Category: Bisnis.com Tekno

  • XLSMART (EXCL) Berharap Pemerintah Bersikap Adil Terhadap OTT

    XLSMART (EXCL) Berharap Pemerintah Bersikap Adil Terhadap OTT

    Bisnis.com, JAKARTA— PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk. (XLSMART) meminta pemerintah bersikap adil dalam mengatur hubungan antara operator telekomunikasi nasional dan penyedia layanan over-the-top (OTT) global. 

    Layanan OTT seperti WhatsApp gencar memperluas bisnis di Indonesia namun dinilai oleh sejumlah kalangan belum memberikan kontribusi optimal terhadap industri dan perekonomian nasional.

    Head of External Communications XLSMART, Henry Wijayanto, mengatakan saat ini OTT global sangat dominan, termasuk di Indonesia, dan keberadaannya wajar dalam persaingan terbuka.

    “OTT global harus diakui saat ini sangat dominan, termasuk yang digunakan oleh masyarakat Indonesia. Dalam kompetisi yang terbuka seperti saat ini wajar saja,” kata Henry saat dihubungi Bisnis pada Rabu (13/8/2025).

    Namun, dia menekankan pentingnya agar layanan tersebut memberikan manfaat nyata bagi seluruh pemangku kepentingan industri teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di Tanah Air, termasuk pelaku industri telekomunikasi. 

    XLSMART berharap pemerintah bisa memberikan keadilan kepada operator yang sudah membangun jaringan untuk akses internet. 

    “Misalnya dengan membuat regulasi yang bisa memberikan keadilan secara bisnis kepada operator pemilik jaringan internet dengan tetap mengedepankan kepentingan pelanggan,” kata Henry. 

    Pelajar mengakses layanan internet

    Sebelumnya, pengamat telekomunikasi dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Agung Harsoyo, menilai WhatsApp telah menjadi platform komunikasi dominan di Indonesia dengan lebih dari 140 juta pengguna. 

    Menurutnya, pendapatan signifikan platform ini diperoleh melalui WhatsApp Business API, integrasi pembayaran, dan monetisasi data, tetapi kontribusinya terhadap pembangunan industri digital nasional masih minim.

    “Di lain sisi, kontribusi WhatsApp pada pembangunan industri digital Indonesia masih minim,” kata Agung saat dihubungi Bisnis pada Selasa (12/8/2024).

    Dia menyarankan Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) dapat menerapkan Digital Services Tax atau Significant Economic Presence Rule untuk WhatsApp dan platform asing lain yang memiliki pengguna atau omzet signifikan di Indonesia. 

    Agung menambahkan Kementerian Keuangan maupun Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga dapat mewajibkan pendaftaran badan usaha atau entitas yang memiliki otoritas penuh, bukan sekadar kantor perwakilan di Indonesia, agar tunduk pada UU ITE, UU PDP, dan perpajakan nasional. 

    Dia menilai, dengan jumlah pengguna yang besar, pemerintah bisa mendorong WhatsApp untuk ikut serta dalam program literasi digital, keamanan siber, dan pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). 

    “Karena WhatsApp memanfaatkan infrastruktur telekomunikasi yang dibangun oleh operator jaringan, maka sewajarnya pemerintah membuat regulasi yang mewajibkan WhatsApp untuk bersinergi dalam bisnisnya dengan industri ini. Hal ini akan menguntungkan semua pihak. Industri, pemerintah, dan pelanggan,” tutur Agung.

    Senada, Direktur Eksekutif Indonesia ICT Institute, Heru Sutadi, menyoroti ketimpangan perlakuan antara pelaku usaha lokal dan OTT global. Menurutnya, UMKM di Indonesia wajib membayar pajak, sementara platform asing bisa meraup keuntungan besar tanpa kewajiban serupa.

    “Nah itu. Kita ini jadi bangsa yang aneh. UMKM saja ditagih pajak, tapi WhatsApp dibiarkan dan OTT lain dibiarkan menyedot uang rakyat Indonesia tanpa dikenakan kewajiban apapun,” kata Heru.

    Heru mengaku sudah berulang kali menyampaikan masalah ini, tetapi pemerintah kerap berdalih menunggu aturan dari Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD).

    WhatsApp Business memperluas fitur bisnisnya di Indonesia yang diluncurkan dalam ajang WhatsApp Business Summit ketiga pada, Selasa (12/8/2025). 

    Wacana pembatasan panggilan suara dan video berbasis internet seperti WhatsApp Call juga sempat mencuat dalam forum diskusi publik pada 16 Juli 2025. 

    Menkomdigi Meutya Hafid

    Namun, Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid menegaskan pemerintah tidak memiliki rencana membatasi layanan tersebut.

    “Saya tegaskan pemerintah tidak merancang ataupun mempertimbangkan pembatasan WhatsApp Call. Informasi yang beredar tidak benar dan menyesatkan,” kata Meutya.

    Dia menjelaskan Komdigi memang menerima sejumlah masukan dari berbagai pihak, seperti Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI) dan Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel), mengenai penataan ekosistem digital.

    Salah satu poin yang disorot adalah hubungan antara penyedia layanan OTT dan operator jaringan. Namun, Meutya menekankan masukan tersebut belum pernah dibahas dalam forum pengambilan kebijakan, serta tidak menjadi bagian dari agenda resmi kementerian.

    “Saya sudah meminta jajaran terkait untuk segera melakukan klarifikasi internal dan memastikan tidak ada kebijakan yang diarahkan pada pembatasan layanan digital,” tuturnya. 

  • Panduan Jam FYP Tiktok Agustus 2025

    Panduan Jam FYP Tiktok Agustus 2025

    Bisnis.com, JAKARTA – Berikut adalah panduan FYP TikTok terbaru Agustus 2025 yang bisa Anda jadikan pedoman.

    FYP adalah singkatan dari “For You Page” di TikTok. Ini merupakan umpan konten video rekomendasi yang dipersonalisasi untuk para penggunanya.

    FYP adalah fitur utama di TikTok dan dirancang untuk membantu pengguna menemukan video baru, relevan, dan menarik untuk ditonton berdasarkan kesukaan dan preferensi masing-masing pengguna.

    Pengguna yang videonya masuk FYP TikTok maka besar kemungkinan videonya akan mendapatkan banyak penonton, bahkan like atau komen.

    Cara kerja FYP TikTok pada TikTok menggunakan algoritme canggih dan pembelajaran mesin untuk menganalisis interaksi pengguna dengan aplikasi.

    Buat Anda yang ingin berusaha membuat konten FYP, maka perhatikan kapan Anda harus mengupload konten.

    Selain itu, jenis konten yang diunggah di hari tertentu juga bisa memengaruhi apakah akan FYP atau tidak.

    Jam FYP TikTok Terbaru Agustus 2025

    Senin: 06.00 WIB, 10.00 WIB, 22.00 WIB
    Selasa: 09.00 WIB, 12.00 WIB, 16.00 WIB
    Rabu: 07.00 WIB, 09.00 WIB, 16.00 WIB
    Kamis: 11.00 WIB, 19.00 WIB, 21.00 WIB
    Jumat: 02.00 WIB, 04.00 WIB, 09.00 WIB
    Sabtu: 07.00 WIB, 16.00 WIB
    Minggu: 08.00 WIB, 12.00 WIB, 15.00 WIB

    Jadwal FYP TikTok Berdasarkan Konten

    Senin

    Pagi (6-10 AM): Motivasi, pengembangan diri, tips & trik, berita terbaru.
    Siang (10 AM – 2 PM): Edukasi singkat, tutorial, DIY, craft.
    Sore (5-7 PM): Review makanan, fashion, tips makeup, vlog.
    Malam (9-11 PM): Cerita inspiratif, podcast, konten religi, live streaming.

    Selasa

    Pagi (6-10 AM): Olahraga, kesehatan, tips diet, resep makanan.
    Siang (10 AM – 2 PM): Review gadget, teknologi, tutorial aplikasi.
    Sore (5-7 PM): Musik, dance, cover lagu, challenge TikTok.
    Malam (9-11 PM): Film pendek, animasi, video game, komedi.

    Rabu

    Pagi (6-10 AM): Parenting, edukasi anak, tips belajar.
    Siang (10 AM – 2 PM): Bisnis, keuangan, investasi, seni, budaya.
    Sore (5-7 PM): Fashion OOTD, tips mix & match, traveling.
    Malam (9-11 PM): Review film, drama, review buku, Q&A.

    Kamis

    Pagi (6-10 AM): Memasak, resep makanan, tips masak.
    Siang (10 AM – 2 PM): Tutorial bahasa, edukasi bahasa asing.
    Sore (5-7 PM): Olahraga, fitness, tutorial gym, vlog.
    Malam (9-11 PM): Live streaming, interaksi dengan followers, konten religi.

    Jumat

    Pagi (6-10 AM): Hiburan keluarga, konten anak-anak.
    Siang (10 AM – 2 PM): Traveling, wisata alam, tips liburan.
    Sore (5-7 PM): Challenge TikTok terbaru, dance challenge, musik akustik.
    Malam (9-11 PM): Review produk, rekomendasi skincare, video inspiratif.

    Sabtu

    Pagi (6-10 AM): Renungan, religi, ceramah singkat.
    Siang (10 AM – 2 PM): Tutorial bahasa, edukasi bahasa asing.
    Sore (5-7 PM): Olahraga, fitness, tutorial gym, vlog.
    Malam (9-11 PM): Live streaming, interaksi dengan followers, konten religi.

    Minggu

    Pagi (6-10 AM): Motivasi, pengembangan diri, tips & trik, berita terbaru.
    Siang (10 AM – 2 PM): Edukasi singkat, tutorial, DIY, craft.
    Sore (5-7 PM): Review makanan, fashion, tips makeup, vlog.
    Malam (9-11 PM): Cerita inspiratif, podcast, konten religi, live streaming.

    Itulah jam FYP TikTok terbaru Agustus 2025 yang bisa Anda jadikan pedoman.

  • Dorong Adopsi AI di Indonesia, Cloudera Incar Sektor Perbankan, Manufaktur dan Ritel

    Dorong Adopsi AI di Indonesia, Cloudera Incar Sektor Perbankan, Manufaktur dan Ritel

    Bisnis.com, JAKARTA — Cloudera, perusahaan platform data dan AI mengincar sektor keuangan khususnya perbankan, ritel dan manufaktur di Indonesia. Saat ini, bank jumbo di Tanah Air telah menggunakan layanan Cloudera. 

    Remus Lim, Vice President of Asia Pacific and Japan di Cloudera, mengatakan layanan Cloudera saat ini telah digunakan oleh sejumlah sektor keuangan di Indonesia. 

    “Saya rasa, khususnya di Indonesia, kami melayani semua bank dan mereka terus mengembangkan platform AI,” ujarnya kepada Bisnis di sela-sela ajang Cloudera EVOLVE25 di Singapura baru-baru ini.  

    Sebagai informasi, semua bank besar seperti PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) telah menggunakan layanan Cloudera. 

    Selain keempat bank pada kasta teratas itu, ada juga PT Bank OCBC NISP Tbk. (NISP). Selain itu, pada sektor telekomunikasi ada PT iForte Solusi Infotek (iForte), perusahaan penyedia infrastruktur telekomunikasi dan layanan internet yang juga merupakan anak usaha PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR).

    Remus menuturkan pasar Indonesia masih tergolong kecil bagi Cloudera dan pelaku usaha saling memantau sehingga adopsi teknologi dapat menyebar dengan cepat. 

    Terkait sektor ritel, katanya, belum banyak yang menggunakan layanan Cloudera, sementara sektor manufaktur menurutnya memiliki potensi besar untuk adopsi AI. 

    Selanjutnya, bagi perusahaan dengan bujet terbatas tetapi berkeinginan menyediakan layanan AI, dia menekankan perihal total cost of ownership (TCO) dan return of investment (ROI) sebagai pertimbangan untuk mengadopsi AI. 

    “Jadi, bagi organisasi yang dapat berkomunikasi atau menerjemahkan, TCO atau ROI akan mampu mempertahankan biaya pengeluaran. Jadi, sekali lagi, saya pikir itu juga sangat bergantung pada masing-masing perusahaan,” imbuhnya. 

    Sebagai informasi, Cloudera baru-baru ini resmi merilis versi terbaru Cloudera Data Services. Pembaruan ini membawa kemampuan private AI ke lingkungan on premise atau data center perusahaan yang memberikan kapabilitas AI generatif yang aman, didukung GPU, dan langsung di balik firewall perusahaan atau organisasi.  

    Leo Brunnick, Chief Product Officer Cloudera mengatakan Cloudera Data Services On-Premises menghadirkan pengalaman cloud-native yang sesungguhnya di lingkungan on premise, memberikan kelincahan dan efisiensi tanpa mengorbankan keamanan maupun kontrol. 

    “Peluncuran ini merupakan langkah penting dalam modernisasi data, beralih dari cluster monolitik ke kumpulan aplikasi yang terkontainerisasi dan lincah, ujarnya di Singapura, Kamis (8/7/2025).

  • Satelit Nusantara-5 Siap Meluncur Bulan Depan dari Florida, Kapasitas 160 Gbps

    Satelit Nusantara-5 Siap Meluncur Bulan Depan dari Florida, Kapasitas 160 Gbps

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) bakal meluncurkan satelit khusus internet bernama Satelit Nusantara 5 (SNL) dari Florida Space Coast, Amerika Serikat, pada September 2025. 

    Setelah menjalani proses peningkatan orbit dan pengecekan di orbit, satelit ini ditargetkan mulai beroperasi komersial dari orbit geostasioner atau sekitar 35.400 km dari permukaan bumi pada 2026.

    CEO sekaligus Direktur Utama PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) Adi Rahman Adiwoso mengatakan Indonesia menjadi salah satu negara pertama yang mengadopsi teknologi komunikasi satelit, dan SNL akan melanjutkan warisan tersebut. 

    “Satelit ini akan memberdayakan komunitas, sekolah, dan bisnis yang belum pernah memiliki akses andal. Dengan kapasitas lebih dari 160 Gbps, SNL akan memperkuat kemampuan kami dalam memenuhi kebutuhan kapasitas nasional,” kata Adi dikutip dari laman Sat News pada Rabu (13/8/2025). 

    Adi menambahkan kemitraan dengan Boeing dan mitra teknologi global memastikan tak ada yang tertinggal seiring pertumbuhan Indonesia.  

    SNL yang baru saja diserahkan Boeing kepada PSN dirancang untuk menyediakan konektivitas berkapasitas tinggi dan andal bagi lebih dari 17.000 pulau di Indonesia serta wilayah Asia Tenggara. 

    Menggunakan platform 702MP andalan Boeing, satelit ini mampu memberikan kapasitas lebih dari 160 Gbps untuk mendukung akses internet broadband dan layanan komunikasi penting di berbagai wilayah, mulai dari kota besar hingga desa terpencil, bahkan area terdampak bencana.

    Dengan teknologi pemrosesan muatan canggih, SNL dapat mengarahkan kapasitas internet dan komunikasi secara dinamis ke lokasi yang membutuhkan. 

    Untuk menunjang kinerjanya, satelit ini dilengkapi sayap surya buatan anak perusahaan Boeing, Spectrolab, yang mampu menghasilkan daya hingga 15 kW sehingga dapat beroperasi penuh selama misi 15 tahun. 

    Peluncuran Satelit Nusantara-3 yang dikenal juga dengan sebutan Satelit Satria-1

    Spectrolab juga tengah meningkatkan kapasitas produksinya guna memenuhi tingginya permintaan sel surya kelas antariksa.

    Presiden Boeing Satellite Systems International Ryan Reid menambahkan, Boeing memiliki sejarah panjang melayani Indonesia dan Asia Pasifik sejak peluncuran satelit Palapa A1 pada 1976. 

    “Dengan Nusantara Lima, kami melanjutkan warisan itu, menghadirkan solusi andal dan berkapasitas tinggi yang disesuaikan dengan geografi unik dan kebutuhan konektivitas Indonesia. PSN telah menjadi mitra luar biasa sepanjang program ini,” kata Reid.

    Sekadar informasi, Satelit Nusantara Lima awalnya direncanakan meluncur pada Desember 2023. 

    Dalam perhelatan rensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 Asean 2023 di Jakarta, Grup Pasifik Satelit Nusantara (PSN) melalui anak perusahaannya, PT Satelit Nusantara Lima (SNL) bersama Pemerintah Filipina mengadakan pertemuan untuk membahas perkembangan Perjanjian Layanan Kapasitas Satelit (Satellite Capacity Service Agreement).  

    Perjanjian tersebut telah disepakati dengan We Are IT Philippines Inc. (WIT) pada akhir 2022 terkait penggunaan kapasitas satelit Nusantara 5 (N5) di wilayah Filipina.  

    Berdasarkan kesepakatan tersebut, Satelit Nusantara-5 yang rencananya diluncurkan pada Desember 2023 akan membantu menyediakan koneksi internet berbasis satelit di daerah-daerah terpencil Filipina. Satelit ini akan melayani tiga negara utama yakni Indonesia, Malaysia, dan Filipina. 

    Menurut Adi, permintaan dari Malaysia dan Filipina sudah masuk, sementara kebutuhan di Indonesia sendiri masih sangat besar.  

    CEO sekaligus Direktur Utama PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) Adi Rahman Adiwoso

    “Malaysia sama Filipina sudah ada yang minta. Indonesia kita juga masih kekurangan ya. Jadi kita jalankan aja terus,” tambahnya. 

    Adi menambahkan sejalan dengan hadirnya satelit baru, bisnis PSN diproyeksinya akan makin moncer. Tahun ini dia memperkirakan pendapatan bisnis perusahaan tumbuh dua digit. 

    Pertumbuhan akan makin tinggi pada 2026 setelah Satelit Nusantara 5 resmi komersialisasi.  

    “Insya Allah tumbuh dua digit tahun ini,” kata Adi. 

  • Sambut Dana Abadi, IDPRO Pastikan Infrastruktur Data Center RI Siap Dukung AI

    Sambut Dana Abadi, IDPRO Pastikan Infrastruktur Data Center RI Siap Dukung AI

    Bisnis.com, JAKARTA— Pengusaha data center menilai usulan pembentukan dana abadi kecerdasan buatan (AI) merupakan langkah strategis yang harus dijalankan negara. Infrastruktur pusat data dalam negeri dipastikan telah siap mendukung kemajuan AI. 

    Ketua IDPRO, Hendra Suryakusuma, mengatakan inisiatif ini memiliki kepentingan geopolitik yang besar, termasuk untuk pertahanan dan keamanan negara. 

    Dia memastikan, pusat data (data center) sebagai tulang punggung AI sudah siap mendukung langkah tersebut.

    “Beberapa anggota IDPRO juga kita lihat sekarang sudah mendapatkan funding yang luar biasa, karena memang pertumbuhan industri ini sangat positif,” kata Hendra saat dihubungi Bisnis pada Rabu (13/8/2025).

    Hendra menuturkan, dari aspek kapasitas, sejumlah anggota IDPRO telah membangun fasilitas hyperscale berskala besar. 

    Mereka juga sudah memiliki interkoneksi dengan bandwidth tinggi, serta mengadopsi standar uptime global, umumnya tier-3 atau tier-4.

    Dari sisi keamanan dan kepatuhan, lanjut dia, hampir semua anggota IDPRO telah mengikuti standar keamanan fisik dan siber global, seperti ISO 27001 (information security management system). 

    Sistem ISO merupakan sistem keamanan yang diterapkan oleh negara-negara eropa, yang memiliki perhatian tinggi terhadap keamanan data center.

     “Jadi, artinya kalau kita melakukan penerapan AI security network itu sudah banyak yang siap,” imbuhnya.

    pekerja di salah satu ruangan data center

    Dia menambahkan, kecepatan pembangunan data center kini lebih singkat berkat teknologi modular. Menurutnya proses pembangunannya itu tidak lebih dari 8–9 bulan, berbeda dengan metodologi zaman dulu yang bisa 1,5 sampai 2 tahun. 

    Hendra menambahkan momentum Indonesia menjadi AI hub semakin kuat karena masih bisa membeli chipset dari Amerika Serikat. 

    “Vietnam, Malaysia, dan Thailand kan kena sanction karena terindikasi melakukan re-exporting chipset ini ke China. Nah Indonesia belum terkena sanction,” katanya.

    Hal ini dinilai membuka peluang besar bagi Indonesia untuk menjadi pusat AI di Asia Pasifik atau setidaknya Asia Tenggara.

    Hendra, yang terlibat dalam penyusunan peta jalan (roadmap) nasional AI, menegaskan data center adalah komponen utama kedaulatan digital. 

    “Artinya secara data centernya, berdaulat secara regulasi, berdaulat secara cyber security, dan berdaulat secara talent-nya juga,” ujarnya.

    Namun, dia mengingatkan tantangan terbesar adalah kebutuhan listrik yang sangat besar. 

    “Yang tadinya kita bisa handling 10 kilowatt, ini kan kita lebih sampai 35 kilowatt per raknya. Kalau kita tidak hati-hati, penggunaan listrik dari pembangkit tenaga batubara akan sangat polutif ke lingkungan,” jelasnya.

    Hendra menjelaskan, pasokan energi di Pulau Jawa saat ini masih memiliki excess supply dari PLN sekitar 5 gigawatt. 

    Kondisi ini mendukung penggunaan energi besar pada data center di wilayah tersebut. Namun, di Pulau Batam, pasokan energi masih terbatas karena tingginya pembangunan pusat data di kawasan itu. Oleh sebab itu, pasokan energi masih menjadi tantangan. 

    Hendra menyebut, penelitian oleh Colliers dan Structure Research memperkirakan kebutuhan daya data center di Indonesia bisa mencapai 2 gigawatt pada 2030. Untuk AI, angka tersebut berpotensi dua kali lipat jika penggunaannya masif di berbagai sektor seperti kesehatan, keuangan, dan pendidikan.

    “Di salah satu dokumen AI roadmap, salah satunya adalah menghitung IT capacity planning-nya. Tapi menurut saya itu belum final, karena listriknya besar sekali. Ada chipset namanya GB200 Blackwell, satu rak itu bisa sampai 135 kilowatt,” ungkapnya.

    Sebelumnya, Reuters melaporkan pemerintah mendapat usulan pembentukan dana abadi AI yang mayoritas akan dikelola Danantara Indonesia. Meski belum ada target nilai investasi, pemerintah memperkirakan program ini dapat dimulai 2027–2029 dengan model pembiayaan campuran publik swasta. 

    Strategi ini juga merekomendasikan insentif fiskal bagi investor domestik di bidang AI. Langkah ini mengikuti tren regional, setelah Malaysia berhasil menjaring investasi miliaran dolar dari raksasa teknologi dunia untuk membangun infrastruktur cloud dan AI. 

    Danantara Indonesia tidak memberi respons pertanyaaan Reuters hingga berita tersebut. 

    Di sisi lain, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) juga mengajak publik untuk terlibat dalam penyusunan buku putih peta jalan dan konsep etika kecerdasan buatan (AI). Masukan dari publik ditunggu paling lambat hingga 22 Agustus 2025. 

  • Layanan Seluler Starlink Meluncur Tahun Ini di Ukraina, Telah Lolos Uji Coba

    Layanan Seluler Starlink Meluncur Tahun Ini di Ukraina, Telah Lolos Uji Coba

    Bisnis.com, JAKARTA — Operator seluler terbesar milik Ukraina, Kyivstar berhasil melakukan uji lapangan pertama teknologi satelit langsung ke seluler Starlink di Eropa Timur pada Selasa (12/8/2025).

    “Uji coba berlangsung di wilayah Zhytomyr menggunakan teknologi langsung ke seluler Starlink,” kata pihak Kyivstar, dilansir Reuters, Rabu (13/8/2025).

    Saat uji lapangan tersebut dilakukan, CEO Kyivstar, Oleksandr Komarov dan Menteri Transformasi Digital Ukraina, Mykhailo Fedorov bertukar pesan melalui smartphone biasa.

    Uji lapangan teknologi satelit langsung ke seluler tersebut bertujuan untuk menyediakan konektivitas andal saat jaringan terestrial tidak tersedia selama konflik Ukraina-Rusia masih terus berlangsung.

    Teknologi komunikasi satelit menjadi aset penting bagi Ukraina yang masih dilanda perang dan Rusia menyerang infrastruktur di sana, yang pada akhirnya mengganggu komunikasi.

    Satelit yang diluncurkan Kyivstar dilengkapi dengan modem seluler canggih yang berfungsi seperti menara seluler di luar angkasa, memancarkan sinyal langsung ke smartphone di darat.

    Tidak hanya untuk Ukraina, sebetulnya teknologi komunikasi satelit sudah menjadi hal penting bagi masyarakat di dunia secara keseluruhan.

    Para penyedia telekomunikasi mulai beralih ke teknologi tersebut dalam upaya menghapus “zona mati” tanpa koneksi internet, terutama di daerah terpencil yang menghadapi tantangan geografis secara signifikan, atau biaya pemasangan jaringan terestrial yang terlalu mahal.

    Starlink milik SpaceX, yang juga menjadi pelopor internet satelit, telah menandatangani kesepakatan dengan perusahaan telekomunikasi di 10 negara untuk layanan langsung ke seluler. Kyivstar ditetapkan menjadi operator pertama di Eropa yang meluncurkannya.

    Untuk selanjutnya, Kyivstar dan Starlink berencana meluncurkan konektivitas langsung ke seluler secara komersial pada kuartal keempat 2025, dimulai dengan layanan pesan.

    “Data pita lebar satelit seluler direncanakan akan tersedia untuk khalayak yang lebih luas pada awal 2026,” jelas Komarov pada Juli, dikutip dari Reuters.

    CEO Kyivstar tersebut juga mengatakan, infrastruktur telekomunikasi Ukraina mampu bertahan dengan baik di bawah serangan Rusia yang meningkat. 

    Walaupun tahun lalu serangan telah melumpuhkan sekitar setengah kapasitas pembangkit listrik di Ukraina, tetapi, dari segi telekomunikasi, Komarov mengatakan mereka lebih tangguh dengan tetap mampu menjalankan layanan seluler hingga 10 jam selama pemadaman listrik nasional.

    VEON, selaku perusahaan induk Kyivstar juga tengah berdiskusi dengan provider lain, termasuk Project Kuiper milik Amazon, untuk memperluas layanan satelitnya untuk perangkat seluler di luar Ukraina. (Muhamad Rafi Firmansyah Harun)

  • Game Roblox, Begini Manfaat dan Potensi Negatifnya

    Game Roblox, Begini Manfaat dan Potensi Negatifnya

    Bisnis.com, MALANG—Roblox, platform game online yang semakin populer di kalangan anak-anak dan remaja Indonesia, dinilai dapat menjadi media edukasi yang menarik, namun di sisi lain ada kekhawatiran akan konten negatif yang mungkin diakses oleh anak-anak.

    Dosen Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Muhammadiyah Malang, Arina Restian, mengatakan  Roblox memiliki dua sisi yang perlu diperhatikan. 

    “Menurut saya, Roblox itu memiliki sisi positif dan negatif. Positifnya terdapat edukasi terkait keilmuan matematika, fokus, dan strategi. Tetapi juga karena adanya oknum-oknum yang memunculkan sisi negatif seperti kekerasan, pornografi, dan lain sebagainya,” jelasnya, Selasa (12/8/2025).

    Menanggapi hal ini, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) dan Mendikdasmen sempat menyampaikan kekhawatiran mengenai dampak negatif Roblox. 

    Seperti dilansir di beberapa media,Mendikbud mengatakan bahwa Roblox berpotensi membahayakan anak-anak jika tidak diawasi dengan baik. Mendikdasmen juga sempat mengingatkan agar orang tua dan sekolah ikut berperan aktif dalam mengawasi interaksi anak-anak di platform tersebut, mengingat risiko seperti aksi bebas, interaksi dengan orang asing, dan cyber bullying.

    Karena itulah, Arina menilai, pendampingan orang tua dan guru sangat penting agar anak-anak dapat memanfaatkan Roblox dengan aman dan bermanfaat. Selain untuk hiburan, Roblox juga berpotensi sebagai media pembelajaran bagi anak-anak usia sekolah dasar dengan pendekatan project based learning. 

    “Pemanfaatan dalam pembelajaran anak SD itu, mungkin kalau dalam bahasa pembelajaran itu project based learning. Jadi anak-anak bisa merasakan keseruan belajar melalui Roblox, di lain sisi guru juga bisa menyampaikan materi dengan lebih lancar,” tambahnya.

    Sebagai pendidik, dia menekankan,  semua langkah pengawasan dan pemanfaatan harus sesuai dengan payung hukum yang berlaku, seperti tentang perlindungan anak dan tentang pornografi yang melarang akses konten pornografi bagi anak-anak. 

    “Jadi yang pertama kita harus berpacu pada payung hukum ya, salah satunya UU No. 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak kemudian yang kedua UU No. 23 Tahun 2002 tentang Pornografi. Artinya melarang penyediaan akses konten pornografi pada anak,” jelasnya.

    Untuk melindungi anak dari konten negatif di Roblox, beberapa strategi dapat diterapkan, mulai dari menggunakan fitur kontrol usia yang resmi hingga edukasi literasi digital. 

    Arina melanjutkan, strategi melindungi anak dalam konteks Roblox itu yang pertama adalah menggunakan fitur yang dikontrol secara resmi. Biasanya ada batasan usia sehingga kita menonaktifkan anak-anak yang di luar batas usianya. Kemudian edukasi literasi digital yang mengajarkan tentang batas aman informasi, cara menolak ajakan mencurigakan, dan pentingnya kolaborasi dengan sekolah.

    Dia juga menyebutkan bahwa pemerintah saat ini tengah memfasilitasi pelatihan coding yang sebenarnya berkaitan dengan pembuatan konten Roblox. Namun, pemantauan secara rutin sangat dibutuhkan, misalnya melalui server privat yang edukatif. 

    “Roblox ini punya potensi bagus di dunia pendidikan jika digunakan dengan baik dan maksimal. Kalau mau main Roblox, anak-anak harus dikontrol oleh sekolah. Misalnya memastikan ada admin dari sekolah dan admin dari orang tua. Dengan begitu, anak-anak bisa merasa senang namun pembelajaran tetap aman dan nyaman,” ujarnya.

     Arina menyampaikan tiga kata kunci penting yang perlu diperhatikan agar pemanfaatan Roblox bisa berkelanjutan dan aman, yakni  memastikan agar anak aman secara digital. 

    Kemudian anak-anak juga harus produktif, tidak hanya bermain Roblox sembarangan. Terakhir, membekali anak-anak dengan literasi digital sehingga mereka tidak mudah tertipu dan terjerumus ke hal-hal yang tidak diinginkan. 

    Untuk itu, verifikasi dan sinergi dari berbagai pihak terkait seperti dunia pendidikan, teknologi informasi, serta lembaga perlindungan anak dan pornografi sangat diperlukan. 

    Rekomendasi terakhir adalah adanya sinergi dengan kebijakan pemerintah agar pemanfaatan game edukasi dapat sesuai dengan undang-undang perlindungan anak, UU IT, dan kebijakan Kominfo. 

    “Adanya sinergi dengan kebijakan pemerintah agar pemanfaatan game edukasi sesuai dengan regulasi yang ada,” ucapnya. (K24)

     

  • Siswa Indonesia Borong 4 Medali pada Ajang Olimpiade AI 2025 di China

    Siswa Indonesia Borong 4 Medali pada Ajang Olimpiade AI 2025 di China

    Bisnis.com, JAKARTA— Empat pelajar Indonesia mencatat sejarah pada debutnya di International Olympiad in Artificial Intelligence (IOAI) 2025 dengan meraih tiga medali perak dan satu medali perunggu. Ajang bergengsi di bidang kecerdasan buatan ini digelar di Beijing, China, pada 2–9 Agustus 2025 dan diikuti peserta dari lebih dari 60 negara.

    Medali perak diraih oleh Faiz Rizki Ramadhan (MAN Insan Cendekia Serpong), Matthew Hutama Pramana (SMA Kolese Loyola Semarang), dan Luvidi Pranawa Alghari (SMP Pribadi Depok). Sementara medali perunggu disumbangkan oleh Jayden Jurianto (SMAK 1 Kristen BPK Penabur Jakarta).

    Kepala Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Maria Veronica Irene Herdjiono, menyebut pencapaian ini sebagai prestasi membanggakan sekaligus tonggak sejarah. 

    “Prestasi yang sangat membanggakan. Di tengah gempuran teknologi AI di sekitar kita, anak-anak muda ini menoreh sejarah sebagai para peraih medali pertama di bidang AI. Ini bisa menjadi sebuah tren positif terhadap perkembangan teknologi di tanah air” kata Irene dikutip dari laman resmi Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) pada Rabu (13/8/2025). 

    Irene berharap keberhasilan ini memicu minat pelajar lain untuk mempelajari kecerdasan buatan, sehingga tidak tertinggal dengan negara-negara lain di masa depan. 

    Keempat siswa ini dipilih melalui proses seleksi dan pembinaan yang dilakukan Puspresnas bekerja sama dengan Tim Olimpiade Komputer Indonesia (TOKI). 

    Karena belum ada sistem seleksi khusus seperti Olimpiade Sains Nasional untuk AI, peserta tim perdana ini berasal dari anggota pembinaan TOKI dan Tim Olimpiade Matematika Indonesia (TOMI).

    Tim Indonesia didampingi oleh Mushthofa dari IPB University dan Nyoo Steven Christopher dari Ikatan Alumni Tim Olimpiade Komputer Indonesia (IA TOKI). 

    Mushthofa menyebut keberhasilan ini menjadi bekal berharga untuk keikutsertaan berikutnya. 

    “Menurut saya ini membanggakan sekali. Keikutsertaan pertama berbuah empat medali, tentunya menjadi bekal untuk keikutsertaan berikutnya,” kata Mushthofa selaku Koordinator Pembina IOAI.

    Sementara Nyoo Steven mengungkapkan ini merupakan langkah pertama yang sangat bagus. Dia berharap target setiap tahunnya bisa naik. 

    “Bahkan bisa mengirimkan lebih dari satu tim ke depannya,” ungkapnya.

    Sebagai informasi, IOAI merupakan kompetisi internasional yang baru digelar untuk kedua kalinya, menghadirkan siswa SMA dari berbagai negara untuk beradu kemampuan dalam teknologi dan pemrograman kecerdasan buatan.

  • Mastel Prediksi Minat Perusahaan Internet Terhadap Seleksi Pita 1,4 GHz Moderat

    Mastel Prediksi Minat Perusahaan Internet Terhadap Seleksi Pita 1,4 GHz Moderat

    Bisnis.com, JAKARTA — Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) memperkirakan minat perusahaan telekomunikasi terhadap spektrum frekuensi 1,4 GHz cenderung moderat. Kondisi industri yang menantang dan ekosistem pita  tengah 1,4 GHz yang belum matang menjadi alasan.

    Ketua Bidang Infrastruktur Telematika Nasional Mastel Sigit Puspito Wigati Jarot mengatakan industri telekomunikasi saat ini masih kurang sehat seiring dengan tekanan persaingan dan  beban biaya regulasi yang tinggi. 

    Kinerja operator melandai di tengah pelemahan daya beli. Pada saat yang sama, biaya regulasi yang harus dibayarkan ke pemerintah untuk menggelar layanan internet bergerak juga masih tinggi, menyentuh 12,2% dari total pendapatan. Di atas rerata Asia Pasifik yang beban regulatornya hanya 8,7% dari total pendapatan.  

    Di tengah kondisi tersebut, perusahaan telekomunikasi yang ingin menggunakan spektrum 1,4 GHz juga dihadapkan dengan ekosistem pita tengah tersebut yang masih minim di Indonesia. Alhasil, layanan internet yang digelar di pita 1,4 GHz nantinya dikhawatirkan hanya terserap sedikit karena masyarakat dan operator harus investasi lagi kembali untuk membangun ekosistem.

    “Kemungkinan minat terhadap lelang ini sifatnya moderat saja,” kata Sigit kepada Bisnis, Rabu (13/8/2025). 

    Pemancar frekuensi internet

    Sigit menambahkan meski demikian spektrum 1,4 GHZ jika diperuntukkan peningkatan broadband pada layanan fixed wireless access atau layanan internet tetap nirkabel, bagi perusahaan telekomunikasi eksisting masih menarik. 

    FWA dapat menjadi strategi jangka panjang, sedangkan untuk operator seluler mungkin akan lebih berminat di frekuensi yang lebih popular. 

    “Pemain FWA baru, akan lebih tertarik untuk mengeksplorasi potensi segmen pasar FWA. Secara umum FWA sering dilihat sebagai solusi antara mobilitas seluler dengan fixed broadband berbasis kabel,” kata Sigit. 

    Sigit menuturkan frekuensi 1.4 GHz ini bisa jadi mesin pertumbuhan jika segmen FWA dapat mengisi hambatan atau keterlambatan adopsi fixed broadband yang berbasis kabel, terutama di daerah yang permintaan terhadap internet  berkualitas mulai meningkat.

    “Sementara di wilayah yang cakupan selulernya sudah cukup berkualitas, mungkin lebih menantang bagi segmen pasar FWA ini,” kata Sigit. 

    Sebelumnya, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) telah membuka lelang frekuensi 1,4GHz. Terdapat 3 zona dengan 15 regional yang akan menjadi perebutan peserta. Adapun hari ini merupakan batas terakhir pengambilan Akun Sistem e-Auction. 

    Akun e-Auction digunakan untuk mengikuti proses lelang secara elektronik. Akun ini memungkinkan peserta lelang untuk mengakses dokumen lelang, mengajukan penawaran harga, dan memantau perkembangan lelang. 

    Bisnis mencoba mengonfirmasi kepada Komdigi terkait jumlah perusahaan internet yang telah mengambil akun tersebut. Komdigi tidak merespons hingga berita ini diturunkan. 

    Sementara salah satu ISP besar di Indonesia, Biznet, menyatakan tidak tertarik untuk ikut lelang 1,4 GHz karena tidak sesuai dengan rencana bisnis mereka. Pun dengan PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk. (INET), yang kemungkinan besar tidak ikut tender. 

  • CEO OpenAI Sam Altman Ingin Saingi Neuralink Elon Musk, Galang Dana Rp13 Triliun

    CEO OpenAI Sam Altman Ingin Saingi Neuralink Elon Musk, Galang Dana Rp13 Triliun

    Bisnis.com, JAKARTA — CEO OpenAI, Sam Altman dalam proses mendirikan perusahaan startup antarmuka brain-to-computer baru bernama Merge Labs. Sam membutuhkan dana sebesar Rp13,8 triliun untuk membangun perusahaan rintisan pesain Neuralink.

    Untuk menyukseskan usaha tersebut, Altman menggalang dana dengan modal yang kemungkinan besar berasal dari tim ventura OpenAI. 

    Merge Labs diperkirakan akan bernilai US$850 juta atau sekitar Rp13,8 triliun (Kurs: Rp16.233), tetapi pembicaraan masih dalam tahap awal dan OpenAI belum berkomitmen untuk berpartisipasi, sehingga persyaratan dapat berubah.

    Dilansir TechCrunch, Rabu (13/8/25), Selain OpenAI, perusahaan startup tersebut juga dilaporkan akan bekerja sama dengan Alex Blania, yang menjalankan Tools for Humanity (sebuah proyek ID digital pemindai mata milik Sam Altman, yang memungkinkan siapapun memverifikasi kemanusiaan mereka).

    Merge Labs nantinya akan bersaing dengan Neuralink milik Elon Musk, yang sedang mengembangkan chip antarmuka komputer dan dirancang untuk ditanamkan ke dalam otak.

    Musk sendiri sudah mendirikan Neuralink pada 2016, meski keberadaannya baru diketahui pada 2017, dan hingga kini, mereka telah membuat kemajuan signifikan.

    Saat ini, Neuralink sedang diujicobakan pada penderita kelumpuhan parah. Tujuannya agar mereka dapat mengendalikan perangkat dengan pikiran mereka. Untuk tujuan itu, Neuralink telah meraih pendanaan Seri E sebesar US$600 juta atau Rp9,7 triliun dengan valuasi US$9 miliar atau Rp146,1 triliun (Kurs: Rp16.233) pada Juni.

    Neuralink, dan mungkin juga Merge Labs dapat merevolusi cara manusia berinteraksi dengn teknologi. Beberapa orang bahkan mungkin mengatakan kedua produk tersebut akan membawa umat manusia pada “singularitas”.

    Jauh sebelum Silicon Valley terobsesi dengan konsep kecerdasan umum buatan (AGI), mereka terpikat dengan singularitas. Elon Musk menggunakan istilah tersebut untuk menggambarkan masa ketika AI melampaui kecerdasan manusia.

    Sejak Musk meninggalkan OpenAI pada 2018, hubungannya dengan Altman telah retak. Minggu ini, mereka berdua berselisih tentang X, setelah Altman menuduh Musk memanipulasi X, dan Musk menyebut Altman pembohong.

    Kini, hanya perlu menunggu waktu kapan Altman pada akhirnya akan meresmikan Merge Labs. Itu menjadi masuk akal, sebab dia tidak mungkin membiarkan Musk mengerjakan sesuatu sepenting singularitas tanpa adanya penantang. (Muhamad Rafi Firmansyah Harun)