Category: Bisnis.com Tekno

  • Baru Rilis, Electronic Arts Langsung Blokir 300.000 Cheat Battlefield 6

    Baru Rilis, Electronic Arts Langsung Blokir 300.000 Cheat Battlefield 6

    Bisnis.com, JAKARTA — Pengembang game ternama, Electronic Arts (EA), temukan ratusan upaya curang (cheat) setelah luncurkan beta untuk game tembak-menembaknya, Battlefield 6.

    Akhir pekan lalu, setelah EA meluncurkan Battlefield 6, banyak dari para pemain mengeluhkan keberadaan cheater atau pemain yang menggunakan cara curang untuk menang. 

    Seorang anggota tim anti-cheat EA yang dikenal sebagai AC menanggapi hal tersebut dengan mengungkap 104.000 laporan kejadian potensi cheater, dan telah menghentikan 330.000 upaya menipu atau mengutak-atik kontrol anti-cheat.

    EA menerapkan sistem anti-cheat tingkat kernel yang disebut Javelin, yang artinya sistem tersebut memiliki hak akses tertinggi di komputer.

    Hal tersebut memungkinkannya memantau semua yang terjadi di komputer dengan tujuan mendeteksi cheat, yang seringkali berjalan di latar belakang dengan menyamar sebagai program lain.

    Dalam sebuah unggahan, AC mengakui jika sistem Javelin tidak menjamin cheater akan hilang sepenuhnya. anggota tim anti-cheat tersebut juga menyinggung fakta bahwa Battlefield 6 menerapkan Secure Boot, sebuah fitur keamanan berbasis perangkat keras Windows.

    “Secure Boot menjadi penghalang lain yang membantu kami mempersulit pengembang cheat untuk membuat program curang, dan memudahkan kami mendeteksinya,” jelas AC, dilansir TechCrunch, Selasa (12/8/2025).

    Dia juga mengatakan, sistem anti-cheat bukanlah solusi sekali jadi, sebab, ketika sistem tersebut sebelumnya berhasil di satu atau beberapa game, itu belum tentu menjamin keberhasilannya untuk semua game.

    Cheat atau peretas game merupakan masalah berkepanjangan bagi setiap  video game online. Belakangan ini, selain EA, perusahaan seperti Riot Games dan Activision telah meluncurkan sistem anti-cheatnya pada masing-masing game mereka, Valorant dan Call of Duty.

    Direktur dan Kepala anti-cheat Riot Games, Phillip Koskinas mengatakan, pada awal tahun ini, pihaknya telah melakukan beberapa cara untuk menindak para cheater, serta pembuat dan penjual cheat.

    “Memblokir cheater, memanfaatkan fitur keamanan Windows, melakukan sidik jari pada perangkat keras cheater menjadi beberapa dari cara kami menangkal perilaku curang,” kata Koskinas, dikutip dari TechCrunch.

    Dia juga mengatakan, selain tiga cara tersebut, pihak perusahaannya bahkan juga menyusup ke komunitas cheat di Discord atau Telegram dalam upaya pencegahan tersebut. (Muhamad Rafi Firmansyah Harun)

  • Daftar 7 Kelompok Peretas Paling Mengancam Rahasia Negara di Asia Pasifik

    Daftar 7 Kelompok Peretas Paling Mengancam Rahasia Negara di Asia Pasifik

    Bisnis.com, JAKARTA— Spionase siber masih menjadi ancaman utama di kawasan Asia Pasifik (APAC) sejak 2024 hingga paruh pertama 2025. Berikut 7 Daftar kelompok penjahat siber paling berbahaya.  

    Perusahaan keamanan siber dan privasi digital global, Kaspersky, mengungkapkan kelompok-kelompok peretas tingkat lanjut atau Advanced Persistent Threat (APT) terus membidik rahasia negara, intelijen militer, hingga informasi strategis milik pemerintah di berbagai negara kawasan ini.

    Peneliti Keamanan Utama di Tim Riset dan Analisis Global Kaspersky (Global Research and Analysis Team/GReAT), Noushin Shabab mengatakan Asia Pasifik menjadi salah satu wilayah paling rawan spionase siber. 

    “Hal ini, dikombinasikan dengan perkembangan digital dan ekonomi yang pesat, menciptakan lanskap ancaman yang kompleks yang dibentuk oleh beberapa aktor ancaman aktif yang menargetkan entitas dan organisasi terkemuka serta fasilitas penting di kawasan tersebut,” kata Shabab dalam keterangan resmi dikutip pada Selasa (12/8/2025).

    Secara global, Shabab mengatakan Kaspersky GReAT memantau lebih dari 900 kelompok dan operasi APT. Menurutnya di kawasan Asia Pasifik, setidaknya ada tujuh kelompok utama yang paling aktif sejak 2024 hingga awal 2025.

    1.SideWinder

    SideWinder salah satu ancaman paling agresif di Asia Pasifik. Mereka kerap membidik pemerintah, militer, dan entitas diplomatik melalui serangan spear phishing dan platform serangan canggih. SideWinder memiliki ketertarikan besar pada sektor maritim di Bangladesh, Kamboja, dan Vietnam, serta logistik di Tiongkok, India, dan Maladewa. 

    Pada Maret lalu, Kaspersky menemukan kelompok ini juga mulai menargetkan pembangkit listrik tenaga nuklir dan fasilitas energi di Asia Selatan. Indonesia, Filipina, Sri Lanka, Nepal, dan Myanmar turut masuk dalam daftar sasaran.

    2. Spring Dragon

    Spring Dragon atau Lotus Blossom, yang memusatkan serangan ke Vietnam, Taiwan, dan Filipina. Kelompok ini memanfaatkan spear phishing, eksploitasi celah keamanan, dan teknik watering hole untuk menyusup ke sistem targetnya. Dalam kurun satu dekade, peneliti Kaspersky menemukan setidaknya 1.000 sampel malware yang digunakan untuk menyerang entitas pemerintah di Asia Tenggara.

    3. Tetris Phantom 

    Tetris Phantom pertama kali teridentifikasi pada 2023. Kelompok ini menggunakan malware canggih untuk menargetkan jenis drive USB yang aman. Hingga 2025, mereka telah memperluas gudang serangan dengan menambahkan BoostPlug, kerangka kerja berbasis plugin, serta DeviceCync yang menyuntikkan malware seperti ShadowPad, PhantomNet, dan Ghost RAT ke komputer korban.

    4. HoneyMyte

    HoneyMyte kerap menargetkan informasi politik dan strategis sensitif, khususnya dari pemerintah dan entitas diplomatik di Myanmar serta Filipina. Sejak 2024, mereka gencar menggunakan malware ToneShell yang disebar melalui berbagai loader.

    5. ToddyCat

    ToddyCat, yang sejak 2020 aktif menyerang target penting di Malaysia. Kelompok ini memanfaatkan kode publik untuk memodifikasi perangkat lunak keamanan sah agar dapat menghindari deteksi sekaligus mempertahankan akses secara diam-diam.

    6. Lazarus

    Lazarus, kelompok peretas yang diduga disponsori negara dan terkenal dengan kasus “Perampokan Bank Bangladesh”. Lazarus terus melancarkan kampanye bermotif spionase dan finansial.

    Awal 2025, Kaspersky mengungkap “Operasi SyncHole”, yang memadukan serangan watering hole dengan eksploitasi celah pada perangkat lunak pihak ketiga untuk menyerang berbagai organisasi di Korea Selatan. 

    Mereka juga menemukan celah zero-day di perangkat lunak Innorix Agent, yang setidaknya berdampak pada enam perusahaan di sektor penting.

    7. Mysterious Elephant

    Mysterious Elephant pertama kali diamati pada Mei 2023. Kelompok ini mengembangkan backdoor baru yang mampu mengeksekusi perintah dan memanipulasi berkas tanpa terdeteksi. Serangan mereka banyak menyasar Pakistan, Sri Lanka, dan Bangladesh, dengan penggunaan teknik yang terkadang tumpang tindih dengan kelompok APT lain.

    Shabab menegaskan, berbeda dari penjahat siber biasa yang mengincar keuntungan finansial, kelompok-kelompok ini kemungkinan besar disponsori negara. Tujuannya bukan sekadar mencuri data, tetapi untuk memperoleh keunggulan geopolitik. 

    “Hal ini menjadikan penting bagi organisasi, terutama yang berada di sektor sensitif, untuk terus memperkuat postur keamanan siber mereka dan berinvestasi dalam intelijen ancamanagar tetap terdepan dalam menghadapi ancaman yang terusberkembang ini,” tambah Shabab.

  • WhatsApp Business Makin Getol Keruk Pemasukan di RI, Rilis Fitur Panggilan Suara

    WhatsApp Business Makin Getol Keruk Pemasukan di RI, Rilis Fitur Panggilan Suara

    Bisnis.com, JAKARTA— WhatsApp memperkenalkan serangkaian pembaruan fitur untuk memperkuat posisi mereka di pasar Indonesia dengan menghadirkan layanan panggilan suara dan video melalui WhatsApp Business Platform.

    Langkah ini diumumkan dalam ajang tahunan WhatsApp Business Summit ketiga yang digelar di Jakarta, Selasa (12/8/2025). 

    Country Director, Indonesia, Meta, Pieter Lydian mengatakan Indonesia menjadi salah satu pasar terdepan secara global dalam komunikasi bisnis melalui pesan.

    Menurutnya sebanyak 88% dari masyarakat Indonesia kini mengirimkan pesan kepada bisnis setiap minggunya, ini menempatkan Indonesia pada posisi terdepan secara global dalam hal komunikasi bisnis melalui pesan. 

    “WhatsApp terus menghadirkan berbagai fitur baru guna membantu bisnis di berbagai skala, sekaligus memberikan pengalaman yang personal dan tepat waktu bagi pelanggan,” kata Peter. 

    Salah satu pembaruan yang diluncurkan adalah peningkatan fitur panggilan dan suara. Dengan ini, bisnis yang menggunakan WhatsApp Business Platform dapat menerima atau melakukan panggilan setelah memperoleh izin dari pelanggan. 

    Selain itu, WhatsApp juga menghadirkan integrasi strategi pemasaran lintas platform melalui Pengelola Iklan yang memungkinkan bisnis mengatur kampanye di WhatsApp, Facebook, dan Instagram dari satu pusat. 

    Fitur ini dapat memanfaatkan Advantage+ berbasis AI untuk mengatur anggaran secara otomatis guna memaksimalkan kinerja pemasaran.

    Di sisi lain, WhatsApp memperluas pemanfaatan tab Pembaruan yang kini digunakan lebih dari 1,5 miliar orang per hari.

    Bisnis dan kreator dapat memanfaatkan fitur Iklan di Status, Saluran yang Dipromosikan, dan Langganan Saluran. 

    Brand seperti Paragon, Hyundai, dan Danone telah memanfaatkan Iklan di Status, sementara kreator populer seperti Tiara Andini, Jerome Polin, Sandy Kristian Waluyo, dan Mas Nizar sudah menggunakan fitur Langganan Saluran.

    Pembaruan lainnya memungkinkan penggunaan aplikasi WhatsApp Business gratis dan WhatsApp Business Platform secara bersamaan tanpa mengganti nomor telepon. 

    Contohnya, jaringan klinik kecantikan Lavalen berhasil meningkatkan pemrosesan prospek hingga 90% dan mempercepat layanan pelanggan berkat integrasi tersebut.

    Untuk kebutuhan komunikasi penting, WhatsApp mempermudah bisnis mengirim notifikasi proaktif terkait status pengiriman atau informasi biaya kirim. Lion Parcel menjadi pelopor pemanfaatan fitur ini dan berhasil meningkatkan kepuasan pelanggan hingga 15%.

    Meta juga berkomitmen untuk membangun masa depan interaksi manusia yang didukung kecerdasan buatan. Fitur Business AI di WhatsApp kini tengah dalam tahap uji coba di sejumlah negara, dengan harapan seluruh bisnis di Indonesia nantinya dapat memanfaatkannya sebagai perluasan layanan mereka. 

    “Teknologi ini akan membantu bisnis dalam menangani percakapan dalam skala besar, memberikan rekomendasi produk dan mendukung penjualan di situs bisnis, serta menjawab pertanyaan para pelanggan,” ungkapnya. 

  • Prasasti Sarankan Prabowo Lanjutkan Digitalisasi Demi Pertumbuhan Ekonomi 8%

    Prasasti Sarankan Prabowo Lanjutkan Digitalisasi Demi Pertumbuhan Ekonomi 8%

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto disarankan untuk melanjutkan digitalisasi guna mengejar pertumbuhan ekonomi 8%. 

    Digitalisasi berjalan cukup agresif dalam 10 tahun terakhir. Penetrasi internet meningkat dari 74% menjadi 80%. Pencapaian ini dinilai perlu kembali diakselerasi karena mampu menghasilkan pemasukan yang lebih besar untuk nilai investasi yang relatif kecil.

    Board of Advisors Prasasti Center for Policy Studies Burhanuddin Abdullah mengatakan pemerintah saat ini tengah berupaya mengejar pertumbuhan ekonomi 8%. 

    Salah satu langkah yang dapat ditempuh untuk mencapai hal tersebut adalah dengan mendorong digitalisasi. Dengan berfokus pada digital, maka ICOR Indonesia yang saat ini masih berkisar 6,6 dapat ditekan menjadi 4,3. 

    Untuk diketahui, ICOR, atau Incremental Capital Output Ratio, adalah rasio yang mengukur seberapa efisien suatu perekonomian dalam menggunakan investasi untuk menghasilkan pertumbuhan ekonomi. Secara sederhana, ICOR menunjukkan berapa banyak tambahan investasi yang dibutuhkan untuk menghasilkan tambahan satu unit output (pertumbuhan).

    Makin kecil angka ICOR, makin baik. Sebab, jumlah investasi yang dikeluarkan untuk menghasilkan pertumbuhan ekonomi makin kecil. 

    Dengan ICOR 4,3 maka nilai investasi yang perlu digelontorkan pemerintah untuk mengejar pertumbuhan ekonomi 8% turun drastis dari 52% PDB atau sekitar Rp11.000 triliun menjadi hanya 32%-35% (atau sekitar Rp7.040 triliun-Rp7.700 triliun) PDB. 

    “Jadi kalau itu bisa dilakukan untuk keseluruhan sektor kita itu surplus mestinya,” kata Burhanuddin di Jakarta, Selasa (12/8/2025). 

    Burhanuddin menambahkan saat ini untuk mengejar pertumbuhan ekonomi 8% pemerintah masih kekurangan dana sekitar 14% dari PDB. Pemerintah hanya mampu menyiapkan 38% dari PDB, sementara itu 14% sisanya diambil dari pinjaman atau dari modal asing. 

    Burhanuddin Abdullah

    Dengan berfokus pada digitalisasi, pemerintah tidak hanya berhasil menambal kebutuhan, juga dapat dapat mencatatkan surplus sekitar 3%-6% dari PDB.   

    Burhanuddin mengakui untuk meningkatkan ICOR dibutuhkan langkah yang kuat ini. Saat ini 17 sektor instansi dan lembaga pemerintah, baru sektor Teknologi dan Informasi saja yang memiliki ICOR kategori tinggi. 

    Sementara itu, Policy and Program Director Prasasti, Piter Abdullah mengatakan salah satu langkah konkret yang dapat dilakukan pemerintah untuk meningkatkan ICOR adalah dengan menggenjot pembangunan infrastruktur digital secara merata. 

    Pemerataan internet akan membuat masyarakat yang awalnya tidak tersentuh internet menjadi terlayani sehingga mereka dapat mengakses layanan digital termasuk berjualan secara online. 

    Dia memproyeksikan Indonesia akan berkontribusi mencapai US$360 miliar atau sekitar Rp5,87 kuadriliun (Kurs:Rp16.000) pada 2030, serta dominasi 40% dari nilai ekonomi digital ASEAN dengan melakukan pemerataan layanan internet. 

    “Peran utama dari pemerintah adalah penyediaan infrastruktur. Itu adalah hal yang mutlak, yang kami harapkan dari pemerintah terutama kalau kita bicara daerah-daerah di tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Sebaran infrastruktur kita belum merata, kalau di Jakarta kita menikmati jaringan bagus,” kata Piter. 

    Sekadar informasi dalam membangun jaringan hingga ke pelosok negeri, pemerintah telah memiliki Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti). Melalui program Akses Internet hingga penggelaran Sistem Komunikasi Kabel Bawah Laut (SKKL), Bakti telah melayani ratusan titik intenet di daerah 3T.

    Bakti telah menyalurkan internet ke 27.805 titik di seluruh wilayah tertinggal di Indonesia. Melalui program Akses Internet (AI) puluhan ribu titik tersebut mendapat internet dari satelit Multifungsi Satria-1. 

    Sementara itu berdasarkan dokumen yang diterima Bisnis, sektor yang paling banyak mendapat manfaat dari Akses Internet Bakti adalah sektor pendidikan dengan 19.598 titik. Kemudian sektor pemerintahan (5.287 titik), sektor kesehatan (1.362 titik), pertahanan dan keamanan (455 titik), komunitas (394 titik), tempat ibadah (368 titik), pariwisata (132 titik), layanan bisnis (188 titik), dan transportasi publik (21 titik). 

    Adapun berdasarkan wilayahnya, sebanyak 7.464 titik (26,85%) berada di Pulau Sumatra, Pulau Sulawesi sebanyak 4.816 titik (17,32%), Pulau Jawa sebanyak 4.738 titik (17,03%), Bali dan Nusa Tenggara sebanyak 3.857 titik (13,88%), Kalimantan sebanyak 3.791 titik (13,63%), Maluku sebanyak 1.514 titik (5,45%), dan terakhir Papua sebanyak 1.625 titik (5,84%). 

  • Digitalisasi Bantu Prabowo Kejar Target Pertumbuhan Ekonomi 8%

    Digitalisasi Bantu Prabowo Kejar Target Pertumbuhan Ekonomi 8%

    Bisnis.com, JAKARTA — Prasasti Center for Policy Studies (Prasasti), lembaga riset yang berfokus pada ekonomi, mengungkap sektor ekonomi digital berpotensi mempercepat indonesia dalam mengejar target pertumbuhan ekonomi 8%, termasuk membuka lapangan kerja. 

    Board of Advisors Prasasti Burhanuddin Abdullah mengatakan, dengan mendorong dan memfasilitasi perkembangan ekonomi digital, dampaknya akan secara langsung dirasakan oleh berbagai lapisan masyarakat.

    “Industri digital nasional memberi peluang lebih besar pada talenta teknologi Indonesia untuk mendapatkan kesempatan kerja,” kata Burhanuddin di Jakarta, Selasa (12/8/2025).

    Pernyataan tersebut juga didukung oleh data yang ditemukan Policy and Program Director Prasasti, Piter Abdullah, yang menyatakan, ekonomi digital dapat memberikan solusi konkret dalam penyediaan mesin pertumbuhan yang lebih efisien.

    Dia memproyeksikan Indonesia akan berkontribusi mencapai US$360 miliar atau sekitar Rp5,87 kuadriliun (Kurs:Rp16.000) pada 2030, serta dominasi 40% dari nilai ekonomi digital ASEAN.

    “Ekonomi digital berperan mendorong produktivitas nasional, serta sebagai enabler untuk mencapai pertumbuhan 8%,” kata Piter.

    Sementara itu, hasil riset yang dilakukan Prasasti menunjukkan, nilai Incremental Capital Output Ratio (ICOR) secara nasional berada pada 6,6 secara nasional. Indonesia disarankan mencapai angka 4,3 agar lebih efisien untuk mengejar pertumbuhan ekonomi 8%.

    ICOR merupakan rasio yang mengukur seberapa efisien suatu perekonomian dalam menggunakan investasi untuk menghasilkan pertumbuhan ekonomi. Secara sederhana, ICOR menunjukkan berapa banyak tambahan investasi yang dibutuhkan untuk menghasilkan tambahan satu unit output (pertumbuhan).

    Makin kecil angka ICOR, makin baik. Sebab, jumlah uang yang dikeluarkan untuk menghasilkan nilai  yang berkualitas makin kecil. 

    Dengan ICOR 4,3 maka nilai investasi yang perlu digelontorkan pemerintah untuk mengejar pertumbuhan ekonomi 8% turun drastis dari 52% PDB atau sekitar Rp11.000 triliun menjadi hanya 32%-35% (atau sekitar Rp7.040 triliun -Rp7.700 triliun) 

    “Investasi di infrastruktur digital, pengembangan talenta data, dan cloud service jadi strategi industrialisasi nasional yang menentukan daya saing perekonomian Indonesia dua dekade ke depan,” jelas Research Director Prasasti, Gundy Cahyadi. 

    Gundy juga mengatakan, penting untuk pemerintah mendorong kebijakan pengembangan infrastruktur digital. Salah satu caranya dengan memperluas program pengembangan talenta data dan AI, serta menciptakan skema pembiayaan inklusif, agar UMKM dan masyarakat dapat lebih mudah mengadopsi teknologi digital.

    Bentuk dukungan tersebut diharapkan dapat semakin mempercepat tercapainya target pertumbuhan ekonomi nasional, serta memastikan transformasi digital yang inklusif dan berkelanjutan. (Muhamad Rafi Firmansyah Harun)

  • Internet Cepat dan Stabil, Oxygen.id Resmikan Cabang Depok

    Internet Cepat dan Stabil, Oxygen.id Resmikan Cabang Depok

    Bisnis.com, DEPOK – Oxygen.id, layanan internet berbasis fiber optic dari PT Mora Telematika Indonesia Tbk (Moratelindo), meresmikan kantor cabang barunya di Kota Depok, Jawa Barat.

    Pembukaan cabang ini menandai langkah strategis perusahaan dalam memperluas jangkauan layanan dan memperkuat kehadiran di kawasan penyangga Ibu Kota yang mengalami pertumbuhan digital signifikan.

    Kantor cabang yang berlokasi di Jl. Keadilan No. 103, Kelurahan Rangkapan Jaya Baru, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok ini dirancang sebagai pusat operasional dan pelayanan pelanggan.

    Hadirnya cabang ini akan memudahkan masyarakat dalam mengakses layanan internet Oxygen.id yang dikenal cepat, stabil, dan tanpa batas kuota, baik untuk kebutuhan residensial maupun bisnis.

    Sebelumnya, layanan Oxygen.id telah hadir di wilayah Cinere dan Cimanggis. Kini, jangkauan layanan terus berkembang dan mencakup area-area lain di Kota Depok, seperti Pancoran Mas, Limo, Sawangan, dan Bojong Sari.

    Jangkauan layanan akan terus diperluas seiring dengan komitmen Oxygen.id untuk menyediakan internet berkualitas dan merata bagi masyarakat. Ekspansi jaringan ini menjadi bukti nyata dukungan perusahaan terhadap perkembangan teknologi digital yang semakin dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari.

    Peresmian cabang ditandai dengan acara syukuran yang dihadiri oleh jajaran manajemen pusat serta perwakilan dari warga setempat. Hadir dalam kesempatan tersebut, CEO PT Mora Telematika Indonesia Tbk, Bapak Jimmy Kadir, menyampaikan bahwa cabang ke-13 ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan untuk mendukung program pemerintah Indonesia dalam menyediakan internet cepat dan terjangkau.

    “Kami berkomitmen untuk membantu masyarakat mengakses pembelajaran, memanfaatkan teknologi, dan mendorong digitalisasi di Indonesia. Di sini, kami memberikan kualitas layanan terbaik yang dapat diandalkan, namun tetap dengan harga yang terjangkau,” ungkap Jimmy Kadir.

    Lebih lanjut, VP Retail Business Oxygen.id, Bapak Yance Arliansyah, menjelaskan bahwa pembukaan cabang di Depok merupakan bagian dari strategi pengembangan jaringan di wilayah Cinere dan sekitarnya.

    “Depok memiliki daya beli yang baik dan tingkat kesadaran digital yang terus meningkat. Minat masyarakat terhadap layanan internet cepat dan stabil sangat besar, dan kami ingin hadir lebih dekat agar dapat memenuhi kebutuhan tersebut dengan pelayanan yang maksimal,” jelas Yance.

    Acara pembukaan berlangsung hangat dan penuh antusiasme. Prosesi simbolik dilakukan melalui pemotongan pita dan penyerahan kunci, dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng sebagai bentuk rasa syukur. Para tamu undangan juga diajak berkeliling kantor cabang dan menikmati sesi ramah tamah yang telah disiapkan.

    Dengan diresmikannya kantor cabang baru di Depok pada 11 Agustus 2025, Oxygen.id kembali menegaskan komitmennya sebagai penyedia layanan internet yang tidak hanya berfokus pada kecepatan dan kestabilan koneksi, tetapi juga pada kemudahan akses dan kualitas layanan pelanggan.

    Keberadaan kantor cabang fisik memungkinkan Oxygen.id memberikan dukungan teknis yang lebih responsif, serta menghadirkan pengalaman layanan yang lebih dekat dan relevan dengan kebutuhan masyarakat di wilayah perkotaan dan sekitarnya.

    Langkah ekspansi ini akan berlanjut dengan pembukaan cabang di Pamulang pada 19 Agustus 2025, disusul oleh Cirebon pada 9 September 2025, sebagai bagian dari roadmap pertumbuhan nasional Oxygen.id. Dengan memperluas jaringan layanan ke kota-kota strategis, Oxygen.id terus memperkuat posisinya sebagai internet service provider terpercaya yang mendukung transformasi konektivitas di seluruh Indonesia.

    Dukungan infrastruktur, teknologi berbasis fiber optic, serta tim layanan yang profesional menjadi pondasi utama Oxygen.id dalam menghadirkan layanan internet yang unggul.

  • Telkom (TLKM) Targetkan Perampingan 38 Anak Usaha Rampung pada 2027

    Telkom (TLKM) Targetkan Perampingan 38 Anak Usaha Rampung pada 2027

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. akan melakukan konsolidasi anak usaha dengan fokus pada tiga lini bisnis utama. Perusahaan telekomunikasi pelat merah itu menargetkan hanya memiliki 22 dari sekitar 60-an anak usaha pada 2027.

    Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Telkom Angelo Syailendra mengatakan saat ini perseroan memiliki sekitar 60 anak usaha, sebanyak 49 perusahaan berstatus sebagai pemegang saham pengendali langsung, sedangkan sisanya bukan pengendali.

    Sesuai arahan Danantara, perusahaan akan melakukan pengurangan jumlah anak usaha, dengan harapan pada 2 tahun ke depan jumlah anak usaha turun dari 60 menjadi 22 anak usaha atau berkurang dua pertiga.

    Namun, Angelo memastikan perampingan anak usaha ini bukan konsolidasi dalam rangka pemangkasan jumlah karyawan atau pemutusan hubungan kerja (PHK), melainkan penggabungan entitas yang sama sehingga Telkom Group lebih fokus.

    “Sekarang ini sedang berjalan, harapannya bakal finish di akhir 2027,” kata Angelo di Jakarta, Selasa (11/8/2025).

    Sementara itu, dilansir dari lama resmi, Telkom saat ini memiliki 12 anak perusahaan yang dimiliki langsung oleh Telkom. Di luar itu, Telkom masih memiliki puluhan anak usaha. Pendapatan dari anak usaha yang dimiliki langsung, terkonsolidasi dengan perusahaan. 

    Adapun anak perusahaan tersebut antara lain: PT Metra-Net, PT Pins Indonesia, PT Sigma Cipta Caraka (Telkomsigma), PT Telkom Satelit Indonesia (Telkomsat), PT Infrastruktur Telekomunikasi Indonesia (TelkomInfra), PT Telekomunikasi Indonesia Internasional dan PT Multimedia Nusantara (Telkometra). 

    Kemudian, PT Telkom Data Ekosistem (NeutraDC), PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (Mitratel), PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel), PT Telkom Akses, dan PT Graha Sarana Duta (Telkom Property). 

    Langkah ini dilakukan sesuai arahan Danantara agar Telkom dapat bergerak lebih ramping dan lincah menghadapi persaingan industri telekomunikasi yang makin menantang.

    Lebih lanjut, dalam mengejar pertumbuhan yang berkelanjutan Telkom juga berencana memacu bisnis dan layanan telekomunikasi dalam 3 pilar utama, yakni digital connectivity, investasi pada digital platform, dan pengembangan kapabilitas bisnis serta selektif dalam investasi di digital services. 

    Angelo menyampaikan tiga pilar utama ini dipacu untuk memperbesar pendapatan perseroan. Pada tahun ini, sambungnya, perseroan akan fokus pada konsolidasi anak usaha, salah satunya divestasi lini bisnis fiber optik.

    “Tahun ini kami targetkan divestasi aset fiber optik selesai, sebenarnya secara formal perusahaan sudah ada, tinggal pelepasan asetnya,” ujarnya. 

    Telkom akan difokuskan pada tiga arah utama. Pertama, pemanfaatan data dan platform digital untuk meningkatkan kualitas pengalaman pelanggan.

    Kedua, penguatan infrastruktur digital, termasuk pengembangan data center dan jaringan konektivitas berkapasitas tinggi.

    “Ketiga pengembangan kemitraan strategis, baik dengan pelaku industri lokal maupun mitra global, guna memperluas jangkauan dan menciptakan nilai bersama,” kata SVP Group Sustainability & Corporate Communication Ahmad Reza.

  • Reno 14 Turun Sebulan Setelah Rilis

    Reno 14 Turun Sebulan Setelah Rilis

    Bisnis.com, JAKARTA — Salah satu merek smartphone ternama di Indonesia, OPPO, telah memperkenalkan produk barunya, yaitu seri OPPO Reno 14 bulan lalu. Salah satu variannya, Reno 14 F 5G kini turun harga menjadi Rp4,6 juta. 

    OPPO Reno 14 F 5G dilengkapi dengan chipset Qualcomm Snapdragon 6 Gen 1, serta memiliki ukuran layar 6,57 inci dengan resolusi 2372 x 1080 piksel dan refresh rate maksimum 120 Hz.

    Smartphone ini juga menawarkan kamera belakang dengan resolusi 50 MP, yang mendukung mode Ultra-Wide, dan juga kamera depan dengan resolusi 32 MP.

    Selain itu, fitur tambahan seperti AI Flash Photography dan AI Editor 2.0 memberikan pengalaman fotografi yang disempurnakan bagi penggunanya.

    Selain OPPO Reno 14 F 5G, masih ada sejumlah varian lainnya yang turun harga, sehingga bulan ini dapat dikatakan sebagai waktu yang tepat jika ingin coba membeli smartphone OPPO.

    Berikut ini daftar harga lengkap smartphone OPPO dilansir laman resminya:

    OPPO Find Series

    OPPO Find N5 Rp27.999.000

    OPPO Find X8 Pro Rp19.999.000

    OPPO Find X8 Rp13.999.000

    OPPO Find N3 dari Rp24.999.000 jadi Rp19.999.000

    OPPO Find N3 Flip dari Rp15.999.000 jadi Rp14.499.000

    OPPO Find X3 Pro Rp15.999.000

    Oppo Find N3

    OPPO Reno Series

    OPPO Reno 14 Pro Rp10.999.000

    OPPO Reno 14 5G Rp7.499.000

    OPPO Reno 14 F 5G dari Rp4.999.000 jadi Rp4.599.000

    OPPO Reno 13 Rp8.999.000

    OPPO Reno 13 F 5G Rp5.599.000

    OPPO Reno 13 F Rp4.699.000

    OPPO Reno 12 Pro 5G dari Rp8.999.000 jadi Rp6.999.000

    OPPO Reno 12 5G dari Rp6.999.000 jadi Rp5.299.000

    OPPO Reno 12 F 5G dari Rp5.299.000 jadi Rp3.899.000

    OPPO Reno 12 F 4G dari Rp3.799.000 jadi Rp3.099.000

    OPPO Reno 11 Pro 5G dari Rp8.999.000 jadi Rp6.649.000

    OPPO Reno 11 5G dari Rp5.599.000 jadi Rp4.499.000

    OPPO Reno 11 F 5G dari Rp4.399.000 jadi Rp4.059.000

    OPPO Reno 8 T 5G Rp5.499.000

    OPPO Reno 8 T 4G Rp4.399.000

    OPPO Reno 8 5G Rp4.999.000

    OPPO A Series

    OPPO A5i Pro dari Rp2.499.000 jadi Rp2.199.000

    OPPO A5 Rp2.599.000

    OPPO A5X dari Rp1.899.000

    OPPO A5 Pro 5G Rp4.299.000

    OPPO A5 Pro Rp3.099.000

    OPPO A3 dari Rp2.499.000 jadi Rp1.999.000

    OPPO A5i Rp1.399.000

    OPPO A3 Pro 5G dari Rp3.999.000 jadi Rp3.749.000

    OPPO A3x Rp1.399.000

    OPPO A79 5G dari Rp3.799.000 jadi Rp2.999.000

    OPPO A98 5G dari Rp4.299.000 jadi Rp3.499.000

    OPPO A78 5G dari Rp3.999.000 jadi Rp2.899.000

    OPPO A78 4G dari Rp3.399.000 jadi Rp2.199.000

    OPPO A57 Rp2.099.000

    OPPO A38 Rp1.799.000

    OPPO A58 Rp2.399.000

    OPPO A60 Rp2.299.000

    (Muhamad Rafi Firmansyah Harun)

  • Biaya Rp1.250 per Pesanan Berisiko Tekan Jumlah Transaksi Shopee dan Tokopedia

    Biaya Rp1.250 per Pesanan Berisiko Tekan Jumlah Transaksi Shopee dan Tokopedia

    Bisnis.com, JAKARTA — Beban biaya aplikasi yang diterapkan raksasa e-commerce Shopee dan Tokopedia-TikTok Shop berisiko menekan jumlah transaksi, terlebih di tengah pelemahan daya beli.

    Susul Shopee, per 11 Agustus TikTok Tokopedia juga menerapkan biaya tambahan sebesar Rp1.250 per transaksi kepada jutaan mitra UMKM yang tergabung di dalam platform. 

    Tokopedia dan TikTok Shop menjelaskan kebijakan ini diterapkan untuk mendukung perluasan program subsidi ongkir serta meningkatkan layanan logistik yang lebih komprehensif di seluruh Indonesia. 

    Sementara itu, Direktur Ekonomi Digital Celios, Nailul Huda menilai kebijakan order fee ini cenderung akan diterapkan oleh semua platform e-commerce. Menurut Nailul, seller kemungkinan besar akan membebankan kenaikan biaya ini kepada konsumen lewat penyesuaian harga jual produk. Hal ini berdampak pada penurunan jumlah transaksi.  

    “Ketika harga barang naik, permintaan akan turun, namun saya rasa penurunannya tidak signifikan. Seller akan merespons dengan pola diskon toko, terutama bagi pembeli yang membeli produk lebih dari satu. Pola diskon pun akan berubah, mendorong pembeli untuk bertransaksi lebih besar agar dapat potongan harga,” kata Huda kepada Bisnis, Selasa (12/8/2025). 

    Sekadar informasi, menurut data dari Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA), nilai transaksi e-commerce nasional pada 2024 mencapai lebih dari Rp512 triliun, dengan lebih dari 2,6 miliar transaksi. Artinya, nilai transaksi pada tahun ini berpotensi meningkat mengingat adanya tambahan biaya Rp1.250 per transaksi yang diterapkan oleh e-commerce seperti Shopee dan Tokopedia. 

    Nailul mengatakan orientasi bisnis e-commerce kini mulai beralih dari sekadar mengejar valuasi perusahaan atau jumlah transaksi (gross merchandise value/GMV), ke arah profitabilitas tiap layanan. Beban yang dipikul oleh pembeli dan penjual akan makin meningkat.

    “Jadi menurut saya, akan lebih banyak biaya-biaya yang ditanggung oleh seller ke depan. Bisa juga biaya tambahan bagi buyer juga akan ditambah,” kata Huda. 

    Sementara itu, Direktur Eksekutif ICT Institute Heru Sutadi mengatakan langkah Tokopedia-Shopee mengejar profitabilitas merupakan perjudian. Pasalnya, jumlah transaksi akan berkurang, yang dikhawatirkan berdampak pada kinerja. 

    “Ini akan berpengaruh terhadap kinerja TikTok Tokopedia ke depan,” kata Heru. 

    Sebelumnya, Tokopedia dan TikTok Shop mulai memberlakukan biaya pemrosesan pesanan sebesar Rp1.250 per pesanan hari ini. Kebijakan serupa sudah dilakukan oleh Shopee. 

    Tokopedia dan TikTok Shop menjelaskan kebijakan ini diterapkan untuk mendukung perluasan program subsidi ongkir serta meningkatkan layanan logistik yang lebih komprehensif di seluruh Indonesia.

    “Perluasan program ongkir akan memberikan manfaat bagi seller, dengan meningkatkan visibilitas dan penjualan melalui pilihan pengiriman yang lebih menarik bagi pelanggan yang lebih luas,” tulis Tokopedia dan TikTok Shop by Tokopedia dalam laman resmi dikutip Senin (11/8/2025).  

    Mereka menambahkan biaya ini menjadi dasar untuk mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan sekaligus memperkuat nilai tambah bagi konsumen dan penjual di kedua platform.  

  • Biaya Seller Rp1.250 Akibat Tekanan Operasional Tiktok Shop hingga Shopee

    Biaya Seller Rp1.250 Akibat Tekanan Operasional Tiktok Shop hingga Shopee

    Bisnis.com, JAKARTA — Di tengah meningkatnya tekanan operasional, sejumlah platform e-commerce besar seperti Shopee, Tokopedia, dan TikTok Shop memberlakukan biaya pemrosesan order sebesar Rp1.250 per transaksi. 

    Kebijakan ini disebut menjadi langkah terbaru untuk menjaga keberlanjutan bisnis di tengah persaingan ketat, naiknya biaya logistik, regulasi baru dan keringnya pendanaan eksternal

    Shopee lebih dahulu menerapkan kebijakan ini sejak 20 Juli 2025, diikuti Tokopedia dan TikTok Shop pada 11 Agustus 2025. Biaya ini dikenakan pada setiap transaksi selesai, tak peduli jumlah produk dalam satu order. 

    Meski terlihat kecil, langkah ini menambah beban bagi pelaku UMKM yang selama ini mengandalkan platform digital sebagai kanal utama penjualan.

    Sekretaris Jenderal Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA), Budi Primawan, menjelaskan bahwa kebijakan ini adalah bentuk respons atas dinamika yang terjadi di sektor digital.

    “Industri e-commerce menghadapi tekanan biaya logistik, persaingan ketat, dan keterbatasan pendanaan eksternal. Setiap platform memiliki pertimbangan bisnis masing-masing,” ujar Budi, dikutip Senin (11/8/2025).

    Budi menambahkan, pendanaan global di sektor teknologi yang menurun membuat platform perlu mencari sumber pendapatan lain agar bisnis tetap berjalan dan layanan tetap optimal. 

    Salah satu fokus penggunaan biaya ini adalah untuk mendukung operasional logistik mulai dari pengiriman, keterjangkauan wilayah, hingga efisiensi distribusi. Hal ini demi memastikan layanan ke pembeli lancar dan pengiriman semakin cepat.

    “Kami memahami bahwa pelaku UMKM sensitif terhadap penambahan biaya, namun besaran biaya pemrosesan ini relatif kecil dan sebanding dengan fasilitas yang diperoleh, seperti akses pasar yang lebih luas, dukungan promosi, dan layanan logistik.”

    Menurutnya, yang terpenting, platform tetap transparan, memberikan edukasi memadai kepada penjual, dan menjaga agar UMKM dapat terus tumbuh serta bersaing sehat di ekosistem digital.

    Sebelumnya, Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Dirjen Perdagangan Dalam Negeri (PDN) Kemendag Iqbal Shoffan Shofwan ikut buka suara. 

    “Pengelola platform e-commerce memiliki kewenangan untuk menarik bayaran atau fee kepada penjual yang berjualan di platform tersebut,” katanya.

    Sejalan dengan idEA, Iqbal juga mengingatkan platform e-commerce untuk memberi perhatian khusus kepada penjual yang merupakan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).

    Sementara itu, Direktur Ekonomi Digital Celios, Nailul Huda, menilai langkah ini akan ditempuh oleh seluruh platform sebagai strategi untuk mendorong profitabilitas yang lebih cepat. 

    “Pola bisnis sekarang tidak hanya mengandalkan kuantitas atau value perusahaan, namun sudah lebih ke keuntungan per layanan. Akan lebih banyak biaya-biaya yang ditanggung oleh seller ke depan. Bisa juga biaya tambahan bagi buyer juga akan ditambah,” ujar Nailul.

    Menurut Nailul, biaya-biaya ini akan mendorong seller untuk meningkatkan harga jual barang mereka. Seller pasti akan membebankan kepada konsumen dan dampaknya terhadap harga jual akan terbatas. 

    “Ketika harga barang naik, permintaan akan turun, tapi saya rasa penurunannya tidak drastis,” tambahnya. 

    Dia juga memperkirakan pola diskon toko akan berubah, lebih mengarah pada pembelian dalam jumlah lebih dari satu agar konsumen bisa menikmati potongan harga.

    Nailul justru menyoroti tantangan regulasi yang dialami oleh platform digital, seperti kewajiban pemungutan pajak  sebesar 0,5% dari penjualan UMKM dengan omzet Rp500 juta hingga Rp4,8 miliar per tahun. 

    “Bagi lokapasar, tentu tantangan terberat adalah pemetaan pedagang yang memiliki omzet lebih dari Rp500 juta karena mekanismenya hanya berdasarkan surat pernyataan. Artinya, ini sifatnya self-assessment dan sangat tergantung dari kesadaran pelaku usaha,” ungkap Nailul.

    Dia juga menambahkan bahwa sistem ini berisiko menimbulkan celah penghindaran pajak jika tidak dibarengi integrasi data yang kuat antar platform.

    Nailul menilai harus ada sinkronisasi data dari satu platform dengan platform lainnya, misalnya dengan menggunakan NIB atau NIK, agar tidak terjadi loophole dan kesenjangan antara penjual daring dan luring.

    Berdasarkan perkiraan Celios, dengan berbagai tantangan ini, e-commerce akan mengalami pertumbuhan tipis selama 2025. “Realistisnya, e-commerce bisa tumbuh 2% saja,” ujar Nailul.