Category: Bisnis.com Tekno

  • Mengenal Infrastruktur AI RAN, Cara Kerja dan Manfaat

    Mengenal Infrastruktur AI RAN, Cara Kerja dan Manfaat

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Indosat Tbk. memperkenalkan infrastruktur Radio Access Network (RAN) berbasis kecerdasan buatan atau AI-RAN, hasil kolaborasi dengan Nokia dan NVIDIA. Lantas apa itu AI RAN dan manfaatnya? 

    AI RAN pertama kali diuji coba pada 12 November 2025 di Surabaya, sekaligus menjadikan Indosat sebagai operator pertama di Asia Tenggara yang menerapkan AI-RAN secara komersial. Indonesia juga menjadi negara ketiga di dunia yang menguji teknologi tersebut, setelah Amerika Serikat dan Jerman.

    AI-RAN adalah pendekatan baru dalam jaringan seluler dengan menyisipkan kecerdasan buatan ke dalam fungsi RAN. 

    Teknologi ini memungkinkan optimalisasi pengelolaan spektrum, pengaturan daya, beamforming, prediksi trafik, hingga efisiensi energi jaringan.

    Dalam arsitektur teknis 5G, modul AI dapat ditempatkan pada RAN Intelligent Controller, Centralized Unit, Distributed Unit, hingga edge computing yang berdekatan dengan base transceiver station (BTS).

    Selama ini BTS identik dengan menara pemancar dan penerima sinyal yang digunakan ponsel untuk berkomunikasi. Kehadiran AI pada level BTS bukan berarti GPU komponen utama pemrosesan AI dipasang di menaranya. 

    GPU ditempatkan pada fasilitas edge compute di lokasi site BTS, beberapa meter dari perangkat radio. Dengan struktur yang sangat dekat dengan sumber trafik, pemrosesan AI terjadi secara real-time. Pendekatan ini dikenal sebagai AI on the Edge.

    Secara teknis, model ini menjadi lompatan signifikan dibandingkan pemrosesan AI terpusat di pusat data. 

    Selama bertahun-tahun, hampir seluruh pemrosesan AI yakni teks, gambar, video, prediksi, maupun analitik dilakukan di pusat data atau komputasi awan yang jaraknya bisa ratusan kilometer dari pengguna. 

    Untuk aplikasi yang tidak membutuhkan respons cepat, hal tersebut tidak menjadi kendala. Namun, untuk layanan real-time seperti robot industri, monitoring pelabuhan, VR/AR pendidikan, hingga sistem keamanan publik, jeda beberapa milidetik dapat menghasilkan perbedaan besar.

    Dengan AI yang berjalan di edge, latensi dapat ditekan drastis. Analoginya,  jika GPU di pusat data adalah “presiden”, maka edge-AI di BTS adalah “kepala desa” yang mengambil keputusan langsung di lapangan, lebih cepat, dan lebih relevan.

    AI-RAN juga memungkinkan jaringan bekerja lebih efisien. Misalnya, saat akhir pekan, kapasitas jaringan di pusat perbelanjaan dapat dinaikkan sebelum kepadatan terjadi. 

    Sebaliknya, saat trafik sepi, sistem dapat menurunkan daya pemancar atau menonaktifkan sebagian fungsi radio demi penghematan energi. 

    Pada skala nasional, langkah ini berpotensi menurunkan biaya operasional secara signifikan. Dari sisi keamanan, pemrosesan di edge memastikan data sensitif tidak perlu keluar dari area jaringan lokal.

    Lebih jauh, penerapan AI-RAN menyiapkan Indonesia untuk memperkuat talenta digital lokal dan menciptakan inovasi berbasis kebutuhan domestik. 

    Pemerintah dapat mengadopsinya untuk solusi kota pintar (smart city), seperti CCTV jalan raya yang mendeteksi kecelakaan dalam hitungan detik, lampu lalu lintas yang menyesuaikan kepadatan kendaraan, sensor banjir real-time, serta pengelolaan energi yang lebih efisien.

    Di sektor industri, manufaktur dapat memanfaatkan kamera berbasis edge-AI untuk mendeteksi cacat produk dalam milidetik. 

    Pelabuhan bisa mengoptimalkan aktivitas bongkar muat dengan analitik real-time, sementara sektor pertanian dapat mengandalkan sensor dan drone yang memproses data langsung di area perkebunan.

    Dengan ribuan site BTS yang tersebar di seluruh Indonesia, teknologi AI on the Edge berpotensi menjadi jaringan “node kecerdasan” baru. 

    Jika diperluas secara nasional, Indonesia dapat memiliki jaringan saraf digital terdistribusi dari Sumatra hingga Papua. Komputasi awan tetap berfungsi sebagai “otak besar”, namun edge menjadi jutaan “neuron” yang bekerja dekat aktivitas ekonomi masyarakat.

  • Microsoft Targetkan Cetak 500.000 Talenta AI Bersertifikat pada 2026

    Microsoft Targetkan Cetak 500.000 Talenta AI Bersertifikat pada 2026

    Bisnis.com, JAKARTA— Microsoft Indonesia menegaskan komitmennya mempercepat transformasi kecerdasan buatan (AI) di Tanah Air melalui pengembangan talenta dan perluasan infrastruktur digital. 

    President Director Microsoft Indonesia Dharma Simorangkir menyampaikan perusahaan membidik sertifikasi 500.000 talenta AI pada 2026, sebagai bagian dari fase baru perjalanan transformasi digital Indonesia.

    “Tahun ini, kami menyebut fase selanjutnya sebagai menciptakan dampak dengan AI. Jadi, bergerak bersama untuk menciptakan dampak yang setara,” kata Dharma dalam acara Cloud & AI Innovation Summit di Jakarta pada Selasa (25/11/2025). 

    Dharma menekankan tujuan program tersebut bukan sekadar meningkatkan keterampilan digital masyarakat, tetapi juga membangun rasa percaya diri dalam memanfaatkan infrastruktur digital dan infrastruktur AI yang kini tersedia di Indonesia. 

    Dia menyebut tahun lalu Microsoft Elevate telah memberikan 1,2 juta keterampilan di seluruh Indonesia. 

    Microsoft Elevate yang tahun ini memasuki tahun kedua setelah sebelumnya bernama elevAIte Indonesia akan menghadirkan pengalaman belajar yang lebih mendalam melalui kolaborasi lintas sektor. Program ini dirancang untuk mendukung visi Indonesia Emas 2045 dengan memastikan masyarakat memiliki kemampuan untuk berkembang di era AI.

    Mengutip riset IDC yang dirilis September 2025, Dharma menyampaikan bahwa setiap US$1 investasi peningkatan keterampilan AI pada 2030 berpotensi menciptakan nilai ekonomi baru hingga US$75 bagi Indonesia.

    Dalam paparannya, Dharma juga mengingatkan kembali tonggak penting peluncuran Indonesia Central Region, wilayah cloud pertama Microsoft di Indonesia yang diresmikan enam bulan lalu. Menurutnya, peluncuran pusat data tersebut bukan sekadar ekspansi layanan cloud, tetapi pernyataan keyakinan terhadap masa depan Indonesia sebagai pusat kekuatan digital.

    Dia menambahkan gelombang inovasi berikutnya akan memungkinkan organisasi di Indonesia membangun, melatih, dan menerapkan solusi AI secara lokal. 

    “Ini berarti tingkat daya komputasi yang sama yang dibutuhkan AI untuk mendorong terobosan di seluruh dunia tersedia di Indonesia saat ini,” katanya. 

    Dharma mengatakan era AI telah mendefinisikan ulang keunggulan kompetitif, mendorong setiap organisasi untuk menanamkan kecerdasan dalam seluruh proses bisnis mereka.

    Dia menjelaskan Microsoft mendukung transformasi tersebut melalui layanan seperti Azure App Services, Azure Database, hingga infrastruktur AI berperforma tinggi untuk pelatihan model tingkat lanjut. Selain itu, Microsoft 365 Compiler dan GitHub Compiler kini tersedia secara lokal melalui wilayah cloud pusat Indonesia untuk mempercepat produktivitas pekerja dan pengembang.

    Lebih jauh, Dharma menegaskan Microsoft ingin memastikan inovasi berbasis AI dapat dibangun dan diterapkan di Indonesia, sehingga dampak dan data tetap berada di dalam negeri. Dia menekankan teknologi bukanlah penentu utama kemajuan melainkan manusia.

    “Namun, teknologi tidak mendefinisikan kemajuan dengan sendirinya. Masyarakat melakukannya. Dan inilah yang terus kami yakini di Microsoft,” kata Dharma.

  • WIFI-Sinar Mas Juara, Komdigi Setor Rp805 Miliar ke Negara

    WIFI-Sinar Mas Juara, Komdigi Setor Rp805 Miliar ke Negara

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) resmi menutup lelang frekuensi 1,4 GHz dengan PT Telemedia Komunikasi Pratama memenangkan regional I dan PT Eka Mas Republik mendapat regional II dan regional III.

    Dengan berakhirnya lelang ini, Komdigi juga akan berkontribusi terhadap pendapatan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp805,5 miliar per tahun, dengan tahun pertama 2x dari angka yang disetorkan. 

    Mengutip laman resmi, Selasa (25/11/2025),  sesuai ketentuan Dokumen Seleksi Pengguna Pita Frekuensi Radio 1,4 GHz untuk Layanan Akses Nirkabel Pitalebar (Broadband Wireless Access) Tahun 2025, anak usaha PT Solusi Sinergi Digital Tbk. (WIFI) resmi memenangkan lelang regional I yang meliput Pulau Jawa, Maluku, dan Papua. Telemedia menang dengan harga penawaran Rp403,7 miliar.

    Sementara itu Eka Mas Republik, perusahaan telekomunikasi milik Sinar Mas, mendapat regional II dengan harga penawaran Rp308,8 miliar, dan regional III dengan harga penawaran Rp100,8 miliar.

    Adapun regional II meliputi Sumatra, Bali, dan Nusa Tenggara, sementara regional III meliputi Kalimantan dan Sulawesi.

    Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) menetapkan kemenangan mereka melalui Keputusan Menteri Komunikasi dan Digital no.489/2025, 490/2025, dan Kepmen no.491/2025 tanggal 24 November 2025.

    “Penetapan Pemenang Seleksi sebagaimana dimaksud pada angka 2 bersifat final dan mengikat,” tulis Komdigi dalam websitenya.

    Komdigi juga menyampaikan pemenang seleksi wajib melunasi  Biaya Hak Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio untuk Izin Pita Frekuensi Radio Tahunan untuk Tahun Kesatu dan  menyerahkan jaminan komitmen pembayaran BHP IPFR untuk tahun kedua sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja setelah ditetapkannya Keputusan Menteri Komunikasi dan Digital.

    “Pemenang Seleksi berhak mendapatkan Izin Pita Frekuensi Radio setelah memenuhi ketentuan,” tulis Komdigi.

  • Harga Paket, Cara Daftar, dan Cakupan Wilayah

    Harga Paket, Cara Daftar, dan Cakupan Wilayah

    Bisnis.com, JAKARTA – Internet Rakyat kini menjadi salah satu perhatian banyak orang karena layanan penawaran internet cepat dengan harga murah meriah.

    Sebagai salah satu program pemerintah, Internet Rakyat hadir untuk memenuhi kebutuhan rakyat seluruh Indonesia untuk tetap terkoneksi ke dunia digital, meski memiliki keterbatasan akses dan ekonomi.

    Program Internet Rakyat hadir untuk menjawab permasalahan kebutuhan internet yang sangat mahal, dan tetap memakan biaya mahal, sehingga internet cepat hanya bisa dinikmati segelintir orang.

    Dengan teknologi 5G Fixed Wireless Access (FWA) yang beroperasi pada frekuensi 1.4 GHz dan menggunakan konsep Open Radio Access Network (Open RAN), membuat Internet Rakyat menjadi jaringan komersial pertama di Indonesia yang memakai teknologi Open RAN FWA 1.4.

    Sebagai layanan pemerintah, Internet Rakyat akan membuka peluang belajar untuk anak-anak di desa maupun kota, memberi ruang usaha digital bagi UMKM agar bisa berkembang, menghubungkan keluarga meski jarak memisahkan, dan menyebarkan inspirasi positif melalui konten kreatif.

    Daftar Paket Internet Rakyat

    Internet Rakyat menawarkan berbagai paket internet murah dengan Wi-Fi yang cepat:
    – Paket 10 Mbps: Rp150.000/bulan
    Cocok untuk penggunaan ringan sehari-hari, browsing, dan sosial media.
    – Paket 15 Mbps: Rp165.000/bulan
    Cukup untuk streaming video dan download file dengan lancar untuk satu orang.
    – Paket 20 Mbps: Rp190.000/bulan
    Nikmati pengalaman internetan yang lebih cepat untuk seluruh keluarga, bisa streaming video dan download file bersamaan dengan cepat.
    – Paket 40 Mbps: Rp220.000/bulan
    Main game online tanpa lag dan streaming video berkualitas tinggi. Keluarga dapat lebih cepat menonton atau download file.
    – Paket 50 Mbps: Rp250.000/bulan
    Internetan sepuasnya untuk semua anggota keluarga dengan koneksi super cepat.
    – Paket 100 Mbps: Rp350.000/bulan
    Kecepatan ultra untuk download, upload, dan streaming tanpa batas.
    – Paket 200 Mbps: Rp399.000/bulan
    Paket terbaik untuk pengalaman internetan maksimal tanpa lag.
    – Paket 300 Mbps: Rp450.000/bulan
    Kecepatan super kencang untuk pengalaman internet tanpa batas apapun.

    Dengan membayar harga sesuai paket, Anda juga akan mendapatkan “bonus” berupa:

    – Kuota unlimited
    – Gratis biaya langganan pada bulan pertama
    – Gratis sewa modem (CPE)
    – Gratis biaya pemasangan internet ke dalam rumah.
    – Perangkat yang mendukung sistem OpenWRT berupa 1 unit modem, ditambah 1 boks dan buku panduan
    – Perangkat memakai antena omni dengan penguatan sinyal hingga 3,5 dBi dan teknologi WiFi 5 2+2 (AC1200).

    Cara Daftar Internet Rakyat

    Jika daerah Anda sudah terkoneksi dengan Internet Rakyat dan tertarik untuk mendaftar internet tersebut, berikut cara mendaftar layanan Internet Rakyat murah dan cepat:

    1. Buka situs resmi https://my.ideoo.net.id/registration
    2. Pilih menu “Daftar Sekarang”.
    3. Di halaman tersebut, pengguna dapat melihat berbegai informasi paket yang ditawarkan untuk satu bulan.
    4. Isi data diri awal berupa nama lengkap, nomor NIK, alamat email pendaftar, dan nomor WhatsApp.
    5. Klik “Kirim OTP”, kemudian masukkan kode OTP yang dikirimkan melalui WhatsApp. Dilarang menyebarkan kode ini ke siapapun.
    6. Lanjutkan mengisi data lokasi yang ingin dipasangi secara lengkap, mulai dari provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, kelurahan/desa, kode pos, hingga alamat lengkap.
    7. Pengguna dapat menambahkan penanda lokasi dan titik koordinat melalui peta yang disediakan.
    8. Centang pernyataan persetujuan terhadap “Syarat dan Ketentuan” serta “Kebijakan Privasi” setelah membaca dan memahami persetujuan tersebut.
    9. Klik “Registrasi” untuk menyelesaikan proses pendaftaran.

    Cakupan Wilayah Internet Rakyat 

    Melansir situs MyTeleMedia, salah satu penyelenggara Internet Rakyat, layanan Internet Rakyat sudah hadir di wilayah berikut:

    1. Jawa Barat
    2. Jawa Tengah
    3. Jawa Timur
    4. Banten
    5. DKI Jakarta
    6. DI Yogyakarta
    7. Bali
    8. Maluku
    9. Maluku Utara
    11. Seluruh Papua

    Bagi wilayah Anda yang belum terkoneksi layanan Internet Rakyat ini, jangan bersedih karena pemerintah terus meratakan layanan ini hingga daerah pelosok. Pemerintah memperkirakan target selesainya koneksi Internet Rakyat di seluruh Indonesia pada kuartal IV/2026. (Stefanus Bintang Agni)

  • Lisensi Internet Satelit Amazon Digugat, Ambisi Kuiper Jeff Bezos Terancam

    Lisensi Internet Satelit Amazon Digugat, Ambisi Kuiper Jeff Bezos Terancam

    Bisnis.com, JAKARTA — Ambisi Amazon untuk menghadirkan internet satelit berkecepatan tinggi di Eropa sedang menghadapi rintangan besar.

    Di Prancis, sebuah serikat pekerja telekomunikasi resmi menggugat keputusan regulator nasional yang sebelumnya memberikan izin spektrum radio kepada raksasa teknologi tersebut.

    Gugatan itu diajukan pada Senin oleh serikat pekerja Telekomunikasi CFE-CGC, yang meminta pengadilan administrasi tertinggi Prancis membatalkan keputusan regulator Arcep pada Juli lalu. Keputusan tersebut memberikan Amazon hak penggunaan frekuensi selama 10 tahun bagi jaringan satelit orbit rendahnya (LEO), yang merupakan bagian dari proyek internet satelit Amazon dikenal sebagai Project Kuiper.

    Serikat pekerja menilai Arcep tidak melakukan proses yang memadai sebelum memberikan frekuensi yang dianggap sangat langka dan berharga itu. 

    Mereka menuduh regulator tidak melakukan analisis pasar, tidak berkonsultasi dengan otoritas persaingan usaha, dan tidak membuka proses penawaran kompetitif.

    Amazon maupun Arcep menolak memberikan komentar mengenai gugatan ini.

    Pertarungan hukum ini menjadi contoh terbaru bagaimana Prancis terhadap dominasi perusahaan teknologi besar asal Amerika Serikat, terutama saat kompetisi layanan internet satelit semakin memanas.

    Amazon berniat meluncurkan lebih dari 3.000 satelit LEO dalam beberapa tahun ke depan. Layanan awal ditargetkan mulai tersedia pada akhir 2025, dengan peluncuran penuh sekitar 2026. Saat ini, 27 satelit pertama Amazon telah berhasil diluncurkan pada April lalu.

    Selain isu prosedural, serikat pekerja juga menyoroti aspek keamanan. Mereka menilai Arcep tidak cukup meninjau risiko keamanan nasional, perlindungan data, serta keselamatan publik, terutama untuk operator non Eropa.

    Menurut mereka, akses yang diberikan kepada penyedia asing dapat menimbulkan ancaman terhadap komunikasi penting, termasuk layanan darurat.

    Dampak Ekonomi dan Persaingan Industri

    Sebuah studi dari Oxford Economics menyebutkan bahwa Prancis bisa menjadi salah satu negara yang paling diuntungkan dari kehadiran Project Kuiper, terutama melalui kerja sama dengan Arianespace, penyedia layanan peluncuran satelit.

    Namun Amazon bukan satu-satunya pemain di sektor ini. Pasar LEO global kini dipimpin oleh Starlink milik Elon Musk, dengan sekitar 8.000 satelit orbit rendah dan Eutelsat dari Prancis, yang mengoperasikan sekitar 648 satelit.

    Ketergantungan Eropa pada Starlink bahkan menjadi sorotan sejak muncul kekhawatiran bahwa akses layanan tersebut yang penting untuk komunikasi militer Ukraina dapat sewaktu-waktu diputus.

    Starlink sendiri telah memegang lisensi 10 tahun di Prancis sejak 2021, meski jumlah penggunanya di negara itu tidak pernah dipublikasikan secara resmi.

    “Kami bahkan tidak melihat kedatangannya (Starlink). Mereka diberi lisensi begitu saja dan sampai sekarang kami tidak tahu berapa banyak pelanggan yang mereka miliki,” ujar Sebastien Crozier, ketua serikat pekerja CFE-CGC di Orange. (Nur Amalina)

  • Komdigi Ajak MyRepublic Jual Internet Murah, Bidik Penetrasi FTTH 30% pada 2026

    Komdigi Ajak MyRepublic Jual Internet Murah, Bidik Penetrasi FTTH 30% pada 2026

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menargetkan penetrasi internet tetap  berbasis fiber to the home (FTTH) dan fixed wireless access (FWA) dapat menyentuh 30% pada 2026. MyRepublic, sebagai penyedia layanan internet milik Sinar Mas, diminta untuk terlibat. 

    Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mengatakan layanan internet tetap yang stabil dibutuhkan sebagai menjadi fondasi utama pembelajaran digital, serta untuk memberdayakan UMKM. 

    “Jadi FTTH dan FWA tahun depan kita targetkan 30 persen rumah memiliki koneksi tetap. Pendidikan dan UMKM memerlukan koneksi yang lebih secure dan lebih stabil,” kata Meutya, dikutip Selasa (25/11/2025).

    Meutya mengatakan perluasan layanan diarahkan ke kelompok masyarakat menengah ke bawah yang jumlahnya mencapai 34,5 juta rumah tangga serta 2,8 juta rumah tangga di segmen low-income dengan pengeluaran telekomunikasi Rp17.000 sampai Rp180.000 per bulan.

    Kelompok ini memiliki kebutuhan internet tinggi namun terbatas daya beli.

    Menkomdigi juga mendorong layanan internet tetap milik Sinar Mas, MyRepublic, untuk menjual internet murah mengingat MyRepublic telah mengantongi izin penggunaan pita frekuensi 1,4 GHz. 

    Telemedia Komunikasi Pratama, yang juga pemenang lelang 1,4 GHz, telah lebih dahulu menjual layanan Internet Rakyat seharga Rp100.000 dengan kecepatan 100 Mbps

    “Karena harga internet saat ini mahal, rumah-rumah ini tidak terhubung, tapi skalanya besar. Jadi kalau kita murahkan, dapat skala yang besar, mudah-mudahan tidak hanya baik untuk masyarakat, tapi buat industri juga ini masuk akal,” kata Meutya. 

    Pemerintah melakukan percepatan konektivitas rumah tangga dan akses konten pendidikan digital sebagai langkah kunci untuk memastikan anak Indonesia tumbuh dengan kemampuan digital dasar yang kuat dan setara di seluruh wilayah.

    Meutya mengatakan percepatan penyediaan konektivitas stabil dan konten digital pendidikan sebagai langkah strategis untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) sejak usia anak.

    Agenda ini selaras dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yang menempatkan digitalisasi pendidikan sebagai fondasi peningkatan kompetensi generasi muda.

    “Dengan semangat arahan Bapak Presiden, Kemkomdigi menjadikan konektivitas dan konten digital pendidikan sebagai bagian dari upaya nasional meningkatkan SDM sejak usia anak,” ujarnya.

    Meutya menekankan pentingnya internet yang aman, stabil, dan merata agar transformasi pembelajaran digital berjalan efektif.

    Hal ini sejalan dengan PP Nomor 17 Tahun 2025 tentang Tata Kelola Penyelenggaraan Sistem Elektronik dalam Pelindungan Anak atau PP TUNAS yang mengamanatkan ruang digital ramah anak.

    “Saya juga memberikan apresiasi terhadap program CSR Roketin Generasi Tunas Digital yang kita lakukan bersama hari ini upaya mendukung literasi digital pelajar, mendorong implementasi PP TUNAS di tingkat keluarga dan sekolah,” ucapnya.

  • Setelah Temukan ‘Telur Laba-Laba’, NASA Dapat  Batu Aneh Phippsaksla di Mars

    Setelah Temukan ‘Telur Laba-Laba’, NASA Dapat  Batu Aneh Phippsaksla di Mars

    Bisnis.com, JAKARTA — Planet Merah kembali menghadirkan misteri baru. Penjelajah Perseverance milik NASA menemukan sebuah batuan aneh yang terlihat sangat berbeda dibanding batuan Mars pada umumnya. 

    Batuan tersebut dijuluki Phippsaksla, dan para ilmuwan menduga kuat bahwa batu ini bukan berasal dari Mars, melainkan dari objek lain di tata surya yang terdampar di permukaannya.

    Sejak mendarat pada awal 2021, Perseverance telah menemukan banyak formasi batuan unik mulai dari batu yang menyerupai telur laba-laba, “tengkorak” kecil yang tidak biasa, hingga struktur mirip kura-kura. Namun, Phippsaksla menjadi salah satu temuan paling mencolok sepanjang penjelajah ini bekerja di Kawah Jezero.

    Beberapa temuan sebelumnya juga telah membuka misteri baru. Nodul aneh yang ditemukan dalam sampel yang kaya akan bahan organik,  menjadi salah satu indikasi paling kuat mengenai kemungkinan keberadaan kehidupan mikroba purba di Mars. Namun sejauh ini, seluruh batuan yang ditemukan Perseverance diyakini berasal dari Mars sendiri sampai akhirnya Phippsaksla ditemukan.

    Penemuan batuan tersebut terjadi pada 19 September, saat Sol ke–1629 di wilayah Jezero yang dijuluki Vernodden. Batuan ini memiliki tinggi sekitar 80 sentimeter dan langsung mencuri perhatian para ilmuwan.

    Menurut Candice Bedford, ahli geokimia dan mineralogi dari Universitas Purdue, batu ini memiliki ciri fisik yang sangat mencolok.

    “Batu ini diidentifikasi sebagai target menarik karena bentuknya yang tampak terpahat dan berdiri tegak, sangat berbeda dari batuan di sekitarnya yang umumnya rendah, datar, dan terfragmentasi,” jelasnya dalam pernyataan NASA.

    Analisis awal menunjukkan bahwa Phippsaksla memiliki konsentrasi besi dan nikel yang tinggi kombinasi logam yang jarang ditemukan pada batuan Mars, namun umum pada meteorit besi–nikel. 

    Temuan tersebut menguatkan dugaan bahwa batu ini kemungkinan besar terbentuk jauh dari Mars, sebelum akhirnya jatuh ke permukaan planet tersebut jutaan atau bahkan miliaran tahun lalu.

    Ini bukan pertama kalinya penjelajah NASA menemukan batuan asing di Mars. Pendahulunya Spirit, Opportunity, dan Curiosityjuga pernah menemukan meteorit selama misi mereka. Yang mengejutkan, Perseverance justru belum pernah menemukan meteorit serupa di Kawah Jezero, meskipun kawah tersebut memiliki usia geologis yang mirip dengan Kawah Gale, lokasi Curiosity saat ini. (Nur Amalina)

  • Revolusi Kecerdasan Buatan dari Base Transceiver Station

    Revolusi Kecerdasan Buatan dari Base Transceiver Station

    Bisnis.com, JAKARTA – Ada momentum sebuah langkah terlihat kecil, walau sebenarnya menuju hal besar. Uji coba AI Radio Access Network (AI RAN) oleh PT Indosat Tbk., Nokia, dan NVIDIA di Surabaya di pada 12 November 2025, salah satunya.

    Ini bukan sekadar eksperimen teknologi, tapi tekad menjadikan Indonesia di garis depan revolusi kecerdasan buatan (AI).Faktanya, Indonesia jadi negara ketiga di dunia yang menguji teknologi ini, selepas Amerika Serikat dan Jerman. Ini menunjukkan, kita mulai berperan membentuk masa depan digital dunia, tak sekadar konsumen teknologi. Guna memahami besarnya langkah ini, mari kita urai apa yang terjadi.

    AI RAN adalah pendekatan baru di jaringan seluler, dengan menyisipkan AI ke fungsi RAN. Mulai pengelolaan spektrum, pengaturan daya, optimasi beamforming, prediksi trafik, hingga efisiensi energi. Dalam literatur teknis dan arsitektur 5G, AI bisa ditempatkan dari RAN Intelligent Controller, Centralized Unit, Distributed Unit, hingga edge computingyang dekat base transceiver station (BTS).

    Selama ini, BTS hanya dikenal sebagai menara pemancar dan penerima sinyal radio, digunakan ponsel dalam berkomunikasi. Nah, saat Indosat menghadirkan AI “di BTS”, tak berarti Graphics Processing Unit (GPU) dipasang di menaranya. GPU adalah mesin utama AI. Dia prosesor berkecepatan tinggi yang awalnya untuk grafis, berguna memproses banyak tugas secara paralel.

    Kini kemampuan GPU menjalankan model AI sangat cepat, termasuk pemrosesan real-time. Oleh Indosat, GPU ditempatkan di lokasi edge compute pada site BTS. Lokasinya sama, fungsinya dekat, dan jaraknya hanya beberapa meter dari perangkat radio yang melayani pengguna. Ini membuat pemrosesan AI sangat dekat dengan pengguna. Secara populer, inilah “AI on the edge”.

    Dari perspektif teknis, ini langkah maju dibanding sekadar menempatkan GPU di pusat data. Selama ini, hampir seluruh pemrosesan AI baik dari teks, gambar, video, prediksi, atau analisis dilakukan di pusat data dengan komputasi awan (cloud) sebagai jaringan utama. Letaknya bisa ratusan kilometer dari pengguna, sehingga data dikirim ke pusat data, diproses, lalu dikembalikan.

    Bagi layanan yang tak butuh kecepatan, ini bukan masalah. Namun, untuk aplikasi real-time seperti robot industri, pemantauan pelabuhan, VR/AR untuk pendidikan, atau sistem keamanan publik, ini bisa jadi masalah. Sebab waktu jeda (latensi) beberapa milidetik dapat menentukan hasil berbeda.

    Dengan AI berada di edge compute di site BTS, latensi dapat dipangkas dramatik. Analogi sederhananya: jika GPU di pusat data di Jakarta adalah presiden, maka edge AI di BTS bak kepala desa pengambil keputusan langsung di lapangan. Ia melihat masalah secara langsung, bertindak cepat, dan meres-pons lebih relevan.

    Dengan solusi prediksinya, AI RAN mampu mem-buat jaringan lebih efisien. Misalnya di akhir pekan, di pusat perbelanjaan, kapasitas bandwith ditambahkan sebelum kepadatan terjadi. Sebaliknya, saat sepi, AI menurunkan daya pemancar atau mematikan sebagian fungsi radio demi menghemat energi. Pada skala nasional, optimasi ini menghemat biaya operasional dan energi yang signifikan.Keamanan dan kedaulatan data juga jadi dasar penting. Dengan pemrosesan dilakukan di edge, data sensitif tak perlu meninggalkan area jaringan lokal.

    Ini relevan dan melebihi standar PP71 Tahun 2019, terutama bagi data strategis, pemerintahan, maupun layanan kritikal yang menuntut standar keamanan tinggi. Dalam konteks geopolitik digital, kemampuan memproses data secara lokal adalah kedaulatan.

    PRAKTIK NYATA

    Uji coba Indosat juga menunjukkan kualitas kolaborasi matang. Indosat membawa jaringan seluler dan coverage nasionalnya. Nokia menyediakan perang-kat lunak, arsitektur RAN, dan integrasi sistem yang memungkinkan AI bekerja pada level radio. NVIDIA membawa platform GPU dan AI framework yang dirancang sesuai kebutuhan. Sinergi ini memindahkan AI dari konsep ke implementasi nyata.

    Langkah visioner lainnya, mencipta AI RAN Research Lab dengan mengandeng universitas dan SMK. AI yang selama ini lebih sering dibahas di ruang kuliah, kini dipraktikkan nyata. Siswa, mahasiswa, peneliti, dan startup dapat mengembangkan AI model lokal, yang langsung diuji di arsitektur jaringan tingkat industri.

    Dengan ini, Indonesia tak hanya mengadopsi teknologi global, tetapi membesarkan talenta yang paham lokalitas. Yakni mencipta inovasi dengan beragam solusi AI sesuai kebutuhan. Sehingga di konteks ekonomi digital, AI on the edge ini bermanfaat luas.

    Pemerintah bisa mengadopsi solusi smart city. Misalnya, Kamera CCTV jalan raya dapat mendeteksi kecelakaan di hitungan detik, lampu lalu lintas secara otomatis menyesuaikan kepadatan kendaraan, peringatan sensor banjir real-time, dan mengatur energi lebih efisien. Hasilnya, kota lebih aman, lebih lancar, dan hemat biaya. Seolah infrastruktur kota memiliki kemampuan ‘berpikir’ sendiri demi melayani warga.

    Industri manufaktur bisa memanfaatkan kamera yang terhubung ke AI on the edgeguna mendeteksi cacat kualitas dalam hitungan milidetik. Pelabuhan dapat mengoptimalkan bongkar muat melalui analitik real-time yang diproses tepat di tepi jaringan. Pertanian presisi bisa mengandalkan sensor dan drone yang memproses data langsung di area persawahan dan perkebunan.

    Seiring perjalanannya, dengan ribuan site BTS tersebar di Indonesia, penerapan AI on the edge berpotensi menjadi ‘node kecerdasan’ baru. Jika diperluas secara nasional, kita bisa memiliki jaringan saraf digital terdistribusi dari Sumatra hingga Papua. Komputasi awan tetap jadi ‘otak besar’, tetapi edge akan jadi jutaan neuron yang memproses informasi lebih dekat dengan aktivitas ekonomi kita.

    Model besar di pusat data tetap penting, tetapi aplikasi bernilai tinggi justru lahir dari pemrosesan real-time yang terjadi dekat pengguna. Kombinasi ini menciptakan lapisan kecerdasan baru di atas infrastruktur telekomunikasi. Inilah alasan mengapa langkah Indonesia masuk ke AI RAN sangat strategis. Karena tren dunia bergerak menuju AI yang lebih terdistribusi serta berdampak nyata.Indonesia memiliki keunggulan unik: populasi besar, jaringan seluler merata, dan pertumbuhan ekonomi digital yang cepat. Dengan AI on the Edge, keunggulan ini bisa jadi lompatan produktivitas. Namun, kondisi ini bisa ter-transformasi bila ekosistem ikut bergerak. Regulasi, talenta, industri, dan univer-sitas harus terhubung.

    Uji coba Indosat jadi langkah awal pemberi arah dan babak baru. Membawa AI turun dari awan ke tanah. Mendekat ke masyarakat, ruang kelas, dan industri. Bila langkah ini diikuti komitmen ekosistem yang kuat, Indonesia jadi salah satu negara yang menulis masa depan AI. Bahwa AI berdampak dari jaringan, bukan sekadar dari pusat data.

    Dari site BTS di Surabaya, kita sedang membangun masa depan. Inilah wajah baru transformasi digital Indonesia: kecerdasan yang lahir dari infrastruktur, tumbuh dari jaringan, dan menyebar melalui tepi digital terdekat dengan kehidupan kita. Dia menjadikan AI sebagai fondasi penopang pertumbuhan ekonomi yang inklusif.

  • Data Alumni dan Donatur Harvard Bocor, Hacker Retas Melalui Voice Phishing

    Data Alumni dan Donatur Harvard Bocor, Hacker Retas Melalui Voice Phishing

    Bisnis.com, JAKARTA —  Universitas Harvard dihadapkan pada risiko keamanan privasi setelah pihak kampus mengungkap adanya peretasan pada sistem Urusan Alumni dan Pengembangan (Alumni Affairs and Development).

    Peretasan tersebut terjadi melalui serangan voice phishing atau penipuan berbasis suara yang mengekspos informasi pribadi mahasiswa, alumni, donatur, hingga staf fakultas. 

    Pihak universitas mulai melaporkan notifikasi pelanggaran data kepada individu terdampak pada 22 November 2025.

    Wakil Presiden dan Chief Information Officer Harvard, Klara Jelinkova, dan Wakil Presiden Urusan Alumni, Jim Husson, mengatakan bahwa meskipun sistem telah disusupi, peretas tidak berhasil mengakses informasi keuangan yang krusial.

    Namun, kata Jelinkova, faktanya sejumlah besar “informasi biografis” telah terekspos. Artinya, data seperti alamat email, nomor telepon, alamat rumah, riwayat kehadiran acara, hingga detail donasi kini berada di tangan pihak yang tidak berwenang.

    “Pada Selasa, 18 November 2025, Harvard menemukan bahwa sistem informasi yang digunakan oleh Urusan Alumni dan Pengembangan diakses oleh pihak tidak berwenang akibat serangan phishing berbasis telepon,” bunyi surat pemberitahuan tersebut melansir dari Bleeping Computer, Selasa (25/11/2025).

    Pihak universitas menegaskan bahwa nomor Jaminan Sosial (Social Security numbers), kata sandi, dan informasi kartu pembayaran tidak termasuk dalam data yang bocor.

    Meskipun data keuangan aman, tereksposnya data kontak tetap membawa risiko tinggi. Pihak Harvard memperingatkan bahwa pelaku kejahatan dapat menggunakan data biografis tersebut untuk melancarkan serangan lanjutan yang lebih meyakinkan.

    Pihak universitas mengimbau semua individu yang berpotensi terdampak untuk berhati-hati pada panggilan, pesan teks, atau email yang mengatasnamakan universitas, terutama yang meminta pengaturan ulang kata sandi atau data sensitif.

    “Universitas bertindak segera untuk menghapus akses penyerang ke sistem kami dan mencegah akses tidak sah lebih lanjut,” tambah pernyataan resmi tersebut.

    Insiden ini terjadi di tengah meningkatnya fokus serangan siber terhadap institusi pendidikan elit. Universitas Harvard menjadi institusi Ivy League ketiga yang mengumumkan pelanggaran data dalam sebulan terakhir. Sebelumnya, Princeton University dan University of Pennsylvania juga mengonfirmasi peretasan data donatur mereka.

    Saat ini, Harvard tengah bekerja sama dengan penegak hukum dan pakar keamanan siber pihak ketiga untuk menyelidiki insiden ini secara menyeluruh. (Muhammad Diva Farel Ramadhan)

  • BRIN Bakal Fokus Kembangkan Pesawat Amfibi, Otomotif, dan Teknologi Pertahanan

    BRIN Bakal Fokus Kembangkan Pesawat Amfibi, Otomotif, dan Teknologi Pertahanan

    Bisnis.com, JAKARTA — Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) tengah mempersiapkan pengembangan pesawat amfibi atau seaplane, yang dirancang mampu beroperasi baik di darat maupun di air.

    Kepala BRIN Arif Satria menekankan bahwa program ini akan dikerjakan bersama PT Dirgantara Indonesia (PTDI) sebagai mitra industri pesawat nasional.

    “Kami juga sedang mempersiapkan bagaimana membangun, memperkuat produksi seaplane. Jadi pesawat amfibi yang juga bisa mendarat di laut. Jadi saya kira industri pesawat dengan PT Dirgantara kita sudah berkolaborasi,” ujarnya usai bertemu Presiden Prabowo di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (24/11/2025).

    Selain proyek seaplane, BRIN juga akan terlibat dalam penguatan teknologi pertahanan melalui pengembangan Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista).

    Arif menjelaskan bahwa kolaborasi BRIN dan PT DI sebelumnya telah menghasilkan pesawat N219, yang kini siap diproduksi dalam jumlah lebih besar.

    “Jadi, kira-kira aspek tersebut ya yang tadi sudah dibicarakan, termasuk tentu industri alutsista. Di mana BRIN juga sudah memiliki sejumlah inovasi bersama PTDI kita sudah memiliki N219 yang saat ini sudah siap untuk diproduksi lebih banyak lagi sesuai dengan pesanan pemerintah,” ujarnya.

    Arif menambahkan bahwa BRIN akan memperluas kerja sama dengan PT Pindad dalam pengembangan sektor otomotif nasional, termasuk penguatan riset kendaraan Maung.

    Menurutnya, fokus BRIN adalah memperkokoh kemampuan riset dan pengembangan produk otomotif dalam negeri.

    “Kita juga nanti akan berkolaborasi juga dengan Pindad yang memproduksi alutsista serta industri otomotif kita. Saya kira Maung yang sudah diproduksi oleh Pindad ini terus akan diperkuat R&D-nya,” kata Arif.

    Dia menekankan bahwa BRIN juga membangun sinergi dengan Kementerian Pendidikan Tinggi dan Sains Teknologi untuk memperkuat ekosistem riset nasional.

    “Dan insyaallah kita juga akan terus membangun sinergi dengan Kementerian Dikti Saintek, dan ini saya kira momentum yang sangat baik sekali untuk konsolidasi riset dan inovasi nasional agar ini bisa menjadi pilar bagi kemajuan ekonomi kita,” ucapnya.

    Arif menjelaskan bahwa seluruh langkah kolaboratif tersebut merupakan arahan dari Presiden Prabowo Subianto, yang menekankan pentingnya peran BRIN dalam menghadirkan inovasi dan solusi bagi berbagai tantangan bangsa.

    “Tadi bapak presiden berpesan bahwa BRIN adalah sebuah institusi riset yang sangat penting buat bangsa ini dan diharapkan harus selalu memberi harapan baru dengan temuan-temuannya, dengan inovasi-inovasinya, agar berbagai masalah yang ada di bangsa ini bisa diselesaikan, dicarikan solusi,” tandas Arif.