Category: Beritasatu.com Nasional

  • Wamenaker Cek Proses Rekrutmen Ulang Buruh PHK di PT Sritex Rabu Lusa

    Wamenaker Cek Proses Rekrutmen Ulang Buruh PHK di PT Sritex Rabu Lusa

    Jakarta, Beritasatu.com – Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer akan mengunjungi kantor pusat PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) di Sukoharjo, Jawa Tengah, pada Rabu (5/3/2025).

    Kunjungan ini dilakukan setelah beredar kabar Sritex akan membuka rekrutmen ulang bagi buruh yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) massal. Dalam dua pekan ke depan, mantan pekerja Sritex akan diproses untuk kembali bekerja.

    “Tetap semangat, kita tetap jaga kondusivitas dan harmonisasi antara industri dan pekerja,” ujar Immanuel Ebenezer, yang akrab disapa Noel, kepada wartawan saat menghadiri peresmian PT UNI di Sindangsuka, Garut, Jawa Barat, Senin (3/3/2025).

    Setelah mendengar kabar baik ini, Noel ingin memastikan langsung kelancaran rekrutmen ulang di PT Sritex. “Semoga hari Rabu saya bisa ke Sritex,” ucapnya.

    Sebelumnya, sebanyak 10.000 buruh Sritex terkena PHK setelah perusahaan tekstil ini tutup per 1 Maret 2025. Menanggapi situasi tersebut, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli menegaskan pemerintah berkomitmen memberikan solusi bagi buruh terdampak.

    “Kementerian Ketenagakerjaan mengapresiasi langkah kurator yang memastikan dalam dua pekan ke depan pekerja akan dipekerjakan kembali,” ujar Yassierli dalam konferensi pers Kabinet Merah Putih di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (3/3/2025).

    Dengan rencana rekrutmen ulang buruh PHK, pemerintah menunjukkan komitmennya dalam menjaga stabilitas tenaga kerja di sektor industri tekstil. Kunjungan Wamenaker ke kantor PT Sritex diharapkan dapat memastikan kelancaran proses tersebut dan memberikan harapan baru bagi para pekerja yang terdampak.

  • Ramadan dan Transformasi Sosial: Dampak Solidaritas terhadap Ekonomi

    Ramadan dan Transformasi Sosial: Dampak Solidaritas terhadap Ekonomi

    Ramadan, sebagai bulan yang penuh berkah, tidak hanya membawa perubahan spiritual bagi umat Muslim, tetapi juga memiliki dampak sosial yang signifikan. Salah satu aspek utama dari transformasi sosial selama Ramadan adalah meningkatnya solidaritas di kalangan masyarakat, yang memiliki dampak yang jauh lebih luas, termasuk dalam aspek ekonomi. Solidaritas yang terbangun selama bulan puasa ini memainkan peran penting dalam mempererat hubungan antar individu dan komunitas, serta menciptakan peluang untuk perbaikan dalam sektor ekonomi.

    Selama bulan Ramadan, umat Muslim didorong untuk lebih memperhatikan kebutuhan sesama, yang terlihat dalam berbagai aktivitas sosial seperti berbuka puasa bersama, memberikan sedekah, dan menyalurkan zakat. Salah satu kewajiban penting dalam bulan ini adalah membayar zakat fitrah, yang bertujuan untuk membantu mereka yang kurang mampu. 

    Selain zakat, tradisi berbagi makanan saat berbuka puasa dan memberikan sumbangan menjadi aktivitas yang memperkuat rasa kebersamaan. Kegiatan-kegiatan ini tidak hanya bersifat individu, tetapi juga mendorong terciptanya solidaritas dalam komunitas (Wajdi, 2023).

    Solidaritas yang muncul juga terlihat dalam peningkatan kegiatan gotong royong, seperti membantu tetangga yang membutuhkan atau membagikan makanan kepada panti asuhan dan rumah sakit. Ramadan, dengan nilai-nilai spiritual yang terkandung, mengajarkan umat untuk tidak hanya fokus pada diri sendiri, tetapi juga memberikan perhatian kepada orang lain, terutama mereka yang sedang menghadapi kesulitan. 

    Hal ini membawa perubahan dalam cara pandang masyarakat, memperkuat rasa kebersamaan dan empati. Sebagaimana Allah Swt berfirman dalam Al-Qur’an:”Dan bersegeralah kamu (dalam kebaikan) untuk memaafkan dan meraih ampunan dari Tuhanmu, dan rahmat-Nya. Itu lebih baik bagi kalian, jika kalian mengetahui.” (QS Al-Hadid: 21)

    Hadits Nabi Muhammad SAW juga menguatkan pesan tersebut:”Barang siapa yang memberi makan orang yang berpuasa untuk berbuka, maka dia akan mendapat pahala seperti orang yang berpuasa itu tanpa mengurangi sedikitpun pahala orang yang berpuasa.” (HR Tirmidzi). Hadits ini menegaskan pentingnya berbagi makanan dan solidaritas sosial selama Ramadan, yang mendatangkan pahala besar bagi pemberinya.

    Dampak Solidaritas terhadap EkonomiSuasana Pasar Ramadan di kompleks Pasar Sentral Pekkabata, Kecamatan Polewali, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, Sabtu (1/3/2025). – (Beritasatu.com/Asyharuddin Arbab)

    Peningkatan solidaritas selama bulan Ramadan tidak hanya mempengaruhi hubungan sosial, tetapi juga memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian. Salah satu fenomena yang terlihat jelas adalah peningkatan konsumsi, meskipun pada tingkat individu, pola konsumsi lebih terfokus pada kebutuhan dasar. 

    Namun, tradisi berbuka puasa bersama, pembagian makanan, dan zakat mal turut memperkuat perekonomian di sektor tertentu (Ali, 2023). Ramadan memberikan kesempatan bagi umat Muslim untuk lebih peduli terhadap kesejahteraan sesama, melalui berbagai kegiatan sosial yang turut berkontribusi pada ekonomi lokal.

    Selama Ramadan, banyak usaha mikro dan kecil yang merasakan dampak positif dari kebiasaan berbuka puasa bersama. Rumah makan, warung, dan pedagang kaki lima yang menyediakan takjil, makanan utama, serta hidangan khusus lainnya, mengalami peningkatan permintaan. Kegiatan ini menjadi momen bagi masyarakat untuk saling berbagi, serta mendukung ekonomi lokal, terutama usaha kecil. 

    Permintaan terhadap makanan dan minuman meningkat secara signifikan selama bulan Ramadan, memberikan keuntungan besar bagi sektor kuliner (Suryani, 2023). Imam al-Suyuti dalam tafsir al-Durr al-Manthur menjelaskan bahwa ibadah puasa dan solidaritas yang berkembang selama Ramadan dapat memicu peningkatan ekonomi masyarakat, khususnya dalam sektor perdagangan lokal yang memanfaatkan momen berbuka puasa untuk meningkatkan pendapatan.

    Zakat dan Pengaruhnya pada Distribusi PendapatanIlustrasi Zakat Fitrah – (Freepik/-)

    Zakat memainkan peran penting dalam mengurangi ketimpangan sosial-ekonomi. Selama Ramadan, umat Muslim diwajibkan membayar zakat fitrah yang sebagian besar digunakan untuk membantu mereka yang membutuhkan. Pendistribusian zakat, baik dalam bentuk uang maupun barang kebutuhan pokok, mengurangi beban ekonomi mereka yang berada di bawah garis kemiskinan.

    Selain itu, zakat dapat menjadi pendorong bagi ekonomi lokal dengan membuka peluang bagi individu atau komunitas untuk memulai usaha kecil atau mengembangkan keterampilan mereka (Mulyani, 2023). Zakat berperan penting dalam memperlancar distribusi kekayaan, memperkuat solidaritas antar sesama, serta mengurangi kesenjangan sosial. 

    Zakat, selain kewajiban spiritual, juga berfungsi sebagai instrumen untuk menyeimbangkan perekonomian masyarakat. Seperti yang disebutkan dalam Al-Qur’an:”Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, untuk membersihkan dan menyucikan mereka…” (QS At-Taubah: 103). Ayat ini menegaskan bahwa zakat tidak hanya membersihkan harta, tetapi juga berdampak positif pada perekonomian dengan memastikan distribusi kekayaan yang lebih adil.

    Kewirausahaan Sosial dan Kegiatan Filantropi

    Ramadan juga membuka peluang bagi kewirausahaan sosial, di mana banyak individu atau organisasi memanfaatkan bulan ini untuk mengadakan kegiatan filantropi, seperti program berbagi makanan, pakaian, atau pendidikan. Kegiatan ini tidak hanya memberi manfaat bagi penerima, tetapi juga mendorong kolaborasi antara berbagai sektor, termasuk sektor swasta, lembaga keagamaan, dan komunitas. 

    Program-program ini sering memberikan dampak langsung terhadap ekonomi lokal, misalnya dengan menciptakan lapangan pekerjaan sementara atau meningkatkan pendapatan bagi mereka yang terlibat dalam kegiatan sosial tersebut (Wahyudi, 2023). Pemberian harta dalam bentuk zakat dan sedekah selama Ramadan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menciptakan rasa keadilan sosial. 

    Beliau menyatakan bahwa harta yang dikeluarkan untuk membantu sesama di bulan Ramadan adalah harta yang dapat membersihkan jiwa dan membawa berkah (al-Ghazali, 1995). Hal ini mencerminkan bahwa kegiatan filantropi dan kewirausahaan sosial selama Ramadan tidak hanya menguntungkan penerima, tetapi juga membawa keberkahan bagi pemberinya.

    Kesimpulan

    Ramadan bukan hanya bulan untuk meningkatkan ibadah, tetapi juga membawa perubahan sosial yang positif, terutama melalui solidaritas. Selama bulan ini, kegiatan berbuka puasa bersama, zakat, dan bantuan sosial mempererat hubungan antar individu dan komunitas. 

    Dampak ekonomi terlihat melalui peningkatan aktivitas usaha lokal, terutama kuliner, serta distribusi kekayaan yang lebih merata melalui zakat. Kewirausahaan sosial juga tumbuh, menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan demikian, Ramadan tidak hanya memperkuat hubungan spiritual, tetapi juga memberikan kontribusi besar bagi ekonomi dan sosial masyarakat.

    Penulis adalah mahasiswa Pendidikan Kader Ulama Masjid Istiqlal (PKUMI)
     

  • Mindfull Tilawah Al-Qur’an, Cara Pekerja Sibuk untuk Khatam Al-Qur’an

    Mindfull Tilawah Al-Qur’an, Cara Pekerja Sibuk untuk Khatam Al-Qur’an

    Membaca Al-Qur’an merupakan salah satu amalan yang dilakukan oleh Rasulullah SAW  dan para sahabat saat memasuki bulan Ramadan. Kegiatan ini bukan hanya sekadar rutinitas, melainkan bagian dari ibadah yang memperkuat hubungan dengan Allah SWT  serta meningkatkan ketakwaan.

    Dalam hadits riwayat Ibnu ‘Abbas dijelaskan:

    كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدَ النَّاسِ بِالْخَيْرِ، وَكَانَ أَجْوَدَ مَا يَكُونُ فِي شَهْرِ رَمَضَانَ. إِنَّ جِبْرِيلَ عَلَيْهِ السَّلَامُ كَانَ يَلْقَاهُ، فِي كُلِّ سَنَةٍ، فِي رَمَضَانَ حَتَّى يَنْسَلِخَ، فَيَعْرِضُ عَلَيْهِ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْقُرْآنَ، فَإِذَا لَقِيَهُ جِبْرِيلُ كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدَ بِالْخَيْرِ مِنَ الرِّيحِ الْمُرْسَلَةِ

    Dari Ibnu Abbas berkata: Rasulullah SAW adalah manusia yang paling  dermawan, terutama pada bulan Ramadan ketika malaikat Jibril as menemuinya.  Jibril mendatanginya setiap malam di bulan Ramadan untuk mengajarkan Al-Qur’an.  Sungguh Rasulullah SAW lebih dermawan daripada angin yang berhembus. (HR.  Bukhari) 

    Dari hadis ini, kita bisa melihat bahwa Rasulullah SAW tidak hanya membaca Al-Qur’an,  tetapi juga bertalaki dengan Malaikat Jibril setiap malam hingga khatam. Bahkan  dalam tahun terakhir kehidupannya, Rasulullah SAW mengkhatamkan Al-Qur’an bersama Jibril sebanyak tiga kali. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya membaca,  memahami, dan mengamalkan isi Al-Qur’an, khususnya di bulan suci Ramadan. 

    Tidak hanya Rasulullah SAW, para sahabatnya juga menjadikan tilawah Al-Qur’an sebagai bagian penting dalam kehidupan mereka, meskipun mereka memiliki kesibukan  lain. Salah satu contoh nyata adalah Utsman bin Affan. 

    Sebelum menjadi khalifah, Utsman merupakan seorang pengusaha sukses. Menurut catatan sejarah, Utsman bin  Affan memiliki aset yang nilainya mencapai 151.000 dinar, 1.000 dirham, serta properti  yang mencakup wilayah Khaibar dan Aris. Jika dirupiahkan dengan nilai mata uang saat  ini, kekayaannya diperkirakan mencapai Rp 2.532 triliun.

    Meskipun memiliki kesibukan dalam bisnisnya, Utsman bin Affan tetap menjadikan tilawah Al-Qur’an sebagai prioritas utama dalam hidupnya. Dalam suatu riwayat, As Saaib bin Yazid menyatakan: 

    أَنَّ عُثْمَانَ قَرَأَ الْقُرْآنَ لَيْلَةً فِي رَكْعَةٍ لَمْ يُصَلِّ غَيْرَهَا

    Artinya: Sesungguhnya Utsman membaca Al-Qur’an (seluruhnya) dalam suatu malam pada satu rakaat (salat witir). Ia tidak melakukan salat yang lain. (riwayat Muhammad  bin Nashr) 

    Bayangkan, mengkhatamkan Al-Qur’an hanya dalam satu malam dan dalam satu rakaat salat! Hal ini menunjukkan betapa mendalamnya kecintaan beliau terhadap Al-Qur’an. Jika para sahabat yang memiliki kesibukan luar biasa tetap meluangkan waktu untuk  membaca Al-Qur’an, bagaimana dengan kita yang terkadang terlalu sibuk dengan  urusan dunia hingga melewatkan Ramadan tanpa makna?

    Oleh karena itu, sebagai resolusi Ramadan tahun ini, konsep mindfull tilawah dalam membaca Al-Qur’an bisa diterapkan. Mindfull tilawah berarti membaca dengan penuh kesadaran, menghayati maknanya, serta berusaha mengamalkannya dalam  kehidupan sehari-hari. Setiap ayat Al-Qur’an mengandung energi positif yang dapat  membangun hari-hari kita menjadi lebih bermakna, penuh syukur, dan optimistis dalam  menghadapi masa depan. 

    Sebagai contoh, ketika kita membaca ayat:

    اِنَّ اللّٰهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتّٰى يُغَيِّرُوْا مَا بِاَنْفُسِهِمْۗ

    Artinya: Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sampai  mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. (QS. Ar-Ra’d: 11) 

    Ayat ini mengajarkan kita untuk terus berusaha meningkatkan diri, baik dalam ilmu  maupun pekerjaan, agar hidup kita menjadi lebih baik. Begitu pula dengan firman Allah: 

    فَاِذَا قُضِيَتِ الصَّلٰوةُ فَانْتَشِرُوْا فِى الْاَرْضِ وَابْتَغُوْا مِنْ فَضْلِ اللّٰهِ وَاذْكُرُوا اللّٰهَ كَثِيْرًا لَّعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ

    Artinya: Maka apabila telah ditunaikan salat, bertebaranlah kamu di muka bumi dan  carilah karunia Allah (QS. Al-Jumu’ah: 10). 

    Dari ayat ini, kita diajarkan bahwa setelah beribadah, kita tetap harus bekerja dan mencari rezeki dengan penuh semangat dan optimisme. Hal ini menunjukkan bahwa Islam mengajarkan keseimbangan antara ibadah dan kehidupan dunia. 

    Membaca Al-Qur’an tidak hanya sebatas tilawah, tetapi juga memahami tafsirnya agar  kita lebih mudah mengamalkan isi Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari. Tidak perlu  terburu-buru dalam mengejar jumlah khatam, karena memahami makna dan mengamalkan isi Al-Qur’an adalah puncak dari ibadah yang luar biasa di bulan  Ramadhan. Dengan demikian, kita bisa menjalani bulan suci ini dengan lebih  bermakna. 

    Hal ini sejalan dengan tujuan ibadah puasa yang Allah Swt firmankan dalam Al-Qur’an:

    لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ

    Artinya: Agar kalian bertakwa. (QS. Al-Baqarah: 183).

    Dari ayat ini, kita memahami bahwa puasa bukan sekadar menahan lapar dan dahaga,  tetapi juga bertujuan untuk meningkatkan ketakwaan. Salah satu cara untuk mencapai ketakwaan tersebut adalah dengan memperbanyak membaca, memahami, dan  mengamalkan Al-Qur’an. 

    Jadi, mari jadikan Ramadan tahun ini lebih bermakna dengan mindfull tilawah. Bukan  hanya sekadar membaca, tetapi juga memahami dan mengamalkan Al-Qur’an dalam  kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, kita bisa merasakan keindahan Al-Qur’an  yang mampu mengubah hidup kita menjadi lebih baik dan penuh berkah. Semoga Allah SWT memberikan kita kemudahan dan istikamah dalam membaca dan memahami  kitab-Nya. Amin. 

    *Mahasiswa Pascasarjana PKU-Masjid Istiqlal & PTIQ Ilmu Al-Qur’an Tafsir

  • Mengapa Pemungutan Suara Ulang Terjadi? Ini Faktor Penyebabnya

    Mengapa Pemungutan Suara Ulang Terjadi? Ini Faktor Penyebabnya

    Jakarta, Beritasatu.com – Sebanyak 24 daerah diputuskan Mahkamah Konstitusi (MK) untuk menggelar pemungutan suara ulang (PSU) yang menandakan masih adanya pelanggaran atau ketidaksesuaian dalam proses pemilu yang memengaruhi hasil akhir.

    PSU merupakan fenomena yang kerap terjadi dalam penyelenggaraan pemilu di Indonesia. Dari segi efektivitas dan efisiensi, PSU tentu disayangkan karena mengharuskan pengulangan proses pemungutan suara yang telah dilakukan sebelumnya. Hal ini berdampak pada waktu dan anggaran yang dikeluarkan.

    Namun, di sisi lain, PSU berfungsi sebagai mekanisme perbaikan atas kesalahan, baik yang terjadi secara sengaja maupun tidak, oleh pemilih maupun penyelenggara pemilu. Lantas, apa saja faktor penyebab PSU? Berikut ulasannya.

    Faktor Penyebab Terjadinya PSU

    Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, Pasal 372 tentang Pemilihan Umum, ayat (1), PSU dapat dilakukan apabila:

    Terjadi bencana alam dan/atau kerusuhan yang menyebabkan hasil pemungutan suara tidak dapat digunakan atau tidak memungkinkan dilakukannya perhitungan suara.

    Selain itu, pemungutan suara di tempat pemungutan suara (TPS) wajib diulang apabila, berdasarkan penelitian dan pemeriksaan pengawas TPS, ditemukan keadaan yang tidak sesuai prosedur, seperti:

    Pembukaan kotak suara dan/atau kertas pemungutan dan perhitungan suara tidak dilakukan sesuai tata cara yang berlaku.

    Faktor lain yang mewajibkan dilakukannya PSU meliputi:

    Petugas kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) terbukti meminta pemilih memberikan tanda khusus, menandatangani, atau menuliskan nama atau alamat pada surat suara yang telah digunakan.Petugas KPPS terbukti merusak lebih dari satu surat suara sehingga menjadi tidak sah.Pemilih yang tidak memiliki kartu tanda penduduk (KTP) setempat dan tidak terdaftar dalam daftar pemilih tetap ikut memberikan suara.Pemilih yang terdaftar dalam daftar pemilih tambahan turut memilih.Prosedur dan Mekanisme PSU

    Proses pelaksanaan PSU diatur dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum Pasal 373, yang menjelaskan:

    Ayat (1): KPPS mengusulkan PSU berdasarkan penyebab-penyebab yang diperbolehkan dalam undang-undang.Ayat (2): Usulan PSU dari KPPS diteruskan ke panitia pemilihan kecamatan (PPK), yang kemudian mengajukan keputusan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) tingkat kabupaten/kota.

    PSU wajib dilaksanakan dalam waktu maksimal 10 hari setelah pemungutan suara sesuai keputusan KPU kabupaten/kota.

    Upaya Meminimalisir PSU

    PSU bertujuan menjaga kemurnian suara rakyat agar sesuai dengan peraturan yang berlaku. Namun, keharusan mengulang pemungutan suara dapat mengurangi semarak pemilu sebagai pesta demokrasi. Oleh karena itu, berbagai langkah perlu dilakukan untuk meminimalisir PSU, antara lain:

    Peningkatan akurasi daftar pemilih: Proses pencocokan dan penelitian (coklit) harus dilakukan dengan lebih cermat agar tidak ada pemilih yang tidak memenuhi syarat.Peningkatan kualitas petugas KPPS: Seleksi petugas KPPS harus lebih ketat, dengan pelatihan yang optimal dan profesional. Serta, optimalisasi bimbingan teknis (Bimtek) bagi petugas KPPS dan pengawas TPS.Pendidikan pemilih secara masif: Sosialisasi kepada masyarakat tentang aturan pemilu, misalnya melalui kampanye terbuka yang menghadirkan pengawas pemilu atau pakar kepemiluan.Penegakan hukum yang tegas: Pemberian sanksi berat bagi pelanggar aturan untuk mencegah praktik kecurangan (dirty vote).

    Pelaksanaan pemungutan suara ulang menandakan adanya pelanggaran terhadap asas dan prinsip Pemilu. Oleh karena itu, pencegahan terhadap PSU menjadi langkah krusial agar demokrasi tetap terjaga. Pemilu yang tertib dan sesuai regulasi akan memastikan bahwa kekuasaan tetap berada di tangan rakyat, demi kesejahteraan dan masa depan demokrasi Indonesia.

  • Kasus Suap LPEI, KPK: Ada Uang Zakat 5% dari Debitur untuk Direksi

    Kasus Suap LPEI, KPK: Ada Uang Zakat 5% dari Debitur untuk Direksi

    Jakarta, Beritasatu.com – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkap adanya dugaan suap dalam pemberian fasilitas kredit oleh Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). KPK menemukan kode “uang zakat,” yang diduga merupakan pembayaran dari debitur kepada direksi LPEI yang bertanggung jawab atas persetujuan kredit.

    Berdasarkan keterangan para saksi yang diperiksa, uang zakat ini berkisar 2,5% hingga 5% dari total kredit yang diberikan.

    “Memang ada istilah uang zakat yang diberikan debitur kepada direksi yang menandatangani pemberian kredit. Besarannya antara 2,5% hingga 5% dari kredit yang disetujui,” kata Pelaksana Harian (Plh) Direktur Penyidikan KPK Budi Sokmo di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin (3/3/2025).

    Budi menjelaskan kode “uang zakat” ini terungkap melalui penelusuran aset (asset tracing) dan bukti elektronik yang telah dikumpulkan KPK.

    “Hal ini memang diterima oleh direksi LPEI yang menandatangani persetujuan kredit. Besarannya tetap sama, yaitu 2,5% hingga 5% dari nilai kredit,” tambahnya terkait kasus dugaan suap LPEI.

    Sejak Maret 2024, KPK telah menyelidiki 11 debitur yang menerima fasilitas kredit dari LPEI. Baru-baru ini, KPK menetapkan lima tersangka dalam kasus pemberian kredit kepada PT Petro Energy (PE) sebagai debitur.

    Kelima tersangka yang diumumkan pada 20 Februari 2025, yaitu Direktur Pelaksana LPEI berinisial DW, Direktur Pelaksana LPEI berinisial AS, Pemilik PT Petro Energy JM, Direktur Utama PT Petro Energy NN, dan Direktur Keuangan PT Petro Energy SMD.

    “Saat ini, 10 debitur lainnya masih dalam penyelidikan dan penyidikan lebih lanjut. Kami akan mengumumkan perkembangan selanjutnya,” ujar Budi.

    Kasus dugaan korupsi di LPEI semakin berkembang dengan temuan kode “uang zakat” yang diduga menjadi modus suap kepada direksi. KPK terus melakukan penyelidikan terhadap para debitur yang terlibat dalam kasus ini.

  • Dosa Diampuni hingga Pahala Berlipat Ganda, Ini 7 Keutamaan Puasa Ramadhan

    Dosa Diampuni hingga Pahala Berlipat Ganda, Ini 7 Keutamaan Puasa Ramadhan

    Jakarta, Beritasatu.com – Puasa Ramadan atau Ramadhan merupakan salah satu rukun Islam yang memiliki banyak keutamaan, baik dari segi spiritual maupun kesehatan. Lalu, apa saja keutamaan puasa Ramadhan?

    Ibadah ini tidak hanya menjadi bentuk ketaatan kepada Allah Swt, tetapi juga memberikan manfaat bagi jiwa dan tubuh. Dengan menjalankan puasa Ramadhan, umat Islam memiliki kesempatan untuk memperkuat iman, memperoleh ampunan dosa, serta meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.

    Berikut adalah beberapa keutamaan puasa Ramadhan yang perlu diketahui, dikutip dari berbagai sumber, Senin (3/3/2025).

    Keutamaan Puasa Ramadhan

    1. Mendekatkan diri kepada Allah Swt

    Puasa Ramadhan menjadi sarana untuk mempererat hubungan antara hamba dan Sang Pencipta. Dalam Al-Qur’an, Allah Swt menegaskan puasa adalah ibadah yang sangat dicintai-Nya. Selama bulan suci ini, umat Islam dianjurkan untuk meningkatkan ibadah seperti salat, membaca Al-Qur’an, dan berzikir, sehingga keimanan dan ketakwaan semakin kuat.

    2. Meningkatkan iman dan ketakwaan

    Tujuan utama puasa Ramadhan adalah meningkatkan ketakwaan kepada Allah Swt. Hal ini sesuai dengan firman-Nya dalam surah Al-Baqarah ayat (183):

    يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ

    Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertakwa”.

    Dengan menahan diri dari makan, minum, dan hawa nafsu, seseorang akan lebih sadar akan kehadiran Allah Swt dalam setiap aspek kehidupannya.

    3. Pengampunan dosa

    Ramadhan disebut sebagai bulan maghfirah, yaitu bulan pengampunan. Rasulullah SAW bersabda:

    “Siapa yang berpuasa pada bulan Ramadhan dengan penuh iman dan mengharapkan pahala dari Allah, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni”. (HR Bukhari dan Muslim)

    Hal ini menjadi kesempatan besar bagi umat Islam untuk bertobat dan memohon ampunan atas segala kesalahan yang telah diperbuat.

    4. Pahala berlipat ganda

    Setiap amal kebaikan yang dilakukan selama Ramadhan akan dilipatgandakan pahalanya. Hal itu menunjukkan betapa besar keutamaan puasa Ramadhan bagi umat Islam yang menjalankannya dengan penuh keikhlasan.

    5. Memberikan kedamaian jiwa

    Menjalankan puasa membantu seseorang untuk lebih tenang dan sabar. Dengan menjauhi perilaku buruk serta lebih fokus pada ibadah, individu akan merasakan ketenangan batin dan kedamaian jiwa. Selain itu, puasa juga dapat mengurangi stres dan kecemasan.

    6. Membentuk karakter positif

    Puasa mengajarkan kedisiplinan, kesabaran, serta kepedulian terhadap sesama. Selama Ramadhan, umat Islam didorong untuk lebih dermawan, berbuat baik kepada sesama, dan menahan diri dari amarah. Kebiasaan baik ini dapat membentuk karakter positif yang berdampak pada kehidupan sehari-hari.

    7. Manfaat kesehatan dari puasa Ramadhan

    Selain manfaat spiritual, puasa juga memberikan banyak manfaat kesehatan, di antaranya menstabilkan kadar gula darah, yang sangat bermanfaat bagi penderita diabetes tipe II, dan meningkatkan sensitivitas insulin, sehingga mengurangi risiko komplikasi diabetes.

    Puasa juga bermanfaat untuk menurunkan tekanan darah dan memperbaiki profil lipid dalam darah, yang baik untuk kesehatan jantung, serta membantu detoksifikasi tubuh, karena saat berpuasa, tubuh memiliki waktu untuk mengistirahatkan sistem pencernaan dan membuang racun.

    Keutamaan puasa Ramadhan mencakup berbagai aspek kehidupan, baik dari segi spiritual, sosial, maupun kesehatan. Dengan berpuasa, umat Islam dapat meningkatkan iman dan ketakwaan, memperoleh pahala berlipat ganda, serta menikmati manfaat kesehatan yang signifikan. Bulan penuh berkah ini adalah kesempatan emas untuk memperbaiki diri dan mendekatkan diri kepada Allah Swt.

  • Isu Politik dan Hukum Terkini: Daerah Tiru Danantara hingga SYL Bakal Dieksekusi KPK

    Isu Politik dan Hukum Terkini: Daerah Tiru Danantara hingga SYL Bakal Dieksekusi KPK

    Jakarta, Beritasatu.com – Berbagai isu politik dan hukum terkini mewarnai pemberitaan Beritasatu.com sepanjang Minggu (2/3/2025) hingga pagi ini. Mulai dari daerah yang akan meniru strategi Danandara untuk genjot PAD hingga KPK bersiap mengeksekusi mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo setelah kasasinya ditolah Mahkamah Agung.

    Berikut pilihan isu politik dan hukum terkini yang masih menarik perhatian publik Tanah Air.

    Isu Politik dan Hukum Terkini

    1. Bengkulu Tiru Strategi Danantara untuk Genjot PAD

    Pemerintah Provinsi Bengkulu akan meniru strategi serupa Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara yang dibentuk Presiden Prabowo Subianto untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).

    “Kalau di pusat ada Danantara, maka Bengkulu juga harus memiliki strategi serupa. Salah satunya dengan mendorong kerja sama antar daerah dalam berbagai sektor, termasuk ketahanan pangan,” kata Gubernur Bengkulu Helmi Hasan, Senin (3/3/2025).

    2. Pengadilan Militer Akan Putar Video Bukti Penembakan Bos Rental di Sidang

    Pengadilan Militer II-08 Jakarta akan menggelar sidang lanjutan kasus penembakan bos rental mobil oleh tiga anggota TNI Angkatan Laut (AL) pada Senin (3/3/2025). Agenda utama sidang ini adalah pemutaran bukti rekaman video terkait kasus tersebut.

    “Oditur akan mengajukan barang bukti tambahan berupa rekaman video yang akan kita saksikan bersama dalam persidangan,” ujar Juru Bicara Pengadilan Militer II-08 Jakarta Mayor Laut Hukum Arin Fauzam, Minggu (2/3/2025).

    3. DPR Dukung Penutupan Situs Pemerintah Tak Aktif Agar Jangan Dibobol Judol

    Isu politik dan hukum terkini selanjutnya yang masih hangat soal penutupan situs web dan akun media sosial oleh Kemenkomdigi. Anggota Komisi I DPR Syamsu Rizal mendukung Langkah tersebut. 

    Menurutnya Kebijakan ini penting dalam mencegah penyalahgunaan situs oleh pelaku judi online (judol) serta meningkatkan keamanan siber nasional.

    “Kebijakan ini mencerminkan keseriusan pemerintah dalam melindungi aset digital negara dan data publik dari ancaman kejahatan siber. Ini momentum baik untuk mempercepat transformasi digital yang aman dan berintegritas,” ujarnya di Jakarta, Minggu (2/3/2025).

    4. Pemerintah Diminta Tinjau Ulang Pemangkasan Dana Otsus Papua

    Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dari Papua Barat Filep Wamafma meminta pemerintah meninjau ulang efisiensi anggaran pada dana otonomi khusus (otsus). Hal ini menyusul kebijakan efisiensi pada transfer ke daerah (TKD) 2025 sebesar Rp 50,59 triliun.

    Menurut Filep, efisiensi tersebut dapat berdampak signifikan pada pendapatan dan belanja daerah di Papua yang masih sangat bergantung pada dana otsus. 

    “Jika dana ini dikurangi, maka pembangunan Papua bisa terhambat, terutama karena otsus selama ini menjadi pilar utama dalam penguatan APBD,” ujar Filep.

  • Bengkulu Tiru Strategi Danantara untuk Genjot PAD

    Bengkulu Tiru Strategi Danantara untuk Genjot PAD

    Bengkulu, Beritasatu.com – Pemerintah Provinsi Bengkulu akan meniru strategi serupa Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara yang dibentuk Presiden Prabowo Subianto untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).

    “Kalau di pusat ada Danantara, maka Bengkulu juga harus memiliki strategi serupa. Salah satunya dengan mendorong kerja sama antar daerah dalam berbagai sektor, termasuk ketahanan pangan,” kata Gubernur Bengkulu Helmi Hasan dikutip dari Antara, Senin (3/3/2025).

    Helmi yang baru pulang mengikuti retret kepala daerah di Magelang akan fokus dengan agenda kerja strategis. Salah satunya untuk menggenjot PAD dan penanganan berbagai permasalahan di Bengkulu.

    Retret di Magelang bertujuan menyelaraskan visi pembangunan pusat dan daerah. Presiden Prabowo, kata dia, menekankan pentingnya sinergi dalam mengelola sumber daya serta mendorong kemandirian ekonomi daerah.

    Menurutnya salah satu instruksi utama Prabowo, yakni tentang menciptakan sumber pendapatan baru di luar transfer APBN. 

    Menindaklanjuti arahan tersebut, Helmi Hasan menegaskan Bengkulu akan menginisiasi langkah konkret guna meningkatkan PAD dengan meniru strategis Danantara yang bekerja mengumpulkan aset BUMN untuk mendapatkan uang.

    Helmi Hasan menilai perlu menerapkan strategi serupa dengan Danantara di provinsi berjuluk Bumi Merah Putih yang juga tanah kelahiran ibu negara pertama Fatmawati Soekarno.

    Menurutnya, peningkatan PAD tidak hanya memperkuat kas daerah, tetapi juga membuka lapangan kerja bagi masyarakat. 

    Optimalisasi sektor pertanian dan perikanan melalui kerja sama dengan provinsi lain akan berdampak langsung pada kesejahteraan petani dan nelayan.

    Untuk merealisasikan hal itu, maka Pemprov Bengkulu berencana meniru strategi Danantara.

  • KPK Segera Mengeksekusi Syahrul Yasin Limpo setelah Kasasinya Ditolak MA

    KPK Segera Mengeksekusi Syahrul Yasin Limpo setelah Kasasinya Ditolak MA

    Jakarta, Beritasatu.com – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) segera mengeksekusi mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) setelah Mahkamah Agung (MA) menolak permohonan kasasi terkait hukuman 12 tahun penjara dalam kasus korupsi di lingkungan Kementerian Pertanian 2020–2023.

    “Dengan putusan ini, perkara telah inkrah atau berkekuatan hukum tetap, sehingga yang bersangkutan selanjutnya akan menjalani hukuman badan dan pembayaran uang pengganti sebagai pidana tambahannya sesuai putusan majelis hakim tersebut. Kecuali ada upaya hukum luar biasa (peninjauan kembali),” kata Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika dikutip dari Antara, Senin (3/3/2025).

    KPK mengapresiasi atas amar putusan majelis hakim pada kasasi dengan terdakwa Syahrul Yasin Limpo. KPK juga mengapresiasi pihak-pihak yang telah memberikan dukungan data dan informasi, sehingga penanganan perkara ini dapat dilakukan secara efektif.

    Selain pemberian efek jera, hukuman pembayaran uang pengganti juga menjadi instrumen dalam peningkatan asset recovery.

    Dalam modus perkara ini, pemerasan dalam jabatan juga menjadi salah satu fokus pencegahan korupsi yang dilakukan KPK pada area manajemen ASN.

    Selanjutnya, KPK yang segera mengeksekusi Syahrul Yasin Limpo berharap langkah-langkah perbaikan dapat segera dilakukan agar tindak pidana korupsi seperti ini tidak terulang kembali.

    Syahrul Yasin Limpo dihukum karena melakukan pemerasan atau menerima gratifikasi senilai Rp 44,5 miliar di lingkungan Kementerian Pertanian dalam rentang 2020 hingga 2023.

    Pemerasan dilakukan bersama Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian periode 2021—2023 Kasdi Subagyono serta Direktur Alat dan Mesin Pertanian Kementan Muhammad Hatta. Keduanya merupakan koordinator pengumpulan uang dari para pejabat eselon I dan jajarannya untuk membayarkan kebutuhan pribadi dan keluarga SYL.

    Diketahui, majelis hakim MA telah menolak permohonan kasasi Syahrul Yasin Limpo. Ketua majelis hakim Yohanes Priyana didampingi dua anggota Arizon Mega Jaya dan Noor Edi Yono memutuskan hukuman SYL tetap 12 tahun penjara sebagaimana putusan banding.

    MA juga menghukum SYL wajib membayar uang pengganti senilai Rp 44,2 miliar ditambah US$ 30.000 dikurangi dengan jumlah uang yang disita dalam perkara ini. Jika tidak mampu maka diganti dengan kurungan 5 tahun penjara.

    Sebelumnya Pengadilan Tinggi Jakarta memperberat vonis SYL di tingkat banding menjadi 12 tahun penjara, denda sebesar Rp 500 juta subsider 4 bulan kurungan, serta uang pengganti Rp 44,2 miliar ditambah US$ 30.000, subsider 5 tahun penjara.

    Hukuman itu lebih berat dari vonis majelis hakim Pengadilan Tipikor Jakarta yang menghukum Syahrul Yasin Limpo 10 tahun penjara, denda Rp 300 juta subsider empat bulan, serta hukuman bayar uang pengganti bagi SYL sebesar Rp 14,14 miliar ditambah US$ 30.000 dengan subsider 2 tahun penjara.

    Sekarang KPK segera mengeksekusi Syahrul Yasin Limpo setelah kasasinya ditolak MA.

  • Healing Spiritual-Ekologis Versi Ramadan: Antara Puasa, Tuhan, dan Alam

    Healing Spiritual-Ekologis Versi Ramadan: Antara Puasa, Tuhan, dan Alam

    Jakarta, Beritasatu.com – Problem global yang saat ini terjadi yakni problem kerusakan alam. Problem ini sangat mudah dijumpai di berbagai tempat dan diabadikan di berbagai media massa. Salah satu problem yang bisa dirasakan secara langsung yakni pemanasan global (global warming) hingga pendidihan global (global boiling). Hal ini menandakan bahwa bumi telah mencapai posisi yang rentan. Saat ini, suhu bumi telah naik mencapai ambang batasnya, kurang lebih 1,52 derajat Celsius.

    Problem tersebut bukan hanya sekedar wacana, melainkan sebuah realitas yang perlu direspon umat muslim yang masih memiliki kesadaran lingkungan. Salah seorang tokoh spiritual bernama Seyyed Hossein Nasr menggagas sebuah ide tentang ekosofi Islam. Teori ini dibentuk sebagai responnya terhadap fenomena kerusakan alam secara masif yang saat ini terjadi. Dalam karyanya yang berjudul The Encounter Man and Nature, Nasr mencoba menjelaskan hubungan vital antara manusia, Tuhan, dan alam. 

    Selain Nasr, Badiuzzaman Said Nursi juga menjadi salah satu tokoh yang terkenal memiliki gagasan tentang spiritual-ekologis. Nursi mencoba menghubungkan antara ekologi dan teologi. Pemikirannya memberikan pemahaman bahwa krisis lingkungan yang saat ini terjadi diawali dari pemikiran manusia tentang alam. Antara Nasr dan Nursi agaknya memiliki kesimpulan yang sama, yakni pentingnya dimensi spiritual dalam hubungan antara manusia dan alam. 

    Pemikiran yang menggabungkan antara dimensi spiritual dan ekologis tidak bisa diabaikan. Dalam konteks Ramadan, dua dimensi ini justru dapat menjadi jalan baru untuk menjadikan tradisi Ramadan lebih membumi. Selama ini, praktik di bulan Ramadan seringkali hanya dihubungkan dengan ibadah-ibadah yang bersifat ritual, seperti salat malam, membaca Al-Qur’an setiap malam, dan sebagainya. Semua praktik tersebut tentunya baik, namun dimensi lainnya tidak dapat diabaikan, karena Rasulullah SAW sendiri yang memberikan contohnya. 

    Perhatian Rasulullah pada alam diabadikan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari sebagai berikut.

    إن قَامَتِ السَّاعَةُ وَفِي يَدِ أَحَدِكُمْ فَسِيلَةٌ فَإِنِ اسْتَطَاعَ أَنْ لَا تَقُومَ حَتَّى يَغْرِسَهَا فَلْيَغْرِسْهَا

    Jika terjadi hari kiamat sementara di tangan salah seorang dari kalian ada sebuah tunas, maka jika ia mampu sebelum terjadi hari kiamat untuk menanamnya maka tanamlah. (HR. Bukhari&Ahmad).

    Hadis tersebut membuktikan bahwa Rasulullah SAW sangat peduli terhadap lingkungan. Bahkan dalam Surah Al-Fatihah yang merupakan ummu al-kitab, setelah basmalah, ayat selanjutnya menyebutkan alhamdulillahirabbil alamin. Kata alam di dalam ummu al-kitab tersebut menandakan betapa pentingnya alam.

    Dalam ilmu tauhid, alam memiliki definisi kullu ma siwa Allah (segala sesuatu selain Allah). Dengan demikian, baik manusia maupun hewan dan tumbuhan, semuanya adalah alam. Begitu pun dengan benda-benda lainnya, seperti tanah, batu, angin, air, api, dan sebagainya.

    Sayangnya, dalam ayat lainnya, Allah berfirman sebagai berikut. 

    ظَهَرَ ٱلْفَسَادُ فِى ٱلْبَرِّ وَٱلْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِى ٱلنَّاسِ لِيُذِيقَهُم بَعْضَ ٱلَّذِى عَمِلُوا۟ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ

    Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). (QS. Ar-Rum: 41)

    Berdasarkan QS Ar-Rum: 41 di atas, Allah telah mengisyaratkan adanya problem global yang bisa melanda bumi (al-ardh) berupa kerusakan (al-fasad). Maka, meskipun alam begitu penting bagi kehidupan manusia, kebanyakan manusia justru mengabaikan keberadaannya, karena hanya menganggapnya sebagai alat untuk mencapai kesejahteraan hidup di bumi.