Category: Bisnis.com Tekno

  • Waspada! Miliaran Pengguna Google Maps Terancam Ulasan Palsu

    Waspada! Miliaran Pengguna Google Maps Terancam Ulasan Palsu

    Bisnis.com, JAKARTA — Pengguna Google maps terancam ulasan palsu seiring dengan maraknya jasa pembuatan dan penjualan profil bisnis. Selama beberapa bulan ini, ada modus baru penipuan yang dilancarkan pelakunya melalui aplikasi Google Maps berupa pembuatan dan penjualan profil bisnis semu.

    Dilansir USA Today, Senin (7/7/2025) pihak Google menggugat seorang pria asal Maryland, Yaniv Asayag, yang dalam dua tahun terakhir menyalahgunakan perusahaan Eagle Locksmith dan Eagle Services LLC miliknya untuk membuat iklan online dan juga ulasan palsu.

    Yaniv beserta calon konspirator lainnya lalu menjual serta memposting ulasan palsu tersebut di Google Maps dan Google Search, bahkan juga menjual data konsumen yang terpikat oleh iklan dan ulasan tersebut kepada pihak ketiga. 

    Akibat kejadian tersebut, Google melakukan penyelidikan yang mengungkap dan menghapus lebih dari 10.000 iklan palsu dan tidak sah, dan mengusut penipuan lainnya seperti bisnis palsu hingga akun sah yang telah diretas atau dibajak.

    Pratik ini menjadi ancaman bagi miliaran pengguna Google Maps.

    “Daftar bisnis palsu dilarang di Google Maps, dan kami menggunakan berbagai alat untuk melindungi bisnis dan pengguna. Gugatan ini merupakan hasil dari upaya kami dan mengirimkan pesan yang jelas bahwa skema peniruan identitas tidak akan ditoleransi.” Kata seorang penasihat umum Google, Halimah DeLaine Prado terkait gugatan terhadap Yaniv Asayag, dikutip USA Today.

    DeLaine Prado juga menjelaskan bagaimana taktik yang digunakan para penipu di Google Maps yaitu “Umpan dan Tukar”, mereka menargetkan pelanggan yang berada dalam situasi rentan.

    Seperti misalnya ketika seorang pelanggan tengah mencari layanan lokal, dan bukannya menghubungi langsung pihak layanan, malah tertipu oleh daftar palsu.

    Ketika konsumen tersebut menghubungi perusahaan asli, akibat tertipu bisnis palsu itu, nomor akan disadap dan dialihkan melalui “layanan pembuatan prospek”, kemudian panggilan akan mengarah ke penipu.

    Dengan begitu, konsumen pun terhubung dengan perusahaan yang sama sekali berbeda dari perusahaan yang mereka kira akan mereka hubungi. Penipuan ini juga sering kali meminta harga yang jauh lebih tinggi dibanding harga awal.

    Untuk mencegah tindak penipuan yang terus menyebar ini, pengguna diharapkan lebih berhati-hati. DeLaine Prado mengimbau bila menemukan pertanda aneh dari suatu profil bisnis di Google Maps, pengguna harus memverifikasi keabsahan perusahaan tersebut.

    “Berhentilah sejenak, pengguna harus memeriksa URL dan nomor telepon perusahaan untuk memastikan bahwa keduanya sesuai dengan bisnis yang diiklankan” Jelas DeLaine Prado, dikutip dari CBS News.

    Tanda bahaya lain yang diungkapkan penasihat umum Google itu adalah ketika perusahaan meminta informasi lebih dari yang diperlukan, misalnya nomor jaminan sosial, padahal hanya akan digunakan untuk layanan mailing list.

    Pengguna juga perlu waspada jika mereka diminta membayar layanan dengan cara yang tidak konvensional, seperti membayar lewat kartu hadiah atau transfer kawat.

    Pihak Google membeberkan bahwa gugatan atas penipuan lewat Google Maps ini bukanlah yang pertama kali, sebab pada 2023, mereka telah menghapus dan memblokir sekitar 12 juta profil bisnis palsu. 

    Perusahaan tersebut juga berencana menyumbangkan semua ganti rugi yang dimenangkannya dalam kasus ini kepada organisasi-organisasi yang berupaya memerangi penipuan. (Muhamad Rafi Firmansyah Harun)

  • Judi Online Makin Menjadi, Komdigi Berantas 3 Juta Situs dalam Setahun

    Judi Online Makin Menjadi, Komdigi Berantas 3 Juta Situs dalam Setahun

    Bisnis.com, JAKARTA – Judi online alias judol sudah semakin marak dan nyaris tak terbendung di Indonesia. Perlu kesadaran masyarakat akan bahayanya permainan ini untuk masa depan diri sendiri dan negara. 

    Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menyebutkan bahwa hingga kini, berbagai upaya yang telah dilakukan oleh lintas sektor untuk mengatasi judi online di Indonesia, termasuk korban-korbannya. 

    Teguh Arifiyadi, Direktur Pengawasan Sertifikasi dan Transaksi Elektronik Kementerian Komunikasi dan Digital mengatakan bahwa saat ini pergerakan situs judi online semakin masif. 

    “Dalam lima tahun sampai dengan 2023, jumlah situs judi online yang berhasil diblokir Komdigi itu sekitar 800.000 situs. Sekarang, antara 2023 – 2024, dalam setahun bisa di atas 3 juta situs yang diblokir,” ungkap Teguh dalam konferensi pers rilis film Agen +62 di Jakarta, Kamis (3/7/2025). 

    Teguh mengungkapkan, uniknya, bagi para pemain judi, mereka tidak merasa menjadi korban. 

    “Maka, kuncinya adalah pada kesadaran penggunanya. Mau berjuta-juta situs atau aplikasi yang diblokir, jika tidak ada kesadaran kolektif dari penggunanya, maka tidak akan bisa terselesaikan isu ini,” imbuhnya. 

    Kini, salah satu upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya judi online dimulai dari edukasi, misalnya, menonton film Agen +62. 

    Film komedi edukatif Agen+62 yang disutradarai oleh Dinna Jasanti ini menjadi medium baru untuk kembali menyuarakan bahaya judi online, dengan pendekatan yang lebih ringan untuk masyarakat.

    Menurutnya, pendekatan kreatif dan inovatif bisa menjadi cara baru yang ampuh untuk melakukan edukasi dan berantas judi online. 

    Berdasarkan Data Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menyebutkan bahwa pada kuartal pertama 2025 ada lebih dari 11 juta pemain judi online di Indonesia. 

    Itulah sebabnya, film Agen+62 dikemas dengan pendekatan komedi untuk menjangkau anak muda yang cenderung rentan terpapar judi online. 

    “Kami pilih genre komedi aksi karena humor dan komedi itu bentuk resiliensi orang Indonesia, simbol kekuatan kita sebagai bangsa. Justru lewat cara itu, kita bisa membicarakan hal-hal yang sulit,” jelas Orchida Ramadhania, Produser Film Agen+62.

    Hal ini juga dibenarkan Rieke Diah Pitaloka, Pemeran Utama Film Agen+62, yang menuturkan bahwa penggunaan pendekatan komedi sengaja dilakukan untuk menyampaikan pesan yang lebih mengena dan bisa diterima semua kalangan. 

    “Aku selalu berkeyakinan seni adalah cara terbaik untuk membangun kesadaran. Membangun kesadaran ini dengan melibatkan orang di dalamnya tanpa harus meneriakinya. Karena memang orang kalau sedang kecanduan tidak akan bisa ditegur,” tegasnya. 

    Dalam kaitannya menanggapi isu ini, Rieke menegaskan bahwa apabila hanya mengandalkan satu sampai dua institusi negara rasanya tidak mungkin. 

    Cara terbaik adalah dengan menggerakkan semua pihak, termasuk kementerian, masyarakat, lembaga keuangan, dan perbankan,” imbuhnya.

  • Hari Terpendek Sepanjang Masa 9 dan 22 Juli, dan 22 Agustus, Gara-gara Bumi Berputar Lebih Cepat

    Hari Terpendek Sepanjang Masa 9 dan 22 Juli, dan 22 Agustus, Gara-gara Bumi Berputar Lebih Cepat

    Bisnis.com, JAKARTA – Bumi kemungkinan akan berputar sedikit lebih cepat pada bulan Juli dan Agustus, yang  menyebabkan hari-hari menjadi lebih pendek.

    Perlu dicatat, Bumi menyelesaikan sedikit lebih dari 365 putaran penuh pada porosnya setiap tahun. Itulah jumlah total hari yang kita miliki dalam setahun.

    Namun, tidak selalu seperti ini. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa di masa lalu, Bumi membutuhkan waktu antara 490 dan 372 hari untuk menyelesaikan satu perjalanan mengelilingi Matahari. Jadi, hari-hari mana di bulan Juli dan Agustus yang mungkin menjadi yang terpendek? Dan apa alasan di balik perubahan ini?

    Seorang ilmuwan telah memperingatkan bahwa rotasi Bumi bertambah cepat secara tak terduga, dengan hari terpendek dalam sejarah mungkin hanya beberapa minggu lagi.

    Graham Jones, seorang astrofisikawan dari Universitas London, mengatakan putaran Bumi mungkin sedikit meningkat pada tiga hari tertentu, 9 Juli, 22 Juli, dan 5 Agustus, katanya kepada Daily Mail. Perbedaannya akan sangat kecil, hanya diukur dalam milidetik.

    Pada hari-hari tersebut, panjang hari bisa berkurang 1,30, 1,38, atau 1,51 milidetik, satu demi satu.

    Para ahli mengatakan bahwa perubahan sekecil apa pun dapat memengaruhi sistem satelit, akurasi GPS, dan cara kita melacak waktu. Leonid Zotov, seorang peneliti di Universitas Negeri Moskow, mengatakan: “Tidak seorang pun menduga hal ini, penyebab percepatan ini tidak dijelaskan.”

  • PCIe Lane Sharing Memperlambat Kinerja Komputer, Mitos atau Fakta?

    PCIe Lane Sharing Memperlambat Kinerja Komputer, Mitos atau Fakta?

    Bisnis.com, JAKARTA — Peripheral Component Interconnect Express (PCIe) adalah istilah untuk saluran terbatas dalam perangkat komputer yang terhubung dengan Central Processing Unit (CPU). Beberapa orang mengaitkan hal ini dengan kinerja komputer yang lambat. 

    Setiap Graphic Processing Unit (GPU), Solid State Drive (SSD), atau kartu kreator yang dicolokkan ke dalam motherboard perlu mengirim data ke CPU agar berfungsi, dan proses ini dilakukan lewat jalur PCIe.

    Setiap CPU punya jumlah jalur PCIe yang tetap, yang menentukan lebar pita dan tercantum sebagai x4,x8, x16, atau x20 dalam lembar spesifikasi dan panduan pengguna.

    Mencolokkan komponen ke slot PCIe akan menghabiskan jalur, misalnya, GPU dipasang pada slot x16 primer untuk mendapatkan lebar pita yang paling banyak. Apabila pengguna memiliki SSD M.2, ini akan menghabiskan empat jalur tambahan, sehingga totalnya jadi 20.

    Jika CPU hanya menawarkan 20 jalur, GPU atau SSD tambahan apapun akan diarahkan secara tidak langsung ke PCIe motherboard yang masih terhubung dengan CPU. Tanpa disadari, tindakan berbagi jalur seperti itu malah memperlambat performa komputer pada sebagian besar pengguna.

    Apabila ingin mendapatkan kecepatan Gen 5 penuh dalam perangkat keras PCIe 5.0, maka dibutuhkan juga CPU, motherboard, dan perangkat dengan dukungan Gen 5 asli. Meskipun masih ada kemungkinan hal itu tidak berjalan dengan kecepatan penuh bila jalur PCIe jadi hambatan.

    Bagaimana cara memeriksa apakah SSD merusak kinerja GPU?

    Dilansir Slashgear, Minggu (6/7/2025), pengguna tetap memerlukan setidaknya motherboard B650e untuk benar-benar bisa memanfaatkan jalur PCIe Gen 5 yang disediakan AMD. Motherboard B650 tingkat pemula bahkan X870E yang dirancang untuk kelas atas sama sekali tidak menawarkan slot M.2 Gen 5.

    Dokumentasi motherboard dari Asus menunjukkan cara kerja berbagi jalur PCIe pada X870E. Jika Slot M.2 ketiga digunakan, slot PCIe x16 Gen 5 pertama turun ke x8 dan yang kedua berjalan pada x4.

    Pada delapan jalur, ini masih sama dengan bandwith x16 dari slot PCIe 4.0, dan x8 untuk slot kedua. Jika slot M.2 kedua dan ketiga memiliki SSD di dalamnya, slot PCIe x16 kedua dinonaktifkan sepenuhnya. 

    Pada kesempatan terpisah, Gamers Nexus menguji hal serupa dengan RTX 5090. Mereka menemukan bahwa penurunan dari Gen 5 x16 ke Gen 3 x16 hanya mengakibatkan penurunan kinerja 1-4% dalam game modern. Dalam artian, dampaknya di dunia nyata untuk para gamer dinilai lebih kecil daripada yang diperkirakan.

    Namun, bila pengguna masih ingin memeriksa konfigurasi jalur PCIe GPU, mereka dapat menggunakan software seperti CPU-Z. Caranya adalah, cukup dengan membuka tab “Mainboard”, lalu cari bagian “Graphic Interface”. Di bawah blok “Bus”, periksa apakah lebar tautan “current link width” cocok dengan “max enabled”. Bila tidak cocok, maka GPU akan berjalan pada nilai yang lebih rendah dari keduanya. (Muhamad Rafi Firmansyah Harun)

  • Google Chrome Lemot Meski Sudah Tutup Banyak Tab, Ini Solusinya

    Google Chrome Lemot Meski Sudah Tutup Banyak Tab, Ini Solusinya

    Bisnis.com, JAKARTA — Google Chrome atau juga populer dengan sebutan Chrome, masih menjadi salah satu aplikasi peramban (browser) yang eksis hingga saat ini di banyak sistem operasi seperti Windows, atau Android. Akan tetapi, sering kali peramban ini menghabiskan banyak daya bahkan memperlambat kinerja komputer.

    Meskipun Chrome telah coba diperbaiki selama bertahun-tahun, dan juga memiliki pengelola tugas khusus bagi pengguna yang ahli untuk mengelola semua tab, ekstensi, dan proses yang berjalan di dalamnya, peramban tersebut entah kenapa seolah menolak bekerja dengan baik, tidak peduli berapa banyak tab yang ditutup.

    Cara-cara seperti menutup tab yang tidak digunakan, menghapus cache, cookie, dan riwayat browser, menonaktifkan ekstensi bermasalah, serta memperbarui Chrome ke versi terbaru dapat menjadi pilihan solusi untuk mempercepat performa peramban tersebut.

    Akan tetapi, jika opsi-opsi tersebut tetap tidak bekerja, maka masalahnya mungkin ada pada prosesor komputer. Itu diakibatkan terlalu banyaknya beban yang dipikul prosesor sehingga membuat performa menjadi lambat.

    Salah satu pengaturan yang mungkin untuk dimanfaatkan dalam mempercepat performa peramban adalah mengubah akselerasi grafis Chrome, yang selain membantu aplikasi tersebut bekerja lebih tenang, juga mendistribusikan beban antara CPU dan GPU dengan baik saat sedang browsing.

    Pengaturan tersebut berfungsi tidak spesifik hanya untuk Chrome, tetapi juga pada browser lainnya seperti Brave, Microsoft Edge, dan Opera.

    Dilansir Slashgear, berikut ini adalah cara menyetel pengaturan akselerasi grafis pada browser Chrome:

    1.Untuk mengaktifkan atau menonaktifkan akselerasi grafis,dimulai dengan mengklik tiga titik vertikal di pojok kanan atas aplikasi

    2.Setelahnya, klik Setelan

    3.Klik sistem di dekat bagian bawah menu setelan sebelah kiri, lalu alihkan kotak berlabel “Gunakan akselerasi grafis saat tersedia”

    Untuk peramban lainnya, misalnya Microsoft Edge, setelan ini dapat ditemukan dengan membuka menu Setelan, mengklik Sistem dan Kinerja, lalu memilih kotak berlabel Akselerasi Grafis, dan mengalihkan kotak berlabel tersebut. Peramban butuh dimulai ulang agar setelan tersebut dapat segera diterapkan.

    Akselerasi grafis nantinya akan memberi manfaat paling besar untuk komputer dengan GPU diskret, misalnya laptop gaming kustom yang memiliki kartu grafis paling kuat dari NVIDIA atau AMD. Pengaturan tersebut dalam sebagian besar kasus perlu untuk tetap diaktifkan.

    Namun, untuk perangkat komputer dengan grafis terintegrasi, termasuk Apple Mac, hasilnya mungkin berbeda-beda. Ada yang merasakan peningkatan yang signifikan, ada juga yang malah browsernya makin melambat.

    Bila terjadi kasus Chrome mogok, hang, tersendat, atau lebih lambat dengan akselerasi grafis, maka setelan tersebut ada baiknya dinonaktifkan.

    Pengaturan akselerasi grafis juga berkaitan dengan perlindungan Digital Rights Management (DRM) pada situs streaming, yang membuat pengguna tidak bisa mengambil tangkapan layar pada platform Netflix atau Disney+. 

    Dengan begitu, jika ingin mengambil tangkapan layar di aplikasi streaming, akselerasi grafis perlu dinonaktifkan terlebih dahulu. (Muhamad Rafi Firmansyah Harun)

  • Prabowo Diminta Tegas, Dorong Netflix

    Prabowo Diminta Tegas, Dorong Netflix

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto diminta untuk terlibat aktif dalam mendorong raksasa teknologi seperti Google, Netflix, dan YouTube dalam membangun infrastruktur di Indonesia.

    Adapun jika tidak berkenan terlibat pembangunan, pemerintah diminta menerapkan kebijakan berbagi pendapatan antara OTT dengan perusahaan telekomunikasi yang telah membangun infrastruktur internet. 

    Dewan Pengawas Masyarakat Telematika (MASTEL) Agung Harsoyo mengatakan platform Over-the-Top (OTT) seperti Facebook, Google, dan Netflix serta platform OTT lainnya menghasilkan lonjakan trafik data yang sangat signifikan. 

    Pada saat yang bersamaan, OTT juga menarik biaya kepada pelanggan untuk sejumlah layanan ekslusif. Bisnis OTT yang mengeruk untuk tidak diimbangi dengan keterlibatan dalam pembangunan konektivitas internet di dalam negeri, saat pemerintah membutuhkan dukungan untuk meningkatkan kecepatan dan memperluas layanan internet.   

    Agung menyarankan agar pemerintah terlibat aktif dalam memaksa OTT terlibat dalam pembangunan infrastruktur. Kalaupun OTT menolak, pemerintah dapat menerapkan skema berbagi pendapatan antara OTT dengan pemain dalam negeri seperti yang dilakukan sejumlah negara di Asia.

    Pemerintah, lanjutnya, perlu menjadi arsitek yang merancang model kerja sama yang adil, misalnya Fair Share Model di Korea Selatan yang berbasis volume trafik (cost recovery), atau Revenue Sharing yang digagas India melalui berbagi pendapatan OTT dari iklan dan subscriptions.

    “Di India, beberapa model kerja sama telah berkembang antara telko dan OTT. Beberapa operator dan OTT menjajaki pembagian hasil atau kerja sama pemanfaatan infrastruktur, misalnya untuk caching konten secara lokal agar mengurangi beban trafik internasional,” kata Agung kepada Bisnis, Minggu (6/7/2025).

    Selain itu, skema kerja sama lainnya yang dapat dilakukan adalah bundling konten dan paket layanan, zero-rating dan penawaran eksklusif hingga investasi langsung. 

    Reliance Jio, misalnya, tidak hanya bekerja sama, tetapi juga membangun dan mengakuisisi platform OTT-nya sendiri, yang kemudian bermitra atau bersaing langsung dengan OTT global.

    Secara industri, kolaborasi ini akan meningkatkan efisiensi sekaligus meningkatkan kualitas layanan untuk pelanggan. Pemerintah dalam hal ini memfasilitasi dengan regulasi yang dibutuhkan agar kolaborasi dapat terselenggara dengan baik.

    Sekadar informasi, pada 2024, Netflix membukukan pendapatan sebesar US$13 miliar atau Rp631,34 triliun (kurs: Rp16.188). Netflix memproyeksikan tahun ini pendapatan mereka dapat menyentuh Rp720,41 triliun. 

    Jika dibandingkan dengan pendapatan perusahaan telekomunikasi di Indonesia, jumlah pendapatan tersebut hampir 4x lipat pendapatan yang dibukukan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. pada periode yang sama dan 12 kali lipat jika dibandingkan dengan pendapatan PT Indosat Tbk. (ISAT).

    Sementara itu induk Google, Alphabert, mengantongin pendapatan sebesar Rp1.376 triliun dari iklan pada kuartal II/2024. Jumlah tersebut 8x lipat dibandingkan pendapatan Telkom dan 24x lipat dibandingkan pemasukan Indosat.  

    Logo Google

    Adapun di India, pada akhir 2024, para petinggi industri telekomunikasi, seperti Chairman Reliance Jio Akash Ambani, Managing Director Reliance Jio Pankaj Pawar, Vice Chairman Bharti Enterprises Rajan Mittal, dan Managing Director Vodafone Idea Akshaya Moondra, menjerit dan meminta kontribusi yang adil dari penyedia layanan Over The Top (OTT) terhadap biaya jaringan.

    Dalam pertemuan tersebut, para eksekutif dari Reliance Jio, Bharti Airtel, dan Vodafone Idea menekankan pentingnya agar OTT, khususnya Large Traffic Generators (LTGs) atau penyumbang lalu lintas data besar, turut menanggung sebagian biaya jaringan. Mereka menegaskan bahwa usulan ini tidak ditujukan kepada startup atau pelaku usaha kecil.

    Selain isu kontribusi OTT, industri telekomunikasi juga membahas permasalahan terkait Pajak Barang dan Jasa (GST), termasuk kendala dalam klaim input tax credit. Diskusi ini merupakan bagian dari upaya Menteri Komunikasi Scindia untuk mendapatkan pembaruan terkait perkembangan sektor telekomunikasi.

    Agung juga menekankan pentingnya pengaturan kerja sama antara OTT dan operator telekomunikasi demi menjaga keamanan serta kedaulatan nasional, akibat maraknya penipuan melalui layanan OTT seperti WhatsApp yang digunakan untuk pengiriman OTP.

    Kondisi ini diperburuk oleh penyimpanan data pengguna OTT global di luar negeri dan belum adanya regulasi yang mampu mengatur kewajiban mereka secara adil di Indonesia.

    Indonesia, kata Agung, sebenarnya telah memiliki kerangka pengaturan mengenai kerja sama antara OTT dan penyelenggara telekomunikasi melalui Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 46 Tahun 2021 tentang Pos, Telekomunikasi, dan Penyiaran serta Peraturan Menteri Kominfo (PM) Nomor 5 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Telekomunikasi. Namun, regulasi tersebut tidak bersifat imperatif atau tidak mengikat. 

    Pada awal penyusunan regulasi, pemerintah mencanangkan kewajiban kerja sama OTT dan operator sebagai kewajiban hukum, namun terhambat oleh perbedaan pandangan antara pihak pro investasi dan pro kedaulatan.

    Akhirnya, pemerintah memilih pendekatan pro investasi, sehingga kerja sama tidak lagi diwajibkan dalam PP 46/2021 dan PM Komdigi 5/2021.

    Dalam situasi ini, Pemerintah Indonesia harus mengabil langkah yang berani dan progresif untuk memperkuat posisi nasional dalam ekosistem digital. 

    “Hal ini dapat dimulai dengan memperkuat regulasi agar bersifat imperatif dan mewajibkan kerja sama antara OTT dan operator telekomunikasi guna memastikan bahwa penggunaan infrastruktur nasional oleh OTT global diimbangi dengan kontribusi nyata,” kata Agung. 

    Logo Netflix

    Sebelumnya, pada Rapat Dengar Pendapat Komisi VI DPR bersama jajaran Direksi Telkom dan Subholding Wakil Ketua Komisi VI DPR, Andre Rosiade menaruh perhatian pada ketimpangan antara investasi besar operator telekomunikasi di Indonesia dengan keuntungan besar yang diraih OTT. 

    Menurutnya, regulasi terhadap OTT perlu segera diwujudkan, karena tidak hanya menguntungkan Telkom, tetapi juga seluruh operator dan pelaku industri guna menciptakan ekosistem digital yang adil, berkelanjutan, dan mendorong pemerataan layanan di Indonesia.

    Adapun, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) tengah merumuskan peta jalan kebijakan Komdigi sebagai langkah strategi dalam memperkuat ekosistem digital nasional untuk mendukung program pemerintahan Presiden Prabowo. 

  • Telkomsel Raih 4 Penghargaan di TM Forum’s Innovation Awards 2025

    Telkomsel Raih 4 Penghargaan di TM Forum’s Innovation Awards 2025

    Bisnis.com, JAKARTA – TM Forum’s Innovation Awards dikenal luas sebagai tolok ukur inovasi industri telekomunikasi global. Ajang ini diseleksi panel independen yang mewakili lebih dari 800 perusahaan anggota TM Forum termasuk 300+ penyedia layanan komunikasi di dunia yang secara kolektif melayani miliaran pelanggan di lebih dari 110 negara.

    Capaian terbaru ini melanjutkan momentum positif Telkomsel, setelah pada 2024 perusahaan juga mengantongi tiga penghargaan di ajang yang sama, termasuk Best Moonshot Catalyst – Attendee’s Choice Award dan Outstanding Catalyst – Rising Star. Konsistensi tersebut menegaskan posisi Telkomsel sebagai inovator unggulan di tingkat global.

    Direktur Network Telkomsel, Indra Mardiatna, menyatakan, “Sejumlah penghargaan dari TM Forum ini membuktikan komitmen Telkomsel menghadirkan inovasi berbasis teknologi terkini, khususnya artificial intelligence (AI). Partisipasi konsisten kami dalam forum global ini selama tiga tahun terakhir merefleksikan dedikasi Telkomsel untuk bersama menciptakan solusi digital future-ready yang mentransformasi jaringan, mengangkat industri, memperkaya pengalaman pelanggan, dan mempercepat transformasi digital Indonesia.”

    Outstanding Catalyst – Business Impact, Attendees’ Choice

    AI-Enhanced Digital Twins for Best NPS Network – Phase II memadukan AI, digital-twin, dan big-data analytics untuk memprediksi kebutuhan kapasitas jaringan, meminimalkan gangguan, dan terbukti meningkatkan Net Promoter Score (NPS). Proyek ini dijalankan bersama AIS, China Mobile, Entel, Globe, STC, Vodafone Turkey, Cantone Technology, Huawei, dan Primforce.

    Outstanding Catalyst – Use of TM Forum Assets

    Melalui GenAI Proactive Customer Care for 5G Monetization, Telkomsel bersama EITC (DU), STC, Telefónica, Huawei, Minsait Brasil, dan Qeema memanfaatkan Gen AI pada jaringan 5G untuk menghadirkan layanan yang lebih personal secara real-time, meningkatkan loyalitas pelanggan sekaligus membuka peluang pendapatan baru.

    Outstanding Catalyst – Interactive Showcase

    Inisiatif Predictive Intelligence for Optimized Networks & Enhanced Experience Resilience (PIONEER) berkolaborasi dengan AIS, Globe, Singtel, Optus, Dell Technologies, FNT, dan Nvidia memungkinkan pemantauan performa jaringan secara prediktif sehingga konektivitas pelanggan lebih stabil.

    “Telkomsel percaya, teknologi terbaik adalah yang memahami kebutuhan pelanggan secara personal. Inilah alasan kami mengembangkan AI dan autonomous network – agar jaringan bekerja lebih cerdas, responsif, dan andal. Melalui proyek-proyek bersama mitra global ini, kami menunjukkan bagaimana AI memangkas waktu respons, mengoptimalkan kapasitas, serta menciptakan peluang baru bagi semua orang, setiap rumah, dan setiap bisnis, di Indonesia.” pungkas Indra.

    Telkomsel juga meraih pengakuan Innovation Hub Pioneer Projects 2025 untuk Intelligent Stability for Highly Autonomous Core Network, bersama Huawei dan STC merintis jaringan inti berotonomi tinggi, tangguh, dan minim kesalahan melalui otomatisasi berbasis AI. Selain itu, Telkomsel juga berpartisipasi dalam empat proyek AI kolaboratif lain sepanjang DTW 2025.

    Informasi selengkapnya tentang TM Forum’s Innovation Awards 2025 dapat diakses melalui situs resmi TM Forum.

  • 4 Aplikasi Alternatif di iPad yang Bisa Bikin Hidup Makin Produktif!

    4 Aplikasi Alternatif di iPad yang Bisa Bikin Hidup Makin Produktif!

    Bisnis.com, JAKARTA — Perangkat-perangkat keluaran Apple, seperti iPad, sebetulnya sudah memiliki aplikasi bawaan yang mendukung produktivitas dan kreativitas penggunanya.

    Dikutip dari laman resmi Apple, beberapa di antaranya adalah seperti GarageBand, aplikasi yang dapat difungsikan untuk memproduksi musik, atau iMovie, aplikasi editor video yang fitur di dalamnya lengkap. Aplikasi bawaan yang telah disebutkan ini juga tersedia di varian iPad.

    Namun ternyata, masih ada sejumlah aplikasi iPad lainnya yang mungkin luput dari pengetahuan pengguna, yang ternyata juga mampu membantu mengeksplorasi dan mengekspresikan kreativitas para penggunanya seperti yang ada pada daftar berikut menurut Tech Crunch.

    Perlu diingat, bahwa meskipun aplikasi kreatif keluaran Adobe masih sering menjadi pilihan utama, tetapi dalam daftar ini, aplikasi-aplikasi tersebut tidak diikutsertakan.

    4  Aplikasi iPad ‘underrated’ untuk kreativitas:
    Procreate

    Aplikasi ini memungkinkan penggunanya membuat lukisan digital, sketsa, dan juga ilustrasi dengan berbagai pilihan kuas. Procreate juga mudah digunakan, serta dilengkapi interface yang sederhana.

    Aplikasi menggambar satu ini memungkinkan berjalan pada resolusi tinggi hingga 16K x 8K pada iPad Pro. Fitur-fitur lainnya juga tersedia untuk membantu proses kreatif seperti QuickShape, StreamLine, Drawing Assist, dan ColorDrop.

    Ketika karya selesai dibuat, fitur “replay” time-lapse dapat digunakan untuk menampilkan proses kreatif bahkan bisa dibagikan di media sosial dalam format video 30 detik.

    Namun, aplikasi ini membutuhkan pembayaran satu kali sebesar US$12,99 atau sekitar Rp211 ribu (kurs saat ini) sebelum fitur-fitur di dalamnya dapat diakses.

    LumaFusion

    Sama seperti Procreate, aplikasi ini juga membutuhkan pembayaran awal sebesar US$29,99 atau sekitar Rp487 ribu (kurs saat ini).

    LumaFusion adalah opsi lainnya untuk aplikasi edit video. Di dalamnya tersedia berbagai efek, transisi, dan juga fitur sulih suara. Aplikasi ini juga memungkinkan pengguna untuk mengimpor font & grafik, bahkan menyempurnakan audio dengan Graphic EQ, Parametric EQ, dan Voice Isolation.

    Pilihan rasio aspek untuk ekspor videonya pun beragam, mulai dari lanskap 16:9, potret 9:16, persegi, dan banyak lagi.

    Canva

    Mungkin aplikasi yang satu ini sudah sangat populer, tetapi tetap patut dimasukkan ke dalam daftar, karena Canva dapat digunakan untuk membuat file PPT presentasi, infografis, video, postingan media sosial, dan masih banyak lagi dengan templat yang beragam.

    Fitur AI seperti Magic Switch untuk memperluas gambar, dan Magic Media untuk mengubah ide/prompt menjadi gambar juga tersedia dalam aplikasi kreatif ini.

    Sebagian fiturnya gratis, tetapi sebagian lainnya hanya dapat diakses bila berlangganan sebesar US$12,99 atau sekitar Rp211 ribu (kurs saat ini)

    Concepts

    Aplikasi ini dirancang sebagai tempat membuat sketsa ide, catatan, mind map, bahkan storyboard dan desain.

    Terdapat fitur Nudge, Slice, dan Select di dalam Concepts yang memungkinkan pengguna mengubah elemen sketsa dengan mudah tanpa harus menggambar ulang. 

    Aplikasi kreatif ini dilengkapi dengan pilihan pena, pensil, dan kuas realistis yang bisa mengalir dengan tekanan dan kemiringan.

    Concepts juga mampu mengukur, bahkan pada benda di dimesi dunia nyata, ada juga fitur Wheel atau Bar untuk melakukan personalisasi

    Sama seperti Canca, Concepts juga merupakan aplikasi gratis, tetapi terdapat juga opsi berlangganan sebesar US$4,99 atau sekitar Rp81 ribu (kurs saat ini) bila ingin mengakses fitur tambahan, seperti membuat kuas sendiri, atau alat-alat edit premium (Muhamad Rafi Firmansyah Harun).

  • Komdigi Kebut Seleksi Pita 1,4 GHz, Ditarget Rampung Juli 2025

    Komdigi Kebut Seleksi Pita 1,4 GHz, Ditarget Rampung Juli 2025

    Bisnis.com, JAKARTA— Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mengungkap proses seleksi pita frekuensi 1,4 GHz untuk layanan internet tetap (fixed broadband) dipastikan masih terus berjalan. 

    Meski sebelumnya sempat ditargetkan rampung pada Juni 2025, Direktur Jenderal Infrastruktur Digital Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) Wayan Toni Supriyanto mengatakan pelaksanaannya kini diupayakan dapat dilakukan pada bulan Juli 2025.

    “As soon as possible ya. Ini ya di bulan-bulan Juli mudah-mudahan, kalau tidak ada kendala,” katanya usai ditemu di Jakarta, Jumat (4/7/2025). 

    Wayan menjelaskan proses seleksi pita frekuensi tersebut memang memerlukan tahapan yang tidak bisa instan. 

    Salah satu tahap penting adalah finalisasi regulasi teknis dan administratif, termasuk menampung masukan dari publik dan pelaku industri.

    “Itu kan berproses. Tidak seperti membalikkan tangan nanti,” katanya. 

    Seleksi pita 1,4 GHz dinilai penting sebagai bagian dari upaya pemerintah mendorong penetrasi internet berkualitas tinggi di berbagai wilayah Indonesia, terutama kawasan nonperkotaan. 

    Menurut Wayan, wilayah padat penduduk di perkotaan sudah relatif terlayani, sehingga frekuensi ini diharapkan dapat menjadi solusi konektivitas di daerah yang belum terjangkau layanan tetap.

    Dalam prosesnya, pemerintah tidak akan mematok tarif secara regulasi, tetapi memberikan ruang bagi peserta lelang untuk mengajukan penawaran tarif terbaik dengan kecepatan layanan hingga 100 Mbps.

    “Kami tidak mematokannya secara regulasi. Di undang-undang komunikasi kita tidak mengatur tarif, tapi kita mengatur formula tarif,” ungkapnya.

    Meski belum dapat memastikan detail peserta seleksi yang akan ikut serta, Wayan menyebut seluruh operator tetap lokal akan diperbolehkan mengikuti proses seleksi.

    Dia menyarankan agar penyelenggara dapat mengembangkan bisnis dari daerah yang belum padat terlebih dahulu sebelum menjangkau kawasan yang sudah ramai kompetisi.

    “Jadi silakan nanti pemain itu mencari bisnisnya ke mana saja. Itu lebih bagus dari luar dulu, baru masuk ke dalam. Ya, karena di dalam sudah banyak kan sekarang. Di galur-galur sudah semua mekanisme bisnis. Semua bisnis yang mengatur dia mau ngejarnya kemana,” ungkapnya .

    Sebelumnya, Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) turut menyambut baik kehadiran pita frekuensi 1,4 GHz untuk broadband wireless access (BWA) atau internet cepat nirkabel, 

    Ketua Umum APJII Muhammad Arif mengatakan hal itu memberikan dampak positif bagi APJII untuk berkontribusi dalam penyaluran internet kepada masyarakat. 

    “Harapan besar kami bahwa kolaborasi tersebut benar-benar terjadi, yakni bisnis internet anggota APJII dapat bertumbuh dengan tersedianya infrastruktur nirkabel tersebut,” kata Arif kepada Bisnis.com, Minggu (26/1/2025).  

    Arif menilai kebijakan terobosan itu tidak merugikan pemain eksisting. Teknologi BWA diyakini tak mampu menggantikan seluler ataupun pemain internet eksisting, selama pemain BWA hanya diperbolehkan bermain di pasar yang belum terjangkau akses internet.  

    Saat ini jumlah pemain internet di Indonesia lebih dari 1.000 dengan mayoritas pemain di Pulau Jawa, Kehadiran pemain dengan teknologi baru tersebut berpotensi membuat bisnis internet eksisting makin berdarah-darah karena persaingan yang semakin ketat.  

    “Makanya hanya untuk area tertentu saja. Ini kan bukan mobile. Jadi untuk area yang tersegmentasi saja,” kata Arif.

  • Internet Cepat untuk Sekolah Rakyat Didanai Kemensos, Komdigi Siapkan Infrastruktur

    Internet Cepat untuk Sekolah Rakyat Didanai Kemensos, Komdigi Siapkan Infrastruktur

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mengungkapkan penyediaan layanan internet cepat bagi Sekolah Rakyat (SR) akan sepenuhnya didanai oleh Kementerian Sosial (Kemensos). 

    Direktur Jenderal Infrastruktur Digital Komdigi, Wayan Toni Supriyanto, menjelaskan pembiayaan program internet di SR telah ditetapkan oleh Kemensos. Komdigi sendiri akan menyiapkan infrastruktur digital dan berfokus memastikan jaringan sampai ke titik sekolah serta menjaga kualitas layanan.

    “Jadi internet Sekolah Rakyat sudah diputuskan pembiayanya oleh Kemensos. Kami, Komdigi hanya memastikan infrastruktur mendekatkan ke Sekolah Rakyat dan menjaga quality of service-nya sesuai dengan kapasitas yang diberikan,” kata Wayan ditemui usai Private Screening Film “Cyberbullying” di Jakarta pada Jumat (4/7/2025). 

    Dia menegaskan internet yang disiapkan di SR akan menggunakan jaringan tetap berbasis fiber optik atau fixed broadband, bukan jaringan seluler. Menurutnya, kebutuhan sekolah harus didukung oleh koneksi stabil dan berkecepatan tinggi.

    Wayan juga menyebut kecepatan internet 100 Mbps yang disiapkan tidak hanya ditujukan untuk sekolah, tetapi juga dapat melayani berbagai sektor publik dan rumah tangga.

    “Bisa ke rumah tangga, bisa ke sekolah, bisa ke pesantren, bisa ke layanan-layanan publik seperti puskesmas, kelurahan dan lain sebagainya nanti menjadi pelanggan mereka. Itu semua sasarannya sudah diputuskan,” kata Wayan.

    Komdigi sebelumnya memastikan seluruh Sekolah Rakyat akan terhubung dengan jaringan internet berbasis fiber optik (FO) dengan kecepatan minimal 100 Mbps. 

    Penugasan tersebut merupakan amanat langsung dari Presiden Prabowo Subianto dan menjadi bagian dari agenda transformasi pendidikan digital nasional.

    “Sesuai penugasan yang terdapat di Inpres SR, Komdigi mendapat tugas salah satunya mendukung ketersediaan sistem dan jaringan internet di Sekolah Rakyat. Dengan demikian Komdigi akan memastikan bahwa di seluruh SR sudah ada jaringan FO yang bisa digunakan SR untuk mendapatkan layanan internet,” kata Wayan saat dihubungi Bisnis pada Minggu (29/6/2025). 

    Wayan menjelaskan apabila di lokasi sekolah belum terdapat jaringan FO, Komdigi akan bekerja sama dengan operator untuk membangun infrastruktur digital hingga titik sekolah. 

    Sejauh ini, dua sekolah percontohan telah terhubung dengan jaringan FO, yakni SR Menengah Atas 19 Bantul dengan kecepatan 200 Mbps dan SR Menengah Atas 20 Sleman dengan internet 100 Mbps. Koneksi tersebut telah mendukung aktivitas belajar lebih dari 275 siswa.

    Menteri Komdigi Meutya Hafid menambahkan, penyediaan layanan internet di SR merupakan bagian dari konsep smart school yang digagas Presiden Prabowo. Konsep ini menempatkan teknologi dan konektivitas sebagai elemen penting dalam proses pembelajaran.

    “Sekolah ini nanti didesain sesuai arahan Bapak Presiden adalah sekolah dengan smart school, di mana semuanya sangat tergantung juga dengan layanan internet yang diberikan oleh teman-teman Komdigi,” kata Meutya.

    Adapun peluncuran resmi 100 Sekolah Rakyat akan dilangsungkan pada 14 Juli 2025 dan dijadwalkan diresmikan langsung oleh Presiden Prabowo.