Category: Bisnis.com Tekno

  • Baru! Kode Redeem ML Hari Ini, Kamis (6/3/2025) Spesial Ramadan!

    Baru! Kode Redeem ML Hari Ini, Kamis (6/3/2025) Spesial Ramadan!

    Bisnis.com, JAKARTA – Moonton masih membagi-bagikan kode redeem Mobile Legends (ML) agar para pemain bisa menukarkannya dengan hadiah.

    Berikut ini kumpulan kode redeem ML terbaru hari ini, Kamis (6/3/2025), yang mengandung banyak reward seperti koin, diamond, skin, hingga hero. 

    Mereka yang tercepat menukarkannya bisa mendapat item legendaris secara gratis.

    Bagaimana cara klaim kode redeem untuk mendapat hadiah spesial dari Moonton? Caranya mudah. Anda dapat melakukan klaim kode redeem dengan membuka laman m.mobilelegends.com/en/codexchange.

    Akan tetapi, perlu diingat bahwa setiap kode memiliki limit waktu dan hanya bisa diklaim sekali.

    Sehingga apabila Anda gagal saat melakukan klaim, ada dua kemungkinan penyebabnya.

    Bisa jadi Anda pernah menukarkan kode tersebut atau masa penukarannya sudah melewati tenggat waktu yang ditentukan.

    Cara Klaim Kode Redeem ML

    Berikut cara melakukan klaim kode redeem Mobile Legends:

    Buka situs m.mobilelegends.com/en/codexchange 
    Masukkan salah satu kode redeem ML pada kotak Redemption Code
    Lalu tuliskan ID user gim Mobile
    Legends dan kode verifikasi pada kotak yang ada
    Klik Redeem, bila berhasil hadiah akan otomatis masuk ke dalam inbox game

    Daftar Kode Redeem ML Hari Ini

    Berikut daftar kode redeem Mobile Legends yang masih aktif hari ini, Kamis (6/3/2025)

    HOLAMLBB (khusus pemain baru)
    m31cnskdjsiqpdls
    s47vgyg8nuvz20bq
    ma3n8hokb
    ac433y29w8bw235hr
    bfnuzildfz4ju43
    mro20241209

  • 2 Tahun Insentif Spektrum Menggantung, Pengusaha Telekomunikasi Menjerit

    2 Tahun Insentif Spektrum Menggantung, Pengusaha Telekomunikasi Menjerit

    Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (Atsi) mengeluhkan beban ongkos regulasi telekomunikasi yang terus membengkak di tengah tumbuh landai pendapatan operator seluler.

    Atsi telah memberikan rekomendasi usulan mengenai biaya regulasi pada 2023. Namun, 2 tahun berjalan pemerintah tak kunjung memberi jawaban. 

    Wakil Ketua Umum ATSI Merza Fachys mengatakan bahwa pembahasan mengenai ongkos regulator masih berjalan. Setelah 2 tahun  lalu ATSI mengumpulkan usulan peninjauan ulang ongkos regulasi, belum ada keputusan mengenai nasib regulatory charges.

    “ATSI sudah memberikan kajian 2 tahun lalu pada 2023, mungkin kalau mau [pemerintah] tinjau lagi angkanya, siapa tahu turun lagi,” kata Merza di sela-sela acara MoU Digital Forum 2025, Rabu (5/3/2/2025). 

    Sebelumnya, data GSMA (Global System for Mobile Communications) menyebutkan bahwa rasio biaya spektrum frekuensi tahunan di Indonesia mencapai 12,2% pada 2023. Rasio ini didasarkan pada pendapatan operator seluler di Indonesia.

    Artinya, 12,2% dari total pendapatan yang dibukukan operator, mengalir untuk menebus biaya spektrum frekuensi. Jika operator seluler membukukan pendapatan Rp100 triliun, maka sekitar Rp12,2 triliun akan mengalir ke kantong pemerintah. 

    GSMA memproyeksikan bahwa rasio biaya spektrum frekuensi di Indonesia akan mencapai 20% pada  2030 jika pemerintah tidak bertindak. Hingga saat ini pemerintah belum mengambil sikap terkait ongkos regulasi. 

    Merza menduga lambatnya proses peninjauan ongkos regulasi karena reorganisasi yang tengah terjadi di pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, termasuk di Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi). 

    Merza berharap pembahasan di internal Komdigi dapat terjadi lebih cepat, di tengah banyaknya program pemerintah saat ini. Industri akan coba terus bertahan semampunya.
    “Peraturan harus tetap diikuti tetapi kami ingin ada forum-forum yang bisa mengkaji itu semua agar lebih menyehatkan industri,” kata Merza.

    Merza menambahkan untuk membahas kelanjutan dari insentif spektrum frekuensi, ATSI bekerja sama dengan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) dan Pengelola Nama Domain Indonesia (Pandi) akan menggelar Indonesia Digital Forum 2025. 

    Dalam forum tersebut APJII menyuarakan mengenai ‘banjir’ perusahaan internet yang sulit dipertanggungjawabkan. Sementara itu, ATSI mengangkat isu proses konsolidasi antar operator telekomunikasi di tengah kondisi yang cukup menantang dan biaya regulasi tinggi. 

  • Kecam Penipuan Lewat SMS, Indosat Koordinasi dengan Komdigi Berantas BTS Palsu

    Kecam Penipuan Lewat SMS, Indosat Koordinasi dengan Komdigi Berantas BTS Palsu

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Indosat Tbk. (ISAT) mendukung langkah Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) dalam memberantas penyalahgunaan frekuensi radio yang digunakan untuk menyebarkan SMS penipuan dengan metode fake base transceiver station(BTS). 

    SVP Head of Corporate Communications Indosat Ooredoo Steve Saerang menyampaikan, pihaknya mengecam keras pelaku yang melakukan aksi penipuan tersebut.

    “Kami terus berkoordinasi dengan Komdigi serta Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI) untuk menanggulangi permasalahan ini,” kata Steve kepada Bisnis, Rabu (5/3/2025).

    Steve menjelaskan, Indosat terus menempatkan keamanan data dan privasi pelanggan sebagai prioritas utama. 

    Dalam upaya untuk menjaga perlindungan maksimal bagi seluruh penggunanya, Indosat secara konsisten memperkuat sistem keamanan jaringan mereka.

    Indosat juga mengimbau para pelanggannya untuk tetap waspada terhadap ancaman upaya phishing dan penipuan yang sering kali mengatasnamakan perusahaan. 

    “Kamu mengimbau pelanggan untuk tetap waspada terhadap upaya phishing dan penipuan yang mengatasnamakan Indosat dan tidak membagikan data pribadi, kode OTP, atau informasi sensitif kepada siapa saja,” ujar Steve.

    Diberitakan sebelumnya, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mengambil tindakan tegas terhadap kasus penyalahgunaan frekuensi radio yang digunakan untuk menyebarkan SMS penipuan dengan metode fake base transceiver station (BTS). 

    Kasus ini terungkap setelah Komdigi menerima banyak laporan dari masyarakat terkait maraknya SMS penipuan belakangan ini yang dikirim bukan oleh operator seluler resmi.

    Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid mengatakan, dirinya telah memerintahkan Ditjen Infrastruktur Digital (DJID) mengambil sejumlah langkah untuk menangani kasus ini. 

    “Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio (Balmon SFR) juga sudah dikerahkan guna memantau dan melacak sumber sinyal frekuensi radio ilegal yang digunakan para pelaku,” kata Meutya dalam keteranganya, Senin (3/3/2025).

    Meutya menjelaskan bahwa dengan menggunakan perangkat fake BTS atau BTS palsu, para pelaku dapat memancarkan sinyal seolah-olah sebagai BTS operator resmi.

    Dengan cara ini pelaku mengirim SMS secara massal ke ponsel di sekitarnya tanpa terdeteksi oleh sistem operator. 

    Sebelumnya, ramai di media sosial mengenai pesan SMS penipuan yang menyasar sejumlah nasabah perbankan. Uniknya, SMS penipuan ini menggunakan kanal resmi. Nasabah penerima pesan diarahkan pada website, yang digunakan aktor untuk menyedot data dan uang nasabah.

  • Telkomsel & Ericsson Perkuat 5G dengan Far Edge Core di MWC 2025

    Telkomsel & Ericsson Perkuat 5G dengan Far Edge Core di MWC 2025

    Bisnis.com, BARCELONA – Telkomsel, penyedia layanan telekomunikasi digital terdepan di Indonesia, menjalin kolaborasi strategis dengan Ericsson dalam menghadirkan Far Edge Core Solutions, serta pengembangan talenta yang berfokus pada teknologi 5G, jaringan berbasis AI, arsitektur cloud-native, dan inovasi digital terkait.

    Kerja sama ini diresmikan melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) di Barcelona (3/3), bertepatan dengan penyelenggaraan Mobile World Congress (MWC) 2025. 

    Penandatanganan kerja sama yang dihadiri oleh Komisaris Telkomsel, Yose Rizal; Direktur Network Telkomsel, Indra Mardiatna; Direktur Planning & Transformation Telkomsel, Wong Soon Nam; Presiden Direktur Ericsson Indonesia, Krishna Patil; SVP & Head of Ericsson South East Asia, Oceania and India, Andres Vicente; dan SVP & Head of Business Area Global Communications Platform & CEO of Vonage, Niklas Heuveldop, memiliki beberapa inisiatif utama, yakni:

    Mengeksplorasi dan mengimplementasikan Far Edge Core Solutions berbasis Cloud Native Infrastructure (CNIS) guna meningkatkan kinerja jaringan, fleksibilitas, dan skalabilitas, serta mendukung perkembangan teknologi 5G dan edge computing di masa depan.
    Menilai penerapan fungsi jaringan berbasis cloud-native (CNFs) untuk mendukung penyediaan layanan yang dinamis, scalable, dan otomatis dalam infrastruktur Telkomsel.
    Melaksanakan penerapan Far Edge Core Solutions di atas CNIS, dengan melakukan validasi kelayakan operasional dan teknis serta memastikan integrasi yang lancar dengan ekosistem cloud-native Telkomsel yang sudah ada.
    Ericsson akan memberikan Telkomsel akses ke berbagi pengetahuan khusus dan pengembangan talenta, yang berfokus pada teknologi 5G dan penerapannya, inovasi digital terkait, jaringan berbasis AI serta arsitektur cloud-native. Inisiatif ini bertujuan untuk memastikan bahwa talenta di Telkomsel tetap terdepan dan unggul dalam industri telekomunikasi.

    Direktur Network Telkomsel, Indra Mardiatna, menyampaikan, “Telkomsel terus berkomitmen untuk mendorong ekosistem digital nasional yang lebih inklusif dan berkelanjutan melalui inovasi teknologi dan pengembangan talenta digital Telkomsel. Dalam kerja sama dengan Ericsson, kami menerapkan solusi Far Edge Core Solutions untuk meningkatkan efisiensi jaringan dan mempercepat adopsi teknologi 5G, sekaligus menyiapkan pengembangan talenta Telkomsel yang mampu memahami serta menerapkan teknologi terbaru. Kerja sama ini juga sejalan dengan visi Telkomsel dalam mengakselerasi kemajuan Indonesia, menciptakan hari yang lebih baik, dan masa depan yang gemilang.”

    Presiden Direktur Ericsson Indonesia, Krishna Patil, menambahkan, “Ericsson bangga dapat melanjutkan kemitraan jangka panjang dengan Telkomsel untuk menghadirkan teknologi Far Edge Core Solutions dalam jaringan 5G hingga pengembangan talenta terkait beragam inovasi teknologi. Kami percaya kerja sama ini akan mempercepat transformasi digital di Indonesia, khususnya di sektor industri telekomunikasi.”

    Kolaborasi strategis ini menandai komitmen Telkomsel dan Ericsson yang kedepannya akan terus mendorong inovasi jaringan dan pengembangan talenta digital yang berdaya saing global, serta memberikan pengalaman digital yang lebih baik bagi pelanggan.

  • Indosat Percepat Adopsi AI Indonesia, Kembangkan AI Factory hingga AI-RAN

    Indosat Percepat Adopsi AI Indonesia, Kembangkan AI Factory hingga AI-RAN

    Bisnis.com, BARCELONA — PT Indosat Tbk. (ISAT) bekerja sama dengan Nvidia, dan Nokia membawa teknologi baru Artificial Intelligence Radio Access Network (AI-RAN) ke Tanah Air guna mempercepat adopsi AI. Langkah ini diharapkan berdampak pada pertumbuhan ekonomi Indonesia. 

    Untuk diketahui, AI-RAN merupakan teknologi yang menerapkan kecerdasan buatan pada jaringan komunikasi, seperti jaringan seluler (misalnya 4G atau 5G), sehingga jadi lebih pintar, efisien, dan hemat energi.

    Ibaratnya RAN sebagai  “jembatan” yang menghubungkan perangkat gawai ke internet atau jaringan operator, AI-nya berperan untuk mengatur lalu lintas di jembatan itu supaya tidak macet, sinyalnya kuat, dan daya yang dipakai seminimal mungkin. Alhasil, dengan AI-RAN, operator bisa memberikan layanan yang lebih cepat dan stabil ke penggunanya, sambil mengurangi biaya operasional.

    AI dapat membantu menganalisis jumlah kepadatan pengguna internet di suatu tempat, lalu otomatis menyesuaikan sinyal agar semua orang tetap bisa terkoneksi tanpa gangguan. 

    President Director and CEO  Indosat Vikram Sinha meyakini adopsi AI dapat membantu  pemerintah Indonesia tengah menargetkan pertumbuhan ekonomi 8% GDP. 

    Indosat mengambil langkah untuk terlibat dalam pengembangan AI, salah satunya dengan membangun AI Factory  tahun lalu. 

    AI Factory merupakan sebuah solusi AI komprehensif untuk segala sektor. Pembangunan AI Factory berjalan sangat cepat melihat urgensi AI dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.

    Adapun tahun ini, Indosat memboyong teknologi AI-RAN untuk membawa pengalaman berinternet yang lebih baik kepada pelanggan. 

    “Kami membuat AI Factory dalam 73 hari, saat kebanyakan orang lain melakukannya dalam 150 hari,” kata Vikram di sela-sela Mobile World Congress (MWC) 2025 di Barcelona, Spanyol, Rabu (5/3/2025).

    Vikram mengatakan Indosat akan terus berupaya membangun Indonesia, dengan membawa teknologi global dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia atau talenta digital. 

    Sementara itu, SVP Telecoms Nvidia Ronnie Vasishta mengatakan AI merupakan infrastruktur kritikal yang membantu negara memasuki revolusi digital. Nvidia melalui visi Indosat, melihat Indonesia sebagai negara yang serius dalam pengembangan AI. 

    Nvidia lantas mengambil langkah untuk terlibat dalam membangun AI di Indonesia melalui AI Factory, yang saat ini hanya ada belasan infrastruktur di dunia. 

    “Ada sekitar 14 perusahaan telekomunikasi di seluruh dunia yang memulai membangun pabrik AI. Dan Indosat adalah perusahaan telekomunikasi ketiga di dunia, dan pertama di Asia Tenggara, yang mengambil langkah untuk mencari cara untuk mengembangkan AI melalui konektivitas,” kata Ronnie. 

    Pendidikan hingga Agrikultur

    Ronnie meyakini AI tidak hanya akan mengubah ekonomi Indonesia, juga mengubah aktivitas digital pada layanan pemerintah, pendidikan, kesehatan, hingga agrikultura. 

    “Ini memiliki potensi yang sangat baik, dan perjalanan tidak pernah berakhir jika Anda tidak memulai,” kata Ronnie.

    Sementara itu Sekjen Komdigi Ismail berharap kerja sama yang terjalin antara Indosat, Nokia, dan Nvidia, dapat mempercepat penetrasi AI di Indonesia, yang berdampak bagi kepentingan masyarakat. Di sisi lain, AI-RAN diharapkan membuka pintu pendapatan baru bagi bisnis Indosat. 

    Komdigi juga meyakini bahwa kerja sama ini akan memicu perusahaan telekomunikasi lainnya untuk mengembangkan layanan AI, agar bisnis operasional berjalan lebih efisien. 

    “Selain itu mereka [perusahaan telekomunikasi] juga akan membuka potensi revenue baru dengan mengimplementasikan AI dengan berbagai macam layanan yang bisa dirasakan oleh masyarakat. Jadi saya kira operator lain pasti tergerak untuk melakukan kompetisi yang sehat untuk kepentingan masyarakat,” kata Ismail.

  • Beda Cara Investasi TikTok di Indonesia vs Thailand

    Beda Cara Investasi TikTok di Indonesia vs Thailand

    Bisnis.com, JAKARTA– TikTok, anak perusahaan ByteDance berupaya memperkuat investasi di Asia Tenggara. Baru-baru ini, TikTok mengumumkan rencana investasinya di Thailand dengan pembangunan pusat data. Investasi serupa di Indonesia tidak menjadi opsi.

    Kendati Indonesia merupakan salah satu pasar terbesar bagi TikTok, perusahaan belum belum membuka kemungkinan untuk pembangunan pusat data atau data center di Indonesia. Kendati begitu, ByteDance sebagai induk perusahaan TikTok juga berkomitmen berinvestasi di Indonesia kendati tak sebesar di Thailand. Sejauh ini, sasaran utama investasi TikTok masih di kawasan Thailand dan Malaysia.

  • Komdigi Siapkan Aturan untuk Berantas BTS Palsu

    Komdigi Siapkan Aturan untuk Berantas BTS Palsu

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) bakal menyiapkan regulasi terkait dengan penegakan fake base transceiver station (BTS) atau BTS palsu.

    Adapun, Komdigi sedang memburu pelaku penyalahgunaan frekuensi radio yang digunakan untuk menyebarkan SMS penipuan dengan metode fake BTS.

    Direktur Jenderal Komunikasi Publik dan Media Komdigi Fifi Aleyda Yahya mengatakan bahwa pihak bakal mempelajari untuk menerapkan regulasi untuk memberantas fake BTS atau BTS palsu.

    “Nanti kita kaji, evaluasi, pelajari (regulasi BTS palsu). Dan nanti kalau sudah ada informasi bisa kita sampaikan,” kata Fifi saat ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Rabu (5/3/2025).

    Lebih lanjut, Fifi menyampaikan dengan adanya kajian ini sejalan dengan tujuan Komdigi untuk menjamin dan menciptakan ruang digital yang aman bagi seluruh rakyat Indonesia.

    “Tapi prinsipnya kita ingin menciptakan ruang aman di dunia digital untuk masyarakat,” ucapnya.

    Diberitakan sebelumnya, Komdigi mengambil tindakan tegas terhadap kasus penyalahgunaan frekuensi radio yang digunakan untuk menyebarkan SMS penipuan dengan metode fake base transceiver station (BTS). 

    Kasus ini terungkap setelah Komdigi menerima banyak laporan dari masyarakat terkait maraknya SMS penipuan belakangan ini yang dikirim bukan oleh operator seluler resmi.

    Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid mengatakan, dirinya telah memerintahkan Ditjen Infrastruktur Digital (DJID) mengambil sejumlah langkah untuk menangani kasus ini. 

    “Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio (Balmon SFR) juga sudah dikerahkan guna memantau dan melacak sumber sinyal frekuensi radio ilegal yang digunakan para pelaku,” kata Meutya dalam keteranganya, Senin (3/3/2025).

    Meutya menjelaskan bahwa dengan menggunakan perangkat fake BTS atau BTS palsu, para pelaku dapat memancarkan sinyal seolah-olah sebagai BTS operator resmi.

    Dengan cara ini pelaku mengirim SMS secara massal ke ponsel di sekitarnya tanpa terdeteksi oleh sistem operator. 

    Sebelumnya, ramai di media sosial mengenai pesan SMS penipuan yang menyasar sejumlah nasabah perbankan. Uniknya, SMS penipuan ini menggunakan kanal resmi. Nasabah penerima pesan diarahkan pada website, yang digunakan aktor untuk menyedot data dan uang nasabah. 

  • 90% Perusahaan Asia Pasifik Bakal Pakai Agen AI 3 Tahun ke Depan

    90% Perusahaan Asia Pasifik Bakal Pakai Agen AI 3 Tahun ke Depan

    Bisnis.com, JAKARTA — Laporan terbaru Accenture menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan di Asia Pasifik mempercepat adopsi kecerdasan buatan (AI) untuk mendorong produktivitas dan pertumbuhan.

    Tercatat, dengan 90% atau 9 dari 10 perusahaan di Asia Pasifik berencana untuk menggunakan model agen AI dalam tiga tahun ke depan. 

    Agen AI adalah sistem perangkat lunak yang dapat melakukan tugas-tugas tertentu secara otonom tanpa campur tangan manusia. Agen AI dapat berinteraksi dengan lingkungannya, mengumpulkan data, dan menggunakan data untuk melakukan tugas.  

    Accenture menemukan bahwa hanya 1% organisasi yang melaporkan bahwa mereka telah mempersiapkan diri untuk menghadapi risiko yang terkait dengan kepatuhan, privasi, dan data, di antara risiko-risiko AI lainnya.

    Temuan ini merupakan bagian dari studi yang dilakukan oleh Accenture, menilai kematangan organisasi dan operasional sebagai parameter utama penggunaan AI yang bertanggung jawab oleh perusahaan-perusahaan global.

    Dalam temuan tersebut, Accenture melihat 48% perusahaan di Asia Pasifik melihat praktik AI yang bertanggung jawab sebagai alat strategis untuk pertumbuhan pendapatan terkait AI.

    Selain itu, Accenture menyebut 73% perusahaan di Asia Pasifik sudah matang dalam sistem organisasinya. Tetapi, masih terdapat 35% perusahaan yang tertinggal dalam kematangan operasional AI.

    Accenture juga menemukan 57% perusahaan di Asia Pasifik menyebutkan bahwa privasi dan tata kelola data merupakan risiko yang paling utama, diikuti oleh keamanan sebanyak 53% perusahaan.

    Co-CEO Asia Pasifik dan CEO, Asia Oceania, Accenture Ryoji Sekido mengatakan bisnis di seluruh Asia Pasifik menghadapi perubahan dan disrupsi, pebisnis menyadari bahwa kesuksesan terletak pada fleksibilitas dan efisiensi melalui temuan teknologi baru. 

    Perusahaan mungkin telah meningkatkan investasi mereka di bidang AI, namun sebagian besar dari mereka merasa kesulitan untuk mendapatkan nilai yang tepat dari investasi ini. 

    Untuk meningkatkan skala AI secara efektif, terutama AI generatif dan agentik, bisnis perlu berinvestasi dalam membangun kepercayaan di antara karyawan dan pelanggan mereka, memastikan bahwa mereka memiliki fondasi data yang tepat.

    “Selain itu, mengoperasionalkan AI yang bertanggung jawab. Itulah satu-satunya cara untuk menciptakan nilai jangka panjang dan berkelanjutan,” kata Ryoji Sekido dalam keteranganya, Rabu (5/3/2025).

  • Kolaborasi Telkomsel & Pegatron, Perkuat 5G Smart Manufacturing di Batam

    Kolaborasi Telkomsel & Pegatron, Perkuat 5G Smart Manufacturing di Batam

    Bisnis.com, BARCELONA – Telkomsel, sebagai penyedia layanan telekomunikasi digital terdepan di Indonesia, dan Pegatron 5G, unit bisnis 5G dari Pegatron, perusahaan manufaktur elektronik global, resmi menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dalam perhelatan Mobile World Congress (MWC) 2025 di Barcelona.

    Sejalan dengan salah satu tema MWC 2025 “Enterprise Re-Invented”, kerja sama strategis ini menandai langkah baru dalam penerapan solusi 5G Smart Manufacturing yang akan mendukung transformasi digital industri, khususnya di sektor manufaktur di Indonesia. Implementasi solusi ini akan diterapkan di fasilitas produksi PT Pegaunihan Technology Indonesia, anak usaha Pegatron yang beroperasi di Batam.

    Melalui pemanfaatan jaringan 5G terdepan dari Telkomsel, solusi ini memungkinkan integrasi penuh antara Internet of Things (IoT) dan otomatisasi dalam proses produksi. Dengan konektivitas berkecepatan tinggi dan latensi rendah, sistem ini akan meningkatkan efisiensi operasional, memperkuat kontrol kualitas, serta mendukung mobilitas di dalam lingkungan manufaktur. Adopsi IoT pada sistem manufaktur ini akan memungkinkan real-time monitoring, mengurangi potensi kesalahan produksi, serta mempercepat pengambilan keputusan berbasis data. Selain itu, solusi ini diharapkan menjadi model percontohan untuk implementasi teknologi 5G di industri manufaktur di Indonesia dan Asia Tenggara.

    Perbesar

    Direktur Planning & Transformation Telkomsel, Wong Soon Nam, menyatakan, “Dalam upaya akselerasi transformasi digital melalui implementasi teknologi terkini, Telkomsel berkomitmen untuk menghadirkan solusi berbasis 5G yang tidak hanya meningkatkan efisiensi dan produktivitas industri, tetapi juga memperkuat aspek keberlanjutan. Kolaborasi ini merupakan langkah nyata dalam menciptakan ekosistem manufaktur yang lebih cerdas, aman, dan ramah lingkungan melalui teknologi digital.”

    Eksekutif tinggi Pegatron, CY Feng, General Manager Pegatron Business Group of Communication Products, menambahkan, “Dukungan Telkomsel dalam penerapan 5G Smart Manufacturing di PT Pegaunihan Technology Indonesia akan membantu kami mengoptimalkan proses produksi dengan otomatisasi yang lebih maju serta meningkatkan standar keselamatan tenaga kerja. Solusi ini juga selaras dengan strategi kami dalam menerapkan sistem manufaktur yang lebih cerdas, ramah lingkungan, dan berkelanjutan.”

    Sebagai bagian dari kerja sama ini, Telkomsel dan Pegatron 5G juga akan menjajaki peluang kolaborasi lebih lanjut dalam pengembangan solusi berbasis 5G dan IoT yang dapat diadopsi oleh industri lainnya. MoU ini semakin memperkuat komitmen kedua perusahaan dalam menghadirkan inovasi yang tidak hanya meningkatkan efisiensi bisnis, tetapi juga mendukung keberlanjutan industri dengan solusi yang lebih aman bagi tenaga kerja dan lebih ramah lingkungan.

  • Google Messages Luncurkan Fitur AI untuk Deteksi Penipuan

    Google Messages Luncurkan Fitur AI untuk Deteksi Penipuan

    Bisnis.com, JAKARTA – Google mengumunkan pembaruan besar untuk aplikasi Google Messages dengan meluncurkan fitur deteksi penipuan berbasis kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).

    Melansir dari The Verge, Rabu (5/3/2025) fitur inindirancang untuk melindungi pengguna Android dari pesan teks penipuan.

    Tidak hanya itu, fitur baru Google bertujuan untuk membantu mencegah penipuan yang sering terjadi melalui SMS, MMS, dan RCS, dengan memantau percakapan secara real-time untuk mendeteksi pola yang mencurigakan.

    Menurut Alberto Pastor Nieto, manajer produk senior Google Messages, deteksi penipuan ini sangat penting untuk menghadapi penipuan yang memanfaatkan teknik rekayasa sosial di tengah percakapan. 

    Fitur ini dapat menampilkan peringatan kepada pengguna saat potensi penipuan terdeteksi, memungkinkan mereka untuk segera mengabaikan pesan atau melaporkan serta memblokir pengirimnya. 

    “Untuk melindungi pengguna dengan lebih baik, kami berinvestasi dalam model AI baru yang cerdas yang mampu mendeteksi pola yang mencurigakan dan memberikan peringatan waktu nyata selama percakapan, sekaligus memprioritaskan privasi pengguna,” kata Alberto.

    Selain itu, Google juga meluncurkan beberapa fitur baru untuk pengguna Android, salah satunya adalah kemampuan untuk berbagi lokasi langsung di aplikasi Find My. 

    Fitur ini memungkinkan pengguna untuk berbagi lokasi dengan “kontak tepercaya” secara aman dan memilih dengan siapa serta berapa lama mereka ingin membagikan lokasi mereka. 

    Fitur serupa sudah ada di Google Maps, namun sekarang dapat diakses di aplikasi yang digunakan untuk menemukan perangkat yang hilang.

    Untuk pengguna perangkat Pixel, Google merilis fitur eksklusif seperti dukungan streaming multikamera yang memungkinkan pengguna Pixel 9 untuk menghubungkan kamera GoPro atau ponsel Pixel lainnya melalui Bluetooth dan WiFi untuk melakukan streaming dari berbagai sudut.

    Pembaruan lainnya untuk Pixel mencakup dukungan pengiriman pesan satelit untuk Verizon dan T-Mobile, serta saran otomatis di Pixel Screenshots untuk memilih tangkapan layar yang relevan. 

    Pengguna Pixel Watch, Pixel Tablet, dan ponsel Pixel 6 ke atas juga mendapatkan pembaruan transkripsi, yang memungkinkan mereka untuk mentranskripsi rekaman audio dari perangkat lama.