Category: Bisnis.com Tekno

  • Profil Angga Raka, Wamenkomdigi yang Dikabarkan Digeser Prabowo ke PCO

    Profil Angga Raka, Wamenkomdigi yang Dikabarkan Digeser Prabowo ke PCO

    Bisnis.com, JAKARTA— Angga Raka Prabowo dikabarkan bakal dilantik menjadi Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO). Akan tetapi belum diketahui apakah dia akan menggantikan posisi Hasan Nasbi.

    Angga Raka sebelumnya menjabat sebagai Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi). Dia dilantik menjadi Wamenkomdigi Kabinet Merah Putih Periode 2024-2029 di Istana Negara, Jakarta Pusat pada 21 Oktober 2024.

    Pria kelahiran 8 September 1989 tersebut merupakan kader Partai Gerindra sejak 2008. Dalam struktur Partai Gerindra, Angga menempati posisi sebagai Wakil Sekretaris Jenderal sekaligus Ketua Badan Komunikasi.

    Sebelumnya, pada 2019 dia pernah menjadi Kepala Departemen Media Sosial Partai Gerindra.

    Setahun sebelumnya, pada 2018, dia menjabat sebagai Chief Executive Officer Tabloid Independent Observer. Lalu, pada 2021, dia diangkat menjadi Komisaris PT Teknologi Militer Indonesia. Pada 2017, dia menjadi CEO PT Media Pandu Bangga.

    Angga Raka juga pernah menjabat sebagai Ketua Bidang Komunikasi sekaligus Direktur Media Kampanye Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto—Gibran Rakabuming Raka pada Pemilihan Umum Presiden 2024.

    Angga Raka meraih gelas S1 Hubungan Internasional dari Universitas Jayabaya pada 2011. Dia menjadi satu dari 141 orang yang mendapatkan tanda jasa dan tanda kehormatan dari Presiden Prabowo.

  • Fakta-fakta Fenomena Langka Gerhana Matahari Parsial 21 September

    Fakta-fakta Fenomena Langka Gerhana Matahari Parsial 21 September

    Bisnis.com, JAKARTA – Fenomena langit langka akan kembali terjadi. Tepat pada 21 September 2025, dunia akan menyaksikan gerhana matahari parsial, ketika bulan tampak “menggigit” sebagian permukaan matahari.

    Peristiwa ini hanya bisa diamati dari wilayah tertentu di belahan bumi selatan, terutama Samudera Pasifik Selatan, Selandia Baru, dan sebagian Antartika.

    Menurut laporan Space.com, gerhana akan dimulai pada 13:29 ET (17:29 GMT) dan mencapai puncaknya pada 15:41 ET (19:41 GMT). Di beberapa lokasi seperti bagian selatan Selandia Baru dan Antartika, bulan diperkirakan akan menutupi hingga 70 – 80% permukaan matahari.

    Fenomena ini dikenal sebagai gerhana parsial karena bulan tidak sepenuhnya menutupi matahari. Dari bumi, matahari akan tampak berbentuk sabit atau seolah tergigit sebagian.

    Meski tidak dapat diamati langsung dari Indonesia, peristiwa ini menjadi perhatian penting bagi astronom dan pecinta fenomena langit. Gerhana parsial memberi kesempatan untuk mempelajari interaksi cahaya matahari, bulan, serta atmosfer bumi, sekaligus menjadi momen edukatif untuk meningkatkan minat masyarakat pada astronomi.

    Menurut NASA, gerhana ini juga bertepatan dengan periode ekuinoks September, yaitu momen ketika panjang siang dan malam hampir sama di seluruh dunia.

    Pakar astronomi mengingatkan agar masyarakat tidak melihat matahari secara langsung tanpa perlindungan khusus. Diperlukan kacamata gerhana atau filter matahari bersertifikat untuk menghindari risiko kerusakan permanen pada mata.

    Bagi masyarakat di luar jalur pengamatan, fenomena ini dapat disaksikan melalui siaran langsung daring yang biasanya disediakan oleh lembaga astronomi internasional maupun komunitas pengamat langit.

    Data dari Time and Date menyebutkan sekitar 16,6 juta orang berada di wilayah yang berpotensi menyaksikan gerhana ini secara langsung. Bagi penggemar astronomi di Indonesia, kesempatan terbaik adalah mengikuti siaran digital untuk tetap bisa merasakan momen langka tersebut.

  • Perjalanan TikTok, dari Sempat Diblokir di Indonesia hingga Batal Tutup di AS

    Perjalanan TikTok, dari Sempat Diblokir di Indonesia hingga Batal Tutup di AS

    Bisnis.com, JAKARTA— TikTok melewati perjalanan panjang sejak diluncurkan, mulai dari sempat diblokir di Indonesia pada 2018 hingga terancam ditutup di Amerika Serikat (AS)

    Kini aplikasi tersebut batal dilarang di AS setelah pemerintah setempat mencapai kesepakatan dengan investor lokal yang akan mengambil alih kepemilikan.

    Melansir laman Reuters pada Rabu (17/9/2025) TikTok dikembangkan oleh ByteDance, perusahaan asal China yang didirikan Zhang Yiming pada 2012. Versi awalnya bernama Douyin, yang diluncurkan di pasar domestik pada 2016, sebelum hadir secara global setahun kemudian. 

    Pada 2018, ByteDance mengakuisisi aplikasi asal AS, Flipgram, serta aplikasi lip-sync populer Musical.ly. Integrasi dengan Musical.ly mendorong TikTok meluas ke pasar internasional, termasuk Indonesia. 

    Namun pada tahun yang sama, pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) sempat memblokir TikTok karena dianggap memuat konten pornografi, penistaan agama, serta konten negatif lainnya. 

    Larangan itu hanya bertahan sepekan, setelah TikTok berkomitmen menghapus konten bermasalah dan membuka kantor perwakilan di Jakarta.

    Popularitas TikTok kemudian terus meningkat. Pada 2019, unduhan globalnya sudah menembus 1 miliar kali dan setahun kemudian melonjak menjadi 2 miliar. Namun, seiring pertumbuhan tersebut, aplikasi ini mulai mendapat pengawasan ketat di sejumlah negara.

    India misalnya, melarang TikTok pada 2020 dengan alasan keamanan nasional setelah bentrokan di perbatasan dengan China.  Kemudian Amerika Serikat (AS) di bawah pemerintahan Donald Trump juga menaruh perhatian besar, dengan kekhawatiran data pengguna bisa diakses oleh pemerintah Beijing. 

    Pada Agustus 2020, Trump bahkan menandatangani perintah eksekutif yang melarang transaksi dengan ByteDance, sembari mendesak agar operasi TikTok di AS dialihkan ke pemilik lokal.

    Sejumlah perusahaan besar, termasuk Microsoft dan Oracle, sempat masuk dalam pembicaraan untuk membeli bisnis TikTok di AS. Meski negosiasi berlarut-larut, ByteDance berhasil mempertahankan operasional aplikasi tersebut, sambil menghadapi berbagai tuntutan hukum dan investigasi terkait perlindungan data anak-anak.

    Pada periode berikutnya, tekanan terhadap TikTok kian kuat. Pemerintahan Joe Biden pada 2024 menandatangani undang-undang yang mewajibkan ByteDance menjual aset TikTok di AS paling lambat Januari 2025, atau aplikasi itu akan dilarang dari toko aplikasi maupun layanan internet di Negeri Paman Sam. 

    TikTok sempat hilang dari App Store dan Google Play di AS pada Januari 2025, namun sehari kemudian kembali aktif setelah Trump yang terpilih kembali sebagai Presiden menyatakan akan memberi jalan keluar bagi aplikasi tersebut.

    Sejak itu, tenggat penjualan berulang kali diperpanjang hingga akhirnya pada pertengahan September 2025, pemerintah AS dan China mencapai kesepakatan awal dalam perundingan di Madrid. 

    Kedua negara sepakat untuk mengalihkan kepemilikan TikTok di AS ke investor lokal, yang akan diumumkan resmi setelah Trump dan Presiden China Xi Jinping berbicara langsung. 

    Trump kemudian menegaskan TikTok tidak akan ditutup di Amerika Serikat, dan tenggat penjualan diperpanjang hingga 16 Desember 2025. Memiliki sekitar 170 juta pengguna di AS, TikTok sejauh ini berhasil terhindar dari ancaman penutupan.

  • Cara Lacak Handphone Hilang Menggunakan Email, Ikuti Langkah-langkahnya

    Cara Lacak Handphone Hilang Menggunakan Email, Ikuti Langkah-langkahnya

    Bisnis.com, JAKARTA – Handphone yang hilang membuat aktivitas kita menjadi berhenti, terlebih sekarang handphone genggam bukan sekadar alat komunikasi saja, namun bisa untuk bekerja, bertransaksi dan menyimpan kenangan dan dokumen penting.

    Namun, jangan khawatir, handphone yang hilang bisa ditemukan dengan akun Gmail. Caranya cukup sederhana, karena perlu login ke akun Gmail anda di perangkat lain.

    Dilansir dari komunitas Google, cara menemukan handphone dengan akun Gmail adalah seperti berikut:

    Buka aplikasi chrome pada perangkat gawai yang lain. Bisa dengan hp, tablet, maupun PC/laptop
    Buka situs MyAccount Google
    Login akun Gmail dengan memasukkan alamat email yang tersimpan dalam handphone Anda yang hilang, kemudian masukkan juga passwordnya
    Selanjutnya, klik tipe atau nama handphone Anda yang hilang
    Kemudian, Google akan melacak lokasi handphone Anda yang hilang
    Pada layar akan muncul peta dengan perkiraan titik lokasi ponsel. Lokasi yang ditunjukkan merupakan perkiraan. Selain itu, ditampilkan juga tipe hp, lengkap dengan waktu terakhir hp diaktifkan dan persentase sisa baterai.
    Sementara pada hp yang dicari tersebut nantinya akan mendapatkan notifikasi pada layar.

    Pada tampilan Find My Device, Anda dapat melakukan beberapa aksi untuk Handphone yang hilang, seperti “Play Sound” untuk memutar suara keras dan “Secure Device” untuk mengamankan handphone yang hilang.

    Dalam fitur Secure Device, handphone yang hilang dapat dikunci layarnya dari jarak jauh dengan PIN, pola, atau kata sandi, bahkan mengeluarkan akun email Google. Selain itu, dengan fitur ini, Anda dapat mengirim pesan dan nomor kontak khusus ke layar kunci agar seseorang dapat mengembalikan perangkat Anda.

    Perlu diingat, fitur ini hanya berfungsi jika GPS atau Location Service, dan internet ponsel dalam keadaan aktif dan akun Gmail masih terhubung di perangkat. Selain itu, jika handphone benar-benar hilang atau dicuri, sebaiknya segera melapor kepada pihak berwenang agar proses pencarian dan keamanan data lebih terjamin.

    (Stefanus Bintang)

  • Tencent Global Digital Ecosystem Summit 2025: AI Minutes

    Tencent Global Digital Ecosystem Summit 2025: AI Minutes

    Bisnis.com, SHENZHEN — Raksasa teknologi dari China, Tencent Holdings, memamerkan beragam produk berbasis kecerdasan buatan (AI) termutakhir dalam ajang Tencent Digital Global Ecosystem Summit 2025. Salah satunya, AI Minutes. 

    Senior Executive Vice-President of Tencent and CEO of Cloud & Smart Industries Group Dowson Tong mengatakan bahwa produk kecerdasan buatan (AI) yang dibangun Tencent mengacu prinsip berpusat pada manusia. 

    Dengan model itu, dia melanjutkan AI yang dibangun mudah digunakan, memenuhi kebutuhan, sehingga mampu meningkatkan efisiensi kerja.

    Dowson menuturkan salah satu produk terbarunya adalah AI Minutes yang berfungsi sebagai sekretaris virtual, memberikan ringkasan terkini dengan pembaruan setiap dua menit.

    Produk Tencent Learn Share juga dipamerkan untuk mendukung perusahaan dalam manajemen pengetahuan, pengembangan budaya perusahaan, komunikasi internal, dan pelatihan karyawan.

    Terbaru, Hunyuan 3D 3.0, Hunyuan 3D AI, dan Hunyuan 3D Studio yang dilengkapi dengan kapabilitas generasi 3D mutakhir untuk kreator dan pengembang di industri media dan gim.

    Model AI Hunyuan sepenuhnya mengadopsi pengembangan open-source sehingga mendukung lebih dari 30 bahasa, bersama dengan kapabilitas generasi multimodal komprehensif serta alat untuk konten gambar, video, dan 3D.

    “Tencent Hunyuan telah diluncurkan lebih dari satu tahun dan kini sudah menjadi aplikasi ‘AI native’ dengan DAU [daily active users] tiga besar di China,” katanya dalam Tencent Global Digital Ecosystem Summit 2025 yang berlokasi di Shenzhen World Exhibition & Convention Center Provinsi Guangdong, China pada Selasa (16/9/2025).

    Sebaliknya, aplikasi AI Native dari Tencent yaitu Tencent Yuanbao adalah asisten yang dibangun untuk meningkatkan efisiensi kerja dan belajar. 

    Produk itu mendukung input suara yang nyaman dengan pencarian terintegrasi di seluruh ekosistem Tencent.

    Selama Tencent Global Digital Ecosystem Summit, mitra global Tencent ikut terlibat sebagai pembicara termasuk Converge Information and Communications Technology Solutions, DANA, e& UAE, Hong Kong Jockey Club, Fusion Bank, GoTo Group, Indosat Ooredoo Hutchison (IOH), Miniclip, MUFG Bank (China), Prosus, True IDC, dan lainnya. Tencent merupakan raksasa teknologi dan gim yang juga memiliki layanan Wechat dan QQ yang sudah diunduh lebih dari 1,4 miliar pengguna.

    Dowson memaparkan sejumlah produk Tencent antara lain Platform Pengembangan Agen 3.0 (ADP) yang memungkinkan perusahaan menghasilkan dan mengintegrasikan AI ke dalam alur kerja. 

    ADP untuk skenario seperti layanan pelanggan, pemasaran, manajemen inventaris, penelitian, dan lainnya.

    Selain itu, AI Infra “Agent Runtime” juga diluncurkan guna menyediakan infrastruktur yang kuat dalam membangun dan mengoperasikan agen AI.

    Tencent juga menawarkan aplikasi SaaS+AI yang ditingkatkan yaitu layanan audio dan video terkini, cloud live streaming, instant messaging, dan pemrosesan media.

    SaaS+AI bisa dipakai industri e-commerce, gim, pendidikan, hiburan, keuangan, kesehatan, dan perusahaan yang membutuhkan efek audio-visual.

    “Aplikasi AI yang benar-benar dapat digunakan dan praktis mendorong efisiensi industri, sementara internasionalisasi membuka peluang pertumbuhan baru,” paparnya.

    Dowson juga menegaskan Tencent juga memiliki Tencent Meetings sebagai produk yang membantu perusahaan dalam melakukan rapat dengan menampilkan Asisten AI, Rekaman Cerdas dan Terjemahan Real-time untuk membantu lebih dari 28 juta pengguna aktif layanan tersebut. 

  • Risk Governance, Perisai Bisnis Digital di Tengah Badai Siber

    Risk Governance, Perisai Bisnis Digital di Tengah Badai Siber

    Bisnis.com, JAKARTA – Sebuah organisasi kini rata-rata menghadapi lebih dari 1.600 serangan siber setiap pekan secara global (Check Point Research, Q2/2024).

    Di Indonesia, lebih dari 11 juta anomali lalu lintas siber tercatat hanya dalam semester pertama 2023 (BSSN). Tak hanya kerap terjadi, serangan-serangan ini juga sulit terdeteksi, dengan rata-rata waktu identifikasi ancaman mencapai lebih dari 200 hari, menurut laporan industri siber global.

    Sehingga, risk governance bukan lagi pilihan. Dia telah menjadi fondasi utama untuk bertahan dan menang, di medan baru bisnis digital saat ini.

    Digitalisasi bisnis ibarat pisau bermata dua. Di satu sisi menjanjikan efisiensi dan peningkatan kinerja melalui pendayagunaan teknologi. Layanan menjadi cepat, efektif, dan efisien. Namun, di sisi lain muncul ancaman serius, kejahatan siber.

    Menurut Vishal Chawla (2022), belanja keamanan siber global diproyeksikan mencapai US$1,75 triliun periode 2021—2025. Di AS, kerugian akibat kejahatan siber pernah mencapai US$1 miliar per bulan. Kerugian fraud bisa melebihi US$3 untuk setiap dolar AS yang dicuri.

    Kasus mencolok pada 2016, peretas nyaris mencuri US$1 miliar melalui sistem SWIFT dengan malware dan rekayasa kredensial. Di Indonesia, BSSN mencatat lebih dari 11 juta anomali traffic siber pada semester I/2023. OJK mencatat gangguan siber berdampak besar secara finansial dan reputasi.

    Modus kejahatan kian kompleks mulai dari phishing, social engineering, hingga eksploitasi celah aplikasi.

    Perluasan kanal digital, terutama layanan daring, meningkatkan eksposur risiko siber. Keamanan siber kini bukan persoalan teknis semata, tetapi fondasi ketahanan bisnis dan kepercayaan publik. Tata kelola risiko siber pun jadi prioritas strategis.

    Tanpa pendekatan terstruktur, perusahaan hanya menunggu giliran terkena gelombang serangan yang kian deras.

    Masalah utama bukan hanya ancaman, tetapi respons internal yang tidak adaptif. Banyak institusi masih menempatkan risiko siber sebagai domain satu unit tanpa integrasi lintas fungsi.

    Model silo ini tak lagi relevan. Penjahat siber mengeksploitasi celah terlemah antar-unit yang tidak berkomunikasi. Sebagaimana Laporan Deloitte “Future of Cyber” (2022) menegaskan bahwa pendekatan kolaboratif dan terintegrasi dalam tata kelola risiko adalah kunci untuk menghadapi lanskap ancaman siber yang dinamis.

    Urgensi muncul untuk tata kelola risiko yang terintegrasi, adaptif, dan holistik Risk Governance.

    Konsep ini menata ulang arsitektur risiko siber dari hulu ke hilir, dengan tiga blok utama: pemahaman customer journey dan eksposur produk digital; internalisasi manajemen risiko fraud; dan tata kelola risiko anti-kejahatan siber terstruktur.

    MENATA ULANG

    Langkah pertama dimulai dengan memetakan bagaimana pelanggan berinteraksi dalam ekosistem digital perusahaan. Setiap titik sentuh mulai dari pembukaan rekening hingga transaksi keuangan menjadi potensi titik serangan yang harus dikenali sejak dini.

    Dengan pendekatan ini, sistem mampu mendeteksi penyimpangan perilaku transaksi dan melakukan respons otomatis dalam hitungan detik.

    Data tidak lagi hanya menjadi catatan historis, melainkan sumber prediksi yang dinamis untuk mendeteksi ancaman masa depan.

    Langkah berikutnya adalah membumikan prinsip-prinsip manajemen risiko fraud ke seluruh lini organisasi. Kebijakan di atas kertas tak lagi cukup.

    Diperlukan sistem audit, pemetaan risiko, kesadaran karyawan, serta mekanisme pelaporan yang formal dan dapat dipertanggungjawabkan. Prinsip three lines of defense dihidupkan secara nyata: mulai dari pelaksana di garda depan, pengendali risiko dan kepatuhan, hingga fungsi audit internal yang memberi jaminan independen.

    Dengan pembagian peran yang jelas ini, tidak ada lagi ruang abu-abu dalam penanganan risiko.

    Namun, yang paling transformatif adalah pendekatan terhadap tata kelola. Konsep Risk Governance bukan sekadar menambah kebijakan baru, tetapi menata ulang model bisnis dan proses organisasi secara menyeluruh.

    Ini termasuk penetapan unit kerja terpusat khusus untuk pemantauan fraud, penyusunan risk appetite per produk digital, penguatan sistem deteksi fraud yang berbasis kecerdasan buatan, hingga perumusan service level agreement (SLA) dalam penanganan kasus siber.

    Tak kalah penting, seluruh mekanisme ini didukung oleh kebijakan formal, program pelatihan, dan komunikasi lintas unit yang terstruktur.

    Risk Governance bukan sekadar solusi teknis, melainkan strategi fundamental menghadapi ancaman eksistensial siber. Contoh nyata: serangan ransomware Colonial Pipeline (AS, 2021) menyebabkan kerugian US$4,4 juta dan lumpuhnya distribusi energi; kebocoran data Tokopedia (2020) berdampak pada 91 juta akun pengguna.

    Dengan tata kelola risiko terstruktur dan teknologi canggih, perusahaan bertransformasi dari reaktif menjadi proaktif dan resilien. Fraud loss ditekan, efisiensi meningkat, dan kepercayaan pelanggan terjaga. Sistem pelaporan real-time, dashbo-rd risiko, serta pembelajar-an insiden menjadi fondasi ketahanan berkelanjutan.

    Di tengah konektivitas yang makin masif, ketahanan siber bukan lagi biaya, tetapi investasi yang menentukan masa depan. Pelanggan tidak hanya mencari layanan cepat, tetapi juga ketenangan.

    Kini saatnya perusahaan Indonesia melangkah lebih jauh. Bangun budaya risiko yang adaptif, tata ulang arsitektur siber dari sekarang karena dalam ekonomi digital hanya yang siap yang akan selamat. Dan hanya yang resilien yang akan memimpin.

  • Yandex Ekspansi ke Indonesia, Bawa Fitur Pencarian Berbasis AI

    Yandex Ekspansi ke Indonesia, Bawa Fitur Pencarian Berbasis AI

    Bisnis.com, JAKARTA—  Perusahaan teknologi global, Yandex, resmi meluncurkan layanan pencarian berbasis kecerdasan buatan (AI) yang kini hadir dengan dukungan penuh bahasa Indonesia.

    Layanan tersebut dapat diakses secara gratis melalui halaman utama yandex.com.

    CEO Yandex Search International, Alexander Popovskiy, mengatakan Yandex Search dengan AI tidak hanya menampilkan daftar tautan, tetapi mampu menyajikan jawaban terperinci, ringkasan informasi dari berbagai sumber terpercaya, serta dilengkapi dengan tautan referensi agar pengguna dapat memverifikasi fakta secara mandiri.

    “Mesin pencarian modern sudah tidak bisa lagi sekedar menampilkan deretan tautan tetapi juga harus bisa memahami intensi pengguna, memberikan jawaban yang komprehensif sekaligus mencerminkan budaya dan konteks lokal,” kata Alexander dalam acara AI Innovation Summit (AIIS) 2025 di Jakarta pada Selasa (16/9/2025). 

    Yandex Search dengan AI diklaim memiliki kelebihan dalam menjawab pertanyaan kompleks yang hanya bisa dijawab dengan menggunakan lebih dari satu sumber. 

    Pengguna dapat mengajukan pertanyaan seperti percakapan alami, sehingga mereka pun menjadi lebih mudah mengajukan pertanyaan berdasarkan apa yang mereka pertama pikirkan. Kemudian layanan ini akan mengolah proses pencarian secara efisien. 

    Sejumlah contoh pertanyaan yang kompleks ini antara lain adalah pertanyaan tentang peninggalan Raden Saleh, makna budaya wayang kulit, atau apa yang membuat hidangan rendang unik. 

    Selain itu, AI Yandex juga mendukung tugas multi-langkah (multi-step) dengan konteks yang lebih kaya. Misalnya, membantu pengguna merencanakan liburan keluarga ke Raja Ampat atau menemukan air terjun tersembunyi terbaik di Bali. 

    Untuk memperluas eksplorasi, pengguna bisa mengaktifkan mode percakapan AI secara manual melalui tab khusus di bawah kolom pencarian. Mode ini memungkinkan pertanyaan lanjutan tetap terhubung dengan konteks awal percakapan.

    Menurut Popovskiy, tujuan peluncuran fitur ini adalah memangkas waktu yang dibutuhkan pengguna dalam mengambil keputusan. 

    “Sekaligus mendorong transformasi cara masyarakat Indonesia mencari informasi dan belajar di era digital,” katanya. 

    Sejalan dengan peluncuran tersebut, pemerintah Indonesia pun memberikan apresiasi. 

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyebut langkah Yandex sebagai dukungan nyata terhadap ekosistem digital nasional.

    “Kecerdasan artifisial merupakan pilar kunci bagi pertumbuhan ekonomi nasional dan transformasi digital Indonesia. Kami menyambut baik inisiatif dari Yandex, yang tidak hanya membawa teknologi kelas dunia ke Indonesia tetapi juga berfokus pada pengembangan talenta digital lokal. Kontribusi ini secara langsung mendukung tujuan kami untuk menciptakan ekonomi yang kompetitif dan inovatif di masa depan,” tutur Airlangga.

  • Prediksi Harga iPhone 17 di Indonesia, Siapkan Uang Segini

    Prediksi Harga iPhone 17 di Indonesia, Siapkan Uang Segini

    Bisnis.com, JAKARTA – Berikut adalah prediksi harga iPhone 17 di Indonesia.

    Apple telah secara resmi merilis iPhone 17 series di pasar global pada 9 September 2025 kemarin.

    Setelah diresmikan secara global, kini pencinta produk iPhone tinggal menunggu waktu iPhone 17 series akan tiba di Indonesia.

    Dilansir dari Antaranews, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyatakan produk terbaru Apple, iPhone 17 bisa mulai dipasarkan di Indonesia pada awal Oktober 2025.

    Kepala Pusat Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) Kemenperin, Heru Kustanto ditemui di Jakarta, Kamis, menyatakan hal itu karena pihak Apple sebelumnya sudah mengajukan berkas untuk memperoleh sertifikat tingkat komponen dalam negeri (TKDN) iPhone 17, dan menyatakan sertifikat tersebut akan terbit pada Kamis malam ini.

    Setelah mendapatkan sertifikat TKDN dari Kemenperin, Heru menjelaskan pihak Apple mesti mengantongi izin edar dari Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) dan Perizinan Impor (PI) dari Kementerian Perdagangan.

    “Paling cepat tiga minggu,” ucapnya, seperti dilansir dari Antaranews.

    “Awal Oktober barangnya udah ada di Indonesia,” katanya lagi.

    Harga iPhone 17 Series

    Saat ini, iPhone 17 masih dijual secara global alias belum masuk ke Indonesia. Harga di bawah ini adalah harga global.

    Akan tetapi, harga iPhone 17 series di Indonesia diprediksi tak akan jauh beda dari harga di bawah ini.

    iPhone 17 256GB: 799 dollar AS atau Rp13 jutaan

    iPhone 17 512GB: 999 dollar AS atau Rp 16,4 juta

    iPhone 17 Air 256GB: 999 dollar AS atau Rp16,4 juta

    iPhone 17 Air 512GB: 1.199 dollar AS atau Rp19,7 juta

    iPhone 17 Air 1 TB: 1.399 dollar AS atau Rp23 juta

    iPhone 17 Pro 256GB: 1.099 dollar AS atau Rp18 jutaan

    iPhone 17 Pro 512GB: 1.299 dollar AS atau Rp21,3 juta

    iPhone 17 Pro 1 TB: 1.499 dollar AS atau Rp24,6 juta

    iPhone 17 Pro Max 256GB: 1.199 dollar AS atau Rp19,7 juta

    iPhone 17 Pro Max 512GB: 1.399 dollar AS atau Rp23 jutaan

    iPhone 17 Pro Max 1TB: 1.599 dollar AS atau Rp26,3 juta

    iPhone 17 Pro Max 2TB: 1.999 dollar AS atau Rp32,8 juta

  • Tanpa Bandwidth Tinggi dan Latensi Rendah Layanan AI Sulit Bekerja

    Tanpa Bandwidth Tinggi dan Latensi Rendah Layanan AI Sulit Bekerja

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mengungkap pengembangan ekosistem kecerdasan artifisial (artificial intelligence/AI) di Indonesia masih menghadapi tantangan besar, mulai dari kecepatan internet yang belum optimal, latensi tinggi, ketersediaan energi bersih, hingga keamanan digital.

    Direktur Jenderal Ekosistem Digital Komdigi, Edwin Hidayat Abdullah, menekankan konektivitas masih menjadi pekerjaan rumah utama Indonesia untuk bisa bersaing dengan negara lain dalam penerapan AI.

    “Tantangannya? Bandwidth tinggi dan latency rendah. Tanpa ini layanan AI real-time masih seperti telemedicine, sistem kendali otomatis, dan prediksi bencana tidak akan bisa berjalan lancar,” kata Edwin dalam acara AI Innovation Summit 2025 di Jakarta pada Selasa (16/9/2025). 

    Edwin mengakui, dibandingkan negara maju, kualitas konektivitas Indonesia masih jauh tertinggal. “Jadi memang ini challenge-nya kita, kita sekarang konektivitas kita, speed-nya masih sangat kurang dibandingkan negara-negara maju. Ini adalah challenge kita bagaimana kita bisa meningkatkan kehandalan infrastruktur kita,” imbuhnya.

    Untuk menjawab tantangan tersebut, Komdigi juga tengah mengembangkan Green Enabling Supergrid, yaitu jaringan energi data terintegrasi yang mendukung puluhan ribu titik akses di seluruh nusantara. 

    Edwin menekankan isu utama bukan hanya soal konektivitas, melainkan juga ketersediaan pasokan energi yang andal, bersih, dan berkelanjutan. Menurutnya, teknologi AI membutuhkan listrik yang harus bersumber dari energi ramah lingkungan.

    Selain itu, Edwin mengatakan isu keamanan digital juga tetap menjadi ujian terberat dalam pengembangan AI. Menurut CISO Report, 86% pemimpin bisnis melaporkan insiden keamanan terkait AI dalam 12 bulan terakhir.

    Data menunjukkan lebih dari 21.000 persona Indonesia mengalami kebocoran data dan 89.110 catatan data yang bocor telah dilaporkan. 

    “Dan ini adalah ancaman nyata terhadap privasi, kebutuhan publik, dan stabilitas ekonomi nasional. Kita tidak bisa mengizinkan AI tumbuh tanpa pelindung. Karena teknologi yang cerdas tidak akan aman. Bisa menjadi senjata ganda,” kata Edwin.

    Sebagai langkah mitigasi, Komdigi sedang menyiapkan kerangka manajemen AI yang mendorong adopsi standar internasional, sekaligus pendekatan berbasis risiko yang dituangkan dalam panduan etik AI.

    “Pendekatan berbasis risiko dituangkan secara ringkas pada panduan etik kecerdasan artifisial yang membagi risiko kecerdasan artifisial menjadi tiga kategori, yaitu risiko tidak diterima, risiko tinggi, dan juga risiko minimal atau rendah,” kata Edwin.

    Sebagai informasi, Komdigi tengah menyiapkan dua aturan utama yang bakal menjadi fondasi regulasi kecerdasan artifisial di Indonesia. Kedua aturan tersebut adalah Buku Peta Jalan AI Nasional dan Pedoman Etika AI, yang kabarnya meluncur pada September ini.

  • Anggaran Rp12,6 Triliun Komdigi Mental, Proyek BTS 3T Sebatas Pemeliharaan

    Anggaran Rp12,6 Triliun Komdigi Mental, Proyek BTS 3T Sebatas Pemeliharaan

    Bisnis.com, JAKARTA— Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) menyarankan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) untuk mencari skema alternatif agar program pembangunan infrastruktur tidak terhambat. 

    Ketua Umum Mastel, Sarwoto Atmosutarno menilai keterbatasan anggaran Komdigi akan berdampak pada berkurangnya alokasi untuk investasi di sektor digital. 

    Anggaran yang ditetapkan untuk Komdigi pada tahun depan sebesar Rp8 triliun sesuai hasil pembahasan Badan Anggaran (Banggar). 

    Komdigi sebelumnya sempat mengusulkan tambahan anggaran Rp12,6 triliun. Jika disetujui, total kebutuhan anggaran Komdigi tahun anggaran 2026 seharusnya mencapai Rp20,3 triliun.

    “Mastel melihat pembatasan ini untuk pengeluaran konsumsi dan produksi [opex dan capex] fasilitas digital yang ada dan sudah dibangun [satelit, BTS 4G, PDN],” kata Sarwoto kepada Bisnis pada Selasa (16/9/2025). 

    Sarwoto menambahkan, dengan adanya pembatasan anggaran tersebut, pengeluaran untuk belanja modal atau investasi kemungkinan besar akan terpangkas. Akibatnya, tugas Komdigi atas kewajiban pelayanan umum seperti penyediaan internet di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) hanya akan sebatas pemeliharaan.

    Sarwoto menambahkan, oleh karena itu Mastel menyarankan agar ekspansi infrastruktur GovTech, bila diperlukan, dapat dilakukan melalui kerja sama dengan penyelenggara swasta maupun Badan Usaha Milik Negara (BUMN). 

    Menurutnya Komdigi dapat membuka kesempatan kepada penyelenggara BUMN atau swasta dengan kompensasi non cash dengan memanfaatkan kapasitas jaringan internetnya, data center, bahkan pembangunan aplikasinya. 

    Menurutnya, kolaborasi dengan swasta maupun BUMN menjadi solusi yang realistis menghadapi keterbatasan fiskal pemerintah. 

    “Kerja sama bentuk baru ini suatu keniscayaan untuk solusi keterbatasan anggaran yang ada,” kata Sarwoto.

    Selain itu, Mastel juga menilai perlu adanya evaluasi terhadap tata kelola manajemen kewajiban pelayanan umum atau Universal Service Obligation (USO) dengan pendekatan baru yang lebih adaptif. 

    Sarwoto menuturkan akselerasi diperlukan karena target pertumbuhan ekonomi 8% tidak mungkin terjadi apabila digital ekonomi tidak tumbuh minimal 16%. Perlu terobosan kebijakan dan regulasi.

    “Saatnya untuk meninjau ulang tata kelola manajemen kewajiban pelayanan umum atau dikenal dengan nama Universal Service Obligation/USO untuk jaringan dan jasa internet dengan pendekatan baru,” ungkapnya.

    Sebelumnya, Komdigi menghadiri rapat tertutup bersama Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada Senin (15/9/2025). Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid mengungkapkan, rapat tersebut membahas pagu anggaran Komdigi yang ditetapkan sebesar Rp8 triliun sesuai hasil pembahasan Banggar. 

    “[Anggaran Komdigi] Rp8 triliun, jadi tadi ini kurang lebih sama dengan pagu awal, kemudian menjadi pagu definitifnya,” kata Meutya usai rapat di Kompleks Parlemen, Senin (15/9/2025).

    Meskipun tidak mendapatkan tambahan anggaran, Meutya mengatakan pihaknya akan patuh pada keputusan Banggar. Dia menambahkan Komdigi juga akan segera menata ulang prioritas penggunaan anggaran agar program utama tetap dapat dijalankan. 

    Beberapa program prioritas yang disiapkan antara lain pembangunan infrastruktur digital, pengawasan ruang digital yang aman untuk masyarakat, hingga komunikasi publik untuk mendukung ekosistem startup.

    Berdasarkan Buku II Nota Keuangan beserta RAPBN 2026, Komdigi mendapat alokasi sebesar Rp8,08 triliun. Angka tersebut lebih rendah dibanding outlook 2025 yang mencapai Rp9,52 triliun.