Category: Bisnis.com Tekno

  • Cofluent Gelar Current 2025 di India, Pamerkan Inovasi AI dan Analitik Terkini

    Cofluent Gelar Current 2025 di India, Pamerkan Inovasi AI dan Analitik Terkini

    Bisnis.com, JAKARTA – Confluent Inc, perusahaan pelopor data streaming ternama, siap menggelar ajang Current 2025 di Bengaluru, India pada 19 Maret 2025. 

    Agenda tersebut menandai konferensi Current pertama kalinya di kawasan Asia-Pasifik yang sebelumnya dikenal sebagai Kafka Summit Bangalore.

    Kamal Brar, Senior Vice President, APAC, Confluent Inc. mengatakan Current 2025 akan menghadirkan 45 pembicara untuk membawakan lebih dari 35 sesi dinamis di Hotel Sheraton Grand Bengaluru Whitefield, India. 

    Current 2025 akan mengupas tentang inti dari teknologi data streaming, menampilkan bagaimana organisasi memanfaatkan Apache Kafka®, Apache Flink®, dan Apache Iceberg® untuk memberdayakan aplikasi real-time dan kasus penggunaan AI generatif. Selain itu, dia mengatakan para peserta akan berkesempatan untuk belajar dari para pakar industri, terhubung dengan rekan-rekannya, dan menjelajahi tren terbaru dalam teknologi data streaming.

    “Platform data streaming merupakan fondasi strategis bagi bisnis untuk membangunpengalaman cerdas dan real-time yang diharapkan pelanggan,” katanya dalam keterangan resmi, Sabtu (15/3/2025). 

    Di Current Bengaluru, lanjutnya, para pakar terbaik di bidangnya akan mengeksplorasi bagaimana data streaming mendorong gelombang inovasi berikutnya, mulai dari analitik real-time hingga AI generatif.

    “Kami sangat antusias untuk memulai seri Current 2025 kami dari India, tempat penting bagi komunitas data streaming global,” ujarnya. 

    Jay Kreps, salah satu pendiri dan CEO Cofluent, dan Chief Product Officer Shaun Clowes akan menyampaikan sesi utama dengan para pelanggan dan mitra Confluent dari berbagai negara. 

    Berikut agenda Current 2025 Bengaluru:

    • Terhubung dan memperluas networknya dengan para pengguna data streaming dan menemukan cara untuk melakukan lebih banyak hal dengan data, secara real-time dan lebih mudah dari sebelumnya
    • Menghadapi tantangan implementasi dengan kiat-kiat dari praktisi teknologi dari Swiggy, Uber, Dream11, PhonePe, Shiprocket, dan lainnya yang memiliki pengalaman di dunia nyata
    • Dapatkan wawasan praktis dari para insinyur, arsitek, dan pemimpin komunitas terkemuka melalui pembicaraan singkat hingga pendalaman teknis
    • Jelajahi alat dan solusi terbaru untuk mendukung kebutuhan data bisnis dari penyedia teknologi di seluruh ekosistem streaming data
    • Pelajari tentang kemajuan produk, program, dan fitur terbaru dari Confluent
    • Dapatkan panduan karier dan kepemimpinan dari para pemimpin di Women in Tech Lunch yang diselenggarakan oleh Jaringan Inklusi Perempuan Confluent
    • Berpartisipasi dalam kursus tentang dasar-dasar Apache Kafka (perlu prapendaftaran)
    • Menangkan hadiah menarik dan hadiah lainnya selama acara berlangsung

    Bagi Anda yang tertarik untuk menghadiri Current 2025 dapat mendaftar secara online di https://current.confluent.io/bengaluru/registration

    Confluent merupakan platform data streaming yang memelopori kategori infrastruktur data baru yang secara fundamental baru yang membuat data bergerak.

    Penawaran cloud-native Confluent adalah platform dasar untukdata bergerak yang dirancang untuk menjadi jaringan penghubung cerdas yang memungkinkan data real-time, dari berbagai sumber, untuk terus mengalir di seluruh organisasi.

    Dengan Confluent, organisasi dapat memenuhi kebutuhan bisnis baru untuk memberikan pengalaman pelanggan front-end digital yang kaya dan bertransisi ke operasi back-end yang canggih, real-time, dan berbasis perangkat lunak.

  • Premium
                    
                                                
                    6 jam yang lalu
                
                            
            
                                    Program Efisiensi Prabowo Membuat 9.000 Desa 3T Terancam Blankspot?

    Premium 6 jam yang lalu Program Efisiensi Prabowo Membuat 9.000 Desa 3T Terancam Blankspot?

    Premium

    6 jam yang lalu

    Program Efisiensi Prabowo Membuat 9.000 Desa 3T Terancam Blankspot?

  • Adopsi AI Dalam Mendukung Pekerjaan di Indonesia Sangat Tinggi

    Adopsi AI Dalam Mendukung Pekerjaan di Indonesia Sangat Tinggi

    Bisnis,com,JAKARTA — Adopsi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) di Indonesia terus meningkat. Penerapan AI untuk membantu menyelesaikan pekerjaan masih terjadi setelah pandemi 2019 lalu. 

    “Bahkan secara global penggunaan AI dalam perkajaan itu meningkat sekitar 66% di tahun 2024 dari tahun sebelumnya. Di Indonesia bahkan lebih tinggi lagi, karena persentasenya mencapai 87%,” ujar Frans Adhiraja, Bisnis Personal System Categori Head HP Indonesia pada perbincangan Broadcash di kanal Youtube Bisniscom.

    Menurutnya, orang Indonesia sangat melek teknologi dan tidak bisa dikategorikan sebagai gagap teknologi atau gaptek. Bahkan orang Indonesia, lanjutnya, sangat canggih menerapkan kecerdasan buatan untuk mendukung pekerjaannya seperti membuat draft surat dan sebagainya.

    Di sisi lain, terkait kenyamanan kerja, kata Frans, secara global banyak pekerja yang belum nyaman dengan pekerjaan yang dilakoni setiap hari. Hal itu terungkap dalam survei yang dilakukan oleh salah satu raksasa teknologi, HP, dalam World Relationship Index atau WRI.

    Adapun, survei itu dilakukan secara gobal di 12 negara,dengan 15.600 responden, termasuk di Indonesia dan dilaksanakan secara rutin setiap tahun. Terakhir, survei dilaksanakan pada 2024 silam.

    “Jadi istilahnya kita mencoba mencari tahu apa sih sebenarnya yang dicari dan saat kita bekerja itu bagaimana. Karena faktor-faktornya itu banyak sekali yang mempengaruhi kita saat bekerja baik lingkungan, jenis pekerjaan dan kepemipinannya,” paparnya.  

    Lanjutnya, dalam survei teraktual, kurang lebih ada sekitar 28% responden secara global merasa belum memiliki hubungan dengan pekerjaan itu terbilang sehat. Mereka merasa ada yang tidak seimbang dalam pekerjaan.

    “Meski begitu, di Indonesia, 44% pekerja merasa nyaman dengan pekerjaan yang sedang dijalani saat ini. Jadi sekilas nampaknya pekerja di Indonesia merasa lebih senang dengan pekerjaannya,” terangnya.

    Frans menyebut terdapat sejumlah faktor yang membuat orang merasa belum nyaman dengan pekerjaan seperti faktor pimpinan perusahaan. 

    “Karena ternyata juga kalau kami melakukan survei juga responden itu sangat berharap mereka memiliki leader yang memiliki interpersonal skill yang baik, terutama juga dalam sisi misalnya memberikan empati. Karena dengan begitu kan kita bisa lebih merasa attached baik itu dengan pekerjaan kita ataupun juga dengan atasan kita,” tutupnya.

  • Adopsi Gen AI di Perbankan dan Finansial Makin Masif Tahun Ini

    Adopsi Gen AI di Perbankan dan Finansial Makin Masif Tahun Ini

    Bisnis.com, JAKARTA — IBM, perusahaan teknologi informasi dan komunikasi multinasional, memperkirakan adopsi AI Generatif (Gen AI) di sektor perbankan dan finansial akan melesat dalam beberapa tahun ke depan.

    Dalam laporan tahunan IBM Institute for Business Value2025 Outlook for Banking and Financial Markets disebutkan bahwa 8% bank yang mengembangkan AI generatif secara sistematis pada 2024, dan 78% menggunakan pendekatan taktis.

    Adapun saat ini semakin banyak perbankan yang melakukan pendekatan strategis untuk ekspansi layanan, termasuk program AI agen (Agentic AI). 

    Global Managing Director Banking & Financial Markets IBM Consulting, Shanker Ramamurthy melihat perubahan signifikan penerapan AI generatif di seluruh industri perbankan.

    Hal ini terjadi dikarenakan industri perbankan mulai pindah dari eksperimen di berbagai segmen perusahaan ke pendekatan secara strategis yang memprioritaskan teknologi AI.

    “Kami mengantisipasi industri mulai berfokus pada inisiatif AI generatif untuk meningkatkan pengalaman pelanggan, meningkatkan efisiensi operasional, mengurangi risiko, dan modernisasi infrastruktur TI,” kata Shanker dalam keteranganya, Jumat (14/3/2025).

    Adapun dalam laporan tersebut ditemukan konvergensi perbankan yang stabil akan diganti dengan kontras kinerja keuangan.  

    Terdapat, 60% CEO perbankan yang disurvei mengakui bahwa mereka harus menerima sedikit risiko untuk mendapatkan keunggulan otomatisasi dan peningkatan daya saing.

    Meskipun lebih dari 16% klien di seluruh dunia merasa nyaman dengan bank digital tanpa cabang sebagai hubungan perbankan utama mereka, persaingan mulai bergeser dari penawaran digital pasar massal ke layanan higher-value.

    Salah satunya termasuk layanan keuangan dan konsultasi untuk investor kaya serta usaha kecil dan menengah (UKM).

  • Komdigi Dorong Berbagi Jaringan 5G, Keputusan Akhir di Operator Seluler

    Komdigi Dorong Berbagi Jaringan 5G, Keputusan Akhir di Operator Seluler

    Bisnis.com, JAKARTA — Usulan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) terkait penerapan model Multi-Operator Core Network (MOCN) atau berbagi jaringan 5G hanya dapat terealisasi jika terjadi kesepakatan antar-operator seluler. 

    Pengamat Telekomunikasi dari STEI ITB, Agung Harsoyo. Agung menuturkan model MOCN ini memungkikan operator selular dapat memanfaatkan infrastruktur di sisi akses dan backhaul.  

    Sehingga, dengan model MOCN pemerintah bisa mempercepat pagelaran jaringan 5G di Tanah Air.

    Terkait dengan dasar hukum model MOCN, Agung menyebut bahwa model ini secara regulasi dibenarkan. Karena dasar hukumnya berada pada Undang-Undang (UU) Cipta Kerja terkait Postelsiar.

    “Secara regulasi hal ini dibenarkan, dasar hukumnya ada di UU Cipta Kerja terkait Postelsiar,” ujar Agung kepada Bisnis, Jumat (14/3/2025).

    Namun, Agung menyebut model seperti ini dapat dimulai, berdasar kesepakatan para operator seluler. 

    Maka dari itu, Pemerintah dapat menjadi katalisator program ini. Karena, Situasi saat ini sangat menguntungkan baik pelanggan maupun operator seluler.

    “Pelanggan seluler akan diuntungkan dengan layanan berkualitas tinggi dan harga terjangkau. Industri telko juga diharapkan dengan program ini akan dapat bertumbuh sehat/profitable,” tutur Agung.

    Multi-Operator Core Network (MOCN) adalah model berbagi jaringan telekomunikasi yang memungkinkan beberapa operator seluler untuk berbagi infrastruktur jaringan akses radio (RAN) yang sama, termasuk menara, antena, dan spektrum frekuensi, sambil tetap mempertahankan jaringan inti (core network) mereka secara terpisah.

    Model ini diklaim berhasil diterapkan di Malaysia. Sehingga, cakupan 5G di Malaysia sudah mencapai 80%.

    Sementara itu, Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) menilai MOCN merupakan langkah yang sangat baik dan tepat sebagai upaya mendorong adopsi 5G di Indonesia.

    Ketua Bidang Infrastruktur Telematika Nasional Mastel, Sigit Puspito Wigati Jarot mengatakan model ini akan menguntungkan karena pendekatan sharing infrastruktur yang ada dalam model MOCN.

    “Sharing infrastruktur dinilai menjadi pendekatan yang tepat untuk mengurangi biaya penggelaran 5G yang lumayan tinggi, banyak negara sudah membuktikan,” kata Sigit.

    Sigit menyebut MOCN merupakan satu bentuk infrastruktur sharing yang menurut definisi 3GPP, pendekatan ini memungkinkan infrastruktur jaringan tunggal ataupun RAN (Radio Access Network) digunakan secara bersama.

    Sehingga, infrastruktur akan terhubung ke core network dari berbagai operator jaringan. Hal ini, kata Sigit sudah dilakukan di Malaysia yang sukses dengan DNBnya.

    Maka dari itu, Sigit menyampaikan bahwa pemerintah perlu terlibat lebih aktif jika mau menggunakan model ini untuk mempercepat adopsi 5G.

    “Dengan pemerintah terlibat lebih aktif, diharapkan dapat mengurangi keraguan industri kekhawatiran melanggar aturan, regulasi dan sebagainya,” ujarnya.

  • Oracle Pertimbangkan Bangun Pusat Data di Batam

    Oracle Pertimbangkan Bangun Pusat Data di Batam

    Bisnis.com, JAKARTA — Oracle Corp. sedang mempertimbangkan untuk membangun cloud service center atau pusat data di Batam, Kepulauan Riau.

    Dilansir dari Bloomberg, salah seorang sumber menjelaskan bahwa pihak Oracle sedang berdiskusi dengan pemerintah untuk membangun pusat layanan komputasi awan (cloud) di Batam. Alasannya, raksasa teknologi Amerika Serikat tersebut ingin memperluas portofolio pusat data di Asia Tenggara.

    Oracle yang berkantor pusat di Austin, Texas, mengincar Batam yang berada di lepas pantai selatan Singapura. Nongsa Digital Park di Batam menjadi dipertimbangkan sebagai lokasi mengingat ada beberapa pusat data lain di sana, kata sumber tersebut.

    Status zona perdagangan bebas Batam juga menarik, seperti juga kedekatannya dengan Singapura dan Malaysia—tempat Oracle telah memiliki rencana untuk bisnis layanan cloud serupa. Sumber tersebut menambahkan bahwa diskusi tersebut belum final dan dapat berubah.

    Oracle tidak menanggapi permintaan komentar dari Bloomberg. Pihak Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia juga tidak menanggapi permintaan komentar.

    Para pemimpin teknologi AS dari Meta Platforms Inc. hingga Google sedang membangun pusat data di seluruh Asia dengan cepat, menyiapkan infrastruktur untuk mendukung ledakan layanan kecerdasan buatan yang dibayangkan di seluruh dunia.

    Sebagian besar investasi itu telah diberikan kepada negara-negara dengan ekosistem dan jaringan teknologi yang lebih mapan seperti Malaysia dan Singapura. Salesforce Inc. baru-baru ini mengumumkan investasi sebesar US$1 miliar di Singapura.

    Oracle telah memiliki dua pusat komputasi awan di Singapura, dan tahun lalu mengumumkan rencana senilai US$6,5 miliar untuk membangun fasilitas serupa di Malaysia.

    Adapun, Bain & Co. memperkirakan bahwa pasar global untuk produk terkait kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) dapat mencapai US$990 miliar pada 2027 karena adopsi teknologi tersebut mengubah cara perusahaan dan negara menjalankan bisnis.

  • Menanti Peluncuran Satelit ‘Mata-Mata’ Dewa Petir Berkuasa

    Menanti Peluncuran Satelit ‘Mata-Mata’ Dewa Petir Berkuasa

    Bisnis.com, JAKARTA – Roket Electron besutan Rocket Lab USA Inc. tengah bersiap di Semenanjung Mahia, di timur Selandia Baru akhir pekan ini. Rencananya, roket dengan tinggi 18 meter dan diameter 1,2 meter itu dijadwalkan lepas landas pada Sabtu (15/3/2025) Pukul 13.00 waktu setempat.

    Pada peluncuran kali ini, Electron akan mengangkut satelit milik Institute for Q-shu Pioneers of Space Inc. (iQPS), sebuah perusahaan fabrikasi satelit dengan spesialis pada satelit radar dan satelit dengan resolusi tinggi untuk observasi Bumi.

    Dalam keterangan resmi Rocket Lab, Electron akan mengangkut satelit QPS-SAR-9 lewat misi The Lightning God Reigns alias Dewa Petir Berkuasa menuju orbit di ketinggian 575 kilometer (km) dari Launch Complex 1-Pad B.

    Adapun, jendela peluncuran telah dibuka sejak Senin (10/3/2025). Awalnya, QPS-SAR-9 memang dijadwalkan meluncur pada Senin (10/3/2025). Akan tetapi, rencana tersebut ditunda hingga paling cepat Sabtu (15/3/2025).

    Dalam keterangan resmi iQPS menunjukkan bahwa selama proses verifikasi pra-peluncuran untuk QPS-SAR-9, uji darat tambahan dilakukan untuk mengevaluasi beberapa area yang perlu diperhatikan, dan integritasnya telah berhasil dikonfirmasi.

    Namun, untuk lebih meningkatkan keandalan satelit dan memastikan peluncuran yang sukses, iQPS telah memutuskan untuk menerapkan langkah-langkah tambahan di lokasi.

    Kini, Rocket Lab telah menjadwalkan kembali peluncuran QPS-SAR-9 pada Sabtu (15/3/2025) pukul 13.00 waktu Selandia Baru.

    Pada misi Dewa Petir Berkuasa, Electron akan menempatkan satelit Synthetic Aperture Radar (SAR) tunggal yang dinamakan SUSANOO-I untuk bergabung dengan konstelasi pencitraan Bumi milik iQPS yang tengah berkembang, guna memberikan pemantauan resolusi tinggi dari lokasi tertentu setiap 10 menit.

    Dewa Petir Berkuasa merupakan peluncuran pertama dari total delapan peluncuran untuk iQPS sepanjang 2025 dan 2026 guna membangun konstelasi iQPS. Hal ini sesuai dengan kesepakatan yang diteken kedua perusahaan pada 27 Februari 2025.

    Dalam keterangan resminya saat itu, Rocket Lab mengungkapkan bahwa kesepakatan baru tersebut merupakan tindak lanjut dari kontrak peluncuran ganda sebelumnya yang diteken kedua perusahaan pada 2024 dan menjadikan jumlah total peluncuran khusus Electron yang dipesan untuk iQPS menjadi delapan. Dari kedua pesanan massal tersebut, enam misi dijadwalkan untuk diluncurkan pada 2025 dan dua pada 2026. 

    Misi Dewa Petir Berkuasa diharapkan dapat mengikuti misi sukses Rocket Lab sebelumnya untuk iQPS yang diluncurkan pada Desember 2023 saat perusahaan yang berbasis di Long Beach, California, Amerika Serikat ini meluncurkan satelit QPS-SAR-5 dengan nama TSUKOYOMI-I.

    Adapun, setiap misi mendatang juga akan mencakup Rocket Lab Motorized Lightband, yang digunakan untuk memisahkan dan menyebarkan satelit dari Electron setelah berada di luar angkasa.

    Peluncuran kali ini akan menjadi misi ketiga Rocket Lab pada 2025 sekaligus peluncuran Electron ke-61 secara keseluruhan. Peluncuran tersebut bakal menambah jumlah total satelit yang dikirim ke luar angkasa oleh Rocket Lab menjadi 211.

    Pendiri dan CEO Rocket Lab Peter Beck mengungkapkan bahwa pembuatan konstelasi yang presisi pada garis waktu yang disesuaikan adalah kekuatan Electron. Pihaknya tahu posisi orbit yang presisi sangat penting untuk setiap misi pencitraan Bumi, sehingga sangat dicari oleh operator konstelasi.

    “Permintaan ini tercermin dalam banyaknya kontrak peluncuran ganda yang terus kami tandatangani dengan operator konstelasi seperti iQPS. Kami merasa terhormat dapat bermitra dengan iQPS sekali lagi untuk menghadirkan kemampuan ini,” katanya saat penandatanganan kontrak tersebut.

    Sementara itu, CEO iQPS Shunsuke Onishi mengungkapkan kegembiraannya dan bersyukur dapat mengumumkan kontrak peluncuran tambahan untuk empat satelit lagi di Electron, menyusul pengumuman perusahaan sebelumnya.

    “Frekuensi peluncuran dan keandalan Electron yang tinggi menjadikannya pilihan ideal untuk misi kami, dan mengamankan peluang ini pada tahap awal sungguh mengasyikkan. Kontrak ini membawa kami selangkah lebih dekat untuk membangun konstelasi satelit kami selama dua tahun ke depan, dan kami tetap berkomitmen penuh untuk mewujudkan visi ini,” jelas Onishi.

    iQPS merupakan perusahaan rintisan luar angkasa pionir yang didirikan pada 2005 oleh dua profesor emeritus dari Universitas Kyushu dan seorang pengembang roket dengan misi membangun industri luar angkasa di wilayah Kyushu, Jepang.

    Dengan keahlian lebih dari 20 tahun pada pengembangan satelit kecil di Universitas Kyushu, iQPS kini menyatukan tim dinamis yang terdiri dari para insinyur muda, pemimpin industri, dan profesor emeritus yang visioner. Langkah pertumbuhan IQPS juga makin diperkuat dengan dukungan lebih dari 25 perusahaan mitra di seluruh Jepang, yang sebagian besar berpusat di utara Kyushu.

    Dalam keterangan resminya, IQPS menjelaskan bahwa QPS-SAR adalah satelit SAR kecil canggih. Perusahaan telah merancang antena besar yang dapat disebarluaskan dan dipatenkan, yang ringan dan sangat ringkas, yang memungkinkan satelit tersebut memancarkan gelombang radio yang kuat.

    Terobosan ini diklaim mampu menghasilkan pengembangan QPS-SAR yang sukses, satelit SAR kecil beresolusi tinggi yang beratnya hanya 1/20 kali lebih ringan dan biayanya 1/100 kali lebih murah daripada satelit SAR tradisional.

    Hingga saat ini, sebanyak delapan satelit QPS-SAR telah diluncurkan dan iQPS bermaksud untuk membangun konstelasi yang terdiri dari 36 satelit. Hal ini akan memungkinkan pengiriman NearReal-Time Data Provisioning Service alias pengiriman data beresolusi tinggi mendekati waktu yang bersamaan.

    Hal ini memungkinkan pengamatan wilayah-wilayah tertentu di seluruh dunia pada interval rata-rata 10 menit. Tak hanya itu, lewat teknologi ini maka akan memungkinkan pengumpulan citra berkelanjutan sebagai data, dan untuk mengumpulkan data tidak hanya pada Objek Tetap (stationery objects) seperti tanah dan bangunan, tetapi juga pada objek bergerak (moving objects) seperti kendaraan, kapal, dan ternak.

    Manajemen iQPS dalam pernyataannya mengungkapkan bahwa data yang dikumpulkan oleh konstelasi QPS-SAR berpotensi untuk merevolusi industri dan membentuk kembali masa depan.

    Dengan memanfaatkan wawasan dari data objek bergerak, iQPS dapat membuka nilai ekonomi baru, meningkatkan keselamatan dan keamanan perkotaan, dan menyediakan analisis prediktif untuk pertanian, ekonomi nasional, dan pasar regional ketika terintegrasi dengan data cuaca, pasar, dan ekonomi.

    Kemungkinannya tidak terbatas. QPS-SAR juga memungkinkan kesadaran situasional yang cepat dalam keadaan darurat. Dengan sejumlah satelit di orbit, yang mampu menembus awan dan gumpalan, ia menyediakan pemantauan 24/7, memastikan penilaian cepat dan perencanaan tindakan penanggulangan yang efektif—terlepas dari kondisi cuaca.

  • Apple dan Google Hambat Persaingan Pasar Peramban Seluler di Inggris

    Apple dan Google Hambat Persaingan Pasar Peramban Seluler di Inggris

    Bisnis.com, JAKARTA — Otoritas Persaingan dan Pasar (CMA) Inggris menyatakan bahwa pasar peramban seluler di Inggris tidak berfungsi dengan baik untuk konsumen dan bisnis. Apple dan Google dianggap bertanggung jawab besar atas masalah ini.

    Melansir dari The Verge, Kamis (13/3/2025) investigasi yang dilakukan oleh kelompok penyelidikan independen ini mengungkapkan bahwa kebijakan Apple terkait iOS, Safari, dan WebKit mempersulit persaingan antara penyedia peramban web pihak ketiga, sehingga, membatasi dinamika pasar.

    Investigasi tersebut menyoroti beberapa praktik yang dianggap menghambat persaingan. Salah satunya adalah kebijakan Apple yang mengharuskan semua peramban di iOS berjalan pada mesin peramban WebKit-nya sendiri.

    Hal ini memberikan Safari akses istimewa ke fitur-fitur tertentu yang tidak diberikan kepada peramban berbasis WebKit pesaing. 

    Apple, menurut penyelidik, tidak hanya mendominasi pasar melalui mekanisme ini tetapi juga mengurangi kemungkinan bagi pengguna untuk beralih ke peramban lain meskipun memungkinkan penggantian aplikasi peramban default. 

    Temuan serupa ditemukan pada Android, di mana Chrome terpasang secara default pada sebagian besar perangkat Android. 

    Meski begitu, laporan CMA mencatat bahwa Apple dan Google telah melakukan beberapa perubahan untuk mempermudah pengguna dalam beralih ke peramban alternatif sejak penyelidikan diumumkan.

    Meskipun Apple dan Google belum memberikan komentar resmi mengenai laporan CMA, regulator telah mengajukan beberapa solusi untuk meningkatkan persaingan di pasar peramban seluler. 

    Saran-saran tersebut termasuk memaksa Apple untuk memungkinkan penggunaan mesin peramban alternatif di iOS, mewajibkan kedua perusahaan menawarkan pilihan peramban saat pengaturan perangkat, serta melarang pembagian pendapatan Chrome antara Apple dan Google.

    Selain itu, CMA juga meluncurkan penyelidikan terpisah untuk mengevaluasi apakah Apple dan Google memenuhi syarat sebagai perusahaan yang memiliki status pasar strategis berdasarkan Undang-Undang Pasar Digital, Persaingan, dan Konsumen (DMCC).

    Jika status tersebut diberikan, kedua perusahaan dapat dikenakan regulasi antimonopoli yang lebih ketat dan potensi denda hingga 10% dari omzet tahunan mereka. 

    Investigasi terhadap status tersebut sedang berlangsung dan diharapkan selesai pada akhir tahun ini.

  • Komdigi Dukung Penegakan Hukum Kasus PDNS Rp958. Miliar, Siap Kasih Data

    Komdigi Dukung Penegakan Hukum Kasus PDNS Rp958. Miliar, Siap Kasih Data

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menegaskan dukungan penuh terhadap proses penegakan hukum terkait dugaan korupsi pengadaan Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) periode 2020-2024 senilai Rp958 miliar.

    Sekretaris Jenderal (Sekjen) Komdigi, Ismail mengatakan berkomitmen penuh terhadap prinsip transparansi, akuntabilitas, dan tata kelola yang baik dalam setiap proses pengadaan barang dan jasa. 

    Ismail menekankan bahwa sebagai institusi yang taat hukum, kementerian siap bekerja sama sepenuhnya dengan aparat penegak hukum dalam proses penyidikan yang tengah berlangsung.

    “Kami siap memberikan informasi dan data yang dibutuhkan guna memastikan proses hukum berjalan dengan lancar,” kata Ismail dalam keteranganya, Jumat (14/3/2025).

    Lebih lanjut, Ismail menjelaskan bahwa proyek PDNS dirancang untuk memperkuat infrastruktur data nasional guna mendukung transformasi digital Indonesia, khususnya dalam aspek keamanan data dan efisiensi layanan publik. 

    Dirinya menegaskan bahwa transparansi dan akuntabilitas adalah nilai fundamental yang terus dijunjung tinggi dalam setiap kebijakan dan program kementerian. 

    Diberitakan sebelumnya, Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat tengah mengusut kasus dugaan korupsi pengadaan pusat data nasional sementara (PDNS) senilai Rp958 miliar.

    Kepala Seksi Intel Kejari Jakarta Pusat, Bani Immanuel Ginting mengatakan tempus kasus ini terjadi pada periode 2020 sampai dengan 2024.

    “Pada tahun 2020-2024 Kemkominfo melakukan pengadaan barang/jasa dan PDNS dengan total pagu anggaran Rp958 Miliar,” ujar Bani dalam keterangan tertulis, Jumat (14/3/2025)

    Dia menjelaskan, kasus ini bermula terjadi pada 2020. Kala itu, pejabat Kominfo melakukan kerja sama dengan perusahaan swasta untuk memenangkan tender proyek terhadap PT AL dengan nilai Rp 60 miliar.

    Selang setahun, PT AL kembali memenangkan proyek tender terkait PDNS senilai Rp102,6 miliar. Kongkalingkong pejabat Kominfo dengan PT AL juga kembali terjadi pada 2022 dengan nilai Rp188,9 miliar.

    “Di tahun 2023 dan 2024 kembali perusahaan yang sama memenangkan pekerjaan komputasi awan dengan nilai kontrak tahun 2023 senilai Rp350 miliar dan tahun 2024 senilai Rp256,5 miliar,” tambah Bani.

    Akibatnya, pengadaan yang diduga tidak sesuai standar, serta tanpa pertimbangan kelaikan BSSN sebagai penawaran itu telah membuat beberapa serangan ransomware terhadap PDSN pada 2024.

  • Telkom (TLKM) Buka Lowongan Kerja, Ini Link Pendaftarannya

    Telkom (TLKM) Buka Lowongan Kerja, Ini Link Pendaftarannya

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) membuka sejumlah lowongan kerja untuk sejumlah posisi. Berikut link pendaftarannya. 

    Adapun, dibukanya lowongan pekerjaan di Telkom, setelah pemerintah dalam hal ini BUMN resmi membuka kembali Rekrutmen Bersama BUMN (RBB) 2025. 

    Direktur Human Capital Management Telkom Afriwandi mengatakan bahwa dalam upaya transformasi menjadi digital telco, Telkom Group berkomitmen untuk terus menyediakan wadah bagi putra putri terbaik Indonesia dalam mengembangkan karier bersama Telkom.

    Salah satunya wadah tersebut adalah Rekrutmen Bersama BUMN 2025 dimana program ini dapat mengakselerasi digitalisasi, memperkuat akses telekomunikasi, dan membangun masyarakat digital di Indonesia.

    “Kami senantiasa memberikan kesempatan yang sama kepada seluruh talenta terbaik, sejalan dengan prinsip keberagaman, kesetaraan, dan inklusi yang dijalankan TelkomGroup di lingkungan kerja,” kata Afriwandi dalam keteranganya, Jumat (14/3/2025).

    Afriwandi menambahkan, rekrutmen ini bisa mendukung optimalisasi dan sinergi pengelolaan talenta TelkomGroup karena melibatkan Telkom dan anak perusahaannya.

    Pendaftaran program Rekrutmen Bersama BUMN 2025 dibuka mulai tanggal 7 – 16 Maret 2025. 

    Para talenta muda diharapkan segera mempersiapkan diri dan mendaftar melalui link rekrutmenbersama2025.fhcibumn.id sebelum batas waktu yang ditentukan, mengingat kuota pendaftar yang terbatas.

    “TelkomGroup tidak hanya menjadi tempat bekerja, tapi juga untuk belajar, bertumbuh, dan berkontribusi nyata dalam memajukan Indonesia. Ini menjadi kesempatan baik bagi talenta Indonesia dalam mengembangkan diri dan mewujudkan manfaat bersama TelkomGroup,” tuturnya.

    Rekrutmen Bersama BUMN merupkan agenda tahunan yang diinisiasi Kementerian BUMN dan Forum Human Capital Indonesia (FHCI). Agenda ini membuka peluang kerja bagi talenta muda Indonesia untuk bergabung dan berkontribusi di 107 perusahaan BUMN. 

    Kesempatan ini terbuka untuk kategori Reguler, Disabilitas, serta Putra dan Putri Papua, dengan lebih dari 2.000 lowongan kerja dari 100+ perusahaan BUMN Grup.