Category: Bisnis.com Tekno

  • Pemadaman Listrik Massal di Spanyol dan Portugal Akibat Serangan Siber?

    Pemadaman Listrik Massal di Spanyol dan Portugal Akibat Serangan Siber?

    Bisnis.com, JAKARTA — Operator jaringan listrik Portugal, REN masih mencari tahu penyebab pemadaman listrik massal yang melanda yang terjadi di Portugal dan Spanyol, termasuk dugaan adanya serangan siber.

    Anggota dewan REN Joao Conceicao mengatakan bahwa operator tidak mengesampingkan kemungkinan bahwa pemadaman tersebut disebabkan oleh osilasi yang sangat besar dalam tegangan listrik, pertama di sistem Spanyol, yang kemudian menyebar ke sistem Portugal.

    “Bisa ada seribu satu penyebab, terlalu dini untuk menilai penyebabnya [karena serangan siber],” kata Conceicao dikutip dari Reuters, Selasa (29/4/2025).

    Conceicao menyampaikan harapan REN untuk memulihkan pasokan listrik di kota terbesar kedua di Portugal, Porto, dalam dua jam ke depan, dan dalam lima atau enam jam di ibu kota, Lisbon.

    “Jika itu tergantung pada REN, negara ini akan bangun besok dengan listrik, tetapi sayangnya bukan hanya REN yang berperan,” ujarnya.

    Pemadaman listrik ini menyebabkan gangguan signifikan di kedua negara, mempengaruhi aktivitas sehari-hari warga dan berbagai layanan. Pihak berwenang di Spanyol belum memberikan keterangan resmi mengenai penyebab gangguan di sistem mereka yang kemudian berdampak pada Portugal.

    REN terus berupaya untuk mengidentifikasi penyebab pasti dari gangguan ini dan memprioritaskan pemulihan pasokan listrik secepat mungkin di seluruh wilayah yang terdampak.

    Spanyol dan Portugal Hadapi Pemadaman Listrik Masal, Operator Bantah Serangan Siber

    ++Operator listrik Portugal REN membantah padamnya listrik di Spanyol dan Portugal disebabkan oleh serangan siber.

    ++Portugal, Spanyol, pemadaman listrik, gangguan listrik, REN, Red Eléctrica de España, serangan siber, Porto, Lisbon, tegangan listrik

    Bisnis.com, JAKARTA — Operator jaringan listrik Portugal, REN, menyampaikan belum menemukan informasi dan tanda-tanda yang menunjukkan bahwa pemadaman listrik massal yang melanda Semenanjung Iberia disebabkan oleh serangan siber.

    Anggota dewan REN Joao Conceicao mengatakan bahwa operator tidak mengesampingkan kemungkinan bahwa pemadaman tersebut disebabkan oleh osilasi yang sangat besar dalam tegangan listrik, pertama di sistem Spanyol, yang kemudian menyebar ke sistem Portugal. Pihaknya masih mendalami penyebab pemadaman listrik, dan hingga saat ini belum menemukan insiden tersebut disebabkan oleh serangan siber.

    “Bisa ada seribu satu penyebab, terlalu dini untuk menilai penyebabnya,” kata Conceicao dikutip dari Reuters, Selasa (29/4/2025).

    Conceicao menyampaikan harapan REN untuk memulihkan pasokan listrik di kota terbesar kedua di Portugal, Porto, dalam dua jam ke depan, dan dalam lima atau enam jam di ibu kota, Lisbon.

    “Jika itu tergantung pada REN, negara ini akan bangun besok dengan listrik, tetapi sayangnya bukan hanya REN yang berperan,” ujarnya.

    Pemadaman listrik ini menyebabkan gangguan signifikan di kedua negara, mempengaruhi aktivitas sehari-hari warga dan berbagai layanan. Pihak berwenang di Spanyol belum memberikan keterangan resmi mengenai penyebab gangguan di sistem mereka yang kemudian berdampak pada Portugal.

    REN terus berupaya untuk mengidentifikasi penyebab pasti dari gangguan ini dan memprioritaskan pemulihan pasokan listrik secepat mungkin di seluruh wilayah yang terdampak. Masyarakat di Lisbon dan Porto diimbau untuk bersabar sementara upaya pemulihan sedang berlangsung. Penyelidikan lebih lanjut diharapkan dapat memberikan kejelasan mengenai insiden pemadaman listrik massal ini.

  • OJK Peringatkan DeepFake – Transparansi Algoritma Tantangan AI bagi Perbankan

    OJK Peringatkan DeepFake – Transparansi Algoritma Tantangan AI bagi Perbankan

    Bisnis.com, JAKARTA — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyoroti beberapa tantangan dalam penerapan kecerdasan artifisial dalam sektor perbankan. 

    Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengatakan terdapat beberapa tantangan dalam penerapan AI di perbankan, salah satunya DeepFake.

    “Kecerdasan artifisial juga diiringi seperti halnya kemajuan teknologi lain, ini diiringi dengan tantangan yang tidak ringan seperti penyalahgunaan DeepFake,” kata Dian dalam peluncuran Buku Tata Kelola Kecerdasan Artificial Perbankan Indonesia, Selasa (29/4/2025).

    Deepfake adalah teknologi berbasis kecerdasan artifisial, khususnya deep learning, yang digunakan untuk membuat manipulasi gambar, video, atau suara sehingga tampak sangat meyakinkan seolah-olah asli, padahal palsu.

    Teknologi ini sering digunakan untuk meniru wajah dan suara seseorang secara realistis, terutama wajah dan suara orang terkenal.

    Selain deepfake, Dian kurangnya transparansi algoritma atau black box menjadi tantangan juga dalam penerapan kecerdasan artifisial di perbankan.

    “Kemudian tantangan bias dalam pengambilan keputusan, kerentanan terhadap serangan siber, serta isu etika dan kesiapan sumber daya manusia,” ujar Dian.

    Adapun, pada hari ini OJK meluncurkan buku tata kelola kecerdasan artifisial perbankan Indonesia. Peluncuran buku ini sebagai bentuk dukungan terhadap akselerasi transformasi digital sektor perbankan.

    Dian mengatakan penerbitan buku ini berdasarkan berbagai referensi internasional dan nasional, termasuk hasil diskusi dari lembaga-lembaga global. 

    “Dan juga sebenarnya bisa dikatakan kita memperhatikan berbagai regulatory yang dikeluarkan seperti Basel Committee on Banking Supervision’s,” tutur Dian.

    Selain itu, OJK juga mengacu kepada Artificial Intelligence Act dari Uni Eropa, serta pedoman dari Office of the Comptroller of the Currency di Amerika Serikat.

  • OJK Merujuk ke Eropa – AS Susun Buku Tata Kelola Kecerdasan Artifisial Perbankan

    OJK Merujuk ke Eropa – AS Susun Buku Tata Kelola Kecerdasan Artifisial Perbankan

    Bisnis.com, JAKARTA — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meluncurkan buku tata kelola kecerdasan artifisial perbankan Indonesia, dengan merujuk pada regulasi AI di Amerika Serikat (AS) dan Eropa. 

    Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengatakan penerbitan buku ini berdasarkan berbagai referensi internasional dan nasional, termasuk hasil diskusi dari lembaga-lembaga global. 

    “Dan juga sebenarnya bisa dikatakan kita memperhatikan berbagai regulatory yang dikeluarkan seperti Basel Committee on Banking Supervisions,” kata Dian dalam peluncuran Buku Tata Kelola Kecerdasan Artificial Perbankan Indonesia, Selasa (29/4/2025)

    Selain itu, OJK juga mengacu kepada Artificial Intelligence Act dari Uni Eropa, serta pedoman dari Office of the Comptroller of the Currency di Amerika Serikat.

    Dian menegaskan, nilai-nilai yang diusung dalam buku tata kelola kecerdasan artifisial perbankan Indonesia bersifat universal. 

    Namun telah diselaraskan dengan norma dan nilai yang berlaku di Indonesia, serta sejalan dengan prinsip-prinsip internasional.

    OJK menekankan bahwa penerapan kecerdasan artifisial yang bertanggung jawab tidak dapat dilakukan secara parsial. Diperlukan pendekatan yang menyeluruh dan terintegrasi dalam sistem tata kelola yang komprehensif.

    “Implementasi kecerdasan artifisial yang bertanggung jawab tidak cukup dilakukan secara parsial melainkan harus menyeluruh dan terintegrasi dalam sistem tata kelola yang komprehensif,” ujarnya.

    Adapun, IBM, perusahaan teknologi informasi dan komunikasi multinasional, memperkirakan adopsi AI Generatif (Gen AI) di sektor perbankan dan finansial akan melesat dalam beberapa tahun ke depan.

    Dalam laporan tahunan IBM Institute for Business Value 2025 Outlook for Banking and Financial Markets disebutkan bahwa 8% bank yang mengembangkan AI generatif secara sistematis pada 2024, dan 78% menggunakan pendekatan taktis.

    Adapun saat ini semakin banyak perbankan yang melakukan pendekatan strategis untuk ekspansi layanan, termasuk program AI agen (Agentic AI). 

    Global Managing Director Banking & Financial Markets IBM Consulting, Shanker Ramamurthy melihat perubahan signifikan penerapan AI generatif di seluruh industri perbankan.

    Hal ini terjadi dikarenakan industri perbankan mulai pindah dari eksperimen di berbagai segmen perusahaan ke pendekatan secara strategis yang memprioritaskan teknologi AI.

    “Kami mengantisipasi industri mulai berfokus pada inisiatif AI generatif untuk meningkatkan pengalaman pelanggan, meningkatkan efisiensi operasional, mengurangi risiko, dan modernisasi infrastruktur TI,” kata Shanker dalam keteranganya, Jumat (14/3/2025).

  • Huawei Siapkan Chip AI Baru untuk Saingi Dominasi Nvidia H100

    Huawei Siapkan Chip AI Baru untuk Saingi Dominasi Nvidia H100

    Bisnis.com, JAKARTA — Raksasa teknologi asal China, Huawei, dilaporkan tengah berupaya untuk menantang dominasi Nvidia di pasar semikonduktor, khususnya untuk kebutuhan kecerdasan buatan (AI).

    Techcrunch melaporkan Huawei sedang mengembangkan chip AI terbarunya yang canggih, yang diberi nama Ascend 910D.

    Menurut laporan Wall Street Journal yang mengutip sumber-sumber terpercaya, Huawei menunjukkan kemajuan signifikan dalam pengembangan GPU AI Ascend 910D ini. Perusahaan juga dikabarkan telah menjalin komunikasi dengan perusahaan-perusahaan China lainnya untuk menjadi mitra pengujian chip tersebut.

    “Huawei memiliki ambisi besar agar chip terbarunya ini dapat menyaingi seri H100 dari Nvidia, yang saat ini sangat populer digunakan untuk melatih model-model AI,” tulis Techcruch, Selasa (29/4/2025).

    Pengembangan chip AI canggih ini dilakukan hanya beberapa minggu setelah Amerika Serikat memberlakukan pembatasan lebih lanjut terhadap ekspor chip AI tertentu ke China. Jika Huawei berhasil mengembangkan dan memproduksi Ascend 910D dengan performa yang kompetitif, hal ini berpotensi mengisi kekosongan di pasar AI China yang timbul akibat kontrol ekspor chip yang semakin ketat dari AS.

    Langkah Huawei ini dipandang strategis dalam upaya China untuk mencapai kemandirian teknologi di sektor-sektor kritikal seperti AI. Ketergantungan pada chip impor, terutama dari perusahaan seperti Nvidia, menjadi perhatian utama, terutama dengan adanya tensi geopolitik dan pembatasan perdagangan.

    Hingga berita ini diturunkan, TechCrunch telah menghubungi Huawei untuk memberikan komentar terkait perkembangan ini, dan akan memperbarui informasi jika ada tanggapan lebih lanjut.

    Sebelumnya, Nvidia memperkirakan adanya penurunan pendapatan sebesar US$5,5 miliar atau Rp92,4 triliun setelah pemerintah Amerika Serikat mengumumkan bahwa perusahaan chip tersebut kini memerlukan lisensi untuk menjual chip H20 ke China.

    Dalam pengajuan peraturan, Nvidia menyebut bahwa pembatasan baru ini akan berlaku untuk masa depan yang tidak terbatas.

    Pemerintah AS menyatakan kontrol tersebut diberlakukan karena kekhawatiran bahwa chip H20 bisa digunakan atau dialihkan ke superkomputer di China.

    Hal tersebut dikhawatirkan akan menambah lapisan hambatan ekspor di tengah persaingan ketat dalam pengembangan kecerdasan buatan global.

    Kekhawatiran ini diperburuk oleh kemunculan DeepSeek, chatbot AI asal China yang dirilis pada Januari lalu, yang dianggap sebagai contoh bagaimana China dapat memanfaatkan teknologi chip canggih untuk memperkuat kemampuan AI-nya.

    Chip H20 sendiri awalnya dirancang Nvidia agar sesuai dengan peraturan ekspor sebelumnya yang diberlakukan oleh pemerintahan Biden, menyusul larangan penjualan GPU AI kelas atas ke China. Meskipun dirancang lebih lemah, chip tersebut kini juga terkena pembatasan baru.

    Dengan adanya kebijakan ini, pada penutupan perdagangan hari lalu, saham milik Nvidia anjlok lebih dari 5%. Hal serupa juga dirasakan AMD, saingan utamanya, sama mereka turun sekitar 5,9% setelah pasar tutup. 

    Efek domino juga terjadi di Asia, dengan saham perusahaan pengujian chip asal Jepang, Advantest, anjlok 6,6%, Disco Corp. turun 8%, dan raksasa semikonduktor Taiwan TSMC turun 2,5%.

  • 5 Kode Redeem ML Baru dan Update per Hari Ini, Selasa 29 April 2025

    5 Kode Redeem ML Baru dan Update per Hari Ini, Selasa 29 April 2025

    Bisnis.com, JAKARTA – Simak kumpulan kode redeem Mobile Legends (ML) hari ini, Selasa (29/4/2025) yang bisa Anda klaim untuk mendapat item spesial. 

    Mobile Legends merupakan game buatan Moonton. Selaku developer, Moonton terus berusaha menarik perhatian pengguna dengan merilis kode redeem setiap harinya.

    Terdapat banyak kode redeem ML yang bisa Anda tukar dengan berbagai hadiah spesial. Berikut ini daftar kode redeem yang masih bisa ditukar untuk mendapat hadiah. 

    Kode Redeem ML Hari Ini

    Klaim kode redeem Mobile Legends (ML) terbaru hari ini, Selasa (29/4/2025) di bawah ini:

    HOLAMLBB (Aktif untuk player baru)
    MLBBGETAPPS
    9d0kxrpvp
    n2cx4ppvq
    dcwej1q9e

    Cara Klaim Kode Redeem ML

    1. Buka situs m.mobilelegends.com/en/codexchange

    2. Masukkan salah satu kode redeem ML pada kotak Redemption Code 

    3. Lalu tuliskan ID user gim Mobile Legends dan kode verifikasi pada kotak yang ada

    4. Klik Redeem, bila berhasil hadiah akan otomatis masuk ke dalam inbox game

  • Kumpulan Kode Redeem FF Baru dan Valid Hari Ini, Selasa 29 April 2025

    Kumpulan Kode Redeem FF Baru dan Valid Hari Ini, Selasa 29 April 2025

    Bisnis.com, JAKARTA – Garena memberikan update kode redeem Free Fire (FF) untuk diberikan kepada para pemain setia. Kode ini bisa langsung diklaim pada hari ini, Selasa (29/4/2025).

    Pemain Free Fire tercepat yang menukarkannya dan beruntung bisa mendapat item menarik secara cuma-cuma, seperti senjata, skin, dan aneka voucher.

    Namun, perlu diketahui bahwa kode redeem FF terdiri dari 12 karakter berupa huruf kapital dan angka.

    Sehingga apabila kode tidak memenuhi kriteria tersebut, kemungkinan besar kode yang dimasukkan adalah palsu atau ada kesalahan.

    Kode redeem FF ini juga memiliki limit waktu dan kuota penggunaan. Dengan demikian, penukaran tak bisa dilakukan jika kode redeem telah melewati waktu yang ditentukan dan sebelumnya sudah pernah diklaim.

    Cara Klaim Kode Redeem FF

    Cara melakukan klaim kode redeem yakni dengan mengunjungi situs resmi Garena di reward.ff.garena.com/id.

    Setelah itu, lakukan login dengan masuk ke akun Anda. Masukkan kode redeem yang sudah ada dapatkan ke dalam kotak yang tersedia.

    Klik “Confirm” untuk me-redeem kodenya agar kita mendapat hadiah. Apabila berhasil, hadiah akan masuk melalui bagian Vault pada beranda gim.

    Hadiah pun bisa langsung digunakan oleh para pemain setelah kode berhasil di-redeem.

    Pemain juga bisa melakukan redeem melalui aplikasi Free Fire secara langsung. Caranya yakni masuk ke aplikasi dan pilih ikon Event di bagian atas paling kiri.

    Masuk ke info di dashboard dan pilih website kode redeem. Masukkan 12-16 digit kode redeem lalu klik tombol Konfirmasi.Kode redeem pun sudah ditukarkan.

    Kode Redeem FF Hari Ini

    Berikut ini adalah kode redeem Free Fire yang masih berlaku pada hari ini, Selasa (29/4/2025):

    FFX6DI2F3B7L8K9R
    FYHR56YR56G5R6FT 
    FGJ487XE6GDRT9G3
    FNYJ8X55GRTHY14G
    FR6YHR67HY5TRY43 
    F6UJHB49S1GVTEGR
    F6HJXUYT2I1DRFRY 
    F9C8IU2Q2Q54E1FH 
    FFR3H6V9Z2J8FX4C
    FM3FDDP1N9V2W7T6
    FFC8H5E7Y0JDD4S1
    FH7DDR0T3F6DC2G9
    FN4Y8Q6U5EDD61B3
    FA1P0HX2K9D7L34Y
    FFD9W4Z1Q0O5DU3N
    FH87KJHG19EMBRF3
    FHY645TR2Q34GDR3 
    FHY5R6Y5R6GYDFCY 
    F98J1G4E8FE27ERA 
    FFS5V8M1DDJ2P6A4
    FT3O823G5V1M43I2
    FE9B63J4L3CU0S7D

  • AI Bisa Bikin Manusia Cuma Kerja Dua Hari dalam Sepekan

    AI Bisa Bikin Manusia Cuma Kerja Dua Hari dalam Sepekan

    Bisnis.com, JAKARTA – Bill Gates memprediksi di masa mendatang akan ada perubahan dramatis dalam jumlah hari kerja. Dia membayangkan hanya dua hari kerja dalam dekade berikutnya karena kemajuan AI. 

    Saat kecerdasan buatan mengambil alih sebagian besar tugas manusia, Gates meramalkan dunia dengan keseimbangan kehidupan dan pekerjaan yang lebih baik. 

    Masa depan dengan akhir pekan penuh, tiga hari kerja seminggu, dan berakhirnya sistem kerja klasik dari jam 9 sampai jam 5 mungkin tidak akan terjadi dalam waktu dekat. 

    Namun, menurut pendiri Microsoft dan visioner teknologi Bill Gates, kecerdasan buatan siap mengubah tenaga kerja global, yang berpotensi mengurangi jam kerja standar menjadi hanya dua hari dalam dekade berikutnya.

    Dalam penampilannya baru-baru ini di The Tonight Show bersama Jimmy Fallon, Gates membuat prediksi yang berani: AI berkembang sangat pesat sehingga hanya dalam sepuluh tahun, mesin akan mampu menangani “sebagian besar hal” yang saat ini dilakukan oleh manusia. 

    Pergeseran itu menurutnya, akan membebaskan orang dari rutinitas lima hari yang melelahkan dan membuka kemungkinan baru untuk bersantai, berkreasi, dan menyeimbangkan diri.

    Selama beberapa dekade, lima hari kerja sepekan telah mengakar kuat dalam masyarakat modern. Jutaan orang bangun setiap hari kerja untuk bekerja dan menyelesaikan 40 jam kerja. Namun, Gates yakin hal itu akan segera berubah.

    Dia membayangkan dunia di mana AI tidak hanya akan membantu, tetapi juga menggantikan manusia dalam sebagian besar peran, mulai dari manufaktur dan logistik hingga bidang seperti kedokteran dan pendidikan. 

    “AI akan mampu memecahkan semua masalah khusus seperti kita kekurangan dokter atau profesional kesehatan mental. AI membawa banyak perubahan,” kata Gates dilansir Economic Times, Senin (28/4/2025). 

    Perubahan itu, menurutnya, dapat memicu perbincangan seputar pendefinisian ulang ketenagakerjaan secara menyeluruh, dengan minggu kerja menjadi hanya dua atau tiga hari sepekan menjadi norma baru. 

    AI, dalam visi ini, tidak hanya akan menjadi alat, tapi AI juga akan menjadi katalisator bagi perubahan besar dalam cara pandang kita terhadap waktu, produktivitas, dan kepuasan pribadi.

    Namun, ramalan Gates bergantung pada kedatangan Kecerdasan Umum Buatan (AGI), sebuah titik hipotetis ketika sistem AI mampu menyamai atau melampaui kecerdasan manusia di hampir semua domain.

    Sementara Gates optimis tentang potensi AGI untuk memecahkan masalah dan mendorong inovasi, dia mengakui transformasi tersebut tidak akan berjalan tanpa turbulensi. 

    Lantas apa yang akan terjadi pada manusia?

    Mimpi tentang minggu kerja yang lebih pendek menimbulkan pertanyaan mendesak, yakni bagaimana dengan jutaan orang yang mata pencahariannya bergantung pada pekerjaan yang mungkin akan ditinggalkan oleh AI?

    “Kita akan memutuskan [mana yang perlu AI]. Seperti halnya bisbol, kita tidak ingin menonton komputer bermain bisbol, jadi akan ada beberapa hal yang kita simpan untuk diri kita sendiri,” candanya. 

    Namun, lanjutnya, dalam hal membuat sesuatu, memindahkan sesuatu, bahkan sampai menanam sumber pangan, mesin pada akhirnya akan mendominasi.

    Adapun, para ahli seperti Geoffrey Hinton, yang disebut sebagai “Bapak AI”, telah memperingatkan tentang kesenjangan kekayaan yang sangat besar yang dapat muncul saat AI memusatkan kekuasaan dan modal di tangan segelintir orang. 

    Gates sendiri telah mengakui kekhawatiran ini di masa lalu, mengadvokasi sistem yang mendukung orang-orang bahkan di masa depan tanpa pekerjaan.

    Di samping itu, CEO yang didukung Jeff Bezos dan bahkan Vatikan, juga telah menyatakan keraguan etis. Siapa yang mengendalikan AI? Siapa yang diuntungkan olehnya? Dan bagaimana kita memastikan bahwa kemajuan teknologi tidak melampaui kesejahteraan manusia?

    Prediksi Bill Gates tentang dua hari kerja seminggu mungkin terdengar seperti fiksi ilmiah saat ini, tetapi dengan AI yang berkembang pesat, benih-benih transformasi itu sudah mulai disemai. 

    Apakah masa depan ini akan membawa lebih banyak kebebasan atau lebih banyak ketakutan akan bergantung tidak hanya pada teknologi itu sendiri, tetapi juga pada bagaimana masyarakat memilih untuk mengelola peningkatannya.

    Namun, satu hal yang pasti bahwa tempat kerja masa depan mungkin tidak akan terlihat seperti saat ini, dan kita semua mungkin harus mulai memikirkan kembali apa sebenarnya arti “bekerja”.

  • Korea Selatan Melunak Terhadap Startup AI China DeepSeek

    Korea Selatan Melunak Terhadap Startup AI China DeepSeek

    Bisnis.com, JAKARTA — DeepSeek, startup AI asal China, kembali tersedia untuk diunduh di Korea Selatan setelah ditangguhkan selama hampir dua bulan karena pelanggaran aturan perlindungan data pribadi.

    Melansir dari Reuters, Senin (28/4/2025) Komisi Perlindungan Informasi Pribadi Korea Selatan mengatakan bahwa DeepSeek mentransfer data dan perintah pengguna tanpa izin ketika layanan pertama kali diluncurkan di Korea Selatan pada bulan Januari

    Dalam pernyataan resminya pekan lalu, otoritas perlindungan data menyebut bahwa aplikasi kini dapat kembali diunduh melalui pasar aplikasi seperti Apple App Store dan Google Play Store, menyusul perbaikan pada kebijakan privasi DeepSeek.

    “Kami memproses informasi pribadi Anda sesuai dengan Undang-Undang Perlindungan Informasi Pribadi Korea,” tulis DeepSeek.

    DeepSeek juga menyatakan bahwa pengguna kini dapat memilih untuk menolak pengalihan data pribadi mereka ke perusahaan-perusahaan di Tiongkok dan Amerika Serikat.

    Meski begitu, perusahaan belum memberikan tanggapan resmi atas permintaan komentar terkait pembaruan ini.

    Badan perlindungan data Korea menambahkan bahwa keputusan DeepSeek untuk kembali merilis aplikasi di Korea Selatan dilakukan secara sukarela, dengan sejumlah penyesuaian yang mencerminkan rekomendasi regulator.

    Sebelumnya, Badan intelijen Korea Selatan menuduh aplikasi AI China DeepSeek “berlebihan” dalam mengumpulkan data pribadi dan menggunakan semua data masukan untuk melatih dirinya sendiri.

    BIN Korea Selatan telah mengirimkan pemberitahuan resmi ke instansi pemerintah Korea Selatan minggu lalu yang mendesak mereka untuk mengambil tindakan pencegahan keamanan terhadap aplikasi kecerdasan buatan tersebut.

    Pemerintah Australia mengumumkan larangan penggunaan aplikasi kecerdasan buatan (AI) DeepSeek pada seluruh perangkat dan sistem milik pemerintah.

    Pelarangan ini dilakukan dengan alasan kekhawatiran terkait potensi risiko keamanan yang ditimbulkan oleh perusahaan rintisan kecerdasan buatan (AI) asal China tersebut.

    Melansir dari Reuters, Kamis (6/2/2025) Sekretaris Departemen Dalam Negeri Australia mengeluarkan arahan yang mewajibkan semua badan pemerintah untuk menghentikan penggunaan atau pemasangan produk, aplikasi, dan layanan web DeepSeek.

    Perintah tersebut juga mencakup perintah untuk menghapus semua contoh produk dan layanan DeepSeek yang sudah terpasang di perangkat pemerintah.

    Berikut daftar negara yang memblokir DeepSeek:

    1. Amerika Serikat
    2. Irlandia
    3. Italia
    4. Australia
    5. Korea Selatan

  • Pendanaan Riset RI Lebih Rendah dari Rerata Asean, Butuh Dukungan Swasta

    Pendanaan Riset RI Lebih Rendah dari Rerata Asean, Butuh Dukungan Swasta

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto menyebut pendanaan riset di Indonesia  belum maksimal. Butuh dukungan dari berbagai pihak.

    Brian menilai, pendanaan riset di Tanah Air berada di bawah negara-negara di Asia Tenggara maupun negara maju. 

    Dirinya menyebut posisi Indonesia dalam pendanaan ke bidang riset berada pada angka 0,28%, jauh lebih rendah dari rata-rata pendanaan riset di ASEAN dengan porsi 0,70%.

    “Jadi memang kalau kita tadi ingin membangkitkan pertumbuhan tinggi industri maju, itu mau tidak mau, memang kita perlu bergandengan tangan,” kata Brian Business Gathering 2025 di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (28/4/2025).

    Dengan nilai yang masih tertinggal jauh, Brian berharap peran industri dalam memberikan pendanaan terhadap riset di Tanah Air.

    Kontribusi industri dalam membiayai riset di Indonesia hanya 7,3% dari total biaya yang digunakan untuk mendanai R&D (Global Expenditure on Research and Development/GERD). 

    Angka ini masih jauh dibandingkan dengan Singapura dengan porsi 60%, Turki 61%, Vietnam 73%, serta Thailand dan Jepang dengan porsi masing-masing 80%.

    Maka dari itu, Brian menilai saat ini perlu adanya pergeseran fokus industri di Indonesia. Guru Besar Fakultas Teknologi Industri (FTI) IT ini berharap pelaku industri mulai mengalokasikan lebih banyak pendanaan ke sektor riset.

    “Nah barangkali kita memang perlu menggeser, mohon maaf pemahaman saya, industri kita masih banyak industri yang sifatnya trading. Jadi kita harus geser ini menjadi industri produce something,” ucap Brian.

    Di sisi lain, Brian menyebut pentingnya investasi di sektor sains dan teknologi sebagai fondasi utama untuk mendorong pertumbuhan industri maju dan berkelanjutan di Indonesia.

    Dirinya menegaskan, Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menekankan bahwa investasi di bidang sains dan teknologi merupakan sesuatu yang vital dan tidak dapat ditunda.

    “Jadi memang kalau kita tadi ingin membangkitkan pertumbuhan tinggi industri maju, itu mau tidak mau, memang kita perlu bergandengan tangan,” pungkasnya.

  • Pantang Menyerah! 5 Cara Mengirim Pesan WhatsApp ke Orang yang Memblokir Anda

    Pantang Menyerah! 5 Cara Mengirim Pesan WhatsApp ke Orang yang Memblokir Anda

    Bisnis.com, JAKARTA — WhatsApp memang memiliki fitur yang membuat Anda tidak dapat mengirim pesan orang yang telah memblokir Anda. Tetapi, jika Anda gigih dan ingin berusaha, ada 5 cara yang bisa Anda tempuh agar tetap terhubung dengan pemblokir. 

    Berdasarkan data Goodstats, pengguna aktif WhatsApp di Indonesia telah mencapai 112 juta pada 2023 dan membuatnya berada di peringkat ketiga dunia dibawah India dan Brazil.

    Kemudahannya dalam menyampaikan pesan dan menjalin komunikasi membuat aplikasi ini menjadi andalan banyak orang dalam kehidupan sehari-hari.

    Namun, komunikasi lewat WhatsApp bisa terhenti tiba-tiba jika nomor Anda diblokir oleh seseorang. Ketika diblokir, Anda tidak lagi bisa melihat status online orang tersebut, pesan yang dikirim hanya akan centang satu dan Anda juga tidak dapat melakukan panggilan.

    Meski begitu, ternyata ada cara untuk tetap menghubungi seseorang yang telah memblokir Anda.

    Cara ini dilakukan tanpa perlu menggunakan aplikasi pihak ketiga. Namun perlu diingat, beberapa metode berikut akan menghapus seluruh data WhatsApp Anda.

    Cara kirim pesan WhatsApp ke nomor yang memblokir Anda:

    1. Cara pertama yakni dengan membuat grup WhatsApp dengan anggota Anda dan nomor yang memblokir Anda
    2. Anda juga bisa meminta seseorang memasukkan Anda ke dalam sebuah grup yang berisi nomor yang memblokir Anda
    3. Minta pengguna lain untuk meninggalkan grup sehingga tersisa hanya Anda dan nomor yang memblokir Anda
    4. Anda sudah bisa berkirim pesan hingga melakukan panggilan

    Kemudian ada cara lain yang bisa Anda lakukan, yakni dengan meng-uninstall WhatsApp terlebih dahulu. Caranya:

    1. Masuk ke aplikasi WhatsApp di ponsel
    2. Pilih Settings dan bukan opsi Account
    3. Pilih Delete My Account
    4. Uninstall aplikasi WhatsApp.
    5. Restart HP lalu install ulang aplikasi WhatsApp
    6. Daftar dengan nomor lama tetapi jangan melakukan restore maupun backup
    7. Nomor Anda tak lagi diblokir oleh pengguna lain