Category: Bisnis.com Tekno

  • Terbatas Hari Ini! Update Kode Redeem FF Senin 7 April 2025

    Terbatas Hari Ini! Update Kode Redeem FF Senin 7 April 2025

    Bisnis.com, JAKARTA – Di bawah ini adalah update kode redeem FF hari ini, Senin 7 April 2025 yang bisa Anda klaim jika masih aktif.

    Kode redeem menjadi salah satu yang ditunggu oleh pemain game Free Fire alias FF.

    Kode redeem sendiri merupakan susunan huruf dan angka yang berisi hadiah. Anda hanya perlu menukarkannya ke situs Free Fire untuk mendapatkan hadiah tersebut.

    Meski demikian, Anda harus bergegas untuk menukarkannya, sebab satu kode redeem hanya berlaku satu kali saja.

    Kode redeem FF hari ini Senin 7 April 2025

    5B8F 7DC9 E6A1

    B2E6 D9C4 8F1A

    HE3WH99A89S8

    5GBV2KFWZ7D8

    J6V4NGGHSYKB

    DIAMONDFREE4

    KIOSGAMERUTO

    TFX9J3Z2RP64

    FFGTYUO4K5D1

    FFPL-WHSK-R7GB

    SKIN-NEWY-EAR5

    FFPL-UE4M-4MEG

    SKIN-HERO-FREE

    FFEV-ENTX-2024

    F5A7 B9C2 D61A

    TIMNASETB5J1

    INDOR0D4W8E6

    FF1V-2CB3-4ERT

    FFR4-G3HM-5YJN

    FFR3-GT5Y-JH76

    Kode redeem hanya bisa ditukarkan jika belum ada yang menukarkannya.

    Cara Klaim Kode Redeem FF

    1. Buka situs https://reward.ff.garena.com/id.

    2. Masuk atau login ke akunmu dengan beberapa alternatif cara, yaitu dari akun facebook, alamat email Google, akun Apple, VK atau Huawei, hingga akun Twitter.

    3. Masukkan salah satu kode redeem FF.

    4. Pada umumnya, kode redeem Garena berjumlah 12 sampai 16 digit. Klik konfirmasi.

    5. Jika kode tersebut masih valid, maka hadiah akan langsung dikirim ke Inbox Anda.

  • Pendanaan ke Perusahaan Kecerdasan Buatan (AI) Meroket 159% Kuartal IV/2024

    Pendanaan ke Perusahaan Kecerdasan Buatan (AI) Meroket 159% Kuartal IV/2024

    Bisnis.com, JAKARTA — CB Insight, perusahaan analisis swasta, mengungkap jumlah pendanaan yang mengalir ke perusahaan kecerdasan buatan (AI) dunia melesat 159% pada kuartal IV/2024 dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

    Total pendanaan yang disalurkan menyentuh US$43,8 miliar atau Rp727,1 triliun (kurs: Rp16.601) pada periode Oktober-Desember 2024.

    Laporan CB Insight juga mengungkap pada tahun ini pendanaan ke perusahaan AI mencapai titik tertinggi dalam 6 tahun terakhir.

    Berdasarkan wilayahnya, pendanaan untuk perusahaan AI paling banyak mengalir ke Amerika Serikat, yakni US$38 miliar dengan 548 kesepakatan pada kuartal IV/2024.

    Sementara itu pendanaan ke pasar Eropa dan Asia masih terbuka lebar karena pendanaan yang masuk masih sangat kecil yaitu masing-masing sebesar US$2,5 miliar dan US$2 miliar.

    Adapun secara tahunan, nilai pendanaan untuk perusahaan AI di dunia sepanjang tahun 2024 sebesar US$100,4 miliar dengan 4.505 kesepakatan. Pendanaan tersebut meningkat 79,61% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang senilai US$55,9 miliar dengan 4.236 kesepakatan. 

    Menurut CB Insights, pendanaan ke perusahaan AI ini melewati angka US$100 miliar untuk pertama kalinya pada 2024 lantaran didorong oleh 13 kesepakatan yang memiliki nilai di atas US$1 miliar.  

    Secara keseluruhan, mega-round atau kesepakatan bernilai di atas US$100 juta menyumbang 69% dari total pendanaan. Ini mencerminkan tingginya biaya pengembangan AI. 

    Sementara itu, data firma analitik Dealroom, perusahaan rintisan AI mengumpulkan US$110 miliar tahun lalu, 62% lebih banyak dari tahun sebelumnya. Pada saat yang sama, startup di seluruh spektrum teknologi mengumpulkan US$227 miliar atau turun 12% dari tahun 2023.

    Pendiri Dealroom Yoram Wijngaarde mengatakan saat AI berkembang pada akhir 1990-an dan awal tahun 2000-an investor belum menaruh perhatian.

    Para pemilik modal kemudian baru tertarik untuk berinvestasi saat ini, ketika AI menyentuh banyak ekosistem. 

    “Ini adalah gelombang terbesar yang pernah ada berdasarkan jumlah absolut yang diinvestasikan. Tidak pernah ada yang seperti ini,” kata Yoram.

    Mengutip Techcrunch, beberapa putaran pendanaan AI terbesar pada 2024 mengalir ke berbagai area yang menarik. Antropik (model bahasa besar, AI generatif), Waymo (mengemudi sendiri), Anduril (pertahanan), xAI (aplikasi), Databricks (memproses dan mengelola data, khususnya data AI), dan Vantage (pusat data dan infrastruktur) termasuk dalam 10 penggalangan dana terbesar tahun 2024.

    Pada 1 April 2025, Bloomberg melaporkan bahwa OpenAI bakal menggalang putaran pendanaan terbesar sepanjang masa. Hal itu merujuk pada data yang dikompilasi oleh perusahaan riset PitchBook. 

    Nilai kesepakatan yang dicapai pengembang ChatGPT itu hampir dua kali lipat dibandingkan dengan valuasi sebelumnya US$157 miliar. Valuasi itu dicapai setelah penggalangan dana pada Oktober lalu. 

    Baca Juga : OpenAI Tunda Peluncuran ChatGPT Image Generator untuk Pengguna Gratis
    Pada 26 Maret 2025, Bloomberg melaporkan OpenAI menutup kesepakatan finansial senilai US$40 miliar. 

    CEO OpenAI Sam Altman mengatakan setiap minggu ratusan juta orang menggunakan ChatGPT. 

    “Investasi ini membantu kami mendorong pengembangan dan membuat AI makin bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya seperti dikutip dari Bloomberg, Selasa (1/4/2025). 

  • WhatsApp Siapkan 3 Fitur Baru untuk Panggilan Suara dan Video, Khusus Android

    WhatsApp Siapkan 3 Fitur Baru untuk Panggilan Suara dan Video, Khusus Android

    Bisnis.com, JAKARTA — Whatsapp, layanan pesan singkat milik Meta, dikabarkan tengah menambah 3fitur baru pada panggilan suara dan video khusus untuk pengguna smartphone Android. 

    Dilansir dari WABetaInfo, Minggu (6/4/2025)  Whatsapp akan menambah tiga fitur baru untuk Android versi beta 2.25.10.16, mulai dari fitur emoji hingga tombol bisu.  

    Fitur pertama tombol bisu untuk panggilan suara masuk akan dimunculkan pada panel notifikasi dan memungkinkan pengguna untuk menjawab panggilan sambil membisukan mikrofon. Belum diketahui bagaimana fitur tersebut berfungsi. Namun diperkirakan untuk menghadapi kebisingan saat melakukan panggilan suara. 

    Fitur kedua adalah fitur yang memungkinkan Anda untuk mematikan kamera sebelum menjawab panggilan video. Fitur ini digunakan saat menerima panggilan video. Fitur ini berguna bagi pengguna yang membutuhkan beberapa detik untuk bersiap sebelum tampil di depan kamera atau tidak ingin tampil di kamera sama sekali. 

    Ini juga menambahkan lapisan privasi saat menerima panggilan dari nomor tak dikenal karena Anda tidak akan langsung muncul di layar setelah menjawab panggilan video.

    Fitur ketiga adalah reaksi emoji untuk panggilan video. Ini akan memungkinkan peserta dalam panggilan video untuk bereaksi dengan emoji secara real-time. 

    Fitur-fitur ini tersedia baru untuk beberapa penguji beta WhatsApp untuk Android dan akan diperluas ke lebih banyak pengguna dalam beberapa minggu mendatang.

    Sebelumnya, WhatsApp menambah fitur musik ke pembaruan status. Fitur WhatsApp ini mirip dengan Instagram sehingga pengguna bisa menggunakan musik ketika update status WhatsApp (WA).

    Mengutip Blog Resmi WhatsApp, dijelaskan bahwa saat Anda membuat status, akan ada ikon not musik pada bagian atas layar. Pengguna dapat mengetuk ikon tersebut untuk membuka daftar lagu yang dapat dipilih sesuai suasana dan kebutuhan. 

    “Pilih bagian lagu yang sesuai dengan momen Anda hingga 15 detik untuk foto dan hingga 60 detik untuk video,” tulis WhatsApp dikutip Selasa (1/4/2025).

    WhatsApp mengeklaim daftar lagu atau pustaka lagu itu menyediakan jutaan lagu yang dapat digunakan pengguna. Dari sisi keamanan, WhatsApp juga memastikan bahwa status yang diperbarui pengguna terenkripsi secara menyeluruh sehingga WhatsApp tidak melihat status atau lagu apa yang dibagikan. 

    “Kami akan meluncurkannya secara global dan memperluasnya dalam beberapa minggu ke depan. Bersiaplah untuk memberikan informasi terbaru, satu per satu,” tulis WhatsApp.

  • ATSI Ungkap Dampak Kebijakan Tarif Trump Terhadap Perkembangan Infrastruktur 5G

    ATSI Ungkap Dampak Kebijakan Tarif Trump Terhadap Perkembangan Infrastruktur 5G

    Bisnis.com, JAKARTA — Kebijakan tarif timbal balik atau reciprocal tariff sebesar 32% yang diterapkan Amerika Serikat (AS) berpeluang menaikkan nilai tawar Indonesia dalam pengembangan 5G. Penetrasi teknologi baru tersebut bakal makin kencang. 

    Wakil Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Indonesia (ATSI) Merza Fachys mengatakan kebijakan tarif Trump hanya memberatkan ekspor komoditas Indonesia, tidak dengan sektor teknologi, termasuk 5G. 

    “Sementara pembangunan infrastruktur khusus nya 5G tidak terkait dengan ekspor ke AS,” kata Merza kepada Bisnis, Minggu (6/4/2025).

    Merza menambahkan kebijakan Trump justru berpeluang membuat penetrasi 5G makin berkembang. 

    Negara-negara yang awalnya mengirimkan perangkat 5G ke AS, akan menjadikan Indonesia sebagai pasar alternatif, yang kemudian berpotensi membuat nilai tawar Indonesia naik. 

    Indonesia berpeluang mendapatkan perangkat 5G dengan harga yang relatif lebih terjangkau.

    “Mereka (negara penghasil 5G) akan melihat Indonesia sebagai alternative solution untuk maintain volume ekspor,” ucap Merza.

    Laporan terbaru Global System for Mobile Communications Association (GSMA) memperkirakan penetrasi 5G Indonesia masih berkisar 3% pada 2024. 

    Penetrasi tersebut diharapkan dapat meningkat menjadi 32% pada 2030 dengan dukungan berbagai kebijakan, termasuk ekosistem yang makin matang. 

    Diberitakan sebelummya, Presiden AS Donald Trump memberlakukan tarif impor pada mitra dagang AS di seluruh dunia. Kebijakan itu menjadi serangan terbesarnya terhadap sistem ekonomi global yang telah lama dianggapnya tidak adil.

    Trump mengatakan dirinya akan menerapkan tarif minimum 10% pada semua eksportir ke AS dan mengenakan bea masuk tambahan pada sekitar 60 negara dengan ketidakseimbangan perdagangan atau defisit neraca perdagangan terbesar dengan AS.

    “Selama bertahun-tahun, warga negara Amerika yang bekerja keras dipaksa untuk duduk di pinggir lapangan ketika negara-negara lain menjadi kaya dan berkuasa, sebagian besar dengan mengorbankan kita. Namun kini giliran kita untuk makmur,” kata Trump dalam sebuah acara di Rose Garden, Gedung Putih pada Rabu (2/4/2025) waktu setempat dilansir dari Bloomberg.

    Seperti diketahui, Kanada dan Meksiko sudah menghadapi tarif 25% yang terkait dengan perdagangan narkoba dan migrasi ilegal. Tarif tersebut akan tetap berlaku dan dua mitra dagang terbesar AS tersebut tidak akan terkena rezim tarif baru selama tarif terpisah masih berlaku.

    Pengecualian untuk barang-barang yang tercakup dalam perjanjian perdagangan Amerika Utara yang ditengahi oleh Trump pada masa jabatan pertamanya akan tetap ada.

    China akan dikenakan tarif sebesar 34%. Sementara Uni Eropa akan dikenakan pungutan 20% dan Vietnam akan dikenakan tarif 46%, menurut dokumen Gedung Putih.

    Negara-negara lain yang akan dikenakan tarif impor Trump yang lebih besar termasuk Jepang sebesar 24%, Korea Selatan sebesar 25%, India sebesar 26%, Kamboja sebesar 49%, dan Taiwan sebesar 32%.

  • Daftar Harga iPhone 16 Series di iBox dan Erafone, Mana Lebih Murah?

    Daftar Harga iPhone 16 Series di iBox dan Erafone, Mana Lebih Murah?

    Bisnis.com, JAKARTA – Indonesia akhirnya membuka penjualan iPhone 16 series setelah tertunda beberapa saat.

    Sejumlah toko resmi sudah mengumumkan penjualan iPhone 16 series, di antaranya adalah iBox dan Erafone.

    Di situs resmi iBox, iPhone 16 paling murah ialah seri iPhone 16e yang dipasarkan mulai dari Rp12,49 juta.

    Harga tersebut sama dengan yang dipasarkan oleh Erafone di laman resminya, yakni Rp12,499 juta untuk seri terendahnya.

    Dari pantauan Bisnis, harga iPhone 16 series yang dijual di iBox dan Erafone tidak memiliki perbedaan.

    Berikut daftar harga iPhone 16 series yang dijual di iBox dan Erafone.

    Harga iPhone 16 Series di iBox dan Erafone

    iPhone 16e

    iPhone 16e 128 GB Rp12.499.000
    iPhone 16e 256GB Rp14.999.000
    iPhone 16e 512GB Rp18.999.000

    iPhone 16

    iPhone 16 128 GB Rp14.999.000
    iPhone 16 256 GB Rp17.499.000
    iPhone 16 512 GB Rp21.999.000

    iPhone 16 Plus

    iPhone 16 Plus 128 GB Rp16.999.000
    iPhone 16 Plus 256 GB Rp19.499.000
    iPhone 16 Plus 512 GB Rp23.999.000

    iPhone 16 Pro

    iPhone 16 Pro 128 GB Rp18.499.000
    iPhone 16 Pro 256 GB Rp21.499.000
    iPhone 16 Pro 512 GB Rp25.999.000
    iPhone 16 Pro 1 TB Rp30.499.000

    iPhone 16 Pro Max

    iPhone 16 Pro Max 256 GB Rp22.499.000
    iPhone 16 Pro Max 512 GB Rp27.999.000
    iPhone 16 Pro Max 1 TB Rp32.999.000

  • Hindari Tarif Impor Tinggi, Apple Pertimbangkan Perluas Manufaktur di Brasil

    Hindari Tarif Impor Tinggi, Apple Pertimbangkan Perluas Manufaktur di Brasil

    Bisnis.com, JAKARTA — Apple sedang mempertimbangkan untuk memperluas fasilitas manufakturnya di Brasil sebagai langkah strategis untuk menghindari tarif impor tinggi Amerika Serikat yang baru-baru ini diumumkan oleh pemerintahan Donald Trump.

    Melansir GSM Arena, Minggu (6/4/2025) dua pasar utama untuk perangkat keras Apple yaitu China dan India mendapatkan tarif impor yang besar, yakni bea masuk sebesar 34% untuk barang-barang yang diimpor dari China dan 26% untuk barang dari India.

    Dengan tarif tersebut, Apple akan dikenakan pajak yang lebih tinggi, yang kemungkinan besar akan dialihkan kepada pelanggan dalam bentuk harga produk yang lebih tinggi.

    Untuk mengurangi dampak dari tarif ini, Apple dilaporkan sedang mempertimbangkan ekspansi operasional di Brasil, di mana tarif impor hanya sebesar 10%

    Rencana ini diketahui mulai disusun pada tahun 2024 dan telah mendapatkan sertifikasi yang diperlukan agar Apple dan mitranya, Foxconn, dapat merakit model terbaru iPhone 16 di negara tersebut. 

    Sebelumnya, Apple telah memproduksi model iPhone 13, 14, dan 15 di Brasil, dan kini berencana untuk memperluas produksi dengan menambah seri iPhone 16 Pro.

    Perluasan fasilitas manufaktur ini akan melibatkan investasi besar serta beberapa perubahan struktur operasional. Langkah ini memungkinkan Apple untuk memenuhi permintaan pasar domestik Brasil.

    Tidak hanya itu, langkah ini memungkinkan Appla untuk mengekspor sebagian dari produksinya ke Amerika Serikat, yang pada gilirannya memungkinkan perusahaan tersebut menghindari sebagian besar tarif yang dikenakan pada barang yang diproduksi di luar negeri.

    Diberitakan sebelummya, Presiden AS Donald Trump memberlakukan tarif impor pada mitra dagang AS di seluruh dunia. Kebijakan itu menjadi serangan terbesarnya terhadap sistem ekonomi global yang telah lama dianggapnya tidak adil.

    Trump mengatakan dirinya akan menerapkan tarif minimum 10% pada semua eksportir ke AS dan mengenakan bea masuk tambahan pada sekitar 60 negara dengan ketidakseimbangan perdagangan atau defisit neraca perdagangan terbesar dengan AS.

    “Selama bertahun-tahun, warga negara Amerika yang bekerja keras dipaksa untuk duduk di pinggir lapangan ketika negara-negara lain menjadi kaya dan berkuasa, sebagian besar dengan mengorbankan kita. Namun kini giliran kita untuk makmur,” kata Trump dalam sebuah acara di Rose Garden, Gedung Putih pada Rabu (2/4/2025) waktu setempat dilansir dari Bloomberg.

    Seperti diketahui, Kanada dan Meksiko sudah menghadapi tarif 25% yang terkait dengan perdagangan narkoba dan migrasi ilegal. Tarif tersebut akan tetap berlaku dan dua mitra dagang terbesar AS tersebut tidak akan terkena rezim tarif baru selama tarif terpisah masih berlaku.

    China akan dikenakan tarif sebesar 34%. Sementara Uni Eropa akan dikenakan pungutan 20% dan Vietnam akan dikenakan tarif 46%, menurut dokumen Gedung Putih.

    Negara-negara lain yang akan dikenakan tarif impor Trump yang lebih besar termasuk Jepang sebesar 24%, Korea Selatan sebesar 25%, India sebesar 26%, Kamboja sebesar 49%, dan Taiwan sebesar 32%.

  • NASA Temukan Berlian Raksasa di Luar Angkasa, Ukurannya 5 Kali Lebih Besar dari Bumi

    NASA Temukan Berlian Raksasa di Luar Angkasa, Ukurannya 5 Kali Lebih Besar dari Bumi

    Bisnis.com, JAKARTA – Para ilmuwan NASA menemukan struktur seperti berlian rakasa, yang lima kali lebih besar dari Bumi!

    Para ilmuwan percaya bahwa PSR J1719-1438b (nama resmi struktur tersebut), pada kenyataannya, adalah sebuah planet yang pernah menjadi bagian dari sebuah bintang, yang lapisan luarnya terkelupas oleh bintang neutron besar, yang juga merupakan pulsar milidetik.

    Meskipun lapisan luarnya terkelupas, yang tersisa sebagian besar adalah karbon. Oleh karena itu, 1438b, pada dasarnya, adalah berlian yang 5 kali lebih besar dari Bumi!

    Tahun lalu, Teleskop Luar Angkasa James Webb milik NASA membuat penemuan yang menarik di area planet di luar Bumi. Sebuah planet unik bernama 55 Cancri e ditemukan, terletak sekitar 41 tahun cahaya dari planet kita. Penemuan ini menekankan kondisi ekstrem dan beragam yang terjadi di luar tata surya kita.

    55 Cancri e didefinisikan sebagai ‘Bumi super’, berukuran hampir dua kali lebar Bumi dan mengklaim massa sekitar sembilan kali lebih besar. Ukuran dan massa planet ini menjadikannya sebagai subjek yang sangat menarik bagi para ilmuwan dan peneliti yang antusias untuk menjelajahi berbagai planet yang menghuni galaksi kita.

    Planet asing ini mengitari bintang induknya, bernama 55 Cancri A, menyelesaikan orbit penuh hanya dalam 17 jam. Kedekatan ini menghasilkan suhu permukaan yang intens, yang mencakup sekitar 4.400 derajat Fahrenheit, yang kira-kira sekitar 2.400 derajat Celsius. Panas ekstrem mengembangkan permukaan yang didominasi oleh lava cair, yang pada akhirnya menciptakan lingkungan yang mengancam kelangsungan hidup sebagaimana diketahui.

    Anehnya, para ilmuwan telah mengungkap atmosfer sekunder dengan membentuk 55 Cancri e. Atmosfer ini diketahui sebagai hasil dari gas yang dilepaskan atau aktivitas vulkanik dari permukaannya yang seperti lava. Hal ini menunjukkan bahwa planet tersebut telah mengalami kemajuan geologis yang substansial terlepas dari suhu ekstremnya.

    Di antara aspek yang paling menarik dari 55 Cancri e, yang sangat menarik minat dan perhatian para peneliti tidak diragukan lagi adalah komposisi berlian yang diperkirakan. Studi dan penelitian telah menunjukkan bahwa setidaknya sepertiga dari massa planet tersebut mungkin terdiri dari berlian.

    Telah diketahui bahwa permukaannya mungkin berpotensi ditutupi oleh berlian dan grafit, bukan air dan batu yang biasa ditemukan di Bumi. Karakterisasi kimia yang sangat unik ini membantah pemahaman dan keyakinan kita tentang komposisi dan pembentukan planet.

  • Ekonom Sebut Tarif Timbal Balik Trump Berpotensi Tekan Industri IT Tanah Air

    Ekonom Sebut Tarif Timbal Balik Trump Berpotensi Tekan Industri IT Tanah Air

    Bisnis.com, JAKARTA — Center of Economics and Law Studies (Celios) menilai kebijakan tarif timbal balik atau reciprocal tariff yang diterapkan Presiden AS Donald Trump bakal berdampak ke sektor IT Indonesia.

    Direktur Ekonomi Digital Celios Nailul Huda menilai pemberian tarif impor barang luar negeri, termasuk Indonesia ke AS sebesar 32% akan menyebabkan kenaikan harga barang yang dikonsumsi oleh masyarakat AS. 

    “Akibatnya adalah permintaan agregat barang-barang impor tersebut akan mengalami koreksi,” kata Huda kepada Bisnis, Minggu (5/4/2025).

    Adanya kebijakan ini, kata Huda berpotensi membuat teknologi dan IT dalam negeri bakal mengalami tekanan. Hal ini dikarenakan, AS memiliki berkontribusi terhadap 30% ekspor produk teknologi dan IT dalam negeri.

    Apalagi, sektor permintaan barang teknologi dan IT dalam negeri belum berkembang pesat, sehingga ekspor masih menjadi salah satu pilihan pengembang industri teknologi dan IT nasional.

    “Dampaknya adalah sektor tersebut akan semakin mengalami tekanan karena berkurangnya permintaan,” ujar Huda.

    Senada dengan Huda, Direktur Eksekutif ICT sekaligus pengamat ekonomi digital, Heru Sutadi mengatakan adanya kebijakan ini berpotensi memeperanghui bisnis telekomunikasi dan internet di Indonesia.

    Hal ini bisa terjadi jika adanya penurunan nilai tukar rupiah terhadap dolar. Heru mewanti-wanti agar nikai tukar rupiah terhadap dolar jangan sampai berada diangka lebih dari Rp17.000.

    “Ini tentu akan mempengaruhi bisnis telekomunikasi dan internet di Indonesia. Banyak proyek mangkrak dan sulit membayar ke vendor karena banyak proyek peralatannya dari luar negeri, yang akan mengikuti pergerakan rupiah,” ucap Heru.

    Diberitakan sebelummya, Presiden AS Donald Trump memberlakukan tarif impor pada mitra dagang AS di seluruh dunia. Kebijakan itu menjadi serangan terbesarnya terhadap sistem ekonomi global yang telah lama dianggapnya tidak adil.

    Trump mengatakan dirinya akan menerapkan tarif minimum 10% pada semua eksportir ke AS dan mengenakan bea masuk tambahan pada sekitar 60 negara dengan ketidakseimbangan perdagangan atau defisit neraca perdagangan terbesar dengan AS.

    “Selama bertahun-tahun, warga negara Amerika yang bekerja keras dipaksa untuk duduk di pinggir lapangan ketika negara-negara lain menjadi kaya dan berkuasa, sebagian besar dengan mengorbankan kita. Namun kini giliran kita untuk makmur,” kata Trump dalam sebuah acara di Rose Garden, Gedung Putih pada Rabu (2/4/2025) waktu setempat dilansir dari Bloomberg.

    Seperti diketahui, Kanada dan Meksiko sudah menghadapi tarif 25% yang terkait dengan perdagangan narkoba dan migrasi ilegal. Tarif tersebut akan tetap berlaku dan dua mitra dagang terbesar AS tersebut tidak akan terkena rezim tarif baru selama tarif terpisah masih berlaku.

    Pengecualian untuk barang-barang yang tercakup dalam perjanjian perdagangan Amerika Utara yang ditengahi oleh Trump pada masa jabatan pertamanya akan tetap ada.

    China akan dikenakan tarif sebesar 34%. Sementara Uni Eropa akan dikenakan pungutan 20% dan Vietnam akan dikenakan tarif 46%, menurut dokumen Gedung Putih.

    Negara-negara lain yang akan dikenakan tarif impor Trump yang lebih besar termasuk Jepang sebesar 24%, Korea Selatan sebesar 25%, India sebesar 26%, Kamboja sebesar 49%, dan Taiwan sebesar 32%.

  • Google Messages Siapkan Fitur Baru Tingkatkan Ruang Penulisan Teks

    Google Messages Siapkan Fitur Baru Tingkatkan Ruang Penulisan Teks

    Bisnis.com, JAKARTA — Google Messages, salah satu aplikasi perpesanan paling populer di Android dikabarkan bakal menambah ruang untuk menampilkan teks secara penuh.

    Melansir dari Phone Arena, Minggu (6/4/2025), keterbatasan ruang untuk menampilkan teks secara penuh merupakan permasalahan yang sama di setiap platform, salah satunya Google Messages.

    Namun, temuan terbaru dalam versi beta aplikasi ini mengisyaratkan bahwa Google mungkin sedang mempersiapkan solusi yang sangat ditunggu-tunggu.

    Versi beta terbaru dari Google Messages, dengan nomor build 20250402_00_RC00, menunjukkan adanya peningkatan signifikan pada ukuran kolom penulisan. 

    Menurut temuan dari Android Authority, pengguna kini dapat memperbesar ukuran kolom penulisan, yang memungkinkan mereka untuk melihat hingga 12 baris teks. 

    Tampilan ini jauh lebih banyak dibandingkan dengan versi resmi aplikasi yang saat ini hanya memungkinkan tampilan hingga 4 baris teks.

    Dengan penataan baru ini, pengguna dapat melihat antara 48 hingga 72 kata sekaligus, yang sangat berguna bagi mereka yang sering menulis pesan panjang. 

    Fitur ini menawarkan kenyamanan lebih, terutama bagi pengguna yang merasa terbatas dengan ruang penulisan yang sempit pada versi sebelumnya.

    Selain perbaikan pada kolom penulisan, ada juga beberapa peningkatan menarik yang kemungkinan akan segera tersedia di Google Messages. 

    Pencarian kode dalam aplikasi mengungkapkan bahwa Google sedang menambahkan fitur tunda notifikasi. Fitur ini memungkinkan pengguna untuk menunda notifikasi selama 1 jam, 8 jam, 24 jam, atau bahkan menonaktifkannya secara permanen.

    Fitur tunda ini juga diperkirakan akan tersedia untuk obrolan grup, yang memungkinkan pengguna menonaktifkan pemberitahuan tanpa memberi tahu anggota grup lainnya. 

    Lebih lanjut, pengguna kemungkinan juga akan diberi opsi untuk menerima notifikasi hanya untuk penyebutan, yang merupakan fitur yang sudah lama ada di aplikasi lain seperti Facebook Messenger dan Slack.

    Akan tetapi, karena fitur-fitur ini saat ini masih dalam tahap beta, belum ada kepastian kapan mereka akan hadir di versi stabil Google Messages. Google biasanya menguji fitur baru selama beberapa bulan sebelum merilisnya ke versi resmi. 

    Meski demikian, peningkatan pada kolom penulisan dan pemberitahuan tunda diharapkan menjadi tambahan yang sangat dihargai oleh para pengguna, sehingga banyak yang menantikan kehadirannya di pembaruan mendatang.

  • Siklus Matahari Telah Mencapai Puncaknya, Lebih Cepat dari Perkiraan

    Siklus Matahari Telah Mencapai Puncaknya, Lebih Cepat dari Perkiraan

    Bisnis.com, JAKARTA – Data terbaru menunjukkan bahwa Matahari mungkin telah mencapai puncak aktivitasnya, atau maksimum matahari, lebih awal dari yang diperkirakan sebelumnya.

    Siklus Matahari 25, yang dimulai pada Desember 2019, awalnya diprediksi mencapai maksimum pada Juli 2025 dengan jumlah bintik matahari bulanan antara 101,8 hingga 125,2.

    Namun, pada Agustus 2024, nilai rata-rata 13 bulan menunjukkan angka 156,7, melebihi prediksi awal. Penentuan waktu pasti dari maksimum matahari memerlukan analisis data yang lebih panjang.

    Dilansir dari space.com pada Jumat (4/4/2025), nilai rata-rata 13 bulan digunakan untuk menghaluskan fluktuasi bulanan dan memberikan gambaran yang lebih jelas tentang tren aktivitas matahari.

    Oleh karena itu, ada keterlambatan sekitar enam bulan dalam konfirmasi data tersebut. Selain itu, beberapa siklus matahari sebelumnya menunjukkan adanya dua puncak aktivitas, seperti yang terjadi pada Siklus Matahari 24 dengan puncak pada 2012 dan 2014.

    Dilansir dari nasa.gov, Fenomena ini menunjukkan bahwa meskipun satu puncak telah berlalu, masih ada kemungkinan munculnya puncak kedua. Aktivitas matahari yang meningkat memiliki dampak signifikan terhadap Bumi.

    Semburan matahari dan lontaran massa koronal dapat memicu badai geomagnetik yang mempengaruhi sistem komunikasi, satelit, dan jaringan listrik.

    Selain itu, fenomena ini dapat menghasilkan aurora yang spektakuler. Misalnya, pada Oktober 2024, aktivitas matahari yang intens menyebabkan aurora terlihat hingga sejauh Florida dan Meksiko.

    Meskipun data menunjukkan bahwa puncak aktivitas matahari dalam Siklus Matahari 25 mungkin telah terjadi pada Agustus 2024, penentuan pasti mengenai akhir dari maksimum matahari memerlukan analisis lebih lanjut dan pemantauan berkelanjutan.

    Fenomena seperti puncak ganda dalam siklus sebelumnya menunjukkan bahwa aktivitas matahari dapat tetap tinggi untuk beberapa waktu sebelum akhirnya menurun menuju minimum matahari berikutnya. (Mianda Florentina)