Category: Bisnis.com Tekno

  • Jejak Politik Elon Musk jadi Bumerang bagi Tesla, Laba Anjlok 71% Kuartal I/2025

    Jejak Politik Elon Musk jadi Bumerang bagi Tesla, Laba Anjlok 71% Kuartal I/2025

    Bisnis.com, JAKARTA — Tesla Inc. membukukan laba bersih sebesar US$409 juta atau setara Rp6,9 triliun (asumsi kurs Rp16.870 per US$) pada kuartal pertama tahun ini. Laba tersebut anjlok 71% persen dibanding periode yang sama tahun lalu salah satunya disebabkan sentimen atas politik Elon Musk. 

    Adapun total pendapatan perusahaan milik Elon Musk itu mencapai US$19,3 miliar atau Rp325,5 triliun.

    Melansir TechCrunch, Rabu (23/4/2025), ini adalah kuartal terburuk untuk penjualan mobil listrik (electric vehicle/EV) Tesla.

    Pendapatan Tesla ditopang oleh penjualan kredit pajak tanpa emisi senilai U$595 juta. Tanpa itu, perusahaan tersebut akan membukukan kerugian.

    Penurunan laba perusahaan juga bukan pertama kali terjadi. Pada kuartal pertama 2024, laba perusahaan juga turun 55% menjadi US$1,13 miliar jika dibandingkan periode yang sama 2023.

    Penjualan Tesla menghadapi sejumlah hambatan. Jajaran kendaraan listrik perusahaan tersebut sudah menua. Selain itu, produk terbarunya, Cybertruck, masih jauh dari kata populer.

    Tak hanya itu, politik sayap kanan Musk, serta keterlibatannya dalam pemerintahan Presiden AS Donald Trump, telah menciptakan reaksi keras terhadap merek Tesla.

    Di sisi lain, Tesla naik dalam perdagangan lantaran investor mempertimbangkan rencana perusahaan untuk memulai produksi EV yang terjangkau pada Juni 2025.

    Kendaraan ini akan menggunakan aspek platform generasi berikutnya yang menggerakkan robotaxi. Namun, teknologinya akan bergantung pada platform yang sudah ada pada Model Y dan Model 3.

    Dengan demikian, kendaraan yang lebih murah ini akan diproduksi pada jalur produksi yang sama dengan jajaran kendaraan saat ini.

    Selain itu, pernyataan Elon Musk yang akan mengurangi perannya di Departemen Efisiensi Pemerintah untuk lebih memfokuskan perhatian pada Tesla, turun menjadi sentimen positif.

    Namun, Tesla juga memperingatkan pemegang saham tentang bagaimana perang dagang dapat mempengaruhi bisnisnya ke depannya. 

    Perusahaan mengatakan tarif Trump dan perubahan sentimen politik dapat berdampak pada permintaan EV.

    Tesla mengatakan pihaknya mengambil tindakan untuk menstabilkan bisnis dalam jangka menengah hingga panjang. Namun, Tesla memperingatkan investor bahwa pihaknya tidak dapat mengatakan apakah akan mampu meningkatkan penjualan tahun ini.

  • Google Hentikan Prompt untuk Cookie Pihak Ketiga, Bisnis Iklan Digital Terpukul?

    Google Hentikan Prompt untuk Cookie Pihak Ketiga, Bisnis Iklan Digital Terpukul?

    Bisnis.com, JAKARTA — Raksasa teknologi Google menegaskan tidak akan mengeluarkan prompt baru untuk cookie pihak ketiga dan tetap mengandalkan paket-paket kecil. Langkah ini berisiko berdampak pada bisnis iklan digital.

    Reuters melaporkan Google akan mempertahankan paket-paket kecil kode prompt di peramban Chrome miliknya.

    Wakil Presiden Inisiatif Privacy Sandbox Google Anthony Chavez mengatakan Google akan memperkenalkan pengalaman baru di Chrome untuk memungkinkan pengguna membuat pilihan yang terinformasi yang berlaku di seluruh penjelajahan web mereka.

    Pengumuman ini muncul ketika Alphabet menghadapi tekanan hukum, setelah seorang hakim AS memutuskan bahwa Google melakukan monopoli ilegal dalam teknologi periklanan daring — sebuah keputusan yang berpotensi menyebabkan pemecahan bisnis teknologi periklanannya oleh pengadilan.

    Tahun lalu, raksasa teknologi itu membatalkan rencana jangka panjang untuk menghapus cookie pihak ketiga, paket-paket kecil kode yang melacak aktivitas pengguna di seluruh internet, dari Chrome setelah para pengiklan menyampaikan kekhawatiran bahwa penghapusan tersebut akan membatasi kemampuan mereka untuk mengumpulkan informasi untuk mempersonalisasi iklan, membuat mereka bergantung pada basis data pengguna milik Google sendiri.

    “Seiring kami berinteraksi dengan ekosistem … tetap jelas bahwa ada perspektif yang berbeda mengenai pembuatan perubahan yang dapat memengaruhi ketersediaan cookie pihak ketiga. Pengguna dapat terus memilih opsi terbaik untuk diri mereka sendiri di Setelan Privasi dan Keamanan Chrome,” kata Chavez dikutip, Rabu (23/4/2025).

    Sejak 2019, unit Alphabet ini telah mengerjakan inisiatif Privacy Sandbox yang bertujuan untuk meningkatkan privasi daring sambil mendukung bisnis digital, dengan tujuan utama penghapusan bertahap cookie pihak ketiga. Chavez menambahkan bahwa Google berencana untuk terus mengerjakan API Privacy Sandbox.

    Secara keseluruhan, keputusan Google untuk tidak meluncurkan prompt mandiri baru untuk cookie pihak ketiga adalah langkah yang penting dalam upaya untuk meningkatkan privasi pengguna di web dan menciptakan ekosistem web yang lebih aman dan berkelanjutan. 

    Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa keputusan ini berarti pengguna akan terus memiliki pilihan untuk menonaktifkan atau mengizinkan cookie pihak ketiga di Chrome, tetapi Google tidak akan lagi memaksa pengguna untuk membuat pilihan tersebut melalui prompt baru.

  • Pangsa Pasar Smartphone Kuartal I/2025: Apple – Vivo Gerus Oppo

    Pangsa Pasar Smartphone Kuartal I/2025: Apple – Vivo Gerus Oppo

    Bisnis.com, JAKARTA — Produsen smartphone Apple dan Vivo mencatatkan peningkatan pangsa pasar di global pada kuartal I/2025 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Sementara itu Oppo dan Samsung tergerus.

    Berdasarkan data International Data Corporation (IDC), dikutip Rabu (23/4/2025) total pengiriman smartphone di dunia atau secara global pada kuartal I/2025 tercatat sebanyak 304,9 juta unit pengiriman. Jumlah tersebut mengalami peningkatan sebesar 1,5% secara tahunan dibandingkan dengan kuartal I/2024 yang mencapai 300,3 juta unit.

    Jika dilihat berdasarkan pangsa pasar, Samsung masih memimpin dengan menguasai 19,9% pada kuartal I/2025. Namun, pasar Samsung menurun 200 basis points (bps) dari periode yang sama tahun lalu, yang sebesar 20,1%.

    Sementara itu Apple mengikuti di posisi kedua dengan pangsa pasar sebesar 19%, naik 1500 bps dibandingkan dengan kuartal I/2024 yang sebesar 17,5%. Peningkatan Apple adalah yang tertinggi pada periode ini dibandingkan dengan produsen smartphone lainnya.

    Peningkatan pasar juga terjadi di Xiaomi dan Vivo. Pangsa pasar Xiaomi naik 100 bps dari 13,6% menjadi 13,7% pada kuartal I/2025. Sementara itu Vivo tumbuh dari 7,1% menjadi 7,4% secara tahunan.

    Vivo dan Xiaomi menggerus pasar Oppo yang mengalami koreksi sebesar 700 bps dari 8,4% menjadi 7,7%.

    Pasar smartphone

    Sementara itu, jika dilihat berdasarkan merek, menurut laporan DataIndonesia, Samsung menjadi merek smartphone dengan jumlah pengiriman unit terbanyak di dunia pada kuartal I/2024 dan kuartal I/2025. 

    Pengiriman smartphone Samsung pada kuartal I/2025 mencapai 60,6 juta unit. Jumlah tersebut meningkat sebesar 0,6% dari kuartal I/2024 yang sebanyak 60,2 juta unit. 

    Hal ini didorong oleh keberhasilan Samsung dalam smartphone Galaxy S25 dan seri Galaxy A untuk kelas menengah, khususnya Galaxy A36 dan A56 yang menawarkan teknologi AI dengan harga lebih terjangkau. Namun, pangsa pasar Samsung sedikit menurun dari 20,1% menjadi 19,9%.

    Di posisi kedua, terdapat Apple dengan jumlah pengiriman smartphone sebanyak 57,9 juta unit pada kuartal I/2025. Jumlah tersebut meningkat sebesar 10% dibandingkan kuartal I/2024 yang sebanyak 52,6 juta unit. 

    Ini menjadikan Apple sebagai merek dengan pertumbuhan tahunan tertinggi dibandingkan merek lainnya.

    Adapun Apple mencatat kuartal I terbaik dalam jumlah pengiriman unit smartphone, didorong oleh penimbunan stok untuk menghindari tarif AS dan potensi gangguan rantai pasok. Namun, kinerjanya di China menurun karena model pro tidak mendapat subsidi dari pemerintah setempat.

    Sementara itu, Xiaomi menempati posisi ketiga dengan jumlah pengiriman smartphone sebesar 41,8 juta unit pada kuartal I/2025, meningkat 2,5% secara tahunan dari 40,8 juta unit pada kuartal I/2024.

    Kemudian, Oppo menempati posisi keempat dengan jumlah pengiriman smartphone sebesar 23,5 juta unit. Jumlah tersebut mengalami penurunan sebesar 6,8% dari kuartal I/2024 yang mencapai 25,2 juta unit. 

    Lalu, Vivo berada di posisi kelima dengan jumlah pengiriman 22,7 juta unit, naik sebesar 6,3% dibandingkan kuartal I/2024 yang sebanyak 21,3 juta unit. 

  • IMF Sebut Keuntungan dari AI Hanya Dinikmati Segelintir Negara

    IMF Sebut Keuntungan dari AI Hanya Dinikmati Segelintir Negara

    Bisnis.com, JAKARTA —  Dana Moneter Internasional (International Monetery Fund/IMF) menyebut keuntungan yang dihasilkan dari teknologi kecerdasan buatan (AI) tidak akan terbagi secara merata ke seluruh dunia. Beberapa negara saja yang akan menikmati kue AI secara maksimal.

    Dalam laporannya, IMF memperkirakan AI akan meningkatkan output ekonomi global sekitar 0,5 persen per tahun antara 2025 dan 2030. Peningkatan ini lebih tinggi dari biaya peningkatan emisi karbon dari pusat data yang dibutuhkan untuk menjalankan model-model AI.

    Namun, IMF menegaskan keuntungan output tersebut tidak akan terbagi secara merata di seluruh dunia, dan menyerukan kepada para pembuat kebijakan dan pelaku bisnis untuk meminimalkan biaya bagi masyarakat luas.

    “Meskipun ada tantangan terkait dengan harga listrik yang lebih tinggi dan emisi gas rumah kaca, keuntungan terhadap PDB global dari AI kemungkinan akan lebih besar daripada biaya emisi tambahan,” tulis laporan dilansir dari CNA, Rabu (23/4/2025).

    Tidak hanya itu, penggunaan AI diperkirakan  mendorong lonjakan permintaan daya pemrosesan data yang intensif energi dalam beberapa tahun mendatang, bahkan ketika dunia berjuang untuk menepati janji dalam mengurangi emisi karbon.

    Dampak AI ke Iklim

    Kebutuhan listrik global yang didorong oleh AI dapat meningkat lebih dari tiga kali lipat menjadi sekitar 1.500 terawatt-jam (TWh) pada tahun 2030 – kira-kira sama dengan konsumsi listrik India saat ini dan 1,5 kali lebih tinggi dari perkiraan permintaan dari kendaraan listrik selama periode yang sama.

    IMF juga memperkirakan bahwa adopsi AI yang kuat, di bawah kebijakan energi saat ini, akan menyebabkan peningkatan kumulatif emisi gas rumah kaca global sebesar 1,2 persen antara tahun 2025 dan 2030. Kebijakan energi yang lebih hijau akan membatasi peningkatan tersebut menjadi 1,3 Gt, perkiraannya.

    Dengan menggunakan angka $39 per ton untuk mengukur biaya sosial dari emisi tersebut, IMF memperkirakan biaya tambahan tersebut antara $50,7 hingga $66,3 miliar – lebih kecil dari keuntungan pendapatan yang terkait dengan peningkatan tahunan PDB global sebesar 0,5 poin persentase yang menurut IMF dapat dihasilkan oleh AI.

    Peneliti Kebijakan dari Grantham Research Institute on Climate Change and the Environment Roberta Pierfederici mengatakan bahwa AI bahkan dapat menyebabkan pengurangan keseluruhan emisi karbon jika mempercepat kemajuan dalam teknologi rendah karbon di sektor energi, pangan, dan transportasi.

    “Namun, kekuatan pasar saja tidak mungkin berhasil mendorong penerapan AI menuju aksi iklim. Pemerintah, perusahaan teknologi, dan perusahaan energi harus memainkan peran aktif dalam memastikan AI digunakan secara sengaja, adil, dan berkelanjutan,” katanya.

  • Terbatas! Update Kode Redeem ML Hari Ini Rabu 23 April 2025

    Terbatas! Update Kode Redeem ML Hari Ini Rabu 23 April 2025

    Bisnis.com, JAKARTA – Ada beberapa kode redeem ML yang bisa Anda tukar dengan hadiah menarik pada hari ini, Rabu 23 April 2025.

    Sebagaimana diketahui, salah satu cara untuk mendapatkan hadiah gratis adalah dengan melakukan klaim kode redeem.

    Sementara kode redeem sendiri merupakan kumpulan huruf dan angka yang hanya bisa ditukarkan sebanyak satu kali.

    Kode Redeem Mobile Legends biasanya dibagikan Moonton melalui website resmi mereka dan platform sosial media juga event-event tertentu dari Mobile Legends.

    Kode redeem ML hari ini, Rabu 23 April 2025

    MLBBGETAPPS

    w7mckc4baqez2378e

    b18to4q1v

    Cara Klaim kode redeem ML:

    1. Buka apliksi Mobile Legends di HP kamu atau klik https://m.mobilelegends.com/redeem.

    2. Klik pada bagian profil di sudut kiri atas layar.

    3. Kemudian pilih tab “Pengaturan” atau “Settings” yang berada di sebelah kanan atas layar.

    4. Pilih bagian “Kode Penukaran” atau “Redeem Code” lanjut dengan masukkan Kode Redeem ML hari ini.

    5. Klik tombol redeem atau OK. Jika berhasil, maka hadiah akan langsung dikirim ke akun kamu oleh developer.

  • Rebutan, Buran Klaim! Update Kode Redeem FF Hari Ini Rabu 23 April 2025

    Rebutan, Buran Klaim! Update Kode Redeem FF Hari Ini Rabu 23 April 2025

    Bisnis.com, JAKARTA – Cek update kode redeem FF hari ini, Rabu 23 April 2025 yang bisa Anda manfaatkan untuk mendapat item menarik.

    Kode redeem sendiri merupakan susunan huruf dan angka yang berisi hadiah. Anda hanya perlu menukarkannya ke situs Free Fire untuk mendapatkan hadiah tersebut.

    Meski demikian, Anda harus bergegas untuk menukarkannya, sebab satu kode redeem hanya berlaku satu kali saja.

    Update kode redeem FF hari ini, Rabu 23 April 2025

    FF2T-R0W-8J1M

    TIMNAS17INDO

    BOSS3HFTRNU5

    Cara klaim kode redeem FF

    1. Buka situs https://reward.ff.garena.com/id.

    2. Masuk atau login ke akunmu dengan beberapa alternatif cara, yaitu dari akun facebook, alamat email Google, akun Apple, VK atau Huawei, hingga akun Twitter.

    3. Masukkan salah satu kode redeem FF.

    4. Pada umumnya, kode redeem Garena berjumlah 12 sampai 16 digit. Klik konfirmasi.

    5. Jika kode tersebut masih valid, maka hadiah akan langsung dikirim ke Inbox Anda.

  • Oppo Cs Kirim 1,2 Miliar Smartphone Android per Tahun, Periode 2015-2024

    Oppo Cs Kirim 1,2 Miliar Smartphone Android per Tahun, Periode 2015-2024

    Bisnis.com, JAKARTA — Miliaran smartphone Android membanjiri pasar dunia, termasuk Indonesia, setiap tahunnya. Pengiriman tersebut terus tumbuh single digit selama periode 2015-2024. 

    Melansir DataIndonesia, Selasa (22/4/2025, rata-rata pengiriman smartphone Android di dunia selama 10 tahun terakhir tercatat sekitar 1,21 miliar unit per tahunnya. Adapun secara rata-rata, jumlah pengiriman ponsel pintar Android di dunia meningkat 4,08% per tahun.

    Android merupakan sistem operasi mobile berbasis Linux yang dikembangkan oleh Google, yang dirancang untuk perangkat seluler seperti smartphone dan tablet. Beberapa produsen terkenal yang memproduksi smartphone Android antara lain Samsung, Xiaomi, Oppo, Vivo, Transsion, Huawei, Motorola, HTC, LG, dan Realme. 

    Merujuk pada data Business of Apps, pada 2024, jumlah pengiriman ponsel pintar Android di dunia tercatat mencapai 1,24 miliar unit. Angka tersebut lebih tinggi 0,33 miliar unit atau sekitar 36,26% dibandingkan 2023 yang mencapai 0,91 miliar unit.

    Sementara itu, dibandingkan dengan 10 tahun lalu, jumlah pengiriman smartphone Android pada 2024 meningkat tipis 0,04 miliar unit atau naik sekitar 3,33% dari 1,2 miliar unit pada 2015.

    Jumlah pengiriman smartphone Android menunjukkan tren pertumbuhan yang konsisten sejak 2015 hingga 2018 yang mencapai 1,33 miliar unit. 

    Adapun dalam perkembangannya, tidak seluruh smartphone Android mendapat dukungan aplikasi perpesanan, WhatsApp. 

    Per Januari 2025, WhatsApp berhenti memberikan pembaruan untuk smartphone Android jadul. WhatsApp akan menghapus layanan di ponsel Android maupun iOS lawas, karena harus memberikan fitur dan fungsionalitas yang lebih baik.

    Penerapan fitur-fitur yang menuntut, khususnya saat dunia beralih ke kemudahan AI, memerlukan perangkat keras yang lebih modern dan integrasi perangkat lunak yang lebih canggih.

    Untuk ponsel Android, WhatsApp tidak akan bisa lagi digunakan untuk OS KitKat yang berumur lebih dari 10 tahun.

    Berikut daftar ponsel yang tak bisa menggunakan WhatsApp per Januari 2025:

    Samsung Galaxy S3
    Samsung Galaxy Note 2
    Samsung Galaxy Ace 3
    Samsung Galaxy S4 Mini
    Motorola: Moto G (Generasi ke-1)
    Motorola Razr HD
    Motorola Moto E 2014
    HTC One X
    HTC One X+
    HTC Desire 500
    HTC Desire 601
    LG Optimus G
    LG Nexus 4
    LG G2 Mini
    LG L90
    Sony Xperia SP
    Sony Xperia T
    Sony Xperia V

  • Separuh Profesional Industri Seluler Dunia Adopsi Layanan RCS

    Separuh Profesional Industri Seluler Dunia Adopsi Layanan RCS

    Bisnis.com, JAKARTA – Twilio, platform komunikasi berbasis komputasi awan (cloud), mengungkapkan bahwa lebih dari separuh profesional di dunia mulai menggunakan layanan perpesanan Rich Communication Services (RCS).

    Rich Communication Services (RCS) adalah standar perpesanan baru yang meningkatkan pengalaman perpesanan di ponsel, menggantikan SMS dan MMS. RCS menawarkan fitur-fitur lebih kaya dan interaktif seperti pemberitahuan sedang mengetik, tanda sudah dibaca, berbagi file beresolusi tinggi, dan obrolan grup. 

    Sebanyak 60% surveyor yang diteliti Twilio mengungkap, RCS memberikan dampak yang sangat positif terhadap komunikasi mereka dengan pelanggan. Adapun, layanan baru ini dapat menyertakan identitas brand pengirim pesan pada aplikasi pesan bawaan (default).

    Dengan fitur ini, pelanggan dapat dengan segera mengenali dan mempercayai sumber dari pesan yang diterima. Walaupun SMS tetap penting, tetapi RCS menawarkan platform standar dan kaya fitur yang dinamis serta interaktif untuk komunikasi yang lebih aman.

    Regional Vice President, ISV Business untuk APJ di Twilio, Irfan Ismail, mengatakan seiring dengan kian meningkatnya kebutuhan komunikasi digital yang aman, adopsi RCS secara luas hanya tinggal menunggu waktu. 

    “Meskipun saat ini popularitas RCS masih terkonsentrasi di kawasan Amerika dan Eropa, beberapa negara di Asia termasuk Singapura sudah mulai melangkah menuju penerapan standar pesan baru yang lebih aman ini,” kata Irfan dalam siaran pers, Selasa (22/4/2025).

    RCS, jelasnya, tidak hanya merevolusi cara brand berinteraksi dengan pelanggan, tetapi juga membantu mengurangi penyebaran informasi yang menyesatkan dengan fitur akun pengirim terverifikasi, sehingga menciptakan ekosistem digital yang lebih aman. 

    “Ini sejalan dengan komitmen Pemerintah Indonesia untuk memperkuat keamanan komunikasi digital,” tambahnya.

    Walaupun 56% responden mengaku belum menerapkan RCS, dalam 12 bulan ke depan hampir tiga perempat (71%) profesional industri yang disurvei di Mobile World Congress (MWC) berencana mengadopsi RCS.

    Dari jumlah tersebut, 14% di antaranya berencana mengimplementasikan RCS dalam semua bentuk interaksi yang memungkinkan, sementara 20% akan menggunakan RCS untuk sebagian besar interaksi, dan 37% untuk interaksi tertentu.

    Namun, kurangnya pengetahuan masih menjadi penghambat bagi hampir sepertiga (30%) organisasi bisnis dalam mengimplementasikan RCS. Temuan ini menekankan pentingnya edukasi yang lebih baik mengenai aplikasi RCS, manfaatnya, serta cara mengintegrasikannya ke dalam infrastruktur yang sudah ada.

  • Menkomdigi Bertemu Mantan PM Inggris Tony Blair, Bahas AI hingga e-SIM

    Menkomdigi Bertemu Mantan PM Inggris Tony Blair, Bahas AI hingga e-SIM

    Bisnis.com, JAKARTA – Mantan Perdana Menteri (PM) Inggris Tony Blair melakukan pertemuan dengan Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid. Pengembangan strategis kecerdasan buatan (AI), akselerasi pembangunan talenta digital, hingga penerapan e-SIM.

    Kunjungan ke kantor Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) ini merupakan bagian dari kolaborasi jangka panjang antara Tony Blair Institute (TBI) dan Kementerian tersebut ihwal langkah mewujudkan transformasi digital Indonesia yang inklusif dan berkelanjutan.

    “Kunjungan ini menjadi langkah awal untuk mempercepat transformasi digital Indonesia. Kami siap menerima masukan dan bekerja sama dengan Tony Blair Institute demi menghadirkan solusi yang konkret dan berdampak langsung bagi masyarakat,” ujar Meutya dalam siaran pers, dikutip Selasa (22/4/2025).

    Dalam struktur baru pasca-restrukturisasi, kerja sama antara Kemkomdigi dan TBI diperluas untuk mendukung empat pilar digital. Antara lain infrastruktur, pemerintahan digital, ekonomi digital, dan pengawasan ruang digital.

    Terkait dengan e-SIM, pertemuan menyentuh pentingnya mempercepat adopsi terintegrasi teknologi itu dengan verifikasi biometrik dan data kependudukan. Adapun, e-SIM ini diyakini akan memperkuat keamanan data dan mempercepat transformasi layanan publik di Indonesia.

    Selain itu, dalam waktu dekat Kemkomdigi akan memprioritaskan bidang kolaborasi teknis seperti tata kelola kabel bawah laut, pusat data dan cloud, serta perumusan kebijakan AI yang adaptif dan aman.

    Di bidang sosial, TBI juga diundang untuk mendukung pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2025 (PP TUNAS) tentang perlindungan anak di ruang digital.

    Pimpinan TBI Indonesia Suhaillah Fabya Haqim menambahkan TBI akan terus mendukung peran Kemkomdigi dalam mempercepat layanan-layanan pemerintahan yang berbasis digital untuk kemudahan yang dapat dimanfaatkan langsung oleh masyarakat.

    Sementara itu, Tony Blair menilai infrastruktur digital dan model AI akan memiliki implikasi yang signifikan terhadap bagaimana pemerintah dan masyarakat beroperasi di era modern ini.

    “Situasi ini hampir serupa dengan revolusi industri di abad ke-19, di mana negara-negara yang berpartisipasi dalam revolusi industri dapat berkembang lebih cepat dibandingkan negara-negara lain,” kata Blair.

  • Mencairnya Es di Kutub Utara Bisa Bikin Bumi Bergoyang dan Letak Geografis Berubah

    Mencairnya Es di Kutub Utara Bisa Bikin Bumi Bergoyang dan Letak Geografis Berubah

    Bisnis.com, JAKARTA – Sebuah temuan baru mengatakan pencairan es yang dramatis di kutub utara akibat perubahan iklim dapat menggeser lokasi kutub geografis Bumi dalam beberapa tahun mendatang.

    Saat lapisan es mencair dan massa samudra terdistribusi ulang di seluruh planet, kutub Utara dan Selatan geografis Bumi dapat bergeser hingga 89 kaki (27 meter) pada tahun 2100 seiring perubahan sumbu rotasi planet, menurut studi yang dipublikasikan pada tanggal 5 Maret di jurnal Geophysical Research Letters. Pergeseran tersebut dapat memengaruhi navigasi satelit dan wahana antariksa, kata para peneliti.

    Dilansir dari livescience, saat Bumi berputar, perubahan dalam distribusi massa planet menyebabkannya bergoyang pada porosnya seperti gasing. Banyak dari goyangan ini teratur dan dapat diprediksi beberapa disebabkan oleh perubahan tekanan atmosfer dan arus laut secara teratur, sementara yang lain disebabkan oleh interaksi antara inti dan mantel.

    Studi terbaru menunjukkan bahwa mencairnya lapisan es dan gletser juga dapat memengaruhi distribusi massa ini dan menggeser kutub Bumi. Dalam studi baru tersebut, para peneliti di ETH Zurich menggunakan pergerakan kutub dari tahun 1900 hingga 2018 dan proyeksi pencairan lapisan es untuk memprediksi seberapa jauh kutub dapat bergerak dalam berbagai skenario perubahan iklim yang disebabkan manusia.

    Kutub Utara dapat bergeser ke arah barat lebih dari 89 kaki pada tahun 2100 dalam skenario emisi gas rumah kaca terburuk, demikian temuan tim tersebut. Dalam skenario emisi yang lebih optimis, kutub masih dapat bergeser hingga 39 kaki (12 m) relatif terhadap lokasinya pada tahun 1900. Air lelehan dari lapisan es Greenland dan Antartika memainkan peran terbesar dalam simulasi, diikuti oleh pencairan gletser.

    “Efek ini agak melampaui efek penyesuaian isostatik glasial, yang merupakan efek pantulan Bumi padat setelah berakhirnya zaman es terakhir,” kata rekan penulis studi Mostafa Kiani Shahvandi, seorang ilmuwan Bumi yang sekarang berada di Universitas Wina, kepada Live Science.

    Dengan kata lain, daratan di permukaan kerak bumi tenggelam di bawah berat gletser zaman es dan terangkat saat mencair, mengubah distribusi berat di kerak Bumi dan menggeser kutub. “Ini berarti bahwa apa yang telah dilakukan manusia telah menggeser kutub lebih dari efek zaman es,” kata Kiani Shahvandi.

    Pergeseran sumbu rotasi Bumi dapat mengganggu navigasi satelit dan wahana antariksa, kata Kiandi Shahvandi. Para ilmuwan memetakan lokasi wahana antariksa sebagian menggunakan sumbu rotasi Bumi sebagai referensi. Jika sumbu tersebut bergeser seiring waktu, akan menjadi lebih sulit untuk menentukan lokasi wahana antariksa secara tepat.

    Pekerjaan di masa mendatang dapat melibatkan pemeriksaan data paleoklimat untuk menentukan seberapa besar kutub telah bergeser selama jutaan tahun selama episode perubahan iklim alami sebelumnya. Menurut Kiandi Shahvandi, hal ini akan membantu mengungkap skala sebenarnya dampak manusia terhadap pergerakan kutub.