Category: Bisnis.com Tekno

  • Satu Dekade BATIC; Telkom Targetkan Indonesia Jadi Pusat Inovasi Berbasis AI

    Satu Dekade BATIC; Telkom Targetkan Indonesia Jadi Pusat Inovasi Berbasis AI

    Bisnis.com, DENPASAR – Event Bali Annual Telkom International Conference (BATIC) edisi ke-10 PT Telekomunikasi Indonesia Internasional (Telin), anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) resmi dibuka pada Rabu (27/8/2025) di The Westin Resort, Nusa Dua, Bali.

    Event ini mengangkat tema “Igniting Tomorrow’s Digital Evolution – Change the Way You Connect, Power the Digital Shift”, mencerminkan peran BATIC dalam mendorong inovasi dan menentukan arah industri. Rangkaian diskusi menarik pun akan terbagi dalam dua sesi utama. 

    Pada hari pertama, konferensi akan mengangkat topik Laying the Digital Foundation dan rangkaian selanjutnya bertajuk “Unveiling Technology in Shaping Today’s World”, memberikan wawasan mendalam kepada peserta mengenai infrastruktur bawah laut, edge computing, manajemen traffic berbasis Artificial Intelligence, serta teknologi baru yang menjadi kunci masa depan industri.

    CEO Telin Budi Satria Dharma Purba, menegaskan relevansi global BATIC sebagai wadah ekosistem digital. “BATIC adalah tempat terjalinnya koneksi strategis, sebuah platform regional untuk kolaborasi ekosistem digital terpercaya dimana inovasi dan bisnis bertemu. Dari infrastruktur bawah laut, data center terdistribusi, hingga manajemen traffic berbasis AI, kami memfasilitasi diskusi yang paling penting bagi masa depan telekomunikasi. Di edisi ke-10 ini, BATIC telah berkembang lima kali lipat, mencerminkan kredibilitas dan relevansi platform kami di tingkat global,” kata Budi.

    Selain konferensi, BATIC 2025 juga menghadirkan eksibisi dari perusahaan teknologi dan telekomunikasi terkemuka, forum eksekutif, serta pengalaman networking yang dirancang khusus untuk meningkatkan kolaborasi. Peserta juga dapat mengikuti berbagai aktivitas sosial dan budaya yang menampilkan warisan kekayaan budaya Bali.

    BATIC 2025 berlangsung hingga 29 Agustus dengan agenda hari kedua bertema “Unveiling Technology in Shaping Today’s World”, yang akan membahas pemanfaatan teknologi baru dalam mempercepat evolusi digital. Total lebih dari 500 perusahaan nasional dan luar negeri yang mengikuti event BATIC ini, Budi menjelaskan mereka tidak hanya datang untuk mengikuti konferensi, melainkan juga untuk melakukan kesepakatan bisnis, bertukar ide, dan menjajaki kolaborasi.

    Direktur Utama Telkom, Dian Siswarini menjelaskan momentum BATIC ini menjadi ajang Telkom untuk membuktikan jika inovasi di Telkom terus berjalan dengan tujuan mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi, pemberdayaan masyarakat dan memastikan teknologi menjadi kekuatan untuk kebaikan di tengah pesatnya perubahan industri. Telkom juga menargetkan Indonesia menjadi pusat inovasi digital di kawasan Indo-Pasifik.

    Munculnya inovasi teknologi seperti Artificial Intelligence (AI), 5G, komputasi, data center dan layanan Cloud mengharuskan Telkom sebagai kelompok teratas dalam bisnis telekomunikasi untuk terus memperkuat lini bisnisnya. “Menjadi lebih fokus, lincah dan jauh lebih kompetitif, Inilah tepatnya mengapa kami bertransformasi menjadi holding structure yang strategis, sebuah transformasi yang dirancang untuk mempertajam fokus bisnis kami,” jelas Dian dalam sambutannya, Rabu (27/8/2025).

    Dian menjelaskan, Telkom telah melakukan transformasi dengan berinvestasi pada sektor digital, khususnya dalam adopsi teknologi AI. Dian menjelaskan Telkom telah mendirikan TelkomGroup AI Center of Excellence. Sebuah platform untuk memberdayakan transformasi AI Indonesia.

    Inisiatif ini menggabungkan empat pilar utama. Pilar pertama adalah AI Campus, di mana Telkom berkolaborasi dengan universitas untuk mendorong inovasi bersama, pengembangan kurikulum, dan pelatihan guna mengembangkan talenta AI lokal. Pilar kedua adalah AI Playground, yang menciptakan program sandbox yang memungkinkan peneliti dan bisnis untuk bereksperimen dengan berbagai model AI melalui platform bisnis AI kami.

    Pilar ketiga adalah AI Connect, platform yang menghubungkan praktisi AI dan bisnis, memfasilitasi kolaborasi, kemitraan, dan pemecahan masalah dunia nyata melalui sprint inovasi dan klinik AI. Pilar terakhir adalah AI Hub, di mana kami melakukan uji konsep dan menyediakan solusi berbasis AI untuk mengatasi tantangan industri nyata, didukung oleh lebih dari 50 kasus penggunaan yang teruji. 

    TelkomGroup juga telah melakukan restrukturisasi menjadi holding strategis untuk mendukung transformasi korporasi lebih cepat dan efektif. Dian juga menjelaskan transformasi ini melibatkan transformasi organisasi pelanggan, untuk mendukung penguatan fokus Telkom dan memaksimalkan penciptaan nilai di empat domain kunci. Domain kunci pertama adalah segmen Business to Consumer (B2C) menjamin produktivitas dan inklusi digital bagi individu dan juga rumah tangga di seluruh Indonesia.

    Domain kunci kedua adalah pembangunan infrastruktur digital secara Business to Business (B2B). Hal ini mencakup infrastruktur yang luas seperti kabel serat optik, menara telepon, pusat data, dan juga satelit. Dian menyebut infrastruktur merupakan tulang punggung ekonomi digital Indonesia. Ketiga adalah bisnis internasional melalui Telin yang menghubungkan Indonesia dengan dunia melalui konektivitas global, pesan bisnis, pusat bisnis internasional, dan layanan perusahaan. Dan terakhir, yang keempat domain produk di mana Telkom menyediakan produk digital, platform digital, dan layanan digital, yang tidak hanya untuk perusahaan besar tetapi juga untuk usaha kecil dan menengah serta tentu saja untuk pemerintah.

    “Jadi dengan struktur baru ini, kelompok teratas akan dapat menyediakan solusi digital komprehensif yang memenuhi kebutuhan setiap pelanggan, individu, bisnis, dan institusi yang sebenarnya diwakili dalam konferensi ini. Untuk bisnis B2B kami, Telkom Solution, kami sebenarnya memiliki banyak layanan. Kami menyoroti tiga solusi unggulan dalam slide ini, yang pertama adalah Connectivity Plus,” kata Dian.

    Dengan Connectivity Plus, Telkom ingin menyediakan koneksi yang andal dan tangguh bagi bisnis dan individu melalui Telin, Telkomsel, Telkom Hub. Produk unggulan kedua adalah cyber security, memastikan data dan operasi digital tetap  aman, didukung oleh teknologi digital dan juga cyber security pemerintah. Produk unggulan ketiga adalah kecerdasan buatan (AI) yang menyediakan solusi adaptif dan terintegrasi dari Bigbox, dan juga Telkomsel Enterprises untuk membantu perusahaan dan organisasi mengotomatisasi sistem mereka serta berinovasi lebih lanjut.

    Selain produk unggulan ini, Telkom juga menyediakan layanan seluler, data dan cloud, IOT, serta aplikasi digital untuk mendukung pengalaman pelanggan dan gaya hidup digital di Indonesia.

    Dian menjelaskan  Telkom juga menjadi mitra terpercaya untuk transmisi bagi semua orang, mendorong pertumbuhan, keamanan, dan inovasi di era digital ini. Jadi, para hadirin sekalian, dibalik solusi yang telah saya sebutkan tadi, terdapat infrastruktur yang kuat yang membuatnya mungkin.

    Telkom memiliki jaringan digital domestik dan internasional yang luas, serta infrastruktur digital. Secara domestik, Telkom mengoperasikan lebih dari 112.000 km jaringan serat optik. Jaringan serat optik ini menghubungkan lebih dari 500 kota di seluruh Indonesia, didukung oleh lebih dari 270.000 BTS yang menjangkau 97% populasi Indonesia. Infrastruktur Telkom juga mencakup lebih dari 43.000 menara telekomunikasi, 35 pusat data, dan 3 satelit, memastikan konektivitas yang andal di seluruh kepulauan.

    Secara internasional, Telkom melalui Telin mengoperasikan 64.700 kilometer kabel serat optik global, terintegrasi ke dalam 27 sistem kabel terpisah di berbagai benua. Kami juga mengelola 58 titik operasi internasional di 26 negara dan mengoperasikan 15 kantor global dari Singapura dan Hong Kong hingga Amerika Serikat, Eropa, dan sekitarnya. Dengan infrastruktur yang kuat di laut, darat, dan udara, Telkom menghubungkan Indonesia ke dunia dengan keandalan dan skala.

    Didukung oleh fondasi yang kuat ini, kami dengan bangga melayani lebih dari 150 juta pelanggan seluler, 10 juta pelanggan program tetap, 700 segmen pemerintah, 500 BUMN, 1.800 perusahaan swasta, dan lebih dari 600.000 UMKM.

    “Angka ini menjadikan Telkom tidak hanya tulang punggung ekonomi digital Indonesia, tetapi juga mitra terpercaya dalam ekosistem digital global. Sebagai bagian dari komitmen TelkomGroup untuk memperkuat fondasi digital Indonesia dan menghubungkan wilayah kita dengan dunia, hari ini kami dengan bangga memperkenalkan Indonesia Cable Express atau ICE,” kata Dian. 

  • Nvidia Kehilangan Potensi Pasar Rp1.103 Triliun Imbas Ketegangan AS-China

    Nvidia Kehilangan Potensi Pasar Rp1.103 Triliun Imbas Ketegangan AS-China

    Bisnis.com, Jakarta – Raksasa teknologi semikonduktor asal Amerika Serikat, Nvidia, mengungkap dampak besar perang dagang AS–China terhadap kinerja bisnisnya. Potensi pendapatan sebesar US$50 miliar atau Rp1.103 triliun hilang akibat ketegangan tersebut.  

    Chief Executive Officer (CEO) Nvidia Jensen Huang mengatakan jika tidak terkendala aturan ekspor, China berpotensi menjadi pasar senilai US$50 miliar bagi perusahaan.

    “Pasar China bisa mencapai US$50 miliar setahun jika kami diperkenankan menjual produk kompetitif,” kata Huang dikutip dari Register, Kamis (28/8/2025).

    Nvidia mengungkap hingga saat ini masih harus menunggu persetujuan Washington untuk mengekspor AI generasi terbaru Blackwell ke pasar China. Produk chip sebelumnya, yakni H20, juga belum bisa menembus pasar Negeri Tirai Bambu lantaran izin ekspor yang berlarut-larut.

    Meskipun sejumlah pelanggan di China telah memperoleh lisensi beberapa pekan terakhir, Nvidia mengakui tidak ada satu pun unit H20 yang berhasil dikirim. Pemerintah AS juga meminta potongan 15% dari setiap transaksi berlisensi, namun belum ada kejelasan aturan tertulis mengenai pungutan tersebut.

    Menurut Nvidia, bila hambatan regulasi dapat diselesaikan, tambahan pendapatan sebesar US$2 miliar – US$5 miliar dapatdiraih di luar proyeksi kuartal III yang kini dipatok mencapai US$54 miliar.

    Kinerja Positif

    Walau menghadapi kendala ekspor, Nvidia tetap melaporkan kinerja keuangan yang cemerlang. Pada kuartal II/2025, perusahaan membukukan pendapatan US$46,7 miliar dengan laba bersih US$26,4 miliar.

    Unit bisnis pusat data (datacenter) menjadi penyumbang terbesar dengan pendapatan US$41,1 miliar, naik 56% dibanding periode sama tahun lalu. Penjualan jaringan (networking) tercatat sebesar US$7,3 miliar, melesat 98% secara tahunan.

    Di segmen lain, bisnis gim tumbuh 49 % menjadi US$4,3 miliar, sementara itu grafis profesional naik 32% menjadi US$601 juta,

    Nvidia menyebut perusahaan berhasil menjual H20 senilai US$650 juta ke pelanggan di luar China, sehingga melepaskan stok yang sebelumnya dianggap tak terpakai. Dari penjualan tersebut, Nvidia mendapatkan tambahan US$180 juta ke pendapatan.

    Huang tetap menaruh harapan besar pada perkembangan kecerdasan buatan (AI). Dia memperkirakan belanja infrastruktur AI global bisa menyentuh US$3 triliun – US$4 triliun sebelum akhir dekade ini.

    “Dalam beberapa tahun terakhir, belanja modal dari empat penyedia layanan cloud terbesar telah mencapai 600 miliar dolar. Masih ada lima tahun lagi hingga akhir dekade, dan peluang pasar ini jauh lebih besar daripada hanya empat pemain tersebut,” jelasnya.

    Meski masih bergelut dengan hambatan politik dan perdagangan internasional, Nvidia menaruh keyakinan bahwa tren permintaan teknologi AI akan terus menaikkan laju pertumbuhan perusahaan dalam jangka panjang.

  • Braze Bidik Startup hingga Pelaku UMKM, Perkuat Posisi di Indonesia

    Braze Bidik Startup hingga Pelaku UMKM, Perkuat Posisi di Indonesia

    Bisnis.com, JAKARTA— Penyedia teknologi customer engagement global, Braze, mengincar korporasi besar, startup, hingga UMKM guna memperkuat pasar mereka di Indonesia. 

    Country Director Braze Indonesia, Franz Sihaloho mengatakan perusahaan ingin ingin menjangkau startup hingga pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang dinilai masih minim adopsi teknologi dalam strategi pemasaran dan komunikasi pelanggan.

    “Jadi memang kami menarget bukan cuma dari big enterprises, terutama startup, sama tradisional company, belum mengadopsi teknologi customer engagement, ini masih sangat tradisional,” kata Franz dalam Media Briefing and Small Group Media Interview-Grow with Braze di Jakarta pada Rabu (27/8/2025). 

    Franz menambahkan, Braze juga ingin memperluas jangkauan ke segmen menengah. Dia menekankan Braze ingin berkontribusi membantu bisnis mikro dan kecil untuk dapat berkembang menjadi perusahaan menengah hingga besar, sejalan dengan arahan pemerintah.

    Wakil Presiden APAC & GCC Braze, Shahid Nizami, menuturkan strategi ekspansi perusahaan selalu berangkat dari kebutuhan pelanggan. Menurutnya, pendekatan Braze sederhana yakni mendengarkan apa yang dibutuhkan pasar dan menjawabnya. Hal tersebut juga dilakukan perusahaan saat menyasar pasar Indonesia. 

    “Seperti yang saya katakan sebelumnya, ini adalah pasar besar untuk kami, kami akan terus berinvestasi di pasar [Indonesia]. Kami memiliki profesional di tim kami, yang tidak hanya mendukung pelanggan Indonesia, tapi juga pelanggan daerah,” katanya.

    Salah satu inovasi terbaru yang akan diperkenalkan adalah AI Decisioning, teknologi hasil akuisisi perusahaan OfferFit. AI Decisioning memungkinkan brand melakukan segmentasi pelanggan secara hyper-personalized.Dengan kemampuan itu, setiap pelanggan bisa mendapatkan pesan yang berbeda sesuai kebutuhannya. 

    Untuk memperkenalkan teknologi ini, Braze berencana menggelar sejumlah webinar dan talkshow di Indonesia dalam beberapa bulan ke depan.

    “Jadi, Braze akan melakukan webinar ke berbagai wilayah Indonesia dan juga akan fokus untuk meng-engage semakin banyak target customer bahwa teknologi AI itu bisa dipakai bahkan sampai ke level personal,” kata Shahid.

  • Komdigi Kebut Pemulihan SKKL di Papua, Rampung Pertengahan September

    Komdigi Kebut Pemulihan SKKL di Papua, Rampung Pertengahan September

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) melalui Direktorat Jenderal Infrastruktur Digital (DJID) berkoordinasi dengan Telkom Group untuk mempercepatan penangangan layanan telekomunikasi di Papua Selatan. 

    Gangguan tersebut disebabkan oleh rusaknya Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) yang menjadi jalur utama konektivitas di wilayah itu. Telkom saat ini menjadi satu-satunya perusahaan telekomunikasi yang menggelar SKKL hingga ke Papua, di luar SKKL Palapa Ring milik Bakti. 

    Berdasarkan hasil koordinasi, diketahui bahwa kabel rusak terjadi di beberapa segmen SKKL Telkom, yakni ruas Sorong–Fakfak SKKL SMPCS-2 pada 23 Juli 2025 serta ruas Timika–Merauke SKKL SMPCS-2 pada 16 Agustus 2025.

    “Dampak gangguan jaringan berdasarkan informasi yang diperoleh dari Telkom, Telkomsel, Diskominfo, dan Balmon setempat, terjadi penurunan kualitas layanan di wilayah Provinsi Papua Selatan dan Papua Tengah,” tulis DJID di akun Instagram resmi, dikutip Kamis (28/8/2025).

    Komdigi menjelaskan, layanan telekomunikasi di Papua Selatan mengalami penurunan kualitas karena keterbatasan kapasitas cadangan (backup). Akibatnya, diberlakukan mekanisme prioritas layanan. Sementara itu, di Papua Tengah saat ini hanya tersedia layanan seluler enterprise dari Telkomsel dengan prioritas layanan tertentu. 

    Layanan 2G masih berjalan normal tanpa pembatasan, tetapi akses 4G dibatasi dengan kecepatan maksimal 1 Mbps per pengguna.

    Adapun Telkom merupakan satu-satunya perusahaan telekomunikasi yang menggelar SKKL ke Papua. 

    Untuk memitigasi dampak gangguan tersebut, langkah pertama yang dilakukan adalah menambah kapasitas backup. 

    Kedua, disiapkan WiFi Corner di enam titik di Merauke agar masyarakat tetap bisa mendapatkan akses internet.  Ketiga, Telkomsel dan IndiHome menyiapkan mekanisme kompensasi khusus bagi pelanggan yang terdampak. 

    “Kemudian pemberitahuan rutin disampaikan kepada pelanggan mengenai perkembangan perbaikan dan dilakukan dialog resmi bersama Diskominfo dengan media untuk memberikan penjelasan kepada masyarakat,” tulis dalam akun DJID.

    Selanjutnya, pemerintah juga berkolaborasi dengan TNI/Polri untuk menjaga keamanan infrastruktur Telkom Group. Terakhir, disediakan Posko Merah Putih di Merauke, berlokasi di Kantor Komdigi Kabupaten Merauke, Kantor BPKD (area kantor Gubernur), dan Kantor Polres Merauke. Posko tersebut berfungsi menyediakan akses internet gratis selama masa pemulihan.

    Untuk upaya pemulihan, Telkom menyampaikan kapal perbaikan kabel SKKL telah diberangkatkan dari Makassar menuju Kendari. Sementara itu, kapal perbaikan khusus saat ini berada di perairan Wakatobi dan sedang berlayar menuju titik gangguan sejak dua hari lalu.

    Perbaikan SKKL ruas Timika–Merauke dijadwalkan berlangsung pada 18 Agustus hingga 5 September 2025 atau sekitar 18 hari, sedangkan perbaikan ruas Sorong–Fakfak akan dilaksanakan pada 11–19 September 2025 atau sekitar sembilan hari.

    “Diperkirakan, layanan telekomunikasi di Papua akan kembali normal pada 19 September 2025,” tulis DJID.

    DJID juga menegaskan layanan telekomunikasi di Papua Selatan tidak sepenuhnya terhenti. Internet dan 4G masih bisa digunakan, meskipun kualitasnya menurun selama masa perbaikan. 

    “Hal ini terjadi akibat adanya pembatasan kapasitas dikarenakan saat ini mitigasi dampak gangguan menggunakan backup satelit dan microwave,” tulis DJID.

  • Apple Bakal Buka Developer Academy Tahun Depan di Jakarta

    Apple Bakal Buka Developer Academy Tahun Depan di Jakarta

    Bisnis.com, JAKARTA — Raksasa teknologi Apple berencana memperluas investasi di Indonesia dengan membuka Apple Developer Academy di Thamrin, Jakarta, pada 2026 mendatang, yang merupakan akademi kelimanya di Indonesia.

    Vice President of Environment, Policy, and Social Initiatives Apple Lisa Jackson menyebut Indonesia memiliki komunitas pengembang, wirausahawan, dan inovator yang berkembang pesat.

    “Dan kami sangat antusias untuk semakin mempererat hubungan kami di sini,” kata Lisa dalam keterangan tertulis, Kamis (28/8/2025).

    Lisa menuturkan, dengan Apple Developer Academy dan Apple Developer Institute, pihaknya akan terus mendampingi generasi pengembang (developer) Indonesia berikutnya untuk memulai bisnis baru. 

    “Membangun aplikasi hebat dan menciptakan peluang di berbagai bidang mutakhir,” ujarnya.

    Adapun, Apple juga berkomitmen untuk terus berinvestasi di inovasi dalam negeri. 

    Sebanyak tiga Apple Developer Institute baru akan menyediakan pelatihan lanjutan untuk mendukung pengembang, wirausahawan, dan pelajar Indonesia yang ingin memulai karier di bidang teknologi, serta berperan dalam ekonomi aplikasi global yang sedang berkembang.

    Nantinya, seluruh akademi dan institut Apple di Indonesia akan mendukung hampir 1.000 pelajar setiap tahunnya mulai 2026. Tujuannya, untuk membekali pelajar dengan keterampilan dalam pengkodean, desain, hingga pemasaran.

    Selain itu, Institut baru juga akan menghadirkan pemrograman khusus dalam game development, artificial intelligence, dan development operations kepada masyarakat Indonesia dari berbagai latar belakang atau pengalaman teknis.

    Lebih jauh, Apple akan memberikan akses pembelajaran kelas dunia kepada lebih banyak calon pengembang dan wirausahawan. Akademi ini menghadirkan inovasi terbaik Apple kepada komunitas di seluruh dunia melalui kerangka pembelajaran berbasis tantangan selama sepuluh bulan.

    Untuk diketahui, para lulusan yang berasal dari lebih dari 93 kota di Indonesia, dengan rentang usia 18–56 tahun telah mendapatkan kesempatan kerja di berbagai sektor utama, termasuk keuangan, ritel, dan kesehatan.

    Bukan hanya itu, lebih dari 95% alumni telah mendapatkan pekerjaan setelah mengikuti akademi, dan para alumni telah meluncurkan lebih dari 350 aplikasi di App Store, serta mendirikan hampir 100 perusahaan rintisan di bidang teknologi.

    Kehadiran Apple Developer Institute baru ini akan menyediakan pelatihan lanjutan di berbagai topik khusus. Pada Juli 2025, Game Development Institute di Batam memulai program pertamanya dengan durasi satu tahun, yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan game di ekosistem Apple.

    Developer Institute pada 2026 yang berfokus pada artificial intelligence di Surabaya dan development operations di Tangerang akan membantu pelajar mempelajari cara membangun, melatih, dan menerapkan model AI serta pembelajaran mesin di seluruh perangkat Apple, serta memperoleh pengalaman profesional.

  • XLSMART dan Telkom Jalin Kerja Sama Strategis, Buka Arus Pendapatan Baru

    XLSMART dan Telkom Jalin Kerja Sama Strategis, Buka Arus Pendapatan Baru

    Bisnis.com, JAKARTA — PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk. (EXCL) dan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) menjalin kerja sama strategis guna memperkuat segmen komersial business to business (B2B).

    Kerja sama ini diharapkan dapat membuka arus pendapatan baru bagi masing-masing perusahaan. 

    Direktur & Chief Enterprise Strategic Relationship Officer XLSmart, Andrijanto Muljono mengatakan kerja sama XLSMART dan Telkom telah terjalin sejak berdirinya perusahaan.

    Kerja sama yang ditandatangani di event Batic, di Bali, untuk  memperbaharui kesepakatan komersial yang sudah ada yaitu kesepakatan B2B commercial terkait dengan Panggilan Internasional 007 dan kesepakatan baru. 

    “Kesepakatan baru terkait Eyeball Monetization, Panggilan Call Center 188 via Transit Telkom, layanan A2P, dan Flash Call. Kerja sama ini akan berdampak terhadap bertambahnya stream revenue baru dan akan mempererat kolaborasi antara kedua belah pihak,” kata Andrijanto kepada Bisnis, Kamis (28/8/2025). 

    Dia mengatakan kerja sama yang terjadi hari telah melalui diskusi yang cukup panjang antara kedua belah pihak. Adapun keputusan untuk melakukan penandatanganan pada acara Batic, karena pada event Internasional BATIC dihadiri oleh banyak international partner yang merupakan pengguna layanan.

    Andrijanto berharap kolaborasi antara XLSMART dan Telkom ini dapat mengakselerasi ekosistem digital di Indonesia dan memberikan solusi untuk korporasi dan solusi untuk negeri. Andrijanto menargetkan pendapatan dari segmen B2B dapat menyentuh seperlima dari total pendapatan XLSMART tahun ini.

    “Pendapatan dari segmen B2B ditargetkan bisa memberikan kontribusi 20% dari total revenue XLSMART secara keseluruhan pada 2025,” kata Andrijanto.

    Sebelumnya, XLSMART  membukukan total pendapatan sebesar Rp10,50 triliun pada semester I/2025. Nilai tersebut meningkat 22% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (YoY). 

    Perusahaan juga mencatat EBITDA yang dinormalisasi (Normalized EBITDA) sebesar Rp4,97 triliun dengan normalized EBITDA margin 47%, dan laba bersih yang dinormalisasi (Normalized PAT) sebesar Rp313 miliar. Sedangkan kontribusi pendapatan layanan data dan digital pada total pendapatan mencapai lebih dari 91%. 

    Adapun secara keseluruhan pendapatan XLSMART pada semester I/2025 mencapai Rp19,10 trlliun.

    Presiden Direktur & CEO XLSMART Rajeev Sethi mengatakan kuartal II/2025 menjadi tonggak penting bagi XLSMART. Dua setengah bulan setelah proses merger dilakukan, perusahaan menghadapi tantangan eksternal maupun internal. 

    “Secara eksternal, industri masih diwarnai kompetisi yang ketat, sementara secara internal, kami perlu memastikan operasional perusahaan tetap solid sehingga layanan kepada pelanggan tetap optimal,” kata Rajeev.

    Rajeev mengatakan XLSMART juga terus fokus melakukan konsolidasi dan integrasi di berbagai lini agar kinerja perusahaan tetap berada di jalur yang tepat (on track).

    Menurut Rajeev, sejumlah pencapaian penting telah terwujud pada kuartal kedua pasca merger, di antaranya terciptanya skala bisnis yang makin besar, integrasi jaringan yang terus berlangsung sesuai rencana, serta meningkatnya pengalaman pelanggan. 

    Selain itu, perusahaan juga tengah menjalankan modernisasi jaringan untuk memperluas kapasitas dan mempersiapkan pemanfaatan teknologi terbaru. Dengan jaringan yang lebih luas, kapasitas yang lebih besar, dan strategi multi-brand, XLSMART siap memperkuat posisinya sebagai motor transformasi digital Indonesia. 

    “Kami bersyukur dapat terus menjaga pertumbuhan pendapatan, masih meraih profitabilitas, serta menghadirkan layanan yang inklusif, inovatif, dan bernilai tambah bagi seluruh pelanggan”, ungkap Rajeev.

  • Laba Nvidia Melejit jadi Rp431 Triliun, Ditopang Bisnis Pusat Data

    Laba Nvidia Melejit jadi Rp431 Triliun, Ditopang Bisnis Pusat Data

    Bisnis.com, JAKARTA— Nvidia membukukan pendapatan sebesar US$46,7 miliar atau sekitar Rp763,6 triliun pada kuartal II/2025. Angka tersebut naik 56% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. 

    Melansir laman TechCrunch pada Kamis (28/8/2025), laba bersih Nvidia juga meningkat signifikan. Pada kuartal kedua, perusahaan mencatatkan laba bersih US$26,4 miliar atau sekitar Rp431,7 triliun, melonjak 59% dibanding periode yang sama tahun lalu.

    Perusahaan mencatat pertumbuhan ini terutama ditopang bisnis pusat data berbasis kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).

    Secara keseluruhan, Nvidia meraup US$41,1 miliar atau Rp672 triliun dari penjualan pusat data pada kuartal kedua tahun ini. Dari jumlah tersebut, cip generasi terbaru, Blackwell, menyumbang US$27 miliar atau Rp441,5 triliun.

    “Blackwell adalah platform AI yang ditunggu dunia. Perlombaan AI sedang berlangsung, dan Blackwell berada di pusatnya,” kata CEO Nvidia Jensen Huang dalam pernyataannya. 

    Huang juga memperkirakan belanja infrastruktur AI global akan mencapai US$3–4 triliun atau sekitar Rp49,053–Rp65,404 kuadriliun pada akhir dekade ini.

    Nvidia juga menyoroti perannya dalam peluncuran model open source gpt-oss milik OpenAI awal bulan ini, yang memproses 1,5 juta token per detik pada satu sistem rack-scale Nvidia Blackwell GB200 NVL72.

    Namun, laporan keuangan juga mengungkap tantangan Nvidia dalam menjual cip di pasar China. Perusahaan tidak mencatat penjualan cip H20 khusus pasar China pada kuartal lalu. 

    Nvidia hanya melaporkan penjualan US$650 juta atau sekitar Rp10,6 triliun H20 kepada pelanggan di luar China. Amerika Serikat (AS) selama ini membatasi penjualan GPU canggih ke China. 

    Di bawah pemerintahan Presiden AS Donald Trump, Nvidia diizinkan menjual cip ke China dengan syarat membayar pajak ekspor 15% ke Departemen Keuangan AS. Namun, aturan ini belum resmi dikukuhkan dalam regulasi federal. 

    “Sejumlah pelanggan di Tiongkok telah menerima lisensi dalam beberapa minggu terakhir, tetapi kami belum mengirimkan cip H20 berdasarkan lisensi tersebut,” kata CFO Nvidia Colette Kress. 

    Selain itu, pemerintah China telah secara resmi menganjurkan perusahaan lokal untuk menghindari penggunaan cip Nvidia, membuat perusahaan menghentikan produksi H20 pada awal bulan ini.

    Untuk kuartal ketiga, Nvidia memperkirakan pendapatan US$54 miliar atau Rp883 triliun. Perusahaan menegaskan proyeksi tersebut, yang bisa naik atau turun 2%, belum memasukkan potensi penjualan H20 ke China.

  • Dorong Belanja Pintar, FairPrice Perluas Penggunaan AI Google Cloud

    Dorong Belanja Pintar, FairPrice Perluas Penggunaan AI Google Cloud

    Bisnis.com, SINGAPURA – Peritel terbesar di Singapura FairPrice Group, hari ini Kamis (28/8/2025), mengumumkan perluasan kerja sama pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) dengan Google Cloud untuk membantu belanja pelanggan lebih cerdas dan pemberdayaan karyawan.

    Kolaborasi yang merupakan bagian dari program Store of Tomorrow FairPrice Group, meliputi peluncuran serangkaian asisten AI agentis, yang dikembangkan menggunakan Agent Development Kit (ADK) Google Cloud dan standar terbuka seperti Model Context Protocol (MCP).

    Pembeli kini dapat menggunakan asisten tersebut di FairPrice Finest Punggol Digital District. Kemitraan itu juga mencakup pemberdayaan karyawan FPG, dengan dihadirkannya agen AI bagi para frontline workers dan knowledge workers untuk efisiensi dan inovasi yang lebih tinggi.

    “Tujuan FairPrice Group sederhana, yaitu membuat hidup para pelanggan kami lebih baik lagi setiap hari. Kolaborasi kami dengan Google Cloud dan peluncuran Store of Tomorrow menjadi bukti dari komitmen ini,” kata Vipul Chawla, Group Chief Executive Officer FairPrice Group.

    Kehadiran tools berteknologi AI baru ini, yang mencakup asisten belanja cerdas hingga asisten kesehatan yang dipersonalisasi, dirancang untuk membuat pengalaman pembeli lebih lancar dan mudah.

    Inovasi ini tidak hanya membuat para pembeli kagum, tetapi juga memberdayakan staf untuk bekerja lebih efisien, sehingga FairPrice dapat menepati janji untuk menyediakan kebutuhan sehari-hari yang terjangkau bagi semua orang.

    “Kami percaya bahwa teknologi harus bermanfaat bagi pelanggan, dan kami antusias memanfaatkannya untuk menghadirkan pengalaman berbelanja di toko lebih baik lagi yang kami bangun sebagai yang pertama di Asia Tenggara, dengan kemitraan dan teknologi Google Cloud sebagai powerful enabler,” kata Vipul Chawla.

    FairPrice telah mengintegrasikan asisten belanja multimodal dengan Smart Cart untuk semakin meningkatkan pengalaman belanja di toko. Fitur ini melengkapi fitur awal Smart Cart, seperti navigasi di dalam toko, pemindai barcode bawaan, dan kemampuan untuk menyoroti promosi produk-produk terdekat saat pelanggan berjalan menyusuri lorong toko.

    Di FairPrice Finest Punggol Digital District dan Sengkang Grand Mall, pembeli dapat berinteraksi langsung dengan asisten virtual melalui tablet yang terintegrasi pada troli, sehingga mereka memperoleh rekomendasi produk lebih lengkap dan dipersonalisasi.

    Pengalaman ini dimungkinkan oleh beberapa agen AI yang bekerja saling mendukung. Pertama, agen percakapan multi-turn yang dibangun menggunakan Chirp 2, speech recognition model tercanggih Google Cloud, dan Gemini API multimodal.

    Kedua, agen penelusuran inventaris dan katalog produk, yang dibangun menggunakan Vertex AI Search dan Gemini API, untuk mengambil dan meringkas informasi produk.

    Ketiga, agen pengetahuan yang dibangun menggunakan Gemini API, Mesin RAG Vertex AI, dan Grounding with Google Search API, untuk memproses informasi barcode dan menyarankan produk pelengkap berdasarkan resep makanan dan menu pasangannya yang diambil dari sumber tepercaya.

    Mark Micallef, Managing Director, Southeast Asia, Google Cloud, mengatakan bahwa perluasan kolaborasi dengan FairPrice Group merupakan momentum penting bagi penerapan AI agentic di sektor ritel.

    “Upaya bersama kami telah menghasilkan berbagai solusi yang merupakan yang pertama di Asia Tenggara, didukung oleh kombinasi platform terbuka Google Cloud, Google-quality search, serta model penalaran dan media generatif canggih Google yang cukup unik,” ujarnya.

    Ia memandang transformasi AI FairPrice Group sebagai blueprint yang terbukti untuk mewujudkan masa depan ritel.

  • Google Cloud Pastikan Perubahan Mendasar di Asia Tenggara

    Google Cloud Pastikan Perubahan Mendasar di Asia Tenggara

    Bisnis.com, JAKARTA – Google Cloud memastikan bahwa teknolog kecerdasan buatan (artificial intelligent) telah membuat perubahan mendasar di Asia Tenggara, dan siap menciptakan fase pertumbuhan cepat hingga mencapai US$270 miliar.

    Mark Micallef, Managing Director Southeast Asia Google Cloud, mengatakan bahwa perubahan mendasar sedang berlangsung di kawasan Asia Tenggara, dan kecerdasan buatan (AI) adalah teknologi paling signifikan di dalamnya.

    “AI adalah teknologi paling signifikan di zaman kita, siap untuk mendorong fase pertumbuhan Asia Tenggara berikutnya dan mendorong perekonomiannya sebesar US$270 miliar,” ujarnya di acara bertajuk Lets Talk Google Cloud di Singapura, Rabu (27/8/2025).

    Pemerintah, perusahaan, dan startup telah beralih ke Google Cloud AI untuk meningkatkan produktivitas, mempercepat inovasi, dan meningkatkan perekonomian mereka dalam rantai nilai.

    Momentum ini, katanya, juga tercermin dalam pertumbuhan bisnis Google Cloud. Secara global, Google Cloud menghasilkan pendapatan US$13,6 miliar pada kuartal kedua tahun ini, meningkat 32% dibandingkan tahun sebelumnya.

    Hal ini didorong oleh pelanggan yang berinovasi Bersama AI Google Cloud dengan cara-cara baru, dalam skala yang luar biasa. Hal yang sama juga terjadi di kawasan Asia Tenggara.

    Mark mengungkapkan setidaknya empat contoh bukti penerapan AI Google Cloud di Asia Tenggara.

    Pertama, di Indonesia. Menurutnya, sebanyak 7 dari 10 bank teratas, ketiga perusahaan telekomunikasi besar, dan peritel besar seperti Salim Group dan Alfamart, serta 70% unicorn lokal membangun platform di Google Cloud.

    Kedua, di Malaysia. Perintah Malaysia telah membekali 445.000 pegawai negeri dengan agen Gemini bawaan Google Workspace untuk mentransformasi penyediaan layanan publik.

    Ketiga di Singapura. FairPrice Group membuka Store of Tomorrow pertama di Asia Tenggara. Toko ini menawarkan pengalaman berbelanja menyeluruh dan operasional toko yang didukung oleh Google Cloud AI.

    Keempat, DBS adalah bank pertama di Asia yang menyoroti dampak ekonomi AI dalam hasil keuangan mereka. Didukung oleh Google Cloud, inisiatif AI mereka menghasilkan lebih dari US$700 juta pada 2024. Mereka kini memperdalam kemitraan dengan Google Cloud untuk membuka nilai yang lebih besar dari AI generatif dan agensi.

    Menurut Mark, kesamaan dari contoh-contoh tersebut adalah komitmen di tingkat dewan direksi untuk mengintegrasikan AI ke dalam proses bisnis inti. “Dan mereka memilih Google Cloud karena dua alasan Utama.”

    Pertama, tumpukan AI Google Cloud yang terintegrasi penuh dirancang bersama, mulai dari perangkat keras hingga model untuk memberikan kinerja dan laba atas investasi terbaik.

    Kedua, Google Cloud menyediakan interoperabilitas dan kebebasan memilih di setiap lapisan tumpukan ini, yang memungkinkan perusahaan untuk mempersiapkan investasi teknologi mereka di masa depan.

    Mark juga memastikan bahwa Google Cloud berinvestasi besar-besaran untuk mendukung transformasi berkelanjutan di Asia Tenggara.

    Untuk tetap terdepan dalam memenuhi permintaan komputasi AI yang terus meningkat, Google Cloud terus memperluas kapasitas wilayah cloud di Indonesia dan Singapura. Google Cloud juga segera meluncurkan wilayah cloud baru di Malaysia dan Thailand.

    Melalui program tingkat nasional terstruktur seperti AI Cloud Takeoff dan Indonesia BerdAIa, Google menyediakan sumber daya dan keahlian yang telah terbukti bagi perusahaan untuk menerapkan solusi AI praktis, dengan cepat, aman, dan hemat biaya.

    Melalui program pelatihan keterampilan lokal di enam negara, Google Cloud secara aktif memperkuat kemahiran pengembang dalam perangkat AI perusahaan seperti Vertex AI dan Gemini Code Assist, mengembangkan kumpulan talenta di kawasan ini untuk era baru ini.

    Sebagai perusahaan yang mengutamakan AI, misi Google adalah mengelola informasi dunia dan menjadikannya dapat diakses dan bermanfaat secara universal. Google Cloud memperluas misi ini ke tingkat perusahaan.

     

    1756310601_d486e0f9-f21a-4341-b8d4-ccdcbf1dced5.

  • Wamenkomdigi Sebut Media Sosial Turut Bertanggung Jawab Jaga Ruang Digital

    Wamenkomdigi Sebut Media Sosial Turut Bertanggung Jawab Jaga Ruang Digital

    Bisnis.com, JAKARTA — Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Angga Raka Prabowo menegaskan platform digital seperti Facebook, TikTok, X, dan media sosial lainnya turut bertanggung jawab dalam menjaga keamanan dan kenyamanan ruang digital di Indonesia, seiring dengan maraknya konten disinformasi, fitnah, dan kebencian (DFK) yang merusak sendi-sendi demokrasi.

    Angga menekankan bahwa negara memiliki dasar hukum yang kuat terkait kepatuhan platform digital dalam menjaga ruang digital hingga memutus akses atau memblokir konten internet ilegal. 

    Pasal 40 ayat (2a) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2024 tentang informasi dan Transaksi elektronik (UU ITE) menyebut pemerintah memiliki kewajiban untuk melakukan pencegahan penyebarluasan dan penggunaan Informasi Elektronik dan/ atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan yang dilarang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

    Kemudian, pasal 40A ayat (2) UU ITE menyebut pemerintah berwenang untuk melakukan pemutusan Akses dan/atau memerintahkan kepada Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) untuk melakukan pemutusan Akses terhadap konten internet yang melanggar hukum. 

    “Penyelenggara Sistem Elektronik (Platform Digital) wajib melaksanakan perintah (pemutusan akses) sebagaimana dimaksud tulis pada pasal 40A ayat (3) UU ITE,” kata Angga kepada Bisnis, Rabu (27/8/2025).

    Kemudian, lanjut Angga, pada pasal 15 ayat (3) Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 5 Tahun 2020 tentang Penyelenggaan Sistem Elektronik Lingkup Privat Platform Digital (PSE) wajib melakukan pemutusan akses terhadap konten internet Ilegal sesegera mungkin tanpa penundaan paling lambat 4 (empat) jam untuk konten yang bersifat mendesak dan 1×24 jam untuk konten internet ilegal yang bersifat umum.

    Jenis konten internet ilegal yang dilarang antara lain; konten internet yang melanggar ketentuan peraturan perundang-undangan, konten internet ilegal yang meresahkan masyarakat dan mengganggu ketertiban umum, dan/atau konten yang menyediakan cara mengakses terhadap Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang dilarang.

    Lebih lanjut, tutur Angga, pada pasal 100 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2019, pemerintah dapat memberi sanksi administratif kepada Platform Digital berupa teguran Tertulis hingga ⁠pemutusan akses; dan/atau dikeluarkan dari daftar PSE. 

    Pengenaan denda administratif bagi Penyelenggara Sistem Elektronik (Platform Digital) diberikan dalam hal tidak dipenuhinya kewajiban pemutusan akses. Pengenaan denda administratif tersebut merupakan Penerimaan Negara Bukan Pajak bagi pemerintah.

    Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 522 Tahun 2024 tentang Petunjuk Pelaksanaan PNBP Sanksi Denda Administratif menyampaikan pengenaan Denda Administratif Terhadap PSE Lingkup Privat dilaksanakan melalui Sistem Kepatuhan Moderasi Konten (SAMAN)

    Angga berharap konten-konten DFK tidak dibiarkan merusak sendi-sendi demokrasi. Komdigi ingin melindungi masyarakat dari efek negatif ruang digital. 

    “Kita lindungi seluruh masyakat kita agar aman di ruang digital. Kegentingan itu maraknya pornografi, iklan judol, lahirnya akun robot, child abuse, human trafficking dan lain sebagainya di ruang digital, apalagi arahnya sudah memecah belah bangsa dan membuat kegaduhan. Platform harus punya tanggung jawab atas konten-konten yang hadir di ruang digital tidak dicederai org praktik-prakti tidak benar,” kata Angga.