwa praktik yang diterapkan perusahaan saat ini berdampak positif pada ekosistem aplikasi di Indonesia, dengan mendorong terciptanya lingkungan yang sehat dan kompetitif, melalui penyediaan platform yang aman, akses ke pasar global, serta keberagaman pilihan.

    Termasuk alternatif sistem penagihan sesuai pilihan pengguna (User Choice Billing) di Google Play.

    “Kami tidak sepakat  dengan keputusan KPPU dan akan menempuh jalur banding,” tulis perwakilan Google dalam keterangan resmi, Rabu (22/1/2025).

  • Komdigi Bakal Evaluasi Program Pelatihan, Kejar Defisit 9 Juta Talenta Digital

    Komdigi Bakal Evaluasi Program Pelatihan, Kejar Defisit 9 Juta Talenta Digital

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) akan mengevaluasi sejumlah program digital yang saat ini berjalan guna mencetak lebih banyak talenta digital Indonesia.

    Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria mengatakan Komdigi menemukan adanya kesenjangan jumlah talenta digital yang dibutuhkan oleh Indonesia pada 2030. 

    Nezar menyebut pada kebutuhan talenta digital Indonesia pada 2030 berada di angka 9 juta talenta. Namun, Komdigi memperkirakan talenta digital yang dapat dicetak sampai 2030 baru mencapai tidak sampai 7 juta talenta.

    “Sisanya itu masih ada kekosongan, inilah yang disebut dengan defisit talenta digital itu,” kata Nezar dalam seminar di Universitas Prasetiya Mulya BSD, Rabu (22/1/2025).

    Melihat hal ini, Nezar menuturkan Komdigi bakal melakukan evaluasi kepada program-program digital yang sudah berlangsung dalam lima tahun kebelakang.

    Selain evaluasi, Nezar menyampaikan pihaknya juga bakal memfokuskan satu strategi untuk menambah jumlah talenta digital di Tanah Air. Strategi tersebut dengan berkolaborasi dengan semua stakeholder.

    Sebab, kolaborasi lintas sektor memang diperlukan guna menaikan angka talenta digital Indonesia untuk menutupi defisit yang ada.

    “Kita harapkan bisa berpartisipasi dalam soal literasi digital ini terutama untuk peningkatan talent digital,” ujarnya.

    Terkait dengan target talenta digital yang bakal dicetak pada tahun 2025, Nezar menyebut pihaknya menargetkan minimal mencetak 200 ribu talenta pada tahun ini.

    Angka tersebut, kata Nezar diharapkan bisa bertambah, apalagi adanya kerja sama dengan seluruh stakehoder yang ada di Indonesia.

    “Iya itu (200 ribu talenta) yang menjadi target kita (di 2025), bisa juga nanti lebih angkanya karena ini dikerjakan bersama-sama,” ucap Nezar.

    Diberitakan sebelumnya, Komdigi melakukan percepatan pengembangan talenta digital di Indonesia seiring dengan kesenjangan antara ketersediaan dengan kebutuhan.

    Wakil Menteri Kementerian Komunikasi dan Digital, Angga Raka Prabowo menuturkan Balai Pelatihan dan Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (BPPTIK) Komdigi menggandeng Pura Mangkunegaran Solo dan Privy untuk mempercepat pengembangan talenta digital.

    Kegiatan tersebut, lanjutnya, diikuti 139 mahasiswa dari 4 kampus di Solo yakni Universitas Sebelas Maret (UNS), Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), UIN Raden Mas Said Surakarta dan Universitas Pignatelli Triputra (Upitra).

  • Komdigi Segera Bertemu Kemenhub Bahas Biaya Aplikasi Grab-Gojek Cs

    Komdigi Segera Bertemu Kemenhub Bahas Biaya Aplikasi Grab-Gojek Cs

    Bisnis.com, TANGERANG – Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) bakal berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan dan Kementerian Ketenagakerjaan terkait dengan aturan biaya aplikasi bagi ojek online.

    Diketahui, perusahaan aplikasi transportasi daring diduga saat ini masih memotong biaya aplikasi melebihi batas yang telah ditetapkan oleh pemerintah yaitu sebesar 20%.

    Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria mengatakan bahwa koordinasi ini dilakukan karena aturan ini tidak hanya berada dalam ruang lingkup Komdigi.

    “Karena sebetulnya persoalan itu (biaya aplikasi) bukan cuma hanya di Komdigi tapi itu melibatkan banyak sektor lain,” kata Nezar saat ditemui di kawasan BSD, Rabu (22/1/2025).

    Terkait ditanya apakah koordinasi dengan dua Kementerian tersebut akan memunculkan Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri atau tidak, Nezar enggan untuk menjawab tersebut.

    Namun dirinya menuturkan pertemuan dengan dua Kementerian tersebut perlu dilakukan untuk menyelesaikan masalah biaya aplikasi yang seharusnya berada diangka 20%.

    “Ya dibutuhkan satu pertemuan dulu ya antar Kementerian terkait nanti kalau sudah ada hasilnya saya kasih tau,” ucapnya.

    Asosiasi Minta Biaya Aplikasi di Bawah 20%

    Adapun, Asosiasi Pengemudi Transportasi dan Jasa Daring Indonesia meminta agar pemerintah dan aplikator Grab-Gojek menurunkan potongan biaya aplikasi menjadi 10% dari sebelumnya 20%.

    Berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan KP No.1001 Tahun 2022, potongan biaya aplikasi untuk pengemudi maksimal sebesar 20%. 

    Namun, kenyataannya di lapangan, sejumlah aplikator bahkan memotong hingga 30%, dengan alasan dana tersebut akan dikembalikan untuk kesejahteraan mitra. 

    Ketua Umum Asosiasi Pengemudi Transportasi dan Jasa Daring Indonesia, Raden Igun Wicaksono menyampaikan rasa kekecewaan karena pihak regulator tidak dapat berbuat banyak dalam pemotongan biaya aplikasi. 

    Biaya aplikasi yang besar membuat mitra driver sengsara sehingga dia berharap biaya tersebut dapat diturunkan menjadi 10%. Pemerintah juga diminta menindak tegas aplikator yang menaikan biaya aplikasi melebih batas. 

    “Kami menyayangkan pihak pemerintah atau regulator tidak bisa berbuat apapun ataupun berikan sanksi kepada aplikator yang melanggar regulasi resmi dari pemerintah,” kata Igun.