Category: Bisnis.com Tekno

  • Jadwal FYP TikTok Terbaru Desember 2025, Lengkap dengan Ide Konten

    Jadwal FYP TikTok Terbaru Desember 2025, Lengkap dengan Ide Konten

    Bisnis.com, JAKARTA – Berikut adalah jadwal FYP TikTok terbaru bulan Desember 2025 lengkap dengan ide kontennya.

    FYP adalah singkatan dari “For You Page” di TikTok , yang merupakan umpan konten video rekomendasi yang dipersonalisasi untuk para penggunanya.

    FYP adalah fitur utama di TikTok dan dirancang untuk membantu pengguna menemukan video baru, relevan, dan menarik untuk ditonton berdasarkan kesukaan dan preferensi masing-masing pengguna.

    Pengguna yang videonya masuk FYP TikTok maka besar kemungkinan videonya akan mendapatkan banyak penonton, bahkan like atau komen.

    Cara kerja FYP TikTok

    FYP pada TikTok menggunakan algoritme canggih dan pembelajaran mesin untuk menganalisis interaksi pengguna dengan aplikasi. Ini dapat mencakup video yang mereka tonton, sukai, dan bagikan, serta aktivitas akun dan informasi demografis mereka.

    Data ini digunakan untuk membuat umpan video yang disesuaikan dengan minat dan preferensi setiap orang.

    Meski demikian, ada trik bagaimana agar video yang Anda unggah bisa FYP TikTok. Salah satunya adalah dengan memperhatikan jam unggah. 

    Jam FYP TikTok Desember 2025

    Senin: 06.00 WIB, 10.00 WIB, 22.00 WIB

    Selasa: 09.00 WIB, 12.00 WIB, 16.00 WIB

    Rabu: 07.00 WIB, 09.00 WIB, 16.00 WIB

    Kamis: 11.00 WIB, 19.00 WIB, 21.00 WIB

    Jumat: 02.00 WIB, 04.00 WIB, 09.00 WIB

    Sabtu: 07.00 WIB, 16.00 WIB

    Minggu: 08.00 WIB, 12.00 WIB, 15.00 WIB

    Jadwal FYP TikTok Berdasarkan Konten

    Senin

    Pagi (6-10 AM): Motivasi, pengembangan diri, tips & trik, berita terbaru.
    Siang (10 AM – 2 PM): Edukasi singkat, tutorial, DIY, craft.
    Sore (5-7 PM): Review makanan, fashion, tips makeup, vlog.
    Malam (9-11 PM): Cerita inspiratif, podcast, konten religi, live streaming.

    Selasa

    Pagi (6-10 AM): Olahraga, kesehatan, tips diet, resep makanan.
    Siang (10 AM – 2 PM): Review gadget, teknologi, tutorial aplikasi.
    Sore (5-7 PM): Musik, dance, cover lagu, challenge TikTok.
    Malam (9-11 PM): Film pendek, animasi, video game, komedi.

    Rabu

    Pagi (6-10 AM): Parenting, edukasi anak, tips belajar.
    Siang (10 AM – 2 PM): Bisnis, keuangan, investasi, seni, budaya.
    Sore (5-7 PM): Fashion OOTD, tips mix & match, traveling.
    Malam (9-11 PM): Review film, drama, review buku, Q&A.

    Kamis

    Pagi (6-10 AM): Memasak, resep makanan, tips masak.
    Siang (10 AM – 2 PM): Tutorial bahasa, edukasi bahasa asing.
    Sore (5-7 PM): Olahraga, fitness, tutorial gym, vlog.
    Malam (9-11 PM): Live streaming, interaksi dengan followers, konten religi.

    Jumat

    Pagi (6-10 AM): Hiburan keluarga, konten anak-anak.
    Siang (10 AM – 2 PM): Traveling, wisata alam, tips liburan.
    Sore (5-7 PM): Challenge TikTok terbaru, dance challenge, musik akustik.
    Malam (9-11 PM): Review produk, rekomendasi skincare, video inspiratif.

    Sabtu

    Pagi (6-10 AM): Renungan, religi, ceramah singkat.
    Siang (10 AM – 2 PM): Tutorial bahasa, edukasi bahasa asing.
    Sore (5-7 PM): Olahraga, fitness, tutorial gym, vlog.
    Malam (9-11 PM): Live streaming, interaksi dengan followers, konten religi.

    Minggu

    Pagi (6-10 AM): Motivasi, pengembangan diri, tips & trik, berita terbaru.
    Siang (10 AM – 2 PM): Edukasi singkat, tutorial, DIY, craft.
    Sore (5-7 PM): Review makanan, fashion, tips makeup, vlog.
    Malam (9-11 PM): Cerita inspiratif, podcast, konten religi, live streaming.

    Itulah jam FYP TikTok Desember 2025 yang bisa Anda jadikan pedoman.

  • Huawei Beberkan Keunggulan IPv6 dibandingkan IPv4

    Huawei Beberkan Keunggulan IPv6 dibandingkan IPv4

    Bisnis.com, JAKARTA — Huawei, produsen perangkat telekomunikasi, membeberkan sejumlah manfaat yang dimiliki Internet Protocol version 6 (IPv6) ketimbang teknologi sebelumnya terhadap kualitas layanan data.

    Director ICT Strategy & Business Huawei Technologies Mohamad Rosidi mengatakan transisi dari IPv4 ke IPv6 menjadi keharusan untuk mendukung perkembangan teknologi digital, termasuk otomatisasi, kecerdasan buatan (AI), dan cloud computing.

    Selain IPv4 sudah hampir penuh, IPv6  menawarkan keunggulan signifikan yang tidak dimiliki oleh teknologi sebelumnya. 

    “IPv6 dari sisi visualnya lebih banyak, artinya penamaan yang lebih unik dengan digit yang lebih panjang,” kata Rosidi kepada Bisnis, Kamis (4/11/2025).

    Rosidi menjelaskan dengan penamaan dan digit yang lebih bervariasi, penamaan alamat IP akan lebih banyak dan unik, mengatasi keterbatasan IPv4 yang semakin menipis.

    Selain itu, dengan penomoran yang lebih unik, IPv6 juga dapat mengurangi risiko serangan siber.

    Sementara itu dari sisi teknis, protokol ini menawarkan latency yang lebih rendah, mendukung respons cepat yang esensial untuk otomatisasi. IPv6 berperan sebagai bagian dari ekosistem transmisi, termasuk integrasi dengan serat optik dan sistem transport lainnya.

    “Kalau ngomong otomatisasi, harus fast response. Dan untuk AI, cloud computing, data center, semuanya butuh integrated solution,” kata Rosidi.

    Rosidi berpendapat dalam mengembangkan infrastruktur digital dibutuhkan ekosistem utuh. Seperti jalan tol, akan lebih optimal jalan til yang besar didukung juga dengan pintu gerbang besar sehingga arus data dapat keluar dan masuk secara optimal. 

    “Tidak bisa jalurnya saja yang besar, tetapi di ujungnya juga harus mendukung. Seperti pipa yang banyak, tapi harus terintegrasi,” katanya. 

    Dengan perkembangan IPv6 yang lebih optimal, kata Rosidi, Indonesia diharapkan dapat mempercepat transformasi digital, terutama di sektor organisasi, universitas, dan industri yang membutuhkan identifikasi unik untuk perangkat IoT (Internet of Things).

    Adopsi IPv6 tidak hanya menyelesaikan masalah kekurangan alamat IP, tapi juga membuka peluang untuk inovasi berbasis kecerdasan buatan. Huawei mendorong pemerintah dan pelaku industri untuk menggalakkan transisi ini guna mendukung pertumbuhan ekonomi digital nasional.

    Sekadar informasi IPv6 adalah versi terbaru dari Protokol Internet (IP) yang dirancang untuk menggantikan IPv4, dengan menggunakan alamat 128-bit yang memungkinkan jumlah alamat IP yang jauh lebih banyak dan unik.

    Protokol ini dikembangkan oleh Internet Engineering Task Force (IETF) untuk mengatasi masalah kelelahan alamat IPv4 yang semakin terbatas seiring pertumbuhan perangkat terhubung.

    IPv6 menawarkan ruang alamat yang sangat besar, sekitar 340 undecillion alamat unik, sehingga ideal untuk mendukung streaming, gaming, dan jaringan 5G.

  • Penetrasi IPv6 RI Baru 18% per 2025, Tertinggal dari Malaysia dan Thailand

    Penetrasi IPv6 RI Baru 18% per 2025, Tertinggal dari Malaysia dan Thailand

    Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Internet of Things Indonesia (Asioti) melaporkan, adopsi Internet Protocol Version 6 atau IPv6 di Indonesia masih menjadi tantangan karena baru mencapai 18% pada 2025. Naik 2% dari 2024 yang mencapai 16%. 

    Ketua Asioti Teguh Prasetya menuturkan, meski capaian tersebut naik 2% dari 2024, tetapi masih jauh tertinggal dari negara tetangga seperti Malaysia yang telah mencapai 72%, Vietnam sebesar 63%, dan Thailand yang telah 50%. 

    “Sementara itu, kesenjangan digital antara wilayah-wilayah terus menjadi tantangan nyata bagi kami, terutama setelah bencana di wilayah Sumatra,” ujarnya dalam IPv6 Enhanced Net5.5G Conference 2025, Kamis (4/12/2025). 

    Oleh karena itu, Teguh menyampaikan belasungkawa yang mendalam dan berharap agar Sumatra dapat segera pulih. 

    Indonesia sendiri menargetkan penetrasi IPv6 mencapai 31% pada 2030. Artinya, Indonesia perlu mengejar penetrasi setidaknya 3% per tahun dalam lima tahun ke depan, untuk mencapai target tersebut. 

    Adopsi IPv6 dan NET5.5G menjadi penting karena turut ambil bagian sebagai tulang punggung pertumbuhan ekonomi digital masa depan, tata kelola cerdas, sistem IoT, dan layanan publik yang inklusif.  

    Asioti pun telah berkolaborasi dengan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), Masyarakat Telematika Indonesial (Mastel), Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (Atsi), serta komunitas lainnya.

    “Seperti yang ditekankan dalam white paper kami, Asioti tidak dapat melakukannya sendirian. Itulah mengapa ini menjadi upaya nasional,” tegasnya. 

    Dalam kesempatan ini pula, Asioti meluncurkan IPv6 and NET5.5G White Paper sebagai peta jalan yang dikembangkan untuk mengubah kebijakan menjadi tindakan yang konkret. 

    Tegus menyampaikan harapannya dalam penyelenggaraan konferensi hari ini, dapat menghasilkan rumusan langkah-langkah konkret untuk mempercepat adopsi melalui regulasi, investasi, dan pengembangan sumber daya manusia.

    Selain itu, memperkuat pemahaman akan urgensi dan manfaat IPv6 dan NET5.5G di Indonesia, serta memperdalam kolaborasi di antara kita semua, pemerintah, industri, akademisi, dan komunitas teknis sebagaimana tercantum dalam peta jalan nasional kita.

    Untuk diketahui, IPv6 Enhanced Net5.5G merupakan protokol jaringan yang digunakan untuk menghubungkan dan mengidentifikasi perangkat di internet.

    IPv6 merupakan versi terbaru dari Internet Protocol (IP) yang dikembangkan untuk menggantikan IPv4. Dibandingkan versi sebelumnya, IPv6 memiliki beberapa keunggulan, diantaranya, jumlah alamat IP address yang lebih banyak.  

    Selain itu, IPv6 juga memungkinkan manajemen dan delegasi alamat lebih mudah dan lebih baik, dengan kemampuan konfigurasi otomatis. 

    Pasar global IPv6 diestimasi mencapai 34,3 miliar unit pada 2023 dan diproyeksikan mencapai 127,6 miliar unit pada 2030, dengan pertumbuhan rata-rata per tahun mencapai 20,6% dari 2023 hingga 2030. 

  • Amazon Rilis Cip AI Trainium3, Siap Goyang Dominasi NVIDIA

    Amazon Rilis Cip AI Trainium3, Siap Goyang Dominasi NVIDIA

    Bisnis.com, JAKARTA — Raksasa teknologi Amazon Web Services (AWS) kembali menegaskan ambisinya untuk menggoyang dominasi Nvidia di pasar perangkat keras kecerdasan buatan (AI). 

    Dalam gelaran konferensi AWS re:Invent 2025, perusahaan secara resmi memperkenalkan generasi terbaru dari cip pesaing Nvidia, yakni Trainium3. Melansir dari TechCrunch Kamis (04/12/2025), CEO Amazon Andy Jassy menyoroti besarnya potensi pasar cip AI saat ini. 

    Meskipun menumbangkan dominasi total Nvidia mungkin sulit, Jassy menegaskan bahwa masih terdapat peluang pendapatan senilai ratusan miliar dolar bagi perusahaan yang mampu mengambil sebagian pangsa pasar tersebut.

    Andy Jassy mengungkapkan data internal mengenai kinerja bisnis cip mereka. Dia menyatakan optimismenya terhadap lini produk Trainium yang kini telah memiliki traksi pasar yang signifikan.

    “Bisnis Trainium2 memiliki run-rate pendapatan miliaran dolar, dengan lebih dari 1 juta cip dalam produksi, dan lebih dari 100.000 perusahaan menggunakannya sebagai mayoritas penggunaan di Bedrock saat ini,” ujar Jassy.

    Dalam pengumuman resminya, Amazon mengklaim bahwa Trainium3 memiliki performa 4x kali lebih cepat dengan penggunaan daya yang lebih efisien dibandingkan pendahulunya, Trainium2. 

    Peluncuran ini menjadi sinyal kuat bahwa Amazon serius menggarap infrastruktur perangkat keras sendiri.

    Menurut Jassy, alasan utama cip AI Amazon memenangkan hati pelanggan komputasi awan mereka yang sangat besar adalah faktor efisiensi biaya. Cip tersebut diklaim memiliki keunggulan harga-performa yang menarik dibandingkan opsi GPU lainnya di pasar. 

    Untuk memperdalam konteks mengenai sumber pendapatan miliaran dolar tersebut, CEO AWS Matt Garman memberikan wawasan tambahan dalam wawancaranya dengan CRN. Garman mengonfirmasi bahwa salah satu pelanggan terbesar yang berkontribusi signifikan terhadap pendapatan ini adalah Anthropic.

    “Kami melihat traksi yang sangat besar dari Trainium2, terutama dari mitra kami di Anthropic yang telah kami umumkan dalam Project Rainier, di mana terdapat lebih dari 500.000 cip Trainium2 yang membantu mereka membangun generasi model berikutnya untuk Claude,” ujar Garman.

    Project Rainier merupakan klaster server AI paling ambisius milik Amazon, yang tersebar di beberapa pusat data di Amerika Serikat dan mulai beroperasi pada Oktober lalu. Proyek ini dibangun khusus untuk melayani kebutuhan komputasi Anthropic yang melonjak tajam. 

    Sebagai catatan, Amazon merupakan investor utama di Anthropic. Sebagai imbal balik investasi tersebut, Anthropic menjadikan AWS sebagai mitra pelatihan model utamanya, meskipun layanan Anthropic kini juga tersedia di cloud Microsoft melalui cip Nvidia. (Muhammad Diva Farel Ramadhan)

  • CEO IBM Khawatir Investasi Masif Data Center AI Berakhir Boncos

    CEO IBM Khawatir Investasi Masif Data Center AI Berakhir Boncos

    Bisnis.com, JAKARTA — CEO IBM Arvind Krishna menilai investasi masif yang digelontorkan perusahaan teknologi terhadap pembangunan pusat data AI tidak memiliki jalan yang realistis untuk pengembalian investasi (ROI).

    Dia menuding euforia tersebut hanyalah fantasi belaka. Pasalnya, dalam wawancara di podcast Decoder, Krishna membedah hitungan finansial yang dinilainya tidak masuk akal tersebut.

    Krishna menggunakan pendekatan matematis sederhana berdasarkan biaya infrastruktur saat ini. Biaya pembangunan pusat data berkapasitas satu gigawatt diperkirakan mencapai US$80 miliar atau setara Rp1.328 triliun.

    Dengan ambisi global industri teknologi yang menargetkan kapasitas hingga 100 gigawatt demi mengejar AGI, total belanja modal yang dibutuhkan mencapai angka fantastis tersebut ialah US$8 triliun atau sekitar Rp132.800 triliun.

    “Menurut saya, tidak ada cara untuk mendapatkan pengembalian atas itu. Belanja modal US$8 triliun berarti Anda membutuhkan laba sekitar US$800 miliar hanya untuk membayar bunga pinjaman,” tegas Krishna mengutip dari Business Insider Kamis (04/12/2025).

    Beban ini makin berat karena faktor depresiasi. Cip AI memiliki umur ekonomis pendek, sekitar lima tahun, sebelum harus diganti total. Hal ini menjadikan infrastruktur AI sebagai aset yang menyusut nilainya dengan sangat cepat.

    Analisis Krishna ini menantang langsung visi CEO OpenAI, Sam Altman, yang justru mendesak penambahan kapasitas energi 100 gigawatt per tahun. Krishna menyebut keyakinan Altman tersebut sebagai sebuah “harapan”, bukan kalkulasi bisnis yang jitu.

    Krishna juga pesimistis bahwa teknologi Large Language Model (LLM) saat ini mampu berevolusi menjadi AGI. Dia memprediksi peluang tercapainya AGI tanpa penemuan teknologi baru hanya 0-1%.

    Sebagai informasi, AGI merupakan terobosan teknologi yang disepakati saat AI dapat menyelesaikan tugas-tugas rumit dengan lebih baik daripada manusia.

    Pandangan ini sejalan dengan sejumlah tokoh teknologi lain, termasuk pendiri Google Brain Andrew Ng yang menyebut AGI “terlalu dibesar-besarkan”. Sementara itu, Ilya Sutskever yang menyatakan era “scaling”  atau era memperbesar daya komputasi untuk meningkatkan kecerdasan mungkin sudah berakhir.

    Meski skeptis terhadap AGI, Krishna tetap optimis pada kegunaan praktis AI korporat. Menurutnya, teknologi yang ada saat ini sudah cukup untuk membuka produktivitas bernilai triliunan dolar, tanpa perlu mengejar mimpi AGI yang memakan biaya irasional. (Muhammad Diva Farel Ramadhan)

  • Indonet (EDGE) Pertimbangkan Bangun Data Center AI Ready Jumbo 2026

    Indonet (EDGE) Pertimbangkan Bangun Data Center AI Ready Jumbo 2026

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Indointernet Tbk. (EDGE) atau Indonet tengah mengkaji pembangunan pusat data atau data center baru di luar kota seiring dengan tingginya permintaan terhadap layanan tersebut. Data center tersebut telah siap mendukung layanan kecerdasan buatan (AI).

    Direktur Operasional Indonet Agus Ariyanto mengatakan perusahaan saat ini memiliki dua infrastruktur data center yang terletak di dalam kota (in town) yaitu H1 dan H2. Masing-masing memiliki kapasitas 6 megawatt (MW) dan 23 MW. Alhasil secara total ada 29 MW. Dari jumlah tersebut, data center pertama telah terisi penuh, sementara itu data center kedua memiliki utilisasi 70%.

    Agus memperkirakan tahun depan seluruh kapasitas data center perusahaan akan penuh seiring dengan tingginya permintaan terhadap layanan pusat data. Oleh sebab itu, perusahaan mempertimbangkan untuk memulai pembangunan data center baru di luar kota, dengan kapasitas yang lebih besar dari 23 MW.

    Adapun alasan pembangunan data center berikutnya di luar kota adalah untuk menampung kebutuhan perusahaan hyperscale yang umumnya membutuhkan data center dengan kapasitas besar di atas 10 MW. Selain itu, data center di luar kota juga dapat menjadi cadangan atau backup dari H1 dan H2, sehingga keandalan layanan data center Indonet makin kuat.

    “Kami proyeksi pada 2026 itu [data center H2] akan penuh, jadi kita akan ada plan lagi untuk pembangunan next H2 berikutnya. Harusnya kita lakukan di tahun depan,” kata Agus kepada Bisnis, Rabu (3/12/2025). 

    Sekadar informasi, Indonet termasuk perusahaan yang memiliki bisnis data center cukup moncer. Pada kuartal III/2025, perusahaan membukukan pendapatan sebesar Rp372 miliar dari bisnis data center atau meningkat 26% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

    Bisnis data center menjadi kontributor terbesar bagi Indonet dengan kontribusi sebesar 47,3% dari total pendapatan perusahaan yang sebesar Rp785 miliar pada periode tersebut. Sejumlah perusahaan raksasa teknologi global dan layanan keuangan mempercayakan penyimpanan datanya di Indonet.

    Agus juga mengatakan pertumbuhan bisnis data center perusahaan tidak terlepas dari hype AI yang terjadi saat ini. Kebutuhan akan latensi layanan yang rendah mendorong perusahaan-perusahaan teknologi untuk mendekatkan data mereka kepada pelanggan, sehingga data center Indonet – yang sudah support untuk AI – menjadi pilihan.

    “Secara enggak langsung dengan adanya kebutuhan AI ini otomatis mereka juga butuh data center-nya sendiri. Data center kami H1 ataupun H2 itu AI ready dan untuk nanti yang ke depannya kita pun juga bangun sudah AI ready juga,” kata Agus.

    Data center AI ready adalah pusat data yang sejak desain awal disiapkan untuk menjalankan beban kerja AI yang sangat berat, mulai dari training sampai inference, pendinginan, jaringan, dan penyimpanan yang jauh lebih tinggi dibanding data center tradisional.

    Fasilitas  ini memungkinkan cluster GPU/accelerator berkepadatan tinggi bekerja stabil, efisien, dan bisa diskalakan sesuai pertumbuhan kebutuhan AI.

    Data center ini umumnya dilengkapi dengan server performa tinggi, jaringan dengan bandwidth tinggi hingga 100-400 Gbps per link, serat optik, dukungan listrik dan sistem pendingin tingkat tinggi.

  • Banjir Sumatra, Komdigi Ungkap 60% Menara Telekomunikasi Terdampak di Aceh Belum Beroperasi

    Banjir Sumatra, Komdigi Ungkap 60% Menara Telekomunikasi Terdampak di Aceh Belum Beroperasi

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menyampaikan para operator seluler telah mengembalikan lebih dari 90% menara pemancar di wilayah terdampak banjir Sumatra beroperasi.

    Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid mengatakan pemulihan layanan komunikasi menjadi prioritas pemerintah agar kebutuhan warga dan koordinasi penanganan bencana tetap berjalan.

    “Para operator seluler melaporkan, di Sumbar [Sumatra Barat] sudah 95% pulih dan Sumut [Sumatera Utara] 90%. Untuk Aceh, kendala listrik masih menyebabkan sekitar 60% menara tidak beroperasi,” kata Meutya dalam keterangan resmi pada Selasa (2/12/2025).

    Dia memastikan pemerintah bersama operator dan PLN terus bekerja agar layanan segera pulih sepenuhnya. Per Senin (1/12/2025) pukul 00.00 WIB, total menara yang mengalami gangguan di tiga provinsi mencapai 2.804 unit, terdiri atas 1.969 menara di Aceh, 681 di Sumatra Utara, dan 154 di Sumatra Barat.

    Menurut Meutya, pemulihan di Aceh ditargetkan meningkat signifikan dalam empat hari ke depan seiring percepatan perbaikan pasokan listrik oleh PLN. Pemerintah juga bekerja sama dengan TNI untuk mempercepat distribusi material perbaikan ke daerah yang sulit dijangkau.

    Meutya mengimbau masyarakat tetap waspada, mengikuti arahan petugas, serta memanfaatkan kanal resmi untuk informasi bencana melalui tautan https://s.id/TanggapBencanaSumatra.

    Di sisi lain, Komdigi juga membuka Posko Dukungan Psikososial bagi anak-anak terdampak banjir di Sumatra sebagai ruang aman untuk bermain, belajar, dan memulihkan kondisi psikologis selama masa pemulihan. Posko pertama dibuka di Masjid Alhafiz, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang,

    Korban Banjir Sumatra

    Sementara itu, berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per 4 Desember 2025 pagi, korban bencana banjir dan longsor Sumatra yang mencakup Sumatra Barat, Sumatra Utara dan Aceh mencapai 780 orang meninggal. Sebanyak 10.400 rumah rusak di 51 kabupaten dan kota. 

    BNPB juga mencatat sebanyak 564 jiwa masih dinyatakan hilang serta 2.600 orang lainnya terluka. 

    Berdasarkan wilayah, korban meninggal banjir Sumatra terbesar terjadi di Sumatra Utara dengan 299 orang meninggal, di Aceh sebanyak 277 orang meninggal, serta Sumatra Barat 244 orang meninggal.

    Sementara itu berdasarkan kabupaten/kota, korban bencana terbesar terjadi di Agam, Sumatra Barat dengan 147 meninggal, Aceh Utara (112), Tapanuli Tengah (86), Tapanuli Selatan (79), Sibolga (52), Aceh Tamiang (39), Tapanuli Utara (34), dan lainnya tersebar di 43 kabupaten kota.

  • Perbandingan Tarif Langganan Internet Indihome, MyRepublic, First Media dan Biznet Home

    Perbandingan Tarif Langganan Internet Indihome, MyRepublic, First Media dan Biznet Home

    Bisnis.com, JAKARTA – Layanan internet kini menjadi salah satu hal penting yang dibutuhkan hampir semua orang.

    Jaringan internet dan wifi juga saat ini kebanyakan sudah dipasang di perkantoran dan perumahan, dan menjadi kebutuhan penting setiap harinya.

    Untuk harga dari langganan internet ini, umumnya juga bervariasi, sehingga ada banyak opsi yang bisa dipilih pelanggan.

    Berikut perbandingan tarif langganan internet Indihome, MyRepublic, First Media dan Biznet Home 

    Paket Internet IndiHome Terbaru

    IndiHome menghadirkan 8 paket baru dengan berbagai pilihan kecepatan internet dan hiburan digital. Harga yang ditawarkan untuk tiap-tiap paket ini akan berbeda menyesuaikan lokasi pemasangan yang dipilih saat mendaftar. Berikut detail lengkap tentang paket terbaru yang bisa kamu pilih: 

    Paket 50Mbps Internet
    Harga: Mulai dari Rp230.000/bulan. 
    Kecepatan: 50Mbps. 
    Fitur Tambahan: Akses berlangganan OTT Catchplay+ dan Prime Video. 
    Penggunaan: Cocok untuk penggunaan hingga 5 perangkat secara bersamaan. 
     
    Paket 75Mbps Internet
    Harga: Mulai dari Rp250.000/bulan. 
    Kecepatan: 75Mbps. 
    Fitur Tambahan: Akses berlangganan OTT Catchplay+ dan Prime Video. 
    Penggunaan: Cocok untuk penggunaan hingga 7 perangkat sekaligus. 
     
    Paket 150Mbps Internet
    Harga: Mulai dari Rp325.000/bulan. 
    Kecepatan: 150Mbps. 
    Fitur Tambahan: Akses berlangganan OTT Catchplay+ dan Prime Video. 
    Penggunaan: Cocok untuk penggunaan hingga 10 perangkat sekaligus. 
     
    Paket 200Mbps Internet
    Harga: Mulai dari Rp490.000/bulan. 
    Kecepatan: 200Mbps. 
    Fitur Tambahan: Akses berlangganan OTT Catchplay+, Prime Video, dan Netflix Basic. 
    Penggunaan: Cocok untuk penggunaan hingga 20 perangkat sekaligus.

    Paket Internet & TV IndiHome 

    Jika kamu menginginkan layanan internet sekaligus hiburan TV interaktif, IndiHome juga menyediakan paket dengan bundling IndiHome TV yang memiliki 116 kanal lokal dan internasional, serta berbagai layanan streaming. Berikut adalah pilihan paket internet dan TV terbaru IndiHome: 

    Paket 50Mbps Internet & TV
    Harga: Mulai dari Rp345.000/bulan. 
    Kecepatan: 50Mbps. 
    Fitur Tambahan: Akses ke 116 kanal TV dan layanan streaming OTT Catchplay+, Prime Video, dan Vidio Platinum Lite. 
    Penggunaan: Cocok untuk penggunaan hingga 5 perangkat sekaligus. 
     
    Paket 75Mbps Internet & TV
    Harga: Mulai dari Rp365.000/bulan. 
    Kecepatan: 75Mbps. 
    Fitur Tambahan: Akses ke 116 kanal TV dan layanan streaming OTT Catchplay+, Prime Video, dan Vidio Platinum Lite. 
    Penggunaan: Cocok untuk penggunaan hingga 7 perangkat sekaligus. 
     
    Paket 150Mbps Internet & TV
    Harga: Mulai dari Rp460.000/bulan. 
    Kecepatan: 150Mbps. 
    Fitur Tambahan: Akses ke 116 kanal TV dan 10 layanan streaming OTT (WeTV, Lionsgate, Vidio Platinum Lite, Sushiroll, Catchplay+, Prime Video, Viu, Genflix, Kuncie, Fita). 
    Penggunaan: Cocok untuk penggunaan hingga 10 perangkat sekaligus. 
     
    Paket 200Mbps Internet & TV
    Harga: Mulai dari Rp625.000/bulan. 
    Kecepatan: 200Mbps. 
    Fitur Tambahan: Akses ke 116 kanal TV dan 11 layanan streaming OTT (Viu, Kuncie, Lionsgate, Genflix, Fita, Prime Video, Catchplay+, Vidio Platinum Lite, Netflix Basic, WeTV, Sushiroll). 
    Penggunaan: Cocok untuk penggunaan hingga 20 perangkat sekaligus. 

    MyRepublic
    Value

    30 Mbps 50 Mbps

    Rp 260.850 / Bulan
    Harga termasuk PPN 11%
    Fitur dan Benefit

    Internet UNLIMITED

    Include ONT/Modem

    Gratis Instalasi Rp500,000

    Ideal untuk 1 – 3 Device

    DL & UL 1:1 up to 30 Mbps

    Fast

    50 Mbps 100 Mbps

    Rp 277.500 / Bulan
    Harga termasuk PPN 11%
    Fitur dan Benefit

    Internet UNLIMITED

    Include ONT/Modem

    Gratis Instalasi Rp500,000

    Ideal untuk 1 – 5 Device

    DL & UL 1:1 up to 50 Mbps

    Nova

    100 Mbps 200 Mbps

    Rp 333.000 / Bulan
    Harga termasuk PPN 11%
    Fitur dan Benefit

    Internet UNLIMITED

    Include ONT/Modem

    Gratis Instalasi Rp500,000

    Ideal untuk 1 – 7 Device

    DL & UL 1:1 up to 100 Mbps

    MyGamer

    250 Mbps 350 Mbps

    Rp 444.000 / Bulan
    Harga termasuk PPN 11%
    Fitur dan Benefit

    Internet UNLIMITED

    Include ONT/Modem

    Gratis Instalasi Rp500,000

    DL & UL 1:1 up to 250 Mbp

    Prime

    500 Mbps

    Rp 555.000 / Bulan
    Harga termasuk PPN 11%
    Fitur dan Benefit

    Internet UNLIMITED

    Include ONT/Modem

    Gratis Instalasi Rp500.000

    Biznet Home

    Biznet Home dikenal dengan koneksi internet fiber optik yang stabil dan cepat. Selain itu, mereka juga menawarkan berbagai layanan tambahan seperti Biznet IPTV dan Biznet Cloud. Tidak hanya itu, Biznet Home juga memiliki beberapa paket WiFi yang bisa kamu pilih sebagai berikut: 

    1. Biznet Home Internet 0D

    Kecepatan: Hingga 60 Mbps
    Harga: Rp 175.000 per bulan
    Deskripsi: Paket ini cocok untuk rumah tangga kecil dengan penggunaan internet ringan seperti browsing, media sosial, dan streaming video dalam kualitas standar.

    2. Biznet Home Internet 1D

    Kecepatan: Hingga 200 Mbps
    Harga: Rp 375.000 per bulan
    Deskripsi: Cocok untuk penggunaan internet yang lebih intens, seperti streaming video HD, video call, serta bermain game online. Paket ini juga mendukung beberapa perangkat yang terhubung sekaligus.

    3. Biznet Home Internet 2D

    Kecepatan: Hingga 325 Mbps
    Harga: Rp 575.000 per bulan
    Deskripsi: Pket ini memberikan pengalaman internet yang sangat cepat, mendukung banyak perangkat secara bersamaan, dan ideal untuk rumah tangga dengan kebutuhan internet tinggi, seperti kerja remote, pendidikan online, dan hiburan digital.

    4. Biznet Home Internet Gamers 3D

    Kecepatan: Hingga 400 Mbps
    Harga: Rp 700.000 per bulan
    Deskripsi: Pilihan terbaik untuk rumah tangga atau kantor kecil dengan banyak pengguna aktif yang mengandalkan internet untuk streaming kualitas 4K, gaming, serta aktivitas online intensif lainnya.

    First Media

    Nikmati unlimited internet lebih kencang

    Harga per bulan Rp 229.000 Normal Rp 289.000
    Up To 50 Mbps
    Bonus Upgrade Speed
    Up to 0 Mbps 
     
    Hingga 3 perangkat
     
    Gratis biaya instalasi
     
    Add-on​ Kuota HP Sekeluarga 15 GB (Optional)*

    Harga per bulan Rp279.000 Normal Rp 359.000
    Up To 100 Mbps
    Bonus Upgrade Speed
    Up to 0 Mbps
     
    Hingga 5 perangkat
     
    Gratis biaya instalasi
     
    Add-on​ Kuota HP Sekeluarga 25 GB (Optional)*

    Harga per bulan Rp299.000 Normal Rp 389.000
    Up To 150 Mbps
    Bonus Upgrade Speed
    Up to 0 Mbps
     
    Hingga 9 perangkat
     
    Gratis biaya instalasi
     
    Add-on​ Kuota HP Sekeluarga 50 GB (Optional)*

    Harga per bulan Rp329.000 Normal Rp 489.000
    Up To 200 Mbps
    Bonus Upgrade Speed
    Up to 200 Mbps
     
    Lebih dari 10 Perangkat
     
    Gratis biaya instalasi
     
     

  • Rusia Blokir Platform Game Roblox

    Rusia Blokir Platform Game Roblox

    Bisnis.com, JAKARTA – Rusia telah memblokir akses ke platform permainan anak-anak AS, Roblox (RBLX.N), dan menuduhnya mendistribusikan materi ekstremis dan “propaganda LGBT”.

    Pengawas komunikasi Roskomnadzor mengatakan Roblox “penuh dengan konten yang tidak pantas yang dapat berdampak negatif pada perkembangan spiritual dan moral anak-anak”.

    Roskomnadzor memiliki rekam jejak panjang dalam membatasi akses ke media dan platform teknologi Barat yang dianggap memuat konten yang melanggar hukum Rusia.

    Tahun lalu, aplikasi pembelajaran bahasa Duolingo menghapus referensi tentang apa yang disebut Rusia sebagai “hubungan seksual non-tradisional” setelah diperingatkan oleh pengawas tersebut tentang penerbitan konten LGBT.

    Pada tahun 2023, Rusia menetapkan apa yang disebutnya “gerakan LGBT internasional” sebagai ekstremis dan mereka yang mendukungnya sebagai teroris, yang membuka jalan bagi kasus pidana serius terhadap kaum lesbian, gay, biseksual, dan transgender serta para pendukungnya.

    Pada bulan Agustus tahun ini, Rusia mulai membatasi beberapa panggilan di WhatsApp, yang dimiliki oleh Meta Platforms (META.O), dan di Telegram, menuduh platform milik asing tersebut menolak berbagi informasi dengan penegak hukum dalam kasus penipuan dan terorisme. Roskomnadzor minggu lalu mengancam akan memblokir WhatsApp sepenuhnya.

    Roblox Corp tidak segera menanggapi permintaan komentar.

    Roblox, yang rata-rata memiliki 151,5 juta pengguna aktif harian pada kuartal ketiga tahun ini, telah dilarang oleh beberapa negara termasuk Irak dan Turki karena kekhawatiran tentang predator yang mengeksploitasi platform tersebut untuk melecehkan anak-anak.

    Perusahaan tersebut menyatakan di situs webnya bahwa mereka berkomitmen penuh untuk menjaga keamanan pengguna, termasuk melalui perangkat AI, tim moderasi, dan kolaborasi dengan penegak hukum serta pakar keselamatan anak.

  • Agentic AI Dongkrak Produktivitas Pekerja dalam 6 Bulan

    Agentic AI Dongkrak Produktivitas Pekerja dalam 6 Bulan

    Bisnis.com, JAKARTA — Agentic AI dinilai menjadi masa depan baru kecerdasan buatan (AI) yang mampu bekerja berdampingan dengan manusia dan meningkatkan produktivitas secara signifikan. 

    Teknologi ini menjadi angin segar bagi para pelaku usaha, terutama ketika kebutuhan akan efisiensi kerja semakin mendesak. 

    Dalam acara Media Briefing Salesforce pada Rabu (3/12/2025), Andreas Diantoro, Country Leader & President Director Salesforce Indonesia, mengungkapkan bahwa Agentic AI mampu meningkatkan produktivitas manusia hingga dua kali lipat hanya dalam kurun waktu 6 bulan.

    Menurut Andreas, perkembangan ini bahkan melampaui prediksi sebelumnya. 

    “Dengan adanya Agentic AI, produktivitas itu akan dobel setiap 18 bulan. Bahkan sekarang, produktivitas dan performa manusia akan naik dobel hanya selama 6 bulan. Itu sudah terjadi di luar sana,” ujarnya. 

    Dia menjelaskan bahwa salah satu keunggulan Agentic AI adalah kemampuannya bekerja tanpa henti selama 24 jam penuh, memungkinkan penyelesaian proses operasional secara lebih cepat dan konsisten.

    Agentic AI berbeda dari AI generatif biasa. Teknologi ini tidak hanya menghasilkan konten atau menjawab pertanyaan, tetapi juga mampu berinisiatif, menjalankan tugas dari awal hingga akhir, serta beradaptasi berdasarkan umpan balik. 

    Agentic AI dapat membuat keputusan sendiri tanpa harus menunggu instruksi manusia secara terus-menerus, sehingga berfungsi layaknya tenaga kerja digital yang otonom. Kemampuan inilah yang menjadikan Agentic AI relevan bagi perusahaan dari berbagai skala.

    Andreas juga menegaskan bahwa dampak Agentic AI terhadap perusahaan, khususnya di Indonesia, akan sangat besar dalam beberapa tahun ke depan. 

    Dia menyebutkan bahwa berdasarkan studi terbaru, potensi value added dari penerapan AI di Indonesia dapat mencapai hampir US$400 miliar atau Rp6,65 kuadriliun. 

    Nilai sebesar itu dinilai mampu memberikan dorongan signifikan bagi pertumbuhan GDP nasional, apalagi mengingat besarnya jumlah konsumen di Indonesia. Karena itu, Andreas menilai bahwa adopsi Agentic AI oleh perusahaan-perusahaan lokal menjadi peluang besar untuk meningkatkan daya saing ekonomi secara keseluruhan.

    Tidak hanya relevan bagi perusahaan besar, pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM) juga dapat merasakan manfaat yang sama besarnya.

    Data yang disajikan Andreas sebanyak 82% pemilik usaha di Indonesia menilai Agentic AI sebagai teknologi penting bagi masa depan bisnis mereka. 

    Terlebih, Agentic AI kini mampu berfungsi menggunakan bahasa Indonesia sehari-hari, sehingga UMKM bisa menggunakannya untuk menyusun proses bisnis, SOP, hingga strategi penjualan secara lebih mudah dan terstruktur. (Nur Amalina)