Category: Bisnis.com Tekno

  • Pengisian Daya Galaxy S25 Ultra dan S25 Plus Lambat, Pengguna Frustasi

    Pengisian Daya Galaxy S25 Ultra dan S25 Plus Lambat, Pengguna Frustasi

    Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah pengguna Samsung Galaxy S25 Ultra dan S25+ mengeluhkan masalah pengisian daya yang lambat dan tidak stabil saat mencoba menggunakan fitur pengisian cepat 45W.  Smartphone yang baru rilis bulan lalu tersebut banjir kritikan. 

    Dilansir dari Phone Arena, Selasa (18/2/2025), pengguna awalnya berharap Samsung S25 bekerja mulus, apalagi pesaing seperti OnePlus 13 sudah menawarkan pengisian 80W di AS dan 100W di seluruh dunia.

    “Charger yang dulu bisa mengisi daya cepat di Galaxy flagship saya sebelumnya, sekarang tidak berfungsi di S25. Butuh waktu berjam-jam untuk mengisi daya sampai level yang lumayan,” keluh seorang pengguna bernama Anthara di forum komunitas Samsung.

    Anehnya, masalah ini tetap muncul meski di layar ponsel tertulis “Super Charging 2.0”. Beberapa pengguna bahkan melaporkan Galaxy S25 Ultra atau Plus mereka menolak diisi daya, dan terus menerus berganti antara kondisi terhubung dan terputus.

    “Masalah ini bahkan terjadi pada orang-orang yang pakai charger resmi Samsung 45W dengan kabel USB-C 5A bawaan,” ujar Brangusler di Reddit.

    Android Police melaporkan untuk mengatasi masalah ini pengguna mematikan fitur pengisian cepat. Dengan begitu, ponsel akan mengisi daya dengan adaptor 45W, tetapi tentu saja lebih lambat. 

    Masalah ini tidak mempengaruhi pengisian daya nirkabel. Masalah ini hanya terjadi pada pengisian daya kabel di S25+ dan S25 Ultra. Sementara itu, pengisian daya di Galaxy S25 biasa berfungsi normal, meskipun hanya mendukung pengisian daya 25W.

    Sebelumnya, Informan teknologi Yogesh Brar mengeluhkan kinerja Galaxy S25 yang memiliki panas berlebih. 

    Samsung Galaxy S25 Series ditenagai oleh Qualcomm Snapdragon 8 Elite, yang diklaim 40% lebih cepat dibandingkan Snapdragon 8 Gen 3 yang digunakan di Galaxy S24.

    Namun, peningkatan performa ini tampaknya diikuti dengan masalah overheating, yang membuat perangkat terasa panas saat penggunaan rutin.

    Pada waktu yang berbeda, pengguna smartphone Samsung geram dan melayangkan petisi kepada Samsung Mobile atas rencananya dihilangkanya fitur bluetooth pada S Pen Samsung Galaxy S25 Bluetooth. 

    Pemilik dan pengelola situs berita khusus Samsung SammyGuru, Jeff Springer, menjadi inisiator yang meluncurkan petisi Change.org sebagai tanggapan atas keputusan Samsung menghapus Bluetooth dari S Pen S25 Ultra, yang sebelumnya memungkinkan kendali jarak jauh terhadap UI dan kamera.

    Dilansir dari Tech Radar, petisi ini mendapat perhatian dengan lebih dari 3.200 tanda tangan dibubuhkan secara digital.

    Jeff menuntut Samsung Mobile untuk memperkenalkan kembali [Bluetooth] S Pen untuk Galaxy S26 Ultra. Dalam uraian petisi tersebut, Jeff menuliskan kekesalannya terhadap keputusan Samsung.

    “Bagi saya, dan banyak orang lain, fitur ini bukan sekadar hal baru – ini adalah alat fungsional dan penting yang membedakan Samsung Galaxy dari telepon pintar lain di pasaran. Kami mohon Samsung Mobile untuk mendengarkan basis pengguna mereka dan memasukkan umpan balik yang bermanfaat ke dalam proses pengembangan produk mereka,” tulis Jeff dikutip Jumat (31/1/2025). 

    Diketahui Samsung berencana menghapus fitur bluetooth di S Pen. Sebuah catatan kaki di blog resmi Samsung mengisyaratkan perusahaan akan menjual S Pen berkemampuan Bluetooth secara terpisah, yang kemudian mendapat protes dari para penggunanya dan dianggpa sebagai sebuah kesalahan. 

  • Korea Selatan Ingin Amankan 10.000 Unit GPU Tahun Ini, Ramaikan Persaingan AI

    Korea Selatan Ingin Amankan 10.000 Unit GPU Tahun Ini, Ramaikan Persaingan AI

    Bisnis.com, JAKARTA — Korea Selatan berambisi mengamankan 10.000 unit pemrosesan grafis (GPU) berkinerja tinggi pada tahun ini dalam upaya untuk mengimbangi meningkatnya persaingan kecerdasan buatan (AI) global.

    GPU merupakan perangkat terpenting dalam ekosistem AI. Kecepatan pengolahan data bergantung pada GPU yang tersedia. 

    Pelaksana tugas Presiden Korea Selatan Choi Sang-mok mengatakan upaya pengamanan 10.000 GPU dilakukan melalui skema kerja sama publik-swasta untuk membantu negara meluncurkan layanan di pusat komputasi AI nasionalnya lebih awal.

    “Seiring meningkatnya persaingan untuk mendominasi industri AI, lanskap persaingan bergeser dari pertempuran antarperusahaan menjadi persaingan skala penuh antara ekosistem inovasi nasional,” kata Choi dilansir dari Reuters, Selasa (18/2/2025). 

    Bulan lalu, pemerintah AS mengumumkan peraturan baru yang bertujuan untuk mengatur aliran chip AI Amerika dan teknologi yang dibutuhkan untuk aplikasi AI paling canggih.

    Aturan tersebut membatasi ekspor GPU, prosesor khusus yang awalnya dibuat untuk mempercepat rendering grafis. Jumlah GPU yang dibutuhkan untuk model AI bergantung pada seberapa canggih GPU tersebut, seberapa banyak data yang digunakan untuk melatih model, ukuran model itu sendiri, dan waktu yang ingin dihabiskan pengembang untuk melatihnya.

    Choi menjelaskan bahwa persaingan untuk mendominasi industri AI semakin ketat, berkembang dari pertarungan di tingkat perusahaan menjadi persaingan skala penuh antara ekosistem inovasi nasional.

    Investasi ini diharapkan dapat meningkatkan layanan publik dan menghasilkan solusi baru untuk masalah sosial. Sebagian besar anggaran dialokasikan untuk inisiatif AI yang mempengaruhi aktivitas rutin sehari-hari, termasuk kesehatan mental, penyakit anak, dan masalah medis kritis lainnya. 

    Pemerintah juga berencana menerapkan teknologi AI dalam sistem keuangan, perawatan kesehatan, dan peradilan untuk meningkatkan kinerja layanan dan menjaga kesejahteraan masyarakat.

    KT Corporation, raksasa telekomunikasi Korea Selatan, juga berperan penting dalam pengembangan AI. Mereka telah mengalokasikan US$5,3 miliar untuk penelitian dan pengembangan AI, dengan fokus pada robotika, perawatan kesehatan, dan solusi AI inovatif.

    “Tujuan pemerintah adalah untuk mengamankan 10.000 GPU ini melalui kombinasi kerja sama publik dan swasta. Strategi ini dirancang untuk membantu negara tersebut dalam meluncurkan layanan di pusat komputasi AI nasional lebih awal dari yang direncanakan,” ujar Choi Sang-mok.

  • Jack Ma Muncul Kembali, Gabung Pemimpin Swasta Bertemu Xi Jinping

    Jack Ma Muncul Kembali, Gabung Pemimpin Swasta Bertemu Xi Jinping

    Bisnis.com, JAKARTA —  Presiden China Xi Jinping dengan sejumlah pemimpin bisnis swasta, salah satunya Jack Ma. Pendiri Alibaba tersebut sempat menghilang dari publik setelah mengkritik pemerintah China. 

    Pada 24 Oktober 2020, Jack Ma mengkritik sistem perbankan China dalam sebuah acara fintech di Shanghai. Kritik tersebut membuat pemerintah China marah dan menangguhkan IPO Ant Group, perusahaan fintech milik Jack Ma.

    Sejak saat itu Jack jarang muncul di publik hingga pada 2021, Jack dikabarkan sengaja bersembunyi di luar negeri. Jack terlihat di beberapa negara seperti Jepang, Australia, dan Thailand.

    Setelah 3 tahun berkeliling, pada 2023, Jack Ma dikabarkan kembali ke China dan pada tahun ini menghadiri pertemuan yang digelar oleh Xi Jinping bersama sederetan pemimpin perusahaan China. 

    Dilansir dari Bloomberg, Selasa (18/2/2025) Presiden Tiongkok Xi Jinping memimpin pertemuan dengan Jack Ma dan pengusaha terkemuka lainnya pada Senin (18/2/2025), yang menandakan dukungan Beijing bagi sektor swasta. Sektor swasta dianggap sebagai kunci untuk menghidupkan kembali ekonomi nomor 2 di dunia.

    Langkah Xi  mengumpulkan para pemimpin bisnis, termasuk mereka yang berada di balik kesuksesan besar meskipun ada tekanan dari AS dalam beberapa bulan terakhir, menggarisbawahi pentingnya inovasi sektor swasta bagi China untuk mendapatkan pijakan dalam teknologi.

    Wakil Direktur Riset China di Gavekal Dragonomics Hong Kong Christopher Beddor mengatakan ini adalah pengakuan diam-diam bahwa pemerintah China membutuhkan perusahaan sektor swasta untuk persaingan teknologi dengan Amerika Serikat. 

    “Pemerintah tidak punya pilihan selain mendukung mereka jika ingin bersaing dengan Amerika Serikat,” kata Beddar dikutip dari Reuters, Selasa (18/2/2025). 

    Beddar menambahkan bahwa Presiden Xi memimpin simposium ini menandakan pengakuan dari pimpinan partai teratas China atas peran penting yang dapat dimainkan oleh perusahaan swasta Tiongkok dalam mendukung pertumbuhan, dan, yang lebih penting, dalam mewujudkan ambisi teknologi China dalam menghadapi pembatasan Barat yang makin ketat.

    “Terlepas dari kekurangannya, DeepSeek sekarang, dan chip Kirin Huawei sebelumnya, mengirimkan pesan yang kuat kepada Barat: bahwa China tidak hanya memiliki niat tetapi juga sumber daya dan kapasitas untuk berinovasi agar dapat keluar dari pembatasan teknologi, tidak peduli seberapa mahalnya,” kata Beddar.

  • Regulasi AI Harus Mampu Tangkal Hoax dan Deepfake, Pakar Ungkap Alasannya

    Regulasi AI Harus Mampu Tangkal Hoax dan Deepfake, Pakar Ungkap Alasannya

    Bisnis.com, JAKARTA — Pakar kecerdasan buatan (AI) berharap regulasi AI yang tengah disusun pemerintah dapat mencegah praktik deepfake dan berita palsu atau hoaks. Teknologi AI ke depan sangat mudah untuk melahirkan kejahatan siber tersebut.

    President Akademi Kecerdasan Buatan, Bari Arijono, menekankan perlunya regulasi AI yang komprehensif untuk mengatasi berbagai tantangan yang muncul. Salah satu fokus utama adalah penangkalan hoax dan deepfake yang makin sulit dibedakan dari kenyataan.

    “Kita harus punya peraturan yang kuat untuk menangkal dan menyaring banyaknya hoax, deepfake lewat AI. Jadi AI harus hadir di situ, teknologi harus hadir untuk bisa menangkap bahwa ini adalah berita hoax, ini berita palsu, berita bohong,” ujar Bari kepada Bisnis, Senin (17/2/2025).

    Deepfake adalah teknologi kecerdasan buatan (AI) yang membuat video, audio, atau gambar palsu yang sangat mirip dengan aslinya. Teknologi ini menggunakan algoritma deep learning untuk menganalisis gambar dan video seseorang. 

    Data Vida mencatat kasus Deepfake di Indonesia meningkatkan 1.550 persen pada periode 2022-2023, yang menandakan ancaman dari produk AI ini makin nyata. 

    Bari juga menyoroti bahaya AI bagi anak-anak. Dia mengungkapkan kekhawatiran tentang bagaimana anak-anak Gen Z kini lebih sering berinteraksi dengan AI melalui percakapan (conversational voice) daripada mengetik pesan. Hal ini dapat menimbulkan masalah psikologis, seperti ketergantungan dan depresi, bahkan mendorong tindakan berbahaya.

    “AI itu bisa bikin decision making, memberi keputusan. Kamu harus begini, harus seperti itu. Itu AI itu bisa. Itu bahayanya buat anak-anak kalau tidak kita awasin. Nanti tiba-tiba suruh menyebur ke sumur aja,” ungkapnya.

    Untuk melindungi anak-anak dari dampak negatif AI, Bari mengusulkan pembatasan akses. Dia juga berharap pemerintah dapat membatasi akses AI dari handphone orang tua.

    Selain itu, Bari juga menyoroti perlunya penyatuan panduan penggunaan AI dari berbagai kementerian. Saat ini, setiap kementerian memiliki panduan yang berbeda-beda, sehingga menimbulkan kebingungan di masyarakat. Dia berharap Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) dapat merumuskan panduan yang sama untuk seluruh kementerian.

    “Komdigi ingin menyatukan agar setiap kementerian bisa memberikan panduan yang sama. Dewan Pers juga punya panduan sendiri kan. Punya panduan yang sama, ini perlu dirumuskan bersama-sama oleh Komdigi sama seluruh Kementerian Pembangunan untuk AI seperti apa, terutama untuk masyarakat umum,” jelasnya.

    Bari berharap regulasi AI yang akan disusun oleh Komdigi dapat mencakup poin-poin penting tersebut, sehingga AI dapat dimanfaatkan secara optimal untuk kemajuan bangsa tanpa menimbulkan dampak negatif yang merugikan.

  • Tencent Bangun Data Center Ketiga di RI Tahun Ini, Siap Investasi Rp8,11 Triliun

    Tencent Bangun Data Center Ketiga di RI Tahun Ini, Siap Investasi Rp8,11 Triliun

    Bisnis.com, JAKARTA — Tencent Cloud, merek layanan komputasi awan milik Tencent, berencana membangun pusat data atau data center ketiga mereka di Indonesia tahun ini. Investasi Rp8,11 triliun disiapkan. 

    Adapun, Tencent diketahui akan membangun Pusat Data Internet (IDC) ketiganya di Indonesia, sebagai bagian dari komitmen baru sekitar US$500 juta atau Rp8,11 triliun (kurs: Rp16.227) dalam bentuk infrastruktur, sumber daya, dan investasi di Indonesia

    Vice President of Tencent Cloud International dan Managing Director of Southeast Asia, Jimmy Chen mengatakan bahwa pusat data ketiga milik Tencent bakal dibangun pada tahun ini.

    “Pusat data ketiga (di Indonesia) akan dibangun tahun ini,” kata Jimmy pasca Tencent Cloud Day, Senin (17/2/2025).

    Akan tetapi, Jimmy tidak menjabarkan lebih jauh akan dimana pusat data tersebut di bangun. Karena adanya aspek keamanan dari data tersebut.

    Namun, dirinya memastikan bahwa pihaknya bakal membangun pusat data di tanah air pada tahun ini.

    “Sayangnya, karena alasan privasi dan keamanan pusat data, kami tidak mengungkapkan lokasi sebenarnya. Namun, lokasinya akan berada di Indonesia,” ujarnya.

    Tencent diketahui akan membangun Pusat Data Internet (IDC) ketiganya di Indonesia, sebagai bagian dari komitmen baru senilai sekitar US$500 juta dalam bentuk infrastruktur, sumber daya, dan investasi di Indonesia hingga 2030.

    Investasi tersebut bertujuan memberdayakan perusahaan-perusahaan lokal dengan solusi cloud dan kecerdasan (articial intelligence/AI), mendorong ekonomi digital, dan adopsi teknologi AI buatan.

    Adapun, GoTo, Tencent, dan Alibaba meneken perjanjian terkait penguatan infrastruktur komputasi awan (cloud) dan pengembangan talenta digital lokal di Indonesia. 

    Kesepakatan itu diumumkan dalam Forum Bisnis Indonesia-China yang difasilitasi oleh Kamar Dagang dan Industri Indonesia Komite Tiongkok (KIKT) serta disaksikan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto di Beijing, China, Minggu (10/11/2024). 

    GoTo, Tencent, dan Alibaba akan berkolaborasi dengan Pemerintah Indonesia dan berkomitmen untuk membekali tenaga kerja Indonesia dengan keterampilan yang dibutuhkan agar dapat unggul dalam ekonomi digital global.  

  • Smartfren for Business & Siemens Jalin Kemitraan, Kembangkan Solusi Smart Manufacturing

    Smartfren for Business & Siemens Jalin Kemitraan, Kembangkan Solusi Smart Manufacturing

    Bisnis.com, JAKARTA – Smartfren for Business, bagian dari PT Smartfren Telecom Tbk dan PT Siemens Indonesia (Siemens) memperkuat hubungan kerja sama untuk mengembangkan solusi Smart Manufacturing dan berbagai solusi transformasi digital industri 4.0.

    Beberapa rencana pengembangan yang dimaksud antara lain berupa solusi manajemen energi, advance production control, dan digital twin platform. Solusi tersebut punya peran yang sangat penting bagi digitalisasi industri manufaktur dengan mengombinasikan berbagai keunggulan teknologi digital seperti pengawasan dan kendali berbasis komputer, otomatisasi, atau robotika.

    Kolaborasi ini resmi dimulai dengan ditandatanganinya nota kesepahaman (MoU) oleh Surya Fitri, Presiden Direktur dan CEO Siemens Indonesia dan Tony Wijaya, CEO Smartfren for Business.

    Selanjutnya, Siemens menjadi sebagai pemasok pilihan dan mitra strategis dalam penyediaan teknologi canggih dan pintar. Hal ini diharapkan akan membuka peluang lebih luas dalam mewujudkan transformasi digital bagi pelanggan private network Smartfren for Business di seluruh Indonesia, termasuk unit usaha milik Sinar Mas.

    Saat ini nota kesepahaman tersebut meliputi antara lain, memberikan konsultasi serta panduan yang akan menentukan peta jalan transformasi digital dari Sinar Mas Group yang komprehensif dan dapat ditindaklanjuti.

    Selain itu, menjajaki kolaborasi strategis dalam implementasi proyek Teknologi Operasional (OT) dan Teknologi Informasi (IT) untuk memodernisasi dan mengoptimalkan solusi inovasi industri.

    Surya Fitri selaku Presiden Direktur dan CEO PT Siemens Indonesia, mengatakan MoU ini menandai babak baru yang menjanjikan dalam kemitraan dengan Smartfren seiring kerja sama kami untuk melokalisasi teknologi mutakhir dan mendorong inovasi industri.

    “Dengan menyelaraskan keahlian Smartfren di sektor-sektor penting ini dengan perangkat keras dan perangkat lunak mutakhir Siemens, kami memberdayakan industri lokal untuk mengadopsi solusi yang lebih efisien dan berkelanjutan, serta memosisikan Indonesia sebagai pemimpin regional dalam pengembangan industry,” ungkapnya, dikutip pada Senin (17/2/2025).

    Tony Wijaya, CEO Smartfren for Business menambahkan kolaborasi dengan Siemens ini sejalan dengan komitmen kami untuk mendorong transformasi digital di Indonesia.

    “Smartfren for Business memiliki keahlian dalam integrasi solusi teknologi sehingga keunikan kedua perusahaan akan bisa dimanfaatkan secara maksimal oleh seluruh pelanggan kami. Harapan kami kolaborasi ini jadi pendorong dalam memperluas transformasi digital di Indonesia,” singgungnya.

  • GOTO Pakai Tencent Cloud, Patrick Walujo Ingin Operasional Lebih Efisien

    GOTO Pakai Tencent Cloud, Patrick Walujo Ingin Operasional Lebih Efisien

    Bisnis.com, JAKARTA —  Direktur Utama PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) Patrick Walujo menyebut kerja sama pihaknya dengan Tencent Cloud bakal membuat perusahaan lebih efisien.

    Patrick mengatakan kerja sama ini merupakan kesempatan guna membuat perancangan infrastruktur pusat data maupun komputasi awan akan lebih hemat. 

    “Ini merupakan kesempatan bagi kami untuk merancang ulang infrastruktur kami agar lebih efisien, agar dapat ditingkatkan dengan biaya yang kompetitif,” kata Patrick dalam Tencent Cloud AI Day di Jakarta, Senin (17/2/2025).

    Selain itu, Patrick menyampaikan kerja sama ini juga langkah GOTO mendukung pemerintah untuk kedaulatan data. Salah satunya dengan membawa semua data dan infrastruktur kembali ke Indonesia dan tidak berada di luar negeri.

    “Sebelumnya, infrastruktur kami sebenarnya berlokasi di berbagai tempat di dunia,” ucapnya.

    Diberitakan sebelumnya, GoTo Group, Tencent Cloud, dan Alibaba Cloud mengumumkan kolaborasi terbaru yang bertujuan mendorong ekonomi digital Indonesia serta mendukung visi Indonesia Emas 2045. 

    GoTo, Tencent, dan Alibaba meneken perjanjian terkait penguatan infrastruktur komputasi awan (cloud) dan pengembangan talenta digital lokal di Indonesia. 

    Kesepakatan itu diumumkan dalam Forum Bisnis Indonesia-China yang difasilitasi oleh Kamar Dagang dan Industri Indonesia Komite Tiongkok (KIKT) serta disaksikan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto di Beijing, China, Minggu (10/11/2024). 

    GoTo, Tencent, dan Alibaba akan berkolaborasi dengan Pemerintah Indonesia dan berkomitmen untuk membekali tenaga kerja Indonesia dengan keterampilan yang dibutuhkan agar dapat unggul dalam ekonomi digital global.  

    Secara terperinci, Tencent Cloud akan membangun pusat data internet (IDC) ketiganya di Indonesia. Langkah itu sebagai bagian dari komitmen baru senilai sekitar US$500 juta dalam bentuk infrastruktur, sumber daya, dan investasi di Indonesia hingga 2030. 

  • Prabowo Batasi Anak dalam Mengakses Media Sosial dan Gim, Aturan Segera Keluar

    Prabowo Batasi Anak dalam Mengakses Media Sosial dan Gim, Aturan Segera Keluar

    Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mengungkapkan bahwa pemerintah sedang dalam tahap penggodokan peraturan terkait perlindungan anak di ranah digital, termasuk pembatasan konten media sosial dan gim untuk anak. 

    Menurut Meutya, peraturan ini digodok berdasarkan masukan yang luar biasa dari publik mengenai pentingnya perlindungan anak dalam penggunaan teknologi dan media sosial.

    “Bapak Presiden Prabowo nanti yang akan menyampaikan kepada publik terkait peraturan ini. Prinsip dasarnya adalah untuk memberikan perlindungan maksimal bagi anak-anak dari dampak negatif konten di media sosial,” ujarnya kepada wartawan di kompleks Istana Kepresidenan, Senin (17/2/2025).

    Meutya juga menyampaikan bahwa berbagai masukan dari masyarakat tengah dipertimbangkan dalam penggodokan peraturan tersebut, yang diperkirakan segera diumumkan dalam waktu dekat. 

    Menurutnya, Pemerintah berkomitmen untuk memastikan bahwa regulasi ini akan memberikan perlindungan yang efektif bagi anak-anak dalam berinteraksi dengan dunia digital.

    “Proses penyusunan aturan ini sudah hampir selesai, dan kami berharap segera bisa diumumkan. Ini merupakan bagian dari langkah pemerintah dalam menjaga keselamatan dan kesejahteraan anak-anak di dunia maya,” pungkas Meutya.

    Komdigi bakal memfokuskan tiga hal dalam menyusun aturan perlindungan anak di ruang digital. Salah satunya perihal batas usia anak saat mengakses media sosial dan gim bagi anak. 

    Plt Direktur Strategi dan Kebijakan Teknologi Pemerintah Digital Teguh Afriyadi mengatakan bahwa pemerintah dalam hal ini Komdigi sedang mengatur perlindungan anak di ruang digital.

    Teguh menyampaikan saat ini ada tiga hal utama yang menjadi fokus pemerintah untuk membuat aturan ini. Pertama, terkait dengan batasan usia anak-anak yang bisa mengakses ruang digital.

    Sebab, batasan usia anak-anak untuk mengakses ruang digital di setiap negara memiliki aturan yang berbeda-berbeda. Maka dari itu Komdigi tengah mengkaji batasan umur anak yang boleh mengakses ruang digital.

    “Ada yang mengatur 11 tahun, 13 tahun boleh, 13 sampai 17 tahun boleh, tapi dengan perwalian. Itu juga boleh. Nah Indonesia sedang mengatur, kita mau mengatur di usia berapa,” kata Teguh di kawasan Jakarta Pusat, Selasa (21/1/2025).

    Fokus kedua, kata Teguh adalah pembahasan keamanan data bagi anak di ruang digital. Dirinya melihat media sosial harus bisa menjamin data anak di ruang digital.

    Apalagi, Teguh mengatakan bahwa penjaminan data sudah diamanatkan dalam UU Perlindungan Data Pribadi yang terbit pada 2022 dan mulai berlaku Oktober 2024.

    Lebih lanjut, untuk fokus ketiga adalah bagaimana aturan ini bakal mewajibkan penyelenggara media sosial untuk menyiapkan mekanisme pelaporan. Hal ini, kata Teguh perlu disiapkan agar penyalahgunaan fitur atau konten yang melibatkan anak dapat ditindak.

    “Itu hanya tiga item kunci, yang lainnya banyak sekali,” ujar Teguh.

  • Jumlah Serangan Siber Terblokir ke RI Turun 29,5% pada 2024, Ada 36 Juta Percobaan

    Jumlah Serangan Siber Terblokir ke RI Turun 29,5% pada 2024, Ada 36 Juta Percobaan

    Bisnis.com, JAKARTA – Kaspersky, perusahaan keamanan siber asal Rusia, memblokir sekitar 36 juta upaya serangan siber lokal di Indonesia pada 2024. Jumlah ini turun 29,44% dibandingkan dengan tahun sebelumnya dengan serangan tembus 51 juta.

    Berdasarkan pemrosesan dan pengumpulan data dari pengguna sukarela Kaspersky Security Network (KSN) tersebut, Indonesia menempati posisi ke-71 secara global dalam pemeringkatan negara dengan persentase pengguna yang terpengaruh ancaman lokal.

    Adapun, worm dan virus file merupakan penyebab sebagian besar insiden tersebut. Pengguna juga diserang oleh malware yang menyebar melalui drive USB, CD dan DVD, dan metode offline lainnya.

    Menanggapi hal ini, Managing Director untuk Asia Pasifik di Kaspersky Adrian Hia mengatakan Indonesia masih membutuhkan talenta siber yang berkualitas di bidangnya.

    “Kurangnya pengalaman langsung dapat berdampak pada bisnis. Penguatan kapasitas talenta siber, khususnya di organisasi, akan menjawab kebutuhan industri di era digital saat ini,” kata Adrian dalam siaran pers, Senin (17/2/2025).

    Mengacu data Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemenkomdigi), Indonesia kekurangan 500 ribu talenta digital per tahun. Selain itu, berdasarkan data yang diolah Komdigi dalam laporan Indeks Masyarakat Digital Indonesia (IMDI) 2024, kebutuhan talenta digital nasional pada 2030 mencapai 12 juta orang.

    “Kami sangat mengapresiasi upaya Komdigi atas inisiatif di bidang keamanan siber dengan melatih satu juta talenta digital dari seluruh Indonesia. Ini merupakan langkah maju yang tepat, dan kami berharap dapat melihat lebih banyak lagi upaya di masa mendatang,” ujarnya.

    Dia pun membeberkan sejumlah jurus bagi perusahaan dalam melahirkan talenta-talenta siber. Pertama, mengedukasi karyawan melalui perangkat seperti Kaspersky Automated Security Awareness Platform.

    Dalam hal ini, karyawan harus menyadari risiko ancaman keamanan siber dan cara melindungi diri dan organisasi dari ancaman tersebut.

    Kedua, memiliki keterampilan praktis layanan TI dalam mengenali tanda-tanda serangan untuk membantu mengurangi beban kerja departemen infosec. Keterampilan tersebut dapat diperoleh, misalnya, dengan mengikuti pelatihan keamanan siber kami untuk spesialis TI umum.

    Ketiga, mengambil langkah-langkah perlindungan data utama dan perangkat perusahaan, termasuk mengaktifkan perlindungan kata sandi, mengenkripsi perangkat kerja, dan memastikan data dicadangkan.

  • Komdigi Sebut Penggunaan AI untuk Iklan Hal yang Wajar, Singgung Video MBG

    Komdigi Sebut Penggunaan AI untuk Iklan Hal yang Wajar, Singgung Video MBG

    Bisnis.com, JAKARTA —  Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menilai pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) dalam kampanye makan bergizi gratis (MBG) merupakan hal yang wajar.

    Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria mengatakan bahwa saat ini penggunaan AI dalam iklan bukanlah hal yang asing lagi, terutama di dunia kreatif. 

    “Itu kan bagian dari kreativitas. Saya kira tidak ada salahnya menggunakan Artificial Intelligence untuk pekerjaan kreatif,” kata Nezar di Komdigi, Senin (17/2/2025).

    AI memang kini sudah banyak digunakan dalam berbagai industri, termasuk iklan, makanan, hingga film animasi. Nezar menuturkan, AI hanyalah salah satu alat yang digunakan dalam proses kreatif mereka. 

    Pemanfaatan AI dalam iklan ini menunjukkan bagaimana teknologi dapat mendukung proses kreatif dan memberikan inovasi baru di dunia periklanan.

    Potongan gambar yang menampilkan iklan MBGPerbesar

    “Kami juga menggunakan berbagai tools lainnya, termasuk yang dihasilkan oleh kreativitas tanpa bantuan AI,” ujar Nezar. 

    Lebih lanjut, saat ditanya apakah penggunaan AI untuk kampanye MBG sebagai bentuk pengefisiensian anggaran, Nezar hanya menjawab dengan senyuman.

    Kolaborasi

    Di sisi lain, Direktur Eksekutif ICT sekaligus pengamat ekonomi digital, Heru Sutadi menekankan pentingnya kolaborasi antara animasi tradisional dan teknologi AI. 

    Animator yang paham AI akan dapat memanfaatkan teknologi ini untuk mempercepat pekerjaan tanpa mengorbankan rasa seni yang menjadi ciri khas karya animasi. 

    “Yang perlu dilakukan adalah memadukan keduanya dengan bijak. Animator harus memahami AI untuk bisa memaksimalkan efisiensinya,” ucap Heru kepada Bisnis.

    Heru juga berharap agar penerapan teknologi AI, terutama dalam industri periklanan, bisa menjadi bagian dari upaya efisiensi dan adopsi teknologi secara positif. 

    Selain itu, dia juga mencatat bahwa animasi yang lebih panjang dengan pesan yang lebih utuh dan karakter yang lebih kuat sangat penting ke depannya. 

    “Tapi ya kedepannya, bikin yang agak lebih panjang tapi pesan nya bisa lebih utuh dan punya karakter sendiri, sebab sekarang terasa mirip Ipin Upin,” tuturnya.

    Adapun, iklan kampanye MBG yang menggunakan AI dikritik netizen lantaran dianggap mematikan industri kreatif dan tampilannya yang dipaksakan.

    Dalam iklan tersebut diketahui menampilkan sosok mirip Prabowo yang membawa tempat makan yang berisi makan bergizi gratis bagi murid sekolah.

    Dalam video tersebut juga terlihat para murid menyambut makanan tersebut dengan semringah dan menyantap MBG dengan senang.