Category: Bisnis.com Tekno

  • Elon Musk Bantu Peluncuran 24 Satelit Milik Jeff Bezos Amazon Kuipers

    Elon Musk Bantu Peluncuran 24 Satelit Milik Jeff Bezos Amazon Kuipers

    Bisnis.com, JAKARTA – Roket Falcon 9 milik SpaceX meluncurkan sebanyak 24 satelit untuk program Project Kuiper milik Amazon pada Rabu (16/7/2025). Peluncuran oleh perusahaan Elon Musk itu dilaksanakan di Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat (AS) pukul 01.57 waktu setempat.

    Mengutip Digital Trends, langkah ini merupakan upaya Amazon – yang notabene adalah kompetitor Starlink – dalam menyediakan konektivitas internet baik kepada pelanggan individu maupun korporasi di seluruh dunia.

    Mengutip Digital Trends, misi ini dijadwalkan lepas landas dari Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat (AS), pada Rabu (pukul 01.57 waktu bagian timur (ET) pada hari Rabu.

    Dalam 2 peluncuran awal, Amazon menggunakan roket Atlas V milik United Launch Alliance (ULA). Ke depan, Perusahaan milik Jeff Bezos ini harus mengejar target yang ditetapkan oleh regulator AS yaitu meluncurkan setidaknya setengah dari total perencanaan.

    Regulator AS menetapkan Amazon harus meluncurkan setidaknya setengah dari total rencana 3.200 satelitnya sebelum akhir Juli 2026, dengan sisanya harus diluncurkan paling lambat Juli 2029.

    Kegagalan memenuhi tenggat awal tersebut dinilai dapat membahayakan izin lisensi utama, meskipun diyakini Amazon kemungkinan besar akan diberi perpanjangan waktu jika diperlukan.

    Batas waktu yang ketat inilah yang disinyalir mendorong Amazon untuk menggunakan jasa berbagai penyedia peluncuran, tidak hanya ULA dan SpaceX, tetapi juga Arianespace dan Blue Origin — perusahaan yang didirikan oleh pendiri Amazon, Jeff Bezos.

    Perusahaan-perusahaan itu diperkirakan meluncurkan satelit Project Kuiper ke orbit dalam 12 bulan ke depan dan seterusnya.

    Dengan peluncuran ini, Projek Kuiper telah meluncurkan 78 satelit dari total 3 misi. Gelombang pertama dan kedua dilakukan pada April dan Juni lalu dengan masing-masing membawa sebanyak 27 satelit.

    Namun, angka ini masih sangat jauh di bawah Starlink yang sudah berhasil meluncurkan lebih dari 7.000 satelit, dan melayani lebih dari 5 juta pelanggan secara global sejak diluncurkan pertama kali pada 2019.

  • Salesforce Ungkap Rencana Jangka Panjang di RI hingga Dampak Efisiensi Pemerintah

    Salesforce Ungkap Rencana Jangka Panjang di RI hingga Dampak Efisiensi Pemerintah

    Bisnis.com, JAKARTA — Salesforce, penyedia solusi digital asal Amerika Serikat, menegaskan komitmen jangka panjangnya untuk berinvestasi dan memperluas operasi di pasar Indonesia. Perusahaan berupaya mempertahankan posisi sebagai pemimpin pasar solusi layanan Customer Relationship Management (CRM) di dunia, termasuk Indonesia. 

    Laporan IDC 2024 mengungkap Salesforce mengusai sekitar 20,7% pasar CRM dunia, mengungguli Microsoft (5,2%) dan Oracle (4,1%) yang terpaut cukup jauh.

    Executive Vice President & Managing Director South Asia Salesforce Arun Kumar Parameswaran mengatakan Indonesia merupakan pasar dengan potensi yang sangat besar  hingga ratusan juta dollar. 

    Perusahaan sangat serius dalam menyasar pasar ini dan berinvestasi besar pada pembangunan tim, mitra, hingga ekosistem di Indonesia.

    “Kami di sini untuk jangka panjang dan akan terus berinvestasi, baik di SDM maupun relasi bisnis,” kata Arun saat ditemui awak media di Jakarta, Rabu (16/7/2025). 

    Arun melanjutkan Salesforce tidak hanya berinvestasi pada karyawan dan teknologi, tetapi juga pada jaringan mitra lokal. Arun menilai kolaborasi antara internal Salesforce, partner, dan pelanggan merupakan kunci pertumbuhan perusahaan.

    Arun menuturkan Salesforce memiliki target yang ingin dicapai pada tahun ini, namun dia tidak bisa memberitahu secara pasti target tersebut. Sebagai perusahaan dengan nilai lebih dari US$40 miliar, perusahaan melihat peluang yang sangat besar dalam mendorong kemajuan Indonesia, terlebih dengan perkembangan masif kecerdasan buatan di Indonesia, yang diramal mencapai Rp163,3 triliun pada 2030.

    Dalam mewujudkan misi tersebut, salah satu langkah yang ditempuh adalah dengan mendorong layanan Hyperforce, yakni arsitektur platform generasi terbaru Salesforce. 

    Hyperforce adalah platform cloud yang memungkinkan layanan Salesforce dapat dijalankan di cloud publik seperti Alibaba Cloud, AWS, dan lain sebagainya. Pelanggan hanya menentukan cloud public yang sesuai dengan mereka, agar latensi rendah, maka layanan Salesforce dapat diterapkan.

    Hyperforce membantu pelanggan menyimpan data mereka tetap aman di dalam negeri, sehingga secara kepatuhan terhadap regulasi tetap terpenuhi.  Ini menjadi solusi tepat bagi sektor perbankan dan finansial biasanya cukup rumit terkait penyimpanan data krusial.

    Infrastruktur Hyperforce tersusun atas kode, tidak melulu berupa perangkat keras, dan inilah yang mendukung delivery Agentforce, Platform Salesforce, serta Customer 360 Apps bisa dilakukan dengan cepat dan andal di seluruh dunia. 

    “Hyperforce akan memberikan keyakinan lebih kepada pelanggan kami terkait kedaulatan dan keamanan data, serta kepastian regulasi karena data disimpan secara lokal di Indonesia,” kata Arun. 

    Dampak Efisiensi Prabowo dan Tarif Trump

    Seperti diketahui, Salesforce merupakan perusahaan dengan target pasar korporasi (B2B). Dalam perkembangannya, Indonesia saat ini tengah melakukan efisiensi.

    Anggaran di sejumlah kementerian dan lembaga dipangkas. Pada saat yang sama, rencana Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump juga mengancam menerapkan sanksi tarif resiprokal terhadap sejumlah negara, termasuk Indonesia. 

    Mengenai langkah efisiensi tersebut dan dampaknya ke bisnis Salesforce, Arun enggan berkomentar banyak. Namun dia menjelaskan meski terjadi efiensi, di Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara lainnya, jumlah pengguna Salesforce terus bertambah yang menandakan kekuatan dan ketangguhan dari layanan Salesforce.

    “Faktanya, terlepas dari itu [efisiensi], orang tetap harus melakukan apa yang harus mereka lakukan untuk pelanggan. Mereka tetap harus melakukan modernisasi, transformasi, perubahan customer experience, dan semua hal tersebut,” kata Arun. 

    Arun mengatakan sejauh ini permintaan pelanggan terhadap layanan Salesforce terus meningkat —dan itu di seluruh kawasan, bukan hanya Indonesia.

    Dia juga mengatakan bahwa salah satu nilai perusahaan adalah kepercayaan. Oleh sebab itu, perusahaan membangun Hyperforce di Indonesia untuk memastikan kepada pelanggan bahwa data mereka aman bersama Salesforce. 

    “Kami sudah melakukan engagement misalnya dengan OJK atau Komdigi untuk mendapatkan masukan demi membangun platform yang aman bagi pelanggan kami. Jadi seperti itu kami sudah bermitra dengan pemerintah, dan di luar itu kami juga memiliki fokus pada sektor publik, di mana kami tahu kementerian pun meskipun fokus pada efisiensi,” kata Arun.

  • Starlink Generasi Ketiga Ditargetkan Meluncur Tahun Depan, 5x Lebih Cepat dari 5G

    Starlink Generasi Ketiga Ditargetkan Meluncur Tahun Depan, 5x Lebih Cepat dari 5G

    Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan antariksa milik Elon Musk, SpaceX, menargetkan peluncuran satelit Starlink generasi ketiga pada paruh pertama 2026.

    Mengutip The Register, satelit generasi ketiga ini mampu menyediakan lebih dari 1 terabit per detik untuk kapasitas unduh, serta lebih dari 200 Gbps untuk kapasitas unggah. Angka tersebut lebih cepat dari rerata kecepatan 5G yang minimal sebesar 100 Mbps

    “Satelit Starlink V3 akan dioptimalkan untuk diluncurkan menggunakan kendaraan Starship milik SpaceX,” kata pihak Starlink, dikutip Bisnis pada Kamis (17/7/2025).

    Namun, misi perusahaan tersebut dinilai masih kerap mengalami kegagalan berkaca kepada insiden ledakan yang terjadi sebelumnya. Namun, Starlink yakin SpaceX dapat mengatasi berbagai masalah yang selama ini menjadi tantangan dalam setahun terakhir.

    Bahkan, perusahaan dimungkinkan secara terpaksa menggunakan roket Falcon milik SpaceX yang dinilai kurang ideal sebagai alternatif.

    Dalam pembaruan jaringan terakhir, konstelasi satelit Starlink memiliki kapasitas jaringan gabungan hampir 450 terabit per detik (Tbps), dan latensi median saat jam sibuk untuk pelanggan di Amerika Serikat (AS) mencapai 25,7 milidetik.

    Starlink juga mencatat perusahaan mengoperasikan lebih dari 100 stasiun gerbang (gateway) di seluruh AS. Semuanya ditempatkan secara strategis untuk memberikan latensi serendah mungkin dengan target mencapai latensi median yang stabil di angka 20 milidetik.

    Sementara itu, kecepatan unduh median saat jam sibuk di AS mencapai sekitar 200 Mbps.

    Saat ini, Starlink memiliki lebih dari 6 juta pelanggan aktif dan terus bertambah secara global dengan lebih dari 7.800 satelit yang mengorbit, serta mampu menambahkan lebih dari 5 Tbps kapasitas per pekan ke dalam konstelasi menggunakan satelit generasi kedua yang saat ini digunakan.

    Nantinya, satelit generasi ketiga ini akan memungkinkan Starlink untuk meluncurkan kapasitas jauh lebih besar dengan kecepatan yang lebih tinggi pada tahun 2026.

  • Telkomsel Berharap Regulasi Sanksi Satu NIK Tiga Nomor Dirancang Secara Adil

    Telkomsel Berharap Regulasi Sanksi Satu NIK Tiga Nomor Dirancang Secara Adil

    Bisnis.com, JAKARTA— PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) mendukung langkah Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) dalam memperkuat regulasi satu NIK untuk maksimal tiga nomor prabayar sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika (Permenkominfo) No. 5 Tahun 2021.

    Vice President Corporate Communications and Social Responsibility Telkomsel, Saki H. Bramono berharap agar penyusunan regulasi lanjutan, terutama yang mengatur mekanisme sanksi, dapat dilakukan secara adil dan konsisten bagi seluruh pelaku industri

    “Guna menciptakan industri telekomunikasi yang lebih sehat dan berkelanjutan,” kata Saki kepada Bisnis pada Kamis (17/7/2025).

    Saki mengatakan pembatasan tersebut pada prinsipnya penting dalam upaya menjaga keamanan data dan tata kelola identitas digital masyarakat. Namun, dia juga menyoroti perlunya ruang fleksibilitas bagi pelanggan yang memiliki kebutuhan riil atas kepemilikan multi-nomor.

    “Misalnya individu yang menggunakan beberapa nomor untuk keperluan pribadi dan bisnis, atau mewakili pihak lain dalam keluarga yang belum memiliki identitas digital mandiri,” tambahnya.

    Untuk itu, Telkomsel mendorong agar pendekatan kebijakan dilakukan secara human-centric dan disertai sosialisasi yang inklusif. 

    Saki mengatakan pihaknya percaya dengan pendekatan yang human-centric serta sosialisasi yang inklusif dari seluruh pemangku kepentingan, kebijakan ini dapat diterapkan secara bertahap tanpa mengurangi kenyamanan pelanggan. 

    Saki menekankan Telkomsel juga telah melakukan berbagai langkah proaktif untuk memastikan validitas data pelanggan, di antaranya verifikasi identitas melalui akses ke database Dukcapil, penyediaan saluran registrasi dan pemutakhiran data yang mudah melalui aplikasi MyTelkomsel, UMB, dan GraPARI, serta edukasi digital kepada masyarakat. 

    “Telkomsel turut mendukung migrasi bertahap ke teknologi e-SIM untuk keamanan dan efisiensi yang lebih baik,” tandasnya. 

    Sebelumnya,  Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, mengatakan aturan soal pembatasan registrasi sebenarnya sudah tercantum dalam Permenkominfo No. 5 Tahun 2021. Namun, beleid tersebut belum mengatur mengenai sanksi terhadap operator yang melanggar.

    “Permen itu belum mengatur sanksi ya, ini yang sedang kami exercise. Mungkin kami akan keluarkan Permen baru yang mengatur sanksi bagi operator selular yang tidak mematuhi itu,” kata Meutya dalam Rapat Kerja dengan Komisi I DPR RI, Senin (7/7/2025).

  • Serangan Hacker China ke Industri Chip Taiwan Meningkat, Akibat Pembatasan AS

    Serangan Hacker China ke Industri Chip Taiwan Meningkat, Akibat Pembatasan AS

    Bisnis.com, JAKARTA — Para peneliti dari perusahaan keamanan siber, Proofpoint, pada Rabu (16/07/25) telah menemukan adanya peningkatan kampanye peretasan berkelanjutan yang menargetkan industri semikonduktor dan analis investasi di Taiwan.

    Berdasarkan analisis, pelaku kampanye peretasan berupa spionase siber itu diperkirakan berafiliasi dengan China.

    “Kami telah melihat entitas yang sebelumnya tidak pernah kami lihat menjadi target,” Kata peneliti ancaman dari Proofpoint, Mark Kelly terkait kasus peretasan yang berafiliasi dengan China, dikutip Reuters (17/07/25).

    Kampanye peretasan yang sebelumnya tidak dilaporkan ini dilakukan oleh setidaknya tiga kelompok berbeda yang berafiliasi dengan China, diperkirakan dilakukan pada Maret dan Juni, dan kini masih berlangsung.

    Peretasan tersebut terjadi di tengah meningkatnya pembatasan ekspor chip rancangan Amerika Serikat (AS) ke China yang seringkali diproduksi di Taiwan. Industri chip China berupaya mengganti pasokan chip AS yang semakin menipis, terutama yang digunakan untuk AI.

    Terkait hal tersebut juga, sekitar 15 hingga 20 organisasi mulai dari bisnis kecil, analis yang bekerja di setidaknya satu bank internasional yang berkantor pusat di AS, hingga perusahaan global menghadapi serangan.

    Perusahaan semikonduktor besar Taiwan yang dimaksud termasuk Taiwan Semiconductor Manufacturing, MediaTek, United Microelectronics, Nanya Technology, dan RealTek Semiconductor.

    Aktivitas peretasan berkisar dari satu atau dua email yang dikirim, berfokus pada orang-orang tertentu. 

    Salah satu kelompok peretas menargetkan organisasi semikonduktor dengan menyamar sebagai pencari kerja menggunakan akun email universitas Taiwan yang telah mereka bobol. Lewat email itu, mereka mengirimkan malware melalui PDF dengan URL yang mengarah pada file berbahaya, atau arsip yang dilindungi kata sandi.

    Menanggapi hal tersebut, Kedutaan Besar China di Washington, AS mengatakan lewat email, bahwa serangan siber semacam itu merupakan ancaman bersama yang dihadapi semua negara, bahkan China itu sendiri.

    Kedutaan Besar China juga mengatakan, mereka dengan tegas menentang dan memerangi segala bentuk serangan siber.

    Di lain sisi, seorang perwakilan firma keamanan siber yang berbasis di Taiwan, TeamT5, malah mengatakan bahwa mereka memandang peningkatan email berbahaya yang menargetkan industri semikonduktor yang terkait peretas China bukanlah fenomena ytang luas atau umum.

    Dia mengatakan, penargetan semikonduktor dan rantai pasokan di sekitarnya merupakan ancaman persisten yang telah ada sejak lama, dan merupakan kepentingan berkelanjutan bagi operator peretasan yang berafiliasi China.

    Kelompok-kelompok tersebut sering menargetkan pemasok periferal atau industri terkait, seperti pada Juni ketika kelompok peretas yang diidentifikasi sebagai “Amoeba” meluncurkan kampanye phising terhadap perusahaan kimia, yang juga memainkan peran penting dalam rantai pasokan semikonduktor. (Muhamad Rafi Firmansyah Harun)

  • Survei E-Commerce Pilihan UMKM, Siapa Jawara?

    Survei E-Commerce Pilihan UMKM, Siapa Jawara?

    Bisnis.com, JAKARTA — Riset Ipsos melaporkan survei terkait pemain utama e-commerce seperti Shopee, TikTok Shop, Tokopedia, dan Lazada, yang menjadi pilihan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

    Andi Sukma, Executive Director Ipsos Indonesia, menyampaikan sebagai subjek utama, UMKM dan merek lokal memegang peran krusial dalam struktur perekonomian Indonesia. Menurut data Kamar Dagang Indonesia (KADIN), UMKM menyumbang lebih dari 61% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan penyerapan sekitar 97% tenaga kerja nasional.

    “Di era digital, peran UMKM tidak lagi terbatas pada sektor tradisional. Pelaku usaha tersebut justru tampil sebagai aktor kunci dalam mendorong transformasi ekonomi melalui pemanfaatan teknologi digital, khususnya lewat platform e-commerce,” jelasnya dalam keterangan resmi, Kamis (17/7/2025).

    Menurut Ipsos, bagi pelaku UMKM dan brand lokal, e-commerce membuka peluang yang sebelumnya sulit dijangkau, seperti memperluas jangkauan pasar, meningkatkan efisiensi operasional, hingga membuka akses menuju konsumen global.

    Di tengah peta persaingan e-commerce yang semakin kompleks, keberpihakan terhadap pelaku UMKM dan brand lokal kini menjadi diferensiasi utama. Bukan lagi sekadar soal siapa yang paling besar, tetapi siapa yang paling berdampak.

    Oleh karena itu, riset bertajuk E-Commerce Seller Satisfaction 2025 dari Ipsos mengemukakan platform e-commerce mana yang paling dipercaya, paling berdampak, dan paling efektif dalam mendukung UMKM dan brand lokal di Indonesia.

    “Yang menarik adalah bagaimana tiap platform mulai berlomba bukan sekadar berebut transaksi, tapi juga menunjukkan perannya dalam mendukung UMKM dan brand lokal untuk tumbuh. Harapannya, hasil riset ini dapat memberikan gambaran komprehensif tentang lanskap kompetisi e-commerce di Indonesia, termasuk kinerja dan persepsi terhadap pemain utama seperti Shopee, TikTok Shop, Tokopedia, dan Lazada,” ujar Andi Sukma.

    Melalui riset yang melibatkan 350 responden UMKM dan brand lokal di seluruh Indonesia dengan metode online panel, menemukan mayoritas penjual (66%) menyebut Shopee sebagai platform pertama yang terlintas dalam benak mereka (top of mind). Adapun, sebanyak 70% penjual menjadikan Shopee sebagai platform utama yang paling sering digunakan untuk menjalankan usaha mereka (brand used most often).

    Namun, kekuatan sebuah platform sebagai mitra pilihan UMKM dan brand lokal tidak hanya diukur dari seberapa dikenal atau sering digunakan, melainkan juga dari seberapa besar loyalitas penggunanya. Hal ini terungkap dalam hasil Net Promoter Score (NPS).

    Sebesar 77% UMKM dan brand lokal merasa yakin untuk merekomendasikan Shopee kepada pelaku usaha lainnya, diikuti Tiktok Shop 69%, sedangkan Tokopedia dan Lazada di level 67%.

    Melalui elemen di atas, preferensi pelaku UMKM dan brand lokal dalam memilih platform e- commerce dipengaruhi oleh sejumlah faktor yang relevan terhadap kebutuhan bisnis mereka.

    Tiga alasan utama yang paling banyak disebutkan oleh responden dalam studi ini adalah memperluas jangkauan usaha (71%), praktis dan fleksibel (66%) yang memungkinkan seller beroperasi dari mana saja, serta faktor kemudahan akses dan proses dalam marketplace (59%).

    Ketika alasan-alasan ini dikonversi ke dalam praktik bisnis, terdapat tiga dampak yang paling dirasakan UMKM dan brand lokal saat berjualan di marketplace, yakni memasarkan produk secara lebih luas (69%), meningkatkan jumlah konsumen (67%), dan meningkatkan keuntungan (65%).

    Temuan terebut menunjukkan bahwa e-commerce tidak hanya menjadi solusi digital, tetapi juga motor penggerak pertumbuhan bisnis yang signifikan bagi UMKM dan brand lokal di Indonesia.

    Di sisi lain, ekspansi ke pasar global masih menjadi tantangan bagi UMKM dan merek lokal karena keterbatasan logistik, minimnya pemahaman terhadap pasar luar negeri, dan kurangnya pendampingan. Oleh karena itu, program ekspor yang diusung para pemain e-commerce kini turut menjadi medan persaingan yang tak kalah mencuri perhatian.

    Berdasarkan data, Shopee dianggap oleh mayoritas responden sebanyak 62%, sebagai e-commerce yang paling membantu UMKM menembus pasar global. Diikuti pemain lainnya, Tokopedia (16%), TikTok Shop (15%), dan Lazada (6%).

    Pada Riset Ipsos 2025 kali ini menunjukkan bahwa di era kompetisi digital yang makin kompleks, platform yang akan bertahan dan menang adalah yang mampu menjadi katalis pertumbuhan berkelanjutan bagi UMKM dan merek lokal.

  • Apple Tertinggal dalam Pengembangan AI, Posisi CEO Tim Cook Terancam

    Apple Tertinggal dalam Pengembangan AI, Posisi CEO Tim Cook Terancam

    Bisnis.com, JAKARTA — Analis riset menyarankan Apple untuk mengganti Tim Cook selaku CEO Apple pada sebuah catatan yang diterbitkan pada Rabu (09/07/25).

    Walter Piecyk dan Joe Galone dari firma riset teknologi, media, dan telekomunikasi, LightShed Partners mempertanyakan apakah Cook masih orang yang tepat untuk memimpin salah satu perusahaan paling bernilai di dunia, di tengah tantangan AI yang juga ikut mengguncang Apple.

    “Apple kini butuh CEO yang berfokus pada produk, bukan yang berfokus pada logistik,” kata Piecyk dan Galone dalam catatan mereka, dilansir Times of India (17/07/25).

    Pergantian CEO akan menjadi langkah berisiko bagi Apple, sebab sebelumnya mereka sudah mengalami pergantian kepemimpinan di jajaran eksekutif lainnya. Jika hal tersebut ditambah lagi dengan pergantian CEO, maka itu akan semakin menghilangkan fokus bisnis inti Apple.

    Namun, untuk saat ini, Tim Cook tidak menunjukkan adanya tanda akan segera hengkang, bahkan dia didukung luas oleh dewan direksi Apple dan memiliki daya tahan setara dengan pemimpin industri lainnya, seperti misalnya Bob Iger dari Disney.

    Selain dukungan dari dewan direksi, CEO Apple tersebut juga sukses menaikkan saham perusahaannya. DI bawah kepemimpinannya, dia tak hanya sukses dalam pengembangan iPhone, tetapi juga produk lain seperti smartwatch, earphone, dan layanan digital.

    Meskipun dinilai banyak mendulang kesuksesan, tetap saja ada pandangan dari akademis lainnya bahwa jarang sekali ada perusahaan yang mempertahankan CEO selama lebih dari 10 tahun.

    Hal itu dinyatakan Direktur Akademis Pendidikan Eksekutif Columbia Business School, William Klepper, yang juga berpendapat, waktu 10 tahun bertepatan dengan adanya disrupsi besar, dalam kasus Apple adalah Artificial Intelligence (AI).

    “Kita tidak bisa terus-menerus memegang peran kepemimpinan eksekutif ketika kita berada di titik kritis dan perlu berubah” Kata Klepper menyoroti kepemimpinan Tim Cook di Apple.

    Sementara itu, menurut Profesor Praktik Manajemen Harvard Business School, Sandra Sucher, biasanya ada tiga kemungkinan suatu perusahaan mengangkat CEO baru, yaitu menanggapi skandal, mengatasi krisis, atau karena hilangnya kepercayaan atau kompetensi, yang ketiganya tidak berlaku untuk kasus Apple.

    Tantangan Apple pada 2025

    Apple telah menghadapi sejumlah tantangan seperti ancaman tarif Presiden Donald Trump, hingga gugatan yang menuduh Apple telah memonopoli pasar smartphone.

    Akan tetapi, tantangan yang kini disorot, yang sampai membuat perbincangan mengenai penggantian CEO Apple adalah lambatnya kemajuan iPhone di bidang AI.

    Perusahaan itu sudah mengumumkan sejak Maret akan adanya penundaan pembaruan Siri. Rencananya, pembaruan tersebut akan memungkinkan Siri menjawab pertanyaan yang lebih kompleks dengan jawaban yang dipersonalisasi. Ini artinya, pembaruan Siri juga berkemungkinan dikaitkan dengan agen AI yang lebih modern, seperti ChatGPT, atau Google Gemini.

    Lebih dari kekhawatiran pada pembaruan Siri, Apple juga tampaknya belum menunjukkan hasil pada upaya AI-nya secara keseluruhan sejauh ini.

    Mereka sebetulnya sudah menghadirkan Apple Intelligence tahun lalu bertepatan dengan peluncuran iPhone 16, yang mencakup alat peringkas pemberitahuan, penyalin panggilan telepon, penghapus objek dalam foto, dan alat yang memungkinkan kamera iPhone mencari di Google. Tetapi, jika dibandingkan dengan smartphone lain yang juga mengusung fitur AI, Apple memang dapat dikatakan tertinggal jauh. (Muhamad Rafi Firmansyah Harun)

  • Kata BMKG Soal Fenomena Embun Beku di Puncak Musim Kemarau

    Kata BMKG Soal Fenomena Embun Beku di Puncak Musim Kemarau

    Bisnis.com, JAKARTA – Pernah lihat rumput atau tanaman diselimuti lapisan es tipis di pagi hari, padahal sedang musim kemarau?

    Ini bukan salju, melainkan fenomena alam bernama Embun Beku atau Embun Upas.

    Embun beku ini sering muncul di daerah dataran tinggi saat puncak musim kemarau. Penyebabnya adalah suhu udara yang turun drastis hingga di bawah titik beku (0°C) pada malam hari yang cerah tanpa awan.

    Meskipun terlihat sangat indah dan fotogenik, embun beku ini bisa menjadi ancaman bagi para petani, lho! Lapisan es yang terbentuk dapat merusak jaringan tanaman dan menyebabkan gagal panen.

    Karena itu, bagi yang berada di dataran tinggi, penting untuk selalu waspada, terutama saat musim kemarau mencapai puncaknya.

    Berikut penjelasan lengkap BMKG soal fenomena embun beku di musim kemarau.

    Fenomena embun es muncul saat suhu udara sangat dingin dan embun yang terkondensasi membeku. Akibatnya, lapisan es yang muncul akan menutupi tumbuhan dan permukaan tanah.

    Fenomena embun es berlangsung pada periode waktu terbatas, terutama saat musim kemarau (Juni – Oktober). Walaupun Indonesia merupakan negara tropis dengan iklim hangat (warm climate), frost dapat terjadi pada wilayah dataran tinggi apabila beberapa kondisi cuaca terpenuhi.

    Namun, di balik dampak buruknya, fenomena frost meninggalkan keunikan yang dapat dijadikan wisata bagi masyarakat. Jika fenomena kemunculan embun es ini dapat dikelola dan dipromosikan dengan baik, dapat menjadi potensi wisata unik di Dieng yang dapat mendatangkan lonjakan kunjungan wisatawan yang signifikan dan meningkatkan perekonomian lokal.

    Fenomena embun es yang terjadi pada waktu terbatas di musim kemarau bisa mengakibatkan lonjakan wisatasan yang signifikan pada periode-periode tertentu. 

  • Fakta-fakta Temuan Jejak Tsunami Purba di Kulon Progo hingga Gunung Kidul

    Fakta-fakta Temuan Jejak Tsunami Purba di Kulon Progo hingga Gunung Kidul

    Bisnis.com, JAKARTA – BRIN melakukan riset paleotsunami, yaitu studi ilmiah untuk mendeteksi jejak tsunami purba berdasarkan data geologi melalui lapisan sedimen yang tersimpan di tanah dan batuan. Riset ini memungkinkan tim bisa memetakan peristiwa tsunami yang terjadi bahkan ribuan tahun lalu.

    Berdasarkan survei lapangan yang telah dilakukan sejak 2006 hingga 2024, tim mencatat adanya lapisan endapan tsunami purba, salah satunya diperkirakan berasal dari kejadian tsunami sekitar 1.800 tahun yang lalu. Endapan tersebut tersebar di wilayah selatan Jawa, seperti Lebak, Pangandaran, Kulon Progo, hingga Pacitan.

    Berikut fakta-fakta temuan bekas tsunami di Indonesia

    Periset Bidang Sedimentologi, Pusat Riset Kebencanaan Geologi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Purna Sulastya Putra mengatakan.

    Temuan endapan tsunami dengan umur yang sama di berbagai lokasi sepanjang selatan Jawa mengindikasikan bahwa peristiwa tersebut sangat besar (tsunami raksasa), kemungkinan merupakan akibat dari gempa megathrust bermagnitudo 9 atau lebih, seperti yang terjadi pada tsunami Aceh 2004.

    Untuk melengkapi temuan tersebut, pada Mei 2025, BRIN melanjutkan kegiatan survei di wilayah selatan Kulon Progo, Bantul, dan Gunung Kidul, dengan fokus pencarian jejak tsunami yang lebih muda usianya, karena secara hipotesis perulangan gempa besar dengan magnitudo >9.0 di selatan Jawa adalah sekitar 675 tahun sekali.

    “Metode yang digunakan adalah pemboran tangan, trenching atau pembuatan kolam paritan, dan pemetaan LiDAR,” jelas Purna.

    “Ekspedisi kami kali ini difokuskan untuk mencari jejak paleotsunami yang usianya lebih muda dari sekitar 1.800 tahun yang lalu, agar kami bisa merekonstruksi berapa kali tsunami raksasa akibat gempa megathrust bermagnitudo lebih dari 9 pernah terjadi di selatan Jawa,” ujar Purna.

    Hasil trenching di kawasan Kulon Progo membuahkan hasil berupa ditemukannya tiga lapisan pasir yang diduga kuat sebagai endapan tsunami purba. Lapisan tersebut mengandung foraminifera laut dan memiliki struktur khas akibat hempasan gelombang besar.

    Purna menerangkan bahwa salah satu lapisan yang ditemukan diduga berasal dari kejadian tsunami sekitar 1.800 tahun lalu. Ia juga menambahkan bahwa terdapat lapisan-lapisan lain yang usianya lebih muda, yang mengindikasikan bahwa tsunami besar kemungkinan telah terjadi berulang kali di wilayah tersebut.

    Saat ini, proses analisis terhadap sampel-sampel sedimen tersebut masih berlangsung.  Sampel dengan analisis radiocarbon dating sedang dikirim ke laboratorium luar negeri untuk mengetahui waktu kejadian tsunami purba.

    “Temuan paleotsunami ini bukan sekadar catatan akademik. Data tersebut sangat penting untuk menyusun zonasi wilayah rawan bencana, menjadi pertimbangan tata ruang dan pembangunan wilayah pesisir, serta meningkatkan kesadaran publik termasuk simulasi evakuasi tsunami (tsunami drill), khususnya di kawasan wisata Pantai,” tegas Purna. 

    Dirinya berharap, temuan ini menjadi bagian dari pengambilan kebijakan berbasis data ilmiah. Sehingga, mitigasi bencana dapat dilakukan secara lebih tepat, efektif, dan menyeluruh.

    Sebagai negara yang berada di pertemuan tiga lempeng tektonik aktif dunia, yakni Eurasia, Indo-Australia, dan Pasifik, Indonesia memiliki tingkat kerawanan yang tinggi terhadap bencana gempa bumi dan tsunami, terutama di wilayah pesisir selatan Jawa.

    Namun, catatan sejarah mengenai peristiwa tsunami di wilayah ini masih sangat terbatas. 

  • ScaleAI PHK 200 Karyawan Usai Dapat Investasi Rp233 Triliun dari Meta

    ScaleAI PHK 200 Karyawan Usai Dapat Investasi Rp233 Triliun dari Meta

    Bisnis.com, JAKARTA—  Startup teknologi asal Amerika Serikat, Scale AI, melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sekitar 200 karyawan atau sekitar 14% dari total tenaga kerjanya. 

    Tak hanya itu, perusahaan juga memutus kontrak kerja sama dengan 500 kontraktor global. Langkah ini menandai pergeseran fokus bisnis perusahaan yang selama ini dikenal sebagai penyedia layanan pelabelan data untuk melatih model kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) 

    Dalam memo internal yang diperoleh Bloomberg, CEO interim Scale AI, Jason Droege, menyatakan perusahaan telah melakukan ekspansi terlalu cepat di lini bisnis pelabelan data yang menjadi inti operasional mereka sejak awal berdiri. 

    Kini, Scale AI memutuskan untuk mengalihkan fokus ke sektor penjualan korporasi dan pemerintahan, yang dinilai lebih menjanjikan secara jangka panjang.

    PHK massal ini terjadi hanya sebulan setelah Meta merekrut CEO Scale AI sebelumnya dalam kesepakatan senilai US$14,3 miliar atau sekitar Rp233 triliun. 

    Seiring dengan langkah tersebut, sejumlah pelanggan utama Scale AI disebut-sebut telah menghentikan kerja sama, memperbesar tekanan internal perusahaan dan mendorong restrukturisasi secara menyeluruh. Scale AI bukan satu-satunya perusahaan AI yang harus melakukan penyesuaian arah bisnis secara drastis. 

    Seiring dengan makin ketatnya persaingan dan dinamika kebutuhan pasar, banyak perusahaan teknologi termasuk yang bergerak di bidang AI dipaksa mengevaluasi ulang strategi dan beban operasional mereka.

    Fenomena PHK yang terjadi di Scale AI menjadi bagian dari gelombang pemangkasan tenaga kerja yang melanda industri teknologi global sejak 2022. 

    Lonjakan investasi di bidang AI membuat banyak perusahaan beralih ke otomatisasi, mengurangi kebutuhan tenaga kerja manusia. Data dari situs pelacak layoffs.fyi mencatat lebih dari 264.000 karyawan teknologi diberhentikan sepanjang 2023, naik dari 165.000 pada tahun sebelumnya.

    Hingga pertengahan 2024, angka PHK terus bertambah, dengan lebih dari 132.900 pekerja di 410 perusahaan kehilangan pekerjaan. 

    Laporan dari Trueup.io dan BestBrokers memperkirakan ada lebih dari 700 pengumuman PHK sejak awal tahun, berdampak pada hampir 204.000 pekerja, terutama di Amerika Serikat dan Inggris.

    Beberapa nama besar seperti Dell, Intel, dan Tesla juga melakukan PHK besar-besaran tahun ini, sebagian besar dikaitkan dengan efisiensi bisnis dan investasi pada AI. 

    Microsoft bahkan secara eksplisit menyebut fokusnya pada pengembangan AI sebagai salah satu alasan restrukturisasi, sementara Google menyampaikan perlunya percepatan kinerja sebagai dasar pengurangan karyawan.