Category: Bisnis.com Tekno

  • Apple Luncurkan iPhone 17, Harga Generasi Sebelumnya Alami Penurunan

    Apple Luncurkan iPhone 17, Harga Generasi Sebelumnya Alami Penurunan

    Bisnis.com, JAKARTA — Apple memperkenalkan iPhone 17 Pro and iPhone 17 Pro Max dengan desain baru yang menawan dan menghadirkan lompatan performa yang luar biasa. Kedua model dilengkapi A19 Pro, chip paling andal dan efisien yang pernah ada di iPhone, mendukung sistem kamera canggih, pengalaman bermain game tingkat lanjut, dan Apple Intelligence.

    Senior Vice President Worldwide Marketing Apple Greg Joswiak menuturkan dilengkapi dengan ruang uap rancangan Apple yang dilas dengan laser ke unibody aluminium penghantar panas yang kuat dan ringan, iPhone 17 Pro dan iPhone 17 Pro Max menghadirkan performa Apple terbaik yang pernah ada dan lompatan besar dalam kekuatan baterai. Tiga kamera Fusion 48 MP berada utama, ultra wide, dan telefoto yang sepenuhnya baru setara dengan delapan lensa termasuk zoom kualitas optik 8x, yang merupakan zoom terpanjang yang pernah ada di iPhone, dan kamera depan 18MP Center Stage yang inovatif dan semakin menyempurnakan hasil selfie.

    Dengan fitur video baru pertama di industri yang dibuat untuk pembuat film dan kreator konten profesional termasuk ProRes RAW, Apple Log 2, dan genlock, iPhone makin terintegrasi lancar dengan produksi berskala kecil maupun besar. Kedua model dilengkapi pelindung depan Ceramic Shield 2 yang 3x lipat lebih tahan gores, dan untuk pertama kalinya, Ceramic Shield melindungi bagian belakang iPhone.

    “iPhone 17 Pro adalah iPhone paling andal yang pernah kami buat, dengan desain baru yang memukau dan dirancang ulang sepenuhnya untuk memaksimalkan performa dan menghadirkan lompatan besar dalam kekuatan baterai. Dengan tiga kamera Fusion 48 MP, pengalaman kamera depan Center Stage baru, dan berbagai fitur video level pro, peluang kreativitas menjadi tanpa batas. iPhone 17 Pro menetapkan standar baru untuk industri ponsel pintar dan merupakan peningkatan besar bagi pengguna kami dengan kebutuhan paling intensif,” ujarnya dalam keterangan, Kamis (11/9/2025). 

    Dilansir laman resmi Blibli, iPhone 17 baru dirilis berdampak pada harga iPhone 16 series di Indonesia terpantau mengalami penyesuaian. Harga iPhone 16 series per September 2025 secara umum mengalami penurunan yang bervariasi hingga Rp3 jutaan. Adapun harga iPhone 16 reguler 128 GB pada periode April 2025 dibanderol Rp17 juta. Kini, harga iPhone 16 128 GB turun sekitar Rp3 jutaan menjadi Rp13,8 jutaan. Kemudian, harga iPhone 16 Pro 1 TB pada April kemarin dipatok Rp30,5 juta, sedangkan sekarang turun sekitar Rp1,5 juta menjadi Rp29 juta. Selain itu, iPhone 16e 128 GB pada April kemarin dipatok Rp12,5 juta dan harga iPhone 16e kini turun Rp1 jutaan menjadi Rp 11 jutaan.

    Konsumen di Indonesia biasanya baru bisa menikmati perangkat terbaru Apple beberapa bulan setelah peluncuran internasional, sebagaimana terjadi pada sejumlah rilisan sebelumnya. Namun peluncuran iPhone 17 diprediksi tetap akan menjadi pemicu antusiasme di Indonesia. Meski demikian, masa tunggu ini justru memberi ruang bagi distributor resmi untuk menyiapkan strategi. iBox dan Digimap, misalnya, mengandalkan jaringan ritel fisik yang luas di berbagai kota besar, dengan kepastian produk resmi bergaransi sebagai daya tarik utama bagi konsumen.

    Blibli menawarkan nilai tambah bagi para penggemar Apple mulai dari gratis perlindungan sampai dengan 24 bulan, jaminan orisinil 100%, layanan pembayaran
    cicilan 0% Baik Kartu Kredit maupun Paylater, hingga kemudahan layanan purna jual. Blibli memperkuat jaringan toko offline, Blibli Store dan Hello Apple Authorized Reseller yang kini sudah hadir sebanyak 22 gerai di Jabodetabek dan kota-kota besar lainnya. Bagi distributor resmi seperti Blibli, iBox, Digimap, dan Erafone, momen peluncuran iPhone 17 ini menjadi peluang untuk menghadirkan pengalaman terbaik bagi penggemar Apple di Tanah Air.

  • Kenapa 5 Pertahanan Udara Qatar Gagal Tahan Serangan Israel

    Kenapa 5 Pertahanan Udara Qatar Gagal Tahan Serangan Israel

    Bisnis.com, JAKARTA — Israel melancarkan serangan udara terhadap para pemimpin Hamas di Qatar pada Selasa (9/9/2025).Meski memilki pertahanan udara yang mumpuni, Qatar tetap gagal membendung serangan tersebut.

    Qatar memiliki sejumlah pesawat dan pertahanan udara canggih yang diproduksi oleh Amerika Serikat, Uni Eropa, dan Prancis, yang secara hubungan diplomatis cukup dekat dengan Israel.

    Berikut 5 pertahanan udara Qatar yang gagal menahan serangan rudal Israel:

    1. Patriot PAC-3 MSE

    Qatar memiliki Patriot PAC-3 MSE (Missile Segment Enhancement) sebuah varian terbaru dari sistem rudal pertahanan udara Patriot yang dirancang khusus untuk menghadapi ancaman modern seperti rudal balistik, rudal jelajah, dan pesawat dengan manuver tinggi.

    Rudal PAC-3 MSE menggunakan teknologi “hit-to-kill” dengan pemandu aktif radar, motor roket pulsa ganda untuk daya dorong ekstra, dan manuver akurat hingga 60g, sehingga sangat efektif untuk menghancurkan target dengan kecepatan tinggi. Rudal ini memiliki kecepatan hingga Mach 5, jangkauan sekitar 40 km, dan bisa mengeliminasi hingga 16 target sekaligus dalam satu aksi.

    Produsen utama Patriot PAC-3 MSE adalah Lockheed Martin, perusahaan pertahanan asal Amerika Serikat.

    2. NASAMS/SL-AMRAAM

    NASAMS/SL-AMRAAM sudah terkenal sejak lama. Ini merupakan sistem pertahanan udara jarak menengah berbasis darat yang dikembangkan bersama oleh Kongsberg Defence & Aerospace (Norwegia) dan Raytheon Missiles & Defense (Amerika Serikat), memadukan radar 3D dan rudal AIM-120 AMRAAM atau AMRAAM-ER.

    Sementara itu, SL-AMRAAM (Surface Launched Advanced Medium-Range Air-to-Air Missile) merupakan varian NASAMS yang menembakkan rudal AMRAAM dari permukaan, ditujukan untuk menghadapi berbagai ancaman udara modern: drone, pesawat tempur, dan rudal jelajah.Qatar adalah pengguna pertama NASAMS yang memadukan rudal AMRAAM-ER, dengan pembelian besar pada tahun 2019–2020.

    Qatar memiliki 40 rudal AIM-120C-7 AMRAAM untuk NASAMS, serta sistem pendukung dan perangkat peluncur yang dibeli dalam paket tersebut dari AS dan Norwegia. Pada 2018 dilaporkan kontrak pengadaan Qatari NASAMS sendiri bernilai US$215 juta untuk rudal, sementara sistem pertahanan udara (NASAMS & Patriot) secara keseluruhan diberitakan mencapai US$2,2 miliar

    3. THAAD

    THAAD (Terminal High Altitude Area Defense) merupakan sistem rudal pertahanan udara anti-balistik buatan Amerika Serikat yang dirancang untuk melindungi wilayah dari serangan rudal balistik jarak pendek hingga menengah dalam fase terminal, yakni saat mendekati sasaran.

    THAAD menggunakan teknologi “hit-to-kill” tanpa hulu ledak, menghancurkan target melalui tumbukan energi kinetik di ketinggian hingga 150 km. Produsen utama THAAD adalah Lockheed Martin (AS), dengan radar canggih yang dikembangkan oleh Raytheon

    Dilaporan Qatar memiliki 12 peluncur THAAD, 150 rudal, 2 unit kontrol kebakaran dan komunikasi, serta 1 radar peringatan dini dengan kontrak pembelian senilai USD 6,5 miliar sejak tahun 2014.

    4. Skynex

    Qatar memperkuat sistem pertahanan udara jarak pendek (SHORAD) berbasis modular dengan mengandalkan Skynex, yang diproduksi oleh Rheinmetall Air Defence, perusahaan pertahanan asal Jerman.

    Sistem ini dirancang untuk menghadapi ancaman seperti drone, helikopter, pesawat, roket, dan rudal jarak dekat. Skynex mengandalkan meriam 35mm Oerlikon Mk3 yang mampu menembakkan hingga 1.000 peluru per menit serta dilengkapi radar akuisisi target, sistem manajemen pertempuran, dan amunisi canggih programmable airburst AHEAD.

    Qatar telah memiliki 8 unit meriam Skynex 35mm Revolver Gun Mk3 dan satu radar X-TAR3D berdasarkan data resmi Kementerian Pertahanan Qatar dan laporan media pada tahun 2023–2024.

    5. AN/FPS-132 Early Warning Radar

    Qatar mengoperasikan AN/FPS-132 Early Warning Radar beserta perangkat pendukung untuk mendeteksi serangan.  AN/FPS-132 Early Warning Radar adalah sistem radar fase array solid-state berdaya tinggi yang dirancang untuk deteksi dini serangan rudal balistik dan pengawasan ruang angkasa. Radar ini mampu memantau peluncuran serta penerbangan rudal hingga jarak 3.000 mil, memberi waktu peringatan panjang dan mampu mengklasifikasikan objek ancaman secara real-time. Sistem ini juga menjadi bagian penting dari jaringan pertahanan rudal dan pelindung aset strategis.

    Produsen AN/FPS-132 adalah Raytheon Technologies (Amerika Serikat).  Qatar memiliki satu unit AN/FPS-132 Block 5 Early Warning Radar dengan kontrak sebesar US$1,1 miliar sejak tahun 2017. Radar ini menjadi salah satu radar peringatan dini terkuat di kawasan Teluk, terintegrasi dengan sistem pertahanan udara Qatar dalam satu kompleks baru.

  • Harga iPhone 13, 14, 15 dan 16 Ambyar!

    Harga iPhone 13, 14, 15 dan 16 Ambyar!

    Bisnis.com, JAKARTA – Harga iPhone secara keseluruhan “ambyar” setelah Apple merilis iPhone 17.

    Seperti diketahui Apple telah merilis iPhone 17 series spada 9 September 2025 kemarin.

    Perilisan ini memperkenalkan empat seri iPhone, di antaranya adalah iPhone 17, iPhone 17 Air, iPhone 17 Pro, dan iPhone 17 Pro Max.

    Jika Anda berencana membeli iPhone baru, maka ini adalah saat yang tepat. Sebab saat perilisan seri terbaru, harga iPhone seri lama dijual penuh diskon.

    Dilansir dari iBox berikut adalah harga terbaru iPhone 13, 14, 15, dan 16

    iPhone 13 128 GB – Rp 8.249.000

    iPhone 14 128 GB – Rp 9.699.000

    iPhone 14 256 GB – Rp 11.949.000

    iPhone 15 128 GB – Rp 10.999.000

    iPhone 15 256 GB – Rp 13.499.000

    iPhone 15 Plus 128 GB – Rp 12.399.000

    iPhone 15 Plus 256 GB – Rp 14.899.000

    iPhone 16e 128 GB – Rp 11.499.000

    iPhone 16e 256 GB – Rp 13.999.000

    iPhone 16e 512 GB – Rp 17.999.000

    iPhone 16 128 GB – Rp 13.999.000

    iPhone 16 256 GB – Rp 16.499.000

    iPhone 16 512 GB – Rp 20.999.000

    iPhone 16 Pro 128 GB – Rp 17.999.000

    iPhone 16 Pro 256 GB – Rp 20.999.000

    iPhone 16 Pro 512 GB – Rp 25.499.000

    iPhone 16 Pro 1 T -Rp 29.999.000

    iPhone 16 Pro Max 128 GB – Rp 17.999.000

    iPhone 16 Pro Max 256 GB – Rp 21.999.000

    iPhone 16 Pro Max 512 GB – Rp 27.499.000

    iPhone 16 Pro Max 1 T – Rp 32.499.00

    Namun jika Anda menunggu iPhone 17 masuk ke Indonesia, simak dulu spesifikasi dan harga globalnya. Lanjut hal 2…

  • Keamanan Siber Multivendor Persulit Perusahaan Tangkal Serangan Hacker

    Keamanan Siber Multivendor Persulit Perusahaan Tangkal Serangan Hacker

    Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan global di dunia yang mengandalkan ekosistem multivendor untuk solusi keamanan siber mengaku mengalami kesulitan dalam menangkal serangan siber karena operasional yang terlalu rumit.

    Menurut riset Kaspersky terbaru berjudul Improving resilience: cybersecurity through system immunity, hal tersebut menyebabkan tekanan operasional dan finansial.

    Head of Unified Platform Product Line di Kaspersky Ilya Markelov mengatakan meskipun diversifikasi solusi keamanan dapat menawarkan manfaat tertentu, peningkatan kompleksitas yang tidak terkendali sering kali menyebabkan pemborosan sumber daya yang signifikan dan inefisiensi operasional.

    “Lebih lanjut, kompleksitas ini dapat menciptakan blind spot yang kritis, sehingga mempersulit upaya untuk mempertahankan visibilitas ancaman secara komprehensif dan merespons risiko yang muncul secara efektif,” kata Markelov dalam keterangan resmi, Rabu (10/9/2025).

    Temuan ini mengungkapkan 43% perusahaan merasa tumpukan keamanan terlalu rumit dan memakan waktu untuk dirawat, sehingga menghambat kemampuan mereka untuk merespons ancaman yang muncul dengan cepat.

    Kompleksitas ini disebut seringkali diakibatkan oleh penggunaan beberapa solusi keamanan dari berbagai vendor, yang masing-masing memiliki antarmuka manajemen dan persyaratan operasionalnya sendiri.

    Lalu, 42% organisasi mengalami pembengkakan anggaran akibat solusi yang tumpang tindih. Redundansi ini tidak hanya meningkatkan biaya tetapi juga mempersulit alokasi sumber daya dan perencanaan strategis.

    Lebih jauh, ditemukan masalah kompatibilitas memperburuk kesulitan ini karena 41% responden menyatakan mereka tidak dapat mengotomatiskan proses keamanan secara efektif karena perangkat mereka kurang terintegrasi. Akibatnya, terjadi intervensi manual serta peningkatan risiko kesalahan manusia.

    Selain itu, 39% responden mengalami kesulitan dengan visibilitas ancaman yang tidak konsisten, karena data yang dikumpulkan dari berbagai vendor seringkali gagal berkorelasi secara mulus, menciptakan blind spot dan mengurangi kesadaran situasional secara keseluruhan.

    Kendati demikian, hampir setengah responden percaya satu penyedia keamanan siber dapat memenuhi semua kebutuhan mereka secara memadai, menunjukkan adanya pengakuan akan potensi manfaat konsolidasi.

    Namun, hanya 28% yang telah mengadopsi pendekatan vendor tunggal dalam praktiknya, mencerminkan pendekatan hati-hati didorong oleh kekhawatiran akan ketergantungan berlebihan terhadap satu pemasok atau risiko yang dapat hadir dari vendor lock-in.

    Hal lain dalam temuan tersebut adalah pergeseran lanskap menuju konsolidasi. Sebanyak 86% perusahaan secara aktif bergerak ke arah ini, 33% di antanya mulai menggabungkan perangkat keamanan mereka ke dalam platform terpadu.

    Sementara itu, 53% lainnya berencana untuk melakukannya dalam dua tahun ke depan. Tren ini disebut menggarisbawahi pergeseran strategis menuju penyederhanaan operasi keamanan siber, pengurangan biaya, dan pencapaian manajemen ancaman yang lebih efektif melalui solusi terintegrasi.

    Seiring dengan semakin banyaknya organisasi yang menyadari keunggulan arsitektur keamanan yang efisien, pergerakan menuju konsolidasi vendor siap untuk membentuk kembali lanskap keamanan siber dalam waktu dekat.

    “Tren konsolidasi yang muncul mencerminkan kematangan strategi keamanan siber, yang menekankan adopsi platform terintegrasi yang menyederhanakan manajemen, mengurangi upaya manual, dan meningkatkan visibilitas keseluruhan terhadap postur keamanan,” ujar Markelov.

  • Peluncuran Satelit Nusantara Lima Kembali Ditunda untuk Hari Ini

    Peluncuran Satelit Nusantara Lima Kembali Ditunda untuk Hari Ini

    Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan roket luar angkasa SpaceX kembali memutuskan menunda peluncuran Satelit Nusantara Lima milik PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) pada hari ini Rabu (10/9/2025) waktu Orlando atau Kamis (11/9/2025) di Indonesia.

    Penundaan ini menjadi yang ketiga sejak jadwal awal ditetapkan Senin, 8 September 2025 pukul 20.02 waktu Florida, Amerika Serikat. 

    Satrio Adiwicaksono, Project Director Satelit Nusantara Lima menyebutkan penundaan kali ini merupakan lanjutan dari kejadian sebelumnya di mana satelit dibatalkan 30 detik sebelum peluncuran. 

    “Setelah gagal scrub [diluncurkan kemarin, 9 September waktu Florida)] ada kekhawatiran di roketnya yang mereka [SpaceX] sekarang lagi verifikasi. Namun memverifikasinya mereka minta perpanjangan waktu sampai 24 jam,” kata Adi di Florida. 

    SpaceX menjelaskan setelah dilakukan pengecekan menyeluruh, maka peluncuran akan dijadwalkan ulang pada Jumat pagi waktu Indonesia.  Dia menjelaskan waktu terbaik peluncuran dilakukan maju 1 menit yakni 19.59 sampai jam 21.59 waktu Florida. 

    “Tadinya mereka berharap pengecekan bisa selesai dalam 6 jam, tapi sepertinya kendala cuaca dan lainnya, sehingga butuh waktu lebih lama,” katanya. 

    Satelit Nusantara Lima sejatinya siap mengorbit sebagai salah satu satelit komunikasi dengan kapasitas terbesar di Asia saat ini, namun peluncurannya ditunda hingga esok hari. Satelit ini memiliki kapasitas lebih dari 160 gigabit per detik (Gbps) untuk memenuhi kebutuhan akses digital di kawasan.

    Satelit yang diproduksi oleh Boeing Satellite Systems International Inc. ini menggunakan platform Boeing 702MP dengan bobot peluncuran sekitar 7,8 ton. Nusantara Lima dirancang memiliki masa operasi lebih dari 15 tahun dengan dukungan Ka-Band VHTS, XIPS Electrical Thruster, serta Gen 7 Channelizer.

    Menggunakan roket SpaceX Falcon 9 dari Florida, Amerika Serikat, satelit ini menempati slot orbit 113 derajat bujur timur. Nusantara Lima disebut sebagai satelit dengan kapasitas terbesar di Asia saat ini, sekaligus memperluas jangkauan layanan internet di Indonesia, Malaysia, dan Filipina.

    Dari sisi jangkauan, satelit ini dilengkapi 101 user spot beams dengan 11 gateway yang didesain untuk mendistribusikan konektivitas secara merata, termasuk ke wilayah yang selama ini sulit terjangkau infrastruktur darat.

    Satelit ini juga membawa muatan analog dan digital dengan teknologi channelizer, serta dilengkapi empat antena reflektor multi-spot yang memastikan kualitas sinyal lebih stabil.

  • XLSMART dan Telkom (TLKM) Bersinergi Perkuat Layanan Call Center 188

    XLSMART dan Telkom (TLKM) Bersinergi Perkuat Layanan Call Center 188

    Bisnis.com, JAKARTA— PT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk (XLSMART) menandatangani kesepakatan strategis dengan  PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) guna memperkuat layanan call center hingga membuka peluang arus pendapatan baru.  

    “Kerja sama ini tidak hanya menciptakan peluang bisnis baru, tetapi juga memastikan pengalaman layanan yang lebih baik bagi pelanggan di seluruh Indonesia. Bersama, kita mendukung pertumbuhan ekosistem digital nasional yang lebih inklusif dan berdaya saing,” kata Direktur & Chief Enterprise dan Strategic Relation Officer XLSMART, Andrijanto Muljono dikutip Rabu (10/9/2025).

    Adapun kerja sama tersebut mencakup tiga hal antara lain Transit Voice Call Center 188 via Telkom, yang diharapkan meningkatkan kenyamanan dan kualitas pelanggan XLSMART. 

    Dengan kerja sama tersebut, pelanggan XLSMART dapat melakukan melakukan panggilan ke call center 188 (Telkomsel/IndiHome). 

    Kedua, eyeball monetization yang merupakan pemanfaatan basis pelanggan (eyeball) XLSMART untuk akses konten OTT yang dapat dimonetisasi oleh kedua pihak.

    “Ketiga, voice internasional, di mana meningkatkan kenyamanan dan kualitas panggilan pelanggan XLSMART dalam menggunakan kode internasional 007,” kata Andrijanto. 

    Andrijanto mengatakan pihaknya berharap pelanggan dapat merasakan peningkatan kualitas layanan, terutama pada interkoneksi call center, akses konten yang beragam serta panggilan international yang optimal.

    Sementara bagi bisnis, lanjut dia, kolaborasi ini menghadirkan peluang baru untuk meningkatkan pendapatan, memperluas model bisnis digital, serta memperkuat posisi kedua perusahaan di industri telekomunikasi nasional.

    Andrijanto mengatakan kedua perusahaan juga membuka peluang untuk mengeksplorasi bentuk kolaborasi baru di masa mendatang, seiring dengan berkembangnya kebutuhan pelanggan dan dinamika industri telekomunikasi.

    Pada akhir kuartal II 2025 XLSMART mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar 22% secara tahunan (year on year/YoY) menjadi Rp10,5 triliun. 

    “Capaian ini sekaligus memberikan ruang lebih luas bagi XLSMART untuk mengakselerasi kolaborasi dengan mitra industri strategis, salah satunya Telkom,” tutup Andrijanto

  • WIFI-DATA Cs Obral Paket Internet, Cuan IndiHome hingga Biznet Terdampak?

    WIFI-DATA Cs Obral Paket Internet, Cuan IndiHome hingga Biznet Terdampak?

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Remala Abadi Tbk. (DATA) dan PT Solusi Sinergi Digital Tbk. (WIFI) membawa pertarungan internet rumah ke era internet murah dengan menghadirkan paket Rp100.000-an untuk kecepatan internet hingga 500 Mbps atau 50 lipat lebih besar dibandingkan dengan paket internet kompetitor pada range harga yang sama.  

    Surge menghadirkan paket internet seharga Rp100.000 dengan kecepatan hingga 100 Mbps. Belakangan, kecepatan yang dijanjikan kemudian naik menjadi 200 Mbps. Melalui produk Starlite, perusahaan  menghadirkan internet cepat yang ramah di kantong rakyat.

    Dalam wawancara dengan Bisnis, Direktur Utama Surge Yune Marketatmo mengatakan layanan internet seharga Rp100.000 dengan kecepatan hingga 200 Mbps dijalankan sesuai dengan aturan pemerintah, dan komitmen perusahaan untuk menghadirkan layanan yang terjangkau. 

    “Tentu saja keputusan yang akan diambil mengikuti aturan pemerintah, serta fokus pada komitmen kami untuk menghadirkan internet berkualitas dengan harga terjangkau bagi seluruh masyarakat Indonesia,” kata Yune, dikutip Rabu (10/9/2025).

    Paket internet NetHome milik Remala

    Dalam perkembangannya, Surge ternyata bukan satu-satunya perusahaan telekomunikasi yang menawarkan internet di atas 100 Mbps seharga Rp100.000. Remala Abadi juga memiliki produk yang tidak kalah menarik.

    Melalui Nethome, Remala menawarkan paket up to 500 Mbps seharga Rp116.000 (sudah termasuk pajak).

    Selain itu, ada juga paket dengan harga Rp227.000 untuk kecepatan internet hingga 1 Gbps, yang dapat mendukung berbagai kebutuhan masyarakat. 

    “Kami ingin menjadi game changer,” kata CEO Remala Abadi Agus Setiono kepada Bisnis.

    Potensi Pelanggan Pindah

    Sementara itu, Ketua Pusat Kajian Kebijakan dan Regulasi Telekomunikasi ITB, Ian Yosef Edward, mengingatkan bahwa yang benar-benar membuktikan kualitas adalah tingkat layanan yang diterima pelanggan, bukan sekadar angka murah di brosur.

    Ian menyatakan, harga Rp100.000 umumnya dipakai sebagai strategi menggaet pelanggan baru atau promo. Namun, jika jumlah pelanggan tidak mencukupi secara bisnis, perusahaan akan kesulitan menjamin speed di atas 100 Mbps dan menjaga kualitas layanan. 

    “Jika pelanggan melebihi ambang kewajaran dan perusahaan tetap menjamin tingkat layanan, justru kualitas akan menurun, masyarakat kecewa, dan churn (perpindahan pelanggan) melonjak. Ujungnya, perusahaan dan pelanggan sama-sama dirugikan,” kata Ian kepada Bisnis, Kamis (11/9/2025). 

    Pengguna menggunakan layanan internet tetap

    Agar pelanggan tetap setia dan tidak pindah ke kompetitor, menurut Ian, perusahaan harus menjamin kenyamanan penggunaan serta ketersediaan (availability) internet yang tinggi, seperti adanya sistem cadangan agar gangguan dapat diminimalisir.

    Layanan yang dijanjikan harus benar-benar dirasakan oleh pelanggan.

    Lebih jauh, Ian menekankan pentingnya segmentasi pasar. Ada segmen pelanggan yang mengutamakan kualitas layanan meskipun tarifnya di atas Rp100.000. Sementara itu, ada juga kelompok yang sensitif terhadap harga dan memilih paket murah dengan konsekuensi kualitas standar.

    “Kuncinya bukan sekadar perang harga, tapi harus disesuaikan dengan kebutuhan dan ekspektasi pelanggan,” ujarnya.

    Ketua Bidang Infrastruktur Telematika Nasional Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) Sigit Puspito Wigati Jarot berharap paket Rp100.000 berkecepatan 100 Mbps ke atas dapat menjadi tren positif mewujudkan broadband yang lebih terjangkau. 

    “Merujuk ITU dan Broadband Alliance, memang ada semacam target

    Namun, lanjut Sigit, untuk penyedia perlu diantisipasi juga jangan sampai mengarah ke perang harga. “Sampai kepada level harga yang tidak sehat sehingga tidak sustain lagi,” kata Sigit.

    IndiHome – Biznet Tumbuh

    Adapun dalam perkembangannya, kinerja layanan internet rumah milik Telkomsel, IndiHome, tetap mencatatkan pertumbuhan yang positif. Pun dengan Biznet. 

    Merujuk laporan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM), pendapatan dari IndiHome residensial (B2C) stabil dengan pertumbuhan 0,5% pada semester I/2025 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.  Total pelanggan IndiHome residensial (B2C) meningkat sebesar 10% YoY menjadi 10,1 juta pelanggan. Sedangkan total keseluruhan pelanggan IndiHome B2C dan B2B sebesar 11,3 juta pelanggan atau tumbuh 7,1% YoY. Penetrasi konvergensi B2C IndiHome juga stabil pada 55%.

    “Kami memperkuat efektivitas inisiatif upselling dan bundling lintas segmen dalam meningkatkan keterlibatan rumah tangga dan mendorong nilai pelanggan,” tulis manajemen dalam info memo. 

    Presiden Direktur & CEO Biznet, Adi Kusma,

    Sementara itu, PT Supra Primatama (Biznet) mengutamakan kualitas dalam memberikan layanan internet terbaik kepada pelanggan. Paket termurah yang ditawarkan perusahaan berkisar Rp175.000 untuk wilayah tertentu.

    Pada Juli 2025, Presiden Direktur & CEO Biznet, Adi Kusma, mengatakan layanan internet Biznet saat ini ditawarkan mulai dari Rp175.000 per bulan, khususnya untuk wilayah kota kecil. 

    Perusahaan belum memiliki rencana untuk menyediakan layanan di kisaran harga Rp100.000 per bulan secara nasional, untuk menghadapi persaingan yang makin ketat. 

    Meski demikian, Adi mengakui jika ada penyedia layanan yang mampu memberikan kualitas baik dengan harga Rp100.000, maka pelanggan tentu akan merasa lebih puas.

    “Bagi Biznet, kualitas layanan tetap menjadi prioritas utama dalam memberikan layanan kepada pelanggan,” kata Adi kepada Bisnis. 

    Adi menambahkan hingga Juni 2025, perusahaan memiliki 3 juta homepass, dengan rata-rata  pertumbuhan homepass 10% per tahun.

    Dia menyebut pertumbuhan bisnis internet rumah secara keseluruhan masih cukup stabil, meskipun dihadapkan pada tantangan melemahnya daya beli dan gejolak ekonomi.

    “Karena memang kebutuhan internet juga semakin tinggi di kalangan masyarakat,” kata Adi.

  • Akademisi Sarankan Pemda Sinergi dengan Operator Telekomunikasi, Bukan Tarik PAD

    Akademisi Sarankan Pemda Sinergi dengan Operator Telekomunikasi, Bukan Tarik PAD

    Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah daerah disarankan untuk mengembangkan kerja sama saling menguntungkan alih-alih meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor telekomunikasi. 

    Kekhawatiran peningkatan PAD muncul seiring dengan pemangkasan alokasi transfer ke daerah atau TKD sebanyak Rp269 triliun tahun depan. 

    Dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026, dana TKD dianggarkan Rp650 triliun atau turun dari tahun ini yang ditetapkan Rp919 triliun.

    Pemangkasan TKD tersebut dikhawatirkan mendorong pemerintah daerah untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD), termasuk melalui retribusi di sektor telekomunikasi, khususnya pungutan kepada operator seluler dalam penyelenggaraan jaringan kabel.

    Pengamat telekomunikasi dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Agung Harsoyo, menilai potensi kenaikan retribusi dapat diantisipasi dengan pendekatan business case baru. Menurutnya, skema Government to Business (G2B) bisa dijalankan melalui Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) maupun Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

    “Kerja sama saling menguntungkan. Bukan dengan cara menaikkan pungutan [retribusi], tapi simbiosis mutualisme,” kata Agung saat dihubungi Bisnis pada Rabu (10/9/2025).

    Agung menjelaskan, BUMD atau BUMDes dapat berinvestasi pada elemen jaringan di level lokal. Dari investasi tersebut, bisa diterapkan mekanisme revenue sharing yang proporsional sesuai kontribusi masing-masing pihak.

    “Hal ini akan menguntungkan daerah. Penetrasi layanan akan lebih merata, lebih cepat, biaya penggelaran lebih murah; dan implikasinya akan menaikkan PAD,” ujarnya.

    Sebelumnya, Asosiasi Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi (Apjatel) menilai pemangkasan TKD dalam 

    RAPBN 2026 kemungkinan berpotensi memicu peningkatan beban retribusi bagi industri telekomunikasi. Ketua Umum Apjatel, Jerry Siregar, mengatakan penurunan Rp269 triliun tersebut diperkirakan akan berdampak pada agresivitas pemerintah daerah untuk meningkatkan PAD. 

    “Ada kemungkinan [biaya retribusi naik karena TKD] karena sekarang sama yang terjadi di industri telekomunikasi. Di tengah persaingan yang sengit pemimpin daerah membahas apa yang berpotensi untuk menjadi PAD,” kata Jerry kepada Bisnis pada Selasa (9/9/2025). 

    Menurutnya, meski sudah ada perubahan regulasi melalui Permendagri Nomor 19/2016 menjadi Permendagri Nomor 7/2024 yang dinilai positif, praktik di lapangan masih menunjukkan banyak daerah yang tetap memberlakukan pungutan retribusi. Dia mencontohkan praktik di Surabaya yang didasarkan pada Perda Nomor 5/2017 dan Perwali Nomor 80/2018 yang hingga kini masih berlaku.

    Lebih lanjut, Jerry menyebutkan beban biaya regulasi tidak hanya datang dari pemerintah daerah, tetapi juga berbagai instansi lain. Misalnya, PT Kereta Api Indonesia (KAI) memungut biaya crossing railway untuk kabel yang melintasi jalur kereta api, sementara di sektor kehutanan perizinan masih sulit dengan biaya yang dinilai menantang.

    “Ada banyak ongkos regulator. Sangat berasa terlihat dari keluhan para pelaku usaha. Ini sesuatu yang terus berulang seperti kaset rusak,” katanya.

  • Equinix dan F5 Gabungkan Aplikasi Keamanan dengan Perangkat Jaringan Virtual

    Equinix dan F5 Gabungkan Aplikasi Keamanan dengan Perangkat Jaringan Virtual

    Bisnis.com, JAKARTA —  F5, perusahaan yang berfokus pada delivery dan pengamanan aplikasi serta API, memperluas kemitraannya dengan Equinix dalam penyederhanaan penerapan dan pengamanan aplikasi modern terdistribusi serta beban kerja AI di lingkungan hybrid multicloud. 

    Keduanya menggabungkan F5 Application Delivery and Security Platform (ADSP) dengan Network Edge and Equinix Fabric dari Equinix. 

    Network Edge merupakan layanan penerapan perangkat jaringan virtual, sedangkan Equinix Fabric adalah layanan konektivitas yang menghubungkan Network Edge ke berbagai layanan dan lokasi lain.  

    Melalui kolaborasi ini, berbagai perusahaan dapat memperluas infrastruktur digital secara global dengan cepat dan aman tanpa harus berhadapan dengan kerumitan dari hardware fisik.

    Chief Product dan Corporate Marketing Officer F5 John Maddison mengatakan AI menimbulkan tuntutan baru yang besar terhadap infrastruktur, terutama di edge, di mana latensi, keamanan, dan kontrol menjadi sangat krusial.

    Berbagai perusahaan membutuhkan cara yang lebih cepat dan aman untuk menerapkan serta menghubungkan aplikasi dan beban kerja AI secara global, tanpa kompleksitas pengelolaan infrastruktur fisik. 

    “Perluasan kemitraan dengan Equinix memberikan fondasi yang fleksibel dan berkinerja tinggi untuk mendukung use case berbasis AI,” kata Maddison, Kamis (11/9/2025).  

    Madisson mengatakan di tengah tekanan yang makin besar bagi perusahaan untuk segera menerapkan sekaligus mengamankan aplikasi, F5 dan Equinix menghadirkan cara yang lebih sederhana untuk menyajikan aplikasi berkinerja tinggi secara aman di berbagai lokasi sekaligus menekan biaya infrastruktur dan beban pengelolaan. 

    Solusi ini dirancang untuk membantu para pelanggan  dalam mengatasi beragam tantangan umum yang ditemui di lingkungan hybrid multicloud, seperti kompleksitas operasional, kenaikan biaya, risiko siber, dan hingga tuntutan terhadap kepatuhan regulasi.

    Madisson menuturkan F5 Distributed Cloud Customer Edge, yang merupakan komponen penting dari F5 ADSP, kini tersedia sebagai virtual network function (VNF) di Equinix Network Edge, memungkinkan penyediaan layanan app delivery dan keamanan F5 secara hampir instan di seluruh jaringan global Equinix. 

    Dengan memanfaatkan infrastruktur global Equinix yang luas serta konektivitas antarsambungan (interconnection), perusahaan dapat secara dinamis beradaptasi dengan perubahan kebutuhan sekaligus menjaga konektivitas yang mulus. 

    “Solusi ini juga mendukung lingkungan dengan latensi rendah dan kinerja tinggi—ideal untuk AI inference dan retrieval-augmented generation (RAG)—serta membantu memenuhi persyaratan regulasi terkait kedaulatan dan privasi data,” kata Madisson. 

  • Tips dan Panduan Memilih Sekolah Internasional yang Tepat

    Tips dan Panduan Memilih Sekolah Internasional yang Tepat

    Bisnis.com, JAKARTA — Memilih sekolah internasional bukan sekadar soal gengsi atau label ‘global’ yang melekat. Bagi banyak orang tua, keputusan ini menyangkut masa depan anak mulai dari kualitas pendidikan, lingkungan belajar, hingga peluang melanjutkan studi ke luar negeri.

    Para orang tua kini dihadapkan pada banyak pilihan dengan tawaran yang beragam. Tak sedikit kasus di mana orang tua terburu-buru mendaftarkan anak ke sekolah internasional tanpa riset mendalam, sehingga menyesal kemudian karena biaya tidak sebanding dengan fasilitas atau metode pengajaran yang kurang cocok. 

    Director of Marketing and Sales at SIS Group of Schools Indra Erwin mengatakan pada dasarnya yang menjadi ujung tombak dalam menghadirkan pendidikan yang berkualitas saat ini adalah guru.  

    Menurutnya, sekolah yang menaruh investasi besar pada kualitas sumber daya manusia, para gurunya akan jauh lebih berdampak pada masa depan anak.

    “Fasilitas dapat dibuat di mana saja, tetapi guru yang peduli, kompeten, dan berpengalaman adalah aset utama yang akan membentuk anak menjadi pribadi yang lebih baik,” ujarnya, Rabu (10/9/2025).

    Dengan demikian memilih sekolah internasional adalah keputusan penting yang berdampak langsung kepada masa depannya.

    Ada beberapa panduan yang dapat membantu orang tua menentukan sekolah internasional yang paling sesuai dengan kebutuhan dan karakter anak.

    Berikut beberapa hal yang dapat dipertimbangkan dalam memilih sekolah internasional:

    Sesuaikan dengan Karakter Anak

    Setiap anak memiliki sifat yang berbeda.  Ada yang kompetitif, ada yang lebih santai. Pilihan sekolah sebaiknya mengikuti kepribadian anak. 

    Sekolah internasional dengan pendekatan akademik yang ketat mungkin cocok untuk anak yang suka tantangan, sedangkan anak yang lebih rileks mungkin membutuhkan suasana belajar yang tidak terlalu menekan.

    Perhatikan Tiga Hal Utama, Program, People, dan Place

    Program, Pastikan kurikulumnya sesuai dengan kebutuhan dan arah pendidikan yang diinginkan orang tua untuk anaknya.

    People (Guru). Guru adalah faktor terpenting. Sekolah dengan guru yang berkompeten dan peduli akan lebih membantu anak berkembang bukan hanya secara akademik, tapi juga karakter.

    Place (Fasilitas). Lingkungan dan fasilitas sekolah harus mendukung proses belajar. Tidak selalu harus mewah, tapi harus menunjang kenyamanan dan efektivitas belajar anak.

    Pilih Kurikulum yang Terpercaya dan Sesuai Jenjang

    Saat ini banyak sekolah internasional yang menggunakan kurikulum Cambridge, IB (International Baccalaureate), atau Singapura. 

    Secara keseluruhan, kurikulum Cambridge selama ini sudah digunakan lebih dari 100 tahun terkenal kuat secara akademik. Kurikulum ini cocok untuk membangun dasar yang solid di jenjang menengah, sebelum melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.

    Cermati Relevansi dan Inovasi Sekolah

    Dunia pendidikan juga terus berubah. Sekolah yang relevan biasanya cepat beradaptasi dengan perkembangan zaman, termasuk memanfaatkan teknologi seperti AI dan Virtual Reality (VR) untuk mendukung proses belajar.

    Namun, penting diingat bahwa teknologi tetap hanya alat bantu, yang terpenting adalah bagaimana murid dibimbing untuk berpikir kritis, memberikan pertanyaan dan mendapatkan jawaban yang tepat.

    Pertimbangkan Biaya dan Nilai yang Diberikan

    Sekolah internasional selama ini identik dengan biaya yang cukup mahal.

    Meski demikian saat ini, beberapa institusi tetap menjaga agar biaya pendidikan tetap kompetitif. Sejumlah sekolah mengusung konsep half-fees dapat menjadi opsi model agar pendidikan internasional bisa lebih terjangkau di kota-kota besar maupun kecil tanpa mengorbankan kualitas inti, terutama kualitas guru. 

    Fasilitas yang diberikan oleh sejumlah sekolah internasional mungkin dapat menyesuaikan, tetapi kualitas tenaga pendidik dapat dijaga melalui kolaborasi antar sekolah dalam satu jaringan.

    Dengan demikian kurikulum internasional tetap bisa dijalankan dengan kualitas tinggi, tapi dengan biaya lebih rendah, bahkan di kota kecil atau berkembang.