Category: Bisnis.com Tekno

  • Microsoft Bakal Kembali PHK Massal Karyawan, Divisi Penjualan jadi Sasaran

    Microsoft Bakal Kembali PHK Massal Karyawan, Divisi Penjualan jadi Sasaran

    Bisnis.com, JAKARTA — Raksasa teknologi Microsoft Corp. berencana melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap ribuan karyawan, terutama di divisi penjualan (sales).

    Melansir Bloomberg, Kamis (19/6/2025), perampingan ini merupakan bagian dari upaya efisiensi perusahaan di tengah gelombang investasi besar-besaran dalam teknologi kecerdasan buatan (AI).

    Mengutip sumber yang mengetahui rencana tersebut, pengumuman PHK kemungkinan akan dilakukan pada awal Juli 2025, setelah berakhirnya tahun fiskal Microsoft. Namun, waktu pelaksanaan masih bisa berubah dan pemangkasan tidak akan terbatas pada tim penjualan saja.

    Adapun, hingga saat ini, Microsoft menolak memberikan komentar terkait kabar PHK tersebut.

    Langkah ini akan menjadi putaran PHK lanjutan setelah pada Mei lalu perusahaan memangkas sekitar 6.000 karyawan, yang mayoritas berasal dari divisi produk dan teknik, sementara posisi yang berhadapan langsung dengan pelanggan seperti penjualan dan pemasaran sebagian besar tidak terdampak.

    Sebelumnya pada April, Microsoft juga telah menginformasikan kepada karyawannya bahwa penjualan perangkat lunak untuk pelanggan usaha kecil dan menengah akan semakin banyak dialihkan ke pihak ketiga.

    Microsoft menyatakan pihaknya secara rutin mengevaluasi struktur organisasi untuk memastikan alokasi investasi difokuskan pada pertumbuhan jangka panjang. Dengan belanja puluhan miliar dolar AS untuk kebutuhan server dan pusat data, manajemen telah berkomitmen kepada investor untuk menekan pengeluaran di area lain.

    Per Juni 2024, Microsoft memiliki sekitar 228.000 karyawan, dengan sekitar 45.000 orang bekerja di divisi penjualan dan pemasaran. 

    Microsoft juga dikenal kerap melakukan perombakan struktur organisasi dan perubahan tim menjelang akhir tahun fiskalnya yang jatuh pada bulan Juni.

  • OpenAI Putus Kerja Sama dengan Scale AI Usai Investasi Besar Meta Rp472 Triliun

    OpenAI Putus Kerja Sama dengan Scale AI Usai Investasi Besar Meta Rp472 Triliun

    Bisnis.com, JAKARTA — OpenAI, perusahaan di balik ChatGPT, mengumumkan pemutusan kerja sama dengan Scale AI, startup penyedia data labeling, hanya beberapa hari setelah Meta (induk Facebook) menginvestasikan US$14,3 miliar atau Rp472 triliun dan mengambil 49% saham di Scale AI.

    Selain suntikan dana besar, Meta juga merekrut CEO Scale AI, Alexandr Wang, untuk memimpin unit “superintelligence” barunya.

    Dilansir dari Techcrunch dan Bloomberg, Kamis (19/6/2025) menurut juru bicara OpenAI, keputusan untuk menghentikan kerja sama ini sebenarnya sudah mulai dilakukan sejak 6 hingga 12 bulan terakhir, jauh sebelum pengumuman investasi Meta.

    OpenAI menyatakan bahwa mereka tengah mencari penyedia data lain yang lebih spesifik dan mampu memenuhi kebutuhan pengembangan model AI terbaru yang semakin canggih

    Scale AI selama ini dikenal sebagai mitra utama bagi perusahaan-perusahaan teknologi besar seperti OpenAI, Google, dan Meta, dalam menyediakan data untuk pelatihan model AI. Namun, akuisisi besar-besaran oleh Meta memunculkan kekhawatiran di kalangan pelanggan lain, terutama terkait potensi akses Meta terhadap data sensitif milik kompetitornya.

    Tak hanya OpenAI, Google juga dilaporkan tengah mempertimbangkan untuk memutus kerja sama dengan Scale AI. Hal ini menimbulkan ketidakpastian besar bagi masa depan bisnis inti Scale AI di bidang data labeling.

    Beberapa pesaing Scale AI bahkan melaporkan adanya lonjakan permintaan dari pengembang model AI yang kini mencari mitra data yang dianggap lebih “netral”.

    Menanggapi kekhawatiran tersebut, Scale AI menegaskan bahwa Meta tidak akan mendapatkan perlakuan khusus atau akses ke informasi rahasia pelanggan lain. Alexandr Wang juga disebut tidak akan terlibat dalam operasional harian perusahaan setelah bergabung dengan Meta. Meski demikian, langkah para klien besar yang mulai meninggalkan Scale AI menandakan perlunya perubahan strategi bisnis bagi startup ini.

    Dalam blog terpisah, CEO interim Scale AI, Jason Droege, menyatakan perusahaan akan memperkuat bisnis aplikasi AI, khususnya dalam membangun solusi AI kustom untuk pemerintah dan perusahaan besar.

  • Buruan Klaim! Update Kode Redeem FF Hari Ini Kamis 19 Juni 2025

    Buruan Klaim! Update Kode Redeem FF Hari Ini Kamis 19 Juni 2025

    Bisnis.com, JAKARTA – Di bawah ini adalah update kode redeem FF hari ini, Kamis 19 Juni 2025, yang bisa Anda tukar dengan beragam hadiah.

    Ya, pemain Free Fire tercepat yang menukarkannya dan beruntung bisa mendapat item menarik secara cuma-cuma, seperti senjata, skin, dan aneka voucher.

    Namun, perlu diketahui bahwa kode redeem FF terdiri dari 12 karakter berupa huruf kapital dan angka.

    Sehingga apabila kode tidak memenuhi kriteria tersebut, kemungkinan besar kode yang dimasukkan adalah palsu atau ada kesalahan.

    Kode redeem FF ini juga memiliki limit waktu dan kuota penggunaan. Dengan demikian, penukaran tak bisa dilakukan jika kode redeem telah melewati waktu yang ditentukan dan sebelumnya sudah pernah diklaim.

    Update kode redeem FF hari ini, Kamis 19 Juni 2025

    FTREWQ901YUIOP23

    FVBNMC678LKJHGF9

    FYUIOP456QWERT12

    FJKLPO123MNBVC67

    FSDFGH901AZXCVB3

    Cara klaim kode redeem FF

    1. Buka situs https://reward.ff.garena.com/id.

    2. Masuk atau login ke akunmu dengan beberapa alternatif cara, yaitu dari akun facebook, alamat email Google, akun Apple, VK atau Huawei, hingga akun Twitter.

    3. Masukkan salah satu kode redeem FF.

    4. Pada umumnya, kode redeem Garena berjumlah 12 sampai 16 digit. Klik konfirmasi.

    5. Jika kode tersebut masih valid, maka hadiah akan langsung dikirim ke Inbox Anda.

  • Di WhatsApp Akan Muncul Iklan, Meta Janjikan Tidak Ganggu Chat Pribadi

    Di WhatsApp Akan Muncul Iklan, Meta Janjikan Tidak Ganggu Chat Pribadi

    Bisnis.com, JAKARTA — Meta telah mengumumkan akan menghadirkan iklan ke WhatsApp.

    Melansir laman GSM Arena Rabu (18/6/2025) iklan tersebut akan muncul di tab pembaruan atau updates yang selama ini menjadi tempat bagi fitur channels dan status. 

    Menurut Meta, tab Pembaruan kini digunakan oleh 1,5 miliar pengguna setiap harinya di seluruh dunia. Jenis iklan yang akan ditampilkan antara lain adalah iklan di Status, yang memungkinkan pengguna menemukan bisnis baru dan memulai percakapan langsung mengenai produk atau layanan yang mereka promosikan. Selain

    Meta juga akan menghadirkan promoted channels, yakni kanal yang dipromosikan melalui iklan untuk membantu pengguna menemukan kanal baru yang mungkin menarik saat menjelajahi direktori.

    Bersamaan dengan peluncuran fitur iklan ini, WhatsApp juga memperkenalkan sistem langganan berbayar untuk channel. 

    Dengan berlangganan, pengguna dapat menerima pembaruan eksklusif dari kanal-kanal tertentu. Meskipun tidak berkaitan langsung dengan iklan, fitur ini turut menjadi bagian dari pembaruan besar WhatsApp yang diumumkan hari ini.

    Meta menegaskan iklan dan fitur langganan hanya akan terbatas pada tab pembaruan dan tidak akan memengaruhi pengalaman pengguna yang hanya menggunakan WhatsApp untuk berkirim pesan atau melakukan panggilan pribadi. 

    Dengan begitu, menurut Meta, tidak akan ada perubahan berarti bagi mereka yang menggunakan WhatsApp semata-mata untuk komunikasi personal.

    “Tidak ada perubahan sama sekali pada pengalaman Anda jika Anda hanya menggunakan WhatsApp untuk mengobrol dengan teman dan orang terkasih,” tulis Meta. 

    Adapun pesan pribadi, panggilan suara dan video, serta status tetap dilindungi oleh enkripsi end-to-end.  Untuk menampilkan iklan di status dan promoted channels, WhatsApp akan menggunakan informasi seperti kota atau negara pengguna, bahasa yang digunakan, kanal yang diikuti, dan interaksi terhadap iklan yang dilihat. 

    Jika pengguna telah menautkan akun WhatsApp mereka ke Meta Accounts Center, preferensi iklan serta informasi dari layanan Meta lainnya juga dapat digunakan untuk menyesuaikan iklan.

    Meta menjanjikan nomor telepon pengguna tidak akan dibagikan kepada pengiklan, dan isi pesan pribadi, panggilan, serta grup yang diikuti tidak akan digunakan untuk menargetkan iklan. Seluruh pembaruan ini akan diluncurkan secara bertahap dalam beberapa bulan ke depan.

  • KKP Ancam Cabut Izin Usaha 27 Penyelenggara SKKL Jika Tak Segera Lapor KKPRL

    KKP Ancam Cabut Izin Usaha 27 Penyelenggara SKKL Jika Tak Segera Lapor KKPRL

    Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengancam akan mencabut izin berusaha pengelola ruang laut jika tak segera menyerahkan laporan tahunan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Laut (KKPRL) kepada Menteri Kelautan dan Perikanan.

    Dalam catatan Bisnis, dari 50 KKPRL untuk kegiatan penggelaran sistem kabel telekomunikasi bawah laut (SKKL) yang diterbitkan, sebanyak 27 diantaranya belum atau terlambat menyerahkan laporan tahunan. 

    Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) KKP Pung Nugroho Saksono menyampaikan, kepada pemegang KKPRL yang belum menyampaikan laporan, KKP akan melayangkan Surat Peringatan (SP) sebanyak tiga kali.

    “SP 1, SP 2, SP 3. Kalau ketiga dia tetap nggak lakukan, bisa dicabut lagi tuh. Ngurus lagi dari awal lagi dia. Repot dia. Jadi kalau dicabut, mereka akan ngurus dari awal lagi,” ujar Pung ketika ditemui di Kantor KKP, Jakarta Pusat, Rabu (18/6/2025).

    Kendati begitu, Pung meyakini pemegang KKPRL melaksanakan kewajibannya, apalagi jika pemerintah telah menerbitkan surat peringatan kedua.

    “Saya rasa dengan peringatan kedua mereka sudah agak gerah-gerah dikit lah. Ketiga pasti mereka akan segera melakukan itu,” ujarnya. 

    Sebelumnya, KKP tengah memroses pengiriman surat peringatan pertama kepada para pemegang KKPRL yang tidak taat. Untuk diketahui, pemegang dokumen KKPRL wajib menyerahkan laporan tahunan, sebagaimana telah diatur dalam Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No. 28/2021 tentang Penyelenggaran Penataan Ruang Laut.

    Penyampaian laporan tahunan dilaksanakan setiap tahun. Pelaporan tidak boleh melebihi tanggal diterbitkannya dokumen KKPRL. Misalnya, dokumen KKPRL milik Vino terbit pada 24 Agustus 2023. Itu artinya, laporan tahunan wajib diserahkan maksimal 23 Agustus setiap tahunnya.

    Pemegang dokumen KKPRL akan dikenakan denda sebesar Rp5 juta per hari jika terlambat atau tidak menyerahkan dokumen laporan tahunan KKPRL. Hal ini sesuai Permen KP No. 31/2021 tentang Pengenaan Sanksi Administrasi Bidang Kelautan dan Perikanan.

    Sejauh ini, KKP telah menyiapkan surat peringatan pertama untuk 27 pemegang KKPRL dari segmentasi Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL).

  • Komdigi Gandeng ZTE Cs Pacu Pusat Riset, Wamen Angga: Transformasi Digital Inklusif

    Komdigi Gandeng ZTE Cs Pacu Pusat Riset, Wamen Angga: Transformasi Digital Inklusif

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) tengah berupaya menambah pusat penelitian dan pengembangan (R&D) melalui kolaborasi dengan perusahaan teknologi asal China, ZTE.

    Menurut data BSKDN Kementerian Dalam Negeri, terdapat sekitar 329 lembaga litbang di Indonesia. Terbagi atas 101 litbang di tingkat Kementerian/lembaga (K/L), serta 228 di lembaga pemerintah nonkementerian.

    Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Angga Raka Prabowo mengatakan pengembangan R&D dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia di bidang teknologi digital, serta memperkuat kolaborasi ekosistem digital nasional.

    Adapun, pusat R&D yang direncanakan akan menjadi ruang bersama untuk inovasi teknologi, riset kecerdasan buatan, dan eksplorasi energi terbarukan, sejalan dengan agenda strategis transformasi digital nasional.

    “Indonesia selalu berhati-hati dalam menyusun kebijakan untuk memastikan bahwa transformasi digital tidak meninggalkan siapa pun. Kami ingin memastikan bahwa transformasi digital ini bersifat inklusif, dan kami yakin ZTE merupakan mitra strategis untuk mewujudkan transformasi digital yang inklusif ini,” kata Angga dalam siaran pers, Rabu (18/6/2025).

    Angga menambahkan pada acara MWC di Shanghai, Komdigi juga bekerja sama dengan perusahaan global lainnya seperti Huawei, Space Shanghai dan lain sebagainya.

    Bagi Indonesia, lanjutnya, kolaborasi internasional di bidang teknologi tidak hanya dilihat dari sisi investasi atau transfer teknologi, tetapi juga sebagai sarana untuk memperkuat kualitas sumber daya manusia dan membangun ekosistem digital yang mandiri.

    Selain itu, kata Angga, kerja sama yang erat dalam mengembangkan ekosistem digital dapat saling menguntungkan bagi kedua negara.

    “Kami cukup optimistis kita baru memulai untuk menjelajahi cakrawala baru dalam transformasi digital, khususnya di era awal ledakan AI yang baru. Semoga hari ini juga menginspirasi untuk mengejar inovasi, kreativitas, dan kepercayaan dalam transformasi digital,” kata dia.

  • XLSMART Uji Kelayakan Ekosistem 5G FWA untuk Internet Murah 100 Mbps

    XLSMART Uji Kelayakan Ekosistem 5G FWA untuk Internet Murah 100 Mbps

    Bisnis.com, JAKARTA —  PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk (XLSMART) menyatakan tengah melakukan kajian internal terkait potensi implementasi layanan 5G Fixed Wireless Access (FWA) pada pita frekuensi 1,4 GHz. 

    Perusahaan menekankan pentingnya studi kelayakan menyeluruh sebelum berkomitmen lebih lanjut dalam program ini.

    “Untuk rencana implementasi 5G BWA pada pita 1,4 GHz, saat ini kami masih melakukan studi kelayakan terkait dengan kesiapan ekosistem [termasuk dan tidak terbatas kepada telco and IT equipment juga customer premise equipment)],” kata Alvin Aslam, Group Head Government Relation & Regulatory XL Smart kepada Bisnis pada Selasa (17/6/2025).

    Sebelumnya, pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) tengah memfinalisasi program internet murah berbasis jaringan tetap (fixed broadband) dengan memanfaatkan spektrum frekuensi 1,4 GHz. 

    Program ini menjadi bagian dari strategi nasional untuk memperluas akses dan kapasitas layanan internet berkecepatan tinggi, terutama di wilayah-wilayah yang belum terjangkau jaringan serat optik.

    Alvin menyampaikan pihaknya juga tengah melakukan perhitungan teknis dan bisnis guna mendukung layanan internet tetap dengan kecepatan 100 Mbps yang lebih terjangkau, serta menyatakan kesiapan untuk mengikuti proses seleksi yang akan digelar pemerintah.

    Sebelumnya, Direktur Jenderal Infrastruktur Digital Kementerian Komdigi, Wayan Toni Supriyanto, menjelaskan bahwa pemanfaatan spektrum ini bertujuan agar masyarakat bisa menikmati internet tetap dengan kapasitas hingga 100 Mbps, namun dengan harga yang lebih terjangkau. 

    “Tarifnya pasti murah sesuai dengan kemampuan masyarakat. Tapi harapannya, kapasitasnya itu 100 Mbps. Itu harapan kami. Itu namanya program internet murah,” ujar Wayan usai menghadiri acara literasi digital di Makassar, Senin (16/6/2025).

    Lebih lanjut, Wayan menyebut program ini akan menyasar kawasan-kawasan yang sulit dijangkau secara geografis dan belum memiliki jaringan fiber optik memadai. 

    “Targetnya tahun ini sudah tahu siapa pemenangnya, operatornya, siapa yang jadi pemegang frekuensi 1,4 GHz. Jadi, Juli atau Agustus. Habis itu dia harus investasi, membangun,” katanya.

    Berbeda dengan jaringan bergerak (mobile), yang saat ini telah mencakup sekitar 98% wilayah Indonesia, program ini akan berfokus pada pengembangan jaringan tetap. 

    “Di seluruh Indonesia. Kalau seluler, kayaknya kan gap-nya sudah sedikit,” imbuh Wayan.

  • Telkomsel Sambut Positif Skema Open Access Berbasis Spektrum Baru

    Telkomsel Sambut Positif Skema Open Access Berbasis Spektrum Baru

    Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) tengah menyiapkan skema jaringan terbuka (open access) berbasis spektrum frekuensi baru guna mempercepat pemerataan akses internet tetap (fixed internet) berkecepatan tinggi di wilayah yang belum terjangkau jaringan serat optik. 

    Merespons kebijakan tersebut, PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) menyatakan komitmennya untuk mendukung inisiatif pemerintah dalam mewujudkan pemerataan konektivitas digital di Indonesia.

    VP Corporate Communications and Social Responsibility Telkomsel, Saki H. Bramono, mengatakan Telkomsel menghormati inisiatif Komdigi terkait skema open access berbasis spektrum baru yang menyasar wilayah-wilayah prioritas seperti sekolah, puskesmas, dan kantor desa yang hingga kini belum memiliki akses internet memadai.

    “Telkomsel menghormati inisiatif Komdigi mengenai skema jaringan terbuka [open access] berbasis spektrum frekuensi baru yang ditujukan untuk mempercepat pemerataan konektivitas tetap berkecepatan tinggi, khususnya di wilayah yang belum tersentuh jaringan serat optik seperti sekolah, puskesmas, dan kantor desa,” kata Saki saat dihubungi Bisnis pada Rabu (18/6/2025). 

    Menurutnya, Telkomsel saat ini masih mencermati secara seksama rancangan regulasi yang disiapkan Komdigi, termasuk potensi implikasi operasional dan keekonomian yang menyertainya. Meski demikian, perusahaan memastikan akan mengikuti seluruh proses seleksi yang ditetapkan pemerintah.

    Saki menambahkan sebagai bentuk komitmen untuk memajukan Indonesia, Telkomsel terus memperluas jaringan 4G/LTE yang kini telah menjangkau lebih dari 97% populasi, serta mengakselerasi ekspansi layanan 5G yang saat ini tersedia di 56 kota/kabupaten dengan dukungan lebih dari 3.000 BTS dan portofolio spektrum terluas di Tanah Air.

    Selain itu, Telkomsel juga mengembangkan Hybrid Wireless Access (HWA) sebagai solusi bagi wilayah non-fiber, serta memanfaatkan konektivitas satelit melalui skema Business to Business (B2B) untuk percepatan layanan di area terpencil. 

    “Serta konsisten melakukan modernisasi jaringan berkelanjutan agar layanan broadband berkualitas dapat dinikmati masyarakat, termasuk di wilayah prioritas pemerintah,” tutur Saki.

    Dia mengatakan pihaknya juga menyambut baik adanya insentif biaya hak penyelenggaraan (BHP) dan relaksasi PNBP yang ditawarkan pemerintah sebagai bentuk dukungan terhadap keberlanjutan investasi infrastruktur broadband oleh para operator.

    Dengan adanya insentif BHP dan relaksasi PNBP, pihaknya berharap keberlanjutan investasi jaringan broadband, termasuk 5G maupun konektivitas dengan target kecepatan hingga 100 Mbps, dapat semakin kuat dan optimal bagi pemerintah, masyarakat, dan operator sendiri. Saki menegaskan, melalui kolaborasi erat dengan regulator dan pemangku kepentingan, Telkomsel optimistis dapat memperkuat ekosistem digital Indonesia dan memberdayakan masyarakat. 

    “Serta mendorong pertumbuhan ekonomi nasional secara inklusif dan berkelanjutan,” pungkasnya. 

    Sebagaimana diketahui, Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid menyampaikan skema jaringan terbuka ini menjadi bagian dari strategi percepatan pemerataan digital nasional, sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto.  Meutya menekankan pentingnya keterlibatan industri dalam setiap kebijakan spektrum, yang tidak semata menitikberatkan pada aspek regulasi.

    “Ini adalah langkah kami dalam memastikan bahwa setiap kebijakan spektrum tidak hanya mengutamakan aspek regulasi, tapi juga membuka ruang seluas-luasnya untuk keterlibatan dan kesiapan industri,” kata Meutya dalam pertemuan dengan pimpinan Telkom, Telkomsel, Indosat, dan XL Smart di Jakarta, pada Kamis (12/6/2025).

    Komdigi telah menyelesaikan penyusunan Peraturan Menteri sebagai dasar hukum pelaksanaan program ini. Regulasi tersebut telah melalui proses konsultasi industri selama lebih dari satu bulan. Seleksi operator nantinya akan mengedepankan kesiapan teknologi dan komitmen penyediaan layanan internet terjangkau.

    Menurut data Direktorat Jenderal Infrastruktur Digital Komdigi, saat ini 86% sekolah (sekitar 190.000 unit), 75% puskesmas (7.800 unit), dan 32.000 kantor desa belum memiliki akses internet tetap. Penetrasi fixed broadband rumah tangga secara nasional pun masih berada di angka 21,31%. Pemerintah berharap kebijakan ini dapat menjadi solusi nyata dalam menjawab tantangan tersebut.

  • Batal Tutup! Ini Alasan Trump Perpanjang Pemblokiran TikTok hingga 3 Bulan

    Batal Tutup! Ini Alasan Trump Perpanjang Pemblokiran TikTok hingga 3 Bulan

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump resmi memperpanjang jangka waktu pemblokiran TikTok.

    19 Juni 2025 menjadi batas terakhir TikTok dapat beroperasi bagi pengguna AS. Namun keputusan Trump membuat TikTok batal diblokir dalam waktu dekat.

    Melansir BBC, Trump memperpanjang jangka waktu operasional TikTok setidaknya selama tiga bulan lagi.

    “Presiden Trump akan menandatangani Perintah Eksekutif tambahan minggu ini untuk menjaga TikTok tetap beroperasi,” kata Sekretaris Pers Gedung Putih Karoline Leavitt pada Selasa (17/6/2025).

    Adapun diketahui, perpanjangan ini menjadi yang ketiga kalinya setelah Trump menjabat dan membuat aturan bahwa TikTok harus dimiliki oleh AS.

    TikTok pun seharusnya dilarang beroperasi di AS setelah pemiliknya dari Tiongkok, ByteDance, menolak menjualnya kepada pembeli AS pada batas waktu yang telah ditentukan sebelumnya, pada Januari lalu.

    Menanggapi hal ini, Leavitt mengatakan perpanjangan 90 hari akan “memastikan kesepakatan ini ditutup sehingga rakyat Amerika dapat terus menggunakan TikTok dengan jaminan bahwa data mereka aman dan terlindungi.”

    Sebelumnya, Trump juga sempat mengatakan bahwa ia “mungkin” akan memperpanjang TikTok.

    “Kami mungkin harus mendapatkan persetujuan dari Tiongkok. Saya pikir kami akan mendapatkannya. Saya pikir Presiden Xi pada akhirnya akan menyetujuinya,” katanya.

    Bertentangan dengan UU

    Trump pun menjawab bahwa ia memiliki dasar hukum untuk memperpanjang batas waktu pengunduran pemblokiran TikTok di AS.

    Namun perpanjangan yang dilakukan Trump bertentangan dengan keinginan Kongres, yang meloloskan tindakan penjualan atau pelarangan tahun lalu. Pendahulunya, mantan Presiden Joe Biden, segera menandatangani RUU tersebut menjadi undang-undang.

    Undang-undang tersebut ditujukan untuk mengatasi kekhawatiran bahwa TikTok, yang memiliki 170 juta pengguna Amerika, dapat digunakan oleh Tiongkok sebagai alat untuk memata-matai dan memanipulasi politik.

    Mahkamah Agung setuju dengan pengadilan yang lebih rendah dan menegakkan hukum tersebut pada bulan Januari tepat sebelum Trump ditetapkan untuk menjabat.

    Kemungkinan, perpanjangan kali ini akan memunculkan pertanyaan hukum. Pasalnya, undang-undang hanya mengizinkan satu kali penundaan selama 90 hari jika terdapat kemajuan signifikan dalam proses penyelesaian kesepakatan.

    Ketika memperpanjang tenggat pada April lalu, Trump mengklaim bahwa kesepakatan sudah hampir rampung, namun China berubah sikap sebagai respons terhadap perang tarif yang sedang berlangsung, termasuk bea masuk tinggi yang dikenakan AS terhadap produk impor asal China.

    Hingga saat ini, beberapa konsorsium telah mengajukan tawaran pembelian aset TikTok di AS. Salah satu kandidat terkuat adalah gabungan investor yang mencakup Oracle Corp., Blackstone Inc., dan Andreessen Horowitz.

    Skema dalam proposal itu mencakup pengalihan 50% kepemilikan TikTok AS kepada investor baru, serta 30% kepada investor AS yang sudah ada di ByteDance, sehingga kepemilikan ByteDance akan ditekan di bawah 20%.

    Dalam skema tersebut, Oracle juga akan memegang saham minoritas sekaligus memberikan jaminan keamanan data pengguna AS. Namun, algoritma aplikasi TikTok tetap berada di bawah kendali pihak China, yang memungkinkan kesepakatan ini mendapat restu dari ByteDance maupun otoritas Beijing.

    Kendati demikian, kesepakatan semacam ini berpotensi ditolak oleh anggota Kongres AS yang hawkish terhadap China, karena dianggap tetap memberi Beijing akses terhadap data warga AS dan bertentangan dengan ketentuan hukum yang melarang software dikuasai oleh entitas asal China.

  • Ilmuwan Jepang Ciptakan Alat Perekam Mimpi, Bisa Diputar Ulang

    Ilmuwan Jepang Ciptakan Alat Perekam Mimpi, Bisa Diputar Ulang

    Bisnis.com, JAKARTA – Peneliti Jepang telah membuat perangkat revolusioner yang dapat merekam dan memutar ulang mimpi Anda untuk Anda tonton.

    Para ilmuwan di ATR Computational Neuroscience Laboratories di Kyoto telah melakukan penelitian di mana mereka mengamati aktivitas kognitif para relawan saat berada pada tahap awal tidur. Telah terungkap bahwa ketika peserta memasuki tidur REM, mereka dibangunkan dan ditanyai tentang mimpi mereka secara rinci – apa yang telah mereka lihat.

    Proses ini dilakukan berulang-ulang, beberapa kali untuk menyusun basis data komprehensif berisi gambar-gambar yang terhubung dengan pola-pola otak tertentu. Profesor Yukiyasu Kamitani, dari Laboratorium Ilmu Saraf Komputasi ATR, menyebutkan, “Kami mampu mengungkap isi mimpi dari aktivitas otak selama tidur, yang konsisten dengan laporan verbal subjek”.

    Dilansir dari timesofindia, teknologi luar biasa ini menggunakan kemajuan dalam pencitraan otak dan kecerdasan buatan (AI), memperkuat seseorang untuk menyelidiki alam mimpi yang misterius dengan cara yang luar biasa.

    Perangkat perekam mimpi menggunakan pencitraan resonansi magnetik fungsional (fMRI) untuk merekam aktivitas saraf terperinci yang berkorelasi dengan mimpi.

    Dengan menganalisis dengan cermat pemindaian otak ini, para ilmuwan berhasil memprediksi konten mimpi dengan tingkat akurasi 60% yang mengesankan, yang meningkat menjadi lebih dari 70% ketika difokuskan pada item visual tertentu seperti orang dan objek.

    Pencapaian yang patut dipuji ini menunjukkan potensi yang sangat besar untuk memecahkan kode aspek-aspek tertentu dari mimpi dengan memanfaatkan aktivitas otak. Signifikansi bagi ilmu saraf dan psikologi Teknologi yang menakjubkan ini tidak hanya menarik bagi masyarakat umum, signifikansinya meluas ke bidang ilmu saraf dan psikologi juga.

    Dengan menangkap dan memantau mimpi secara ekstensif, ahli saraf, psikolog, peneliti, dan spesialis lain yang terkait dengan bidang ini dapat memperoleh wawasan yang sangat berharga tentang cara kerja otak manusia yang kompleks, sifat kesadaran, dan pentingnya mimpi.

    “Ini adalah pengalaman penelitian yang menarik yang membawa kita lebih dekat dengan konsep mesin pembaca mimpi”, kata Dr. Mark Stokes, seorang ahli saraf kognitif dari Universitas Oxford. Jadi, teknologi yang luar biasa ini dapat menawarkan perspektif baru dan pemahaman yang lebih rinci tentang kesehatan mental, dan dampak mimpi pada hal yang sama.

    Menjelajahi dan menganalisis konten mimpi yang mendalam mungkin juga bermanfaat dalam mengungkap karakteristik dan misteri yang tidak diketahui dari kepribadian seseorang dan mendiagnosis gangguan psikologis dengan lebih akurat, dan nyaman.Masa depan eksplorasi mimpiMeskipun perangkat perekam mimpi menjadi subjek yang sangat menarik, penting untuk mengakui fakta bahwa itu masih dalam tahap awal dan pengembangan.

    Para ilmuwan bertujuan dan terus bekerja untuk meningkatkan resolusi mimpi yang direkonstruksi serta keakuratannya. Seiring kemajuan teknologi, kami berharap untuk mendapatkan pemahaman yang lebih dalam dan wawasan baru tentang apa yang kita impikan serta emosi, perasaan, dan pengalaman yang terwujud bersama dengan mimpi-mimpi itu.Singkatnya, perangkat perekam mimpi yang dikembangkan oleh para peneliti Jepang menandai langkah terobosan dalam memahami pikiran manusia.

    Meskipun masih dalam tahap awal, teknologi ini membuka kemungkinan yang menarik untuk mengeksplorasi mimpi dan hubungannya dengan pikiran, emosi, dan kesehatan mental kita. Seiring dengan terus berkembangnya teknologi, kita mungkin akan segera dapat memperoleh wawasan yang lebih mendalam tentang misteri mimpi kita dan cara kerja otak.

    Alat perekam mimpi buatan peneliti Jepang merupakan langkah terobosan dalam mengeksplorasi misteri alam bawah sadar kita. Seiring dengan peningkatan teknologi, alat ini menjanjikan untuk mengungkap wawasan yang lebih mendalam tentang otak, mimpi, dan kesadaran manusia. Bagikan ke Twitter