Category: Bisnis.com Tekno

  • Intip Tanda-tanda Kehidupan Alien Kuno di Planet Mars

    Intip Tanda-tanda Kehidupan Alien Kuno di Planet Mars

    Bisnis.com, JAKARTA – Rover Perseverance menemukan Cheyava Falls pada Juli 2024 saat menjelajahi formasi ‘Bright Angel’, yang merupakan sekelompok bukit batu di tepi utara dan selatan Neretva Vallis.

    Neretva Vallis adalah lembah sungai kuno selebar sekitar 400 meter, yang terbentuk oleh aliran air ke Kawah Jezero, saat Mars masih memiliki air di permukaannya.

    “Penemuan ini merupakan hasil langsung dari upaya NASA untuk merencanakan, mengembangkan, dan melaksanakan misi secara strategis yang mampu menghasilkan jenis ilmu pengetahuan ini,” kata Nicky Fox, wakil administrator Direktorat Misi Sains di Markas Besar NASA di Washington, dikutip dari BBC Astronomy, Selasa (16/9/2025).

    Penemuan tersebut disebut sebagai studi lebih lanjut untuk membenarkan potensi kehidupan kuno di Mars.

    “Dengan publikasi hasil yang telah direview oleh rekan sejawat ini, NASA membuat data ini tersedia bagi komunitas ilmiah yang lebih luas untuk studi lebih lanjut guna mengonfirmasi atau membantah potensi biologisnya” sambung Nicky Fox.

    Rover Perseverance menemukan batuan sedimen yang terdiri dari lempung dan lumpur, yang, ketika ditemukan di Bumi, dapat mengandung bukti kuno kehidupan mikroba masa lalu. Batu-batuan tersebut kaya akan karbon organik, belerang, besi teroksidasi (karat), dan fosfor.

    “Kombinasi senyawa kimia yang kami temukan di Formasi Bright Angel berpotensi menjadi sumber energi yang kaya bagi metabolisme mikroba,”

    “Namun, hanya karena kami melihat semua tanda kimia yang meyakinkan dalam data tersebut tidak berarti kami memiliki tanda biologis potensial. Kami perlu menganalisis apa arti data tersebut” kata Joel Hurowitz, ilmuwan dari Universitas Stony Brook, New York, dan penulis utama makalah tersebut.

    Penemuan oleh Rover Perseverance

    Rover Perseverance NASA dilengkapi dengan sejumlah alat untuk menganalisis sampel yang ditemukan di Planet Merah.

    Instrumen PIXL (Planetary Instrument for X-ray Lithochemistry) dan SHERLOC (Scanning Habitable Environments with Raman & Luminescence for Organics & Chemicals) digunakan dalam penemuan ini.

    Di Cheyava Falls, ditemukan batu berbentuk panah berukuran sekitar 1 meter x 0,6 meter, yang mengandung bintik-bintik berwarna. Para ilmuwan mengatakan bintik-bintik ini mungkin dihasilkan oleh kehidupan mikroba yang menggunakan bahan kimia dalam batu sebagai sumber energi.

    Perseverance menemukan bukti visual reaksi kimia yang terjadi pada batu, yang tim ilmuwan sebut sebagai ‘bintik-bintik macan tutul’. Bintik-bintik ini mengandung dua mineral kaya besi: vivianite dan greigite.

    NASA mengatakan vivianite ditemukan di Bumi dalam sedimen, rawa gambut, dan materi organik yang membusuk, sementara beberapa kehidupan mikroba di Bumi dapat menghasilkan greigite. Artinya, ini adalah jejak potensial kehidupan mikroba yang menghasilkan energi dan tumbuh.

    Namun, diperlukan bukti lebih lanjut, karena mineral-mineral ini juga dapat terbentuk tanpa adanya kehidupan. Mereka mungkin bisa saja terbentuk akibat suhu tinggi, kondisi asam, dan ikatan dengan senyawa organik. Namun, NASA mengatakan bahwa batuan di Bright Angel tidak menunjukkan bukti bahwa mereka mengalami suhu tinggi atau kondisi asam.  

    Kehidupan yang penuh vitalitas  

    Dulu dianggap bahwa tanda-tanda kehidupan kuno di Mars terbatas pada formasi batuan yang lebih tua, tetapi penemuan ini dilakukan pada beberapa batuan sedimen termuda yang dianalisis oleh Perseverance.

    Ini dapat berarti Mars, mungkin pernah layak huni untuk periode yang lebih lama, atau pada tahap sejarah planet yang lebih akhir daripada yang diperkirakan sebelumnya.

    “Klaim astrobiologi, terutama yang terkait dengan penemuan kehidupan extraterrestrial di masa lalu, memerlukan bukti yang luar biasa” 

    “Meskipun penjelasan abiotik untuk apa yang kita lihat di Bright Angel kurang mungkin berdasarkan temuan dalam makalah ini, kita tidak dapat mengesampingkannya” kata Katie Stack Morgan, ilmuwan proyek Perseverance di Laboratorium Propulsi Jet NASA di California Selatan.

    Jenis kehidupan Mars apa yang kita bicarakan? Bukan jenis yang datang dengan damai atau pergi ke mana-mana. NASA sedang menganalisis data, melakukan tes tambahan, dan berbagi hasil dengan ilmuwan di seluruh dunia untuk melihat apa yang dapat dipelajari lebih lanjut. 

    Ada banyak hal yang harus dikesampingkan, mulai dari kontaminasi sampel secara tidak sengaja hingga kemungkinan asal-asal non-kehidupan organik. Semuanya sulit dilakukan karena jarak jutaan kilometer antara Planet Bumi dengan Mars, tetapi NASA sedang berusaha memecahkannya. (Stefanus Bintang)

  • Komdigi Hanya Kantongi Rp8 Triliun, Digitalisasi Terancam hingga Kesenjangan Melebar

    Komdigi Hanya Kantongi Rp8 Triliun, Digitalisasi Terancam hingga Kesenjangan Melebar

    Bisnis.com, JAKARTA— Pengamat Telekomunikasi sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia ICT Institute, Heru Sutadi, menilai alokasi anggaran Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) sebesar Rp8 triliun pada 2026 akan berdampak signifikan terhadap digitalisasi di Indonesia.

    Padahal, sebelumnya Komdigi sempat mengusulkan tambahan anggaran sebesar Rp12,6 triliun. Jika usulan itu disetujui, total kebutuhan anggaran Komdigi untuk tahun anggaran 2026 seharusnya mencapai Rp20,3 triliun.

    “Penyediaan internet di daerah terpencil, seperti Indonesia Timur, akan terhambat, memperlebar kesenjangan digital. Proyek strategis seperti pusat data nasional (PDN) dan pengembangan AI bisa tertunda, yang dipastikan ini bisa mengurangi daya saing ekonomi digital di ASEAN,” kata Heru kepada Bisnis pada Senin (15/9/2025).

    Heru menambahkan, transformasi layanan publik, seperti aplikasi terpadu, juga berisiko melambat sehingga mempengaruhi efisiensi birokrasi. 

    Selain itu, startup lokal mungkin kesulitan mendapat dukungan infrastruktur, yang bisa menghambat inovasi. Dengan anggaran terbatas, lanjut dia, fokus mungkin bergeser ke pemeliharaan sistem existing ketimbang ekspansi ambisius. 

    “Meski begitu, kolaborasi dengan swasta bisa menjadi solusi untuk menjaga momentum. Tanpa strategi cerdas, Indonesia berisiko tertinggal dalam revolusi digital global,” kata Heru.

    Menurutnya, Komdigi harus memprioritaskan proyek berdampak tinggi dengan anggaran Rp8 triliun tersebut. Seperti halnya perluasan infrastruktur digital di wilayah 3T, meningkatkan kecepatan broadband ke 100 Mbps di wilayah strategis. 

    “Prioritaskan keamanan ruang digital, seperti mencegah konten negatif demi perlindungan masyarakat,” kata Heru.

    Heru mengaku khawatir digitalisasi bisa terpinggirkan, sehingga menghambat investasi di sektor AI, big data, maupun keamanan siber. 

    “Kesenjangan akses internet Jawa-luar Jawa bakal melebar, proyek seperti pusat data nasional (PDN) yang melambat dan transformasi layanan publik mandek. Ekonomi digital, yang seharusnya jadi pendorong pertumbuhan 5,4 persen, berisiko tertinggal dari ASEAN,” paparnya.

    Dia menambahkan, meski ada peluang dukungan anggaran dari kementerian lain, misalnya untuk pertanian digital, tanpa prioritas yang jelas Indonesia bisa kehilangan momentum menuju Indonesia 5.0. 

    “Mau tidak mau harus dimaksimalkan kolaborasi dengan swasta meski tetap tantangannya juga besar menanti,” ujarnya.

    Infrastruktur telekomunikasi di daerah 3T

    Heru juga menilai tidak adanya tambahan anggaran ini menjadi sinyal undervaluation atas potensi digital sebagai pendorong pertumbuhan jangka panjang, terutama di tengah revolusi AI global. 

    “Absennya pembangunan digital dari delapan agenda utama menunjukkan kurangnya komitmen politik kuat dan berisiko membuat Indonesia ketinggalan momentum transformasi besar menuju Indonesia Emas 2045,” ucapnya.

    Menurutnya, pemangkasan ini menandakan Indonesia terlalu fokus pada kebutuhan jangka pendek dan mengesampingkan fondasi jangka panjang. Padahal, lanjut dia, dunia kini berlomba di AI, big data, dan konektivitas. Dia menyoroti Singapura dan Korea Selatan yang alokasikan miliaran dolar untuk digital. 

    “Mengabaikan sektor ini menunjukkan kurangnya visi strategis untuk bersaing di ekonomi global, dimana digital diprediksi sumbang 20% PDB dunia pada 2030,” tutur Heru.

    Heru menilai ekonomi digital Indonesia yang saat ini baru berkontribusi sekitar 4–5% terhadap PDB membutuhkan dorongan besar agar bisa mencapai target ambisius 8 persen. Dia menegaskan, jika sektor digital diabaikan, maka efisiensi, inovasi, dan daya saing akan terancam, sehingga visi pertumbuhan ekonomi besar menjadi sulit tercapai.

    Sebelumnya, Komdigi menghadiri rapat tertutup bersama Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada Senin (15/9/2025). Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid mengungkapkan rapat tersebut membahas anggaran Komdigi. Sesuai hasil pembahasan Badan Anggaran (Banggar), anggaran Komdigi ditetapkan sebesar Rp8 triliun, sama dengan pagu awal.

    “[Anggaran Komdigi] Rp8 triliun, jadi tadi ini kurang lebih sama dengan pagu awal, kemudian menjadi pagu definitifnya,” kata Meutya usai rapat di Kompleks Parlemen, Senin (15/9/2025).

    Meutya menegaskan, pihaknya akan patuh pada keputusan Banggar dan menata ulang prioritas penggunaan anggaran agar program utama, khususnya yang terkait dengan Asta Cita Presiden serta quick wins Komdigi, tetap bisa dijalankan.

    Dia menyebut terdapat sejumlah program prioritas, antara lain pembangunan infrastruktur digital, pengawasan ruang digital yang aman untuk masyarakat, hingga komunikasi publik yang dapat mendukung pertumbuhan ekosistem startup.

    Berdasarkan Buku II Nota Keuangan beserta RAPBN 2026, Komdigi mendapat alokasi sebesar Rp8,08 triliun. Angka ini lebih rendah dibanding outlook 2025 yang mencapai Rp9,52 triliun.

  • Induk Usaha Rolling Stone hingga Billboard Gugat Google Perkara Hak Cipta

    Induk Usaha Rolling Stone hingga Billboard Gugat Google Perkara Hak Cipta

    Bisnis.com, JAKARTA – Google tengah menghadapi gugatan dari Penske Media Corporation (PMC), pemilik Rolling Stone, Billboard, Variety, Hollywood Reporter, Deadline, Vibe, hingga Artforum.

    Google dituduh secara ilegal menggunakan konten penerbit berita untuk membuat ringkasan AI yang merugikan pihak penggugat.

    Mengutip Tech Crunch, gugatan Penske ini merupakan yang pertama menargetkan Google dan perusahaan induknya, Alphabet, terkait dengan penayangan ringkasan berbasis AI di hasil pencarian.

    Sebelumnya, baik penerbit maupun penulis pernah menggugat perusahaan AI lain atas kekhawatiran serupa terkait dengan hak cipta. Di samping itu, Google tengah menghadapi gugatan antimonopoli di Eropa terkait AI Overviews.

    Dalam pertanyaannya, CEO Penske Media Jay Penske menyebut gugatan dilakukan sebagai upaya perlindungan jurnalis serta menjaga keberlangsungan dan integritas media digital.

    “Kami memiliki kewajiban melindungi jurnalis terbaik PMC dan jurnalisme pemenang penghargaan sebagai sumber kebenaran. Kami juga bertanggung jawab secara proaktif memperjuangkan masa depan media digital dan menjaga integritasnya yang semuanya terancam oleh tindakan Google saat ini,” kata Penske, dikutip Bisnis pada Senin (15/9/2025).

    Sebagai informasi, sejak meluncurkan AI Overviews tahun lalu Google telah dikritik karena dianggap mengancam model bisnis para penerbit yang kontennya diperlukan untuk menghasilkan ringkasan AI dan jawaban yang akurat.

    Gugatan baru ini, melangkah lebih jauh dengan menuduh Google terus menggunakan monopoli untuk memaksa PMC mengizinkan perusahaan menerbitkan ulang konten PMC di AI Overviews, serta menggunakan konten tersebut untuk melatih model AI-nya.

    Dalam pernyataannya, Juru bicara Google José Castañeda mengatakan AI Overviews membuat pencarian Google lebih membantu dan menciptakan peluang baru bagi konten untuk ditemukan.

    “Setiap hari, Google mengirim miliaran klik ke situs di seluruh web, dan AI Overviews mengirimkan trafik ke lebih banyak ragam situs. Kami akan membela diri terhadap klaim yang tidak berdasar ini,” ujarnya.

    Adapun, dalam gugatan disebut Penske Media mengizinkan Google merayapi situs webnya dalam pertukaran akses dengan trafik yang merupakan kesepakatan fundamental mendukung produksi konten di web komersial terbuka.

    Namun, belakangan Google dikatakan mulai mengaitkan partisipasinya dalam kesepakatan ini dengan transaksi lain yang tidak disetujui secara sukarela oleh PMC dan penerbit lain.

    “Sebagai syarat pengindeksan konten penerbit untuk pencarian, Google kini mewajibkan penerbit juga menyediakan konten tersebut untuk kegunaan lain yang justru menggerus atau mendahului trafik rujukan dari pencarian,” klaim gugatan tersebut.

    Gugatan itu juga menyatakan Penske mengalami penurunan signifikan dalam jumlah klik dari pencarian Google sejak Google mulai meluncurkan AI Overviews.

    Hal itu dikatakan menyebabkan berkurangnya pendapatan iklan bagi penerbit, serta mengancam pendapatan dari langganan dan afiliasi. Adapun, aliran pendapatan yang dimaksud bergantung pada kunjungan di situs PMC.

  • Tencent Janji Perluas Bisnis AI di Indonesia

    Tencent Janji Perluas Bisnis AI di Indonesia

    Bisnis.com, SHENZHEN – Perusahaan teknologi asal China, Tencent Holding Ltd., berkomitmen memperluas kemitraan dengan perusahaan asal Indonesia terutama dalam bidang industri berbasis kecerdasan buatan (AI).

    Senior Executive Vice-President of Tencent and CEO of Cloud & Smart Industries Group Dowson Tong mengatakan bahwa, setelah bekerja sama dengan GoTo Group, Tencent ingin menggaet kemitraan dengan perusahaan lain di Indonesia.

    Selain GoTo yang punya nama besar, dia menegaskan Tencent telah bermitra dengan daftar panjang pelanggan di sektor internet, beberapa di bidang pembayaran, di bidang gim dan ritel bahkan lembaga keuangan dan sebagainya. 

    “Jadi, kami akan terus bekerja sama dengan mereka, memahami kebutuhan mereka,” katanya dalam Tencent Global Digital Ecosystem Summit (GDES) 2025 di Shenzhen China pada Senin (15/9/2025).

    Dia menambahkan Tencent akan terus melanjutkan kemitraan itu dengan berusaha memahami kebutuhan industri. 

    “Dan seperti yang saya katakan, kami tidak hanya ingin membawa layanan cloud publik ke pasar. Kami juga ingin bekerja sama dengan berbagai sektor yang mungkin membutuhkan solusi perangkat lunak di lingkungan cloud.”

    Menurutnya, Tencent juga siap mengikuti regulasi yang mungkin memerlukan cara yang sangat berbeda dalam menangani data. “Kami ingin menjadi pemain yang fleksibel,” tegasnya.

    Salah satu kesuksesan pengembangan pasar internasional adalah kerja sama Tencent dengan GoTo Group. Pada Juni 2025, Gojek Indonesia — bagian dari GoTo Group — secara mulus memigrasikan lebih dari 1.000 sistem mikroservice ke Tencent Cloud. 

    Menggunakan lebih dari 50 produk Tencent Cloud, termasuk Cloud Virtual Machine (CVM), Cloud Block Storage (CBS), Web Application Firewall (WAF), Tencent Kubernetes Engine (TKE), dan Elasticsearch Service (ES), tim melakukan persiapan, pengujian, dan simulasi yang ekstensif. 

    Tencent Cloud memperkuat infrastrukturnya dengan memperluas wilayah Jakarta menjadi tiga zona ketersediaan untuk keandalan dan skalabilitas yang lebih besar. 

    Setelah melakukan simulasi end-to-end berulang kali dan analisis celah detail untuk memastikan keberhasilan sekali jalan, migrasi ini menggunakan teknologi migrasi panas, memungkinkan transisi server yang mulus antarpusat data. 

    Teknologi ini mendukung lebih dari 10 jenis database dengan replikasi efisien, pemulihan bencana, dan kemampuan rollback, meningkatkan stabilitas sistem. 

    Proses keseluruhan selesai dalam 4 jam dan 54 menit — satu jam lebih cepat dari jadwal.

  • Menkomdigi Tegaskan Video Iklan Prabowo di Bioskop Bentuk Transparansi Publik

    Menkomdigi Tegaskan Video Iklan Prabowo di Bioskop Bentuk Transparansi Publik

    Bisnis.com, JAKARTA— Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid angkat bicara mengenai penayangan video iklan program kerja Presiden Prabowo Subianto di bioskop.

    Meutya menegaskan prinsip komunikasi publik harus dijalankan di berbagai ruang dan beragam ruang. Dia juga menilai penayangan tersebut merupakan bentuk transparansi publik.

    “Kita juga melihat ini dalam bentuk transparansi publik. Publik harus tahu program-program sudah berjalan, apa yang sudah berjalan, kemudian juga bagaimana pelaksanaannya,” kata Meutya usai rapat tertutup dengan Komisi I DPR di Kompleks Parlemen pada Senin (15/9/2025).

    Menurut Meutya, penyampaian informasi dan transparansi program pemerintah merupakan salah satu tugas pemerintah.

    “Tidak hanya Komdigi, tapi bekerja sama dengan PCO dan juga teman-teman lain untuk melakukan penyampaian dan juga transparansi informasi dari program-program pemerintah,” katanya. 

    Video yang ditayangkan di layar lebar sebelum pemutaran film tersebut menampilkan berbagai cuplikan kegiatan dan potongan pernyataan Presiden Prabowo. 

    Kontennya memuat narasi dan data capaian program, seperti total produksi beras nasional sebesar 21,76 juta ton hingga Agustus 2025, serta 5.800 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang telah beroperasi.

    Selain itu, video juga menampilkan informasi bahwa program makan bergizi gratis (MBG), yang diluncurkan sejak 6 Januari 2025, telah menjangkau 20 juta penerima manfaat. 

    Narasi lain menyebutkan peluncuran 80.000 kelembagaan Koperasi Desa Merah Putih dan 100 Sekolah Rakyat.Setelah pemutaran video, layar menampilkan peringatan dari pihak bioskop agar penonton tidak merekam film. Barulah kemudian film diputar.

  • Anggaran Komdigi Rp8 Triliun Tahun Depan, Ini Daftar Infrastruktur Prioritas

    Anggaran Komdigi Rp8 Triliun Tahun Depan, Ini Daftar Infrastruktur Prioritas

    Bisnis.com, JAKARTA— Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menetapkan sejumlah program prioritas untuk tahun depan, meski alokasi anggarannya dipastikan tidak mengalami kenaikan.

    Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid menjelaskan, program utama yang dijalankan Komdigi meliputi pembangunan infrastruktur digital, peningkatan pengawasan ruang digital, komunikasi publik, serta pengembangan ekosistem digital.

    “Yang pertama infrastruktur digital kan harus terus berjalan, konektivitas harus terus bisa dijalankan di berbagai penjuru di Indonesia,” kata Meutya usai rapat tertutup dengan Komisi I DPR di Kompleks Parlemen Senin (15/9/2025). 

    Mengutip laman resmi Komdigi, beberapa program pembangunan infrastruktur digital antara lain mempercepat pembangunan jaringan serat optik (fiberisasi) hingga ke tingkat kecamatan, memperluas jangkauan broadband tetap (fixed broadband) dan mobile broadband dengan kecepatan internet yang ditargetkan mencapai 100 Mbps pada tahun 2029, serta membangun ekosistem Pusat Data Nasional (PDN). 

    Selain itu, Komdigi juga mengimplementasikan Sistem Penghubung Layanan Pemerintah (SPLP) guna memperkuat pertukaran data antarinstansi.

    Program prioritas kedua adalah peningkatan pengawasan ruang digital agar lebih aman dan ramah bagi anak-anak. Komdigi sebelumnya telah menerbitkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 21/2025 tentang Tata Kelola Penyelenggaraan Sistem Elektronik dalam Perlindungan Anak (PP TUNAS).

    Aturan tersebut mewajibkan seluruh Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) untuk melindungi anak-anak di ruang digital, mulai dari menyaring konten berbahaya, menyediakan fitur pelaporan yang mudah diakses, hingga menjamin penanganan laporan yang cepat dan transparan. 

    PSE juga diwajibkan melakukan verifikasi usia serta menerapkan langkah teknis guna mengurangi risiko anak terpapar konten negatif. Jika melanggar, pemerintah dapat menjatuhkan sanksi administratif hingga pemblokiran platform.

    Meutya menegaskan, regulasi ini lahir dari kekhawatiran atas adanya platform digital yang secara sengaja menyebarkan konten bermuatan negatif kepada kelompok rentan.

    “Tentu di antaranya adalah [penanganan] pornografi, judi online, dan sebagainya itu terus menjadi prioritas,” kata Meutya. 

    Selain itu, komunikasi publik juga menjadi fokus, termasuk mendukung pertumbuhan ekosistem digital agar melahirkan lebih banyak startup baru. “Di masa seperti ini, kita sangat memerlukan engine of growth dari startup-startup kita,” tambah Meutya. 

    Diberitakan sebelumnya, Meutya mengungkapkan Komdigi hanya mendapat anggaran Rp8 triliun untuk tahun depan. 

    Angka ini sama dengan pagu awal yang ditetapkan Badan Anggaran (Banggar) DPR, meskipun Komdigi sempat mengusulkan tambahan Rp12,6 triliun sehingga kebutuhan totalnya mencapai Rp20,3 triliun.

    “[Anggaran Komdigi] Rp8 triliun, jadi tadi ini kurang lebih sama dengan pagu awal, kemudian pagu anggaran, dan ini pagu definitifnya,” kata Meutya. 

  • Masih Berjalan, Pemenang Diumumkan Oktober

    Masih Berjalan, Pemenang Diumumkan Oktober

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menyebutu proses lelang frekuensi 1,4 GHz masih berjalan dengan target selesai pada Oktober 2025. 

    Direktur Jenderal Infrastruktur Digital Komdigi, Wayan Toni Supriyanto, memastikan proses lelang masih terus berjalan.

    “Masih berjalan, tetap berjalan,” kata Wayan usai rapat bersama Komisi I DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (15/9/2025).

    Dia menegaskan, pengumuman pemenang lelang tetap sesuai jadwal, yakni pada Oktober mendatang. 

    Saat ini, tahapan lelang menunggu pemasukan dokumen dari peserta, setelah sebelumnya dokumen seleksi dapat diunduh secara daring.

    “Iya, sesuai jadwal [pemenang akan diumumkan Oktober]. Sekarang menunggu pemasukan dokumen,” katanya.

    Komdigi sebelumnya resmi membuka seleksi pengguna pita frekuensi 1,4 GHz melalui Pengumuman Nomor: 1/SP/TIMSEL1,4/KOMDIGI/2025 pada 28 Juli 2025. Frekuensi yang dilelang berada pada rentang 1.432–1.512 MHz untuk layanan Time Division Duplexing (TDD) di sejumlah wilayah Indonesia.

    Pada 14 Agustus 2025, Komdigi melalui Tim Seleksi mengumumkan tujuh perusahaan yang mengambil akun e-auction sebagai syarat kepesertaan, yaitu:

    1. PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk.

        2. PT XLSMART Telecom Sejahtera

        3. PT Indosat Tbk.

        4. PT Telemedia Komunikasi Pratama

        5. PT Netciti Persada

        6. PT Telekomunikasi Selular

        7. PT Eka Mas Republik

    Pengambilan akun e-auction dilakukan pada 11–13 Agustus 2025 di Sekretariat Tim Seleksi Pengguna Pita Frekuensi Radio 1,4 GHz, Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat. Sementara itu, dokumen seleksi dapat diunduh secara daring pada 11–20 Agustus 2025.

    Komdigi menegaskan, seleksi ini bertujuan menentukan pengguna pita frekuensi radio 1,4 GHz di seluruh regional, sesuai Peraturan Menteri Komunikasi dan Digital Nomor 13 Tahun 2025 tentang Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio pada pita 1,4 GHz. Seleksi ini juga ditujukan untuk mengoptimalkan pemanfaatan spektrum bagi layanan akses nirkabel pita lebar.

    Melalui lelang tersebut, pemerintah berharap dapat memperluas jangkauan akses internet berbasis jaringan pita lebar tetap (fixed broadband), menghadirkan layanan dengan harga terjangkau sesuai rata-rata konsumsi rumah tangga telekomunikasi di wilayah perdesaan, meningkatkan kecepatan unduh, serta mempercepat penggelaran jaringan serat optik.

  • Komdigi Tak Dapat Tambahan Anggaran, Pagu 2026 Tetap Rp8 Triliun

    Komdigi Tak Dapat Tambahan Anggaran, Pagu 2026 Tetap Rp8 Triliun

    Bisnis.com, JAKARTA— Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) rapat tertutup bersama Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada Senin (15/9/2025). Rapat tersebut menyepakati bahwa anggara Komdigi pada 2026 tidak berubah.

    Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid mengungkapkan rapat tersebut membahas anggaran Komdigi. Sesuai hasil pembahasan Badan Anggaran (Banggar), anggaran Komdigi ditetapkan sebesar Rp8 triliun, sama dengan pagu awal. 

    Dengan demikian, tidak ada tambahan anggaran, meski sebelumnya Komdigi sempat mengusulkan penambahan sebesar Rp12,6 triliun untuk tahun anggaran 2026. Jika usulan itu diterima, total kebutuhan anggaran Komdigi seharusnya mencapai Rp20,3 triliun, naik signifikan dibandingkan pagu awal.

    “[Anggaran Komdigi] Rp8 triliun, jadi tadi ini kurang lebih sama dengan pagu awal, kemudian pagu anggaran, dan ini pagu definitifnya,” kata Meutya usai rapat di Kompleks Parlemen, Senin (15/9/2025).

    Meutya menegaskan, pihaknya akan patuh pada keputusan Banggar belum ada kenaikan anggaran bagi Komdigi. Karena itu, pihaknya akan menata ulang prioritas penggunaan anggaran agar program-program utama, khususnya yang terkait dengan Asta Cita Presiden serta quick wins Komdigi, tetap bisa dijalankan dengan baik.

    Dia menjelaskan, terdapat sejumlah program prioritas Komdigi. Pertama, pembangunan infrastruktur digital yang harus terus berjalan untuk memastikan konektivitas di seluruh wilayah Indonesia.

    Kedua, peningkatan pengawasan ruang digital agar lebih aman dan ramah bagi anak-anak. 

    “Tentu di antaranya adalah [penanganan] pornografi, judi online, dan sebagainya itu terus menjadi prioritas,” katanya.

    Selain itu, komunikasi publik juga menjadi fokus, termasuk pengembangan ekosistem digital agar tetap tumbuh dan melahirkan startup baru. 

    “Di masa seperti ini, kita sangat memerlukan engine of growth dari startup-startup kita,” tambahnya.

    Berdasarkan Buku II Nota Keuangan beserta RAPBN 2026, Komdigi mendapat alokasi sebesar Rp8,08 triliun. Angka ini lebih rendah dibanding outlook 2025 yang mencapai Rp9,52 triliun.

  • xAI Milik Elon Musk PHK 500 Karyawan, Tim Anotasi Data Disingkirkan

    xAI Milik Elon Musk PHK 500 Karyawan, Tim Anotasi Data Disingkirkan

    Bisnis.com, JAKARTA— Startup kecerdasan buatan (Artificial intelligence/AI) milik Elon Musk, xAI, dikabarkan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 500 anggota tim anotasi data pada 12 September kemarin. 

    Tim anotasi data adalah kelompok profesional yang mengemban tugas krusial, memberi label dan mengkategorikan data secara akurat sehingga lebih mudah dianalisis dan dapat menghasilkan hasil yang andal 

    Melansir TechCrunch, Senin (15/9/2025), informasi ini berasal dari pesan internal yang dilaporkan Business Insider.

    Dalam surat tersebut, manajemen xAI menjelaskan bahwa langkah ini merupakan bagian dari perubahan strategi, yaitu mempercepat ekspansi dan memprioritaskan perekrutan AI tutor spesialis, sambil mengurangi peran tutor AI generalis.

    “Seiring pergeseran fokus ini, sebagian besar posisi tutor AI generalis tidak lagi dibutuhkan, dan dengan demikian hubungan kerja Anda dengan xAI berakhir,” tulis perusahaan dalam pesan internalnya.

    Business Insider melaporkan, sekitar sepertiga dari 1.500 anggota tim data annotation xAI terdampak oleh PHK ini. Tim tersebut sebelumnya berperan penting dalam memberi label dan menyiapkan data untuk melatih chatbot Grok milik xAI.

    Saat dimintai konfirmasi, pihak xAI merujuk pada pernyataan resmi di platform X media sosial milik Musk yang diakuisisi awal tahun ini yang menyebut perusahaan akan segera memperbesar tim AI tutor spesialis hingga 10 kali lipat.

    “Kami tengah membuka lowongan di berbagai bidang seperti STEM, keuangan, medis, keamanan, dan lainnya,” tulis pernyataan tersebut.

    PHK ini terjadi di tengah kabar suntikan modal jumbo dari SpaceX bagi xAI. Pada Juli 2025, SpaceX, perusahaan dirgantara milik Elon Musk, dikabarkan bakal menginvestasikan US$2 miliar atau Rp32,44 triliun ke xAI.

    Reuters pada Minggu (13/7/2025) melaporkan menurut sumber WJS, SpaceX bakal menggelontorkan investasi besar ke xAI. Langkah ini diambil tak lama setelah xAI menyelesaikan merger dengan X (sebelumnya Twitter). 

    SpaceX dan xAI tidak segera menanggapi permintaan komentar Reuters.

    Salah satu hasil nyata dari integrasi ini adalah penggunaan chatbot Grok, produk andalan xAI, yang kini telah digunakan untuk mendukung layanan pelanggan Starlink.

    Grok juga tengah dipersiapkan untuk integrasi lebih lanjut ke dalam robot Optimus milik Tesla serta fitur asisten suara di kendaraan Tesla. 

    Elon Musk menargetkan terciptanya ekosistem AI yang terintegrasi lintas bisnis dari otomotif, media sosial, hingga ruang angkasa. Dengan mengembangkan dan mengintegrasikan AI secara internal, Musk berharap dapat menekan biaya lisensi model eksternal dan meningkatkan keunggulan kompetitif di industri padat modal seperti otomotif dan aerospace menurut laporan AInvest. 

    Dalam perkembangan lain, SpaceX juga terus mencari pendanaan baru dengan valuasi US$400 miliar atau sekitar Rp6,5 triliun (Kurs: Rp16.000).

  • Jaringan Starlink di Seluruh Dunia Tumbang, Internet Elon Musk Lumpuh Massal

    Jaringan Starlink di Seluruh Dunia Tumbang, Internet Elon Musk Lumpuh Massal

    Bisnis.com, JAKARTA — Layanan pemantau gangguan digital Downdetector melaporkan bahwa jaringan internet satelit global Starlink milik SpaceX mengalami gangguan besar-besaran pada Senin (15/9) pagi waktu setempat.

    Ribuan pengguna di seluruh dunia melaporkan terputusnya koneksi sejak sekitar pukul 07.00 waktu setempat.

    Menurut pantauan Downdetector, puluhan ribu keluhan tercatat dari berbagai negara terkait akses internet Starlink. Layanan pemantau ini biasa memberikan informasi real-time mengenai status beragam aplikasi, situs web, hingga layanan komunikasi populer berdasarkan laporan langsung dari pengguna.

    Gangguan berskala global ini menimbulkan kekhawatiran serius, mengingat Starlink saat ini menjadi tulang punggung konektivitas di banyak wilayah terpencil, serta digunakan secara strategis di berbagai sektor, termasuk militer.

    Insiden gangguan ini juga mengingatkan publik pada pernyataan sebelumnya dari Robert “Madyar” Brovdi, komandan UAV Systems Forces Angkatan Bersenjata Ukraina.

    Pada 15 September, Robert melaporkan sempat terhentinya layanan Starlink di sepanjang garis depan perang, sebelum akhirnya bertahap kembali pulih. Ada kekhawatiran peran kekuatan global di balik pemadaman tersebut, terlebih Rusia dan AS cukup mesra belakangan ini. 

    UNN, media Ukraina, menyoroti mengenai ketergantungan Ukraina infrastruktur komunikasi satelit swasta yang dimonopoli oleh satu perusahaan. Starlink yang dioperasikan SpaceX bukan hanya melayani pengguna rumahan, tetapi juga negara, lembaga militer, hingga proyek-proyek penting di garis depan konflik. Jika satu titik terpusat mengalami gangguan, dampaknya dapat langsung dirasakan skala global.

     Elon Musk mengeklaim Starlink dapat menggabungkan internet rumah dengan jaringan seluler. Ini berarti membuka kemungkinan layanan satelit itu bisa menggantikan operator seluler.

    Hal ini disampaikan Musk sehari setelah perusahaannya, SpaceX, mengakuisisi spektrum nirkabel senilai US$17 miliar dari perusahaan telekomunikasi EchoStar.

    Dikutip dari CNET.com yang mengutip Musk dalam podcast All-In, orang terkaya dunia itu membuka kemungkinan terkait dengan salah satu cara untuk memperoleh lebih banyak spektrum adalah dengan langsung membeli Verizon.

    “Bukan hal yang mustahil. Saya kira itu bisa saja terjadi,” kata Musk, dikutip Bisnis dari CNET.com pada Kamis (11/9/2025).

    Namun, dia menekankan Starlink tidak akan membuat AT&T, T-Mobile, dan Verizon ‘gulung tikar’ dalam waktu dekat karena perusahaan-perusahaan itu masih memiliki spektrum nirkabel yang jauh lebih luas, yang digunakan untuk mengirim pesan teks, melakukan panggilan, dan streaming video.

    CEO SpaceX itu juga memaparkan rencana untuk memanfaatkan spektrum baru tersebut agar satelit Starlink dapat mengirim data langsung ke ponsel pelanggan. Dari total 8.140 satelit SpaceX yang mengorbit, 657 di antaranya adalah satelit direct-to-cell. Sisanya digunakan untuk layanan internet Starlink.

    “Ini semacam proyek jangka panjang. Hal ini akan memungkinkan SpaceX memberikan konektivitas berkapasitas tinggi langsung dari satelit ke ponsel. Namun, ada perubahan perangkat keras yang perlu dilakukan pada ponsel,” jelasnya.