Category: Bisnis.com Tekno

  • Misteri di Balik Bumi yang Bergetar Setiap 26 Detik Sekali

    Misteri di Balik Bumi yang Bergetar Setiap 26 Detik Sekali

    Bisnis.com, JAKARTA – Seperti manusia, ternyata bumi juga berdetak dan berdenyut, bahkan setiap 26 detik sekali.

    Ahli geologi Amerika Jack Oliver menemukan gempa bumi ini telah diamati selama beberapa dekade, sejak tahun 1960-an di Pasifik Selatan.

    Sejak saat itu, disadari bahwa ini adalah fenomena global, karena denyutnya telah terdeteksi di seluruh dunia.

    Apakah guncangan ini berasal dari gelombang laut? Bagaimana dengan gunung berapi? Atau mungkin ada hubungannya dengan matahari. Terlepas dari sumbernya, “detak jantung” ini menambah banyak misteri yang saat ini sedang dipecahkan oleh para ahli.

    Seismometer di seluruh planet mendeteksi gempa lemah yang terjadi setiap 26 detik. Dengan ritme yang mirip dengan detak jantung, “mikroseisme” ini, sebagaimana disebut, dikenal sebagai denyut Bumi.

    Oliver pertama kali menerbitkan penemuannya tentang “detak jantung” planet ini pada bulan Juli 1962 di jurnal Bulletin of the Seismological Society of America. Artikelnya, “Badai mikroseisme di seluruh dunia dengan periode sekitar 27 detik,” menyelidiki badai mikroseisme yang direkamnya pada tanggal 6 Juni 1961.

    Dengan menggunakan “seismograf yang sangat sensitif,” menurut abstraknya, dia meramalkan bahwa “detak jantung” ini disebabkan oleh “gelombang laut yang tersebar menghantam pantai Teluk Guinea.” Prediksinya yang lain menyatakan bahwa mungkin mikroseisme ini adalah “getaran harmonik” yang entah bagaimana terhubung dengan peristiwa magmatik yang terjadi di bawah Samudra Atlantik Selatan.

    Oliver membulatkan 26 detik menjadi “sekitar 27 detik,” sebagaimana tercermin dalam judulnya, pengamatan Tn. Oliver tentang gempa bumi masih dirujuk oleh para ilmuwan hingga saat ini. Para peneliti belum mengonfirmasi atau mengesampingkan salah satu dari teori ini, dan terus mengembangkan teori mereka sendiri.

    Mungkin ini adalah peristiwa yang disebabkan oleh manusia, sebuah pemikiran yang mengkhawatirkan, seperti kolam lelehan yang muncul di gletser Alaska dan merupakan pertanda buruk akan hal-hal yang akan datang. Atau mungkin denyut Bumi mendahului kita.

    Dalam beberapa dekade setelah Oliver pertama kali merekam “detak jantung” Bumi, tim ilmuwan abad ke-20 dan ke-21 mengungkap lebih banyak tentang mikroseisme ini.

    Pada tahun 1980, anggota Survei Geologi AS menemukan bahwa denyut ini paling kuat selama badai. Kemudian, pada tahun 2005, para peneliti di Universitas Colorado, Boulder mengonfirmasi teori Tn. Oliver bahwa Teluk Guinea terlibat.

    Pada tanggal 24 Mei 2006, tim tersebut menerbitkan temuan mereka di Geophysical Research Letters. Artikel tersebut, berjudul “Lokasi sumber mikroseisme 26 detik dari korelasi silang kebisingan seismik ambien,” menyatakan:

    Para ahli menyimpulkan bahwa “detak jantung” selama 26 detik itu dipicu oleh “satu sumber” di suatu tempat di Teluk Guinea. Di sinilah Perairan Khatulistiwa Atlantik, “gumpalan air” besar di lautan, berada, meskipun membentang hingga ke Brasil.

    Banyak hal aneh lainnya telah ditemukan di perairan dunia, dan terkadang cukup mengecewakan, seperti sampah plastik, yang merupakan kejutan menyedihkan selama penyelaman kapal selam terdalam yang pernah ada. Meskipun misteri detak jantung Bumi belum terpecahkan secara resmi hal itu tidak berada di puncak daftar prioritas para seismolog empat teori utama beredar di kalangan komunitas ilmiah, termasuk:

    Ketika gelombang menghantam dasar laut dekat landas kontinen, gelombang tersebut membentuk kembali dasar laut dan memicu mikroseisme yang beriak di seluruh planet

    Letusan dan aktivitas gunung berapi bawah laut melepaskan gelombang kejut di sepanjang kerak Bumi

    Saat sedimen di dasar laut pecah dan bergerak, dia menciptakan denyut. Matahari tidak menghangatkan planet secara merata, yang menyebabkan arus laut dan angin yang tidak merata yang menciptakan ritme bergetar

    Meskipun tidak dijelaskan dan bukan prioritas utama bagi para ilmuwan, denyut selama 26 detik ini tetap merupakan aspek penting dari fungsi planet.

    Seperti yang disebutkan, banyak yang berhipotesis bahwa gelombang laut atau gunung berapi memiliki kaitan dengan fenomena tersebut. Terlepas dari apakah keduanya menyebabkan “detak jantung” atau tidak, keduanya tetap saling terkait, sehingga studi tentang mikroseisme misterius ini berharga dalam memahami proses kelautan, seismik, dan geologi global, yang sangat berpengaruh pada kehidupan manusia.

    Sekitar sepertiga populasi Bumi tinggal di pesisir, dan jumlah itu terus meningkat. Gempa bumi, tsunami, dan kejadian terkait lainnya mengguncang seluruh negara saat terjadi, tetapi sebagian besar tidak dapat diprediksi.

  • 4 Cara Melihat Pesan WA yang Dihapus, Sebelum Hilang Permanen

    4 Cara Melihat Pesan WA yang Dihapus, Sebelum Hilang Permanen

    Bisnis.com, JAKARTA – Pesan WhatsApp yang sudah dihapus oleh pengirim masih bisa dilihat sebelum hilang permanen. Anda bisa menggunakan fitur notifikasi, melalui widget WhatsApp versi lama, atau backup chat untuk melihat pesan yang dihapus. 

    Dengan beberapa cara tersebut Anda masih bisa membaca pesan yang sudah ditarik pengirim. Simak dan pahami langkah-langkahnya di bawah ini.

    Salah satu fitur yang cukup kontroversial dari aplikasi ini adalah fitur “hapus untuk semua” yang memungkinkan pengirim pesan untuk menarik kembali pesan yang telah dikirim.

    Dengan demikian, pesan yang telah dihapus tersebut tidak bisa dilihat oleh penerima. Walau tak lagi bisa diakses, ada beberapa cara melihat pesan WhatsApp yang sudah dihapus dengan mudah.

    Perlu ditekankan bahwa meskipun secara teknis beberapa pesan WA yang sudah dihapus bisa diakses kembali, cara menampilkan pesan terhapus di WA tanpa izin dapat melanggar privasi.

    Hal ini penting untuk diperhatikan terutama jika menyangkut percakapan pribadi yang sensitif, chat profesional atau rahasia pekerjaan, dan informasi hukum atau finansial.

    Cara Melihat Pesan WA yang Sudah Dihapus

    1. Melalui Notifikasi Log (Notification History)

    a. Android

    Sebagian besar perangkat Android menyimpan log notifikasi, yang mencatat isi pesan masuk—termasuk pesan WhatsApp—sebelum dihapus oleh pengirim. Cara memanfaatkannya:

    Langkah-langkah:

    Unduh aplikasi pihak ketiga seperti “Notification History Log” atau “Notisave” dari Google Play Store.
    Izinkan akses notifikasi kepada aplikasi tersebut.
    Aplikasi ini akan menyimpan semua notifikasi masuk, termasuk isi pesan WA sebelum dihapus.

    Catatan Penting:

    Tidak semua jenis HP mendukung log notifikasi.
    Pesan hanya dapat dibaca jika notifikasi sempat muncul sebelum dihapus.

    b. iPhone (iOS)

    Sayangnya, sistem operasi iOS tidak mengizinkan akses bebas terhadap log notifikasi oleh aplikasi pihak ketiga, sehingga cara ini tidak efektif untuk pengguna iPhone.

    2. Melalui Widget WA (Versi Lama)

    Pada beberapa versi lama Android, pengguna bisa menggunakan widget WhatsApp untuk membaca pesan yang belum sepenuhnya dihapus dari cache.

    Cara menggunakannya:

    Tambahkan widget WA ke layar utama.
    Widget tersebut akan menampilkan pesan masuk meski telah dihapus dari tampilan utama aplikasi.
    Namun, cara ini sudah jarang relevan, karena WhatsApp terus memperbarui sistem keamanannya.

    3. Menggunakan Aplikasi Pemulihan Data (Root/Backup)

    Untuk pengguna tingkat lanjut (advanced users), terdapat opsi menggunakan aplikasi pemulihan data seperti Dr.Fone, Tenorshare UltData, atau iMyFone D-Back. Cara ini sering memerlukan perangkat yang sudah di-root (Android) atau memiliki backup data reguler.

    Kelebihan:

    Bisa mengakses pesan lama, termasuk yang dihapus.

    Kekurangan:

    Proses rumit dan berisiko terhadap keamanan data.
    Berpotensi melanggar privasi dan kebijakan WhatsApp.

    4. Melalui Fitur Backup WhatsApp

    Jika Anda mengatur cadangan harian, mingguan, atau bulanan di WhatsApp, Anda bisa mengembalikan pesan yang dihapus dengan me-restore cadangan lama.

    Langkah-langkah:

    Hapus aplikasi WhatsApp.
    Instal ulang dan lakukan login dengan nomor yang sama.
    Pilih opsi “Pulihkan dari Google Drive/iCloud”.
    WhatsApp akan mengembalikan pesan-pesan dari cadangan terakhir.

    Catatan:

    Metode ini hanya memulihkan pesan hingga waktu pencadangan terakhir.
    Tidak dapat melihat pesan yang dikirim setelah waktu backup dan kemudian dihapus.

    Itulah empat cara yang bisa Anda gunakan untuk melihat pesan WhatsApp yang sudah dihapus sebelum hilang permanen. Pastikan Anda memilih metode yang sesuai dengan kebutuhan dan perangkat yang digunakan. Dengan langkah yang tepat, Anda tidak perlu lagi penasaran dengan isi pesan yang ditarik oleh pengirim.

  • Apa Itu World App? Aplikasi Scan Retina Mata yang Dibekukan Komdigi

    Apa Itu World App? Aplikasi Scan Retina Mata yang Dibekukan Komdigi

    Bisnis.com, JAKARTA – World App, aplikasi scan atau pemindai retina mata kini sedang viral dibicarakan publik.

    Aplikasi tersebut meminta para penggunanya untuk memindai retina mata dengan nantinya akan mendapat imbalan uang mulai dari Rp300.000 hingga Rp800.000.

    Setelah aplikasi ini viral karena bisa mendapat uang dengan cepat, muncul banyak pertanyaan apakah pemindaian retina mata berkaitan dengan pencurian data.

    World App mengklaim bahwa layanan mereka dirancang untuk memverifikasi sebuah pengguna adalah manusia asli dan bukan bot.

    Layanan tersebut diklaim menjadi sebuah solusi di era kecerdasan buatan (AI) yang kian berkembang. Pihaknya pun membantah bahwa data yang dikumpulkan sudah dienkripsi dan tidak disimpan di database.

    Namun banyak orang kemudian mempertanyakan apakah layanan tersebut benar hanya melakukan pemindaian atau memiliki tujuan lain.

    World App sendiri merupakan bagian dari ekosistem layanan yang disediakan oleh World, yang terdiri dari empat komponen Utama yakni World ID, World App, World Coin, dan World Chain.

    Aplikasi World App menjadi aplikasi utama yang berfungsi sebagai wadah untuk menyimpan World ID, yang merupakan sistem identifikasi digital pengguna.

    Nantinya, pengguna tidak hanya bisa menyimpan data, namun bisa menggunakan World App sebagai tempat untuk mengelola aset digital seperti mata uang kripto yang bisa disimpan dalam World Coin.

    Diblokir Komdigi

    Kementerian Komdigi telah membekukan sementara Tanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik (TDPSE) layanan Worldcoin dan WorldID tersebut.

    Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Digital, Alexander Sabar, mengatakan pembekuan ini menyusul laporan masyarakat mengenai aktivitas mencurigakan terkait layanan Worldcoin dan WorldID.

    “Pembekuan ini merupakan langkah preventif untuk mencegah potensi risiko terhadap masyarakat. Kami juga akan memanggil PT. Terang Bulan Abadi untuk klarifikasi resmi dalam waktu dekat,” tegas Alexander dalam keterangan tertulis di situs Komdigi.go.id.

    Adapun berdasarkan penelusuran awal aktivitas transaksi rekaman retina itu berkaitan dengan PT Terang Bulan Abadi (TBA) dan PT Sandina Abadi Nusantara (SAN).

    Hanya saja, PT TBA belum terdaftar sebagai Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE). Sementara, TPDSE Worldcoin terdaftar badan hukum lain, yaitu PT SAN. Oleh sebab itu, Komdigi bakal memanggil dua perusahaan tersebut untuk klarifikasi.

    “Ketidakpatuhan terhadap kewajiban pendaftaran dan penggunaan identitas badan hukum lain untuk menjalankan layanan digital merupakan pelanggaran serius,” pungkas Alexander.

    Diblokir Sejumlah Negara

    World App saat ini juga diblokir untuk digunakan di sejumlah negara karena alasan keamanan data pribadi pengguna.

    Beberapa negara yang menolak adanya aktivitas World App yakni Korea Selatan, Afrika, dan Spanyol.

    Pada 2024, media lokal Korea Selatan, Yonhap, melaporkan bahwa negaranya di bulan September lalu menjatuhkan denda senilai USD827 ribu atau sekitar Rp13,6 miliar kepada Worldcoin.

    Hukuman tersebut dilakukan karena Worldcoin melakukan perekaman retina mata 30.000 penduduk Korea dan diduga mengirimkan data ke luar negeri.

    Kemudian ada juga Hong Kong yang melarang penggunaan aplikasi World Coin pada Mei 2024. Disebutkan bahwa Worldcoin tidak bisa memberikan penjelasan data yang telah dikumpulkan.

  • 10 Update Kode Redeem ML Terbaru Hari Ini, Selasa 6 Mei 2025 yang Penuh Hadiah Spesial

    10 Update Kode Redeem ML Terbaru Hari Ini, Selasa 6 Mei 2025 yang Penuh Hadiah Spesial

    Bisnis.com, JAKARTA – Simak kumpulan kode redeem Mobile Legends (ML) hari ini, Selasa (6/5/2025) yang bisa Anda klaim untuk mendapat item spesial. 

    Mobile Legends merupakan game buatan Moonton. Selaku developer, Moonton terus berusaha menarik perhatian pengguna dengan merilis kode redeem setiap harinya.

    Terdapat banyak kode redeem ML yang bisa Anda tukar dengan berbagai hadiah spesial. Berikut ini daftar kode redeem yang masih bisa ditukar untuk mendapat hadiah. 

    Kode Redeem ML Hari Ini

    Klaim kode redeem Mobile Legends (ML) terbaru hari ini, Selasa (6/5/2025) di bawah ini:

    HOLAMLBB (Aktif untuk player baru)
    MLBBGETAPPS
    n2cx4ppvq
    mtdzj9uuu4262378b
    wget29onw 
    ikfbrfonx
    9d0kxrpvp
    w7mckc4baqez2378e
    0nc9lhok9
    3r83efok9

    Cara Klaim Kode Redeem ML

    1. Buka situs m.mobilelegends.com/en/codexchange

    2. Masukkan salah satu kode redeem ML pada kotak Redemption Code 

    3. Lalu tuliskan ID user gim Mobile Legends dan kode verifikasi pada kotak yang ada

    4. Klik Redeem, bila berhasil hadiah akan otomatis masuk ke dalam inbox game

  • Pelanggan XLSMART Pra-Merger Tumbuh 1,2 Juta Kuartal I/2025, ARPU Rp40.000

    Pelanggan XLSMART Pra-Merger Tumbuh 1,2 Juta Kuartal I/2025, ARPU Rp40.000

    Bisnis,com, JAKARTA — PT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk (XLSMART) mencatatkan pertumbuhan signifikan terlihat pada jumlah pelanggan mobile yang mencapai 1,2 juta pelanggan secara year-on-year (YoY) pada kuartal I/2025.

    Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Rajeev Sethi, mengungkapkan bahwa pencapaian kinerja yang baik ini merupakan hasil dari fokus perusahaan pada bisnis FMC yang stabil. 

    Selain pertumbuhan pelanggan mobile, layanan Fixed Broadband (FBB) XL Axiata juga menunjukkan stabilitas dengan mempertahankan lebih dari 1 juta pelanggan.

    “Hal tersebut merupakan faktor penting untuk terus mendorong dan memperkuat pertumbuhan bisnis FMC kami saat ini dan ke depan,” ujar Rajeev dalam keterangan resminya, Selasa (6/5/2025).

    Hingga akhir Maret 2025, total pelanggan XL Axiata mencapai 58,8 juta. Rata-rata pendapatan per pengguna (ARPU) campuran tercatat stabil di kisaran Rp40.000, sejalan dengan fokus perusahaan untuk mempertahankan pelanggan yang produktif.

    Dari sisi operasional, XL Axiata berhasil menjaga stabilitas biaya meskipun terdapat beberapa peningkatan. 

    Beban biaya penjualan dan pemasaran berhasil dioptimalkan berkat implementasi strategi digitalisasi. Sementara itu, beberapa komponen biaya seperti interkoneksi dan pengeluaran langsung lainnya, termasuk beban biaya regulasi, mengalami kenaikan secara YoY. Namun, secara keseluruhan, beban biaya operasional YoY masih dapat dipertahankan di bawah pertumbuhan pendapatan.

    Strategi transformasi digital XL Axiata melalui pengembangan aplikasi MyXL dan AXISNet terus menunjukkan hasil yang efektif dalam meningkatkan pengalaman pelanggan. 

    Kedua aplikasi ini mencatatkan pertumbuhan Monthly Active User (MAU) sebesar 18% dibandingkan tahun sebelumnya, dengan lebih dari 35,7 juta pelanggan aktif.

    Peningkatan penggunaan MyXL dan AXISNet berkontribusi signifikan terhadap pendapatan perusahaan, mencapai 21%. Fitur-fitur seperti XL Circle di aplikasi MyXL semakin memperkuat keterikatan pelanggan dan mendorong monetisasi.

    Personalisasi penawaran dan layanan menjadi salah satu kunci pertumbuhan XL Axiata. Strategi ini terus diterapkan sepanjang kuartal pertama 2025, menghasilkan peningkatan signifikan pada Net Promoter Score (NPS). 

    Peningkatan NPS ini menunjukkan loyalitas pelanggan yang semakin kuat, yang pada akhirnya berdampak positif pada peningkatan pendapatan.

    Pemanfaatan data analytics dalam strategi digital memungkinkan XL Axiata untuk berinvestasi secara tepat sasaran dalam pembangunan jaringan dan memenuhi kebutuhan seluruh segmen pelanggan. 

    Analisis data juga membantu perusahaan dalam mengevaluasi Key Performance Indicator (KPI) di berbagai aspek, mulai dari pelanggan hingga kampanye pemasaran, sehingga memungkinkan perumusan strategi yang lebih efektif.

    Perseroan berhasil meraih total pendapatan sebesar Rp8,6 triliun, meningkat 2% di banding periode yang sama tahun sebelumnya (YoY), EBITDA sebesar Rp4,32 triliun dengan EBITDA margin 50,2%, dan laba bersih setelah pajak (PAT) sebesar Rp388 miliar. Sementara itu, kontribusi pendapatan layanan data dan digital pada total pendapatan mencapai lebih dari 91%.

  • Layanan Konvergensi (FMC) dan AI jadi Tumpuan di Tengah Pelemahan Daya Beli

    Layanan Konvergensi (FMC) dan AI jadi Tumpuan di Tengah Pelemahan Daya Beli

    Bisnis.com, JAKARTA — Industri telekomunikasi diprediksi menunjukkan kinerja yang lebih baik pada 2025 dibandingkan tahun lalu. Layanan Fixed Mobile Convergence (FMC) dan inisiatif teknologi baru seperti kecerdasan buatan (AI) diyakini akan menjadi pendorong utama pertumbuhan.

    Ketua Pusat Kajian Kebijakan dan Regulasi Telekomunikasi Institut Teknologi Bandung (ITB), Ian Yosef M. Edward, meyakini industri telekomunikasi tahun ini akan lebih baik, salah satunya di dorong oleh potensi layanan FMC. 

    FMC merupakan produk yang menawarkan layanan internet seluler dan internet rumah dalam satu paket. Sebelumnya, masyarakat Indonesia berlangganan internet rumah dan internet bergerak dari dua provider yang berbeda. Dengan FMC, mereka akan masuk dalam satu payung ekosistem provider. 

    Dari sisi pelanggan, kondisi ini memudahkan dalam pembayaran layanan bulanan dan harga yang lebih affordable, seiring dengan promo-promo yang diberikan operator.  

    Sementara itu bagi perusahaan telekomunikasi, potensi akuisisi pelanggan baru sambil menekan tingkat keluar masuk (churn) pelanggan. 

    “Tahun ini pertumbuhan seharusnya bisa tumbuh lebih baik. Jika sinergi FMC dan open backbone berjalan sesuai tahapan rencana,” kata Ian kepada Bisnis, Selasa (6/5/2025).

    Pada 2024, perusahaan telekomunikasi hanya mampu mencetak pertumbuhan pendapatan single digit. 

    PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) mencatatkan pertumbuhan pendapatan 0,5% year on year/YoY dengan total pendapatan Rp150 triliun. Telkom mampu mempertahankan dominansi di industri dengan pangsa pasar terbesar mencapai 51,8%.

    Sementara itu PT Indosat Tbk. (ISAT) menempati urutan kedua dengan porsi kontribusi pendapatan sebesar 28,1%. Pendapatan Indosat tumbuh 9% YoY dengan nilai pendapatan Rp55,9 triliun dan PT XL Axiata Tbk. menempati urutan ketiga dengan pendapatan Rp34,39 triliun. 

    Selain itu, lanjut Ian, faktor lainnya yang diyakini akan menstimulasi pertumbuhan industri adalah kebijakan yang mendorong kerja sama antara penyedia layanan Over-The-Top (OTT) dengan penyedia jaringan, lokalisasi Content Delivery Network (CDN) dengan menempatkan perangkat pada operator lokal melalui skema berbagi pendapatan, serta pemanfaatan AI untuk mengolah informasi menjadi intelijen bisnis yang bernilai. 

    “Mulai bergerak ke intelijen bisnis / informasi sebagai sumber daya dengan memanfaatkan AI untuk mengolah informasi,” jelas Ian Yosef.

    Senada, Ketua Umum Mastel Sarwoto Atmosutarno menyoroti pentingnya operator seluler untuk terus mengoptimalkan strategi sinergi nilai guna mencapai efektivitas. Inisiatif FMC yang kini tengah diupayakan oleh seluruh operator menjadi salah satu langkah kunci. 

    “Telco terus berusaha merealisasi strategi synergy value mencapai efektifitasnya. Misalnya inisiatif FMC (Fixed Mobile Convergence) di seluruh operator,” kata Sarwoto.

    Selain FMC, Sarwoto melihat peluang besar yang belum sepenuhnya tergali oleh operator telekomunikasi, terutama di pasar Business to Business (B2B), dengan fokus khusus pada dukungan terhadap GovTech (Government Technology). 

    Lebih jauh, eksplorasi pemanfaatan AI dan sinergi antara AI dan teknologi 5G dalam waktu dekat juga dipandang sebagai potensi besar untuk mendorong pertumbuhan pendapatan perusahaan telekomunikasi.

    “Selain itu dalam waktu dekat eksplorasi pemanfaatan AI dan menuju sinergi antara Ai dan 5G,” pungkas Sarwoto.

    Sarwoto berharap dengan dukungan regulasi yang kondusif, implementasi strategi FMC yang efektif, pemanfaatan potensi pasar B2B dan GovTech, serta adopsi teknologi AI dan 5G, industri telekomunikasi Indonesia dapat terus tumbuh dan memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian digital nasional pada 2025.

  • OpenAI Setuju Akuisisi Windsurf Senilai Rp49,4 Triliun

    OpenAI Setuju Akuisisi Windsurf Senilai Rp49,4 Triliun

    Bisnis.com, JAKARTA — OpenAI menyetujui akuisisi Windsurf, platform pengkodean berbasis kecerdasan buatan, dengan nilai sekitar US$3 miliar atau Rp49,4 triliun (asumsi kurs Rp16.484).

    Melansir dari Reuters, Selasa (6/5/2025) berdasarkan laporan Bloomberg yang berasal dari sumber anonim yang mengetahui negosiasi tersebut kesepakatan ini belum sepenuhnya ditutup.

    Windsurf, yang sebelumnya dikenal sebagai Codeium, belakangan ini tengah mengadakan pembicaraan dengan para investor besar seperti General Catalyst dan Kleiner Perkins untuk menggalang dana dengan valuasi yang sama, yakni US$3 miliar. 

    Valuasi perusahaan ini melonjak signifikan sejak Agustus lalu, ketika putaran pendanaan senilai US$150 juta menempatkan nilai Windsurf pada US$1,25 miliar.

    Jika rampung, hal ini akan menjadi yang terbesar dalam sejarah OpenAI dalam mengakuisisi sebuah perusahaan.

    Langkah ini juga mempertegas komitmen perusahaan dalam memperkuat kapabilitas pengkodean ChatGPT, yang telah mengalami peningkatan bertahap seiring peluncuran versi model terbaru mereka.

    OpenAI dan Windsurf belum memberikan komentar resmi terkait laporan ini. 

    OpenAI Dapat Suntikan Dana

    OpenAI, perusahaan di balik ChatGPT, telah mengumpulkan dana senilai US$6,6 miliar dari investor, yang dapat memberi nilai perusahaan sebesar US$157 miliar dan memperkuat posisinya sebagai salah satu perusahaan swasta paling berharga di dunia.

    Mengutip Reuters pada Kamis (3/10/2024), pendanaan tersebut telah menarik investor modal ventura untuk kembali menggelontorkan dananya ke OpenAI, termasuk Thrive Capital dan Khosla Ventures, serta Microsoft selaku pendukung terbesar OpenAI dan partisipasi baru dari NVIDIA.

    Penutupan dana tersebut bertepatan dengan upaya restrukturisasi dan perubahan eksekutif yang sedang dilakukan perusahaan, termasuk kepergian mendadak Chief Technology Officer lamanya, Mira Murati, minggu lalu.

    Altimeter Capital, Fidelity, SoftBank, dan perusahaan investasi yang didukung negara Abu Dhabi, MGX, juga berpartisipasi dalam putaran pendanaan kali ini.

  • Skype Tutup Setelah Dua Dekade Beroperasi

    Skype Tutup Setelah Dua Dekade Beroperasi

    Bisnis.com, JAKARTA — Skype, aplikasi panggilan video ternama resmi ditutup oleh Microsoft setelah dua dekade beroperasi.

    Melansir Mashable, Selasa (6/5/2025) mulai 5 Mei 2025 aplikasi dengan ikon “S” biru yang dulu menghiasi layar komputer jutaan orang kini resmi pensiun.

    Diluncurkan pada tahun 2003 dan diakuisisi oleh Microsoft pada 2011 dengan nilai fantastis US$8,5 miliar atau sekitar Rp140 triliun, Skype sempat menjadi raksasa di dunia komunikasi digital. 

    Pada masa jayanya di awal 2010-an, Skype memiliki lebih dari 300 juta pengguna aktif dan menjadi sinonim dengan panggilan video, bahkan menjadi kata kerja “Skype me.”

    Namun, dengan adanya persaingan dari aplikasi pesan instan seperti WhatsApp dan Telegram, serta kebangkitan Zoom selama pandemi, perlahan mengikis dominasi Skype. 

    Ironisnya, salah satu penyebab kejatuhan datang dari dalam rumah sendiri, Microsoft Teams. Alat kolaborasi tersebut tumbuh pesat dan secara bertahap mengambil alih fungsi inti Skype.

    Microsoft sudah mengumumkan niat menutup Skype sejak Februari lalu, dan kini halaman utama Skype berubah menjadi batu nisan digital yang mengarahkan pengguna untuk “beralih ke Teams.” 

    Pengguna berbayar diberi waktu hingga Januari 2026 untuk mengekspor data mereka dan berpindah ke platform baru. Meski tak lagi relevan seperti dulu, Skype telah menorehkan sejarah penting. 

    Skype adalah pionir yang membawa video call ke ruang tamu, kantor, dan bahkan ruang kelas setiap penggunanya.

    Skype menyatukan keluarga jarak jauh, menghubungkan pekerja lintas negara, dan menjadi jembatan komunikasi global sebelum dunia mengenal Zoom.

    Sebelumnya, Jeff Teper, Presiden Aplikasi dan Platform Kolaboratif Microsoft 365, mengatakan dalam wawancara dengan The Verge bahwa pengguna Skype akan diberi kendali penuh atas transisi ini. 

    “Mereka dapat memigrasikan riwayat percakapan dan kontak mereka dan melanjutkan jika mereka mau, atau mereka dapat bermigrasi ke Teams,” kata Teper. 

    Pengguna Skype akan memiliki waktu sekitar dua bulan untuk memutuskan apakah mereka ingin beralih ke Teams atau mengekspor data mereka. 

    Selama periode transisi ini, Microsoft akan mempertahankan interoperabilitas antara Skype dan Teams, sehingga pesan dari pengguna Teams tetap bisa diterima oleh mereka yang masih menggunakan Skype.

    “Jika mereka ingin beralih ke Teams, maka langkah pertama akan berjalan cukup cepat karena kami telah melakukan pekerjaan di bagian belakang untuk memulihkan kontak, riwayat pesan, dan log panggilan mereka,” kata Amit Fulay, wakil presiden produk di Microsoft.

    Salah satu perubahan besar yang dibawa oleh penghentian Skype adalah hilangnya fitur panggilan ke nomor domestik dan internasional. Fitur ini, yang sangat populer pada awalnya ketika VoIP (Voice over IP) belum berkembang dan biaya data seluler sangat mahal, kini dianggap kurang relevan dengan perkembangan teknologi komunikasi yang ada. 

    Microsoft juga menghentikan penjualan kredit Skype dan layanan berbayar yang memungkinkan pengguna untuk melakukan panggilan internasional.

    Selain itu, nomor Skype yang ada harus dipindahkan ke penyedia lain, karena Microsoft tidak lagi mendukung fitur ini. Microsoft Teams, yang sebelumnya hanya digunakan untuk keperluan bisnis, kini akan menjadi platform utama untuk komunikasi konsumen setelah Microsoft merilis versi personal pada tahun 2020. 

    Meskipun pada awalnya perusahaan tetap berkomitmen untuk mendukung Skype, pada akhirnya mereka memutuskan untuk fokus sepenuhnya pada Teams.

    Kehadiran layanan seperti FaceTime, Messenger, dan WhatsApp yang semakin mendominasi, serta tren penggunaan Zoom selama pandemi COVID-19, menunjukkan bahwa Skype kesulitan untuk bersaing di pasar komunikasi konsumen. 

    Sejak saat itu, meski basis pengguna Skype tumbuh di awal pandemi, penggunaannya cenderung stagnan.

    Microsoft kini berharap dapat memigrasikan sebagian besar pengguna Skype ke Teams, namun perusahaan juga menegaskan bahwa para pengguna memiliki kontrol penuh atas keputusan mereka.

  • Telkom (TLKM) Siapkan Mobile BTS Jaga Keandalan Sinyal saat Digiland Run 2025

    Telkom (TLKM) Siapkan Mobile BTS Jaga Keandalan Sinyal saat Digiland Run 2025

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Telkom Indonesia (Persero)  Tbk. (TLKM) bakal menyediakan mobile Base Transceiver Station (BTS) dalam rangkaian Digiland Run 2025.

    Direktur Utama Telkom Indonesia Ririek Adriansyah mengatakan pihaknya berkomitmen menghadirkan konektivitas yang andal bagi peserta dalam agenda Digiland Run 2025.

    “Oh, pasti. Nanti kita akan menambah mungkin beberapa mobile BTS,” kata Ririek di Jakarta, Senin (5/5/2025).

    Selain penyedian mobil BTS, Ririek menyebut pihaknya akan melakukan penguatan jaringan Wi-Fi untuk menghadapi lonjakan penggunaan data selama penyelenggaraan acara.

    “Nanti paling nggak memastikan bahwa di event itu orang akan lancar pakai data,” ucap Ririek.

    Diketahui, Telkom kembali menyelenggarakan Digiland Run. Mengusung semangat “Elevating Your Future”, Digiland 2025 juga akan menghadirkan Digiland Music, serta Kuliner Nusantara dan Pasar UMKM, diselenggarakan pada 18 Mei 2025 mendatang di Istora Senayan, Jakarta.

    Berbeda dengan acara sebelumnya, pada perhelatan ini perusahaan telekomunikasi pelat merah tersebut juga membagikan kuota internet. 

    Pada gelaran Digiland Run 2025, Telkom berinovasi dengan mengalokasikan setiap kilometer peserta menjadi kuota bagi wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).

    Ririek mengatakan setiap 1 kilometer (KM) pelari yang berpartisipasi dalam Digiland Run 2025 akan dikonversi menjadi kuota sebesar 1 Gigabyte (GB).

    “Tapi itu akan dialokasikan kepada anak-anak sekolah, terutama di lokasi 3T,” tuturnya.

    Pada Digiland Run 2025 Ririek menyampaikan terdapat 12.500 pelari yang akan berpartisipasi. Angka tersebut terbagi menjadi tiga kategori yaitu Half Marathon, 10 kilometer (10K), dan 5K.

    Untuk Half Marathon akan diikuti sebanyak 1.500 pelari, 10K diikuti oleh 5.000 pelari, dan 5K diikuti oleh 6.000 pelari.

    Dengan total 12.500 peserta lari, Telkomsel tercatat akan mendonasikan sekitar 111.500 GB atau 111,5 Terabyte (TB). 

    Angka tersebut merupakan konversi dari pelari Half Marathon sebesar 31.500 GB, 10k sebesar 50.000 GB, dan 5K sebesar 30.000 GB.

    Adapun, pada kategori Half Marathon dan 10K telah memperoleh International Measurement Certificate dari World Athletics bekerja sama dengan Association of International Marathons and Distance Races (AIMS).

    Sertifikasi ini menunjukkan bahwa rute Digiland Run 2025 telah diakui dan memenuhi standar internasional.

  • Telkomsel Perkuat Posisi di Wilayah Timur Indonesia, Tebar 5G di 4 Kota Ini

    Telkomsel Perkuat Posisi di Wilayah Timur Indonesia, Tebar 5G di 4 Kota Ini

    Bisnis.com, MAKASSAR — PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) berkomitmen menggelar jaringan 5G di wilayah timur Indonesia. Setelah hadir di Makassar, bakal ada 4 kota baru lagi yang mendapat jaringan cepat ini.

    Usai melanjutkan ekspansi di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) dengan mengoperasikan 73 base transceiver station (BTS) 5G hingga awal Mei 2025, perseroan akan menyasar empat kota lagi, yaitu Manado, Ambon, Jayapura, dan Timika.

    Direktur Network Telkomsel Indra Mardiatna mengatakan pengembangan jaringan 5G di Manado, Jayapura, dan Timika saat ini sudah mulai dilakukan. Penambahan BTS untuk penguatan pun telah direncanakan dan akan dieksekusi secara bertahap.

    Di tiga kota ini ekosistem 5G diklaim makin matang, sehingga perluasan cakupan Hyper 5G secara masif dan contiguous tanpa terputus sudah perlu dilakukan.

    Sementara untuk Ambon hingga saat ini belum ada layanan 5G di kota tersebut. Namun pihak Telkomsel berjanji dalam waktu dekat akan segera menggelar jaringan ini mengingat adanya peningkatan penggunaan perangkat telekomunikasi yang mendukung 5G di sana.

    Indra menambahkan, upaya pengembangan ini akan dilakukan secara cermat dengan membuat keseimbangan antara kebutuhan kapasitas 4G di wilayah-wilayah tersebut dan kebutuhan adopsi ke 5G. Pasalnya spektrum yang dimiliki saat ini terbatas.

    Meskipun pemerintah tengah mendorong pengembangan 5G dengan akan merilis spektrum baru, namun beberapa hal lain juga mesti diperhatikan. Misal soal dukungan perangkat di masyarakat dan seberapa besar tingkat ketergantungan akan kebutuhan 4G.

    “Kalau kita pasang jaringan 5G di suatu daerah, ternyata perangkat yang mendukung jaringan ini masih sedikit, itu akan mengorbankan 4G, itu yang kita tidak inginkan. Karena harapannya nanti 4G akan kosong dan pelanggannya pindah ke 5G,” ungkap Indra dalam Media Update Telkomsel di Makassar, Senin (5/5/2025).

    Selain itu ada juga beberapa tantangan yang akan dihadapi dalam pemasangan jaringan ini, misal daya listrik yang akan bertambah karena perangkat 5G butuh tambahan daya dibandingkan dengan memakai jaringan generasi sebelumnya.

    Kemudian penambahan fiber optik karena diperkirakan konsumsinya akan meningkat lima kali lipat dibandingkan 4G, serta membutuhkan penambahan kekuatan kapasitas tower yang harus cepat dikerjakan secara technical.