Category: Bisnis.com Tekno

  • Cisco Ingatkan Ancaman di Balik WiFi Gratis, Minta Gen Z Lebih Waspada

    Cisco Ingatkan Ancaman di Balik WiFi Gratis, Minta Gen Z Lebih Waspada

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Cisco Systems Indonesia mengungkapkan pentingnya kesadaran (awareness) dalam menjaga keamanan data pribadi saat berada di ruang digital bagi Generasi Z atau Gen Z, termasuk saat menggunakan WiFi gratis di manapun. 

    Area Academy Manager Cisco Networking Academy PT Cisco Systems Indonesia, Adri Gautama mengatakan kebiasaan terhubung ke internet gratis dapat menimbulkan risiko yang tidak disadari oleh banyak orang, salah satunya oleh Gen Z

    Adri menuturkan, banyak yang tanpa berpikir dua kali menghubungkan perangkat mereka ke jaringan wifi gratis, seperti yang sering ditemui di kafe atau tempat umum lainnya. 

    “Apa yakin itu wifi yang disediakan oleh pihak kafe? Bisa jadi ada orang ketiga yang membuat hotspot palsu untuk menyadap semua lalu lintas data kita,” kata Adri dalam acara Literasi Digital ‘Saatnya Gensi Beraksi’ di Universitas Nusa Nipa Maumere, Selasa (4/2/2025). 

    Selain itu, Adri menekankan bahwa kesadaran akan potensi risiko ini seringkali tidak diperhatikan, terutama oleh generasi yang sejak lahir sudah akrab dengan dunia digital.

    Adri juga menyoroti kebiasaan berbelanja online yang semakin meluas, di mana pengguna sering kali terjebak dengan link yang tampak biasa namun sebenarnya mengandung malware. 

    “Sebagai contoh, link yang terlihat seperti tawaran menarik bisa jadi adalah jebakan untuk mencuri data pribadi atau menginfeksi perangkat dengan virus. Ini semua tentang kesadaran,” ujarnya.

    Maka dari itu, acara Literasi Digital ‘Saatnya Gensi Beraksi’ Cisco berharap kesadaran masyarakat terutaka Gen Z terhadap pentingnya keamanan digital dapat meningkat. 

    Pihaknya ingin memberikan pemahaman bahwa dunia digital membawa banyak kemudahan, tetapi juga risiko yang perlu diwaspadai. 

    “Dengan meningkatnya awareness, diharapkan pengguna internet lebih bijak dalam menjaga privasi dan keamanan data mereka,” ucap Adri.

    Sebelumnya, Kepolisian Federal Australia belum lama mendakwa pria karena mengumpulkan data penumpang pada sebuah penerbangan komersial.

    Hal itu terungkap setelah karyawan di maskapai tersebut menemukan jaringan WiFi mencurigakan saat penerbangan. Karyawan maskapai kemudian melapor. 

    Setelah mendapat laporan, Penyelidik AFP menggeledah barang bawaan seorang pria berusia 42 tahun dan menyita beberapa perangkat serta menemukan data pribadi orang lain bersama dengan halaman WiFi palsu.

    “Penyidik ​​​​menggeledah barang bawaan pria itu saat ia kembali ke Bandara Perth dengan penerbangan dari negara bagian lain pada tanggal 19 April 2024, dan menyita perangkat akses nirkabel portabel, laptop, dan ponsel dari tas tangan. Mereka juga menggeledah rumahnya di Palmyra,” Kepolisian Federal Australia. 

    Laporan Cyberews menyebutkan polisi menduga pria itu menciptakan jaringan WiFi gratis ‘kembaran’ untuk membujuk korban yang tidak curiga agar terhubung. Sementara itu, pengguna akan terhubung ke jaringan tersebut, karena mengira mereka menggunakan layanan yang sah.

    Kepolisian menduga bahwa ketika orang mencoba menghubungkan perangkat mereka ke jaringan WiFi gratis, mereka diarahkan ke halaman web palsu yang mengharuskan mereka masuk menggunakan email atau akun media sosial.

    Rincian tersebut kemudian diduga disimpan di perangkat pria tersebut.

  • Di Depan Gen Z Maumere, Indosat Ungkap Segudang Peluang di Balik Ruang Digital

    Di Depan Gen Z Maumere, Indosat Ungkap Segudang Peluang di Balik Ruang Digital

    Bisnis.com, JAKARTA – PT Indosat Tbk. (ISAT) berkomitmen membuka wawasan generasi muda di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, tentang potensi dunia digital lebih dari sekadar media sosial.

    Melalui inisiatif kampanye “Generasi Terkoneksi”, Indosat memberikan pengetahuan dan keterampilan yang lebih besar soal digital.

    Melalui program ini, Indosat ingin mengubah pola pikir peserta tentang bagaimana internet bisa menjadi alat yang tidak hanya untuk hiburan, tetapi juga untuk produktivitas dan kewirausahaan.

    SVP Head of Corporate Communications Indosat Ooredoo Steve Saerang menjelaskan tujuan utama dari program ini adalah untuk memberikan wawasan kepada peserta bahwa dunia digital menawarkan lebih banyak peluang.

    “Dunia digital itu adalah beberapa hal lain, yaitu bagaimana menggunakan AI, bagaimana kita bisa buka akun usaha, kemudian kita bisa bikin hal-hal lain, semua yang produktif,” kata Steve dalam acara Literasi Digital ‘Saatnya Gensi Beraksi’ di Universitas Nusa Nipa Maumere, Selasa (4/2/2025). 

    Selain itu, program ini juga mendukung pengembangan kemampuan kewirausahaan bagi generasi muda.

    Steve menambahkan bahwa program ini diharapkan dapat mengaplikasikan pengetahuan yang didapat dalam bentuk usaha yang dapat menguntungkan diri sendiri, keluarga, dan masyarakat sekitar.

    Melalui berbagai pelatihan yang akan diberikan, Indosat berharap dapat mencetak generasi yang tidak hanya terkoneksi secara digital.

    Namun, program ini juga memiliki kemampuan untuk menciptakan peluang usaha dan memberikan dampak positif bagi perekonomian digital Indonesia. 

    “Ini (program) adalah peluang, peluang untuk nanti setelah saya belajar, saya dapat ilmu, abis ini saya diskusi, saya bikin. Bikin apa? Sesuatu yang menghasilkan buat saya dan juga keluarga dan juga orang lain,” ujar Steve.

    Sebelumnya, Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) bersama Bisnis Indonesia hari ini, Selasa (4/2/2025) menggelar Festival Literasi Digital di Maumere, NTT, untuk mengikis kesenjangan digital di tanah Nian Tana Sikka. 

    Dalam Festival Literasi Digital bertajuk “Saatnya GenSi BERAKSI” (BERkarya dengan bijAK dan berprestaSI), acara literasi ini dihelat di Unipa Maumere selama satu hari penuh. 

    Acara terbuka bagi kalangan generasi muda di Maumere. Sejumlah pembicara yang ahli di bidangnya akan mengisi acara literasi digital itu, seperti AI Content Creator & Developer Anjas Maradita, Area Academy Manager CISCO Networking Academy PT Cisco Systems Indonesia Adri Gautama, dan Programer & Influencer Fuadit Muhammad. 

    Selain itu, hadir pembicara lokal yang menguasai Edu & Self Development Content Creator NTT, Apriani V.E.K. Dangga, Kepala BPPTIK Komdigi Hamdani Pratama dan SVP Head of Corporate Communications Indosat Ooredoo Hutchison Steve Saerang.

  • Gen Z Nadi Transformasi Digital di Sikka NTT, Indosat Bekali Keterampilan IT

    Gen Z Nadi Transformasi Digital di Sikka NTT, Indosat Bekali Keterampilan IT

    Bisnis.com, JAKARTA — Generasi Z atau Gen Z menjadi salah satu pendorong perkembangan digitalisasi di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT). 

    Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Sikka, Ferry Afales mengatakan bahwa Kabupaten Sikka kini menjadi salah satu wilayah dengan tingkat pengguna layanan telekomunikasi tertinggi, mencapai 87,03% dan didominasi oleh Gen Z. 

    Gen Z yang melekat dengan teknologi, turut berperan dalam mengajak masyarakat NTT untuk menggunakan internet dalam berbagai aktivitas.

    “Gen Z sudah memberikan ruang bagi pertumbuhan dan perkembangan digitalisasi di Kabupaten Sikka,” kata Ferry dalam acara Literasi Digital ‘Saatnya Gensi Beraksi’ di Universitas Nusa Nipa Maumere, Selasa (4/2/2025). 

    Ferry melanjut komitmen untuk meningkatkan kualitas layanan internet tidak hanya berhenti di level generasi muda. 

    Pemerintah Kabupaten Sikka juga telah merumuskan kebijakan untuk mengembangkan sistem pemerintahan berbasis elektronik. 

    Salah satu langkah utama dalam kebijakan tersebut adalah mempercepat konektivitas internet yang lebih cepat, yang diharapkan dapat mendukung transformasi menuju kota pintar atau smart city di masa depan.

    “Tujuan kami adalah membuat Kabupaten Sikka menjadi lebih pintar dengan internet. Dengan adanya konektivitas yang semakin baik, kami yakin sistem pemerintahan dan pelayanan publik akan semakin efisien,” ujarnya.

    Ferry mencatat, sampai dengan saat ini sudah ada 158 menara tower yang terbangun di Kabupaten Sikka. Namun, tantangan besar yang harus diatasi. 

    Sebab, terdapat 28 titik yang masih termasuk dalam kategori blank spot, yang berarti area-area tersebut belum terjangkau konektivitas internet yang memadai.

    Untuk mengatasi masalah ini, pihak pemerintah daerah berharap dapat bekerja sama dengan Indosat untuk segera membangun menara telekomunikasi di titik-titik blank spot. 

    “Dengan keberadaan tim manajemen Indosat, kami berharap dapat segera mengatasi masalah blank spot ini,” ucap Ferry.

    Sebagai solusi sementara, Ferry menuturkan pihaknya telah dipasang VISAT di 163 titik, termasuk di fasilitas pemerintahan, kesehatan, dan pendidikan yang berada di area blank spot. 

    Dengan pemasangan VSAT, diharapkan pelayanan publik, seperti kesehatan, pendidikan, dan administrasi pemerintahan, dapat berjalan lebih lancar dan memberikan manfaat yang lebih baik bagi masyarakat di Kabupaten Sikka.

    “Kami percaya, dengan langkah-langkah ini, konektivitas yang lebih baik akan meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat dan mendukung kemajuan digitalisasi di Kabupaten Sikka,” tuturnya.

    Indosat, Bisnis Indonesia, Komdigi dan Unipa berkolaborasi dalam meningkatkan literasi digital di Kabupaten Sikka, Nusa TenggaraPerbesar

    Sementara itu, SVP Head of Corporate Communications Indosat Ooredoo Hutchison Steve Saerang mengatakan Indosat terus memperluas jaringan internetnya ke pelosok negeri termasuk ke Sikka, Nusa Tenggara. 

    Indosat hadir dengan memberikan jaringan prima dan harga layanan yang terjangkau, sehingga seluruh lapisan masyarakat dapat terhubung ke internet. 

    Setelah menghadirkan konektivitas, kata Steve, Indosat ingin agar masyarakat dapat makin berdaya lewat sejumlah pelatihan digital. 

    Dengan pelatihan digital tersebut, masyarakat tidak hanya mendapatkan peningkatan skill di digital, juga berpeluang memperoleh sertifikat berskala global. 

  • Kami Investasi dalam Teknologi dan SDM

    Kami Investasi dalam Teknologi dan SDM

    Bisnis.com, JAKARTA – PT Indosat Tbk. (ISAT) menyampaikan ekspansi jaringan yang dilakukan ke berbagai daerah di Indonesia bukan hanya untuk memperkenalkan layanan dan teknologi, juga memberdayakan masyarakat. Hal itu diwujudkan dengan komitmen perusahaan yang gencar mendorong literasi digital.

    SVP Head of Corporate Communications Indosat Ooredoo Steve Saerang mengatakan kehadiran infrastruktur selalu diiringi dengan literasi sehingga manfaat yang diterima masyarakat lebih besar. 

    Indosat tidak hanya berfokus pada investasi dalam teknologi, juga menaruh perhatian pada pengembangan sumber daya manusia (SDM). 

    “Kalau hanya menghadirkan jaringan, mungkin semua orang bisa datang. Tapi kami datang untuk investasi dalam teknologi dan SDM. Ini dua hal yang ingin kami sampaikan sebagai pembeda kami hadir di daerah-daerah,” kata Steve dalam media update di Universitas Nusa Dipa, Selasa (4/2/2025).

    Diketahui, Indosat getol dalam memperluas dan meningkatkan kapasitas jaringan internet. Pada kuartal III/2024, Indosat menambah 21.400 base transceiver station (BTS) 4G secara tahunan sehingga total menjadi 247.100 BTS. 

    Sejalan dengan BTS yang makin luas, Indosat juga gencar melakukan literasi digital dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan. 

    Indosat, kata Steve, tidak hanya sekedar menghadirkan teknologi, tetapi juga berupaya memberikan nilai lebih kepada masyarakat. 

    Hal ini tercermin dalam berbagai inisiatif sosial yang mereka jalankan, yang bertujuan memberikan dampak positif bagi masyarakat dan memajukan ekonomi digital di Indonesia.

    Steve juga berbicara mengenai pentingnya mendukung program Gensi, yang menurutnya lebih dari sekedar program tambahan. 

    “Program Gensi ini harus kita dukung bersama, karena pada akhirnya ini akan kembali bermanfaat untuk seluruh masyarakat,” ujarnya.

    Sebagai bagian dari visi perusahaan untuk mendukung anak muda, Steve menyebutkan bahwa banyak revolusi besar di dunia ini dimulai oleh generasi muda, termasuk revolusi teknologi seperti perkembangan kecerdasan buatan (AI). 

    Dirinya mencontohkan para pendiri perusahaan besar seperti OpenAI di Amerika Serikat dan ekosistem startup di China yang mayoritas digerakkan oleh anak muda. 

    Oleh karena itu, Indosat berkomitmen untuk terus mendukung anak muda Indonesia agar mereka dapat berinovasi dan memberikan dampak positif di dunia digital.

    “Generasi muda ini tidak hanya mengikuti pelatihan, tetapi mereka juga bisa menciptakan perubahan dan beraksi,” ucap Steve.

  • Sertifikasi Internasional Tingkatkan Keterampilan Digital dan Nilai Generasi Z

    Sertifikasi Internasional Tingkatkan Keterampilan Digital dan Nilai Generasi Z

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Indosat Tbk. menilai kehadiran sertifikasi digital berskala global akan membuat mahasiswa makin bernilai di tengah era digital.

    SVP Head of Corporate Communications Indosat Ooredoo Hutchison Steve Saerang mengatakan Indosat terus memperluas jaringan internetnya ke pelosok negeri termasuk ke Nusa Tenggara. 

    Indosat hadir dengan memberikan jaringan prima dan harga layanan yang terjangkau, sehingga seluruh lapisan masyarakat dapat terhubung ke internet. 

    Setelah menghadirkan konektivitas, kata Steve, Indosat ingin agar masyarakat dapat makin berdaya lewat sejumlah pelatihan digital. 

    Dengan pelatihan digital tersebut, masyarakat tidak hanya mendapatkan peningkatan skill di digital, juga berpeluang memperoleh sertifikat berskala global. 

    “Jika ingin lebih  meningkat lagi, bisa punya sertifikasi internasional, bisa ikutan di programnya KomDigi, DTS, Digital Talent Scholarship. Jadi bisa akses di situ. Modulnya ada di 300-500 jam, kemudian nanti bisa dapat sertifikasi internasional,” kata Steve dalam acara Literasi Digital ‘Saatnya Gensi Beraksi’ di Universitas Nusa Nipa Maumere, Selasa (4/2/2025). 

    Diketahui, ini bukan kali pertama Indonesia menggelar literasi digital di wilayah Indonesia Timur. 

    Acara ini merupakan rangkaian acara Saatnya GenSi BERAKSI yang dilakukan di Sorong, Papua Barat, pada 5 Desember 2024. Sebanyak 600 talenta digital di Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong dan sekitarnya terlibat dalam acara tersebut.   

    Melalui acara literasi digital di daerah terluar Indonesia ini Indosat berkomitmen mengurangi kesenjangan digital dan mendorong kontribusi mereka terhadap perekonomian Indonesia.

    Pasalnya, talenta digital menjadi pilar masa depan Indonesia. Apalagi saat ini ada kesenjangan dalam jumlah talenta digital dibutuhkan oleh Indonesia pada 2030.   

    Kebutuhan talenta digital Indonesia pada 2030 berada di angka 9 juta talenta. Namun, Komdigi memperkirakan talenta digital yang dapat dicetak sampai 2030 tidak sampai 7 juta talenta.

    Adapun pada tahun ini ditargetkan minimal mencetak 200.000 talenta baru. Indosat Ooredoo Hutchison sendiri memiliki program untuk mengikis kesenjangan talenta digital. Perseroan menargetkan melatih 1 juta talenta digital di Indonesia hingga 2027 mendatang. Program literasi digital Saatnya GenSi BERAKSI ini merupakan salah satu alat untuk mencetak talenta-talenta digital di daerah. 

    Literasi digital yang diberikan pun beragam tingkatkannya mulai dari pemula hingga advance. Pada tingkat pemula pelatihan diberikan dengan memperkenalkan internet dan hal-hal yang dapat dilakukan lewat fitur-fitur yang terdapat di internet. 

    “Dahulu mau bikin image, mau bikin gambar harus belajar Adobe Photoshop. Sekarang pake ChatGPT, dan lain sebagainya bahkan sekarang mau pake brand yang lain juga bisa. Gampang sekali. Create image. Nah ini yang penting, literasinya,” kata Steve. 

    Indosat juga memberikan pelatihan tentang cara mengoptimalkan kecerdasan buatan untuk membantu produktivitas. Mengungkap peran AI dalam membantu memudahkan kehidupan sehari-hari. 

    Indosat juga aktif dalam membangun komunitas yang mempertemukan para talenta digital sehingga masing-masing talenta dapat saling bertukar pengalaman dan pengetahuan. 

    “What next? Nah ini what next-nya yang harus dipikirin secara bersama-sama mungkin sebagai satu ekosistem. Kami juga dari Indosat terus mendukung perkembangan UMKM,” kata Steve.

  • Hari Ini Festival Literasi Digital Sambangi Maumere, Simak Acaranya!

    Hari Ini Festival Literasi Digital Sambangi Maumere, Simak Acaranya!

    Bisnis.com, MAUMERE – Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) bersama Bisnis Indonesia hari ini, Selasa (4/2/2025) menggelar Festival Literasi Digital di Maumere, NTT, untuk mengikis kesenjangan digital di tanah Nian Tana Sikka.

    Dalam Festival Literasi Digital bertajuk “Saatnya GenSi BERAKSI” (BERkarya dengan bijAK dan berprestaSI), acara literasi ini dihelat di Unipa Maumere selama satu hari penuh. Acara terbuka bagi kalangan generasi muda di Maumere.

    Sejumlah pembicara yang ahli di bidangnya akan mengisi acara literasi digital itu, seperti AI Content Creator & Developer Anjas Maradita, Area Academy Manager CISCO Networking Academy PT Cisco Systems Indonesia Adri Gautama, dan Programer & Influencer Fuadit Muhammad.

    Selain itu, hadir pembicara lokal yang menguasai Edu & Self Development Content Creator NTT, Apriani V.E.K. Dangga, Kepala BPPTIK Komdigi Hamdani Pratama dan SVP Head of Corporate Communications Indosat Ooredoo Hutchison Steve Saerang.

    Sebelum diskusi, acara akan dibuka oleh Rektor Universitas Nusa Nipa Jonas K.G.D Gobang, Bupati Sikka Adrianus Firminus Parera, Staf Ahli Menteri Bidang Sosial, Ekonomi dan Budaya Kementerian Komunikasi dan Digital RI Wijaya Kusumawardhana, dan pihak Indosat. Gubernur NTT terpilih  Emanuel Melkiades hadir secara daring pada acara tersebut.

    Acara ini cukup menarik karena mengangkat tema diskusi yang selama ini sedang trending. Pertama, AI, Teman atau Lawan? yang akan dibawakan oleh Anjas Maradita Kedua, Jaringan yang Terhubung, Peluang yang Tak Terbatas, yang akan dibawakan oleh keempat pembicara yaitu Dr. Jonas K. G. D. Gobang, S. Fil., M.A rektor dari Universitas Nusa Nipa, Steve Saerang – SVP Head of Corporate Communication Indosat Ooredoo Hutchison, Ferry Afales sebagai Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Sikka, dan yang terakhir Apriani V.E.K Dangga sebagai EDU & Self Development Content Creator NTT.

    Ketiga, Transformasi Gen Z, dari Cerdas Digital ke Aman Digital akan dibawakan oleh Adri Gautama selaku Area Academy Manager Cisco Networking Academy dari PT Cisco Systems Indonesia, Hamdani Pratama selaku Kepala BPPTIK, Kementerian Komunikasi dan Digital, dan yang terkahir  adalah Fuadit Muhammad selaku Programmer & Tech Influencer.

    Dalam acara ini para mahasiswa dan generasi Z akan diberikan wawasan mengenai konten digital, pemanfaatan jejaring digital hingga tetap eksis dan terkoneksi di platform digital, tetapi tetap terjaga keamanannya.

    Para peserta pun dapat berinteraksi langsung dengan narasumber dan menyampaikan pengalaman serta pertanyaan seputar teknologi digital.

    Mengikis Kesenjangan Digital

    Acara ini merupakan rangkaian acara Saatnya GenSi BERAKSI yang dilakukan di Sorong, Papua Barat, pada 5 Desember 2024. Melalui acara Festival Literasi Digital di daerah terluar Indonesia ini, Indosat berkomitmen mengurangi kesenjangan digital dan mendorong kontribusi mereka terhadap perekonomian Indonesia.

    Menurut Steve Saerang, SPV – Head of Corporate Communications Indosat Ooredoo Hutchison, pihaknya ingin memastikan bahwa masyarakat Maumere dapat merasakan pemerataan konektivitas sehingga dapat membuka peluang dan potensi yang lebih luas.

    “Terutama untuk mengembangkan bisnis, mengakses informasi pendidikan hingga kesehatan, serta dapat memaksimalkan kehadiran teknologi untuk meningkatkan taraf hidup,” kata Steve.

    Seperti diketahui, saat ini ada kesenjangan dalam penyediaan talenta digital. Kebutuhan talenta digital Indonesia pada 2030 berada di angka 9 juta talenta.

    Namun, Komdigi memperkirakan talenta digital yang dapat dicetak sampai 2030 tidak sampai 7 juta talenta. Adapun pada tahun ini ditargetkan minimal mencetak 200.000 talenta baru.

    Indosat Ooredoo Hutchison sendiri memiliki program untuk mengikis kesenjangan talenta digital. Perseroan menargetkan melatih 1 juta talenta digital di Indonesia hingga 2027 mendatang.

    Talenta digital tersebut akan dilatih lewat beberapa jenis program. Program pertama adalah pelatihan 30.000 pekerja profesional di bidang AI.

    Kemudian, ada pelatihan pekerja digital perempuan, pelatihan spesialis teknologi pemerintah di kota-kota besar Indonesia, serta kerja sama pemerintah-swasta di perguruan tinggi.

    Program literasi digital Saatnya GenSi BERAKSI ini merupakan salah satu alat untuk mencetak talenta-talenta digital di daerah.

  • Gen Z Pilar Perubahan pada Era Digital

    Gen Z Pilar Perubahan pada Era Digital

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menyampaikan Generasi Z atau Gen Z merupakan pilar perubahan pada era digital. Pasalnya, generasi muda lahir saat teknologi telah menempel di kehidupan.

    Staf Ahli Menteri Bidang Sosial, Ekonomi dan Budaya Kementerian Komunikasi dan Digital Wijaya Kusumawardhana mengatakan bahwa Gen Z merupakan generasi yang sangat familiar dengan digitalisasi.

    Sehingga, dirinya menyebut bahwa Gen Z berpotensi menjadi pemimpin yang besar dalam beberapa tahun terakhir di era transformasi digital.

    “Gen Z juga memiliki potensi besar untuk menjadi pemimpin perubahan di era digital mendatang,” kata Wijaya dalam sambutannya di acara Saatnya Gensi Beraksi, Selasa (4/2/2025).

    Potensi tersebut, kata Wijaya bukan tanpa alasan. Sebab, berdasarkan data dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet (APJII) dari 221,5 juta orang di seluruh Indonesia yang terkoneksi internet, 65% adalah kelompok milenial dan Gen Z.

    Dengan melimpahnya sumber daya tersebut, Pemerintah terus berupaya mencetak pemimpin masa depan dari generasi milenial dan Gen Z.

    “Ini yang harus benar-benar kita manfaatkan dan kita persiapkan untuk menjadi pemimpin masa depan,” ujarnya.

    Terkhusus daerah Nusa Tenggara Timur (NTT), Wijaya menuturkan dari data Badan Pusat Statistik mencatat terdapat 5,65 juta jiwa yang tinggal di NTT dan hampir separuhnya yaitu 48,3% atau sekitar 2,48 juta jiwa adalah generasi muda.

    Melihat hal ini, Wijaya yakin bahwa angka ini bisa menjadi pondasi awal bagi NTT untuk terus bertumbuh di perkembangan digital ini.

    Namun, Komdigi masih melihat adanya tantangan yang dikhawatirkan menjadi penghambat pertumbuhan di NTT dikarenakan Indeks Masyarakat Digital NTT berada diangka 39,34. Angka tersebut masih dibawah rata-rata indeks nasional yang berada diangka 43,18.

    “Salah satu komponen yang menyebabkan angka itu masih di bawah rata-rata karena pemanfaatan digitalnya atau teknologi digitalnya masih belum berkembang,” ucap Wijaya.

    Lebih lanjut, Wijaya mengatakan dari empat komponen yang membentuk Indeks Masyarakat Digital, dua komponen yaitu infrastruktur digital dan SDM digita di NTT sudah memadai.

    Namun, pekerjaan dan pemanfaatan digitalisasi di NTT masih belum optimal yang membuat Indeks Masyarakat Digitalnya masih berada dibawah rata-rata.

    “Nah ini yang harus menjadi tantangan bagi adik-adik semua, wabil khusus pada dunia akademisi untuk bisa memanfaatkan ini menjadi salah satu pemicu dan pemantik untuk bisa maju ke depan,” tuturnya.

  • Imbas Kebijakan Trump, Elon Musk Boncos US Juta

    Imbas Kebijakan Trump, Elon Musk Boncos US$68 Juta

    Bisnis.com, JAKARTA – Perdana Menteri Ontario di Kanada Doug Ford mengumumkan bahwa pemerintah provinsi Ontario akan membatalkan kontraknya dengan layanan internet satelit Starlink milik Elon Musk senilai US$68 juta.

    Melansir dari Techcrunch, Selasa (4/2/2025) keputusan tersebut muncul hanya beberapa saat setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan tarif 25% untuk hampir semua barang impor dari Kanada.

    Hal itu pun memicu respons serupa dari Kanada yang menerapkan tarif 25% pada barang-barang dari Amerika Serikat.

    Namun, Ford memutuskan untuk menunda keputusan pembatalan kontrak pada hari yang sama setelah Trump mengumumkan penundaan penerapan tarif tersebut selama 30 hari. 

    Penundaan itu datang setelah Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengajukan beberapa konsesi, termasuk penempatan 10.000 personel perbatasan di sepanjang perbatasan Kanada-AS yang membentang 5.500 mil.

    Starlink, layanan internet satelit yang dimiliki oleh Elon Musk, telah menjadi sorotan dalam beberapa bulan terakhir terkait kontraknya dengan berbagai pemerintah, termasuk Ontario. 

    Kontrak yang ditandatangani pada November 2024 bertujuan untuk menyediakan internet cepat ke wilayah terpencil di provinsi tersebut. Namun, ketegangan politik terkait tarif AS memperburuk situasi.

    Ford menyatakan bahwa Musk, yang dikenal sebagai sekutu dekat Trump, seharusnya bertanggung jawab atas dampak dari kebijakan tarif tersebut, yang dianggapnya merugikan warga Kanada dan keluarga-keluarga yang bergantung pada ekonomi lokal. 

    Dalam sebuah konferensi pers, Ford menegaskan bahwa perusahaan-perusahaan berbasis AS akan dilarang untuk mendapatkan kontrak-kontrak provinsi Ontario yang akan datang, kecuali pemerintah AS membatalkan tarif tersebut. Ford juga menyebut Musk sebagai bagian dari tim Trump yang ingin menghancurkan keluarga, pendapatan, dan bisnis.

    “[Musk] ingin mengambil makanan dari meja rakyat, orang-orang yang bekerja keras, dan saya tidak akan menoleransinya,” tegas Ford.

    Meskipun demikian, setelah penundaan tarif tersebut diumumkan, ketegangan ini sementara mereda. Starlink, hingga saat ini, belum memberikan tanggapan terkait keputusan ini.

  • Transformasi Digital Peluang Emas Bagi Generasi Muda Hadapi Tantangan Global

    Transformasi Digital Peluang Emas Bagi Generasi Muda Hadapi Tantangan Global

    Bisnis.com, JAKARTA – Literasi digital dinilai menjadi salah satu bekal penting bagi generasi muda untuk terus berkembang pada era teknologi. Pengetahuan terhadap digital juga menjadi modal untuk menghadapi tantangan global yang terus berkembang. 

    Rektor Universitas Nusa Nipa Jonas K.G.D Gobang menyampaikan bahwa di tengah tantangan global yang semakin kompleks, literasi digital menjadi salah satu peluang bagi generasi muda untuk menghadapi tantangan tersebut.

    “Transformasi digital adalah peluang emas bagi generasi muda untuk berkembang khususnya dalam menghadapi tantangan global yang makin kompleks,” kata Jonas K.G.D Gobang dalam sambutannya, Selasa (4/2/2025).

    Guna mencetak generasi muda yang cakap digital untuk menghadapi tantangan global, PT Indosat Tbk. (ISAT) bekerja sama dengan Universitas Nusa Nipa melangsungkan sebuah diskusi yaitu Digital Talks mengenai digitalisasi hingga pemanfaatan AI.

    Melalui sesi Digital Talks, Jonas berharap mahasiswa Nusa Dipa serta siswa sekolah menengah yang hadir dalam diskusi ini dapat menyerap ilmu dan wawasan baru. Tidak hanya itu, ada juga pelatihan digital dan pengenalan mengenai keamanan digital.

    “Semoga kegiatan ini menjadi momentum yang tidak hanya mengirigi perjalanan Indosat dengan penuh kebanggaan tetapi juga memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi masyarakat,” ujarnya.

    Dalam sambutannya, Jonas sempat mengutip perkataan Mark Zuckerberg yang menyebut bahwa konektivitas adalah hak asasi manusia.

    Kutipan itu, kata Jonas diharapkan menjadi sebuah pengingat bahwa konektivitas harus dirasakan semua kalangan masyarkat tanpa adanya perbedaan.

    “Konektivitas dan teknologi telekomunikasi yang semakin maju dan berkembang harus menjadi sarana yang inklusif dan memberdayakan semua lapisan masyarakat di Indonesia,” ucap Jonas.

  • Indosat Dekatkan Teknologi ke Indonesia Timur, Tingkatkan Keterampilan Digital Gen Z

    Indosat Dekatkan Teknologi ke Indonesia Timur, Tingkatkan Keterampilan Digital Gen Z

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Indosat Tbk. (ISAT) berkomitmen untuk mendekatkan teknologi ke seluruh lapisan masyarakat, termasuk yang berada di wilayah Indonesia Timur. Kehadiran teknologi diiring dengan literasi digital agar keterampilan masyarakat dalam memanfaatkan teknologi tersebut optimal 

    SVP-Head of Region Bali Nusra Indosat Ooredoo Hutchison Julandi George Fransiskus mengatakan teknologi yang dihadirkan Indosat diharapkan dapat membuat generasi muda lebih berdaya. Generasi muda sebagai pilar transformasi digital, memiliki telah melek teknologi, sehingga perlu dihadirkan keterampilan tambahan untuk meningkatkan keterampilan yang dimiliki. 

    “Indosat memiliki misi untuk mendekatkan teknologi ke masyarakat, termasuk yang berada di Indonesia Timur,” kata Julandi dalam acara Literasi Digital ‘Saatnya Gensi Beraksi’ di Universitas Nusa Nipa Maumere, Selasa (4/2/2025). 

    Sekadar informasi, pada kuartal III/2024 Indosat telah mengoperasikan 247.100 Base Transceiver Station (BTS) di seluruh Indonesia. Dari jumlah tersebut, sebanyak 193.600 merupakan BTS 4G atau BTS khusus internet. 

    Jumlah BTS 4G Indonesat bertambah 21.400 BTS dibandingkan dengan kuartal III/2023. Penambahan BTS 4G Indosat menandakan bahwa perusahaan memiliki komitmen kuat dalam memperluas layanan mereka, termasuk ke Indonesia Timur. 

    Julandi juga mengatakan bahwa Indosat tidak sekadar membawa jaringan internet dan teknologi terbaru, juga memiliki misi untuk memberdayakan masyarakat seiring dengan hadirnya teknologi tersebut. 

    “Indosat tidak hanya kejar profitabilitas, tetapi memberdayakan indonesia,” kata Juliandi. 

    Berdasarkan catatan Julandi penetrasi Internet di Nusa Tenggara mencapai 68%, jumlah tersebut terus meningkatkan sejalan dengan langkah operator seluler, termasuk Indosat, dalam memperluas jaringan. 

    Indosat tidak hanya menghadirkan jaringan internet, juga meningkatkan keterampilan masyarakat dengan sejumlah pelatihan.