Category: Bisnis.com Tekno

  • Perbandingan Kekuatan Militer Thailand dan Kamboja dari Sisi Anggaran dan Alutsista

    Perbandingan Kekuatan Militer Thailand dan Kamboja dari Sisi Anggaran dan Alutsista

    Bisnis.com, JAKARTA — Konflik bersenjata di perbatasan Thailand dan Kamboja terus berlanjut dan telah memasuki hari ketiga pada Sabtu (26/7/2025), dengan munculnya titik bentrokan baru. 

    Setidaknya 30 orang tewas dan lebih dari 130.000 warga terpaksa mengungsi akibat pertempuran paling sengit antara dua negara Asia Tenggara tersebut dalam 13 tahun terakhir.

    Dilansir dari Reuters, Angkatan Laut Thailand melaporkan adanya bentrokan baru di Provinsi pesisir Trat pada Sabtu pagi, membuka front konflik baru yang berjarak lebih dari 100 kilometer dari titik-titik pertikaian utama di perbatasan yang telah lama disengketakan.

    Ketegangan antara kedua negara meningkat sejak insiden penembakan yang menewaskan seorang tentara Kamboja pada akhir Mei, dalam baku tembak singkat. Sejak saat itu, kedua belah pihak memperkuat pengerahan pasukan di sepanjang perbatasan, memicu krisis diplomatik besar yang nyaris menggoyahkan pemerintahan koalisi Thailand yang rapuh.

    Bagaimana gambaran kekuatan militer konvensional kedua negara tersebut? Berikut adalah perbandingan kekuatan militer Thailand dan Kamboja yang dikutip dari berbagai sumber

    Kekuatan dan Anggaran

    Berdasarkan data Global Power, Kamboja memiliki skor Indeks Kekuatan (PwrIndx) sebesar 2,0752, peringkat ke-95 dari 145 negara. Sementara itu, Thailand memiliki posisi yang lebih kuat dengan PwrIndx sebesar 0,4536, peringkat ke-25 secara global.

    Sementara itu, data International Institute for Strategic Studies menyebut, anggaran pertahanan Kamboja sebesar US$1,3 miliar atau sekitar Rp21 triliun pada 2024, dengan total personel militer aktif sebanyak 124.300 orang. 

    Angkatan bersenjata Kamboja dibentuk pada 1993 melalui penggabungan kekuatan militer bekas komunis dan dua kelompok perlawanan lainnya.

    Adapun, Thailand memiliki anggaran pertahanan yang jauh lebih besar, yakni US$5,73 miliar atau sekitar Rp93 triliun pada tahun yang sama, dengan jumlah personel aktif mencapai lebih dari 360.000 orang. 

    Thailand juga diklasifikasikan sebagai sekutu utama non-NATO oleh Amerika Serikat.

    Angkatan Darat

    Tentara Kamboja memiliki sekitar 75.000 personel, dilengkapi dengan lebih dari 200 tank tempur dan sekitar 480 unit artileri. Sementara itu, Angkatan Darat Thailand berjumlah sekitar 245.000 personel, termasuk sekitar 115.000 wajib militer. 

    Thailand mengoperasikan sekitar 400 tank tempur, lebih dari 1.200 kendaraan lapis baja, serta sekitar 2.600 senjata artileri. Angkatan Darat Thailand juga memiliki armada udara sendiri yang terdiri dari pesawat penumpang, helikopter seperti Black Hawk buatan AS, dan drone.

    Angkatan Udara

    Angkatan Udara Kamboja tercatat memiliki sekitar 1.500 personel, dengan armada pesawat yang tergolong kecil. Saat ini, Kamboja hanya mengoperasikan 10 pesawat angkut dan 10 helikopter transportasi. 

    Kamboja dilaporkan tidak memiliki jet tempur, tetapi mengandalkan 16 helikopter multirole, termasuk 6 Mi-17 buatan Uni Soviet dan 10 Z-9 buatan China.

    Sebaliknya, Thailand memiliki salah satu kekuatan udara terbesar dan terbaik di kawasan Asia Tenggara. Negeri Gajah Putih mengerahkan sekitar 46.000 personel di angkatan udaranya, dengan 112 pesawat tempur aktif, termasuk 28 jet F-16 buatan AS dan 11 jet tempur Gripen buatan Swedia, serta puluhan helikopter berbagai tipe.

    Angkatan Laut 

    Angkatan Laut Kamboja diperkirakan memiliki sekitar 2.800 personel, termasuk 1.500 pasukan infanteri laut. Armada lautnya mencakup 13 kapal patroli dan tempur pesisir, serta 1 kapal pendarat amfibi.

    Sementara itu, Angkatan Laut Thailand memiliki hampir 70.000 personel, mencakup unit penerbangan angkatan laut, marinir, pertahanan pantai, serta personel wajib militer.

    Thailand juga mengoperasikan 1 kapal induk, 7 fregat, dan 68 kapal patroli dan tempur pesisir. Armada ini diperkuat oleh sejumlah kapal pendarat dan amfibi berkapasitas ratusan personel, serta 14 kapal pendarat kecil untuk operasi pantai.

    Divisi penerbangan angkatan laut Thailand memiliki armada tersendiri yang mencakup helikopter dan drone (UAV). Di darat, Korps Marinir Thailand terdiri atas 23.000 personel, didukung oleh puluhan kendaraan tempur lapis baja.

  • APPDI Ingatkan Pemerintah soal Aturan Transfer Data Pribadi ke AS

    APPDI Ingatkan Pemerintah soal Aturan Transfer Data Pribadi ke AS

    Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Praktisi Perlindungan Data Indonesia (APPDI) mengingatkan pemerintah untuk tidak abai terhadap aspek hukum dalam kesepakatan transfer data pribadi warga negara Indonesia ke Amerika Serikat.

    APPDI menegaskan bahwa proses transfer data lintas negara harus mengikuti regulasi yang ketat sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No. 27/2022 tentang Perlindungan Data Pribadi (PDP).

    “Transfer data pribadi dari Indonesia ke Amerika Serikat dalam konteks Pernyataan Bersama harus dimaknai sebagai transfer data pribadi yang tetap harus dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia,” tulis APPDI dalam keterangan resmi, dikutip Sabtu (26/7/2024).

    Merujuk pada UU PDP, pemerintah wajib memastikan bahwa negara tujuan memiliki tingkat perlindungan data pribadi yang setara atau lebih tinggi dari Indonesia. Adapun penilaian terhadap kelayakan transfer data dilakukan oleh Lembaga Perlindungan Data Pribadi.

    APPDI memahami bahwa transfer data ke AS memiliki urgensi tersendiri, baik untuk kepentingan hukum maupun inovasi bisnis. Menurut asosiasi, penyaluran data pribadi ke luar negeri bukan hal baru dan telah lazim dilakukan oleh berbagai negara.

    Meski demikian, APPDI mendorong agar proses transfer tersebut diawasi secara ketat, termasuk mekanisme dan tata cara pelaksanaannya, guna menjamin kepastian hukum dan perlindungan hak-hak warga negara.

    “Hal ini baru akan menjadi terang setelah Pemerintah Indonesia menyelesaikan negosiasi dan menandatangani perjanjian definitif, yaitu Perjanjian Perdagangan Timbal Balik (Agreement on Reciprocal Trade),” tulis APPDI.

    Diketahui, Indonesia dan Amerika Serikat telah menyepakati perjanjian perdagangan timbal balik pada 22 Juli 2024. Salah satu poin kesepakatan tersebut mencakup pernyataan bersama mengenai penyaluran data warga Indonesia ke AS.

    Sebagai tindak lanjut, pemerintah sedang merancang regulasi perlindungan data pribadi lintas negara. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan bahwa protokol ini akan menjadi dasar hukum untuk lalu lintas data pribadi antarnegara.

    “Kesepakatan Indonesia dan Amerika adalah membuat protokol untuk perlindungan data pribadi lintas negara, sehingga finalisasinya akan memberikan kepastian hukum yang sah, aman, dan terukur untuk tata kelola lalu lintas data pribadi antar negara,” ujar Airlangga dalam konferensi pers di Kantor Kemenko Perekonomian, Kamis (24/7/2025).

  • Cara Membedakan Gambar Asli dengan Gambar Buatan AI

    Cara Membedakan Gambar Asli dengan Gambar Buatan AI

    Bisnis.com, JAKARTA — Masyarakat makin sulit dalam mencari keaslian gambar di tengah penetrasi kecerdasan buatan (AI) yang makin gencar. Berikut beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mengetahui sebuah gambar hasil AI atau asli. 

    Dilansir dari Techcrunch, Sabtu (26/07/25), peramban DuckDuckGo membantu pengguna dalam mendeteksi data buatan AI. Belum lama, DuckDuckGo meluncurkan pengaturan baru yang memungkinkan penggunanya menyaring gambar AI di hasil pencarian. 

    Perusahaan peramban tersebut menyatakan peluncuran fitur ini dilakukan untuk menanggapi masukan dari pengguna terkait gambar-gambar AI yang menghalangi mereka dalam menemukan apa yang hendak dicari.

    Fitur “Filter Gambar AI” terbaru ini dapat diakses setelah pengguna melakukan pencarian di DuckDuckGo dan membuka tab gambar. 

    Dari sana, pengguna akan melihat menu tarik-turun berjudul “Gambar AI”, kemudian mereka dapat memilih apakah ingin melihat konten AI dengan memilih “Tampilkan” atau “Sembunyikan”.

    Cara lain

    Selain menggunakan DuckDuckGo Anda juga dapat memperhatikan beberapa detail berikut untuk mengetahui apakah gambar tersebut asli atau buatan AI. 

    1. Perhatikan Detail Tangan, Jari, Wajah dan Tubuh

    Gambar dari AI sering menunjukkan keanehan seperti jumlah jari yang tidak wajar (lebih atau kurang), tangan menyatu, mata tidak simetris, atau proporsi tubuh aneh. Telinga atau gigi bisa tampak buram atau terlalu rapi, dan ekspresi wajah cenderung kurang emosional atau canggung. 

    2. Amati Tekstur, Latar Belakang dan Pola

    Gambar AI sering menghasilkan tekstur kulit yang terlalu halus tanpa pori-pori alami, latar belakang “nyeleneh” seperti pola baju atau objek yang terputus tiba-tiba, atau background yang sekilas blur, berubah-ubah atau tidak konsisten. 

    3. Cek Cahaya dan Bayangan

    Foto asli memiliki logika pencahayaan dan bayangan yang konsisten, sedangkan gambar AI kadang-kadang menampilkan illuminasi yang janggal, bayangan tidak logis, atau pantulan yang aneh di permukaan benda.

    4. Teliti Tulisan, Logo atau Objek Kecil

    Gambar AI kadang gagal menampilkan teks atau logo dengan benar, misalnya huruf yang terdistorsi atau sulit dibaca. Detail kecil, seperti kancing, label, atau permukaan objek, sering tampak tidak wajar bila diperbesar.

    Jika analisis manual belum cukup, Anda dapat menggunakan beberapa alat deteksi online seperti  Sensity AI, Deepware, Hive Moderation, dan Undetectable AI

    Cukup unggah gambar dan biarkan sistem menganalisis kemungkinan gambar tersebut dibuat oleh AI atau manusia. Alat-alat ini memeriksa pola, warna, hingga metadata untuk memberikan skor estimasi keaslian gambar. 

    Anda juga dapat menggunakan fitur Google Images dan TinEye Lakukan pencarian gambar terbalik untuk menemukan asal usul dan konteks gambar. Gambar AI biasanya belum banyak beredar di internet atau memiliki riwayat publikasi yang sangat baru. (Muhamad Rafi Firmansyah Harun)

  • Google Keep Versi Terbaru, Material Design 3 Kini Dilengkap Kata Sandi

    Google Keep Versi Terbaru, Material Design 3 Kini Dilengkap Kata Sandi

    Bisnis.com, JAKARTA — Aplikasi catatan buatan Google, Keep, meluncurkan pembaruan Material Design 3 Expressive yang disertai perlindungan kata sandi dalam aplikasinya. Membuat data Anda tersimpan lebih aman.

    Pembaruan tersebut menghadirkan bahasa desain material yang terbaru, menekankan elemen desain yang lebih ekspresif dengan warna lebih cerah dan tata letak dinamis.

    Pembaruan Material Design 3 Expressive nantinya akan menampilkan bilah pencarian yang lebih tebal dengan ikon hamburger di sebelah kiri. Kolom pencarian juga akan menampilkan Google Keep saat aplikasi dimuat sebelum beralih ke “Cari Keep”.

    Ikon yang difungsikan untuk beralih dari satu kolom diubah menjadi multi-kolom yang terdapat di bagian sebelah kanan.

    Pada fitur pencatatan juga disediakan beberapa perubahan lainnya, seperti, posisi tombol-tombol yang lebih rapi di dalam wadah, termasuk yang ada di kiri bawah layar. Tombol pin, pengingat, dan arsip di pojok kanan atas layar juga ditempatkan dalam satu lingkaran.

    Namun, dilansir dari Phone Arena (25/07/25), tampilan dan pembaruan tersebut sayangnya belum dimunculkan di semua perangkat Android. Ini mengisyaratkan Google belum mengaktifkan pembaruan server, sehingga tampilan baru Material Design 3 Expressive belum disebarluaskan secara umum.

    Artinya, pengguna Android yang belum mendapatkan update Google Keep terbaru perlu bersabar menanti Google menerapkan pembaruan tersebut.

    Aplikasi Google Keep tersedia untuk iOS dan Android, berfungsi sebagai alat bantu bagi penggunanya dalam membuat daftar atau catatan. Dalam catatannya bahkan dapat disisipkan file gambar yang baru diambil dari kamera, atau juga dari galeri aplikasi bawaan smartphone dan Google Photos.

    Tidak hanya mencatat, pengguna juga dapat merekam rapat dan mendapatkan transkrip tertulisnya dengan aplikasi itu. pengingat tugas pun dapat dibuat di sini.

    Proses kreatif juga dapat dilakukan dengan Google Keep, karena mendukung pengguna untuk menggambar, atau melakukan perekaman suara. Ini dapat membantu perekaman lagu, atau jika pengguna ingin menyimpan beberapa ide lirik yang baru saja terpikirkan.

    Aplikasi serbaguna ini juga cocok bagi pelaku bisnis yang berpengalaman, atau juga bagi desainer logo perusahaan untuk memvisualisasikan ide. Selain itu, Google Keep dapat dimanfaatkan untuk membuat daftar belanja dengan tampilan yang lebih menarik. (Muhamad Rafi Firmansyah Harun)

  • 5 Tren Penggunaan Gen AI di Asia Tenggara, Automasi Laporan

    5 Tren Penggunaan Gen AI di Asia Tenggara, Automasi Laporan

    Bisnis.com, JAKARTA — Asia Tenggara menjadi salah satu kawasan dengan adopsi kecerdasan buatan (AI) generatif yang cukup tinggi. Peran AI membantu manajer di sejumlah perusahaan dalam bekerja.  

    Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) mengungkap adopsi AI di Asia Tenggara mencapai 65%. Khusus Indonesia sebanyak 92% pekerja terampil menyatakan siap mengadopsi generatif AI, lebih tinggi dibandingkan rerata global yang sebesar 75% dan Asia Pasifik 82%. 

    Sementara itu, President & Managing Director SAP Asia Tenggara Liher Urbizu mengatakan seiring dengan adopsi AI yang tinggi, lanskap bisnis dan kompetensi yang dibutuhkan karyawan juga berubah.

    “Penting bagi kami mengembangkan keterampilan teknis sekaligus pola pikir adaptif,” kata Urbizu dikutip Sabtu (26/7/2025).

    Urbizu menambahkan perusahaan-perusahaan Asia Tenggara mengadopsi AI dengan cepat, dan itu dapat memberikan manfaat nyata seperti peningkatan efisiensi, pertumbuhan bisnis, dan juga pendapatan. 

    Lebih lanjut Urbizu menjelaskan mengenai penggunaan AI yang paling diminati. Berdasarkan data SAP, berikut 5 kasus pemanfaatan AI di Asia Tenggara. 

    1. Otomasi Laporan

    SAP mengungkap AI banyak membantu pekerja di Asia Tenggara dalam membuat laporan pengeluaran otomatis termasuk untuk foto struk pembayaran. 

    AI dapat menyelesaikan laporan dengan cepat hingga meminimalkan kesalahan manusia . Alat AI juga dapat mengidentifikasi pola dan wawasan dalam data, sehingga laporan Anda lebih informatif dan akurat.

    2. Verifikasi Pengeluaran 

    AI telah digunakan untuk membantu memverifikasi pengeluaran untuk memastikan pengeluaran tersebut sesuai dengan kebijakan Perusahaan. 

    Selain itu, AI juga membantu mempersonalisasi layanan dan produk, menciptakan peluang, mengelola risiko dan penipuan, memungkinkan transparansi dan kepatuhan, serta mengotomatiskan operasi dan mengurangi biaya.

    3. Penulisan Narasi HR

    Karyawan di Asia Tenggara menggunakan Generative AI untuk membantu menulis narasi ringkas dan tepat pada aplikasi HR. AI membuat bahasa menjadi lebih runut dan mudah dipahami. Langkah tersebut juga dapat menghemat waktu dan membuat HR mendapat masukan yang lengkap.

    4. Menyusun sasaran kinerja

    Perusahaan di Asia Tenggara kini menggunakan AI untuk membantu menyusun sasaran kinerja. AI dapat membantu memproyeksikan target secara moderat maupun eksponensial. 

    AI juga membantu manajer melakukan percakapan kinerja berbasis data, mengidentifikasi dan mendeteksi tren, serta menghilangkan bias. Namun perlu diingat, AI tidak dapat menggantikan interaksi manajer dengan karyawannya.

    5. Integrasi Dokumen Penting untuk Q&A

    Perusahaan mulai mengintegrasikan dokumen-dokumen krusial ke dalam co-pilot berbasis AI dengan tujuan agar ketika ada pertanyaan yang ditujukan kepada perusahaan, dapat dijawab secara cepat dan akurat.

    Hal ini menjadi penting karena masalah AI pada umumnya adalah halusinasi dalam memberi jawaban (Muhamad Rafi Firmansyah Harun)

  • Cara Mengubah Foto menjadi Video Pendek di Google Photos

    Cara Mengubah Foto menjadi Video Pendek di Google Photos

    Bisnis.com, JAKARTA — Google Photos meluncurkan fitur AI generatif terbaru yang dapat mengubah gambar diam menjadi klip video pendek dengan gerakan yang tampak alami. 

    Fitur mengubah foto ke video tersebut menggunakan model AI Veo 2 Google, yang juga digunakan di YouTube, Gemini, dan platform lain dalam ekosistem Google. Akan tetapi, fitur ini hanya mampu mengubah foto menjadi klip dengan durasi enam detik.

    Cara menggunakannya adalah dengan memilih terlebih dahulu gambar mana yang hendak diubah menjadi video. Lalu pilih “Subtle Movements” atau “I’m feeling lucky” untuk membuat subjek pada gambar bergerak. 

    Kedua opsi itu dibuat dengan model yang dirancang untuk menebak pergerakan apa yang mungkin terjadi berdasarkan objek visual tidak bergerak yang disertakan.

    Selain fitur tersebut, ada juga fitur Remix yang dapat mengubah foto yang dipilih pengguna menjadi model atau bentuk lainnya seperti gaya komik, anime atau animasi 3D.

    Kemampuan itu sebetulnya sudah cukup lama ditawarkan Google Gemini dan pesaingnya, tetapi kini terintegrasi langsung ke galeri foto, serta tidak membutuhkan prompt untuk melakukannya.

    Pembaruan tersebut hadir dalam tab Buat di dalam aplikasi, yang akan berfungsi sebagai pusat bagi alat-alat tersebut serta fitur AI lainnya yang mungkin akan dirilis Google di masa mendatang.

    Photo-to-Video AI generator dan Remix akan melengkapi opsi pembuat video kolase yang sudah ada. Model Veo yang dirancang semakin cerdas akan memperluas kemungkinan peningkatan AI seperti klip video yang diperluas, sulih suara, atau cerita multi-gambar.

    Perusahaan yang memiliki lebih dari satu miliar pengguna itu tidak mengklaim pembaruan ini sebagai revolusi kreatif, hanya sebagai peningkatan memori AI. Mereka juga menambahkan label dan tanda air SynthID untuk setiap video dan konten remix yang dibuat pengguna untuk mencegahnya mengelabui khalayak luas.

    Dikutip dari Techradar (25/07/25), Layanan-layanan AI terbaru Google Photos tersebut rencananya akan diluncurkan dalam waktu dekat di Amerika Serikat (AS) untuk Android dan iOS. Untuk negara lain tinggal menunggu gilirannya untuk merasakan pembaruan itu.

    Sebelum mengintegrasikan fitur berbasis Veo 2 pada Google Photos, perusahaan tersebut sudah terlebih dahulu mengembangkan model Google AI Veo 3, yang mampu mengubah teks prompt ke dalam bentuk video pendek, lengkap dengan dialog dan audio latarnya. (Muhamad Rafi Firmansyah Harun)

  • Undian SIMPATI HOKI Telkomsel, Total Hadiah Miliaran Rupiah

    Undian SIMPATI HOKI Telkomsel, Total Hadiah Miliaran Rupiah

    Bisnis.com, JAKARTA – Merayakan hari jadinya yang ke-30 sekaligus memperkenalkan kartu perdana SIMPATI yang baru dengan ragam digital lifestyle benefits, Telkomsel menghadirkan program undian bertajuk SIMPATI HOKI.

    Program ini merupakan bentuk keuntungan tambahan bagi pelanggan SIMPATI lama maupun baru yang melakukan pembelian paket apapun selama periode 1 Juni – 31 Agustus 2025, dengan kesempatan memenangkan hadiah total senilai miliaran Rupiah. Semakin sering pelanggan membeli paket – baik internet, nelpon, combo, ataupun digital – semakin besar peluang menangnya.

    SIMPATI HOKI hadir dalam tiga periode undian bulanan, masing-masing untuk bulan Juni, Juli, dan Agustus 2025. Untuk setiap pembelian apapun dengan minimal Rp 50.000 selama periode program, pelanggan mendapatkan sejumlah kupon undian sesuai dengan nilai transaksi. Jumlah kupon undian dapat di cek melalui UMB *700*30#

    Seluruh proses pengundian program SIMPATI HOKI dilakukan secara transparan dan disaksikan oleh perwakilan Kementerian Sosial Republik Indonesia, Dinas Sosial, dan Notaris.

    Pengundian periode pertama telah dilakukan pada 30 Juni 2025 dan telah diumumkan 13 pemenang Grand Prize berupa paket liburan seru ke destinasi pilihan (Lombok, Belitung, atau Labuan Bajo).

    Peluang untuk memenangkan hadiah SIMPATI HOKI masih terbuka lebar di dua periode berikutnya. Pada periode Juli (1–27 Juli 2025), hadiah ditingkatkan menjadi 13 unit sepeda motor All New Yamaha NMAX 155, kemudian periode Agustus (1–31 Agustus 2025) hadiah menjadi semakin spektakuler dengan 13 unit mobil listrik BYD Dolphin. Setiap pelanggan yang memiliki kupon berhak mengikuti undian pada periode tersebut.

    Selain program undian utama, pelanggan juga bisa mengikuti kompetisi Racing SIMPATI HOKI, yang memberikan apresiasi kepada pelanggan dengan akumulasi kupon terbanyak selama program berlangsung. Hadiah Racing SIMPATI HOKI yang tersedia di setiap periode mencakup:

    100 unit smartphone Samsung A05 5G
    1.000 unit modem Orbit Star G1
    10.000 unit voucher pulsa senilai Rp 50.000

    Sebagai bentuk apresiasi, pelanggan SIMPATI yang belum berhasil mendapatkan hadiah tetap bisa menikmati program Hadiah Langsung berupa kuota internet 3 GB (berlaku 1 hari) dengan menukarkan 30 Telkomsel Poin. Penukaran dapat dilakukan pada 1–7 Juli, 1–7 Agustus, dan 5–12 September 2025.

    Vice President Prepaid Consumer Marketing Telkomsel, Adhi Putranto, menyatakan “Program SIMPATI HOKI merupakan bentuk apresiasi sekaligus keuntungan tambahan bagi pelanggan yang telah melakukan pembelian paket selama periode program. Inisiatif ini juga menjadi momentum untuk memperkenalkan lebih luas berbagai keunggulan kartu SIMPATI sebagai prabayar pilihan dengan pengalaman digital terbaik. Kami ucapkan selamat kepada para pemenang di periode pertama, dan kami mengajak seluruh pelanggan untuk terus aktif bersama SIMPATI serta meningkatkan pembelian paket di dua periode berikutnya demi peluang meraih hadiah menarik lainnya.”

    Informasi resmi mengenai program SIMPATI HOKI, ketentuan, dan daftar pemenang dapat diakses melalui telkomsel.com/simpatihoki. Pemenang akan dihubungi secara resmi oleh Perwakilan Telkomsel, dan seluruh pajak serta biaya pengiriman hadiah ditanggung oleh Telkomsel.

    Disclaimer: Telkomsel mengimbau pelanggan untuk tetap waspada terhadap segala bentuk penipuan yang mengatasnamakan program ini. Jangan memberikan data pribadi seperti kode OTP atau PIN kepada pihak yang tidak bertanggung jawab, dan pastikan hanya mengakses informasi melalui saluran resmi Telkomsel.

  • Koneksi Fiber XLSMART Jangkau Lebih dari 6 Juta Rumah

    Koneksi Fiber XLSMART Jangkau Lebih dari 6 Juta Rumah

    Bisnis.com, JAKARTA— PT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk mencatatkan koneksi fiber perusahaan melalui layanan XL Satu telah menjangkau 6 juta rumah di 12 kota hingga saat ini.

    Sementara itu, jumlah pelanggan mencapai pelanggan mencapai lebih dari 1 juta per kuartal I/2025.

    Group Head Home Business Management XLSMART, Julius Goeinawan mengklaim perusahaan telah menjadi pemain fixed broadband (FBB) terbesar kedua di Indonesia.

    Perusahaan secara bertahap memperluas jangkauan layanan dalam beberapa tahun ke depan, sekaligus memastikan kualitas jaringan yang lebih stabil baik di wilayah perkotaan maupun pedesaan. 

    “Kami optimis ekspansi ini akan semakin memperkuat posisi kami di industri,” kata Julius kepada Bisnis pada Jumat (25/7/2025). 

    Julius mengungkap pertumbuhan layanan internet rumah XLSmart didorong oleh meningkatnya kebutuhan masyarakat akan koneksi internet yang berkualitas dan andal, terutama untuk mendukung aktivitas digital di rumah seperti bekerja, belajar, gaming hingga menikmati hiburan secara streaming. 

    Selain itu, lanjut dia, perusahaan juga secara konsisten melakukan inovasi produk, meningkatkan kualitas layanan, serta menghadirkan internet rumah berkecepatan tinggi hingga 1 Gbps. 

    “Ditambah dengan berbagai promo menarik dengan harga terjangkau, yang menjadi faktor penting yang turut mendorong minat masyarakat untuk berlangganan,” katanya. 

     Julius menambahkan XLSMART juga terus memperkuat jaringan dan memperluas jangkauan ke berbagai wilayah di Indonesia termasuk pedesaan. Dia mengatakan perusahaan tidak hanya berfokus pada harga untuk  menghadapi dinamika pasar yang kompetitif. 

    Namun demikian, Julius menyebut perusahaan menekankan kualitas layanan, koneksi yang cepat dan stabil, serta pengalaman pelanggan yang menyeluruh. Tidak hanya itu, XLSmart juga menghadirkan berbagai pilihan paket WiFi rumah yang fleksibel dan sesuai dengan kebutuhan masing-masing segmen, seperti paket berlangganan yang dimulai dari kecepatan 50 Mbps.

    “Dengan tambahan sekitar Rp20 ribuan, pelanggan juga mendapatkan Kuota HP Sekeluarga 15 GB, menjadikannya koneksi terlengkap ketika berada di dalam dan di luar rumah,” katanya. 

    Ke depan, lanjut Julius, perusahaan terus melakukan evaluasi dan berbagai upaya inovatif untuk memastikan paket kami tetap relevan dan memberikan value terbaik bagi pelanggan. Terlebih, menurutnya menjaga kualitas jaringan dan layanan pelanggan tetap menjadi prioritas utama karena kami percaya dua hal tersebut adalah kunci untuk menjaga kepercayaan dan loyalitas pelanggan.

    “Dinamika kompetisi adalah hal yang wajar dalam industri ini. Kehadiran pemain baru tentunya membuat persaingan semakin dinamis sekaligus menjadi tantangan bagi kami untuk terus meningkatkan kualitas layanan dan memperkuat keunggulan kompetitif layanan kami,” katanya. 

    Lebih jauh, di tengah tantangan ekonomi global dan nasional yang turut memengaruhi daya beli masyarakat, pihaknya melihat kebutuhan akan konektivitas berkualitas semakin meningkat, terlebih dengan semakin banyaknya aktivitas digital yang dilakukan di rumah maupun di luar. Oleh sebab itu, pihaknya optimistis layanan internet rumah perusahaan akan terus bertumbuh. 

    “Sejalan dengan ekspansi jaringan dan upaya berkelanjutan kami untuk menghadirkan koneksi yang andal dan stabil, serta paket-paket yang variatif sesuai kebutuhan pelanggan,” katanya. 

    Berdasarkan laporan APJII 2024, jumlah pengguna internet di Indonesia telah mencapai 221 juta jiwa, dengan tingkat penetrasi sebesar 79,5% dari total populasi.

  • Tanpa Lembaga PDP, Pelindungan Data Pribadi Indonesia di AS Sulit Dilakukan

    Tanpa Lembaga PDP, Pelindungan Data Pribadi Indonesia di AS Sulit Dilakukan

    Bisnis.com, JAKARTA— Lembaga Riset Keamanan Siber Communication and Information System Security Research Center (CISSReC) mengingatkan pemerintah untuk segera membentuk Lembaga Pelindungan Data Pribadi. Terlebih, Indonesia dan Amerika Serikat (AS) telah sepakat untuk melakukan transaksi pertukaran data.

    Sejak UU PDP diluncurkan pada 2022, lembaga PDP yang bertugas mengawasi tanggun jawab koperasi dalam melindungi data pribadi, tak kunjung terealisasi.

    Chairman Lembaga Riset Keamanan Siber CISSReC, Pratama Persadha mengatakan Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2022 tentang Perlindungan Data Pribadi (UU PDP) tidak secara mutlak melarang transfer data pribadi ke luar negeri. 

    Pasal 56 UU tersebut memberikan ruang legal untuk transfer data lintas batas. 

    “Namun dengan syarat negara tujuan memiliki standar perlindungan data yang setara atau lebih tinggi daripada Indonesia, atau jika telah ada perjanjian internasional yang mengikat,” kata Pratama dalam keterangan resmi dikutip pada Jumat (25/7/2025). 

    Pratama mengatakan peran Lembaga Pengawas Perlindungan Data Pribadi (LPPDP) diperlukan, di mana kelak lembaga tersebut bertugas mengevaluasi secara objektif apakah negara tujuan, termasuk Amerika Serikat memenuhi standar yang ditetapkan.

    Dengan demikian, lanjut dia, kerja sama dengan Amerika Serikat terkait arus data justru dapat menjadi pemicu positif untuk mempercepat penyusunan Peraturan Pemerintah (PP PDP) sebagai aturan teknis pelaksanaan UU PDP, sekaligus mendorong percepatan pembentukan LPPDP yang independen dan berwenang. 

    “Tanpa perangkat pelaksana dan lembaga pengawas ini, komitmen Indonesia dalam melindungi hak digital warganya akan sulit diterjemahkan dalam kebijakan yang operasional dan berdaya guna,” katanya. 

    Namun demikian, Pratama juga mengingatkan Indonesia tidak bisa menutup mata terhadap potensi risiko yang menyertai aliran data lintas batas. 

    Terlebih di era seperti sekarang ini, di mana data telah menjadi komoditas strategis setara dengan energi atau mineral, negara-negara besar telah menjadikan penguasaan data sebagai instrumen pengaruh global. 

    Pratama juga menyoroti Amerika Serikat yang hingga kini belum memiliki UU perlindungan data federal yang sepadan dengan General Data Protection Regulation (GDPR). Oleh sebab itu, ketika data pribadi warga Indonesia mengalir ke sana, potensi akses oleh entitas asing, termasuk korporasi teknologi dan lembaga keamanan menjadi perhatian serius.

    Selain itu, dia menyebut keterbukaan ini tidak boleh mengorbankan prinsip kedaulatan digital, yaitu hak negara untuk mengatur, melindungi, dan memastikan aktivitas digital, termasuk pengelolaan data pribadi warga negaranya, berada dalam kendali hukum nasional. 

    Namun demikian, Pratama mengatakan tantangan tersebut juga tidak harus menjadi alasan untuk menutup diri. Sebaliknya, Indonesia perlu mengambil kepemimpinan normatif dengan merumuskan standar evaluasi objektif terhadap negara tujuan transfer data. 

    “Bila perlu, disusun kesepakatan bilateral yang menjamin perlindungan hak-hak digital WNI, termasuk hak untuk dihapus, hak atas pemberitahuan, dan hak untuk menggugat pelanggaran privasi, meskipun data berada di luar negeri,” katanya. 

    Pratama mengatakan pendekatan tersebut menunjukkan Indonesia tidak sekadar mengikuti arus global, tetapi aktif membentuknya berdasarkan prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas, dan keadilan digital.

    Secara geopolitik, Pratama menekankan keterlibatan Indonesia dalam kerja sama transfer data harus tetap menjaga prinsip non-blok digital yang selama ini menjadi ciri khas diplomasi siber Indonesia. 

    Di tengah rivalitas global antara Amerika Serikat dan Tiongkok, menurutnya, Indonesia harus tetap menjadi jangkar stabilitas digital di kawasan ASEAN, dengan menawarkan model tata kelola data yang menjunjung inklusivitas, kedaulatan, dan keadilan lintas batas.

    “Ini juga memperkuat posisi tawar Indonesia dalam berbagai forum global seperti G20, ASEAN Digital Ministers Meeting, dan UN IGF [United Nations Internet Governance Forum],” katanya.

  • Komdigi Kebut Ketentuan Klasifikasi Platform Digital Berdasarkan Risiko

    Komdigi Kebut Ketentuan Klasifikasi Platform Digital Berdasarkan Risiko

    Bisnis.com, JAKARTA— Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mengingatkan kembali tidak semua platform digital layak diakses oleh anak-anak. Pemerintah tengah menggodok klasifikasi platform digital berdasarkan risiko.

    Dia menyoroti prinsip-prinsip utama yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2025 tentang Tata Kelola Sistem Elektronik dalam Pelindungan Anak (PP Tunas), termasuk gagasan klasifikasi platform digital berdasarkan tingkat risiko dan jenjang usia pengguna. Menurutnya ada konten yang berisiko tinggi terhadap keselamatan dan kesehatan psikologis mereka.

    “Platform dengan risiko tinggi hanya boleh diakses oleh anak-anak berusia 16 tahun ke atas, dan itu pun harus dengan pendampingan orang tua,” kata Meutya dikutip dari laman resmi Komdigi pada Jumat (26/7/2025). 

    Meutya menjelaskan dalam regulasi PP Tunas, setiap platform digital memiliki klasifikasi batas usia anak yang berbeda-beda sesuai tingkat risikonya. 

    Menurutnya platform digital tidak bisa disamaratakan. Oleh sebab itu, lanjut Meutya, pemerintah akan mengklasifikasikan akses berdasarkan kategori risiko platform, yaitu rendah, sedang, dan tinggi. 

    Dia menegaskan platform berisiko tinggi, seperti yang mengandung pornografi, kekerasan, atau rentan terhadap perundungan, akan dikenakan pembatasan usia yang ketat. 

    Lebih lanjut, Meutya merinci anak-anak di bawah usia 13 tahun hanya diperbolehkan mengakses platform yang sepenuhnya aman, seperti situs edukasi atau platform khusus anak. 

    Sementara itu, anak-anak berusia 13 hingga 15 tahun diperbolehkan mengakses platform dengan risiko rendah hingga sedang. Untuk anak-anak berusia 16 hingga 17 tahun, akses terhadap platform dengan risiko tinggi diperbolehkan, tetapi tetap harus dengan pendampingan orang tua. Adapun pengguna berusia 18 tahun ke atas dapat mengakses seluruh kategori platform secara mandiri.

    Namun demikian, Meutya mengatakan upaya perlindungan anak di ruang digital tidak hanya menjadi tugas pemerintah, tetapi juga membutuhkan peran aktif dari masyarakat, orang tua, dan anak-anak itu sendiri. Meutya menekankan pentingnya keberanian anak-anak untuk melapor jika menjadi korban kekerasan di ruang digital.

    Menurut Meutya, anak-anak tidak boleh diam apabila mengalami perundungan, penipuan, atau ajakan mencurigakan dari orang asing di media sosial. 

    “Kalau jadi korban perundungan, penipuan, atau dapat ajakan bertemu oleh orang asing, anak-anak jangan diam. Laporkan ke orang tua, guru, atau pihak berwenang. Negara hadir untuk melindungi kalian,” katanya.