Category: Bisnis.com Tekno

  • 6 Tips Terhindar dari Quishing, Penipuan Lewat Metode Kode QR

    6 Tips Terhindar dari Quishing, Penipuan Lewat Metode Kode QR

    Bisnis.com, JAKARTA — Penipuan lewat kode QR marak terjadi di berbagai negara, termasuk di Indonesia. Siapa pun bisa menjadi korban penipuan ini.

    Metode penipuan lewat kode QR dapat juga disebut Quishing, yang diambil dari kata dasar QR dan Phising.

    Apabila metode phising tradisional mencoba membujuk pengguna perangkat untuk mengunduh lampiran file atau mengklik teks dengan hyperlink, maka quishing dilakukan dengan menyembunyikan link berbahaya dalam bentuk kode QR yang disebar melalui email, atau juga offline, misalnya ketika stiker kode QR untuk phising ditempel di area masjid dengan menyamarkannya sebagai QR untuk infaq.

    Serangan quishing dapat membahayakan kredensial pengguna, dan memberi akses untuk peretas mengeksploitasi data pribadi pengguna. Dengan kata lain, quishing mampu menyebabkan berbagai pelanggaran data, serangan ransomware, dan insiden keamanan.

    Untuk mencegah agar penipuan tersebut terjadi kepada kita, berikut ini adalah cara mencegah quishing, dilansir dari techtarget:

    1. Jangan pernah memindai kode QR dari sumber tidak dikenal

    2. Jika kode QR berasal dari sumber terpercaya lewat email, konfirmasikan menggunakan media terpisah (misalnya pesan teks atau panggilan suara) bahwa email tersebut asli

    3. Waspada terhadap ciri-ciri phising, seperti ajakan untuk membangkitkan emosi pengguna (misanya simpati atau ketakutan), kesalahan ejaan dan tata bahasa juga patut menimbulkan kecurigaan

    4. Hanya gunakan kamera bawaan perangkat seluler atau aplikasi pindai kode QR terpercaya. Pertimbangkan untuk menggunakan aplikasi pemindai kode QR dengan fitur keamanan bawaan

    5. Bila kode QR mengarah ke situs yang meminta data pribadi, kredensial login, dan informasi keuangan, lanjutkan dengan teliti dan sangat hati-hati

    6. Jaga kebersihan kata sandi dengan mengubah kata sandi secara berkala, dan jangan pernah menggunakan kata sandi yang sama pada lebih dari satu akun

    Kode QR atau Quick Response adalah kode batang persegi atau gambar yang terdiri dari kotak-kotak hitam pada latar belakang putih, yang berisikan data. 

    Ketika pengguna mengarahkan kamera atau aplikasi khusus pemindai kode QR, kode tersebut akan memindai data dan memulai tindakan, misalnya membuka laman web. Kode QR pun dapat juga memicu tindakan seperti panggilan telepon, pesan teks, atau pembayaran digital.

    Dengan kemudahan dalam pembuatannya, serta murah dari segi biaya, kode QR sering digunakan juga oleh para pelaku bisnis untuk memfasilitasi interaksi dan transaksi pelanggan. 

    Di Indonesia kita mengenal Quick Response code Indonesian Standard (QRIS), yang mengawali popularitasnya pada era pandemi COVID-19 ketika aktivitas fisik sangat dibatasi, dan terus berkembang dan digunakan hingga kini. (Muhamad Rafi Firmansyah Harun)

  • PLN Sebut Tarif Listrik Data Center Indonesia Lebih Kompetitif Dibandingkan Malaysia

    PLN Sebut Tarif Listrik Data Center Indonesia Lebih Kompetitif Dibandingkan Malaysia

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Perusahaan Listrik Negara (PLN) menegaskan biaya tarif yang dikenakan negara ke perusahaan data center lebih kompetitif dibandingkan Singapura dan Malaysia.

    Executive Vice President Komunikasi Korporat & TJSL PLN, Gregorius Adi Trianto mengatakan perusahaan terus berupaya mendukung pertumbuhan data center di Indonesia. 

    Greg menuturkan tarif rata-rata yang diberlakukan di Indonesia untuk pelanggan data center, dengan perhitungan penggunaan REC, saat ini jauh lebih kompetitif dibandingkan dengan tarif listrik di golongan yang sama (tarif eksisting+REC) dengan negara-negara tetangga, seperti Malaysia dan Singapura.

    Tarif listrik Renewable Energy Certificate (REC) adalah harga yang ditetapkan oleh PLN untuk setiap unit REC, yang setara dengan 1 MWh listrik yang dihasilkan dari sumber energi terbarukan.

    Harga REC ini bervariasi tergantung pada penyedia dan bisa berbeda-beda di setiap negara, namun PLN menawarkan REC dengan harga yang relatif terjangkau.  

    “Penetapan tarif ini merupakan bentuk dukungan Pemerintah dalam mendorong pertumbuhan pelanggan bisnis strategis, salah satunya sektor data center yang memegang peranan penting dalam transformasi digital dan penguatan infrastruktur teknologi nasional,” kata Greg kepada Bisnis, Jumat (4/7/2025).

    Greg menambahkan pihaknya akan menyiapkan infrastruktur ketenagalistrikan yang tidak hanya andal, stabil, namun juga murah dan ramah lingkungan. 

    Dia menambahkan untuk mendukung pertumbuhan tersebut, infrastruktur ketenagalistrikan di wilayah Jawa, Madura, dan Bali (Jamali) akan terus diperkuat. 

    “Hal ini tertuang dalam RUPTL 2025–2034, di mana khusus di wilayah Jamali, telah direncanakan pembangunan pembangkit sebesar 33,6 GW dengan 58% berbasis energi baru terbarukan, transmisi sepanjang 13.889 kms, serta gardu induk dengan total kapasitas sebesar 59.730 MVA,” kata Greg saat dihubungi Bisnis pada Jumat (4/7/2025). 

    Greg memastikan pihaknya siap mendukung pengembangan bisnis data center di Indonesia. 

    Menurutnya upaya ini dalam rangka menjalankan arahan Pemerintah dalam mengakselerasi transformasi digital demi meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.

    Sesuai Peta Jalan (Road Map), lanjut Greg, kawasan-kawasan yang akan dikembangkan sebagai hub Data Center mayoritas berada di sistem kelistrikan Jamali seperti Jakarta dan Jawa Barat yang saat ini telah ditopang dengan suplai listrik andal, stabil, dan cukup.

    Selain listrik yang andal dan cukup, Greg mengataka PLN juga siap menghadirkan listrik bersih bagi pelanggan data center melalui layanan green energy as a service berupa Renewable Energy Certificate (REC) dengan harga yang sangat kompetitif. 

    “REC adalah inovasi produk hijau PLN yang menjamin penggunaan EBT [energi baru terbarukan] secara transparan dan diakui internasional,” imbuhnya. 

    Greg menjelaskan setiap sertifikat REC membuktikan listrik yang digunakan pelanggan berasal dari 8 pembangkit hijau PLN yang telah terdaftar pada sistem pelacakan APX Tradable Instrument for Global Renewables (TIGRs) dari Amerika Serikat. 

    Dia menambahkan  layanan tersebut dihadirkan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan data center akan energi bersih yang semakin meningkat.

    “Bukan hanya itu, PLN juga terus berupaya menghadirkan tarif listrik yang terjangkau untuk pelanggan, sesuai arahan dan regulasi yang telah ditetapkan oleh Pemerintah,” katanya. 

  • Microsoft Hengkang dari Pakistan Imbas Gejolak Politik dan Defisit Ekonomi

    Microsoft Hengkang dari Pakistan Imbas Gejolak Politik dan Defisit Ekonomi

    Bisnis.com, JAKARTA —Microsoft resmi hengkang dari Pakistan per Kamis (03/7/25), setelah 25 tahun menjalankan operasinya di negeri tersebut.

    Kabar ini dirilis oleh seorang karyawan Microsoft yang bekerja dari tahun 2000 hingga 2007, Jawwad Rehman. dalam unggahan LinkedIn-nya, selain mengumumkan mundurnya Microsoft dari Pakistan, ia juga berjanji tidak akan merugikan pelanggan.

    “Itu bukan sekadar pekerjaan, itu adalah panggilan. Tahun-tahun itu adalah tentang mengangkat derajat orang, membentuk kemitraan, mendapatkan kepercayaan, dan menciptakan kesempatan bagi generasi muda Pakistan.” Ungkap Jawwad mendefinisikan keluarnya Microsoft sebagai akhir dari sebuah era, dikutip dari Propakistani, Jumat (4/7/2025).

    Ketidakstabilan politik dan ketidakpastian ekonomi diperkirakan menjadi alasan di balik keluarnya perusahaan teknologi tersebut. Mata uang yang tidak stabil, pajak yang tinggi, masalah politik, serta metode perdagangan yang rumit memang menjadi akumulasi masalah Pakistan sehingga banyak perusahaan besar berhenti beroperasi di sana.

    Dilansir Techi, Microsoft menghadapi kesulitan yang semakin tinggi untuk mereka terus beroperasi di Pakistan disebabkan juga oleh defisit perdagangan sebesar US$24,4 miliar atau sekitar Rp395,9 triliun (Kurs: Rp16.000).

    Klaim perusahaan Microsoft terkait keputusannya meninggalkan negara tersebut dan berjanji tidak akan merugikan pelanggan dirasa masuk akal.

    Itu karena Pakistan adalah rumah bagi lebih dari 250 juta penduduk, yang menjadikannya negara terpadat kelima di dunia. Jumlah penduduk yang besar sebetulnya menunjukkan bahwa Pakistan dapat menjadi target potensial bagi perusahaan industri teknologi.

    Namun, situasi politik dan pemerintahan negara itu penuh gejolak, dibuktikan dengan tidak adanya perdana menteri yang menjabat penuh dalam 75 tahun negara tersebut berdiri.

    Akibatnya, investor industri teknologi jarang mempertimbangkan Pakistan. Berbanding terbalik dengan negara tetangganya, India, yang tidak hanya mampu menumbuhkan perusahaan raksasa seperti Infosys dan HCL, tetapi juga telah menyediakan banyak SDM mumpuni bagi industri teknologi global.

    Bahkan jika berkaca dari negeri sendiri, Indonesia, Pakistan memang sudah tidak lagi diperhitungkan. Indonesia, yang memiliki populasi terbesar keempat di dunia, mampu menarik investasi pusat data dari perusahaan besar seperti AWS, Alibaba Cloud, termasuk Microsoft.

    Dilansir The Register, pemerintah Pakistan dikabarkan telah berupaya mengembangkan industri teknologinya, awal pekan ini,mereka mengumumkan rencana untuk mengatur sertifikasi dalam teknologi Microsoft dan Google bagi setengah juta pemuda. 

    Sebelumnya, mereka juga berencana untuk mempromosikan freelancer IT yang melayani klien luar negeri menggunakan platform kerja serabutan, tetapi lagi-lagi upaya tersebut menemui kendala, seperti pemutusan internet dan pemblokiran konten, serta infrastruktur pita lebar yang buruk.(Muhamad Rafi Firmansyah Harun)

  • Manuver Dirut Baru Telkom (TLKM) Pangkas Anak Usaha yang Bikin Tekor

    Manuver Dirut Baru Telkom (TLKM) Pangkas Anak Usaha yang Bikin Tekor

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) berencana menutup anak usaha yang tidak memberikan kontribusi signifikan. Perusahaan tengah melakukan evaluasi secara menyeluruh.

    Dilansir dari lama resmi, Telkom saat ini memiliki 12 anak perusahaan yang dimiliki langsung oleh Telkom. Pendapatan dari anak usaha tersebut terkonsolidasi dengan perusahaan.

    Adapun anak perusahaan tersebut antara lain: PT Metra-Net, PT Pins Indonesia, PT Sigma Cipta Caraka (Telkomsigma), PT Telkom Satelit Indonesia (Telkomsat), PT Infrastruktur Telekomunikasi Indonesia (TelkomInfra), PT Telekomunikasi Indonesia Internasional dan PT Multimedia Nusantara (Telkometra).

    Kemudian, PT Telkom Data Ekosistem (NeutraDC), PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (Mtiratel), PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel), PT Telkom Akses, dan PT Graha Sarana Duta (Telkom Property).

    Direktur Utama Telkom Dian Siswarini mengatakan perusahaan tengah memantau dan melakukan evaluasi terhadap anak dan cucu perusahaan. Salah satu yang menjadi poin evaluasi adalah kontribusi yang diberikan anak dan cucu perusahaan kepada perusahaan telekomunikasi milik negara tersebut, di tengah kondisi penurunan kinerja.

    Langkah ini dilakukan sesuai arahan Danantara agar Telkom dapat bergerak lebih ramping dan lincah menghadapi persaingan industri telekomunikasi yang makin menantang.

    “[Anak dan cucu perusahaan] yang tidak memberikan value kepada kami, tentu akan mulai di-swept,” kata Dian dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VI, Rabu (2/7/2025). 

    Dian menambahkan selain menutup, perusahaan juga membuka opsi untuk menggabung anak dan cucu perusahaan Telkom, dengan anak perusahaan BUMN lain. Dengan hadirnya Danantara, proses tersebut dapat terjadi. 

    Dian Siswarini

    Sebagai contoh, kata Dian, anak perusahaan properti di satu perusahaan BUMN, sekarang bisa digabung dengan anak perusahaan properti lain. Hal tersebut juga berlaku untuk anak dan cucu usaha Telkom. 

    “Untuk streamlining (perampingan), sekarang Pak Seno (Direktur Strategic Portfolio Telkom) yang akan melakukan reviewnya. Memang ke depannya agar Telkom ini bisa menjadi lebih ramping dan juga lebih lincah, dan lebih menguntungkan,” kata Dian.

    Makin Fokus ke Bisnis Inti

    Sementara itu Ketua Umum Indonesian Digital Empowering Community (IDIEC) Tesar Sandikapura mengatakan selain bergerak lebih lincah dan menguntungkan, penutupan anak usaha juga membuat beban keuangan perusahaan lebih rendah. Alhasil, laba yang dibukukan lebih optimal. 

    “Sehingga Telkom bisa fokus kepada core bisnis yang memang masih menguntungkan,” kata Tesar kepada Bisnis, Kamis (3/7/2025).

    Adapun mengenai anak usaha perlu dipertimbangkan untuk ditutup atau dilebur, menurut Tesar, adalah anak perusahaan yang bergerak di bidang aplikasi dan memiliki pesaing besar. 

    Menurutnya, Telkom memiliki jejak kurang optimal dalam hal ini, dia menyinggung e-commerce Blanja.com yang ditutup pada September 2020, karena kalah bersaing dengan raksasa e-commerce lainnya seperti Tokopedia dan Shopee. 

    Layanan aplikasi keuangan seperti LinkAja, menurut Tesar, salah satu yang dapat dipertimbangkan.

    Terpisah, Ketua Pusat Kajian Kebijakan dan Regulasi Telekomunikasi Institut Teknologi Bandung (ITB), Ian Yosef M. Edward, meyakini Telkom sudah membuat kajian menyeluruh dan resiko dari semua sisi menyoal langkah yang diambil.

    “Jadi, [langkah ini] sudah merupakan solusi terbaik untuk meningkatkan kinerja Telkom,” jelas dia.

    Dari segi peluang, Ian menyebut upaya ini akan meningkatkan revenue serta menjaga level risiko untuk keberlangsungan bisnis digital perusahaan hingga puluhan tahun. Kendati demikian, perlu waktu penyesuaian untuk setiap perubahan.

    Lebih lanjut, dia menilai Telkom beserta pengguna layanannya memerlukan anak usaha yang mampu memberikan dukungan. Mulai dari sisi pendapatan, sinergi, hingga dampak sosial dan ekonomi bagi masyarakat Indonesia sehingga perseroan dapat bertumbuh.

    Tumpang Tindih

    Adapun Direktur Eksekutif Indonesia ICT Institute Heru Sutadi menilai rencana Telkom menutup anak dan cucu usaha minim kontribusi perlu didahului oleh proses audit.

    Menurut dia, audit diperlukan guna mendapatkan potret yang jelas mengenai kondisi masing-masing perusahaan di bawah naungan Telkom Group.

    “Baiknya diaudit dulu semua perusahaan di bawah Telkom Group agar terpotret jelas bagaimana kondisi masing-masing perusahaan. Setelah itu, baru dievaluasi dan diputuskan, mana yang bisa digabung dan mana yang harus ditutup,” kata Heru.

    Gedung Telkom

    Tiap-tiap anak dan cucu usaha, dinilai mesti fokus pada kinerja masing-masing dan potensi perusahaan ke depan. Sebab, jelasnya, Telkom memiliki banyak anak dan cucu usaha di luar scope bisnis perusahaan yang saling beririsan satu sama lain.

    Sementara itu, lanjut Heru, sebagai perusahaan Telkom harus lebih ringkas demi mempermudah gerak serta menjadi lebih efisien.

    “Kalau kegemukan susah bergerak dan pasti boros. Banyak orang yang sama mendapat pendapatan dari anak usaha berbeda, padahal gajinya seperti di Telkom sudah besar. Anak usaha yang kurang menguntungkan dan tidak memiliki prospek hanya jadi cash cow (sapi perah) saja,” ujarnya.

  • Komdigi Gandeng Swasta Aliri Internet 100 Mbps di Sekolah Rakyat, Ini Kata Indosat

    Komdigi Gandeng Swasta Aliri Internet 100 Mbps di Sekolah Rakyat, Ini Kata Indosat

    Bisnis.com, JAKARTA— PT Indosat Tbk. (ISAT) siap mendukung program internet cepat minimal 100 Mbps untuk Sekolah Rakyat (SR) yang tengah digalakkan pemerintah. 

    Director & Chief Business Officer Indosat Ooredoo Hutchison Muhammad Buldansyah mendukung upaya pemerintah dalam mempercepat pemerataan akses digital dengan menghadirkan jaringan andal untuk mendorong inklusivitas dan pemberdayaan masyarakat di seluruh Indonesia. 

    Pihaknya melihat keberhasilan upaya ini turut bergantung pada mekanisme infrastruktur yang tepat. 

    “Hal tersebut untuk memastikan keberlanjutan bisnis dan pengembangan jaringan yang optimal kedepan,” kata Buldansyah kepada Bisnis pada Kamis (3/7/2025). 

    Buldansyah mengatakan sinergi antara pemerintah dan pelaku industri menjadi kunci agar kebijakan ini berjalan secara adil, efisien, dan berdampak positif bagi semua pihak.

    Sebelumnya, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) memastikan seluruh SR akan terhubung dengan jaringan internet cepat berbasis fiber optik (FO) dengan kecepatan minimal 100 Mbps. 

    Direktur Jenderal Infrastruktur Digital Komdigi, Wayan Toni Supriyanto, mengatakan penugasan ini berasal langsung dari Instruksi Presiden dan menjadi bagian penting dari transformasi pendidikan digital nasional.

    “Sesuai penugasan yang terdapat di Inpres SR, Komdigi mendapat tugas salah satunya mendukung ketersediaan sistem dan jaringan internet di Sekolah Rakyat. Dengan demikian Komdigi akan memastikan bahwa di seluruh SR sudah ada jaringan FO yang bisa digunakan SR untuk mendapatkan layanan internet,” katanya. 

    Wayan menambahkan apabila di lokasi SR belum tersedia jaringan FO, Komdigi akan menggandeng operator untuk membangun infrastruktur digital hingga titik sekolah. 

    Dua sekolah percontohan telah terpasang koneksi FO, yakni SR Menengah Atas 19 Bantul (200 Mbps) dan SR Menengah Atas 20 Sleman (100 Mbps), yang kini menunjang kegiatan belajar lebih dari 275 siswa.

    Menteri Komdigi Meutya Hafid menyatakan bahwa program ini merupakan bagian dari konsep smart school sebagaimana diarahkan Presiden Prabowo Subianto.

    “Sekolah ini nanti didesain sesuai arahan Bapak Presiden adalah sekolah dengan smart school, di mana semuanya sangat tergantung juga dengan layanan internet yang diberikan oleh teman-teman Komdigi,” kata Meutya.

    Adapun peluncuran resmi 100 Sekolah Rakyat dijadwalkan berlangsung pada 14 Juli 2025 dan akan diresmikan langsung oleh Presiden Prabowo.

  • Studi NASA Ungkap Puluhan Ribu Satelit Starlink Bakal Rusak Lapisan Ozon

    Studi NASA Ungkap Puluhan Ribu Satelit Starlink Bakal Rusak Lapisan Ozon

    Bisnis.com, JAKARTA – Satelit orbit rendah (LEO) seperti Starlink dapat mengikis lapisan ozon Bumi saat mereka keluar dari orbit. Hal ini diungkapkan oleh studi yang didanai NASA dan diterbitkan dalam Geophysical Research Letters pada Juni 2024.

    Mengutip Cnet.com, Kamis (3/7/2025)  satelit Starlink yang mencapai akhir masa pakainya terbakar di atmosfer Bumi dan meninggalkan partikel kecil aluminium oksida. Partikel-partikel ini kemudian turun ke lapisan ozon, yang berfungsi menyerap radiasi ultraviolet berbahaya.

    Para peneliti – yang berasal dari University of Southern California – menemukan jumlah oksida ini meningkat delapan kali lipat dari 2016 hingga 2022. Namun, tidak semua dari partikel ini disebabkan oleh Starlink meskipun satelit Elon Musk itu memiliki armada terbesar.

    Menurut data yang dikumpulkan oleh astrofisikawan Jonathan McDowell, dari sekitar 10.000 objek aktif di orbit rendah Bumi, lebih dari 7.750 di antaranya merupakan milik Starlink.

    Laporan Space.com mengatakan perusahaan tersebut saat ini memiliki izin untuk meluncurkan 12.000 satelit lagi dan berencana menambah hingga 42.000 satelit pada masa mendatang.

    Perlu diketahui, satelit-satelit ini dirancang untuk bertahan sekitar 5 tahun. Sebuah satelit seberat 550 pon disebut akan melepaskan sekitar 66 pon partikel nano aluminium oksida saat masuk kembali ke atmosfer.

    Satelit-satelit Starlink juga menjadi semakin berat seiring waktu, dengan versi terbaru memiliki berat sekitar 2.760 pon.

    Aluminium tersebut sebagian besar akan dilepaskan di ketinggian antara 30 hingga 50 mil di atas permukaan Bumi. Namun, kemudian akan melayang turun ke lapisan ozon, yang diperkirakan memakan waktu sekitar 30 tahun.

    Dampaknya dikatakan sudah mulai terlihat — satelit yang terbakar pada tahun 2022 menyebabkan peningkatan kadar aluminium di atmosfer sebesar 29,5% di atas tingkat alami. Para peneliti bahkan menyebut situasinya akan semakin buruk.

    Salah satu penulis studi Geophysical Research Letters Joseph Wang berkomentar kondisi ini menjadi perhatian karena banyaknya satelit yang akan diluncurkan di masa depan.

    “Kami memperkirakan kelebihan tahunan lebih dari 640% dibandingkan tingkat alami. Berdasarkan proyeksi tersebut, kami sangat khawatir,” kata Wang seperti dikutip Bisnis pada Kamis (3/7/2025).

    Peneliti mengatakan berbeda dengan zat lain yang merusak lapisan ozon, partikel aluminium oksida tidak habis dalam proses tersebut. Partikel-partikel ini dinilai terus merusak lapisan ozon hingga akhirnya turun secara alami ke ketinggian yang lebih rendah, yang bisa memakan waktu sekitar 30 tahun.

    Apabila Starlink berkembang sesuai dengan rencana, lebih dari 8.000 satelit dapat terbakar di atmosfer setiap tahunnya.

    Sebagai informasi, para peneliti menggunakan model prediksi untuk memperhitungkan pertumbuhan jumlah satelit di angkasa dan menemukan bahwa jumlah aluminium bisa meningkat hingga 360 metrik ton — atau 640% di atas tingkat alami.

  • Komdigi Temukan Ratusan Ribu Rekening dan Nomor Seluler Terindikasi Judol

    Komdigi Temukan Ratusan Ribu Rekening dan Nomor Seluler Terindikasi Judol

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mengungkap memiliki basis data besar yang berisi ratusan ribu rekening yang terindikasi tindak pidana, termasuk judi online (judol).

    Tidak hanya sampai disitu, Direktur Pengendalian Aplikasi Informatika Komdigi, Teguh Arifiyadi, mengatakan pihaknya juga mengantongi puluhan ribu nomor ponsel terindikasi judol. 

    “Komdigi itu punya database isinya lebih dari 300–400 ribu rekening-rekening terindikasi pidana, disitu termasuk adalah rekening judol. Sekarang tidak hanya rekening. Kami juga punya blacklist nomor-nomor seluler. Jumlahnya sampai mungkin puluhan ribu nomor seluler,” kata Teguh Konferensi Pers & Nobar Film Agen +62 yang digelar DANA di Jakarta pada Kamis (3/7/2025). 

    Teguh mengatakan database tersebut kini telah dimanfaatkan oleh sejumlah penyelenggara sistem pembayaran untuk mengurangi risiko penyalahgunaan sistem keuangan oleh pelaku kejahatan digital.

    Teguh menjelaskan ketika pengguna melakukan transfer atau mengirim uang, sistem pada platform akan menampilkan notifikasi peringatan apabila rekening atau nomor tujuan tercatat dalam database yang dicurigai terlibat tindak pidana. Lebih lanjut, Teguh menjelaskan notifikasi yang muncul saat pengguna melakukan transaksi, berasal dari data-data yang telah dikumpulkan oleh Komdigi, baik berupa nomor rekening maupun nomor ponsel yang telah masuk daftar hitam.

    “Dasar notifikasinya apa? Satu, dari penyelenggara. Salah satunya dari database, blacklist, rekening, ataupun nomor seluler yang dimiliki oleh Komdigi,” ujarnya.

    Saat ini, lanjut Teguh, sudah ada lebih dari 30 penyelenggara layanan digital yang terhubung dengan sistem database Komdigi. Namun jumlah ini dinilai masih kecil dibandingkan total jumlah lembaga keuangan dan fintech yang beroperasi di Indonesia.

    Komdigi menargetkan agar ke depannya seluruh penyelenggara sistem keuangan, termasuk perbankan dan fintech, terhubung ke database tersebut untuk mencegah pelaku kejahatan digital membuka rekening baru di institusi berbeda.

    “Kalau semua sudah terhubung, atau diwajibkan terhubung, artinya koleksi database blacklist rekening maupun nomor seluler tadi juga dipakai untuk mencegar transaksi. Itu yang kita punya,” lanjut Teguh.

    Ke depan, Komdigi berencana memperluas cakupan jenis data yang masuk dalam sistem blacklist mereka. Tak hanya rekening dan nomor seluler, tetapi juga identitas lainnya seperti Nomor Induk Kependudukan (NIK), alamat email, hingga alamat kripto.

    “Jadi database raksasa isinya blacklist apapun. Jadi kalau orang sudah rekeningnya ataupun nomor NIK-nya dipakai untuk membuka rekening terkait pidana, dia buka di bank lain, tolak. Dia buka di fintech, ditolak. Dia buka di pembiayaan, tolak. Semua terhubung, termasuk juga nomor seluler, email, dan lain-lain,” pungkasnya.

  • Bisnis Anak Usaha Beririsan, Telkom (TLKM) Dinilai Perlu Lakukan Audit

    Bisnis Anak Usaha Beririsan, Telkom (TLKM) Dinilai Perlu Lakukan Audit

    Bisnis.com, JAKARTA – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) diminta melakukan secara internal agar bisnis anak usaha lebih menguntungkan dan tidak saling beririsan. 

    Dengan audit tersebut, Telkom diharapkan dapat bergerak lebih efisien dan menguntungkan.

    Direktur Eksekutif Indonesia ICT Institute Heru Sutadi menilai rencana Telkom menutup anak dan cucu usaha minim kontribusi perlu didahului oleh proses audit.

    Menurut dia, audit diperlukan guna mendapatkan potret yang jelas mengenai kondisi masing-masing perusahaan di bawah naungan Telkom Group.

    “Baiknya diaudit dulu semua perusahaan di bawah Telkom Group agar terpotret jelas bagaimana kondisi masing-masing perusahaan. Setelah itu, baru dievaluasi dan diputuskan, mana yang bisa digabung dan mana yang harus ditutup,” kata Heru

    Tiap-tiap anak dan cucu usaha, dinilai mesti fokus pada kinerja masing-masing dan potensi perusahaan ke depan. Sebab, jelasnya, Telkom memiliki banyak anak dan cucu usaha di luar scope bisnis perusahaan yang saling beririsan satu sama lain.

    Sementara itu, lanjut Heru, sebagai perusahaan Telkom harus lebih ringkas demi mempermudah gerak serta menjadi lebih efisien.

    “Kalau kegemukan susah bergerak dan pasti boros. Banyak orang yang sama mendapat pendapatan dari anak usaha berbeda, padahal gajinya seperti di Telkom sudah besar. Anak usaha yang kurang menguntungkan dan tidak memiliki prospek hanya jadi cash cow (sapi perah) saja,” ujarnya.

    Diberitakan sebelumnya, Telkom berencana menutup anak dan cucu perusahaan yang dalam 5 tahun terakhir tidak memberikan dampak signifikan terhadap bisnis perusahaan. 

    Direktur Utama Telkom Dian Siswarini mengatakan perusahaan tengah memantau dan melakukan evaluasi terhadap anak dan cucu perusahaan.

    Salah satu yang menjadi poin evaluasi adalah kontribusi yang diberikan anak dan cucu perusahaan kepada perusahaan telekomunikasi milik negara tersebut, di tengah kondisi penurunan kinerja.

    Dilansir dari lama resmi, Telkom saat ini memiliki 12 anak perusahaan yang dimiliki langsung oleh Telkom. Pendapatan dari anak usaha tersebut terkonsolidasi dengan perusahaan.

    Adapun anak perusahaan tersebut antara lain: PT Metra-Net, PT Pins Indonesia, PT Sigma Cipta Caraka (Telkomsigma), PT Telkom Satelit Indonesia (Telkomsat), PT Infrastruktur Telekomunikasi Indonesia (TelkomInfra), PT Telekomunikasi Indonesia Internasional dan PT Multimedia Nusantara (Telkometra).

    Kemudian, PT Telkom Data Ekosistem (NeutraDC), PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (Mtiratel), PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel), PT Telkom Akses, dan PT Graha Sarana Duta (Telkom Property).

    Direktur Utama Telkom Dian Siswarini mengatakan perusahaan tengah memantau dan melakukan evaluasi terhadap anak dan cucu perusahaan. Salah satu yang menjadi poin evaluasi adalah kontribusi yang diberikan anak dan cucu perusahaan kepada perusahaan telekomunikasi milik negara tersebut, di tengah kondisi penurunan kinerja.

    Langkah ini dilakukan sesuai arahan Danantara agar Telkom dapat bergerak lebih ramping dan lincah menghadapi persaingan industri telekomunikasi yang makin menantang.

    “[Anak dan cucu perusahaan] yang tidak memberikan value kepada kami, tentu akan mulai di-swept,” kata Dian dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VI, Rabu (2/7/2025). 

    Dian menambahkan selain menutup, perusahaan juga membuka opsi untuk menggabung anak dan cucu perusahaan Telkom, dengan anak perusahaan BUMN lain. Dengan hadirnya Danantara, proses tersebut dapat terjadi. 

    Sebagai contoh, kata Dian, anak perusahaan properti di satu perusahaan BUMN, sekarang bisa digabung dengan anak perusahaan properti lain. Hal tersebut juga berlaku untuk anak dan cucu usaha Telkom. 

    “Untuk streamlining (perampingan), sekarang Pak Seno (Direktur Strategic Portfolio Telkom) yang akan melakukan reviewnya. Memang ke depannya agar Telkom ini bisa menjadi lebih ramping dan juga lebih lincah, dan lebih menguntungkan,” kata Dian.

  • Perampingan Anak Usaha Bakal Bantu Telkom (TLKM) Fokus ke Bisnis Inti

    Perampingan Anak Usaha Bakal Bantu Telkom (TLKM) Fokus ke Bisnis Inti

    Bisnis.com, JAKARTA — Rencana PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) menutup anak dan cucu perusahaan yang tidak berkontribusi signifikan dalam 5 tahun terakhir dinilai sebagai langkah tepat.

    Ketua Umum Indonesian Digital Empowering Community (IDIEC) Tesar Sandikapura mengatakan selain bergerak lebih lincah dan menguntungkan, penutupan anak usaha juga membuat beban keuangan perusahaan lebih rendah. Alhasil, laba yang dibukukan lebih optimal. 

    “Sehingga Telkom bisa fokus kepada core bisnis yang memang masih menguntungkan,” kata Tesar kepada Bisnis, Kamis (3/7/2025).

    Adapun mengenai anak usaha perlu dipertimbangkan untuk ditutup atau dilebur, menurut Tesar, adalah anak perusahaan yang bergerak di bidang aplikasi dan memiliki pesaing besar. 

    Menurutnya, Telkom memiliki jejak kurang optimal dalam hal ini, dia menyinggung e-commerce Blanja.com yang ditutup pada September 2020, karena kalah bersaing dengan raksasa e-commerce lainnya seperti Tokopedia dan Shopee. 

    Layanan aplikasi keuangan seperti LinkAja, menurut Tesar, salah satu yang dapat dipertimbangkan.

    Terpisah, Ketua Pusat Kajian Kebijakan dan Regulasi Telekomunikasi Institut Teknologi Bandung (ITB), Ian Yosef M. Edward, meyakini Telkom sudah membuat kajian menyeluruh dan resiko dari semua sisi menyoal langkah yang diambil.

    “Jadi, [langkah ini] sudah merupakan solusi terbaik untuk meningkatkan kinerja Telkom,” jelas dia.

    Dari segi peluang, Ian menyebut upaya ini akan meningkatkan revenue serta menjaga level risiko untuk keberlangsungan bisnis digital perusahaan hingga puluhan tahun. Kendati demikian, perlu waktu penyesuaian untuk setiap perubahan.

    Lebih lanjut, dia menilai Telkom beserta pengguna layanannya memerlukan anak usaha yang mampu memberikan dukungan. Mulai dari sisi pendapatan, sinergi, hingga dampak sosial dan ekonomi bagi masyarakat Indonesia sehingga perseroan dapat bertumbuh.

    Dilansir dari laman resmi, Telkom saat ini memiliki 12 anak perusahaan yang dimiliki langsung oleh Telkom. Pendapatan dari anak usaha tersebut terkonsolidasi dengan perusahaan.

    Adapun anak perusahaan tersebut antara lain: PT Metra-Net, PT Pins Indonesia, PT Sigma Cipta Caraka (Telkomsigma), PT Telkom Satelit Indonesia (Telkomsat), PT Infrastruktur Telekomunikasi Indonesia (TelkomInfra), PT Telekomunikasi Indonesia Internasional dan PT Multimedia Nusantara (Telkometra).

    Kemudian, PT Telkom Data Ekosistem (NeutraDC), PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (Mtiratel), PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel), PT Telkom Akses, dan PT Graha Sarana Duta (Telkom Property).

    Diketahui, sepanjang 2024, Telkom mencatatkan pendapatan sebesar Rp149,9 triliun atau tumbuh 0,50% dari  dengan realisasi tahun sebelumnya yang sebesar Rp149,2 triliun. 

    Berdasarkan laporan kinerja keuangan tahunan, pertumbuhan pendapatan didorong oleh pos data, internet, dan layanan IT yang menyumbang sebesar Rp90,5 triliun, atau tumbuh sebesar 3,5% dibandingkan dengan realisasi 2023 sebesar Rp87,4 triliun. 

  • Telkomsel Raih Dua Penghargaan HR Asia 2025 Berkat Pemanfaatan AI

    Telkomsel Raih Dua Penghargaan HR Asia 2025 Berkat Pemanfaatan AI

    Bisnis.com, JAKARTA – Telkomsel kembali diapresiasi oleh HR Asia Best Companies to Work for in Asia 2025. Dalam ajang internasional tersebut, Telkomsel meraih dua penghargaan sekaligus: Best Companies to Work for in Asia (untuk tahun kelima berturut-turut) dan Tech Empowerment Award berkat pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan (AI) pada aplikasi internal Mobile Office Application and Automation (MOANA).

    Direktur Human Capital Management Telkomsel, Indrawan, menyatakan, “Penghargaan ini terasa makin istimewa karena bertepatan dengan perayaan 30 tahun Telkomsel. Selama tiga dekade, kami berupaya menciptakan lingkungan kerja yang inklusif, mendukung, dan berkelanjutan bagi seluruh karyawan. Pencapaian hari ini menjadi pengingat agar kami terus menaikkan standar praktik Human Resources demi kemajuan insan Telkomsel dan industri nasional.”

    Predikat Best Companies to Work for in Asia 2025 ditentukan melalui metodologi Total Engagement Assessment Model (TEAM) yang mengukur kepuasan dan keterlibatan karyawan pada tiga dimensi: Core (Collective Organization for Real Engagement), Self (Heart, Mind & Soul), dan Group (Think, Feel, Do). Rata-rata skor Telkomsel berada di atas rata-rata industri atas ketiga aspek tersebut, sehingga perusahaan pun kembali dianugerahi trofi kehormatan The Gold Harmonia.

    Penghargaan Tech Empowerment Award 2025 mengakui keberhasilan Telkomsel meningkatkan pengalaman karyawan melalui MOANA, sebuah aplikasi yang mengintegrasikan seluruh layanan HR, komunikasi, dan produktivitas dalam satu platform terpadu. MOANA menghadirkan agen percakapan berbasis AI untuk pencarian informasi, penjadwalan rapat, otomasi administrasi, hingga kolaborasi dan jejaring internal yang lebih mudah, sehingga karyawan dapat fokus pada inovasi dan pengembangan diri. Hasilnya, alur kerja lebih efisien, pengambilan keputusan lebih cepat, dan perusahaan bisa semakin fokus ke pengembangan talenta serta penguatan budaya kerja digital yang human centric.

    HR Asia Best Companies to Work for in Asia merupakan ajang tahunan yang diselenggarakan oleh HR Asia, bagian dari Business Media International, guna mengapresiasi perusahaan-perusahaan dengan lingkungan kerja terbaik di kawasan. Informasi lebih lanjut tersedia di hr.asia/awards.