Category: Bisnis.com Tekno

  • 79% Jaringan Telkomsel Pulih, XLSMART Tambah Genset

    79% Jaringan Telkomsel Pulih, XLSMART Tambah Genset

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) berhasil memulihkan 79% layanannya di Sumatra. Sementara PT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk (XLSMART) menambah genset untuk menjaga operasional BTS di tengah sulitnya akses dan gangguan pasokan listrik.

    Dua operator besar, Telkomsel dan XLSMART, bergerak cepat memastikan layanan komunikasi tetap bisa diakses masyarakat, terutama di area pengungsian dan lokasi tanggap darurat.

    Hingga 1 Desember 2025, Telkomsel mencatat 76,5% site seluler dan 79,7% jaringan IndiHome telah kembali beroperasi. 

    Fokus pemulihan diarahkan ke wilayah yang terdampak paling parah, termasuk Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Per provinsi, tingkat pemulihan jaringan menunjukkan progres berbeda, Aceh masih berada di fase awal dengan pemulihan 36% site, sementara Sumatera Utara dan Sumatera Barat sudah pulih lebih dari 90%.

    Direktur Utama Telkomsel Nugroho mengatakan perusahaan terus berupaya memastikan layanan komunikasi tetap tersedia dan membantu masyarakat terdampak. 

    Telkomsel bekerja sama dengan Komdigi, pemerintah daerah, serta berbagai instansi, berjibaku memperbaiki jaringan.  

    “Kami terus berupaya mempercepat pemulihan dan melayani sepenuh hati agar masyarakat dapat kembali bangkit,” kata Nugroho dikutip, Selasa (2/12/2025).

    Untuk mendukung kebutuhan komunikasi warga, Telkomsel menyediakan Paket Siaga Peduli Sumatera bebas biaya melalui UMB 88820# yang dapat digunakan pelanggan prabayar maupun pascabayar. 

    Selain itu, sekitar 100 Posko Layanan Pelanggan Tanggap Bencana dibuka untuk menyediakan telepon dan SMS gratis, penggantian kartu, perbaikan layanan IndiHome, hingga dukungan teknis bagi aparat dan relawan. 

    Berbagai bantuan tambahan seperti WiFi gratis, dapur umum, mobilisasi logistik, hingga pemasangan 120 unit satelit juga dilakukan bekerja sama dengan Telkom Group.

    Sementara Telkomsel memperluas cakupan pemulihannya, sementara itu XLSMART menghadapi menambah genset ke berbagai titik yang masih dapat diakses guna menjaga operasional BTS.

    Saat ini tercatat 691 BTS XLSMART masih terdampak, terdiri atas 538 BTS di Aceh, 120 BTS di Sumatera Utara, dan 33 BTS di Sumatera Barat. Beberapa wilayah sudah mulai pulih, meski proses perbaikan masih harus menyesuaikan kondisi lapangan.

    XLSMART tidak hanya fokus pada pemulihan jaringan dan penambahan genset untuk menjaga operasional BTS, tetapi juga memperluas dukungan bagi warga terdampak. 

    Melalui program CSR XLSMART Peduli Bencana Sumatera, perusahaan menyalurkan bantuan kemanusiaan berupa paket kebutuhan pokok darurat  mulai dari sembako, makanan ringan, minuman, hingga kebutuhan bayi dan anak. Bantuan ini diesalurkan bersama mitra kolaborasi seperti DT Peduli, UMKM lokal, mitra diler, dan aparat setempat.

    Distribusi dilakukan di enam wilayah terdampak terparah, yaitu Kabupaten Pidie Aceh, Lhokseumawe, Tapanuli Selatan, Mandailing Natal, Padang Pariaman, dan Tanah Datar. Penyaluran bantuan telah dimulai pada Jumat (28/11) dan akan berlanjut hingga awal pekan berikutnya, seiring tim XLSMART memperluas jangkauan distribusi ke posko-posko pengungsian lainnya. (Nur Amalina)

  • Jaringan 5G Belum Masif, Pelanggan Enggan Ganti Smartphone

    Jaringan 5G Belum Masif, Pelanggan Enggan Ganti Smartphone

    Bisnis.com, JAKARTA— Vivo mengungkap jaringan 5G yang belum merata turut berdampak pada keputusan masyarakat dalam membeli smartphone 5G. Selain itu, pengguna juga mempertimbangkan faktor kamera hingga daya tahan baterai.

    Hal tersebut disampaikan PR Manager vivo Indonesia Alexa Tiara yang menilai respons konsumen terhadap perangkat 5G masih cukup positif, terutama di wilayah yang sudah memiliki dukungan jaringan memadai.

    “Di saat yang sama, kami menyadari kesiapan jaringan di Indonesia masih bervariasi, sehingga kebutuhan konsumen pun berbeda-beda,” kata Alexa kepada Bisnis pada Selasa (2/12/2025).

    Menurut Alexa, kondisi tersebut menjadi dasar bagi vivo untuk menghadirkan portofolio produk yang fleksibel, dengan menawarkan pilihan perangkat 4G dan 5G di sejumlah lini. Dengan begitu, konsumen dapat memilih perangkat yang paling sesuai dengan kondisi jaringan maupun pola penggunaan mereka.

    Dia menjelaskan adopsi 5G menunjukkan tren stabil, menandakan konsumen masih mempertimbangkan banyak faktor sebelum beralih ke perangkat generasi terbaru. 

    Faktor-faktor tersebut mencakup harga, daya tahan baterai, serta fitur kamera yang mendukung aktivitas harian. Selain itu, sebagian besar pengguna juga masih menilai jaringan 4G sudah cukup memadai.

    “Pada saat yang sama, hadirnya perangkat 5G tetap menjadi langkah penting dalam mendorong inovasi dan mempersiapkan konsumen menuju pengalaman konektivitas yang lebih cepat,” ujarnya.

    Alexa menegaskan fokus vivo adalah menghadirkan produk yang benar-benar menjawab kebutuhan pengguna di berbagai segmen. 

    Dia menambahkan semangat “Joy in Us” menjadi landasan vivo dalam menghadirkan inovasi yang relevan dengan kehidupan konsumen.

    “Dengan inovasi teknologi yang terus berkembang, kami yakin vivo dapat tetap berkontribusi pada pertumbuhan pasar smartphone di Indonesia sekaligus menawarkan pengalaman yang terbaik bagi masyarakat,” tuturnya.

    Sementara itu, laporan Counterpoint Research menunjukkan adopsi smartphone 5G di Indonesia masih berjalan lambat. Pada kuartal III/2025, perangkat 5G hanya menguasai 35% dari total pengapalan, stagnan dibandingkan kuartal sebelumnya. Secara tahunan, pertumbuhannya naik tipis 4%, menunjukkan penetrasi yang belum masif.

    Counterpoint juga mencatat fluktuasi dalam empat kuartal terakhir. Pada kuartal IV/2024, pangsa pengapalan perangkat 5G turun ke 25% dari 31% pada kuartal sebelumnya. Pemulihan terjadi pada kuartal I/2025 yang naik menjadi 26%, kemudian melonjak ke 35% pada kuartal II/2025, dan bertahan pada kuartal III/2025. Stabilitas ini didorong meningkatnya ketersediaan perangkat 5G yang lebih terjangkau, terutama di kelas menengah.

    Di sisi lain, pasar smartphone nasional secara keseluruhan mencatat pemulihan kuat. Pengiriman smartphone tumbuh 12% secara tahunan pada kuartal III/2025, didorong stabilitas ekonomi, ekspor, dan meningkatnya permintaan domestik.

    Segmen entry-level menjadi motor utama pertumbuhan. Pengapalan smartphone di bawah US$150 melonjak 42% secara tahunan dan kini menguasai 55% pangsa pasar, berkat strategi agresif produsen menyediakan perangkat terjangkau. Adapun segmen menengah dan premium terkoreksi. Pengiriman perangkat US$150–349 turun 10%, segmen US$350–699 turun 11%, dan perangkat premium di atas US$700 merosot 14%.

    Dari sisi merek, Samsung memimpin pasar dengan pangsa 20%, diikuti Xiaomi 17%, OPPO 16%, vivo 14%, serta Infinix 12% yang mencatat pertumbuhan paling agresif dengan kenaikan 45% secara tahunan.

    Sementara itu, pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menyiapkan lelang frekuensi 2,6 GHz untuk meningkatkan layanan 5G. Pita 2,6 GHz termasuk kategori mid-band dengan keunggulan kapasitas dan ketersediaan bandwidth hingga 190 MHz. 

    Selain itu, pita 2,6 GHz dengan moda Time Division Duplex (TDD) memiliki ekosistem perangkat 4G dan 5G terbesar kedua secara global. Pemanfaatan pita tersebut diharapkan mampu meningkatkan kualitas konektivitas broadband secara signifikan.

  • Sumbar 95%, Sumut 90%, dan Aceh 60%

    Sumbar 95%, Sumut 90%, dan Aceh 60%

    Bisnis.com, JAKARTA —  Pemulihan jaringan seluler di wilayah terdampak banjir dan longsor di Sumatra Barat dan Sumatra Utara menunjukkan progres signifikan. Sementara itu di Aceh, masih terkendala pasokan listrik.

    Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid mengatakan pemulihan layanan komunikasi menjadi prioritas pemerintah untuk memastikan kebutuhan warga dan koordinasi penanganan bencana tetap berjalan.

    “Para operator seluler melaporkan, di Sumbar sudah 95 persen pulih dan Sumut 90 persen. Untuk Aceh, kendala listrik masih menyebabkan sekitar 60 persen menara tidak beroperasi. Pemerintah bersama operator dan PLN terus bekerja agar layanan segera normal kembali,” ujar Meutya usai memimpin rapat koordinasi di Medan, Senin (01/12/2025).

    Per Senin (01/12/2025) pukul 00.00 WIB, total menara yang mengalami gangguan di tiga provinsi berjumlah 2.804 menara, terdiri dari 1.969 menara di Aceh, 681 di Sumatra Utara, dan 154 di Sumatra Barat.

    Pemulihan di Aceh ditargetkan meningkat signifikan dalam empat hari ke depan seiring perbaikan pasokan listrik oleh PLN. Pemerintah juga bekerja sama dengan TNI untuk mempercepat pengiriman material perbaikan ke daerah yang sulit dijangkau.

    Selain pemulihan teknis, Meutya mengapresiasi langkah operator seluler yang memberikan diskon tarif dan perpanjangan masa aktif kartu bagi pengguna di wilayah terdampak.

    Meutya mengimbau masyarakat tetap waspada dan mengikuti arahan petugas, serta memanfaatkan kanal resmi untuk informasi bencana melalui tautan https://s.id/TanggapBencanaSumatra.

    Rapat koordinasi di Balai Monitoring Frekuensi Kota Medan dihadiri Direktur Utama PT Telkom Indonesia, Direktur Utama PT Telkomsel, Direktur & Chief Regulatory Officer XL Axiata, CRO Indosat Ooredoo, Perwakilan Starlink Indonesia, PT Pos Indonesia, RRI, TVRI, ANTARA dan pemerintah daerah terdampak. Turut mendampingi Menkomdigi, Direktur Jenderal Infrastruktur Digital Wayan Toni Supriyanto dan Direktur Utama BAKTI Fadhilah Mathar.

    Sebelumnya, pemulihan jaringan di Aceh–Sumatra terus dikebut. PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) berhasil memulihkan 79% layanannya, sementara PT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk (XLSMART) menambah genset untuk menjaga operasional BTS di tengah sulitnya akses dan gangguan pasokan listrik.

    Telkomsel dan XLSMART, bergerak cepat memastikan layanan komunikasi tetap bisa diakses masyarakat, terutama di area pengungsian dan lokasi tanggap darurat.

    Upaya pemulihan paling signifikan terlihat dari Telkomsel. Hingga 1 Desember 2025, operator tersebut mencatat 76,5% site seluler dan 79,7% jaringan IndiHome telah kembali beroperasi. Fokus pemulihan diarahkan ke wilayah yang terdampak paling parah, termasuk Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

  • iPhone Lipat Siap Meluncur Tahun Depan dengan Harga Bisa Tembus Rp40 Jutaan

    iPhone Lipat Siap Meluncur Tahun Depan dengan Harga Bisa Tembus Rp40 Jutaan

    Bisnis.com, JAKARTA – Berdasarkan rumor dan sumber terkait, Apple diperkirakan akan meluncurkan iPhone lipat terbaru mereka pada tahun depan.

    Rumor mengenai kemunculan iPhone lipat ini sudah santer terdengar beberapa kali, namun kepastiannya belum terlihat.

    Baru-baru ini, kehadiran iPhone lipat semakin banyak dibicarakan oleh sumber terdekat Apple. Diperkirakan bahwa 2026 menjadi tahun pas untuk merilis iPhone lipat generasi pertama.

    Melansir MacRumors, terdapat sejumlah bocoran spesifikasi mengenai iPhone lipat ini. Di antaranya yakni bentuk ponsel yang akan terlihat seperti sebuah buku kecil.

    Bentuk iPhone lipat, menurut Mark Gurman dari Bloomberg, memiliki gaya yang mirip dengan Galaxy Z Fold milik Samsung.

    Kemudian analis industri Ming-Chi Kuo memperkirakan iPhone lipat ini akan berukuran antara 9 hingga 9,5 mm saat dilipat, dan sekitar 4,5 hingga 4,8 mm saat dibuka.

    Baru-baru ini, pembocor Instant Digital yang berbasis di Weibo mengatakan bahwa iPhone lipat ini akan memiliki ketebalan setidaknya 4,8 mm.

    Saat ponsel dilipat, pengguna akan melihat layar luar berukuran 5,5 inci yang mirip dengan layar iPhone pada umumnya. Sementara saat dibuka, akan terlihat layar bergaya iPad berukuran 7,8 inci yang lebih besar.

    Untuk badannya, iPhone lipat ini akan memiliki sasis titanium dengan engsel yang terbuat dari kombinasi titanium dan baja tahan karat, menurut analis Ming-Chi Kuo.

    Rangkanya sendiri akan menggunakan paduan titanium untuk mencegah masalah tekukan, solusi yang terbukti efektif untuk iPhone Air ultra-tipis terbaru Apple.

    Namun analis Jeff Pu yakin Apple menggunakan aluminium dan titanium, sementara Kuo yakin campuran baja tahan karat dan titanium yang dipilih.

    Pada ponsel ini juga diprediksi oleh Kuo bahwa autentikasi Face ID akan dihilangkan dan diganti dengan tombol samping Touch ID untuk menghemat ruang internal.

    Apple saat ini hanya menguji variasi warna hitam dan putih untuk ponsel lipat dengan pemasok, menurut Mark Gurman dari Bloomberg. Meskipun ia mengatakan bahwa rencana Apple dapat berkembang sebelum perangkat tersebut diluncurkan.

    Harga iPhone Lipat

    Jelang peluncuran iPhone lipat, hal paling dinanti dari penggemar Apple adalah prediksi harga. Disinyalir bahwa ponsel ini akan menjadi yang paling mahal dari jajaran ponsel Apple lainnya.

    Beberapa laporan menunjukkan bahwa iPhone lipat akan dibanderol antara $2.000 dan $2.500 atau sekitar Rp30-40 jutaan di Amerika Serikat (AS).

    Sementara itu, analis di perusahaan perbankan investasi UBS dan Fubon Research memperkirakan harga ponsel ini akan berkisar antara $1.800 dan $2.000, atau sekitar $2.399.

    Tanggal perilisan iPhone lipat

    Terbaru, menurut analis industri Jeff Pu, perangkat tersebut memasuki fase Pengenalan Produk Baru (NPI) di Foxconn pada Maret 2025. Sementara laporan November dari situs Tiongkok UDN melaporkan bahwa perangkat tersebut kini telah memasuki tahap validasi rekayasa dan Apple sudah bersiap untuk produksi massal.

    Foxconn diharapkan secara resmi mulai memproduksi iPhone lipat Apple pada awal kuartal keempat (Oktober). Laporan terbaru menunjukkan Apple sudah menimbun komponen untuk praproduksi.

    Meskipun hingga kini tanggal peluncuran yang tepat untuk ponsel lipat pertama Apple ini belum diketahui. Tetapi Kuo dan Pu mengatakan produksi massal direncanakan untuk paruh kedua tahun 2026.

    Reporter Bloomberg Mark Gurman mengatakan ia mengharapkan perangkat tersebut diluncurkan tahun depan di musim gugur. Namun, perusahaan perbankan Mizuho Securities Jepang telah menyarankan penundaan hingga 2027 masih bisa terjadi karena Apple membutuhkan waktu lebih lama untuk memutuskan elemen desain utama seperti engsel.

  • 100 Mbps Unlimited, Biaya Rp100.000 per Bulan

    100 Mbps Unlimited, Biaya Rp100.000 per Bulan

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) atau Surge blak-blakan menjelaskan layanan Internet Rakyat yang baru diluncurkan. Produk ini menawarkan koneksi internet berkecepatan 100 Mbps dengan biaya Rp100.000 per bulan.

    Direktur Surge Shannedy Ong mengatakan Internet Rakyat merupakan layanan baru yang dikembangkan khusus untuk 5G Fixed Wireless Access (FWA) di spektrum 1.4 GHz.

    Surge, melalui Telemedia Komunikasi Pratama, diketahui memenangkan Regional 1 dalam lelang frekuensi 1.4 GHz yang digelar Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).

    “Peluncuran paket ini menandai ekspansi Surge ke segmen layanan berbasis FWA menggunakan frekuensi 1.4 GHz, untuk mempercepat penetrasi Fixed Broadband ke seluruh lapisan masyarakat,” kata Shannedy kepada Bisnis pada Selasa (2/11/2025).

    Dia menambahkan kehadiran Internet Rakyat sebagai produk baru di platform FWA 1.4 GHz bertujuan memperkuat layanan internet berbasis akses nirkabel untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

    “Khususnya di area yang belum terlayani secara optimal oleh jaringan kabel fiber,” tambahnya.

    Adapun Average Revenue Per User (ARPU) untuk produk 5G FWA 1.4 GHz dipatok pada harga terjangkau Rp100.000 per bulan, dengan kecepatan hingga 100 Mbps, kuota unlimited, dan penyewaan perangkat gratis.

    “Internet Rakyat kami hadirkan untuk dapat memberikan layanan internet terjangkau bagi masyarakat,” ujarnya.

    Hingga September 2025, Surge mencatat jumlah home pass mencapai 1,5 juta titik, atau meningkat sekitar 6,9 kali dibandingkan posisi Desember 2024.

    Pada periode yang sama, jumlah home connect atau pelanggan aktif tumbuh menjadi 831.000 pelanggan, naik sekitar 4,5 kali dari akhir 2024. Surge menargetkan jumlah pelanggan mencapai 5 juta pada akhir semester I/2026.

  • Cek Harga Smartphone Vivo Desember 2025, T1 5G hingga X Fold3 Pro

    Cek Harga Smartphone Vivo Desember 2025, T1 5G hingga X Fold3 Pro

    Bisnis.com, JAKARTA — Manfaatkan momentum belanja akhir tahun, Vivo tampak agresif memperkuat penetrasinya di pasar smartphone. Hal ini tercermin dari dominasi seri flagship X300 dan jajaran ponsel lipat (foldable) dalam produk pada Desember 2025.

    Berdasarkan data harga yang dilansir dari laman resmi Senin (1/12/2025), Vivo terlihat percaya diri menantang kompetitor di segmen high-end dengan mematok harga X300 Pro di angka Rp18,9 juta. 

    Penguatan lini seri V dan seri T di kelas menengah juga ditawarkan mulai Rp3,3 juta hingga Rp8 juta.

    Berikut update harga Vivo pada Desember 2025 menurut laman resmi Vivo Senin (01/12/2025): 

    T Series

    T1 Pro 5G – Rp4.499.000

    T1 5G – (4+128GB): Rp2.999.000 

    T1 5G – (8+128GB): Rp3.399.000

    V Series

    V60 Lite 5G (8+256 GB): Rp4.999.000

    V60 Lite 5G (12+512 GB): Rp5.999.000

    V60 Lite (8+128 GB): Rp3.599.000

    V60 Lite (8+256 GB) Rp3.999.000

    V60 (8+256 GB): Rp6.999.000

    V60 (12+512 GB): Rp8.499.000

    V50 Lite 5G (8+256 GB): Rp4.599.000

    V50 Lite (12+512 GB): Rp5.599.000

    V50 5G (12+256 GB): Rp6.999.000

    V50 5G (12+512 GB): Rp7.999.000

    X Series

    X300 Pro (16+512 GB): Rp18.999.000

    X300 (12+256 GB): Rp14.999.000

    X300 (16+512 GB):Rp16.999.000

    X200 Pro (16+512 GB): Rp17.999.000

    X200 (12+256 GB): Rp12.999.000

    X Fold5 (16+512 GB): Rp24.999.000

    X Fold3 Pro: Rp26.999.000

    Sebelumnya, pada Mei 2025, vivo V50 diperkenalkan sebagai smartphone yang tangguh, ringan, dan siap mengikuti ritme petualangan dari alam terbuka hingga momen ekstrem di berbagai kondisi.

    Berbekal ZEISS All Main Camera 50MP, vivo V50 menangkap gambar sinematik dalam berbagai pencahayaan—baik saat golden hour di puncak bukit, panorama luas di hutan terbuka, hingga potret malam hari di tepi pantai. Lensa ultra-wide 119° menghadirkan fleksibilitas lebih untuk memotret lanskap atau rombongan perjalanan secara dramatis dan utuh.

    vivo V50 diklaim tahan terhadap air dan debu ekstrem. Ditambah fitur Underwater Photography Mode, pengguna dapat mengambil gambar dan video hingga 1.5 meter di bawah air selama 30 menit—cocok untuk kegiatan seperti arum jeram, rafting, maupun kegiatan air tawar lainnya. Semua ini dikemas dalam desain rounded-edge dengan bodi ramping 7.39mm yang nyaman digenggam dan mampu dibawa ke mana saja.

    Memperkaya pengalaman visual. Fitur AI V50 seperti AI Aura Light Portrait 2.0 membantu menghasilkan pencahayaan alami yang lembut bahkan di malam hari, sementara AI Erase 2.0mampu menghapus objek yang mengganggu dalam sekali sentuh. Di tengah perjalanan, fitur AI Circle to Searchmemudahkan pengguna mencari informasi dari objek asing yang menarik cukup dengan melingkarinya di layar—tanpa perlu berpindah aplikasi. (Muhammad Diva Farel Ramadhan)

  • Penipuan via Seluler Capai Rp4,8 Triliun, Registrasi Sim Card Biometrik Solusinya?

    Penipuan via Seluler Capai Rp4,8 Triliun, Registrasi Sim Card Biometrik Solusinya?

    Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah tengah mematangkan aturan registrasi SIM card berbasis biometrik, yang diharapkan dapat memperkuat keamanan identitas pengguna dan mencegah penipuan.

    Berdasarkan statistik fraud sektor keuangan yang berkaitan dengan nomor seluler, laporan Indonesia Anti-Scam Centre (IASC) mencatat terdapat 383.626 rekening yang dilaporkan terasosiasi dengan sekitar 230.000 MSISDN. Dari jumlah tersebut, 20% rekening telah diblokir, dengan total kerugian mencapai Rp4,8 triliun.

    Untuk memperkuat keamanan siber, pemerintah tengah merancang aturan mengenai registrasi SIM card berbasis biometrik. 

    Hal ini sejalan dengan pernyataan Marwan O. Baasir, Direktur Eksekutif Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI).

    “Saat ini lagi dibahas rancangan peraturan menteri baru yang dua minggu lalu dikeluarkan dan diharapkan dalam beberapa waktu ke depan akan biometrik,” ujarnya dalam seminar Penguatan Perlindungan Konsumen melalui Indonesia Anti-Scam Centre (IASC) yang diselenggarakan Indonesia Fintech Society (IFSoc) pada Senin (1/12/2025).

    Dia juga berharap para pelaku usaha dapat segera menyampaikan masukan sebelum peraturan tersebut ditetapkan menjadi peraturan menteri.

    Dalam data perilaku fraud yang terhubung ke nomor seluler, pelaku diketahui kerap berganti-ganti nomor untuk menghindari blacklist. 

    Mereka juga memanfaatkan kartu SIM prabayar menggunakan NIK palsu atau curian.

    Total pelanggan yang tervalidasi per September 2025 mencapai sekitar 332 juta pengguna, dengan pola swing card yang menunjukkan pergerakan rata-rata 600.000–800.000 pengguna per bulan.

    Penipuan sektor keuangan yang berkaitan dengan nomor seluler juga marak terjadi karena berbagai faktor, seperti penggunaan NIK orang lain untuk mendaftarkan nomor telepon, penyalahgunaan kode OTP melalui aplikasi pesan singkat, hingga pemberian data pribadi secara sembarangan.

    Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan berhati-hati dalam bertindak guna mencegah fraud yang memanfaatkan nomor seluler.

    Sebelumnya, Penasihat Khusus Sekretaris Jenderal PBB untuk Kesehatan Finansial (UNSGSA), Ratu Máxima juga menaruh perhatian pada SCAM. Dia mengungkapkan, tujuh dari sepuluh masyarakat Indonesia menghadapi upaya penipuan digital setiap pekan. 

    Sementara itu, satu dari empat orang sudah mengalami kerugian finansial akibat aksi tersebut.

    Dia menekankan pentingnya percepatan identitas digital (digital ID) dan sistem pertukaran data untuk memperkuat keamanan transaksi antarnegara maupun kawasan. 

    “Aspek tersebut dinilai menjadi fondasi kunci untuk memblokir pola penipuan yang terus berevolusi,” katanya dalam konferensi pers UNSGSA dengan OJK. 

    Selain itu, dia juga menilai edukasi publik harus dilakukan setiap hari, termasuk penyampaian informasi mengenai modus penipuan terbaru. 

    Menurutnya, kampanye yang muncul tepat saat seseorang akan melakukan pembayaran telah terbukti efektif di beberapa wilayah

    Dia mencontohkan adanya sistem peringatan otomatis mengenai skema penipuan yang sedang marak pada sejumlah negara.

    “Modus penipuan berubah setiap hari. Sistem peringatan di titik transaksi telah bekerja baik di banyak negara,” ujarnya.

    Dia menambahkan, kejahatan siber ataupun scam bukanlah fenomena lokal, melainkan persoalan global yang juga dialami banyak negara, khususnya di kawasan Asia Tenggara. 

    Dia pun mengapresiasi langkah proaktif Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang telah membentuk pusat penanganan penipuan digital. 

    Ratu Maxima menyebut, ke depannya pihaknya akan terus berkomunikasi dan meningkatkan kerja sama dengan pihak-pihak terkait di Indonesia, termasuk OJK, untuk mengatasi masalah penipuan digital (Nur Amalina)

  • Telkomsel dan Komdigi Kebut Pemulihan Jaringan di Aceh hingga Sumatera

    Telkomsel dan Komdigi Kebut Pemulihan Jaringan di Aceh hingga Sumatera

    Bisnis.com, Jakarta — PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) bersama Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mempercepat pemulihan layanan telekomunikasi di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. 

    Setelah bencana hidrometeorologi melanda wilayah tersebut, Telkomsel menurunkan perangkat pembangkin sinyal telekomunikasi tambahan untuk menjaga jaringan tetap aman dan terkedali. 

    Telkomsel mengerahkan tim siaga 24 jam, mengoperasikan genset cadangan dan mobil base transceiver station (BTS) hingga melakukan pengalihan backbone. 

    Telkomsel juga bekerja sama dengan PLN untuk penyediaan daya tambahan, hingga menambah kapasitas jaringan sesuai kebutuhan di lapangan. Seluruh proses dilakukan dengan prinsip cepat, terukur, dan tetap aman.

    Direktur Utama Telkomsel, Nugroho, menyampaikan komitmen perusahaan untuk memastikan layanan komunikasi tetap tersedia bagi masyarakat terdampak. 

    “Fokus kami adalah mempercepat pemulihan jaringan, menyediakan akses komunikasi yang andal, dan menyalurkan bantuan bersama pemerintah,” ujarnya dikutip dari Instagram Telkomsel, Selasa (2/12/2025).

    Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid mengapresiasi kerja cepat semua pihak yang membantu menjaga layanan komunikasi saat kondisi darurat. 

    Dia menekankan bahwa kerja sama ini penting agar warga terdampak tetap bisa berkomunikasi dan mendapatkan informasi. 

    Pemerintah juga berkomitmen mempercepat pemulihan jaringan dan menyalurkan bantuan sosial dengan lancar.

    Sekedar informasi, sebagai bagian dari upaya percepatan pemulihan konektivitas, Komdigi juga mengaktifkan layanan internet berbasis satelit SATRIA-1 di 10 titik terdampak banjir bandang di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. 

    Perangkat satelit telah dikirim oleh tim BAKTI Komdigi bersama BNPB, SAR, dan TNI, dan ditargetkan segera beroperasi.

    Meutya menegaskan bahwa akses internet darurat merupakan kebutuhan mendesak agar warga tetap terhubung setelah jaringan utama terganggu.

    SATRIA-1 sendiri dirancang untuk menjangkau wilayah 3T dan area sulit akses, termasuk saat terjadi bencana besar.

    Sebelumnya, Komdigi melaporkan hingga Sabtu (29/11/2025) pukul 00.00 WIB, sebanyak 707 menara telah kembali beroperasi normal dari sebelumnya 2.463 menara yang mengalami gangguan pada Jumat (28/11/2025).

    Dengan pulihnya ratusan menara tersebut, warga di sejumlah kecamatan mulai kembali dapat berkomunikasi dengan keluarga. Dari total BTS yang sudah berfungsi normal, 564 berada di Provinsi Aceh, 112 di Sumatra Utara, dan 31 di Sumatra Barat.

    Diketahui terdapat 2.463 menara yang mengalami gangguan akibat banjir. Saat ini, 1.756 menara masih dalam proses perbaikan.

    Menara yang masih terdampak tersebar di Aceh sebanyak 975 dari 3.414 menara, Sumatra Utara sebanyak 707 dari 9.612 menara, dan Sumatra Barat sebanyak 74 dari 3.739 menara.

    Komdigi menyampaikan bahwa koordinasi intensif dengan operator seluler terus berlangsung untuk mempercepat pemulihan layanan, terutama di titik-titik yang terdampak banjir dan longsor.

    Selain BTS, pemerintah juga memperbaiki jaringan tulang punggung (backbone). Di Sumatra Utara, jalur Rantau–Padang Sidempuan serta Sibolga–Barus–Manduamas telah kembali tersambung setelah sebelumnya terputus akibat longsor. 

    Sementara itu, di Aceh, jalur backbone Banda Aceh–Bireun dan Samalanga juga telah berhasil dipulihkan. (Nur Amalina)

  • Dua Raksasa Teknologi Amazon dan Google Bersatu Hadirkan Multicloud

    Dua Raksasa Teknologi Amazon dan Google Bersatu Hadirkan Multicloud

    Bisnis.com, JAKARTA — Amazon dan Google membuat gebrakan besar di dunia teknologi. Keduanya resmi meluncurkan layanan jaringan multicloud yang mereka bangun bersama. 

    Dilansir dari Reuters, Selasa (2/12/2025), lewat kerja sama ini pelanggan nantinya bisa membuat koneksi pribadi berkecepatan tinggi antara platform AWS dan Google Cloud hanya dalam hitungan menit. Jadi, proses yang sebelumnya butuh waktu berminggu-minggu kini bisa selesai secepat membuat kopi.

    Peluncuran ini juga datang setelah insiden besar AWS pada 20 Oktober lalu, yang menyebabkan ribuan situs dan aplikasi populer seperti Snapchat dan Reddit sempat down. 

    Menurut laporan Parametrix, gangguan tersebut membuat perusahaan-perusahaan di AS merugi hingga ratusan juta dolar.

    Dalam sistem baru ini, AWS menggabungkan Interconnect miliknya dengan Cross-Cloud Interconnect milik Google Cloud. Tujuannya sederhana, membuat perpindahan data dan komunikasi antar-cloud lebih mulus dari sebelumnya.

    “Kolaborasi ini benar-benar mengubah permainan di dunia multicloud,” ujar Robert Kennedy, VP Layanan Jaringan di AWS.

    Sementara itu, Rob Enns dari Google Cloud menambahkan bahwa jaringan bersama ini akan memudahkan pelanggan memindahkan aplikasi dan data tanpa ribet.

    Salesforce disebut-sebut menjadi salah satu pengguna awal yang sudah mencoba pendekatan baru ini.

    Sebagai latar belakang, AWS masih memimpin pasar cloud global, disusul Microsoft Azure dan Google Cloud. Ketiganya kini sedang berlomba membangun infrastruktur yang kuat untuk mengimbangi lonjakan kebutuhan komputasi terutama karena makin banyak layanan AI yang butuh tenaga server besar.

    Di kuartal ketiga, bisnis cloud Amazon mencatat pendapatan sekitar US$33 miliar atau setara Rp549,1 trilun, jauh di atas pendapatan Google Cloud yang berada di angka $15,16 miliar atau RP252,5 triliun. (Nur Amalina)

  • Perusahaan Telko Terapkan AI Sebatas untuk Efisiensi Operasional

    Perusahaan Telko Terapkan AI Sebatas untuk Efisiensi Operasional

    Bisnis.com, JAKARTA— Industri telekomunikasi menjadi salah satu sektor yang telah merasakan manfaat nyata dari penerapan kecerdasan buatan (AI). 

    Direktur Eksekutif Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI) Marwan O Baasir mengatakan operator telekomunikasi telah memanfaatkan teknologi tersebut dalam berbagai proses operasional dan layanan pelanggan.

    “Yang pertama gini sih AI itu sudah dipakai oleh operator untuk operasi, efisiensi, digitalisasi, otomasi. Itu sudah dilakukan,” kata Marwan ditemui usai acara Seminar Penguatan Perlindungan Konsumen melalui Indonesia Anti-Scam Centre (IASC) yang digelar Indonesia Fintech Society (IFSoc) pada Senin (1/12/2025) di Jakarta.

    Marwan menjelaskan pemanfaatan AI dalam operasi operator telekomunikasi telah menurunkan sejumlah biaya, sehingga mendorong efisiensi. 

    Dia menambahkan efisiensi tersebut secara logis ikut meningkatkan laba perusahaan. 

    Marwan juga mencontohkan pemanfaatan AI dalam layanan pelanggan, di mana operator seluler kini menggunakan automation agent atau agen berbasis mesin untuk menangani interaksi awal dengan pengguna sebelum dialihkan ke petugas manusia.

    Dia menyebut layanan seperti yang tersedia melalui aplikasi atau WhatsApp sebagai contoh penerapan yang sudah berjalan di industri.

    Dia berharap teknologi tersebut ke depan tidak hanya digunakan untuk operasional, tetapi juga semakin dimaksimalkan dalam pengembangan bisnis, termasuk analitik dan berbagai kebutuhan lainnya.

    Marwan juga menilai perkembangan ini sejalan dengan arah pemanfaatan AI secara nasional, namun perlu diiringi penerapan etika teknologi. Menurut dia, tantangan utama kini adalah memastikan pengembangan AI tetap berada dalam koridor pemanfaatan yang bertanggung jawab. 

    “Ingat, jangan orang memanfaatkan kejahatan. Itu kita lagi proses lagi diskusi,” ucapnya. 

    Proyeksi ekonomi berbasis AI menunjukkan potensi besar yang dapat mempercepat Indonesia menuju status negara berpenghasilan tinggi. 

    Dalam skenario Indonesia Emas 2045, PDB nasional diproyeksikan mencapai US$7,4 triliun atau sekitar Rp123,21 kuadriliun, dengan PDB per kapita sebesar US$23.199 atau sekitar Rp386,26 juta. 

    Adopsi AI bahkan dinilai mampu mempercepat pencapaian status high-income country menjadi 2038, lebih cepat dibanding skenario dasar yang memproyeksikan 2046.

    Kontribusi ekonomi AI pada 2030 diperkirakan mencapai US$140 miliar atau Rp2,331 kuadriliun. Secara sektoral, manfaat terbesar diproyeksikan mengalir ke sektor asuransi dan keuangan dengan US$68 miliar atau sekitar Rp1,132 kuadriliun, diikuti sektor jasa profesional dan informasi dan komunikasi masing-masing sebesar US$30 miliar (Rp499,5 triliun) dan US$121 miliar (Rp2,014 kuadriliun). 

    Sektor manufaktur mencatat kontribusi hingga US$357 miliar atau Rp5,944 kuadriliun, disusul perdagangan grosir dan ritel US$279 miliar (Rp4,645 kuadriliun) serta pertanian US$291 miliar (Rp4,845 kuadriliun). Adapun kategori jasa lainnya memberikan nilai terbesar, yakni US$658 miliar atau Rp10,955 kuadriliun.