Category: Bisnis.com Tekno

  • Fitur Live TikTok Aktif Lagi, Begini Penjelasan Manajemen

    Fitur Live TikTok Aktif Lagi, Begini Penjelasan Manajemen

    Bisnis.com, JAKARTA – Mulai hari ini, tepatnya sore hari Selasa 2 September 2025 fitur Live TikTok sudah aktif lagi untuk digunakan penggunanya.

    Manajemen Tiktok melalui juru bicaranya menyampaikan fitur Live TikTok sudah diaktifkan kembali agar pengguna dapat memanfaatkan fitur tersebut lagi untuk aktivitas dan transaksinya. 

    Juru bicara TikTok juga menyampaikan telah menempatkan upaya-upaya pengamanan tambahan selama beberapa waktu ke depan untuk menjadikan TikTok sebagai platform yang aman digunakan.

    “Kami telah mengaktifkan kembali layanan livestream di Indonesia agar para pengguna dapat memiliki pengalaman TikTok yang lengkap. Bersamaan dengan langkah ini, kami terus menempatkan upaya-upaya pengamanan tambahan selama beberapa waktu ke depan. Kami terus memantau situasi yang ada, dan memprioritaskan upaya dalam menyediakan platform yang aman dan beradab bagi para pengguna untuk berekspresi.” demikian pernyataan Juru Bicara TikTok.

    Fitur live TikTok dimatikan ketika aksi demo di Jakarta memanas.

    Sejumlah penjual mengeluhkan akunnya  tidak bisa lagi berjualan selama beberapa hari kemarin. 

  • Gandeng EDGE, Perusahaan Cloud Singapura EdgeNext Ekspansi ke Indonesia

    Gandeng EDGE, Perusahaan Cloud Singapura EdgeNext Ekspansi ke Indonesia

    Bisnis.com, JAKARTA — Penyedia layanan komputasi awan (cloud) asal Singapura, EdgeNext, memperluas bisnis ke Indonesia. Perusahaan itu meluncurkan layanan edge cloud di EDGE2, fasilitas carrier-neutral milik PT Ekagrata Data Gemilang.

    Sebagai informasi, dalam aksi korporasi ini EdgeNext bekerja sama dengan PT Ekagrata Data Gemilang atau EDGE DC, anak usaha PT Indointernet Tbk. (EDGE).

    CEO EdgeNext Terence Wang mengatakan kemitraan tersebut memungkinan perusahaan menawarkan layanan edge yang skalabel, aman, dan berkecepatan tinggi kepada ISP dan perusahaan lokal di pasar Indonesia.

    “Dengan kemampuan interkoneksi EDGE DC dan backbone serat optik Indonet, kami siap mendukung transformasi digital Indonesia dan menghadirkan pengalaman edge cloud yang lancar,” kata Wang dalam siaran pers, Selasa (2/9/2025).

    Sementara itu, CEO EDGE DC Stephanus Oscar menambahkan kerja sama ini memperkuat ekosistem perusahaan dengan mengintegrasikan layanan cloud edge EdgeNext, sehingga dapat menghadirkan konektivitas dengan performa tinggi dan latensi rendah untuk aplikasi-aplikasi generasi selanjutnya.

    “Kolaborasi ini memperkuat ekosistem kami dengan mengintegrasikan layanan cloud edge EdgeNext, yang didukung oleh layanan colocation dan Edge Peering Internet Exchange (EPIX),” kata Oscar. 

    Ketersediaan EdgeNext di fasilitas EDGE2 memungkinkan perusahaan untuk menghadirkan layanan solusi edge cloud lengkap, termasuk CDN, streaming yang lebih lancar, layanan keamanan, dan komputasi edge.

    Kemitraan menggabungkan infrastruktur edge global milik EdgeNext yang tersebar lebih dari 1.700 node di 300 kota-kota di dunia, dengan lingkungan pusat data EDGE DC yang memiliki performa tinggi dengan latensi rendah.

    EDGE DC menyediakan layanan colocation dan akses ke Edge Peering Internet Exchange (EPIX), yang memungkinkan EdgeNext terhubung dengan berbagai jaringan dan penyedia layanan.

    Selain itu, Indonet mendukung konektivitas serat optik guna memastikan akses yang cepat dan stabil di seluruh wilayah.

    Sekadar informasi, dalam keterangan resminya Edgenext menyebut pendapatan dari layanan colocation diproyeksikan mencapai US$675,1 juta atau setara dengan Rp 11,08 triliun (kurs Rp16.400 per dolar AS) pada 2025.

    Di samping itu, pasar pusat data nasional diperkirakan mencapai pendapatan sebesar US$3,54 miliar atau setara dengan Rp58,056 triliun pada 2025, dengan kontribusi dari infrastruktur jaringan senilai Rp38,7 triliun.

  • Fitur Live TikTok Sudah Aktif Lagi

    Fitur Live TikTok Sudah Aktif Lagi

    Bisnis.com, JAKARTA – Fitur live TikTok sudah mulai digunakan dan sejumlah akun sudah tampak live berjualan secara normal.

    Berdasarkan pantauan Bisnis, beberapa akun sudah kembali live di media sosial TikTok sore ini.

    Mereka mulai bisa berjualan atau berinteraksi dengan followernya seperti biasa.

    Penonton live Tiktok tersebutpun cukup banyak setelah beberapa hari vakum.

    Seperti diketahui, live Tiktok sementara dimatikan oleh manajemen TikTok untuk menjaga suasana tetap aman di tengah banyaknya orang yang live saat demo beberapa waktu lalu.

    Juru bicara Tiktok sebelumnya mengatakan langkah mematikan fitur live untuk pengamanan tambahan menjaha TikTok tetap menjadi ruang yang aman dan beradab.

    “Sehubungan dengan meningkatnya kekerasan dalam aksi unjuk rasa di Indonesia, kami mengambil langkah-langkah pengamanan tambahan untuk menjaga TikTok tetap menjadi ruang yang aman dan beradab. Sebagai bagian dari langkah ini, kami secara sukarela menangguhkan fitur TikTok LIVE selama beberapa hari ke depan di Indonesia. Kami juga terus menghapus konten yang melanggar Panduan Komunitas dan memantau situasi yang ada.” demikian pernyataan mereka.

  • Xiaomi Recall Produk Power Bank 20000mAh Imbas Cacat Bahan Baku dan Risiko Terbakar

    Xiaomi Recall Produk Power Bank 20000mAh Imbas Cacat Bahan Baku dan Risiko Terbakar

    Bisnis.com, JAKARTA — Xiaomi mengumumkan penarikan kembali (recall) terhadap salah satu produknya, yakni Xiaomi 33W Power Bank 20000mAh (Integrated Cable) dengan model PB2030MI yang diproduksi pada batch Agustus dan September 2024.

    Langkah tersebut dilakukan setelah perusahaan menemukan adanya potensi gangguan fungsi akibat bahan baku tertentu dari pemasok. 

    Gangguan tersebut berisiko menyebabkan baterai menjadi panas berlebih hingga berpotensi menimbulkan kebakaran.

    “Karena dapat mengakibatkan baterai mengalami panas berlebih serta dapat menimbulkan risiko kebakaran,” tulis Xiaomi dalam pengumuman resmi dikutip pada Selasa (2/9/2025), 

    Meski insiden yang dilaporkan relatif sedikit, perusahaan menegaskan recall ini dilakukan untuk memastikan standar kualitas dan keamanan produk tetap terjaga.

    Xiaomi juga menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang mungkin dialami konsumen. 

    “Xiaomi tetap berkomitmen untuk senantiasa menghadirkan produk yang aman, andal, dan berkualitas tinggi kepada para pengguna di seluruh dunia,” tulis Xiaomi. 

    Lebih lanjut, Xiaomi meminta pengguna produk tersebut untuk mengikuti langkah-langkah proses recall yang telah disediakan.

    Adapun Xiaomi dalam jalur mengalahkan iPhone dan Samsung. Perangkat ini dikatakan berpeluang diluncurkan paling banter pada September 2025.

    Mengutip T3.com pada Selasa (15/7/2025), perangkat ini diberi label internal Q200 dengan nama kode Pandora. Fitur ini disebut merupakan tambahan baru dalam lini produk Xiaomi dan akan mengusung desain layar ganda (dual screen design).

    Detail ponsel baru ini ditemukan dalam kode HyperOS yang menunjukkan perangkat tersebut sudah dalam tahap pengembangan lanjutan. Ha tersebut juga dipandang memperkuat dugaan bahwa peluncurannya bisa terjadi lebih cepat dari yang diperkirakan.

    Informasi tambahan juga datang dari Digital Chat Station, yang menggambarkan perangkat ini memiliki layar sekunder penuh berukuran besar dengan orientasi horizontal. Sementara itu, sumber lain menyebut kehadiran kamera telefoto periskop sebagai fitur standar ponsel kelas atas Xiaomi.

  • IDC Soroti 4 Tantangan Besar Adopsi Gen AI: Regulasi hingga Manajemen Multicloud

    IDC Soroti 4 Tantangan Besar Adopsi Gen AI: Regulasi hingga Manajemen Multicloud

    Bisnis.com, JAKARTA — Korporasi di Asia Pasifik, termasuk Indonesia, menghadapi setumpuk kesulitan saat beralih dalam implementasi teknologi generatif AI dari tahap eksperimen ke tahap eksekusi. 

    Dalam laporan terbaru berjudul “The Edge Evolution: Powering Success from Core to Edge,” terungkap bahwa hampir separuh dari perusahaan di wilayah ini mengalami kesulitan dalam pengelolaan multi cloud yang kompleks, sebagai salah satu bagian pemanfaatan Gen AI.

    Sebanyak 49% perusahaan dari perusahaan yang disurvey mengalami kesulitan mengelola lingkungan multicloud karena inkonsistensi pada alat, fragmentasi manajemen data, dan tantangan dalam menjaga sistem tetap mutakhir pada berbagai platform.

    IDC juga menemukan 50% dari organisasi teratas di Asia Pasifik menghadapi kesulitan pemanfaatan Gen AI karena regulasi yang berbeda-beda dan standar kepatuhan yang terus berkembang, sehingga menyulitkan mereka beradaptasi dengan kondisi pasar dan mendorong inovasi AI. 

    Ketiga, hambatan pemanfaatan Gen AI di korporasi adalah kenaikan biaya. Dalam hal ini, 24% organisasi mengidentifikasi kenaikan biaya cloud yang tidak terduga sebagai tantangan utama dalam strategi GenAI perusahaan.

    Keempat, hambatan performa. Model cloud hub-and-spoke konvensional menimbulkan latensi yang melemahkan performa aplikasi AI real time, sehingga tidak sesuai untuk beban kerja GenAI pada skala produksi.

    Ilustrasi AI

    Research Director di IDC Asia Pasifik Daphne Chung menjelaskan GenAI beralih dari tahap eksperimen menuju penerapan di seluruh perusahaan. Akibatnya, berbagai organisasi meninjau kembali bagaimana dan dimana infrastruktur mereka beroperasi. 

    “Strategi edge tidak lagi bersifat teoritis – strategi ini diterapkan secara aktif untuk memenuhi tuntutan dunia nyata akan kecerdasan, kepatuhan, dan skala,” kata Chung dalam keterangan resmi yang dikutip Bisnis, Selasa (2/9/2025).

    Maraknya perusahaan yang mulai menerapkan Gen AI karena mereka berusaha menangkap potensi dari teknologi ini. 

    Diperkirakan pertumbuhan tahunan gabungan (compound annual growth/CAGR) Gen AI sebesar 17% hingga 2028, dengan total belanja yang diproyeksikan mencapai US$29 miliar pada tahun 2028.

    Selain itu, IDC memperkirakan pada 2027 sebanyak 80% CIO akan beralih dari penyedia cloud ke layanan edge untuk memenuhi tuntutan performa dan kepatuhan dari inferensi AI. Pergeseran ini menandai apa yang dalam riset tersebut disebut sebagai ‘Evolusi Edge.

    Hasil penelitian tersebut juga menguraikan bagaimana sistem yang terhubung dengan cloud publik menggabungkan adaptabilitas dan skalabilitas cloud publik dengan kedekatan dan performa komputasi edge, sehingga memberikan fleksibilitas yang dibutuhkan dunia bisnis untuk berkembang di masa depan yang berbasis AI.

    Seiring beralihnya AI generatif dari tahap eksperimen ke tahap eksekusi, perusahaan-perusahaan di APAC mulai menghadapi keterbatasan infrastruktur lawas yang digunakan. 

    Saat ini, 31% organisasi yang disurvei di kawasan tersebut telah menerapkan aplikasi GenAI pada tahap produksi. Sementara itu, 64% organisasi masih berada pada tahap uji coba atau pilot. 

    Perusahaan yang disurvei disebut masih menguji Gen AI, baik untuk skenario penggunaan guna memenuhi kebutuhan pelanggan maupun internal. 

    Senior Vice President Sales dan Managing Director Asia Pasifik di Akamai Technologies Parimal Pandya mengatakan hasil penelitian IDC ini mengungkap bagaimana bisnis di Asia Pasifik mengadopsi infrastruktur berbasis edge yang lebih terdistribusi untuk memenuhi kebutuhan performa, keamanan, dan biaya beban kerja AI modern. 

    “AI hanyalah sekuat infrastruktur yang dijalankan,” kata Parimal.

  • iPhone 17 Dirumorkan Tanpa Slot SIM Fisik, Apple Bakal Transisi eSIM Total?

    iPhone 17 Dirumorkan Tanpa Slot SIM Fisik, Apple Bakal Transisi eSIM Total?

    Bisnis.com, JAKARTA — Menjelang peluncuran iPhone 17 pada 9 September 2025, sejumlah rumor kencang berhembus. Salah satunya Apple diduga akan menghilangkan slot kartu SIM fisik pada seluruh lini iPhone 17 khusus pasar Uni Eropa, membuat eSIM menjadi satu-satunya opsi konektivitas seluler.

    Dilansir dari GSMArena, Selasa (2/9/2025) sumber anonim yang familiar dengan persoalan ini menyebut Apple telah meminta seluruh karyawan reseller resmi di Eropa mengikuti pelatihan aktivasi eSIM yang wajib rampung sebelum 5 September, atau hanya empat hari sebelum event peluncuran global digelar.

    Materi pelatihan tersebut bahkan tercantum di aplikasi resmi internal Apple yakni SEED, yang selama ini digunakan sebagai standar pelatihan di Apple Store maupun reseller resmi di berbagai negara.

    Langkah ini menandai perluasan strategi yang sebelumnya sudah diterapkan Apple di Amerika Serikat sejak era iPhone 14, di mana semua model sudah tidak lagi memiliki slot SIM fisik dan sepenuhnya mengandalkan eSIM.

    Jika rumor ini benar, Eropa bakal menjadi kawasan kedua yang turut menerima perubahan signifikan pada perangkat iPhone setelah Amerika Serikat, dan dimungkinkan akan disusul oleh pasar global lain, meski beberapa pasar besar seperti China—yang masih menuntut dukungan dual SIM fisik—kemungkinan tetap mendapat pengecualian.

    Khusus varian iPhone 17 Air yang digadang-gadang tampil super tipis, rumor hilangnya slot SIM fisik memang makin kuat muncul, mengingat keterbatasan ruang desain pada bodinya yang sangat ramping. Namun kini, potensi absennya slot SIM diprediksi bakal berlaku untuk seluruh lini iPhone 17.

    Langkah ini membuat konsumen wajib memastikan operator seluler mereka sudah mendukung layanan eSIM demi kemudahan aktivasi dan migrasi ke perangkat baru. Sementara itu, Apple dan reseller siap memberikan panduan penuh terkait proses aktivasi eSIM sebagai pengganti kartu SIM konvensional.

    Taktik berani Apple ini diprediksi mempercepat revolusi layanan seluler digital di era smartphone modern, sekaligus menandai berakhirnya era kartu SIM fisik yang selama puluhan tahun menjadi standar industri ponsel.

  • Daftar Harga iPhone September 2025, Lengkap iPhone 12, 13, 14, 15, dan 16

    Daftar Harga iPhone September 2025, Lengkap iPhone 12, 13, 14, 15, dan 16

    Bisnis.com, JAKARTA – Berikut adalah daftar harga iPhone terbaru bulan September 2025 untuk seri iPhone 12, 13, 14, 15, dan 16.

    Bulan September tampaknya menjadi bulan yang tepat buat Anda yang ingin membeli produk terbaru Apple.

    Sebab bulan ini, iBox memberikan berbagai promo menarik yang bisa dimanfaatkan. Dengan promo ini, maka Anda bisa mendapatkan HP iPhone impian dengan harga murah.

    Misalnya saja, iPhone 16 Pro dan Pro Max untuk penyimpanan 128 GB, 256 GB, hingga 1 TB. iPhone 16 Pro 256 GB yang pada peluncuran dibanderol seharga Rp24,5 juta kini turun menjadi Rp20,1 juta. 

    Selain iPhone 16, penurunan harga signifikan secara bulanan juga terjadi untuk iPhone 15 Plus untuk seluruh model penyimpanan. Harganya turun hingga Rp4 jutaan.

    Daftar Harga iPhone September 2025, Lengkap iPhone 11, 12, 13, 14, 15, dan 16

    Harga iPhone 16 

    128 GB dari Rp16.999.000 jadi Rp13.999.000

    256 GB dari Rp19.499.000 jadi Rp16.499.000 

    512 GB dari Rp23.499.000 jadi Rp20.999.000 

    Harga iPhone 16 Plus

    128 GB dari Rp18.999.000 jadi Rp15.999.000

    256 GB dari Rp21.499.000 jadi Rp18.499.000 

    512 GB dari Rp25.499.000 jadi Rp22.999.000 

    Harga iPhone 16 Pro

    128 GB dari Rp21.999.000 jadi Rp17.499.000 

    256 GB dari Rp20.499.000 (Agustus 2025) jadi Rp20.999.000 

    512 GB dari Rp28.499.000 jadi Rp 25.499.000 

    1 TB dari Rp32.499.000 jadi Rp 29.999.000  

    Harga iPhone 16 Pro Max

    256 GB dari Rp25.999.000 jadi Rp21.999.000 

    512 GB dari Rp 30.999.000 jadi Rp27.499.000 

    1 TB dari Rp34.999.000 jadi Rp32.499.000 

    Harga iPhone 15

    128 GB dari Rp14.499.000 jadi Rp10.999.000 

    256 GB dari Rp17.499.000 jadi Rp13.499.000 

    512 GB dari Rp21.499.000 jadi Rp13.499.000 

    Harga iPhone 15 Plus 

    128 GB dari Rp12.999.000 (Agustus 2025) jadi Rp12.499.000 

    256 GB dari Rp15.499.000 (Agustus 2025) jadi Rp14.899.000 

    512 GB Rp19.499.000 (Agustus 2025) jadi Rp14.899.000 

    Harga iPhone 14 

    128 GB dari Rp 12.499.000 jadi Rp 9.699.000 

    256 GB dari Rp 15.299.000 jadi Rp 11.949.000 

    Harga iPhone 13

    128 GB dari Rp 10.299.000 jadi Rp 8.249.000 

    Harga iPhone 12 

    64GB Rp 11.499.000 

    Itulah daftar harga iPhone terbaru bulan September 2025 yang bisa Anda jadikan pedoman sebelum membeli. 

  • RT/RW Permasalahkan Tiang Serat Optik, Apjatel Tegaskan Telah Berizin

    RT/RW Permasalahkan Tiang Serat Optik, Apjatel Tegaskan Telah Berizin

    Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi (Apjatel) memastikan pemasangan tiang untuk menggelar serat optik internet di lingkungan RT/RW telah mengantongi izin resmi dari pemerintah pusat. 

    Apjatel mengakui terkadang ada penolakan warga di sejumlah wilayah terhadap pemasangan tiang internet oleh penyelenggara jaringan.

    Ketua Umum Apjatel, Jerry Siregar, mengatakan kendala di lapangan biasanya muncul pada tahap pemasangan jaringan dari backhaul ke last mile, khususnya ke perumahan, restoran, atau hotel.

    “Seringkali memang ada beberapa case-by-case, beberapa warga yang memang [menolak],” kata Jerry kepada Bisnis, dikutip Selasa (2/9/2025). 

    Dia menuturkan secara normatif, perusahaan selalu mengantongi izin terlebih dahulu sebelum memasang tiang dan menarik kabel. Namun, persoalan konflik horizontal yang muncul di tengah masyarakat diakuinya berada di luar kendali asosiasi, sehingga kasus yang terjadi di lapangan sering kali bersifat berbeda-beda.

    Dia menambahkan bahwa proses perizinan tidak berhenti di tingkat pusat, melainkan juga harus berkoordinasi dengan pemerintah di wilayah terkait. 

    “Artinya, ketika sudah dapat izin tersebut [baru] menggelar jaringan, yang kita kenal dari backbone sampai ke backhaul, dari backhaul ke last mile,” katanya.

    Dia mencontohkan adanya potensi perbedaan sikap di masyarakat, misalnya antara RW dan RT di bawahnya yang belum tentu sejalan. Menurutnya, izin pemasangan jaringan bukanlah kewenangan RT, RW, atau lurah, melainkan dikeluarkan oleh negara melalui Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) hingga Dinas Pekerjaan Umum (PU) atau Bina Marga. 

    Jerry menekankan penyelenggara jaringan tidak bisa sembarangan menanam tiang tanpa perhitungan teknis dan sosial. 

    “Enggak sembarangan juga kita tanam tiang di pinggir jalan, yang dekat ke rumahan, dekat ke masyarakat,” katanya.

    Sebagai solusi ketika kabel udara tidak bisa dipasang, maka alternatif lain adalah pemanfaatan jaringan seluler. “Ketika tidak bisa, kabel udara ke kabel tanam, misalnya disitulah fungsinya GSM atau menara telekomunikasi yang bernama Telkomsel, XL, di Indonesia seperti itu,” katanya.

    Menurut berbagai sumber, sejumlah daerah tercatat menolak pemasangan tiang internet. Di Warakas, Tanjung Priok, Jakarta Utara, misalnya salah satu Ketua RT, menolak keberadaan dua tiang internet di lingkungannya karena khawatir dapat membahayakan warga.

    Kasus serupa juga terjadi di Desa Pulolor, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang. Warga setempat menolak rencana pendirian tiang fiber optik (FO) karena merasa tidak dilibatkan dalam proses perizinan.

  • Jaringan Telekomunikasi di 12 Wilayah Telah Pulih, Sempat Rusak Akibat Demo

    Jaringan Telekomunikasi di 12 Wilayah Telah Pulih, Sempat Rusak Akibat Demo

    Bisnis.com, JAKARTA — Pengusaha telekomunikasi menyampaikan sejumlah infrastruktur telekomunikasi vital yang sempat rusak pada saat aksi demonstrasi, saat ini telah pulih kembali. Fiber optik yang terbakar telah diganti. Total kerugian masih dihitung. 

    Ketua Umum Apjatel Jerry Mangasas Swandy mengatakan saat demo  di beberapa daerah terjadi pekan lalu, sejumlah infrastruktur seperti serat optik, mengalami kerusakan yang berdampak pada penurunan kualitas layanan telekomunikasi bagi pelanggan. Namun hari ini, Selasa (2/9/2025), infrastruktur yang rusak telah dipulihkan dan layanan kembali normal. 

    “Secara konsep, yang kabel serat optik di udara itu terbakar, nah itu biasanya kalau itu rusak bisa kami tarik baru. Jadi ada stok kabel sekitar 25 meter untuk disambung lagi. Tetapi standar layanannya mungkin terganggu beberapa jam karena ada aktivitas sambung ulang,” kata Jerry kepada Bisnis. 

    Jerry mengatakan pihaknya infrastruktur telekomunikasi di beberapa wilayah demo seperti Bandung, Medan, hingga Makassar telah pulih. Apjatel tidak memiliki data detail mengenai kerugian yang dipikul oleh para pelaku usaha. 

    “Kami belum mencatat. Ada serat optik terbakar, tetapi mereka tidak fokus membakar kabel. Namanya massa jadi tidak dapat dikontrol. Secara keseluruhan hari ini di 12 kantor wilayah kami, umumnya sudah bisa lagi layanan internet,” kata Jerry. 

    Sebelumnya, Menteri Koordinator (Menko) bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengaku bakal melakukan koordinasi lanjutan dengan Kementerian dan Lembaga (K/L) terkait usai sejumlah fasilitas infrastruktur yang dibakar atau dirusak saat aksi demonstrasi.

    AHY menyebut, akan menginstruksikan stakeholder terkait agar proses penanganan dapat segera dijalankan guna memastikan aktivitas mobilitas barang dan jasa tidak terhambat.

    “Terkait dengan sejumlah kerusakan infrastruktur, saya tentu akan secara khusus menyampaikan kepada Menteri Pekerjaan Umum, Menteri Perhubungan khususnya terdapat sejumlah infrastruktur dasar, infrastruktur transportasi ada yang rusak akibat pengerusakan atau pembakaran,” kata AHY dalam Konferensi Pers di Cikeas, Minggu (31/8/2025) malam.

    Sebagaimana diketahui, sejumlah sarana infrastruktur seperti 7 Gerbang Tol (GT) Dalam Kota dibakar dalam aksi demonstrasi yang berakhir ricuh pada Jumat (29/8/2025) malam. Di mana, ruas tersebut konsesinya digenggam oleh PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR).

    AHY berharap, proses revitalisasi dapat berjalan dengan lancar. Meskipun demikian, AHY tidak menjelaskan secara detail mengenai berapa potensi kerugian yang disampaikan BUJT atas insiden pembakaran 7 gerbang tol tersebut.

    “Mudah-mudahan bisa segera ditanggulangi, diperbaiki dan direhabilitasi sehingga bisa berfungsi seperti sediakala,” ujarnya.

  • OpenAI Berencana Bangun Pusat Data di India dengan Kapasitas Minimal 1 Gigawatt

    OpenAI Berencana Bangun Pusat Data di India dengan Kapasitas Minimal 1 Gigawatt

    Bisnis.com, JAKARTA— Perusahaan pengembang ChatGPT, OpenAI, dikabarkan tengah menjajaki kerja sama dengan mitra lokal untuk membangun pusat data di India dengan kapasitas minimal 1 gigawatt. 

    Kabar tersebut menurut laporan Bloomberg pada Senin, (1/9/2025) Namun demikian, melansir laman Reuters pada Selasa (2/9/2025) OpenAI belum memberikan tanggapan resmi atas informasi ini. 

    OpenAI, yang didukung oleh Microsoft (MSFT.O), telah resmi mendaftarkan badan hukumnya di India dan mulai membentuk tim lokal. 

    Pada Agustus lalu, perusahaan mengumumkan rencana membuka kantor pertamanya di New Delhi pada akhir tahun ini, memperluas kehadirannya di pasar terbesar kedua berdasarkan jumlah pengguna.

    Rencana pembangunan pusat data berskala besar ini disebut sebagai langkah signifikan bagi ekspansi OpenAI di Asia, sekaligus menjadi bagian dari dorongan infrastruktur kecerdasan buatan dengan merek Stargate. 

    Namun, lokasi pasti dan jadwal pembangunan pusat data tersebut masih belum ditentukan. Bloomberg juga melaporkan, kemungkinan CEO OpenAI Sam Altman akan mengumumkan proyek ini secara resmi saat kunjungannya ke India pada September mendatang.

    Sebagai catatan, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Januari lalu mengumumkan inisiatif Stargate, yaitu investasi sektor swasta hingga US$500 miliar atau sekitar Rp8,21 kuadriliun untuk pengembangan infrastruktur AI. Proyek besar ini didukung oleh SoftBank, OpenAI, dan Oracle (ORCL.N).

    Sebelumnya, OpenAI lebih agresif dalam mengembang teknologi kecerdasan buatan di tengah persaiangan mereka dengan Meta. 

    CEO OpenAI, Sam Altman dalam proses mendirikan perusahaan startup antarmuka brain-to-computer baru bernama Merge Labs. Sam membutuhkan dana sebesar Rp13,8 triliun untuk membangun perusahaan rintisan pesain Neuralink.

    Untuk menyukseskan usaha tersebut, Altman menggalang dana dengan modal yang kemungkinan besar berasal dari tim ventura OpenAI. 

    Merge Labs diperkirakan akan bernilai US$850 juta atau sekitar Rp13,8 triliun (Kurs: Rp16.233), tetapi pembicaraan masih dalam tahap awal dan OpenAI belum berkomitmen untuk berpartisipasi, sehingga persyaratan dapat berubah.

    Dilansir TechCrunch, Rabu (13/8/25), Selain OpenAI, perusahaan startup tersebut juga dilaporkan akan bekerja sama dengan Alex Blania, yang menjalankan Tools for Humanity (sebuah proyek ID digital pemindai mata milik Sam Altman, yang memungkinkan siapapun memverifikasi kemanusiaan mereka).

    Merge Labs nantinya akan bersaing dengan Neuralink milik Elon Musk, yang sedang mengembangkan chip antarmuka komputer dan dirancang untuk ditanamkan ke dalam otak.

    Musk sendiri sudah mendirikan Neuralink pada 2016, meski keberadaannya baru diketahui pada 2017, dan hingga kini, mereka telah membuat kemajuan signifikan.

    Saat ini, Neuralink sedang diujicobakan pada penderita kelumpuhan parah. Tujuannya agar mereka dapat mengendalikan perangkat dengan pikiran mereka. Untuk tujuan itu, Neuralink telah meraih pendanaan Seri E sebesar US$600 juta atau Rp9,7 triliun dengan valuasi US$9 miliar atau Rp146,1 triliun (Kurs: Rp16.233) pada Juni.