Category: Bisnis.com Tekno

  • Spesies Baru Cacing Nematoda Ditemukan di Indonesia

    Spesies Baru Cacing Nematoda Ditemukan di Indonesia

    Bisnis.com, MALANG — Tim peneliti yang dipimpin oleh Prof. Hagus Tarno, Dosen Fakultas Pertanian (FP) Universitas Brawijaya (UB), berhasil menemukan 5 spesies baru cacing nematoda dari genus Caenorhabditis yang berasal dari berbagai wilayah Indonesia. 

    Prof Hagus Tarno mengatakan, temuan ini dipublikasikan pada Juli 2025 di jurnal ilmiah internasional bereputasi G3: Genes|Genomes|Genetics, diterbitkan oleh Oxford University Press, dan menjadi salah satu kontribusi penting Indonesia dalam riset biodiversitas nematoda di tingkat global. 

    “Penelitian ini merupakan hasil kerja sama lintas negara yang melibatkan UB dan Centre National de la Recherche Scientifique (CNRS) Prancis, serta didukung oleh peneliti dari Academia Sinica Taiwan dan New York University, Amerika Serikat,” kata Hagus Tarno, Rabu (6/8/2025).

    Riset ini memanfaatkan keahlian lintas disiplin, mulai dari taksonomi, genetika molekuler, dan ekologi nematoda.

    Dari hasil penelitian tersebut 5 spesies baru yang berhasil diidentifikasi adalah Caenorhabditis indonesiana, Caenorhabditis malinoi, Caenorhabditis ceno, Caenorhabditis brawijaya, dan Caenorhabditis ubi. 

    Menurutnya 2 spesies terakhir secara khusus mengabadikan nama Universitas Brawijaya sebagai bentuk penghargaan atas kontribusi kampus dalam penelitian ini.

    Penamaan C. brawijaya diambil dari nama pangeran Jawa yang menjadi inspirasi nama universitas, sedangkan C. ubi merupakan singkatan langsung dari Universitas Brawijaya Indonesia.

    Menurut Prof. Hagus, pemberian nama ini bukan hanya simbol penghargaan, melainkan juga strategi untuk memperkuat branding UB di dunia ilmiah internasional.

    “Ini adalah cara kami memberikan penghargaan kepada UB. Kami ingin nama universitas tetap hidup dan dikenal luas di dunia ilmiah melalui penelitian biodiversitas seperti ini,” katanya.

    Dia menambahkan bahwa pemakaian nama UB pada spesies baru akan membuat nama universitas terus muncul dalam publikasi dan basis data ilmiah internasional setiap kali spesies tersebut dikaji oleh peneliti lain. 

    Penelitian ini dilakukan melalui serangkaian ekspedisi lapangan pada April hingga Mei 2024 di 4 pulau besar Indonesia, yaitu Jawa, Bali, Lombok, dan Sulawesi Selatan. 

    Dari total 204 sampel yang diambil, 58 di antaranya positif mengandung nematoda Caenorhabditis. Sampel-sampel tersebut dikumpulkan dari berbagai tipe habitat, mulai dari hutan, kawasan agroforestri, lahan pertanian, taman kota, dan area pegunungan dengan ketinggian beragam.

    Di Jawa Timur, pengambilan sampel dilakukan di UB Forest di Malang, kawasan hutan Batu, dan lereng Gunung Bromo.

    Di Sulawesi Selatan, spesies nematoda ditemukan di kawasan Malino dan Lanna, sedangkan dari Lombok diperoleh sampel di wilayah Lingsar dan Setiling, serta dari Bali di Sayan, Ubud, Marga, Ababi, dan Besakih. 

    Proses pengambilan sampel difokuskan pada bahan tanaman yang membusuk seperti bunga, buah, batang, daun, kayu, dan jamur, yang diketahui menjadi habitat alami nematoda Caenorhabditis.

    Contohnya, C. indonesiana ditemukan pada bunga pisang membusuk di hutan Batu, sementara C. brawijaya ditemukan pada batang pisang (Musa) yang membusuk di lereng Bromo. 

    Sampel-sampel tersebut kemudian dibawa ke Laboratorium Fakultas Pertanian UB dan juga dianalisis di Institut de Biologie de l’École Normale Supérieure (IBENS), Paris, untuk proses identifikasi dan karakterisasi lebih lanjut.

    Metode identifikasi yang digunakan memadukan analisis morfologi dengan uji molekuler berbasis DNA. Analisis morfologi dilakukan menggunakan mikroskop Nomarski untuk mengamati detail struktur tubuh nematoda.

    Sementara itu, analisis molekuler dilakukan dengan sekuensing DNA pada bagian ITS2 ribosomal DNA untuk membedakan spesies yang secara morfologi mirip.

    Selain itu, dilakukan pula analisis RNA pada 1.861 gen ortolog tunggal untuk membangun pohon filogenetik yang menunjukkan hubungan kekerabatan antarspesies dalam kelompok Elegans (Elegans group). 

    Dia menegaskan, tim peneliti juga melakukan serangkaian uji hibridisasi atau persilangan antarspesies untuk mengetahui kompatibilitas reproduksi.

    Menariknya, hasil penelitian menunjukkan adanya pengecualian terhadap aturan Haldane, sebuah prinsip genetika yang menyatakan bahwa pada hibridisasi antarspesies, jenis kelamin heterogamet (biasanya jantan), akan cenderung tidak subur atau tidak hidup.

    Dalam penelitian ini, beberapa persilangan justru menghasilkan hibrida jantan yang hidup dan dalam beberapa kasus bahkan sebagian di antaranya tetap subur. 

    Salah satu temuan yang paling menonjol adalah pada spesies C. ubi yang berasal dari Jawa Timur. Spesies ini terbukti mampu melakukan perkawinan silang sebagian dengan Caenorhabditis sp. 41 dari Kepulauan Solomon, menghasilkan keturunan hibrida jantan yang fertil.

    Fenomena ini sangat jarang ditemukan di dunia nematoda dan menjadi model penelitian yang menarik untuk mempelajari proses spesiasi dan ketidakcocokan genetik antarspesies. 

    Prof. Hagus menegaskan bahwa temuan ini membuktikan tingginya tingkat keanekaragaman hayati nematoda di Indonesia, khususnya di wilayah tropis.

    “Hanya dengan eksplorasi di 4 pulau, kami sudah mendapatkan 5 spesies baru. Bayangkan jika eksplorasi dilakukan lebih luas, potensi penemuan akan jauh lebih besar,” ujarnya.

    Dia juga menekankan bahwa penelitian ini menjadi pintu masuk bagi studi lanjutan tentang ekologi, evolusi, dan genetika nematoda, serta membuka peluang riset terapan di bidang pertanian dan lingkungan. 

    Bagi UB, keberhasilan ini tidak hanya menjadi prestasi ilmiah, tetapi juga memperkuat posisi universitas di panggung riset internasional. Kolaborasi dengan peneliti asing memungkinkan UB mengakses teknologi mutakhir, sumber daya penelitian, dan membuka peluang pertukaran peneliti maupun mahasiswa.

    “Kolaborasi internasional sangat penting untuk membangun jejaring penelitian dan memperluas peluang publikasi di jurnal bereputasi,” ujar Prof. Hagus. 

    Artikel berjudul “Five new Caenorhabditis species from Indonesia provide exceptions to Haldane’s rule and partial fertility of interspecific hybrids” ini dapat diakses secara terbuka karena diterbitkan di bawah lisensi Creative Commons Attribution.

    Hal ini memungkinkan peneliti di seluruh dunia memanfaatkan hasil penelitian tersebut untuk riset lanjutan. Publikasi ini tidak hanya memperkenalkan 5 spesies baru kepada dunia, tetapi juga memperkuat reputasi Indonesia dan UB sebagai salah satu pusat penelitian biodiversitas nematoda di Asia Tenggara. 

    “Penamaan 2 spesies dengan nama UB menjadi simbol bahwa kontribusi akademik dan ilmiah universitas tidak hanya diakui di tingkat nasional, tetapi juga diabadikan dalam sejarah ilmu pengetahuan dunia,” tuturnya.

  • Kontribusi Pengguna Internet Paling Banyak di Jawa 58%, Maluku dan Papua 3,71%

    Kontribusi Pengguna Internet Paling Banyak di Jawa 58%, Maluku dan Papua 3,71%

    Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia(APJII) mencatat Pulau Jawa masih menjadi wilayah dengan kontribusi pengguna internet terbesar di Indonesia. 

    Ketua Umum APJII Muhammad Arif mengatakan kontribusi pengguna internet di Pulau Jawa mencapai 58% dari total pengguna nasional.

    “Berdasarkan pulau-pulau yang ada di Indonesia, kita ambil lima pulau besar, tentunya Jawa masih nomor satu karena masyarakat Jawa juga masih paling banyak di Indonesia. Mengambil porsi atau berkontribusi 58% pengguna internet ada di Pulau Jawa,” kata Arif dalam Peluncuran Hasil Survei APJII: Profil Internet Indonesia 2025 di Jakarta, Rabu (6/8/2025).

    Arif menambahkan urutan berikutnya ditempati Pulau Sumatera sebesar 20,5%, disusul Sulawesi 6,46%, Kalimantan 6,05%, Bali dan Nusa Tenggara 5,13%, serta Maluku dan Papua dengan kontribusi terendah 3,71%.

    Berdasarkan tingkat penetrasi, Pulau Jawa mencatat capaian tertinggi yakni 84,69%, diikuti Kalimantan 78,72%, Sumatera 77,12%, Bali–Nusa Tenggara 76,86%, Sulawesi 71,64%, dan Maluku–Papua 69,26%.

    Adapun penetrasi internet berbeda dengan kontribusi. Penetrasi menggambarkan persentase pengguna internet di wilayah tersebut dibandingkan jumlah penduduknya. Sementara kontribusi mengacu pada persentase pengguna di suatu wilayah terhadap total nasional, sedangkan

    Arif menambahkan, survei juga mulai mengukur tingkat penggunaan internet di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Hasilnya, porsi pengguna internet di wilayah tersebut hanya sekitar 1,91% dari total pengguna nasional, sementara daerah non-3T menyumbang 98,69%.

    “Tapi tentunya daerah 3T juga menjadi perhatian khusus kita. Karena bagaimanapun pun mereka juga bagian dari masyarakat Indonesia yang perlu dilayani internet ke depannya,” katanya

    Secara keseluruhan, APJII mencatat jumlah pengguna internet di Indonesia pada 2025 mencapai 229,43 juta jiwa, naik dari 221,56 juta pada 2024. 

    Dari sisi penetrasi, angka ini setara 80,66% dari total populasi, meningkat dari 79,50% pada 2024. “Kita sudah menjangkau sekitar 229 juta penduduk di seluruh Indonesia,” kata Arif.

    Meski demikian, Arif mengungkapkan masih ada hampir 20% masyarakat yang belum menikmati layanan internet. Salah satu hambatannya adalah pemerataan infrastruktur telekomunikasi yang belum merata.

    “Tapi kontribusinya terhadap nasional, pengguna-pengguna internetnya hanya 6,05 persen. Nah, kami begitu cara membaca penetrasi dan kontribusi ini,” ujarnya.

    Menurutnya, Indonesia memiliki lebih dari 1.320 penyedia jasa internet (ISP). Namun, tantangan besar masih ada dalam pemerataan dan peningkatan kualitas layanan.

    “Ini memang jadi PR kita bersama untuk bersama-sama bagaimana ke depan kita menciptakan regulasi yang benar-benar dapat mendorong bukan hanya kemerataan tapi juga kualitas internet di Indonesia,” ungkapnya.

  • Pertumbuhan Penetrasi Internet Indonesia Melambat, APJII Beberkan Sebabnya

    Pertumbuhan Penetrasi Internet Indonesia Melambat, APJII Beberkan Sebabnya

    Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mencatat pertumbuhan tingkat penetrasi internet di Indonesia melambat pada 2025 menjadi 80,66%, atau setara dengan 229 juta dari total populasi 284 juta jiwa. 

    Angka ini hanya naik 1,16 basis poin dibandingkan dengan tingkat penetrasi 2024 sebesar 79,50%, yang naik 1,33 poin dari angka 2023 sebesar 78,19%. Adapun, pada 2022, tingkat penetrasi internet Indonesia mencapai 77,01% .

    Sekretaris Jenderal APJII Zulfadly Syam menjelaskan perlambatan ini dipengaruhi oleh kecenderungan penyedia layanan internet (ISP) yang lebih fokus meningkatkan kualitas di wilayah yang sudah terlayani, ketimbang memperluas jangkauan ke daerah terpencil.

    “Penambahan ini enggak terlalu signifikan naik. Kenapa? Karena di beberapa wilayah yang digantikan itu atau penyedia internet relatif meningkatkan kualitasnya daripada masuk-masuk ke desa-desa yang mungkin terlalu sulit. Jadi, peningkatannya enggak langsung signifikan,” kata Zulfady dalam media diskusi usai Peluncuran Hasil Survei APJII: Profil Internet Indonesia 2025 di Jakarta, Rabu (6/8/2025). 

    Padahal, menurutnya, jumlah penyedia internet di Indonesia sudah mencapai 1.386 entitas. Namun, bisnis ISP masih terkonsentrasi di wilayah tertentu. 

    Meski begitu, Zulfadly menilai wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) menunjukkan perkembangan positif. Dia pun mendorong pemerintah untuk memberikan dukungan agar penetrasi di wilayah tersebut meningkat lebih signifikan.

    “Yang pertama mungkin adanya insentif. Jadi yang mau bangun ke daerah 3T diberikan insentif,” katanya. 

    Zulfadly menambahkan, opsi kedua yang bisa dilakukan adalah memberikan reward berupa relaksasi pajak bagi pihak yang membangun jaringan di daerah 3T. Jika hal itu tidak memungkinkan, setidaknya perlu ada upaya proteksi terhadap infrastruktur yang sudah dibangun. Zulfadly mengingatkan, tanpa proteksi terhadap infrastruktur yang sudah dibangun di wilayah 3T, pelaku usaha akan enggan berinvestasi. 

    “Jadi misalnya saya membangun daerah 3T, saya mau bangun nih. Tapi jangan saya ketika saya bangun nanti saya diganggu oleh provider yang lain. Padahal saya baru bangun aja baru belum tentu balik modal. Tapi kemudian diganggu sama provider yang lain atau illegal ISP. Tanpa proteksi itu, kita pun tidak akan berani membangun daerah 3T,” katanya.

    Dia menambahkan, regulasi yang melindungi operator untuk mengembangkan jaringan di wilayah 3T setidaknya selama dua tahun tanpa gangguan pihak lain, akan memberikan keamanan dan kepastian bisnis. 

    “Nah itu akan memberikan keamanan dan perhitungan yang tepat dalam bisnis. Nah itu mungkin ya akan kita kembalikan kepada pemerintah,” tutupnya.

  • Pengguna Internet di Indonesia Tembus 229,43 Juta Orang pada 2025

    Pengguna Internet di Indonesia Tembus 229,43 Juta Orang pada 2025

    Bisnis.com, JAKARTA— Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mencatat jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai 229,43 juta jiwa pada 2025. Angka tersebut naik dibandingkan 2024 yang mencapai 221,56 juta orang.

    “Kita sudah menjangkau sekitar 229 juta penduduk di seluruh Indonesia,” Ketua Umum APJII Muhammad Arif dalam Peluncuran Hasil Survei APJII: Profil Internet Indonesia 2025 di Jakarta pada Rabu (6/8/2025). 

    Dari sisi penetrasi, Arif mengungkapkan, tingkat penetrasi internet di Indonesia saat ini mencapai 80,66%, meningkat dari 79,50% pada 2024, 78,19% pada 2023, dan 77,01% pada 2022.

    Arif menambahkan, meski penetrasi terus meningkat, masih ada hampir 20% masyarakat yang belum menikmati layanan internet. Dia menyebut, salah satu kendala yang dihadapi dalam pemerataan layanan internet adalah infrastruktur telekomunikasi yang masih menumpuk di wilayah tertentu dan belum merata. 

    Padahal, Arif menuturkan, jumlah penyedia jasa internet (ISP) di Indonesia saat ini mencapai lebih dari 1.320.

    “Ini memang jadi PR kita bersama untuk bersama-sama bagaimana ke depan kita menciptakan regulasi yang benar-benar dapat mendorong bukan hanya kemerataan, tapi juga kualitas internet di Indonesia,” tambahnya.

    Berdasarkan wilayah, Pulau Jawa mendominasi dengan porsi 58% dari total pengguna internet nasional. Disusul Sumatra (20,5%), Sulawesi (6,46%), Kalimantan (6,05%), Bali dan Nusa Tenggara (5,13%), serta Maluku dan Papua (3,71%).

    Dari sisi gender, pengguna laki-laki menyumbang 51% dan perempuan 49%, dengan penetrasi masing-masing 82% dan 78%. APJII juga mencatat wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) hanya berkontribusi sekitar 1,91% dari total pengguna internet, sedangkan daerah non-3T mencapai 98,9%.

    Pengguna internet didominasi Gen Z (25,54%) dan generasi milenial (25,17%), disusul Gen Alpha (23%) dan Gen X (18,15%). Aktivitas penggunaan internet masih didorong oleh media sosial, komunikasi online, dan layanan publik.

    “Alasan kita menggunakan internet ya pasti nomor satu ya sosmed. Indonesia ya sosmed nomor satu, komunikasi online, layanan publik dan seterusnya,” ungkap Arif.

    Mayoritas masyarakat mengakses internet melalui ponsel (95%), disusul laptop, tablet, dan smart TV yang belakangan mengalami peningkatan penggunaan. Cara mengakses internet paling banyak melalui mobile data (68%), kemudian wifi (28%), baik dari rumah, kantor, maupun fasilitas publik.

    Menurut Arif, harga layanan internet di Indonesia sudah relatif terjangkau. 

    “Menurut saya sih sudah cukup affordable, apalagi di sisi broadband sudah hampir bottom,” ujarnya.

    Meski pengguna internet terus bertambah, tantangan keamanan siber juga semakin besar. Penipuan online masih menjadi kasus tertinggi, diikuti pencurian data pribadi dan infeksi perangkat akibat virus.

    “Penipuan online ini masih marak. Masalah edukasi ke pengguna internet ini masih cukup low ya, terutama di kalangan tertentu,” katanya.

  • 6 Gunung Kompak Meletus Pasca Gempa Besar di Rusia

    6 Gunung Kompak Meletus Pasca Gempa Besar di Rusia

    Bisnis.com, JAKARTA – Enam gunung berapi di Rusia Timur Jauh dikabarkan meletus menyusul gempa berkekuatan 8,8 skala Richter dan gempa susulan yang mengguncang wilayah tersebut pekan lalu.

    Dilansir dari livescience, gunung Klyuchevskaya merupakan gunung yang meletus lebih dulu, pada 30 Juli.

    Gunung ini telah menunjukkan tanda-tanda aktivitas sebelum gempa, dan para ahli menyimpulkan bahwa gempa tersebut kemungkinan mengintensifkan letusan tetapi tidak memicunya.

    Namun, sulit untuk mengetahui dampak pasti gempa terhadap gunung berapi tersebut. Letusan gunung berapi di dekatnya, yaitu Shiveluch, Bezymianny, Karymsky, Avachinsky, dan Krasheninnikov, segera menyusul dan berlanjut hingga hari ini.

    Semua gunung berapi tersebut terletak di Cincin Api, sebuah fitur geologis yang terkenal akan aktivitas vulkanik dan seismiknya.

    Wilayah di sekitar deretan gunung berapi yang meletus ini, yang disebut Semenanjung Kamchatka, jarang penduduknya, sehingga tampaknya tidak ada ancaman aktif bagi masyarakat setempat. Namun, letusan tersebut dapat menimbulkan risiko bagi pesawat jika terbang menembus gumpalan abu, ujar Harold Tobin dilansir dari Live Science.

    Meskipun terjadi serentetan letusan baru-baru ini, para ahli mengatakan aktivitas vulkanik semacam ini bukanlah hal yang luar biasa. “Sekitar 40 hingga 50 gunung berapi aktif meletus di seluruh dunia pada waktu tertentu. Saat ini pun tidak berbeda,” kata Tobin. “Kamchatka adalah wilayah yang sangat aktif secara vulkanik.”

    Tidak ada cara yang jelas atau tunggal bagaimana gempa bumi dapat menyebabkan letusan gunung berapi, tetapi kedua peristiwa ini dapat terjadi bersamaan di zona subduksi, area di mana satu lempeng tektonik menukik di bawah lempeng lainnya.

    Gempa bumi terbesar yang pernah tercatat yakni gempa berkekuatan 9,5 skala Richter yang melanda Valdivia, Chili, pada tahun 1960 diikuti oleh beberapa letusan gunung berapi.

    “Gempa bumi tersebut mengubah tekanan di kerak [Bumi], yang mungkin memudahkan magma untuk naik ke permukaan,” kata Segall. Guncangan tanah akibat gempa bumi juga mungkin berkontribusi terhadap letusan tersebut dengan mengubah pergerakan magma di bawah permukaan Bumi.

    Kedua mekanisme ini mungkin berperan dalam letusan di Chili, tetapi masih terlalu dini untuk mengkarakterisasi peristiwa Rusia baru-baru ini, kata Segall.

    Klyuchevskoy sudah menunjukkan tanda-tanda aktivitas sebelum gempa bumi, tetapi “kemungkinan besar kekuatannya meningkat, termasuk beberapa emisi abu,” kata seorang perwakilan Survei Geologi AS kepada Live Science pada 30 Juli.

    Aspek paling menonjol dari rangkaian peristiwa ini adalah letusan Krasheninnikov untuk pertama kalinya dalam sekitar 500 tahun. “Waktunya bisa jadi kebetulan yang sangat kuat atau sistem magmanya terganggu oleh gelombang seismik yang kuat dan memicu letusan,” jelas Tobin. “Sangat sulit untuk menentukan mana yang benar untuk satu letusan tertentu.”

    Selain itu, Kementerian Situasi Darurat Rusia untuk Wilayah Kamchatka melaporkan peningkatan aktivitas termal gunung berapi ketujuh di dekatnya, Mutnovsky. Citra satelit mengungkapkan anomali termal di gunung berapi tersebut, yang belum meletus, tetapi para ilmuwan mengatakan mereka tidak dapat memprediksi apakah atau kapan gunung berapi itu akan meletus.

  • Tak Larang, Hanya Imbau Anak Tak Main Roblox

    Tak Larang, Hanya Imbau Anak Tak Main Roblox

    Bisnis.com, JAKARTA— Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti menegaskan pihaknya tidak melarang anak-anak bermain Roblox. Namun, dia mengimbau agar anak-anak menghindari permainan yang dinilai tidak mendidik, termasuk yang mengandung unsur kekerasan.

    “Tidak ada pelarangan. Saya mengimbau supaya tidak main [Roblox],” kata Abdul Mu’ti saat dihubungi Bisnis pada Rabu (7/8/2025). 

    Ketika ditanya apakah imbauan itu khusus untuk Roblox atau gim lainnya, Abdul Mu’ti menambahkan, “Game lain yang tidak mendidik, terutama yang bermuatan kekerasan.”

    Berdasarkan data laman resmi Roblox, jumlah pengguna aktif harian (daily active users/DAU) pada Februari 2025 mencapai 85,3 juta. Bahkan, separuh anak-anak di Amerika Serikat (AS) berusia di bawah 16 tahun tercatat memainkan Roblox setiap bulan.

    Platform ini menerapkan sistem klasifikasi konten berdasarkan usia, yakni all ages, 9+, 13+, dan 17+. Konten kategori 17+ hanya dapat diakses oleh pengguna yang telah melalui proses verifikasi identitas resmi atau verifikasi wajah.

    Fitur Roblox dibuka secara bertahap sesuai usia pemain. Misalnya, pemain di bawah 13 tahun mendapat pembatasan pada fitur obrolan (chat), sementara pengguna berusia 13 tahun ke atas memiliki akses ke direct message dan voice chat. 

    Untuk kelompok 17 tahun ke atas, Roblox menyediakan pengalaman dengan konten dewasa secara aman, termasuk voice chat tanpa filter dan direct message, setelah proses verifikasi identitas. Pemain berusia 18 tahun ke atas akan mendapatkan pembaruan otomatis pada setelan privasi dan tidak lagi berada di bawah pengawasan orang tua.

    Roblox menegaskan kebijakan keamanan yang melarang penayangan iklan untuk pemain di bawah 13 tahun. Pengembang diwajibkan menggunakan API khusus agar konten iklan tidak muncul pada akun anak. Bagi pengembang, tersedia fitur analitik audience yang memuat data demografi pemain, termasuk usia dan gender, guna menyesuaikan konten dan strategi pengembangan.

    Dengan metode verifikasi ID dan persetujuan orang tua, Roblox optimistis dapat mempertahankan pertumbuhan di berbagai kelompok umur, termasuk remaja dan dewasa muda yang kini mendominasi platform.

    Roblox merupakan platform daring yang menggabungkan permainan, interaksi sosial, dan kreativitas dalam satu ekosistem. Pengguna dapat memainkan jutaan gim buatan komunitas sekaligus membuat gim sendiri menggunakan Roblox Studio dengan bahasa pemrograman Luau. Kontennya bersifat user-generated, mencakup genre seperti role‑playing, simulasi, parkour (obby), olahraga, hingga first-person shooter.

    Selain misi dan perolehan skor, gameplay Roblox memungkinkan interaksi melalui chat teks, voice chat bagi usia tertentu, serta fitur Party untuk bermain bersama teman. Platform ini mendukung permainan lintas perangkat, mulai dari PC, Mac, iOS, Android, Xbox, PlayStation, hingga perangkat VR seperti Meta Quest. Roblox juga rutin menggelar acara resmi dan kolaborasi dengan merek besar seperti NFL dan NBA.

    Meski populer, Roblox menuai pro dan kontra terkait keamanan anak. Laporan Hindenburg menuding platform ini memperlihatkan anak-anak pada risiko pelecehan seksual, pornografi, kekerasan, dan ujaran kasar. Business Insider bahkan melaporkan pengalaman jurnalisnya yang memutuskan melarang anaknya bermain Roblox setelah mencoba gim tersebut.

    “Saya mengunduh Roblox untuk mencobanya sendiri. Saya punya beberapa kekhawatiran. Saya punya anak usia sekolah dasar yang suka gim video dan sangat ingin bermain Roblox. Setelah mengunduhnya dan mengujinya sendiri, saya tidak mengizinkannya,” tulis Business Insider, pada Rabu (9/10/2024).

    Roblox membantah tuduhan tersebut dan menegaskan platformnya aman serta memiliki sistem perlindungan yang ketat untuk mencegah konten berbahaya.

  • OpenAI Masih Tertinggal Jauh dari Google Perihal Pengguna Aktif AI

    OpenAI Masih Tertinggal Jauh dari Google Perihal Pengguna Aktif AI

    Bisnis.com, JAKARTA — OpenAI melaporkan pertumbuhan mengesankan aplikasi ChatGPT, yang berada di jalur yang tepat untuk mencapai 700 juta pengguna aktif pekan ini. Sementara itu pengguna aktif Gemini AI Overviews besutan Google berkisar 2 miliar pengguna. 

    Wakil Presiden OpenAI, Nick Turley melaporkan jumlah pengguna aktif ChatGPT yang mencapai 500 juta pengguna. 

    Dia juga mengatakan, aplikasi chat AI itu telah mengalami pertumbuhan 4 kali lipat sejak tahun lalu.

    “Setiap harinya, orang-orang dan tim belajar, menciptakan, dan memecahkan masalah yang lebih sulit. Terima kasih kepada mereka yang telah membuat ChatGPT lebih bermanfaat,” ucap Nick, mengapresiasi kerja tim OpenAI dilansir TechCrunch, Rabu (6/08/25).

    Pada April, COO perusahaan, Brad Lightcap mengatakan, lebih dari 130 juta pengguna telah membuat lebih dari 700 juta gambar hanya dalam beberapa hari setelah peluncuran.

    Lightcap juga melaporkan, ChatGPT kini memiliki 5 juta pengguna bisnis berbayar, yang jumlahnya naik 3 juta dibanding Juni lalu, disebabkan oleh semakin banyaknya perusahaan dan pendidik yang mengintegrasikan alat AI.

    Firma intelijen pasa, Sensor Tower, pada laporan terbarunya mencatat, pengguna ChatGPT menggunakan aplikasi rata-rata lebih dari 12 hari per bulan. Itu menjadi angka yang tinggi, hanya kalah dibanding Google dan X.

    Laporan tersebut juga menyatakan, pada paruh pertama 2025, pengguna menghabiskan rata-rata 16 menit per hari untuk aplikasi tersebut.

    Namun, ChatGPT masih harus menempuh jalan panjang untuk mencapai jumlah pengguna yang dilaporkan untuk produk pencarian AI milik Google, AI Overviews.

    AI Overviews yang bekerja dengan cara merangkum hasil pencarian tersebut kini memiliki sekitar 2 miliar pengguna bulanan di lebih dari 200 negara, menurut laporan CEO Alphabet yang menaungi Google, Sundar Pichai mengenai pendapatan triwulanan perusahaan.

    “Chatbot AI milik kami, Google Gemini, kini memiliki lebih dari 450 juta pengguna aktif bulanan,” kata Pichai. (Muhamad Rafi Firmansyah Harun)

  • Google Temukan Puluhan Kerentanan Keamanan dengan Pemburu Bug AI

    Google Temukan Puluhan Kerentanan Keamanan dengan Pemburu Bug AI

    Bisnis.com, JAKARTA — Google berhasil menemukan 20 kumpulan pertama kerentanan keamanannya berkat pemburu bug tenaga kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI), Big Sleep, pada Senin (04/08/25).

    Menurut laporan Wakil Presiden Keamanan Google, Heather Adkins, Big Sleep menemukan kerentanan pertamanya, yang sebagian besar ada pada perangkat lunak sumber terbuka seperti pustaka audio dan video FFmpeg, serta rangkaian penyuntingan gambar ImageMagick.

    Meski begitu, Google belum akan memberitahu dampak atau tingkat keparahannya. Ini merupakan prosedur standar yang dilakukan perusahaan saat menunggu bug diperbaiki.

    Namun, fakta bahwa Big Sleep, yang dikembangkan oleh departemen AI perusahaan DeepMind bersama tim peretas elit, Project Zero, mampu menemukan kerentanan menjadi hal yang signifikan.

    Fakta itu juga menunjukkan alat-alat ini mulai memberikan dampak nyata, walaupun tetap ada campur tangan manusia dalam kasus ini.

    “Kami melibatkan pakar manusia untuk memastikan laporan berkualitas tingg, tetapi setiap kerentanan ditemukan dan direproduksi Agen AI tanpa campur tangan manusia,” kata juru bicara Google, Kimberly Samra, dilansir TechCrunch Rabu (6/8/25).

    Selain Big Sleep, sudah tersedia juga alat-alat berbasis AI lainnya yang dapat mencari dan menemukan kerentanan, seperti RunSybil dan XBOW.

    XBOW menjadi topik pembicaraan publik setelah mencapai puncak salah satu papan peringkat platform bug bounty, HackerOne. 

    Dalam kebanyakan kasus, laporan semacam itu melibatkan manusia di beberapa titik proses untuk memverifikasi pemburu bug bertenaga AI yang bersangkutan menemukan kerentanan yang nyata, seperti halnya Big Sleep.

    Salah satu pendiri dan kepala teknologi di RunSybil, Vlad Ionescu mengatakan, Big Sleep adalah proyek yang sah, mengingat desainnya yang bagus, ditambah orang-orang di baliknya yang merupakan ahli di bidangnya.

    Ionescu juga mengapresiasi tim Project Zero yang berpengalaman dalam menemukan bug, serta DeepMind yang memiliki daya tembak dan token untuk melakukannya.

    Alat-alat pemburu bug semacam Big Sleep, XBOW, atau juga RunSybil memang menjanjikan, akan tetapi juga masih memiliki kekurangan yang signifikan.

    Contohnya seperti beberapa orang pengelola proyek perangkat lunak yang mengeluhkan laporan bug fiktif, hanya merupakan “halusinasi”. Mereka bahkan menyebutnya sebagai bug bounty yang setara dengan AI slop, atau konten berkualitas rendah yang dihasilkan AI.

    “Inilah masalah sebenarnya yang dihadapi banyak orang, kita sering dapat barang yang tampak seperti emas, tetapi sebenarnya hanyalah sampah,” ungkap Vlad Ionescu, mengkritik kekurangan fatal yang ada pada program bug bounty. (Muhamad Rafi Firmansyah Harun)

  • Wamenkomdigi Sebut Fokus Bukan pada Game Roblox, tapi Perlindungan Anak

    Wamenkomdigi Sebut Fokus Bukan pada Game Roblox, tapi Perlindungan Anak

    Bisnis.com, JAKARTA — Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Angga Raka Prabowo menegaskan bahwa polemik seputar game Roblox yang belakangan ramai diperbincangkan, seharusnya tidak dilihat semata-mata sebagai pelarangan terhadap satu platform atau game tertentu.

    Menurutnya, esensi dari upaya pemerintah adalah melindungi anak-anak dari pengaruh negatif di dunia digital, bukan melakukan pelarangan sepihak.

    “Seperti yang tadi disampaikan Pak Mensesneg, semangatnya adalah perlindungan. Statement Pak Mendikdasmen yang ramai itu juga semangatnya sama, kita ingin melindungi anak-anak kita dari hal-hal negatif di dunia digital,” ujar Angga kepada wartawan, Selasa (5/8/2025).

    Angga menjelaskan, Kementerian Komunikasi dan Digital telah memiliki sejumlah instrumen untuk mendukung pengawasan dan edukasi di ruang digital, termasuk Direktorat Jenderal Pengawasan dan Pendidikan Digital, serta platform Penguatan Perlindungan Tunas Digital (PP Tunas).

    “Kami punya tanggung jawab moral, dan ini harus jadi kerja bersama: pemerintah, media, orang tua. Saya juga sebagai orang tua, saya paham tantangannya,” kata Angga.

    Lebih lanjut, dia menekankan bahwa pengawasan konten digital tidak hanya berlaku untuk Roblox, tetapi mencakup seluruh platform media sosial, website, hingga berbagai jenis game daring.

    “Kita gak bicara soal satu game, tapi soal norma, soal aturan klasifikasi usia, soal konten yang layak atau tidak,” ujarnya.

    Menurutnya, negara harus hadir jika terbukti ada konten digital yang membahayakan tumbuh kembang anak dan remaja.

    “Kalau ditemukan ada pelanggaran, ya kita harus hadir. Pemerintah gak bisa tinggal diam. Orang tua juga harus lebih aktif mengawasi,” ucapnya.

    Angga juga mengajak semua pihak, termasuk media dan masyarakat, untuk bersama-sama mendorong budaya edukasi digital sejak dini.

    Dia menegaskan bahwa anak-anak harus diberikan pemahaman tentang penggunaan teknologi, sekaligus dikenalkan dengan batasan dan norma yang berlaku.

    “Edukasi itu penting. Kita tidak sedang membatasi, tapi kita ingin memastikan masa depan anak-anak kita gak tergelincir karena bebasnya akses tanpa arahan,” tegas Angga.

  • Cara Sadap WhatsApp Tanpa Ketahuan 2025

    Cara Sadap WhatsApp Tanpa Ketahuan 2025

    Bisnis.com, JAKARTA – Inilah beberapa cara sadap WhatsApp tanpa ketahuan terbaru Agustus 2025.

    Sebagaimana diketahui, WhatsApp masih menjadi aplikasi perpesanan yang banyak digunakan masyarakat di seluruh dunia saat ini.

    Meta sebagai perusahaan induk WhatsApp, Instagram dan Facebook terus mengupdate fitur di aplikasinya tersebut sehingga makin memudahkan pengguna.

    Namun, ada satu hal yang sering dicari oleh pengguna WhatsApp yakni tentang bagaimana cara sadap WhatsApp pasangan dari jarak jauh.

    Sebenarnya, ada beberapa cara yang bisa dilakukan. Akan tetapi Bisnis memberikan dua cara yang paling mudah dan pasti bisa dilakukan oleh semua orang.

    1. Sadap WhatsApp dengan menggunakan WhatsApp Web

    Buka situs WhatsApp Web (https://web.whatsapp.com/), di layar akan langsung muncul kode batang atau barcode untuk di-scan.
    Lalu buka aplikasi WhatsApp yang ingin Anda sadap, klik titik tiga di pojok kanan atas.
    Klik menu ‘WhatsApp Web > Link a Device’, lalu scan QR Code di layar desktop.
    Layar komputer atau laptop akan otomatis berubah menjadi tampilan WhatsApp.
    Meski demikian, cara ini tidak lagi bisa dilakukan jika target memutus hubungan perangkat dari Hpnya ke perangkat lain.

    2. Sadap WhatsApp dengan menggunakan Google

    Buka aplikasi WhatsApp, kemudian masuk ke menu pengaturan.
    Pilih menu “Chats”, klik opsi “Chat History”.
    Masuk ke menu “Export Chat” dan pilih salah satu chat room.
    Pilih alamat Gmail untuk mengirimkan hasil ekspor chat WhatsApp.
    Sedangkan jika menggunakan GMaps, Anda bisa memantau lokasi pemilik akun secara real-time.

    Hukum dan risiko

    Akan tetapi yang perlu Anda perhatikan, menyadap WhatsApp pasangan atau orang lain merupakan tindakan yang melanggar hukum.

    Undang-Undang Nomor 36 tahun 1999 tentang Telekomunikasi, pasal 56, menyebutkan hukuman penjara hingga 15 tahun bagi pelaku penyadapan ilegal.

    Penggunaan aplikasi penyadap juga berpotensi membawa risiko keamanan data pribadi pengguna, karena ada kemungkinan malware atau pencurian data.

    Oleh sebab itu, Bisnis.com tidak merekomendasikan penyadapan WhatsApp dengan cara apapun dan dengan alasan apapun.