Category: Bisnis.com Tekno

  • Begini Ramalan Soal Tren Smartphone pada 2026

    Begini Ramalan Soal Tren Smartphone pada 2026

    Bisnis.com, JAKARTA— Seiring meningkatnya persaingan dan meluasnya adopsi kecerdasan buatan (AI) dalam industri ponsel, tahun 2026 diperkirakan akan menjadi momentum pergeseran besar dalam diferensiasi produk smartphone.

    Senior Consultant dan Analis Pasar Smartphone SEQARA Communications, Aryo Meidianto Aji menilai perangkat pada tahun depan tidak lagi bertumpu pada kekuatan hardware semata, melainkan pada kapabilitas software dan AI yang semakin matang.

    “Dari yang saya amati, 2026 akan menjadi tahun dimana perangkat smartphone akan hadir karena faktor pembeda dari perangkat lunak,” kata Aryo kepada Bisnis pada Sabtu (6/12/2025).

    Menurut dia, personalisasi AI akan menjadi sorotan utama. Teknologi tersebut akan mampu mempelajari kebiasaan pengguna dan menyesuaikan performa perangkat secara otomatis.

    Dia menilai kondisi ini memiliki dua sisi: para produsen akan berlomba mengembangkan AI mereka, tetapi biaya pengembangannya tidak murah. Aryo juga mengungkapkan kekhawatirannya bahwa harga perangkat bisa meningkat di masa depan, terutama dengan potensi kelangkaan memori yang dibutuhkan untuk menjalankan fungsi AI.

    Selain itu, tren tersebut dinilai akan mendorong standar baru untuk kapasitas baterai smartphone.

    “Berkaitan dengan AI, ke depan memang tren standar smartphone akan membawa baterai besar yang dioptimasi oleh AI, tidak heran jika ke depan baterai 6000 mAh, 7000 mAh bahkan lebih akan hadir di setiap lini produk,” tuturnya.

    Integrasi ekosistem juga diperkirakan menjadi strategi kunci berbagai vendor. Aryo menyebut produsen akan semakin mendorong konektivitas antarperangkat, mulai dari smartwatch hingga perangkat smart home. 

    Industri pun akan menghadapi tekanan untuk memproduksi perangkat yang lebih ramah lingkungan dan memanfaatkan material daur ulang. Aryo menambahkan smartphone ke depan juga kemungkinan akan dilengkapi sensor kesehatan yang lebih canggih dan terintegrasi dengan layanan kesehatan digital.

    Aryo turut menyoroti dinamika pasar smartphone sepanjang 2025 sebagai pijakan menuju tren 2026. Menurut dia, tahun ini harga smartphone semakin terjangkau dengan spesifikasi lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya.

    Fitur AI yang sebelumnya hanya hadir di ponsel flagship kini mulai merambah kelas menengah.

    “Kelas mid-range kini sudah mulai integrasi AI untuk kamera, battery management, dan produktivitas,” kata Aryo.

    Dia juga menilai kesadaran konsumen terhadap kapasitas baterai meningkat signifikan.

    Konsumen kini memandang baterai 5000 mAh sebagai standar baru, bahkan di kelas entry-level, sementara kapasitas 7000 mAh telah menjadi pencapaian untuk perangkat mid-level hingga flagship.

    Dari sisi jaringan, adopsi 5G di Indonesia dinilai masih terbatas pada kawasan tertentu.

    “Di Indonesia, 5G masih lebih banyak sebagai ‘marketing feature’ daripada kebutuhan praktis, kecuali di kota besar tertentu dan di wilayah perkotaan tertentu [mall, pusat pemerintahan],” kata Aryo.

    Sementara itu, tekanan ekonomi turut mendorong pertumbuhan pasar ponsel bekas.

    “Kondisi ekonomi membuat pasar secondhand tumbuh dan bahkan bisa menggerus penjualan unit baru entry-level,” katanya.

  • Cara Mudah Akses YouTube Recap 2025 untuk Android dan iOS

    Cara Mudah Akses YouTube Recap 2025 untuk Android dan iOS

    Bisnis.com, JAKARTA — YouTube kembali memanaskan persaingan platform streaming akhir tahun dengan resmi meluncurkan YouTube Recap 2025. Hal ini merupakan upaya perusahaan untuk menyaingi dominasi “rapor” digital yang selama ini dipopulerkan oleh Spotify melalui fitur Wrapped.

    Berbeda dengan para pesaingnya yang berfokus pada layanan audio, YouTube menawarkan pendekatan data yang lebih luas. Fitur ini akan merekam aktivitas mendengarkan musik, yang juga mencakup seluruh ekosistem visual pengguna, mulai dari vlog perjalanan, tutorial, hingga konten podcast video. 

    “Ringkasan YouTube Recap Anda mengumpulkan minat unik, kreator, musik, dan momen yang telah mendefinisikan tahun Anda di YouTube,” tulis YouTube dalam pernyataan resmi mereka dikutip Jumat (05/12/2025).

    Kendati telah digulirkan secara global, perlu dicatat bahwa tidak semua pengguna dapat mengakses fitur ini. Google menetapkan sejumlah parameter kelayakan teknis yang wajib dipenuhi terkait aktivitas akun dan pengaturan privasi.

    Apabila fitur Recap tidak muncul di aplikasi Anda, kemungkinan besar hal tersebut disebabkan oleh minimnya data riwayat tontonan yang terekam. YouTube mewajibkan adanya akumulasi data tontonan yang memadai dalam periode penarikan data, yakni mulai Januari hingga akhir Oktober 2025.

    Dengan demikian, jika pengguna mengaktifkan fitur hapus otomatis atau menangguhkan perekaman riwayat (paused watch history) selama periode tersebut, algoritma tidak dapat memproses data untuk Recap.

    Selain faktor data, aspek demografi dan jenis akun juga menjadi penentu. Fitur ini hanya tersedia bagi pengguna yang telah memenuhi batas usia minimal 13 tahun. Akun yang diawasi dipastikan tidak memenuhi syarat untuk mengakses fitur ini.

    Cara Mengakses YouTube Recap 2025:

    1. Komputer: Buka browser Anda. Kunjungi youtube.com/recap 

    2. Android: Masuk ke aplikasi YouTube (versi 18.43 atau yang paling baru. Pada bagian bawah layar paling kanan, pilih tab Anda atau foto profil. Pilih banner “Recap 2025 kamu sudah siap!” untuk mengakses Recap Anda.

    3. iOS: Masuk ke aplikasi YouTube (versi 18.43 atau yang paling baru. Pada bagian bawah layar paling kanan, pilih tab Anda atau foto profil. Pilih banner “Recap 2025 kamu sudah siap!” untuk mengakses Recap Anda. (Muhammad Diva Farel Ramadhan)

  • Masuki Fase Kritis, Adopsi AI Dinilai Jadi Kunci Transformasi Pembelajaran Nasional

    Masuki Fase Kritis, Adopsi AI Dinilai Jadi Kunci Transformasi Pembelajaran Nasional

    Bisnis.com, JAKARTA — Indonesia disebut tengah memasuki fase krusial dalam transformasi pendidikan digital, di mana kecerdasan buatan (AI) dan deep learning tak lagi menjadi sekadar wacana, melainkan fondasi baru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran secara nasional.

    President Director Acer Indonesia, Leny Ng, menegaskan bahwa pemangku kepentingan dalam dunia pendidikan perlu mengadopsi teknologi secara strategis, terencana, dan berkelanjutan agar mampu menjawab tantangan era pembelajaran berbasis teknologi cerdas.

    “AI dan deep learning memiliki potensi besar untuk meningkatkan efektivitas proses belajar-mengajar, tanpa mengabaikan peran pendidik dalam menuntun dan memaknai proses belajar,” ujarnya, Jumat (5/12/2025).

    Guru Besar FKIP UT, Tian Belawati, menekankan bahwa integrasi teknologi cerdas merupakan langkah strategis untuk menghapus batas geografis dan sosial dalam akses pendidikan.

    “Ini bukan lagi tren, tetapi kebutuhan mendesak. Setiap anak berhak mendapatkan pendidikan berkualitas melalui sekolah dan guru yang berkualitas,” tegasnya.

    Menurut Tian, AI memungkinkan distribusi konten pendidikan yang lebih merata, layanan pembelajaran personal, hingga peningkatan kompetensi guru melalui analitik dan otomatisasi.

    Dorongan percepatan adopsi AI juga datang dari pemerintah. Direktur Jenderal Riset dan Pengembangan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek), Fauzan Adziman, menyebut bahwa modernisasi pendidikan tinggi menjadi syarat mutlak untuk memperkuat daya saing Indonesia di era ekonomi berbasis pengetahuan.

    “Kita harus bergerak menuju knowledge-based economy yang bertumpu pada kemampuan mengelola pengetahuan menjadi nilai tambah dan daya saing nasional,” ujarnya.

    Lebih lanjut Fauzan memaparkan bahwa untuk mewujudkan hal tersebut, Indonesia perlu menguatkan dua pilar strategis. Pilar pertama adalah penguatan aspek perangkat lunak melalui percepatan adopsi AI di berbagai sektor.

    Pilar kedua adalah pengembangan infrastruktur teknologi, khususnya ekosistem semikonduktor dalam negeri, yang akan menjadi pondasi penting bagi transformasi digital nasional.

    Ia menambahkan bahwa kedua pilar tersebut adalah prasyarat agar pemanfaatan AI memberikan dampak nyata dan selaras dengan agenda pembangunan dalam AstaCita Presiden dan Wakil Presiden.

    “AI harus memberikan manfaat yang luas. Bukan hanya berguna sebagai teknologi, tetapi mendorong energi terbarukan, memperkuat teknologi pertanian, mengakselerasi hilirisasi, dan memajukan ekonomi digital” jelasnya.

  • Uni Eropa Investigasi Meta Atas Dugaan Monopoli Pasar AI di chatbot Whatsapp

    Uni Eropa Investigasi Meta Atas Dugaan Monopoli Pasar AI di chatbot Whatsapp

    Bisnis.com, JAKARTA — Uni Eropa membuka investigasi formal terhadap Meta Platforms terkait dugaan pelanggaran antitrust dalam pembatasan layanan chatbot kecerdasan buatan (AI) di WhatsApp.

    Komisi Eropa sedang mempertimbangkan apakah Meta secara sengaja menghalangi penyedia AI pihak lain untuk menawarkan layanan mereka melalui WhatsApp. Jika terjadi, hal ini akan berpotensi melanggar undang-undang persaingan usaha.

    Melansir dari The Verge Jumat (05/12/2025), penyelidikan ini bertujuan untuk “mencegah kemungkinan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki terhadap persaingan di ruang AI”. Otoritas setempat menyoroti perubahan kebijakan yang dilakukan Meta pada bulan Oktober lalu terkait ketentuan layanan bagi pelaku bisnis.

    Dalam pembaruan kebijakan tersebut, Meta melarang perusahaan menggunakan Application Programming Interface (API) platform untuk mendistribusikan chatbot AI pihak ketiga.

    “Sebagai akibat dari kebijakan baru tersebut, penyedia AI pesaing mungkin terblokir untuk menjangkau pelanggan mereka melalui WhatsApp,” tulis pengumuman Komisi Eropa.

    Di sisi lain, regulator menyoroti adanya dugaan perlakuan istimewa di mana layanan AI milik Meta sendiri, yakni ‘Meta AI’, tetap dapat diakses secara leluasa oleh pengguna di platform tersebut. Hal ini memicu kekhawatiran bahwa Meta memanfaatkan posisi dominannya untuk menyingkirkan inovator lain dari ekosistem pesannya yang masif.

    Adapun kebijakan kontroversial WhatsApp ini telah berlaku efektif sejak 15 Oktober bagi penyedia AI yang belum memiliki layanan di platform tersebut. Sementara itu, bagi penyedia AI yang sudah beroperasi di WhatsApp, aturan ini akan mulai diberlakukan secara penuh pada 15 Januari 2026.

    Dampak dari kebijakan ini sudah mulai terasa di pasar. OpenAI dan Microsoft, dua pemain utama di sektor ini, telah merespons perubahan kebijakan tersebut awal tahun ini dengan mengumumkan bahwa layanan ChatGPT dan Copilot akan dihapus dari platform WhatsApp.

    Penyelidikan mendalam ini akan menilai apakah Meta telah melanggar hukum UE yang secara tegas “melarang penyalahgunaan posisi dominan” untuk mempersulit penyedia layanan yang lebih kecil dalam bersaing dengan layanan milik perusahaan dominan.

    Meskipun Komisi Eropa tidak menetapkan tenggat waktu khusus untuk penyelesaian investigasi ini, konsekuensi finansial yang dihadapi Meta sangatlah serius. Jika terbukti melanggar aturan antimonopoli blok tersebut, induk usaha Facebook dan Instagram ini dapat menghadapi denda hingga 10 persen dari pendapatan tahunan global perusahaan.

    Berdasarkan laporan pendapatan Meta pada 2024, nilai denda tersebut dapat mencapai angka fantastis sebesar US$16,45 miliar atau Rp273 triliun.

    Komisioner Persaingan Eropa Teresa Ribera menegaskan urgensi penyelidikan ini di tengah ledakan pasar AI global.

    “Pasar AI sedang berkembang pesat di Eropa dan sekitarnya. Kami harus memastikan warga dan bisnis Eropa dapat memperoleh manfaat penuh dari revolusi teknologi ini dan bertindak untuk mencegah petahana digital yang dominan menyalahgunakan kekuasaan mereka untuk menyingkirkan pesaing yang inovatif,” tegas Ribera dalam pernyataan resminya. (Muhammad Diva Farel Ramadhan)

  • Biaya Langganan Microsoft 365 Naik per Juli 2026, Bakal Ada 1.100 Fitur Baru

    Biaya Langganan Microsoft 365 Naik per Juli 2026, Bakal Ada 1.100 Fitur Baru

    Bisnis.com, JAKARTA — Microsoft akan menaikkan harga paket Microsoft 365 untuk bisnis dan lembaga pemerintah di seluruh dunia per Juli 2026. 

    Kabar ini akan terasa, terutama bagi usaha kecil dan pekerja garis depan, meskipun perusahaan besar juga harus menyesuaikan. Langkah ini muncul di tengah persaingan ketat dengan layanan produktivitas lain seperti Google Workspace, supaya Microsoft tetap menonjolkan fitur-fitur terbaru mereka.

    Dilansir dari Reuters Jumat (5/12/2025), paket Business Basic naik sekitar 16,7% menjadi US$7 atau Rp116.300 per bulan, sedangkan Business Standard naik 12% menjadi US$14 atau Rp232.600 . Paket Enterprise E3 naik 8,3% menjadi US$39 atau Rp649.000, dan E5 naik 5,3% menjadi US$60 atau Rp998.500 . 

    Pekerja garis depan bakal merasakan kenaikan lebih besar, dengan paket F1 naik 33% menjadi US$3 atau Rp49.900 dan F3 naik 25% menjadi US$10 atau Rp166.200. Paket pemerintah akan menyesuaikan sesuai aturan setempat.

    Menurut Microsoft, kenaikan ini karena lebih dari 1.100 fitur baru ditambahkan ke Microsoft 365, mulai dari alat produktivitas berbasis AI seperti Copilot, hingga peningkatan keamanan data. 

    Untuk yang menginginkan fitur AI tambahan, Copilot bisa dipakai dengan biaya US$30 atau Rp499.000 per bulan. Microsoft juga menghadirkan paket baru untuk usaha kecil dan menengah agar lebih fleksibel.

    Sebagai catatan, Microsoft terakhir menaikkan harga Office untuk bisnis pada 2022, sedangkan pengguna rumahan baru pertama kali merasakan kenaikan awal tahun ini setelah lebih dari satu dekade.

    Sekadar informasi, Microsoft 365 adalah platform produktivitas berbasis cloud yang menggabungkan aplikasi Office (Word, Excel, PowerPoint, Outlook, OneNote), layanan komunikasi seperti Teams, serta penyimpanan OneDrive.

    Layanan ini tersedia untuk individu, keluarga, pelajar, bisnis kecil, hingga enterprise, dengan kapasitas storage, fitur keamanan, dan kemampuan AI yang berbeda per paket.

    Berbeda dengan Office versi lisensi sekali beli, Microsoft 365 menggunakan model berlangganan bulanan atau tahunan, sehingga pengguna selalu mendapat versi aplikasi terbaru, update fitur, dan integrasi cloud.

    Paket populer untuk konsumen antara lain Microsoft 365 Personal dan Family, sedangkan untuk bisnis ada Business Basic, Business Standard, dan seri Enterprise (E3, E5).

    Tahun ini, beberapa paket Microsoft 365 mengalami kenaikan harga cukup signifikan, terutama untuk konsumen dan bisnis kecil. Di pasar tertentu, paket Personal dan Family dilaporkan naik lebih dari 30% per tahun, sementara untuk bisnis, Business Basic naik sekitar menjadi US$7 per user per bulan dan Business Standard menjadi US$14 dolar, dengan persentase kenaikan dua digit. (Nur Amalina)

  • Samsung, Tecno, Infinix, dan POCO

    Samsung, Tecno, Infinix, dan POCO

    Bisnis.com, JAKARTA — Pasar smartphone kelas menengah atau mid-range di rentang harga Rp2 jutaan makin kompetitif. Kondisi ini menjadi kabar baik bagi konsumen, karena para pabrikan berlomba-lomba menurunkan fitur “mewah” ke segmen yang lebih terjangkau.

    Samsung, Tecno, dan Xiaomi melalui POCO memanaskan persaingan smartphone di pasar ini mengingat sebentar lagi 2025 akan berakhir. Produsen smartphone berlomba menawarkan HP dengan harga terjangkau yang dapat Anda pertimbangkan. 

    Berikut adalah daftar 4 HP terbaik di harga Rp2 jutaan yang direkomendasikan:

    1. Samsung Galaxy A17 

    Samsung Galaxy A17 membawa keunggulan visual melalui panel Super AMOLED 6.7 inci dengan refresh rate 90Hz. HP ini menyajikan saturasi warna yang tajam dan nyaman di mata khas layar Samsung. Ponsel ini ditenagai oleh chipset Exynos 1330 (5 nm). 

    Kombinasi RAM 8 GB dan memori internal 128 GB memastikan aktivitas multitasking berjalan mulus tanpa hambatan. Di sektor fotografi, kamera utama 50 MP siap mengabadikan momen dengan jernih, didukung kamera depan 13 MP untuk selfie. Baterai berkapasitas 5000 mAh juga menjamin daya tahan seharian penuh untuk penggunaan normal.

    Harga: Mulai dari Rp2.999.000

    Chipset: Exynos 1330 (5 nm)

    RAM/ROM: 8GB/128GB

    Layar: 6.7 inci Super AMOLED 90Hz

    Kamera: Utama 50MP, Depan 13MP

    Baterai: 5000 mAh

    2. Tecno POVA 6

    Tecno POVA 6 hadir sebagai primadona bagi para gamer berkat baterai jumbo berkapasitas 6000 mAh yang dapat menjamin durasi bermain jauh lebih lama dibandingkan kompetitornya. Pengalaman visual pun sangat memanjakan berkat layar luas 6.78 inci berpanel AMOLED FHD+ dengan refresh rate 120Hz yang responsif. Dapur pacunya mengandalkan MediaTek Helio G99 yang terkenal stabil dan dingin untuk performa gaming.

    Selain performa, sektor kamera juga tidak main-main dengan lensa utama beresolusi raksasa 108 MP dan kamera depan 32 MP yang sangat tajam. Dengan penyimpanan 256GB, pengguna dapat mengunduh banyak game berat tanpa khawatir kehabisan ruang.

    Harga: Mulai dari Rp 2.399.000

    Chipset: MediaTek Helio G99

    RAM/ROM: 8GB/256GB

    Layar: 6.78 inci AMOLED FHD+ 120Hz

    Kamera: Utama 108MP, Depan 32MP

    Baterai: 6000 mAh

    3. POCO M6 Pro

    POCO M6 Pro menawarkan fitur yang langka di kelas harganya, yakni kamera utama 64 MP yang dilengkapi dengan Optical Image Stabilization (OIS). Fitur ini membuat hasil foto dan video jauh lebih stabil dan minim guncangan, sangat cocok untuk konten kreator. Ponsel ini dipersenjatai chipset MediaTek Helio G99-Ultra yang telah dioptimalkan untuk efisiensi dan kecepatan.

    Layar AMOLED 6.67 inci dengan refresh rate 120Hz memberikan tampilan yang mulus saat scrolling media sosial. Keunggulan lainnya adalah teknologi pengisian daya 67W Turbo Charging, yang mampu mengisi baterai 5000 mAh dengan sangat cepat.

    Harga: Mulai dari Rp 2.499.000

    Chipset: MediaTek Helio G99-Ultra

    RAM/ROM: 8GB/256GB

    Layar: 6.67 inci AMOLED 120Hz

    Kamera: Utama 64MP dengan OIS

    Baterai: 5000 mAh dengan fast charging 67W

    4. Infinix Hot 50 Pro+

    Infinix Hot 50 Pro+ hadir dengan fitur premium berupa layar lengkung AMOLED berukuran 6.78 inci dan refresh rate 120Hz. HP ini memberikan pengalaman visual yang imersif dan kesan genggaman yang mewah. Ponsel ini ditenagai oleh chipset terbaru MediaTek Helio G100, yang menawarkan peningkatan efisiensi performa di kelasnya.

    Dengan RAM 8 GB dan penyimpanan internal 256 GB, Infinix Hot 50 Pro+ mampu menangani multitasking dan penyimpanan aplikasi dengan lancar. Kamera utamanya beresolusi 50 MP, sementara kamera depan 13 MP, cukup untuk kebutuhan fotografi sehari-hari. Baterai 5000 mAh didukung pengisian daya cepat 33W juga menjadikannya pilihan menarik bagi pengguna yang mencari kombinasi desain cantik dan performa seimbang.

    Harga: Sekitar Rp 2.599.000

    Chipset: MediaTek Helio G100

    RAM/ROM: 8GB/256GB

    Layar: 6.78 inci AMOLED 120Hz

    Kamera: Utama 50MP, Depan 13MP

    Baterai: 5000 mAh dengan fast charging 33W (Muhammad Diva Farel Ramadhan).

  • ITSEC (CYBR) Ekspansi Regional ke Qatar, Incar Sektor Perbankan hingga Migas

    ITSEC (CYBR) Ekspansi Regional ke Qatar, Incar Sektor Perbankan hingga Migas

    Bisnis.com, JAKARTA — PT ITSEC Asia Tbk. (CYBR), perusahaan yang bergerak di sektor keamanan siber, mengumumkan perluasan layanannya dengan masuk ke Qatar, salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi menjanjikan di Timur Tengah.

    President Director ITSEC Asia Patrick Dannacher mengatakan perusahaan berkomitmen untuk memberikan solusi keamanan terbaik ke sejumlah sektor strategis di Qatar.

    ITSEC melihat sektor telekomunikasi, minyak & gas (migas), penerbangan, hingga perbankan, sebagai sektor yang potensial yang akan digarap ITSEC.

    Menurutnya, secara fundamental masalah yang terjadi di Qatar sama seperti masalah yang terjadi di Indonesia sehingga menghadirkan layanan yang sudah terbukti di suatu negara dan kemudian diadopsi ke negara lain – karena permasalahannya sama – bukanlah hal yang sulit. 

    “Saya pikir ini adalah negara yang sangat penting secara global. Nomor satu dan bagi kami ini benar-benar menunjukkan lagi tentang apa yang bisa dilakukan talenta Indonesia,” kata Patrick kepada Bisnis, Jumat (5/12/2025).

    Sekadar informasi, meski memiliki permasalahan yang sama dengan Indonesia, namun tingkat PDB per kapita di Qatar lebih tinggi sehingga secara persentase nilai layanan yang dijual di Qatar akan lebih berkualitas. 

    Pertumbuhan PDB tinggi di Qatar disebabkan negara ini memiliki keunggulan di sektor gas alam cair/LNG.

    QatarEnergy, ExxonMobil, TotalEnergies, Shell, dan ConocoPhillips adalah sejumlah nama besar perusahaan yang bergerak di sektor tersebut. Sementara untuk perusahaan telekomunikasi, ada Ooredoo dan Vodafone, yang seluruhnya menjadi pasar yang diincar ITSEC.

    Patrick menambahkan ITSEC Asia hadir di Qatar dengan menggandeng mitra lokal. Dia tidak menyebutkan nama perusahaan tersebut, tetapi dipastikan perusahaan besar.

    Selain menggandeng mitra lokal, ITSEC Asia rencananya juga akan membangun pusat pengembangan dan riset (R&D) di Doha untuk mempelajari pasar dan solusi yang relevan. 

    Solusi dan hasil riset yang dihasilkan oleh R&D tersebut nantinya tidak hanya dimanfaatkan di Qatar, juga Indonesia. Pun sebaliknya. 

    “Apa pun yang dipelajari di sana akan kami bawa ke Indonesia,” kata Patrick.

    Sekadar informasi, Qatar adalah negara ke-6 yang dilayani oleh ITSEC Asia. Perusahaan yang bermarkas di Indonesia ini juga memiliki layanan di Singapura, Australia, UAE, dan Mauritinus. 

    Di Indonesia, ITSEC Asia memiliki tim riset internal yang melibatkan ratusan profesional di bidang keamanan siber. 

    Patrick menekankan ekspansi regional pada tahun depan hanya berfokus di Qatar. Perusahaan belum ada rencana untuk hadir di negara lain.

    “Jika Anda melihat eksposur geografis Qatar, ada banyak minyak dan gas. Penerbangan, ini salah satu maskapai terbaik di dunia. Jadi, apa pun yang kami pelajari di Indonesia, kami akan bawa ke Qatar karena masalahnya secara global sama dan benar‑benar membantu mereka,” kata Patrick.

    Sebelumnya, ITSEC Asia mencatat pendapatan konsolidasian sebesar Rp297,2 miliar pada kuartal III/2025, tumbuh 78% secara tahunan (year-on-year/YoY).

    Dari sisi laba, perusahaan mempertahankan laba bersih Rp11,5 miliar dengan margin kotor 46%, didukung efisiensi operasional serta peningkatan kontribusi produk bernilai tambah.

    Selain itu, total liabilitas perusahaan turun 28%, sementara total aset meningkat 24%, menghasilkan posisi ekuitas yang lebih kuat senilai Rp316,8 miliar.

    Adapun, kas dan setara kas melonjak 105% dibandingkan dengan tahun sebelumnya menjadi Rp22,9 miliar.

    Manajemen ITSEC menyebut pertumbuhan pendapatan konsolidasian dengan profitabilitas yang terjaga didorong oleh pelaksanaan strategi yang disiplin dan keberhasilan ekspansi platform Intellibron.

    “Pertumbuhan ITSEC pada kuartal III/2025 didorong oleh kinerja kuat di segmen Managed Security Services, OT [Operational Technology] Security, serta kesuksesan komersial Intellibron, platform intelijen ancaman berbasis kecerdasan buatan yang dikembangkan sepenuhnya oleh tim riset dan pengembangan ITSEC,” kata Patrick.

    Platform Intellibron, lanjut Patrick, awalnya dirancang untuk mendukung 60 juta pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) di Indonesia. Namun, kini platform tersebut menjadi kontributor pendapatan terbesar ITSEC pada 2025 karena mampu menghadirkan layanan keamanan siber yang skalabel, otomatis, dan prediktif bagi berbagai jenis organisasi.

    Patrick menambahkan, Intellibron telah diadopsi oleh perusahaan di sektor keuangan, telekomunikasi, dan infrastruktur, serta memperluas jangkauannya ke India, Afrika, dan Timur Tengah.

    Menurut dia, keberhasilan ini menunjukkan kemampuan Indonesia dalam mengembangkan dan mengekspor teknologi keamanan siber berkelas dunia.

    “Intellibron lahir dari inovasi Indonesia dan kini menjadi motor pertumbuhan global kami. Ini membuktikan bahwa solusi keamanan siber berstandar internasional dapat dibangun di Indonesia dan dipercaya oleh dunia,” ujar Patrick

  • Peneliti Temukan Cara Cepat Panen Air dari Atmosfer, Hitungan Menit!

    Peneliti Temukan Cara Cepat Panen Air dari Atmosfer, Hitungan Menit!

    Bisnis.com, JAKARTA — Peneliti MIT berhasil mengembangkan perangkat baru yang dibutuhkan untuk memanen air dari atmosfer lebih cepat, dari hitungan hari kini menjadi menit.

    Para peneliti MIT telah mengembangkan perangkat yang dapat mengumpulkan kelembapan dari udara dan memodifikasinya menjadi air minum. Tentunya para peneliti berharap agar teknologi ini menjadi angin segar untuk menyediakan air bersih bagi masyarakat yang sumber airnya langka.

    Pada awalnya, Sistem Pemanenan Air Atmosfer (AWH) bekerja dengan cara menarik uap dari udara dan mengembunkannya menjadi air cair. Proses ini melibatkan pendinginan udara lembap atau penggunaan sorben (material seperti spons) untuk menyerap uap air, yang kemudian dilepaskan dan dikondensasikan menjadi tetesan air.

    Perangkat AWH biasanya mengandalkan sinar matahari untuk menguapkan air dari sorben. Hal itu memakan waktu yang cukup lama, mulai dari beberapa jam bahkan sampai berhari-hari. Tentunya hal ini menjadi tantangan karena membatasi kegunaannya di lingkungan kering dan kekurangan sumber daya, termasuk wilayah yang tidak memiliki air asin untuk didesalinasi.

    Sekarang, perangkat baru yang dikembangkan MIT menggunakan gelombang ultrasonik untuk melepaskan kelembapan dari sorben. Setelahnya, kelembapan yang terlepas kemudian dialirkan melalui nozel kecil di sasar perangkat, tempat kelembapan tersebut dapat dikumpulkan dan digunakan.

    Disadur dari Livesience.com Jumat (5/12/2025), para peneliti berpendapat bahwa prototipe ultrasonik mereka 45 kali lebih efisien dalam mengekstraksi air yang tertangkap dibandingkan penguapan biasa. Mereka merinci temuan tersebut dalam sebuah makalah yang diterbitkan pada 18 November di jurnal Nature Communications.

    “Orang-orang telah mencari cara untuk memanen air dari atmosfer, yang bisa menjadi sumber air sangat besar, terutama untuk wilayah gurun dan tempat-tempat yang bahkan tidak memiliki air asin untuk didesalinasi,” ujar Svetlana Boriskina, rekan penulis sekaligus ilmuwan peneliti utama di MIT.

    Teknologi baru ini mengandalkan ultrasound  gelombang suara berfrekuensi tinggi di atas 20 kilohertz, yang tidak dapat didengar manusia  untuk memutus ikatan lemah antara molekul air dan permukaan bahan penyerap. Inti perangkatnya adalah cincin keramik pipih yang bergetar ketika diberi tegangan.

    Getaran ultrasonik ini bekerja secara presisi, seperti mengguncang butiran air halus hingga lepas dari permukaan bahan penyerap. “Rasanya seperti air menari mengikuti ombak,” ujar Ikra Iftekhar Shuvo, penulis utama dan mahasiswa pascasarjana MIT. Molekul-molekul air yang terlepas kemudian berubah menjadi tetesan yang bisa dikumpulkan.

    Dalam pengujiannya, sampel sorben seukuran koin 25 sen ditempatkan dalam ruang kelembapan hingga jenuh. Setelah itu dipasangkan pada aktuator ultrasonik, dan hanya dalam beberapa menit sampel tersebut benar-benar kering proses yang biasanya memakan waktu berjam-jam.

    Walau efisien, perangkat ultrasonik ini tetap membutuhkan sumber energi, berbeda dengan sistem AWH tradisional yang hanya mengandalkan sinar matahari. Namun, tim MIT sudah memikirkan solusi untuk memasangkannya dengan sel surya kecil yang juga berfungsi sebagai sensor untuk mendeteksi kapan sorben sudah penuh. Ketika penuh, sistem dapat otomatis memulai proses pelepasan sehingga satu perangkat mampu melakukan beberapa siklus dalam sehari.

    Tim MIT membayangkan teknologi ini nantinya hadir dalam bentuk perangkat rumah tangga yang ringkas. Semacam panel seukuran jendela yang berisi bahan penyerap cepat dan aktuator ultrasonik yang bekerja mengumpulkan air dari udara sepanjang hari. (Nur Amalina)

  • Meta Akui Layanan Belum Optimal, Hadirkan Pusat Bantuan AI untuk Facebook Cs

    Meta Akui Layanan Belum Optimal, Hadirkan Pusat Bantuan AI untuk Facebook Cs

    Bisnis.com, JAKARTA — Meta telah merilis pusat bantuan baru yang mengintegrasikan layanan dukungan untuk pengguna Facebook dan Instagram di seluruh dunia. 

    Pengumuman yang disampaikan pada Kamis (04/12/2025) ini disertai pengakuan jujur dari perusahaan bahwa opsi dukungan yang tersedia selama ini tidak selalu memenuhi harapan pengguna.

    Pusat bantuan yang kini tersedia di aplikasi iOS dan Android ini menawarkan berbagai fitur, mulai dari pelaporan masalah akun, pemulihan akun yang hilang, hingga pencarian jawaban melalui teknologi pencarian bertenaga AI dan asisten virtual berbasis kecerdasan buatan.

    Melansir dari TechCrunch Jumat (05/12/2025), asisten AI yang sedang diuji coba dirancang khusus untuk memberikan bantuan personal dalam berbagai kebutuhan, seperti pemulihan akun, pengelolaan profil, atau pembaruan pengaturan. 

    Fitur ini akan diluncurkan terlebih dahulu untuk pengguna Facebook, sebelum diperluas ke aplikasi Meta lainnya di masa mendatang.

    Meta mengklaim sistem AI yang mereka gunakan telah membantu melindungi akun pengguna dengan lebih efektif. Menurut data perusahaan, peretasan akun di Facebook dan Instagram secara global telah menurun lebih dari 30%.

    Teknologi AI juga dimanfaatkan untuk mendeteksi dan mencegah berbagai ancaman keamanan seperti phishing, aktivitas login mencurigakan, serta akun yang telah disusupi.

    Selain itu, Meta menyatakan penggunaan AI telah membantu mereka menghindari kesalahan dalam menonaktifkan akun dan mempercepat proses banding ketika terjadi kekeliruan.

    Namun, klaim tersebut tampaknya bertolak belakang dengan pengalaman ribuan pengguna Meta yang mengeluhkan kehilangan akses ke akun atau halaman Facebook mereka akibat kesalahan sistem. 

    Banyak yang menduga AI menjadi penyebab masalah ini, karena proses penanganan keluhan tampaknya tidak melibatkan pengawasan manusia sama sekali.

    Sebagian pengguna bahkan mengancam atau sudah mengambil jalur hukum, khususnya mereka yang kehilangan akun berdampak serius pada bisnis atau pencaharian.

    Situasi ini bahkan telah memunculkan forum khusus di Reddit pada tahun ini, yang didedikasikan untuk membantu orang-orang yang menggugat Meta terkait masalah akun yang dinonaktifkan.

    Meta percaya pusat bantuan baru ini dapat mengatasi permasalahan tersebut. Perusahaan menyebut sistem ini akan memusatkan opsi pemulihan akun dan menawarkan pengalaman pemulihan yang lebih efisien dengan panduan yang lebih jelas dan verifikasi yang lebih sederhana.

    Sistem juga akan mengirimkan peringatan SMS dan email yang lebih baik terkait aktivitas berisiko, serta mampu mengenali perangkat pengguna dengan lebih akurat.

    Meta juga akan menghubungkan pengguna dengan berbagai alat keamanan lainnya, seperti pemeriksaan keamanan, pengaturan autentikasi dua faktor, atau penambahan passkey. Metode pemulihan akun kini menyertakan opsi untuk mengambil video selfie sebagai cara verifikasi identitas.

    Meskipun Meta mengklaim pusat bantuan baru akan mempermudah pengguna, perubahan lokasi pengaturan dan fitur bantuan justru berpotensi menimbulkan kebingungan. Selama bertahun-tahun, Meta secara rutin memindahkan area-area penting seperti pengaturan akun, alat pengelolaan data, dan fitur privasi, dengan dalih untuk kemudahan pengguna.

    Namun, perubahan konstan ini justru membuat pengguna kesulitan mengingat lokasi fitur-fitur tersebut, karena berbagai menu dan navigasi terus berubah dari waktu ke waktu. (Muhammad Diva Farel Ramadhan)

  • Aspimtel Ingatkan Urgensi Kesetaraan Perizinan Telekomunikasi di Badung

    Aspimtel Ingatkan Urgensi Kesetaraan Perizinan Telekomunikasi di Badung

    Bisnis.com, JAKARTA — Gugatan sebesar Rp3,37 trilliun yang diajukan oleh PT Bali Towerindo Sentra Tbk. (BALI) kepada Pemerintah Kabupaten Badung, Bali, mendapat sorotan dari pengusaha menara telekomunikasi. 

    Bali Tower menggugat Pemkab Badung karena dituding wanprestasi atas hak ekslusivitas yang tertuang pada Perjanjian Kerja Sama (PKS) pada 2007 silam. Pemkab memperbolehkan perusahaan telekomunikasi di luar Bali Tower untuk menggelar jaringan untuk kebutuhan kota pintar (Smart City) pada 2016 saat PKS masih berlaku. 

    Atas gugatan tersebut, Asosiasi Pengembang Infrastruktur Menara Telekomunikasi (Aspimtel) menilai langkah Pemkab Badung sudah benar dan baik bagi kualitas layanan internet di Bali dan terciptanya iklim persaingan yang sehat. 

    Ketua Aspimtel Theodorus Ardi Hartoko mengatakan perusahaan yang tergabung dalam Aspimtel adalah mitra pemerintah pusat dan pemerintah daerah serta mitra strategis para pelaku industri telekomunikasi, yang mempunyai tujuan yang sama, yaitu menghadirkan layanan telekomunikasi yang handal, kompetitif dan berkelanjutan bagi masyarakat luas.

    Untuk itu, Aspimtel selalu terbuka untuk berdialog dan berkoordinasi dengan pemerintah daerah maupun pihak-pihak terkait untuk menyelesaikan permasalahan di Badung. 

    Lelaki yang akrab disapa Teddy mendukung Pemkab Badung untuk menciptakan kesetaraan perizinan, termasuk pembangunan menara, yang dapat diwujudkan melalui pendekatan kolaboratif.

    “Serta tetap mengedepankan kepatuhan terhadap ketentuan dan regulasi yang berlaku untuk memberikan iklim usaha yang sehat,” kata Teddy di Jakarta, Kamis (4/12/2025).

    Teddy memandang bahwa peraturan tingkat pusat dan di daerah serta pengelolaan infrastruktur telekomunikasi di seluruh kota-kota di Indonesia, sudah semakin baik, dengan upaya pemerintah yang memberikan kesempatan seluas-luasnya untuk tumbuhnya iklim usaha yang sehat, yang memberi manfaat kepada masyarakat luas. 

    Hal ini tercermin melalui kecepatan perijinan (Online Single Submission) yang transparan, kompetitif dan memberikan ruang yang adil bagi seluruh pelaku industri, serta mengeliminasi peraturan yang saling tumpang tindih.

    Aspimtel, lanjutnya, juga memandang bahwa iklim kompetisi yang tidak sehat, yaitu salah satunya pemberlakuan monopoli dan eksklusifitas, berpotensi menimbulkan kondisi yang tidak dirasakan manfaatnya sebesar-besarnya oleh masyarakat luas, seperti rendahnya kualitas layanan & harga yang lebih tinggi.

    Warga Badung menerima panggilan di dekat menara telekomunikasi

    lebih jauh, kata Teddy, pembatasan berupa monopoli & eksklusifitas seperti ini secara tidak langsung turut mempengaruhi sektor pariwisata, aktivitas sosial ekonomi, termasuk kualitas layanan telekomunikasi yang diterima masyarakat.

    “Dalam konteks pembangunan infrastruktur telekomunikasi, akan dihadapkan pada terjadinya perlambatan pembangunan di seluruh ekosistem telekomunikasi— mulai dari operator seluler, penyedia jaringan optik, hingga sektor-sektor pendukung lainnya, dan sudah barang tentu termasuk industri tower provider,” kata Teddy. 

    Sekadar informasi, Bali Towerindo tengah menggugat Pemkab Badung ke Pengadilan Negeri Denpasar terkait dugaan wanprestasi dalam kerja sama. Gugatan itu teregister dengan Nomor 1372/Pdt.G/2025/PN Dps dan sudah mulai sidang dengan agenda mediasi pada 20 Oktober 2025 lalu. 

    Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa buka suara soal gugatan yang dilayangkan Bali Tower terkait Surat Perjanjian Nomor 555/2818/DISHUB-BD dan Nomor 018/BADUNG/PKS/2007 yang diteken pada 7 Mei 2007 perihal penyediaan infrastruktur menara telekomunikasi terintegrasi di wilayah Badung. 

    Pihak Bali Towerindo disebut merasa dirugikan sebesar Rp 3,37 triliun terkait penyimpangan kerja sama pembangunan menara telekomunikasi di Badung. Selain soal kerugian materiil, Bali Tower juga meminta kompensasi perpanjangan kerja sama hingga 2047.

    Tabrak Regulasi

    Direktur Eksekutif ICT Institute Heru Sutadi menegaskan industri telekomunikasi tidak mengenal eksklusivitas. Mantan anggota Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) itu juga mengingatkan undang-undang telekomunikasi tegas melarang praktik yang terjadi di Badung. 

    “Eksklusivitas itu tidak dibenarkan dalam aturan UU No.5/1999 karena menghambat kompetisi. Apalagi kalau proses seleksi yang memegang hak monopoli tower di daerah itu tidak transparan,” kata Heru. 

    Sementara itu Ketua Umum Perkumpulan Advokat Teknologi Informasi Indonesia [PERATIN] Kamilov Sagala menjelaskan kasus menara di Badung adalah cerita lama yang tak kunjung selesai. Pemerintah pusat perlu terlibat menyelesaikan permasalahan ini. 

    Eksklusivitas yang diberikan kepada Bali Tower terjadi karena saat itu Pemkab Badung dipimpin oleh seorang raja. Sehingga terjadi kekuasaan yang absolut. Bupati kemudian menunjuk Bali Tower, yang menurut Kamilov, menimbulkan kerugian di kemudian hari bagi masyarakat. 

    Kamilov yang saat itu menjabat sebagai BRTI telah memperingatkan hal ini kepada Bupati Badung, bahwa kebijakan eksklusivitas yang diterapkan akan mengganggu tataran infrastruktur telekomunikasi.

    “Kenapa? Karena kebutuhan industri telekomunikasi apalagi digital ini terus berkembang, kotanya ingin maju apalagi katanya mau jadi Smart City, Itu tidak bisa dibangun sendirian oleh Bali Tower. Dia harus kerja sama dengan perusahaan-perusahaan yang lain. Ini jadi hambatan,” kata Kamilov. 

    Kamilov mengatakan dalam sebuah perjanjian dan ditemukan masalah, ada beberapa pilihan yang dapat ditempuh seperti Pengadilan Badung atau Badan Arbitrase Negara. Di sana, permasalahan kedua belah pihak dapat diselesaikan. 

    Kamilov mendorong agar seluruh pihak duduk bersama untuk menyelesaikan masalah ini. Tuntutan Rp3,3 triliun terbilang sangat besar bagi Pemkab Badung. 

    “Solusi lainnya bisa melalui pemerintahan seperti Komdigi dan Kemenkopolhukam untuk menyelesaikan masalah ini tanpa merusak kepentingan semua,” kata Kamilov.

    Salah satu destinasi wisata di Badung

    Mengenai alasan eksklusivitas agar Bali tidak menjadi kumuh karena menara, menurut Kamilov, itu sudah kadaluarsa. Menara telekomunikasi dapat dibentuk seperti pohon dan lain sebagainya, yang tidak merusak pemandangan. 

    Dia juga mengingatkan bahwa Badung adalah Kabupaten Destinasi Wisata. Kerusakan tatanan telekomunikasi di kawasan tersebut menjadi kerugian besar karena nama Indonesia dapat tercoret di dunia.

    “Jika ini rusak, gaungnya akan sampai ke luar negeri dan ini merugikan negara dan pariwisata,” kata Kamilov.