Category: Bisnis.com Tekno

  • Investor Gelar Pemungutan Suara, eFishery Bakal Dilikuidasi atau Restrukturisasi?

    Investor Gelar Pemungutan Suara, eFishery Bakal Dilikuidasi atau Restrukturisasi?

    Bisnis.com, JAKARTA – Penasihat yang menyelidiki dugaan penipuan akuntansi di perusahaan agritech Indonesia eFishery dikabarkan merekomendasikan investor membuat langkah antara melikuidasi atau restrukturisasi perusahaan tersebut.

     Keputusan penting ini diharapkan akan dilakukan pada bulan ini, menyusul krisis besar yang dihadapi oleh perusahaan rintisan tersebut. 

    Melansir dari Bloomberg, Rabu (5/2/2025) dalam waktu dekat, pemegang saham eFishery akan melakukan pemungutan suara untuk menentukan langkah selanjutnya. 

    Langkah tersebut apakah menutup, merestrukturisasi, atau menjual perusahaan secara keseluruhan atau sebagian. 

    Langkah ini diambil setelah serangkaian masalah yang menyelimuti perusahaan, termasuk dugaan penipuan akuntansi yang melibatkan penggelembungan pendapatan.

    Penasihat yang dipekerjakan, FTI Consulting Singapore Pte, akan terlebih dahulu melakukan tinjauan independen terhadap posisi keuangan eFishery, termasuk arus kas, solvabilitas, pinjaman, serta aset dan kewajiban perusahaan. 

    Hasil tinjauan ini akan menjadi dasar bagi pemegang saham untuk mengambil keputusan lebih lanjut. Proses ini diperkirakan mungkin memerlukan waktu lebih lama dari yang direncanakan.

    Penyelidikan internal baru-baru ini mengungkapkan bahwa eFishery, yang didukung oleh investor besar seperti SoftBank Group Corp. dan Temasek Holdings Pte, telah menggelembungkan pendapatan dan labanya. 

    Efishery merupakan perusahaan unicorn terbaru atau perusahaan startup yang bernilai lebih dari US$1 miliar.

    Perusahaan ini diduga telah memalsukan hampir US$600 juta dalam pendapatan selama sembilan bulan terakhir pada 2024, yang berarti lebih dari 75% dari angka yang dilaporkan adalah palsu. 

    Tuduhan ini berpotensi merusak reputasi startup di Indonesia, terutama di tengah kesulitan industri yang tengah berjuang mencari pendanaan baru.

    Dugaan penipuan ini muncul setelah eFishery, yang menyediakan alat pemberi makan ikan dan udang bagi petani Indonesia, mendapat perhatian besar karena valuasinya yang mencapai US$1,4 miliar. 

    Perusahaan ini memperoleh pendanaan besar, termasuk dari G42, perusahaan kecerdasan buatan yang dimiliki oleh Sheikh Tahnoon bin Zayed Al Nahyan dari Uni Emirat Arab. 

    Namun, meski perusahaan sempat mencatatkan laba UD$16 juta pada sembilan bulan pertama tahun 2024, penyelidikan internal menunjukkan bahwa sebaliknya eFishery justru mengalami kerugian sebesar US$35,4 juta.

  • Modal Ventura Minta RI Tinggalkan Pandangan Startup Sukses Adalah Unicorn

    Modal Ventura Minta RI Tinggalkan Pandangan Startup Sukses Adalah Unicorn

    Bisnis.com, JAKARTA — Pemodal Ventura menuturkan bahwa Indonesia terlalu menjadikan unicorn sebagai tolak ukur berhasilnya startup atau perusahaan rintisan. Paradigma memuliakan unicorn itu harus diubah.  

    Managing Director OCBC Ventura, Darryl Ratulangi mengakui bahwa unicorn merupakan startup yang memiliki valuasi besar. 

    Namun, sayangnya di Indonesia hal itu menjadi pedoman. Padahal, kata Darryl anggapan tersebut harus segera disingkirkan. Sebab, banyak perusahaan tidak mencapai level unicorn tapi dapat mencatatkan profit dan sukses.

    “Banyak kok perusahaan-perusahaan yang mungkin lebih kecil, enggak sebesar itu, dan itu sukses-sukses aja, mereka punya profit, punya dividen,” kata Darryl dalam acara Investment Outlook 2025, Rabu (5/2/2025).

    Senada dengan Darryl, Partner di Thrill Capital Anthony Tjajadi menilai Indonesia terlalu mengglorifikasi perusahaan yang telah menjadi Unicorn.

    Padahal, Anthony melihat untuk mencapai status unicorn atau valuasi perusahaan sekitar US$1 miliar tidaklah mudah di Indonesia.

    “Dan menurut saya, para pendiri tidak harus membangun perusahaan karena mereka ingin menjadi Unicorn,” ujarnya.

    Lebih lanjut, Anthony menyoroti bahwa ekosistem startup di Indonesia belum cukup matang untuk mendukung perkembangan perusahaan hingga mencapai valuasi sebesar itu.

    Maka dari itu, pasar Indonesia masih perlu waktu untuk berkembang lebih matang agar dapat menghasilkan lebih banyak perusahaan dengan valuasi fantastis seperti unicorn. 

    “Untuk mencapai angka seratus juta dolar saja sudah luar biasa. Jangan terlalu membebani diri dengan ambisi yang terlalu tinggi, yang mungkin tidak realistis,” ucap Anthony.

    Dalam catatan Bisnis, pada awal 2024, Indonesia dikejutkan dengan tutupnya dan PHK beberapa startup fintech, yakni Zenius, Xendit dan Flip. Menariknya, ketiga startup ini sama-sama baru memperoleh pendanaan di 2022. 

    Zenius sempat mendapatkan dana dengan jumlah yang tidak disebutkan dari modal ventura milik Telkom MDI Venture. Lalu, Flip juga mendapat pendanaan Seri B putaran kedua yang dipimpin oleh Tencent dengan nilai US$55 juta atau Rp811 miliar.

    Sementara Xendit pada kuartal II/2022 juga mendapatkan pendanaan seri D dengan total US$300 juta atau senilai Rp4,3 triliun yang dipimpin oleh Coatue dan Insight Partner.

    Ritme serupa juga ditemui pada akhir 2023, startup edutech Halodoc melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan untuk jumlah yang tak disebutkan, hanya 4 bulan setelah mendapat pendanaan Seri DI U$100 juta atau Rp1,5 triliun dari Astra.

    Adapun unicorn RI terakhir yang tengah menjadi sorotan adalah Bukalapak yang meninggalkan penjualan fisik dan eFishery yang tersandung dugaan kasus fraud dengan nilai mencapai Rp9,7 triliun. 

  • XL Axiata (EXCL) Catat Kenaikan Jumlah Pelanggan dan ARPU pada 2024

    XL Axiata (EXCL) Catat Kenaikan Jumlah Pelanggan dan ARPU pada 2024

    Bisnis.com, JAKARTA — PT XL Axiata Tbk (EXCL) mencatatkan kenaikan pelanggan sebanyak 1,3 juta pelanggan menjadi 58,8 juta pada 2024.

    Adalun jumlah pelanggan pada kuartal ini juga mengalami peningkatan sebesar 0,3% atau sekitar 200.000 pelanggan dibandingkan dengan kuartal III/2024 yang mencatatkan pelanggan 58,6 juta.

    Selain itu, XL juga mengalami kenaikan rata-rata pendapatan per pengguna (ARPU) pada tahun 2024.

    Dalam paparan kinerjanya, XL berhasil mendapatkan ARPU gabungan sebesar Rp43.00 pada 2024. Angka ini naik Rp2.000 dibandingkan dengan tahun 2023 yang hanya menembus angka Rp41.000.

    Adapun, ARPU Rp43.000 pada 2024 merupakan campuran dari pengguna prabayar dan pascabayar. Dalam laporan tersebut, pelanggan prabayar XL menyumbang Rp41.000 dan pelanggan pascabayar menyumbang Rp91.000.

    Kenaikan ARPU ini seiring dengan pertumbuhan trafik data yang meningkat 9% YoY, mencapai 10.547 Petabytes.

    Lebih lanjut, aplikasi MyXL dan AXISNet terus menunjukkan efektivitasnya. Kedua aplikasi telah memberikan hasil selama tahub 2024. 

    Hingga akhir tahun 2024, kedua aplikasi ini mencapai total pengguna aktif bulanan hingga sebanyak 33,1 juta atau meningkat lebih dari 100% dalam tiga tahun terakhir.

    Peningkatan jumlah pengguna aktif per bulan MyXL dan AxisNet merupakan hasil positif dari upaya XL Axiata untuk tak henti berinovasi dan memenuhi kebutuhan pelanggan dengan menerapkan strategi yang fokus pada pengalaman pelanggan (CX) berbasis digital melalui data analytics.

    Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini mengatakan, XL berhasil melalui tahun 2024 yang penuh tantangan ekonomi secara nasional dan global dengan kinerja yang cukup solid, dengan pendapatan yang terus meningkat, serta EBITDA dan laba bersih yang tumbuh double digit. 

    “Peningkatan sarana digital, kualitas infrastruktur jaringan, serta adopsi teknologi yang relevan di semua lini bisnis telah menjadi kunci keberhasilan kami,” kata Dian dalam keterangannya, Rabu (5/2/2025).

  • Internet Merata, Penguatan Kapabilitas SDM Melek Digital Makin Krusial

    Internet Merata, Penguatan Kapabilitas SDM Melek Digital Makin Krusial

    Bisns.scom, JAKARTA — Penetrasi internet yang terus meningkat menyisakan pekerjaan rumah berupa literasi digital. Dibutuhkan peningkatan kapabilitas masyarakat di seluruh wilayah Indonesia secara merata agar infrastruktur yang terbagun, memberi lebih banyak manfaat. 

    Data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet (APJII) mencatatkan penetrasi internet di Indonesia mencapai 79,5% dari total populasi pada 2024 atau naik 1,31 basis poin dibandingkan pada 2023 yang mencapai 78,19%. Peningkatan penetrasi ini terjadi seiring dengan semakin masifnya pembangunan infrastruktur telekomunikasi. 

    Namun, peningkatan penetrasi tersebut perlu diimbangi dengan literasi digital.  

    Kepala BPPTIK Kementerian Komunikasi dan Digital Hamdani Pratama mengatakan  pemerataan akses teknologi, baik di wilayah perkotaan maupun daerah terpencil (3T), perlu diimbangi dengan pengetahuan masyarakat dalam memanfaatkan teknologi tersebut.  

    Pembangunan SDM di seluruh wilayah Indonesia menjadi sangat krusial agar masyarakat dapat menguasai teknologi digital dan ikut berpartisipasi dalam kemajuan ekonomi digital.

    “Akses terhadap teknologi harus merata. Tidak hanya di perkotaan atau Pulau Jawa saja, tetapi seluruh wilayah Indonesia, dari daerah terpencil hingga pulau-pulau terluar, harus memiliki kesempatan yang sama dalam memperoleh pengetahuan dan keterampilan digital,” kata Hamdani dalam acara Literasi Digital ‘Saatnya Gensi Beraksi’ di Universitas Nusa Nipa Maumere, Selasa (4/2/2025). 

    Hamdani menjelaskan bahwa ada tiga pilar utama dalam pembangunan digital Indonesia yang harus dikuatkan, yakni pemerintahan digital, ekonomi digital, dan masyarakat digital. 

    Pemerintah diharapkan dapat melakukan transformasi menuju pemerintahan yang modern dan responsif melalui pemanfaatan teknologi. 

    Pelajar menghitung kecepatan internetPerbesar

    Sementara itu, ekonomi digital diharapkan dapat melampaui batas geografis, memungkinkan perdagangan digital yang lebih inovatif dan inklusif.

    “Masyarakat digital Indonesia tidak hanya akan menjadi konsumen, tetapi juga produsen yang dapat berperan aktif dalam ekonomi digital global. Dengan bonus demografi yang dimiliki, Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pemimpin dalam revolusi digital,” ucap Hamdani.

    Hamdani mengatakan bahwa generasi muda mengambil peran penting sebagai agen perubahan digital. 

    Generasi Z Nadi Transformasi di Sikka 

    Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Sikka Nusa Tenggara Timur Ferry Afales mengatakan bahwa Kabupaten Sikka kini menjadi salah satu wilayah dengan tingkat pengguna layanan telekomunikasi tertinggi, mencapai 87,03% dan didominasi oleh Gen Z. 

    Gen Z yang melekat dengan teknologi, turut berperan dalam mengajak masyarakat NTT untuk menggunakan internet dalam berbagai aktivitas.

    “Gen Z sudah memberikan ruang bagi pertumbuhan dan perkembangan digitalisasi di Kabupaten Sikka,” kata Ferry.

    Ferry melanjut komitmen untuk meningkatkan kualitas layanan internet tidak hanya berhenti di level generasi muda. Pemerintah Kabupaten Sikka juga telah merumuskan kebijakan untuk mengembangkan sistem pemerintahan berbasis elektronik. 

    Salah satu langkah utama dalam kebijakan tersebut adalah mempercepat konektivitas internet yang lebih cepat, yang diharapkan dapat mendukung transformasi menuju kota pintar atau smart city di masa depan.

    “Tujuan kami adalah membuat Kabupaten Sikka menjadi lebih pintar dengan internet. Dengan adanya konektivitas yang semakin baik, kami yakin sistem pemerintahan dan pelayanan publik akan semakin efisien,” ujarnya.

    Perbesar

    Ferry mencatat, sampai dengan saat ini sudah ada 158 menara tower yang terbangun di Kabupaten Sikka. Namun, tantangan besar yang harus diatasi. 

    Sebab, terdapat 28 titik yang masih termasuk dalam kategori blank spot, yang berarti area-area tersebut belum terjangkau konektivitas internet yang memadai.

    Untuk mengatasi masalah ini, pihak pemerintah daerah berharap dapat bekerja sama dengan Indosat untuk segera membangun menara telekomunikasi di titik-titik blank spot. 

    “Dengan keberadaan tim manajemen Indosat, kami berharap dapat segera mengatasi masalah blank spot ini,” ucap Ferry.

    Sebagai solusi sementara, Ferry menuturkan pihaknya telah dipasang VSAT di 163 titik, termasuk di fasilitas pemerintahan, kesehatan, dan pendidikan yang berada di area blank spot. 

    Dengan pemasangan VSAT, diharapkan pelayanan publik, seperti kesehatan, pendidikan, dan administrasi pemerintahan, dapat berjalan lebih lancar dan memberikan manfaat yang lebih baik bagi masyarakat di Kabupaten Sikka.

    “Kami percaya, dengan langkah-langkah ini, konektivitas yang lebih baik akan meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat dan mendukung kemajuan digitalisasi di Kabupaten Sikka,” tuturnya.

  • Lempeng Samudera Bumi Terkoyak di Bawah Wilayah Irak dan Iran

    Lempeng Samudera Bumi Terkoyak di Bawah Wilayah Irak dan Iran

    Bisnis.com, JAKARTA – Sebuah lempeng samudera yang telah lama hilang tenggelam, menyeret kerak bumi ke bawah, kata para peneliti.

    Namun, lempeng tersebut juga terkoyak di bawah Pegunungan Zagros di Irak saat ia jatuh ke bawah, menghilangkan sebagian beban dari kerak bumi di atasnya.

    Saat Neotethys tertutup, kerak samudera berada di bawah benua Eurasia. Bagian benua Lempeng Arab, yang menopang Irak dan Arab Saudi saat ini, terseret ke belakang, mengakibatkan tumbukan dengan Eurasia. Tabrakan ini menciptakan gunung-gunung, yang menekan kerak bumi di sekitarnya, sehingga menciptakan depresi.

    Gunung-gunung ini terkikis ke dalam depresi ini selama jutaan tahun, sedimennya membentuk dataran Mesopotamia tempat aliran sungai Tigris dan Efrat.

    Penulis studi Renas Koshnaw, peneliti geologi di Universitas Göttingen di Jermandan rekan-rekannya melihat bahwa di sisi tenggara bidang ini, terdapat lapisan sedimen yang sangat tebal, dengan kedalaman 1,9 hingga 2,5 mil (3 hingga 4 kilometer).

    Mereka memetakan daerah tersebut dan menggunakan pemodelan komputer untuk menemukan bahwa berat gunung saja tidak dapat menyebabkan divot yang begitu dalam.

    Sebaliknya, mereka menemukan bahwa wilayah ini terseret oleh sisa-sisa lempeng samudera Neotethys, yang masih tenggelam ke dalam mantel. Namun lempengan itu juga terkoyak saat turun.

    “Ke arah Turki, cekungan yang dipenuhi sedimen menjadi lebih dangkal, menunjukkan bahwa lempengan tersebut telah putus di daerah tersebut, sehingga mengurangi gaya tarik ke bawah,” kata Koshnaw.

    Proses perobekan ini kemungkinan besar telah terjadi di sisi barat pegunungan, tempat wilayah Kurdistan di Irak berhadapan dengan Turki, demikian temuan penelitian baru dilansir dari livescience. Robekan tersebut kini mengarah ke arah barat laut Iran.

    Dinamika ini tidak langsung terlihat jelas di permukaan, namun mengungkap bagaimana mantel dan kerak bumi bekerja sama membentuk topografi bumi, kata para peneliti dalam studi baru yang diterbitkan pada 25 November 2024 di jurnal Solid Earth.

    Lempeng samudera dulunya merupakan dasar laut Neotethys, samudra yang terbentuk ketika superbenua Pangaea terpecah menjadi benua utara, Laurasia, dan benua selatan, Gondwana sekitar 195 juta tahun yang lalu. Meskipun Neotethys tertutup lebih dari 20 juta tahun yang lalu, kerak samudera yang mendasarinya masih mempengaruhi wilayah pegunungan Zagros, demikian temuan studi baru.

    “Lempeng ini menarik wilayah tersebut ke bawah dari bawah,” kata penulis studi Renas Koshnaw, peneliti geologi di Universitas Göttingen di Jerman, dalam sebuah pernyataan.

    Memahami dinamika ini dapat membantu menginformasikan pencarian sumber daya alam seperti besi, fosfat dan tembaga, yang terbentuk di batuan sedimen, kata para peneliti. Patahan yang terbentuk akibat tumbukan antara lempeng Arab dan Eurasia juga menimbulkan gempa bumi besar dan mematikan.

  • Modal Ventura Hindari Startup Agritech Imbas Fraud Rp9,7 triliun eFishery

    Modal Ventura Hindari Startup Agritech Imbas Fraud Rp9,7 triliun eFishery

    Bisnis.com, JAKARTA — Kasus dugaan  fraud hingga US$600 juta atau sekitar Rp9,7 triliun yang dilakukan manajemen eFishery bakal berdampak terhadap kepercayaan investor pada agritech.

    Managing Director OCBC Ventura, Darryl Ratulangi mengatakan bahwa dalam rentan waktu satu tahun kedepan para investor memiliki rasa khawatir untuk berinvestasi di sektor agritech.

    Akibatnya, Darryl menyampaikan investor akan lebih memilih dan melihat lebih dalam lagi perusahaan akuakultur yang bakal mereka beri investasi.

    “(Investor) akan lebih mengenal dan mungkin untuk sementara waktu sektor-sektor yang lebih beresiko seperti agritech,” kata Darryl saat ditemui di Jakarta, Rabu (5/2/2025).

    Tidak hanya akuakultur, Darryl menuturkan bahwa sektor akuakultur juga akan terkena dampak dari adanya kasus eFishery.

    Sehingga, akan banyak founder-founder yang memang serius pada sektor tersebut bakal kesulitan untuk mendapatkan investor.

    “Tapi kan tadi ya sebenarnya kesian banyak sebenarnya founder-founder yang real bisnisnya bagus, tapi ya mereka kena di sektor yang salah, jadi kena dampak,” ujarnya.

    Diberitakan sebelumnya, eFishery, salah satu perusahaan rintisan terkemuka di Indonesia, sedang menghadapi penyelidikan terkait adanya tuduhan penggelembungan pendapatan dan laba.

    Melansir dari Straits Time, Rabu (22/1/2025) penyelidikan ini dipicu adanya laporan yang mencurigakan terkait praktik akuntansi di eFishery.

    Dalam draf laporan setebal 52 halaman yang beredar di antara para investor dan diulas oleh Bloomberg News diperkirakan manajemen menggelembungkan pendapatan hampir US$600 juta atau Rp9,7 triliun (kurs Rp16.197) selama Januari-September 2024

    Laporan tersebut juga menyebutkan bahwa lebih dari 75% dari angka-angka yang dilaporkan adalah palsu.

    Laporan tersebut mengungkapkan bahwa pendapatan eFishery untuk periode Januari hingga September 2024 sebenarnya hanya sekitar US$157 juta, jauh dari angka yang diumumkan sebesar US$752 juta. 

  • Premium
                    
                                                
                    4 jam yang lalu
                
                            
            
                                    Isu Merger GOTO & Grab Muncul Lagi saat Xanh SM Baru Ramaikan Pasar Ride Hailing RI

    Premium 4 jam yang lalu Isu Merger GOTO & Grab Muncul Lagi saat Xanh SM Baru Ramaikan Pasar Ride Hailing RI

    Premium

    4 jam yang lalu

    Isu Merger GOTO & Grab Muncul Lagi saat Xanh SM Baru Ramaikan Pasar Ride Hailing RI

  • Google Rencanakan Belanja Modal US Miliar untuk Infrastruktur AI pada 2025

    Google Rencanakan Belanja Modal US$75 Miliar untuk Infrastruktur AI pada 2025

    Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan induk Google, Alphabet, mengumumkan rencananya untuk menginvestasikan sekitar US$75 miliar dalam belanja modal pada tahun 2025.

    Melansir dari The Verge, Rabu (5/2/2025,  investasi besar ini terjadi di tengah perlombaan ketat di industri teknologi untuk membangun infrastruktur yang mendukung kecerdasan buatan (AI), yang semakin menjadi fokus utama banyak perusahaan teknologi besar. 

    Meskipun Alphabet tidak mengonfirmasi bahwa seluruh belanja modal tersebut akan digunakan untuk AI, mengingat besarnya investasi yang mengalir ke sektor AI di seluruh dunia, banyak yang memperkirakan sebagian besar anggaran tersebut akan difokuskan pada pengembangan teknologi AI Google.

    CEO Google Sundar Pichaimenyoroti bahwa AI telah berkontribusi signifikan terhadap kinerja finansial Google. Pendapatan keseluruhan perusahaan naik 12% dibandingkan tahun lalu, mencapai US$96,5 miliar, sementara pendapatan Google Cloud naik 10% menjadi US$12,0 miliar. 

    Menurut Pichai, pertumbuhan ini dipimpin oleh peningkatan layanan Google Cloud Platform (GCP), infrastruktur AI, dan solusi AI generatif.

    Ia pun menyebutkan bahwa perusahaan memiliki konsep baru terkait iklan native yang akan diterapkan dalam asisten AI Gemini. Pengalaman pencarian baru yang didorong AI juga direncanakan untuk diperkenalkan pada tahun 2025.

    Seiring dengan itu, Alphabet juga memperkenalkan beberapa produk baru selama kuartal keempat 2024, termasuk Gemini 2.0, agen AI Project Mariner yang dapat menyelesaikan tugas di browser Chrome, serta alat Deep Research yang dapat melakukan riset untuk pengguna di web.

    Sementara itu, bisnis mobil otonom milik Alphabet, Waymo, menunjukkan kinerja yang stabil meskipun menghadapi tantangan, dengan laporan keuangan yang mencatatkan pendapatan lebih rendah dan kerugian yang lebih besar dari tahun ke tahun pada kuartal keempat.

    Namun, Google juga menghadapi tantangan hukum, dengan Departemen Kehakiman AS yang mengusulkan agar Google mempertimbangkan untuk melepaskan Chrome sebagai bagian dari kompensasi atas keputusan pengadilan yang menyatakan bahwa perusahaan tersebut merupakan monopoli di pasar pencarian dan periklanan. 

    Hasil dari kasus hukum ini diperkirakan akan memiliki dampak besar pada masa depan Google dan Alphabet.

  • Reaksi GOTO Soal Kabar Merger Grab, Cuma Omon-Omon?

    Reaksi GOTO Soal Kabar Merger Grab, Cuma Omon-Omon?

    Bisnis.com, JAKARTA – PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) memberikan reaksi terkait dengan kabar sinergi berupa merger hingga akuisisi dengan Grab Holdings Ltd. yang beredar di publik.

    Corporate Secretary GOTO RA Koeseomohadiani menjelaskan tidak ada kesepakatan antara perseroan dengan pihak manapun untuk melakukan transaksi merger.

    “Perseroan mencatat bahwa berita yang sama juga beredar dari waktu ke waktu di masa lampau dalam beberapa tahun terakhir dan berita-berita tersebut adalah berdasarkan spekulasi,” ucap Koesoemohadiani, Selasa (4/2/2025).

    Dia juga menjelaskan berita yang beredar tersebut tidak berdampak merugikan terhadap kegiatan operasional dan kelangsungan usaha GOTO.

    Faktanya, kabar tersebut terhitung sudah tiga kali beredar ke publik tanpa adanya kelanjutan yang jelas.

    Kabar burung penggabungan dua entitas itu pertama kali muncul sebelum pandemi, tepatnya pada Februari 2020 dan jauh sebelum GOTO melakukan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO).

    Kala itu, pembahasan merger Grab dan Gojek—sebelum penggabungan dengan Tokopedia—baru pada tahap awal. Menurut sumber Bloomberg, kedua entitas itu bahkan masih jauh dari tahap penilaian bisnis. 

    Kali kedua wacana penggabungan GOTO dan Grab muncul pada tahun lalu atau sebelum perhelatan Pilpres 2024.

    Laporan Bloomberg, Jumat (9/2/2024), menyebutkan bahwa merger GOTO dan Grab juga masih berada dalam tahap diskusi awal. Namun, salah satu opsi potensial yang muncul dalam pembicaraan itu adalah Grab yang berbasis di Singapura, akan mengakuisisi GoTo menggunakan uang tunai, saham, atau kombinasi keduanya. 

    Terbaru, melansir Bloomberg, kedua perusahaan dikabarkan tengah menargetkan untuk menyelesaikan diskusi merger tahun ini. Seorang eksekutif yang terlibat dalam pembicaraan tersebut menuturkan kesepakatan merger harus terjadi pada 2025 atau tidak sama sekali.

    “Seorang eksekutif dari Provident Capital Partners, salah satu investor GOTO, memimpin pembicaraan,” tulis Bloomberg, Selasa (4/2/2025).

    Kabar tersebut bahkan berkembang menjadi opsi akuisisi yang sedang dipertimbangkan Grab terhadap GOTO dengan valuasi lebih dari US$7 miliar atau sekitar Rp115,8 triliun (kurs Jisdor BI 3 Februari 2025 Rp16.543 per dolar AS).

    Melansir Bloomberg, Grab tengah mempertimbangkan akuisisi terhadap rivalnya, GoTo Group, dengan valuasi lebih dari US$7 miliar. Narasumber Bloomberg menyebut salah satu skenario yang tengah dibahas adalah pembelian seluruh saham GOTO senilai Rp100 per saham.

    Nilai tersebut mencerminkan harga yang premium atau lebih tinggi sekitar 13,6% dari harga sahamnya saat ini pada level Rp88 per saham.

  • Bersih-Bersih Ruang Digital, Komdigi Larang Anak di Bawah Umur Bikin Akun Medsos

    Bersih-Bersih Ruang Digital, Komdigi Larang Anak di Bawah Umur Bikin Akun Medsos

    Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) akan menyiapkan aturan di ruang digital untuk perlindungan anak.  

    Pasalnya, ruang digital saat ini dipenuhi dengan konten yang membahayakan anak baik secara langsung maupun tidak langsung.

    Data National Center for Missing and Exploited Children (NCMEC) menunjukkan, konten kasus pornografi anak Indonesia selama 4 tahun mencapai 5.566.015 kasus. Jumlah ini merupakan yang terbanyak ke-4 di dunia dan ke-2 di Asean.

    Sementara itu, data Badan Pusat Statistik (2021) mencatat bahwa 89% anak usia lima tahun ke atas menggunakan internet hanya untuk media sosial, yang meningkatkan risiko mereka terpapar konten berbahaya. 

    Kasus judi online, pornografi, perundungan, dan kekerasan seksual terus mendominasi aduan yang diterima oleh Kementerian Komunikasi dan Digital.

    Oleh karenanya, Presiden Prabowo Subianto menaruh perhatian khusus terhadap perlindungan anak di ruang digital dengan meminta Menkomdigi Meutya Hafid agar regulasi rampung dalam waktu 2 bulan.

    Meutya mengemukakan bahwa perlindungan anak terhadap paparan media sosial adalah salah satu poin yang akan difokuskan dalam rencana beleid tersebut.

    “Seluruh menteri yang terlibat memiliki semangat yang sama dengan Presiden untuk mempercepat perlindungan anak-anak di dunia digital. Tim Penguatan Regulasi Perlindungan Anak di Ranah Digital yang dibentuk terdiri dari perwakilan pemerintah, akademisi, praktisi, dan perwakilan LSM anak,” kata Meutya dalam keteranganya, Minggu (2/2/2025).

    Politikus Golkar itu juga menegaskan bahwa arahan Presiden akan dijalankan dengan serius. Regulasi ini tidak hanya bertujuan untuk memperketat pengawasan dan meningkatkan literasi digital bagi anak-anak serta orang tua, tetapi juga untuk memastikan penegakan hukum terhadap pelaku dan penyebar konten berbahaya.

    Dengan mandat langsung dari Presiden Prabowo Subianto, Komdigi berkomitmen untuk menyelesaikan regulasi ini dalam waktu satu hingga dua bulan, sebagai bentuk nyata perlindungan negara terhadap anak-anak Indonesia.

    Tidak hanya itu, guna menjaga anak di ruang digital, Meutya juga membentuk Tim Penguatan regulasi perlindungan anak di ruang digital.

    “Tim ini akan bekerja memperkuat regulasi, meningkatkan pengawasan, serta menindak tegas konten berbahaya agar anak-anak Indonesia bisa berinternet dengan aman,” ujarnya.

    Lebih lanjut, eks Ketua Komisi I DPR RI ini mengatakan bahwa langkah ini bukan sekadar kebijakan di atas kertas, tetapi komitmen nyata pemerintah untuk melindungi masa depan anak-anak Indonesia dari ancaman dunia digital.

    Fokus pada Tiga Hal

    Komdigi bakal memfokuskan tiga hal dalam menyusun aturan perlindungan anak di ruang digital. Salah satunya perihal batas usia anak saat mengakses media sosial dan gim bagi anak. 

    Plt Direktur Strategi dan Kebijakan Teknologi Pemerintah Digital Teguh Afriyadi mengatakan bahwa pemerintah dalam hal ini Komdigi sedang mengatur perlindungan anak di ruang digital.

    Teguh menyampaikan saat ini ada tiga hal utama yang menjadi fokus pemerintah untuk membuat aturan ini. Pertama, terkait dengan batasan usia anak-anak yang bisa mengakses ruang digital.

    Sebab, batasan usia anak-anak untuk mengakses ruang digital di setiap negara memiliki aturan yang berbeda-berbeda. Maka dari itu Komdigi tengah mengkaji batasan umur anak yang boleh mengakses ruang digital.

    “Ada yang mengatur 11 tahun, 13 tahun boleh, 13 sampai 17 tahun boleh, tapi dengan perwalian. Itu juga boleh. Nah Indonesia sedang mengatur, kita mau mengatur di usia berapa,” kata Teguh di kawasan Jakarta Pusat, Selasa (21/1/2025).

    Fokus kedua, kata Teguh adalah pembahasan keamanan data bagi anak di ruang digital. Dirinya melihat media sosial harus bisa menjamin data anak di ruang digital.

    Apalagi, Teguh mengatakan bahwa penjaminan data sudah diamanatkan dalam UU Perlindungan Data Pribadi yang terbit pada 2022 dan mulai berlaku Oktober 2024.

    Lebih lanjut, untuk fokus ketiga adalah bagaimana aturan ini bakal mewajibkan penyelenggara media sosial untuk menyiapkan mekanisme pelaporan. Hal ini, kata Teguh perlu disiapkan agar penyalahgunaan fitur atau konten yang melibatkan anak dapat ditindak.

    “Itu hanya tiga item kunci, yang lainnya banyak sekali,” ujar Teguh.