Category: Bisnis.com Tekno

  • Cara Buka WhatsApp Web di HP untuk Login Dua Akun

    Cara Buka WhatsApp Web di HP untuk Login Dua Akun

    Bisnis.com, JAKARTA – Anda ingin tahu cara buka WhatsApp Web di HP? Fitur ini dapat berguna untuk Anda yang membutuhkan akses dua akun WhatsApp sekaligus dalam satu perangkat. Dengan menggunakan WhatsApp Web di HP, akan memudahkan Anda untuk membalas pesan tanpa kembali ke aplikasi utama. 

    Namun untuk menggunakan WhatsApp Web, pastikan Anda memiliki dua browser yang berbeda atau dapat dengan menggunakan mode dekstop di browsernya. Syarat menggunakan WhatsApp Web di HP adalah akun yang akan dibuka harus tetap aktif di perangkat utama dan terhubung ke internet. 

    Simak penjelasan mengenai cara buka dan menggunakan WhatsApp Web di HP di bawah ini.

    Aplikasi pesan instan WhatsApp (WA) terus memberikan update dan perubahan fitur untuk memudahkan penggunanya. Kini, Anda dapat membuka WhatsApp Web di HP tanpa harus memakai laptop atau komputer.

    WhatsApp Web adalah fitur resmi dari WhatsApp yang memungkinkan pengguna mengakses akun WhatsApp melalui peramban (browser). Meskipun fitur ini umumnya digunakan di laptop atau komputer, aplikasi besutan Meta ini juga memberikan cara menggunakan WA Web di HP Android atau iPhone.

    Sebelum masuk ke langkah-langkah cara buka WA Web di HP, pastikan Anda memiliki 2 perangkat HP (satu untuk membuka WA Web, satu untuk memindai QR code dari aplikasi WA di HP).

    Pastikan juga kedua perangkat HP Anda terhubung ke internet yang stabil untuk memudahkan penyambungan.

    Cara Buka WhatsApp Web di HP dengan Mudah

    1. Siapkan Dua Perangkat

    Anda dapat menyiapkan dua perangkat, satu sebagai perangkat utama dan perangkat lainnya untuk menggunakan WhatsApp Web. Untuk saat ini di iPhone, Anda tidak dapat melakukan scan kode QR WhatsApp menggunakan satu HP.

    2. Buka Situs WhatsApp Web

    Buka situs web.whatsapp.com di perangkat kedua, dan gunakan mode desktop di browsernya.

    Chrome: Ketuk ikon tiga titik di kanan atas → centang “Situs Desktop”
    Safari (iPhone): Ketuk ikon aA → pilih “Minta Situs Desktop”

    3. Scan Kode QR 

    Scan kode QR WhatsApp Web menggunakan perangkat utama dengan cara:

    Buka aplikasi WhatsApp di HP utama
    Ketuk ikon titik tiga (Android) atau “Pengaturan” (iPhone) → pilih Perangkat Tertaut
    Ketuk Tautkan Perangkat → arahkan kamera ke kode QR di browser sebelumnya

    4. WhatsApp Web Siap Digunakan

    Proses login WhatsApp Web menggunakan HP sudah selesai, kini Anda dapat mengakses akun WhatsApp menggunakan browser di HP. Pesan, gambar, dan notifikasi akan tersinkronisasi seperti di aplikasi utama, pastikan perangkat utama memiliki koneksi internet.

    Manfaat Login WhatsApp Web di HP

    Dapat mengakses dua akun WhatsApp dalam satu perangkat
    Tidak perlu install aplikasi tambahan 
    Praktis untuk pekerjaan atau bisnis yang membutuhkan banyak nomor

    Syarat dan Ketentuan Login WhatsApp Web di HP

    Akun WhatsApp utama wajib selalu aktif dan terhubung ke internet
    Browser harus mendukung mode dekstop

    Itulah cara buka WA Web di HP Android dan iPhone, selamat mencoba!

  • Komdigi Bakal Terapkan Skema Jaringan Terbuka di Pita 1,4 GHz

    Komdigi Bakal Terapkan Skema Jaringan Terbuka di Pita 1,4 GHz

    Bisnis.com, MAKASSAR — Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menyiapkan pita frekuensi 1,4 GHz sebagai pita yang akan digunakan untuk kerja sama terbuka atau open acces. 

    Direktur Jenderal Infrastruktur Digital, Wayan Toni Supriyanto, menyatakan bahwa skema open access sudah berjalan sebagai praktik yang sah dan telah dipayungi oleh regulasi. Model ini memungkinkan pemanfaatan pita frekuensi seluler dengan skema sharing, sehingga operator dapat berbagi infrastruktur dan kapasitas jaringan.

    Secara khusus, pada pita frekuensi 1,4 GHz, pemerintah mewajibkan penggunaan serat optik (FO) sebagai backhaul dari setiap BTS 1,4 GHz.

    Serat optik ini tidak hanya digunakan oleh operator BWA (Broadband Wireless Access), tetapi juga dapat dimanfaatkan oleh ISP dan penyelenggara jaringan telekomunikasi lain. 

    “Dengan adanya open access yang menjadi kewajiban operator BWA 1,4 GHz, hal tersebut akan mendorong kolaborasi di industri telekomunikasi Indonesia,” kata Wayan kepada Bisnis, Senin (16/6/2025).

    Wayan menambahkan bahwa kebijakan ini tidak menghapus kewajiban operator dalam membayar biaya hak penggunaan frekuensi (BHP). Undang-Undang Cipta Kerja (UU 11/2020 hingga UU 6/2023) telah mempertegas subjek kewajiban pembayaran BHP frekuensi. 

    Ketentuan ini kini hanya berlaku bagi pemegang izin penggunaan spektrum frekuensi radio, menghilangkan potensi penafsiran ganda yang pernah terjadi pada masa lalu, dalam kasus PT Indosat Mega Media (IM2). Pengaturan lebih lanjut juga dituangkan dalam PP No.46/2021 dan PM Kominfo No.7/2021.

    Menanggapi usulan industri terkait model pembayaran fleksibel seperti pay as you grow*, grace period, atau penghapusan sementara BHP frekuensi dalam skema baru, Wayan mengungkapkan bahwa opsi insentif PNBP BHP spektrum frekuensi radio saat ini masih dalam tahap kajian dan diskusi lintas instansi. Koridor hukum yang digunakan adalah PP 43 Tahun 2023 tentang PNBP di lingkungan Kominfo. 

    “Pada saatnya nanti setelah siap, tentu akan tersampaikan juga informasinya kepada pelaku usaha terkait dan masyarakat melalui rekan media,” ujarnya.

    Sebelumnya, Direktur Eksekutif Indonesia ICT Institute Heru Sutadi menilai implementasi skema jaringan terbuka bersama masih menghadapi tantangan regulasi, risiko hukum, dan beban biaya hak penggunaan (BHP) frekuensi.

    Dia menyarankan penghapusan BHP dan percepatan lelang spektrum agar kebijakan ini benar-benar efektif. Saat ini, mayoritas sekolah, puskesmas, dan kantor desa masih belum memiliki koneksi internet tetap yang memadai.

    “Open akses bukan merupakan kebijakan baru, ini sudah lama dijalankan, namun dalam praktiknya tidak mudah,” kata Heru saat dihubungi Bisnis pada Minggu (15/6/2025). 

    Heru menilai apabila pemerintah benar-benar ingin menjalankan skema ini, maka harus ada penguatan regulasi dan dukungan dari aparat penegak hukum untuk menghindari potensi pelanggaran hukum.

    Dia mencontohkan kasus Indosat Mega Media (IM2) yang sempat tersandung persoalan hukum karena adanya perbedaan tafsir terhadap penggunaan spektrum.

    Lebih lanjut, Heru menjelaskan bahwa dalam praktiknya, open access relatif lebih mudah diterapkan pada spektrum frekuensi berbasis kelas seperti 2,4 GHz atau 5,8 GHz yang bersifat bebas (free), karena tidak menimbulkan implikasi keuangan bagi negara. Kendati begitu, penerapan skema serupa pada spektrum yang memiliki kewajiban Biaya Hak Penggunaan (BHP) frekuensi membutuhkan kejelasan skema pembayaran dan pengaturan teknis.

    “Sebab kalau ada pemancaran BTS operator A, kemudian dipakai operator B, ini selama ini dianggap pelanggaran,” kata Heru.

    Diketahui, Komdigi menyiapkan skema jaringan terbuka berbasis spektrum frekuensi baru untuk mendukung penyediaan layanan internet tetap berkecepatan tinggi di wilayah-wilayah yang belum terjangkau jaringan serat optik. 

    Kebijakan tersebut dirancang untuk mendorong keterlibatan berbagai penyelenggara telekomunikasi dengan model open access, di mana pemegang izin jaringan wajib membuka infrastrukturnya untuk digunakan bersama. Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, mengatakan langkah ini merupakan bagian dari strategi percepatan pemerataan digital nasional, sebagaimana diamanatkan oleh Presiden Prabowo Subianto. 

    “Sebagaimana kita ketahui bersama, dalam pidato pelantikannya, Presiden menyampaikan secara berulang pentingnya digitalisasi untuk meningkatkan kehidupan ekonomi masyarakat,” kata Meutya dalam pertemuan dengan pimpinan Telkom, Telkomsel, Indosat, dan XL Smart di Jakarta, pada Kamis (12/6/2025).

    Spektrum baru yang akan dialokasikan itu disiapkan melalui proses seleksi operator yang berlangsung secara transparan dan akuntabel. Meutya menambahkan kebijakan spektrum ini tidak semata berfokus pada regulasi, tetapi juga mengedepankan keterlibatan dan kesiapan industri.

    Sebelum memperkenalkan kebijakan ini, pemerintah telah melakukan pertukaran pandangan dengan sejumlah operator seluler terkait penyediaan akses internet tetap hingga kecepatan 100 Mbps, khususnya di wilayah yang belum memiliki infrastruktur serat optik seperti sekolah, puskesmas, dan kantor desa.

    Menurut data Direktorat Jenderal Infrastruktur Digital Komdigi, saat ini 86% sekolah atau sekitar 190.000 unit belum memiliki akses internet tetap. Sementara itu, 75% Puskesmas atau sekitar 7.800 unit belum terkoneksi dengan baik, dan sebanyak 32.000 kantor desa masih berada dalam zona blank spot. Adapun penetrasi fixed broadband di rumah tangga baru mencapai 21,31% secara nasional.

  • Menteri Prabowo Siapkan SKB Turunan PP Tunas, Lindungi Anak di Ruang Digital

    Menteri Prabowo Siapkan SKB Turunan PP Tunas, Lindungi Anak di Ruang Digital

    Bisnis.com, MAKASSAR — Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mengungkapkan Peraturan Pemerintah tentang Perlindungan Anak dalam Ekosistem Digital (PP Tunas) akan diturunkan dalam bentuk Surat Keputusan Bersama (SKB) lintas kementerian.

    Meutya menyampaikan proses pembentukan SKB tersebut masih berlangsung dan melibatkan sejumlah kementerian yang terkait langsung dengan perlindungan anak.

    “Saya ingin tambahkan sedikit bahwa ini PP-nya akan diturunkan dalam bentuk SKB beberapa menteri. Tapi belum final [siapa sajanya], takutnya nambah,” kata Meutya dalam Kunjungan Kerja Menkomdigi di Balai Besar Pengembangan SDM dan Penelitian Komdigi Makassar pada Senin (16/6/2025). 

    Namun demikian, beberapa kementerian yang kemungkinan akan menerbitkan SKB antara lain Komdigi, Kementerian Agama, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA), Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Republik Indonesia (BKKBN), Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). 

    Dia menjelaskan, SKB ini akan menjadi dasar bagi masing-masing kementerian untuk mengeluarkan peraturan menteri (permen) sesuai dengan kewenangan dan bidang tugas masing-masing. Tujuannya agar fokus penanganan perlindungan anak di ruang digital bisa dibagi secara lebih terstruktur antarinstansi.

    “Supaya kami bisa lebih fokus,” imbuhnya. 

    Lebih lanjut, Meutya menyoroti pentingnya peran KemenPPPA dalam menghadirkan ruang aman dan produktif bagi anak-anak, sebagai bagian dari ekosistem digital yang ramah anak.

    Meutya juga menegaskan bahwa pendekatan pemerintah tidak bersifat represif terhadap ekspresi digital masyarakat dewasa, namun menitikberatkan pada pembatasan akses bagi anak-anak terhadap konten negatif di dunia maya.

    “Betul kalau kami bisa take down semuanya, namun demikian karena memang kami sudah memilih memberikan keluangan berekspresi, maka yang dewasanya tetap boleh mengakses di dunia digital untuk memberikan macam-macam, berekspresi, mengawal pemerintahan, mengawasi, dan lain-lain. Jadi yang kita batasi adalah anak untuk masuknya dulu,” ujarnya.

    Pemerintah juga akan menerapkan dua skema dalam menindak konten negatif yang tersebar di platform digital. Skema pertama adalah penurunan konten secara langsung oleh pemerintah, dan yang kedua adalah perintah kepada platform digital untuk melakukan takedown konten sesuai aturan.

    “Kalau masuk di konten-konten yang negatif pasti pemerintahan akan take down, namun dua jalur, pemerintahan take down langsung, ada yang pemerintah memerintahkan sesuai namanya, pemerintah memerintahkan platform untuk take down,” tegas Meutya.

  • Grab Ungkap Perbedaan Driver Berpendapatan Rp6,8 Juta vs Rp1,3 Juta

    Grab Ungkap Perbedaan Driver Berpendapatan Rp6,8 Juta vs Rp1,3 Juta

    Bisnis.com, JAKARTA —  Country Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi mengatakan pendapatan tertinggi mitra driver Grab untuk roda dua dapat menyentuh Rp6,8 juta per bulan. Sementara itu untuk pengemudi roda empat dapat menyentuh Rp18 juta. Di sisi lain, pendapatan terendah sekitar Rp1,3 juta. 

    Neneng menuturkan Grab Indonesia membagi kelas mitra pengemudi menjadi 4 kelas yaitu Jawara, Ksatria, Pejuang, dan Anggota. Untuk kelas Jawara, pendapatan yang dibukukan dapat menyentuh Rp6,8 juta per bulan di wilayah Bali. 

    “Kalau jawara pendapatan rata-rata ya ini 6,8 juta. Dia jumlah harinya dia narik tuh 25 hari. Dari 1-30 April. Jumlah jam nariknya dia itu sekitar 6 jam, jumlah orderannya sekitar 20 per hari,” kata Neneng, dikutip Senin (16/6/2025). 

    Neneng mengatakan pendapatan besar tersebut berhasil dibawa pulang karena driver bersangkutan sangat fokus dalam mengejar penumpang dan hanya menggunakan satu aplikasi. 

    Sementara itu yang terjadi di lapangan, kata Neneng, pengemudi driver memiliki banyak yang punya 4-5 aplikasi. 

    Adapun bagi driver yang mendapat pendapatan rendah Rp1,6 juta per bulan, menurut Neneng, karena statusnya mereka hanya Anggota, dengan waktu bekerja hanya 13 hari. 

    “Karena dia juga cuma nariknya rata-ratanya cuma 13 hari kok. Terus jumlah jam nariknya juga cuma 3 jam. Mungkin pagi-pagi dia narik sebentar sebelum ke kantor gitu ya. Terus siang dia narik sebentar sambil makan, sambil dia narik. Atau malam dia sambil pulang, sambil bawa penumpang juga gitu. Jumlah orderannya 9,” kata Neneng. 

    Sementara itu driver Grab pengemudi roda empat yang full time di Bali, bisa mengantongi pendapatan hingga Rp18 juta per bulan.

    “26 hari, 6 jam, 11 strip. Dia menggunakan satu aplikasi biasanya kan. Gak mungkin jawara itu dua aplikasi. 18 juta. Nah yang anggota kurang lebih 3,2 juta,” kata Neneng. 

    Nasib Status Mitra

    Neneng juga menyampaikan, jika mitra pengemudi diubah statusnya menjadi pekerja, maka peluang untuk mendapatkan kesempatan berusaha melalui platform digital menjadi terbatas. Hanya sebagian kecil dari mitra dengan kinerja terbaik yang masih dapat terserap.

    “Kalau jadi karyawan, berapa persen yang bisa diserap?” kata Neneng.

    Pada 2021, Neneng menuturkan bahwa Spanyol telah mengeluarkan Riders Law yang menjadikan mitra online delivery menjadi karyawan. Kendati begitu, hanya 17% mitra yang dapat terserap menjadi karyawan tetap. 

    Kondisi ini terjadi pada salah satu aplikasi yang masih bertahan di Spanyol, Glovo, yang hanya bisa menyerap 17% dari jumlah mitra terdaftar, sedangkan 83% mitra diputus mitra dan tidak memiliki kesempatan pendapatan.

    Sementara itu, aplikasi Uber melakukan putus mitra pengemudi dan aplikasi Deliveroo memilih untuk hengkang dari Spanyol. 

    “Kebayang kalau di Indonesia ternyata hanya 17% saja yang bisa diserap. Yang lain mau kemana? Bagaimana cara mereka mendapatkan income?” ujar Neneng.

  • Perusahaan Telekomunikasi Inggris Berencana PHK 40.000 Pegawai Karena AI

    Perusahaan Telekomunikasi Inggris Berencana PHK 40.000 Pegawai Karena AI

    Bisnis.com, JAKARTA — Chief Executive BT Group, Allison Kirkby, mengatakan kemajuan teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) berpotensi memperdalam gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran yang tengah dilakukan oleh perusahaan telekomunikasi asal Inggris tersebut. 

    Mengutip laporan Financial Times pada Minggu (15/6/2025) Kirkby menjelaskan bahwa rencana BT untuk memangkas lebih dari 40.000 pekerjaan dan menghemat biaya sebanyak US$4 miliar atau sekitar Rp65,2 triiliun (kurs Rp16.300) hingga akhir dekade ini belum sepenuhnya mencerminkan potensi maksimal dari pemanfaatan AI.

    “Tergantung pada apa yang kita pelajari dari AI, mungkin ada peluang bagi BT untuk menjadi lebih kecil pada akhir dekade ini,” ujar Kirkby.

    Pada 2023, penyedia layanan broadband dan seluler terbesar di Inggris tersebut telah mengumumkan akan melakukan pemangkasan hingga 55.000 tenaga kerja termasuk kontraktor pada 2030. 

    CEO saat itu, Philip Jansen, menyebut perusahaan akan bergantung pada jumlah tenaga kerja yang jauh lebih kecil dan basis biaya yang lebih ramping di akhir 2020-an.

    Kirkby, yang mengambil alih posisi CEO dari Jansen setahun lalu, juga membuka kemungkinan pemisahan Openreach, unit infrastruktur jaringan BT di masa depan.

    Dia menyebut bahwa nilai Openreach belum tercermin dalam harga saham BT saat ini, dan jika kondisi tersebut berlanjut, maka BT pasti harus melihat pilihannya. 

    Dalam pernyataan tertulis kepada Reuters, BT menyatakan saat ini pihaknya belum secara aktif mempertimbangkan pemisahan Openreach dan tidak memberikan komentar lebih lanjut terkait pernyataan Kirkby, 

    Bulan lalu, BT mengungkapkan permintaan kuat terhadap layanan broadband fiber serta penghematan biaya lebih dari US$1,21 miliar atau sekitar Rp19,87 triliun telah membantu menopang pendapatan tahunan dan meningkatkan arus kas perusahaan.

    Ketangguhan kinerja Openreach dinilai mampu mengimbangi penurunan pendapatan dan laba dari unit bisnis dan konsumen, yang masih terdampak oleh menurunnya layanan suara lama dan penjualan perangkat telepon genggam.

  • Komdigi Siapkan Aturan untuk Ciptakan Persaingan Setara antara Netflix Cs dan Media

    Komdigi Siapkan Aturan untuk Ciptakan Persaingan Setara antara Netflix Cs dan Media

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) bakal merevisi sejumlah aturan untuk menciptakan level playing field atau peta petarungan yang seimbang bagi industri media dan layanan over the top (OTT). 

    OTT mengacu pada layanan streaming konten (seperti film, acara TV, musik) yang disiarkan melalui internet, bukan melalui penyedia televisi kabel atau satelit tradisional.

    Beberapa perusahaan OTT antara lain Netflix, Disney Hotstar+, Amazon Prime dan lain sebagainya.

    Langkah ini ditempuh juga untuk mengatasi ancaman pemutusan hubungan kerja (PHK) massal di sektor media, seiring terjadinya ketimpangan perkembangan antara media digital dan media konvensional. 

    Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Digital, Ismail, menegaskan di tengah derasnya arus transformasi digital, eksistensi media konvensional masih krusial sebagai pilar demokrasi dan penjaga kualitas informasi di ruang publik.

    “Pemerintah tengah melakukan review berbagai regulasi, bahkan sedang diwacanakan sampai ke tingkat undang-undang tujuannya agar tercipta keseimbangan antara dua ekosistem media ini,” kata Ismail dikutip keterangan resmi pada Minggu (15/6/2025).

    Ismail menegaskan harmonisasi kebijakan ini penting untuk memastikan kedua jenis media dapat berjalan berdampingan secara sehat.  Langkah harmonisasi tersebut dipandang penting mengingat tren digitalisasi telah memicu perubahan besar dalam perilaku konsumsi masyarakat, yang berdampak langsung terhadap model bisnis media dan distribusi iklan. 

    Media digital terus tumbuh pesat, sementara media konvensional seperti televisi mengalami penurunan jumlah penonton.

    Namun demikian, Ismail menggarisbawahi bahwa media konvensional tetap memainkan peran strategis dalam memastikan kebenaran informasi, di tengah derasnya arus konten digital yang kerap belum terverifikasi.

    “Ini penting, karena sekarang kita menghadapi dikotomi antara informasi yang mudah diproduksi di media digital dengan kualitas informasi yang kadang diragukan,” katanya.

    Menyikapi meningkatnya kasus PHK di sektor media, pemerintah melalui Kementerian Komdigi juga berkoordinasi dengan Kementerian Ketenagakerjaan untuk mencari solusi jangka panjang yang tidak hanya melindungi pekerja, tetapi juga memperkuat ekosistem industri media.

    Pihaknya juga mengingatkan peraturan yang masih berlaku, serta meminta industri media televisi dan lainnya mengindahkan, tidak semena-mena melakukan PHK. 

    “Kaidah di aturan terkait tenaga kerjaan ini perlu dilaksanakan dengan baik,” tegasnya.

    Ismail pun mengajak seluruh pemangku kepentingan, termasuk pelaku industri, pekerja media, serta kalangan akademisi untuk berpartisipasi dalam menyusun kebijakan yang lebih adaptif terhadap dinamika industri saat ini.

    “Sekali lagi perubahan ini sebuah keniscayaan, yang penting adalah bagaimana kita cepat beradaptasi, meningkatkan kompetensi, dan pemerintah hadir untuk menjaga keseimbangan industri media sekaligus melindungi kepentingan demokrasi bangsa,” tandasnya.

  • Rekor! Amazon Investasi Rp211,8 Triliun di Australia, Ekspansi Data Center dan AI

    Rekor! Amazon Investasi Rp211,8 Triliun di Australia, Ekspansi Data Center dan AI

    Bisnis.com, JAKARTA — Amazon, perusahaan teknologi asal Amerika Serikat (AS), mengumumkan rencana investasi sebesar US$13 miliar atau Rp211,8 triliun dari tahun 2025 hingga 2029 untuk memperluas, mengoperasikan, dan memelihara infrastruktur pusat data (data center) di Australia.

    Komitmen ini menjadi investasi teknologi global terbesar yang pernah diumumkan secara publik di Australia, sekaligus memperkuat posisi negara tersebut sebagai pusat pertumbuhan cloud computing dan kecerdasan buatan (AI) di kawasan Asia Pasifik.

    Dilansir dari laman resminya, Senin (16/6/2025) Amazon mengungkap investasi ini diarahkan untuk memenuhi lonjakan permintaan layanan cloud dan AI, mempercepat adopsi AI, serta mendukung modernisasi organisasi di seluruh Australia.

    Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyambut baik investasi ini, menyebutnya sebagai bukti kepercayaan besar terhadap ekonomi Australia dan peluang penting untuk membangun kapabilitas AI nasional menggunakan infrastruktur yang aman dan tangguh.

    “Investasi ini diharapkan menciptakan lapangan kerja terampil dan mendukung aplikasi AI serta superkomputer yang kompleks di masa depan,” kata Anthony.

    Logo Amazon

    Dukungan Amazon sejalan dengan visi pemerintah Australia untuk meningkatkan produktivitas dan pertumbuhan ekonomi melalui inovasi AI. Departemen Industri, Sains, dan Sumber Daya Australia memperkirakan AI dan otomasi dapat berkontribusi hingga AU$600 miliar per tahun terhadap PDB Australia pada 2030.

    Infrastruktur baru ini akan memberi ratusan ribu pelanggan dan mitra AWS akses ke teknologi cloud dan AI terkini, sekaligus memastikan kepatuhan terhadap regulasi dan kebutuhan data lokal. Selain itu, dana investasi akan digunakan untuk menambah kapasitas server dan mendukung beban kerja AI generatif yang berkembang pesat.

    Amazon Web Services (AWS) telah beroperasi di Australia sejak 2012 dengan peluncuran region Asia Pacific (Sydney), diikuti region Melbourne pada 2023, serta AWS Local Zones di Perth. Pada 2024, AWS juga meluncurkan Amazon Bedrock—layanan AI generatif terkelola—dan menjalin kemitraan dengan pemerintah Australia untuk menghadirkan AWS Cloud “Top Secret” guna mendukung keamanan nasional dan pertahanan.

    Divmagic dan Forbes Australia melaporkan sebagai bagian dari ekspansi ini, Amazon meluncurkan inisiatif AI Spring Australia, serangkaian program untuk mempercepat adopsi dan pengembangan AI di berbagai sektor.

    Program ini meliputi AWS Generative AI Accelerator untuk startup tahap awal dan AWS AI Launchpad untuk membantu perusahaan memulai perjalanan AI generatif mereka. Sejak 2017, AWS telah melatih lebih dari 400.000 orang Australia dalam keterampilan digital, dan menargetkan dua juta orang secara global mendapat pelatihan AI gratis pada 2025.

    Investasi Energi Terbarukan untuk Operasional Berkelanjutan

    Mendukung komitmen keberlanjutan, Amazon juga berinvestasi dalam tiga ladang surya baru di Victoria dan Queensland, dengan total kapasitas lebih dari 170 megawatt. Ketika seluruh 11 proyek energi terbarukan Amazon di Australia beroperasi, diperkirakan akan menghasilkan lebih dari 1,4 juta megawatt-jam energi bebas karbon per tahun—cukup untuk memasok sekitar 290.000 rumah tangga Australia setiap tahun.

    Amazon telah menjadi pembeli korporasi energi terbarukan terbesar di dunia, dan pada 2024 menjadi pembeli energi terbarukan korporasi ketiga terbesar di Australia. Studi Accenture menunjukkan, migrasi beban kerja AI ke AWS dapat mengurangi emisi karbon hingga 94% dibandingkan pusat data on-premises, berkat efisiensi perangkat keras, pendinginan, dan penggunaan energi terbarukan.

  • Penetrasi dan Edukasi Harus Bersamaan

    Penetrasi dan Edukasi Harus Bersamaan

    Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Komunikasi dan Digital (KOMDIGI) menekankan pentingnya mendorong literasi dan edukasi di tengah penetrasi internet di daerah terluar, tertinggal, dan terdepan (3T) yang meningkat. Tujuannya agar infrastruktur yang telah dibangun memberi dampak positif.  

    Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid menekankan agar pemanfaatan infrastruktur internet yang telah dibangun, dapat dipergunakan secara bijak. Pemerintah akan terus melanjutkan program-program yang baik untuk mendorong transformasi digital bagi masyarakat, dengan menghadirkan infrastruktur digital berkualitas.

    “Transformasi digital tidak mungkin terjadi tanpa konektivitas yang baik,” kata Meutya melalui aplikasi Zoom, Kamis (12/6/2025).

    Meutya mengatakan dalam visi besar Presiden Prabowo Subianto, layanan-layanan publik akan dilakukan secara digital, karena itu perlu mempersiapkan sampai ke pelosok dan pos perbatasan untuk bisa terkoneksi.

    Hal ini cukup menantang karena Indonesia memiliki wilayah yang sangat luas, dengan lebih dari 13.000 kepulauan juga penduduk salah satu terbesar di dunia.

    “Jadi kita tetap membutuhkan waktu untuk membangun serta melakukan edukasi. Pembangunan infrastruktur harus turun berbarengan dengan edukasi,” kata Menkomdigi.

    Untuk mendukung transformasi, Komdigi melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) telah menghadirkan akses internet ke 27.858 lokasi layanan publik melalui kapasitas satelit  SATRIA-1 dan 6.747 lokasi telah menerima sinyal seluler 4G.

    Untuk Provinsi NTT, BAKTI KOMDIGI telah menggelar 584 titik BTS 4G dan USO dan 2691 titik layanan akses internet gratis. Untuk Provinsi Maluku Utara, BAKTI KOMDIGI telah menggelar 497 titik BTS 4G dan USO dan 687 titik layanan akses internet gratis.

    Sementara itu, Gubernur Provinsi NTT Emanuel Melkiades Laka Lena mengatakan infrastruktur digital dan digitalisasi sangat penting, terutama dalam mendukung program One Village One Product (OVOP) di NTT.

    “Kami harapkan dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Dengan digitalisasi, akses ke pasar dan e-commerce menjadi lebih mudah, sehingga produk-produk unggulan dari NTT bisa menjangkau pasar yang lebih luas,” tuturnya.

    Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoanda menuturkan dengan konektivitas, kualitas layanan kesehatan dan pendidikan dapat meningkat melalui pemanfaatan teknologi. Kami menghadapi kesulitan mencari tenaga pendidik di wilayah kami, namun kini anak-anak bisa belajar secara daring. 

    “Dalam bidang kesehatan, konektivitas memungkinkan kami melakukan telekonsultasi jarak jauh,” ujarnya.

    Jaringan Bakti Tangguh

    Untuk menguji keandalan jaringan di 3T, BAKTI KOMDIGI bersama dengan PT Telkom Satelit Indonesia (Telkomsat) menggelar kegiatan Monitoring Konektivitas Digital secara daring yang dihadiri langsung oleh Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, melalui platform Zoom Meeting.

    Kegiatan ini melibatkan warga, perangkat desa, tenaga pendidik, serta petugas kesehatan dari 14 titik lokasi layanan publik di tiga provinsi prioritas pembangunan: Maluku Utara, Maluku, dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

    Dalam sambutan, Menteri Komunikasi dan Digital menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya evaluasi dan pemantauan pemanfaatan infrastruktur konektivitas digital yang telah dibangun oleh pemerintah melalui Badan Layanan Umum BAKTI KOMDIGI.

    Sejak 2025, peningkatan kualitas layanan dilakukan melalui modernisasi jaringan transmisi dari VSAT ke microwave dan penyediaan komitmen Committed Information Rate (CIR) sebesar 8 Mbps per lokasi melalui kerja sama dengan Telkomsat.

    Inisiatif ini diharapkan mampu menunjang produktivitas masyarakat setempat di bidang pendidikan, kesehatan, serta kewirausahaan digital.

  • Cara Tetap Aman dari Serangan Malware Browser yang Kebal Terhadap Antivirus

    Cara Tetap Aman dari Serangan Malware Browser yang Kebal Terhadap Antivirus

    Bisnis.com, JAKARTA — Malware berbasis browser terbaru telah terdeteksi, yang memungkinkan pelaku kejahatan siber mengeksploitasi domain terpercaya seperti Google.com untuk menembus pertahanan antivirus tradisional. Berikut cara untuk menghindarinya.

    Temuan ini diungkap oleh peneliti keamanan dari c/side, yang memperingatkan bahwa teknik serangan ini sangat halus, hanya aktif dalam kondisi tertentu, dan sangat sulit dideteksi baik oleh pengguna awam maupun perangkat lunak keamanan konvensional.

    Serangan ini bermula dari skrip yang disisipkan di situs e-commerce berbasis Magento yang telah dikompromikan. Skrip tersebut mengarah ke URL Google OAuth logout yang tampak sah.

    Namun, URL ini telah dimanipulasi dengan parameter callback khusus yang, setelah diproses, akan menjalankan payload JavaScript berbahaya yang diobfusikasi menggunakan fungsi `eval(atob(…))`. 

    Penggunaan domain Google menjadi inti dari penipuan ini—karena skrip dimuat dari sumber terpercaya, sebagian besar kebijakan keamanan konten (CSP) dan filter DNS akan mengizinkannya tanpa pemeriksaan lebih lanjut.

    Skrip berbahaya ini hanya aktif dalam kondisi tertentu, misalnya jika browser mendeteksi aktivitas otomatisasi atau jika URL mengandung kata “checkout.” Dalam situasi ini, skrip akan diam-diam membuka koneksi WebSocket ke server jahat, memungkinkan penyerang mengirim payload tambahan yang dikodekan dalam base64 dan dieksekusi secara dinamis di browser korban.

    Dengan metode ini, penyerang bisa menjalankan kode secara real-time di sesi browser korban, menyesuaikan aksi jahat dengan perilaku pengguna.

    Dilansir dari TechRadar, Senin (16/6/2025) efektivitas serangan ini sangat dipengaruhi oleh kemampuannya menghindari deteksi. Logika skrip yang diobfusikasi dan pemicuan bersyarat membuatnya hampir mustahil dideteksi oleh antivirus Android terbaik sekalipun maupun pemindai malware statis. 

    Payload JavaScript yang dikirim lewat alur OAuth sah tidak akan diperiksa, ditandai, atau diblokir oleh mayoritas proteksi.

    Filter DNS atau firewall juga tidak efektif, karena permintaan awal menuju domain Google yang sah. Bahkan di lingkungan perusahaan, endpoint protection yang mengandalkan reputasi domain atau tidak memonitor eksekusi skrip dinamis dalam browser kemungkinan besar akan gagal mendeteksi aktivitas ini.

    Bagaimana Melindungi Diri?

    Adapun bagi pengguna umum, risiko tetap tinggi. Peneliti menyarankan beberapa langkah mitigasi berikut untuk menghindari serangan:

    Batasi skrip pihak ketiga

    Pengguna harus mulai membatasi keterlibatan pihak ketiga pada situs yang sensitif, terutama untuk transaksi keuangan. Cara menutup sebagian celah malware untuk masuk ke sistem

    Pisahkan sesi browser

    Untuk beberapa aktivitas penting seperti perbankan online, pengguna harus memisahkan sistem browser. Tujuannya, agar data penting seputar keuangan tidak kesedot, yang dikhawatirkan berdampak pada uang nasabah. 

    Waspada terhadap perilaku situs yang tidak biasa

    Ketika Anda terserang, situs akan melakukan permintaan login ulang atau redirect aneh. Waspada kondisi ini. 

  • Jalan Terjal Skema Jaringan Terbuka, Kepastian Hukum hingga Luka IM2

    Jalan Terjal Skema Jaringan Terbuka, Kepastian Hukum hingga Luka IM2

    Bisnis.com, JAKARTA — Langkah Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) untuk menerapkan skema jaringan terbuka (open access) melalui spektrum frekuensi baru dihadapkan dengan sejumlah tantangan mulai dari kepastian hukum, hingga penurunan biaya hak penggunaan frekuensi. Kasus yang menimpa PT Indosat Mega Media (IM2) juga menjadi pelajaran yang tak boleh dilupakan. 

    Direktur Eksekutif Indonesia ICT Institute Heru Sutadi menilai implementasi skema ini masih menghadapi tantangan regulasi, risiko hukum, dan beban biaya hak penggunaan (BHP) frekuensi.

    Dia menyarankan penghapusan BHP dan percepatan lelang spektrum agar kebijakan ini benar-benar efektif. Saat ini, mayoritas sekolah, puskesmas, dan kantor desa masih belum memiliki koneksi internet tetap yang memadai.

    Heru menilai apabila pemerintah benar-benar ingin menjalankan skema ini, maka harus ada penguatan regulasi dan dukungan dari aparat penegak hukum untuk menghindari potensi pelanggaran hukum. 

    Dia mencontohkan kasus Indosat Mega Media (IM2) yang sempat tersandung persoalan hukum karena adanya perbedaan tafsir terhadap penggunaan spektrum.

    Diketahui, pada 2013, PT Indosat Mega Media (IM2) terseret kasus hukum dengan dengan dugaan penyalahgunaan frekuensi 2,1 GHz (3G) oleh PT IM2 yang bekerja sama dengan PT Indosat Tbk.

    Kerugian negara ditaksir mencapai Rp1,3 triliun, dengan tuduhan IM2 tidak membayar biaya penggunaan frekuensi yang seharusnya. 

    Terjadi perbedaan interpretasi antara lembaga penegak hukum dan instansi terkait mengenai aturan penggunaan frekuensi dan kewajiban perusahaan.

    Petugas memperbaiki jaringan internet di menara BTS

    Para pemerhati hukum dan badan regulasi telekomunikasi saat itu menilai IM2 sudah menjalankan kewajibannya sesuai peraturan dan UU Telekomunikasi dan tidak ada unsur pelanggaran aturan dan hukum dalam proses pengadaan PKS dengan Indosat tersebut. Tetapi keyakinan tersebut ternyata bertolak belakang dengan apa yang terjadi di pengadilan.

    Heru juga mengatakan bahwa penerapan skema terbuka lebih baik diberlakukan terhadap spektrum yang bersifat bebas.

    “Open access relatif lebih mudah diterapkan pada spektrum frekuensi berbasis kelas seperti 2,4 GHz atau 5,8 GHz yang bersifat bebas (free), karena tidak menimbulkan implikasi keuangan bagi negara,” kata Heru kepada Bisnis, Senin (16/6/2025). 

    Dia menuturkan penerapan skema serupa pada spektrum yang memiliki kewajiban Biaya Hak Penggunaan (BHP) frekuensi membutuhkan kejelasan skema pembayaran dan pengaturan teknis.

    “Sebab kalau ada pemancaran BTS operator A, kemudian dipakai operator B, ini selama ini dianggap pelanggaran,” kata Heru.

    Menurutnya, skema ini akan lebih efektif jika BHP frekuensi bisa dihapuskan untuk mendukung kolaborasi antar operator. Jika tidak, dia khawatir kebijakan ini justru menimbulkan persoalan baru.

    Di sisi lain, Heru juga menyoroti pentingnya percepatan lelang frekuensi agar program pemerataan digital berjalan optimal. Dia menyebut Indonesia sudah terlambat dua tahun dalam proses lelang, khususnya pada pita 700 MHz yang seharusnya bisa dimanfaatkan lebih awal.

    Heru menekankan pentingnya penyesuaian harga lelang agar tidak terlalu membebani operator. Jika biaya terlalu tinggi, operator bisa kesulitan melakukan pembangunan infrastruktur.

    Heru mengingatkan saat ini regulatory cost di sektor telekomunikasi Indonesia sudah sangat tinggi. Untuk mendorong perluasan jaringan dan pemerataan layanan, diperlukan kebijakan insentif seperti pengurangan harga atau skema pembayaran yang fleksibel.

    Dia juga menyebutkan bahwa saat ini telah tersedia berbagai model alokasi dan pembayaran spektrum yang bisa dipertimbangkan pemerintah, mulai dari skema pay as you grow, grace period, hingga relaksasi atau penghapusan BHP frekuensi dalam jangka waktu tertentu. 

    “Tinggal dipertimbangkan mana yang lebih optimal bagi pemerintah, bagi masyarakat, dan operator telekomunikasi,” pungkas Heru.

    Infrastruktur telekomunikasi di daerah 3T

    Sebelumnya, Komdigi menyiapkan skema jaringan terbuka berbasis spektrum frekuensi baru untuk mendukung penyediaan layanan internet tetap berkecepatan tinggi di wilayah-wilayah yang belum terjangkau jaringan serat optik. 

    Kebijakan tersebut dirancang untuk mendorong keterlibatan berbagai penyelenggara telekomunikasi dengan model open access, di mana pemegang izin jaringan wajib membuka infrastrukturnya untuk digunakan bersama. Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, mengatakan langkah ini merupakan bagian dari strategi percepatan pemerataan digital nasional, sebagaimana diamanatkan oleh Presiden Prabowo Subianto. 

    “Sebagaimana kita ketahui bersama, dalam pidato pelantikannya, Presiden menyampaikan secara berulang pentingnya digitalisasi untuk meningkatkan kehidupan ekonomi masyarakat,” kata Meutya dalam pertemuan dengan pimpinan Telkom, Telkomsel, Indosat, dan XL Smart di Jakarta, pada Kamis (12/6/2025).

    Spektrum baru yang akan dialokasikan itu disiapkan melalui proses seleksi operator yang berlangsung secara transparan dan akuntabel. Meutya menambahkan kebijakan spektrum ini tidak semata berfokus pada regulasi, tetapi juga mengedepankan keterlibatan dan kesiapan industri.

    “Ini adalah langkah kami dalam memastikan bahwa setiap kebijakan spektrum tidak hanya mengutamakan aspek regulasi, tapi juga membuka ruang seluas-luasnya untuk keterlibatan dan kesiapan industri,” jelasnya.

    Komdigi juga telah merampungkan penyusunan Peraturan Menteri yang menjadi landasan hukum dari program internet murah tersebut. Regulasi ini telah melalui masa konsultasi industri selama lebih dari satu bulan. Ke depannya, pemilihan operator penyedia jaringan akan mengedepankan kesiapan teknologi dan komitmen untuk menyediakan layanan dengan harga yang terjangkau.

    Sebelum peluncuran kebijakan ini, pemerintah telah melakukan pertukaran pandangan dengan sejumlah operator seluler terkait penyediaan akses internet tetap hingga kecepatan 100 Mbps, khususnya di wilayah yang belum memiliki infrastruktur serat optik seperti sekolah, puskesmas, dan kantor desa.

    Menurut data Direktorat Jenderal Infrastruktur Digital Komdigi, saat ini 86% sekolah atau sekitar 190.000 unit belum memiliki akses internet tetap. Sementara itu, 75% Puskesmas atau sekitar 7.800 unit belum terkoneksi dengan baik, dan sebanyak 32.000 kantor desa masih berada dalam zona blank spot. Adapun penetrasi fixed broadband di rumah tangga baru mencapai 21,31% secara nasional.