Category: Bisnis.com Tekno

  • Frasers Hospitality Berdayakan SDM dengan dengan Google Cloud AI

    Frasers Hospitality Berdayakan SDM dengan dengan Google Cloud AI

    Bisnis.com, SINGAPURA- Frasers Hospitality, unit bisnis Frasers Property Group yang mengelola apartment dan hotel residensial di hampir 40 kota, melakukan transformasi pemberdayaan sumber daya manusia dengan memanfaatkan kecerdasan buatan Google Cloud.

    Frasers Hospitality mengutamakan kualitas layanan, mulai dari pemeliharaan kamar hingga kesigapan staf, untuk memastikan kepuasan tamu, ulasan, reputasi brand, dan tingkat hunian.

    Seiring perkembangan portofolio bisnisnya, kebutuhan untuk mengorientasi dan melatih anggota tim baru juga meningkat. Permintaan ini didorong lebih lanjut oleh komitmen Frasers Hospitality terhadap pengembangan staf sehingga pelatihan berkelanjutan menjadi prioritas yang terus berkembang.

    Proses ini menjadi lebih rumit karena pembaruan fasilitas kamar, seperti mesin kopi atau mesin cuci, yang sering dilakukan untuk memenuhi ekspektasi di era modern.

    Setiap peralatan baru memerlukan prosedur pemasangan dan pemeliharaan baru. Akan tetapi, memperbarui prosedur operasional standar (SOP) secara manual di berbagai properti dan bahasa memakan waktu lama.

    Untuk mengatasinya, Frasers Hospitality mengikuti program AI Cloud Takeoff (AI CTO) dari Google Cloud dan bekerja sama dengan Kyndryl, yang merupakan partner Google Cloud, untuk mengembangkan aplikasi pembuatan SOP dan pusat informasi praktis berbasis agen AI.

    Aplikasi ini dibuat menggunakan platform Firebase Studio dan Vertex AI dari Google Cloud, serta Gemini API yang secara native bersifat multimodal. Aplikasi ini secara otomatis menganalisis video pelatihan praktik terbaik untuk membuat dokumen SOP dan diagram alur Business Process Model and Notation 2.0 (BPMN).

    Dokumen-dokumen ini diperiksa oleh manajer dan kemudian diberikan kepada staf dalam bentuk modul pelatihan melalui pusat informasi aplikasi. Untuk memastikan aksesibilitas di seluruh tenaga kerja multinasional Frasers Hospitality, aplikasi ini menyertakan fitur terjemahan bawaan yang didukung oleh Translation API dari Google Cloud.

    Solusi ini pertama kali diimplementasikan untuk properti Frasers Hospitality di Singapura dan akan secara bertahap diluncurkan di seluruh Asia Tenggara. Frasers Hospitality telah meraih banyak penghargaan industri yang mengakui dedikasinya dalam memberikan pelayanan luar biasa kepada tamu hotel. Implementasi solusi terbarunya pun turut memperkuat komitmen ini.

    Ian Loe, Managing Director Group Digital and Technology Frasers Property, mengatakan bahwa perusahaannya menggunakan komponen software Google Cloud yang mudah digunakan dan model Gemini 2.5 Flash berperforma sangat baik tanpa perlu penyesuaian (fine-tuning) apa pun.

    “Kami dapat beralih dari tahap mencari ide solusi ke tahap produksi hanya dalam waktu 6 pekan,” ujar Ian dalam acara bertajuk Let’s Talk Google Cloud di Singapura, Rabu (27/8/2025).

    Dengan AI, menurutnya, kemampuan untuk membuat dan menyebarkan dokumen prosedur yang mudah dipahami dari video dengan cepat telah mengubah cara perusahaan melatih staf secara fundamental.

    Dengan platform tersebut, Frasers Hospitality bertransisi ke program pengembangan staf yang terstruktur dan terukur untuk memastikan pengalaman tamu yang konsisten di seluruh portofolio perhotelan.

    “Kami juga mengeksplorasi penggunaannya dalam pengelolaan fasilitas di seluruh portofolio kelas multi-aset kami yang lebih luas,” ujarnya.

    Saat ini, Frasers Hospitality sedang menguji coba fitur yang dapat mengubah SOP berbasis teks menjadi gambar bergerak dengan sulih suara, karena format visual lebih mudah dipahami oleh staf tertentu. Fase berikutnya ini akan tetap bersifat eksploratif dan berfokus pada hasil praktis.

    Properti Frasers Hospitality di Singapura meliputi Capri by Fraser, China Square, Fraser Residence Orchard, Fraser Residence River Promenade, dan Fraser Suites Singapore.

    Adapun di Indonesia mencakup Fraser Place Setiabudi Jakarta, Fraser Residence Menteng Jakarta, dan Fraser Residence Sudirman Jakarta. Capri by Fraser Karet Kuningan dijadwalkan dibuka pada kuartal pertama 2027, sedangkan Fraser Suites Kebon Melati Jakarta dijadwalkan dibuka pada kuartal kedua 2028.

  • Gill Capital Angkat Standar Penemuan Produk dengan AI Gloogle Cloud

    Gill Capital Angkat Standar Penemuan Produk dengan AI Gloogle Cloud

    Bisnis.com, SINGAPURA – Gill Capital, distributor brand ritel terkemuka, menjalankan proyek inovasi kecerdasan buatan dari Google Cloud untuk mengatasi salah satu sumber frustrasi terbesar pembeli online, yakni kotak penelusuran yang tidak memahami mereka.

    Victor Siow, Group Chief Data and Analytics Officer Gill Capital Group, mengatakan bahwa perusahaan menciptakan konsep ritel yang inovatif dan dilokalkan untuk brand dalam portofolionya untuk sukses di Asia Tenggara. 

    “Meskipun teknologi penelusuran telah berkembang dari pencocokan kata kunci menjadi penelusuran semantik dan agentik, masih banyak peritel online yang belum mengikuti perkembangan ini,” ujarnya di acara bertajuk Let’s Talk Google Cloud di Singapura, Rabu (27/8/2025).

    Dengan Google Cloud, Gill Capital memanfaatkan komponen dasar yang juga mendukung Google Search saat ini untuk meraih keunggulan kompetitif. Dengan membumikan model penalaran terbaik di kelasnya, seperti Gemini 2.5 Flash pada sumber data perusahaan, Gill Capital juga dapat memastikan agen AI-nya memberikan output yang relevan dan akurat. 

    Sebagai bagian dari strategi kecerdasan buatan, Gill Capital kini memperluas penggunaan penelusuran dan percakapan horizontal ini ke merek lain sekaligus mencari penerapan yang baru di bidang-bidang penting seperti pengoptimalan rantai pasok.

    Gill Capital Group telah bertindak proaktif untuk menawarkan pengalaman penemuan produk omnichannel secara transformatif, di saat kebanyakan industri masih mengandalkan fungsi penelusuran situs dengan pencocokan kata kunci yang kaku dan tak mampu memahami maksud pembeli yang sesungguhnya. 

    Pembeli datang dengan kebutuhan spesifik, tetapi malah mendapatkan hasil yang tidak relevan, atau jalan buntu yang bertuliskan, “Tidak ditemukan hasil.” Ujungnya bukan hanya ketidaknyamanan, tetapi juga titik kritis, yakni hilangnya potensi penjualan.

    Dengan memanfaatkan AI generatif (gen AI), Gill Capital telah menetapkan standar baru untuk brand global yang dikelolanya di Asia Tenggara, seperti H&M, ALO, dan On Running.

    Melalui program AI Cloud Takeoff (AI CTO) dari Google Cloud, Gill Capital telah menjalankan sejumlah proyek inovasi AI. Salah satunya adalah dengan mengintegrasikan agen penelusuran berteknologi AI generatif ke dalam situs dan aplikasi e-commerce (iOS, Android) untuk H&M Indonesia, dan H&M Thailand.

    Dibangun menggunakan Vertex AI Search for Commerce, agen AI ini memahami maksud sebenarnya di balik kueri penelusuran dalam bahasa natural, apakah dalam bahasa Inggris maupun bahasa lokal. Agen juga dapat memahami kebutuhan pelanggan, meskipun ada kesalahan ketik.

    Dengan berfokus pada makna kata, bukan hanya kata kunci, agen AI ini menampilkan hasil yang relevan secara kontekstual. Di backend, agen juga secara otomatis menganalisis dan mengatur katalog produk yang sangat beragam, sehingga staf tidak perlu lagi melakukan tugas yang membosankan, yaitu meneliti dan menambahkan kata kunci ke setiap produk.
     
    Bukan hanya itu, Gill Capital juga mengintegrasikan agen percakapan (conversational agent) ke dalam platform ini. Agen yang juga dikembangkan menggunakan Vertex AI Search for Commerce ini bertindak sebagai asisten belanja virtual, yang menampilkan rekomendasi produk yang dipersonalisasi melalui percakapan multi-turn. 

    Solusi ini juga membantu pelanggan untuk tugas yang lebih kompleks seperti memeriksa apakah sebuah item tersedia di toko H&M terdekat—menghubungkan ranah digital dan fisik secara lancar—atau menjawab pertanyaan seperti, “Seperti apa kebijakan pengembalian barang ini?”
     
    Setelah menguji coba kedua solusi ini dengan sekelompok pengguna awal, Gill Capital telah memvalidasi keefektifannya dalam meningkatkan engagement dan penjualan. Mereka saat ini sudah berencana meluncurkan fitur ini untuk H&M Indonesia dan H&M Thailand di akhir tahun ini.

  • Gill Capital Angkat Standar Penemuan Produk dengan AI Gloogle Cloud

    Gill Capital Angkat Standar Penemuan Produk dengan AI Google Cloud

    Bisnis.com, SINGAPURA – Gill Capital, distributor brand ritel terkemuka, menjalankan proyek inovasi kecerdasan buatan dari Google Cloud untuk mengatasi salah satu sumber frustrasi terbesar pembeli online, yakni kotak penelusuran yang tidak memahami mereka.

    Victor Siow, Group Chief Data and Analytics Officer Gill Capital Group, mengatakan bahwa perusahaan menciptakan konsep ritel yang inovatif dan dilokalkan untuk brand dalam portofolionya untuk sukses di Asia Tenggara. 

    “Meskipun teknologi penelusuran telah berkembang dari pencocokan kata kunci menjadi penelusuran semantik dan agentik, masih banyak peritel online yang belum mengikuti perkembangan ini,” ujarnya di acara bertajuk Let’s Talk Google Cloud di Singapura, Rabu (27/8/2025).

    Dengan Google Cloud, Gill Capital memanfaatkan komponen dasar yang juga mendukung Google Search saat ini untuk meraih keunggulan kompetitif. Dengan membumikan model penalaran terbaik di kelasnya, seperti Gemini 2.5 Flash pada sumber data perusahaan, Gill Capital juga dapat memastikan agen AI-nya memberikan output yang relevan dan akurat. 

    Sebagai bagian dari strategi kecerdasan buatan, Gill Capital kini memperluas penggunaan penelusuran dan percakapan horizontal ini ke merek lain sekaligus mencari penerapan yang baru di bidang-bidang penting seperti pengoptimalan rantai pasok.

    Gill Capital Group telah bertindak proaktif untuk menawarkan pengalaman penemuan produk omnichannel secara transformatif, di saat kebanyakan industri masih mengandalkan fungsi penelusuran situs dengan pencocokan kata kunci yang kaku dan tak mampu memahami maksud pembeli yang sesungguhnya. 

    Pembeli datang dengan kebutuhan spesifik, tetapi malah mendapatkan hasil yang tidak relevan, atau jalan buntu yang bertuliskan, “Tidak ditemukan hasil.” Ujungnya bukan hanya ketidaknyamanan, tetapi juga titik kritis, yakni hilangnya potensi penjualan.

    Dengan memanfaatkan AI generatif (gen AI), Gill Capital telah menetapkan standar baru untuk brand global yang dikelolanya di Asia Tenggara, seperti H&M, ALO, dan On Running.

    Melalui program AI Cloud Takeoff (AI CTO) dari Google Cloud, Gill Capital telah menjalankan sejumlah proyek inovasi AI. Salah satunya adalah dengan mengintegrasikan agen penelusuran berteknologi AI generatif ke dalam situs dan aplikasi e-commerce (iOS, Android) untuk H&M Indonesia, dan H&M Thailand.

    Dibangun menggunakan Vertex AI Search for Commerce, agen AI ini memahami maksud sebenarnya di balik kueri penelusuran dalam bahasa natural, apakah dalam bahasa Inggris maupun bahasa lokal. Agen juga dapat memahami kebutuhan pelanggan, meskipun ada kesalahan ketik.

    Dengan berfokus pada makna kata, bukan hanya kata kunci, agen AI ini menampilkan hasil yang relevan secara kontekstual. Di backend, agen juga secara otomatis menganalisis dan mengatur katalog produk yang sangat beragam, sehingga staf tidak perlu lagi melakukan tugas yang membosankan, yaitu meneliti dan menambahkan kata kunci ke setiap produk.
     
    Bukan hanya itu, Gill Capital juga mengintegrasikan agen percakapan (conversational agent) ke dalam platform ini. Agen yang juga dikembangkan menggunakan Vertex AI Search for Commerce ini bertindak sebagai asisten belanja virtual, yang menampilkan rekomendasi produk yang dipersonalisasi melalui percakapan multi-turn. 

    Solusi ini juga membantu pelanggan untuk tugas yang lebih kompleks seperti memeriksa apakah sebuah item tersedia di toko H&M terdekat—menghubungkan ranah digital dan fisik secara lancar—atau menjawab pertanyaan seperti, “Seperti apa kebijakan pengembalian barang ini?”
     
    Setelah menguji coba kedua solusi ini dengan sekelompok pengguna awal, Gill Capital telah memvalidasi keefektifannya dalam meningkatkan engagement dan penjualan. Mereka saat ini sudah berencana meluncurkan fitur ini untuk H&M Indonesia dan H&M Thailand di akhir tahun ini.

  • Gill Capital Angkat Standar Penemuan Produk dengan AI Gloogle Cloud

    Gill Capital Angkat Standar Penemuan Produk dengan AI Google Cloud

    Bisnis.com, SINGAPURA – Gill Capital, distributor brand ritel terkemuka, menjalankan proyek inovasi kecerdasan buatan dari Google Cloud untuk mengatasi salah satu sumber frustrasi terbesar pembeli online, yakni kotak penelusuran yang tidak memahami mereka.

    Victor Siow, Group Chief Data and Analytics Officer Gill Capital Group, mengatakan bahwa perusahaan menciptakan konsep ritel yang inovatif dan dilokalkan untuk brand dalam portofolionya untuk sukses di Asia Tenggara. 

    “Meskipun teknologi penelusuran telah berkembang dari pencocokan kata kunci menjadi penelusuran semantik dan agentik, masih banyak peritel online yang belum mengikuti perkembangan ini,” ujarnya di acara bertajuk Let’s Talk Google Cloud di Singapura, Rabu (27/8/2025).

    Dengan Google Cloud, Gill Capital memanfaatkan komponen dasar yang juga mendukung Google Search saat ini untuk meraih keunggulan kompetitif. Dengan membumikan model penalaran terbaik di kelasnya, seperti Gemini 2.5 Flash pada sumber data perusahaan, Gill Capital juga dapat memastikan agen AI-nya memberikan output yang relevan dan akurat. 

    Sebagai bagian dari strategi kecerdasan buatan, Gill Capital kini memperluas penggunaan penelusuran dan percakapan horizontal ini ke merek lain sekaligus mencari penerapan yang baru di bidang-bidang penting seperti pengoptimalan rantai pasok.

    Gill Capital Group telah bertindak proaktif untuk menawarkan pengalaman penemuan produk omnichannel secara transformatif, di saat kebanyakan industri masih mengandalkan fungsi penelusuran situs dengan pencocokan kata kunci yang kaku dan tak mampu memahami maksud pembeli yang sesungguhnya. 

    Pembeli datang dengan kebutuhan spesifik, tetapi malah mendapatkan hasil yang tidak relevan, atau jalan buntu yang bertuliskan, “Tidak ditemukan hasil.” Ujungnya bukan hanya ketidaknyamanan, tetapi juga titik kritis, yakni hilangnya potensi penjualan.

    Dengan memanfaatkan AI generatif (gen AI), Gill Capital telah menetapkan standar baru untuk brand global yang dikelolanya di Asia Tenggara, seperti H&M, ALO, dan On Running.

    Melalui program AI Cloud Takeoff (AI CTO) dari Google Cloud, Gill Capital telah menjalankan sejumlah proyek inovasi AI. Salah satunya adalah dengan mengintegrasikan agen penelusuran berteknologi AI generatif ke dalam situs dan aplikasi e-commerce (iOS, Android) untuk H&M Indonesia, dan H&M Thailand.

    Dibangun menggunakan Vertex AI Search for Commerce, agen AI ini memahami maksud sebenarnya di balik kueri penelusuran dalam bahasa natural, apakah dalam bahasa Inggris maupun bahasa lokal. Agen juga dapat memahami kebutuhan pelanggan, meskipun ada kesalahan ketik.

    Dengan berfokus pada makna kata, bukan hanya kata kunci, agen AI ini menampilkan hasil yang relevan secara kontekstual. Di backend, agen juga secara otomatis menganalisis dan mengatur katalog produk yang sangat beragam, sehingga staf tidak perlu lagi melakukan tugas yang membosankan, yaitu meneliti dan menambahkan kata kunci ke setiap produk.
     
    Bukan hanya itu, Gill Capital juga mengintegrasikan agen percakapan (conversational agent) ke dalam platform ini. Agen yang juga dikembangkan menggunakan Vertex AI Search for Commerce ini bertindak sebagai asisten belanja virtual, yang menampilkan rekomendasi produk yang dipersonalisasi melalui percakapan multi-turn. 

    Solusi ini juga membantu pelanggan untuk tugas yang lebih kompleks seperti memeriksa apakah sebuah item tersedia di toko H&M terdekat—menghubungkan ranah digital dan fisik secara lancar—atau menjawab pertanyaan seperti, “Seperti apa kebijakan pengembalian barang ini?”
     
    Setelah menguji coba kedua solusi ini dengan sekelompok pengguna awal, Gill Capital telah memvalidasi keefektifannya dalam meningkatkan engagement dan penjualan. Mereka saat ini sudah berencana meluncurkan fitur ini untuk H&M Indonesia dan H&M Thailand di akhir tahun ini.

  • APJII Dorong Skema Berbagi Infrastruktur Pasif untuk Efisiensi Bisnis

    APJII Dorong Skema Berbagi Infrastruktur Pasif untuk Efisiensi Bisnis

    Bisnis.com, JAKARTA— Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mendorong adanya infrastruktur sharing seperti tiang dan lorong kabel bawah tanah (ducting). 

    Ketua Umum APJII, Muhammad Arif, menyoroti jumlah penyelenggara jasa internet (ISP) di Indonesia yang terus bertambah dan kini telah mencapai sekitar 1.300. Namun, pertumbuhan jumlah ISP tersebut justru menimbulkan tantangan baru, terutama terkait persaingan harga yang semakin ketat dan kesulitan dalam menjaga kualitas layanan.

    “Jumlah ISP di Indonesia sudah sangat banyak ya. Sudah sekitar 1.300. Kenyataannya, masalahnya infrastruktur yang ada di Indonesia ini jadi menumpuk-numpuk, dan persaingan harga yang semakin ketat,“ kata Arif dalam acara Digital Transformation Summit 2025 (DTS) di Jakarta pada Selasa (26/8/2025).

    Menurutnya, banyak ISP masih berfokus pada area yang sama, sehingga persaingan hanya terkonsentrasi pada wilayah tertentu. Padahal, pemerataan infrastruktur menjadi kunci agar masyarakat di berbagai daerah bisa menikmati layanan internet dengan kualitas yang baik.

    “Memang harusnya masalah konsep infrastruktur sharing ini sudah harus kita benar-benar dorong,” katanya.

    Arif juga menyoroti regulasi yang ada saat ini belum sepenuhnya mendukung semangat infrastructure sharing. Padahal, tanpa kolaborasi, ISP akan sulit meningkatkan kualitas layanan di tengah tekanan margin usaha yang semakin tipis.

    Lebih jauh, dia mengungkapkan kecepatan internet Indonesia masih tertinggal dibandingkan negara lain. Rata-rata kecepatan internet di Indonesia baru berkisar 25–30 Mbps, sementara negara lain sudah melampaui 100 Mbps.

    Kondisi pasar ISP yang sudah terlalu jenuh membuat banyak penyelenggara sulit melakukan investasi pada teknologi baru, termasuk pengembangan jaringan 5G.

    Karena itu, APJII mendorong agar para ISP bisa mulai memikirkan strategi kolaborasi agar lebih efisien dalam operasional dan tetap mampu bertahan menghadapi perubahan zaman.

    “Jadi memang bener ya, saya bilang seluruh teman-teman ISP yang banyak kalau ya kita udah saatnya untuk mengeluarkan kekuatan bergabung mengefisiensikan operasional kita. Sehingga kita masih bisa kuat bertahan di tempuran perubahan zaman. Kalau enggak ya ini akan tinggal tunggu waktu,” ungkapnya.

    Sebelumnya, APJII juga mengusulkan moratorium penyelenggara ISP di Indonesia, karena jumlahnya saat ini dinilai terlalu banyak.  Menurut Arif, langkah tersebut diharapkan dapat menata industri telekomunikasi, khususnya bisnis ISP, sehingga para penyelenggara mampu meningkatkan kualitas layanan.

    “Dan juga kualitas dari servisnya kepada konsumen dalam hal ini masyarakat,” katanya.

  • Indosat dan Dream Forge Creation Perkuat Bisnis Pengembangan dan Distribusi Gim

    Indosat dan Dream Forge Creation Perkuat Bisnis Pengembangan dan Distribusi Gim

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Indosat Tbk. (ISAT) dan PT Dream Forge Creation (DFC), perusahaan game developer dan publisher asal Indonesia, menjalin kerja sama strategi untuk memperkuat bisnis pengembangan dan distribusi gim daring. 

    Melalui kolaborasi ini, Indosat akan menjadi mitra resmi distribusi gim yang dirilis DFC, salah satunya lewat program bundling paket data yang dirancang khusus agar masyarakat Indonesia dapat menikmati pengalaman bermain game yang lebih mudah dan terjangkau.

    Director & CFO Indosat Nicky Lee mengatakan perusahaan terbuka untuk bekerja sama dengan siapapun untuk membuka peluang bisnis yang lebih besar. Layanan business to business (B2B) Indosat sangat beragam mulai dari kecerdasan buatan, data center, hingga layanan lainnya. 

    “Indosat adalah mitra terbaik di Indonesia,” kata Nicky Lee di Jakarta, Rabu (27/8/2025). 

    SVP Head of B2B Regional & Education Segmen Indosat Sonata Suratman mengatakan Indosat dan Dream Forge memiliki misi yang sama. Kerja sama yang terjalin diharapkan turut menggerakan ruang ekonomi digital Tanah Air. 

    Ekosistem yang dimiliki Indosat, siap membantu dalam mendorong industri gim Tanah Air makin berkembang dengan kehadiran pemain lokal. 

    “Talenta digital akan berkembang, rantai pasok gim menjadi lebih kuat, dan kualitas layanan berada pada level tertinggi. Kontibusi ini yang coba kami bawa bersama mitra kami Dream Forge Creation,” kata Sonata. 

    Diketahui pada semester I/2025, Indosat melaporkan total pelanggan sebanyak 95,7 juta pada semester I/2025. Indosat melayani puluhan juta pelanggan tersebut 203.000 unit yang tersebar mulai dari Sumatra hingga Papua. 

    Sementara itu, Director of PT. Dream Forge Creation Indonesia Yu Kun mengatakan Dream Forge Creation memiliki komitmen jangka panjang untuk ikut berkontribusi dalam pengembangan industri game Indonesia.

    Melalui kerja sama dengan Indosat, perusahaan ingin membuka lebih banyak kesempatan bagi anak-anak muda dan komunitas indie developer untuk berkembang melalui program-program inkubasi dan kolaborasi yang dijalankan.

    “Sejalan dengan semangat memajukan talenta lokal, kami juga tengah menyiapkan platform digital yang dapat membantu para developer memasarkan game mereka dengan lebih cepat dan efisien, setelah melalui proses kurasi dari tim internal kami,” ujar Yu. 

    DFC juga menegaskan akan mengembangkan gim yang ramah anak sejalan dengan visi pemerintah mengenai pengembangan gim. 

    “Selain menghadirkan game yang seru dan relevan dengan tren, kami juga berkomitmen untuk mengembangkan game yang ramah anak. kami percaya kerja sama ini menghadirkan model distribusi baru yang lebih dekat dengan kebutuhan gamer, sekaligus terjangkau untuk masyarakat luas,” tambah Yu.

    Head of Marketing & Community Dream Forge Creation Salman Farouk Al Hakim mengatakan alasan perusahaan memilih bekerja sama dengan Indosat, selain karena persamaan visi-misi, juga disebabkan banyaknya pengguna Dream Forge yang menggunakan provider Indosat- Bima+. Sebanyak 45% pemain gim Dream Forge menggunakan jaringan Indosat-Tri.

    Pada tahap awal, kerja sama keduanya melalui penyediaan paket khusus. Namun, dalam perkembangannya kerja sama akan diperluas, dengan rencana membentuk game Hub. Indosat memiliki komunitas yang cukup kuat 

  • Agate Berencana Rilis Game Ramah Anak di Tengah Marak Kasus Roblox

    Agate Berencana Rilis Game Ramah Anak di Tengah Marak Kasus Roblox

    Bisnis.com, JAKARTA— Pengembang game lokal asal Bandung, Agate International, mengungkapkan keinginannya untuk membuat game yang ramah anak. 

    CEO Agate International, Shieny Aprilia mengakui saat ini Agate memang belum banyak menggarap gim untuk anak-anak di bawah usia 13 tahun. Namun, rencana itu sudah masuk dalam pipeline pengembangan.

    “Cuman di bawah 13 sih memang kami belum terlalu ada. Saat ini sekarang lagi digodok juga sih game yang memang khusus untuk anak-anak gitu,” kata Shieny ditemui usai acara Digital Transformation Summit 2025 (DTS) di Jakarta pada Selasa (26/8/2025).

    Shieny mengungkapkan pentingnya sistem rating gim yang sesuai agar anak tidak terpapar konten di luar batas usianya. Dia mengatakan pihaknya selalu mematuhi sistem rating gim di negara tempat gim dirilis.

    Saat ini, game buatan Agate sebagian besar ditujukan untuk pemain berusia 13 tahun ke atas. Shieny menekankan, perhatian terhadap isu gim ramah anak bukan semata urusan bisnis, melainkan juga bagian dari tanggung jawab moral.

    “Tapi sangat concern juga sih ke situ [isu game tidak ramah anak]. Karena kan itu tanggung jawab moral juga ya. Saya juga orang tua gitu kan. Saya juga engga mau anak saya main game yang enggak sesuai umur sih gitu,” katanya.

    Agate mengungkap rencana pengembangan game ramah anak setelah ramai pemberitaan soal Roblox.  Game Roblox sempat menjadi sorotan lantaran dinilai berbahaya bagi anak. Bahkan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti sempat mengimbau agar anak-anak menghindari permainan yang dinilai tidak mendidik, termasuk yang mengandung unsur kekerasan, termasuk Roblox. 

    Di sisi lain, Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid juga meminta pengembang game Roblox untuk memperbaiki sistem dalam platform-nya agar sesuai dengan aturan perlindungan anak yang berlaku di Indonesia.

  • XLSMART Layani 82,6 Juta Pelanggan Semester I/2025, BTS Tumbuh jadi 209.820 Unit

    XLSMART Layani 82,6 Juta Pelanggan Semester I/2025, BTS Tumbuh jadi 209.820 Unit

    Bisnis.com, JAKARTA— PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk. (XLSMART) mencatat lompatan jumlah pelanggan pada kuartal II/2025 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. 

    Dalam presentasi korporasi, dikutip Rabu (27/8/2025), jumlah pelanggan seluler perseroan mencapai sebanyak 82,6 juta pada periode tersebut. 

    Angka tersebut meningkat sekitar 41% apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yakni 58,5 juta pelanggan.

    Pertumbuhan terbesar datang dari pelanggan prabayar yang naik 41,8% menjadi 80,7 juta, sedangkan pelanggan pascabayar mencapai 1,9 juta pelanggan atau naik dari 1,6 juta pada kuartal II/2024. 

    Peningkatan jumlah pelanggan ini juga diikuti lonjakan trafik data sebesar 34% menjadi 3.817 petabyte (PB) pada kuartal II/2025, dan naik lagi 26% menjadi 6.665 PB pada semester pertama 2025.

    Selain itu, jumlah pelanggan fixed broadband (FBB)  tumbuh signifikan, dari hanya 0,27 juta pada kuartal II 2024 menjadi 1,02 juta pelanggan di kuartal I/2025, atau melonjak 268%. Namun sedikit turun menjadi 0,98 juta pada kuartal II/2025). 

    Dari sisi infrastruktur, XLSMART memiliki total BTS mencapai 209.820 unit pada kuartal II/2025. Angka tersebut naik 28% apabila dibandingkan tahun sebelumnya yakni 163.884 unit. 

    Jumlah BTS 4G tercatat tumbuh menjadi 160.341 unit, sementara BTS 2G sebanyak 49.471 unit. XL SMART juga mencatat 156 kota baru kini dapat mengakses layanan dengan dukungan lebih dari 11.000 site tambahan.

    Sebelumnya, XLSMART membukukan total pendapatan sebesar Rp10,50 triliun pada semester I/2025. Nilai tersebut meningkat 22% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (YoY). 

    Perusahaan juga mencatat EBITDA yang dinormalisasi (Normalized EBITDA) sebesar Rp4,97 triliun dengan normalized EBITDA margin 47%, dan laba bersih yang dinormalisasi (Normalized PAT) sebesar Rp313 miliar. Sedangkan kontribusi pendapatan layanan data dan digital pada total pendapatan mencapai lebih dari 91%. 

    Adapun secara keseluruhan pendapatan XLSMART pada semester I/2025 mencapai Rp19,10 trlliun.

    Presiden Direktur & CEO XLSMART Rajeev Sethi mengatakan kuartal II/2025 menjadi tonggak penting bagi XLSMART. Dua setengah bulan setelah proses merger dilakukan, perusahaan menghadapi tantangan eksternal maupun internal. 

    “Secara eksternal, industri masih diwarnai kompetisi yang ketat, sementara secara internal, kami perlu memastikan operasional perusahaan tetap solid sehingga layanan kepada pelanggan tetap optimal,” kata Rajeev dikutip Rabu (27/8/2025)

    Rajeev mengatakan XLSMART juga terus fokus melakukan konsolidasi dan integrasi di berbagai lini agar kinerja perusahaan tetap berada di jalur yang tepat (on track).

    Menurut Rajeev, sejumlah pencapaian penting telah terwujud pada kuartal kedua pasca merger, di antaranya terciptanya skala bisnis yang makin besar, integrasi jaringan yang terus berlangsung sesuai rencana, serta meningkatnya pengalaman pelanggan. 

  • Kelola Interaksi Pelanggan Pakai AI, Braze Pastikan Data Pengguna Aman

    Kelola Interaksi Pelanggan Pakai AI, Braze Pastikan Data Pengguna Aman

    Bisnis.com, JAKARTA— Braze, platform yang fokus pada pengelolaan interaksi pengguna, menerapkan sistem zero copy data untuk menjaga kerahasiaan pelanggan korporasi. 

    Braze adalah perusahaan dengan model business to business (B2B). Perusahaan ini memiliki fokus membantu korporasi dalam berinteraksi dengan para pelanggan sehingga hubungan klien dengan penggunanya lebih erat dan terpersonalisasi. 

    Country Director Braze Indonesia Franz Sihaloho menjelaskan dalam memberikan layanan, keamanan data pelanggan menjadi perhatian utama perusahaan. Braze memastikan data pengguna tidak tersimpan di sistem perusahaan.

    “Mengenai data security-nya. Jadi, we allow zero copy data. Artinya datanya tidak di-copy. Itu makanya kayak BCA Digital, itu sudah menggunakan Braze sejak 3,5 tahun yang lalu,” kata Franz dalam Media Briefing and Small Group Media Interview-Grow with Braze di Jakarta pada Rabu (27/8/2025). 

    Dia menambahkan sebagai perusahaan yang melayani sektor krusial seperti perbankan,  Braze telah memiliki data center di dalam negeri.

    Perusahaan baru mengoperasikan pusat datanya di Indonesia pada awal Juni 2025. Braze memastikan data pelanggan klien hanya melewati proses analisis tanpa tersimpan. 

    “Jadi, datanya tidak disimpan, hanya lewat diproses saja. Datanya kan besar sekali, kemudian ada insights-nya, lakukan segmentasi dan personalisasi tadi. Tidak ada datanya disimpan sama sekali,” ungkapnya.

    Selain perbankan, Braze juga mendukung beberapa sektor antara lain telekomunikasi, fintech, makanan dan minuman, hingga agen perjalanan online. Lebih jauh, Franz mengatakan kecerdasan buatan (AI) menjadi pilar utama untuk mendukung personalisasi pada platform Braze. 

    “Nah teknologi AI itu digunakan untuk apa? Pertama, untuk personalisasi. Personalisasi artinya, message-nya yang diterima pelanggan itu bisa berbeda tergantung segmennya,” katanya.

    Sementara itu, Shahid Nizami, Wakil Presiden APAC & GCC Braze, menyebutkan, Indonesia merupakan pasar penting sehingga perusahaan terus menambah investasi dan memperluas tim lokal yang juga melayani klien di kawasan Asia Pasifik.

    Braze baru-baru ini memperkenalkan teknologi AI Decisioning yang disebut mampu menghadirkan segmentasi hingga ke level individu (segment of one). Menurutnya, teknologi ini dapat membantu brand menghadirkan kampanye hyper-personalized. 

    “Jadi, ini adalah motor kekuatan yang sangat tinggi, yang akan membantu membuat kampanye yang sangat personal bagi pelanggan. Jadi, kita ingin membawa teknologi ini ke Indonesia,” katanya.

    Shahid menegaskan, Braze berkomitmen untuk terus meluncurkan teknologi baru. 

    “Kedepannya, Braze juga berkomitmen untuk terus meluncurkan teknologi-teknologi terbaru,” kata Nizami.

    Investasi di Indonesia

    Braze memperkenalkan layanan teknologi customer engagement berbasis AI untuk meningkatkan produktivitas bisnis dan membantu bisnis semakin kompetitif.

    Nizami mengatakan Indonesia sebagai salah satu ekonomi digital paling dinamis di kawasan Asia Tenggara, dan menjadi pasar yang penting bagi Braze. 

    “Seiring dengan misi transformasi digital di Indonesia, kami melihat peluang besar untuk memanfaatkan AI dalam memperkuat hubungan antara bisnis dan pelanggan,” kata Nizami. 

    Nizami menekankan Braze berkomitmen untuk berinvestasi dalam perjalanan pengembangan digital Indonesia tetap kuat. Salah satunya diwujudkan lewat pembangunan data center pada Juni lalu.

    “Menyusul peluncuran data center lokal kami sebelumnya, kami juga menghadirkan best practice global dan solusi inovatif yang membantu perusahaan serta UMKM di Indonesia,” kata Nizami. 

  • WIFI Masih Kaji Dokumen Tender

    WIFI Masih Kaji Dokumen Tender

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Solusi Sinergi Digital Tbk. (WIFI) masih mempelajari dokumen lelang frekuensi 1,4 GHz. Nilai dasar lelang hingga persyaratan per regional tertulis di dalam dokumen. 

    WIFI melalui anak usahanya, PT Telemedia Komunikasi Pratama, mengambil akun e-Auction dan dokumen sebagai salah satu syarat untuk ikut lelang frekuensi.

    Sejumlah persyaratan dan harga dasar lelang spektrum 1,4 GHz tertera pada dokumen tersebut. Setelah mendapat akun dan menggenggam dokumen, peserta dapat memilih untuk terlibat aktif dalam lelang atau mundur.

    Mengenai keikutsertaan  pada lelang 1,4 GHz setelah mengambil e-Auction dan mengetahui nilai dasar lelang yang disyaratkan, Direktur Utama WIFI Yune Marketatmo mengatakan perusahaan masih mendalami dan mempelajari dokumen tersebut. Yune belum memberi kepastian apakah WIFI akan lanjut hingga tahap penawaran. 

    Perusahaan mempelajari ketentuan-ketentuan yang disyaratkan untuk mendapatkan izin penggunaan frekuensi pada masing-masing regional. 

    “Kami masih mengkaji dokumen lelang 1,4 GHz beserta ketentuan di setiap regional,” kata Yune. 

    Mengenai rencana penggelaran layanan internet seharga Rp100.000 dengan kecepatan hingga 100 Mbps, kata Yune, keputusan tersebut diambil sesuai dengan aturan pemerintah, dan komitmen perusahaan untuk menghadirkan layanan yang terjangkau bagi warga Indonesia. 

    “Tentu saja keputusan yang akan diambil mengikuti aturan pemerintah, serta fokus pada komitmen kami untuk menghadirkan internet berkualitas dengan harga terjangkau bagi seluruh masyarakat Indonesia,” kata Yune. 

    Sebelumnya Komdigi melalui Tim Seleksi Pengguna Frekuensi 1,4 GHz mengumumkan daftar penyelenggara telekomunikasi yang telah mengambil akun sistem lelang elektronik (e-auction) untuk seleksi pengguna pita frekuensi tersebut pada 2025.

    Terdapat tujuh perusahaan yang mengikuti lelang, yakni PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, PT XLSMART Telecom Sejahtera, PT Indosat Tbk, PT Telemedia Komunikasi Pratama, PT Netciti Persada, PT Telekomunikasi Selular, dan PT Eka Mas Republik.

    Daftar ini tercantum dalam Pengumuman Pengambilan Akun e-Auction pada Seleksi Pengguna Pita Frekuensi Radio 1,4 GHz untuk Layanan Akses Nirkabel Pitalebar (Broadband Wireless Access/BWA) Tahun 2025 yang dipublikasikan di laman resmi Komdigi pada Kamis (14/8/2025).

    Selain itu para peserta juga telah mengantongi keterangan harga dan persyaratan untuk ikut lelang 1,4 GHz. Informasi yang beredar nilai dasar lelang untuk regional I dibuka dengan harga Rp230 miliar. Wilayah layanan regional I meliputi Pulau Jawa, Maluku, dan Papua.