Category: Bisnis.com Tekno

  • Wamenkomdigi Sebut MPPDN jadi Solusi Penumpukan Aplikasi Layanan Publik

    Wamenkomdigi Sebut MPPDN jadi Solusi Penumpukan Aplikasi Layanan Publik

    Bisnis.com, JAKARTA — Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria mengatakan tantangan utama digitalisasi pelayanan publik adalah terlalu banyaknya aplikasi dan data yang tersebar serta sistem yang tidak saling terhubung.

    Nezar Patria mengatakan hadirnya Mal Pelayanan Publik Digital Nasional (MPPDN) menjadi terobosan baru untuk menjawab persoalan tersebut. Menurut Nezar, kehadiran MPPDN menjadi bukti nyata transformasi digital bukan hanya jargon. 

    “Semua layanan dapat terkoneksi, data bisa aman dan prosesnya menjadi lebih sederhana. Ini adalah bukti bahwa transformasi digital bukan sekadar jargon, tetapi benar-benar bermanfaat untuk masyarakat,” kata Nezar dalam acara Penandatanganan Surat Keputusan Bersama (SKB) Penyelenggaraan Perizinan Tenaga Medis dan Tenaga Kesehatan di Kabupaten/Kota melalui MPPDN di Gedung Adhyatma Kemenkes, pada Selasa (9/9/2025).

    Dia menjelaskan, Komdigi memiliki mandat melalui Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2018 untuk menyelenggarakan infrastruktur sistem pemerintahan berbasis elektronik (SPBE). Mandat tersebut mencakup pusat data nasional, jaringan intrapemerintah, dan sistem perhubung layanan pemerintah.

    Artinya, lanjut Nezar, Komdigi tidak hanya menjadi penyedia teknologi, tetapi juga perhubung untuk memastikan semua layanan publik di Indonesia saling terintegrasi. Nezar menekankan lima tahun terakhir memberikan banyak pelajaran penting. 

    Teknologi berkembang sangat cepat dan sering melampaui prediksi. Di sisi lain, kebutuhan layanan publik beragam antarwilayah maupun sektor, serta pentingnya menjaga resiliensi sistem karena satu gangguan dapat berdampak luas.

    “Semua pengalaman ini menjadi fondasi bagi hadirnya MPPDN 2.0 sebagai sistem layanan publik digital yang lebih kuat dan berkelanjutan,” katanya.

    Dia menambahkan, keterpaduan SPBE membuat layanan publik menjadi lebih transparan dan efisien. Nezar menegaskan digitalisasi bukan semata soal efisiensi birokrasi, tetapi juga membangun kepercayaan publik. 

    Lebih lanjut, dia juga menggarisbawahi pentingnya kolaborasi lintas kementerian dan lembaga. Dalam hal ini, Kementerian Kesehatan menjadi pemilik pelayanan kesehatan, Kementerian PANRB memastikan kebijakan pelayanan publik berjalan, Kementerian Dalam Negeri menjadi pembina daerah, Komdigi menjamin investasi digital dan perlindungan data pribadi, sementara BSSN mengawal keamanan siber.

    “MPPDN membuka jalan bagi penyelenggaraan perizinan tenaga medis dan tenaga kesehatan secara digital. Dengan begitu, tidak ada lagi perizinan yang bergelit atau berbeda antara daerah. Semuanya akan seragam, lebih cepat, dan lebih transparan,” kata Nezar.

    Sebagai penutup, Wamenkomdigi menegaskan komitmen pemerintah dalam mendukung pengembangan MPPDN 2.0. 

    “Tugas kami adalah memastikan backbone digital Indonesia benar-benar dirasakan manfaatnya di layar ponsel masyarakat, di meja kerja tenaga kesehatan, dan di ruang pelayanan publik di seluruh negeri,” kata Nezar.

  • Podcast Video Lebih Diminati Warga RI Dibandingkan Audio Menurut Populix

    Podcast Video Lebih Diminati Warga RI Dibandingkan Audio Menurut Populix

    Bisnis.com, JAKARTA – Jumlah peminat podcast di Indonesia mengalami peningkatan. Berdasarkan hasil survey Populix pada awal September tahun ini, peminat podcast di Tanah Air naik 4% dari 2023 dengan jumlah responden sebanyak 234 orang.

    Dari segi format, peminat podcast video naik 6%. Sementara itu, peminat podcast audio anjlok cukup dalam yaitu sebesar 10% dibandingkan dengan 2 tahun lalu.

    VP of Research Populix Indah Tanip mengatakan kenaikan minat terhadap podcast video disebabkan oleh sikap selektif audience (26%) yang memilih konten atas faktor bintang tamu menarik.

    “Hal ini menunjukkan ketertarikan kuat audiens dengan format video, khususnya apabila didorong dengan narasumber yang menarik,” kata Indah dalam keterangan resmi yang dikutip Bisnis, Selasa (9/9/2025).

    Selain itu, survey tersebut menunjukkan peminat yang menonton penuh dari awal hingga akhir sebanyak 66%, atas alasan bintang tamu menarik 26%, hanya mendengarkan audio saja, sambil melakukan kegiatan lain 5%, serta hanya akan menonton bila editing menarik 3%

    Indah menambahkan masing-masing pendengar podcast memiliki preferensi konten berbeda. Generasi milenial disebut lebih tertarik dengan topik yang berat, seperti politik, berita, juga motivasi. Sedangkan gen Z, yang lebih muda, tertarik dengan konten ringan seperti komedi dan hiburan, dengan durasi podcast yang lebih singkat.

    Dengan demikian, ujarnya, diperlukan strategi khusus untuk menjangkau masing-masing target pendengar, dengan perspektif dan persona berbeda tersebut.

    “Harapannya data-data yang kami sampaikan juga diskusi mengenai masa depan industri podcast ini dapat mendukung perkembangan dan keberlanjutan industri hiburan audio di Indonesia. Juga menginspirasi para pencerita-pencerita di seluruh Indonesia, untuk mengembangkan potensi mereka melalui podcast,” akhir Indah Tanip.

  • XLSMART Siapkan Rp25 Triliun untuk Perkuat Jaringan, Perluas Cakupan Layanan

    XLSMART Siapkan Rp25 Triliun untuk Perkuat Jaringan, Perluas Cakupan Layanan

    Bisnis.com, JAKARTA— PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk. (XLSMART) menegaskan komitmennya memperkuat jaringan sekaligus meningkatkan pengalaman pelanggan dengan mengalokasikan belanja modal sebesar Rp20 triliun–Rp25 triliun hingga akhir tahun. 

    Dana tersebut juga diarahkan untuk mendukung proses integrasi jaringan pascamerger XL Axiata dan Smartfren.

    Head of External Communications XLSMART, Henry Wijayanto, mengatakan penguatan jaringan dan layanan pelanggan menjadi prioritas utama perusahaan pada tahun ini.

    “Komitmen memperkuat jaringan dan pengalaman pelanggan tercermin dari alokasi belanja modal senilai Rp20 triliun – Rp25 triliun hingga akhir tahun, termasuk untuk mendukung integrasi jaringan,” kata Henry kepada Bisnis pada Selasa (9/9/2025).

    Menurut Henry, fokus perusahaan saat ini adalah menyelesaikan integrasi jaringan XL Axiata dan Smartfren dengan tetap menjaga kualitas pelayanan kepada pelanggan, salah satunya melalui peningkatan kecepatan unduh (download speed).

    Adapun pembangunan BTS ke depan akan dilakukan secara dinamis sesuai kebutuhan dan rencana bisnis perusahaan. Henry menambahkan, penyelesaian integrasi dan pengembangan jaringan ditujukan untuk memperluas cakupan serta meningkatkan kapasitas layanan.

    Meski tengah menggarap integrasi, Henry menegaskan layanan 4G tetap menjadi prioritas utama perusahaan.

    “XLSMART tetap menjadikan 4G sebagai tulang punggung layanan dan akan terus diperkuat, terutama di area dengan penetrasi smartphone tinggi,” katanya.

    Sejalan dengan strategi tersebut, XLSMART mencatat pertumbuhan signifikan pembangunan BTS dalam dua tahun terakhir. Jumlah BTS meningkat dari 97.125 unit pada Juni 2023 menjadi 109.170 unit pada Juni 2024, dan melonjak hingga 160.341 unit pada Juni 2025.

    Henry mengatakan penambahan BTS bertujuan untuk meningkatkan kualitas layanan pelanggan.

    “Dengan merger ini [yang berarti BTS juga bertambah] tentunya akan menguntungkan pelanggan yang kini memiliki akses layanan XLSMART dengan cakupan yang lebih luas dan kualitas lebih bagus,” kata Henry.

  • Inovasi Fotografi Huawei Antar Pura 80 Ultra Raih Rekor Kamera DXOMARK

    Inovasi Fotografi Huawei Antar Pura 80 Ultra Raih Rekor Kamera DXOMARK

    Bisnis.com, JAKARTA – Industri smartphone global tidak hanya berkembang dalam hal desain dan performa, tetapi juga dalam menghadirkan pengalaman fotografi yang semakin mendekati kualitas profesional. Di tengah persaingan itu, Huawei kembali menegaskan posisinya sebagai pionir dengan meluncurkan HUAWEI Pura 80 Series, sebuah lini flagship yang bukan sekadar perangkat teknologi, melainkan simbol komitmen jangka panjang terhadap inovasi dan estetika.

    Tren Fotografi Smartphone: Dari Praktis Menjadi Profesional

    Dalam satu dekade terakhir, smartphone telah mengambil alih peran kamera saku, bahkan mulai menantang eksistensi kamera profesional. Konsumen kini tidak hanya menginginkan perangkat yang praktis, tetapi juga menuntut kualitas gambar setara DSLR: tajam, terang, dan penuh detail. Perubahan tren ini menciptakan peluang sekaligus tantangan bagi para produsen teknologi. Huawei menjadi salah satu yang paling konsisten menjawab kebutuhan ini dengan inovasi berkelanjutan.

    Dari P Series ke Pura: Warisan dan Evolusi

    Sejak HUAWEI P Series diluncurkan pada 2012, produk ini telah digunakan oleh ratusan juta konsumen di seluruh dunia untuk mengabadikan momen berharga. Mulai dari P9 dengan kamera dual-lens yang menjadi tonggak awal fotografi komputasional, P20 dengan Super Night Mode yang mendefinisikan ulang fotografi malam, hingga Pura 70 Ultra dengan Ultra-Lighting Pop-out Camera yang memperlihatkan rekayasa optik mutakhir dalam perangkat ramping.

    Transformasi dari P Series ke Pura Series bukan sekadar pergantian nama,melainkan babak baru yang menegaskan komitmen Huawei untuk terus menghadirkan inovasi imaging dan estetika di segmen flagship. Nama Pura sendiri berasal dari kata Purity, yang merepresentasikan kemurnian desain, keanggunan gaya modern, serta semangat baru untuk terus berinovasi. Pura bukan hanya perangkat, tetapi juga simbol imajinasi tanpa batas karena bagi Huawei, imajinasi adalah teknologi terkuat manusia yang mendorong lahirnya terobosan di bidang teknologi, seni, dan fashion.

    Terinspirasi dari bentuk Penrose Triangle yang dikenal sebagai “the purest form of impossibility”, Pura melambangkan semangat Huawei untuk menjadikan hal yang tampak mustahil menjadi mungkin. Dengan filosofi ini, Pura Series hadir bukan hanya sebagai smartphone, tetapi juga sebagai perwujudan gaya hidup yang menyatukan fotografi terbaik, desain estetis, dan fashion yang berkelas.

    Huawei XMAGE: Kekuatan Teknologi di Balik Setiap Bidikan

    HUAWEI berkomitmen untuk terus mengembangkan inovasi dalam teknologi, termasuk mobile imaging melalui Huawei XMAGE yang mampu memberikan pengalaman fotografi profesional dalam kondisi pencahayaan apa pun. Dengan empat pilar utama sistem optik, struktur mekanik, teknologi imaging, dan pemrosesan gambar Huawei XMAGE menghadirkan gaya fotografi khas yang mengedepankan realisme, kontras, ketajaman, dan warna yang lebih hidup. Teknologi ini menjadi fondasi penting yang terus menguatkan posisi Pura Series sebagai pemimpin dalam fotografi smartphone.

    Pertama di Industri: Switchable Dual Telephoto Lens

    Yang membuat HUAWEI Pura 80 Ultra begitu istimewa adalah debutnya sebagai smartphone pertama di industri dengan Switchable Dual Telephoto Lens. Sistem optik ini menggabungkan dua fungsi dalam satu modul: Mid-Telephoto 3.7x untuk bidikan jarak menengah dan Ultra-Telephoto 9.4x untuk zoom jarak jauh

    Sistem canggih ini digerakkan oleh motor presisi setingkat mikron dan terdiri dari lebih dari 140 komponen presisi, memungkinkan peralihan fokus yang ultra-presisi dan transisi yang mulus. Dikombinasikan dengan sensor Ultra Lighting HDR 1 inci dengan dynamic range hingga 16EV serta peningkatan cahaya masuk hingga 129% dibanding generasi sebelumnya, Pura 80 Ultra menghadirkan hasil foto yang tajam, detail, dan jernih dalam berbagai kondisi cahaya.

    Dengan inovasi ini, Huawei sekali lagi menetapkan standar baru dalam kejernihan, fleksibilitas, dan desain dalam fotografi smartphone sekaligus mengantarkan Pura 80 Ultra meraih predikat Smartphone dengan Kamera Terbaik versi DXOMARK.

    Pencapaian Global di DXOMARK

    HUAWEI Pura 80 Ultra berdiri di puncak podium imaging global dengan meraih skor keseluruhan tertinggi sepanjang sejarah DXOMARK, yaitu 175 poin unggul 6 poin dari perangkat peringkat kedua. Capaian ini ditopang oleh tiga rekor bersejarah: skor foto 180 (tertinggi yang pernah dicatat), skor video 166 (rekor tertinggi yang disamai), serta kemampuan telefoto dengan peringkat tertinggi dalam pengujian DXOMARK.

    Didesain untuk Storytelling, Dibangun untuk Masa Depan

    Dengan teknologi optik revolusioner, rekayasa presisi, serta integrasi estetika avant-garde, HUAWEI Pura 80 Ultra menghadirkan pengalaman fotografi jarak jauh yang belum pernah ada sebelumnya. Baik untuk mengabadikan konser, panorama kota, night portrait, maupun close-up portrait dengan bokeh natural, setiap momen dapat ditangkap dengan detail yang memukau.

    Lebih dari sekadar spesifikasi, Pura 80 Series menghadirkan fitur AI Removal untuk editing foto bebas distraksi. Layar HUAWEI X-True Display™ dengan 3000nit peak brightness dan kaca Crystal Armor Kunlun Glass generasi kedua memastikan pengalaman premium dari segi visual maupun ketahanan.

    Pura 80 Series: Melanjutkan Visi Huawei

    Sebagai penerus warisan P Series, Pura 80 Series memperlihatkan bagaimana Huawei terus berinvestasi dalam mobile imaging, desain estetika, dan pengalaman pengguna. Dengan perpaduan teknologi, fashion, dan seni, Huawei menghadirkan perangkat yang bukan hanya untuk memotret, tetapi juga menginspirasi kreativitas dan mendorong pengguna bercerita layaknya fotografer profesional.

    HUAWEI Pura 80 Series. Sebuah babak baru dalam perjalanan inovasi kamera smartphone, lahir dari imajinasi, dibangun untuk masa depan. HUAWEI Pura 80 Series. Sebuah babak baru dalam perjalanan inovasi kamera smartphone, lahir dari imajinasi, dibangun untuk masa depan.

  • Misi Remala Abadi (DATA) Kuasai Pasar Internet Rumah Lewat 5 Juta Homepass

    Misi Remala Abadi (DATA) Kuasai Pasar Internet Rumah Lewat 5 Juta Homepass

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Remala Abadi Tbk. (DATA) berambisi  menguasai pasar internet rumah di seluruh segmen dengan strategi penggelaran serat optik secara masif, inovasi, hingga layanan terjangkau. Perusahaan menargetkan gelar 5 juta homepass dalam 2 tahun ke depan. 

    Direktur Utama Remala Agus Setiono mengungkap target jangka pendek dan jangka panjang yang ingin dicapai perusahaan. Untuk jangka pendek, perusahaan berambisi menggelar serat optik yang melewati rumah (homepass) sebanyak 5 juta. Sementara itu untuk jangka panjang atau dalam 10 tahun, diharapkan homepass mencapai 25 juta. 

    “Pembangunan 5 juta homepass akan dilakukan secara bertahap, tidak dibagi rata 2,5 juta per tahun,” kata Agus kepada Bisnis, Senin (8/9/2025). 

    Agus menambahkan sejalan dengan penambahan homepass, jumlah pelanggan yang dapat dirangkul diharapkan bertambah.

    Per Agustus 2025, perusahaan telah melayani sekitar 80.000 pengguna aktif, dengan total homepass tergelar mencapai 350.000 homepass. Serat optik Remala menyebar dan menjangkau sejumlah titik mulai dari Jabodetabek, Karawang, Purwakarta, dan Cirebon. 

    Dalam skema terbaik, Agus menargetkan jumlah pengguna dapat menyentuh 500.000 pelanggan tahun ini.  Sementara itu untuk skema yang kurang menguntungkan diharapkan jumlah pelanggan dapat mencapai 2 kali lipat dari pencapaian saat ini. “200.000 pelanggan masih memungkinkan,” kata Agus.  

    Mitra kunci …. 

  • SpaceX Tunda Peluncuran Satelit Nusantara Lima karena Awan Cumulonimbus dan Petir

    SpaceX Tunda Peluncuran Satelit Nusantara Lima karena Awan Cumulonimbus dan Petir

    Bisnis.com, JAKARTA – Satelit Nusantara Lima yang dijadwalkan meluncur hari ini, Senin, 8 September 2025 pukul 20.02 waktu Florida Amerika Serikat (Selasa, 9 September 2025 pukul 09.02 WIB) diputuskan ditunda.

    Pemandu dari SpaceX memastikan penjadwalan ulang penerbangan Satelit Nusantara Lima ke orbit disebabkan cuaca di lokasi Cape Canaveral, Florida tidak memungkinkan dilakukan peluncuran.

    “Kami memastikan penundaan ini hanya semata karena cuaca, kami telah memeriksa seluruh bagian satelit dan dinyatakan tidak ada masalah,” jelasnya dalam pengumuman kepada peserta yang bersiap menyaksikan pelepasan Nusantara Lima ke orbit.

    CEO Pasifik Satelit Nusantara (PSN) Adi Rahman Adiwoso, mengkonfirmasi penundaan tersebut. Menurutnya, tim PSN sudah menunggu hingga 2 jam untuk memastikan satelit dapat diluncurkan pada jendela orbit terbaik. Akan tetapi, keadaan cuaca yang tidak juga membaik membuat diputuskan dilakukan penundaan peluncuran jadi esok hari pada rentang waktu yang sama.

    “Kita bisa lihat di sini [Cape Canaveral] hujan turun. Dan kita lihat ada kilat beberapa. Memang itu standard operating procedure. Bahwa kalau ada kilat dan [awan] Cumulonimbus itu [peluncuran satelit] harus dijadwal tapi karena window-nya sudah selesai 22.02 dipindahkan 1 hari karena tidak bisa lebih dari 22.02,” katanya di arena pemantauan peluncuran SpaceX di Florida, Amerika Serikat.

    Dia menyebut tindakan penjadwalan ulang merupakan upaya menjaga keamanan peluncuran. “Lebih baik kita menjaga safety daripada memaksa [peluncuran],” katanya.

    Satelit Nusantara Lima sejatinya siap mengorbit sebagai salah satu satelit komunikasi tercanggih di Asia saat ini. Jembatan udara ini memiliki kapasitas lebih dari 160 gigabit per detik (Gbps) untuk memenuhi kebutuhan akses digital di kawasan.

    Satelit yang diproduksi oleh Boeing Satellite System International Inc ini menggunakan platform Boeing 702MP dengan bobot peluncuran sekitar 7,8 ton. Nusantara Lima dirancang memiliki masa operasi lebih dari 15 tahun dengan dukungan Ka-Band VHTS, XIPS Electrical Thruster, serta Gen 7 Channelizer.

    Peluncuran direncanakan menggunakan roket SpaceX Falcon 9 dari Florida, Amerika Serikat. Semula, peluncuran dijadwalkan pada pukul 20.02 waktu Florida  alias Selasa, 9 September 2025 di Indonesia dengan menempati slot orbit 113 derajat bujur timur. Nusantara Lima disebut sebagai satelit dengan kapasitas terbesar di Asia, sekaligus memperluas jangkauan layanan internet di Indonesia, Malaysia, dan Filipina.

    Dari sisi jangkauan, satelit ini dilengkapi 101 user spot beams dengan 11 gateway yang didesain untuk mendistribusikan konektivitas secara merata, termasuk ke wilayah yang selama ini sulit terjangkau infrastruktur darat.

    Satelit ini juga membawa muatan analog dan digital dengan teknologi channelizer, serta dilengkapi empat antena reflektor multi-spot yang memastikan kualitas sinyal lebih stabil.

  • Perang Harga di E-commerce Memanas, Laba Meituan-Alibaba Tertekan

    Perang Harga di E-commerce Memanas, Laba Meituan-Alibaba Tertekan

    Bisnis.com, JAKARTA— Persaingan sengit antar raksasa e-commerce China untuk memperebutkan pasar instant retail atau layanan belanja dengan pengantaran cepat dalam satu jam diperkirakan semakin menekan laba jangka pendek hingga menengah perusahaan, sekaligus berkontribusi pada tekanan deflasi di ekonomi terbesar kedua dunia itu.

    Melansir laman Reuters pada Selasa (9/9/2025) Alibaba Group (9988.HK), Meituan (3690.HK), dan JD.com (9618.HK) terus membanjiri konsumen dengan diskon dan kupon demi merebut pangsa pasar. Strategi bakar uang ini menggerus margin keuntungan dan memicu pertanyaan investor mengenai arah strategi bisnis mereka. Selain itu, regulator China mulai mengawasi ketat tren perang harga ini. 

    Pemerintah khawatir spiral penurunan harga akan semakin menekan kondisi ekonomi domestik, yang sebelumnya sudah terguncang akibat lemahnya harga properti serta ketidakstabilan pekerjaan, sehingga membuat konsumsi masyarakat lesu.

    Dalam laporan kinerja kuartal II/2025, isu kompetisi mendominasi pernyataan eksekutif maupun diskusi dengan analis. CEO JD.com Sandy Xu menilai kompetisi yang ada sudah berlebihan dan tidak berkelanjutan.

    CEO Meituan Wang Xing menyebut adanya fase baru persaingan, sementara co-CEO PDD Holdings, Zhao Jiazhen, menegaskan kompetisi semakin intensif.

    Awal tahun ini, JD.com meluncurkan aplikasi untuk menyaingi bisnis utama Meituan di sektor food delivery. Alibaba, yang juga mengoperasikan Ele.me, ikut meningkatkan investasi pada segmen yang sama.

    Ketiga perusahaan tersebut telah berkomitmen menggelontorkan dana miliaran dolar demi menguasai pasar. Nomura memperkirakan total uang tunai yang dibakar industri mencapai lebih dari US$4 miliar atau sekitar Rp61,6 triliun hanya pada kuartal II.

    “Situasi ini semakin mirip permainan ‘adu ayam’, di mana investasi awal bisa terbuang percuma bagi pihak yang menyerah lebih dulu. Kami memperkirakan persaingan sengit ini berlanjut setidaknya hingga festival belanja Singles’ Day pada November mendatang,” kata Kepala Riset Internet UBS Investment Bank China, Kenneth Fong. 

    S&P Global memproyeksikan Meituan, JD.com, dan Alibaba akan menggelontorkan setidaknya 160 miliar yuan atau sekitar Rp349,8 triliun, dalam 12–18 bulan ke depan untuk mempertahankan atau memperluas pangsa pasar. 

    Analis memperingatkan adanya potensi revisi signifikan pada proyeksi laba karena margin diperkirakan sulit pulih dalam 1–2 tahun mendatang. Meituan diperkirakan paling terpukul, mengingat sebagian besar pendapatannya berasal dari layanan pesan-antar makanan. 

    JD.com bahkan hampir kehilangan seluruh laba kuartal II akibat kerugian dari segmen tersebut. Sementara itu, Alibaba relatif lebih aman karena kontribusi instant retail terhadap bisnis intinya lebih kecil.

    Pinduoduo, platform domestik milik PDD, sejauh ini cenderung menjauh dari persaingan instant retail. Namun, keunggulan harganya mulai tergerus akibat gempuran diskon dari pesaing.

    “Kami tidak yakin tingkat keuntungan kuartal ini bisa berlanjut. Profit kemungkinan akan berfluktuasi pada kuartal-kuartal mendatang,” kata Zhao.

    Tantangan lain adalah mempertahankan pendapatan e-commerce setelah periode Juni yang terdongkrak oleh festival belanja pertengahan tahun “618”. Meski demikian, perusahaan-perusahaan besar yakin pengorbanan jangka pendek akan terbayar pada jangka panjang. 

    CEO grup bisnis e-commerce Alibaba, Jiang Fan memperkirakan segmen instant retail bisa menambah nilai transaksi bruto (GMV) tahunan hingga 1 triliun yuan atau sekitar Rp2.187 triliun dalam tiga tahun ke depan.

    Beberapa indikator penting yang dipantau paruh kedua tahun ini adalah perpindahan pengguna instant retail ke platform e-commerce inti. JD.com melaporkan jumlah pelanggan aktif kuartalan naik lebih dari 40% secara tahunan (Year on Year/YoY) pada kuartal II, sementara aplikasi Taobao milik Alibaba mencatat kenaikan pengguna aktif bulanan 25% pada tiga minggu pertama Agustus berkat konversi dari pengguna layanan pesan-antar makanan.

    Namun, potensi penghentian perang harga bisa datang dari pihak eksternal. Regulator telah berulang kali memperingatkan agar perusahaan tidak terjebak dalam persaingan race to the bottom. 

    Pada Juli lalu, Meituan, Alibaba, dan JD.com sempat merilis pernyataan komitmen untuk mengurangi intensitas perang harga.

    “Kami memperkirakan komitmen perusahaan terhadap kebijakan pemerintah untuk mencegah involusi kompetisi akan berangsur menormalkan dinamika persaingan,” kata analis senior Moody’s Ratings, Ying Wang. 

  • China Punya Internet 10G, Kecepatan Unduh Tembus 9.834 Mbps

    China Punya Internet 10G, Kecepatan Unduh Tembus 9.834 Mbps

    Bisnis.com, JAKARTA— China menghadirkan internet 10G pada saat teknologi 6G masih dalam tahap riset dan pengembangan di tingkat global.

    Negara tirai bambu tersebut memamerkan teknologi ini pertama kali di Sunan County, Provinsi Hebei, pada 20 April 2025.

    Melansir laman The Economic Times pada Senin, (8/9/2025) jaringan anyar ini merupakan hasil kerja sama Huawei dengan operator telekomunikasi milik negara, China Unicom. 

    Adapun Huawei, yang berdiri pada 1987 dan berkantor pusat di Shenzhen, merupakan pemain utama global di bidang perangkat telekomunikasi dan solusi jaringan. Perusahaan ini dikenal sebagai pionir dalam pengembangan broadband optik dan jaringan 5G.

    Sementara itu, China Unicom adalah salah satu dari tiga operator telekomunikasi besar milik negara di China yang menyediakan layanan broadband, seluler, dan solusi korporasi di seluruh negeri.

    Kecepatan unduh yang ditawarkan mencapai 9.834 Mbps, dengan kecepatan unggah 1.008 Mbps dan latensi rendah hanya 3 milidetik. Kehebatan jaringan tersebut ditopang oleh teknologi 50G Passive Optical Network (PON) yang mampu meningkatkan transmisi data lewat infrastruktur serat optik yang ada. 

    Teknologi ini diharapkan dapat menunjang kebutuhan bandwidth tinggi, mulai dari komputasi awan (cloud computing), realitas virtual dan augmented reality (VR/AR), streaming video resolusi 8K, hingga integrasi perangkat rumah pintar.

    Sebagai perbandingan, mengunduh film 4K berdurasi penuh berukuran sekitar 20 GB biasanya membutuhkan waktu 7–10 menit dengan jaringan 1 Gbps. Dengan internet 10G, film serupa bisa diunduh kurang dari 20 detik.

    Dengan capaian tersebut, China berada di garis depan teknologi broadband global, bahkan melampaui kecepatan komersial yang saat ini ditawarkan di negara-negara kaya seperti Uni Emirat Arab dan Qatar.

    Lebih jauh, implementasi internet 10G ini diharapkan dapat mendorong perkembangan berbagai sektor vital, seperti kesehatan, pendidikan, hingga pertanian, melalui akses data yang lebih cepat dan andal.

  • Internet Telkom Group di Papua Melambat pada 9-14 September, Proses Pemulihan SKKL

    Internet Telkom Group di Papua Melambat pada 9-14 September, Proses Pemulihan SKKL

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) memperkirakan perbaikan sistem komunikasi kabel laut (SKKL) ruas Sulawesi – Maluku – Papua Cable System (SMPCS) ruas Sorong – Merauke rampung dikerjakan pada 14 September 2025.

    Sejalan dengan proses perbaikan tersebut pada 9-14 September 2025 kualitas internet akan di Papua sedikit berkurang.

    Direktur Network Telkom Nanang Hendarno mengatakan layanan di wilayah Merauke, Timika, dan Kaimana kini telah berfungsi normal pasca pemulihan kabel laut ruas Timika-Merauke. Saat ini, tim teknis sedang melakukan pemulihan pada kabel laut ruas Sorong-Fakfak yang diperkirakan rampung pada 14 September 2025.

    “Proses pemulihan ini mencakup beberapa tahapan teknis, di mana pada tahapan tertentu akan menyebabkan penurunan sementara kualitas layanan TelkomGroup, baik untuk fixed maupun mobile broadband, di wilayah Merauke, Timika, dan Kaimana,” kata Nanang dikutip, Senin (8/9/2025).

    Nanang menjelaskan waktu di mana kualitas layanan mengalami penurunan terjadi antara lain pada pada 9 September pukul 23.00 hingga 10 September pukul 11.00, selama sekitar 12 jam, serta pada 12 September pukul 23.00 hingga 14 September pukul 17.00, selama sekitar 41 jam.

    Telkom telah menerima kunjungan pemerintah daerah, perwakilan masyarakat, mahasiswa, pelaku UMKM, dan komunitas ojek online Papua Selatan untuk melakukan audiensi terkait perkembangan pemulihan Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) Papua.

    Turut hadir dalam pertemuan tersebut, Plh Dirjen Infrastruktur Digital Kemkomdigi Denny Setiawan, Asdep Koordinasi Pencegahan dan Peningkatan Kapasitas Keamanan Siber Kemenko Polkam Marsma TNI Budi Eko Pratomo, Anggota DPD RI Komite IV Prov. Papua Selatan Rudi Tirtayana, S.E., Pj.

    Sekretaris Daerah Papua Selatan Drs. Maddaremmeng, M.Si., Wakil Ketua II DPR Prov. Papua Selatan Viktorianus Ohoiwtun, S.Sos., Wakil Bupati Merauke Dr. Fauzun Nihayah, S.HI., M.H., dan Kepala Dinas kominfo Kab. Merauke Thomas Kimko.

    Audiensi diterima langsung oleh Wakil Direktur Utama Telkom Muhammad Awaluddin, Direktur Network Telkom Nanang Hendarno, Direktur Network Telkomsel Indra Mardiatna, Direktur Planning & Operation PT Telkom Infrastruktur Indonesia Suharyoto, beserta jajaran senior leaders TelkomGroup.

    Wakil Direktur Utama Telkom Muhammad Awaluddin mengatakan untuk memastikan penanganan berjalan optimal, Telkom membentuk Crisis Management Team (CMT) yang bekerja lintas fungsi dan menjalin koordinasi intensif dengan berbagai pemangku kepentingan.

    Sementara itu, Pj. Sekretaris Daerah Papua Selatan Drs. Maddaremmeng, M.Si., menyampaikan apresiasi kepada Telkom atas respon cepat dalam menindaklanjuti permintaan audiensi.

    Dia berharap pemulihan kabel laut dapat segera terselesaikan. Hal senada juga diungkapkan oleh Anggota DPD RI Komite IV Prov. Papua Selatan Rudi Tirtayana, S.E., Wakil Ketua II DPR Prov. Papua Selatan Viktorianus Ohoiwtun, S.Sos., dan Wakil Bupati Merauke Dr. Fauzun Nihayah, S.HI., M.H., yang mengungkapkan harapannya agar layanan dapat segera normal kembali.

    Perwakilan dari mahasiswa, pelaku UMKM, dan komunitas ojek online turut menyampaikan aspirasinya. Mereka menekankan bahwa jaringan internet kini sudah menjadi kebutuhan primer yang hampir tidak terpisahkan dari berbagai aspek kehidupan masyarakat.

  • Anggaran Komdigi Berpotensi Naik jadi Rp12 Triliun Tahun Ini

    Anggaran Komdigi Berpotensi Naik jadi Rp12 Triliun Tahun Ini

    Bisnis.com, JAKARTA — Anggaran Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) berpotensi naik dari Rp7,9 triliun menjadi Rp12 triliun pada 2025.

    Wakil Ketua Komisi I DPR RI Dave Laksono mengatakan pihaknya baru saja mendengarkan paparan dari masing-masing unit kerja Komdigi terkait kebutuhan anggaran, alokasi penggunaan, serta capaian kinerja.

    Dave menyebut anggaran Komdigi akan dinaikkan pada tahun ini.

    “Tahun ini saja anggarannya dari Rp7,9 [triliun] sudah naik jadi sekitar Rp10 [triliun,] dan kemungkinan bisa sampai Rp12 [triliun],” ujarnya, Senin (8/9/2025).

    Dave menilai, tingginya kebutuhan anggaran antara lain disebabkan oleh maraknya penyebaran berita bohong (hoaks) yang harus diantisipasi dengan cepat oleh Komdigi, tanpa mengorbankan prinsip demokrasi.

    “Kami sudah terima usulan [tambahan anggaran Rp12,6 triliun], nanti tinggal menunggu keputusan Banggar dan pemerintah,” imbuhnya.

    Ketika ditanya rinci mengenai alokasi anggaran, Dave hanya menegaskan anggaran tersebut diperuntukkan untuk berbagai program prioritas, meski tidak merinci satu per satu.

    Sebelumnya, Komdigi memang telah mengusulkan tambahan anggaran sebesar Rp12,6 triliun dalam Rapat Kerja bersama Komisi I DPR RI. Tambahan ini diajukan untuk mempercepat pembangunan akses internet di Papua, menjamin keberlanjutan Pusat Data Nasional (PDN), serta mengakselerasi pengembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) sebagai bagian dari transformasi digital nasional.

    Usulan tersebut menambah pagu indikatif tahun anggaran 2026 sebesar Rp7,75 triliun, sehingga total kebutuhan anggaran Komdigi mencapai Rp20,36 triliun.

    Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid menegaskan ketiga prioritas itu merupakan bagian dari strategi pemerintah membangun Indonesia yang inklusif secara digital sekaligus siap bersaing dalam kompetisi global. 

    “Untuk mendukung pelaksanaan program-program prioritas, kami membutuhkan tambahan anggaran dari pagu indikatif Kemkomdigi Tahun Anggaran 2026,” kata Meutya dalam Rapat Kerja dengan Komisi I DPR RI di Jakarta, Senin (7/7/2025).

    Menurut dia, anggaran tersebut akan dialokasikan untuk pengembangan infrastruktur digital, penguatan ekosistem, keamanan ruang digital, komunikasi publik dan media, serta dukungan manajemen.

    Program-program tersebut ditujukan untuk menciptakan konektivitas digital yang inklusif, ekosistem digital yang memberdayakan, serta ruang digital yang aman dan berdaulat. 

    Hal ini sejalan dengan visi Komdigi, yakni “Transformasi digital bermakna menuju kedaulatan dan kemandirian digital Indonesia dalam rangka mewujudkan Asta Cita.”