Category: Bisnis.com Tekno

  • Layanan Terjangkau, Senjata XLSmart untuk Bersaing dengan Telkomsel dan Indosat

    Layanan Terjangkau, Senjata XLSmart untuk Bersaing dengan Telkomsel dan Indosat

    Bisnis.com, JAKARTA — PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk (XLSmart) mengungkapkan harga layanan terjangkau dan jaringan berkualitas menjadi senjata andalan perusahaan dalam bertarung di tengah industri telekomunikasi yang ketat. 

    Diketahui bahwa PT XL Axiata Tbk (EXCL), PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) dan PT Smart Telecom (ST) resmi melakukan merger menjadi PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk (XLSmart). Perusahaan gabungan itu akan menjadi penantang baru bagi Telkomsel dan Indosat.

    Presiden Direktur dan CEO XLSMART, Rajeev Sethi mengatakan penggabungan dua entitas besar ini memberikan keunggulan signifikan, terutama dalam hal jangkauan dan kapasitas jaringan.

    Menurut Rajeev, hal ini akan membuka jalan bagi peningkatan kualitas layanan pelanggan, khususnya di sisi konektivitas di Indonesia.

    “Kami juga memanfaatkan peluang dari integrasi jaringan ini. Bahkan, kami menyebutnya transformasi jaringan,” kata Rajeev di Jakarta, Kamis (17/4/2025). 

    Rajeev menambahkan, skala besar dari entitas gabungan ini memberi keunggulan kompetitif yang signifikan bagi XLSmart.

    Namun, Rajeev mengatakan bahwa fokus utama perusahaan tetap pada menyediakan layanan yang terjangkau dan berbeda dari kompetitor. 

    “Inti dari apa yang kami lakukan, memastikan bahwa kami memiliki layanan yang terjangkau, kami memiliki layanan yang sangat berbeda dari pesaing, fokus itu akan terus berlanjut,” ujar Rajeev.

    Perusahaan juga berkomitmen untuk menghadirkan jaringan terbaik, salah satunya jaringan 5G.

    Rajeev mengatakan perusahaan akan terus mendorong jaringan 5G di seluruh Indonesia setelah perusahaan beroperasi.

    XLSmart tengah menyiapkan infrastruktur yang dibutuhkan untuk menghadirkan jaringan cepat tersebut. 

    “Ketika waktunya tiba, jaringan kami akan siap untuk menawarkan pengalaman 5G kelas dunia (bagi pelanggan),” kata Rajeev.

  • Fokus pada Pelanggan, XLSmart Targetkan Gelar Perusahaan Paling Dicintai pada 2027

    Fokus pada Pelanggan, XLSmart Targetkan Gelar Perusahaan Paling Dicintai pada 2027

    Bisnis.com, JAKARTA — PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk (XLSmart) menargetkan menjadi perusahaan paling dicintai di Tanah Air pada 2027. Perusahaan berkomitmen untuk meningkatkan pengalaman pelanggan di Indonesia.

    Komitmen tersebut akan diwujudkan dengan melakukan definisi ulang jaringan dan menghadirkan inovasi-inovasi baru. 

    Presiden Direktur dan CEO XLSMART, Rajeev Sethi mengatakan pembentukan XLSMART adalah langkah penting dalam mewujudkan tujuan perusahaan yaitu menghubungkan setiap orang Indonesia untuk kehidupan yang lebih baik.

    Dengan pangsa pasar gabungan 25%, proyeksi pendapatan proforma Rp45,8 triliun, dan basis pelanggan lebih dari 94,5 juta, XLSMART menargetkan menjadi perusahaan yang paling dicintai di Indonesia pada 2027.

    Rajeev menyebut pihaknya membangun perusahaan yang lebih mendengarkan, lebih gesit bergerak, dan lebih cerdas dalam melayani.

    “Baik di kota besar maupun wilayah pelosok, XLSMART hadir untuk memastikan setiap orang Indonesia memiliki akses terhadap teknologi, jaringan, dan pengalaman yang benar-benar bermakna,” ujar Rajeev di Jakarta, Kamis (17/4/2025). 

    XLSmart kata Rajeev ingin menyatukan kekuatan saling melengkapi dari XL Axiata dan Smartfren di bawah satu kepemimpinan dan visi bersama, yaitu menjadi pemimpin laju transformasi digital Indonesia. 

    XLSmart  akan terus mengoperasikan merek-merek andalan untuk melayani pelanggan mobile seluler dan home broadband melalui XL, AXIS, dan Smartfren maupun pelanggan UMKM dan korporasi melalui XLSMART for Business. 

    Dengan terus meningkatkan kualitas layanan, memperluas cakupan, dan menghadirkan pengalaman digital yang lebih cerdas dan terintegrasi.

    “Dengan lebih dari 94,5 juta pelanggan, setiap koneksi sangat berarti, dan kami berkomitmen memberikan layanan yang andal, inklusif, dan transformatif,” kata Rajeev. 

    Lebih lanjut, Rajeev juga meresmikan susunan Direksi dan Dewan Komisaris baru. Peresmian uni mencerminkan perpaduan kepemimpinan dari dua organisasi pendahulunya. 

    Struktur ini menunjukkan komitmen XLSMART terhadap tata kelola yang seimbang, pengambilan keputusan yang berorientasi pada pelanggan, serta inovasi yang berlandaskan tujuan jangka panjang.

    “Dengan struktur dan identitas baru, kami siap memberdayakan masyarakat, pelaku usaha, dan institusi di seluruh Indonesia. Tim kepemimpinan kami penuh semangat untuk menghadirkan masa depan digital yang berani, inklusif, dan berpusat pada manusia,” ucapnya.

     

  • Menkomdigi Wajibkan XLSmart Tambah 8.000 BTS Baru dan Tingkatkan Kecepatan

    Menkomdigi Wajibkan XLSmart Tambah 8.000 BTS Baru dan Tingkatkan Kecepatan

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mewajibkan PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk. (XLSmart) untuk menambah 8.000 base transceiver station (BTS) baru dan meningkatkan kecepatan internet.  

    Meutya menyebut Komdigi telah memberikan persetujuan merger kepada XL Axiata dan Smartfren untuk merger dengan syarat menambah Base Transceiver Station (BTS) baru di 8.000 site.

    Selain itu juga peningkatakan kecepat jaringan sampai dengan 16% pada tahun 2029.

    “Jadi yang kita hitung adalah komitmen fisik dengan angka minimal penambahan 8.000 di BTS,” kata Meutya di Jakarta, Kamis (17/2/2025). 

    Meutya menegaskan pemerintah tidak hanya memberikan persetujuan tetapi juga memberikan kewajiban atas komitmen-komitmen di antaranya adalah peningkatan kecepatan unduh hingga 16% pada 2029. 

    XLSmart juga wajib meningkatkan akses layanan digital dilebih dari 175.000 sekolah, 8.000 fasilitas layanan kesehatan dan 42.000 kantor pemerintahan di seluruh Indonesia.

    Diberitakan sebelumnya, emiten telekomunikasi PT XL Axiata Tbk. (EXCL) bersama PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) dan PT Smart Telecom secara resmi menandatangani Akta Penggabungan pada 15 April 2025.  

    Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Smartfren Telecom dan Smart Telecom setuju untuk menggabungkan diri dengan XL Axiata sebagai perusahaan penerima penggabungan. Kini, status Smartfren Telecom dan Smart Telecom kemudian berakhir karena hukum atau penggabungan usaha.

    “Dengan diperolehnya keputusan persetujuan, penggabungan usaha antara XL Axiata, Smartfren Telecom dan Smart Telecom telah efektif,” kata manajemen XL Axiata dalam keterbukaan informasi, Rabu (16/4/2025).

    XL Axiata juga sebelumnya juga telah memperoleh persetujuan terkait dengan penggabungan usaha tersebut dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 25 Maret 2025

    Pada Februari 2025, Bos Sinar Mas Group Franky O. Widjaja berharap lewat merger ini kinerja perusahaan bisa lebih efisien mendatang. Hanya saja, dia enggan berkomentar banyak ihwal target pendapatan dan laba dari perusahaan hasil peleburan tersebut.

    Menurutnya, peleburan perusahaan telekomunikasi tersebut bakal berdampak positif pada kinerja jangka panjang dan efisiensi operasional nantinya.

    “Kita bisa lihat yang di Malaysia, Thailand di Indonesia itu kan semuanya membaik saya rasa begitu,” imbuhnya.

  • Komdigi Restui Merger XL dan Smartfren, XLSmart Beroperasi!

    Komdigi Restui Merger XL dan Smartfren, XLSmart Beroperasi!

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) memberikan restu merger antara PT XL AxiataTbk (EXCL), PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) dan PT Smart Telecom (ST) menjadi PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk (XLSmart)

    Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mengatakan bahwa pihaknya memberikan restu setelah melakukan pertemuan dengan pihak XL Smart.

    “Maka hari ini kami setelah verifikasi faktual dengan bertemu, kami prinsipnya memberikan persetujuan kepada PT XLSmart Telecom Sejahtera,” kata Meutya di Komdigi, Kamis (17/4/2025).

    Meutya menyebut, persetujuan ini juga memberikan beberapa syarat kepada seperi penambahan Base Transceiver Station (BTS) sebanyak 8.000.

    Selain itu juga peningkatakan kecepat jaringan sampai dengan 16% pada tahun 2029.

    Diberitakan sebelumnya, emiten telekomunikasi PT XL Axiata Tbk. (EXCL) bersama PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) dan PT Smart Telecom secara resmi menandatangani Akta Penggabungan pada 15 April 2025.  

    Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Smartfren Telecom dan Smart Telecom setuju untuk menggabungkan diri dengan XL Axiata sebagai perusahaan penerima penggabungan. Kini, status Smartfren Telecom dan Smart Telecom kemudian berakhir karena hukum atau penggabungan usaha.

    “Dengan diperolehnya keputusan persetujuan, penggabungan usaha antara XL Axiata, Smartfren Telecom dan Smart Telecom telah efektif,” kata manajemen XL Axiata dalam keterbukaan informasi, Rabu (16/4/2025).

    XL Axiata juga sebelumnya juga telah memperoleh persetujuan terkait dengan penggabungan usaha tersebut dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 25 Maret 2025

    Pada Februari 2025, Bos Sinar Mas Group Franky O. Widjaja berharap lewat merger ini kinerja perusahaan bisa lebih efisien mendatang. Hanya saja, dia enggan berkomentar banyak ihwal target pendapatan dan laba dari perusahaan hasil peleburan tersebut.

    Menurutnya, peleburan perusahaan telekomunikasi tersebut bakal berdampak positif pada kinerja jangka panjang dan efisiensi operasional nantinya.

    “Kita bisa lihat yang di Malaysia, Thailand di Indonesia itu kan semuanya membaik saya rasa begitu,” imbuhnya. 

    Sementara itu, XLSmart nantinya akan mengembalikan 2×7,5 MHz pada pita frekuensi 900 MHz kepada Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) sebagai salah satu syarat merger. Pengembalian dilakukan setelah pemerintah melakukan kalkulasi terkait kebutuhan spektrum frekuensi perusahaan gabungan tersebut.

    Direktur & Chief Financial Officer XL Smart Antony Susilo mengatakan penarikan pita frekuensi 900 MHz berdampak positif kepada bisnis perusahaan. Dengan penarikan tersebut, perusahaan dapat lebih fokus dalam menyiapkan investasi dan dana untuk pengembangan layanan data berbasis 4G dan 5G.

    “Dengan langkah ini bisa lebih fokus kepada 5G, dan jaringan digital, kami ingin fokus pada hal-hal yang bersifat pada pertumbuhan bisnis,” kata Anthony dalam Konferensi Pers Update Merger, Selasa (25/3/2025). 

    Sekadar informasi XLSmart awalnya memiliki pita frekuensi sebesar 2×7,5 MHz di pita 900 MHz. Kemudian, Komdigi mengambil pita tersebut karena dinilai tidak optimal jika digunakan untuk pengembangan 4G dan 5G.

    Teknologi 5G butuh lebar pita frekuensi minimal 100 MHz. XLSmart hanya punya 2×2,5 MHz, sangat jauh dari yang dibutuhkan. 

    Sementara itu untuk teknologi 4G memang hanya membutuhkan lebar pita (bandwidth) frekuensi minimal sebesar 2x5MHz. Semakin banyak bandwidth, maka layanan makin baik. Namun, jika XLSmart hanya memakai 2x5MHz untuk 4G, untuk bertarung dengan Indosat dan Telkomsel yang menggunakan pita frekuensi 2×15 MHz – 40 MHz untuk 4G, maka pengalaman yang dirasakan pelanggan akan timpang. 

    Di sisi lain, memaksakan 4G di 900 MHz, juga akan menyisakan spektrum frekuensi sebesar 2×2,5 MHz, yang ke depan hanya akan jadi beban XLSmart karena tidak bisa digunakan untuk 4G. Sementara itu, jika 2×2,5 MHz dialihkan untuk 2G, teknologi tersebut juga mulai ditinggalkan secara perlahan. 

    “Kami ingin lebih efisien,” kata Anthony. 

  • Bertemu Menkomdigi, XLSmart Bahas Nasib Pelanggan hingga Pekerja

    Bertemu Menkomdigi, XLSmart Bahas Nasib Pelanggan hingga Pekerja

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Komisaris PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk (XLSmart), Arsjad Rasjid mendatangi kantor Komunikasi dan Digital (Komdigi), Kamis (17/4/2025) sore. Nasib pelanggan hingga pekerja menjadi topik yang dibahas.

    Arsjad menuturkan kedatangannya untuk melakukan pertemuan dengan Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid guna memberi penjelasan mengenai komitmen perusahaan pasca melakukan merger.

    Salah satu yang dibicarakan mengenai pelanggan. Dimana, hal tersebut menjadi perhatian pemerintah agar pelanggan tidak boleh terganggu dari adanya merger ini.

    Dalam pertemuan tersebut, mantan Ketua Umum Kamar Dagang Indonesia (Kadin) ini menyebut pihaknya memberikan informasi bahwa brand yang dimiliki perusahaan berjalan sesuai dengan rencana perusahan.

    “Jadi dengan ini Insya Allah semuanya tidak akan terganggu dan sudah bisa bersatu. Itu satu hal,” kata Arsjad usai bertemu dengan Menkomdigi, Kamis (17/4/2025).

    Tidak hanya itu, Arsjad juga menyebut dalam pertemuan sore tadi pihaknya membahas mengenai nasib pekerja dari kedua perusahaan.

    Arsjad memastikan kepada pemerintah dalam hal ini Komdigi bahwa pasca merger tidak akan ada pekerja yang mengalami pemutusan hubungan kerja atau PHK.

    “Karena itu penting sekali dengan keadaan situasi-kondisi yang ada pada saat ini. Itu dipastikan bahwa komitmen dari itu,” ucapnya.

    Di tempat yang sama, Direktur & Chief Regulatory Officer XL Smart Merza Fachys mengatakan bahwa merger antara Smartfren dan XL Axiata, bukanlah sekadar langkah bisnis untuk menggabungkan dua entitas. 

    Lebih dari itu, merger ini disebut sebagai sebuah transformasi besar yang diharapkan membawa manfaat luas bagi Indonesia dan seluruh masyarakat.

    “Dengan demikian, merger ini akan merupakan satu lompatan besar yang akan membuat industri dan Indonesia akan menjadi lebih bekembang, lebih maju. Transformasi digital akan terdorong dengan adanya merger ini,” tutur Merza.

  • TKDN 5G Diramal Jadi Hambatan Peluang Kerja Sama RI

    TKDN 5G Diramal Jadi Hambatan Peluang Kerja Sama RI

    Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet (APJII) berharap pemerintah merelaksasi kebijakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk mengoptimalkan penetrasi 5G, khususnya saat bekerja sama dengan berbagai negara termasuk India. 

    Sekjen APJII Zulfadly Syam mengatakan, India merupakan salah satu negara dengan pertumbuhan adopsi 5G tercepat di dunia. Hal ini menjadikan India sebagai mitra potensial bagi Indonesia dalam mendorong kemajuan infrastruktur digital nasional.

    Berdasarkan data Ookla, ketersediaan 5G di India menunjukkan peningkatan sepanjang tahun 2023, dimulai dari 28,1% pada Q1 2023 dan naik menjadi 52,0% pada Q4 2023, yang menunjukkan peningkatan sebesar 23,9 poin persentase dalam setahun.

    Di sisi lain, Zulfadly menyebut salah satu isu yang kerap menjadi sorotan dalam pengembangan teknologi di Indonesia adalah kebijakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). 

    Kebijakan ini, meskipun bertujuan untuk mendorong industri lokal, kerap disebut sebagai faktor yang menghambat akselerasi adopsi teknologi baru.

    Namun, dalam konteks kerja sama internasional, termasuk dengan negara seperti India yang memiliki ekosistem 5G yang sudah matang, kebijakan TKDN dinilai dapat lebih fleksibel.

    “Ketika kita berbicara dengan negara-negara mitra seperti India, fleksibilitas terhadap kebijakan TKDN mungkin bisa memberikan ruang akselerasi yang lebih besar,” ucapnya.

    Di sisi lain, lambatnya akselerasi teknologi tidak semata-mata disebabkan oleh faktor geografis Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau, lautan luas, dan wilayah pegunungan yang menantang. 

    Pemerintah juga perlu melakukan evaluasi terhadap regulasi-regulasi yang ada untuk memastikan keselarasan kebijakan dengan arah pengembangan teknologi nasional.

    “Pemerintah harus melihat bagaimana regulasi-regulasi yang ada juga mendukung arah pengembangan tersebut,” ujar Zulfadly.

    Namun, Zulfadly menekankan bahwa keberhasilan implementasi 5G bukan semata-mata soal jaringan yang cepat atau luas jangkauannya, tetapi juga kesiapan masyarakat dalam memanfaatkannya.

    Dirinya menambahkan bahwa kerja sama internasional dalam hal teknologi sebaiknya tidak hanya mempercepat konektivitas, tetapi juga memperkuat kapasitas sumber daya manusia dalam negeri.

    “Artinya disisi masyarakat pun perlu literasi pemberdayaan setelah 5G masuk ke dalam lingkungannya,” tuturnya.

  • Temu dan Shein Pangkas Iklan Digital ke AS, Bisnis OTT Meta

    Temu dan Shein Pangkas Iklan Digital ke AS, Bisnis OTT Meta

    Bisnis.com, JAKARTA — Dua raksasa e-commerce asal China, Temu dan Shein, dilaporkan memangkas tajam belanja iklan digital mereka di Amerika Serikat.

    Melansir dari Reuters, Kamis (17/4/2025) pemangkasan ini menyusul kebijakan tarif baru dari pemerintah AS yang mengancam model bisnis pengiriman barang murah langsung dari China ke konsumen Amerika.

    Langkah kedua perusahaan ini menandai pukulan tersendiri bagi platform teknologi besar seperti Facebook milik Meta, YouTube milik Google, serta aplikasi lain seperti TikTok, Snapchat, dan X (dulu Twitter), yang sebelumnya mendapat manfaat besar dari gencarnya iklan Temu dan Shein.

    Perubahan mendadak ini dipicu oleh perintah eksekutif dari Presiden Donald Trump yang menghapus pengecualian tarif untuk barang impor bernilai di bawah US$800 dari China dan Hong Kong, berlaku mulai 2 Mei 2025. 

    Aturan ini mengakhiri situasi yang selama ini menjadi celah hukum yang memungkinkan Temu dan Shein mengirimkan produk murah tanpa beban tarif.

    Dampaknya, kedua perusahaan dikabarkan akan menaikkan harga produk mulai pekan depan untuk menyesuaikan dengan meningkatnya biaya impor. 

    Di sisi lain, mereka juga memangkas pengeluaran iklan sebagai respons terhadap potensi penurunan permintaan.

    Data dari Sensor Tower menunjukkan bahwa rata-rata belanja iklan harian Temu di AS turun sebesar 31% dalam dua minggu terakhir atau pada periode 31 Maret–13 April, dibandingkan dengan 30 hari sebelumnya. 

    Shein juga menunjukkan hal yang sama yaitu penurunan sebesar 19% pada periode yang sama di platform serupa, termasuk Pinterest.

    Mark Ballard, Direktur Riset Pemasaran Digital di Tinuiti, menambahkan bahwa Temu telah secara signifikan memangkas iklan di Google Shopping sejak 12 April, padahal sebelumnya mengalami lonjakan selama kuartal pertama tahun ini.

    Sementara itu, pihak Meta menolak berkomentar, dan perwakilan Google, Shein, serta Temu belum memberikan tanggapan resmi.

  • AS Batasi Ekspor Chip ke China, Nvidia Prediksi Alami Kerugian Rp92,4 Triliun

    AS Batasi Ekspor Chip ke China, Nvidia Prediksi Alami Kerugian Rp92,4 Triliun

    Bisnis.com, JAKARTA — Nvidia memperkirakan adanya penurunan pendapatan sebesar US$5,5 miliar atau Rp92,4 triliun setelah pemerintah Amerika Serikat mengumumkan bahwa perusahaan chip tersebut kini memerlukan lisensi untuk menjual chip H20 ke China.

    Melansir dari EuroNews, Kamis (17/4/2025) pengumuman ini memicu kekhawatiran baru mengenai prospek bisnis Nvidia di tengah ketegangan teknologi antara AS dan China. 

    Dalam pengajuan peraturan, Nvidia menyebut bahwa pembatasan baru ini akan berlaku untuk masa depan yang tidak terbatas.

    Pemerintah AS menyatakan kontrol tersebut diberlakukan karena kekhawatiran bahwa chip H20 bisa digunakan atau dialihkan ke superkomputer di China.

    Hal tersebut dikhawatirkan akan menambah lapisan hambatan ekspor di tengah persaingan ketat dalam pengembangan kecerdasan buatan global.

    Kekhawatiran ini diperburuk oleh kemunculan DeepSeek, chatbot AI asal China yang dirilis pada Januari lalu, yang dianggap sebagai contoh bagaimana China dapat memanfaatkan teknologi chip canggih untuk memperkuat kemampuan AI-nya.

    Chip H20 sendiri awalnya dirancang Nvidia agar sesuai dengan peraturan ekspor sebelumnya yang diberlakukan oleh pemerintahan Biden, menyusul larangan penjualan GPU AI kelas atas ke China. Meskipun dirancang lebih lemah, chip tersebut kini juga terkena pembatasan baru.

    Dengan adanya kebijakan ini, pada penutupan perdagangan hari lalu, saham milik Nvidia anjlok lebih dari 5%. Hal serupa juga dirasakan AMD, saingan utamanya, sama mereka turun sekitar 5,9% setelah pasar tutup. 

    Efek domino juga terjadi di Asia, dengan saham perusahaan pengujian chip asal Jepang, Advantest, anjlok 6,6%, Disco Corp. turun 8%, dan raksasa semikonduktor Taiwan TSMC turun 2,5%.

    Diketahui, penurunan saham ini datang hanya dua hari setelah Nvidia mengumumkan akan memproduksi superkomputer AI-nya di dalam negeri untuk pertama kalinya. 

    Perusahaan mengatakan telah mengalokasikan lebih dari satu juta kaki persegi fasilitas manufaktur di Arizona untuk memproduksi chip Blackwell, dan fasilitas di Texas untuk superkomputer AI.

    Langkah ini juga mengikuti pernyataan mantan Presiden AS Donald Trump mengenai tarif baru terhadap China. Trump telah mengenakan tarif hingga 145% terhadap produk impor dari China.

    Meskipun, beberapa barang elektronik sempat mendapat pengecualian, Trump menyebut bahwa pengecualian tersebut hanya bersifat sementara.

  • Registrasi eSIM Pakai Biometrik, Face Recognation Dipungut Rp1.500/Hit?

    Registrasi eSIM Pakai Biometrik, Face Recognation Dipungut Rp1.500/Hit?

    Bisnis.com, JAKARTA — Registrasi Embedded Subscriber Identity Module (eSIM) bakal menggunakan data biometrik, seperti pengenalan wajah (face recognition) atau sidik jari (fingerprint). 

    Setiap transaksi pendaftaran terjadi, operator seluler akan mengeluarkan biaya Rp1.500 untuk face recognition. 

    Registrasi pelanggan yang dilakukan melalui verifikasi data biometrik dengan pengenalan wajah dan/atau sidik jari ini mampu mewujudkan terciptanya satu Nomor Induk Kependudukan (NIK) tiga nomor sesuai dengan database kependudukan Ditjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil).

    Dalam catatan bisnis, awalnya untuk mengakses data nomor induk kependudukan (NIK) untuk validasi kartu sim, operator seluler harus mengeluarkan biaya sebesar Rp1.000 untuk satu kali akses atau hit. 

    Sementara itu untuk biometrik sidik jari sebesar Rp2.000/hit dan biometrik face recognition sebesar Rp3.000/hit.

    Namun, biaya tersebut mendapatkan pemotongan tarif sebesar 50% dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

    Hal tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 2025 tenntang Besaran, Persyaratan, dan Tata Cara Pengenaan Tarif sampai dengan Rp0,00 (Nol Rupiah) atau 0% (Nol Persen) atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Kementerian Dalam Negeri.

    Dalam pasal 3 Permen tersebut, dijelaskan jenis PNBP yang berlaku pada Kementerian berupa jasa pelayanan akses pemanfaatan data dan dokumen kependudukan.

    Pada Pasal 3 huruf a, dikatakan bahwa instansi pemerintah, badan penyelenggara jaminan sosial, koperasi, usaha mikro dan kecil dikenakan tarif sebesar Rp0,00 (nol rupiah).

    “Dan operator telekomunikasi dikenakan tarif sebesar 50% (lima puluh persen) dari tarif sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan,” tulis Pasal 3 huruf b pada beleid tersebut.

    Dengan adanya Permendagri ini, operator selelur hanya perlu membayar Rp1.000 untuk mengakses biometrik sidik jari dan Rp1.500 untuk mengakses biometrik face recognition di Dukcapil.

    Komdigi Gandeng BSSN dan Dukcapil

    Di sisi lain, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) melibatkan peran Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dan Dukcapil dalam registrasi eSIM dengan biometrik.

    Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria mengatakan kolaborasi ini bertujuan untuk memastikan keamanan dan integritas data kependudukan yang digunakan dalam sistem biometrik.

    “Karena Dukcapil otomatis dia bekerja sama dengan BSSN untuk mencegah kebocoran data dan lain-lain,” kata Nezar di Komdigi, Rabu (16/4/2025).

    Diberitakan sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid meluncurkan aturan terkait pemanfaatan teknologi Embedded Subscriber Identity Module (eSIM).

    Aturan mengenain eSIM tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri (Permen) Komdigi Nomor 7 Tahun 2025 tentang Pemanfaatan Teknologi Modul Identitas Pelanggan Melekat atau Embedded Subscriber Identity Module (eSIM) dalam penyelenggaraan telekomunikasi.

    “Per hari ini sudah kita keluarkan Permen 7 tahun 2025, jadi sudah ada payung hukum untuk melakukan eSIM,” kata Meutya dalam Sosialisasi Peraturan Menteri tentang eSIM dan Pemutakhiran Data di kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Jumat (11/4/2025).

    Lebih lanjut, Meutya mengatakan pada 2025, perangkat yang mendukung eSIM secara global diperkirakan mencapai 3,4 miliar unit. 

    Politikus partai Golkar ini menyebut saat ini di Indonesia ada 350 juta nomor SIM card yang beredar, namun populasi yang ada hanya 280 juta.

    “Melalui Permen nomor 7 ini adalah untuk nomor baru maka diwajibkan ada pendaftaran untuk ESIM sehingga datanya nanti bisa lebih baik, lebih aman, karena juga dilakukan secara biometrik,” tuturnya.

  • Ex CEO eFishery Gibran Sebut ‘Pemolesan’ Keuangan Hal Wajar, Pendiri Gojek Buka Suara

    Ex CEO eFishery Gibran Sebut ‘Pemolesan’ Keuangan Hal Wajar, Pendiri Gojek Buka Suara

    Bisnis.com, JAKARTA — Pendiri startup Gojek, Kevin Bryan Aluwi, menyoroti pernyataan Gibran Huzaifah, mantan CEO eFishery, terkait ‘pemolesan’ laporan keuangan di perusahaan rintisan.

    Dalam wawancara tersebut, Gibran mengatakan bahwa pemolesan keuangan perusahaan merupakan rahasia umum di bidang Start-up.

    Kevin menilai bahwa pernyataan tersebut tidak adil dan merugikan banyak pendiri startup yang telah bekerja keras membangun reputasi dan integritas dalam industri.

    “Saya tidak mengerti motif @gibranhuzaifah untuk menjelek-jelekkan pendiri perusahaan Indonesia lainnya di Bloomberg. ‘Tidak semua orang’ melakukannya; hanya sebagian kecil pendiri perusahaan Indonesia yang melakukan penipuan,” kata Kevin dalam akun “X” miliknya (@kaluwi), Rabu (16/4/2025).

    Dalam postingnya tersebut, Kevin juga menegaskan bahwa banyak perusahaan teknologi terbesar dan tersukses di Indonesia justru didirikan oleh individu-individu dengan standar etika yang sangat tinggi.

    “Perusahaan teknologi terbesar dan tersukses di Indonesia didirikan oleh orang-orang dengan standar etika yang sangat tinggi,” tambahnya.

    Diberitakan sebelumnya, Mantan CEO eFishery Gibran Huzaifah mengakui telah memoles laporan keuangan perusahaan startup agritech tersebut guna menyelamatkan perusahaan.

    Gibran mengakui aksinya tersebut dimulai pada 2018. Saat itu, startup yang ia dirikan dari prototipe alat pemberi makan ikan hingga menjadi perusahaan rintisan dengan 100 pegawai kesulitan pendanaan dan hanya menyisakan tiga bulan sebelum cadangan mereka benar-benar habis.

    Dia kemudian mulai memasukkan angka fiktif ke laporan keuangan. Dalam waktu satu jam, ia menciptakan sesuatu yang tak bisa diraih orang dalam lima tahun kerja keras, setidaknya di atas kertas.

    Dia kemudian mengirim laporan tersebut ke investor, awalnya dia yakin tindakannya tersebut akan ketahuan. Tapi dugaan itu meleset. Para investor justru terkesan dengan perkembangan bisnisnya.

    Mereka menambah suntikan modal, tanpa sadar bahwa angka-angka tersebut palsu.

    Pada akhir 2018, Gibran mulai mengembangkan fondasi manipulasi tersebut, yang kelak ambruk dan akhirnya merugikan investor kelas dunia hingga ratusan juta dolar.

    “Ketika Anda bercermin dan menyadari kesalahan, Anda tahu itu bukan sesuatu yang bisa dibanggakan. Saya melakukannya untuk bertahan hidup,” ujar Gibran dalam wawancara dengan Bloomberg, dikutip Rabu (16/4/2025).

    Enam tahun setelah ia mulai membuat dua versi pembukuan, yakni laporan keuangan riil untuk tim internal dan lainnya yang telah dipoles untuk pemodal, eFishery menjelma jadi salah satu startup paling cemerlang di Asia dengan valuasi mencapai US$1,4 miliar dan sekitar 2.000 karyawan.

    Selain menjual alat pemberi pakan otomatis untuk meningkatkan produktivitas, mereka juga melebarkan bisnis ke sektor pembiayaan.

    Namun ketika akhirnya benar-benar di ambang keruntuhan, semuanya terbongkar. Klaim perusahaan bahwa pendapatan mencapai US$752 juta dalam sembilan bulan pertama 2024 ternyata hanya hanya US$157 juta. Fakta ini terungkap dari audit internal.