Category: Beritasatu.com Nasional

  • Presiden World Water: Daur Ulang Air, Solusi Atasi Krisis Global

    Presiden World Water: Daur Ulang Air, Solusi Atasi Krisis Global

    Jakarta, Beritasatu.com – Daur ulang air (water recycling) menjadi solusi dalam menghadapi krisis air global, terutama di tengah meningkatnya kebutuhan air akibat pertumbuhan populasi. Hal itu diungkapkan Presiden World Water Council, Loic Fauchon, saat menjadi pembicara dalam kegiatan yang digelar Kementerian Pekerjaan Umum, Jumat (28/2/2025).

    Fauchon menegaskan mengandalkan air hujan saja tidak lagi mencukupi. Dengan populasi dunia yang terus bertambah, perlu langkah konkret untuk memastikan ketersediaan air bagi masyarakat.

    “Kita harus memproduksi lebih banyak air, dan salah satu cara paling efektif adalah melalui daur ulang air yang sudah kita gunakan,” ujar Fauchon.

    Fauchon mencontohkan beberapa kota, seperti Singapura dan Barcelona yang telah sukses menerapkan sistem daur ulang air untuk konsumsi manusia. Dengan teknologi yang tepat, air hasil daur ulang bisa digunakan kembali, bahkan sebagai air minum.

    “Jika sistem daur ulang berjalan dengan baik, kita bisa minum air dari proses ini. Ini adalah revolusi dalam keamanan air yang harus mulai diterapkan di banyak kota, termasuk Indonesia,” tambahnya.

    Selain membantu mengatasi krisis air, daur ulang air juga menciptakan sistem pengelolaan air yang lebih berkelanjutan. Fauchon mendorong pemerintah dan masyarakat untuk mengadopsi teknologi ini, baik untuk kebutuhan minum, pertanian, maupun industri.

    “Mengurangi konsumsi air, terutama di sektor pertanian, tidak cukup. Kita juga harus memproduksi lebih banyak air,” pungkasnya.

  • Ramadan Jadi Solusi Atasi Krisis Moral Masyarakat

    Ramadan Jadi Solusi Atasi Krisis Moral Masyarakat

    Jakarta, Beritasatu.com – Bulan Ramadan menjadi berkah untuk umat muslim. Banyak manfaat dari bulan suci ini, termasuk untuk membenahi krisis moral yang terjadi di masyarakat.

    Perkembangan zaman telah membawa perubahan besar dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam nilai-nilai moral masyarakat. Indonesia yang dikenal sebagai bangsa yang menjunjung tinggi sopan santun dan norma sosial, kini menghadapi tantangan besar berupa krisis moralitas yang semakin mengkhawatirkan.

    Perilaku kasar, rendahnya rasa hormat terhadap sesama, serta maraknya tindakan tidak beretika menjadi cerminan dari kemerosotan moral generasi bangsa. Namun, di tengah hiruk-pikuk kehidupan modern yang semakin individualistis dan materialistis, hadirnya bulan suci Ramadan membawa harapan baru untuk merevitalisasi nilai-nilai luhur yang mulai terkikis.

    Ramadan sebagai Momen Perbaikan Moral

    Ramadan bukan sekadar bulan untuk menahan lapar dan dahaga, tetapi juga menjadi madrasah ruhaniah yang mengajarkan pengendalian diri, kejujuran, serta kepedulian sosial. Ibadah puasa mengajarkan individu untuk tidak hanya menahan diri dari makanan dan minuman, tetapi juga dari segala bentuk tindakan yang dapat merusak akhlak. Dengan menjalani puasa dengan penuh kesadaran, seseorang akan terlatih untuk lebih mengendalikan hawa nafsu, menjaga lisan dari perkataan buruk, serta menumbuhkan rasa empati kepada sesama.

    Selain itu, Ramadan juga menjadi waktu yang tepat untuk memperbaiki hubungan sosial. Masyarakat diajak untuk lebih banyak berbagi melalui zakat, sedekah, dan berbagai kegiatan sosial lainnya. Nilai-nilai ini jika diterapkan secara konsisten di luar Ramadan dapat menjadi benteng kuat dalam mencegah degradasi moral yang semakin merajalela.

    Peran Keluarga dalam Menanamkan Akhlak selama Ramadan

    Keluarga adalah pilar utama dalam membentuk karakter anak. Dalam konteks Ramadan, orang tua memiliki peran penting dalam menanamkan nilai-nilai moral kepada anak-anak mereka. Mengajak anak untuk menjalani ibadah puasa sejak dini bukan hanya tentang melatih mereka menahan lapar, tetapi juga melatih mereka untuk menjadi pribadi yang disiplin, sabar, dan bertanggung jawab.

    Waktu berbuka puasa dan sahur dapat dimanfaatkan sebagai momen kebersamaan yang berkualitas. Orang tua bisa menggunakan kesempatan ini untuk memberikan nasihat-nasihat moral, mendiskusikan nilai-nilai keislaman, serta menanamkan kesadaran tentang pentingnya menjaga akhlak di tengah kehidupan sosial. 

    Keteladanan dari orang tua juga menjadi faktor kunci dalam pembentukan karakter anak. Sebagaimana para ulama menegaskan, anak-anak cenderung meniru sikap dan perilaku orang tua mereka. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk menjadi teladan dalam berperilaku baik, terutama selama bulan suci Ramadan.

    Pendidikan Karakter di Sekolah dan Pesantren selama Ramadan

    Selain keluarga, lembaga pendidikan juga memiliki tanggung jawab dalam membentuk karakter generasi bangsa. Sekolah dan pesantren dapat memanfaatkan momentum Ramadan dengan mengadakan program-program edukatif yang berfokus pada peningkatan moralitas. Pesantren kilat, kajian akhlak Islam, serta kegiatan sosial berbasis kepedulian adalah beberapa cara yang bisa diterapkan untuk menanamkan nilai-nilai luhur kepada peserta didik.

    Guru sebagai pendidik yang bersentuhan langsung dengan siswa, harus mampu menjadi sosok teladan. Pendidikan karakter tidak hanya dapat diberikan melalui teori, tetapi juga melalui contoh nyata dari sikap dan perilaku guru di hadapan murid-muridnya. Jika seorang guru dapat menunjukkan akhlak yang baik, maka peserta didik akan lebih mudah untuk meneladaninya.

    Peran Pemerintah dalam Mendorong Pendidikan Moral pada Bulan Ramadan

    Negara memiliki peran besar dalam membentuk karakter bangsa. Pembangunan karakter manusia jauh lebih penting dibandingkan sekadar pembangunan fisik, sebab mentalitas yang baik akan membawa bangsa ini menuju kemajuan yang lebih signifikan. Oleh karena itu, pemerintah perlu mengambil langkah strategis dalam mengarahkan pendidikan nasional menuju pendidikan karakter yang berkualitas, terutama di bulan Ramadan yang menjadi momen refleksi dan perubahan diri.

    Pemerintah dapat menginisiasi berbagai program yang mendukung penguatan akhlak masyarakat, seperti kampanye anti-bullying, pembinaan remaja masjid, serta kegiatan sosial berbasis keislaman. Selain itu, kebijakan pendidikan juga perlu diarahkan untuk lebih menekankan pentingnya pembelajaran akhlak dan etika dalam sistem pendidikan nasional.

    Kesimpulan

    Bulan suci Ramadan adalah kesempatan emas untuk merevitalisasi nilai-nilai moral bangsa yang mulai terkikis. Dengan menjadikan Ramadan sebagai momentum perbaikan akhlak, keluarga, lembaga pendidikan, dan pemerintah dapat bersinergi dalam membentuk karakter generasi yang lebih baik. 

    Apabila semua pihak bekerja sama dalam membangun kesadaran moral dan etika, maka kebobrokan moral dapat dicegah, dan bangsa Indonesia akan kembali dikenal sebagai bangsa yang santun, beradab, dan menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dalam kehidupan bermasyarakat.

    Semoga Ramadan kali ini menjadi titik awal perubahan bagi kita semua dalam membangun moralitas bangsa yang lebih baik. Amin.

  • Menag Nasaruddin Umar Sebut Efisiensi Anggaran Tidak Ganggu Aktivitas Ibadah di Masjid Istiqlal

    Menag Nasaruddin Umar Sebut Efisiensi Anggaran Tidak Ganggu Aktivitas Ibadah di Masjid Istiqlal

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Agama Nasaruddin Umar angkat bicara perihal isu efisiensi anggaran pemerintah terhadap operasional Masjid Istiqlal. Masjid milik negara tersebut dipastikan Nasaruddin tidak akan terpengaruh efisiensi anggaran terutama selama bulan suci Ramadan 1446 Hijriah.

    Menag menyampaikan hal tersebut saat jumpa pers ‘Ramadan di Istiqlal’ di Pintu VIP Al-Malik Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (28/2/2025) siang.

    “Tidak, insyaallah tidak terpengaruh (dampak efisiensi anggaran terhadap kegiatan Ramadan di Istiqlal,” kata Nasaruddin, Jumat (28/2/2025).

    Meski adanya efisiensi anggaran pemerintah melalui instruksi Presiden Nomor I Tahun 2025, Nasaruddin mengatakan masjid seharusnya menjadi katalis dari pusat kegiatan ekonomi masyarakat.

    Dia bahkan menyebutkan semisal Masjid Istiqlal sempat menjadi lokasi vaksinasi massal Covid-19 sebelumnya.

    “Ingat dahulu sewaktu jaman Covid-19 justru Masjid Istiqlal yang mensponsori dan tempat umum pertama yang melakukan suntik massal vaksinasi dan itu semuanya gratis,” jelas Nasaruddin.

    Lebih lanjut, imam Masjid Istiqlal itu mengeklaim mampu mengumpulkan dana dan datang dari umat agama mana pun.

    “Kita di sini juga mengumpulkan dana umat tanpa membedakan agama apa pun dan itu terkumpul lebih dari Rp 20 miliar,” terang dia.

    Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto mengumumkan efisiensi anggaran belanja hingga Rp 306,95 triliun untuk tahun anggaran 2025. Pemerintah pusat dan daerah diminta untuk mengencangkan ikat pinggang guna memastikan program-program yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat tetap berjalan dengan baik.

    Meskipun Masjid Istiqlal tak terpengaruh efisiensi anggaran, tetapi langkah itu dilakukan berdasarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dan Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) serta Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2025. Pemerintah melakukan reviu anggaran kementerian/lembaga (K/L) dalam APBN 2025, APBD 2025, serta transfer ke daerah.

  • Top 5 News: Kultum Bersama Nasaruddin Umar hingga Vadel Badjideh Gagal Puasa Pertama di Rumah

    Top 5 News: Kultum Bersama Nasaruddin Umar hingga Vadel Badjideh Gagal Puasa Pertama di Rumah

    Jakarta, Beritasatu.com – Nasaruddin Umar mengisi kuliah tujuh menit (kultum) selama Ramadan 2025 di BTV dan Beritasatu hingga Vadel Badjideh gagal Ramadan pertama di rumah masuk dalam top 5 news Beritasatu.com pada Jumat (28/2/2025).

    Artikel lainnya yang tidak kalah menarik, yaitu Presiden Prabowo mengucapkan selamat berpuasa untuk umat muslim Indonesia, hingga permintaan Vadel Badjideh yang ditolak polisi menjelang Ramadan 2025.

    Top 5 News Beritasatu.com:

    1. Nasaruddin Umar Isi Kultum Jelang Buka Puasa Setiap Hari di BTV dan Beritasatu

    BTV dan Beritasatu bakal menghadirkan berbagai program spesial Ramadan 1446 Hijriah untuk menemani pemirsa setia agar makin semangat menjalankan ibadah puasa.

    Deretan program hiburan, tausiah, dan sejarah Islam akan menambah pengetahuan serta meningkatkan nilai-nilai spiritual bagi pemirsa BTV.

    2. Nikita Mirzani Mangkir 2 Kali Diperiksa

    Pengacara Razman Arif Nasution mengatakan, Nikita Mirzani (NM) kembali mangkir untuk kedua kali saat menjalankan pemeriksaan atas pelaporan penganiayaan terhadap dirinya.

    Dengan mangkirnya sebanyak dua kali, Razman Arif Nasution menyebut, Polres Jakarta Selatan akan menaikkan status untuk Nikita Mirzani menjadi penyidikan.

    3. Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Berpuasa untuk Umat Muslim Indonesia

    Top 5 news Beritasatu.com berikutnya adalah Presiden Prabowo Subianto menyampaikan ucapan selamat menjalankan ibadah puasa Ramadan 2025 kepada seluruh umat Muslim di Indonesia disampaikan Presiden Prabowo Subianto lewat unggahan di akun Instagram resminya.

    “Selamat menunaikan ibadah puasa bagi seluruh saudara-saudari umat Muslim di Indonesia,” tulis Presiden dalam unggahan di akun Instagram resminya, @presidenrepublikindonesia, pada Jumat (28/2/2025).

    4. Curahan Hati Karyawan Korban PHK PT Sritex setelah Puluhan Tahun Mengabdi

    Wajah Wagiyem (48) tampak lesu saat keluar dari gerbang pabrik PT Sritex. Mengenakan seragam dan topi berwarna biru khas perusahaan tekstil yang dahulu pernah menjadi yang terbesar di Asia Tenggara itu. Hal itu karena ia terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) PT Sri Rejeki Isman (Sritex).

    Ia pun memilih untuk duduk sejenak di kursi warung yang berada di seberang pabrik sembari melihat tempatnya bekerja selama 28 tahun yang besok bakal ditutup permanen dengan tatapan kosong.

    5. Inilah Permintaan Vadel Badjideh yang Ditolak Polisi Menjelang Ramadan 2025

    Ayah Vadel Badjideh, Umar Badjideh mengungkapkan satu permintaan dari putranya yang ditolak Polres Jakarta Selatan menjelang Ramadan

    “Sayangnya permintaan dari Vadel itu ditolak. Permintaannya adalah agar saya dan keluarga bisa buka puasa bersama Vadel,” kata ayah Vadel Badjideh, Umar Badjideh dikutip dari channel YouTube, Jumat (28/2/2025).

    Demikian top 5 news Beritasatu.com pada Jumat (28/2/2025) yang menarik perhatian pembaca. Namun, terdapat update berita lainnya yang tak kalah menarik, informatif, serta menghibur yang bisa pembaca simak lebih lanjut.

  • Ramadan Bulan Berkarya

    Ramadan Bulan Berkarya

    Jakarta, Beritasatu.com – Ramadan bukan hanya soal puasa dan ibadah, juga tentang produktivitas. Banyak orang justru lebih aktif dan kreatif pada bulan ini karena dorongan sosial dan spiritual. Dalam bidang ekonomi, permintaan yang tinggi bisa meningkatkan produksi tanpa harus ada perubahan besar dalam kualitasnya. Rasulullah SAW pernah bersabda:

    رُبَّ صَائِــمٍ حَظُّهُ مِنْ صِيَامِهِ الْـجُوعِ وَالْعَطَشُ

    “Betapa banyak orang yang berpuasa, tetapi tidak mendapatkan apa-apa kecuali rasa lapar dan haus.” (HR Ibnu Majah)

    Jadi, puasa bukan sekadar menahan lapar, tetapi bagaimana kita bisa mengambil manfaat dari Ramadan untuk meningkatkan kualitas diri!

    Sekolah Unggulan

    Anggap saja Ramadan sebagai sekolah unggulan. Ada siswa (umat Islam), guru (Allah dan Rasul-Nya), kurikulum (puasa, ibadah, sedekah), dan metode pembelajaran (kesabaran, kedisiplinan, pengendalian diri). Seperti sekolah, ada ujian yang harus dilalui untuk mencapai derajat yang lebih tinggi.

    Allah Swt berfirman dalam QS Al-Baqarah ayat 183:

    يٰٓـاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا كُتِبَ عَلَيۡکُمُ الصِّيَامُ کَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيۡنَ مِنۡ قَبۡلِکُمۡ لَعَلَّكُمۡ تَتَّقُوۡنَۙ‏ ١٨٣

    “Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”

    Pada bulan ini, kita belajar untuk lebih profesional dalam ibadah dan kehidupan. Ramadan bukan sekadar ritual tahunan, juga tempat kita ditempa agar menjadi pribadi yang lebih baik.

    Titik Awal Perubahan Besar

    Dalam astronomi, teori Big Bang menggambarkan bagaimana alam semesta terbentuk dari ledakan besar. Analogi ini cocok dengan Ramadan. Ia menjadi momentum ledakan perubahan dalam hidup kita. Dari sini, kita bisa terus tumbuh dan berkembang, baik dalam ibadah, ilmu, maupun perilaku.

    Sejarah juga mencatat, banyak peristiwa penting terjadi pada Ramadan:

    Perang Badar (hari ke-17 Ramadan) – kemenangan pertama umat Islam melawan kaum Quraisy.Fathu Makkah (hari ke-10 Ramadan) – penaklukan Makkah tanpa pertumpahan darah.Perang Tabuk – umat Islam menghadapi tantangan besar melawan Romawi.Penaklukan Andalusia – Thariq bin Ziyad dan pasukannya menaklukkan Spanyol dan membawa cahaya Islam ke Eropa.

    Thariq Bin Ziyad berkata kepada pasukannya,”Wahai seluruh pasukan, ke mana kalian hendak lari? Laut berada di belakang kalian dan musuh di depan kalian. Demi Allah, satu-satunya yang kalian miliki saat ini tinggal kejujuran dan kesabaran!”

    Semua ini menunjukkan bahwa Ramadan bukan bulan bermalas-malasan, tetapi bulan penuh aksi dan prestasi!

    Allah juga berfirman dalam QS Al-Baqarah ayat 185:

    شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ

    “Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil).”

    Puasa Bukan Alasan untuk Lemah

    Banyak yang berpikir puasa membuat lemas dan kurang produktif. Justru sebaliknya! Puasa bisa meningkatkan fokus, kesehatan, dan kejernihan berpikir. Ramadan adalah kesempatan emas untuk berkembang dan berkarya.

    Nabi Muhammad SAW bersabda:

    الصِّيَامُ جُنَّةٌ

    “Puasa adalah perisai.” (HR Bukhari dan Muslim)

    Selain itu, Rasulullah SAW juga bersabda:

    إِنَّ فِي الْجَنَّةِ بَابًا يُقَالُ لَهُ الرَّيَّانُ، يَدْخُلُ مِنْهُ الصَّائِمُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ، لَا يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ

    “Di surga ada sebuah pintu yang disebut Ar-Rayyan. Pada hari kiamat, hanya orang-orang yang berpuasa yang akan masuk melaluinya.” (HR Bukhari dan Muslim)

    Lihat saja bagaimana Al-Qur’an pertama kali diturunkan pada Ramadan dengan perintah: iqra! (bacalah!). Ini bukan sekadar ajakan membaca, tetapi juga berkarya. Arab yang sebelumnya terbelakang, setelah menerima Al-Qur’an, berubah menjadi peradaban besar yang melahirkan ilmuwan hebat, seperti Ibnu Sina dan Al-Khawarizmi.

    Hadis lain menyebutkan:

    مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

    “Barang siapa yang berpuasa pada Ramadan dengan iman dan mengharap pahala dari Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR Bukhari dan Muslim)

    Mari Berkarya Selama Ramadan!

    Puasa adalah ladang pahala dan momen emas untuk berkarya. Rasulullah SAW juga menganjurkan untuk berbagi dengan sabdanya:

    مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ غَيْرَ أَنَّهُ لَا يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا

    “Barang siapa memberi makan untuk berbuka kepada orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut tanpa mengurangi pahalanya sedikit pun.” (HR Tirmidzi dan Ibnu Majah)

    Ramadan juga merupakan bulan penuh ampunan. Dalam hadis lain, Rasulullah SAW bersabda:

    مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

    “Barang siapa yang menghidupkan malam Lailatulkadar dengan iman dan mengharap pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR Bukhari dan Muslim)

    Maka, mari manfaatkan Ramadan ini untuk berkarya. Jangan hanya berlalu dengan ibadah rutin, tetapi jadikan momen ini untuk meningkatkan produktivitas dan memberi manfaat bagi orang lain.

    Selamat datang Ramadan. Bulan penuh berkah, bulan penuh karya.

    Penulis adalah mahasiswa Pendidikan Kader Ulama Masjid Istiqlal (PKUMI).

  • Ramadan dalam Kehidupan Muslim Cham Kamboja: Simbol Identitas dan Keberlanjutan Budaya

    Ramadan dalam Kehidupan Muslim Cham Kamboja: Simbol Identitas dan Keberlanjutan Budaya

    Jakarta, Beritasatu.com – Islam di Kamboja, khususnya dalam komunitas Cham mencerminkan dinamika interaksi antara agama dan budaya lokal. Masyarakat muslim Cham mampu menjaga identitas  keislaman mereka sambil tetap beradaptasi dengan kearifan lokal, sehingga menciptakan  warisan budaya yang kaya dan beraga yang terlihat saat bulan Ramadan.

    Meskipun menghadapi berbagai tantangan, mereka  terus mempertahankan praktik keagamaan dan tradisi budaya sebagai bagian dari identitas  mereka. Secara keseluruhan, hubungan antara Islam dan budaya lokal di Kamboja  menunjukkan bagaimana komunitas muslim dapat mempertahankan keyakinannya sambil  tetap menghormati serta menyesuaikan diri dengan lingkungan budaya yang lebih luas. 

    Mayoritas muslim di Kamboja berasal dari komunitas Cham, yang memiliki tradisi dan  bahasa khas mereka sendiri. Mereka umumnya bermukim di wilayah pesisir, seperti Provinsi Kampong Cham dan Prey Veng. Meskipun mendapat pengaruh dari budaya lokal, praktik  keagamaan mereka tetap berpegang teguh pada ajaran Islam, termasuk salat, puasa, serta  perayaan hari besar Islam. 

    Setelah jatuhnya Kesultanan Champa, banyak orang Cham yang terpaksa pindah ke  Kamboja. Mereka mengalami diskriminasi, terutama selama rezim Khmer Merah.

    Islam pertama kali masuk ke Kamboja melalui pedagang dan misionaris dari Arab dan India pada  abad ke-7. Komunitas muslim pertama yang terbentuk adalah orang Cham, yang berasal dari  kerajaan Champa di Vietnam selatan. Setelah penaklukan oleh Vietnam, banyak orang Cham  yang pindah ke Kamboja. 

    Identitas

    Komunitas Cham memiliki bahasa, budaya, dan tradisi  yang berbeda. Meskipun mereka adalah muslim, mereka mempertahankan banyak elemen  budaya asli mereka, termasuk adat istiadat dan pakaian tradisional. 

    Populasi

    Komunitas ini  diperkirakan terdiri dari sekitar 200.000 hingga 300.000 orang di Kamboja, tersebar di  provinsi seperti Kampong Cham, Prey Veng, dan Takeo. Selama pemerintahan Khmer Merah  (1975-1979), banyak orang Cham menjadi korban diskriminasi dan kekerasan. Masjid  dihancurkan, dan praktik Islam dilarang. Meskipun begitu, komunitas ini tetap berjuang untuk  mempertahankan identitas dan praktik keagamaan mereka. 

    Masyarakat Cham menjalankan ritual keagamaan sesuai dengan ajaran Islam, seperti  salat lima waktu, puasa Ramadan, serta merayakan Idulfitri dan Iduladha.

    Dalam  perayaan-perayaan tersebut, mereka sering menggabungkan tradisi lokal, seperti menyajikan  hidangan khas Kamboja, yang mencerminkan perpaduan antara Islam dan budaya setempat.

    Masjid berperan sebagai pusat kehidupan sosial dan keagamaan, dengan banyak di antaranya  mengadopsi arsitektur lokal yang mencerminkan identitas Cham.

    Upacara pernikahan juga menggabungkan elemen budaya Cham, seperti penggunaan pakaian tradisional dan ritual  adat, yang tetap selaras dengan nilai-nilai Islam. 

    Integrasi Budaya

    Kearifan lokal di Kamboja terlihat dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat Cham, termasuk tradisi pertanian, seni, dan adat istiadat yang selaras dengan  ajaran Islam.

    Misalnya, dalam upacara pernikahan, unsur budaya Cham tetap hadir  berdampingan dengan ritual Islam.

    Dalam kehidupan sehari-hari, nilai-nilai seperti gotong  royong dan penghormatan kepada orang tua menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas muslim Cham, mencerminkan harmoni antara tradisi lokal dan keyakinan agama. 

    Gotong  royong sangat dijunjung tinggi, terlihat dalam kerja sama mereka dalam bidang pertanian serta  pembangunan komunitas, yang sejalan dengan nilai-nilai Islam.

    Selain itu, penghormatan  terhadap orang tua dan leluhur merupakan prinsip kuat dalam budaya Cham, seiring dengan  ajaran Islam yang menekankan pentingnya berbakti kepada keluarga.

    Seni pertunjukan seperti musik dan tari Cham sering mencerminkan tema-tema  keagamaan dan kultural, menciptakan bentuk seni yang unik yang mencerminkan identitas ganda mereka sebagai muslim dan orang Cham.

    Kerajinan, seperti tenun dan ukiran, sering  menampilkan simbol-simbol Islam serta motif tradisional Cham, menunjukkan perpaduan  antara keduanya. Seni dan kerajinan dapat ditemui seperti musik dan tari, sering  mencerminkan perpaduan antara tradisi Islam dan budaya Kamboja, menciptakan bentuk  ekspresi yang unik. 

    Perpaduan budaya Islam dan kearifan lokal di Kamboja, terutama dalam komunitas Cham, menunjukkan integrasi yang unik. Makanan, pakaian, dan tradisi keagamaan sering  kali mencerminkan perpaduan antara nilai-nilai Islam dan budaya lokal.

    Namun, ada risiko  bahwa pengaruh globalisasi dapat mengikis tradisi ini, terutama di kalangan generasi muda  yang lebih terpapar budaya luar. 

  • Bareskrim Polri Ungkap Perbedaan Modus Pemalsuan SHM di Kohod dan Segarajaya

    Bareskrim Polri Ungkap Perbedaan Modus Pemalsuan SHM di Kohod dan Segarajaya

    Jakarta, Beritasatu.com –  Bareskrim Polri mengungkap ada perbedaan modus pemalsuan sertifikat hak milik (SHM) di Desa Kohod, Tangerang, serta Segarajaya maupun Hurip Jaya, Bekasi, terkait kasus pagar laut.

    Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Djuhandani Rahardjo Puro mengatakan, dalam kasus pagar laut Kohod maupun Hurip Jaya, pemalsuan SHM sudah direncanakan.

    “Kalau yang di Segarajaya ini hampir mirip dengan di Kohod ya, jadi sebelumnya sudah dipersiapkan,” ujar Djuhandani kepada wartawan Jumat (28/2/2025).

    Sementara di Desa Segarajaya, kata Djuhandani, pemalsuan SHM mempunyai modus berbeda, yakni mengubah objek laut menjadi tanah.

    “Sementara objek yang ini akan dijanjikan di kemudian hari menjadi hak masyarakat. Jadi mengubah sertifikat yang sudah ada,” ungkapnya.

    Saat ini, kasus pagar laut tiga lokasi tersebut telah naik ke tahap penyidikan. Kendati demikian sampai saat ini belum ada tersangka dalam kasus pagar laut di Desa Segarajaya maupun Hurip Jaya.

    “Kita melaksanakan penyidikan step by step dan juga kami juga maunya cepat semuanya segera terungkap,” kata dia.

    Lebih lanjut, Djuhandani menyebut pihaknya terus berkoordinasi dengan Kejaksaan Agung (Kejagung) seusai kasus tersebut naik ke tahap penyidikan.

    “Banyak koordinasi ataupun minta keterangan-keterangan baik itu ahli ataupun hasil-hasil uji laboratorium yang nantinya kita bisa mengenakan kepada tersangka,” kata Djuhandani terkait kasus pagar laut.

  • Bima Arya: Kepala Daerah yang Dipilih Rakyat Bisa Diberhentikan

    Bima Arya: Kepala Daerah yang Dipilih Rakyat Bisa Diberhentikan

    Magelang, Beritasatu.com – Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya menegaskan, kepala daerah bisa diberhentikan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, meski dipilih oleh rakyat.

    “Pak Menteri (Mendagri Tito Karnavian) sampaikan, kepala daerah itu walau dipilih oleh rakyat, tetapi bisa diberhentikan berdasarkan undang-undang. Jadi, bukan berarti dipilih langsung tidak bisa berhenti,” kata Bima Arya kepada wartawan di kompleks Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah, Jumat (28/2/2025).

    Bima Arya menjelaskan, beberapa alasan yang dapat menyebabkan kepala daerah diberhentikan, antara lain tidak melaksanakan program prioritas nasional, bepergian ke luar negeri tanpa izin, atau melakukan perbuatan tercela.

    “Kepala daerah bisa diberhentikan karena tidak melaksanakan program prioritas nasional, tidak izin ketika keluar negeri, atau melakukan perbuatan tercela,” ucapnya.

    Bima Arya mengingatkan agar para kepala daerah berhati-hati dalam menjalankan amanah mereka. Pasalnya, ada konsekuensi hukum yang akan diterima jika terbukti melanggar ketentuan yang ada.

    “Jangan sampai ketentuan ini digunakan untuk hal-hal yang tidak semestinya. Kepala daerah harus menjaga amanah ini dengan sebaik-baiknya hingga akhir masa jabatan,” tutup Bima Arya yang menyebut kepala daerah terpilih bisa diberhentikan.

  • Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Berpuasa untuk Umat Muslim Indonesia

    Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Berpuasa untuk Umat Muslim Indonesia

    Jakarta, Beritasatu.com – Presiden Prabowo Subianto menyampaikan ucapan selamat menjalankan ibadah puasa Ramadan 2025 kepada seluruh umat Muslim di Indonesia. Ucapan tersebut disampaikan Presiden Prabowo Subianto lewat unggahan di akun Instagram resminya.

    “Selamat menunaikan ibadah puasa bagi seluruh saudara-saudari umat Muslim di Indonesia,” tulis Presiden dalam unggahan di akun Instagram resminya, @presidenrepublikindonesia, pada Jumat (28/2/2025).

    Dalam unggahan tersebut, Prabowo juga menyampaikan permohonan maaf lahir dan batin.

    Presiden mengajak masyarakat untuk memanfaatkan bulan suci Ramadan ini sebagai kesempatan mempererat persaudaraan, meningkatkan ketakwaan, serta memperkuat semangat kebersamaan demi kemajuan Indonesia.

    Sementara itu, pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) telah menetapkan awal puasa atau 1 Ramadan 1446 Hijriah/2025 Masehi jatuh pada Sabtu (1/2/2025) Keputusan tersebut diambil setelah Sidang Isbat yang diselenggarakan di gedung Kemenag, Jakarta.

  • Niat Puasa Ramadhan 2025 Satu Bulan Penuh Lengkap, Arab, Latin, dan Terjemahannya

    Niat Puasa Ramadhan 2025 Satu Bulan Penuh Lengkap, Arab, Latin, dan Terjemahannya

    Jakarta, Beritasatu.com – Sahur adalah salah satu sunah dalam ibadah puasa yang sangat dianjurkan. Selain memberikan energi untuk menjalankan puasa, sahur juga membawa keberkahan bagi umat Islam. Saat sahur, dianjurkan untuk membaca niat puasa agar ibadah puasa Ramadhan sah dan diterima oleh Allah SWT.

    Niat Puasa Ramadhan 2025

    Berikut adalah lafaz niat puasa Ramadhan 2025 dalam bahasa Arab, latin, dan terjemahannya:

    1. Niat Puasa Ramadhan untuk Sehari

    اَللّٰهُمَّ إِنِّي نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ مِنْ شَهْرِ رَمَضَانَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالٰى

    Latin:
    Allahumma inni nawaitu shauma ghodin min syahri ramadhana sunnatan lillahi ta’ala.

    Artinya:
    “Ya Allah, aku niat berpuasa esok hari di bulan Ramadhan sebagai ibadah sunah karena Allah Ta’ala.”

    Namun, yang lebih umum digunakan adalah niat wajib untuk sehari:

    نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هٰذِهِ السَّنَةَ لِلّٰهِ تَعَالٰى

    Latin:
    Nawaitu shauma ghodin ‘an ada’i fardhi syahri ramadhana hadzihis sanati lillahi ta’ala.

    Artinya:
    “Aku niat berpuasa esok hari untuk menunaikan kewajiban di bulan Ramadhan tahun ini karena Allah Ta’ala.”

    2. Niat Puasa Ramadhan untuk Satu Bulan Penuh

    Sebagian ulama memperbolehkan membaca niat puasa Ramadhan sekaligus untuk sebulan penuh di malam pertama Ramadhan 2025. Ini bertujuan agar puasa tetap sah meskipun lupa membaca niat di malam-malam berikutnya.

    نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ رَمَضَانَ كُلِّهِ لِلّٰهِ تَعَالٰى

    Latin:
    Nawaitu shauma syahri ramadhana kullihi lillahi ta’ala.

    Artinya:
    “Aku niat berpuasa selama satu bulan penuh di bulan Ramadhan karena Allah Ta’ala.”

    Waktu Membaca Niat Puasa Ramadhan

    Niat puasa wajib dibaca pada malam hari sebelum fajar atau sebelum masuk waktu Subuh. Jika lupa berniat di malam hari, puasanya dianggap tidak sah, kecuali untuk puasa sunah yang boleh diniatkan di pagi hari sebelum waktu Zuhur selama belum makan atau minum.

    Keutamaan Sahur dalam Islam

    Mendapat Keberkahan
    Rasulullah SAW bersabda:
    “Sahur itu penuh berkah, maka janganlah kalian tinggalkan walaupun hanya dengan seteguk air.” (HR. Ahmad)

    Membedakan Puasa Muslim dan Ahli Kitab
    Rasulullah SAW bersabda:
    “Yang membedakan puasa kita dan puasanya ahli kitab adalah makan sahur.” (HR. Muslim)

    Mendapatkan Ampunan dari Allah
    Orang yang bangun sahur dan beristighfar di waktu sahur termasuk dalam golongan yang disebut dalam Al-Qur’an:
    “Dan di waktu sahur mereka (orang-orang beriman) memohon ampunan (kepada Allah).” (QS. Az-Zariyat: 18).

    Membaca niat puasa Ramadhan 2025 merupakan hal penting agar ibadah puasa sah dan diterima oleh Allah SWT. Selain berniat, jangan lupa untuk makan sahur karena ada keberkahan di dalamnya.