Category: Bisnis.com Tekno

  • PDN Belum Beroperasi, IDPRO Singgung Interoperabilitas Sistem hingga Tata Kelola

    PDN Belum Beroperasi, IDPRO Singgung Interoperabilitas Sistem hingga Tata Kelola

    Bisnis.com, JAKARTA— Indonesia Data Center Provider Organization (IDPRO) menilai faktor keamanan, tata kelola operasional, hingga interoperabilitas menjadi penyebab Pusat Data Nasional (PDN) di Cikarang tak kunjung menyala.

    Ketua IDPRO Hendra Suryakusuma mengatakan proses penilaian PDN memang melibatkan aspek yang jauh lebih kompleks dibanding sekadar kesiapan fisik infrastruktur, seperti bangunan, listrik, atau sistem pendingin.

    “Tetapi mencakup verifikasi yang komprehensif terhadap cyber security posture, tata kelola operasional, interoperabilitas sistem,” kata Hendra kepada Bisnis, Rabu (17/12/2025).

    Interoperabilitas sistem data centern merujuk pada kemampuan berbagai sistem atau aplikasi untuk saling berkomunikasi, bertukar data, dan bekerja sama secara efektif tanpa intervensi manusia yang signifikan. Konsep ini penting dalam teknologi informasi untuk memastikan kolaborasi antar platform yang berbeda.

    Selain itu, menurut Hendra, kesiapan sumber daya manusia yang akan mengoperasikan PDN juga menjadi bagian penting dalam proses penilaian.

    “Jadi memang melibatkan komponen; people, process dan teknologi,” tambahnya.

    Dia menegaskan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) sebagai otoritas yang berwenang melakukan uji kelayakan keamanan siber memiliki mandat untuk memastikan PDN tidak hanya secure by design, tetapi juga secure in operation.

    Penilaian tersebut mencakup pengujian kontrol akses, sistem deteksi dan respons insiden, enkripsi data, segmentasi jaringan, serta berbagai aspek teknis lainnya.

    Seiring meningkatnya risiko dan kompleksitas ancaman siber, terutama terhadap fasilitas vital seperti PDN, Hendra menilai kehati-hatian dan ketelitian dalam proses uji kelayakan menjadi sangat krusial.

    Karena itu, lanjut dia, durasi penilaian yang relatif panjang bukan merupakan bentuk keterlambatan, melainkan wujud tanggung jawab untuk memastikan PDN benar-benar tangguh dan tepercaya sebagai tulang punggung transformasi digital nasional.

    Berdasarkan pengamatan IDPRO, standar keamanan PDN dirancang mengacu pada praktik terbaik global serta regulasi nasional. Beberapa kerangka kerja yang menjadi rujukan antara lain ISO/IEC 27001, ISO/IEC 20000, NIST Cybersecurity Framework, serta berbagai regulasi BSSN dan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).

    “Selain itu, penerapan prinsip zero trust architecture, multi-layered security, serta keberadaan Security Operation Center yang aktif 24/7 menjadi bagian integral dari sistem pertahanan PDN. Ini untuk menghindari terjadinya kebocoran data dan juga cyber security incident lainnya Mbak,” tutur Hendra.

    Dia menegaskan IDPRO mendukung penuh langkah BSSN dan Komdigi dalam memastikan seluruh aspek keamanan PDN dipenuhi secara menyeluruh. Menurutnya, PDN harus menjadi rujukan praktik terbaik dalam pengelolaan pusat data nasional.

    “PDN harus menjadi contoh nyata best practice dalam pengelolaan data center yang aman, andal, dan berdaulat,” katanya.

    Sebelumnya, Kementerian Komunikasi dan Digital mengungkapkan proses penilaian kelayakan PDN oleh BSSN masih berlangsung sehingga fasilitas tersebut belum dapat dioperasikan. Direktur Jenderal Teknologi Pemerintah Digital Komdigi Mira Tayyiba mengatakan PDN masih berada pada tahap evaluasi keamanan.

    “Untuk PDN doakanlah. Kami sudah siap tetapi kan masih dinilai sama BSSN. [kenapa lama?] Ya kan ada remedial segala sudah kayak orang ujian,” kata Mira kepada Bisnis, dikutip Minggu (14/12/2025).

  • Aturan Registrasi SIM Card Pakai Biometrik Wajah Bakal Diundangkan Akhir 2025

    Aturan Registrasi SIM Card Pakai Biometrik Wajah Bakal Diundangkan Akhir 2025

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mengungkap perkembangan Rancangan Peraturan Menteri (RPM) tentang Registrasi Pelanggan Jasa Telekomunikasi Melalui Jaringan Bergerak Seluler yang akan mewajibkan penggunaan data biometrik pengenalan wajah (face recognition) dalam registrasi kartu SIM baru. 

    Regulasi tersebut ditargetkan diundangkan pada akhir tahun ini atau paling lambat awal tahun depan. 

    Direktur Jenderal Ekosistem Digital Komdigi Edwin Hidayat Abdullah mengatakan tahapan konsultasi publik atas RPM tersebut telah rampung dan seluruh masukan dari pemangku kepentingan sudah diakomodasi ke dalam draf aturan.

    Dia menyampaikan saat ini rancangan aturan tersebut masih dalam tahap harmonisasi, baik secara internal maupun eksternal bersama Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham), dan apabila seluruh proses berjalan lancar, regulasi itu akan segera ditandatangani oleh Menteri Komdigi Meutya Hafid. 

    “Target penetapan akhir tahun sebenarnya. Cuma kalau keburu. Kalau enggak ya awal tahun penetapan ini,” kata Edwin ditemui usai talkshow bertajuk”Ancaman Kejahatan Digital serta Urgensi Registrasi Pelanggan Seluler Berbasis Biometrik Face Recognition” yang digelar Komdigi bersama Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI) di Jakarta, Rabu (17/12/2025).

    Edwin menjelaskan, penerapan kewajiban face recognition akan dilakukan secara bertahap. Dalam masa transisi awal, penggunaan biometrik masih bersifat sukarela untuk pembukaan kartu baru. 

    “Sampai enam bulan ke depan itu sifatnya sukarela untuk kebukaan kartu baru, tapi setelah 1 Juli itu sudah mulai setiap kartu baru dibuka harus dengan face recognition,” jelasnya.

    Dia menegaskan adanya masa transisi agar masyarakat dan operator seluler memiliki waktu untuk beradaptasi.  Terkait perlindungan data pribadi, Edwin memastikan penerapan face recognition dalam registrasi SIM Card tidak menimbulkan risiko tambahan terhadap data pelanggan. 

    Hal itu karena proses verifikasi langsung terhubung dengan basis data Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil).

    Menurut Edwin, mekanisme verifikasi biometrik tersebut serupa dengan layanan perbankan digital yang telah lebih dulu menggunakan data kependudukan. “Sama aja seperti Livin atau Wonder. Wonder kan juga sebuah biometrik. Itu kan dia ini juga data yang didukcapil,” ucapnya.

    Kebijakan registrasi SIM Card berbasis biometrik ini dilatarbelakangi oleh tingginya angka kejahatan digital yang memanfaatkan nomor seluler sebagai sarana utama. 

    Edwin menyinggung hampir seluruh modus kejahatan siber, mulai dari scam call, spoofing, smishing, hingga penipuan social engineering, selalu melibatkan nomor telepon.

    “Kerugian penipuan digital ini sudah mencapai lebih dari Rp7 triliun. Bahkan setiap bulan ada 30 juta lebih scam call dan setiap orang menerima minimal satu spam call seminggu sekali. Hal tersebut yang membuat Komdigi membuat kebijakan registrasi SIM Card menggunakan face recognition,” kata Edwin.

    Sebelumnya, Komdigi membuka konsultasi publik terkait RPM Registrasi Pelanggan Jasa Telekomunikasi Melalui Jaringan Bergerak Seluler sebagai bagian dari program kerja tahun anggaran 2025. Regulasi ini disiapkan untuk memperbarui mekanisme registrasi pelanggan yang selama ini dinilai rawan penyalahgunaan identitas.

    Selama bertahun-tahun, registrasi kartu seluler mengacu pada Peraturan Menteri Kominfo Nomor 5 Tahun 2021 yang mewajibkan penggunaan Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan Nomor Kartu Keluarga (KK). Namun, dalam praktiknya skema tersebut kerap disalahgunakan.

    “Dalam implementasinya, registasi pelanggan jasa telekomunikasi yang menggunakan data NIK dan Nomor KK banyak disalahgunakan dengan menggunakan identitas milik orang lain tanpa hak untuk tujuan kejahatan antara lain penyebaran hoaks, judi online, SMS spamming, dan penipuan,” tulis Komdigi dikutip dari laman resminya pada Senin (17/11/2025). 

  • Registrasi SIM Card Pakai Biometrik Berlaku Penuh per 1 Juli 2026

    Registrasi SIM Card Pakai Biometrik Berlaku Penuh per 1 Juli 2026

    Bisnis.com, JAKARTA— Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menerapkan  kewajiban registrasi SIM card menggunakan biometrik pengenalan wajah (face recognition) akan berlaku penuh mulai 1 Juli 2026.

    Direktur Jenderal Ekosistem Digital Komdigi Edwin Hidayat Abdullah mengatakan penerapan face recognition akan dilakukan secara bertahap dengan masa transisi selama enam bulan mulai Januari 2026. 

    Dalam periode tersebut, penggunaan biometrik masih bersifat sukarela untuk pembukaan kartu baru. Namun, setelah masa transisi berakhir, seluruh registrasi kartu baru wajib menggunakan pengenalan wajah.

    “Tapi setelah 1 Juli itu udah mulai setiap kartu baru dibuka harus dengan face recognition,” kata Edwin ditemui usai talkshow bertajuk “Ancaman Kejahatan Digital serta Urgensi Registrasi Pelanggan Seluler Berbasis Biometrik Face Recognition” yang digelar Komdigi bersama Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI) di Jakarta, Rabu (17/12/2025).

    Menurut Edwin, ketentuan masa transisi tersebut telah diatur secara jelas dalam rancangan peraturan. Dia mengatakan proses penyusunan regulasi saat ini telah melewati tahap konsultasi publik dan seluruh masukan pemangku kepentingan telah diakomodasi dalam rancangan aturan.

    “Saat ini masih berada dalam tahap harmonisasi internal maupun eksternal bersama Kemenkumham [Kementerian Hukum dan HAM] sebelum nantinya ditandatangani oleh Menteri,” katanya.

    Edwin menegaskan kebijakan registrasi SIM card berbasis biometrik ini dilatarbelakangi oleh tingginya angka kejahatan digital yang terus meningkat. Dia menyinggung hampir seluruh modus kejahatan siber, mulai dari scam call, spoofing, smishing, hingga penipuan social engineering, selalu menjadikan nomor seluler sebagai alat utama.

    “Kerugian penipuan digital ini sudah mencapai lebih dari Rp7 triliun. Bahkan setiap bulan ada 30 juta lebih scam call dan setiap orang menerima minimal satu spam call seminggu sekali. Hal tersebut yang membuat Komdigi membuat kebijakan registrasi SIM Card menggunakan face recognition,” kata Edwin.

    Tanggapan ATSI

    Dari sisi industri, Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI) menyatakan dukungannya terhadap kebijakan tersebut. Direktur Eksekutif ATSI Marwan O Baasir menyebut penerapan biometrik menjadi kebutuhan mendesak di tengah kondisi keamanan digital saat ini.

    “1 Juli 2024, sudah full biometrik. Karena situasi kita itu banyak sekali situasi yang merugikan masyarakat sekarang. Sudah lah saatnya kita berpindah,” kata Marwan.

    Marwan mengatakan pembahasan peraturan menteri telah rampung dan kini tinggal menunggu pengesahan. Pihaknya berharap peraturan tersebut dapat ditandatangani pada akhir tahun ini. Nantinya, operator akan mendapatkan masa uji coba selama enam bulan sebelum kebijakan tersebut berlaku penuh pada 1 Juli 2026. Marwan menyebut masa uji coba ini penting untuk menilai kesiapan implementasi di lapangan.

    “Uji coba enam bulan masih dua jalur. Yang lama 4444 masih jalan, yang baru [biometril] ditambahkan. Enam bulan nih, kita evaluasi. Kita lihat enam bulan ini,” ujarnya.

    Marwan menambahkan kebijakan tersebut akan diterapkan sepenuhnya apabila tidak ditemukan kendala di lapangan. Namun, apabila implementasinya menimbulkan kegaduhan atau menunjukkan masyarakat masih membutuhkan waktu untuk beradaptasi, skema penerapannya akan dievaluasi.

    “Misal oh di masyarakat terjadi kegaduhan atau ternyata di masyarakat masih butuh waktu,” katanya.

    Meski demikian, dia menegaskan masyarakat selama ini justru menjadi pihak yang paling dirugikan akibat maraknya penipuan digital, seperti phishing, spoofing, dan berbagai bentuk kejahatan siber lainnya.

  • Apple Larang Penggunaan Chrome karena Masalah Keamanan, Apa yang Berbahaya?

    Apple Larang Penggunaan Chrome karena Masalah Keamanan, Apa yang Berbahaya?

    Bisnis.com, JAKARTA – Apple memperingatkan pengguna iPhone untuk berhenti menggunakan Google Chrome.

    Perusahaan tersebut mengklaim bahwa penggunaan Google Chrome bisa berpotensi menimbulkan masalah keamanan atau privasi.

    Para pengguna iPhone pun diminta untuk tetap setia menggunakan peramban Safari, yang juga dilakukan sebagai bentuk memerangi “Fingerprinting”.

    Melansir Business Today, Fingerprinting merupakan istilah atau metode baru yang digunakan oleh pengiklan dan situs web untuk melacak pengguna melalui karakteristik perangkat yang unik.

    Melalui iklan baru Safari, Apple mengklaim bahwa Google Chrome belum memiliki sistem keamaan yang bisa menjauhkan pengguna dari Fingerprinting.

    “Safari menghadirkan versi konfigurasi sistem yang disederhanakan sehingga lebih banyak perangkat terlihat identik bagi pelacak, sehingga lebih sulit untuk mengidentifikasi perangkat Anda,”

    Sayangnya saat ini, Google telah membatalkan keputusannya untuk melarang teknik pelacakan tersebut.

    Adapun Safari saat ini bukan satu-satunya peramban yang paling menjaga privasi di pasaran. Brave dan DuckDuckGo juga lebih berfokus pada privasi.

    Kemudian ada Firefox milik Mozilla yang juga bekerja mirip Safari, yakni menyediakan langkah-langkah untuk memblokir pengambilan fingerprinting dan mencegah situs web mengumpulkan data tertentu.

  • Deretan HP yang Akan Meluncur pada 2026, Samsung S26 hingga iPhone 18 Pro Max

    Deretan HP yang Akan Meluncur pada 2026, Samsung S26 hingga iPhone 18 Pro Max

    Bisnis.com, JAKARTA — Persaingan industri smartphone diproyeksikan makin ketat memasuki tahun 2026. Sejumlah brand teknologi global mulai mematangkan strategi peluncuran perangkat andalan mereka untuk merebut perhatian pasar di Indonesia.

    Bocoran mengenai spesifikasi dan jajaran model terbaru yang akan dirilis pada 2026 pun mulai mencuat ke publik.

    Menurut beberapa sumber, berikut adalah daftar HP terbaru rilisan 2026 yang paling menarik perhatian publik:

    Samsung Galaxy S26 Ultra

    Samsung Galaxy S26 Ultra diperkirakan masuk pasar Indonesia pada pertengahan Februari 2026, setelah peluncuran global yang dijadwalkan pada 25 Februari dalam acara Galaxy Unpacked. Perangkat flagship ini diproyeksikan dibanderol antara Rp21 juta hingga Rp24 juta.

    Spesifikasi yang dikabarkan meliputi chipset Snapdragon 8 Elite Gen 6 atau Exynos 2700, kamera utama 200 MP dengan sensor lebih besar, dan baterai 5.200 mAh dengan dukungan fast charging 60W.

    Samsung Galaxy A57, A37, dan A07 5G
    Samsung berencana merilis Galaxy A57 dan A37 pada Februari 2026 dengan sistem operasi Android 16. Kedua model tersebut akan menggunakan chipset Exynos 1680 dan 1480.

    Galaxy A07 5G dijadwalkan rilis paling lambat Januari 2026 sebagai opsi perangkat 5G dengan harga terjangkau. Harga resmi ketiga model belum diumumkan.

    Xiaomi 17 dan Xiaomi 17 Ultra

    Xiaomi diproyeksikan meluncurkan Xiaomi 17 secara global pada Januari 2026 dengan spesifikasi chipset Snapdragon 8 Elite Gen 5, RAM 12 GB, dan baterai 7.000 mAh dengan fast charging 100W.

    Varian premium Xiaomi 17 Ultra dijadwalkan rilis pada kuartal I/2026 sebagai pesaing Galaxy S26 Ultra. Model ini akan mengusung teknologi HyperCharge 200W yang diklaim mampu mengisi daya penuh dalam waktu kurang dari 8 menit, serta sistem kamera hasil kolaborasi dengan Leica.

    Xiaomi 17T dan Xiaomi 17T Pro

    Seri Xiaomi 17T dan 17T Pro diperkirakan masuk pasar Indonesia antara Februari hingga Maret 2026. Model standar akan menggunakan chipset MediaTek Dimensity terbaru dan layar AMOLED 1,5K 144Hz. Varian Pro dilengkapi sensor kamera 50 MP dan fast charging 120W.

    Redmi Note 15 Series

    Xiaomi juga berupaya memperkokoh dominasinya di segmen pasar menengah melalui peluncuran Redmi Note 15 Series yang diprediksi masuk ke Indonesia pada kuartal I/2026.

    Seri yang menyasar kisaran harga Rp3 juta hingga Rp5 juta ini menawarkan peningkatan spesifikasi signifikan meliputi layar AMOLED 1,5K 120Hz, sensor kamera utama 50 MP berbasis AI, serta baterai berkapasitas di atas 5.500 mAh untuk menjaga daya saing produk di tengah kompetisi yang ketat.

    Infinix NOTE 60 Series

    Infinix berencana memperkuat penetrasi di segmen pasar menengah ke bawah dan kalangan muda melalui peluncuran seri NOTE 60, yang meliputi varian standar, Pro, dan Note Edge, pada Maret 2026.

    Pabrikan ini mempertahankan strategi agresifnya dengan menawarkan spesifikasi tinggi seperti chipset MediaTek Dimensity dan baterai berkapasitas di atas 6.000 mAh. Khusus varian Note Edge, perusahaan menonjolkan desain layar lengkung dan teknologi pengisian daya cepat sebagai nilai tambah utama untuk bersaing di pasar domestik.

    Honor Magic 8 Series

    Honor memperluas jangkauan pasar flagship premiumnya ke Indonesia pada kuartal I/2026 melalui seri Magic 8 yang mengunggulkan integrasi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) pada sistem operasi MagicOS 10.

    Didukung oleh chipset Snapdragon 8 Elite Gen 5 dan layar quad-curved OLED, perangkat yang dibanderol mulai dari Rp10 juta hingga di atas Rp17 juta ini menawarkan fitur navigasi tanpa sentuh serta kemampuan fotografi tingkat lanjut untuk bersaing dengan vendor global lainnya di segmen kelas atas.

    iPhone 17e

    Apple juga tengah bersiap meluncurkan iPhone 17e pada rentang Januari hingga Maret 2026 dengan harga tetap di angka US$599 atau Rp9,9 jutaan. Namun, untuk di negara Indonesia, harganya kemungkinan akan sedikit naik.

    Melansir dari NotebookCheck Rabu (17/12/2025), perangkat yang diproduksi di India ini akan tampil agresif dengan mengadopsi cip A19 kelas flagship dan kamera depan 18MP dengan fitur Center Stage dari seri iPhone 17, serta desain bezel tipis pada layar OLED 6,1 inci yang menawarkan performa dan umur pakai jauh melampaui kompetitor Android di kelas menengah.

    iPhone 18 Pro

    Meski dijadwalkan meluncur pada September 2026, antusiasme terhadap iPhone 18 Pro dan Pro Max telah mencuat lewat kabar perombakan desain yang meniadakan Dynamic Island berkat adopsi teknologi Face ID di bawah layar.

    Mengutip laporan The Information dan analis Ming-Chi Kuo, perangkat ini diprediksi membawa fitur variable aperture pada kamera utama 48 MP serta lonjakan performa dari cip A20 Pro berbasis fabrikasi 2nm TSMC, yang menggunakan teknologi pengemasan WMCM untuk efisiensi termal dan daya yang jauh lebih baik dibandingkan generasi sebelumnya.

    iPhone 18 Pro Max
    HP ini diproyeksikan membawa perombakan besar pada 2026 melalui integrasi cip A20 Pro berbasis fabrikasi 2nm yang menjanjikan lonjakan performa 15% dan efisiensi daya 30%, serta penggunaan modem 5G in-house untuk pertama kalinya demi mengurangi ketergantungan pada pihak ketiga.

    Perangkat yang ditaksir memiliki bobot lebih berat akibat peningkatan kapasitas baterai signifikan ini juga menawarkan fitur kamera utama 48 MP dengan variable aperture, opsi penyimpanan masif hingga 2TB, serta desain layar baru yang mengadopsi teknologi Face ID di bawah layar demi memaksimalkan area visual pengguna. (Muhammad Diva Farel Ramadhan)

  • Bos Telkomsel Tak Khawatir soal AI Bubble, Ini Alasannya

    Bos Telkomsel Tak Khawatir soal AI Bubble, Ini Alasannya

    Bisnis.com, JAKARTA — Direktur Utama PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) Nugroho merespons kekhawatiran pasar terkait fenomena AI Bubble atau gelembung kecerdasan buatan (AI). 

    AI Bubble adalah kondisi ketika ekspektasi, investasi, dan valuasi AI melonjak tinggi melebihi fundamental ekonomi dan hasil komersial yang nyata. 

    Menurutnya, Indonesia relatif lebih terkendali dalam menyikapi tren teknologi baru dibandingkan sejumlah negara lain.

    “So far, saya lihatnya [Indonesia] lebih terkendali, lebih proper. Mungkin karena era setelah startup digital ini bubblenya baru-baru aja ya, jadi orang itu masih trauma,” kata Nugroho usai acara peresmian AI Innovation Hub yang digelar Telkomsel di Kampus ITB, Bandung, Jawa Barat, Selasa (16/12/2025).

    Dia menilai pengalaman bubble startup digital membuat pelaku industri lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan investasi teknologi baru. Menurutnya, masih ada trauma di kalangan pelaku usaha sehingga kehati-hatiannya meningkat ketika menghadapi teknologi yang sedang booming dan membutuhkan investasi besar

    Nugroho mengatakan Telkomsel mempelajari cara menghindari risiko serupa agar tidak terjebak dalam euforia teknologi semata. 

    “Cara-caranya bagaimana kami sempat terhindar dari itu pun kami sudah pelajari dan Insya Allah kami bisa terhindar lah dari potential risk itu [AI Bubble],” katanya. 

    Nugroho menambahkan perkembangan teknologi sangat cepat dan dinamis, sehingga keputusan investasi harus sangat terukur.  Lebih jauh, Nugroho menilai keputusan investasi yang dilakukan secara gegabah, terutama karena dorongan FOMO, berisiko membuat aset teknologi cepat usang. 

    Dia mencontohkan, investasi besar-besaran pada perangkat seperti GPU Nvidia bisa kehilangan relevansi ketika proses pengadaan memakan waktu lama, sehingga perangkat yang diterima justru sudah tertinggal dari sisi teknologi dan menyulitkan perusahaan memperoleh imbal hasil yang optimal.

    Dia menegaskan kondisi tersebut dapat membuat investasi menjadi tidak relevan. 

    “Bayangkan betapa tidak relevan investment kita itu, sehingga sulit untuk mendapatkan ROI yang baik,” katanya. 

    Karena itu, Telkomsel memilih pendekatan yang lebih kolaboratif dan fleksibel dalam memanfaatkan AI.  “Nah ini yang mesti kita hati-hati. Jadi pendekatan-pendekatan seperti kolaborasi menggunakan AI, cloud computing, itu akan lebih bijak buat kita ini daripada kita ini nanti beli, invest mahal, kemudian tidak bisa naik ROI-nya,” ungkapnya. 

    Dalam konteks pengembangan jaringan, dia menilai adopsi teknologi 5G di Indonesia masih berada pada fase pertengahan menuju kematangan. Menurutnya, siklus evolusi teknologi jaringan umumnya berlangsung sekitar satu dekade, sehingga setelah adopsi 5G dimulai pada 2021, kemunculan generasi berikutnya seperti 6G baru berpotensi terjadi sekitar 2031.

    Dia menegaskan Telkomsel tidak ingin mengulang kesalahan bubble teknologi sebelumnya dengan berinvestasi terlalu agresif tanpa mempertimbangkan kesiapan pasar. 

    “Dan ini pun sama, jangan sampai kita tadi yang terkait dengan 3G bubble, kami juga tidak ingin jor-joran. Yang kami perhatikan itu bagaimana penetrasi 5G handset di market,” katanya. 

    Menurutnya, investasi jaringan perlu disesuaikan dengan tingkat adopsi perangkat di masyarakat. Dia menilai pembangunan jaringan 5G secara agresif akan berisiko tidak optimal apabila penetrasi ponsel 5G masih rendah, karena investasi besar tersebut justru dapat mengurangi kapasitas layanan 4G yang masih banyak digunakan pelanggan.

    “Nah ini yang kami jaga, jadi selama penetrasi handset-nya sudah oke, kami sih berani untuk 20–25% penetrasi di sebuah wilayah, kami dorong 5G,” ungkapnya. 

    Nugroho menekankan peningkatan teknologi harus berdampak langsung pada pengalaman pelanggan dan pertumbuhan bisnis. Dia juga menolak persaingan berbasis harga semata di industri telekomunikasi. Menurutnya, perang harga justru berisiko menurunkan kualitas layanan dan reputasi nasional.

    Telkomsel ingin mendorong persaingan yang sehat demi peningkatan kualitas layanan nasional. 

    “Jadi makanya kita ini pengen mendorong, kami sebagai market leader di industri telekomunikasi tanah air, kita ingin mendorong, ayo kita bersama-sama bersaing dengan sehat, kita perbaiki customer experience di Indonesia, sehingga reputasi bangsa ini pun bisa naik di mata dunia,” ungkapnya. 

  • Daftar iPhone yang Kebagian Update iOS 26.2, XR Wajib Pensiun

    Daftar iPhone yang Kebagian Update iOS 26.2, XR Wajib Pensiun

    Bisnis.com, JAKARTA – Apple resmi meluncurkan pembaruan sistem operasi iOS 26.2 untuk iPhone. Versi terbaru ini menghadirkan sejumlah fitur baru yang dirancang untuk meningkatkan kenyamanan dan pengalaman pengguna.

    Pengguna dapat mengunduh iOS 26.2 dengan membuka menu Settings > General > Software Update, kemudian memilih opsi Download and Install.

    Sayangnya, tak semua model iPhone mendapatkan pembaruan ini. Sejumlah iPhone lawas harus menerima bahwa Apple telah meninggalkan mereka.

    Berikut ini daftar ponsel yang kebagian iOS 26.2:

    iPhone 17
    iPhone 17 Air
    iPhone 17 Pro
    iPhone 17 Pro Max
    iPhone 16e
    iPhone 16
    iPhone 16 Plus
    iPhone 16 Pro
    iPhone 16 Pro Max
    iPhone 15
    iPhone 15 Plus
    iPhone 15 Pro
    iPhone 15 Pro Max
    iPhone 14
    iPhone 14 Plus
    iPhone 14 Pro
    iPhone 14 Pro Max
    iPhone 13
    iPhone 13 mini
    iPhone 13 Pro
    iPhone 13 Pro Max
    iPhone 12
    iPhone 12 mini
    iPhone 12 Pro
    iPhone 12 Pro Max
    iPhone 11
    iPhone 11 Pro
    iPhone 11 Pro Max
    iPhone SE 2
    iPhone SE 3

    Sementara untuk iPhone yang tak kebagian update iOS terbaru ini yakni iPhone X, iPhone XS, hingga iPhone XR.

    Fitur iOS 26.2

  • Alasan Warner Bros Pilih Netflix Ketimbang Paramount

    Alasan Warner Bros Pilih Netflix Ketimbang Paramount

    Bisnis.com, JAKARTA — Warner Bros. Discovery Inc. berencana menolak tawaran pengambilalihan paksa atauhostile takeover dari Paramount Skydance Corp. karena kekhawatiran terhadap skema pendanaan dan sejumlah persyaratan lain.

    Menurut sumber yang dikutip dari Bloomberg pada Rabu (17/12/2025), setelah melakukan kajian dan pertimbangan atas proposal Paramount, dewan direksi Warner Bros. akan merekomendasikan kepada pemegang saham untuk menolak penawaran tender tersebut. 

    Para sumber yang enggan disebutkan namanya mengatakan, dewan menilai kesepakatan Warner Bros. yang sudah ada dengan raksasa streaming Netflix Inc. menawarkan nilai, kepastian, dan ketentuan yang lebih baik dibandingkan proposal Paramount.

    Respons resmi Warner Bros. terhadap penawaran tender Paramount berpotensi diajukan paling cepat pada Rabu waktu setempat. Kendati demikian, keputusan final belum ditetapkan dan situasi masih dapat berubah. 

    Adapun, hingga saat ini baik juru bicara Warner Bros. maupun Paramount menolak memberikan komentar.

    Salah satu ganjalan utama adalah kekhawatiran Warner Bros. terhadap struktur pendanaan yang diajukan Paramount, yang dipimpin oleh David Ellison. Pendanaan ekuitas tersebut ditopang oleh sebuah trust yang mengelola kekayaan ayahnya, miliarder perangkat lunak Larry Ellison.

    Namun, karena trust tersebut bersifat dapat dicabut (revocable trust), aset di dalamnya dapat ditarik kapan saja. Kondisi ini dinilai berisiko karena Warner Bros. berpotensi tidak memiliki perlindungan hukum jika penarikan aset terjadi.

    Masalah pendanaan kian mengemuka setelah salah satu pendukung Paramount mundur dari transaksi pada Selasa. Affinity Partners, perusahaan investasi yang dipimpin menantu Presiden AS Donald Trump, Jared Kushner, menyatakan menarik diri dari rencana akuisisi tersebut dengan alasan keterlibatan “dua pesaing kuat.”

    Masih pada hari yang sama, Presiden Trump mengkritik Paramount melalui media sosial. Dia menyebut perlakuan terhadap dirinya oleh divisi CBS milik Paramount memburuk sejak keluarga Ellison mengambil alih kendali perusahaan itu awal tahun ini. 

    Keluarga Ellison selama ini dikenal memiliki hubungan dekat dengan Trump.

    Dewan direksi Warner Bros. juga menyoroti potensi terganggunya operasional perusahaan selama proses persetujuan regulator yang bisa memakan waktu satu tahun atau lebih. Menurut sumber, Paramount dinilai tidak memberikan fleksibilitas yang memadai bagi Warner Bros. untuk menjalankan bisnis maupun mengelola neraca keuangan selama periode tersebut.

    Paramount, dalam keterbukaan informasi pekan lalu, mengklaim telah menjawab kekhawatiran Warner Bros., termasuk terkait fleksibilitas pembiayaan ulang utang serta pembayaran break-up fee senilai US$5 miliar yang akan dijamin oleh keluarga Ellison.

    Selain itu, Paramount juga telah menyesuaikan sejumlah ketentuan penawarannya. Sekitar US$1 miliar pendanaan dari Tencent Holdings Ltd. asal China ditarik karena kekhawatiran pendanaan tersebut dapat memicu isu keamanan nasional dengan regulator AS.

    Sementara itu, Warner Bros. bulan ini menyepakati penjualan unit studio, bisnis streaming, dan HBO kepada Netflix dengan harga US$27,75 per saham, atau sekitar US$83 miliar termasuk utang. 

    Kesepakatan tersebut mengakhiri persaingan penawaran selama beberapa pekan antara Netflix, Paramount, dan Comcast Corp. Secara terpisah, Warner Bros. juga berencana memisahkan jaringan televisi kabel seperti CNN dan TNT kepada pemegang saham sebelum transaksi dengan Netflix rampung.

    Di sisi lain, Paramount—pemilik MTV dan layanan streaming Paramount+—menawarkan pembelian seluruh saham Warner Bros. dengan harga US$30 per saham, atau lebih dari US$108 miliar termasuk utang. Tiga hari setelah Netflix dan Warner Bros. mengumumkan kesepakatan mereka, Paramount langsung membawa tawaran itu ke pemegang saham melalui penawaran tender publik.

    Paramount menegaskan penawaran US$30 per saham tersebut bukanlah harga terbaik dan final, yang mengindikasikan masih ada ruang untuk menaikkan nilai penawaran. Saham Warner Bros. ditutup pada level US$28,90 di New York, mencerminkan ekspektasi sebagian investor bahwa valuasi perusahaan masih bisa meningkat.

    Berdasarkan perjanjian dengan Netflix, Warner Bros. dilarang secara aktif mencari penawaran dari pihak lain, namun tetap diperbolehkan mempertimbangkan proposal yang masuk. 

    Jika muncul penawaran yang dinilai lebih unggul, Warner Bros. wajib memberikan kesempatan kepada Netflix untuk menyamai tawaran tersebut guna mempertahankan kesepakatan yang telah disepakati.

  • Wamenkomdigi Waswas Bias Asing di AI Indonesia, Ajak Akademisi Bikin SLM Lokal

    Wamenkomdigi Waswas Bias Asing di AI Indonesia, Ajak Akademisi Bikin SLM Lokal

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mendorong para akademisi dan pengembang teknologi di Tanah Air untuk menangkap peluang pengembangan model kecerdasan buatan (AI) sendiri. Model AI yang dimaksud ialah Small Language Model (SLM).

    Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria mengatakan masifnya dominasi Large Language Model (LLM) dari pihak asing dapat berisiko terhadap output yang bias budaya serta minimnya kedaulatan digital Indonesia.

    “AI memiliki preferensi, cultural values yang dibawa dari lingkungannya, sehingga LLM yang dibentuk adalah refleksi dari pengetahuan yang relevan dengan budayanya, ketika mereka dipakai di tempat lain ya enggak nyambung, banyak biasnya,” jelas Nezar dikutip dari Siaran Pers Komdigi Rabu (17/12/2025).

    Nezar menjelaskan, di tengah perlombaan industri global menciptakan platform LLM yang mampu melakukan segala hal, terdapat celah strategis pada pengembangan SLM. 

    Berbeda dengan LLM yang bersifat umum, SLM dilatih dengan data-data spesifik sehingga memiliki tingkat akurasi yang lebih tinggi untuk menjawab pertanyaan di bidang tertentu.

    “SLM berbeda dengan LLM, karena SLM dilatih dengan data-data spesifik dan lebih akurat dalam menjawab pertanyaan di bidang tersebut,” kata Nezar.

    Lebih lanjut, mantan jurnalis dan anggota Dewan Pers tersebut mencontohkan efisiensi yang ditawarkan oleh SLM. Dia menyebut platform AI SLM yang dilatih khusus dengan data kebijakan publik akan memudahkan pengguna, baik pemerintah maupun masyarakat, dalam membedah persoalan kebijakan.

    Keunggulan teknis lainnya adalah kemudahan operasional. Pengguna tidak perlu lagi memikirkan teknik penulisan instruksi yang rumit atau prompt engineering demi mendapatkan data yang sesuai, karena model tersebut sudah memahami konteks spesifiknya.

    Untuk mengatasi persoalan bias budaya yang disebutkan sebelumnya, Nezar menawarkan konsep Sovereign AI atau kedaulatan AI. Dia menilai Indonesia perlu memiliki platform sendiri yang dibangun di atas fondasi nilai-nilai budaya bangsa, seperti Pancasila.

    “Untuk mencapai sovereign AI dibutuhkan landasan nilai, norma dasar, contohnya kita punya Pancasila, saya kira ini menarik sekali untuk dikembangkan lebih lanjut,” tuturnya.

    Nezar berharap riset-riset mengenai AI yang dilakukan oleh para akademisi tidak hanya berhenti di lingkungan kampus. Dia mendorong agar hasil riset tersebut memiliki dampak nyata kepada masyarakat serta bermanfaat untuk mewujudkan tata kelola teknologi AI dan transformasi digital yang berkeadilan. (Muhammad Diva Farel Ramadhan)

  • Axis Communications Fokus Perkuat Ekosistem Hadapi Gempuran CCTV Murah

    Axis Communications Fokus Perkuat Ekosistem Hadapi Gempuran CCTV Murah

    Bisnis.com, JAKARTA — Axis Communications, perusahaan asal Swedia yang mengkhususkan diri pada teknologi pengawasan dan keamanan, menegaskan komitmennya untuk lebih fokus pada penguatan ekosistem bisnis dalam menghadapi persaingan harga kompetitif di industri pada tahun depan.

    Country Manager Axis Communications Indonesia Johny Dermawan mengatakan berfokus pada kualitas merupakan strategi kunci untuk menjaga pertumbuhan berkelanjutan ke depan. Axis selalu mengoptimalkan ekosistemnya untuk memberikan nilai tambah bagi pelanggan.

    “Kita melihat harga sebagai sesuatu yang sekunder dari Axis. Karena Axis lebih mengoptimalkan dengan bekerja sama melalui ekosistem kami,” kata Johny, Rabu (17/12/2025).

    Johny menekankan bahwa fokus utama Axis bukan pada penurunan harga, melainkan pada penyediaan solusi komprehensif dengan membuka kemungkinan integrasi antar vendor. Sehingga saat sistem integrator mengajukan solusi, maka solusi yang diberikan benar-benar sesuai kebutuhan customer.

    Dia mencontohkan bagaimana Axis berperan sebagai “mata dan otak” dalam sistem pengawasan, di mana perangkat Axis dikombinasikan dengan teknologi lain untuk memenuhi kebutuhan keselamatan kerja dan efisiensi bisnis.

    Johny menambahkan bahwa dalam proyek keseluruhan, biaya perangkat CCTV dan solusi Axis hanya sebagian kecil dari total anggaran, sehingga harga bukan isu utama jika solusi lengkap terpenuhi.

    Tren efisiensi yang dilakukan oleh sejumlah korporasi seharusnya tidak menjadi masalah besar mengingat porsi yang diambil untuk pengadaan CCTV tidak terlalu besar dibandingkan dengan solusi IT lainnya.

    “Customer bukan nyari kamera, tapi solusi untuk jaga efisiensi produksi, business process, atau keselamatan kerja. Seperti bikin nasi goreng, yang penting hasilnya enak,” analoginya.

    CCTV Axis

    Pada tahun depan, Axis juga berencana terus meningkatkan hubungan dengan partner, termasuk jalur logistik yang lebih krusial. Johny optimistis pendekatan ekosistem ini akan menjaga momentum pertumbuhan bisnis di 2026, tanpa perlu akuisisi besar-besaran atau inovasi radikal baru.

    Dia menjelaskan dalam berbisnis Axis mengadopsi pendekatan two-tier, di mana produk dijual ke distributor, yang kemudian mendistribusikannya ke sistem integrator atau pelanggan akhir. Untuk memperkuat ekosistem ini, Axis juga bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk konsultan desain.

    Selain itu, kolaborasi dengan teknologi partner menjadi prioritas, khususnya dalam pengembangan software analitik yang mudah diintegrasikan. Dia menuturkan banyak teknologi partner yang mengembangkan perangkat lunak analitik dan berjalan di sistem Axis.

    “Customer hanya perlu ke website mereka, beli software-nya, masukin serial number Axis, sudah bisa dipakai. Sangat mudah,” katanya.

    Target Ambisius …