Category: Bisnis.com Tekno

  • SoftBank Guyur Rp32,4 Triliun, Masayoshi Ingin Intel Kuasai Pasar AS

    SoftBank Guyur Rp32,4 Triliun, Masayoshi Ingin Intel Kuasai Pasar AS

    Bisnis.com, JAKARTA— SoftBank dilaporkan melakukan investasi senilai US$2 miliar atau sekitar Rp32,4 triliun di Intel. Langkah ini disebut sebagai komitmen untuk memperkuat teknologi canggih dan industri semikonduktor di Amerika Serikat.

    Melansir laman Tech Crunch pada Selasa (19/8/2025) kesepakatan tersebut diumumkan pada Senin (waktu setempat) setelah pasar ditutup. SoftBank akan membeli saham biasa Intel dengan harga US$23 per lembar atau sekitar Rp372.554.

    Saham Intel yang ditutup di level US$23,66 per lembar langsung melonjak lebih dari 5% pada perdagangan setelah jam bursa.

    Ketua sekaligus CEO SoftBank Group, Masayoshi Son, mengatakan investasi strategis ini mencerminkan keyakinan manufaktur dan pasokan semikonduktor canggih di AS akan terus berkembang.

    “Investasi strategis ini mencerminkan keyakinan kami bahwa manufaktur dan pasokan semikonduktor canggih akan semakin berkembang di Amerika Serikat, dengan Intel memainkan peran penting,” kata Masayoshi.

    Bagi Intel, suntikan modal ini menjadi validasi penting setelah dalam beberapa tahun terakhir posisinya kalah bersinar dibandingkan pesaing seperti Nvidia. Investasi ini juga menegaskan minat baru SoftBank di pasar AS, khususnya pada chip untuk kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI).

    Belum lama ini, SoftBank juga membeli pabrik milik Foxconn di Lordstown, Ohio, yang akan dialihfungsikan menjadi pusat data AI.

    Di bawah kepemimpinan CEO baru, Lip-Bu Tan, Intel tengah melakukan restrukturisasi untuk merampingkan bisnis semikonduktor dan fokus pada portofolio inti, yaitu klien serta pusat data.

    Pada musim panas tahun ini, Intel menutup divisi arsitektur otomotif dan memberhentikan sebagian besar karyawannya. Perusahaan juga berencana memangkas tenaga kerja di divisi Intel Foundry sebesar 15–20%.

    Tan sendiri harus menghadapi tekanan politik dalam beberapa pekan terakhir setelah Presiden Donald Trump meminta dirinya mundur dengan tuduhan konflik kepentingan.

    Selain itu, pemerintahan Trump juga dikabarkan sempat membahas rencana untuk mengambil porsi kepemilikan di Intel.

    Kesepakatan antara SoftBank dan Intel ini terjadi hanya beberapa hari setelah pemerintah AS mengancam akan mengenakan tarif baru pada chip semikonduktor impor sebagai bagian dari strategi meningkatkan produksi dalam negeri.

  • Bisakah Titik Hijau di Perangkat Android Dinonaktifkan saat Merekam Video?

    Bisakah Titik Hijau di Perangkat Android Dinonaktifkan saat Merekam Video?

    Bisnis.com, JAKARTA — Selama bertahun-tahun, Android telah berkembang pesat dengan menawarkan segudang fitur. Titik hijau menjadi tanda bahwa fitur seperti rekamanan video atau audio sedang berjalan. Bisakah dihilangkan titik tersebut? 

    Fitur tersebut bukanlah sebuah gangguan atau bahkan bug, melainkan sebagai penanda penggunaan kamera atau mikrofon ponsel. 

    Fitur titik hijau tersebut sudah diperkenalkan sejak era Android 12, dan hingga kini telah menjadi bagian dari sistem operasinya (iOS pun memiliki fitur serupa).

    Setiap kali aplikasi atau layanan latar belakang secara aktif menggunakan mikrofon perangkat untuk merekam audio, atau kamera untuk merekam video, titik hijau akan muncul sebagai tindakan privasi. Cara kerjanya serupa ikon rekam merah yang biasa ditemui di DSLR untuk menunjukkan penggunaan aktif.

    Mengapa Titik Hijau di Android Penting?

    Pengguna dapat menguji fitur ini secara langsung dengan membuka aplikasi yang memiliki akses ke kamera atau mikrofon ponsel, misalnya Instagram, atau aplikasi kamera bawaan itu sendiri.

    Titik hijau akan muncul atau bergeser di bagian paling atas, yang menandakan penggunaan kamera atau mikrofon. Itu mungkin terlihat sedikit mengganggu, tetapi di dalamnya menyimpan manfaat yang lebih besar daripada gangguan kecil di layar.

    Google Play Store menjadi rumah bagi ratusan ribu aplikasi, dan meskipun malware langsung sangat jarang ditemui, tidak semua aplikasi dirancang dengan mempertimbangkan persyaratan privasi yang sempurna.

    Jika ada aplikasi, baik yang sengaja maupun tidak disengaja, mencoba mengakses kamera atau mikrofon, titik hijau akan segera memberi tahu. Itu akan lebih berguna untuk melawan pelaku kejahatan yang mungkin berjalan sebagai layanan latar belakang dan diam-diam mencoba merekam audio atau video melalui perangkat pengguna.

    Antarmuka pengguna dan perilaku titik hijau akan bervariasi tergantung perangkat Android yang dimiliki, tetapi biasanya, pengguna dapat melihat informasi lebih lanjut dengan berinteraksi dengannya.

    Pada perangkat yang menjalankan Android bawaan seperti Google atau Motorola, pengguna dapat melihat sekilas sensor fisik perangkat yang sedang digunakan, termasuk mikrofon, kamera, dan lokasi.

    Pengguna juga dapat menggeser ke bawah untuk mengakses panel notifikasi dan mengetuk titik hijau untuk melihat aplikasi mana yang memicunya.

    Mengelola Opsi Privasi di Android

    Setelah mengetahui mengapa titik hijau muncul pada perangkat, sekarang pertanyaan yang muncul adalah “Bisakah kita menonaktifkannya?”. Jawabannya, tidak.

    Itu disebabkan oleh fungsinya yang merupakan bagian dari kerangka privasi dan keamanan sistem operasi. Namun, tetap ada cara untuk menghilangkannya per aplikasi, tetapi trik ini mengasumsikan pengguna tidak masalah jika aplikasi tersebut mengakses sensor ponsel.

    Bergantung pada model dan produsen ponsel, langkah-langkah berikut ini dapat menonaktifkan izin, dikutip dari Slashgear (18/8/2025):

    Luncurkan aplikasi Pengaturan pada perangkat

    Navigasi ke Aplikasi, lalu “Lihat Semua Aplikasi”

    Pilih aplikasi yang ingin dinonaktifkan titik hijaunya

    Ketuk “Izin” dan cabut satu per satu yang berikut ini: Kamera, Lokasi, dan Mikrofon

    Misalnya, jika pengguna melakukan ini pada Instagram, maka titik hijau tidak akan lagi muncul di bilah status saat pengguna membuka aplikasi tersebut. Tetapi, itu juga membuat pengguna tidak dapat mengambil foto.

    Itu bisa menjadi solusi yang bagus jika kita tidak pernah menggunakan layanan kamera, lokasi, atau mikrofon aplikasi.

    Faktanya, mengelola opsi privasi merupakan salah satu cara terbaik meningkatkan keamanan ponsel Android. 

    (Muhamad Rafi Firmansyah Harun)

  • Mastel Usul Insentif Investasi bagi Pemenang

    Mastel Usul Insentif Investasi bagi Pemenang

    Bisnis.com, JAKARTA— Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) mengusulkan kepada Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) untuk memberikan insentif bagi perusahaan pemenang lelang frekuensi 1,4 GHz yang digelar pada tahun ini. 

    Ketua Umum Mastel Sarwoto Atmosutarno menyampaikan pihaknya telah mengusulkan agar pemerintah mempertimbangkan regionalisasi perizinan frekuensi untuk penyelenggaraan jaringan fixed wireless access (FWA). 

    Skema tersebut diyakini akan membantu operator dalam mengelola potensi bisnis sekaligus memperluas jangkauan layanan.

    “Mastel telah mengusulkan regionalisasi perizinan frekuensi untuk penyelenggaraan jaringan FWA berbasis kombinasi peluang bisnis regional,” kata Sarwoto kepada Bisnis pada Senin (18/8/2025). 

    Sarwoto mengatakan kombinasi dari region Jawa dan luar Jawa akan mempermudah perhitungan kelayakan bisnis sekaligus menjamin pemerataan layanan. Sarwoto menambahkan, regulator juga diminta untuk menyiapkan skema insentif agar beban investasi operator menjadi lebih ringan, mengingat belum jelasnya pembagian skema bisnis antara penyelenggara infrastruktur jaringan dengan penyelenggara jasa maupun konten.

    “Di samping itu regulator kembali lagi dimintakan skema insentif agar beban investasi operator lebih ringan ditengah masih belum jelasnya skema bisnis penyelenggara Infrastruktur jaringan dengan penyelenggara jasa/konten nya,” katanya. 

    Sarwoto menyampaikan pemerintah bisa saja meminta adanya formula kapasitas jaringan tertentu untuk mendukung E-Gov agar tidak terlalu membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). 

    Menurutnya, tujuan utama penyelenggaraan FWA untuk memberikan layanan internet hingga kecepatan 100 Mbps masih relevan, terutama di tengah belum meratanya ketersediaan layanan 5G.

    “Industri menunggu sudah cukup lama untuk lelang frekuensi 1,4GHz dan lainnya. Khusus 1,4GHZ alokasi masih untuk FWA. FWA tetap memerlukan backhaul fiber optik kapasitas besar, dengan investasi besar,” katanya.

    Adapun Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) melalui Tim Seleksi Pengguna Pita Frekuensi Radio 1,4 GHz telah mengumumkan daftar penyelenggara telekomunikasi yang mengikuti proses pengambilan akun sistem lelang elektronik (e-auction).

    Tercatat tujuh perusahaan yang resmi mengikuti seleksi, yaitu PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, PT XLSMART Telecom Sejahtera, PT Indosat Tbk, PT Telemedia Komunikasi Pratama, PT Netciti Persada, PT Telekomunikasi Selular, dan PT Eka Mas Republik.

    Berdasarkan pengumuman yang dirilis Komdigi pada Kamis (14/8/2025), ketujuh perusahaan tersebut telah mengambil akun e-auction pada periode 11–13 Agustus 2025. Selanjutnya, mereka berhak mengunduh dokumen seleksi dan akan berstatus sebagai calon peserta seleksi setelah melakukan pengunduhan dokumen.

    Komdigi menekankan seleksi ini bertujuan untuk menentukan pengguna Pita Frekuensi Radio 1,4 GHz pada seluruh regional sesuai dengan Peraturan Menteri Komunikasi dan Digital Nomor 13 Tahun 2025 tentang Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio pada Pita Frekuensi Radio 1,4 GHz, sekaligus mengoptimalkan pemanfaatan spektrum frekuensi tersebut untuk layanan akses nirkabel pitalebar. 

    Upaya ini dilakukan dalam rangka meningkatkan jangkauan akses internet berbasis jaringan pitalebar tetap (fixed broadband), menyediakan layanan dengan harga terjangkau yang mengacu pada rata-rata konsumsi rumah tangga telekomunikasi di wilayah perdesaan, meningkatkan kecepatan unduh, serta memperluas penggelaran jaringan fiber optik.

  • Pilih Chromebook, Macbook, atau Alternatif Lain?

    Pilih Chromebook, Macbook, atau Alternatif Lain?

    Bisnis.com, JAKARTA — Bagi orang tua yang sedang mencari laptop pertama untuk anak, atau memperbarui perangkat lama peninggalan yang sudah tidak kompatibel, ada banyak faktor yang perlu dipertimbangkan. Beberapa hal ini perlu diperhatikan sebelum memilih Chromebook, Macbook, atau alternatif lainnya bagi anak.

    Di kehidupan yang serba modern ini, anak-anak lebih banyak menjalani kehidupan online dan seringkali diimbau memiliki laptop untuk keperluan mengerjakan tugas sekolah. Selain itu, banyak juga anak yang menginginkan PC untuk hobi dan hiburan mereka.

    Berikut ini adalah hal-hal utama yang perlu diperhatikan saat mencoba mencari laptop terbaik untuk anak-anak, beserta hal yang perlu dihindari, dilansir TechRadar (18/8/2025).

    Laptop Performa Tinggi untuk Kebutuhan Kreatif

    Apakah artinya kita harus membeli laptop dengan spesifikasi performa tinggi atau bahkan terbaik? tidak selalu. 

    Dalam banyak situasi, laptop kelas menengah atau bahkan yang murah sekalipun sudah cukup. Intinya, tergantung pada apa yang ingin anak-anak gunakan.

    Ada kemungkinan kita ingin membelikan sala satu laptop gaming terbaik untuk anak, dan perangkat tersebut dapat menjadi pilihan tepat karena biasanya cukup bertenaga dan dapat membantu lebih dari sekadar bermain game.

    GPU diskrit (biasanya buatan Nvidia ata AMD) dalam laptop gaming akan sangat baik untuk tugas-tugas yang membutuhkan banyak sumber daya seperti seni digital, rendering 3D, atau pengeditan video. Jika memiliki anak yang kreatif, maka laptop gaming bisa menjadi pilihan tepat.

    Akan tetapi, laptop gaming jarang menawarkan daya tahan baterai yang baik, dan untuk bobot juga cenderung lebih berat dari laptop biasa, yang artinya, laptop gaming lebih cocok digunakan sebagai sistem pengganti desktop PC dibanding untuk dibawa bepergian.

    Ilustrasi laptop gaming

    Chromebook untuk Produktivitas Biasa

    Jika anak membutuhkan laptop yang cocok dibawa bepergian, maka Chromebook dapat menjadi solusi, apapun jenjang pendidikannya.

    Chromebook menggunakan ChromeOS Google, sebuah sistem operasi ringan yang memanfaatkan kekuatan komputasi cloud untuk memindahkan tugas ke server cloud jarak jauh, sehingga membebaskan daya pemrosesan lokal.

    Dalam praktiknya, ini berarti Chromebook dapat diproduksi dengan komponen interna yang lebih ringan tanpa mempengaruhi kinerja, sehingga harganya terjangkau.

    Jika dibandingkan dengan laptop gaming, sudah pasti Chromebook akan kalah dari segi performa, sebab Chromebook dirancang untuk berfokus pada produktivitas, alih-alih bermain game spesifikasi tinggi, atau berkarya kreatif. 

    Itu sebabnya Chromebook akan cocok untuk digunakan anak mengerjakan Pekerjaan Rumah (PR), atau mungkin menonton YouTube setelah menyelesaikannya.

    Untuk besaran RAM, 4 GB sudah menjadi standar minimum untuk Chromebook (8GB untuk laptop Windows atau MacBook), dan disertai prosesor yang usianya tidak lebih dari tiga tahun, karena jika kurang dari itu, maka laptop itu akan cepat tersaingi oleh kemajuan software.

    Selain dari harga yang hemat, Chromebook juga menawarkan banyak keuntungan lainnya. Sistem operasi ChromeOS mudah dinavigasi, dengan interface yang lebih mirip Android dibanding Windows atau MacOS, serta dilengkapi serangkaian fitur kontrol orang tua yang praktis, membantu menjaga anak tetap aman saat online.

    Tetapi di sisi lain, Chromebook biasanya sangat membutuhkan koneksi internet yang konstan agar dapat digunakan dengan baik, walaupun sebenarnya ini tidak jauh berbeda dari laptop lain saat ini.

    Sistem Operasi Lainnya

    Macbook Air andalan Apple adalah laptop fenomenal yang menghadirkan performa terbaik dengan tingkat ketahanan yang juga baik, tetapi sayangnya untuk harga, dapat dikatakan tidak murah.

    Sebagai alternatif, laptop dengan sistem operasi Windows 11 dapat menjadi solusi. Laptop Windows hadir dalam berbagai bentuk dan ukuran, sehingga mungkin akan sulit untuk memilih, tetapi dengan spesifikasi minimum, salah satunya RAM 8 GB akan membantu pembeli dalam memilih secara bijak.

    Ilustrasi macbook

    RAM 8 GB sudah cukup, tetapi dapat juga ditingkatkan menjadi 16 GB jika diinginkan, dan jangan pernah membeli laptop dengan CPU yang usianya lebih dari 3 tahun. Untuk saat ini, prosesor Intel Core Ultra atau Qualcomm Snapdragon X menjadi yang perlu dipertimbangkan.

    Dari segi penyimpanan, 512 GB biasanya sudah cukup, tetapi dapat juga kita menambahkan SSD 1 TB jika anak dirasa kreatif, sebab berkas video dan gambar butuh ruang yang jauh lebih besar dibanding dokumen teks dan tayangan slide.

    Jika anak masih SMA atau kuliah, pastikan pula apakah ada persyaratan khusus terkait laptop yang mereka butuhkan untuk keperluan belajar. Ini karena beberapa perangkat lunak hanya dapat berjalan sistem operasi tertentu.

    Jangan sampai kita membeli Chromebook, sementara yang anak butuhkan adalah laptop Windows. (Muhamad Rafi Firmansyah Harun)

  • OPINI: AI untuk Soemitronomics

    OPINI: AI untuk Soemitronomics

    Bisnis.com, JAKARTA – Genderang pe­­­­ringatan HUT ke-80 RI, dita­­­buh dengan pe­­­luncuran 81.147 Ko­­­­pe­­­rasi Desa Merah Putih (KDMP) pada 21 Juli 2025. Harapannya, menjadi sumber kesejahteraan desa. Koperasi dan ekonomi kerakyatan, men­­jadi salah satu pilar Soe­mitronomics, prinsip eko­­­nomi Prof. Soemitro Djo­­­johadikusumo, ayahanda Pre­­­si­­­den Prabowo.

    Prof Soemitro yang oleh kolega dan mahasiswanya disapa Pak Mitro, percaya, koperasi pilar ekonomi rak­yat guna menghadapi kapitalisme. Tulang punggungnya, gotong royong dan kemandirian. Fokus ekonomi kerakyatan tentu industrialisasi pedesaan, menyemai ekonomi demi mengurangi ketimpangan.

    Industrialisasi pedesaan bisa terwujud, bila salah satu pilar pemikiran Pak Mitro terealisasi, industrialisasi nasional. Dia percaya, investasi asing bisa membantu proses ini. Catatannya, ada partisipasi modal dalam negeri dan investasi ulang sebagian laba ke ekonomi Indonesia.

    Pak Mitro menyoroti pentingnya rakyat sebagai aktor ekonomi, berkesempatan berpartisipasi produktif di pembangunan. Untuk itu, pilar pemikiran lain yang penting adalah pembangunan manusia. Negara memastikan gizi, pendidikan, dan kesehatan bagi rakyat, karena itu prasarat utama.

    Jika prinsip Soemitro­no­­­mics terlaksana, kita akan bertemu muaranya: Ekonomi Pancasila. Pak Mitro merumuskannya sebagai “moral economy” atau “value-based economy”, yang berarti ekonomi didasarkan nilai moral di lima sila Pancasila. Jadi jangan heran, bila Presiden Prabowo mengeber program KDMP, MBG, Sekolah Rakyat (SR), hingga Pemeriksaan Kesehatan Gratis.

    Bila dieratkan dengan tek­­­nologi akal imitasi (AI), ba­­­­­­­gaimana keduanya bisa menyatu dan membahu, agar jadi katalis ekonomi berdaya? Jawabannya, kita butuh Peta Jalan AI dan best practices. Komitmen kolaborasi pemerintah, swasta, akademisi, hing­ga masyarakat sipil, adalah pengikat utama.

    Itu mengapa, kita harus mendukung Indonesia AI Center of Excellence (AI CoE), yang diluncurkan Komdigi pada 11 Juli 2025. Inisiatif yang didukung PT Indosat Tbk., NVIDIA, dan Cisco ini punya enam pilar guna memperkuat kemandirian dan kedaulatan AI. Sehingga, terlahirkan industrialisasi AI turunan. Pondasinya, regulasi pemprosesan data dan penggunaan infrastruktur AI harus di Indonesia. Jadi, baik itu perusahaan lokal atau global, harus investasi infrastruktur AI di Indonesia. Tujuannya, jaringan infrastruktur AI kita mengembang kokoh. Manfaat ekonomi turunan tercipta. Paralel, daya saing nasional AI dimulai dengan pengembangan AI model lokal dan dilanjutkan solusi turunannya.

    Keduanya terkait, agar re­­­levansi kekayaan budaya, bahasa, juga kekhasan Indonesia terjaga. Yang paling penting, produk yang ditelorkan sesuai kebutuhan masyarakat. Bila berhasil, solusi AI model lokal bisa dipasarkan secara global. Inilah milestone Indonesia sebagai inovator, tak sekadar pengguna.

    Untuk itu, penting, membuka akses AI bagi masyarakat, dari kota hingga desa. Sehingga manfaat dan sumber talenta di AI, keamanan siber, dan digital bermunculan. Harapannya ekosistem AI terbentuk, menjadikan kita salah satu kekuatan AI di kawasan dan global. Tentu pen­­dekatannya inklusif, kolaboratif, dan berkelanjutan.

    Kembali ke urusan solusi AI dan Soemitronomics. Ba­­­gaimana bisa mengakselerasi program prioritas Presiden Prabowo? Mari dimulai dari KDMP. AI bisa digitalisasi proses koperasi. Dimulai pe­­­ngelolaan data, analisis risiko usaha, dan pemantauan kinerja real-time melalui dasbor nasional.

    Dengan data potensi desa, AI menganalisis potensi lo­­­kal desa. Lantas muncul re­­­komendasi dan prediksi je­­­nis usaha yang sesuai. Bisa juga mendukung integrasi keterpaduan sistem koperasi dengan platform pemerintah.

    Apakah bisa diselaraskan dengan MBG? Tentu saja. Digitalisasi AI MBG dapat memetakan, menghubungkan KDMP serta produsen lokal dengan titik distribusi MBG. Pada kondisi ini, integrasi pelibatan koperasi untuk MBG bisa mewujud.

    Untuk Sekolah Rakyat, so­­­lusi AI bisa membantu pembelajaran adaptif. Solusi AI untuk menyesuaikan kurikulum dengan kebutuhan lo­­­kal dan kemampuan siswa. Tutor virtual dan chatbot edu­­­katif, bisa jadi alternatif pembelajaran digital. AI dapat membantu memahami daerah yang butuh intervensi pendidikan.

    Bagi Pemeriksaan Kese­­hat­­­an Gratis, AI digunakan bagi analisis data kesehatan, juga deteksi potensi penyakit katastropik lebih awal. Chatbot medis dan telemedicine, untuk layanan konsultasi otomatis juga efisien bagi kesehatan dasar. Selain itu AI bisa membantu pengelolaan rekam medis dan integrasi antar fasilitas kesehatan.

    Pemanfaatan AI bagi akselerasi Soemitronomics, bisa dalam dua tahap. Program MBG, KDMP, dan Pemeriksaan Kesehatan jadi aggregate demand jangka pendek. Untuk industrialisasi dan transformasi digital, adalah aggregate supply jangka panjang. Walau, kita masih ada pekerjaan bersama menyiapkan infrastruktur digital pendukung.

    Selain data center berchip AI beserta jaringan fiber optik, spektrum frekuensi juga komponen utama ekosistem AI dan 5G. Teknologi 5G memungkinkan latensi rendah dan bandwidth tinggi, dibutuhkan bagi AI real-time. Penerapan AI di IoT, edge computing, industri, serta layanan publik bergantung jaringan cepat, stabil, dan andal, sebagian bertumpu pada spektrum yang memadai.

    Biaya spektrum di Indo­­ne­­­sia mengalami peningkatan signifikan, naik lima kali li­­­pat sejak 2010. Saat ini, rasio biaya spektrum terhadap pen­­­dapatan operator mencapai 12,2%, jauh lebih tinggi dibandingkan Asia Pasifik yang hanya 8,7%.

    Temuan GSMA, jika harga spektrum turun, Indonesia be­rpotensi menyelamatkan dan meningkatkan PDB hingga 2%. Manfaat sosio-ekonomi implementasi 5G sekira Rp216 triliun selama 2024—2030, sehingga kebijakan spek­trum dan formula biaya ta­­­hunan yang terjangkau, juga kunci enabler transformasi digital dan adopsi AI di Indonesia.

  • Bocoran iPhone 17 dan 17e, Spesifikasi serta Harganya

    Bocoran iPhone 17 dan 17e, Spesifikasi serta Harganya

    Bisnis.com, JAKARTA – Apple pada September 2025 diperkirakan akan mengenalkan seri ponsel pintar terbarunya yaitu seri iPhone 17, dan serie iPhone 17e pada 2026 mendatang, dengan versi lebih terjangkau.

    Bocoran tentang iPhone 17e sudah mulai terungkap.

    Dilansir dari Antara, berdasarkan DCS yang bersumber dari informasi rantai pasok Apple, iPhone 17e bakal memiliki layar berukuran 6,1 inci dengan panel layar OLED dengan refresh rate 60Hz.

    Untuk desainnya, iPhone 17e akan tampil lebih segar dengan tampilan Dynamic Island karena pendahulunya iPhone 16e masih menjaga tampilan dengan notch. Untuk chip, Apple bakal menyematkan chipset Apple A19 pada iPhone 17e, chip itu bakal debut lewat iPhone 17 pada tahun ini.

    Untuk kamera, bagian depan dikabarkan akan memiliki sensor 12 megapiksel dengan pengenalan wajah 3D, sementara bagian belakang kemungkinan akan memiliki kamera utama 48 megapiksel.

    Secara keseluruhan, bocoran ini menekankan pada perubahan desain yang cukup signifikan. Namun tentu hal yang paling dinantikan dari iPhone 17e, yakni harga ponsel yang paling terjangkau dari jajaran ponsel pintar Apple.

    Sejauh ini, pendahulunya yaitu iPhone 16e telah membuktikan dirinya sebagai ponsel yang memiliki penjualan baik dari jajaran ponsel pintar iPhone.

    Menurut laporan riset dari Consumer Intelligence Research Partners ( CIRP ) untuk kuartal pertama 2025, iPhone 16e berhasil meraih popularitas lebih tinggi daripada pendahulunya yang dikenal dengan nama iPhone SE.

    iPhone 16e tidak hanya menarik permintaan dari pelanggan SE yang sudah ada, tetapi juga mengalihkan penjualan dari model lama seperti iPhone 15 dan 14.

    Hingga Q2 2025, iPhone 16e menyumbang 11 persen dari total penjualan iPhone di AS, lebih dari dua kali lipat pangsa SE yang hanya 5 persen pada kuartal yang sama tahun sebelumnya.

    Sementara itu, penjualan model lama turun tajam dari 28 persen pada Juni 2024 menjadi hanya 15 persen pada kuartal ini, menunjukkan bagaimana iPhone 16e telah mengubah komposisi penjualan Apple di segmen bawah.

    Berdasarkan kinerja penjualan iPhone 16e yang kuat, iPhone 17e dapat diharapkan untuk terus menjadi pilihan iPhone Apple yang paling terjangkau namun paling menarik.

  • Australia Temukan Fosil Paus Purba Berusia 26 Juta Tahun, Punya Gigi Tajam

    Australia Temukan Fosil Paus Purba Berusia 26 Juta Tahun, Punya Gigi Tajam

    Bisnis.com, JAKARTA — Para ilmuwan telah menemukan paus purba yang “terlihat lucu” dengan mata besar dan gigi tajam yang melahap mangsa di lepas pantai Australia sekitar 26 juta tahun lalu.

    Paus purba tersebut memiliki nama ilmiah Janjucetus dullardi, dan merupakan salah satu sepupu dari paus biru raksasa (Balaenoptera musculus). 

    “Bayangkan versi paus balin yang mirip hiu, kecil dan tampak imut, tetapi jelas tidak berbahaya,” kata Mahasiswa Doktoral Paleontologi Monash University Australia, Ruairidh Duncan, dikutip dari LiveScience (18/8/2025)

    Para peneliti mengidentifikasi spesies baru ini dari potongan tengkorak yang ditemukan di pesisir tenggara Australia. Spesies yang ditemukan itu disebut masih remaja, dengan panjang 2,1 meter, menurut sebuah studi di jurnal Zoological Journal of the Linnean Society, Selasa (12/8/2025).

    J. dullardi termasuk dalam famili paus kecil yang disebut mammalodontida, yang hidup di perairan hangat dan dangkal di lepas pantai Australia dan Selandia Baru selama Zaman Oligosen (33,9 juta hingga 23 juta tahun yang lalu).

    Periode tersebut tidak lama, dalam waktu evolusi, sejak nenek moyang paus masa kini pertama kali kembali ke laut sekitar 50 juta tahun yang lalu.

    Seorang kepala sekolah bernama Ross Dullard pertama kali melihat fosil j. dullardi ketika berjalan di sepanjang pantai Half Moon Bay, dekat Melbourne, pada 2019.

    Fosil-fosil itu tersingkap di dasar singkapan batuan yang terkikis gelombang (Formasi Marl Jan Juc), lalu setelah Dullard menemukan fosil tersebut, dia menyumbangkannya ke Museum Victoria.

    Untuk melakukan analisis detail terhadap fosil-fosil yang ditemukan Dullard, para peneliti menggunakan fotografi pemindaian mikroCT, dan teknik lainnya. Dari sana terungkap, ini merupakan penemuan spesies baru yang sebelumnya dikenal, dan pada akhirnya dinamai serupa dengan penemunya.

    Selama bertahun-tahun, Australia Tenggara telah menjadi pusat fosil paus purba, dengan dua spesies paus kecil lainnya ditemukan dari formasi Marl Jan Juc. 

    Para peneliti terus menemukan fosil di wilayah itu, dan berharap akan ada lebih banyak penemuan di tahun-tahun mendatang. (Muhamad Rafi Firmansyah Harun)

  • China Ciptakan Baterai Lithium Berdaya Simpan 2 Kali Lipat Lebih Kuat dari Tesla

    China Ciptakan Baterai Lithium Berdaya Simpan 2 Kali Lipat Lebih Kuat dari Tesla

    Bisnis.com, JAKARTA – Peneliti Universitas Tianjin China mengembangkan terobosan baterai logam litium yang mampu menyimpan energi dua kali lebih banyak dibandingkan dengan baterai kendaraan listrik milik Tesla.

    Sebagai informasi, sel baterai Tesla memiliki kepadatan energi sebesar 300 watt-jam per kilogram. Di bawahnya, ada Blade teknologi buatan BYD dengan tingkat kepadatan energi sebesar 150 watt-jam per kilogram.

    Mengutip Independent.co.uk, baterai temuan China ini memiliki kepadatan energi lebih dari 600 watt-jam per kilogram. 

    Dalam konteks industri kendaraan listrik, terobosan ini penting mengingat kepadatan energi menentukan besar daya yang dapat disimpan dalam perangkat; semakin tinggi kepadatan, semakin kecil dan ringan baterai yang dapat dibuat.

    Temuan mengenai ihwal tersebut – yang dipublikasikan dalam jurnal Nature – menunjukkan adanya peningkatan 200% – 300% dibandingkan dengan kepadatan energi dan daya tahan baterai logam litium saat ini.

    Adapun, keberhasilan ini tak lepas dari rancangan ulang terhadap lingkungan solvasi ion litium yang mengatasi keterbatasan desain elektrolit. Sementara di rancangan terdahulu, elektrolit baterai litium bergantung pada struktur solvasi sehingga menciptakan hambatan terhadap kinerja.

    Elektrolit baru yang dikembangkan bernama delocalised electrolyte dengan mikro lingkungan solvasi yang lebih tidak teratur dan terdelokalisasi. Kondisi ini disebut mengurangi hambatan transportasi ion sekaligus meningkatkan stabilitas – dua faktor penting dalam kinerja dan umur siklus baterai.

    Selain itu, dijelaskan juga desain elektrolit baru ini menciptakan lingkungan yang lebih heterogen, memungkinkan dinamika ion litium yang lebih cair.

    Saat para ilmuwan menguji elektrolit ini pada sel pouch baterai logam litium berkapasitas tinggi yang umum digunakan, hasilnya mampu memberikan kepadatan energi yang belum pernah dicapai sebelumnya.

    Yakni, 604,2 watt-jam per kilogram sembari mempertahankan siklus stabil lebih dari 100 kali pengisian ulang.

  • Sektor IT Tak Masuk Prioritas Prabowo RAPBN 2026, Pengamat: Digitalisasi Melambat

    Sektor IT Tak Masuk Prioritas Prabowo RAPBN 2026, Pengamat: Digitalisasi Melambat

    Bisnis.com, JAKARTA— Pengamat telekomunikasi menilai absennya sektor teknologi dan informasi dalam delapan agenda prioritas Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 akan berdampak pada kualitas digital dalam negeri.

    Pengamat telekomunikasi dan Direktur Eksekutif Indonesia ICT Institute Heru Sutadi mengatakan minimnya alokasi anggaran khusus untuk sektor tersebut berpotensi memperlambat kemajuan digital Indonesia.

    “Minimnya alokasi anggaran khusus dapat menghambat pengembangan infrastruktur digital, inovasi teknologi dan literasi digital,” kata Heru saat dihubungi Bisnis, Senin (18/8/2025).

    Heru mengingatkan sektor digital sudah menyumbang 8% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada 2016, dan berpotensi meningkat hingga 20% pada 2045 apabila mendapatkan dukungan konsisten dari pemerintah.

    Dia menambahkan, tanpa adanya prioritas dalam RAPBN, investasi pada kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), big data, dan keamanan siber berisiko stagnan. “Pada akhirnya hal ini akan melemahkan daya saing global,” ujarnya.

    Di sisi lain, kesenjangan akses internet antara Jawa dan luar Jawa masih lebar, sehingga pemerataan digital juga terancam terhambat. 

    “Tanpa anggaran khusus, pembangunan infrastruktur seperti BTS 4G/5G di daerah terpencil berisiko lambat,” kata Heru.

    Heru juga mengingatkan, tanpa prioritas eksplisit dalam RAPBN, Indonesia berisiko tertinggal dari negara-negara ASEAN lain, misalnya Singapura. Namun, transformasi digital tetap dapat diintegrasikan dalam agenda prioritas lain.

    “Tapi kan tetap transformasi digital dapat terintegrasi dalam agenda lain, seperti pendidikan [e-learning] atau ekonomi kerakyatan [digitalisasi UMKM],” tambahnya.

    Dia pun menilai Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) masih bisa mendorong kebijakan progresif untuk menjaga momentum transformasi digital.

    “Semoga meski tidak jadi prioritas, tetap ada anggaran besar digelontorkan untuk membangun infrastruktur digital kita yang masih minim dan belum merata,” katanya.

    Selain itu, Heru berharap alokasi anggaran digitalisasi juga dapat disalurkan melalui kementerian atau lembaga (K/L) lain, khususnya yang berkaitan dengan sektor strategis seperti pertanian, energi, dan pertahanan.

    Transaksi QRIS

    Lebih lanjut, Heru menilai sejumlah program seperti QRIS dan Satu Data Indonesia telah menunjukkan potensi lintas sektoral. Menurutnya, kolaborasi pemerintah dengan swasta serta kebijakan Kementerian bisa menutupi celah ini, meskipun efektivitasnya tetap sangat bergantung pada implementasi.

    Selain itu, dia menilai program Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) dapat menjadi sarana integrasi akses digital bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) pedesaan. 

    “Pemerintah perlu memperkuat regulasi dan pelatihan literasi digital untuk memastikan inklusi, terutama di wilayah tertinggal,” pungkasnya. 

    Mengutip laman Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Presiden Prabowo Subianto mengatakan RAPBN 2026 akan mengedepankan delapan agenda prioritas. Hal tersebut diungkapkan dalam Pidato Pengantar RAPBN 2026 dan Nota Keuangannya di Rapat Paripurna DPR pada Jumat (15/8/2025). 

    Delapan agenda prioritas tersebut antara lain, pertama ketahanan pangan sebagai fondasi kemandirian bangsa. 

    Kedua, ketahanan energi untuk kedaulatan bangsa. Hal ini dilakukan dengan cara peningkatan produksi minyak dan gas, menjaga harga energi, dan percepatan transisi energi menuju energi bersih.

    Ketiga, Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk generasi unggul. Program MBG yang telah menjangkau seluruh provinsi, ditargetkan menyentuh 82,9 juta penerima manfaat, termasuk siswa, ibu hamil, dan balita. 

    Keempat, pendidikan bermutu untuk SDM berdaya saing global. Dengan alokasi anggaran Rp757,8 triliun, RAPBN 2026 mencatat rekor tertinggi dalam sejarah belanja pendidikan. Fokus utamanya meliputi peningkatan kualitas guru, pendidikan vokasi, dan kesesuaian kurikulum dengan dunia kerja. 

    Kelima, kesehatan berkualitas yang adil dan merata. Anggaran kesehatan untuk memperkuat efektivitas dan memperluas akses layanan asuransi kesehatan dengan Program Jaminan Kesehatan Nasional.

    Keenam, penguatan ekonomi rakyat melalui  KDMP. Ketujuh, pertahanan semesta untuk menjaga kedaulatan bangsa. Pemerintah akan memodernisasi alutsista, memperkuat komponen cadangan, serta mendukung industri strategis nasional dan kesejahteraan prajurit. 

    Kedelapan, percepatan investasi dan perdagangan global. Melalui peran Danantara, pemerintah memperkuat investasi produktif dan mewujudkan Indonesia lebih kuat dalam rantai pasok dunia.

  • Jejak 7 Perusahaan Peserta e-Auction Lelang 1,4 GHz: Telkom hingga Telemedia

    Jejak 7 Perusahaan Peserta e-Auction Lelang 1,4 GHz: Telkom hingga Telemedia

    Bisnis.com, JAKARTA— Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) melalui Tim Seleksi Pengguna Pita Frekuensi Radio 1,4 GHz mengumumkan tujuh perusahaan yang telah mengambil akun sistem lelang elektronik (e-auction) untuk seleksi pengguna pita frekuensi tersebut pada 2025.

    Ketujuh perusahaan itu adalah PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, PT XLSMART Telecom Sejahtera, PT Indosat Tbk, PT Telemedia Komunikasi Pratama, PT Netciti Persada, PT Telekomunikasi Selular, dan PT Eka Mas Republik. 

    Untuk mengetahui lebih jauh kapasitas dan posisi finansial para peserta, berikut kinerja pendapatan terakhir masing-masing perusahaan berdasarkan laporan resmi yang telah dipublikasikan:

    1. PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM)

    Telkom menjadi perusahaan dengan kinerja dan aset terbesar yang mengambil dokumen e-Auction. Telkom membukukan pendapatan Rp73 triliun pada semester I/2025,.

    Rinciannya, pendapatan telepon sebesar Rp3,07 triliun, interkoneksi Rp4,96 triliun, data-internet dan jasa teknologi Rp44,25 triliun, serta jaringan Rp1,84 triliun. Sementara itu, IndiHome menyumbang Rp13,25 triliun dan layanan lain Rp4,14 triliun.

    Telkom memiliki panjang serat optik 173.000-175.000 kilometer, yang tersebar di dalam dan luar negeri.

    2. PT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk. (EXCL) 

    PT XL Axiata Tbk. (EXCL) yang kini menjadi PT XLSMART Telecom Sejahtera, setelah bergabungnya PT Smartfren Telecom Tbk  mencatat pendapatan Rp8,6 triliun pada kuartal I/2025, naik 1,93% dibandingkan Rp8,43 triliun pada periode sama tahun lalu.

    Pendapatan tersebut ditopang jasa GSM mobile dan jaringan telekomunikasi senilai Rp8,47 triliun, serta managed service dan jasa teknologi informasi sebesar Rp125,8 miliar. Dari sisi aset, serat optik XLSMART mencapai 165.000 kilometer pada 2024. 

    3. PT Indosat Tbk (ISAT) / Indosat Ooredoo Hutchison (IOH)

    Indosat membukukan pendapatan Rp27,1 triliun pada semester I/2025, turun 3,1% YoY dari Rp27,9 triliun. Kontributor utama berasal dari seluler Rp22,7 triliun, MIDI Rp3,96 triliun, dan telekomunikasi tetap Rp398 miliar.

    Pendapatan seluler turun 3,6% YoY, terutama akibat penurunan pendapatan data, telepon, dan SMS, meski sedikit tertolong kenaikan jasa nilai tambah dan interkoneksi.

    4. PT Telemedia Komunikasi Pratama

    Perusahaan ini tidak merilis laporan keuangan rinci. Namun, mereka mengklaim telah menjangkau lebih dari 150 juta populasi di Pulau Jawa, 18.000 desa, 592 kota, dan membentangkan lebih dari 2.800 kilometer jaringan fiber optik.

    Telemedia merupakan anak usaha PT Solusi Sinergi Digital Tbk (Surge/WIFI). Surge membeli Telemedia dari YELO sekitar Rp20 miliar. 

    Dalam laporan semester I/2025, Surge membukukan pendapatan Rp513,4 miliar, naik 66,17% YoY dari Rp309 miliar.

    Pendapatan itu berasal dari iklan Rp232,8 miliar, bandwidth Rp241,2 miliar, sewa core Rp31,4 miliar, colocation Rp1,15 miliar, serta managed telco service Rp7,5 miliar.

    5. PT Netciti Persada

    Netciti tidak mencantumkan laporan kinerja keuangan di laman resminya. Perusahaan ini fokus menyediakan jaringan Fiber to the Home (FTTH) dan broadband ultra-cepat, dengan jangkauan di wilayah utama Indonesia seperti Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Timur, Bali, Medan, serta kawasan hunian seperti Alam Sutera dan Suvarna Sutera.

    6. PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel)

    Telkomsel melaporkan pendapatan Rp113,3 triliun sepanjang 2024, tumbuh 10,7% YoY. Bisnis digital mendominasi dengan kontribusi Rp102,9 triliun, naik 13,5% YoY. Rinciannya, layanan data Rp86,8 triliun dan digital service Rp16,1 triliun.

    7. PT Eka Mas Republik

    Perusahaan ini tidak merinci laporan keuangan. Eka Mas Republik merupakan entitas anak tidak langsung PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) melalui kepemilikan di PT DSSA Mas Sejahtera.