Category: Bisnis.com Tekno

  • Starlink Setop Tambah Pelanggan Baru di RI Kala Kapasitas Menipis

    Starlink Setop Tambah Pelanggan Baru di RI Kala Kapasitas Menipis

    Bisnis.com, JAKARTA — Starlink, satelit orbit rendah (LEO) milik Elon Musk, memutuskan berhenti melayani pelanggan baru di Indonesia akibat kapasitas yang tersedia sudah penuh. 

    Perusahaan dinilai terlalu sibuk melayani pelanggan perkotaan dan daerah ‘gemuk’ yang terjangkau fiber optik, serta luput dalam mengemban misi teknologi satelit yaitu, menyalurkan internet ke daerah yang sulit disentuh serat optik. 

    SpaceX mengungkapkan layanan Starlink saat ini tidak tersedia untuk pelanggan baru di Indonesia lataran kehabisan kapasitas. Sebagai infrastruktur penyalur internet berbasis satelit, Starlink memiliki kapasitas terbatas untuk memberikan internet kepada pengguna. 

    Pada Juni 2024, layanan internet berbasis satelit orbit bumi rendah Starlink milik Elon Musk diperkirakan memiliki kapasitas total throughput yang sangat besar hingga 23,7 Terabits per second (Tbps), lebih besar dibandingkan dengan satelit orbit rendah (low earth orbit/LEO) lainnya seperti OneWeb.

    Berdasarkan pemaparan Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI) saat berkunjung ke Bisnis Indonesia, setiap satelit Starlink memiliki kapasitas total throughput mencapai 23,7 Terabits per detik (Tbps). Sementara itu, OneWeb memiliki estimasi kapasitas mencapai 1,56 Tbps per satelit. Telesat memiliki 15 Tbps per satelit. 

    Starlink memiliki kapasitas internet terbesar. Namun, hal tersebut tidak menjamin kapasitas yang tersedia cukup jika pengguna internet di Indonesia terus bertambah. 

    Dilansir dari laman resmi Starlink, Minggu (13/7/2025), perusahaan menyebut aktivasi perangkat baru juga dihentikan sementara bagi pelanggan yang membeli melalui toko ritel atau penjual pihak ketiga.

    “Layanan Starlink saat ini tidak tersedia untuk pelanggan baru di wilayah Anda karena kapasitasnya telah habis terjual di seluruh Indonesia,” demikian tulis Starlink.

    Satelit Starlink mengorbit di luar angkasa

    Pada September 2024, Elon Musk mengeklaim Starlink telah menghubungkan 4 juta masyarakat di 100 negara dengan internet. Jumlah pengguna terus bertambah sementara kapasitas terbatas. 

    Terbaru, SpaceX tengah mencari pendanaan hingga Rp6,5 triliun, salah satunya untuk mengatasi masalah kapasitas satelit yang makin terbatas.

    Adapun para pelanggan di Indonesia dapat melakukan deposit untuk memesan daftar tunggu atau pre-order.  Setelah itu, pelanggan yang mengikuti pre-order akan notifikasi segera setelah layanan tersedia kembali.

    “Harap diperhatikan bahwa kami tidak dapat memberikan perkiraan waktu ketersediaan, tetapi tim kami sedang bekerja sama dengan otoritas setempat untuk menghadirkan Starlink ke Indonesia sesegera mungkin,” tulis Starlink.

  • AS Perkuat Pertahanan Siber, Investasi ke Israel Ditambah

    AS Perkuat Pertahanan Siber, Investasi ke Israel Ditambah

    Bisnis.com, JAKARTA — Amerika Serikat (AS) meningkatkan investasi ke Israel guna memperkuat sektor keamanan siber. 

    Sekitar 40% dari investasi besar AS di bidang keamanan siber kini diarahkan ke perusahaan teknologi siber Israel berdasarkan laporan terbaru Startup Nation Central (SNC) Israel.

    Laporan tersebut memprofilkan lebih dari 500 perusahaan Israel yang aktif di berbagai bidang keamanan siber. Hasilnya, 60% dari perusahaan teknologi siber Israel tersebut merupakan perusahaan rintisan yang baru mencapai tahap awal perkembangan. 

    Sebanyak 16% perusahaan lokal telah mencapai tahap pertumbuhan, lebih dari dua kali lipat dibandingkan rata-rata 7% untuk sub industri lainnya.

    Untuk tenaga kerja, sekitar 20% perusahaan siber Israel saat ini mempekerjakan antara 51 hingga 200 orang. Sementara itu 11% lainnya mempekerjakan lebih dari 200 orang, yang menjadi proporsi yang jauh lebih tinggi dibanding dengan segmen teknologi lainnya.

    Meski perusahaan siber di Israel hanya mencakup 75 dari seluruh bisnis teknologi di sana, mereka dilaporkan telah menarik sejumlah 38% dari seluruh investasi pada tahun 2024. Itu merupakan peningkatan dua kali lipat sejak 2023.

    Laporan SNC juga mengungkapkan bahwa distribusi investasi internasional di Israel telah berubah.

    Meskipun investasi Eropa dan Asia pada Israel cenderung menurun, tetapi AS telah meningkatkan investasinya dalam dua tahun terakhir.

    “Keamanan siber menjadi lebih penting dari sebelumnya, seiring meningkatnya ancaman digital dan berkembangnya teknologi seperti komputasi awan dan AI” Kata CEO SNC, Avi Hasson, yang menjelaskan pentingnya keamanan siber bagi negaranya, dilansir JNS, Senin (14/7/2025).

    Hasson juga mengungkapkan bahwa semakin dunia bergantung pada teknologi digital, semakin besar pula ketergantungannya pada infrastruktur informasi. Tren investasi perusahaan keamanan siber tersebut menurutnya akan menjadi solusi bagi Israel untuk bersaing pada keamanan siber global.

    Sejalan dengan keamanan siber di Israel, Wakil Kepala Pertahanan Siber Israel, Nitzan Amar, melaporkan bahwa negaranya menghadapi peningkatan sebesar 300% serangan siber Iran dan Hizbullah.

    “Terlepas dari upaya musuh kami, tidak ada satu pun serangan yang menargetkan entitas Israel yang mampu membahayakan infrastruktur nasional kami maupun kebebasan operasional IDF untuk menjalankan misinya sejak 7 Oktober.” Kata Amar, sembari mengakui kenaikan ancaman dan mengklaim bahwa Israel berhasil mengatasi serangan, dikutip dari All Israel News.

    Direktorat Siber Nasional Israel (INCD) juga melaporkan, bahwa pada 2024, mereka berhasil mengidentifikasi pemerasan informasi dan perusakan layanan digital yang dilakukan oleh Iran terhadap Israel dan sekutu. 

    Menurut badan tersebut, Iran mengambil sistem pemerintah untuk kemudian digunakan untuk melakukan serangan siber pada Israel. (Muhamad Rafi Firmansyah Harun)

  • Kapasitas Starlink Penuh, Akademisi Soroti Komitmen Pemerataan Internet Elon Musk

    Kapasitas Starlink Penuh, Akademisi Soroti Komitmen Pemerataan Internet Elon Musk

    Bisnis.com, JAKARTA — Akademisi mengkritisi langkah Elon Musk yang membatasi masyarakat Indonesia untuk mendapat layanan satelit orbit rendah Starlink dengan alasan kapasitas yang tersedia sudah penuh.

    Kehadiran Starlink belum memberikan dampak signifikan terhadap pemerataan internet, karena diduga terlalu sibuk melayani pelanggan di wilayah gemuk atau wilayah dengan nilai ekonomi tinggi. 

    Diketahui, untuk menggunakan layanan Starlink, masyarakat harus membeli perangkat VSAT Starlink dengan harga sekitar Rp4,6 jutaan untuk yang standard.

    Setelah memiliki perangkat, pengguna dikawasan residensial dapat harus membayar layanan senilai Rp750.000 per bulan untuk mendapat akses internet Starlink. Harga tersebut dinilai cukup mahal dan tidak dapat diakses oleh seluruh lapisan. 

    Ketua Pusat Kajian Kebijakan dan Regulasi Telekomunikasi Institut Teknologi Bandung (ITB), Ian Yosef M. Edward mengaku telah memperkirakan sejak lama akan ‘tragedi’ ini. Bandwidth satelit Starlink terbatas dan akan mencapai titik jenuhnya, sehingga tidak bisa lagi melayani masyarakat. 

    Dia mengatakan langkah Starlink membatasi masyarakat untuk berlangganan Starlink, sangat merugikan masyarakat Indonesia. Di sisi lain, dia juga mempertanyakan komitmen atas izin labuh dan frekuensi yang diberikan oleh Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mengingat Starlink tidak memberikan pemerataan di seluruh wilayah Indonesia karena kapasitasnya keburu habis  atau penuh. 

    “Seharusnya memang ada kewajiban untuk USO nya. Harus dicek kembali apakah kewajibannya sudah dijalankan?” kata Ian kepada Bisnis, Minggu (13/7/2025). 

    USO (Universal Service Obligation) adalah program pemerintah untuk menyediakan layanan dasar telekomunikasi dan informatika, termasuk internet, di daerah terpencil, perbatasan, dan tertinggal yang tidak terjangkau oleh layanan komersial. Penyelenggara internet memiliki kewajiban untuk melakukan hal ini. 

    Ian juga memperkirakan dampak dari kebijakan Elon Musk, kemungkinan pembangunan hub tidak akan terpenuhi, cakupan seluruh wilayah tidak akan terlaksana, pendapatan negara berkurang dan tidak ideal dengan izin labuh yang diberikan. 

    “Seharusnya dari awal sudah ada berapa trafik yang akan diberikan ke Indonesia. Ini akibat semua sistem bukan dibangun di Indonesia. Penjual perangkat VSAT di Indonesianya yang masih belum terjual, menjadi tidak punya nilai. Harus ditinjau ulang untuk izin labuh dan kewajibannya; perlu dilihat bandwidth yang diberikan dengan kewajaran trafik yang diberikan,” kata Ian. 

    Sementara itu Kepala Bidang Media Asosiasi Satelit Indonesia (Assi) Firdaus Adinugroho menyarankan kepada para pengguna Starlink—baik yang sudah menggunakan maupun yang berencana menggunakan— untuk menunggu kejelasan lebih lanjut terkait langkah teknis maupun kebijakan dari pihak penyedia layanan dan otoritas terkait. 

    Assi juga mendorong agar pemerintah memastikan bahwa kapasitas yang tersedia dari penyedia layanan satelit global seperti Starlink diprioritaskan untuk mendukung konektivitas di wilayah-wilayah yang belum terlayani, khususnya di daerah 3T. 

    “Prinsip keadilan akses dan pemerataan digital tetap harus menjadi pegangan utama dalam setiap kebijakan konektivitas nasional. Di saat yang sama, Assi juga mendorong perlindungan dan pemberdayaan industri satelit nasional agar tetap memiliki ruang tumbuh yang adil dan berkelanjutan, demi menjaga kedaulatan dan ketahanan infrastruktur digital Indonesia,” kata Daus.

  • Konsumen Diuntungkan, Kompetitor punya Peluang

    Konsumen Diuntungkan, Kompetitor punya Peluang

    Bisnis.com, JAKARTA  — Langkah Starlink, layanan internet satelit milik SpaceX, membatasi akses bagi masyarakat Indonesia karena keterbatasan kapasitas dinilai sebagai langkah tepat untuk menjaga kualitas layanan internet. 

    Direktur Eksekutif ICT Institute Heru Sutadi mengatakan jika kapasitas sudah penuh, maka memang seharusnya pendaftaran pelanggan baru dihentikan sementara hingga kapasitas tersedia kembali. 

    “Sebab kalau dipaksakan konsumen akan rugi tidak mendapatkan layanan sesuai kualitas yang dijanjikan,” ujar Heru kepada Bisnis, Minggu (13/7/2025). 

    Heru menuturkan dengan penghentian sementara ini, pelanggan tidak akan mengalami penurunan kualitas akibat kelebihan beban jaringan.

    Selain itu, kata Heru, dengan berhenti menyasar pelanggan baru, pasar internet Indonesia juga menjadi lebih kompetitif.

    Pembatasan Starlink membuka kesempatan bagi penyedia layanan lain, baik dari sektor satelit maupun seluler, untuk menawarkan solusi alternatif kepada masyarakat yang membutuhkan akses internet.

    “Ini jadi kesempatan bagi pemain lainnya seperti satelit dan seluler untuk memberikan layanan,” kata Heru. 

    Diketahui, saat ini harga layanan Starlink di Indonesia bervariasi tergantung pada paket yang dipilih. Ada dua jenis paket utama: paket residensial (untuk penggunaan rumah tangga) dan paket bisnis. Paket residensial dibandrol dengan harga mulai dari Rp750.000 per bulan hingga Rp5.378.000 per bulan.  

    Sementara itu pemain satelit menilai langkah Starlink yang membatasi layanannya di Indonesia dan menutup diri atas pelanggan baru sempat dikhawatirkan berdampak pada harga layanan yang diberikan ke konsumen. 

    Kepala Bidang Media Asosiasi Satelit Indonesia (Assi) Firdaus Adinugroho mengatakan hukum ekonomi, khususnya hukum suplai dan permintaan (supply and demand), berlaku di mana saja termasuk pada kasus Starlink. 

    “Jadi ketika demand tinggi dan supply Starlink terbatas, maka harga layanannya bisa saja naik,” ujar Firdaus kepada Bisnis, Minggu (13/7/2025). 

    Sebelumnya, pada Juni 2024, layanan internet berbasis satelit orbit bumi rendah Starlink milik Elon Musk diperkirakan memiliki kapasitas total throughput yang sangat besar hingga 23,7 Terabits per second (Tbps), lebih besar dibandingkan dengan satelit orbit rendah (low earth orbit/LEO) lainnya seperti OneWeb.

    Berdasarkan pemaparan Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI) saat berkunjung ke Bisnis Indonesia, setiap satelit Starlink memiliki kapasitas total throughput mencapai 23,7 Terabits per detik (Tbps). Sementara itu, OneWeb memiliki estimasi kapasitas mencapai 1,56 Tbps per satelit.

    Telesat memiliki 15 Tbps per satelit. Perbandingan kapasitas throughput ini menegaskan posisi Starlink sebagai pemimpin dalam industri jaringan satelit, terutama di konstelasi satelit LEO.

  • Ini 6 Kategori Pintasan Penting Chromebook, Mengedit Teks

    Ini 6 Kategori Pintasan Penting Chromebook, Mengedit Teks

    Bisnis.com, JAKARTA — Chromebook dapat menjadi jawaban untuk pengguna yang butuh komputer murah yang mampu menangani sebagian besar tugas harian dan punya daya tahan baterai yang lama.

    Komputer tersebut menjalankan ChromeOS, yang merupakan perpaduan antara Android dan Windows, dan dapat menangani banyak tugas desktop sambil tetap memanfaatkan warisan Linux-nya. 

    Sebagian dari kekuatan dan fleksibilitas Chromebook berasal dari banyaknya shortcut keyboard yang bermanfaat, yang bahkan tidak ditemukan di Windows atau Mac.

    Berikut adalah enam kategori pintasan Chromebook:

    1.Mengontrol Browser

    Untuk membuka tab baru, tekan Ctrl + T. Tutup dengan Ctrl + W, atau buka kembali dengan Ctrl + Shift + T — Anda bahkan dapat terus menekan kombinasi tombol itu untuk membuka kembali lebih banyak tab yang ditutup. 

    Ctrl + L menempatkan kursor di bilah alamat sehingga pengguna dapat dengan cepat memulai pencarian baru, menyalin URL yang ada, atau mengetik yang baru. Atau cukup tekan Ctrl + K untuk memulai pencarian Google baru. 

    Pengguna juga dapat bergerak maju dan kembali dalam riwayat dengan Alt dan panah kiri atau kanan, dan dapat menyegarkan halaman pencarian dengan Ctrl + R. 

    Tab dapat dengan cepat digilir dengan menekan Ctrl + Tab, dan pengguna dapat melompat ke salah satu dari sembilan tab pertama dengan menekan Ctrl dan angka. 

    Bookmark dapat disimpan dengan Ctrl + D. Pengguna bahkan dapat mengakses riwayat browser dengan Ctrl + H dan unduhan dengan Ctrl + J.

    2. Mengedit Teks

    Ctrl + C dan Ctrl + V sudah menjadi pintasan dasar yang mungkin sebagian besar pengguna sudah mengetahuinya. Chromebook memiliki banyak shortcut pengeditan teks lainnya seperti menahan Shift sambil menekan tombol panah yang akan menyorot teks, sementara itu Ctrl + Shift akan memilih konten kata demi kata.

    Pengguna juga dapat melakukannya dengan mengklik dua kali dan menyeret, atau mengklik tiga kali untuk memilih seluruh paragraf. Pilih seluruh baris dengan menahan tombol Cari/Peluncur + Shift + panah kiri atau kanan, atau pilih semuanya dengan Ctrl + A.

    Menahan Ctrl juga memungkinkan Anda melompat ke atas atau ke bawah dari satu paragraf ke paragraf lainnya dengan tombol panah. 

    Menahan tombol Ctrl + Backspace akan menghapus satu kata dalam satu waktu, dan dengan menggunakan tombol forward delete (Search/Launcher + Backspace) akan menghapus satu kata di depan kursor.

    Tekan Search/Launcher + V untuk membuka papan klip, lalu gunakan tombol panah untuk menavigasi dan memilih entri dengan Enter. Jika terdapat banyak format yang tidak diinginkan di dalam teks, tempelkan dengan Ctrl + Shift + V untuk mendapatkan teks biasa saja.

    Semua pintasan ini dapat berfungsi di Google Docs, Microsoft Word, dan berbagai aplikasi lainnya.

    3. Mengontrol pengaturan sistem dengan cepat

    Untuk membuka Pengelola Tugas di Chromebook dapat dilakukan dengan menekan Cari + Esc. Membuka aplikasi File dapat dilakukan dengan Shift + Alt + M, sementara itu, Alt + Shift + S dapat digunakan untuk langsung masuk aplikasi Pengaturan.

    Pintasan bermanfaat lainnya termasuk membuka pengaturan aksesibilitas langsung dengan pintasan keyboard, seperti Ctrl + Alt + Z untuk memulai pembaca layar. Sementara itu, Shift + Alt + L yang dikombinasikan dengan Tab, Shift + Tab, atau Spasi memungkinkan Anda memindahkan fokus di rak.

  • Kapasitas Starlink di Indonesia Habis, Harga Layanan Berpotensi Naik

    Kapasitas Starlink di Indonesia Habis, Harga Layanan Berpotensi Naik

    Bisnis.com, JAKARTA — Pembatasan layanan satelit orbit rendah Starlink bagi masyarakat Indonesia berpotensi membuat harga layanan internet berbasis satelit tersebut meningkat.

    Saat ini harga layanan Starlink di Indonesia bervariasi tergantung pada paket yang dipilih. Ada dua jenis paket utama: paket residensial (untuk penggunaan rumah tangga) dan paket bisnis. Paket residensial dibandrol dengan harga mulai dari Rp750.000 per bulan hingga Rp5.378.000 per bulan.  

    Langkah Starlink yang membatasi layanannya di Indonesia dan menutup diri atas pelanggan baru dikhawatirkan berdampak pada harga layanan yang diberikan ke konsumen. 

    Kepala Bidang Media Asosiasi Satelit Indonesia (Assi) Firdaus Adinugroho mengatakan hukum ekonomi, khususnya hukum suplai dan permintaan (supply and demand), berlaku di mana saja termasuk pada kasus Starlink. 

    “Jadi ketika demand tinggi dan supply Starlink terbatas, maka harga layanannya bisa saja naik,” ujar Firdaus kepada Bisnis, Minggu (13/7/2025). 

    Sebelumnya, pada Juni 2024, layanan internet berbasis satelit orbit bumi rendah Starlink milik Elon Musk diperkirakan memiliki kapasitas total throughput yang sangat besar hingga 23,7 Terabits per second (Tbps), lebih besar dibandingkan dengan satelit orbit rendah (low earth orbit/LEO) lainnya seperti OneWeb.

    Berdasarkan pemaparan Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI) saat berkunjung ke Bisnis Indonesia, setiap satelit Starlink memiliki kapasitas total throughput mencapai 23,7 Terabits per detik (Tbps). Sementara itu, OneWeb memiliki estimasi kapasitas mencapai 1,56 Tbps per satelit.

    Telesat memiliki 15 Tbps per satelit. Perbandingan kapasitas throughput ini menegaskan posisi Starlink sebagai pemimpin dalam industri jaringan satelit, terutama di konstelasi satelit LEO.

    Firdaus menegaskan ada batasan dalam penerapan hukum tersebut, mengingat Starlink memiliki pesaing di pasar Indonesia.

    Kehadiran penyedia layanan satelit dan internet lain di Indonesia menjadi faktor pembatas bagi Starlink dalam menaikkan harga secara sepihak. 

    Jika harga Starlink naik terlalu tinggi, pelanggan dapat beralih ke layanan lain yang sejenis. Selain itu, pelanggan Starlink umumnya terikat kontrak layanan. 

    “Dalam kontrak tersebut, biasanya diatur secara rinci apakah perusahaan diperbolehkan mengubah tarif layanan di tengah masa kontrak atau tidak,” kata Daus. 

    Sebelumnya, SpaceX, perusahaan dirgantara luar angkasa milik Elon Musk, mengungkapkan layanan Starlink saat ini tidak tersedia untuk pelanggan baru di Indonesia lataran kehabisan kapasitas. 

    Dilansir dari laman resmi Starlink, Minggu (13/7/2025), perusahaan menyebut aktivasi perangkat baru juga dihentikan sementara bagi pelanggan yang membeli melalui toko ritel atau penjual pihak ketiga.

  • Elon Musk Diselidiki Atas Dugaan Manipulasi Algoritma Platform X

    Elon Musk Diselidiki Atas Dugaan Manipulasi Algoritma Platform X

    Bisnis.com, JAKARTA — Otoritas Prancis meluncurkan penyelidikan pidana terhadap platform media sosial X milik Elon Musk, menyusul dugaan manipulasi algoritma untuk tujuan intervensi asing.

    Kantor Kejaksaan Paris mengumumkan bahwa Gendarmerie Nasional akan memimpin penyelidikan ini, dengan fokus pada X sebagai entitas hukum serta sejumlah individu yang belum disebutkan namanya.

    Jaksa Paris Laure Beccuau mengatakan platform X kemungkinan melanggar sistem pemrosesan data otomatis dan ekstraksi data secara curang yang dilakukan oleh kelompok terorganisir untuk tujuan politik.

    Beccuau menambahkan, langkah ini diambil setelah verifikasi, kontribusi dari peneliti Prancis, serta masukan dari berbagai lembaga publik, menurut laporan Techcrunch dikutip Minggu (13/7/2025).

    Sekadar informasi pada Februari lalu, Kejaksaan Paris telah membuka penyelidikan awal terhadap X setelah menerima dua laporan dari bagian kejahatan siber.

    Laporan tersebut berasal dari seorang pejabat senior lembaga publik Prancis—yang oleh media disebut sebagai manajer keamanan siber—dan anggota parlemen Éric Bothorel.

    Dalam pernyataannya, Bothorel menyambut baik kelanjutan penyelidikan ini. “Langkah ini diambil saat pembaruan Grok terbaru justru menimbulkan dominasi konten yang dipertanyakan, bahkan menjijikkan,” kata Bothorel. 

    Bathorel khawatir terhadap bias informasi di X yang diduga mendukung opini politik Elon Musk melalui manipulasi algoritma.

    Pada 9 Juli, X menonaktifkan akun otomatis chatbot AI miliknya setelah diketahui menyebarkan narasi antisemit pada hari sebelumnya. Ini bukan kali pertama insiden serupa terjadi. Komisi Eropa menyatakan sedang berkomunikasi dengan X terkait isu ini, namun Bothorel menilai masalahnya jauh lebih luas.

    “Saya yakin bias informasi yang sangat kuat di X melayani kepentingan politik Elon Musk, dan itu hanya mungkin dilakukan lewat manipulasi algoritma,” ujar Bothorel.

    Bothorel menegaskan laporan yang dia ajukan bukan hanya sebagai anggota parlemen, melainkan juga sebagai warga negara yang menolak campur tangan pihak asing—baik dari Moskow, Silicon Valley, maupun lainnya—dalam percakapan demokratis di Prancis.

    Dia juga memuji kinerja kejaksaan, khususnya bagian kejahatan siber, yang dinilai perlu diperkuat di tengah meningkatnya ancaman siber.

  • 3 Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Upgrade Laptop ke Wi-Fi 7

    3 Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Upgrade Laptop ke Wi-Fi 7

    Bisnis.com, JAKARTA — Wi-Fi 7 menawarkan beragam keunggulan seperti kemampuannya mengunduh berkas 15 GB dalam 25 detik. Namun, tidak serta merta Anda harus segera berpindah teknologi tersebut.

    Secara teori, WI-Fi 7 mampu mencapai kecepatan hingga 46 Gbps, walaupun pada pengujian Intel menunjukkan kecepatan data hingga 5,8 Gbps saja. Angka tersebut masih lebih tinggi dua kali lipat dari kecepatan Wi-Fi 6 dan Wi-Fi 6E.

    Wi-Fi 7 juga memiliki latensi yang sangat rendah, dan dapat menangani beberapa perangkat secara bersamaan dengan lebih baik. Tentunya dengan semua keunggulan yang ditawarkan, Wi-Fi 7 ibarat jetpack yang bisa mempercepat penggunanya untuk menjelajah.

    Akan tetapi, sebelum kita mulai berangan-angan tentang streaming 8K yang lancar dan transfer file secara instan, ada beberapa hal yang mungkin menghalangi potensi upgrade.

    Tidak semua laptop mendukung untuk ditingkatkan ke Wi-Fi 7. Beberapa komponen mungkin perlu diperiksa untuk melakukan upgrade tersebut.

    Berikut ini hal-hal yang perlu diperiksa dalam laptop sebelum meningkatkannya ke Wi-Fi 7, dilansir Slashgear:

    1. Ketahui Apakah Laptop Dapat Di-upgrade ke Wi-Fi 7

    Seperti peningkatan-peningkatan canggih lainnya, Wi-Fi 7 membutuhkan hardware baru untuk dapat berfungsi. Perangkat tersebut adalah router Wi-Fi 7. Sebagian besar merek router nirkabel terkemuka seperti TP-Link, Netgear, atau Linksys mungkin sudah menawarkannya. 

    Jika pengguna ingin meningkatkan Wi-Fi bawaan laptop, maka kartu Wi-Fi 7 diperlukan. Kartu Wi-Fi atau adaptor Wi-Fi merupakan sebuah komponen hardware yang memungkinkan perangkat terhubung dengan router. Itu berfungsi layaknya jembatan antara laptop dengan koneksi Wi-Fi. Salah satu dari adaptor tersebut adalah seperti Intel BE200 Wi-Fi 7 M.2.

    2. Uji Coba Akses

    Pengguna perlu mencoba dan mengakses kartu Wi-Fi laptopnya. Yaitu dengan cara membalikkan laptop untuk menemukan di mana keberadaannya. Hal tersebut seharusnya cukup mudah jika laptop memiliki panel belakang yang dapat dilepas. 

    Setelah menjelajah ke dalam panel belakang laptop, selanjutnya, cari kartu M.2 kecil yang biasanya terletak di sebelah RAM atau kipas, tetapi ada baiknya memeriksa terlebih dahulu buku manual pemilik untuk kepastiannya.

    3. Pastikan Komponen M2 Dapat Dilepas

    Jika kartu M.2 sudah ditemukan, selanjutnya adalah memeriksa apakah komponen tersebut dapat dilepas. Sebagian laptop memiliki kartu WI-Fi yang sudah disolder dan tidak dapat dilepas.

    Sangat beruntung jika kartu M.2 dapat dilepas, karena itu artinya, pengguna tinggal mengganti kartu tersebut dengan yang baru, yang mendukung Wi-Fi 7.

    Namun, jika laptop disolder, atau pengguna merasa tidak nyaman membuka panel belakang, USB eksternal Wi-Fi 7 seperti misalnya ASUS Tri-Band BE6500 WiFi 7 Nano USB Adapter dapat menjadi pilihan alternatif untuk mencoba konektivitas nirkabel tersebut. (Muhamad Rafi Firmansyah Harun)

  • Elon Musk Batasi Warga Indonesia Akses Internet Starlink, Kapasitas Habis

    Elon Musk Batasi Warga Indonesia Akses Internet Starlink, Kapasitas Habis

    Bisnis.com, JAKARTA — SpaceX, perusahaan dirgantara luar angkasa milik Elon Musk, mengungkapkan layanan Starlink saat ini tidak tersedia untuk pelanggan baru di Indonesia lataran kehabisan kapasitas. 

    Dilansir dari laman resmi Starlink, Minggu (13/7/2025), perusahaan menyebut aktivasi perangkat baru juga dihentikan sementara bagi pelanggan yang membeli melalui toko ritel atau penjual pihak ketiga.

    “Layanan Starlink saat ini tidak tersedia untuk pelanggan baru di wilayah Anda karena kapasitasnya telah habis terjual di seluruh Indonesia,” demikian tulis Starlink.

    Pada September 2024, Elon Musk mengeklaim Starlink telah menghubungkan 4 juta masyarakat di 100 negara dengan internet. Jumlah pengguna terus bertambah sementara kapasitas terbatas. 

    Terbaru, SpaceX tengah mencari pendanaan hingga Rp6,5 triliun untuk mengatasi masalah kapasitas satelit yang makin terbatas.

    Adapun para pelanggan di Indonesia dapat melakukan deposit untuk memesan daftar tunggu atau pre-order.  Setelah itu, pelanggan yang mengikuti pre-order akan notifikasi segera setelah layanan tersedia kembali.

    “Harap diperhatikan bahwa kami tidak dapat memberikan perkiraan waktu ketersediaan, tetapi tim kami sedang bekerja sama dengan otoritas setempat untuk menghadirkan Starlink ke Indonesia sesegera mungkin,” tulis Starlink.

    Starlink sendiri bertujuan untuk menyediakan akses internet ke seluruh dunia melalui ribuan satelit kecil yang ditempatkan di orbit Bumi rendah. Starlink telah hadir di Indonesia sejak Juni 2022, beroperasi di bawah kerja sama dengan PT Telkom Satelit Indonesia (Telkomsat).

    Belakangan, penjualan internet besutan Elon Musk itu memang meningkat. Ini khususnya untuk penjualan layanan satelit orbit rendah untuk Starlink untuk segmen korporasi mengalami peningkatan. Pun, dengan layanan satelit GEO seperti High Throughput Satellite (HTS) Merah Putih.

    SpaceX menyediakan layanan Starlink Business yang menawarkan kecepatan unduh hingga 220 Mbps dan latensi rendah di sebagian besar lokasi, untuk memastikan kelancaran operasional bisnis.  

    Starlink Business menyasar berbagai sektor, termasuk migas, pertambangan, perkebunan, dan operasi lepas pantai, yang seringkali beroperasi di lokasi terpencil.  

    Adapun di Indonesia perusahaan yang terdaftar sebagai reseller Starlink antara lain telkomsat, Primacom, dan Data Lake Indonesia.

    Chief Marketing Officer (CMO) Telkomsat Andri Yunianto menjelaskan bahwa sejak 2022 Telkomsat telah menjadi mitra pertama Starlink untuk layanan backhaul, dan kini juga merambah ke layanan broadband satelit.

    Menurut Andri, kerja sama awal Telkomsat dengan Starlink berfokus pada layanan backhaul, yaitu penyediaan bandwidth dedicated 1:1 yang umumnya digunakan oleh operator atau perusahaan untuk kebutuhan jaringan utama.

    “Backhaul itu yang di-deliver 1 banding 1, jadi dedicated bandwidth,” jelas Andri kepada Bisnis, dikutip Sabtu (21/6/2025).

    Andri menegaskan bahwa Telkomsat memasarkan layanan Starlink khusus untuk segmen bisnis (B2B), seperti perusahaan, institusi, dan pemerintah daerah. 

    Dia menyebut pertumbuhan penjualan layanan Starlink melalui Telkomsat pada 2024 berjalan sangat baik, dengan estimasi kenaikan hingga sekitar 50%.

    Selain Starlink, Telkomsat juga tetap mengandalkan produk satelit milik sendiri, seperti Satelit Merah Putih 2, untuk memenuhi kebutuhan pasar nasional.

    “Sekitar itu [50%] karena memang baru kan itu dan yang produk kita [satelit GEO] juga growth,” kata Andri.

  • SpaceX Dikabarkan Berencana Investasi Rp32,44 Triliun ke Startup xAI

    SpaceX Dikabarkan Berencana Investasi Rp32,44 Triliun ke Startup xAI

    Bisnis.com, JAKARTA — SpaceX, perusahaan dirgantara milik Elon Musk, dikabarkan bakal menginvestasikan US$2 miliar atau Rp32,44 triliun ke startup kecerdasan buatan (AI) xAI, yang juga milik Musk. Langkah ini memperdalam hubungan antara berbagai perusahaan teknologi yang dipimpin Musk, sekaligus memperkuat posisi xAI dalam persaingan melawan OpenAI. 

    Reuters pada Minggu (13/7/2025) melaporkan menurut sumber WJS, SpaceX bakal menggelontorkan investasi besar ke xAI. Langkah ini diambil tak lama setelah xAI menyelesaikan merger dengan X (sebelumnya Twitter). 

    SpaceX dan xAI tidak segera menanggapi permintaan komentar Reuters.

    Salah satu hasil nyata dari integrasi ini adalah penggunaan chatbot Grok, produk andalan xAI, yang kini telah digunakan untuk mendukung layanan pelanggan Starlink. Grok juga tengah dipersiapkan untuk integrasi lebih lanjut ke dalam robot Optimus milik Tesla serta fitur asisten suara di kendaraan Tesla. 

    Elon Musk menargetkan terciptanya ekosistem AI yang terintegrasi lintas bisnis dari otomotif, media sosial, hingga ruang angkasa. Dengan mengembangkan dan mengintegrasikan AI secara internal, Musk berharap dapat menekan biaya lisensi model eksternal dan meningkatkan keunggulan kompetitif di industri padat modal seperti otomotif dan aerospace menurut laporan AInvest. 

    Dalam perkembangan lain, SpaceX juga terus mencari pendanaan baru dengan valuasi US$400 miliar atau sekitar Rp6,5 triliun (Kurs: Rp16.000).

    Dilansir Techcrunch, Selasa (9/7/2025) perusahaan milik Elon Musk itu menyusun strategi untuk mengumpulkan dana melalui putaran penggalangan dana dan secara terpisah mengadakan penawaran tender agar karyawan dapat menjual sebagian saham mereka kepada sekelompok investor tertentu.

    Putaran penggalangan dana akan berjalan dengan cara, mereka akan menjual sejumlah kecil saham baru kepada investor. 

    Salah satu putaran penggalangan dana yang pernah SpaceX adakan pada 2021 berhasil mengumpulkan sekitar US$850 juta atau sekitar Rp13,8 miliar (kurs: Rp16.000).

    Sementara itu, untuk penjualan internal saham kepada karyawan dan investor awal dilakukan untuk penawaran sekunder, dengan harga yang ditentukan oleh putaran pertama. Rinciannya dapat berubah, bergantung pada minat dari penjual dan pembeli dari orang dalam.

    Perusahaan ini pada umumnya mengadakan penawaran tender dua kali dalam setahun.

    Jika kesepakatan tersebut berjalan sesuai rencana, ini akan menandai lompatan besar lainnya dalam  lintasan valuasi SpaceX.

    Sejak perusahaan ini didirikan lebih dari dua dekade lalu, SpaceX menembus angka valuasi US$100 miliar atau sekitar Rp1,6 triliun (kurs Rp16.00) dan menggandakannya hanya dalam waktu tiga tahun.

    Sebelumnya, SpaceX mencatat pendapatan sekitar US$15,5 miliar atau Rp253,18 triliun pada 2024, dengan Starlink menjadi kontributor utama pendapatan tersebut.