Category: Bisnis.com Tekno

  • RI Masih Kaji DeepSeek, Komdigi Ragu Antara Ancaman dan Persaingan Bisnis

    RI Masih Kaji DeepSeek, Komdigi Ragu Antara Ancaman dan Persaingan Bisnis

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) masih mengkaji mengenai model kecerdasan buatan (AI) asal China DeepSeek. Regulator belum melihat sebagai ancaman dan menduga larangan sejumlah negara terkait persaingan bisnis. 

    Pelaksana Tugas Kepala Pusat Kebijakan Strategis Kementerian Komunikasi dan Digital Indonesia Oki Suryowahono mengatakan hingga saat ini pemerintah belum melarang DeepSeek sebagaimana yang terjadi di negara-negara Eropa seperti Italia. 

    Komdigi juga tidak melihat sebagai ancaman. Konten-konten yang berada di platform tersebut masih aman. Kendati demikian, Komdigi berjanji akan terus memantau perkembangan DeepSeek. Jika ada aturan baru berupa larangan, Komdigi segera mengambil langkah tegas. 

    “Sampai saat ini tidak menjadi konten yang dilarang, jadi kita masih kaji, masih wait and see ya, sampai kemudian memang diputuskan secara aturan, secara legal, bahwa ini memang melanggar undang-undang atau peraturan yang berlaku di Indonesia. Sampai itu dibutuhkan, itu barulah kami punya kewajiban untuk memblokir, atau mencegah peredaran dari DeepSeek,” kata Oki kepada Bisnis, Selasa (11/2/2025). 

    Oki mengaku pemerintah sangat berhati-hati dalam mengambil keputusan terhadap DeepSeek. Komdigi belum mengetahui posisi DeepSeek. Sebagai ancaman atau justru korban kampanye negatif kompetitor mereka. 

    “Kami tidak tahu ada masalah apa antara DeepSeek ini dengan pengguna kompetitornya. Yang pasti kami harus hati-hati. Jangan sampai kita juga terlalu gegabah gitu ya, tiba-tiba memblok DeepSeek padahal ada banyak juga orang yang terbantu dengan DeepSeek,” kata Oki. 

    Sebelumnya, Badan intelijen Korea Selatan menuduh aplikasi AI Tiongkok DeepSeek “berlebihan” dalam mengumpulkan data pribadi dan menggunakan semua data masukan untuk melatih dirinya sendiri.

    Dilansir dari reuters, Senin (10/2/2025) BIN Korea Selatan telah mengirimkan pemberitahuan resmi ke instansi pemerintah Korea Selatan minggu lalu yang mendesak mereka untuk mengambil tindakan pencegahan keamanan terhadap aplikasi kecerdasan buatan tersebut.

    Korea Selatan masuk ke dalam negara-negara yang menolak DeepSeek, dan menganggap teknologi tersebut sebagai ancaman. 

    Menyusul Korea Selatan dan Amerika Serikat, Pemerintah Australia mengumumkan larangan penggunaan aplikasi kecerdasan buatan (AI) DeepSeek pada seluruh perangkat dan sistem milik pemerintah.

    Pelarangan ini dilakukan dengan alasan kekhawatiran terkait potensi risiko keamanan yang ditimbulkan oleh perusahaan rintisan kecerdasan buatan (AI) asal China tersebut.

    Sekretaris Departemen Dalam Negeri Australia mengeluarkan arahan yang mewajibkan semua badan pemerintah untuk menghentikan penggunaan atau pemasangan produk, aplikasi, dan layanan web DeepSeek.

    Perintah tersebut juga mencakup perintah untuk menghapus semua contoh produk dan layanan DeepSeek yang sudah terpasang di perangkat pemerintah.

  • Kami yang Akan Beli X.com

    Kami yang Akan Beli X.com

    Bisnis.com, JAKARTA — CEO OpenAI Sam Altman menolak tawaran senilai US$97,4 miliar atau Rp1.594 triliun yang diajukan Elon Musk dan konsorsium untuk mengakuisisi OpenAI. 

    Sam bahkan menantang akan mengeluarkan uang dengan nilai yang sama untuk membeli X.com, platform media sosial milik Elon Musk. 

    Melansir Bloomberg pada Selasa (11/2), dengan tawaran tersebut, Musk berharap dapat mengembalikan OpenAI menjadi kekuatan open-source yang berfokus pada keselamatan untuk selamanya, menurut sebuah pernyataan.

    Adapun, Altman segera merespons rencana Musk tersebut melalui unggahannya di media sosial X. 

    “Tidak, terima kasih tetapi kami akan membeli twitter (X.com) seharga US$9,74 miliar jika Anda mau,” ujar Altman.

    Rob Rosenberg, pendiri Telluride Legal Strategies mengatakan, sulit untuk menentukan seberapa serius tawaran Musk dan apa motivasinya untuk mengajukannya. Sekalipun tidak berhasil, langkah Musk berpotensi mempersulit upaya OpenAI untuk bertransisi dari entitas nirlaba menjadi raksasa AI nirlaba bernilai miliaran dolar – sebuah transformasi yang ditentang Musk. 

    “Saya pikir dia mencoba membuat pernyataan dan memberikan lebih banyak perhatian pada fakta bahwa OpenAI masih berada pada jalur untuk beralih dari perusahaan nirlaba menjadi perusahaan nirlaba,” kata Rosenberg.

    Dalam pernyataannya, Toberoff menunjukkan satu motivasi dalam penawaran tersebut: untuk memberikan tekanan dari luar pada OpenAI sementara OpenAI menentukan nilai untuk sebagian bisnisnya sambil bertransisi ke entitas nirlaba.

    “Nilai tersebut tidak dapat ditentukan oleh orang dalam yang melakukan negosiasi di kedua sisi meja yang sama. Bagaimanapun, masyarakat adalah pihak yang diuntungkan oleh OpenAI Inc., dan kesepakatan antar orang dalam tidak akan menguntungkan kepentingan publik,” katanya.

    Musk dan Altman telah lama berselisih mengenai arah yang diambil OpenAI sejak didirikan. Musk menuduh startup tersebut telah mengabaikan semua kepura-puraan untuk bertindak sebagai badan amal demi memberi manfaat bagi umat manusia dengan fokus pada keterbukaan dan keamanan. 

    OpenAI menolak karakterisasi tersebut, dan tahun lalu mengatakan bahwa Musk mengecam upaya sebelumnya yang gagal untuk menjadikan perusahaan itu bagian dari produsen mobilnya, Tesla Inc. 

    Dalam satu dekade sejak OpenAI dimulai sebagai organisasi nirlaba – ketika Musk dan Altman bekerja sama sebagai pendiri – OpenAI telah mengambil miliaran dolar investasi luar dari Microsoft Corp. dan lainnya. 

    Dalam versi revisi gugatan yang awalnya dia ajukan pada bulan Agustus, Musk menyebut kemitraan OpenAI dengan Microsoft sebagai monopoli yang secara aktif mencoba menghilangkan pesaing, seperti xAI, dengan mengambil janji dari investor untuk tidak mendanai mereka. Gugatan yang direvisi berisi 26 tuntutan hukum dan sepanjang 107 halaman, dibandingkan dengan 15 tuntutan dalam pengaduan asli yang setebal 83 halaman.

  • Airbus Teken Kontrak Pengadaan 2 Satelit Oberon dari Inggris

    Airbus Teken Kontrak Pengadaan 2 Satelit Oberon dari Inggris

    Bisnis.com, JAKARTA — Airbus mendapatkan kontrak dari Kementerian Pertahanan Inggris (MOD) untuk merancang dan membangun dua satelit Synthetic Aperture Radar (SAR) Oberon. 

    Ketua Airbus Defence and Space UK, Ben Bridge mengatakan satelit ini dirancang untuk mendukung intelijen, pengawasan, dan pengintaian (ISR) berbasis luar angkasa dengan kemampuan operasional siang dan malam dalam segala cuaca.  

    Satelit Oberon akan dilengkapi radar beresolusi tinggi dan dikembangkan di fasilitas Airbus di Stevenage dan Portsmouth. Sistem pendukung di darat dan intelijen geospasialnya akan dikembangkan di Guildford, Newcastle, Newport, dan Chippenham.  

    “Oberon akan memberikan Inggris kemampuan kedaulatan yang sangat dibutuhkan serta meningkatkan otonomi dalam pengawasan dan intelijen luar angkasa. Setelah berada di orbit, satelit ini akan memainkan peran penting dalam menjaga keselamatan Angkatan Bersenjata kita di seluruh dunia,” kata Ben dalam keterangan resmi, dikutip Selasa (11/2/2025).   

    Menteri Pengadaan dan Industri Pertahanan Inggris, Maria Eagle, mengatakan bahwa kontrak ini mendukung pertumbuhan sektor luar angkasa.  

    Maria menyebut Oberon tidak hanya akan mendukung personel Angkatan Bersenjata yang bertugas di seluruh dunia, tetapi juga menciptakan lapangan kerja bernilai tinggi, sejalan dengan misi pertumbuhan pemerintah. 

    Dalam pengadaannya, Airbus bekerja sama dengan berbagai usaha kecil dan menengah (UKM) di Inggris, termasuk Oxford Space Systems, yang memasok antena berbahan serat karbon. Antena ini dapat dilipat dalam volume kecil saat peluncuran dan mengembang setelah berada di orbit.  

    Rencananya, dua satelit Oberon ini  dijadwalkan diluncurkan pada 2027 mendatang dan diharapkan dapat memperkuat keunggulan Inggris dalam pemrosesan data intelijen dan pengambilan keputusan strategis.

  • Exoplanet Supersonik Ditemukan, Bisa Melesat dengan Kecepatan 540 Kilometer per Detik

    Exoplanet Supersonik Ditemukan, Bisa Melesat dengan Kecepatan 540 Kilometer per Detik

    Bisnis.com, JAKARTA – Para astronom telah menemukan sebuah bintang yang melintas di tengah galaksi kita dengan sebuah planet di belakangnya.

    Jika terkonfirmasi, bintang ini akan mencetak rekor baru untuk sistem planet ekstrasurya yang bergerak paling cepat, hampir dua kali lipat kecepatan tata surya kita melalui Bima Sakti.

    Sistem planet diperkirakan bergerak setidaknya 1,2 juta mil per jam, atau 540 kilometer per detik.

    “Kami pikir ini adalah apa yang disebut dunia super-Neptunus yang mengorbit bintang bermassa rendah pada jarak antara orbit Venus dan Bumi jika ia berada di tata surya kita,” kata Sean Terry, peneliti pascadoktoral di Universitas Maryland, College Park dan Pusat Penerbangan Luar Angkasa Goddard NASA di Greenbelt, Maryland dilansir dari NASA.

    Karena bintangnya sangat lemah, dia berada jauh di luar zona layak huni. Jika demikian, ini akan menjadi planet pertama yang ditemukan mengorbit bintang berkecepatan sangat tinggi.

    Sebuah makalah yang menjelaskan hasilnya, dipimpin oleh Terry, diterbitkan di The Astronomical Journal pada 10 Februari.

    Sepasang objek ini pertama kali terlihat secara tidak langsung pada tahun 2011 berkat kebetulan yang sejajar. Sebuah tim ilmuwan menyisir data yang diarsipkan dari MOA (Microlensing Observations in Astrophysics) sebuah proyek kolaboratif yang berfokus pada survei pelensaan mikro yang dilakukan menggunakan Observatorium Mount John Universitas Canterbury di Selandia Baru untuk mencari sinyal cahaya yang menunjukkan keberadaan exoplanet, atau planet di luar tata surya kita.

    Tim penemuan pada tahun 2011 menduga objek-objek berlensa mikro tersebut adalah sebuah bintang yang berukuran 20 persen lebih besar dari Matahari kita dan sebuah planet yang kira-kira 29 kali lebih berat dari Bumi, atau sebuah planet “nakal” yang lebih dekat dengan massa sekitar empat kali massa Jupiter dan bulan yang lebih kecil dari Bumi.

    Untuk mengetahui penjelasan mana yang lebih mungkin, para astronom menelusuri data dari Observatorium Keck di Hawaii dan satelit Gaia milik ESA (Badan Antariksa Eropa). Jika pasangan tersebut adalah planet dan bulan jahat, mereka tidak akan terlihat – benda-benda gelap hilang dalam kehampaan ruang angkasa. Namun para ilmuwan mungkin dapat mengidentifikasi bintang tersebut jika penjelasan alternatifnya benar (meskipun planet yang mengorbitnya terlalu redup untuk dilihat).

    Mereka menemukan tersangka kuat yang terletak sekitar 24.000 tahun cahaya jauhnya, menempatkannya di dalam tonjolan galaksi Bima Sakti pusat di mana bintang-bintang lebih padat. Dengan membandingkan lokasi bintang pada tahun 2011 dan 2021, tim menghitung kecepatan tingginya.

    Tapi itu hanya gerakan 2D; jika ia juga bergerak mendekati atau menjauhi kita, ia pasti bergerak lebih cepat lagi. Kecepatan sebenarnya bahkan mungkin cukup tinggi untuk melampaui kecepatan lepas galaksi yang hanya 1,3 juta mil per jam, atau sekitar 600 kilometer per detik. Jika demikian, sistem planet ditakdirkan untuk melintasi ruang antargalaksi jutaan tahun di masa depan.

  • Hari Ini, 178 Tahun Lalu Thomas Alva Edison Si Penemu Lampu Bohlam Lahir

    Hari Ini, 178 Tahun Lalu Thomas Alva Edison Si Penemu Lampu Bohlam Lahir

    Bisnis.com, JAKARTA – Salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah teknologi, yaitu Thomas Alva Edison.

    Tokoh ini dikenal sebagai penemu berbagai inovasi penting yang mengubah dunia, terutama dalam bidang iluminasi dan teknologi listrik.

    Hari ini merupakan peringatan kelahiran Thomas Alva Edison yang lahir pada tanggal 11 Februari 1847 di Milan, Ohio, Amerika Serikat.

    Pada usia yang relatif muda, dia sudah menunjukkan minat yang besar dalam eksperimen ilmiah dan penemuan. dia hanya bersekolah sebentar sebelum ibunya mengambilnya untuk belajar di rumah.

    Pada usia 12 tahun, Edison memulai kariernya dengan menjadi penjaja koran di kereta api lokal. Hal ini memberinya akses ke berbagai literatur ilmiah dan memperluas pengetahuannya di luar kelas sekolah formal.

    Semangat belajarnya yang tinggi dan rasa ingin tahu yang besar mendorongnya untuk terus mencari tahu tentang cara kerja berbagai peralatan yang ada di sekitarnya.

    Salah satu penemuan paling terkenal dari Edison adalah lampu pijar. Meskipun banyak yang mengira bahwa Edison adalah penemu langsung dari lampu pijar, namun kenyataannya, dia berhasil meningkatkan desain lampu pijar yang sudah ada sebelumnya.

    Edison memanfaatkan pengalaman dan pengetahuannya dalam bidang kimia serta teknik untuk menciptakan sebuah filamen yang dapat menyala lebih lama di dalam vakum.

    Namun, lampu pijar hanyalah salah satu dari banyak penemuannya. Edison juga dikenal karena sistem distribusi listrik yang efisien, fonografi (penemuan yang memungkinkan merekam dan memutar suara), dan banyak lagi. Dengan lebih dari 1.000 paten atas penemuan-penemuannya, Edison dianggap sebagai salah satu penemu paling produktif dalam sejarah.

  • Skandal eFishery, Cermin Buram Tata Kelola Perusahaan

    Skandal eFishery, Cermin Buram Tata Kelola Perusahaan

    Bisnis.com, JAKARTA – Kasus dugaan manipulasi keuangan yang menjerat eFishery menjadi sinyal peringatan bagi dunia usaha di Indonesia. Startup yang pernah menyandang status unicorn ini kini diterpa tuduhan ketidaktransparanan dalam laporan keuangannya.

    Perusahaan rintisan yang sempat dielu-elukan sebagai pionir di sektor teknologi perikanan itu diduga melakukan praktik window dressing demi menarik investor dan menjaga valuasi tetap tinggi.

    Dugaan manipulasi laporan keuangan senilai US$600 juta atau sekitar Rp9,7 triliun, menegaskan kembali pentingnya peran komisaris dan direksi dalam memastikan penerapan tata kelola yang baik (good corporate governance/GCG). Khususnya, prinsip transparansi dan akuntabilitas yang menjadi kunci dalam menyusun laporan keuangan agar sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku.

    Praktik kecurangan ini mencerminkan lemahnya pengawasan komisaris. Sebagai organ utama dalam tata kelola perusahaan, komisaris seharusnya melakukan pemeriksaan secara menyeluruh serta memberikan arahan kepada direksi jika terindikasi adanya penyimpangan.

    Komisaris wajib mengidentifikasi dan merespons setiap potensi kerugian, terlebih jika ada unsur tindak pidana seperti penggelapan yang diatur dalam Pasal 372 KUHP. Dalam situasi seperti ini, deteksi dini dan pelaporan kepada pemegang saham menjadi tanggung jawab mutlak.

    Posisi hukum komisaris bukan sekadar formalitas. Regulasi telah menetapkan bahwa anggota komisaris dapat dimintai pertanggungjawaban pribadi atas kerugian yang dialami perusahaan jika terbukti bersalah atau lalai dalam menjalankan tugasnya. Ketentuan ini tercantum dalam Pasal 114 ayat (3) Undang-Undang Perseroan Terbatas (UUPT). Artinya, tanggung jawab hukum komisaris dan direksi dalam menanggung kerugian perusahaan berada pada tingkat yang sama.

    Setidaknya ada tiga aspek utama yang harus dijamin oleh direksi dan komisaris. Pertama, memastikan keandalan pelaporan, baik internal maupun keuangan. Kedua, menjaga efisiensi dan efektivitas operasi. Ketiga, memastikan kepatuhan terhadap hukum dan regulasi yang berlaku (COSO, 2013). Pengawasan terhadap ketiga aspek ini mutlak diperlukan. Sebab, komisaris idealnya memiliki pemahaman mendalam tentang akuntansi, audit, sistem pengendalian internal, serta aspek hukum. Kombinasi keahlian ini dikenal sebagai akuntansi forensik (Tuanakotta, 2010).

    Kasus laporan keuangan Garuda Indonesia menjadi contoh nyata bagaimana ketidakwajaran dalam laporan keuangan terungkap berkat komisaris yang memiliki kompetensi di bidang tersebut. Kini, keputusan ada di tangan pemegang saham: apakah penunjukan komisaris akan berbasis kompetensi atau sekadar formalitas belaka. Sebab, tanggung jawab hukum atas laporan keuangan berada di tangan direksi dan komisaris, meskipun telah diaudit oleh akuntan publik (AP) dan mendapat opini wajar tanpa pengecualian (WTP).

    Akuntan publik hanya bertanggung jawab atas opini audit yang mereka keluarkan, sedangkan hubungan antara AP dan direksi bersifat perdata, dituangkan dalam dokumen perikatan yang menetapkan batas tanggung jawab masing-masing pihak.

    Namun, dalam praktiknya, masih banyak perusahaan yang menggunakan Surat Pernyataan sebagai pelengkap laporan keuangan. Secara hukum, dokumen ini sering kali tidak memiliki kejelasan makna. Jika demikian, mengapa masih diperlukan?

    Dalam ranah hukum, Surat Pernyataan hanyalah dokumen sepihak yang dapat dicabut kapan saja selama pembuatnya tidak mengakui kebenarannya. Dokumen ini baru memiliki kekuatan hukum yang mengikat jika isi pernyataan tersebut diakui oleh pihak yang membuatnya, sebagaimana diatur dalam Pasal 1875 KUH Perdata.

    Pada akhirnya, keberada­annya tidak mengurangi tanggung jawab direksi dan komisaris dalam penyusunan laporan keuangan. Tanpa surat pernyataan pun, UUPT dan regulasi terkait sudah menetapkan kewajiban serta konsekuensi hukum bagi direksi dan komisaris.

    Apalagi, jika laporan ke­uangan berasal dari perusahaan yang mendapatkan pendanaan besar dari investor, kesalahan dalam penyusunan bisa berujung pada kerugian yang luas.

    Oleh karena itu, perusahaan harus dikelola oleh seorang yang profesional dan kompeten, bukan sekadar figur tanpa keahlian. Sudah saatnya eFishery menempatkan direksi dan komisaris dengan kualifikasi yang tepat agar praktik kecurangan tidak berulang.

    Profesionalisme, kompetensi, dan integritas harus menjadi faktor utama dalam proses seleksi, terutama bagi dewan komisaris. Tanpa itu, pengawasan hanya akan menjadi formalitas belaka.

    Kasus eFishery memaksa dunia usaha untuk berpikir lebih dalam tentang cara menutup celah kerugian dan mencegah fraud agar tidak kembali terjadi. Pertanyaannya, apakah masalahnya terletak pada kelemahan sistem atau justru pada orang-orang yang tidak tepat di dalamnya? Bisa saja sistem sudah dirancang dengan baik, tetapi jika sumber daya manusia (SDM) yang menjalankannya tidak kompeten, maka pembenahan harus dimulai dari sana.

    Sebab, sebagus apa pun sistem yang dibangun, faktor utama tetaplah SDM yang mengoperasikannya. Dalam hal ini. yang dibutuhkan bukan sekadar individu dengan keahlian teknis, melainkan juga yang memahami aspek hukum dalam laporan keuangan. Dengan begitu, mereka tidak hanya terhindar dari jerat hukum, tetapi juga berkontribusi pada penerapan GCG di perusahaan.

    Sebagai organ tertinggi dalam perusahaan, pemegang saham seharusnya meng­evaluasi ulang penempatan direksi dan komisaris yang tidak kompeten maupun berintegritas. Publik sudah jenuh menyaksikan berulangnya kasus penyimpangan dan kejahatan keuangan. Dunia bisnis selalu berpacu dengan upaya pembenahan.

    Oleh karena itu, tidak ada lagi ruang untuk menunda-nunda. Kebijakan perbaikan di eFishery harus segera diwujudkan dalam tindakan nyata.

  • Segmen B2B Indosat Tumbuh 23,5%, Pendapatan Naik jadi Rp55,9 Triliun 2024

    Segmen B2B Indosat Tumbuh 23,5%, Pendapatan Naik jadi Rp55,9 Triliun 2024

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Indosat Tbk. (ISAT) mencatatkan pertumbuhan pendapatan dari layanan MIDI sebesar Rp7,98 triliun pada 2024 atau naik 23,5% year on year/YoY.

    Kinerja positif yang dibukukan ISAT dari segmen business to business (B2B) berkontribusi cukup signikan pada total pendapatan perusahaan yang tercatat sebesar Rp55,88 triliun. Pendapatan tersebut tumbuh sekitar 9% secara tahunan.

    Adapun bisnis MIDI Indosat meliputi layanan internet tetap, konektivitas tetap dan layanan teknologi informasi, termasuk di dalamnya kecerdasan buatan (AI). 

    President Director and CEO Indosat Vikram Sinha mengatakan kecerdasan buatan telah membantu perusahaan yang lebih efisiens dari sisi operasional hingga meninggkatkan rerata pendapatan yang dibukukan per pelanggan (ARPU). Pengalaman yang baik ini kemudian, Indosat tawarkan kepada para pelanggan korporasi.

    Indosat bekerja sama dengan berbagai mitra dalam menghadirkan teknologi dan solusi IT kelas atas untuk membantu pertumbuhan bisnis pelanggan korporasi. 

    “Kita akan meluncurkan solusi AI yang powerfull, yang akan membantu pelanggan kita menyelesaikan masalah. Indosat ingin memastikan bahwa Indonesia berada di depan dalam adaptasi awal AI untuk kesehatan, pendidikan, pembangunan dan juga menggunakan AI untuk menyelesaikan masalah penipuan,” kata Vikram dalam konferensi virtual, Senin (11/2/2025).

    Vikram juga mengatakan perseroan berupaya menghadirkan solusi AI yang membantu meningkatkan produktivitas perusahaan dan membantu untuk tumbuh. 

    “Kami memberikan solusi yang lebih efektif untuk pelanggan karena itu sudah dibuktikan di dalam Indosat sendiri kami sudah menggunakan AI di berbagai lintas divisi yang ada di dalam perusahaan dan itu sudah menunjukkan performance yang baik buat perusahaan secara operasional,” kata Vikram. 

    Indosat menghadirkan terobosan produk dengan mengintegrasikan AI ke dalam operasional jaringannya, memastikan konektivitas unggul dan layanan terbaik di seluruh Indonesia.

    Sebagai bagian dari transformasi ini, Indosat menjalin kemitraan strategis dengan Nokia untuk memperluas jaringan 4G dan 5G, memanfaatkan optimasi berbasis AI guna meningkatkan cakupan dan efisiensi. Total BTS yang dioperasikan Indosat untuk seluruh teknologi mencapai 250.000 unit pada 2024.

    Didukung teknologi radio multiband dan solusi baseband dari Nokia, Indosat menghadirkan jaringan yang lebih cerdas dan adaptif, memperkuat komitmennya dalam memanfaatkan teknologi AI terkini untuk menghubungkan dan memberdayakan masyarakat Indonesia.

    Indosat tak hanya fokus memperluas jaringan, juga menyiapkan sumber daya manusia unggul. Berkolaborasi dengan UiPath, Indosat memiliki target memberdayakan 100.000 orang Indonesia dengan keterampilan otomasi hingga 2027, membekali mereka pengetahuan yang dibutuhkan untuk berkompetisi di era ekonomi digital berbasis AI. 

    Selain mendorong AI, sepanjang 2024, trafik data Indosat mengalami lonjakan signifikan sebesar 12,2% YoY, mencerminkan tingginya permintaan akan layanan Indosat. Guna mengakomodasi pertumbuhan ini, perusahaan secara agresif memperluas infrastruktur jaringan dengan menambah jumlah BTS 4G hingga mencapai 196.000, memastikan pengalaman pelanggan yang mulus dan unggul. 

    Peningkatan jaringan yang signifikan ini telah berdampak langsung pada kualitas layanan, terutama bagi pelanggan Indosat yang menggunakan merek IM3 dan Tri, yang berkontribusi pada kenaikan 6,6% sehingga menghasilkan peningkatan Mobile Average Revenue Per User (ARPU) menjadi mendekati Rp40.000. 

    “Pencapaian ini menegaskan keberhasilan strategi Go-to-Market Indosat dan memantapkan komitmennya dalam menghadirkan pengalaman digital yang mengesankan,” kata Vikram.  

  • Starlink Terhubung Langsung ke Smartphone di AS, Sayonara Menara Telekomunikasi?

    Starlink Terhubung Langsung ke Smartphone di AS, Sayonara Menara Telekomunikasi?

    Bisnis.com, JAKARTA — T-Mobile, operator seluler Amerika Serikat (AS), mengumumkan ketersediaan beta layanan Starlink bagi seluruh warga AS pada Minggu (19/1/2025).

    Layanan hasil kerja sama dengan SpaceX ini menyasar area seluas 500.000 mil persegi yang saat ini tidak memiliki menara seluler. 

    Hadirnya layanan langsung dari satelit menimbulkan pertanyaan masa depan menara telekomunikasi. 

    CEO T-Mobile Mike Sievert mengatakan bahwa Starlink adalah jaringan seluler berbasis ruang angkasa pertama di AS yang secara otomatis menghubungkan ponsel pengguna di area tanpa sinyal. “Layanan ini masih dalam tahap awal, namun Starlink akan mengatasi masalah blankspot dan meningkatkan konektivitas bagi semua pengguna seluler,” kata Mike, Senin (10/2/2025). 

    GSMA Arena melaporkan dengan ketersediaan ini pengguna tidak memerlukan perangkat khusus. Ponsel yang sudah ada akan otomatis terhubung ke satelit Starlink saat berada di luar jangkauan seluler biasa.

    Saat ini, layanan ini hanya mendukung pengiriman dan penerimaan pesan teks (SMS), termasuk pesan grup. Fitur lain seperti panggilan suara, pengiriman foto, dan penggunaan data akan ditambahkan di kemudian hari.

    Masyarakat AS dikabarkan dapat mendaftar layanan beta Starlink secara gratis hingga Juli 2025, bahkan pelanggan operator lain seperti AT&T dan Verizon juga dapat berpartisipasi. 

    Selain pesan teks, Starlink juga akan menyiarkan peringatan darurat ke semua pengguna, terlepas dari operatornya, yang berada di luar jangkauan seluler, fitur yang sangat berguna dalam situasi darurat seperti bencana alam. T-Mobile telah beberapa kali mengaktifkan layanan ini untuk membantu komunikasi saat terjadi bencana.

    The Verge melaporkan setelah masa uji coba gratis berakhir pada bulan Juli, pengguna T-Mobile akan dikenakan biaya US$15 per bulan, atau US$10 bagi pelanggan yang berpartisipasi dalam uji beta. 

    Elon Musk tengah menyiapkan pesawat luar angkasa Starship untuk mengangkut satelit dengan bobot serupa Starlink model baru V3. Starlink model teranyar itu memiliki kapasitas 10x lipat lebih besar dibandingkan dengan generasi sebelumnya V2.

    SpaceX akan menggelar uji terbang Starship dengan muatan 10 “simulator” Starlink, yang akan memiliki ukuran dan berat serupa dengan satelit generasi berikutnya. Pesawat ruang angkasa model ini akan menempuh lintasan yang sama dengan tahap atas dan mendarat di Samudra Hindia. 

    Starlink V3 akan menjadi muatan pertama yang diterbangkan Starship. Sejak awal, Elon Musk memang menyiapkan Starship untuk menyebarkan konstelasi satelit Starlink dengan lebih cepat dan mengurangi biaya per satelit yang diluncurkan. 

    Kehadiran Starlink V3 akan membuat kapasitas Starlink meningkat pesat yang berdampak peningkatan kecepatan unduh dan unggah layanan mereka di bumi. 

    “Segera, Starship akan meluncurkan satelit Starlink V3 kami, yang akan menambah kapasitas jaringan sebesar 60 Tbps per peluncuran – lebih dari 20x per peluncuran Falcon 9 hari ini,” dikutip dari situs X Starlink, Minggu (5/1/2025).

    Sementara itu, Techcrunch melaporkan SpaceX saat ini meluncurkan Starlink menggunakan roket Falcon 9. Roket tersebut kemungkinan tidak kuat untuk mengangkut satelit V3 generasi berikutnya yang jauh lebih berat daripada V2 Mini saat ini. 

  • 4 Perbedaan DeepSeek R1 vs ChatGPT, Mana yang Lebih Bagus?

    4 Perbedaan DeepSeek R1 vs ChatGPT, Mana yang Lebih Bagus?

    Bisnis.com, JAKARTA – Simak perbedaan antara DeepSeek vs ChatGPT di bawah ini. Mana yang lebih canggih?

    Belakangan, tengah viral AI baru dari China bernama DeepSeek R1. DeepSeek R1 digadang-gadang bisa jadi kompetitor berbaya dari ChatGPT.

    Meskipun DeepSeek dan ChatGPT merupakan model bahasa AI yang mutakhir, keduanya mengambil pendekatan yang sangat berbeda untuk memecahkan masalah yang serupa.

    Lalu, apa perbedaan mencolok antara DeepSeek R1 vs ChatGPT?

    1. Model Arsitektur

    Pada intinya, kedua AI ini bekerja secara berbeda. DeepSeek menggunakan apa yang disebut pendekatan a Mixture-of-Experts (MoE).

    Ini mirip seperti memiliki tim pakar khusus di mana hanya yang paling relevan yang dipanggil untuk setiap tugas.

    Dengan 671 miliar parameter (anggap saja ini sebagai titik pengetahuan model), DeepSeek hanya mengaktifkan sebagian kecil parameternya untuk setiap permintaan, sehingga meningkatkan efisiensi.

    Pendekatan Campuran-Pakar ini memungkinkan DeepSeek untuk mengoptimalkan kinerja dan penggunaan sumber daya, beradaptasi secara dinamis dengan berbagai jenis kueri.

    Sebaliknya, ChatGPT menggunakan model transformator tradisional di mana seperti memiliki banyak pakar.

    Nantinya, pakar-pakar ini akan  mengerjakan setiap tugas. Memang, secara kinerja akan lebih konsisten tetapi berpotensi kurang efisien

    2. Kekuatan kinerja

    DeepSeek telah menunjukkan kemampuan yang mengesankan dalam tugas-tugas teknis, khususnya unggul dalam matematika dengan tingkat akurasi 90% jauh lebih tinggi daripada beberapa kompetitornya.

    Hal ini membuat DeepSeek sangat berharga jika Anda menangani masalah teknis.

    Di sisi lain,  ChatGPT menunjukkan kemampuan yang lebih kuat dalam memahami konteks dan memberikan respons yang lebih bernuansa dalam berbagai topik yang lebih luas.

    DeepSeek vs ChatGPT Bagus Mana?

  • Kode Redeem FF Hari Ini Selasa 11 Februari 2025 Terbaru!

    Kode Redeem FF Hari Ini Selasa 11 Februari 2025 Terbaru!

    Bisnis.com, JAKARTA – Kode redeem FF hari ini Selasa 11 Februari 2025 menjadi yang cukup ditunggu oleh pemain.

    Free Fire memiliki kode redeem yang bisa digunakan oleh pemain untuk mendapatkan hadiah gratis.

    Kode redeem sendiri merupakan susunan huruf dan angka yang berisi hadiah. Anda hanya perlu menukarkannya ke situs Free Fire untuk mendapatkan hadiah tersebut.

    Meski demikian, Anda harus bergegas unuk menukarkannya, sebab satu kode redeem hanya berlaku satu kali saja.

    Kode redeem FF hari ini, Selasa 11 Februari 2025

    KIOSGAMERUTO

    ZZATXB24QES8

    XF4SWKCH6KY4

    Cara klaim kode redeem

    1. Buka situs https://reward.ff.garena.com/id.

    2. Masuk atau login ke akunmu dengan beberapa alternatif cara, yaitu dari akun facebook, alamat email Google, akun Apple, VK atau Huawei, hingga akun Twitter.

    3. Masukkan salah satu kode redeem FF.

    4. Pada umumnya, kode redeem Garena berjumlah 12 sampai 16 digit. Klik konfirmasi.

    5. Jika kode tersebut masih valid, maka hadiah akan langsung dikirim ke Inbox Anda.